Sering Bercinta Bikin Miss V Tak Lagi ‘Menggigit’? Nggak Juga, Ini Loh Pemicunya

Jakarta

Vagina kendur dapat disebabkan oleh berbagai macam faktor. Sebagian orang mengira vagina kendur disebabkan oleh terlalu sering berhubungan seks. Namun, apakah benar keseringan bercinta bisa bikin vagina tak lagi ‘menggigit’?

Dikutip dari Health, otot vagina memang akan meregang saat berhubungan seks untuk memungkinkan penetrasi. Tapi setelah penetrasi selesai, vagina akan kembali ke ukuran normal.

Jadi meskipun sering bercinta, vagina tidak akan kehilangan elastisitasnya. Lantas, apa yang menyebabkan vagina bisa menjadi kendur?


Ada dua hal yang bisa membuat vagina kehilangan ‘cengkramannya’, yakni pertambahan usia dan persalinan.

1. Penuaan

Seiring bertambahnya usia, organ-organ tubuh akan mulai mengalami penurunan fungi. Begitu juga dengan vagina wanita.

Saat wanita mulai memasuki usia paruh baya, atau menjelang menopause, kadar estrogen di dalam tubuhnya akan mulai berkurang. Estrogen adalah hormon yang mengatur pelumasan dan ketebalan dinding vagina.

Jika hormon ini menurun, maka vagina lubrikasi pada vagina akan berkurang. Tak hanya itu, dinding vagina bagian dalam juga akan menipis. Hal inilah yang membuat vagina menjadi kering dan terasa kendur.

Selain estrogen, kolagen juga akan ikut menurun seiring pertambahan usia. Kolagen merupakan protein yang membantu menjaga elastisitas otot dan tulang, termasuk otot dasar panggul (pelvis). Otot dasar panggul yang lemah membuat wanita kesulitan untuk mengencangkan vaginanya, termasuk ketika penetrasi.

2. Persalinan

Vagina juga bisa kehilangan elastisitasnya setelah persalinan. Sebab, persalinan bisa meregangkan otot-otot vagina dan melemahkan pelvis. Alhasil, vagina menjadi meregang dan terasa longgar.

Selain itu, prosedur persalinan tertentu juga bisa membuat vagina menjadi kendur secara permanen. Misalnya, prosedur forceps atau menjepit kepala bayi untuk menariknya keluar dari vagina.

Terlepas dari faktor-faktor di atas, ada beberapa upaya yang bisa dilakukan wanita untuk mengembalikan kerapatan vaginanya, antara lain:

  • Senam kegel
  • Olahraga pelvis
  • Vaginal cone
  • High Intensity Focused Ultrasound (HIFU)
  • Laser
  • Vaginoplasty

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter Urologi Ungkap Posisi Seks yang Berisiko Picu Penis ‘Patah’


Jakarta

Penis ‘patah’ atau fraktur penis adalah kondisi saat penis mengalami cedera atau ‘patah’ saat ereksi. Kondisi ini biasanya ditandai dengan penis yang mengalami pembengkakan, adanya bunyi ‘krek’, mendadak kehilangan ereksi, hingga terjadinya perdarahan.

Apabila kondisi ini tak segera ditangani, dokter urologi menyebut bisa memicu gangguan reproduksi.

“Kalau bagiannya yang robek itu tidak dijahit atau tidak dioperasi, ke depannya nanti malah dia bisa jadi impotensi atau disfungsi ereksi,” kata spesialis urologi dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS, saat ditemui di Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024).


“Robekannya itu sering di lapisan penggungkus penis ya, di situ ada robek biasanya di bagian sana, jadi bukan tulang di penis ya, sebenarnya di penis nggak ada tulang, tapi robeknya di situ,” katanya lagi.

dr Angga menyebut kasus penis patah sering ditemukan pada pria setelah berhubungan seksual. Salah satu posisi berhubungan intim yang paling berisiko memicu penis patah adalah woman on top atau posisi wanita di atas pria.

Dalam posisi ini, wanita biasanya menumpukan seluruh berat tubuhnya pada penis yang sedang ereksi, sehingga ia sering kali tidak sadar saat posisi penis berubah atau tertekuk.

Karena itu, dr Angga menyarankan bagi pria yang mengalami sejumlah tanda-tanda penis patah harus segera langsung ke dokter untuk mendapatkan perawatan lebih lanjut.

“Kalau misalnya ada kondisi seperti itu ya bagi masyarakat, itu mesti dibawa ke IGD, mesti diperiksa oleh dokter,” sambungnya lagi.

(suc/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Menit Sih Durasi Bercinta yang Normal? Ini Hasil Penelitiannya

Jakarta

Durasi ideal hubungan seksual merupakan topik yang sering kali menjadi perhatian banyak pasangan. Durasi hubungan seksual seharusnya disesuaikan dengan kebutuhan dan preferensi setiap pasangan.

Beberapa pasangan mungkin menginginkan hubungan intim yang lebih panjang dan sensual, sementara yang lain menginginkan sesuatu yang cepat dan agresif.

Menurut survei anggota Society for Sex Therapy and Research tahun 2005, seks vaginal atau aktivitas seksual di mana penis dimasukkan ke dalam vagina, biasanya berlangsung selama tiga hingga tujuh menit.


Berdasarkan survei tersebut, seks vaginal yang berlangsung selama satu hingga dua menit dianggap terlalu singkat. Sedangkan seks vaginal yang berlangsung selama 10 hingga 30 menit dianggap terlalu lama.

Jadi, berapa lama seks vaginal seharusnya berlangsung?

Terapis seks yang melakukan survei mengatakan bahwa antara 7 hingga 13 menit merupakan waktu ideal yang diinginkan. Dikutip dari Healthline, terdapat beberapa faktor biologis yang dapat mempengaruhi berapa lama aktivitas seksual berlangsung, di antaranya:

1. Usia

Seiring bertambahnya usia, seringkali membutuhkan waktu lebih lama untuk merasa terangsang, dan ereksi akan lebih sulit dicapai atau dipertahankan. Perubahan hormonal juga berkontribusi terhadap kekeringan vagina serta penurunan libido.

2. Alat kelamin

Bentuk alat kelamin juga dapat menjadi salah satu faktor yang mempengaruhi berapa lama aktivitas seksual berlangsung. Para peneliti dalam sebuah studi yang diterbitkan tahun 2003 menemukan bahwa bentuk penis khususnya tonjolan di sekitar kepala mungkin telah berevolusi.

Tonjolan tersebut mampu menggantikan air mani yang sudah ada sebelumnya di dalam vagina. Dorongan yang lebih dalam dan lebih kuat menghasilkan lebih banyak air mani. Hal ini memungkinkan pasangan yang berejakulasi memberi ruang untuk air mani mereka sendiri dan meningkatkan peluang reproduksi.

Ini juga dapat menjelaskan mengapa beberapa orang merasa sakit untuk terus berhubungan setelah ejakulasi.

3. Disfungsi seksual

Ejakulasi dini dapat menyebabkan pasangan mencapai klimaks lebih cepat dari yang inginkan. Orang yang mengalami ejakulasi tertunda mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai klimaks, itupun jika mereka mampu melakukannya.

Jika pasangan ingin memperpanjang durasi hubungan seksual, teknik-teknik berikut ini dapat membantu:

– Teknik Semans

Teknik semans kerap dikenal sebagai teknik merayap atau start-stop teknik, ketika pria menghindari ejakulasi selama berhubungan seksual. Tujuannya untuk memperpanjang durasi berhubungan dan memuaskan kedua pasangan.

– Teknik Johnsons dan Masters

Teknik ini melibatkan penekanan lembut pada ujung penis selama beberapa detik tepat sebelum ejakulasi hingga dorongan untuk ejakulasi mereda. Teknik ini juga dapat digunakan untuk melatih kontrol ejakulasi.

(avk/avk)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Cuma Digelitikin, Bisa Orgasme? Ya Memang Segampang Itu Mencapai Klimaks


Jakarta

Bagi sebagian orang, orgasme nggak rumit-rumit amat. Hanya dengan digelitikin, 1 dari 4 orang dalam sebuah penelitian mengaku bisa mencapai orgasme seksual.

Hal ini terungkap dalam riset yang dilakukan di University Medical Center Mainz. Para ilmuwan dari Institute of Pathophysiology di kampus tersebut baru-baru ini mengamati bagaimana orang dewasa menggunakan gelitikan dalam kaitannya dengan aktivitas seksual.

Sebanyak 719 partisipan dengan kondisi yang disebut ‘tickling fetish’ dilibatkan dalam penelitian ini. Hasilnya, terungkap bahwa beberapa orang tidak sekadar geli saat digelitikin, tapi benar-benar bisa mencapai kepuasan seksual.


“Penelitian tentang digelitikin sebelumnya biasanya terfokus pada konsekuensi sensoris dan aspek kesenangan saat digelitikin,” kata Dr Shimpei Ishiyama yang memimpin riset, dalam siaran persnya, dikutip dari Eurekalert.

“Dalam penelitian ini, kami menginvestigasi peran digelitikin dalam konteks seksual untuk pertama kalinya,” lanjutnya.

Hampir semua partisipan menyatakan bahwa dengan digelitikin mereka bisa mencapai kepuasan secara seksual. Sebanyak seperempat partisipan mengatakan, mengalami orgasme secara eksklusif hanya dengan digelitikin.

“Digelitikin adalah aktivitas intim yang membutuhkan saling percaya pada level tertentu. Ini bisa memperkuat ikatan individual dan menjadi sumber energi seksual,” kata Dr Ishiyama.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Riset Ini Ungkap Variasi Seks Paling Intimidatif


Jakarta

Dalam seks, eksplorasi bisa menjadi salah satu kunci dalam membangun keintiman. Namun tentunya tidak semua variasi seks perlu dicoba, karena sejujurnya begitu menyeramkan.

Setidaknya inilah yang terungkap dalam sebuah riset yang dilakukan Superdrug Online Doctor baru-baru ini. Riset ini mengungkap bahwa sebagian besar pasangan agak terintimidasi oleh banyak aspek keintiman.

Riset ini mengamati pendapat para responden tentang berbagai aktivitas seksual yang intimidatif dan ‘anxiety inducing’. Responden diminta memberikan penilaian dengan skala 1-5.


Dikutip dari NY Post, riset ini mengungkap ‘public sex’ atau bercinta di tempat umum dinilai paling intimidatif dengan skor tertinggi pada skala 1-5. Responden dari Eropa memberikan rerata skor 3,2 dan Amerika 3,7.

Selain itu, variasi seksual termasuk BDSM, seks anal, ‘rough sex’ ada di urutan berikutnya. Dibandingkan variasi-variasi tersebut, responden merasa lebih tidak ‘anxiety’ untuk mencoba mengeksplorasi posisi seks baru, atau mencoba menggunakan sextoy.

Berdasarkan jenis kelamin, responden pria memilih seks anal, seks oral, dan seks berdiri sebagai fantasi terfavorit. Sementara itu, pada responden wanita pilihan posisi bercinta missionary, spooning, dan cowgirl berada di urutan paling atas.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Minum Kopi Sebelum Bercinta Bikin Makin Cepat Orgasme, Mitos atau Fakta?


Jakarta

Kopi merupakan minuman yang dipercaya bisa meningkatkan energi sebelum beraktivitas. Namun, banyak juga yang meyakini bahwa kopi bisa membantu orgasme lebih cepat saat bercinta. Benarkah begitu?

Para psikolog berpendapat bahwa bukan kopi yang membuat orgasme seseorang menjadi luar biasa saat bercinta, melainkan dampak dari psikologisnya.

Dikutip dari Mirror UK, kandungan kafein memicu peningkatan kadar dopamin neurotransmitter yang sering disebut sebagai ‘hormon bahagia’. Itu memicu perasaan puas yang dapat meningkatkan penerimaan terhadap orgasme.


Dalam dosis yang lebih tinggi, kopi juga bisa memiliki ‘efek vasodilator’, yang berarti memperlebar pembuluh darah dan meningkatkan aliran darah. Gairah dan orgasme sangat terkait dengan jumlah darah yang mengalir ke bawah, jadi sirkulasi yang lebih baik dapat meningkatkan segalanya.

Namun, diperlukan lebih banyak penelitian untuk melihat hubungan antara keduanya.

Menanggapi ini, guru kesehatan seksual Sarah Mulindwa di Lovehoney mengatakan memang ada beberapa bukti ilmiah yang menunjukkan bahwa kopi atau kafein dalam bentuk apapun bisa meningkatkan kehidupan seks.

Namun, ia mengungkapkan bahwa kepercayaan yang soal kopi bisa meningkatkan orgasme hanya tren viral atau mitos. Sebab, sejauh ini belum ada penelitian yang bisa membuktikan hubungan keduanya.

Kafein memang bisa membantu meningkatkan kewaspadaan dan mengurangi kelelahan. Tapi, itu tidak semata-mata meningkatkan orgasme seseorang.

Menurut Sarah, aspek psikologi dari orgasme jauh lebih kompleks daripada sekedar kondisi tubuh yang tidak lelah. Jadi, sayangnya minum kopi sebelum berhubungan seks tidak akan menjamin seseorang bisa mencapai orgasme.

Sarah menekankan bahwa orgasme bisa berbeda untuk setiap orang dan dipengaruhi banyak faktor, seperti kesehatan fisik, emosi, atau hubungan pasangan tersebut. Jika kesulitan menghadapi ini, mungkin ada baiknya mencoba berbagai jenis rangsangan, posisi, atau foreplay yang cocok saat bercinta.

“Pada akhirnya, sebagian besar dari hal ini tergantung pada komunikasi. Luangkan waktu untuk mencari tahu, dan sampaikan ini kepada pasangan, atau ingat sendiri,” jelas Sarah.

“Meskipun secangkir kopi mungkin bermanfaat bagi sebagian orang, dan didukung oleh beberapa orang di media sosial, kafein yang berlebihan dapat menyebabkan kegugupan, kecemasan, dan gangguan tidur. Itu semuanya bisa saja berdampak negatif pada kesehatan seksual,” pungkasnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Perbedaan Sperma Vs Air Mani, Fakta Umum yang Kerap Terlupakan

Jakarta

Sperma dan air mani adalah dua hal yang berbeda. Banyak yang sudah mengetahui fakta ini, tapi tampaknya tak semua tahu persis apa saja yang membedakan keduanya.

Dikutip dari Healthline, sperma merupakan sel-sel dalam sistem reproduksi pria yang menjadi salah satu (dan bukan satu-satunya) komponen penyusun air mani. Sperma dibutuhkan untuk membuahi sel telur.

Sementara itu, air mani adalah cairan ejakulasi yang lazimnya keluar dari Mr P saat seorang pria mengalami orgasme. Pengecualian pada kondisi tertentu yang disebut dry orgasm, yakni saat orgasme tidak disertai ejakulasi.


Dalam keseharian, beberapa orang menganggap keduanya sama. Padahal satu-satunya persamaan di antara keduanya adalah keluar dari Mr P melalui saluran yang sama.

Fungsi sperma dan air mani

Sebagai bagian dari sistem reproduksi, fungsi sel sperma yang dihasilkan pria jelas untuk membuahi sel telur pada wanita. Sel-sel sperma punya bentuk dan kemampuan untuk berenang dengan gesit agar pembuahan dapat terjadi.

Kemampuan sperma untuk berenang tidak akan ada gunanya jika tidak ada media untuk membawanya. Air mani berfungsi untuk membawa sperma, mengantarkannya menuju tempat yang memungkinkan untuk terjadi pembuahan.

Proses air mani dihasilkan

Proses terbentuknya air mani salah satunya dimulai dari testis atau buah zakar, organ seksual yang memproduksi sperma dan hormon testosteron. Dari testis, sel-sel sperma dialirkan melalui epididimis dan vas deferens.

Di tempat lain, kelenjar yang disebut vesikula seminalis dan terletak di belakang kandung kemih memproduksi cairan seminalis yang merupakan komponen lain penyusun air mani.

Tak kalah penting, kelenjar prostat juga menghasilkan komponen terbanyak air mani.

Perbandingan komposisi sperma dalam air mani

Pada kondisi yang dikategorikan normal, lazimnya terdapat 15-200 juta sel sperma dalam setiap mililiter air mani. Ada banyak faktor yang berpengaruh pada jumlah sel sperma, termasuk pengaruh lingkungan dan gaya hidup.

Produksi sperma tak dibatasi usia

Tubuh pria menghasilkan sel-sel sperma sepanjang waktu, dan karenanya sperma tidak pernah habis kecuali karena kondisi tertentu yang terkait infertilitas. Disebut-sebut, produksi sel sperma paling optimal adalah di usia 30-an tahun.

Seiring makin bertambahnya usia, produksi sel sperma mengalami penurunan baik dari sisi kualitas maupun motilitas atau kemampuan bergerak.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Gairah Mulai Kendor saat Bercinta? Intip 4 Cara Bikin Hubungan Pasutri Kembali Membara


Jakarta

Keintiman seksual menjadi salah satu hal penting yang wajib dimiliki dan dijaga oleh setiap pasangan. Jika dilakukan dengan benar, maka keintiman seksual akan membuat pasangan akan terus merasa terhubung satu sama lain.

Di sisi lain, masih banyak pasangan yang merasa gugup ketika akan bercinta, bahkan kehilangan gairah seksual karena tidak menjaga keintiman tersebut. Terlebih, jika telah lama menjalin hubungan.

Menurut Very Well Mind, ada beberapa cara yang bisa dilakukan seseorang untuk tetap menjaga kedekatan atau keintiman dengan pasangannya. Sehingga, ini akan memberikan efek positif terhadap aktivitas seksual mereka.


1. Mengenali kenikmatan diri sendiri

Mendapatkan kualitas bercinta yang baik tak hanya terkait dengan bagaimana seseorang melakukan foreplay dan menyenangkan pasangan. Namun, meluangkan waktu untuk mempelajari diri sendiri juga dapat membantu dalam sebuah hubungan.

“Rasakan kenikmatan sendiri, dan jangan hanya masturbasi. Tetapi pelajari kenikmatan sendiri dengan menjelajahi berbagai hal lain seperti audio erotis atau membaca erotis,” kata terapis seks Candice Cooper-Lovett, Phd, LMFT.

Cooper-Lovett juga menyarankan untuk seseorang mulai membaca buku-buku yang mengundang keingintahuan dan erotisme. Buku-buku seperti ini akan memberikan ide tentang apa-apa saja yang bisa dilakukan dengan pasangan.

2. Menjadwalkan seks

Sama seperti berkencan, ternyata bercinta akan memberikan sensasi yang lebih baik jika terjadwal. Menjadwalkan seks ternyata akan lebih dapat lebih diingat oleh pasangan.

“Banyak orang merasa seks harus selalu spontan, tetapi terkadang mungkin harus menjadwalkannya,” kata Cooper-Lovett.

3. Menambah momen-momen kebersamaan

Keintiman secara emosional ternyata menjadi bagian dari keintiman seksual. Sehingga penting bagi pasangan untuk memupuk keintiman seksual melalui aktivitas-aktivitas di luar ranjang.

Terlebih untuk para pasangan yang telah bersama cukup lama, aktivitas-aktivitas di luar kebiasaan sehari-hari mungkin bisa dicoba untuk dilakukan. Hal ini agar menyegarkan hubungan, ditambah pasangan bisa saja menguasai hal-hal baru yang berhubungan dengan bercinta.

4. Memiliki outercourse

Outercourse atau aktivitas seksual yang bukan seks penetrasi dapat menjadi salah satu cara yang bagus untuk mendapatkan keintiman seksual yang lebih dalam. Outercourse sendiri, selain dapat membangun ketegangan seksual, juga bisa membuat pasangan terangsang tanpa harus berhubungan seksual.

Beberapa contoh kegiatan seksual tersebut adalah berciuman, onani, masturbasi, pijatan mesra, seks toys, seks oral, dan lain-lain.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Manfaat Rutin Bercinta, Jantung Lebih Sehat hingga Bikin Awet Muda


Jakarta

Rutin bercinta ternyata tidak hanya membuat hubungan dengan pasangan semakin harmonis, tetapi sejumlah riset mengaitkannya dengan kesehatan tubuh, bahkan organ-organ vital. Hal ini dibenarkan oleh dokter spesialis kandungan Amy Wetter.

“Seks dapat bermanfaat bagi kesehatan karena berbagai alasan. Beberapa di antaranya termasuk tidur yang lebih nyenyak, stres yang lebih rendah, peningkatan harga diri, penurunan tekanan darah, dan pereda nyeri,” ujarnya, dikutip dari Everyday Health.

Berikut adalah deretan manfaat untuk kesehatan tubuh bagi pasangan suami istri yang rutin bercinta.


1. Peningkatan kesehatan jantung

Sebuah studi berbasis populasi longitudinal yang diterbitkan dalam American Journal of Cardiology menemukan pria yang berhubungan seks setidaknya dua kali seminggu memiliki risiko lebih kecil terkena penyakit kardiovaskular seperti stroke atau serangan jantung dibandingkan mereka yang berhubungan seks sebulan sekali atau kurang.

Sebuah studi observasional yang diterbitkan pada 2020 menemukan bahwa seks dapat meningkatkan pemulihan jangka panjang setelah serangan jantung. Orang-orang yang lebih sering berhubungan seks memiliki risiko kematian 35 persen lebih rendah dalam dua dekade berikutnya.

Seks sebenarnya dianggap sebagai bentuk olahraga yang baik. Sebuah penelitian kecil menunjukkan bahwa pria membakar rata-rata 4 kalori per menit selama sesi seks rata-rata 25 menit, dan wanita membakar 3 kalori.

2. Meringankan rasa sakit

Dalam sebuah penelitian, orang-orang yang berada dalam sembilan bulan pertama hubungan romantis terkena nyeri termal di laboratorium. Mereka diperlihatkan foto-foto pasangan dan momen romantis mereka, serta permainan kata sebagai selingan.

Peserta melaporkan bahwa melihat pasangan romantis secara signifikan mengurangi rasa sakit, dan pencitraan otak menunjukkan bahwa hal itu juga meningkatkan aktivitas di area yang terkait dengan sistem penghargaan otak.

3. Mengurangi stres dan menurunkan tekanan darah

“Seks dapat membantu menghilangkan stres dengan meningkatkan endorfin dan hormon lain yang meningkatkan suasana hati,” kata Wetter.

Sebuah penelitian kecil yang diterbitkan di Sexual Medicine menemukan bahwa berhubungan seks pada malam sebelum pembacaan tekanan darah menyebabkan penurunan tingkat tekanan darah sistolik.

4. Mengurangi risiko kanker prostat

Sebuah studi yang melibatkan 32.000 pria di Amerika Serikat menemukan fakta bahwa mereka yang mengalami ejakulasi lebih dari 21 kali per bulan, dibandingkan mereka yang melakukannya hanya empat sampai tujuh kali per bulan memiliki kemungkinan 20 persen lebih kecil terkena kanker prostat.

5. Tidur lebih nyenyak

Seks yang baik akan memberikan pengaruh kepada kualitas tidur seseorang. Hal ini karena adanya pelepasan beberapa hormon.

“Seks dapat meningkatkan kualitas tidur dengan pelepasan hormon yang disebut oksitosin, prolaktin, dan endorfin,” kata Wetter.

6. Suasana hati yang lebih bahagia

Setelah berhubungan seks, seseorang cenderung akan memiliki pandangan yang lebih positif. Ada alasan biokimia untuk mengalami peningkatan suasana hati sebagai manfaat seks, mulai dari neurotransmiter yang mungkin dilepaskan selama hubungan seks yang sehat hingga peningkat suasana hati yang terkandung dalam air mani itu sendiri.

Selain itu, seks yang baik juga bisa memberikan perasaan senang dan mampu membantu menjalin ikatan yang lebih baik dengan pasangan.

7. Kulit bercahaya dan tampak lebih muda

Pada saat bercinta, detak jantung akan meningkat dan menyebabkan adanya peningkatan aliran darah ke wajah. Sehingga, ini akan membuat wajah seseorang menjadi lebih cerah. Meskipun ini hanya bersifat sementara.

“Hal ini menyebabkan pembuluh darah membesar dan membuat tampak cerah,” jelas Wetter.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Dokter ‘Spill’ Posisi Bercinta yang Rentan Picu Mr P Patah, Waspadai Gejalanya


Jakarta

Fraktur penis atau penis ‘patah’ ternyata merupakan suatu kondisi yang bisa saja terjadi pada pria, meskipun organ reproduksi ini tak memiliki tulang. Salah satu penyebabnya karena bengkoknya penis secara tiba-tiba saat ereksi.

Selama ereksi, penis akan membesar karena adanya darah yang mengisi dua tabung di kedua sisi alat kemaluan tersebut (corpora cavernosa). Penis yang ereksi berisiko mengalami robekan pada tunica albuginea atau lapisan pelindung bagian dalam jika tiba-tiba ia bengkok.

Spesialis urologi dari Rumah Sakit Dr Cipto Mangunkusumo (RSCM) dr Putu Angga Risky Raharja, SpU, FICS, menyebut biasanya kondisi fraktur penis ini sering ditemukan pada pria setelah berhubungan seksual. Salah satu posisi bercinta yang berisiko menyebabkan penis patah adalah woman on top.


“Biasanya pada habis berhubungan seksual, ada kayak tiba-tiba ereksinya hilang, terus ada bunyi keretak gitu, dan ada kelihatan ada perdarahan di bawah kulit di penis,” ujar dr Angga saat ditemui detikcom di Jakarta Barat, Jumat (28/6/2024).

Tanda dan gejala fraktur penis

1. Nyeri penis langsung

2. Suara letupan atau retakan

3. Kehilangan ereksi cepat atau tiba-tiba

4. Perubahan warna pada batang penis karena pendarahan

5. Memar dan bengkak akibat penumpukan darah

6. Ada darah dalam urin atau di ujung penis

7. Nyeri saat buang air kecil

Jika tidak diobati, fraktur penis dapat menyebabkan penis melengkung atau ketidakmampuan permanen untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk seks (disfungsi ereksi). Sehingga, lanjut dr Angga perlu penanganan lebih lanjut oleh dokter untuk mengetahui tindakan lanjutan yang diperlukan.

“Kalau misalnya ada kondisi seperti itu ya bagi masyarakat, itu mesti dibawa ke IGD, mesti diperiksa oleh dokter, karena biasanya ada bagian dari penis yang robek, kalau bagiannya yang robek itu tidak dijahit atau tidak dioperasi, ke depannya nanti malah dia bisa jadi impotensi atau disfungsi ereksi,” tutupnya.

(dpy/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy