10 Tebak-tebakan Asah Otak, Jangan Ngaku Punya IQ Tinggi Kalau Nggak Bisa Jawab


Jakarta

Kalau kamu mau mencari cara seru untuk mengisi waktu luang, sekaligus mengasah ketajaman berpikir otak, tebak tebakan ini bisa jadi pilihan yang tepat. Permainan ini bisa membuat suasana lebih menyenangkan.

Mulai dari pertanyaan sederhana sampai yang memutar otak, tebak-tebakan cocok dimainkan bersama teman. Tantang dirimu dengan tebak-tebakan berikut ini.

Tebak-tebakan Asah Otak

Coba jawab tebak-tebakan berikut. Jangan intip jawabannya dulu ya.


1. Sebuah pesawat terbang dari Jakarta ke Medan dalam waktu 1 jam 20 menit, namun pesawat tersebut bisa terbang dari Medan ke Jakarta dalam waktu 80 menit. Mengapa bisa begitu?
2. Beri aku udara dan aku akan hidup. Beri aku air dan aku akan mati. Siapakah aku?

3. Siapakah aku? Sebesar gajah, tapi tidak berat?

4. Setiap malam aku diberitahu apa yang harus dilakukan. Setiap pagi aku melakukan apa yang diperintahkan. Tapi aku selalu saja dimarahi. Siapa aku?

5. Siapakah aku? Aku dimiliki semua orang. Aku selalu naik, tidak pernah turun.

6. Aku tidak bisa berjalan ke kiri dan ke kanan. Aku hanya bisa berjalan ke atas dan ke bawah. Siapa aku?

7. Hewan apa yang berkaki empat tapi tidak berjalan?
8. Seorang pekerja mengkombinasikan dua tumpukan semen dengan tiga yang lain. Berapa banyak tumpukan yang dia miliki?
9. Punya kepala merah, jalannya mundur, tapi bukan ubur-ubur. Apa itu?
10. David akan pergi sehari untuk perjalanan ke hutan. Dia meminta istrinya untuk mengemas sesuatu untuk dimakan, diminum dan sesuatu untuk dibakar ketika dia merasa kedinginan. Ketika David membuka ranselnya, dia hanya menemukan satu hal, apa itu?

Jawaban Tebak-tebakan Asah Otak

Bagaimana? Berapa soal yang mampu dijawab dengan benar?

1. Memang seharusnya begitu, sebab 1 jam 20 menit sama dengan 80 menit
2. Kobaran api
3. Bayangan gajah
4. Alarm jam
5. Usia
6. Lift
7. Katak, sebab katak melompat
8. Satu tumpukan semen yang tinggi
9. Obat nyamuk
10. Kelapa. Air kelapa bisa diminum, dagingnya bisa dimakan, batoknya bisa dibakar.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Viral Punya Pasangan Gigi Berlubang Disebut Bisa Menular, Begini Kata Dokter Gigi

Jakarta

Viral narasi di media sosial Threads yang membahas masalah gigi berlubang bisa menular. Pembuat narasi tersebut juga mengajak orang lain untuk selektif dalam memilih pasangan.

“Siapa yang baru tau kalo gigi berlubang itu menular????? 😭🤚🏻 bae2 deh milih pasangan,” tutur warganet @leaaxxxx dilihat detikcom, Minggu (5/10/2025).


Lantas, bagaimana sih faktanya?

Ketua Departemen Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Indonesia (FKG UI), Prof Dr drg Febriana Rahmayanti, Sp PM, Subsp Infeksi dan Imunitas mengatakan proses terjadinya gigi berlubang atau karies sebenarnya bisa disebabkan oleh banyak faktor.

Ia menjelaskan, proses terbentuknya karies atau gigi berlubang tidak terjadi secara spontan, melainkan melalui interaksi beberapa faktor, seperti keberadaan bakteri Streptococcus mutans, konsumsi karbohidrat olahan yang mudah melekat pada gigi, serta lamanya sisa makanan menempel di permukaan gigi.

“nah si bakteri streptococcus mutans itu bisa menyebabkan adanya gigi yang tadinya keras itu menjadi lunak, sehingga terjadi proses gigi berlubang. jadi itu perlu faktor tersebut,” ucapnya saat ditemui di Jakarta Pusat, Minggu (5/10/2025).

Menanggapi isu penularan penyakit mulut antar pasangan, Prof Febriana menegaskan bahwa yang berpindah bukanlah penyakit lubang giginya, melainkan bakterinya. Ia menambahkan, pola perpindahan tersebut tidak hanya dapat terjadi antar pasangan, tetapi juga antara ibu dan anak, terutama ketika terdapat pertukaran alat makan atau paparan air liur secara tidak sengaja.

“Perpindahan si bakteri dari streptococcus mutans yang memang ada di dalam rongga mulut kita, di dalam air ludah, yang bisa berpindah kepada orang yang lain,” ucapnya lagi.

Meskipun begitu, Prof Febriana menyebut perpindahan bakteri tidak otomatis menyebabkan seseorang mengalami gigi berlubang. Hal ini dikarenakan membutuhkan waktu dan kondisi tertentu.

“Makanya di sini peran kebersihan mulut, cara sikat gigi yang baik itu harus diperhatikan,” ucapnya lagi.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

Pengakuan Dokter yang Amputasi Korban Selamat dari Reruntuhan Ponpes Al Khoziny


Jakarta

Haikal (13) merupakan salah satu santri yang selamat dari maut di balik reruntuhan Pondok Pesantren Al Khoziny. Santri tersebut harus kehilangan kaki kirinya yang diamputasi dokter demi keselamatan hidupnya.

Amputasi dilakukan di RSUD R.T. Notopuro Sidoarjo hingga Sabtu (4/10) dini hari sekitar pukul 00.30 WIB. Tindakan ini diambil setelah tim dokter menilai kondisi Haikal sudah masuk fase darurat medis.


Spesialis ortopedi dan traumatologi RSUD R.T Notopuro Sidoarjo, dr Larona Hydravianto menjelaskan alasan medis mengapa amputasi harus dilakukan. Menurutnya, hal ini berdasarkan indikasi medis lantaran Haikal mengalami dead limb.

“Kali kita sudah menyebutnya kaki kirinya atau tungkai bawah kirinya ini sudah sampai pada fase dead limb,” ujar Larona, Sabtu (4/10/2025), dikutip dari detik Jatim.

Dead limb berarti, kaki Haikal dianggap mati. Sebab, tak ada aliran darah ke tungkai bawah. Selain itu, kondisi jari-jari Haikal sudah membiru, keriput, dan tidak bisa digerakkan. Pemeriksaan USG Doppler juga memperkuat hasil tersebut.

“Artinya, dalam tanah kutip, kakinya ini sudah mati. Ya, itu ditandai juga sudah tidak adanya flow atau aliran darah ke tungkai bawah. Terus kemudian sudah teraba dingin, kemudian kulitnya juga sudah muncul bola-bola atau gelembung-gelembung air di permukaan kulit,” jelasnya.

Larona menegaskan, kondisi ini saja sudah merupakan indikasi amputasi. Namun ada hal lain yang lebih mengharuskan, yakni adanya sepsis atau infeksi sistemik.

Lanjutkan membaca di sini

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Viral Wanita Jaksel Kena TB Kelenjar Getah Bening di Usia 25, Awalnya Keluhkan Gejala Ini


Jakarta

Seorang wanita di Jakarta Selatan bernama Nur Fadilah membagikan kisahnya yang terkena tuberkulosis (TB/TBC) kelenjar getah bening atau tuberculous peripheral lymphadenopathy. Wanita berusia 25 tahun itu awalnya mengeluhkan gejala berupa benjolan.

Awalnya, ia mengira benjolannya akan hilang dalam waktu satu minggu. Namun, tak disangka benjolan tersebut justru menetap hingga lima bulan. Adapun gejala awal yang dirasakan Nur berupa benjolan yang tak nyeri, keras, dan tak bergerak saat dipegang.

Dirinya juga mengeluhkan demam dan berat badan tidak naik meski sudah makan banyak.


“Aku mikirnya sih infeksi biasa aja, nggak ada mikir penyakit bahaya lain kaya TB ataupun kanker kelenjar getah bening,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Sabtu (4/10/2025).

“Aku udah lima bulanan ada benjolan,” lanjutnya lagi.

Saat ini, Nur tengah menjalani pengobatan selama delapan bulan. Dirinya juga menjauhi makanan seperti fast food, gula, dan makanan yang mengandung minyak berlebih. Bahkan pergi ke manapun harus menggunakan masker.

“Aku belum tau si ya penyebab TB dari mana, soalnya dokter nggak ada bilang,” ucapnya.

Dikutip dari Vinmec, Tuberculous lymphadenopathy atau limfadenopati tuberkulosis dalah bentuk infeksi tuberkulosis yang terjadi di luar paru-paru (ekstrapulmoner). Kondisi ini dapat ditemukan pada anak-anak maupun orang dewasa, baik laki-laki maupun perempuan.

  • Limfadenopati tuberkulosis dibagi menjadi dua jenis berdasarkan lokasi infeksinya:
  • Limfadenopati tuberkulosis perifer – meliputi kelenjar getah bening di leher, ketiak, atau selangkangan.
  • Limfadenopati tuberkulosis viseral – melibatkan kelenjar getah bening di area mediastinum (dada bagian tengah) atau mesenterium (lipatan usus).
  • Namun, kasus limfadenopati tuberkulosis perifer jauh lebih sering ditemukan dibandingkan bentuk viseral, terutama limfadenitis tuberkulosis servikal (di leher). Kondisi ini terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis masuk melalui area yang terluka di hidung, mulut, atau tenggorokan, kemudian menetap dan menyebabkan pembengkakan kelenjar getah bening.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

Studi Beberkan Rahasia Umur Panjang Nenek Usia 117 Tahun, Ternyata Simpel Banget!


Jakarta

Pada usia 117 tahun, seorang nenek bernama Maria Branyas dinyatakan sebagai orang tertua yang masih hidup di dunia. Menurut para peneliti, umur panjangnya bukan semata-mata karena keberuntungan.

Dikutip dari New York Post, dalam pernyataannya kepada Guinness World Records, Branyas mengaitkan usia panjangnya dengan gaya hidup yang teratur, tenang, menjaga hubungan baik dengan keluarga dan teman, dekat dengan alam, memiliki emosi yang stabil, tidak banyak khawatir, tidak menyesali masa lalu, selalu berpikir positif, serta menjauh dari orang-orang ‘toxic’.


Wanita ini lahir di San Francisco, California, lalu pindah ke Spanyol bersama keluarganya dan menetap di sana hingga akhir hayat. Sebelum meninggal pada 19 Agustus 2024, para ilmuwan dari Josep Carreras Institute, Barcelona, Spanyol, sempat meneliti sampel gen Branyas untuk mengetahui faktor yang mendukung umur panjangnya.

Tim peneliti menggunakan metode non-invasif untuk mengambil sampel dari tiga jenis jaringan tubuh. Mereka kemudian menganalisis genom, epigenom, transkriptom, proteom, dan metabolom Branyas.

Meski hasil analisis menunjukkan adanya tanda-tanda penuaan, ditemukan pula bahwa Branyas memiliki karakteristik genetik yang terkait dengan neuroproteksi dan kardioproteksi, serta tingkat peradangan yang rendah, yang diyakini berperan dalam menjaga kesehatannya hingga usia lebih dari satu abad.

“Branyas memiliki genom luar biasa yang diperkaya dengan varian gen yang berkaitan dengan peningkatan umur pada spesies lain (seperti anjing, cacing, dan lalat) dan gen yang memberikan perlindungan kardiolipidik dan retensi kognisi,” ujar kepala kelompok Epigenetika Kanker di Institut Penelitian Leukimia Josep Carreras, Dr Manel Esteller kepada Fox News Digital.

“Pada saat yang sama, ia tidak memiliki varian gen yang terkait dengan risiko patologi seperti kanker, Alzheimer, dan gangguan metabolisme,” tuturnya.

Selain itu, Branyas juga diketahui memiliki jumlah besar bakteri menguntungkan Bifidobacterium dalam mikrobiomanya. Menurut para peneliti, hal ini kemungkinan disebabkan oleh kebiasaannya sering mengonsumsi yoghurt.

Bakteri Bifidobacterium berperan penting dalam menjaga kesehatan tubuh, antara lain dengan meningkatkan sistem kekebalan, menyeimbangkan peradangan, mengatur metabolisme, serta membantu mencerna karbohidrat dan serat tertentu.

“Kami menjelaskan kepadanya bahwa konsumsi yoghurt dan komposisi bakteri di ususnya mungkin berkaitan dengan umur panjangnya,” kata Esteller.

“Selain itu, profil lipidnya luar biasa – kolesterol sangat rendah, LDL (lemak jahat) rendah, dan HDL (lemak baik) tinggi,” lanjutnya. “Ini berkaitan dengan pola makannya yang hemat dan gen yang dengan cepat memetabolisme molekul-molekul berbahaya tersebut.”

Dia diketahui juga tidak pernah merokok atau minum alkohol. Menurut peneliti, usia biologisnya lebih muda dibandingkan usia kronologisnya.

Esteller menggambarkan Branyas sebagai sosok yang luar biasa, dengan senyum yang mampu mencerahkan ruangan, serta optimisme yang sangat dibutuhkan banyak orang. Dia juga orang yang antusias dalam membantu sesama.
Dalam catatan Guinness, Branyas tidak memiliki masalah kesehatan serius, selain gangguan pendengaran dan sedikit keterbatasan mobilitas. Meski begitu, pikirannya tetap sangat jernih hingga usia lanjut.

Tim peneliti menyimpulkan pola makan yang sehat, jaringan sosial yang aktif dan beragam, serta ketiadaan kebiasaan buruk kemungkinan besar berperan dalam umur panjang Branyas. Namun, mereka menekankan bahwa diperlukan lebih banyak penelitian untuk memastikan hubungan antara karakteristik biologis dan kebiasaan hidup tertentu.

“Saya pikir umur panjang juga soal keberuntungan. Keberuntungan dan genetika yang baik,” kata Branyas kepada Guinness.

6 Faktor Umur Panjang Branyas menurut Penelitian

Dalam studi ini, para peneliti mengidentifikasi faktor-faktor yang kemungkinan besar mendukung penuaan yang sehat dan memperpanjang umur Branyas.

  • Genom yang protektif dan tangguh, dengan varian gen terkait umur panjang, serta mampu menangkal penyakit serius
  • Metabolisme yang efisien dalam menyingkirkan lemak dan gula berbahaya
  • Tingkat peradangan yang rendah
  • Sistem kekebalan tubuh yang efektif dalam melawan mikroorganisme, tanpa menyerang sel tubuh sendiri
  • Mikrobioma yang bermanfaat, yang menjadi ciri khas individu yang jauh lebih muda, dengan beberapa untaian bakteri anti-inflamasi.
  • Usia biologisnya sekitar 23 tahun lebih muda dari usia kronologisnya.

Studi ini juga menunjukkan, perubahan pola makan tidak hanya membantu menghindari obesitas dan penyakit terkait lainnya, tapi juga memperpanjang umur dengan meningkatkan kesehatan usus.

“Penemuan gen-gen yang berkaitan dengan karakteristik supercentenarian bisa menjadi target baru untuk pengembangan obat-obatan, membuka peluang bagi terciptanya obat yang lebih ‘cerdas’ guna memperpanjang usia sehat,” kata Esteller.

Para peneliti mencatat, penelitian ini mempunyai beberapa keterbatasan, termasuk fakta bahwa penuaan adalah proses yang sangat individual, yang dibentuk oleh banyak faktor genetik dan lingkungan.

“Menarik kesimpulan yang berlaku secara luas dari satu subjek saja harus dilakukan dengan hati-hati,” tulis peneliti.

“Keterbatasan terakhir dari penelitian kami adalah kami belum mempelajari efek olahraga atau penyesuaian metabolisme, atau menilai efek obat yang menargetkan beberapa fitur yang diamati untuk mengeksplorasi potensi efek anti-penuaan,” tambah para peneliti.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Dokter Ungkap Aroma Khas Miss V yang Normal, Seperti Apa Sih?


Jakarta

Bau atau aroma pada vagina memang bisa membuat tidak nyaman. Meskipun sebagian aroma sebenarnya normal, namun jika muncul bau yang tidak sedap, hal ini sering kali membuat wanita merasa khawatir.

Dikutip dari laman Prevention, vagina memang tidak seharusnya beraroma seperti bunga mawar. Namun, ada beberapa jenis aroma yang masih tergolong normal dan bisa dikenali.

“Seharusnya tidak berbau menyengat,tapi ada aroma vagina yang normal,” kata direktur medis Northwestern Medicine Center for Sexual Health and Menopause Lauren Streicher, MD.


“Seorang perempuan yang diajari bahwa alat kelaminnya tidak sedap sejak usia muda lebih cenderung mencium bau [tidak sedap] ketika tidak ada yang mencurigakan,” katanya.

Ada beberapa aroma vagina lebih umum dibandingkan yang lain. Menurut dokter spesialis kandungan dan kebidanan di RS Winnie Palmer, Christine Greves, MD, bau ini cukup sering muncul:

  • Bau asam atau tajam
  • Bau ragi
  • Bau yang sedikit manis
  • Bau metalik
  • Bau seperti amonia
  • Bau seperti bau badan.

Penyebab Aroma Vagina

Salah satu penyebab bau vagina yang normal di antaranya adalah keringat.

Menurut dokter kandungan dan ginekolog Kiarra King, MD, FACOG, bau badan dan vagina yang berkeringat sebenarnya merupakan alasan yang sangat umum untuk bau vagina.

“Di mana pun terdapat banyak folikel rambut dan kelenjar keringat yang kita temukan di ketiak dan juga di daerah kemaluan dengan rambut kemaluan, akan selalu ada kecenderungan lebih tinggi untuk berkeringat,” jelas dr King.

“Dan jadi di mana Anda memiliki keringat dan kelembapan dan terutama di mana ada rambut yang berpotensi memerangkap kelembaban, dan bakteri, itu hanyalah pengaturan yang sempurna untuk bau,” tambahnya.

Selain itu, ketidakseimbangan flora normal di vagina juga bisa menyebabkan bau amis, iritasi, keputihan encer, atau tidak ada sama sekali. Bakteri bisa menyerang kapan saja, tapi paling parah setelah menstruasi atau berhubungan seks, sebab darah dan air mani mengganggu pH alami.

Adapun kemungkinan penyebab bau vagina yang tidak normal yaitu vaginosis bakteria, jenis peradangan vagina yang paling umum yang disebabkan oleh perubahan mikrobioma vagina. Hal ini menyebabkan keputihan, bau tak sedap, dan iritasi.

Kemungkinan penyebab lainnya adalah trikomoniasis yang merupakan infeksi menular seksual. Penyakit ini bisa menyebabkan keputihan encer berwarna abu-abu.

“Mungkin ada iritasi atau gatal di area vagina atau vulva [dan] mungkin ada bau yang menurut orang-orang adalah bau amis atau busuk,” kata dr King.

Sementara, penyebab langka dari bau vagina di antaranya kanker serviks, dan fistula rektovagial, hubungan antara vagina dan rektum atau anus yang seharusnya tidak ada.

Cara Mencegah Bau Vagina yang Tidak Sedap

Berikut beberapa cara mencegah bau vagina:

  1. Gunakan pembersih yang lembut. dr King menyarankan penggunaan sabun lembut tanpa pewangi atau bahkan hanya air. Lakukan pembersihan secara eksternal pada area vulva dan tidak menggunakan apapun ke dalam vagina, serta bersihkan area lipatan labia.
  2. Makan makanan seimbang. Makanan seperti bawang bombay, bawang putih, produk susu, daging, serta alkohol yang berlebihan bisa mengubah aroma vagina
  3. Tetap terhidrasi. Sebab, dehidrasi bisa menyebabkan urine berbau amonia pekat yang bisa meninggalkan bau aneh di vagina.
  4. Kenakan pakaian ringan dan menyerap keringat. Sebab, semakin ketat pakaian, semakin banyak panas dan kelembaban terperangkap di dalam dan sekitar vulva, sehingga meninggalkan risko bau tak sedap.

Kapan Harus Waspada?

Secara umum, jika bau tidak normal terus berlanjut dan disertai gejala tambahan seperti nyeri, rasa terbakar, gatal, atau keluarnya cairan yang tidak biasa, sebaiknya periksakan diri ke dokter.

Menurut dr King apapun yang tidak biasa atau tidak nyaman dalam hal keluarnya cairan atau bau, tentu harus dievaluasi dan diperiksa.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Terungkap! Ini yang Terjadi pada Otak Hanya dalam 4 Hari Setelah Konsumsi Junk Food


Jakarta

Sebuah studi yang dilakukan oleh peneliti dari University of North Carolina (UNC) School of Medicine mengungkap bagaimana konsumsi junk food atau makanan cepat saji dapat mengubah pusat memori di otak dan meningkatkan risiko gangguan fungsi kognitif. Temuan ini membuka peluang baru untuk melakukan pencegahan terhadap hilangnya memori jangka panjang yang berkaitan dengan obesitas.

Dikutip dari laman Medical Xpress, para peneliti menemukan bahwa sekelompok sel otak khusus di area hipokampus yang disebut interneuron CCK menjadi terlalu aktif setelah mengonsumsi makanan tinggi lemak. Kondisi ini terjadi akibat terganggunya kemampuan otak dalam menerima glukosa sebagai sumber energi utama.

Aktivitas berlebihan tersebut mengganggu proses pengolahan memori di hipokampus, bahkan hanya setelah beberapa hari mengonsumsi makanan berlemak tinggi. Jenis makanan ini serupa dengan makanan cepat saji yang kaya lemak jenuh seperti burger keju dan kentang goreng. Penelitian juga mengungkap bahwa protein PKM2, yang berfungsi mengatur cara sel otak memanfaatkan energi, memiliki peran penting dalam terjadinya gangguan ini.

“Kami tahu bahwa pola makan dan metabolisme dapat memengaruhi kesehatan otak, tetapi kami tidak menyangka akan menemukan kelompok sel otak yang spesifik dan rentan, yaitu interneuron CCK di hipokampus, yang secara langsung terganggu oleh paparan pola makan tinggi lemak jangka pendek,” ujar Juan Song, Ph.D, peneliti utama yang merupakan anggota UNC Neuroscience Center.


Menurut Song, hal yang paling mengejutkan bagi tim peneliti adalah seberapa cepat sel-sel otak tersebut mengubah aktivitasnya sebagai respons terhadap berkurangnya pasokan glukosa, serta bagaimana perubahan kecil ini saja sudah cukup untuk mengganggu daya ingat.

Dalam penelitian, tikus percobaan diberi pola makan tinggi lemak yang menyerupai konsumsi makanan cepat saji. Hanya dalam waktu empat hari, aktivitas interneuron CCK di pusat memori otak meningkat secara abnormal. Hasil ini menunjukkan bahwa makanan tinggi lemak dapat memengaruhi fungsi otak hampir seketika, bahkan sebelum terjadi kenaikan berat badan atau munculnya diabetes.


Hasil penelitian juga menyoroti betapa sensitifnya sirkuit memori otak terhadap pola makan dan menegaskan pentingnya nutrisi dalam menjaga kesehatan otak. Pola makan tinggi lemak yang kaya akan lemak jenuh berpotensi meningkatkan risiko neurodegeneratif, seperti demensia dan Alzheimer.

“Penelitian ini menyoroti bagaimana apa yang kita makan dapat dengan cepat memengaruhi kesehatan otak dan bagaimana intervensi dini, baik melalui puasa maupun obat-obatan, dapat melindungi memori dan menurunkan risiko masalah kognitif jangka panjang yang terkait dengan obesitas dan gangguan metabolisme,” kata Song.

Menurutnya, dalam jangka panjang strategi semacam ini bisa membantu mengurangi peningkatan beban kasus demensia dan Alzheimer yang berkaitan dengan gangguan metabolik. Sekaligus, menawarkan perawatan yang lebih holistik dengan memperhatikan kesehatan tubuh dan otak secara bersamaan.

Penelitian ini sedang berlangsung untuk lebih memahami bagaimana neuron-neuron sensitif glukosa ini mengganggu ritme otak yang mendukung daya ingat. Para peneliti berencana menguji terapi-terapi tertarget ini bisa diterapkan pada manusia dan bagaimana pola tinggi lemak bisa menjadi faktor penyebab Alzheimer.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Heboh Radioaktif di Cikande, Pakar Ungkap 2 Kelompok Ini Paling Rentan Terkena Dampak


Jakarta

Kecamatan Cikande di Kabupaten Serang, Banten, ditetapkan sebagai wilayah yang terkontaminasi radioaktif Cesium-137 (Cs-137). Sumber paparan diduga berasal dari material reaktor nuklir yang masuk dari luar negeri.

Dosen Fakultas Kedokteran IPB University, dr Laila Rose Foresta, SpRad (K) NKL, mengatakan, ancaman zat radioaktif tidak hanya berdampak langsung pada kesehatan, tetapi juga menimbulkan risiko jangka panjang hingga memengaruhi generasi mendatang.

Menurutnya, radiasi tidak punya bau, rasa, atau warna. Jika jumlahnya sangat tinggi, tubuh bisa langsung memberi tanda misalnya luka bakar pada daerah kulit yang terkena, atau rasa mual, muntah, atau lemas hanya beberapa jam setelah terpapar.


“Gejala ini disebut acute radiation syndrome (ARS). Tapi kalau jumlahnya kecil dan berulang, tubuh tidak langsung memberi sinyal bahaya. Radiasi bisa diam-diam mengendap di organ, lalu merusak sel sedikit demi sedikit,” paparnya, dikutip dari laman IPB University.

Ia menuturkan, efek paparan radiasi dapat berbeda pada setiap orang. Efek ini yang disebut dengan efek stokastik.

“Dalam jangka pendek, paparan radiasi tinggi bisa menyebabkan gangguan saluran cerna hingga menurunkan sel darah putih. Namun dalam jangka panjang, risikonya lebih serius: kanker, katarak, hingga menyebabkan kerusakan sumsum tulang belakang yang menimbulkan anemia, leukopenia, hingga leukemia,” jelasnya.

Kelompok Paling Berisiko

Menurut dr Laila, anak-anak dan ibu hamil merupakan kelompok paling rentan terhadap paparan radiasi. Hal ini karena sel dalam tubuh seorang anak masih dalam masa pertumbuhan. Paparan radiasi berulang dapat menyebabkan gangguan pada proses pertumbuhan tersebut, keterlambatan perkembangan otak, hingga masalah hormonal pada anak,

Selain itu, radiasi juga menimbulkan risiko tinggi pada sistem reproduksi. Radiasi, jelas dr Laila, dapat menurunkan kesuburan akibat kerusakan produksi sel sperma atau ovum. Pada ibu hamil, terutama trimester pertama, paparan radiasi bisa meningkatkan risiko keguguran, kelahiran prematur, cacat bawaan, hingga retardasi mental pada bayi.

“Kalau radiasi mengenai sel germinal, mutasi DNA bisa diwariskan ke generasi berikutnya. Jadi risikonya bukan hanya untuk pasien, tapi juga keturunannya,” tegasnya.

Untuk mencegah dampak lebih lanjut, langkah utama adalah deteksi dan penanganan dini. dr Laila menjelaskan, jika seseorang terpapar radiasi tinggi, tindakan pertama adalah dekontaminasi eksternal, yakni melepaskan pakaian dan mencuci tubuh secara menyeluruh menggunakan sabun dan air mengalir.

Jika pasien sudah menunjukkan gejala, maka dilakukan perawatan suportif, seperti pemberian cairan, obat antimual, hingga antibiotik profilaktik bila jumlah sel darah putih menurun.

“Kalau dekontaminasi internal, kami memberikan obat-obatan yang dapat mengikat zat radioaktif dalam tubuh agar bisa dikeluarkan lewat ekskresi. Contohnya, tablet KI untuk mengikat I-131 supaya tidak menumpuk di tiroid, atau prussian blue dan Zn-DTPA untuk jenis zat tertentu,” jelasnya.

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan RI telah memeriksa lebih dari 1.500 orang yang beraktivitas di kawasan industri dan wilayah sekitarnya. Dari hasil pemeriksaan, sebanyak sembilan orang terindikasi positif terpapar radioaktif Cs-137 melalui uji whole body counter (WBC), sementara enam orang lainnya terdeteksi positif berdasarkan hasil pemeriksaan menggunakan surveymeter.

Meski begitu, Kepala Biro Komunikasi dan Pelayanan Publik Kemenkes RI, Aji Muhawarman mengatakan pasien yang terpapar radioaktif sudah dipulangkan dari rumah sakit.

“Pasien sudah pulang nggak dirawat lama. Ditangani khusus dan diberi obat. Tanpa gejala dan kondisi baik,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Jumat (3/10).

Aji menjelaskan, pasien yang terpapar tersebut hanya dirawat satu hari dan sudah diberikan obat untuk dikonsumsi beberapa waktu ke depan. Kondisi pasien juga dilaporkan tanpa gejala dan dalam kondisi baik.

“Nggak lama hanya 1 hari (dirawat) dan kemarin diberi obat prussian blue untuk dikonsumsi beberapa waktu ke depan,” lanjutnya.

(suc/suc)



Sumber : health.detik.com

Jangan Terlalu Pagi, Ini Waktu Terbaik untuk Minum Kopi


Jakarta

Kopi merupakan minuman ‘wajib’ bagi sebagian orang sebelum beraktivitas. Minum kopi pada waktu tertentu bisa memberikan dampak besar pada tingkat energi dan kesehatan.

Dikutip dari laman Health, sebetulnya, waktu terbaik minum kopi bergantung pada energi alami, ritme sirkadian dan seberapa sensitif tubuh terhadap kafein. Tapi secara umum, kedua waktu berikut bisa menjadi momen yang tepat untuk minum kopi:

1. Tengah Pagi-Menjelang Siang (Sekitar pukul 9.30-11.30)

Penelitian menunjukkan bahwa kortisol, hormon yang bertanggung jawab atas kewaspadaan mulai meningkat secara alami di pagi hari dan mencapai puncaknya tepat saat seseorang bangun. Akan tetapi, kadar kortisol pada akhirnya menurun seiring berjalannya waktu di pagi hari, sehingga seseorang mungkin merasa kurang waspada. Saat itu diduga menjadi waktu yang tepat untuk menikmati secangkir minuman berkafein.


“Tidak ada panduan khusus untuk menunggu minum kafein hingga kadar kortisol menurun, karena sensitivitas setiap orang berbeda,” kata ahli diet Kourtney Johnson, RD, LD.

Namun, membiarkan tubuh terbangun secara alami sebelum minum kopi bisa membantu menjaga energi tetap stabil sepanjang pagi.

“Jika Anda menunggu bahkan 90 menit setelah membuka mata untuk minum secangkir kopi pagi Anda, Anda akan mendapatkan hasil yang jauh lebih besar,” kata psikologi klinis Michael Breus, PhD.

Menunda minum kopi hingga setelah sarapan juga bisa menjadi langkah yang cerdas. Sebab, beberapa orang bisa mengalami ketidaknyamanan gastrointestinal ketika minum kopi dalam keadaan perut kosong.

Kendati demikian, tidak semua ahli sepakat dengan hal ini. Salah satu penelitian menunjukkan bahwa menunda minum kopi tidak membantu menghindari penurunan energi di sore hari. Bahkan kebiasaan itu justru bisa membuat seseorang cenderung minum kopi tambahan di waktu yang terlalu malam.

2. Siang Hari-Menjelang Sore Hari (Sekitar pukul 12.00-13.00)

Banyak orang yang mengalami penurunan energi beberapa jam setelah makan di siang hari. Jadi, menurut ahli diet Johnson, secangkir kopi di sore hari mungkin menjadi waktu yang tepat untuk meningkatkan kewaspadaan dan fokus mental.

“(Itu karena) kafein menghalangi adenosin, zat kimia yang menumpuk di otak Anda dan membuat Anda merasa mengantuk,” kata spesialis pengobatan tidur, Angela Holliday Bell, MD.

Tapi, secangkir kopi mungkin tidak cocok untuk semua orang. Bagi orang yang memiliki toleransi kafein rendah, efeknya terhadap kualitas tidur bisa lebih besar. Tapi, ada juga orang yang tetap bisa mengonsumsi kafein di waktu lebih sore tanpa masalah. Semua bergantung pada masing-masing individu.

Kapan Harus Menghindari Asupan Kopi?

Berikut waktu-waktu yang sebaiknya dihindari dalam mengonsumsi kopi.

1. Sore atau Malam (Setelah jam 3 Sore)

Kafein bisa bertahan lama di dalam tubuh setelah kopi diminum. Jadi, minum secangkir kopi terlalu malam bisa mengganggu tidur. Khususnya, asupan kafein di sore hari bisa menyebabkan:

  • Tidur yang kurang nyenyak
  • Susah tidur
  • Gejala kurang tidur pada hari berikutnya, ada perubahan suasana hati, kelelahan, serta kesulitan fokus atau menyelesaikan tugas.

Rata-rata orang membutuhkan waktu antara enam hingga delapan jam untuk memetabolisme kafein ,” kata Breus. Jadi, mengurangi asupan kafein sekitar pukul 15.00 akan membuat seseorang siap tidur pukul 23.00.

Kendati demikian, setiap orang memetabolisme kafein secara berbeda. Beberapa orang memiliki variasi genetik, sehingga tubuh memproses stimulan lebih lambat. Artinya, mereka mungkin merasakan efek kopi lebih tajam, atau efeknya mungkin membutuhkan waktu lebih lama untuk hilang. Untuk kelompok ini, mungkin sebaiknya berhenti minum kopi setelah tengah hari.

2. Saat Stres

Jika saraf bekerja berlebihan karena stres, efek stimulasi kopi bisa memperburuk keadaan. Kafein secara singkat akan meningkatkan tekanan darah dan detak jantung. Hal ini bisa menyebabkan peningkatan gejala stres dan kecemasan.

“Mereka yang sensitif terhadap kafein mungkin mengalami gejala-gejala sepert jantung berdebar mual, cemas, dan rasa gelisah,” kata ahli jantung Deepak Viviek, MD. Gejala lainnya mungkin meliputi insomnia, tekanan darah tinggi, dan sakit kepala.

(elk/suc)



Sumber : health.detik.com

Ini Merek Obat Batuk Sirup yang Diduga Sebabkan Kematian 9 Anak di India


Jakarta

Sebanyak sembilan anak di India meninggal dunia dikaitkan dengan konsumsi sirup obat batuk. Uji laboratorium terhadap sampel sirup yang dikonsumsi anak-anak tersebut mengungkapkan bahwa sirup tersebut terkontaminasi dietilen glikol (DEG), zat beracun yang digunakan dalam pelarut industri yang dapat berakibat fatal jika tertelan, bahkan dalam jumlah kecil.

Kematian sembilan anak, semuanya berusia di bawah lima tahun, terjadi sejak akhir Agustus di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan.

“Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan,” kata Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.


Produk yang tercemar itu dijual dengan merek Coldrif Cough Syrup, diproduksi oleh Sresan Pharma di sebuah unit di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Imbas kejadian tersebut, penjualan obat batuk sirup itu dilarang di setidaknya tiga negara bagian India.

Mohan Yadav, kepala menteri Madhya Pradesh, tempat sebagian besar kematian dilaporkan, mengatakan penjualan sirup tersebut telah dilarang di seluruh negara bagian bagian tengah tersebut.

“Penjualan produk lain dari perusahaan yang memproduksi sirup tersebut juga dilarang,” ujarnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Madhya Pradesh (MPFDA) menyatakan tiga dari 13 sampel yang dianalisis bebas kontaminasi, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan. Pihak berwenang telah meluncurkan inspeksi terhadap 19 produsen obat di enam negara bagian untuk mengidentifikasi celah kendali mutu dan merekomendasikan perbaikan guna mencegah insiden di masa mendatang, ungkap kementerian.

Sresan Pharma tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui email, lapor kantor berita Reuters.

Sirup obat batuk yang diproduksi di India telah menjadi sorotan global dalam beberapa tahun terakhir, dengan kematian terkait konsumsinya dilaporkan dari seluruh dunia, termasuk kematian lebih dari 70 anak di Gambia pada tahun 2022.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com