Jakarta –
Ada banyak cara untuk menjalin keintiman pasutri. Tak hanya dengan aktivitas bercinta, melainkan juga dengan memberikan afeksi dan perhatian satu sama lain, berpelukan, dan tentunya, berciuman.
Namun rupanya di samping kemampuannya membangun keintiman, alasan berciuman bisa terasa sangat nikmat bisa dijelaskan secara ilmiah. Berikut penjelasannya:
1. Berciuman dapat meningkatkan ikatan emosional
Berciuman menyebabkan reaksi kimia di otak, termasuk ledakan hormon oksitosin. Ini sering disebut sebagai ‘hormon cinta’ karena membangkitkan rasa kasih sayang dan keterikatan.
Dikutip dari Healthline, menurut sebuah studi tahun 2013, oksitosin sangat penting dalam membantu ikatan pria dengan pasangan dan tetap monogami. Di sisi lain, wanita mengalami ledakan oksitosin saat melahirkan, menyusui, dan memperkuat ikatan ibu-anak.
Berbicara tentang memberi makan, banyak yang percaya bahwa berciuman berasal dari praktik memberi makan dengan berciuman. Sama seperti burung yang memberi makan cacing kepada anak mereka, beberapa ibu ada yang melakukan hal serupa.
2. Berciuman berakar pada perasaaan cinta
Beberapa ciuman juga berakar pada perasaan cinta. Ketika jatuh cinta, efek dopamin dilepaskan saat melakukan sesuatu yang terasa menyenangkan, seperti berciuman, bersama si dia. Dopamin dan ‘hormon bahagia’ lainnya membuat seseorang dimabuk kepayang dan gembira. Semakin banyak seseorang mendapatkan hormon ini, semakin tubuh ketagihan untuk merasakannya lagi.
Berciuman bahkan dapat memungkinkan seseorang memiliki hubungan yang memuaskan. Dalam sebuah studi tahun 2013, pasangan dalam hubungan jangka panjang yang sering berciuman melaporkan peningkatan kepuasan hubungan.
3. Berciuman bisa juga terjadi karena dorongan seksual
Selain perasaan cinta dan kasih, penelitian menunjukkan bahwa bagi wanita, berciuman adalah cara untuk menilai calon pasangan. Partisipan wanita mengatakan mereka cenderung tidak berhubungan seks dengan seseorang tanpa berciuman terlebih dahulu. Mereka juga melaporkan bahwa seberapa baik ciuman dapat membuat atau menghancurkan peluang pasangannya untuk berhubungan seks.
Sama halnya dengan wanita, pria berciuman untuk mengenalkan hormon seks dan protein yang membuat pasangan wanita mereka lebih reseptif secara seksual.
Ciuman mulut dan lidah terbuka sangat efektif dalam meningkatkan gairah seksual karena meningkatkan jumlah produksi dan pertukaran air liur. Semakin banyak ludah yang ditukarkan, seseorang akan semakin aktif.
4. Secara umum memang terasa menyenangkan
Berciuman pada umumnya memang terasa menyenangkan. Ini karena bibir memiliki ujung saraf yang lebih banyak daripada bagian tubuh lainnya. Saat seseorang saling menekan bibir, itu akan menimbulkan rasa enak.
Bersamaan dengan oksitosin dan dopamine yang membuat seseorang merasakan kasih sayang dan euforia, berciuman melepaskan serotonin, yakni bahan kimia lain yang membuat seseorang merasa nyaman. Ini juga menurunkan kadar kortisol sehingga seseorang menjadi lebih rileks dan senang.
(vyp/vyp)
Image : unsplash.com/ Spacejoy