10 Tebak-tebakan Cerdas buat yang Ngerasa IQ-nya Tinggi, Kamu Termasuk Nggak Nih?


Jakarta

Merasa butuh tantangan kecil untuk otak di sela-sela aktivitas? Salah satu cara yang sederhana tapi menyenangkan adalah mencoba tebak-tebakan asah otak.

Permainan ini bisa menghibur sekaligus mengasah logika. Terkadang, tebak-tebakan memiliki jawaban yang tidak terduga, jadi membuat siapa pun penasaran. Ingin mencoba?


Tebak-tebakan Asah Otak

Siap menghadapi tantangan tebak-tebakan asah otak? Coba jawab dengan cepat!

1. Benda apa yang akan semakin berharga setelah dirusak
2. Benda kecil apa yang bisa mengeluarkan orang dari dalam rumah?
3. Kereta KRL sedang melaju ke arah timur. Asapnya ke arah mana ya?
4. Putar aku sekali, maka orang yang ada di luar tidak bisa masuk.
5. Aku tidak hidup tapi bisa membesar. Aku tidak tidak punya paru-paru tapi butuh oksigen. Aku bisa mati kalau tersiram air.

6. Siapakah aku? Punya 13 hati tetapi tidak punya organ lain

7. Saya adalah sebuah bola yang bisa berputar. Tapi, saya tidak bisa memantul atau dilempar. Siapakah saya?
8. Seorang pria menghabiskan waktunya untuk mencukur rambut seharian. Tapi rambutnya bisa tetap tebal dan lebat. Kenapa ya?
9. Dalam sebuah keluarga, ada 7 orang anak. Usia setiap anak berjarak 2 tahun. Jika anak termuda berusia 7 tahun, berapa usia anak tertua?
10. Pria kuning tinggal di gedung kuning, pria hijau tinggal di gedung hijau, pria biru tinggal di gedung biru. Siapa yang tinggal di gedung putih

Jawaban

Yakin dengan semua jawabanmu? Coba cocokkan dengan jawaban berikut.

1. Celengan, dipecah dapat uang
2. Bel rumah
3. Tidak ada asap. Sebab, KRL tidak mengeluarkan asap
4. Anak kunci. Diputar untuk mengunci pintu
5. Api, terus tumbuh jika ada bahan bakar dan oksigen dan mati kalau disiram air.

6. Kartu remi

7. Saya adalah bola mata
8. Pria tersebut adalah tukang cukur
9. Anak tertua dalam keluarga tersebut berusia 19 tahun.
10. Orang yang tinggal di gedung putih adalah presiden Amerika Serikat

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Dear Parents, Paksaan Saat Makan Bisa Picu Trauma, Ganggu Anak Tumbuh Maksimal

Jakarta

Banyak orang tua menghadapi tantangan saat anak sulit makan. Tak jarang, cara cepat yang diambil adalah dengan memaksa anak agar mau menelan makanan.

Padahal, menurut Prof Dr dr Damayanti, SpA(K), pakar nutrisi dan penyakit metabolik anak, paksaan justru bisa memicu trauma makan yang berdampak panjang pada tumbuh kembang anak. Sudah dijelaskan di atas

“Kalau dia sudah tidak mau makan, ya sudah stop. Minimal, maksimal lamanya makan itu hanya setengah jam. Sesudah itu stop. Kenapa? Biar anaknya belajar bahwa waktu makan itu nggak sepanjang mau dia, ada waktunya,” ujarnya dalam wawancara dengan detikcom, Kamis (17/9/2025).

Prof Damayanti menjelaskan, konsep feeding rules perlu diterapkan sejak dini. Anak diberi kesempatan untuk belajar mengenali rasa lapar dan kenyang sendiri, tanpa intervensi atau tekanan berlebihan dari orang tua. Dengan begitu, anak akan terbiasa makan sesuai jadwal dan lebih mandiri dalam menentukan kapan dirinya sudah cukup makan.

Trauma makan berbeda dengan GTM

Menurut Prof Damayanti, banyak orang tua sering keliru mengartikan gerakan tutup mulut (GTM) sebagai masalah serius. Padahal, GTM bisa jadi hanya fase normal ketika anak sudah merasa kenyang atau tidak ingin makan.

Trauma makan berbeda, karena terbentuk akibat pengalaman negatif berulang, seperti dipaksa makan atau dimarahi setiap kali menolak makanan.

“Menerapkan feeding rules mengajari anak bertanggung jawab dengan kecukupan jumlah makanannya dalam waktu 30 menit. Jika dia hanya makan sedikit pengasuhnya tidak akan memberikan diluar jam makan, meskipun dia memaksa dengan tantrum cukup diberitahu jadwal makan berikutnya tanpa harus marah-marah,” ucap Prof Damayanti.


Dengan pola makan yang konsisten dan penuh responsivitas, anak akan belajar disiplin tanpa merasa tertekan. Sebaliknya, paksaan justru berisiko menimbulkan trauma yang membuat anak semakin sulit makan, bahkan menolak makanan tertentu di kemudian hari.

Waktu emas pertumbuhan Si Kecil hanya terjadi sekali, & tak bisa terulang kembali. Jangan biarkan Gerakan Tutup Mulut (GTM) menghalangi tumbuh kembangnya. Setiap pilihan apapun, kapanpun – terasa seperti momen penentu yang akan membentuk masa depan Si Kecil. Yuk Moms kita ubah Gerakan Tutup Mulut (GTM) menjadi Gerakan Tumbuh Maximal karena pilihan terbaik Bunda hari ini, menentukan masa depan Si Kecil esok hari.

Kini GTM bukan lagi drama, tapi #GerakanTumbuhMaximal #KarenaWaktuTakBisaKembali!

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

9 Orang yang Terpapar Radioaktif Cesium-137 di Cikande Sudah Pulang dari RS


Jakarta

Kecamatan Cikande, Kabupaten Serang, Banten, ditetapkan sebagai wilayah yang tercemar radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Sumber cemaran diduga berasal dari material reaktor nuklir yang masuk dari luar negeri.

Akibat kondisi ini, ada 9 orang yang terindikasi positif terpapar radioaktif cesium-137 melalui pemeriksaan whole body counter (WBC) dan enam orang positif terpapar melalui hasil pemeriksaan surveymeter. Pasien juga dilaporkan sempat menjalani perawatan di rumah sakit Fatmawati.

Meski begitu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan pasien yang terpapar radioaktif sudah dipulangkan dari rumah sakit.


“Pasien sudah pulang nggak dirawat lama. Ditangani khusus dan diberi obat. Tanpa gejala dan kondisi baik,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (3/10/2025).

Aji menjelaskan, pasien yang terpapar tersebut hanya dirawat satu hari dan sudah diberikan obat untuk dikonsumsi beberapa waktu ke depan. Kondisi pasien juga dilaporkan tanpa gejala dan dalam kondisi baik.

“Nggak lama hanya 1 hari (dirawat) dan kemarin diberi obat prussian blue untuk dikonsumsi beberapa waktu ke depan,” lanjutnya.

Di sisi lain, ia juga membeberkan cara mendeteksi paparan radioaktif terhadap manusia dan penanganan bagi yang terpapar.

Pertama, pasien menjalani pemeriksaan surveymeter. Tes tersebut untuk menunjukkan apakah ada paparan eksternal radiasi pada tubuh maupun pakaian. Bila hasilnya positif, langsung dilakukan dekontaminasi, dengan mengganti pakaian dan mandi, lalu diperiksa ulang.

Tahapan selanjutnya adalah pemeriksaan darah. Hal ini dikarenakan penurunan limfosit bisa menjadi indikasi awal seseorang terpapar cemaran zat radioaktif cesium-137.

“Untuk melihat indikasi penurunan limfosit (<1500),” kata Aji.

Penetapan akhir dengan Whole Body Counter (WBC), saat orang tersebut ditemukan mengalami penurunan limfosit. WBC bisa mendeteksi paparan radiasi internal atau cesium yang masuk ke tubuh.

(suc/kna)



Sumber : health.detik.com

Dokter Harvard Ungkap Kesalahan Minum Teh yang Rusak Usus, Baiknya Dihindari


Jakarta

Teh diminum oleh orang di seluruh dunia karena kandungan antioksidannya dan kemampuannya memberi rasa rileks. Banyak orang bahkan merasa tak bisa memulai hari tanpa secangkir teh.

Namun, ternyata beberapa kebiasaan minum teh justru dapat merusak sistem pencernaan, bukannya memberi manfaat bagi kesehatan usus.

dr Saurabh Sethi, ahli gastroenterologi yang menempuh pendidikan di Stanford dan Harvard, mengungkap kebiasaan minum teh yang bisa merusak usus. Berikut penjelasannya.


1. Minum teh saat perut kosong

Minum teh sebelum sarapan bisa memberi efek buruk pada pencernaan. Saat berpuasa semalaman, lambung tetap dalam kondisi asam. Teh mengandung kafein dan tanin yang bisa memicu peningkatan produksi asam lambung.

Kombinasi ini dapat menyebabkan asam lambung naik, kembung, dan iritasi pada lapisan usus. Jika terjadi berulang, kondisi ini bisa menimbulkan peradangan kronis yang merusak mukosa usus, sehingga mengganggu pencernaan dan penyerapan nutrisi.

Orang yang sering minum teh sebelum makan juga dilaporkan mengalami kecemasan dan penurunan energi. Lebih baik, konsumsi teh setelah makan.

2. Menambahkan gula berlebihan

Banyak orang menambahkan gula agar teh terasa manis. Namun, konsumsi gula berlebih justru merusak kesehatan usus. Gula menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan bakteri berbahaya di saluran pencernaan, sehingga menimbulkan kembung, sembelit, hingga gangguan keseimbangan bakteri usus.

Dalam jangka panjang, kebiasaan ini meningkatkan risiko obesitas dan diabetes. Manfaat antioksidan teh juga bisa hilang jika ditambahkan terlalu banyak gula.

3. Teh detoks atau pelangsing

Produk teh detoks atau pelangsing sering dijual dengan klaim menurunkan berat badan cepat, tapi efek sampingnya berbahaya bagi pencernaan. Kandungan laksatif, kafein, dan herbal tertentu bisa menyebabkan iritasi usus, sakit perut, diare, hingga dehidrasi.

Efek laksatifnya memberi ilusi seolah usus lebih bersih, padahal jika digunakan terus-menerus justru bisa merusak fungsi usus alami dan mikrobiota. Teh jenis ini sebaiknya tidak digunakan rutin untuk menjaga kesehatan usus.

4. Konsumsi ekstrak teh hijau berlebihan

Teh hijau kaya polifenol yang mendukung bakteri baik dalam usus. Namun, jika dikonsumsi dalam bentuk ekstrak berlebihan, bisa menyebabkan mual, diare, dan gangguan lambung.

Kandungan kafein dan tanin di dalamnya juga bisa memperburuk masalah pencernaan. Dianjurkan tidak lebih dari 3-4 cangkir per hari, atau lebih sedikit bila sensitif.

5. Minum teh terlalu panas

Teh yang diminum dengan suhu lebih dari 60 derajat celcius dapat merusak lapisan esofagus dan lambung, memicu peradangan dan sensitisasi jaringan mukosa.

Kontak berulang dengan cairan panas membuat jaringan lebih rentan terhadap zat berbahaya, serta bisa menimbulkan luka bakar pada mulut dan tenggorokan. Sebaiknya, minum teh hangat dengan suhu nyaman, bukan mendidih.

6. Minum teh di malam hari

Minum teh (chai atau teh hijau) pada malam hari bisa mengganggu tidur karena kandungan kafeinnya. Kualitas tidur yang buruk berhubungan erat dengan kesehatan usus. Kafein malam hari juga meningkatkan produksi asam lambung, memperburuk refluks asam dan gangguan pencernaan saat tidur.

Sebaiknya pilih teh herbal tanpa kafein pada malam hari untuk membantu tubuh rileks dan menjaga fungsi pencernaan.

(suc/kna)



Sumber : health.detik.com

Apa Itu Senyawa Nitrit? Disebut Picu Keracunan MBG di Bandung Barat


Jakarta

Ramai soal kasus keracunan makan yang dialami 1.315 siswa di Bandung Barat. Kejadian itu terjadi usai para siswa menyantap hidangan Makan Bergizi Gratis (MBG) yang disiapkan 3 Satuan Pelayanan Pemenuhan Gizi (SPPG) yang berbeda.

Dari hasil penelusuran Tim Investigasi Independen Badan Gizi Nasional (BGN), pihaknya menemukan senyawa nitrit yang tinggi di dalam makanan.

“Ditemukan kadar nitrit yang sangat tinggi di buah melon dan lotek dari sampel sisa sekolah,” terang Ketua Tim Investigasi Independen BGN Dra Karimah Muhammad Apt, dalam keterangan resmi yang diterima detikcom, Jumat (3/10/2025).


Ahli farmasi klinis itu mengungkapkan dari masing-masing jenis sampel yang diuji, terdapat 3,91 dan 3,54 mg/L nitrit. Padahal, jika merujuk EPA (US Environmental Protection Agency), kadar maksium nitrit yang boleh dikonsumsi dalam minuman adalah 1 mg/L.

Sementara Otoritas Kesehatan di Kanada menetapkan 3 mg/L.

“Jadi, kalau merujuk standar EPA, kadar nitrit dalam sampel sisa makanan di sekolah hampir 4 kali lipat dari batas maksimum,” sambungnya.

Secara alami, sebagian buah-buahan dan sayuran mengandung nitrit. Kadarnya bisa meningkat karena hasil kerja bakteri.

Dari pola gejala yang dialami para siswa, sejalan dengan gejala keracunan nitrit yang mendominasi efek saluran pencernaan. Mulai dari mual, muntah, nyeri lambung, hingga diare.

Apa Itu Senyawa Nitrit?

Dikutip dari First Aid China, nitrit adalah senyawa kimia yang mengandung nitrogen dan oksigen. Senyawa ini dapat ditemukan secara alami dalam makanan tertentu, seperti sayuran berdaun hijau hingga pengawet dalam daging olahan, seperti bacon, ham, dan sosis. Sumber lain dari nitrit, yakni:

  • Air yang terkontaminasi, seperti air sumur yang terkontaminasi limpasan pertanian atau limbah.
  • Beberapa obat tertentu, seperti vasodilator, mungkin mengandung nitrit.
  • Paparan bahan kimia industri tertentu dapat menyebabkan keracunan nitrit.

Bagaimana Keracunan Nitrit Terjadi?

Keracunan nitrit terjadi saat senyawa itu mengubah hemoglobin (protein pembawa oksigen dalam sel darah) menjadi methemoglobin. Methemoglobin tidak dapat mengangkut oksigen secara efektif, yang menyebabkan kondisi yang disebut methemoglobinemia.

Hal ini mengurangi jumlah oksigen yang dikirim ke jaringan tubuh, yang menyebabkan berbagai gejala. Gejalanya seperti:

  • Sianosis atau perubahan warna kebiruan pada kulit, bibir, dan kuku akibat kurangnya kadar oksigen dalam darah.
  • Sesak napas.
  • Sakit kepala.
  • Kelelahan atau lemah
  • Pusing atau sakit kepala ringan.
  • Mual dan muntah
  • Kebingungan dan perubahan status mental.
  • Kejang.
  • Koma.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Pecahkan 10 Teka Teki Gambar Ini dalam 5 Detik, Buktikan Kalau Punya Otak Encer!


Jakarta

Suka dengan permainan teka-teki gambar yang membuat mata dan otak bekerja ekstra? Tak hanya sekedar hiburan visual, tapi teka-teki gamba bisa melatih ketelitian dan konsentrasi.

Dengan menebak detail hingga menemukan perbedaan, otak ditantang untuk berpikir lebih cepat dan kreatif. Permainan ini cocok dimainkan oleh anak-anak hingga orang dewasa yang ingin mengasah kemampuan berpikir tapi sambil tetap terhibur.


Teka Teki Gambar

Yakin bisa menjawab semua teka-teki gambar berikut? Jangan langsung lihat jawabannya ya.

1. Ada tiga vampir di sini. Coba tebak, vampir mana yang palsu?

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

2. Kali ini menebak dari ketiga dokter di gambar. Mana yang bukan dokter sungguhan?

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

3. Perhatikan kedua pemuda ini. Siapa yang membohongi orang tuanya bahwa dia tidak melukis gambar hijau di pagar?

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

4. Dua orang nenek datang ke sungai untuk membawa air. Mana yang membawa lebih banyak air?

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

5. Dari ketiga lelaki ini, siapa ayah dari bayi yang digendong sang wanita?

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

6. Temukan rusa dengan cepat. Buktikan matamu jeli.

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

7. Hewan apakah ini?

Soal terakhir gampang deh. Cukup perlu memiliki penglihatan yang bagus.Soal terakhir gampang deh. Cukup perlu memiliki penglihatan yang bagus. Foto: Firdaus Anwar

8. Salah satu dari ketiga penguin ini berbeda. Bisa temukan apakah itu?

Uji Ketajaman Mata, Bisakah Kamu Pecahkan Teka-teki Gambar IniUji Ketajaman Mata, Bisakah Kamu Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

Jawaban Teka-teki Gambar

Coba lihat jawaban berikut. Berapa soal yang berhasil dijawab dengan benar?

1. Pria di tengah adalah adalah vampir yang palsu. Coba lihat lebih dekat matanya, dia hanya manusia biasa.

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

2. Pria yang berdiri di sebelah kanan bukanlah dokter. Lihat, dia punya gigi dan mata serigala, serta tidak memakai kartu identitas.

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

3. Langsung bisa menjawabnya? Pria di sebelah kiri adalah orangnya. Tangan yang masuk ke saku terdapat cat hijau.

asah otakasah otak Foto: DetikHealth

4. Kedua nenek membawa air dengan jumlah sama. Nenek berbaju kuning membawa wadah air yang lebih besar, tapi tempat

mengeluarkan airnya terlalu rendah. Sementara, nenek berbaju biru memiliki wadah air yang kecil dan tempat mengeluarkan air yang tinggi.

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

5. Warna bola mata bayi biru, mirip dengan pria ketiga.

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

6. Rusanya bersembunyi di balik pohon. Hanya tanduknya yang terlihat.

Asah otak detikHealth.Asah otak detikHealth. Foto: detikHealth

7. Burung dan singa. Apa yang pertama kali kamu tebak?

Ada yang tidak bisa lihat dua hewan tersebut?Ada yang tidak bisa lihat dua hewan tersebut? Foto: Firdaus Anwar

8. Penguin paling kanan tidak memiliki ekor.

Uji Ketajaman Mata, Bisakah Kamu Pecahkan Teka-teki Gambar IniUji Ketajaman Mata, Bisakah Kamu Pecahkan Teka-teki Gambar Ini Foto: Firdaus Anwar/detikHealth

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Wanita Ternyata Lebih Panjang Umur daripada Pria, Ilmuwan Bongkar Alasannya


Jakarta

Perempuan diketahui memiliki harapan hidup lebih lama dibandingkan laki-laki. Fenomena ini telah berlangsung selama ratusan tahun dan tercatat di berbagai belahan dunia.

Secara global, rata-rata harapan hidup perempuan adalah 73 tahun, sementara laki-laki 68 tahun. Di Amerika Serikat, data Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) mencatat angka yang lebih tinggi, yakni 81,1 tahun untuk perempuan dan 75,8 tahun untuk laki-laki.

Faktor Gaya Hidup

Salah satu penjelasan adalah perbedaan gaya hidup. Laki-laki dinilai lebih sering menjalani kebiasaan berisiko, seperti merokok, mengonsumsi alkohol, dan pola makan yang tidak sehat, yang berdampak pada kesehatan jangka panjang.


Faktor Genetik

Namun, penelitian terbaru menyebut faktor genetika juga berperan besar. Studi yang dipublikasikan di jurnal Science Advances mengemukakan teori seks heterogametik.

Laki-laki memiliki kromosom XY, sedangkan perempuan XX. Kromosom ganda pada perempuan memberikan “cadangan” jika terjadi mutasi berbahaya, sehingga tubuh lebih terlindungi. Sebaliknya, laki-laki dengan kombinasi XY lebih rentan terhadap penyakit dan mutasi genetik.

“Pada dasarnya, jika Anda memiliki dua salinan gen yang sama (seperti XX), itu lebih baik daripada hanya satu,” kata penulis studi, Dr. Johanna Stärk dari Max Planck Institute for Evolutionary Anthropology.

Faktor Evolusi

Selain itu, aspek evolusi juga memengaruhi. Laki-laki secara historis lebih sering terlibat dalam persaingan atau pertarungan untuk mendapatkan pasangan. Kondisi ini meningkatkan risiko cedera dan menurunkan angka harapan hidup.

Secara umum, kombinasi gaya hidup, faktor genetik, dan sejarah evolusi membuat perempuan memiliki usia harapan hidup lebih panjang dibandingkan laki-laki. Namun, para ilmuwan menekankan, faktor lingkungan dan sosial juga dapat memengaruhi panjang usia seseorang.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Waspada! Gejala Tak Biasa Ini Bisa Jadi Tanda Penyakit Jantung-Stroke


Jakarta

Penyakit jantung dan stroke adalah dua penyakit berbahaya yang dapat menyebabkan kematian. Meski sering dianggap ‘penyakit orang tua’, nyatanya kedua masalah kardiovaskular ini semakin banyak dialami anak muda.

Ahli jantung dari Imperial College London Profesor Rasha Al-Lamee mengungkapkan ada beberapa gejala harian yang bisa menjadi ‘tanda peringatan’ untuk masalah jantung. Paling umum adalah sesak napas saat beraktivitas, nyeri dada yang pergi tanpa sebab jelas, serta rasa lelah tak biasa.

Khusus pada wanita, ada beberapa gejala lain yang mungkin muncul seperti mual, gangguan pencernaan, pusing, nyeri perut bagian atas, atau pingsan.


“Separuh pasien yang datang dengan serangan jantung tidak memiliki gejala yang jelas, tetapi hampir semuanya memiliki faktor risiko yang sebelumnya tidak terdiagnosis. Itulah sebabnya pemeriksaan rutin tekanan darah, kolesterol, dan diabetes sangat penting, serta penggunaan obat pencegahan bila diperlukan dapat menyelamatkan nyawa,” ucap Rasha dikutip dari Daily Mail, Jumat (3/10/2025).

Gejala Lain yang Dapat Muncul

Ada beberapa tanda lain yang mungkin kelihatannya tak ada hubungannya, tapi rupanya memiliki koneksi tidak langsung dengan penyakit jantung dan stroke. Berikut ini adalah beberapa di antaranya:

1. Gusi Berdarah

Masalah gusi berdarah rupanya dapat menjadi tanda adanya masalah kardiovaskular. Sebuah studi yang didanai British Heart Foundation menemukan pengidap penyakit gusi 69 persen lebih mungkin terkena diabetes tipe 2, yang pada gilirannya meningkatkan risiko serangan jantung dan stroke.

Riset lain menunjukkan mengobati penyakit gusi dapat memperbaiki fungsi arteri dan mengurangi peradangan di seluruh tubuh.

Ilmuwan yakin ini berkaitan dengan mikrobioma mulut yang ketika keseimbangannya terganggu, bakteri berbahaya berkembang, lalu memicu penyakit gusi sekaligus masalah kesehatan lain. Bakteri ini akhirnya bisa masuk ke aliran darah dan memicu peradangan lebih luas.

Seiring waktu, proses ini mempercepat penumpukan di arteri, sehingga meningkatkan risiko penyakit jantung dan stroke.

Kami percaya sebagian kaitan antara penyakit gusi dan penyakit kardiovaskular dapat dijelaskan oleh peradangan akibat bakteri di mulut,” kata Rasha.

“Namun, belum ada hubungan sebab-akibat yang pasti, dan penting diketahui bahwa orang dengan penyakit gusi sering juga memiliki penyakit lain dan kondisi kesehatan buruk yang membuat mereka berisiko terkena penyakit kardiovaskular,” sambungnya.

2. Disfungsi Ereksi

Arteri kecil yang menyuplai darah ke penis bisa tersumbat dan menyempit bertahun-tahun sebelum pembuluh besar di sekitar jantung menunjukkan tanda masalah. Akibatnya, pria dengan disfungsi ereksi jauh lebih mungkin mengalami gangguan kardiovaskular serius.

Sebuah tinjauan besar terhadap puluhan studi, diterbitkan tahun 2020 di British Journal of Urology, menganalisis data dari ratusan ribu pria dan menemukan bahwa mereka yang mengalami disfungsi ereksi jauh lebih mungkin terkena penyakit jantung.

“Karena arteri di penis lebih kecil daripada di tempat lain, penyumbatan yang menyebabkan disfungsi ereksi bisa menjadi tanda awal aterosklerosis atau penumpukan lemak di arteri, yang juga berkembang di bagian tubuh lain,” sambungnya.

3. Tidur Ngorok

Tidur sambil ngorok seringkali dikaitkan dengan kondisi obstructive sleep apnoea (OSA), sebuah gangguan umum ketika dinding tenggorokan mengendur dan menutup dalam beberapa waktu ketika tidur, sehingga memicu henti napas singkat.

Tidak semua orang mengorok mengalami OSA, tapi keduanya saling terkait.. Sebuah tinjauan tahun 2022 terhadap lebih dari 150 ribu pasien menemukan orang yang tidur ngorok memiliki peluang 28 persen lebih tinggi untuk mengalami penyakit arteri koroner dibanding yang tidak mendengkur.

“Walau mendengkur itu sendiri tidak secara langsung terkait dengan penyakit jantung, sleep apnoea iya. Ini karena hubungannya dengan obesitas dan kondisi metabolik lain, sehingga harus dianggap sebagai tanda peringatan bila Anda belum mengelola faktor risiko tersebut,” kata Rasha.

4 Jari-jari Mati Rasa hingga Kesemutan

Ketika suhu turun, pembuluh darah akan secara alami menyempit. Ini akan meningkatkan tekanan darah dan memaksa jantung bekerja lebih keras untuk memompa darah ke seluruh tubuh.

Untuk melindungi organ vital seperti otak, paru, dan ginjal, sirkulasi darah ke bagian tepi akan berkurang. Ini yang membuat tangan dan kaki tampak pucat, kebiruan, mati rasa, atau kesemutan.

Bagi kebanyakan orang ini respons normal, tapi jika jantung sedang bermasalah atau peredaran darah tidak baik, efeknya bisa lebih parah.

“Hal ini tidak serta-merta menandakan Anda berisiko penyakit jantung. Namun, bila digabung dengan faktor lain, ini bisa menjadi petunjuk tambahan,” tandas Rasha.

(avk/suc)



Sumber : health.detik.com

Dikira Buncit, Ternyata Ada Kista Seberat 8 Kg Bersarang di Perut Wanita Ini


Jakarta

Sebagian orang mungkin mengira perut yang tampak buncit hanyalah akibat penumpukan lemak. Namun, kondisi tersebut juga bisa disebabkan oleh penyakit serius, seperti kista.

Hal ini dialami seorang wanita asal Provinsi Satun, Thailand, bernama Ratchanaporn (31). Awalnya, keluarganya mengira buncit pada perut Ratchanaporn disebabkan oleh kelebihan berat badan akibat kebiasaan makannya, hingga membuatnya kesulitan bernapas.

Karena gejalanya semakin memburuk, sang ibu, Ratchanee, akhirnya membawa Ratchanaporn ke Rumah Sakit Satun, Thailand.


“Anak saya mengalami sesak, kesulitan bernapas, dan mata melotot. Perutnya tampak seperti sedang hamil anak kembar,” tutur Ratchanee, dikutip dari laman The Thaiger.

Awalnya, para dokter bingkung melihat ukuran perut Ratchanaporn yang membengkak, yang pertama kali diduga karena hamil. Tetapi, hasil USG menyatakan bahwa wanita itu memiliki kista di ovariumnya yang berukuran 30 cm dan menekan organ-organ di dalamnya.

Operasi pengangkatan tumor dilakukan pada 31 Juli 2025 oleh tim dari Rumah Sakit Satun, yang dipimpin Dr Thamon Niamrat. Tindakan tersebut berlangsung lebih dari enam jam karena ukuran dan kompleksitas tumor.

“Dia (Ratchanaporn) dioperasi pada siang hari dan baru keluar sekitar pukul 18.00. Waktunya sangat lama dan membuat saya stres,” beber ibunya.

Setelah operasi, dokter memastikan kista tersebut memiliki berat 8 kg, yang kira-kira sama dengan berat seseorang yang hamil. Tim bedah juga mengambil sampel jaringan untuk pengujian lebih lanjut, dengan hasil yang diharapkan pada 19 Agustus 2025, yang disampaikan melalui akun Facebook Rumah Sakit Satun.

Sebelum operasi, berat badan pasien adalah 86 kg. Pasca kista itu diangkat, berat badannya turun menjadi 75 kg yang membuatnya merasa lebih ringan dan nyaman.

“Perutnya sudah lama bengkak, tapi kami pikir itu karena dia makan terlalu banyak. Kami tidak pernah membayangkan masalahnya seserius ini,” kata ibunya.

Kasus ini dibagikan oleh Klinik Obstetri dan Ginekologi dr Thamon Satun di Facebook. Banyak orang yang memuji upaya rumah sakit dalam mengangkat tumor dengan aman dan merawat pasien selama perawatannya.

“Ini hanyalah salah satu dari banyak kasus serupa. Tumor rahim dan kista ovarium semakin umum. Untungnya, pasien ini sekarang sedang dalam proses pemulihan.”

(sao/suc)



Sumber : health.detik.com

Ini Kakek-Nenek Tertua di Jepang, Umur Keduanya Sudah Lebih dari 100 Tahun!


Jakarta

Jepang menjadi salah satu negara dengan banyak penduduk yang berusia 100 tahun ke atas. Menurut data Kementerian Kesehatan Jepang, kini penduduk dengan usia 100 tahun atau lebih mencapai 99.763 orang.

Saat ini, orang tertua di Jepang adalah Shigeko Kagawa berusia 114 tahun dan Kiyotaka Mizuno 111 tahun. Lantas, apa sih rahasia mereka bisa berumur panjang?

Kiyotaka Mizuno

Pria bernama Kiyotaka Mizuno berusia 111 tahun pada 14 Maret 2025. Ia lahir di Iwata, Prefektur Shizuoka, Jepang pada 14 Maret 1914 dan memiliki empat orang anak.


Semasa muda, ia bertugas sebagai pengawal Kaisar dan bertugas selama Insiden 26 Februari tahun 1936 dan Perang Dunia II. Setelah perang, ia bekerja sebagai petani, menanam kentang, daun bawang, dan bawang putih hingga usianya di atas 80 tahun.

Hingga kini berusia 111 tahun, Kiyotaka Mizuno tetap konsisten menjaga hidup sehat. Ia selalu bangun pukul 6.30 pagi waktu setempat.

Setiap pagi, ia menyantap pisang untuk sarapan. Sementara untuk makan malam, ia selalu menambahkan yogurt.

Selain itu, ia juga tetap mengonsumsi dua camilan harian, yakni susu dan castella atau kue bolu Jepang di pukul 10.00 pagi. Di pukul 15.00, Kiyotaka Mizuno juga rutin minum minuman probiotik dan biskuit.

Ia tetap makan tiga kali sehari, berfokus pada bahan-bahan musiman sambil menjaga porsi makannya tetap moderat, sekitar 70 persen dari kapasitasnya. Dikutip dari Longeviquest, Kiyotaka Mizuno juga tetap aktif, dengan menghabiskan harinya duduk di kursi sambil melatih tangan dan kakinya.

Shigeko Kagawa

Shigeko Kagawa merupakan seorang wanita berusia 114 tahun, yang tinggal di wilayah Nara, dekat Kyoto, Jepang. Sampai usia 80 tahun, wanita itu masih aktif bekerja sebagai dokter kandungan dan ginekolog, serta dokter umum.

Setelah perang dunia II, ia mengambil alih klinik keluarganya dan berkontribusi pada perawatan medis setempat. Selama menjadi dokter, Shigeko Kagawa selalu siap siaga melayani pasien-pasiennya, tanpa mengenal waktu.

Agar tetap bugar dan berumur panjang, Kagawa selalu disiplin dalam menjalani rutinitasnya. Mulai dari tidur dan bangun di waktu yang sama setiap hari, serta membatasi diri dengan porsi makan kecil.

Kagawa juga selalu makan tiga kali dalam sehari. Salah satu sumber kekuatannya bisa berumur panjang adalah berjalan kaki.

“Waktu saya menjadi dokter, belum ada mobil seperti sekarang. Jadi, saya pakai bakiak dan banyak jalan kaki, mungkin itu sebabnya saya kuat dan sehat,” terangnya yang dikutip dari NDTV.

“Saya bermain setiap hari. Energi saya adalah aset terbesar. Pergi ke mana pun yang saya mau, makan apapun yang saya mau, dan melakukan apapun yang saya mau. Saya bebas dan mandiri,” bebernya.

Tak hanya bugar, secara intelektual Kagawa masih sangat baik. Ia menghabiskan harinya dengan menonton TV, membaca koran dengan bantuan kaca pembesar, hingga menulis kaligrafi.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com