Kualitas Bercinta Anjlok Betulan Bikin Hubungan Retak, Begini Kata Psikoterapis


Jakarta

Wajar bila suatu hubungan menghadapi sejumlah konflik. Namun yang perlu pasutri ketahui, sering kali jika tidak ditangani dengan baik, konflik-konflik ini memicu memudarnya perasaan salah satu pasangan. Walhasil, penting untuk pasutri mengkomunikasikan konfliknya dengan baik.

Namun lain halnya dengan perasaan ketertarikan seksual. Seringkali orang percaya, seseorang yang sudah kehilangan ketertarikan seksual terhadap pasangannya mungkin akan kesulitan untuk kembali menjalin hubungan sehat.

Dikutip dari SheKnows, psikoterapis bernama dr Tina B. Tessina menjelaskan kondisi tersebut amat umum terjadi. Ada banyak faktor yang menyebabkan penurunan daya tarik seseorang dalam berhubungan seksual. Faktor tersebut ialah kebutuhan dan harapan seksual pasangan tidak dapat terpenuhi serta hilangnya kepedulian terhadap penampilan.


Hal tersebut dapat membuat seseorang merasa tidak tertarik lagi dengan pasangannya. Selain itu juga jika seorang pasangan tidak tinggal bersama, dapat timbul pudarnya perasaan serta minat seksual mereka. Misalkan jika hal tersebut terjadi, momen-momen romantis tidak terjadi secara spontan, kehidupan sehari-hari tidak menarik, dan karir akan menjadi rutinitas.

Tidak hanya daya tarik atau penampilan fisik, dikutip dari SheKnows, ternyata seiring berjalannya waktu, hubungan setiap orang pasti akan berkembang dan dapat memicu pudarnya perasaan dan berkurangnya minat seksual.

Sebenarnya, daya tarik ini bisa dibangkitkan kembali. Setiap pasangan harus menyadari apa yang membuat daya tarik mereka pudar satu sama lain, misalnya salah seseorang sering mengabaikan pasangannya karena terlalu lelah bekerja.

Cara penyelesaiannya adalah berkomitmen untuk menghabiskan waktu bersama lebih lama. Penurunan daya tarik seseorang harus digantikan dengan kasih sayang, rasa humor dan komunikasi yang intim.

Penting juga untuk diingat bahwa seiring berjalannya waktu, seks tidak hanya lagi mencapai orgasme, namun sebaliknya fokuskan pada kenikmatannya. Buatlah jadwal untuk melakukan seks, berkomunikasi dengan pasangan dan mencoba hal-hal baru di kamar tidur untuk mencairkan suasana kembali.

Penting untuk diingat bahwa semua hubungan pasti akan mengalami pasang surut dan seseorang perlu mengingat apa yang menarik dari pasangannya saat awal jatuh cinta. Pikirkan mengapa seseorang tidak bisa memandang pasangannya dengan cara yang sama lagi dan komunikasikan hal-hal tersebut kepada pasangan dengan cara mendukung dan memberikan pengertian satu sama lain.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Bukan gegara Terlalu ‘Semangat’, Ini Sederet Penyebab Miss V Sakit Habis Bercinta


Jakarta

Beberapa wanita mengeluh sakit di area Miss V setelah berhubungan seksual. Sebenarnya, apa sih penyebabnya? Benarkah ada kaitannya dengan ukuran Mr P yang terbilang terlalu besar?

Ada banyak alasan mengapa seseorang mengalami rasa sakit pada vagina atau vulva setelah berhubungan seks. Tentu saja, alasan yang snangat jelas adalah aktivitas seksual yang terlalu intens. Namun perlu diingat, rasa sakit pada vagina setelah melakukan hubungan seksual tak boleh diabaikan.

Alasan yang paling umum terkait vagina sakit setelah berhubungan seksual adalah terjadinya gesekan. Hubungan seks yang menyakitkan dapat dikenal sebagai dipareunia. Penting untuk memahami kapan dan di posisi mana seseorang merasakan sakit, pada saat berhubungan seks atau setelah berhubungan seks.


Selain itu penyebab lainnya adalah kurangnya pelumas hingga fluktasi hormon dan alergi lateks. Namun, ada faktor lain yang dapat menyebabkan vagina sakit setelah berhubungan seksual, meliputi:

1. Mengalami infeksi

Rasa sakit di sekitar vagina dapat disebabkan oleh infeksi, seperti infeksi menular seksual (IMS). Jika seseorang menglami rasa sakit setelah berhubungan seks, kunjungi dokter untuk dilakukan pemeriksaan lebih lanjut.

2. Hormon yang berubah

Perubahan kadar hormon dapat disebabkan oleh kondisi menopause, perimenopause atau kehamilan. Karena pada kondisi tersebut biasanya vagina sedang dalam tahap kering, dalam artian tidak menghasilkan pelumas yang cukup pada saat berhubungan seksual.

Untuk mengatasi hal ini, solusinya adalah gunakan pelumas. Jika seseorang membutuhkan bantuan untuk mengatasi gejala primenopause dapat mengunjungi dokter setempat.

3. Tidak terangsang

Jika seorang wanita tidak merasakan gairan seksual saat berhubungan, tidak akan menghasilkan pelumas yang cukup untuk menunjang aktivitasnya. Hal ini dapat membuat vagina seseorang kering dan menyebabkan rasa sakit ketika berhubungan seksual.

Jangan memaksa berhubungan seksual, jika tidak merasakan adanya dorongan. Karena kondisi ini dapat menyebabkan rasa nyeri pada vagina setelah atau pada saat berhubungan.

4. Infeksi saluran kemih

Kondisi nyeri setelah seks, khususnya pada daerah punggung dapat disebabkan oleh penetrasi yang terlalu dalam atau infrksi saluran kemih. Hal ini dapat menimbulkan rasa nyeri dan tidak nyaman setelah berhubungan seksual.

jika kondisi tersebut disertai dengan rasa tidak sehat, demam, nyeri saat buang air kecil, mengandung darah pada urine atau frekuensi buang air kecil meningkat, sebaiknya segera mendatangi dokter untuk diberikan penanganan segera.

5. Alergi terhadap lateks

Jika seseorang merasakan gatal setelah berhubungan seksual, itu dapat disebabkan oleh alergi lateks, seperti alat kontrasepsi atau pelumas yang digunakan. Untuk mengetahui lebih lanjut bahwa seseorang mengalami alergi lateks atau tidak, sebaiknya lakukan tes alergi dan berkonsultasi terlebih dahulu dengan dokter.

6. Kondisi medis lainnya

Nyeri yang dirasakan dalam panggul dapat disebabkan oelh berbagai kondisi medis, seperti penyakit radang panggul dan endometriosis atau miom. Jika seseorang merasakan nyeri setelah berhubungan seksual atau pendarahan setelah berhubungan seksual, segeralah melakukan pengobatan ke dokter, agar dapat ditangani.

7.Berhubungan seksual secara berlebihan

Ternyata berhubungan seksual secara berlebihan dapat memberikan efek rasa nyeri pada area miss V setelahnya. Hal tersebut merupakan kondisi yang tidak nyaman dirasakan oleh seorang wanita dan dapat berlangsung setelah melakukan hubungan seksual.

Selain mengetahui penyebab rasa sakit yang timbul setelah berhubungan seksual, penting juga untuk memahami langkah-langkah mengatasi nyeri pada Miss V setelah bercinta. Apa saja?

1. Berendam dalam garam epsom

Garam epsom dapat membantu menyembuhkan tubuh, meredakan ketidaknyamanan dan mengurangi peradangan. Tuangkan garam epsom pada bak mandi dan berendamlah, gunakan garam epsom yang alami dan terbaik. Hindari penggunaan produk beraroma, lantaran ini dapat mengganggu pH pada vagina dan memicu iritasi di area tersebut.

2. Mengompres pangkal pada dengan es

Untuk meredakan nyeri, dapat dilakukan dengan kompres di area pangkal paha menggunakan air dingin untuk mengurangi peradangan atau pembengkakan. Namun, jangan mengompres es secara langsung pada vagina, karena hal ini dapat menyebabkan masalah lebih lanjut.

3. Menggunakan pelumas

Menggunakan gel pelumas selama berhubungan seks merupakan hal yang baik jika seseorang mengalami nyeri akibat gesekan, selain itu mengoleskannya pada vagina setelah berhubungan seks juga dapat membantu mengurangi ketidaknyamanan. Pilihlah pelumas berbasis air dengan efek mendinginkan dan meredakan.

4. Gunakan pakaian dalam berbahan katun

Katun lebih menyerap dan lebih dapat bernapas dibandingkan dengan kain sintetis lainnya, jadi jika ketidaknyamanan seseorang disebabkan oleh infeksi, menggunakan pakaian dalam berbahan katun dapat membantu proses penyembuhan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Manfaat Ajaib Mandi Bareng Pagi-pagi, Ampuh Bikin Pasangan Makin Bucin

Jakarta

Tak hanya bisa menjadi kesempatan untuk pasutri yang ingin mencari nuansa baru dalam bercinta, mandi bersama rupanya juga dapat memperkuat ikatan antara pasangan dengan tambahan sedikit keintiman.

Pasalnya, mandi bersama di pagi hari bisa membantu terbentuknya mood baik hari itu, sekaligus mengurangi risiko stres dalam beraktivitas seharian. Lantas, apa saja sih manfaat mandi bersama?

1. Meningkatkan keintiman

Keintiman tidak selalu terkait dengan hubungan seksual. Keintiman ini merujuk pada perasaan kedekatan, koneksi emosional, dan dukungan antara pasangan. Penelitian menunjukkan bahwa mandi bersama dapat meningkatkan kedekatan seseorang sebagai pasangan lebih dari hal lain, bahkan lebih dari sekadar tidur di tempat tidur yang sama atau berpelukan.


Mandi merupakan momen yang sangat pribadi dalam rutinitas harian seseorang. Saat berada dalam satu shower dengan pasangan, itu berarti seseorang memberikan kesempatan kepada mereka untuk berbagi waktu pribadi yang sangat berharga bersama, tanpa ada rahasia dan mengungkapkan segala cerita kehidupan. Selain itu, seseorang akan membuka hal-hal baru dan menemukan kedekatan yang mendalam dengan pasangan, baik secara sensual, fisik, maupun dalam hal lainnya.

2. Bersifat sensual

Mandi bersama mungkin menjadi salah satu pengalaman sensual terbaik dalam hidup seseorang. Melakukan aktivitas ini akan menambahkan kehangatan dalam romansa pasangan, yang akan meningkatkan kehidupan dan hubungannya. Hal ini dapat menjadi jembatan untuk menambahkan bumu-bumbu romantis di dalam hubungan seseorang.

3. Menghilangkan stres

Mandi bersama tidak selamanya bersifat seksual. Terkadang, aktivitas tersebut adalah pengalaman relaksasi untuk melepaskan diri dari kekacauan sehari-hari. Setelah menjalani hari yang panjang, sepasang suami istri mungkin merasa lelah atau frustasi dan tidak dalam mood untuk berbicara atau menghabiskan waktu romantis bersama.

Situasi yang penuh tekanan ini dapat menyebabkan ketegangan, perubahan suasana hati, atau kurangnya komunikasi antara pasangan. Mandi dikenal sebagai cara untuk merelaksasi diri dan mandi bersama memberikan efek yang lebih besar.

4. Memunculkan ide baru

Dopamin, sejenis zat pengirim kimia yang memberikan perasaan baik, dilepaskan dalam otak kita. Stimulus seperti mendengarkan musik dan mandi dengan air hangat meningkatkan aliran dopamin, yang membuat kita merasa rileks.

Saat kita rileks, kita lebih cenderung fokus pada diri sendiri dan memiliki kemampuan kreatif yang lebih baik. Inilah penciptaan ide dapat terjadi, saat mandi bersama, seseorang dapat melakukan diskusi akan ide-ide baru tersebut. Dapat berbagi pemikiran, merevisi strategi, dan mewujudkannya.

5. Dapat memperhatikan perubahan pada tubuh

Pasangan yang mandi bersama, tidak hanya melihat area sensitif atau sensual satu sama lain, tetapi juga perubahan pada kulit seperti bintik-bintik, infeksi, benjolan, atau pertumbuhan yang mungkin memerlukan perhatian medis karena bisa menjadi tanda kanker. Inilah salah satu alasan mengapa mandi bersama menjadi populer di antara pasangan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Terbukti Lewat Riset! Aroma Tubuh Bisa Bikin Gairah Bercinta Makin ‘On Fire’


Jakarta

Pernah mendengar bahwa aroma tubuh bisa meningkatkan gairah bercinta? Sekilas memang terdengar aneh, namun rupanya hal ini betul-betul terbukti lewat riset baru-baru ini. Nyatanya, memang ada kaitan antara aroma tubuh dengan gairah seksual.

Menurut studi terbaru yang dilakukan oleh para ilmuwan China, ditemukan bahwa menikmati aroma alami tubuh memiliki hubungan dengan tingkat orgasme.

“Sensitivitas penciuman yang lebih tinggi telah berkorelasi dengan pengalaman seksual yang lebih menyenangkan dan orgasme yang lebih sering,” menurut penelitian yang diterbitkan dalam jurnal Archives of Sexual Behavior.


Perihal hasrat bercinta memang sudah didalami dalam penelitian sebelumnya. Namun, perihal sedahsyat apa efek aroma tubuh ke tingkat gairah seksual, belum pernah dieksplorasi secara rinci.

Untuk menyimpulkan efek ini, para peneliti dari Southern Medical University di Guangzhou menyurvei informan di seluruh AS, China, dan India tentang seberapa sering mereka mencium diri sendiri dan orang lain, serta hasrat seksual mereka.

Sebagai permulaan, tim melakukan survei pada 1.903 mahasiswa China tentang seberapa besar mereka menghargai aroma tubuh alami di tempat kerja, seberapa sering mereka mengendus diri sendiri atau orang lain, dan tingkat dorongan seks mereka.

Dalam survei tersebut ditemukan bahwa “individu yang lebih mementingkan penciuman atau sering mengendus aroma tubuh menunjukkan hasrat seksual yang lebih kuat.”

Para ilmuwan kemudian mencoba untuk melihat apakah hasil ini berlaku untuk lintas budaya dengan melakukan survei yang sama kepada 313 penduduk India dan 249 penduduk AS.

Tampaknya, hubungan antara aroma tubuh dan dorongan seksual di negara-negara tersebut hampir sesuai dengan hasil di China. Sama seperti dalam studi, wanita AS dan India menempatkan peringkat yang lebih tinggi pada penciuman, terlibat dalam sesi mengendus lebih sering.

“Sebagai kesimpulan, penelitian kami mengkonfirmasi bahwa orang yang lebih menghargai fungsi penciuman atau aroma tubuh menunjukkan hasrat seksual yang lebih kuat,” tulis para peneliti. “Korelasi ini konsisten untuk kedua jenis kelamin dan lintas budaya yang berbeda, yang selanjutnya menunjukkan pentingnya penciuman dalam seksualitas.”

“Bau tubuh mengangkut sinyal kimiawi yang memfasilitasi deteksi kecocokan imunologis, genetika, dan hubungan keluarga, sehingga mendorong pemilihan pasangan seksual. Selain itu, bau badan mengomunikasikan daya tarik calon pasangan,” pungkas para peneliti.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Nggak Perlu Insecure, Ini 4 Penyebab Miss V Berwarna Gelap


Jakarta

Beberapa wanita merasa tidak percaya diri lantaran area Miss V-nya cenderung berwarna gelap. Tak sedikit dari mereka beranggapan, bentuk Miss V yang ideal adalah yang berwarna cerah. Padahal sebenarnya, warna Miss V bisa dipengaruhi oleh pertambahan usia. Seiring tahapan kehidupan wanita, area vagina mungkin semakin berwarna gelap.

Area vagina secara alami memiliki warna lebih gelap dibandingkan tubuh lainnya. Akan tetapi, terkadang wanita merasa khawatir ketika warna area intimnya tampak menggelap dibandingkan biasanya.

Tak perlu panik, inilah sejumlah penyebab area vagina berwarna gelap:

1. Perubahan hormon

Perubahan hormon dapat terjadi dalam tubuh seorang wanita pada berbagai tahapan kehidupan. Perubahan ini dapat memengaruhi area kewanitaan, misalnya selama pubertas, terjadi peningkatan hormon estrogen dalam tubuh dan dapat membuat vagina menjadi lebih gelap.

Selain itu, saat seorang wanita menginjak usia 30-40an, terjadi juga penurunan kadar estrogen. Walhasil mendekati masa menopause, vagina mungkin semakin berwarna gelap.

2. Polycystic ovarian syndrome (PCOS)

Sindrom polikistik ovarium atau polycystic ovarian syndrome (PCOS) adalah gangguan hormon yang terjadi pada wanita di usia subur. Pada kondisi ini, kista-kista kecil berkembang di ovarium dan menyebabkan kadar hormon maskulin atau androgren berlebihan. Kondisi ini memengaruhi kadar estrogen dan membuat area vagina menjadi lebih gelap.

3. Infeksi

Pada beberapa kasus, warna area vagina yang menggelap disebabkan oleh infeksi jamur pada vulva. Kondisi ini dapat meninggalkan bekas, sehingga vagina menjadi lebih gelap.

4. Kondisi fisik lainnya

Selain masalah hormonal, ada beberapa kondisi lain yang dapat menyebabkan area vulva menjadi gelap. Di antaranya yakni kurangnya sirkulasi udara di daerah intim yang tertutup, atau bakteri yang terperangkap akibat keringat di area tersebut sehingga terjadi gesekan antara paha ketika wanita berjalan atau beraktivitas.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ibu-Ibu Simak! Begini Cara Merawat Miss V Biar Suami Betah di Rumah


Jakarta

Membersihkan area kewanitaan merupakan hal yang perlu dilakukan agar tetap bersih dan tidak mengeluarkan aroma yang tidak sedap. Namun apakah area kewanitaan perlu dibersihkan?

Sebelum itu ketahui terlebih dulu terkait bagian area kewanitaan. Bagian luar area kewanitaan disebut vulva, area tersebut meliputi, labia majora, labia minora dan area pembukaan vagina. Sedangkan area kewanitaan bagian dalam itu disebut vagina.

Pada bagian vulva dan vagina ini, tidak diperlukan pembersih, lantaran area tersebut dapat menghasilkan cairan sendiri yang berguna untuk menjaga kesehatan area kewanitaan.


Mencuci area vulva dan vagina dengan menggunakan sabun atau wewangian dapat mengganggu keseimbangan pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi serta aroma yang tidak sedap.

Area kewanitaan yang sehat, memiliki aroma khas yang ringan. Maka dari itu, seseorang tidak perlu mencoba menghilangkan semua aroma tersebut dengan mencuci atau menggunakan wewangian.

Menggunakan sabun atau wewangian di area kewanitaan dapat membuat vagina kering dan dapat menyebabkan luka kecil yang memudahkan bakteri berkembang biak serta dapat menginfeksi vagina.

Dikutip dari She Knows, penelitian menemukan bahwa mencuci area vagina dapat meningkatkan risiko berbagai masalah kesehatan. Wanita yang menggunakan wewangian untuk membersihkan area vagina dapat meningkatkan risiko terjadinya kanker serviks, endometritis, infeksi jamur dan nyeri vagina.

Cara menjaga area kewanitaan, yang paling pentung adalah dengan menjaga vagina agar tetap kering. Ganti celana dalam jika basah karena berkeringat, buang air kecil setelah berhubungan seksual.

Setelah buang air kecil, bersihkan vagina dengan air bersih dengan mengusap dari arah depan ke belakang.

Selain itu, cara untuk membersihkan area vulva atau bagian vagina luar yakni menggunakan air hangat dengan cara mengusap dari arah depan ke belakang. Lalu keringkan menggunakan tisu dan menepuknya secara pelan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Perubahan yang Terjadi pada Penis Seiring Pertambahan Usia

Jakarta

Seperti halnya bagian tubuh lain, penis tentu akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan ini mencakup pada aspek penampilan, fungsi dan potensi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Sebagian besar perubahan umumnya normal dan tidak memerlukan perhatian medis. Namun, dalam banyak kasus, penis berubah karena dipengaruhi oleh kondisi tubuh, seperti berkurangnya sirkulasi, perubahan hormonal, perubahan sifat kulit, dan faktor lainnya.

Kondisi Penis Saat Usia Lanjut

Setelah penis berhenti tumbuh saat usia tua, plak pada penis mulai terbentuk di arteri dan kadar testosteron mulai turun, perubahan pada penis pun mulai bisa terlihat.


Pada kondisi lain, penyusutan penis dapat terjadi seiring bertambahnya usia, namun hal ini tidak mempengaruhi fungsi penis dan tidak perlu ditangani dengan pengobatan medis.

Atrofi testis atau istilah untuk menyebut penyusutan testis juga merupakan bagian normal dari penuaan. Kondisi ini dibarengi dengan hilangnya elastisitas kulit di seluruh tubuh. Penis kemudian akan terlihat kendur dan terlihat lebih keriput seiring bertambahnya usia.

Penurunan aliran darah juga dapat mencerahkan warna penis di kemudian hari.

Fungsi Seksual

Seiring bertambahnya usia, perubahan fungsi seksual akan terjadi, terutama dalam frekuensi dan sifat ereksi.

Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi cukup lama untuk memuaskan pasangan, atau disfungsi ereksi (DE), lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Pada usia lanjut, penis akan cenderung menjadi kurang sensitif selama bertahun-tahun. Itu berarti, seseorang di usia tua lebih banyak membutuhkan waktu untuk menerima rangsangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Normalnya Mr P Kuat ‘Berdiri’?


Jakarta

Durasi ereksi saat berhubungan seks pada pria relatif bervariasi. Lamanya ereksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rangsangan seksual, kesehatan fisik, dan emosional.

Normalnya, ereksi terjadi ketika aliran darah ke penis meningkat. Hal ini menyebabkan penis mengeras dan membesar, memungkinkan penetrasi dan hubungan seksual yang memuaskan.

Saat berhubungan seksual, durasi ereksi yang cukup untuk mencapai gairah seksual sekitar 3 sampai 7 menit. Namun, perlu diperhatikan durasi ereksi demi mencapai kenikmatan saat berhubungan seks dapat beragam, tergantung pada kebutuhan seseorang.


Ereksi juga bisa terjadi setelah ejakulasi. Kondisi ini disebut dengan periode refraktori, yaitu periode ketenangan seksual pada pria. Durasi refraktori rata-rata 15 sampai 35 menit dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, tingkat kelelahan, dan faktor-faktor psikologis.

Di luar itu, pria juga mengalami ereksi tanpa rangsangan, kondisi ini terjadi secara fisiologis selama tidur. Durasi ereksi tanpa rangsangan ini, umumnya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit per kejadian. Dengan demikian, ereksi tanpa rangsangan tidak berlangsung lebih lama daripada ereksi dengan rangsangan.

Jika seseorang mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 3 hingga 4 jam, barulah dianggap tidak normal. Kondisi itu disebut dengan priapismus, yaitu merupakan keadaan darurat medis, lantaran dapat merusak jaringan penis.

Penting untuk diingat bahwa setiap pria memiliki keunikan dan variasi dalam pola ereksi dan durasinya. Jika seseorang memiliki kekhawatiran terhadap ereksi, baik terkait durasi atau adanya masalah kesehatan seksual, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.

(Agisna Riawan/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ssst, Ternyata Begini Sensasi yang Dirasakan Tubuh Wanita saat Orgasme


Jakarta

Sering mendengar bahwa wanita cenderung lebih sulit mencapai orgasme dibanding pria? Rupanya buat sebagian wanita, memang begitu faktanya. Tak heran, seks yang berkualitas bukan hanya perihal ‘skill’ dan ukuran, melainkan juga keintiman yang terjalin di antara pasutri.

Jangankan bapak-bapak, wanita sendiri pun terkadang bingung apakah dirinya sudah benar-benar mencapai orgasme atau belum.

Lantas sebenarnya, bagaimana sih cara wanita bisa mengetahui bahwa dirinya tengah berada di puncak kenikmatan kala bercinta? Ternyata begini penjelasannya:


1. Ada Sensasi Kontraksi di Vagina

Setiap kali hampir mencapai orgasme, tubuh wanita akan memberikan tanda-tanda respons yang muncul tanpa di sengaja. Beberapa sinyal yang umum terjadi yakni kontraksi di area vagina, sensasi dorongan pada panggul, detak jantung meningkat, hingga otot yang berkedut.

Selain itu, tanda orgasme yang umum terjadi pada wanita adalah jari-jari kaki yang melengkung. Jadi sampai sini, terbayang kan bahwa desahan itu bukan satu-satunya tanda wanita tengah merasakan orgasme?

2. Bisa Muncul Berkali-kali

Wanita merasa tanda-tanda orgasme di atas muncul berulang kali dalam satu kali bercinta? Wajar! Nyatanya, wanita memang bisa mengalami orgasme berkali-kali dalam satu sesi hubungan intim.

Bahkan sebuah penelitian menurut, wanita bisa mencapai puncak kenikmatan bercinta hingga 20 kali berturut-turut.

3. Nikmati Setiap Menitnya

Tak sedikit wanita justru merasa bingung tentang sensasi yang dirasakan tubuhnya di tengah-tengah sesi bercinta. Padahal sebenarnya, sensasi tersebut normal terjadi dan memang bisa muncul berkali-kali dalam satu kali sesi hubungan intim.

Tenang saja. Sensasi nikmat yang muncul berkali-kali di kala bercinta adalah hal wajar. Pasalnya, tubuh wanita bisa merasakan orgasme berulang kali dengan sela waktu hitungan beberapa menit. Yang penting, cobalah nikmati setiap menitnya ya, Ladies!

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kabar Baik buat Pasutri, Rutin Bercinta Ternyata Bisa Bikin Panjang Umur


Jakarta

Semakin banyak orang yang tertarik pada korelasi antara gaya hidup dan umur panjang. Hal ini juga yang membuat banyak peneliti menyelidiki bagaimana berhubungan intim yang lebih lama juga memiliki hubungan dengan prospek hidup seseorang.

Dalam konteks kualitas hidup, dan menjaga kualitas otak tetap tajam, ternyata berhubungan intim secara rutin membantu individu mengendalikan hidup mereka dengan lebih baik dan merasa tetap sehat meskipun usia bertambah.

Peneliti melakukan studi longitudinal tentang hubungan antara aktivitas seksual dan kognisi pada orang berusia 50-89 tahun. Hasilnya, menemukan hubungan yang signifikan antara keduanya, khususnya dalam tugas-tugas seperti mengingat dan mengurutkan nomor.


Tingkat stres yang tinggi dapat berkontribusi menurunkan tingkat kognitif pada orang dewasa. Stres kronis dapat meningkatkan risiko masalah kesehatan mental dan fisik seperti tekanan darah tinggi, masalah tidur dan depresi.

Aktivitas seksual membantu mengurangi kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Bukan hanya itu, bercinta juga merangsang produksi endorfin, yang secara alami dapat meningkatkan mood.

Memang, berhubungan intim memiliki signifikansi dalam prospek hidup seseorang. Peneliti juga menemukan wanita yang rutin melakukan hubungan intim seringkali memiliki risiko kanker payudara yang lebih kecil daripada mereka yang tidak melakukannya.

(Faesal Mubarok/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy