Terungkap Lewat Riset, Ini yang Bikin Wanita Susah ‘Klimaks’ Saat Bercinta


Jakarta

Kualitas aktivitas seksual yang baik memiliki kaitan erat dengan kualitas hubungan suami-istri. Sebab tak hanya memberikan kenikmatan secara fisik semata, seks yang berkualitas juga dapat meningkatkan keintiman. Jadi, tak heran jika banyak pasutri menjajal beragam cara untuk memaksimalkan kenikmatan dalam bercinta.

Bagi beberapa wanita, klimaks saat bercinta atau orgasme tak selalu mudah dicapai. Sebuah studi yang dipublikasikan dalam Journal of Sexual Medicine mengungkapkan bahwa disfungsi seksual wanita merupakan masalah yang banyak terjadi di seluruh dunia.

Setiap orang umumnya memiliki pengalaman dan respons yang berbeda terhadap rangsangan seksual. Meskipun demikian, banyak wanita mengalami disfungsi seksual yang membuat mereak kesulitan atau bahkan ketidakmampuan dalam merasakan klimaks.


Berdasarkan hasil penelitian, terdapat beberapa jenis disfungsi seksual yang dialami oleh sebagian wanita. Di antaranya adalah muncul rasa nyeri yang hebat saat berhubungan intim, kesulitan merasa terangsang selama aktivitas seksual, rendahnya hasrat seksual, dan ketidakmampuan dalam mencapai orgasme.

Keempat hal di atas dapat menjadi masalah yang serius bagi wanita dalam kehidupan seksualnya. Beberapa wanita yang mengalami kondisi-kondisi tersebut, akan sulit mencapai klimaks saat berhubungan seksual.

Kondisi disfungsi seksual pada wanita ini bisa diatasi melalui pendekatan alami maupun medis. Salah satu cara alaminya adalah dengan memperhatikan pola makan. Jenis makanan yang dikonsumsi dapat memiliki pengaruh terhadap hasrat seksual dan kesehatan reproduksi seseorang.

“Vitamin B kompleks membantu mengurangi efek stres pada tubuh dan membuat Anda merasa tenang. Seng menenangkan sistem saraf pusat, minyak biji blackcurrant membantu dalam peralihan hormon, dan magnesium merilekskan otot,” kata dokter Lim Sock Ling, salah satu dokter pengobatan tradisional Cina.

Dengan demikian, untuk menjaga kualitas aktivitas seksnya, wanita disarankan untuk mengonsumsi makanan yang kaya nutrisi dan bergizi seimbang. Misalnya buah-buahan seperti apel dan semangka, atau kakao yang telah terbukti dapat meningkatkan kesehatan vaskular dan seksual.

Sementara itu, penting untuk menghindari konsumsi alkohol dan merokok. Sebab, dua faktor tersebut dapat berdampak negatif pada orgasme dan kesehatan seksual. Disamping itu juga, berolahraga memiliki peran penting dalam meningkatkan peluang untuk mencapai klimaks. Salah satu jenis latihan fisik yang ringan dan bermanfaat adalah yoga.

Jika kondisi disfungsi seksual mulai mengganggu aspek kehidupan lainnya, cobalah berkonsultasi dengan dokter atau cari bantuan dari terapis seksual. Para profesional medis memiliki pengetahuan dan pengalaman untuk memberikan terapi atau pengobatan yang lebih intens sesuai dengan kebutuhan setiap pasangan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pria Merapat! Ternyata Ini 4 Posisi Bercinta yang Paling Ditunggu-tunggu Wanita

Jakarta

Beberapa wanita memerlukan waktu yang lama untuk bisa mencapai puncak kenikmatannya di kala bercinta. Tak heran, banyak pasutri mengupayakan cara-cara agar kualitas aktivitas seksualnya senantiasa terjaga. Mulai dari menjalin komunikasi yang baik, menjaga asupan makanan sehat, hingga eksploratif perihal berbagai posisi dan gaya bercinta.

Di samping itu, dalam berhubungan seksual, wanita membutuhkan waktu lebih lama untuk mencapai orgasme dibandingkan pria. Namun pria-pria tak perlu khawatir. Beberapa posisi bercinta bisa bikin wanita mencapai orgasme lebih cepat.

Lantas, apa saja sih posisi bercinta yang paling direkomendasikan agar wanita bisa mencapai puncak kenikmatannya di kala bercinta? Dikutip dari IFL Science, begini penjelasannya:


1. Woman on top

Pada posisi ini, wanita memiliki kendali sepenuhnya terhadap gerakan dan stimulasi. Dengan berada di atas, wanita dapat mengatur gerakan sesuai keinginan dan dengan lebih mudah menemukan sudut yang paling merangsang guna mencapai orgasme.

2. Missionary

Posisi misionary dengan bantal di bawah panggul wanita dianggap paling berpotensi meningkatkan aliran darah ke klitoris. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa peningkatan aliran darah ini dapat secara signifikan mempengaruhi tingkat gairah seksual dan peluang mencapai orgasme.

3. Sitting, Face to Face

Posisi ini tidak sepopuler posisi lainnya. Namun, posisi ini juga bisa menciptakan kepuasan maksimal. Saat suami dan istri duduk berhadapan, terbentuklah ikatan intim yang melibatkan interaksi mata. Tidak hanya dapat membangkitkan gairah seksual, tetapi juga membantu perempuan mencapai orgasme dengan lebih baik.

4. Doggy Style

Hasil penelitian menunjukkan bahwa aliran darah klitoris dalam posisi ini lebih rendah. Namun, masih terdapat beberapa wanita yang tetap merasa terstimulasi dan berhasil mencapai orgasme dengan posisi doggy style.

Perlu diingat, setiap orang memiliki preferensi dan respons seksual yang berbeda. Posisi bercinta yang disebutkan di atas hanyalah pandangan umum dan belum tentu berlaku bagi semua orang. Penting untuk berkomunikasi secara terbuka sebelum memulai hubungan seksual, dan menyampaikan keinginan serta kenyamanan terkait posisi yang akan membuat pasangan suami istri merasa puas.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pakar Ungkap Ukuran Ideal Mr P yang Bikin Wanita Terasa ‘Melayang’


Jakarta

Bagi kaum pria, ukuran Mr P atau penis menjadi hal yang sangat penting. Hal ini termasuk masalah yang sensitif dan sering diperdebatkan bagi banyak pria.

Ukuran penis dianggap berkaitan dengan harga diri atau berpengaruh pada durasi saat berhubungan seks. Bahkan, banyak yang beranggapan ukuran penis juga mempengaruhi kepuasan pasangannya.

Memang berapa sih ukuran penis yang disukai wanita?


Untuk mengetahuinya, tim ilmuwan dari University of New Mexico dan University of California melakukan studi yang melibatkan 75 wanita dengan usia antara 18 hingga 65 tahun. Mereka diminta untuk memilih antara 33 model 3D dari penis saat ereksi dalam berbagai ukuran.

Dikutip dari laman Mensxp, hasilnya menunjukkan bahwa 6,3 inci atau sekitar 16 cm adalah panjang penis yang sempurna. Menurut penelitian, wanita lebih menyukai ukuran penis yang berbeda untuk situasi yang berbeda juga.

Ahli urologi dan pakar seks Dr Rena Malik pun ikut menanggapi pertanyaan kuno soal apakah ukuran penis itu penting atau tidak saat bercinta.

“Sebagian besar wanita benar-benar membutuhkan rangsangan klitoris untuk mencapai klimaks. Tapi, banyak juga wanita yang tidak mencapai orgasme hanya melalui penetrasi vagina,” katanya yang dikutip dari Men’s Health, Rabu (9/8/2023).

“Penetrasi vagina bisa sangat menyenangkan, dan beberapa wanita bisa mengalami orgasme melalui seks vaginal, tapi itu jauh lebih jarang,” lanjutnya.

Dr Malik menjelaskan bagi wanita yang sangat sensitif terhadap rangsangan vagina dan leher rahim mungkin membutuhkan ukuran penis yang lebih panjang. Menurut mereka, itu akan lebih memuaskan karena bisa dengan mudah menjangkau dan merangsang area tersebut.

Namun, di sisi lain bagi wanita yang kurang responsif, mungkin ukuran penis bukan menjadi hal yang terlalu penting lagi.

“Di sisi lain, wanita yang kurang responsif terhadap rangsangan penis pada vagina dan leher rahim mungkin akan lebih sulit mencapai orgasme vagina. Oleh karena itu, bagi mereka, ukuran penis mungkin kurang penting,” jelasnya.

Untuk mengatasi masalah tersebut, Dr Malik menegaskan pentingnya stimulasi klitoris. Itu merupakan cara yang jitu dan konsisten untuk mencapai orgasme yang tidak memerlukan penis dengan ukuran panjang dan tebal tertentu.

Maka dari itu, dia mendorong agar para pasangan suami istri lebih terbuka tentang apa yang mereka sukai dan membuatnya nyaman saat berhubungan seks.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Miss V Sulit ‘Basah’? 5 Pelumas Alami Ini Boleh Dicoba

Jakarta

Demi mencapai kepuasan dalam berhubungan seksual, banyak pasangan suami istri melakukan beragam cara termasuk foreplay. Foreplay biasanya dilakukan untuk membuat wanita merasa lebih relaks dan dalam kondisi siap untuk tahap penetrasi.

Hal ini juga demi menghindari rasa nyeri saat vagina dirasa terlalu kering saat penetrasi. Untuk mengatasinya, sebenarnya para pasutri juga bisa mencoba sederet pelumas alami ini.

Dikutip dari Insider, berikut beberapa pelumas alami yang mudah ditemukan di rumah dan aman untuk digunakan:


1. Minyak Zaitun

Bahan alami yang pertama adalah minyak zaitun. Tidak hanya memberikan manfaat pada masakan, tetapi minyak zaitun juga dapat menjadi pilihan yang tepat untuk menjadi pelumas alami.

Teksturnya mampu memberikan kelembapan selama berhubungan seksual. Namun sebaiknya, hindari penggunaan minyak zaitun bersamaan dengan kondom, karena dapat merusak lateks dan mengurangi efektivitasnya.

2. Minyak Kelapa Alami

Umumnya, minyak kelapa dikenal sebagai salah satu pelumas alami yang efektif. Namun, perlu diperhatikan seseorang harus menggunakan minyak kelapa yang murni atau tidak mengalami proses.

Karena minyak yang sudah melewati proses, mungkin mengandung bahan tambahan yang dapat memicu iritasi pada kulit. Seperti halnya minyak zaitun, sangat disarankan untuk menghindari penggunaan minyak kelapa alami secara bersamaan dengan kondom.

3. Minyak Alpukat

Manfaat minyak alpukat serupa dengan minyak kelapa murni dan minyak zaitun. Selain melembapkan, minyak alpukat memiliki kelebihan daya tahan yang lebih lama dibandingkan pelumas berbasis air.

Selain itu, minyak alpukat juga memiliki aroma dan rasa yang lebih netral jika dibandingkan dengan minyak kelapa dan zaitun. Namun, sebagaimana halnya dengan minyak alami lainnya, sangat disarankan untuk menghindari penggunaannya bersamaan dengan kondom.

4. Minyak Vitamin E

Seringkali, minyak vitamin E digunakan sebagai pelembap atau dicampur dengan minyak esensial. Minyak ini memiliki sifat yang lembut pada kulit, bahkan pada area yang sensitif.

5. Gel Lidah Buaya Murni

Gel lidah buaya seringkali digunakan sebagai perawatan untuk luka bakar karena kemampuannya memberikan efek menenangkan pada kulit. Tidak hanya itu, gel lidah buaya murni juga merupakan alternatif pelumas alami yang cocok bagi seseorang dengan kulit sensitif atau area genital yang rentan. Meskipun demikian, perlu berhati-hati dan amati komposisi bahan pada produk yang digunakan.

Pastikan untuk menghindari produk yang mengandung alkohol, karena bisa menyebabkan iritasi dan kering pada kulit.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bercinta Jadi Tak Seru Lagi dan Terasa Gitu-gitu Saja? Bisa Jadi Ini Gegaranya

Jakarta

Tak bisa menutup mata, kualitas aktivitas seksual memegang peranan penting dalam menentukan kualitas hubungan pasutri. Sebab tak hanya perihal kenikmatan di ranjang, hubungan seksual yang baik juga bisa membangun keintiman antara pria dan wanita, yang terbawa ke aktivitas sehari-hari.

Namun pada beberapa kondisi, pasutri merasa bosan dengan aktivitas seksual yang terkesan begitu-gitu saja. Memang, rasa bosan itu wajar terjadi. Namun jika berlangsung terus-menerus, jelas salah satu risikonya adalah keintiman yang terganggu.

Seringkali, rasa bosan tersebut menandakan adanya permasalahan dalam kualitas hubungan. Namun perlu diingat, tidak seluruhnya rasa bosan dalam aktivitas seksual disebabkan oleh masalah dalam hubungan. Bisa jadi, rasa bosan itu timbul akibat kondisi fisik ataupun psikis.


Dikutip dari Best Healthmag berikut beberapa alasan pasangan suami istri bosan dalam melakukan aktivitas seksual:

1. Kelelahan

Kehidupan yang penuh dengan kesibukan dapat menyebabkan kelelahan yang berdampak pada gairah seksual seseorang. Setelah menjalani berbagai aktivitas sepanjang hari, seseorang mungkin merasa terlalu lelah untuk terlibat dalam hubungan seksual.

2. Stres

Pengaruh negatif dari berbagai sumber stres, seperti tuntutan pekerjaan, persoalan keluarga, atau masalah keuangan, bisa berdampak pada menurunnya minat seksual seseorang. Kortisol, hormon yang berkaitan dengan stres, memiliki peran untuk mempengaruhi gairah seksual, yang mana dapat mengakibatkan berkurangnya ketertarikan pada aktivitas seksual.

Terutama pada pria, stres dapat mengganggu produksi hormon testosteron, hingga menyebabkan masalah disfungsi ereksi.

3. Kesehatan Mental

Kesehatan mental memiliki peran yang penting dalam mempengaruhi gairal seksual seseorang. Kecemasan dan depresi, dapat mengurangi minat dan kenikmatan dalam aktivitas seksual. Penggunaan antidepresan juga memiliki pengaruh terhadap tingkat libido, yang dapat menurunkan gairah seksual dan membuat orgasme lebih susah tercapai.

4. Komunikasi yang Tertutup

Mempertahankan komunikasi yang erat dalam hubungan suami istri adalah suatu hal yang sangat penting. Melakukan dialog terbuka mengenai perasaan dan kebutuhan satu sama lain memiliki potensi besar untuk mengatasi perbedaan dalam gairah seksual. Dengan melakukan diskusi terbuka, bukan hanya masalah-masalah saja yang dapat dipecahkan, tetapi juga dapat meningkatkan kualitas hubungan.

5. Bosan dalam Hubungan

Setiap hubungan akan mengalami beberapa tahapan seiring waktu. Pada awal menikah, mungkin pasutri merasa penuh kebahagiaan dibarengi gairah seksual yang membara. Namun, gairah seksual akan mengalami fluktuasi yang alami seiring berjalannya waktu, dan dapat mengakibatkan berkurangnya intensitas daya tarik seksual.

Faktor-faktor seperti stres atau kewalahan merawat anak dapat menjadi pemicu dari menurunnya minat dalam aktivitas seksual.

6. Keinginan Seksual yang Berbeda

Keinginan seksual pada setiap orang bisa berbeda dan memiliki keunikan masing-masing. Terutama pada pria, umumnya mereka memiliki minat seksual yang lebih tinggi. Namun, tidak dapat diabaikan bahwa setiap orang akan mengalami perubahan dalam tingkat hasrat seksual, seiring dengan pertambahan usia. Hormon estrogen pada periode perimenopause dan testosteron dapat memengaruhi gairah seksual.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bapak-bapak Merapat! Ternyata Segini Durasi Bercinta yang Didambakan Wanita


Jakarta

Banyak wanita memerlukan waktu yang tidak sebentar untuk bisa mencapai puncak kenikmatannya di kala bercinta. Walhasil jika ingin memaksimalkan sensasi nikmat pada wanita, penting untuk pasutri memperhatikan durasi bercinta.

Tak jarang muncul pertanyaan, berapa lama sih durasi hubungan seksual yang ideal? Sebab seringkali beredar narasi, lamanya durasi hubungan seksual memiliki peran penting dalam mencapai tingkat kepuasan yang maksimal.

Dikutip dari Times of India, sebuah studi telah dilakukan pada 4.000 partisipan pria dan wanita di Amerika dan Inggris guna mengamati kebiasaan seksual dalam masyarakat. Partisipan dalam studi ini berusia antara 18 hingga 35 tahun. Studi ini bertujuan untuk mengungkap berapa durasi hubungan seks yang didambakan oleh pria dan wanita.


Hasil studi ini cukup menarik. Ternyata, wanita cenderung mendambakan hubungan seks berlangsung sedikit lebih lama daripada yang didambakan oleh pasangan pria mereka. Rata-rata durasi yang dianggap ideal oleh wanita adalah sekitar 25 menit 51 detik. Menariknya, pria yang menjadi bagian dari studi ini memiliki pandangan yang hampir serupa dengan rata-rata waktu yang diharapkan, yaitu 25 menit 43 detik.

Namun, saat ditelusuri lebih lanjut, terdapat perbedaan antara harapan dan kenyataan. Wanita yang terlibat dalam penelitian ini mengungkapkan bahwa pasangan mereka cenderung tidak mampu bertahan lama di ranjang. Mayoritas wanita mengaku, pasangan mereka hanya mampu bertahan selama 11 hingga 14 menit dalam setiap sesi bercinta.

Di samping itu, pria melaporkan bahwa seiring bertambahnya usia dan pengalaman seksual, mereka cenderung mampu bertahan lebih lama di ranjang. Hal ini menunjukkan bahwa latihan dan pengalaman seksual memiliki peran yang sangat penting dalam meningkatkan ketahanan serta performa seksual pada pria.

Selain mengungkapkan tentang durasi hubungan seksual, studi ini juga menyoroti perbedaan dalam gairah seksual antara pria dan wanita berdasarkan waktu. Wanita cenderung mengalami penurunan gairah seksual saat beraktivitas intim di malam hari. Mayoritas wanita dalam studi ini menyebut, mereka gairah seksual mereka lebih meletup-letup saat pagi hari.

Dengan demikian, studi ini memberikan pandangan menarik tentang perbedaan antara harapan dan kenyataan terkait durasi hubungan seksual yang diinginkan oleh wanita. Sekaligus, studi ini menyinggung pengalaman dan latihan memiliki peran penting dalam meningkatkan kualitas hubungan seksual pada pria.

Meskipun begitu, perlu diingat bahwa durasi seks ‘dambaan’ setiap orang bisa berbeda. Setiap pasangan suami istri pasti memiliki variasi yang unik untuk mencapai tingkat kepuasan. Studi ini hanya memberikan pandangan umum tentang preferensi wanita terkait durasi hubungan seks yang diharapkan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bikin Kaum Adam jadi Insecure di Ranjang, Begini Cara Mengatasi Mikropenis


Jakarta

Bagi sebagian pria, ukuran Mr P amat memengaruhi tingkat kepercayaan dirinya. Apalagi soal urusan ranjang, semakin besar ukuran Mr P maka semakin tinggi pula kepercayaan diri seorang pria dalam memuaskan pasangan.

Karena itu, tidak heran jika pria dengan mikropenis sering minder jika berbicara soal urusan ranjang. Meski ukuran organ vital tidak memengaruhi fungsi reproduktifnya, memiliki Mr P yang panjang dan tebal merupakan sebuah ‘kebanggaan’ yang secara tidak langsung bisa mendongkrak kepercayaan diri dan performa saat sedang berhubungan seks.

Lantas, apakah mikropenis bisa diatasi? Dikutip dari Very Well Health, berikut beberapa cara yang bisa dilakukan untuk mengatasi kondisi tersebut.


1. Operasi Pembesaran

Salah satu cara yang paling umum adalah dengan melakukan operasi pembesaran atau yang disebut juga dengan phalloplasty. Ada beberapa metode yang bisa digunakan, misalnya dengan melakukan prosedur pelepasan ligamen yang membuat Mr P ‘berdiri’ saat ereksi.

Dengan melepaskan bagian tersebut, akan menciptakan ilusi Mr P tampak lebih panjang dan besar. Selain prosedur tersebut, pembesaran Mr P juga bisa dilakukan dengan implan atau filler, yang tentunya dilakukan sesuai arahan dokter.

2. Terapi Hormon

Jika mikropenis ditemukan pada usia yang masih sangat muda, maka metode terapi hormon bisa digunakan. Pada prosedur ini, anak akan diberi suntikan hormon testosteron intramuskular (M) yang dapat membantu meningkatkan ukuran organ vitalnya.

Terapi ini umumnya efektif pada anak yang masih berusia di bawah tiga tahun. Meski begitu, penelitian menunjukkan anak usia delapan tahun masih bisa mendapatkan benefit dari terapi ini.

NEXT: Psikoterapi dan konseling

3. Psikoterapi dan Konseling

Mikropenis tidak melulu harus diatasi secara fisik. Karena kondisi ini biasanya berdampak pada kepercayaan diri, maka terapi psikis dan konseling bisa dilakukan untuk mengatasi hal tersebut.

Berkonsultasi dengan psikolog atau konselor kesehatan mental dapat membantu pengidap mikropenis mengatasi perasaan malu, atau kecemasan yang mungkin muncul akibat kondisinya. Selain itu, pendekatan seperti ini juga bisa membantu meningkatkan pandangan terhadap diri sendiri dan kualitas hidup secara menyeluruh.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Waspadai Jika Mr P Berubah Warna, Bisa Jadi Ini Penyebabnya

Jakarta

Pernah berpikir warna penis berubah? Pasti para pria panik ketika mengalaminya. Akan tetapi, hal ini nyatanya bisa terjadi.

Kondisi perubahan warna penis erat kaitannya dengan aliran darah. Sama seperti ketika darah mengalir ke tempat lain di tubuh, peningkatan aliran darah dapat membuat penis terlihat berwarna agak merah.

Perubahan warna ini normal dan mungkin lebih terlihat saat ereksi, yang memungkinkan terjadinya peningkatan aliran darah. Namun, penis akan kembali berwarna semula saat sesudah ereksi.


Pada kondisi lain, saat perubahan warna penis disertai dengan gatal, bengkak, nyeri, atau gejala tidak biasa lainnya, bisa jadi tanda dari penyakit.

Beberapa kondisi lain penyebab penis berubah warna.

1. Memar

Seperti bagian tubuh lainnya, area kejantanan bisa memar. Memar berkembang ketika pembuluh darah kecil di bawah permukaan kulit kita pecah dan mulai bocor.

Ini terjadi ketika melukai diri sendiri dengan cara tertentu, seperti terjebak dalam ritsleting, atau seks kasar. Namun, sama seperti memar apa pun, tidak ada yang perlu dikhawatirkan dan akan memulih atau memudar sendiri.

Pada cedera yang lebih parah, mungkin akan mengalami hematoma, atau memar yang sangat dalam. Ini memerlukan perhatian medis segera karena dapat merusak jaringan halus di penis dan testis.

2. IMS

Infeksi menular seksual (IMS) dapat mengubah warna seluruh penis, berupa luka merah-ungu, atau bisa jadi itu adalah gejala herpes.

Herpes sangat menular dan disebabkan oleh virus herpes simpleks (HSV), yang memicu lepuh yang menyakitkan.

Luka pada penis juga bisa menjadi tanda awal sifilis, infeksi jahat yang menyebabkan sakit kepala, nyeri sendi, dan kelelahan.

3. Reaksi Alergi

Reaksi alergi dapat menyebabkan perubahan warna kulit dan ruam.

Dalam kasus yang lebih parah dapat memicu kondisi yang disebut sindrom Stevens-Johnson, biasanya disebabkan oleh reaksi obat, yang juga menyebabkan demam, sakit kepala, nyeri sendi, dan batuk.

Sindrom Stevens-Johnson adalah keadaan darurat medis sehingga harus mendapat penanganan.

4. Lichen Sclerosus

Lichen sclerosus adalah kondisi peradangan kulit jangka panjang yang dapat membuat area penis tertutup bercak merah dan ungu. Kondisinya bisa gatal, kulit rapuh dan nyeri saat berhubungan seks.

Penyebab pasti dari kondisi lichen sclerosus tidak diketahui tetapi menurut NHS, bisa terkait dengan sistem kekebalan tubuh yang terlalu aktif.

Penyakit ini cukup aman karena tidak dapat ditularkan antarpasangan.

5. Bercak Darah

Bercak darah bisa terjadi di mana saja, termasuk di penis.

Kondisi ini tampak seperti benjolan merah yang terangkat tetapi tidak seperti memar, benjolan tersebut tidak disebabkan oleh cedera.

Sebaliknya, bercak merah merupakan tanda kondisi yang lebih serius yang melibatkan pembuluh darah.

(Faesal Mubarok/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Suami Harus Tahu! Ini 5 Cara Bikin Sperma Tokcer Agar Istri Cepat Hamil


Jakarta

Memiliki momongan merupakan salah satu harapan banyak pasangan suami istri. Namun nyatanya tak sedikit pasangan mengalami kesulitan dalam perihal kesuburan.

Ada beragam faktor yang dapat mempengaruhi kesuburan pasangan. Salah satunya adalah kesehatan sperma suami.

Untuk meningkatkan peluang kehamilan, berikut ini adalah beberapa cara yang dapat dilakukan pria untuk menjaga kesehatan dan meningkatkan kualitas sperma dikutip dari berbagai sumber. Apa saja?


Menjaga Berat Badan

Berat badan berlebih atau obesitas menjadi salah satu penyebab tingkat kesuburan pria terganggu. Pertahankan berat badan sesuai dengan standar indeks massa tubuh (BMI). Dalam beberapa penelitian, tingginya tingkat BMI dapat menyebabkan penurunan jumlah dan pergerakan sperma.

Selain itu, pastikan suami mengonsumsi makanan-makanan yang sehat. Konsumsi banyak sayur dan buah yang kaya akan antioksidan. Kandungan tersebut dapat meningkatkan kesehatan sperma.

Lakukan Aktivitas Fisik

Selain menjaga berat badan, meningkatkan aktivitas fisik juga dapat menjadi cara memproduksi sperma yang lebih sehat. Aktivitas fisik dapat meningkatkan kadar antioksidan yang kuat dan dapat melindungi sperma.

Selain itu, aktivitas fisik juga dapat menurunkan stres. Stres yang tidak terkelola dengan baik dapat menurunkan fungsi seksual dan mengganggu hormon yang dibutuhkan untuk memproduksi sperma.

Stop Merokok dan Alkohol

Merokok dan minum minuman alkohol merupakan beberapa kebiasaan yang dapat mempengaruhi kesehatan sperma. Pria yang merokok lebih mungkin mengalami jumlah sperma yang lebih rendah.

Alkohol berlebih dapat menyebabkan penurunan produksi testosteron, impotensi, dan penurunan produksi sperma. Jangan minum alkohol dalam jumlah banyak secara rutin.

Lakukan Pemeriksaan Kesehatan

Terkadang masalah kesuburan disebabkan oleh kondisi kesehatan tertentu. Misalnya seperti diabetes yang tidak diobati mungkin dapat menyebabkan kemandulan hingga ejakulasi retrograde atau kondisi air mani tidak keluar melalui penis melainkan melalui kandung kemih.

Kemandulan juga dapat disebabkan oleh infeksi sistem reproduksi atau saluran kemih. Misalnya seperti infeksi menular seksual dapat menyebabkan penurunan motilitas sperma.

Oleh karena itu, lakukan segera pengecekan pada dokter profesional agar kondisi kesehatan yang mendasari masalah kesuburan dapat segera diatasi.

Hindari Panas

Penelitian menunjukkan bahwa suhu yang tinggi dapat merusak sperma. Organ reproduksi laki-laki berada di luar tubuh karena harus dijaga pada suhu yang lebih rendah dari suhu normal tubuh.

Adapun langkah yang bisa dilakukan antara lain:

  • Perbanyak bergerak
  • Jangan gunakan pemanas jok mobil
  • Jangan meletakkan laptop di paha
  • Gunakan celana yang tidak ketat

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bapak-bapak Penasaran ‘Size’ Ideal Mr P? Ternyata Begini Cara Mengukurnya

Jakarta

Memiliki penis berukuran besar menjadi dambaan banyak kaum adam. Bahkan, tidak sedikit yang mau melakukan segala cara demi memiliki hal tersebut.

Tapi, sebenarnya seberapa besar penis yang ideal itu? Bagaimana cara mengukurnya?

Ternyata, mengukur penis tidak bisa asal menggunakan meteran saja. Anda harus memposisikan meteran itu di tempat yang tepat agar hasil pengukurannya akurat. Berikut langkah-langkahnya:


  1. Posisikan meteran di pangkal penis dalam keadaan sedang ereksi
  2. Tekan area tulang kemaluan sampai sedalam yang Anda bisa, sampai menyentuh tulang kemaluan
  3. Dari area tulang kemaluan tersebut, tarik meteran hingga ujung penis dan ukur

Adakah Cara Menambah Ukuran Penis?

Seperti yang disebutkan sebelumnya, banyak pria yang mau melakukan segala cara demi bisa memiliki penis berukuran besar. Kabar baiknya, ada beberapa cara yang bisa Anda lakukan untuk mendapatkan ukuran penis yang didambakan.

Salah satu cara yang paling sering dan ‘aman’ untuk dilakukan adalah dengan menggunakan pompa khusus untuk penis. Namun perlu diingat, efektivitas alat ini berbeda-beda pada setiap orang, dan beberapa pakar bahkan mengklaim alat ini sama sekali tidak efektif untuk memperbesar ukuran alat vital.

Cara kedua adalah dengan melakukan prosedur medis, seperti operasi, implan, dan filler. Selain biaya yang terbilang mahal, operasi pembesaran penis biasanya memiliki risiko dan kemungkinan terjadinya komplikasi.

Metode lain yang bisa dilakukan adalah dengan pijat khusus untuk meregangkan penis. Pijat peregangan itu bertujuan untuk menciptakan sobekan pada jaringan otot penis. Setelah jaringan-jaringan itu beregenerasi, maka akan membentuk otot baru yang membuat penis tampak lebih panjang.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy