Masih Sulit Curi-curi Waktu Bercinta saat Ramadan? Seksolog Spill Tipsnya


Jakarta

Walaupun sudah memasuki bulan Ramadan, hal ini bukan menjadi penghalang untuk pasangan suami istri bercinta. Selain bermanfaat untuk mengurangi stres, bercinta dengan pasangan juga dapat meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri alias pasutri.

Namun, kini yang menjadi pertanyaan adalah kapan waktu untuk bercinta bagi pasangan suami istri di saat bulan puasa? Tak jarang, banyak pasutri yang masih sulit menentukan waktu yang tepat.

Seksolog Zoya Amirin, MPsi, FIAS menuturkan bahwa frekuensi berhubungan seks saat puasa memang tidak akan sebanyak seperti bulan-bulan sebelumnya dan memerlukan penyesuaian.


“Jangan lupa kalian tetap saling mendukung, terutama dalam urusan seks. Kalau berpikir ‘nggak penting lah’, seks itu penting lho, meskipun memang bukan segalanya,” ucap Zoya ketika dihubungi detikcom, Kamis (14/3/2024).

“Kalau itu sampai tidak ada itu malah nanti bisa kita kelelahan, malah stres malah tidak terkelola dengan baik. Tapi dengan adanya seks yang berkualitas dan bagus, itu akan membantu setiap pasangan justru untuk bisa menjalani kesulitan-kesulitan yang biasanya dihadapi saat bulan Ramadan,” sambungnya.

Terkait jadwal terbaik, Zoya menuturkan bahwa pada dasarnya semua itu kembali pada kebutuhan pasangan masing-masing. Secara umum, menurutnya berhubungan intim paling ideal dilakukan pagi hari karena dalam kondisi yang sudah fit. Namun, karena bercinta tidak dapat dilakukan di pagi hari selama bulan puasa, pasutri harus bisa mencari akal.

“Saya tidak mau membebani pasangan dengan waktu tertentu karena ini akan mempersulit. Kalau dikasih waktu nanti seolah-olah di luar waktu itu nggak benar. Jadi cari waktu yang paling oke saja untuk berdua,” kata Zoya.

Ia menambahkan ada baiknya juga hubungan seksual selama bulan Ramadan dilakukan dengan perencanaan dan tidak dilakukan dengan spontan. Hal tersebut dapat membuat kualitas hubungan intim lebih rendah.

“Kalau menurut saya, dibandingkan harus melakukan seks yang spontan di antara perubahan-perubahan jadwal Ramadan yang segini padatnya, saya sangat menyarankan pasutri untuk membuat rencana bercinta. Jadi yang enak buat Anda kapan?” ujarnya.

Perencanaan menurutnya merupakan hal yang penting untuk dilakukan terlebih dalam budaya patriarki yang mayoritas masih diterapkan, wanita memiliki peran yang besar selama bulan puasa. Misalnya seperti menyiapkan makanan buka dan sahur, hingga mengatur urusan rumah tangga.

Hal tersebut membuat banyak wanita sudah sangat lelah untuk bercinta. Jika dipaksakan, kondisi itu tentu tidak baik untuk kualitas bercinta hingga hubungan suami dan istri. Oleh karena itu, diperlukan komunikasi yang baik dalam urusan seks, hingga pembagian peran dalam urusan rumah tangga.

“Boleh kan ditanya, direncanakan, sehingga dia bisa mengatur keinginannya untuk melakukan hubungan seksual. Kalau enggak, bisa jadi berantem. Terus nanti ditolak jadi sensi. Akhirnya bulan Ramadan malah jadi lebih berpotensi konflik tinggi gitu, ibadahnya nggak jadi lancar kan gitu,” tandasnya.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berhubungan Intim Saat Puasa, Anjuran Medis hingga Posisi yang Disarankan


Jakarta

Pola makan bukan satu-satunya yang harus disesuaikan saat puasa Ramadan, kehidupan seksual pun demikian. Mulai dari pilihan waktu hingga posisi harus benar-benar diperhitungkan.

Dokter urologi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU menyarankan untuk tidak memilih waktu berhubungan seks segera setelah makan, karena perut akan terasa tidak nyaman. Misalnya sehabis buka puasa, meski melakukannya sebelum sahur juga bisa jadi pilihan.

“Paling ideal sehabis buka ya, menunggu 1-2 jam habis salat. Perutnya udah mulai enakan nggak terlalu kenyang. Paling enak tuh malem sih,” saran dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.


Soal pilihan posisi, menurutnya tidak ada guideline resmi yang mengaturnya. Posisi bercinta seperti apapun boleh dilakukan yang penting masing-masing merasa nyaman dan tentu saja aman.

“Paling nyaman sih posisi duduk, paling enak woman on top. Wanita bisa ngatur posisinya, paling enak tuh. Bisa klimaks bareng biasanya,” kata dr Akbari.

Meski demikian, dr Akbari mewanti-wanti risiko cedera Mr P jika tidak hati-hati melakukan hubungan seks pada posisi woman on top. Beberapa kasus penis patah atau fraktur terjadi pada ketika hubungan seks dilakukan pada posisi semacam ini.

“Nomor satu, atur posisinya senyaman mungkin. Wanitanya jangan duduk terlalu ke belakang, sehingga menarik penis ke arah sana (menjauh). Kalau bisa posisinya lebih ke depan,” saran dr Akbari.

“Kedua, harus yakin bener harus basah. Kalau (Miss V) kering dipaksakan dan Mr P tidak masuk bener, cuma 3/4 misalnya, rentan banget berubah posisi dan itu bahaya,” lanjutnya.

Terakhir, ia mengingatkan untuk menjaga iramanya agar selalu padu. Laki-laki diharapkan ikut mengendalikan ritme karena lebih punya feeling supaya Mr P tidak ketarik.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasutri Bingung Sesuaikan Waktu Bercinta saat Puasa? Begini Saran Dokter


Jakarta

Selama bulan puasa, pasangan suami istri harus menyesuaikan momen ketika ingin berhubungan intim. Sebab berbeda dengan hari-hari lainnya, ada waktu tertentu selama Ramadan yang membuat pasutri tidak boleh bercinta.

Ketika Ramadan, pasutri harus menyesuaikan frekuensi bercinta agar tidak membatalkan puasa. Lantas, kapan waktu yang tepat bercinta selama bulan puasa?

“Paling ideal tuh habis buka ya, misalnya nunggu 1-2 jam, habis salat Magrib perutnya udah mulai enaknya, nggak terlalu kenyang. Setelah salat tarawih juga mungkin lebih baik supaya tidak terburu-buru,” kata spesialis urologi dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan saat berbincang dengan detikcom, Jumat (15/3/2024).


Dia mengingatkan agar pasutri tak langsung ‘tancap gas’ melakukan hubungan seksual selepas berbuka. Ada baiknya menunggu beberapa saat terlebih dahulu sebelum bercinta.

Selain itu, dr Akbari juga mengingatkan agar pasutri tidak melewatkan bersih-bersih setelah sesi bercinta usai. Pasalnya, melewatkan aktivitas membersihkan organ intim bisa memicu masalah kesehatan seperti infeksi kandung kemih khususnya pada wanita.

“Saya kurang rekomen kalo di skip bersih-bersihnya soalnya kurang baik buat wanita sendiri. Buat laki-laki juga sama sebenernya, ya kalo gak cepet-cepet dibersihin kan lengket juga,” tandasnya.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Kali Berhubungan Intim yang Ideal di Bulan Puasa? Begini Saran Seksolog


Jakarta

Bercinta saat bulan Ramadan terkadang menjadi tantangan tersendiri untuk pasangan suami istri. Hal ini dikarenakan perubahan pola tidur dan aktivitas selama bulan puasa, membuat tak sedikit pasangan bingung menentukan waktu yang tepat untuk bercinta.

Seksolog Zoya Amirin, MPsi, FIAS menuturkan seharusnya bulan Ramadan tidak menjadi penghalang pasangan suami istri untuk bercinta. Menurutnya, perubahan pola hidup selama puasa dapat memberikan tekanan stres tersendiri, sehingga bercinta yang berkualitas dapat menjadi salah satu ‘penawar’ hal tersebut.

Oleh karena itu, sebaiknya pasangan suami istri bisa menjadwalkan diri untuk melakukan hubungan intim selama bulan Ramadan.


“Disarankan menyempatkan waktu sebisa mungkin, kalau bisa dalam sebulan ini empat kali ya bagus. Kalau misalnya dua kali aja minimal itu sudah oke kok. Yang penting lakukanlah dengan mencari kualitas, bukan hanya, ‘kita harus berapa kali’,” ucap Zoya ketika berbincang dengan detikcom.

Terkait kapan waktu terbaik untuk bercinta selama Ramadan, Zoya menuturkan hal tersebut kembali pada pasangan. Setiap pasangan memiliki keinginannya masing-masing.

Menurut Zoya, sebaiknya pasangan bisa melakukan ‘kesepakatan’ untuk menentukan kapan waktu bercinta selama bulan Ramadan.

“Sebaiknya dilakukannya sesuai dengan kesepakatan berdua. ‘Saya nggak mau melakukan ini hanya karena kita pasutri atau ini kewajiban. Tapi saya ingin mengekspresikan cinta’,” ujarnya.

Zoya mengingatkan pada pasangan suami istri agar tidak menjadikan ‘kesepakatan’ yang sudah dilakukan sebagai aturan saklek yang membebani. Menurutnya, menyiapkan jadwal bercinta dapat membuat pasangan mempersiapkan diri lebih baik sebelum akhirnya berhubungan intim.

Langkah tersebut bermanfaat untuk meningkatkan kualitas bercinta yang baik sehingga kedua belah pihak bisa sama-sama menikmati.

“Cari gimana caranya berdua bisa mengatasi stres sama-sama, bisa menikmati hubungan seksual ini, akhirnya kan dua-duanya bisa happy,” tandasnya.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

‘Quickie Sex’ Berujung Gancet, Mungkin Nggak Sih? Begini Penjelasan Medisnya


Jakarta

Padatnya aktivitas saat Ramadan menjadikan quickie sex sebagai satu pilihan bagi pasutri untuk menyalurkan hasrat bercinta. Tapi bener nggak sih, ada risiko ‘gancet’ jika tidak rileks?

Praktisi kesehatan dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengatakan, quickie sex memang bisa jadi salah satu pilihan untuk menyiasati keterbatasan waktu. Di samping itu, variasi bercinta yang satu ini juga memberikan experience dan sensasi yang unik.

“Lebih ke curi-curi waktu gitu ya, ada sensasi tegangnya. Terus ada sneaky-sneaky, ada adrenalin rush biasanya tuh, di situ positifnya,” kata dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.


Meski begitu, ia mengakui salah satu tantangan quickie sex adalah mencari momen yang pas sehingga masing-masing pihak sama-sama dalam kondisi mood yang ideal untuk berhubungan seks. Jika ada salah satu saja yang tidak mood, maka akan berbahaya jika dipaksakan.

Risiko paling logis di antaranya perlukaan dinding vagina karena lubrikasi yang tidak optimal. Nah kalau yang lebih ekstrem, seperti gancet alias tidak bisa lepas, mungkinkan terjadi?

“Ada, tapi jarang banget kejadian itu. Biasanya vaginismus, perempuannya ngejepit keras banget,” jawab dr Akbari.

“Obgyn biasanya yang ngerti, suatu kondisi di mana wanita saking tegangnya sampai nahan begini. Tapi itu jarang banget, satu di antara sejuta,” lanjutnya.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Harus Mandi Wajib Saat Puasa, Ini Alasan Medis Perlunya Bersih-bersih Usai Bercinta


Jakarta

Tak terkecuali saat puasa, mandi wajib harus selalu dilakukan seusai bercinta. Setergesa apapun kondisinya, harus menyempatkan diri untuk bersih-bersih badan.

Praktisi kesehatan seksual dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan mengungkap, ada penjelasan medis kenapa wajib membersihkan diri sehabis bercinta. Terlebih, pada wanita.

“Spermanya itu nanti kan bikin gatel. Dan sperma juga, jujur saja bau sih sebenarnya,” kata dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.


“Jadi rasanya tidak nyaman,” tambahnya.

Selain sperma, cairan vagina juga dapat memicu rasa tidak nyaman bagi pasangan jika tidak langsung dibersihkan. Menurut dr Akbari, seharusnya tidak makan waktu lama untuk menyempatkan diri bersih-bersih sehabis bercinta.

“Buat laki-laki juga sama sebenernya, ya kalau gak cepet-cepet dibersihin kan lengket juga,” katanya.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Nggak Perlu Viagra, Bumbu Dapur Satu Ini Terbukti Bisa Bikin Seks Makin Panas

Jakarta

Siapa sangka, salah satu bumbu dapur yang umum digunakan dalam masakan dapat meningkatkan kehidupan seks seseorang, lho. Bahkan, para ahli mengungkapkan bahwa bahan masakan ini memiliki karakteristik yang mirip dengan viagra.

Lantas, bumbu dapur apa sih yang bisa bikin berhubungan seks semakin ‘jos’?

Jahe adalah jawabannya.


Sebuah penelitian menemukan bahwa orang yang mengonsumsi lebih banyak akar-akaran ini memiliki libido yang lebih tinggi. Para ahli menyatakan bahwa jahe meningkatkan kadar testosteron dan meningkatkan aliran darah, seperti viagra.

Tanaman ini juga dapat mengurangi hormon serotonin sehingga membuat orang merasa tidak terlalu canggung atau malu.

Para peneliti bertanya kepada 500 orang di China perihal berapa hari dalam seminggu mereka makan jahe, serta seperti apa gairah bercinta yang mereka rasakan dalam periode waktu tersebut.

Jahe sendiri merupakan makanan pokok di China. Namun, jahe dapat dikonsumsi atau diolah menjadi biskuit, kue, minuman jus, atau rempah-rempah dalam masakan.

“Fakta menunjukkan bahwa jahe dapat meningkatkan fungsi seksual pada pria dan wanita. Hal ini mungkin memiliki potensi sebagai pengobatan yang murah namun efektif untuk meningkatkan perilaku seksual,” terang Prof Pekka Santtila, dari New York University Shanghai, dikutip dari The Sun, Senin (20/11/2023).

Kaitannya juga bisa terjadi karena orang yang mengonsumsi lebih banyak jahe memiliki kesehatan yang lebih baik secara keseluruhan.

Manfaat Jahe untuk Kehidupan Seks

Jahe juga memiliki berbagai manfaat lainnya. Dikutip dari Healthline, berikut adalah 3 alasan bagaimana jahe dapat meningkatkan kehidupan seks seseorang.

1. Meningkatkan aliran darah

Jahe dapat membantu mengurangi tingkat tekanan darah dan mengalirkan aliran darah. Hal ini dapat meningkatkan gairah dan fungsi seksual pada pria dan wanita.

2. Mengurangi stres oksidatif

Stres oksidatif adalah suatu kondisi yang ditandai dengan ketidakseimbangan radikal bebas dan antioksidan dalam tubuh, yang menyebabkan peradangan dan kerusakan sel.

Jahe dapat mengurangi stres oksidatif dan peradangan, yang dapat bermanfaat untuk meningkatkan kesuburan dan fungsi seksual.

3. Dapat meningkatkan kesuburan

Penelitian pada hewan menunjukkan bahwa jahe dapat mendukung kesuburan pria dan wanita dengan mengurangi stres oksidatif, meningkatkan kualitas sperma, dan menyeimbangkan kadar hormon.

(Syifaa F Izzati/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Sih Durasi Berhubungan Intim yang Ideal?

Jakarta

Setiap pasangan ingin mendapatkan kepuasan yang maksimal saat berhubungan intim. Banyak yang mengira, semakin lama durasi bercinta maka semakin tinggi pula tingkat kepuasannya. Tapi sebenarnya berapa lama durasi berhubungan intim yang ideal?

Banyak penelitian dan studi yang mencoba mencari tahu durasi berhubungan intim yang ideal. Dikutip dari Healthline, setiap orang memiliki preferensi yang berbeda-beda tentang durasi seks yang ideal. Umumnya, preferensi tersebut dipengaruhi sejumlah faktor seperti usia, bentuk atau ukuran alat vital, hingga gangguan fungsi seksual yang mungkin dimiliki.

Perlu diketahui, studi tentang berapa lama durasi berhubungan intim yang ideal umunya berfokus pada seks vaginal. Lebih tepatnya, aktivitas seksual yang melibatkan penetrasi penis pria ke vagina.


Jadi, berapa lama sih durasi berhubungan intim yang ideal?

Dikutip dari Medical News Today, studi yang dilakukan pada 2008 mengumpulkan informasi tentang durasi berhubungan intim yang ideal dari berbagai pakar terapi seks di Amerika Serikat dan Kanada. Dari hasil penelitian tersebut, berikut kategori hubungan seksual berdasarkan durasinya:

  • Di bawah 3 menit: perlu mendapat perhatian klinis
  • 3 sampai 7 menit: cukup
  • 7 sampai 13 menit: ideal
  • 10 sampai 30 menit: terlalu lama

Sementara survei yang dilakukan oleh anggota Society for Sex Therapy and Research tahun 2005 menyatakan, seks vagina biasanya berlangsung tiga hingga tujuh menit.

Menurut survei, hubungan seks vagina yang berlangsung satu hingga dua menit dianggap terlalu singkat. Sedangkan seks vagina yang berlangsung 10 hingga 30 menit dianggap terlalu lama.

Tips Mencapai Durasi Seks yang Ideal

Beberapa pasangan mungkin memiliki durasi berhubungan intim yang terlalu singkat atau terlalu lama. Berikut beberapa tips yang bisa dilakukan untuk mencapai durasi seks yang ideal:

Cara Meningkatkan Durasi Seks

  • Menerapkan metode tertentu untuk mencegah ejakulasi dan memperlama durasi seks, seperti teknik stop-start atau squeezing
  • Masturbasi 1 atau 2 jam sebelum berhubungan intim untuk mencegah ejakulasi lebih awal
  • Mengalihkan perhatian dari hal-hal yang merangsang untuk memperlambat terjadinya orgasme
  • Mengambil jeda saat berhubungan intim untuk menunda orgasme
  • Mengonsumsi obat-obatan yang diresepkan dokter untuk meningkatkan performa seks

Cara Mempersingkat Durasi Seks

  • Meningkatkan foreplay sebelum berhubungan seks
  • Menggunakan minyak pelumas atau mainan bantu seks untuk membantu pasangan mencapai orgasme lebih cepat
  • Bercinta dengan posisi tertentu yang dapat meningkatkan penetrasi dan rangsangan seksual
  • Menyentuh titik-titik rangsang pada tubuh pasangan untuk mempercepat terjadinya orgasme

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Ini Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim, Pasutri Perlu Tahu!

Jakarta

Hubungan intim atau bercinta merupakan salah satu hal yang wajib dilakukan pasutri untuk menjaga keharmonisan hubungan. Biasanya, bercinta kerap dilakukan di malam hari, setelah selesai menunaikan segala rutinitas.

Tapi, malam hari tak melulu menjadi waktu terbaik untuk melakukan aktivitas seksual. Faktanya, ada waktu yang tepat untuk berhubungan intim sehingga memberikan kepuasan yang lebih maksimal.

Bahkan, waktu yang tepat untuk berhubungan intim tersebut sudah dibuktikan oleh sejumlah studi dan survei. Lantas, kapan sih waktu bercinta terbaik yang dapat memberikan kepuasan maksimal?


Pagi Hari adalah Waktu yang Tepat untuk Berhubungan Intim

Dikutip dari laman Daily Mail UK, perusahaan suplemen asal Inggris, Forza Industries, melakukan studi untuk mengetahui waktu terbaik melakukan hubungan seksual. Hasil studi tersebut mendapati kalau pukul 07.30 pagi hari adalah waktu yang paling ideal untuk berhubungan intim.

Hal ini dikarenakan tingkat energi tubuh berada di puncaknya pada pagi hari, yakni sekitar 45 menit setelah bangun tidur. Sehingga, pasutri memiliki stamina yang cukup untuk berhubungan seks hingga mencapai titik kepuasan maksimal.

“Tingkat energi berada di puncaknya setelah kita beristirahat, artinya baik pria maupun wanita memiliki lebih banyak stamina,” ungkap penulis studi tersebut, dikutip dari Daily Mail UK, Selasa (21/11/2023).

Lebih lanjut, studi tersebut mengungkapkan tingkat stres mencapai puncaknya pada pukul 10.45. Sehingga jika menunggu hingga jam tersebut, pasutri akan kehilangan kesempatan terbaik untuk bercinta. Itulah alasan mengapa pagi hari setelah bangun tidur menjadi waktu yang tepat untuk berhubungan intim.

Hal senada disampaikan oleh pakar seksualitas manusia, Emily Morse, PhD. Dikutip dari situs Women’s Health, melakukan hubungan seks di pagi hari bisa membuat pasutri merasa lebih terkoneksi satu sama lain.

“Ketika Anda melakukan aktivitas seksual apapun, tubuh akan melepaskan oksitosin, hormon yang menumbuhkan rasa cinta dan keterikatan. Artinya ketika Anda berhubungan intim di pagi hari, Anda akan merasa lebih terikat dengan pasangan sepanjang hari,” ucapnya.

Seks di pagi hari juga membuat tubuh melepaskan hormon endorfin. Hormon ini dapat memicu perasaan bahagia, menurunkan tekanan darah, hingga mengurangi tingkat stres. Tak heran jika banyak yang menyebut seks sebagai cara terbaik untuk memulai hari.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Rempah Ini Ampuh Bikin Performa Bercinta Makin Hot, Gampang Dicari di Rumah!

Jakarta

Banyak orang mencari-cari cara untuk meningkatkan performa bercinta, demi meningkatkan kepuasan pasangan. Sebab tak bisa dipungkiri, kerekatan hubungan pasutri kerap kali dipengaruhi oleh kualitas hubungan seksual.

Untuk meningkatkan kehidupan bercinta, beberapa jenis bahan herbal bisa dikonsumsi. Tak hanya minim efek samping, rempah-rempah ini mudah didapat dan menawarkan energi afrodisiak. Dikutip dari New York Post, inilah rempah-rempah yang bisa meningkatkan performa saat bercinta.

1. Kayu Manis

Rempah ini telah lama dipercaya sebagai afrodisiak alami karena dengan aromanya saja sudah bisa merangsang gairah. Bahkan menurut penelitian, kayu manis dapat meningkatkan jumlah sperma.


Selain itu, tanaman herbal bisa merangsang reseptor otak dan meningkatkan kadar dopamin yang terkait dengan hasrat dan gairah seksual.

2. Jahe

Kandungan gingerol dan zingiberene pada jahe dapat menciptakan gairah bercinta. Awal tahun ini, sebuah studi menemukan bahwa jahe bisa meningkatkan gairah terhadap rangsangan erotis baik pada pria maupun wanita. Efeknya yang menambah gairah bercinta dapat meningkatkan fungsi seksual masing-masing orang.

3. Vanila

Dipercaya khasiat afrodisiak vanila berasal dari aroma dan rasa bijinya. Bagi pria, aroma vanila dikaitkan dengan peningkatan gairah seksual yang lebih tinggi daripada aroma lainnya. Sementara pada wanita, vanila memberikan perasaan nyaman dan damai, serta mendorong rasa aman.

4. Bawang Putih

Selama berabad-abad, bawang putih banyak digunakan sebagai sarana untuk meningkatkan stamina dan hasrat seksual. Pasalnya, bawang putih mengandung senyawa allicin dalam kadar tinggi sehingga dapat meningkatkan aliran darah ke organ seks.

Kandungan antioksidan pada bawang putih juga mengurangi tingkat stres. Mengingat pada banyak kasus, libido seseorang anjlok akibat stres yang mengganggu sehari-hari.

5. Ginseng

Menurut salah satu studi, ginseng telah lama diandalkan sebagai afrodisiak sekaligus obat alamai untuk disfungsi seksual.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy