Macam-macam Zakat dan Ketentuannya dalam Islam


Jakarta

Macam-macam zakat penting dipahami umat Islam. Sebab, kewajiban zakat wajib ditunaikan oleh kaum muslimin.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Baqarah ayat 43,

وَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ وَاٰتُوا الزَّكٰوةَ وَارْكَعُوْا مَعَ الرّٰكِعِيْنَ ٤٣


Artinya: “Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, dan rukuklah beserta orang-orang yang rukuk.”

Mengutip buku Fiqih Sunnah tulisan Sayyid Sabiq, zakat secara bahasa berasal dari kata zaka yang artinya tumbuh, suci, dan berkah. Pengertian zakat dari segi istilah adalah mengeluarkan sebagian harta benda atas perintah Allah SWT sebagai sedekah wajib dan diberikan kepada mereka yang telah ditentukan oleh hukum Islam.

Penerima zakat sendiri tercantum dalam surah At Taubah ayat 60,

اِنَّمَا الصَّدَقٰتُ لِلْفُقَرَاۤءِ وَالْمَسٰكِيْنِ وَالْعٰمِلِيْنَ عَلَيْهَا وَالْمُؤَلَّفَةِ قُلُوْبُهُمْ وَفِى الرِّقَابِ وَالْغٰرِمِيْنَ وَفِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ وَابْنِ السَّبِيْلِۗ فَرِيْضَةً مِّنَ اللّٰهِ ۗوَاللّٰهُ عَلِيْمٌ حَكِيْمٌ

Artinya: “Sesungguhnya zakat itu hanyalah untuk orang-orang fakir, orang-orang miskin, para amil zakat, orang-orang yang dilunakkan hatinya (mualaf), untuk (memerdekakan) para hamba sahaya, untuk (membebaskan) orang-orang yang berutang, untuk jalan Allah dan untuk orang-orang yang sedang dalam perjalanan (yang memerlukan pertolongan), sebagai kewajiban dari Allah. Allah Maha Mengetahui lagi Maha Bijaksana.”

Macam-macam Zakat dalam Islam

Zakat terdiri dari dua macam, yakni zakat fitrah dan zakat mal. Berikut penjelasan tiap jenisnya.

1. Zakat Fitrah

Mengutip Fikih Madrasah Tsanawiyah oleh Zainal Muttaqin dan Amir Abyan, pelaksanaan zakat fitrah sejak awal bulan Ramadan hingga Hari Raya Idul Fitri sebelum pelaksanaan salat Id. Hal ini disandarkan pada riwayat hadits yang berbunyi,

“Rasulullah SAW telah mewajibkan zakat fitrah untuk membersihkan orang yang berpuasa dan untuk memberi makan orang miskin. Siapa yang membagikan zakat fitrah sebelum salat Id maka zakatnya itu diterima dan siapa yang membagikan zakat fitrah setelah salat Id maka itu termasuk sedekah biasa.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

Besaran yang dikeluarkan setiap orang untuk zakat fitrah ialah satu sha’ atau setara dengan 3,5 liter atau sekitar 2,5 kilogram makanan pokok. Bentuk dari zakat fitrah bisa berupa beras, gandum, dan sejenisnya sesuai dengan daerah yang ditinggali.

Zakat fitrah bisa diganti dengan uang, namun harus setara dengan makanan pokok sesuai besaran zakat tersebut.

2. Zakat Mal

Dalam buku Panduan Muslim Kaffah Sehari-hari oleh Muh Hambali disebutkan bahwa zakat mal adalah zakat harta yang dikeluarkan dengan syarat-syarat tertentu kepada orang yang berhak menerimanya untuk membersihkan harta benda.

Hukum zakat mal ialah wajib, bagi orang yang memenuhi sejumlah syaratnya. Terdapat lima syarat atas zakat mal, yaitu:

  • Beragama Islam
  • Merdeka (bukan hamba sahaya)
  • Mempunyai harta benda yang melebihi kebutuhan pokok
  • Harta yang dimiliki sampai pada nisabnya (kadar ukuran minimal yang mewajibkan zakat)
  • Telah mencapai haul (waktu kepemilikan harta itu sudah sampai satu tahun)

Adapun yang termasuk ke dalam zakat mal, yaitu zakat emas dan perak, zakat ternak hewan, zakat pertanian, zakat perniagaan, zakat temuan atau rikaz dan barang tambang, zakat investasi, zakat tabungan dan zakat profesi.

detikers bisa menghitung besaran zakat mal melalui Kalkulator Zakat detikHikmah di sini.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Ini Manfaat Sedekah Subuh, Salah Satunya Melancarkan Rezeki


Jakarta

Sebagai umat muslim kita dianjurkan untuk rutin bersedekah. Nah, ada suatu waktu di mana kita sangat dianjurkan untuk bersedekah, yakni setelah sholat Subuh atau disebut juga sedekah Subuh.

Sedikit informasi, sedekah adalah perbuatan mengeluarkan sebagian harta untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT. Sedekah hukumnya sunnah dan termasuk amalan yang dianjurkan Rasulullah SAW.

Dalam suatu hadits, Abu Hurairah RA mengatakan bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:


“Allah SWT berfirman, ‘Hai manusia, berinfaklah niscaya Aku akan berinfak kepadamu’. Beliau menuturkan, “Janji Allah SWT akan terus mengalir melimpah ruah sepanjang malam dan siang hari tanpa kekurangan sedikitpun.” (HR Muslim [3/77]).

Untuk mendapatkan rezeki dan keberkahan di dunia maupun di akhirat, cobalah mulai rutin bersedekah di waktu Subuh. Ingin tahu apa saja manfaat dan hikmah sedekah Subuh? Simak dalam artikel ini.

Anjuran Sedekah Subuh

Mengutip buku Dahsyatnya Amalan Pembuka Rezeki oleh M. Arifin Ilham dan M. Nurani, waktu terbaik untuk bersedekah adalah saat Subuh, yakni setelah sholat Subuh hingga menjelang sholat Dzuhur.

Hal ini sebagaimana sabda Rasulullah SAW yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA:

مَا مِنْ يَوْمٍ يُصْبِحُ الْعِبَادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلَانِ فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا وَيَقُولُ الْآخَرُ اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

Artinya: Nabi SAW menuturkan, “Tidak ada suatu hari pun ketika seorang hamba melewati paginya kecuali akan turun (datang) dua malaikat kepadanya, lalu salah satunya berdoa, ‘Ya Allah, berikanlah pengganti bagi siapa yang menafkahkan hartanya.’ Sedangkan (malaikat) yang satunya lagi berkata, ‘Ya Allah, berikanlah kehancuran (kebinasaan) kepada orang yang menahan hartanya (bakhil)’.” (HR Bukhari)

Bentuk Sedekah Subuh

Bentuk sedekah Subuh bisa bermacam-macam, seperti menyisihkan separuh rezeki untuk dimasukkan ke dalam kotak amal. Selain itu, kamu juga bisa memberikan uang kepada orang tua.

Mengutip buku Dongkrak Rezeki oleh Dedik Kurniawan, tak ada ketentuan nominal untuk bersedekah, mau jumlahnya banyak atau sedikit pun tidak masalah. Yang terpenting adalah sedekah harus dilakukan secara ikhlas dan istiqomah.

Jika seseorang tak mampu sedekah dengan uang atau materi, bisa dilakukan dengan melaksanakan berbagai amal kebajikan, seperti mendirikan sholat sunnah, puasa, hingga berdzikir. Bahkan, memberi salam, tersenyum, menolong orang, hingga berbuat baik juga termasuk bersedekah.

Abu Dzar RA berkata bahwa para sahabat pernah bertanya mengenai sedekah, kemudian Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Bukankah Allah SWT telah menjadikan apa yang ada padamu sebagai sedekah? Sesungguhnya setiap tasbih adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah.”

Beliau kemudian melanjutkan, “Setiap himbauan pada perbuatan baik adalah sedekah, mencegah kemungkaran juga sedekah, dan pada setiap kemaluan (mempergauli istri dengan baik) dari kamu adalah sedekah.” (HR Muslim [3/83]).

Keutamaan Sedekah Subuh

Terdapat sejumlah keutamaan dari menjalankan sedekah subuh. Simak selengkapnya di bawah ini:

1. Dapat Menghapus Dosa

Rutin bersedekah dapat menghapus dosa-dosa selama hidup di dunia. Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah bisa menghapus kesalahan seperti air memadamkan api.” (Hadits dalam kitab al-Targhib wa al-Tarhib).

2. Mendapat Ridho Allah SWT

Allah SWT menjamin siapa saja yang menyisihkan hartanya untuk bersedekah dengan ikhlas dan niat maka akan mendapatkan ridhonya. Hal ini sesuai firman Allah SWT dalam Surat Al-Baqarah ayat 245:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya: Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah?) Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan. (QS Al-Baqarah: 245)

3. Melancarkan Rezeki

Dalam buku Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid, umat muslim yang menaati kewajiban berzakat, rutin menunaikan sedekah, dan rajin berinfaq diberikan kelancaran rezeki selama di dunia. Selain itu, mereka juga mendapat pahala berlimpah yang berguna sebagai bekal di akhirat kelak.

Cara Melaksanakan Sedekah Subuh

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk bersedekah Subuh. Mengutip laman baznas.go.id, berikut sejumlah caranya:

  • Setelah melaksanakan sholat Subuh di masjid, kamu bisa mengisi kotak amal dengan nominal berapapun, yang terpenting sudah niat dan ikhlas.
  • Setelah menunaikan sholat Subuh, kamu bisa mengantarkan sumbangan berupa bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
  • Memberikan makan kepada tetangga atau panti asuhan setelah sholat Subuh. Waktunya juga tepat mengingat sudah masuk sarapan pagi.
  • Mengirim sejumlah uang lewat m-banking kepada orang tua, sahabat yang membutuhkan, atau lembaga sosial.

Demikian pembahasan mengenai sedekah Subuh. Mulai sekarang rutin bersedekah setelah sholat Subuh, yuk!

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Sedekah Subuh dan Tata Cara Melakukannya


Jakarta

Sedekah merupakan ibadah yang disukai Allah SWT. Sedekah berarti memberi sesuatu sesuatu kepada yang berhak menerimanya. Dalam Islam kita mengenal sedekah subuh.

Walaupun sejatinya, sedekah bisa dilakukan kapan pun, tetapi sedekah subuh (setelah sholat subuh) sangat istimewa karena memiliki keutamaan tersendiri.

Ketahui keutamaan dan macam cara melakukan sedekah subuh berikut ini.


Keutamaan Sedekah Subuh

Dilansir dari laman Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS), berikut merupakan beberapa keutamaan dari sedekah subuh:

1. Menghapus Dosa

Manfaat bersedekah itu bisa menghapuskan dosa kita. Rasulullah SAW pernah bersabda:

“Sedekah itu bisa menghapus dosa sebagaimana air itu memadamkan api”. (HR. At-Tirmidzi).

2. Mendapat Pahala yang Berlipat Ganda

Ketika orang bersedekah, maka ia akan mendapat pahala yang berlipat ganda. Sebagaimana Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Hadid ayat 18:

اِنَّ الْمُصَّدِّقِيْنَ وَا لْمُصَّدِّقٰتِ وَاَ قْرَضُوا اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا يُّضٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ اَجْرٌ كَرِيْمٌ
Innal-mushshoddiqiina wal-mushshoddiqooti wa aqrodhulloha qordhon hasanay yudhoo’afu lahum wa lahum ajrung kariim

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang bersedekah baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah dengan pinjaman yang baik, akan dilipatgandakan (balasannya) bagi mereka; dan mereka akan mendapat pahala yang mulia.”

3. Hartanya Akan Diganti

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda:

عن أبي هُريرة قَالَ: قالَ رَسُول اللَّه ﷺ: مَا مِنْ يَوْمٍ يُصبِحُ العِبادُ فِيهِ إِلَّا مَلَكَانِ يَنْزِلانِ، فَيَقُولُ أَحَدُهُمَا: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُنْفِقًا خَلَفًا، وَيَقُولُ الآخَرُ: اللَّهُمَّ أَعْطِ مُمْسِكًا تَلَفًا

“Setiap pagi, dua malaikat turun mendampingi seorang hamba. Yang satu mendoa: Wahai, Tuhan! Berikanlah ganti rugi bagi dermawan yang menyedekahkan hartanya. Malaikat yang satu lagi berkata: `Ya Allah, musnahkanlah harta orang-orang yang bakhil.” (HR Bukhari & Muslim).

4. Didoakan oleh Malaikat

Dari Abu Hurairah r.a, Rasulullah SAW bersabda:

“Tidak ada satu subuh-pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdoa “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).” (HR. Imam Bukhari 5/270).

5. Doanya Akan Dikabulkan oleh Allah

Setiap sedekah baiknya kita sambil berdoa. Pasalnya, doa di waktu bisa cepat dikabulkan oleh Allah SWT. Pasalnya, waktu subuh merupakan salah satu waktu yang terbaik untuk berdoa.

Tata Cara Sedekah Subuh

Berikut adalah cara bersedekah di waktu subuh:

  1. Setelah melaksanakan sholat subuh di masjid, kamu bisa langsung mengisi kotak amal di sana.
  2. Setelah sholat subuh, kamu bisa mengantarkan sumbangan berupa bantuan kepada mereka yang membutuhkan.
  3. Setelah sholat subuh, kamu bisa memberikan makanan kepada tetangga terdekat, panti asuhan, maupun pondok pesantren. Karena masih pagi, makanan bisa dijadikan sarapan pagi untuk mereka.
  4. Cara sedekah subuh di rumah sendiri yaitu dengan menabung koin di toples kecil atau celengan. Lakukan itu setiap habis sholat subuh. Nanti, jika dirasa uangnya sudah cukup banyak, kamu bisa menyalurkannya di saat subuh.
  5. Sedekah subuh juga bisa dilakukan secara online. Kamu bisa bersedekah setelah sholat subuh, misalnya mentransfer dana kepada orang tua, kerabat yang membutuhkan, lembaga sosial, atau melalui Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS).

(khq/inf)



Sumber : www.detik.com

Sedekah Bisa Menolak Bala dan Mencegah Musibah, Ini 5 Keutamaannya


Jakarta

Sedekah merupakan amalan dalam Islam yang memiliki banyak keutamaan. Tidak hanya dianggap sebagai bentuk kebaikan sosial, sedekah juga diyakini memiliki kekuatan untuk menolak bala dan mendatangkan berkah.

Sedekah penolak bala merupakan salah satu keutamaan sedekah. Tidak hanya sebagai penolak bala, sedekah juga memiliki keutamaan mulia lainnya. Berikut penjelasannya.

Sedekah Penolak Bala

Sedekah memiliki berbagai keutamaan, salah satunya yaitu sedekah bisa sebagai penolak bala. Rasulullah SAW bersabda, “Pelaku kebaikan dapat mencegah kejadian buruk, bersedekah dengan rahasia dapat mencegah murka Tuhan, dan silaturahmi dapat memperpanjang usia.” (HR At-Thabrani)


Dirangkum dari buku The Power of Tahajud oleh Ahmad Farid, sedekah dapat menolak 70 pintu keburukan. Salah satu keburukan itu adalah wafat dalam keadaan su’ul khatimah (buruk).

Sebab, dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah dapat meredam murka Tuhan dan menolak mati dalam keadaan buruk. Dan mati dalam keadaan buruk adalah mati dalam keadaan bermaksiat kepada Allah SWT…”

Dari Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Cepat-cepatlah bersedekah, karena bala’ itu tidak bisa mendahului sedekah.” (HR Al Baihaqi)

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits juga menjelaskan keutamaan sedekah yakni dapat menyelamatkan diri dari api neraka. Rasulullah SAW bersabda, “Selamatkanlah dirimu dari api neraka, walaupun hanya dengan sebagian butir kurma. Jika kalian tidak memilikinya, bersedekahlah dengan ucapan yang baik.”

Dirangkum dari buku Mukjizat Sedekah oleh M. Thobroni, jika ada orang yang bermaksud jahat atau ada penyakit yang menyerang, sedekah akan menangkal bala. Sebab itulah, hendaknya menyegerakan untuk bersedekah.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW berpesan, “dari Abu Hurairah RA, ia berkata: Ada seseorang yang datang kepada Nabi SAW. Dan bertanya: ‘Wahai Rasulullah, sedekah apakah yang paling besar pahalanya?’ Beliau menjawab, ‘Bersedekahlah sedangkan kamu masih sehat, suka harta, takut miskin dan masih berkeinginan kaya. Dan janganlah kamu menunda-nunda, sehingga apabila nyawa sudah sampai di tenggorokan, maka kamu baru berkata: ‘Untuk fulan sekian dan untuk fulan sekian, padahal harta itu sudah menjadi hak si fulan (ahli warisnya)’.” (HR Bukhari dan Muslim)

Bencana dapat muncul kapanpun dan dimanapun. Sedekah yang ditunaikan seseorang akan menghindarkannya dari bala atau malapetaka. Maka, bersegeralah bersedekah.

Keutamaan Sedekah

Selain sebagai penolak bala, sedekah memiliki keutamaan lainnya. Seperti yang dirangkum dari sumber sebelumnya, berikut beberapa keutamaan sedekah:

1. Sedekah dapat Melipatgandakan Rezeki

Sedekah akan memberikan sugesti kepada orang yang melaksanakannya untuk selalu bekerja keras. Itulah berkah bahwa sedekah akan membuat rezeki berlipat. Allah SWT akan melipatgandakan rezeki orang yang bersedekah hingga sebesar Gunung Uhud.

Rasulullah SAW bersabda, “Barangsiapa bersedekah dengan syarat dari harta yang halal, bukan dari harta yang haram, maka Allah akan memelihara sedekah itu sebagaimana kita memelihara anak kuda kalian, sehingga sedekah itu akan menjadi besar seperti gunung.”

Sedekah akan membuat seseorang selalu ingat bahwa ia mencari rezeki di bawah pengawasan Allah SWT. Maka dari itu, sedekah akan membuatnya berusaha mengumpulkan rezeki dengan cara yang halal.

3. Sedekah dapat Meningkatkan Kepedulian Sosial dan Kekerabatan

Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang di antara kalian berbuka puasa, hendaklah ia berbuka dengan kurma, karena mengandung berkah. Jika tidak ada, hendaklah dengan air karena air itu suci.” Beliau juga bersabda, “Sedekah kepada orang miskin hanya mendapatkan pahala sedekah saja, sedangkan sedekah kepada sanak-kerabat, mengandung dua macam keutamaan, yaitu sedekah dan menghubungkan tali kekerabatan.” (HR Tirmidzi)

4. Sedekah Mengajarkan Hidup Sederhana dan Rendah Hati

Seseorang yang menunaikan sedekah akan mendidik ia menjadi pribadi yang rendah hati dan ia akan belajar hidup bersahaja. Dengan bersedekah, seseorang akan hidup dengan sederhana.

Ia akan menghindari gaya hidup yang berfoya-foya dan mubadzir. Allah SWT mengibaratkan bahwa orang yang berfoya-foya adalah saudara setan.

5. Sedekah Dapat Membersihkan Harta

Abu Hurairah RA meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak berkurang karena sedekah. Allah pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Dan, seseorang yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah yang Mahamulia lagi Maha Agung akan meninggikan derajatnya.” (HR Muslim)

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Doa Ijab Qobul Zakat saat Serah Terima dengan Amil


Jakarta

Doa ijab qobul zakat harus diperhatikan dan dibaca oleh seorang muslim ketika terjadi serah terima zakat. Hal ini bertujuan agar si penerima atau pemberi zakat mendapatkan berkah dari Allah SWT.

Zakat adalah perintah Allah SWT yang termaktub dalam beberapa surah. Salah satunya termaktub dalam surah At Taubah ayat 103,

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٠٣


Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Amil zakat adalah seseorang atau sekelompok orang yang diangkat oleh pemerintah untuk mengelola pelaksanaan ibadah zakat. Menurut buku Cara Mudah Bertasawuf oleh Jamhari bin Kasman, proses serah terima zakat oleh amil zakat melibatkan orang yang menyerahkan (ijab) atau ucapan penyerahan serta orang yang menerima (qabul) atau ucapan penerima zakat.

Amil yang menerima zakat tersebut harus mendoakan mereka yang sudah menerima zakat. Sebab, di dalam berzakat harus ada ijab qobul dan doa agar pelaksanaan ibadah zakat sempurna. Berikut doa ijab dan qobul zakat yang dinukil dari buku Tuntunan Doa & Zikir Sehari-hari oleh Redaksi QultumMedia.

Doa Ijab Qobul Zakat dan Artinya

1. Doa Ijab Zakat (Menyerahkan Zakat)

نَوَيْتُ أَنْ أُخْرِجَ زَكَاةَ الفِطْرِ عَنْ نَفْسِي عَنْ أَبِي عَنْ أُمِّي عَنْ زَوْجِيْ/ عَنْ زَوْجَتِي /…… فَرْضًا اللهِ تَعَالَى

Bacaan latin: Nawaitu an ukhrija zakaatal fithri ‘an nafsii/’an abii/’an ummii/’an zaujii/’an zaujatii/ … fardhon lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Aku niat mengeluarkan zakat fitrah diriku/ayahku/ibuku/suamiku/istriku/… fardhu karena Allah Ta’ala.”

2. Doa Qobul Zakat (Menerima Zakat)

آجَرَكَ كِ فِيْمَا أَعْطَيْتَ تِ وَبَارَكَ اللهُ فِيمَا أَبْقَيْتَتِ وَجَعَلَ اللهُ لَكَ كِ طَهُورًا بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Bacaan latin: Aajaroka/ki fiimaa a’thoita/ti wa baarakallaahu fiimaa abqoita/ti wa ja’alallaahu laka/laki thahurran birahmatika yaa arhamar raahimiin

Artinya: “Semoga Allah memberi pahala kepadamu atas apa yang telah kami serahkan, memberi keberkahan untuk apa yang telah kamu tetapkan, dan semoga Allah menjadikanmu bersih, dengan rahmat-Mu, wahai Zat Yang Pengasih di antara para pengasih.”

1. Melaksanakan Pilar Islam

Dinukil dari buku Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah oleh Arifin, zakat adalah pilar atau rukun Islam maka dengan melaksanakan zakat artinya sudah melaksanakan pilar Islam. Rasulullah SAW bersabda,

“Agama Islam dibangun di atas lima perkata; bersyahadat bahwasanya tidak ada yang berhak diibadahi kecuali Allah dan Nabi Muhammad itu utusan Allah, mendirikan salat, menunaikan zakat, shaum di bulan Ramadan, dan berhaji ke Baitullah.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Zakat Menyempurnakan Islam

Zakat merupakan jembatan Islam untuk menyempurnakan Islam seorang muslim. Zakat untuk menyucikan harta.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya bagian dari kesempurnaan Islam Anda semua adalah agar Anda mengeluarkan zakat dari harta-harta Anda.”

3. Zakat Membuka Pintu Rezeki

Dalam sebuah riwayat menyebutkan, “Tidak ada sesuatu kaum yang menyalahi janji, melainkan Allah Ta’ala menguji mereka dengan pembunuhan di antara mereka; tidak ada sesuatu perbuatan zina yang nyata di tengah-tengah suatu kaum, melainkan Allah menguji mereka dengan banyak kematian; dan tidak ada sesuatu kaum yang menahan (tidak mengeluarkan) zakat, melainkan Allah menahan hujan (tidak menurunkan hujan) untuk mereka.” (HR Nasai dan lainnya)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Kepada Siapa Sedekah Terbaik dan Paling Utama? Ini Penjelasannya



Jakarta

Sedekah merupakan amalan yang dianjurkan dan memliki banyak keutamaan. Sedekah dilakukan agar umat manusia gemar mengorbankan harta, membangkitkan kepedulian, serta menjalin silaturahmi.

Sedekah merupakan perbuatan kebaikan. Termaktub dalam surah Ali Imran ayat 92, Allah SWT berfirman,

لَنْ تَنَالُوا الْبِرَّ حَتّٰى تُنْفِقُوْا مِمَّا تُحِبُّوْنَ ۗوَمَا تُنْفِقُوْا مِنْ شَيْءٍ فَاِنَّ اللّٰهَ بِهٖ عَلِيْمٌ ٩٢


Artinya: “Kamu sekali-kali tidak akan memperoleh kebajikan (yang sempurna) sebelum kamu menginfakkan sebagian harta yang kamu cintai. Apa pun yang kamu infakkan, sesungguhnya Allah Maha Mengetahui tentangnya.”

Sedekah Terbaik

Mungkin sebagian umat Islam memiliki pertanyaan mengenai kepada siapa seharusnya sedekah diberikan? Sedekah terbaik kepada siapa? Berikut penjelasannya.

1. Sedekah Kepada Orang yang Membutuhkan

Dirangkum dari buku Fikih Sunnah Jilid 2 oleh Sayyid Sabiq, sedekah terbaik diberikan kepada orang yang membutuhkan dan yang manfaatnya dapat dirasakan terus menerus. Rasulullah SAW bersabda,

“Sebaik-baik sedekah adalah mengalirkan (menyediakan) air.” (HR Ahmad dan Ibnu Majah)

2. Sedekah Kepada Kerabat yang Memusuhi

Merujuk pada buku Sedekahlah, Allah Menjaminmu Hidup Berkah oleh Masykur Arif, sedekah terbaik diberikan kepada kerabat yang memusuhi. Rasulullah SAW bersabda,

“Sedekah paling afdhal (utama) ialah yang diberikan kepada keluarga dekat yang bersikap memusuhi.” (HR Thabrani dan Abu Dawud)

Tujuan sedekah kepada kerabat yang memusuhi adalah agar mereka tidak lagi memusuhi, menjadi lembut dan sadar, serta agar persaudaraan tetap terjalin sehingga kebahagiaan hidup berkeluarga tercapai.

3. Sedekah Suami kepada Istri

Merujuk pada buku 36 Solusi Cerdas Sedekah Tanpa Uang oleh Haryadi Abdullah, sedekah terbaik ditujukan suami kepada istri. Rasulullah SAW bersabda,

“Sedekah yang terbaik adalah yang dikeluarkan selebih keperluan, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR Bukhari)

Dalam riwayat yang lain, Rasulullah SAW bersabda, “Sedekah yang paling utama adalah sedekah maksimal orang yang tidak punya, dan mulailah dari orang yang kamu tanggung.” (HR Abu Dawud dan Hakim)

Sedekah kepada istri dan anak adalah sedekah yang paling utama bagi laki-laki. Sebab, istri dan anak adalah tanggungan suami yang wajib dipenuhi semua kebutuhannya. Menafkahi istri dan anak merupakan suatu sedekah yang pahalanya jauh lebih besar daripada sedekah kepada orang lain.

Keutamaan Sedekah

Sedekah memiliki keutamaan yang mulia. Dirangkum dari buku Dalil-dalil dan Keutamaan Zakat, Infak, Sedekah oleh Arifin, berikut beberapa keutamaan sedekah:

1. Sedekah Membersihkan Harta

Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Harta tidak akan berkurang karena sedekah. Allah pasti akan menambah kemuliaan seseorang yang suka memaafkan. Dan. seseorang yang merendahkan diri karena Allah, niscaya Allah yang Mahamulia lagi Maha Agung akan meninggikan derajatnya.” (HR Muslim)

2. Sedekah itu Lebih Baik

Dari Ibnu Umar RA berkata bahwa aku mendengar Rasulullah SAW berkhotbah, “Tangan di atas lebih baik daripada tangan di bawah. Tangan di atas adalah tangan orang yang berinfak dan tangan yang di bawah adalah tangan peminta.” (HR Bukhari)

3. Sedekah Mencegah Musibah

Dari Anas RA berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Cepat-cepatlah bersedekah, karena bala’ itu tidak bisa mendahului sedekah.” (HR Al Baihaqi)

4. Sedekah Menghindarkan Panasnya Kubur

Dalam sebuah riwayat disebutkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah itu dapat menghindarkan dari panasnya kubur dan sesungguhnya seorang mukmin di hari kiamat bernaung di bawah naungan sedekahnya.” (HR Thabrani dan Baihaqi)

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Allah Perintahkan Saling Berbagi, Ini Dalil dan Keutamaannya


Jakarta

Allah SWT memberikan perintah untuk saling berbagi. Perintah tersebut sebagai bentuk kepedulian dan solidaritas dalam kehidupan manusia.

Perintah untuk saling berbagi termaktub dalam surah Al Hadid ayat 7. Allah SWT berfirman,

اٰمِنُوْا بِاللّٰهِ وَرَسُوْلِهٖ وَاَنْفِقُوْا مِمَّا جَعَلَكُمْ مُّسْتَخْلَفِيْنَ فِيْهِۗ فَالَّذِيْنَ اٰمَنُوْا مِنْكُمْ وَاَنْفَقُوْا لَهُمْ اَجْرٌ كَبِيْرٌ ٧


Artinya: “Berimanlah kepada Allah dan Rasul-Nya serta infakkanlah (di jalan Allah) sebagian dari apa yang Dia (titipkan kepadamu dan) telah menjadikanmu berwenang dalam (penggunaan)-nya. Lalu, orang-orang yang beriman di antaramu dan menginfakkan (hartanya di jalan Allah) memperoleh pahala yang sangat besar.”

Menurut Tafsir Al-Qur’an Kementerian Agama (Kemenag) RI, melalui ayat tersebut Allah SWT memerintahkan agar beriman kepada-Nya dan rasul-Nya serta menafkahkan harta-harta yang mereka miliki.

Umat Islam dapat melaksanakan perintah Allah SWT tersebut dengan saling berbagi melalui zakat, infak, dan sedekah. Berikut penjelasannya.

Pentingnya Saling Berbagi

Dalam Tafsir Al-Qur’an Kemenag juga dijelaskan bahwa harta adalah titipan Allah SWT dan suatu saat titipan tersebut akan diambil kembali. Maka dari itulah, Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk saling berbagi.

Menurut sebuah hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Nafkahkanlah hartamu, niscaya akan diberi gantinya.”

Dikutip dari buku Konsep fi Sabilillah dalam Tinjauan Fikih Serta Implementasinya pada Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) karya Aang Gunaepi, zakat, infak, dan sedekah merupakan bentuk dari sifat saling berbagi kepada sesama yang diperintahkan oleh Allah SWT.

Bukan sekadar bentuk kebaikan, namun saling berbagi adalah kewajiban seorang muslim sebagai pembersih harta yang dimiliki dan sebagai salah satu cara untuk bertobat. Selain itu, saling berbagi juga merupakan sarana untuk mengikat tali persaudaraan kepada sesama muslim dan juga sebagai sarana menciptakan keamanan sosial.

Hal tersebut termaktub dalam surah At Taubah ayat 104. Allah SWT berfirman,

اَلَمْ يَعْلَمُوْٓا اَنَّ اللّٰهَ هُوَ يَقْبَلُ التَّوْبَةَ عَنْ عِبَادِهٖ وَيَأْخُذُ الصَّدَقٰتِ وَاَنَّ اللّٰهَ هُوَ التَّوَّابُ الرَّحِيْمُ ١٠٤

Artinya: “Tidakkah mereka mengetahui bahwa Allah menerima tobat hamba-hamba-Nya dan menerima zakat(-nya), dan bahwa Allah Maha Penerima tobat lagi Maha Penyayang?”

Diterangkan dalam buku Jika Sedekah Menjadi Lifestyle (Gaya Hidup) karya Bagenda Ali, Rasulullah SAW menekankan pentingnya berbagi meskipun hanya sedikit. Rasulullah SAW bersabda, “Jagalah diri kalian dari api neraka, meski hanya dengan bersedekah sepotong kurma.” (HR Bukhari dan Muslim)

Keutamaan Saling Berbagi

Saling berbagai memiliki sejumlah keutamaan. Berikut di antaranya.

1. Mengantarkan ke Surga dan Menjauhkan dari Neraka

Merujuk pada sumber sebelumnya, berbuat baik dengan saling berbagi dapat mengantarkan manusia menuju surga dan menjauhkannya dari neraka. Maka dari itulah, hendaknya melaksanakan perintah Allah SWT untuk saling berbagi, meskipun hanya sedikit.

2. Dicintai Masyarakat Sekitarnya

Merujuk pada buku Pendidikan Adab dan Karakter Menurut Hadis Nabi Muhammad SAW karya Alfen Khairi, saling berbagi dan saling memberi akan menanamkan rasa peduli dan cinta terhadap sesama. Orang yang suka berbagi terhadap orang lain akan dicintai dan disukai oleh masyarakat di sekitarnya.

Sedangkan orang yang bakhil dan kikir tidak akan disukai oleh masyarakat di sekitarnya karena ia lebih mementingkan kebutuhan sendiri dan tidak berjiwa sosial. Maka dari itulah, sifat saling berbagi harus dimiliki oleh setiap manusia dalam hidup bermasyarakat.

3. Bertambahnya Rezeki

Merujuk pada buku Tak Henti Engkau Berlari Dikejar Rezeki karya Taufiq FR, orang yang gemar berbagi akan mendapat jaminan rezeki dari Allah SWT. Hal ini bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

“Tidak ada suatu hari, di mana seorang manusia melewati pagi harinya, kecuali ada dua malaikat yang turun. Malaikat pertama mengatakan: ‘Ya Allah berilah pengganti kepada orang yang berinfak.’ Malaikat kedua mengatakan: ‘Ya Allah timpakanlah kerusakan kepada orang yang pelit’.” (HR Bukhari dan Muslim)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Hukum Membaca Doa Ijab Qobul Zakat Dilengkapi Bacaannya


Jakarta

Doa ijab qobul zakat sering kali dibaca oleh muslimin ketika mereka melakukan ibadah tersebut. Namun, bagaimana hukum membaca doa ijab qabul zakat tersebut?

Djedjen Zainuddin dalam buku Pendidikan Agama Islam: Fikih untuk Madrasah Aliyah Kelas X menyebutkan, zakat adalah salah satu dari lima rukun Islam yakni pada urutan ketiga setelah syahadat dan salat.

Zakat secara bahasa berarti kesuburan, tambah besar, kesucian, keberkahan, dan penyucian. Sementara itu, menurut istilah, zakat adalah mengeluarkan sebagian dari sejumlah harta tertentu dengan sifat dan kadarnya masing-masing yang kemudian diberikan kepada golongan tertentu yang berhak menerimanya.


Orang-orang yang wajib mengeluarkan zakat, golongan yang berhak menerima zakat, dan kadar harta yang wajib dikeluarkan zakatnya sudah diatur dalam agama. Begitu pula dengan prosedur yang harus dilakukan.

Seperti contohnya, ketika serah terima atau biasa disebut sebagai ijab qobul. Sebagian orang berpendapat harus ada doa di dalam proses tersebut agar menjadi sah.

Hukum Mengamalkan Doa Ijab Qobul Zakat

Para ulama masih berselisih pendapat mengenai sunah atau tidaknya doa ijab qobul zakat ini diamalkan. Ulama berpendapat, meskipun riwayat-riwayat hadits terkait doa ijab qobul zakat di atas adalah shahih, tetapi doa tersebut dikhususkan untuk nabi karena beliau menggunakan sighat shalli, yakni sebutan khusus untuk sholawat kepada Rasulullah SAW.

Di sisi lain, dikutip dari buku Cara Mudah Bertasawuf oleh Jamhari bin Kasman, ucapan ketika seseorang menyerahkan harta zakat yang disebut dengan ijab, dan ucapan yang dikeluarkan oleh orang yang menerima zakat disebut sebagai qobul harus ada untuk membuat sempurna dalam pelaksanaan zakat.

Hal ini didasarkan pada surah At-Taubah ayat 103 yang berbunyi,

خُذْ مِنْ اَمْوَالِهِمْ صَدَقَةً تُطَهِّرُهُمْ وَتُزَكِّيْهِمْ بِهَا وَصَلِّ عَلَيْهِمْۗ اِنَّ صَلٰوتَكَ سَكَنٌ لَّهُمْۗ وَاللّٰهُ سَمِيْعٌ عَلِيْمٌ ١٠٣

Artinya: “Ambillah zakat dari harta mereka (guna) menyucikan dan membersihkan mereka, dan doakanlah mereka karena sesungguhnya doamu adalah ketenteraman bagi mereka. Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

Meskipun ada juga yang berpendapat bahwa memberikan langsung kepada mustahik (orang yang menerima zakat) dengan mengucap, “Ini zakatku,” dan mustahik itu menjawab, “Ya,” maka sudah terhitung sebagai ijab dan qabul. Selain itu, doa ijab qobul zakat terletak pada kalimat jawaban dari mustahik tersebut.

Bacaan Doa Ijab Qobul Zakat dan Artinya

1. Doa Ijab Zakat (Menyerahkan)

R. Syamsul B. dan M. Nielda dalam buku berjudul Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya menjelaskan, doa ijab atau ketika muzakki (orang yang mengeluarkan zakat) menyerahkan zakat kepada mustahik adalah sebagaimana tercantum dalam potongan surah Al-Baqarah ayat 127 yang berbunyi,

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا ۗ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ …

Artinya: “… Ya Tuhan kami, terimalah (amal) dari kami. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

2. Doa Qobul Zakat (Menerima Zakat)

كَانَ رَسُولُ اللهِ إِذَا أَتَاهُ قَوْمٌ بِصَدَقَةٍ قَالَ : أَللهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِمْ, فأتاه أبو أوفى بصدقته فقال : الَّلهُمَّ صَلِّ عَلَى آلِ أَبِي أَوْفَى. روه البخاري و مسلم.

Artinya: “Adalah Rasulullah SAW apabila datang kepada beliau suatu kaum menyerahkan zakat, beliau berdoa: ‘Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada mereka.’ Kemudian datanglah Abu Aufa menyerahkan zakatnya, beliau berdoa, ‘Ya Allah limpahkanlah rahmat kepada keluarga Abu Aufa’.” (HR Bukhari)

Dalam hadits lain, Abu Hurairah RA berkata, bahwa Rasulullah SAW menyebutkan doa ketika menerima zakat adalah,

إِذَا أُعْطِيتُمُ الزَّكَاةَ فَلَا تَنْسَوْا ثَوَابَهَا ، أَنْ تَقُوْلُوْا : اللَّهُمَّ اجْعَلْهَا مَغْنَمًا وَلَا تَجْعَلْهَا مَغْرَمًا. روه ابن ماجه

Artinya: “Apabila kalian diserahi zakat maka janganlah kalian melupakan pahalanya, supaya kalian berdoa: ‘Ya Allah jadikanlah zakat itu sebagai harta simpanan (keuntungan), dan janganlah Engkau jadikan sebagai harta utang (kerugian)’.” (HR Ibnu Majah)

Sementara itu, menurut Imam Syafi’i, doa yang mustajab ketika mustahik menerima zakat dari muzakki adalah sebagai berikut.

أَجَرَكَ اللَّهُ فِيْمَا أَعْطَيْتَ, وَ جَعَلَهُ لَكَ طَهُورًا, وَبَارَكَ لَكَ فِيمَا أَبْقَيْتَ

Artinya: “Semoga Allah memberimu pahala atas apa yang kamu berikan (zakat) ini, dan semoga Allah menjadikannya sebagai pembersih bagimu dan semoga Allah memberkahi harta yang ada padamu.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

3 Keutamaan Sedekah Subuh, Amalan Sederhana Pelancar Rezeki


Jakarta

Sedekah Subuh adalah amalan yang bisa dikerjakan kaum muslimin pada pagi hari. Terlebih, sedekah merupakan ibadah yang dianjurkan.

Dari Hudzaifah, Rasulullah SAW bersabda:

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud)


Mengutip buku Hikmah Sedekah: Menemukan Kebaikan dalam Memberi oleh Sakti Wibowo, sedekah dimaknai sebagai tindakan memberi harta atau bantuan kepada orang yang membutuhkan tanpa mengharapkan imbalan atau balasan dari penerima. Sedekah terdiri dari berbagai macam, tidak hanya sebatas harta.

Diriwayatkan oleh Ahmad bin Hambal, berikut bunyi haditsnya:

“Setiap diri dianjurkan bersedekah setiap hari. Sedekah itu banyak bentuknya. Mendamaikan dua orang yang bermusuhan dengan cara adil adalah sedekah. Menolong seseorang untuk menaiki binatang tunggangannya adalah sedekah. Mengangkat barang-barangnya ke atas kendaraan adalah sedekah. Menyingkirkan rintangan dari jalan adalah sedekah dan setiap langkah yang dilangkahkan seseorang untuk mengerjakan salat adalah sedekah.”

Sebelum membahas lebih lanjut mengenai keutamaan sedekah Subuh, kaum muslimin perlu memahami arti dari sedekah Subuh itu sendiri.

Apa Itu Sedekah Subuh?

Sedekah Subuh adalah amalan yang dikerjakan setelah salat Subuh. Seseorang dapat menyedekahkan hartanya di jalan Allah dengan niat ikhlas dan untuk kebaikan. Secara istilah, tidak ada yang membedakan sedekah Subuh dengan sedekah biasa kecuali waktu pelaksanaannya.

Dalam sebuah hadits diriwayatkan,

“Dari Abu Hurairah ra, sesungguhnya Nabi Muhammad SAW bersabda: “Tidak ada satu subuh pun yang dialami hamba-hamba Allah kecuali turun kepada mereka dua malaikat. Salah satu di antara keduanya berdoa: “Ya Allah, berilah ganti bagi orang yang berinfak”, sedangkan yang satu lagi berdoa, “Ya Allah, berilah kerusakan bagi orang yang menahan (hartanya).” (HR. Bukhari)

M Arifin Ilham dan M Nurani melalui karyanya yang berjudul Dahsyatnya Amalan Pembuka Rezeki menerangkan bahwa waktu terbaik melakukan sedekah Subuh ialah setelah salat Subuh hingga menjelang Dzuhur, sebagaimana merujuk pada hadits di atas.

Keutamaan Sedekah Subuh

1. Mendapat Ridha Allah SWT

Allah SWT telah menjamin siapa saja yang mendermakan hartanya di jalan-Nya dengan ikhlas dan niat semata-mata mengharap ridha dari-Nya dalam firmannya, dalam Al Baqarah ayat 245:

مَنْ ذَا الَّذِيْ يُقْرِضُ اللّٰهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضٰعِفَهٗ لَهٗٓ اَضْعَافًا كَثِيْرَةً ۗوَاللّٰهُ يَقْبِضُ وَيَبْصُۣطُۖ وَاِلَيْهِ تُرْجَعُوْنَ

Artinya: “Siapakah yang mau memberi pinjaman yang baik kepada Allah?) Dia akan melipatgandakan (pembayaran atas pinjaman itu) baginya berkali-kali lipat. Allah menyempitkan dan melapangkan (rezeki). Kepada-Nyalah kamu dikembalikan.”

2. Didoakan oleh Malaikat

Setiap Subuh akan ada malaikat yang mendoakan kita agar rezeki kita terus mengalir dan lancar. Oleh karenanya, ada baiknya berbagi rezeki dengan orang lain ketika mengawali hari. Nantinya, rezeki tersebut akan kembali kepada kita berkali-kali lipat.

3. Melancarkan Rezeki

Dijelaskan dalam buku Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid, menaati kewajiban berzakat, menunaikan sedekah, dan rajin berinfak, sesungguhnya hal tersebut merupakan ‘bisnis’ dengan Allah SWT.

Bisnis tersebut maksudnya adalah janji Allah terkait seseorang yang dengan ikhlas menyedekahkan hartanya demi kepentingan orang lain yang lebih membutuhkan, maka akan mendapatkan gantinya sebanyak dua kali lipat bahkan lebih.

Itulah pembahasan mengenai keutamaan sedekah Subuh dan keutamaannya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

10 Contoh Sedekah Nonmateri yang Mudah Dilakukan


Jakarta

Sedekah adalah salah satu amalan yang dianjurkan dikerjakan oleh setiap muslim. Sedekah tak hanya berupa materi, tapi bisa juga nonmateri.

Seorang muslim yang bersedekah akan mendapatkan banyak keutamaan yang mulia. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya sedekah seorang muslim menambah umur, menolak mati dalam keadaan su’ul khatimah, dan dengannya Allah menghilangkan sifat sombong dan angkuh.” (HR Thabrani)

Biasanya, seorang muslim bersedekah dengan mengeluarkan materi atau hartanya. Tetapi sedekah tidak hanya sekedar materi, namun yang bersifat nonmateri juga dapat dijadikan sebagai bahan sedekah.


Dirangkum dari buku Mengapa Sedekahku Tak Dibalas? karya Ahmad Zacky el-Syafa, seorang hamba yang ditakdirkan memiliki kelebihan rezeki dapat bersedekah kapanpun ia mau dengan hartanya tersebut. Sedangkan seorang hamba yang tidak memiliki kelebihan rezeki dapat bersedekah dengan segala sesuatu yang bukan harta. Berikut contoh sedekah non materi.

Contoh Sedekah Nonmateri

Terdapat banyak contoh sedekah nonmateri yang dapat dilakukan sebagai sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT. Semua perbuatan tersebut akan sah jika dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT. Beberapa contoh sedekah nonmateri seperti yang dirangkum dari sumber sebelumnya dan buku Cantik dengan Sedekah karya Indriya Rusmana Dani dan Muthia Esfand sebagai berikut.

1. Membaca Tasbih, Tahlil, dan Tahmid

Orang yang tidak mampu bersedekah dengan materi dapat menggantinya dengan membaca tasbih, tahlil, dan tahmid. Bahkan, Rasulullah SAW memerintahkan umatnya untuk membaca tiga bacaan tersebut. Selain bernilai ibadah kepada Allah SWT, ketiga kalimat itu juga menjadi pemberat amal baik ketika di akhirat kelak.

Rasulullah SAW bersabda, “Bukankah Allah telah menjadikan untukmu sesuatu yang dapat disedekahkan? Yaitu setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, melarang kemungkaran adalah sedekah dan hubungan intim kalian (dengan istri) adalah sedekah.”

Para sahabat kemudian bertanya, “Wahai Rasulullah, apakah salah seorang diantara kami yang melampiaskan syahwatnya mendapatkan pahala?” Rasulullah SAW menjawab, “Bagaimana pendapat kalian jika ia melampiaskan syahwatnya pada yang haram, apakah ia berdosa? Demikian juga jika melampiaskannya kepada yang halal, maka ia mendapatkan pahala.” (HR Muslim)

Pasti setiap orang pernah melihat orang yang salah jalan dan sebagainya. Maka tugas sebagai orang yang beriman adalah membantunya untuk menunjukkan jalan yang benar.

Ternyata, menunjukkan jalan adalah salah satu contoh sedekah nonmateri. Rasulullah SAW bersabda, “Memberikan petunjuk kepada orang yang tersesat adalah sedekah bagimu, menuntun orang yang kurang baik penglihatannya adalah sedekah bagimu.” (HR Tirmidzi)

Dalam hadits lain Rasulullah SAW bersabda, “Memberi petunjuk kepada seorang tunanetra, memberi isyarat kepada seorang tunarungu, menuntun orang yang meminta petunjuk atas kebutuhannya adalah sedekah.” (HR Ahmad)

3. Mengajarkan Ilmu kepada Muslim Lainnya

Seseorang sudah semestinya mengamalkan (mengajarkan) ilmunya kepada orang lain. Sebab, ilmu yang diajarkan tidak akan pernah berkurang, justru akan semakin bertambah.

Salah satu keutamaan mengajarkan ilmu adalah bernilai sedekah. Selain itu, telah disebutkan dalam sebuah riwayat oleh Sahl bin Anas bin Muadz dari ayahnya, “Barang siapa yang mengajarkan ilmu, maka ia mendapatkan pahala orang yang mengamalkan (ilmunya), tanpa mengurangi pahala orang yang mengamalkan tadi.”

4. Membaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an, mengkaji, dan mengamalkan kandungannya adalah sedekah. Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa membaca satu huruf dalam Kitab Allah maka ia mendapatkan satu kebaikan, dan satu kebaikan berlipat sepuluh kali. Aku tidak mengatakan alif lam mim sebagai satu huruf, akan tetapi alif satu huruf, lam satu huruf, dan mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)

5. Membaca Sholawat

Sholawat adalah sedekah seorang hamba terhadap dirinya sekaligus doa yang ditujukan kepada Rasulullah SAW. Seseorang yang membaca sholawat akan mendapatkan balasan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Bersholawatlah kepadaku karena itu menyucikanmu.” (HR Ahmad)

6. Mengerjakan Salat

Salat adalah sedekah seorang hamba terhadap dirinya sendiri. Dengan salat, maka ia mendekatkan diri kepada Allah SWT dan bersyukur dengan segala nikmat yang diberikan kepadanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Semua anggota badan kalian hendaklah bersedekah setiap hari, dan setiap salat adalah sedekah baginya.” (HR Abu Daud)

7. Mengerjakan Puasa

Seseorang dapat bersedekah dengan mengerjakan puasa dengan ikhlas. Orang yang berpuasa sebenarnya sedang mengeluarkan zakat badannya sebagai tanda syukur atas segala nikmat yang diberikan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Segala sesuatu ada zakatnya, dan zakat badan adalah puasa.” (HR Ibnu Majah)

8. Bertutur Kata Baik

Bertutur kata baik adalah sedekah yang diberikan untuk orang yang mendengarkannya sekaligus bagi yang mengucapkannya. Sebab, perkataan yang baik akan menyejukkan, menenangkan, dan menyenangkan hati.

Rasulullah SAW bersabda, “Perkataan yang baik adalah sedekah.” (HR Bukhari dan Muslim)

9. Membantu Orang Mukmin

Membantu orang mukmin baik tenaga maupun pemikiran adalah contoh sedekah non materi. Rasulullah SAW bersabda, “Setiap muslim dapat bersedekah.” Abu Musa berkata, “Bagaimana jika ia tidak memiliki harta?” Rasulullah SAW menjawab, “Hendaklah ia bekerja dengan tangannya, kemudian menafkahkan untuk dirinya dan bersedekahlah.” Abu Musa berkata, “Bagaimana jika ia tidak sanggup bekerja?” Rasulullah SAW menjawab, “Hendaklah ia membantu orang yang sedang membutuhkan dan kesusahan…” (HR Abu Musa)

10. Tersenyum

Tersenyum kepada orang lain juga termasuk sedekah nonmateri, sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

تَبَسُّمُكَ في وَجْهِ أَخِيكَ لَكَ صَدَقَةٌ

Artinya: “Senyum manismu di hadapan saudaramu adalah sedekah.” (HR. Tirmidzi, Ibnu Hibban, dan Baihaqi)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com