Kenapa saat Berhubungan Intim Keluar Darah? Ini Kemungkinan Pemicunya


Jakarta

Kala bercinta, pendarahan bisa dialami oleh sejumlah wanita. Hal ini seringkali membuat banyak wanita khawatir, terutama bila sumber darah tersebut bukan dari menstruasi. Banyak yang kerap mempertanyakan kenapa saat berhubungan intim keluar darah dan apakah hal ini ada kaitannya dengan penyaki tertentu? Berikut penjelasannya.

Dikutip dari Healthline, pada dasarnya pendarahan pada vagina saat atau setelah berhubungan seks merupakan hal yang banyak terjadi. Pendarahan ini bisa disebabkan oleh berbagai faktor, seperti kondisi vagina yang kering, sobekan pada vagina, infeksi, atau pertumbuhan pada uterus, termasuk pertumbuhan sel kanker atau polip.

Berikut adalah beberapa faktor yang mungkin menjadi pemicu saat berhubungan intim keluar darah.


1. Vagina kering

Berbagai faktor bisa membuat vagina menjadi kering, salah satunya akibat dari perubahan hormon yang dialami oleh wanita setelah melahirkan, menyusui, atau wanita yang memasuki fase menopause. Selain itu, gesekan dari penetrasi yang dilakukan sebelum ereksi juga bisa menyebabkan luka pada vagina.

Di luar itu, kemoterapi juga bisa merusak ovarium sehingga tidak lagi memproduksi hormon estrogen dan progesteron yang juga bisa menyebabkan vagina menjadi kering.

Berhubungan seks saat vagina dalam kondisi kering bisa menimbulkan robekan pada jaringan vagina yang tergolong sensitif. Hal ini bisa membuat terjadinya pendarahan dan menimbulkan rasa sakit saat bercinta.

2. Kontrasepsi

Kontrasepsi hormonal juga bisa menjadi salah satu faktor penyebab terjadinya pendarahan saat berhubungan seks. Hal ini tergolong normal, terutama saat baru mulai menggunakan atau menggunakan kontrasepsi dalam bentuk alat yang ditanamkan dalam rahim, seperti intrauterine hormonal device (IUD) atau implan. Seiring dengan tubuh yang mulai menyesuaikan, umumnya pendarahan akan berhenti dengan sendirinya.

Selain itu, beberapa jenis kontrasepsi juga bisa memicu kondisi vagina yang kering. Hal ini juga bisa menyebabkan gesekan yang membuat luka pada vagina sehingga terjadi pendarahan.

3. Infeksi menular seksual (IMS)

Beberapa jenis infeksi menular seksual bisa menimbulkan pendarahan, terutama setelah seks. Terlebih jika infeksi ini menyebabkan peradangan atau pembengkakan pada area serviks atau leher rahim yang disebut sebagai servisitis.

Infeksi menular seksual lainnya, seperti klamidia, gonore, herpes, dan trikomoniasis juga bisa menyebabkan iritasi pada serviks yang juga bisa memicu kondisi servisitis.

Gonore dan klamidia bisa memicu terjadinya radang panggul yang juga bisa menimbulkan pendarahan di antara masa menstruasi, pendarahan saat seks, rasa sakit pada pinggul, dan keputihan atau bau yang tidak biasa. Bahkan, bila tidak diobati, kondisi ini juga bisa menyebabkan infertilitas atau ketidaksuburan.

4. Polip

Polip yang tumbuh pada area serviks atau di dalam uterus bisa menyebabkan pendarahan akibat gesekan yang terjadi ketika berhubungan seksual.

5. Vaginosis bakterialis atau infeksi jamur

Segala jenis infeksi bisa menyebabkan peradangan dan iritasi pada vagina yang bisa menyebabkan pendarahan. Salah satunya adalah vaginosis bakterialis atau infeksi jamur yang disebabkan oleh pertumbuhan bakteri yang berlebih.

6. Kanker serviks

Pendarahan saat atau setelah seks adalah salah satu gejala utama yang dialami oleh pengidap kanker serviks. Namun, umumnya pendarahan yang disebabkan oleh kanker serviks ini tergolong ringan dan tidak menimbulkan rasa sakit. Pendarahan bisa terjadi akibat gesekan dari aktivitas seksual yang menimbulkan iritasi pada jaringan vagina.

Pada dasarnya, pendarahan saat seks bukan merupakan kondisi yang berbahaya. Namun, bila pendarahan ini terus terjadi dan menimbulkan rasa sakit, segera konsultasikan pada dokter untuk mengetahui dengan pasti penyebab kenapa saat berhubungan intim keluar darah.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apa Itu Impoten? Berikut Penyebab, Gejala dan Cara Mengatasinya

Jakarta

Disfungsi ereksi, juga dikenal sebagai impotensi, adalah ketidakmampuan untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual.

Kondisi disfungsi ereksi adalah masalah yang sangat umum, terutama di kalangan pria yang lebih tua. Diperkirakan setengah dari semua pria berusia antara 40 dan 70 tahun terpengaruh sampai taraf tertentu.

Apa itu Impotensi?

Dikutip dari PBS, Disfungsi ereksi, umumnya dikenal sebagai impotensi, adalah ketidakmampuan terus-menerus untuk mencapai atau mempertahankan ereksi berkualitas yang cukup untuk hubungan seksual yang memuaskan. Impotensi adalah gejala, bukan penyakit, tetapi disfungsi ereksi bisa menjadi masalah medis yang serius.


Masalah umum pada pria yang ditandai dengan ketidakmampuan terus-menerus untuk mempertahankan ereksi yang cukup untuk melakukan hubungan seksual, atau ketidakmampuan mencapai ejakulasi, atau keduanya.

Impoten dapat bervariasi, hal ini dapat mencakup ketidakmampuan total untuk mencapai ereksi atau ejakulasi, kemampuan yang tidak konsisten untuk melakukannya, atau kecenderungan untuk mempertahankan ereksi dalam waktu yang sangat singkat.

Penyebab Impotensi

Disfungsi ereksi terjadi karena berbagai penyebab, berikut penyebabnya:

1. Merokok

Merokok telah terbukti mengganggu aliran darah arteri dan juga dapat merusak arteri penis, mengurangi aliran darah yang dibutuhkan untuk mempertahankan ereksi.

2. Diabetes

Ini adalah salah satu penyebab impotensi yang paling umum, karena diabetes dapat menyebabkan perubahan aliran darah melalui penyempitan pembuluh darah, atau kerusakan ujung saraf di penis.

3. Ketidakseimbangan Hormon

Hanya sebagian kecil kasus impotensi yang disebabkan oleh masalah hormonal, seperti testosteron yang tidak mencukupi.

4. Kerusakan Neurologis

Cedera pada sumsum tulang belakang atau otak, atau penyakit saraf seperti penyakit Alzheimer dapat menyebabkan impotensi. Disfungsi ereksi sering dikaitkan dengan multiple sclerosis dan penyakit Parkinson.

5. Bedah Panggul

Pembedahan atau radiasi pada perut, kandung kemih, rektum, atau usus besar dapat menyebabkan kerusakan saraf di area tersebut. Kerusakan dapat mengganggu sinyal yang harus ditransmisikan antara otak dan alat kelamin untuk memungkinkan ereksi dan orgasme.

6. Trauma Panggul

Cedera akibat kecelakaan, terutama kecelakaan yang berhubungan dengan bersepeda, olahraga air, senam, dan menunggang kuda, dapat menyebabkan impotensi.

7. Obat-obatan

Banyak obat resep, terutama obat tekanan darah atau antidepresan, dapat menyebabkan impotensi, seperti halnya beberapa obat bebas.

8. Psikologis

Depresi, kecemasan, masalah harga diri, kemarahan, ketakutan, dan penyakit mental lainnya dapat menyebabkan impotensi.

9. Penyakit Vaskular

Penyakit vaskular seperti pengerasan pembuluh darah atau penyakit jantung dapat mengurangi aliran darah, mengurangi kemampuan penis untuk tumbuh cukup untuk mempertahankan ereksi.

Faktor Risiko Impotensi

Meskipun penyebab impotensi bersifat fisik dan psikologis, ada faktor gaya hidup dan medis tertentu yang dapat meningkatkan risiko penyebab tersebut. Misalnya, penggunaan tembakau dapat membatasi aliran darah ke pembuluh darah vena dan arteri, menyebabkan masalah pembuluh darah dari waktu ke waktu yang menyebabkan impotensi.

Usia adalah salah satu faktor risiko terbesar dalam impotensi. Impotensi terjadi pada sekitar 20-40 persen pria yang lebih tua. Penelitian telah menunjukkan bahwa risiko impotensi pada pria berusia antara 40 dan 70 tahun meningkat sebesar 10% setiap tahun.

Ada banyak alasan, seperti penis menjadi kurang sensitif terhadap rangsangan, kadar hormon menurun, masalah kardiovaskular menjadi lebih umum, dan libido secara alami menurun seiring bertambahnya usia.

Faktor risiko lain termasuk obesitas, cedera yang merusak saraf atau arteri yang terlibat dalam ereksi, minuman keras, atau alkoholisme. Terkadang impotensi dapat dicegah dengan perubahan gaya hidup, seperti mengurangi minum dan merokok, namun terkadang memerlukan pengobatan khusus.

Dalam kasus lain, pengobatan seperti terapi radiasi atau operasi prostat dapat menjadi faktor risiko impotensi dan mungkin diperlukan untuk menyelamatkan nyawa pasien.

Gejala Impotensi

Dikutip dari Everyday Health, impoten menunjukkan beberapa gejalas jika menderita impotensi, ada beberapa gejala yang mungkin dialami sebagai berikut:

1. Kesulitan mendapatkan ereksi

2. Kesulitan mempertahankan ereksi untuk waktu yang lama

3. Gairah seksual menurun

4. Perasaan malu atau bersalah inferioritas

5. Gejala gangguan seksual lainnya

Beberapa kelainan seksual terkait dengan impoten dan dapat menyebabkan gejala seperti impoten, seperti:

  • Ejakulasi dini (ejakulasi terlalu cepat)
  • Ketidakmampuan untuk orgasme setelah rangsangan yang memadai
  • Ejakulasi tertunda (ketika ejakulasi terlalu lama)

Pencegahan Impoten

Langkah-langkah tertentu dapat membantu menurunkan risiko impotensi, di antaranya sebagai berikut :

1. Makan makanan yang sehat
2. Berhenti merokok
3. Menurunkan berat badan berlebih
4. Berolahraga setiap hari
5. Menjaga tekanan darah normal dan kadar kolesterol
6. Mendapatkan bantuan untuk masalah kecanduan alkohol atau narkoba
7. Belajar tentang efek samping dari obat-obatan yang diminum
8. Mempertimbangkan konseling pasangan jika Anda dan pasangan kesulitan berkomunikasi

Cara Mengatasi Impoten

Pengobatan disfungsi ereksi terutama dilakukan dengan menghilangkan penyebab masalahnya, baik itu fisik maupun psikologis.

Perubahan gaya hidup

Dalam kasus ini, dokter Anda mungkin menyarankan penurunan berat badan untuk mengurangi risiko penyakit kardiovaskular. Ini dapat membantu meringankan gejala dan meningkatkan kesehatan secara keseluruhan.

Pemberian obat untuk mengatasi aterosklerosis

Penyempitan arteri atau aterosklerosis adalah salah satu penyebab impotensi yang paling umum. Selain perubahan gaya hidup, pasien juga diberi obat penurun kolesterol statin dan obat penurun tekanan darah.

Obat-obatan untuk disfungsi ereksi dan pompa penis

Obat jenis sidenafil bisa memperbaiki disfungsi ereksi, meski tidak mengobati secara keseluruhan. Sedangkan pompa penis membantu mengalirka n darah ke kepala Mr P.

Perawatan psikologis

Jenis penanganan ini termasuk terapi perilaku kognitif (CBT) dan terapi seks. Secara umum, pengobatan untuk disfungsi ereksi telah meningkat secara signifikan dalam beberapa tahun terakhir. Namun, kebanyakan pria akhirnya bisa berhubungan seks lagi.

(row/row)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Cara Temukan Titik G-Spot, Bikin Sesi Bercinta Makin ‘Hot’


Jakarta

Merasa ‘enak’ saat bercinta ditambah dengan orgasme adalah impian setiap wanita. Untuk mencapai itu semua, mengetahui letak dan bermain dengan G-Spot adalah kunci penting memuaskan pasangan. Apa sih G-Spot itu?

Dikutip dari Women’s Health, G-spot adalah zona sensitif seksual yang terletak di sepanjang saluran vagina. Jessica O’Reilly, PhD, seorang seksolog mengatakan letak G-spot cenderung cukup dangkal di dalam vagina.

“Area tersebut bukanlah entitas anatomi yang berbeda, melainkan serangkaian jalur saraf sensitif dan jaringan yang biasanya dapat dirasakan melalui dinding bagian atas vagina,” jelas O’Reilly.


“Ketika area itu ditekan (saat masturbasi atau bercinta), terasa enak karena terhubung dengan anatomi internal klitoris dan organ sekitarnya,” kata Shannon Chavez Qureshiz, PsyD, CST, psikolog berlisensi dan terapis seks asal Beverly Hills.

Dalam tekstur dan kepadatan, G-spot biasanya terasa berbeda dari bagian liang vagina di sekitarnya. G-spot biasanya sedikit lebih lembut atau kenyal daripada jaringan di sekitarnya, terutama, saat sedang terangsang.

Sama seperti jaringan genital lainnya, G-Spot akan terisi dengan darah saat terangsang yang mengubah kepadatannya.

Bagaimana Cara Menemukan G-Spot?

Berikut ini adalah 3 cara menemukan G-Spot pada wanita:

1. Bangun mood yang baik

Hal pertama adalah wanita ingin terangsang bahkan sebelum mencoba menemukan G-spot. Oleh sebab itu, bangun mood yang baik agar istri lebih mudah terangsang.

“Mirip dengan penis yang sedang ereksi, G-Spot menjadi lebih besar saat terangsang, jadi Anda bisa merasa lebih baik saat terangsang,” ungkap Carolanne Marcantonio, LMSW, terapis seks senior.

Ia merekomendasikan bagi pasutri untuk menciptakan suasana romantis untuk membangun mood. Nyalakan lilin, mainkan musik erotis favorit, dan biarkan fantasi menjadi liar.

2. Tahu tempat mencarinya

“G-spot terletak sekitar 2 inci (sekitar 5 cm) di dalam saluran vagina di dinding anterior,” kata Qureshiz. Itu adalah dinding yang lebih dekat ke perut, bukan bokong.

Namun, perlu diingat bahwa anatomi tubuh setiap wanita berbeda sehingga tidak ada letak G-Spot yang sama satu dengan yang lainnya. Pasutri mungkin perlu masuk lebih dalam untuk menemukannya. Gerakkan jari ke kiri, kanan, atau ubah sudut jari untuk menemukannya.

3. Mencari dengan jari

O’Reilly merekomendasikan untuk mencoba menemukan G-spot dengan jari (bukan mainan seks) pada upaya pertama. Hal ini bermanfaat agar pasutri dapat menggunakan sensasi sentuhan tekstur untuk membantu menemukannya.

“Gulung satu atau dua jari ke dalam vagina dan tekan ke atas, ke arah perut,” tutur O’Reilly.

“Bereksperimenlah dengan menggunakan ritme dan tekanan yang berbeda seperti yang dilakukan saat bercinta,” sarannya.

Jika sudah berhasil menemukan G-Spot dan terasa enak, tingkatkan ritme dan ciptakan banyak gesekan saat melanjutkan untuk meningkatkan peluang orgasme. Beberapa wanita melaporkan orgasme G-spot terasa lebih penuh, intens, dan emosional daripada jenis klitoris.

“Merangsang area tersebut akan menciptakan sensasi jika itu adalah titik panas bagi Anda. Beberapa orang menggambarkan perasaan hangat dan memerah di seluruh alat kelamin dan tubuh mereka. Yang lain mengatakan mereka menjadi jauh lebih basah,” kata Yvonne Fulbright, PhD, edukator seks.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Posisi Seks Ini Terinsipirasi Pose Yoga, Pernah Cobain Lotus?


Jakarta

Yoga merupakan salah satu olahraga yang melatih mental, fisik, dan spiritual. Olahraga ini memberikan banyak manfaat bagi tubuh dan pikiran. Beberapa orang juga percaya bahwa yoga bisa meningkatkan kehidupan seksual seseorang. Bahkan beberapa pose yoga juga digunakan sebagai posisi seks.

Memanfaatkan pose yoga sebagai posisi seks adalah cara yang sangat seksi untuk menambah keseruan permainan ranjang. Seseorang akan meregangkan tubuh dan membuat darah mengalir sambil mengalami kenikmatan seksual.

Dikutip dari Insider, berikut adalah enam pose yoga yang bisa dicoba saat berhubungan intim:


1. Downward dog

Posisi yoga klasik ini memungkinkan multitasking di ranjang. Ini dapat diadaptasi untuk seks oral, seks vaginal, dan seks anal. Posisi ini juga bisa membuat tubuh menerima penetrasi yang dalam sekaligus merangsang G-spot.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan perempuan akan merangkak, dengan tangan selebar bahu dan kaki selebar pinggul.
  • Selanjutnya, mereka akan mengangkat lututnya, mendorong pinggulnya ke atas dan ke belakang sampai kaki dan lengannya lurus sehingga tubuhnya dalam bentuk “V” terbalik.
  • Pasangan yang akan mempenetrasi berdiri di belakang dan masuk, memegang pinggul pasangannya untuk mendapat dukungan.

2. Happy baby

Dengan kaki terbuka lebar dan banyak permukaan alat kelamin terbuka, happy baby bisa menjadi posisi seks yang menyenangkan.

Dalam pose ini, pasangan penetrasi memiliki akses mudah untuk merangsang klitoris pasangannya. Ini merupakan hal yang bagus karena sebuah studi tahun 2017 menemukan bahwa 36,6 persen wanita mengatakan bahwa mereka perlu rangsangan klitoris untuk mencapai orgasme selama penetrasi seks.

Selain itu, pasangan penerima dapat menyesuaikan pose sesuai untuk menemukan apa yang terbaik bagi mereka.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan perempuan berbaring telentang dan membawa lutut ke dada sehingga mereka dapat memegang bagian luar kaki mereka dengan masing-masing tangan.
  • Selanjutnya, mereka akan merentangkan kaki yang tertekuk terbuka lebar sambil menjaga tangan tetap di atas kaki.
  • Pasangan pria masuk di antara kaki pasangannya dan melakukan penetrasi.

3. Legs up the wall

Pose seperti ini dimaksudkan untuk membantu tubuh dan pikiran rileks, yang tentunya bisa membantu saat berhubungan seks. Sebuah studi tahun 2009 menemukan bahwa kadar hormon stres kortisol yang lebih rendah berkaitan dengan gairah dan kepuasan seksual yang lebih besar.

Pada yoga, posisi ini mengharuskan seseorang telentang ke lantai dengan bokong menempel pada dinding dan kaki lurus ke atas. Tetapi pada seks, dada pasangan menjadi pengganti dinding. Artinya, kaki pasangan yang di bawah akan menempel ke dada pasangan.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan penerima berbaring telentang di tempat tidur atau di lantai di atas matras yoga. Mereka juga dapat meletakkan bantal atau guling di bawah pinggul mereka, membuatnya lebih nyaman dan memberikan kemudahan masuk yang lebih baik kepada pasangan mereka.
  • Selanjutnya, mereka akan mengangkat kakinya ke atas sehingga tegak lurus dengan tanah.
  • Pasangan yang melakukan penetrasi berlutut menghadap pasangannya dan masuk. Kepala mereka berada di antara masing-masing kaki pasangannya sementara kaki pasangannya bersandar di dadanya.

NEXT: Posisi lotus

4. Lotus

Untuk seks yang super sensual dan intim, cobalah posisi lotus dengan pasangan.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan mempenetrasi duduk bersila.
  • Pasangan penerima naik ke atas, menghadap pasangannya, melingkarkan kaki mereka di punggung pasangannya.

5. Reclined butterfly

Untuk menambahkan sensasi misionaris, minta pasangan penerima berbaring dalam posisi ini. Selain memberikan sensasi yang mantap, pose ini meningkatkan aliran darah ke daerah panggul, yang secara langsung terkait dengan peningkatan gairah.

Faktanya, sebuah studi tahun 2010 menemukan bahwa latihan yoga secara teratur dapat meningkatkan fungsi seksual, termasuk gairah, pelumasan, dan orgasme.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan penerima berbaring telentang, atau berbaring di atas bantal atau guling. Ini juga bisa dilakukan di tempat tidur atau di atas matras yoga.
  • Selanjutnya, mereka akan menyatukan telapak kaki, membentuk bentuk berlian dengan kaki mereka.
  • Pasangan yang mempenetrasi berada di atas dan masuk seperti halnya saat melakukan misionaris.

6. Wheel pose

Mereka yang sudah terbiasa melakukan yoga mungkin akan menyukai posisi ini. Pasalnya, posisi ini memungkinkan sudut masuk yang unik dan pertemuan panggul yang memungkinkan rangsangan klitoris sehingga meningkatkan kemungkinan orgasme.

Cara melakukan posisi ini:

  • Pasangan penerima berbaring telentang dengan kaki di lantai, selebar pinggul dan dekat dengan bokongnya.
  • Selanjutnya, mereka akan membawa lengan mereka ke atas, menekuknya sehingga tangan mereka rata di lantai.
  • Perlahan dan dengan kontrol, pasangan penerima mengangkat pinggul dan bahu mereka dari tanah, sebelum sepenuhnya mengulurkan tangan dan kaki mereka untuk menekuk tubuh mereka ke dalam roda atau bentuk U terbalik, membiarkan kepala mereka menggantung dan rileks.
  • Pasangan yang mempenetrasi berdiri di antara kaki pasangannya, menyelaraskan panggulnya, dan masuk.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Laki-laki Juga Bisa ‘Menopause’, Begini Ciri-cirinya


Jakarta

Menopause pada wanita mungkin menjadi hal yang sudah sering didengar. Namun, bagaimana dengan menopause pada laki-laki?

Pria juga bisa mengalami fenomena yang mirip dengan menopause, yakni dikenal dengan andropause. Kondisi ini digunakan untuk menggambarkan penurunan kadar testosteron yang berkaitan dengan penuaan. Istilah ini lebih umum digunakan daripada andropause. Ini menggambarkan perubahan terkait usia dalam kadar hormon pria. Kelompok gejala yang sama juga dikenal sebagai defisiensi testosterone, defisiensi androgen, dan hipogonafisme onset lambat.

Terdapat perbedaan perubahan hormon penuaan pada pria dan wanita. Pada wanita, ovulasi berakhir dan produksi hormon merosot dalam waktu yang relatif singkat. Sementara pada pria, produksi testosterone dan hormon lainnya menurun selama bertahun-tahun dan dampaknya belum tentu jelas.


Testosteron adalah hormon yang diproduksi di testis pria. Ini berfungsi sebagai ‘bahan bakar’ seks. Hormon ini juga memicu perubahan selama masa pubertas, memicu energi mental dan fisik, mempertahankan otot, dan mengatur respons lawan-atau-lari.

Berbeda dengan wanita, tidak semua pria bakal mengalami menopause dan tidak melibatkan penghentian total organ reproduksi. Namun, komplikasi seksual mungkin timbul akibat penurunan kadar hormon.

Faktanya, tingkat testosteron laki-laki menurun rata-rata sekitar 1 persen setahun setelah usia 40 tahun. Akan tetapi, kebanyakan pria yang lebih tua masih memiliki tingkat testosteron dalam kisaran normal.

Rendahnya kadar testosteron seringkali luput dari perhatian. Ini bisa diperiksa dengan tes darah, tetapi tes tidak dilakukan secara rutin. Selain itu, banyak laki-laki yang mengalami kadar testosteron rendah tidak mengalami gejala. Namun, gejala yang mungkin menunjukkan kondisi ini antara lain:

  • Berkurangnya hasrat dan aktivitas seksual
  • Penurunan ereksi spontan atau disfungsi ereksi
  • Ketidaknyamanan atau pembengkakan payudara
  • Infertilitas
  • Penurunan tinggi badan
  • Kepadatan mineral tulang rendah
  • Rasa panas atau berkeringat.

Kecuali menopause pada pria menyebabkan seseorang mengalami kesulitan yang parah atau mengganggu hidup, gejala ini dapat diatasi tanpa pengobatan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Benarkah Posisi Seks Bisa Menentukan Jenis Kelamin Bayi? Ini Faktanya

Jakarta

Pada dasarnya, jenis kelamin bayi ditentukan pada saat pembuahan oleh kombinasi kromosom X dan Y yang didapat bayi dari sel telur dan sperma. Sel telur memiliki satu kromosom X, dan sperma mengandung kromosom X atau Y, yang berarti jenis kelamin bayi ditentukan oleh sperma.

Banyak spekulasi yang meyakini bahwa posisi seks yang berbeda menentukan sperma mana yang masuk ke dalam sel telur. Bagaimana faktanya?

Apakah doggy style akan menentukan bayi laki-laki?


Banyak orang percaya bahwa posisi seks yang menawarkan penetrasi dalam, seperti doggy style, akan menghasilkan bayi laki-laki. Pemikiran ini didasarkan pada “metode shettles”, yang menegaskan bahwa sperma laki-laki tidak bertahan hidup lebih lama dari sperma perempuan, artinya sperma laki-laki membutuhkan penetrasi yang dalam untuk dapat mencapai sel telur.

Ahli uroginekologi dr Greenleaf di New Jersey Amerika Serikat membantah metode shettles ini. Posisi seks tidak dapat menentukan jenis kelamin bayi.

“Ini benar-benar permainan untung-untungan,” kata Greenleaf.

Jika wanita orgasme, apakah berarti akan punya anak perempuan?

Spekulasi lain tentang jenis kelamin bayi adalah bahwa posisi seks apa pun yang membuat wanita orgasme bisa berarti akan memiliki anak perempuan.

Faktanya, saat wanita orgasme, terjadi pergeseran keseimbangan pH yang membuat kondisi menjadi lebih asam, dan sperma pria tidak bisa bertahan seperti sperma wanita.

“PH vagina bersifat asam pada 3,5-4,5,” jelas Greenleaf.

“PH air mani lebih asam yaitu 7-8. Gairah seksual pada wanita meningkatkan pelumasan. Cairan ini berasal dari darah dan memiliki pH 7 sehingga membantu menetralkan pH vagina, membuat lingkungan lebih mendukung sperma. Memang benar bahwa sperma tidak bertahan dengan baik di lingkungan yang asam, tetapi gairah seksual dan orgasme membantu menciptakan lingkungan yang mendukung sperma.”

Orgasme saat berhubungan seks dapat membantu pembuahan, tetapi tidak menentukan jenis kelamin bayi.

Jadi, posisi seks tertentu tidak membantu untuk menentukan jenis kelamin bayi. Spekulasi yang berkembang terkait posisi seks hanya sebuah mitos dan tidak akurat secara faktual.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Ada Benarnya, Ukuran Mr P Bisa Dilihat dari Besar Hidung

Jakarta

Berbicara tentang ukuran penis, ada banyak teori yang mencoba memastikan faktor-faktor yang mungkin berkontribusi terhadap peningkatan atau penurunan ukuran penis.

Penelitian terbaru yang dilakukan oleh tim Rumah Sakit Universitas Ulsan di Korea Selatan mendukung hasil penelitian di Jepang dari tahun 2021, menemukan bahwa panjang hidung berpengaruh terhadap besarnya ukuran penis.

Pria dengan panjang hidung 4,5 cm memiliki rata-rata ukuran penis tidak ereksi 10 cm. Sedangkan, pria dengan hidung mencapai panjang 5,5 cm memiliki ukuran penis rata-rata 13,4 cm.


Hasil studi ini melibatkan lebih dari 1.160 pria berusia 30-an, juga mendukung bahwa pria dengan kaki besar cenderung memiliki alat kelamin yang lebih lebar. Beberapa penelitian juga menunjukkan bahwa efek yang sama terlihat pada pria dengan jari manis yang lebih panjang.

Korelasi Terhadap Ukuran Penis

“Ukuran hidung merupakan indikator penting dari ukuran penis. Dan lingkar penis meningkat dengan ukuran kaki,” ucap peneliti dr Sungwoo Hong.

Para ilmuwan berpikir bahwa kondisi ini terjadi karena paparan tingkat testosteron yang lebih tinggi di dalam rahim. Hormon tersebut diketahui berperan penting dalam pembentukan hidung dan alat kelamin bayi laki-laki.

Selain itu, genetika memainkan peran penting dalam menentukan ukuran penis. Namun, faktor lain, seperti hormon, lingkungan, dan nutrisi, juga bisa mempengaruhi ukuran penis.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Oh.. Ternyata Segini Durasi ‘Normal’ Bercinta yang Diam-diam Didambakan Pasutri


Jakarta

Saat akan melakukan hubungan seksual, mungkin timbul rasa ingin tahu berapa lama waktu normal seks bertahan? Atau, secara lebih spesifik, berapa lama penetrasi bisa dilakukan?

Pertanyaan tersebut memfokuskan pada waktu normal ejakulasi, tetapi adakah penjelasan secara medis?

Studi dari National Library of Medicine memperkirakan waktu rata-rata untuk ejakulasi pada populasi umum yang melibatkan 500 pasangan dari seluruh dunia dengan melakukan hubungan seks selama periode empat minggu. Hasilnya, terdapat variasi waktu yang sangat berbeda.


Rata-rata waktu untuk setiap pasangan melakukan hubungan seks berkisar antara 33 detik hingga 44 menit. Memperlihatkan perbedaan hingga 80 kali lipat.

Penelitian tersebut mengungkap bahwa tidak ada durasi ‘normal’ untuk berhubungan seks.

Meskipun tidak ditemukan waktu yang ideal, satu studi pada tahun 2005 di Journal of Sexual Medicine meneliti sekelompok terapis seks tentang berapa lama seks harus bertahan.

Pedoman mereka memisahkan seks menjadi empat kategori: cukup, terlalu singkat, terlalu lama, dan diinginkan. Mereka menilai seks dengan ejakulasi yang berlangsung 1-2 menit dikategorikan ‘terlalu singkat’, seks yang berlangsung 10-30 menit sebagai ‘terlalu lama’. Sementara itu, seks yang dikategorikan ‘cukup’ berlangsung selama 3-7 menit dan seks yang ‘normalnya’ diinginkan pasutri berlangsung selama 7-13 menit.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kenali Tanda Masokis, Salah Satu Bentuk Penyimpangan Seksual

Jakarta

Setiap orang, baik wanita maupun pria wajarnya memiliki cara tersendiri untuk mendapatkan kepuasan seksual. Misalnya dengan cara yang umum seperti dipeluk, dicium, atau hubungan seksual seperti biasanya.

Namun, siapa sangka ternyata ada orang yang baru bisa merasakan kepuasan seksual dengan cara-cara kasar yang tidak lazim. Kondisi ini didapati pada orang yang mengidap masokis.

Lantas, apa itu masokis? Yuk simak artikel berikut untuk memahami dan mengenali tanda masokis pada seseorang.


Apa Itu Masokis?

Para pengidap masokis mendapatkan kepuasan dari hal-hal ekstrem atau rasa sakit. Dikutip dari American Psychological Association, masokisme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan kecenderungan seseorang merasakan kepuasan seksual saat menerima rasa sakit fisik ataupun emosional.

Istilah masokis berasal dari Marquis de Sade, nama dari seorang penulis Perancis abad ke-18 yang terkenal karena karyanya yang melibatkan kekerasan seksual dan fantasi sadomasokis. Masokis sendiri merupakan salah satu bentuk penyimpangan seksual yang dialami seseorang.

Kondisi ini dialami seseorang yang perlu mendapatkan perlakuan kasar, keras, atau hinaan dari pasangannya agar mencapai kepuasan seksual. Aktivitas ini dapat terjadi dalam bentuk pemukulan, diikat, dilecehkan, hingga dibuat menderita untuk mencapai klimaks seksual.

Salah satu bentuk perlakuan masokis yang sangat ekstrem adalah asfiksia seksual. Di mana kondisi ini membuat para pengidapnya merasa terangsang dan mendapat kepuasan seksual ketika dirinya dicekik, dijerat dengan tali, atau dibekap dengan kantong plastik.

Tidak jarang, perlakuan ini dapat berakibat fatal hingga menyebabkan kematian.

Tanda dan Penyebab Masokis

Para pengidap masokis dapat dikenali bila ia mengalami gejala seperti memiliki fantasi, keinginan, dan gairah seksual yang intens dengan cara dipukuli, disakiti, atau dilecehkan yang terjadi setidaknya selama 6 bulan.

Perilaku masokis seksual umumnya terlihat pada masa awal dewasa, bahkan terkadang dimulai dengan ‘permainan’ masokis atau sadis selama masa kanak-kanak. Ini dapat menyebabkan masalah atau kesulitan yang signifikan secara klinis dalam bidang sosial, pekerjaan, atau bidang penting lainnya dalam hidup.

Jika dirangkum, berikut tanda umum masokisme yang harus kamu kenali:

  1. Fantasi seksual yang melibatkan rasa sakit atau penderitaan.
  2. Ketertarikan seksual terhadap perilaku sadis atau dominan yang melibatkan pemberian rasa sakit kepada pasangan.
  3. Menikmati atau merasa terangsang oleh praktik-praktik Bondage, Discipline, Dominance, Submission, Sadism, Masochism (BDSM) yang melibatkan penggunaan alat atau tindakan yang menyebabkan ketidaknyamanan atau rasa sakit.
  4. Mencari stimulasi seksual melalui pengorbanan, penderitaan, atau pengendalian diri.

Kesenangan atau kepuasan yang diperoleh melalui berbagai bentuk aktivitas yang melibatkan rasa sakit, seperti pencekikan ringan, pemukulan, atau pengikatan.

Lalu, bagaimana dengan penyebab masokis? Hingga kini penyebab terjadinya perilaku masokis dalam hubungan seksual belum diketahui secara pasti.

Namun, ada beberapa teori yang menjelaskan bahwa kondisi ini berkaitan dengan penyimpangan seksual (parafilia) atau fantasi seks (fetish) yang tidak terelakkan.

Teori lain menyatakan ini terjadi atas refleksi di masa kecil. Beberapa peneliti mengaitkan minat masokis dengan pengalaman masa kecil yang melibatkan rasa sakit, penghukuman, atau penindasan. Hal inilah yang mempengaruhi perkembangan preferensi seksual.

Beberapa Cara Penanganan Masokis

Berikut beberapa cara umum yang dapat digunakan untuk mengatasi masokisme:

1. Psikoterapi

Mengikuti terapi individu atau terapi seksual dengan seorang profesional dapat membantu penderita yang mengalami masokisme untuk memahami dan menjelajahi faktor-faktor yang mendasari kecenderungan ini.

Terapi ini dapat membantu kamu dalam mengidentifikasi aspek-aspek psikologis, pengalaman masa kecil, dan emosi yang menjadi indikasi penyebab masokisme.

2. Konsumsi Obat-obatan

Selain terapi, dokter atau profesional menyarankan pengidapnya mengonsumsi obat-obatan tertentu. Misalnya obat penurun kadar testosteron yang berfungsi meredakan libido.

Pada beberapa kasus yang menyebabkan pengidapnya merasa cemas atau depresi, dokter akan memberikan obat-obatan penenang dan antidepresan. Obat ini juga dapat diberikan untuk meredam hasrat seksual yang mengidap gangguan masokis.

Itu tadi pengertian dari masokis, serta tanda dan cara mengatasinya. Semoga bermanfaat ya Detikers.

(fds/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Variasi Morning Sex dalam Sepekan, Pantang Mati Gaya di Hari Jumat


Jakarta

Kesibukan di pagi hari bukan menjadi alasan untuk tidak melakukan morning sex. Meskipun kadang malas melakukan hal ini, berhubungan badan di pagi hari dapat melepaskan hormon oksitosin yang membuat tubuh merasa nyaman. Hormon ini pun mendorong seseorang untuk lebih semangat menjalani hari.

Tak perlu posisi yang ribet, berikut adalah posisi morning sex yang simpel tetapi tetap menyenangkan.


1. Spooning di hari Minggu

Ini adalah posisi seks yang sempurna untuk dilakukan di pagi hari. Ketika bangun dengan posisi pasangan meringkuk di belakang, tak jarang ‘morning wood’ si dia sudah terbangun. Untuk itu, yang perlu dilakukan hanyalah merespons dengan memutar pinggul perempuan ke arah laki-laki.

Jika khawatir dengan bau mulut yang tak sedap di pagi hari, posisi ini cocok karena tidak mengharuskan pasangan untuk saling berhadapan, tetapi akan tetap terasa mesra.

2. Missionary di hari Senin

Posisi ini cocok dilakukan jika masih mengantuk. Laki-laki akan melakukan penetrasi dari atas dan perempuan hanya perlu berbaring dan menikmatinya.

Meskipun posisi ini sering diremehkan karena membosankan atau terlalu aman, faktanya misionaris adalah salah satu posisi seks yang paling serbaguna. Selain itu, melakukan posisi ini di pagi hari dapat membantu meregangkan tubuh di tempat tidur.

3. Doggy Style di hari Selasa

Jika mager, tidak perlu repot-repot untuk melakukan posisi merangkak. Cukup berbaring telentang dan biarkan pasangan masuk dari belakang.

Seperti posisi spooning, posisi ini akan memberikan cukup ruang untuk terhindar dari masalah napas di pagi hari, terutama jika pasangan duduk dan menjauh sehingga mereka dapat menikmati indahnya punggung pasangan.

Doggy style dapat memberikan tekanan lebih pada kandung kemih, jadi pastikan untuk mengosongkannya pada malam sebelumnya agar tidak mengganggu permainan seks.

4. Rabu ‘happy-happy’ di kamar mandi

Pasangan dapat menghemat waktu, dan air, di pagi hari dengan memasukan seks ke dalam rutinitas mandi pagi. Mandi bersama adalah cara yang seksi untuk memulai hari dan pasangan akan keluar dari kamar mandi dengan perasaan segar.

Salah satu posisi terbaik untuk shower sex adalah saling berhadapan. Punggung pasangan perempuan akan menempel dengan tembok, sementara laki-laki akan menghadapnya.

Jika tidak ingin berhadapan, penetrasi juga bisa dilakukan dari belakang. Seks oral juga cocok dilakukan di kamar mandi.

Ssst… sabun yang wangi juga bisa menambah gairah pasutri saat sedang mandi bareng. Temukan DI SINI.

5. Posisi T di hari Kamis

Posisi T mirip dengan spooning. Pasangan laki-laki akan berbaring miring dan perempuan akan berbaring telentang dengan kaki di atas panggul sehingga laki-laki dapat memasuki dari bawah.

Posisi ini mudah dan tidak memerlukan banyak usaha. Selain itu, posisi ini juga membuat pasangan tak perlu mengkhawatirkan napas di pagi hari. Posisi T juga ideal bagi mr p untuk menyentuh G-spot.

6. Sumringah di hari Jumat

Tak melulu dengan penetrasi, kenikmatan bercinta juga bisa didapat melalui oral sex. Membantu pasangan menurunkan ‘morning wood’ di pagi mungkin bisa membuatnya terbangun dengan wajah sumringah.

7. Weekend ‘makan’ di dapur

Di hari pekan, memasak sarapan bersama pasangan terdengar romantis. Lalu mengapa tidak menambahkannya dengan bercinta?

Meja makan bisa berfungsi sebagai tempat untuk memulai permainan. Selain menyenangkan, berhubungan seks di tempat yang tidak biasa dapat membuat pasangan lebih bergairah.

Satu tips ketika melakukan hal ini adalah dengan membuka tirai dan biarkan cahaya pagi masuk. Dengan begitu, pasangan dapat saling melihat kecantikan yang dimiliki. Cahaya pagi juga dapat membuat tubuh terlihat seksi dan segar.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy