Hari Libur Nasional 2025 dan Cuti Bersama PDF, Maulid Nabi September


Jakarta

Hari libur nasional 2025 dan cuti bersama masih tersisa beberapa hari lagi. Terdekat pada 18 Agustus lalu disusul Maulid Nabi pada September.

Tanggal hari libur nasional dan cuti bersama ditetapkan dalam Surat Keputusan Bersama Menteri Agama, Menteri Ketenagakerjaan, dan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi Nomor 1017/2024, 2/2024, dan 2/2024 tentang Hari Libur Nasional dan Cuti Bersama Tahun 2025.


Berdasarkan SKB tersebut, total ada 17 hari libur nasional dan 10 hari cuti bersama. Terbaru, pemerintah menambah 1 hari libur nasional pada 18 Agustus 2025. Tambahan ini dalam rangka perayaan HUT ke-80 RI.

18 Agustus Hari Libur Nasional

Pengumuman 18 Agustus 2025 sebagai libur nasional disampaikan Wakil Menteri Sekretaris Negara Juri Ardiantoro di kompleks Istana Kepresidenan pada Jumat (1/8/2025).

“Ada satu hadiah lagi ini banyak hadiah di bulan kemerdekaan, pemerintah akan menjadikan 18 Agustus 2025 satu hari setelah upacara peringatan dan reformasi pesta rakyat karnaval kemerdekaan, hari Senin tanggal 18 Agustus 2025 sebagai hari yang diliburkan,” kata Juri, dilansir detikNews.

Dengan demikian, libur nasional pada Agustus 2025 dalam rangka HUT ke-80 RI jatuh pada:

  • Minggu, 17 Agustus 2025
  • Senin, 18 Agustus 2025

Setelah Agustus, masyarakat Indonesia akan bertemu libur nasional pada September 2025. Libur pada bulan tersebut dalam rangka memperingati Maulid Nabi Muhammad SAW. Perayaan bertepatan dengan Jumat, 5 September 2025. Artinya bakal ada libur panjang karena bersambung dengan libur akhir pekan.

Pada Oktober-November 2025 tidak ada jadwal libur nasional dan cuti bersama. Baru pada akhir Desember tepatnya pada 25-26 Desember 2025, masyarakat akan mendapat libur nasional dan cuti bersama Natal.

Berikut daftar libur nasional 2025 dan cuti bersama selengkapnya:

Daftar Hari Libur Nasional 2025 dan Cuti Bersama

  • Rabu, 1 Januari: Tahun Baru 2025 Masehi
  • Senin, 27 Januari : Isra Mikraj Nabi Muhammad SAW
  • Rabu, 29 Januari: Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
  • Sabtu, 29 Maret: Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • Senin-Selasa, 31 Maret-1 April: Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Jumat, 18 April: Wafat Yesus Kristus
  • Minggu, 20 April: Kebangkitan Yesus Kristus (Paskah)
  • Kamis, 1 Mei: Hari Buruh Internasional
  • Senin, 12 Mei: Hari Raya Waisak 2569 BЕ
  • Kamis, 29 Mei: Kenaikan Yesus Kristus
  • Minggu, 1 Juni: Hari Lahir Pancasila
  • Jumat, 6 Juni: Idul Adha 1446 Hijriah
  • Jumat, 27 Juni: 1 Muharam Tahun Baru Islam 1447 Hijriah
  • Minggu, 17 Agustus: Proklamasi Kemerdekaan
  • Senin, 18 Agustus: Proklamasi Kemerdekaan (tambahan)
  • Jumat, 5 September: Maulid Nabi Muhammad SAW
  • Kamis, 25 Desember: Kelahiran Yesus Kristus (Natal)

Cuti Bersama 2025

  • Selasa, 28 Januari Tahun Baru Imlek 2576 Kongzili
  • Jumat, 28 Maret: Hari Suci Nyepi (Tahun Baru Saka 1947)
  • Rabu, Kamis, Jumat, dan Senin 2, 3, 4, dan 7 April: Idul Fitri 1446 Hijriah
  • Selasa, 13 Mei: Hari Raya Waisak 2569 BE
  • Jumat, 30 Mei: Kenaikan Yesus Kristus
  • Senin, 9 Juni: Idul Adha 1446 Hijriah
  • Jumat, 26 Desember: Kelahiran Yesus Kristus (Natal)

SKB Hari Libur Nasional 2025 dan Cuti Bersama PDF

Download hari libur nasional 2025 dan cuti bersama pdf di sini.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Bolehkah Konsumsi Ikan Lele yang Makan Kotoran Manusia?


Jakarta

Ikan lele adalah salah satu ikan air tawar favorit masyarakat Indonesia. Rasanya yang lezat, harganya terjangkau, dan mudah diolah menjadi berbagai hidangan membuat lele sangat populer.

Namun, banyak pertanyaan muncul, terutama terkait cara budidayanya. Beberapa peternak diketahui memberi makan lele dengan pakan yang berasal dari kotoran manusia dan bangkai hewan. Hal ini memicu pertanyaan, bagaimana hukum mengonsumsi ikan lele yang diberi pakan najis itu?


Lele Pemakan Kotoran dalam Pandangan Fiqih

Dalam Islam, hewan yang memakan kotoran atau benda najis disebut jalalah. Terkait hal ini, ada hadits yang menyebut larangan mengonsumsinya.

إِنَّ النَّبِيَّ نَهَى عَنْ أَكْلِ الجَلَالَةِ وَشُرْبِ لَبَنِهَا حَتَّى تَعْلِفَ أَرْبَعِيْنَ لَيْلَةً

Artinya: “Sesungguhnya Nabi SAW melarang memakan daging binatang yang memakan kotoran dan melarang meminum susunya sampai hewan itu diberi makan (dengan yang tidak najis) selama 40 malam (hari).” (HR At-Tirmidzi)

Hadits ini menjadi dasar utama bagi para ulama dalam menetapkan hukumnya.

Mengutip laman MUI, para ulama dari mazhab Syafi’i memahami larangan tersebut sebagai hukum makruh, bukan haram. Artinya, mengonsumsi hewan jalalah bukanlah hal yang diharamkan, tetapi sebaiknya dihindari.

Hukum makruh ini berlaku jika daging hewan tersebut mengalami perubahan, seperti bau atau rasa yang tidak sedap, akibat pakan najis yang dikonsumsinya. Jika tidak ada perubahan sama sekali pada dagingnya, status kemakruhan tersebut hilang.

Syekh Ibn Hajar Al-Asqalani, seorang ulama besar, menjelaskan bahwa mazhab Syafi’i memakruhkan konsumsi hewan yang dagingnya berubah akibat memakan najis. Hal senada juga ditegaskan oleh Syekh Abu Bakr Syatha Ad-Dimyathi, yang menyatakan bahwa mengonsumsi hewan jalalah seperti lele pemakan kotoran diperbolehkan, namun makruh jika masih tercium bau najis atau rasanya berubah.

Sebaliknya, jika tidak ada lagi ciri-ciri najis tersebut, hukumnya kembali menjadi mubah (boleh).

Fatwa MUI tentang Hewan Ternak Berpakan Najis

Majelis Ulama Indonesia (MUI) juga memberikan panduan jelas melalui Fatwa Nomor 52 Tahun 2012 tentang Hukum Hewan Ternak yang Diberi Pakan dari Barang Najis. Fatwa ini memberikan dua poin penting:

1. Pakan Najis dengan Kadar Minim

Hewan ternak yang diberi pakan najis, tetapi kadarnya sedikit dan tidak lebih banyak dari pakan suci, hukumnya halal. Baik daging maupun susunya boleh dikonsumsi.

Poin ini menunjukkan bahwa kontaminasi yang tidak dominan tidak mempengaruhi kehalalan hewan secara signifikan.

2. Pakan dari Rekayasa Unsur Haram

Jika pakan berasal dari hasil rekayasa unsur produk haram, hukumnya tetap halal selama tidak menimbulkan perubahan pada bau, rasa, atau tidak membahayakan konsumen. Namun, jika pakan tersebut menyebabkan perubahan pada kualitas daging atau membahayakan, hukumnya menjadi haram.

Fatwa MUI ini memberikan kejelasan bagi umat Islam dengan mempertimbangkan aspek syariat sekaligus kesehatan dan keamanan konsumen.

Berdasarkan penjelasan fiqih dan fatwa MUI, diketahui hukum mengonsumsi ikan lele yang memakan kotoran dan benda najis adalah diperbolehkan (halal). Namun, hukumnya menjadi makruh jika dagingnya mengalami perubahan akibat pakan tersebut, seperti rasa atau baunya. Status makruh ini hilang jika tidak ada perubahan sama sekali pada dagingnya.

Meskipun demikian, akan lebih baik jika kita memilih ikan lele yang dibudidayakan dengan pakan bersih, seperti dedaunan, cacing, atau pakan khusus ikan. Ikan lele yang memakan kotoran sebaiknya dihindari.

Dengan begitu, kita bisa terhindar dari keraguan dan mengonsumsi makanan yang benar-benar baik dan halal. Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Rekening Buat Bangun Masjid Kena Blokir, Das’ad Latif: Kebijakan Ini Tak Elegan



Jakarta

Rekening pendakwah kondang Ustaz Das’ad Latif kena blokir akibat kebijakan Pusat Pelaporan dan Analisis dan Transaksi Keuangan (PPATK). Akibatnya uang yang rencananya untuk membangun masjid tersebut tak bisa diambil.

Melalui akun Instagramnya @dasadlatif1212, pendakwah asal Sulawesi Selatan itu menyampaikan kekecewaannya atas kebijakan pemblokiran rekening yang dia nilai tidak elegan dan malah cenderung menyusahkan rakyat tersebut. Tim detikHikmah sudah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Ustaz Das’ad Latif tersebut.

Ustaz Das’ad Latif mengaku awalnya ingin mengambil uang tabungannya di bank yang jumlahnya menurut dia tidak seberapa banyak. Rencananya uang tersebut akan digunakan untuk membeli sejumlah bahan bangunan pembangunan masjid.


Namun dia kaget ternyata uangnya tidak bisa diambil karena kena blokir. “Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk membayar pembangunan masjid saya, jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tabung di Bank pemerintah. Setelah ya tiba ternyata, rekening saya diblokir karena tidak aktif selama 3 bulan. Saya bingung kenapa diblokir? alasannya katanya supaya menghindari hal-hal negatif,” kata Ustaz Das’ad Latif seperti dikutip Jumat, 8 Agustus 2025.

Setahu dia, sebagaimana sering disosialisasikan pemerintah bahwa masyarakat diajak untuk gemar menabung. Maka dia pun menabung sejumlah uangnya di bank. “Kenapa setelah saya simpan (uangnya) malah diblokir?,” tanya Das’ad Latif.

Dia berharap pemerintah bisa membuat keputusan yang betul-betul elegan dengan tidak meresahkan serta menyusahkan rakyat kecil. Setiap kebijakan apapun yang diputuskan hendaknya selalu mengutamakan kemaslahatan umat.

Apalagi para pengambil kebijakan tersebut adalah orang yang berpendidikan tinggi, dan lulusan perguruan tinggi luar negeri. “Saya tahu niat ini bagus, niat pemblokiran rekening ini baik tapi caranya yang tidak elegan,” kata dia.

“Saya menabung untuk aman dan membantu negara tapi ternyata saya diblokir mudah mudahan hanya ini yang terjadi pada diri saya tidak pada masyarakat yang jauh lebih kecil dari saya,” lanjut Dasad Latif.

Kepada pemerintah, dia berharap, kritikannya ini tidak dianggap sebagai terror, atau sebagai lawan. Melainkan bisa dijadikan masukan dari rakyat untuk memperbaiki system pengelolaan keuangan negara. “Saya yakin kalau niatnya baik pasti Allah tunjukkan jalan yang baik,” tutup Das’ad Latif.

Sebelumya Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK Fithriadi mengatakan penentuan rekening dormant dilakukan pihak bank yang kemudian memberikan data kepada PPATK. Intinya rekening yang dikatakan dormant adalah tidak ada uang keluar atau transaksi debit untuk masa yang umumnya 1-5 tahun.

PPATK, kata Fithriadi melihat banyak penyalahgunaan rekening dormant yang sudah lama tidak aktif, kemudian diperjualbelikan secara terbuka. Rekening itu kemudian digunakan oleh pelaku tindak kejahatan seperti judi online (judol) untuk menampung deposit.

“Ini (kebijakan blokir rekening dormant) sama sekali bukan serampangan, ini dengan sebuah kajian, kita teliti cukup lama, kemudian kita koordinasi dengan pihak bank secara intensif terkait bagaimana memastikan kebijakan ini bisa berjalan sesuai dengan tujuan yang diharapkan,” kata Fithriadi dalam media briefing di kantornya, Jakarta, Rabu (6/8/2025).

(erd/erd)



Sumber : www.detik.com

Surat Al-Alaq Termasuk Golongan Surat Apa? Ini Penjelasannya


Jakarta

Surat Al-Alaq termasuk golongan surah yang ada di dalam Al-Quran. Surat ini menjadi tonggak awal turunnya wahyu Al-Quran dan dimulai dengan perintah agung tentang Iqra atau membaca.

Surat ini terdiri dari 19 ayat dan menekankan pentingnya ilmu, penciptaan manusia, serta hubungan hamba dengan Tuhannya. Sebagai surat pembuka wahyu, Al-Alaq mengandung pesan mendalam tentang awal perubahan peradaban manusia menuju cahaya petunjuk ilahi.


Surat Al-Alaq Termasuk Golongan Apa?

Dikutip dari Buku Pintar Al-Qur’an karya Abu Nizhan, Surat Al-Alaq termasuk ke dalam golongan surat Makkiyah. Surat ini diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW saat beliau masih berada di Mekkah.

Surat Makkiyah adalah surat-surat yang diturunkan di Mekkah, sebelum Nabi Muhammad berpindah ke Madinah. Umumnya, surat Makkiyah berisi ajakan tauhid, keimanan, dan peringatan hari kiamat.

Surat Al-Alaq menjadi salah satu surat penting karena merupakan wahyu pertama yang diterima oleh Rasulullah. Pesan yang dibawa menekankan pentingnya ilmu pengetahuan dan kedekatan hamba dengan Allah SWT.

Bacaan Surat Al-Alaq dan Artinya

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, surat Al-Alaq merupakan surat yang diturunkan di kota Mekkah. Dalam susunan mushaf Al-Quran, surat ini merupakan surat ke-96 dan terdiri dari 19 ayat.

Berikut ini adalah bacaan surat Al-Alaq lengkap dengan terjemahannya.

اِقْرَأْ بِاسْمِ رَبِّكَ الَّذِيْ خَلَقَۚ – ١
iqra’ bismi rabbikallażī khalaq
1. Bacalah dengan (menyebut) nama Tuhanmu yang menciptakan

خَلَقَ الْاِنْسَانَ مِنْ عَلَقٍۚ – ٢
khalaqal-insāna min ‘alaq
2. Dia telah menciptakan manusia dari segumpal darah.

اِقْرَأْ وَرَبُّكَ الْاَكْرَمُۙ – ٣
iqra’ wa rabbukal-akram
3. Bacalah, dan Tuhanmulah Yang Mahamulia,

الَّذِيْ عَلَّمَ بِالْقَلَمِۙ – ٤
allażī ‘allama bil-qalam
4. Yang mengajar (manusia) dengan pena.

عَلَّمَ الْاِنْسَانَ مَا لَمْ يَعْلَمْۗ – ٥
‘allamal-insāna mā lam ya’lam
5. Dia mengajarkan manusia apa yang tidak diketahuinya.

كَلَّآ اِنَّ الْاِنْسَانَ لَيَطْغٰىٓ ۙ – ٦
kallā innal-insāna layaṭgā
6. Sekali-kali tidak! Sungguh, manusia itu benar-benar melampaui batas,

اَنْ رَّاٰهُ اسْتَغْنٰىۗ – ٧
ar ra’āhustagnā
7. apabila melihat dirinya serba cukup.

اِنَّ اِلٰى رَبِّكَ الرُّجْعٰىۗ – ٨
inna ilā rabbikar-ruj’ā
8. Sungguh, hanya kepada Tuhanmulah tempat kembali(mu).

اَرَاَيْتَ الَّذِيْ يَنْهٰىۙ – ٩
a ra`aitallażī yan-hā
9. Bagaimana pendapatmu tentang orang yang melarang?

عَبْدًا اِذَا صَلّٰىۗ – ١٠
‘abdan iżā ṣallā
10. seorang hamba ketika dia melaksanakan salat,

اَرَاَيْتَ اِنْ كَانَ عَلَى الْهُدٰىٓۙ – ١١
a ra`aita ing kāna ‘alal-hudā
11. bagaimana pendapatmu jika dia (yang dilarang salat itu) berada di atas kebenaran (petunjuk),

اَوْ اَمَرَ بِالتَّقْوٰىۗ – ١٢
au amara bit-taqwā
12. atau dia menyuruh bertakwa (kepada Allah)?

اَرَاَيْتَ اِنْ كَذَّبَ وَتَوَلّٰىۗ – ١٣
a ra’aita ing każżaba wa tawallā
13. Bagaimana pendapatmu jika dia (yang melarang) itu mendustakan dan berpaling?

اَلَمْ يَعْلَمْ بِاَنَّ اللّٰهَ يَرٰىۗ – ٤ ١
a lam ya’lam bi’annallāha yarā
14. Tidakkah dia mengetahui bahwa sesungguhnya Allah melihat (segala perbuatannya)?

كَلَّا لَىِٕنْ لَّمْ يَنْتَهِ ەۙ لَنَسْفَعًاۢ بِالنَّاصِيَةِۙ – ١٥
kallā la`il lam yantahi lanasfa’am bin-nāṣiyah
15. Sekali-kali tidak! Sungguh, jika dia tidak berhenti (berbuat demikian) niscaya Kami tarik ubun-ubunnya, (ke dalam neraka),

نَاصِيَةٍ كَاذِبَةٍ خَاطِئَةٍۚ -٦ ١
nāṣiyating kāżibatin khāṭi`ah
16. (yaitu) ubun-ubun orang yang mendustakan dan durhaka.

فَلْيَدْعُ نَادِيَهٗۙ -٧ ١
falyad’u nādiyah
17. Maka biarlah dia memanggil golongannya (untuk menolongnya),

سَنَدْعُ الزَّبَانِيَةَۙ – ١٨
sanad’uz-zabāniyah
18. Kelak Kami akan memanggil Malaikat Zabaniyah, (penyiksa orang-orang yang berdosa),

كَلَّاۗ لَا تُطِعْهُ وَاسْجُدْ وَاقْتَرِبْ – ١٩
kallā, lā tuṭi’hu wasjud waqtarib
19. sekali-kali tidak! Janganlah kamu patuh kepadanya; dan sujudlah serta dekatkanlah (dirimu kepada Allah).

Keutamaan Surat Al-Alaq

Ayat pertama dari Surah Al-Alaq memuat perintah untuk membaca, yang menunjukkan betapa pentingnya aktivitas tersebut dalam Islam. Secara tersirat, Allah SWT menggarisbawahi keutamaan mencatat dan menyebarkan ilmu pengetahuan melalui tulisan.

Hal ini sejalan dengan penjelasan Ibnu Katsir dalam kitab tafsirnya, yang menekankan makna mendalam dari ayat ini.

“Seseorang itu akan semakin mulia dengan ilmu diin yang ia miliki. Ilmu itulah yang membedakan bapak manusia, yaitu Adam dengan para malaikat. Ilmu ini terkadang di pikiran. Ilmu juga kadang di lisan. Ilmu juga terkadang di dalam tulisan tangan untuk menyalurkan apa yang dalam pikiran, lisan, maupun yang tergambarkan di pikiran.”

Pesan tersebut juga dipertegas oleh beberapa hadis Rasulullah SAW yang mendukung pentingnya ilmu dan pencatatannya.

قيدوا العلم بالكتابة

“Ikatlah ilmu dengan tulisan.” (HR. Al Hakim dalam Al Mustadrok 1: 106. Dihasankan oleh Al Albani dalam As Silsilah Ash Shahihah no. 2026).

مَنْ عَمِلَ بِمَا عَلِمَ وَرَثَهُ اللهُ عِلْمَ مَا لَمْ يَكُنْ يَعْلَمُ

“Barangsiapa yang mengamalkan ilmu yang ia ketahui, maka Allah akan memberikan dia ilmu yang ia tidak ketahui.” (HR. Abu Nu’aim dalam Hilyatul Awliya’, 10: 15. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa riwayat ini maudhu’ atau palsu. Lihat As Silsilah Adh Dho’ifah no. 422)

Wallahu a’lam.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

50 Nama Bayi Perempuan Islami Modern, Lengkap dengan Artinya


Jakarta

Memberi nama kepada anak adalah salah satu tanggung jawab penting orang tua dalam Islam. Nama bukan sekadar identitas, tetapi juga merupakan doa, harapan, dan bentuk penghormatan terhadap syariat.

Dalam Islam, memberi nama anak memiliki hukum, adab, dan ketentuan yang jelas, agar nama yang diberikan mencerminkan nilai-nilai keimanan dan kebaikan.


Dijelaskan dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

حَقُّ الوَلَدِ عَلَى وَالِدِهِ أَنْ يُحْسِنَ اسْمَهُ

Artinya: “Hak anak atas orang tuanya ialah mendapatkan nama yang baik.” (HR. al-Baihaqi, Abu Nu’aim dan al-Dailami).

Hukum Memberi Nama Anak dalam Islam

Wahyudi Al-Fatih dalam bukunya yang berjudul Serial Parenting Praktis: Sukses Mendidik Anak sesuai Tuntunan Islam dijelaskan bahwa memberi nama yang baik kepada anak adalah wajib. Hal ini berdasarkan hadits Rasulullah SAW,

“Sesungguhnya kalian akan dipanggil pada hari kiamat dengan nama kalian dan nama bapak kalian, maka baguskanlah nama-nama kalian.” (HR. Abu Dawud)

Hadits ini menunjukkan pentingnya memberikan nama yang baik karena nama akan digunakan tidak hanya di dunia, tetapi juga di akhirat.

Nama adalah doa. Oleh karena itu, Islam menganjurkan untuk memberi nama yang mengandung arti baik, penuh makna, dan tidak mengandung unsur syirik, celaan, atau maksiat.

Islam melarang penggunaan nama yang maknanya buruk, misalnya yang berarti “kesengsaraan”, “neraka”, “iblis”, atau yang mengandung kesombongan, penyembahan selain Allah SWT, atau penghinaan.

Pernah suatu ketika Rasulullah SAW mengganti nama seseorang yang bernama “Hazn” (kesedihan) menjadi “Sahl” (kemudahan). (HR. Bukhari)

Rangkaian Nama Bayi Perempuan Islami dan Artinya

Dirangkum dari buku 3500++ Nama Bayi Islami Indah & Berkah karya Anita Hairunnisa, berikut rangkaian nama bayi perempuan yang bisa menjadi inspirasi:

  1. Aira Zahra Khalila
    Aira: mulia, sukses
    Zahra: bercahaya
    Khalila: sahabat sejati
    Artinya: Sahabat yang bercahaya dan mulia
  2. Nayla Safira Hanin
    Nayla: pemenang
    Safira: utusan yang bijak
    Hanin: kasih sayang
    Artinya: Pemenang yang membawa kasih sayang
  3. Meisya Azkia Rahma
    Meisya: hidup tenang
    Azkia: suci, cerdas
    Rahma: kasih sayang
    Artinya: Hidup yang suci dalam kasih sayang
  4. Zahwa Naura Imani
    Zahwa: bunga yang mekar
    Naura: cahaya
    Imani: keimanan
    Artinya: Bunga yang bersinar dengan keimanan
  5. Aleeya Dzakira Faiha
    Aleeya: tinggi dan mulia
    Dzakira: yang selalu mengingat Allah
    Faiha: harum semerbak
    Artinya: Perempuan mulia yang selalu mengingat Allah dan menyebar keharuman kebaikan
  6. Rania Kareema Salma
    Rania: ratu
    Kareema: mulia, dermawan
    Salma: damai
    Artinya: Ratu yang dermawan dan membawa kedamaian
  7. Inara Salsabila Luma
    Inara: cahaya
    Salsabila: mata air surga
    Luma: kilauan
    Artinya: Cahaya surga yang berkilau
  8. Aqeela Fathia Yasmin
    Aqeela: bijaksana
    Fathia: pembuka kemenangan
    Yasmin: bunga melati
    Artinya: Bunga bijak pembawa kemenangan
  9. Laila Adiba Naura
    Laila: malam yang indah
    Adiba: sopan, beradab
    Naura: bunga/cahaya
    Artinya: Bunga yang bersinar di malam yang indah dengan adab yang baik
  10. Zulaikha Balqis Zahira
    Zulaikha: wanita cantik (istri Al-Aziz)
    Balqis: ratu Saba’
    Zahira: bercahaya
    Artinya: Ratu bercahaya yang cantik dan bijak
  11. Danisa Thalita Azkia
    Danisa: bijak dan pemurah
    Thalita: gadis muda
    Azkia: suci
    Artinya: Gadis muda yang suci dan dermawan
  12. Shaima Kareema Wafaa
    Shaima: wanita mulia
    Kareema: pemurah
    Wafaa: setia
    Artinya: Wanita mulia yang setia dan dermawan
  13. Maryam Hilya Zahwa
    Maryam: wanita suci
    Hilya: perhiasan
    Zahwa: bunga
    Artinya: Wanita suci yang menjadi perhiasan hidup seperti bunga
  14. Raqeema Syakira Inara
    Raqeema: pandai
    Syakira: bersyukur
    Inara: cahaya
    Artinya: Cahaya dari perempuan yang bersyukur dan pandai
  15. Alesha Naima Salsabila
    Alesha: dilindungi Allah
    Naima: kenikmatan
    Salsabila: mata air surga
    Artinya: Perempuan yang dilindungi Allah dan penuh kenikmatan surga
  16. Imani Zahira Meisya
    Imani: keimanan
    Zahira: bercahaya
    Meisya: kehidupan yang bahagia
    Artinya: Kehidupan bahagia yang bercahaya karena keimanan
  17. Afifah Azkia Rania
    Afifah: menjaga kehormatan
    Azkia: suci
    Rania: pemimpin wanita
    Artinya: Pemimpin wanita yang menjaga kehormatan dan kesucian
  18. Wafaa Hanin Dzakira
    Wafaa: setia
    Hanin: kasih sayang
    Dzakira: yang selalu mengingat Allah
    Artinya: Perempuan setia penuh kasih yang mengingat Allah
  19. Yasmin Zahwa Luma
    Yasmin: bunga melati
    Zahwa: bunga mekar
    Luma: cahaya
    Artinya: Bunga yang mekar dengan cahaya kecantikan
  20. Lu’lu Naura Salwa
    Lu’lu: mutiara
    Naura: bunga, cahaya
    Salwa: kenyamanan, ketenangan
    Artinya: Mutiara bercahaya yang membawa ketenangan
  21. Salma Aurelia Zahira
    Salma: damai
    Aurelia: emas (modern)
    Zahira: bercahaya
    Artinya: Perempuan yang bercahaya seperti emas dan membawa kedamaian
  22. Hana Khairunnisa Azzahra
    Hana: kebahagiaan
    Khairunnisa: sebaik-baik wanita
    Azzahra: bersinar
    Artinya: Wanita terbaik yang bahagia dan bersinar
  23. Nabila Luthfiyah Rahmi
    Nabila: cerdas dan terhormat
    Luthfiyah: lemah lembut
    Rahmi: penyayang
    Artinya: Perempuan cerdas yang lemah lembut dan penyayang
  24. Keysha Alula Zahra
    Keysha: hidup (modern)
    Alula: yang pertama
    Zahra: bercahaya
    Artinya: Anak pertama yang bercahaya dalam hidup
  25. Fatimah Zahrani Aqila
    Fatimah: putri Nabi SAW
    Zahrani: bunga mekar
    Aqila: bijaksana
    Artinya: Putri bijak yang mekar seperti bunga
  26. Syakira Nadine Alifa
    Syakira: yang bersyukur
    Nadine: harapan
    Alifa: lemah lembut
    Artinya: Perempuan lembut yang selalu bersyukur dan menjadi harapan
  27. Humaira Nayla Syafira
    Humaira: kemerahan pipinya, julukan untuk Aisyah
    Nayla: pencapai
    Syafira: bangsawan
    Artinya: Perempuan bangsawan yang cantik dan penuh pencapaian
  28. Tsamara Zahira Nisa
    Tsamara: buah hati
    Zahira: bercahaya
    Nisa: perempuan
    Artinya: Perempuan bercahaya yang menjadi buah hati
  29. Hilya Zhafira Maryam
    Hilya: perhiasan
    Zhafira: pemenang
    Maryam: wanita suci
    Artinya: Wanita suci yang menang dan menjadi perhiasan dunia
  30. Laudya Salsabila Khansa
    Laudya: terpuji (modern)
    Salsabila: mata air surga
    Khansa: wanita mulia
    Artinya: Wanita mulia dan terpuji bagaikan mata air surga
  31. Naira Khalisa Amira
    Naira: bercahaya
    Khalisa: murni
    Amira: pemimpin
    Artinya: Pemimpin wanita yang bercahaya dan berhati murni
  32. Rania Athifa Zahra
    Rania: ratu
    Athifa: penuh kasih
    Zahra: bunga
    Artinya: Ratu penuh kasih yang mekar seperti bunga
  33. Jasmine Laila Nuraini
    Jasmine: bunga melati
    Laila: malam
    Nuraini: cahaya yang lembut
    Artinya: Bunga malam dengan cahaya lembut
  34. Zeenia Fadhila Hanum
    Zeenia: cantik (modern)
    Fadhila: keutamaan
    Hanum: perempuan anggun
    Artinya: Perempuan cantik yang anggun dan penuh keutamaan
  35. Rafa Naura Aleeya
    Rafa: bahagia, tinggi
    Naura: bunga
    Aleeya: mulia
    Artinya: Bunga mulia yang membawa kebahagiaan
  36. Amira Faiqa Zhafira
    Amira: pemimpin
    Faiqa: unggul
    Zhafira: kemenangan
    Artinya: Pemimpin unggul yang membawa kemenangan
  37. Alya Kareema Nadhifa
    Alya: tinggi, luhur
    Kareema: dermawan
    Nadhifa: bersih
    Artinya: Perempuan luhur yang dermawan dan suci
  38. Nasha Mahira Thahirah
    Nasha: tumbuh dengan baik
    Mahira: pintar
    Thahirah: suci
    Artinya: Perempuan pintar yang tumbuh dalam kesucian
  39. Yumna Sabrina Naaila
    Yumna: keberuntungan
    Sabrina: kesabaran
    Naaila: pemberi
    Artinya: Pemberi kebaikan yang sabar dan penuh keberuntungan
  40. Sania Najwa Halima
    Sania: tinggi derajatnya
    Najwa: bisikan lembut
    Halima: penyabar
    Artinya: Perempuan luhur yang penyabar dan lembut
  41. Rafaela Azima Nurin
    Rafaela: yang tinggi (modern)
    Azima: tekad yang kuat
    Nurin: cahaya
    Artinya: Perempuan bercahaya dengan tekad kuat dan derajat tinggi
  42. Tasneem Izzah Raqiqa
    Tasneem: air surga
    Izzah: kemuliaan
    Raqiqa: lembut
    Artinya: Perempuan mulia yang selembut air surga
  43. Nayara Inaya Maesha
    Nayara: penerang
    Inaya: perhatian
    Maesha: hidup bahagia
    Artinya: Penerang hidup yang penuh perhatian dan kebahagiaan
  44. Fahira Naeema Almira
    Fahira: berharga
    Naeema: kenikmatan
    Almira: putri bangsawan
    Artinya: Putri bangsawan yang berharga dan penuh kenikmatan
  45. Ibtisam Zahira Elina
    Ibtisam: senyum
    Zahira: bercahaya
    Elina: pintar dan baik hati
    Artinya: Perempuan ceria, bercahaya, dan berhati baik
  46. Raisha Yasmina Ghaniyah
    Raisha: pemimpin wanita
    Yasmina: melati
    Ghaniyah: kaya, cukup
    Artinya: Pemimpin wanita yang cantik dan berkecukupan
  47. Nuraniyya Syahira Faizah
    Nuraniyya: bercahaya dari hati
    Syahira: terkenal
    Faizah: kemenangan
    Artinya: Perempuan terkenal yang menang dengan cahaya hati
  48. Salwa Imani Thalita
    Salwa: ketenangan
    Imani: iman
    Thalita: gadis muda
    Artinya: Gadis muda beriman yang penuh ketenangan
  49. Khairina Dania Fariha
    Khairina: sebaik-baiknya
    Dania: dekat
    Fariha: bahagia
    Artinya: Perempuan terbaik yang dekat dengan kebahagiaan
  50. Haura Najla Safiyah
    Haura: wanita surga bermata indah
    Najla: mata yang indah
    Safiyah: bersih, tulus
    Artinya: Wanita bermata indah yang tulus dan bersih seperti bidadari surga

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Pertemuan Haru Yusuf AS dengan Sang Adik, Bunyamin


Jakarta

Surat Yusuf ayat 69 berisi tentang kisah pertemuan Nabi Yusuf AS dengan para saudaranya. Sebagaimana diketahui, Yusuf AS terpisah dari saudara-saudaranya karena rasa iri hati mereka.

Dikisahkan dalam Qashashul Anbiya susunan Ibnu Katsir terjemahan Umar Mujtahid, Nabi Yusuf AS dibuang ke dalam sumur oleh para saudaranya. Ia kemudian ditolong keluar dari sumur oleh musafir yang melintas.

Sayangnya, Nabi Yusuf AS justru dijual oleh rombongan musafir tersebut seharga 20 dirham, ada juga yang menyebut 40 dirham. Yusuf AS kemudian dibeli Menteri Mesir dan semenjak itulah ia tak pernah lagi bertemu dengan saudara-saudaranya.


Surat Yusuf Ayat 69: Arab, Latin dan Arti

وَلَمَّا دَخَلُوا۟ عَلَىٰ يُوسُفَ ءَاوَىٰٓ إِلَيْهِ أَخَاهُ ۖ قَالَ إِنِّىٓ أَنَا۠ أَخُوكَ فَلَا تَبْتَئِسْ بِمَا كَانُوا۟ يَعْمَلُونَ

Wa lammā dakhalụ ‘alā yụsufa āwā ilaihi akhāhu qāla innī ana akhụka fa lā tabta`is bimā kānụ ya’malụn

Artinya: “Dan tatkala mereka masuk ke (tempat) Yusuf. Yusuf membawa saudaranya (Bunyamin) ke tempatnya, Yusuf berkata: “Sesungguhnya aku (ini) adalah saudaramu, maka janganlah kamu berdukacita terhadap apa yang telah mereka kerjakan.”

Tafsir Surat Yusuf Ayat 69

Menurut Tafsir Kementerian Agama (Kemenag RI), pada surat Yusuf ayat 69 diceritakan bahwa Nabi Yusuf AS bertemu dengan para saudara kandungnya, termasuk Bunyamin yang tak lain merupakan adiknya. Yusuf AS langsung mengenali beliau seraya berkata,

“Jangan sedih dan gundah. Saya ini adalah saudara kandungmu, tapi hal ini jangan kamu ceritakan kepada saudara-saudara yang lain,” kata Yusuf AS.

Melalui sebuah riwayat dijelaskan bahwa ketika saudara-saudara Nabi Yusuf AS masuk ke tempat sang nabi, mereka memperkenalkan Bunyamin sambil berkata,

“Inilah saudara kami Bunyamin yang diminta datang bersama-sama dengan kami, sekarang kami memperkenalkannya kepada Baginda,”

Yusuf AS menjawab, “Terima kasih banyak, dan untuk kebaikan ini niscaya kami akan menyediakan balasannya,”

Kemudian, Nabi Yusuf AS menyediakan hidangan makanan untuk mereka yang jumlahnya sebelas rang. Setiap meja untuk dua orang, sehingga semuanya sudah duduk hadap-hadapan pada lima meja dalam lima buah kamar yang tertutup.

Hanya Bunyamin lah yang tidak duduk berpasangan dengan saudaranya. Yusuf berkata kepada tamu-tamunya, “Kamu yang sepuluh orang masing-masing berdua masuklah ke dalam kamar. Karena yang seorang ini, yaitu Bunyamin tidak mempunyai kawan, maka baiklah saya yang menemaninya,”

Setelah Yusuf AS dan Bunyamin berdua dalam sebuah kamar, maka beliau merangkul saudaranya dan berkata, “Apakah kamu suka menerima aku sebagai saudaramu, ganti dari saudaramu yang hilang itu?”

Bunyamin menjawab, “Siapa yang akan menolak mendapatkan saudara seperti engkau yang mulia ini? Namun engkau tidak dilahirkan dari bapakku Yakub dan ibuku Rahil,”

Karena tidak tahan dengan ucapan itu, Nabi Yusuf AS lalu menangis dan merangkul Bunyamin sambil berkata, “Akulah Yusuf, saudaramu yang diaktakan hilang itu,”

Kemudian, Yusuf AS menasehati saudaranya agar tidak bersedih atas apa yang telah dikerjakan oleh saudara-saudaranya terhadap-nya. Nabi Yusuf AS memberitahu pula kepada Bunyamin mengenai rencana terhadap saudara-saudaranya untuk menguji mereka apakah akhlaknya masih seperti dahulu atau berubah.

Hal ini dimaksudkan agar Bunyamin tidak terkejut bila ada hal-hal janggal yang akan dilakukan Nabi Yusuf AS. Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Puasa Ayyamul Bidh 7, 8, 9 Agustus 2025, Ini Bacaan Niatnya


Jakarta

Puasa Ayyamul Bidh adalah amalan sunnah yang berlangsung setiap pertengahan bulan kalender Hijriah. Puasa sunnah ini berlangsung selama tiga hari, tepatnya pada tanggal 13, 14 dan 15 bulan kamariah.

Dalil terkait puasa Ayyamul Bidh tercantum dalam sejumlah hadits, salah satunya yangberasal dari Qatadah bin Milhan RA. Beliau berkata,

“Rasulullah SAW menyuruh kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yakni tanggal 13, 14 dan 15.” (HR Abu Dawud)


Menukil dari buku Panduan Praktis Ibadah Puasa susunan Syamsuddin dan Ahmad Syahirul Alim, dinamakan Ayyamul Bidh karena bertepatan dengan bulan purnama. Amalan ini juga disebut sebagai puasa hari-hari putih karena bertepatan dengan terangnya bulan saat memancarkan cahaya putih.

Jadwal Puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025

Meski berlangsung setiap tanggal 13, 14 dan 15 pada bulan kamariah, waktunya tentu berbeda jika dikonversi ke penanggalan Masehi. Berikut jadwal puasa Ayyamul Bidh bulan Agustus 2025 merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama.

  • Kamis, 7 Agustus 2025 / 13 Safar 1447 H
  • Jumat, 8 Agustus 2025 / 14 Safar 1447 H
  • Sabtu, 9 Agustus 2025 / 15 Safar 1447 H

Niat Puasa Ayyamul Bidh: Arab, Latin dan Arti

Berikut niat puasa Ayyamul Bidh Agustus 2025 yang dapat diamalkan muslim sebagaimana dinukil dari buku Koleksi Doa & Dzikir Sepanjang Masa oleh Ustaz Ali Amrin Al Qurawy.

نَوَيْتُ صَوْمَ أَيَّامِ الْبِيْضِ لِلّٰهِ تَعَالَى

Nawaitu shauma ayyâmil bîdl lillâhi ta’âlâ

Artinya: “Saya niat puasa Ayyamul Bidh (hari-hari yang malamnya cerah), karena Allah ta’âlâ.”

Doa Buka Puasa Ayyamul Bidh

Terdapat beberapa macam doa buka puasa yang dapat diamalkan muslim. Berikut bahasannya yang dikutip dari buku Doa-Doa Mustajaban oleh Abu Qablina.

1. Doa Buka Puasa Versi Pertama

ذَهَبَ الظّـَمَأُ وَابْتَلّـَتِ الْعُرُوقُ، وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ

Dzahabazh zhoma’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru insya Allah.

Artinya: “Telah hilanglah dahaga, telah basahlah kerongkongan, semoga ada pahala yang ditetapkan, jika Allah menghendaki.”

2. Doa Buka Puasa Versi Kedua

اَللّهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allahumma laka shumtu wabika amantu wa ‘ala rizqika afthartu birahmatika yaa arhamar rahimin

Artinya: “Ya Allah, untuk-Mu aku berpuasa, dan kepada-Mu aku beriman, dengan rezeki-Mu aku berbuka, dengan rahmat-Mu, wahai Dzat yang Maha Penyayang.”

3. Doa Buka Puasa Versi Ketiga

أَفْطَرَ عِنْدَكُمُ الصَّائِمُوْنَ وَأَكَلَ طَعَامَكُمُ الْأَبْرَارُ وَصَلَّتْ عَلَيْكُمُ الْمَلَائِكَةُ

Afthara ‘indakumush shaaimuuna wa akala tha’aamakumul abraaru washallat ‘alaikumul malaaikatu.

Artinya: “Berbukalah orang-orang yang berpuasa di tempat saudara ini dan makanlah makanan yang disuguhkan oleh orang-orang yang berbakti, dan para malaikat mendoakan saudara agar mendapat rahmat.”

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Kritik Israel Lewat Khutbah Jumat, Mufti Besar Ini Dilarang Masuk Masjid Al Aqsa



Jakarta

Pemerintah Israel melarang mufti besar Yerusalem dan Palestina yang bernama Syekh Muhammad Hussein memasuki kompleks suci Masjid Al Aqsa. Larangan ini berlaku hingga enam bulan dikarenakan khutbahnya pada 25 Juli lalu.

Melansir dari Arab News, melalui khutbahnya Syeikh Hussein mengecam “kebijakan kelaparan” yang dilakukan Israel terhadap warga Palestina di Jalur Gaza. Ulama terkemuka itu kemudian ditangkap polisi Israel di hari yang sama.


Pemerintah wilayah administratif Yerusalem menyatakan bahwa Syeikh Hussein dipanggil otoritas Israel pada 27 Juli dan dijatuhi larangan awal untuk memasuki Masjid Al Aqsa selama satu pekan. Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Otoritas Palestina mengecam keputusan Israel tersebut.

“Larangan mufti tersebut merupakan upaya nyata pendudukan (Israel) untuk mengosongkan Al-Aqsa dari otoritas keagamaan yang menentang rencananya, dan menunjukkan luas serta cakup pelanggarannya di jalur Gaza dan Tepi Barat secara umum, serta Masjid Al-Aqsa secara khusus.” demikian bunyi pernyataan Kementerian Wakaf dan Urusan Agama Otoritas Palestina.

Melansir dari AFP, pengacara Syeikh Hussein yang bernama Khaldoun Najem mengatakan bahwa kepolisian Israel tidak menginterogasi atau menggelar persidangan untuk sang mufti sebelum memberlakukan larangan tersebut.

Menurut Najem, khutbah yang disampaikan oleh kliennya itu tidak mengandung hal-hal yang tidak pantas. Senada dengan itu, kantor berita Palestina WAFA melaporkan khutbah tersebut berfokus pada kondisi memburuk di Jalur Gaza dan meningkatkan kelaparan di wilayah itu imbas perang antara Israel dan Hamas selama hampir dua tahun terakhir. Pertempuran itu bahkan memicu krisis kemanusiaan yang mengerikan.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Malaysia Gelar WITEX & WCAF 2025, Pertemukan Pelaku Pariwisata Muslim 10 Negara



Jakarta

Malaysia akan menggelar ajang internasional bergengsi, World Islamic Tourism & Trade Expo (WITEX) edisi ke-3 dan peluncuran perdana World Cultural & Arts Festival (WCAF) 2025. Acara ini akan berlangsung dari 22 hingga 25 Agustus 2025 di Sunway Resort Hotel, Bandar Sunway, Malaysia.

Dalam keterangan tertulis yang diterima detikHikmah, ajang berskala internasional ini diselenggarakan oleh Malaysia Tourism Agency Association (MATA) yang bekerja sama dengan mitra global utama di bidang pariwisata dan perdagangan. Acara ini juga akan menjadi magnet pertemuan para pelaku pariwisata muslim dari lebih dari 10 negara, termasuk Indonesia.

Dengan diselenggarakannya WITEX & WCAF 2025, Malaysia mempertegas posisinya sebagai pusat pariwisata halal dan perdagangan Islam yang terus berkembang di Asia Tenggara dan dunia.


Lebih dari 10 Negara Islam Siap Berkolaborasi

Acara ini akan melibatkan negara-negara dengan basis muslim yang kuat, antara lain: Malaysia, Indonesia, Brunei Darussalam, Tiongkok, Zambia, Vietnam, Thailand, Spanyol, Kazakhstan, Azerbaijan, dan Tajikistan.

Ribuan pelaku industri dari berbagai sektor, mulai dari biro perjalanan, dewan pariwisata, institusi keuangan Islam, hingga merek gaya hidup halal, akan berkumpul untuk menjalin kemitraan baru dan memperluas jaringan lintas negara. Kolaborasi ini membuka peluang strategis dalam penguatan ekosistem pariwisata Islam global yang ramah, inklusif, dan berkelanjutan.

WITEX 2025: Pusat Integrasi Pariwisata, Perdagangan, dan Teknologi

Dengan mengusung tema integrasi antara perdagangan, pariwisata, dan investasi, WITEX 2025 dirancang untuk menghubungkan para profesional industri melalui:

  • Pameran produk pariwisata halal dan gaya hidup muslim
  • Pertemuan bisnis (B2B) terkurasi
  • Forum investasi dan solusi digital
  • Kolaborasi teknologi dalam sektor perjalanan dan layanan

Ruang pameran yang dinamis akan menjadi tempat pertemuan strategis antara para pengambil keputusan, investor, dan inovator, memperkuat rantai nilai ekonomi Islam.

WCAF 2025: Perayaan Budaya Islam Dunia

Untuk pertama kalinya, WITEX 2025 akan diperkaya dengan peluncuran World Cultural & Arts Festival (WCAF), sebuah platform budaya global yang menghadirkan pertunjukan seni tradisional dan kontemporer, fesyen Islami dari berbagai negara, pameran kuliner halal internasional hingga kerajinan tangan dan seni visual bernuansa Islami

WCAF bertujuan menampilkan keindahan dan keragaman warisan budaya dunia Islam, sekaligus memperkuat diplomasi budaya lintas negara.

Dialog Global: Konferensi Pariwisata Islam & KTT Menteri dan CEO

Sebagai bagian dari agenda strategis, Konferensi Pariwisata Islam akan berlangsung pada 22-23 Agustus 2025, menghadirkan lebih dari 15 pembicara internasional, termasuk pemikir industri, akademisi, dan tokoh transformasi digital. Adapun topik yang dibahas mencakup transformasi digital dalam pariwisata halal, destinasi ramah muslim, tren wisata berkelanjutan hingga penerapan teknologi AI dalam industri perjalanan.

Kemudian pada 24 Agustus 2025, akan diadakan KTT Menteri dan CEO, menghimpun pemimpin negara anggota OKI, menteri pariwisata, dan CEO industri strategis. Forum ini akan menjadi ajang pembahasan arah kebijakan baru dalam pengembangan pariwisata Islam global.

Malam Penghargaan WITA 2025: Apresiasi untuk Inovator Muslim

Acara akan mencapai puncaknya pada malam 25 Agustus dengan digelarnya World Islamic Tourism & Trade Awards (WITA) 2025. Bertempat di Grand Ballroom Sunway Resort, gala ini akan memberikan 30 penghargaan bergengsi kepada tokoh dan institusi berprestasi dalam bidang pariwisata halal, perdagangan syariah, inovasi digital, media dan pelayanan publik.

Panggung penghargaan juga akan dimeriahkan dengan penampilan artis ternama dari Malaysia dan mancanegara, serta pertunjukan budaya bernuansa Islam.

Terbuka untuk Umum: Wisata Edukasi dan Hiburan Keluarga

WITEX & WCAF 2025 terbuka bagi publik dengan akses gratis setiap hari mulai pukul 10:00 pagi hingga 8:00 malam. Pengunjung dapat menikmati berbagai promosi paket wisata, pertunjukan langsung, hadiah dan souvenir eksklusif hingga kesempatan memenangkan tiket gratis.

Acara ini dirancang sebagai pengalaman wisata edukatif dan keluarga yang menyenangkan, memadukan nilai spiritual, budaya, dan peluang bisnis.

WITEX & WCAF 2025 diprakarsai oleh Malaysia Tourism Agency Association (MATA), bekerja sama dengan World Islamic Tourism Council, Global Islamic Tourism Organisation, dan ASEAN Federation of Umrah & Hajj (AFUH). Acara ini juga mendapat dukungan penuh dari Kementerian Pariwisata, Seni dan Budaya Malaysia dan Malaysia Convention & Exhibition Bureau (MyCEB)

Kehadiran pelaku pariwisata Muslim dari lebih dari 10 negara dalam WITEX & WCAF 2025 mencerminkan optimisme baru terhadap masa depan pariwisata Islam global. Di tengah tantangan dan perubahan dunia, acara ini menjadi simbol persatuan, inovasi, dan kolaborasi lintas bangsa dengan landasan nilai-nilai syariah.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com