Category Archives: Dewasa

Warna Area Miss V Berubah Gelap, Normal atau Tidak Ya?

Jakarta

Seiring pertambahan usia, tubuh akan mengalami sejumlah perubahan, termasuk pada alat vital. Pada wanita, salah satu yang dapat terjadi adalah perubahan warna vagina yang menjadi lebih gelap.

Beberapa wanita mungkin akan panik dan menganggap hal tersebut sebagai tanda penyakit. Lantas, apakah warna vagina yang lebih gelap merupakan sesuatu yang normal atau tidak?

Dikutip dari Healthline, pakar dermatolog dari New York, Hadley King, MD menjelaskan warna gelap pada labia vagina adalah sesuatu yang normal. Fenomena ini dikenal juga sebagai hiperpigmentasi.


“Pada kebanyakan orang yang mengalami pubertas, kulit pada area kemaluan akan menjadi lebih gelap dibanding kulit lainnya. Warnanya bisa berbeda-beda pada setiap orang, tidak ada warna yang ‘normal’, tapi dia cenderung lebih gelap dibanding area tubuh lain,” tutur King.

Lalu, apa saja yang bisa menyebabkan Miss V berubah warna menjadi gelap? Berikut penjelasannya.

1. Faktor Hormon

Kulit memiliki sel bernama melanosit yang berfungsi untuk membentuk melanin. Pada area vagina, sel melanosit tersebut lebih sensitif terhadap perubahan hormon.

“Area kemaluan dapat berubah menjadi lebih gelap sebagai respons terhadap perubahan hormon yang terjadi sepanjang waktu. Misalnya saat pubertas, kehamilan, dan penuaan,” ucap pakar obstetri dan ginekologi dari Texas, Tamika Cross, MD.

2. Gesekan dan Peradangan

Perubahan warna pada vagina juga bisa disebabkan oleh gesekan. Misalnya, gesekan saat berhubungan intim.

“Seks dan segala sesuatu yang menyebabkan gesekan pada area tersebut dapat menyebabkan perubahan warna,” ujar dokter bedah anus Evan Goldstein, DO.

Gesekan juga bisa memicu terjadinya peradangan pada kulit, yang kemudian dapat menyebabkan hiperpigmentasi.

3. Pertambahan Usia

Pertambahan usia merupakan salah satu penyebab perubahan warna vagina yang paling umum. Cross menjelaskan hal tersebut bisa dipicu oleh trauma berulang selama dan perubahan hormon yang terjadi sepanjang kehidupan.

4. Resistensi Insulin

Pengidap resistensi insulin, khususnya mereka yang memiliki kelebihan berat badan, dapat mengalami kondisi yang disebut Acanthosis nigricans. Acanthosis nigricans dapat menyebabkan perubahan warna kulit menjadi lebih gelap pada beberapa bagian tubuh, termasuk vulva vagina, paha bagian dalam, dan leher belakang.

5. Infeksi

Pada beberapa kasus, warna vagina yang menggelap bisa disebabkan oleh infeksi jamur pada vulva. Infeksi tersebut meninggalkan bekas, sehingga vagina menjadi lebih gelap.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Lagi Ngetren Wanita di AS Suntik DNA Salmon ke Miss V, Biar Apa?


Jakarta

Memiliki kehidupan seks yang menggairahkan meski sudah berumur menjadi impian pasutri. Beragam cara dilakukan untuk meningkatkan hasrat seksual mereka.

Termasuk tren baru di Amerika Serikat saat para wanita ramai-ramai mengunjungi klinik kecantikan meminta layanan suntik DNA salmon ke vaginanya.

“Banyak wanita lanjut usia datang kepada saya dan mengatakan bahwa mereka tidak lagi memiliki gairah seksual apa pun,” kata Amanda Azzopardi, perawat estetika yang menjalankan klinik di London, Liverpool, dan North Wales, kepada Daily Mail.


“Jadi, kami melakukan ‘O-shot’ dan mereka melaporkan orgasme yang lebih kuat dan lebih sering, peningkatan pelumasan alami, dan gairah seksual yang lebih besar,” tambahnya.

Prosedur ‘O-shot’ adalah perawatan non-bedah yang dimaksudkan untuk meremajakan vagina dan meningkatkan gairah seksual. Biasanya hasilnya terliat setelah dua hingga empat sesi.

Beberapa jenis suntikan digunakan untuk prosedur ini, termasuk darah pasien sendiri atau DNA salmon.

Seiring bertambahnya usia, kulit mereka sering kehilangan elastisitasnya, yang dapat menyebabkan kekeringan pada vagina dan nyeri saat berhubungan seks.

Molekul DNA salmon yang dimurnikan dan disterilkan, secara resmi disebut polinukleotida, juga memiliki efek anti-inflamasi yang pada dasarnya meremajakan kulit, di bagian tubuh mana pun.

“Sebuah penelitian yang dilakukan pada 2017 menunjukkan bahwa sperma salmon membantu memperbaiki kerusakan sel, [mempercepat] penyembuhan luka, dan mengurangi peradangan. Penelitian lain menunjukkan bahwa protein yang ditemukan dalam sperma salmon membantu mengurangi tanda-tanda penuaan,” kata Dr Kenneth Beer, dokter kulit kosmetik di West Palm Beach, Florida, kepada The Post.

Sebuah studi 2010 yang diterbitkan dalam International Journal of Cosmetic Science menemukan bahwa DNA salmon mengandung kadar air yang lebih tinggi, peningkatan elastisitas kulit, kadar kolagen yang lebih kuat, dan peningkatan produksi asam hialuronat.

(kna/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Benarkah Seks Oral Bisa Picu Kanker Tenggorokan? Dokter Ungkap Faktanya


Jakarta

Kanker tenggorokan umumnya dikaitkan dengan berbagai faktor risiko seperti kebiasaan merokok, mengonsumsi alkohol, kurangnya asupan sayur dan buah, hingga tidak menjaga kondisi gigi dan mulut dengan baik. Namun, rupanya tak sedikit kasus kanker tenggorokan disebabkan oleh Human papillomavirus (HPV).

HPV merupakan virus penyebab penyakit kanker leher rahim atau serviks yang biasanya menginfeksi melalui hubungan seksual. Virus ini rupanya juga bisa menyebabkan kanker tenggorokan apabila melakukan seks oral.

Dokter spesialis obstetri dan ginekologi dr Fitriyadi Kusuma, SpOG Subsp Onk membenarkan hal tersebut.


“Jadi itu memang bisa banget, jadi salah satu faktor sekarang. Bahkan kanker nasofaring (kanker tenggorokan) juga salah satu itu penyebabnya HPV juga. Kalau sering melakukan oral seks, itu bisa,” ucap dr Fitriyadi ketika berbincang dengan detikcom, Senin (22/4/2024).

dr Fitriyadi mengatakan seks oral memang cukup berisiko untuk dilakukan. Risiko tertular HPV juga semakin besar apabila aktivitas seks oral ini sering dilakukan, terlebih dengan pasangan seksual yang berganti-ganti.

Oleh karena itu, dr Fitriyadi tidak menyarankan pasangan untuk melakukan seks oral.

“Tubuh itu kan punya semacam pertahanan. Sepanjang mungkin kalau sedikit-sedikit mungkin masih bisa itu dieliminasi oleh tubuh masih melawan,” ungkap dr Fitriyadi.

“Tapi kalau bombardir terus menerus ya lama-lama bisa berbahaya. Jadi risikonya akan meningkat kalau misalnya dia semakin sering melakukan hal tersebut, terlebih kalau gonta-ganti pasangan. Jadi kalau bisa jangan seks oral,” pungkasnya.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Mitos! Dokter Obgyn Luruskan Anggapan Sering Bercinta Bikin Vagina Longgar


Jakarta

Salah satu ungkapan yang sering muncul di tengah masyarakat adalah keseringan melakukan hubungan intim dapat membuat vagina menjadi longgar. Apakah hal tersebut mitos atau fakta?

Spesialis obstetri dan ginekologi dr Fitriyadi Kusuma, SpOG Subsp Onk menuturkan bahwa hal tersebut adalah tidak benar. Menurutnya, sering melakukan hubungan intim dengan pasangan justru baik untuk otot vagina.

“Nggak itu mitos, justru dengan sering melakukan hubungan seksual dia lebih ‘berlatih’ vaginanya dia akan lebih kontraktif,” ucap dr Fitriyadi ketika ditemui detikcom di Jakarta Selatan, Senin (22/4/2024).


dr Fitriyadi mengungkapkan bahwa ada beberapa faktor yang menyebabkan vagina dapat menjadi lebih longgar. Salah satunya adalah sering melahirkan.

“Yang mungkin bisa menyebabkan vagina longgar mungkin dia banyak melahirkan, terus usia tua itu yang wajar. Tapi kalau aktivitas seksual malah justru dia seperti olahraga juga. Jadi aktivitas seksual sering ya nggak berarti dia terus jadi longgar. Nggak benar jadinya itu,” sambungnya.

Ia mengingatkan bahwa menjaga kesehatan organ intim sangat penting diketahui masyarakat. Hal ini bisa menjadi upaya pencegahan berbagai masalah kesehatan pada organ intim.

Misalnya seperti rasa gatal-gatal, keputihan, aroma tidak sedap, hingga seperti penyakit berbahaya lain seperti kanker serviks.

“Dijaga kebersihannya, jangan memakai pembersih yang terlalu sering, sering melakukan skrining, cebok yang bersih setelah buang air kecil,” katanya.

“Karena dia bisa aja pipis masuk ke vagina kan itu sering terjadi dan itu harus dijaga. Jangan ganti-ganti pasangan juga,” tandas dr Fitriyadi.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Teknologi AI Mulai Masuk ke Ranah ‘Sex Toys’, Seperti Apa Bentuknya?


Jakarta

Pameran mainan seks di Shanghai, China belum lama ini menjadi sorotan setelah kecerdasan buatan atau AI mulai masuk dalam industri tersebut. China memproduksi sekitar 70 persen mainan seks di dunia, sebagian besar berupa ‘perangkat keras’ yang dipamerkan dalam acara tersebut.

Menyusul perkembangan zaman, mainan seks kini semakin ‘pintar’. Banyak merek besar di Eropa dan Amerika Serikat telah menawarkan produk berteknologi canggih untuk memungkinkan bercinta jarak jauh, hingga bercinta dengan robot.

Manajer penjualan eropa untuk perusahaan mainan seks Svakom Hannes Hultman menuturkan bahwa mengintegrasikan kecerdasan buatan menjadi sangat populer dalam dua tahun terakhir.


“Tetapi ini masih tahap awal untuk sebagian besar hal ini,” katanya dikutip dari AFP, Minggu (21/4/2024).

Svakom merupakan salah satu perusahaan mainan seks China yang ikut merambah bidang teledildonic, atau mainan menggunakan jaringan untuk menciptakan hubungan seks virtual.

Salah satu produk yang mereka buat adalah alat masturbasi yang dapat melakukan sinkronisasi dengan video untuk menirukan apa yang terjadi di layar. Mereka juga bermitra dengan perusahaan yang menawarkan ‘partner fantasi’ chatbot AI.

“Anda bisa meminta AI Anda untuk mengontrol mainan Anda. Anda bisa menciptakan pacarmu sendiri dan benar-benar berinteraksi. Sekarang pada dasarnya Anda bisa menyentuh tubuh Anda melalui mainan tersebut,” kata Hultman.

Perusahaan perangkat lunak untuk ponsel yang kini beralih ke industri dewasa Sistalk Technology juga memiliki aplikasi pacar AI yang memungkinkan untuk mengendalikan mainan. Pihak Sistalk menuturkan bahwa permintaan dari generasi muda dengan pendapatan yang lebih besar telah mengubah pasar.

“Meskipun kami membuat mainan seks, kami mencoba mengubah pola pikir komunitas kami dan mengurangi pornografi,” ucap pihak Sistalk.

Aplikasi Sistalk dapat berfungsi sebagai platform media sosial. Pengguna dapat bersosialisasi dan berbagi hobi dan kesukaan mereka. Mereka juga dapat memilih untuk saling berhubungan dan mengontrol mainan seks masing-masing.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Tanda Wanita Mulai Orgasme dan Mencapai Klimaks saat Bercinta

Jakarta

Orgasme kerap digambarkan sebagai puncak kenikmatan yang ‘perlu’ dicapai saat bercinta. Tak hanya pria, kebanyakan wanita juga mendambakan bisa mencapai orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan.

Kendati demikian, orgasme masih menjadi sebuah fenomena yang penuh misteri. Bahkan, masih ada beberapa orang yang belum mengetahui tanda-tanda tubuh mengalami orgasme. Hal ini tidak mengherankan, terlebih mengingat setiap orang dapat merasakan sensasi orgasme yang berbeda-beda.

“Bagi sebagian orang, orgasme terasa seperti cegukan kecil, sementara bagi yang lain, orgasme terasa seperti ledakan gunung berapi,” ujar seksolog dr Patti Britton, PhD.


Lantas, seperti apa saja tanda-tanda orgasme yang bisa dialami seorang wanita? Dikutip dari Refinery29, berikut ulasannya.

1. Kulit memerah

Salah satu tanda paling umum yang dirasakan oleh wanita yang orgasme adalah kulit yang memerah. Kondisi ini dikenal juga dengan istilah sex flush.

Biasanya, kemerahan akan tampak pada kulit wajah, leher, dan dada. Terkadang, area yang merah juga terasa lebih panas saat disentuh.

2. Detak jantung dan napas lebih cepat

Orgasme juga dapat membuat napas dan detak jantung menjadi lebih cepat. Sebuah studi yang dilakukan pada 2008 menemukan bahwa rata-rata detak jantung paling tinggi adalah saat awal orgasme, dan perlahan akan kembali seperti semula sekitar 10-20 menit setelahnya.

“Saat kita semakin terangsang, kulit kita mungkin memerah, kita mungkin mengalami peningkatan pernapasan dengan kecepatan yang lebih cepat. Kita mungkin memiliki pernapasan yang lebih pendek,” ujar Britton.

3. Tubuh menjadi tegang

Saat akan mengalami orgasme, tubuh biasanya akan menegang, dan kemudian diikuti oleh pelepasan secara tiba-tiba. Britton pun mengibaratkan orgasme sama seperti bersin.

“Orgasme sering kali terasa seperti ‘ahhhh’, perasaan melepaskan, perasaan menghembuskan napas penuh semangat ke seluruh tubuh kita. Ini adalah momen untuk melepaskan,” ucapnya.

4. Muncul perasaan bahagia dan santai

Saat orgasme terjadi, otak akan dibanjiri hormon yang memicu perasaan bahagia, seperti oksitosin dan dopamin. Hormon-hormon itu pula yang memunculkan perasaan puas, rileks, kasih sayang, serta kedekatan dengan pasangan.

5. Lelah dan kantuk

Seperti yang disebutkan sebelumnya, tubuh dapat lebih rileks setelah orgasme. Hal ini disebabkan oleh aktivitas hormon oksitosin, vasopressin, dan melatonin.

Oksitosin dapat menurunkan tingkat stres sehingga membuat tubuh menjadi lebih rileks. Sedangkan, vasopressin adalah hormon yang berperan dalam mengatur ritme sirkadian. Ritme sirkadian adalah proses internal alami tubuh yang mengatur siklus tidur-bangun selama 24 jam.

Pelepasan kedua hormon tersebut kerap disertai dengan melatonin, yakni hormon yang memberi sinyal kapan waktu untuk tidur dan waktu untuk bangun.

6. Kontraksi otot

Banyak wanita mengalami kontraksi otot saat atau bahkan setelah orgasme. Ini adalah kontraksi ritmis yang terjadi di vagina dan anus. Beberapa orang juga menggambarkan sensasi ini seperti ‘menggigil’.

Selain terjadi pada dinding vagina, kontraksi otot juga bisa terjadi pada kaki, tungkai, paha, bokong, dan perut.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ssstt… Ini 5 Rahasia Agar Wanita Lebih Cepat Mengalami Orgasme

Jakarta

Membuat wanita orgasme saat bercinta bisa dibilang gampang-gampang susah. Wanita membutuhkan waktu yang sedikit lama untuk mencapai orgasme apabila dibandingkan pria.

Dikutip dari Men’s Health, sebuah penelitian yang dilakukan pada 2020 dan diterbitkan di Journal of Sexual Medicine menyebutkan, butuh waktu sekitar antara 12,76 dan 14,06 menit untuk mencapai klimaks selama hubungan seks penetrasi, dibandingkan pria yang hanya membutuhkan waktu 5 hingga 7 menit.

Selain itu, wanita juga tidak bisa orgasme hanya dari rangsangan penetrasi saja. Perlu rangsangan lain agar mereka bisa orgasme lebih mudah. Apa saja? Berikut penjelasannya.


1. Perbanyak Foreplay

Foreplay merupakan salah satu elemen yang kerap diabaikan oleh banyak pasangan. Padahal, foreplay dapat membantu lebih cepat orgasme saat bercinta loh.

Beberapa penelitian menyebutkan seseorang lebih mungkin mengalami orgasme saat berhubungan seks jika terlebih dahulu terangsang melalui foreplay.

Misalnya, sebuah studi yang dilakukan terhadap pasangan heteroseksual menemukan bahwa mereka yang melakukan foreplay hingga 10 menit, 40 persen wanitanya mengalami orgasme. Sedangkan, pasangan yang melakukan foreplay 20 menit, 60 persen wanitanya mengalami orgasme.

2. Fokus pada Klitoris

Klitoris adalah salah satu bagian yang paling sensitif pada tubuh wanita. Karenanya, memberikan rangsangan pada area tersebut dapat mempercepat orgasme pada wanita.

Sebuah studi menemukan bahwa 80 persen wanita membutuhkan rangsangan klitoris untuk bisa orgasme. Jadi jika ingin cepat orgasme, jangan sampai mengabaikan penting ini ya.

3. Lakukan Seks Oral

Percaya atau tidak, melakukan seks oral dapat membuat wanita orgasme lebih cepat loh. Sebuah studi pada 2016 menemukan semakin sering wanita menerima seks oral dari pasangannya, maka semakin sering pula mereka mengalami orgasme saat berhubungan intim.

4. Gunakan Pelumas

Menggunakan pelumas atau lube dapat membuat seks menjadi lebih nikmat dan menyenangkan. Menurut studi yang dilakukan pada 2009, 70 persen wanita mengaku pelumas seks membuat sesi bercinta menjadi lebih nyaman dan menyenangkan, sehingga memudahkan mereka mencapai orgasme lebih cepat.

5. Jajal Posisi Baru

Selalu bercinta di posisi yang sama dapat menimbulkan rasa bosan dan mengurangi kenikmatan. Hal ini tentu dapat membuat wanita semakin sulit orgasme saat berhubungan intim dengan pasangan.

Sebuah studi yang dilakukan pada 2006 menemukan wanita bisa lebih mudah orgasme saat saat bercinta dengan beberapa posisi dalam satu sesi. Tak hanya itu, wanita juga lebih mudah mencapai orgasme saat bercinta dengan posisi yang lebih aktif, seperti cowgirl. Jadi jika gaya bercinta yang sekarang dirasa kurang memuaskan, jangan takut untuk kreatif dan menjajal posisi yang baru.

BACA JUGA

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Efek yang Bisa Dirasakan saat Lama Tak Bercinta Bagi Pasutri

Jakarta

Ada beragam alasan pasangan suami istri berhenti melakukan hubungan intim. Mulai dari karena rutinitas yang terlalu sibuk, kelelahan, faktor anak, dan lain sebagainya.

Jika hanya terjadi sesekali, hal tersebut memang tidak menimbulkan masalah. Tapi jika pasutri berhenti bercinta untuk waktu yang terlalu lama, maka dampaknya bisa ke kesehatan fisik serta mental.

Dikutip dari WebMD, berikut gangguan kesehatan yang bisa dialami pasutri yang lama tidak berhubungan intim.


1. Ansietas dan Stres

Pasangan yang jarang berhubungan intim bisa merasa kurang terhubung satu sama lain. Sebab, mereka kehilangan salah satu momen untuk bisa membicarakan tentang perasaan dan masalah masing-masing. Sesi ‘curhat’ seperti ini penting untuk membantu mengelola stres yang dirasakan sehari-hari.

Seks juga membuat tubuh melepaskan hormon, seperti oksitosin dan endorfin, yang dapat memicu rasa bahagia dan menurunkan stres. Tak hanya itu, oksitosin juga meningkatkan kualitas tidur, yang mana secara tidak langsung membantu memelihara kesehatan mental.

2. Kedekatan dengan Pasangan

Berhubungan seks secara teratur juga membantu meningkatkan kedekatan emosional antara suami dan istri. Pasangan yang lebih sering bercinta cenderung mengaku mereka lebih bahagia dibandingkan pasangan yang jarang melakukan hubungan intim.

Meski begitu, pasutri tidak perlu memaksakan untuk bercinta setiap hari. Kuncinya adalah menemukan waktu dan frekuensi yang tepat. Jadi, apa yang berlaku untuk orang lain belum tentu cocok untuk Anda dan pasangan.

3. Dinding Vagina dan Pelumasan

Bagi wanita, terutama yang sudah mengalami menopause, rutin berhubungan seks memiliki manfaat yang besar terhadap kesehatan organ reproduksinya. Tanpa hubungan seks yang teratur, vagina dapat mengencang dan jaringan yang ada pada dinding vagina dapat menjadi lebih tipis. Akibatnya, dinding vagina menjadi lebih mudah terluka, robek, atau berdarah saat berhubungan intim.

Hal ini tentunya dapat menimbulkan rasa yang tidak nyaman dan membuat istri semakin ogah untuk bercinta.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Para Suami Wajib Tahu, Ini 5 Cara Bikin Mr P Kuat dan Makin Tahan Lama di Ranjang

Jakarta

Stamina menjadi salah satu elemen penting selama bercinta, terutama bagi para suami. Berkat stamina yang baik, hubungan pasangan suami istri akan terasa semakin memuaskan.

Stamina selama berhubungan seks didefinisikan sebagai kemampuan mempertahankan seks sebelum perlu istirahat. Dikutip dari For Hims, beberapa faktor yang bisa mempengaruhi stamina seksual seperti orgasme dan ejakulasi, kelelahan fisik, disfungsi ereksi, hingga faktor psikologis misalnya cemas dan stres.

Untuk meningkatkan stamina para suami, ada beberapa cara yang bisa dilakukan. Berikut cara meningkatkan stamina pria selama bercinta:


1. Latihan kekuatan

Olahraga sangat diperlukan untuk bisa memiliki stamina yang kuat. Itu bisa didapatkan dengan melakukan latihan kekuatan dan pengkondisian (strength and conditioning) sebanyak dua sesi dalam seminggu.

Latihan ini akan membuat otot dan persendian lebih kuat, sehingga memungkinkan pria lebih mudah melakukan berbagai hal di ranjang. Menu latihan sederhana yang bisa dilakukan misalnya, latihan beban di gym, push up, squat, atau latihan beban di rumah.

2. Latihan kardiovaskular

Ternyata seks menjadi salah satu bentuk latihan kardiovaskular ringan hingga sedang. Bisa diartikan bahwa apapun yang dilakukan untuk meningkatkan kesehatan jantung akan bermanfaat bagi stamina dan performa seksual.

Untuk mendapatkan stamina yang baik, cobalah melakukan 150 menit latihan per minggu untuk melakukan olahraga dengan intensitas sedang. Bisa dengan jalan cepat, bersepeda, lari di treadmill, atau sekedar jogging.

3. Cukup tidur

Saat stamina seksual pria memburuk, perlu dilihat lagi waktu tidur yang diterapkan selama ini. Ternyata, kurang tidur bisa mempengaruhi performa seksual.

Jika tidur kurang dari tujuh jam setiap malam, sebaiknya segera ubah kebiasaan agar kualitas dan kuantitas tidur bertambah.

4. Perhatikan pola makan

Salah satu faktor yang bisa memperbaiki stamina seksual terdapat pada makanan yang dikonsumsi. Pilihlah makanan yang mampu membantu meningkatkan aliran darah dan stamina, seperti:

  • Karbohidrat kompleks, seperti beras merah, roti gandum, umbi-umbian, dan biji-bijian
  • Sayur dan buah
  • Asam lemak omega 3, seperti mengkonsumsi ikan berlemak, salmon, telur omega 3, hingga ikan kembung
  • Vitamin D yang bisa didapat dari tuna, telur, jamur, hingga susu dan sereal

5. Jangan lupa kopi

Disfungsi ereksi merupakan kondisi yang membuat stamina seksual terbatas. Jika itu yang menjadi masalah, mungkin bisa pertimbangkan untuk minum kopi sebanyak 2-3 cangkir.

Berdasarkan riset National Health and Nutrition Examination Survey, pria yang meminum 2-3 cangkir kopi per hari lebih kecil kemungkinannya mengalami disfungsi ereksi dibandingkan yang lain.

Meski begitu, tetap perlu memperhatikan porsi kafein harian. Jangan sampai konsumsi kafeinnya berlebihan dan menimbulkan efek kecemasan, bahkan bikin stamina anjlok.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

8 Manfaat Berhubungan Intim untuk Kesehatan, Tak Cuma Puaskan Hasrat Seksual


Jakarta

Berbicara soal manfaat berhubungan intim, mungkin yang pertama terlintas adalah untuk reproduksi atau memuaskan hasrat seksual. Namun, bercinta dengan pasangan ternyata juga memiliki sejumlah manfaat dahsyat untuk kesehatan loh.

Manfaat berhubungan intim untuk kesehatan juga tak hanya sebatas fisik saja, tapi juga mental dan intelektual. Seks disebut-sebut dapat meningkatkan kesehatan mental serta menunjang daya ingat.

Dikutip dari The Sun, berikut sejumlah manfaat berhubungan intim untuk kesehatan menurut studi dan para ahli.


1. Meningkatkan daya tahan tubuh

Seks dapat meningkatkan immunoglobulin A (IgA) dalam tubuh. Immunoglobulin A adalah antibodi yang paling banyak ditemukan pada lapisan mukosa (selaput lendir) yang melapisi saluran pernapasan dan pencernaan. Immunoglobulin A kerap berperan sebagai lapisan pertama pertahanan dalam melawan infeksi. Biasanya, antibodi ini banyak ditemukan di air liur, dahak, air mata, cairan vagina, dan ASI.

Peneliti di Amerika Serikat melakukan sebuah studi untuk mengetahui kadar Imunoglobulin A pada remaja. Studi tersebut menemukan remaja yang melakukan hubungan intim sekali hingga dua kali dalam seminggu memiliki kadar Imunoglobulin A 30 persen lebih tinggi dibanding remaja yang jarang berhubungan intim.

Selain itu, remaja dengan hubungan jangka panjang yang memuaskan juga memiliki kadar Imunoglobulin A lebih tinggi.

2. Menjaga kesehatan jantung

Sebuah studi yang dilakukan New England Research Institute menemukan pria yang berhubungan intim dua kali dalam seminggu memiliki risiko 45 persen lebih rendah terkena penyakit jantung dibandingkan pria yang hanya berhubungan intim sekali dalam sebulan atau lebih jarang.

Sementara pada studi yang terpisah, wanita yang sering berhubungan intim diketahui memiliki risiko hipertensi yang lebih rendah, sehingga berkontribusi terhadap kesehatan jantungnya.

“Terkait dengan jantung, seks bisa dianggap sebagai salah satu bentuk olahraga. Jika dibandingkan dengan latihan kebugaran, seks setara dengan berjalan kaki sejauh satu mil atau naik turun tangga sebanyak dua kali,” ujar konsultan kardiologi dr Graham Jackson.

3. Meningkatkan kesehatan mental

Seperti yang disebutkan sebelumnya, manfaat berhubungan intim juga dapat meningkatkan kesehatan mental. Ini karena seks dapat mencegah berbagai kondisi mental, seperti ansietas, stres, dan depresi.

“Saat berhubungan intim otak melepaskan senyawa kimia seperti endorfin dan oksitosin, yang menciptakan perasaan positif, mengurangi stres, dan meningkatkan kesehatan mental,” tutur dokter umum dr Rachel Ward.

4. Mengurangi kerutan di wajah

Percaya atau tidak, orang yang sering berhubungan intim ternyata lebih awet muda loh.

Dalam sebuah penelitian yang dilakukan pakar neuropsikologi dr David Weeks, ditemukan bahwa orang yang melakukan hubungan intim dua hingga tiga kali dalam seminggu tampak lebih mudah tujuh tahun dibanding orang yang jarang melakukannya.

dr Weeks menduga hal tersebut disebabkan oleh pelepasan endorfin yang dapat meningkatkan sirkulasi dan mengurangi stres, serta hormon pertumbuhan yang mendukung elastisitas kulit.

5. Menghilangkan nyeri

Kontraksi pada otot organ intim dapat mengurangi nyeri dan ketidaknyamanan yang disebabkan oleh sakit kepala, radang sendi, hingga kram menstruasi.

Peneliti dari Harvard juga menemukan hormon endorfin yang dilepaskan saat berhubungan intim dapat meredakan nyeri.

6. Meningkatkan kualitas tidur

Sebuah survei terbaru yang dilakukan terhadap orang dewasa yang mengidap insomnia menemukan 75 persen dari mereka dapat tidur dengan nyenyak setelah berhubungan intim.

Lebih lanjut, 64 persen melaporkan berhubungan intim lebih efektif untuk membantu tidur dibandingkan obat-obatan lain.

“Seks sangat membantu tidur karena dia melepaskan berbagai hormon yang membuat tubuh merasa nyaman, seperti oksitosin, sehingga membuat Anda merasa aman secara emosional,” ungkap spesialis tidur James Wilson.

7. Menunjang fungsi otak

Peneliti dari Inggris menemukan kehidupan seks yang aktif dapat meningkatkan fungsi otak dan daya ingat.

Para peneliti menemukan pria berusia 50-89 tahun dengan kehidupan seks yang aktif memiliki kemampuan yang lebih baik dalam mengingat kata dan urutan angka.

Selain itu, wanita yang rutin melakukan hubungan intim juga dilaporkan memiliki daya ingat yang lebih baik.

8. Membakar kalori dan membentuk otot

Berhubungan intim juga dapat membantu membakar kalori. Rata-rata, sejumlah posisi bercinta dapat membakar hingga 200 kalori per jam.

“Banyak posisi (bercinta) yang juga melatih otot-otot, menjaganya tetap kencang, sehingga dapat membantu mengurangi risiko terjatuh seiring bertambahnya usia,” ucap dr Ward.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy