Category Archives: Dewasa

Ereksi ‘Uhuy’ Pagi Hari Ganggu Persiapan Sahur? Dokter Punya Tips Menjinakkannya


Jakarta

Kaum pria punya siklus hormonal yang memicu nocturnal penile tumescence (NPT), yakni ereksi ‘spontan’ yang bisa muncul tanpa rangsang apapun di pagi hari. Terjadi begitu saja tanpa bisa dikendalikan.

Pada hari biasa, hal ini normal-normal saja dialami. Namun di bulan puasa, ereksi yang tidak diharapkan seperti ini kerap bikin tidak nyaman saat harus menjalankan berbagai aktivitas termasuk menyiapkan sahur.

Apakah ada cara yang efektif untuk menjinakkan ereksi spontan semacam ini? Sebenarnya ada, akan tapi pakar disfungsi ereksi dari Mayapada Hospital Jakarta Selatan, dr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU lebih menyarankan untuk melihat hal itu dari sisi positifnya.


“Jujur, kalau itu wajib ada. Itu normal banget bagi laki-laki,” kata dr Akbari dalam perbincangan dengan detikcom, Jumat (15/3/2024).

Jalan terbaik, siram air dingindr Akbari Wahyudi Kusumah, SpU – Urolog

“Begitu itu nggak ada, siap-siap mohon maaf ya, itu tanda-tanda awal untuk disfungsi ereksi,” tambahnya.

Dalam pemeriksaan disfungsi ereksi, dr Akbari menyebut bahwa pertanyaan pertama yang akan disampaikan ke pasien adalah ada tidaknya ereksi di pagi hari. Berbagai penelitian mengatakan, tanda-tanda disfungsi ereksi kerap diawali dengan hilangnya ereksi di pagi hari.

Namun jika memang dirasa cukup mengganggu, sebenarnya bisa-bisa saja dikendalikan. Bisa dengan mengalihkan pikiran ke hal-hal lain, atau jika perlu bisa dengan sedikit ‘paksaan’ terhadap Mr P yang sedang berdiri.

“Jalan terbaik, siram air dingin,” saran dr Akbari.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kata Zoya Amirin soal Libido Turun Saat Puasa, Penyebab dan Cara Mengatasinya


Jakarta

Bercinta menjadi momen yang penting untuk pasangan suami istri dalam menjalin hubungan. Tidak hanya baik untuk kesehatan, bercinta nyatanya juga penting untuk meningkatkan keharmonisan pasangan.

Namun, selama bulan puasa tak jarang pasangan kesulitan menemukan momen yang tepat untuk bercinta. Hal ini dipengaruhi perubahan jadwal dan pola hidup selama bulan puasa dibandingkan dengan bulan-bulan lainnya.

Seksolog Zoya Amirin, MPsi, FIAS menuturkan bahwa pada minggu awal-awal bulan Ramadan, perubahan libido cenderung mengalami penurunan yang tinggi.


“Kalau pada saat minggu-minggu pertama dengan banyaknya perubahan sih kemungkinan drop-nya relatif tinggi ya. Kalau nanti sudah mulai menyesuaikan, mulai masuk minggu-minggu depan, menurut saya sudah lebih oke sih,” kata Zoya ketika berbincang dengan detikcom.

Untuk mengatasi hal tersebut, Zoya menuturkan perencanaan hubungan intim perlu dilakukan. Bukan sebagai beban, menurutnya hal ini krusial agar pasangan bisa mencurahkan seluruh energi dan perhatian untuk mempersiapkan seks yang berkualitas.

Cara ini diharapkan dapat membuat rasa senang ketika berhubungan intim dapat dirasakan oleh dua belah pihak, tidak hanya pada satu pihak saja.

“Nah, kenapa harus direncanakan? Supaya dua-duanya secara aktif, itu terkoneksi secara seksual. ‘Saya mau nyiapin ini ah, saya mau pakai lilin wangi untuk bikin suasana romantis, saya mau pakai pakaian tertentu,’ dan sebagainya,” jelasnya.

Walaupun selama bulan puasa waktu untuk bercinta menjadi terbatas, Zoya sangat menyarankan pasangan suami istri untuk tetap berusaha menyempatkan waktu melakukan hubungan intim.

Penyesuaian pola hidup selama bulan puasa menurutnya dapat memberi tekanan psikologis tersendiri, sehingga bercinta dapat menjadi ‘obat’ stres yang baik untuk pasangan.

“Disarankan menyempatkan waktu sebisa mungkin, kalau bisa dalam sebulan ini empat kali ya bagus. Kalau misalnya dua kali saja, minimal itu sudah oke kok,” ucapnya.

“Yang penting lakukanlah dengan mencari kualitas, bukan hanya, ‘kita harus berapa kali’. Cari gimana caranya berdua bisa mengatasi stres sama-sama, bisa menikmati hubungan seksual ini, akhirnya kan dua-duanya happy,” tandas Zoya.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Seksolog Tak Sarankan Pasutri ‘Seks Kilat’ di Bulan Ramadan, Ini Alasannya


Jakarta

Bercinta bersama pasangan bisa menjadi hal yang ‘tricky’ untuk dilakukan selama bulan puasa. Terkadang pasutri masih bingung bagaimana menentukan waktu terbaik untuk bercinta selama bulan puasa.

Bagaimana sih cara agar hubungan pasangan suami istri tetap intim walaupun sudah memasuki bulan puasa? Seksolog Zoya Amirin, MPsi, FIAS membagikan beberapa hal yang mungkin bisa diterapkan pasutri selama bulan puasa.

“Disarankan menyempatkan waktu sebisa mungkin, kalau bisa dalam sebulan ini empat kali ya bagus. Kalau misalnya dua kali saja, minimal itu sudah oke kok,” ucap Zoya ketika dihubungi detikcom.


“Yang penting lakukanlah dengan mencari kualitas, bukan hanya, ‘kita harus berapa kali’. Cari gimana caranya berdua bisa mengatasi stres sama-sama, bisa menikmati hubungan seksual ini, akhirnya kan dua-duanya happy,” sambungnya.

Walaupun menentukan jadwal berhubungan intim lebih sulit, Zoya tidak menyarankan pasutri untuk melakukan seks kilat atau quickie sex. Ia berkata bahwa seks secara spontan dapat mengurangi kualitas dari hubungan bercinta itu sendiri.

Padahal dengan tingkat stres yang dialami pasangan selama bulan Ramadan, kualitas seks sangat berpengaruh pada kondisi psikologis setiap pasangan. Oleh karena itu, ia menyarankan pasangan suami istri untuk bisa menjadwalkan hubungan intim saat bulan puasa.

Bukan untuk menjadi beban, perencanaan bercinta yang dibuat dilakukan agar suami dan istri bisa mempersiapkan diri masing-masing secara fokus sebelum akhirnya bercinta. Dengan begitu, kualitas seks yang baik bisa dirasakan oleh kedua belah pihak.

Keintiman antara pasangan suami istri pun bisa dijaga walaupun dalam bulan puasa.

“Kalau saya sih sangat-sangat mengusulkan untuk dua-duanya itu membuat waktu ya. Ketika direncanakan, itu berarti sampai hari H-nya nanti kita mengatur suasana hati, apa ya yang dibutuhkan untuk bisa supaya bercinta dengan nikmat saat bulan puasa,” pungkasnya.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kata dr Boyke soal Waktu Terbaik Bercinta di Ramadan, Beres Berbuka atau Sebelum Sahur?


Jakarta

Tidak sedikit pasangan suami istri yang memilih menunda berhubungan seks selama berpuasa lantaran tidak ingin mengganggu waktu beribadah. Banyak yang kemudian juga merasa bingung menentukan waktu yang tepat berhubungan intim, apakah sebaiknya dilakukan sebelum sahur atau sesudah berbuka puasa.

Pakar seks dr Boyke Dian Nugraha menyebut penurunan aktivitas berhubungan seks pasangan suami istri menjelang Ramadan memang terlihat signifikan bahkan melampaui 50 persen.

“Pokoknya penelitian kita juga menunjukkan bahwa di saat memasuki bulan Ramadan, rutinitas seks menurun 40 hingga 60 persen itu dapat datanya, kecuali pada pengantin baru ya, pengantin baru mungkin masih menggebu-menggebu, silakan saja,” tuturnya saat dihubungi detikcom Kamis (14/3/2024).


Menurutnya, baik setelah berbuka puasa dan sebelum sahur tidak ada masalah untuk berhubungan intim. Namun, sebaiknya tidak dilakukan terburu-buru, setiap pasutri bisa terlebih dulu menyelesaikan ibadah seperti salat Tarawih sebelum kemudian berhubungan seks.

“Lakukanlah selesai ibadah dan jangan terburu-buru, misalnya ikut dulu tarawih dulu, malamnya tetap bisa melakukan hubungan seks,” tutur dia.

“Atau mau serangan fajar sebelum sahur boleh-boleh saja, itu waktu yang terbaik juga untuk para pria kan, pada saat itu hormonnya masih tinggi-tinggi-nya, jadi itu yang penting adalah kita melakukan hubungan seksya itu dengan tujuan untuk punya anak, dan yang lain tetap aktivitas seks itu merupakan aktivitas duniawi di samping bulan puasa melakukan aktivitas-aktivitas yang sifatnya spiritual,” pungkasnya.

(naf/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tips Seks Kilat, Solusi Penuhi Hasrat Seksual dan Tetap Memuaskan di Bulan Puasa

Jakarta

Terbatasnya waktu di bulan Ramadan dapat mempersulit pasangan suami istri untuk bermesraan. Bahkan mungkin hanya memiliki waktu sebelum sahur atau setelah sholat isya.

Selain itu, keduanya juga membutuhkan waktu ekstra untuk mandi besar atau mandi junub untuk membersihkan diri setelah bercinta.

Jika biasanya pasutri menghabiskan waktu 1-2 jam untuk bercinta, di bulan Ramadan ini rasanya hanya dengan 30 menit sudah cukup lama. Meski waktunya terbatas, pasutri masih tetap bisa saling terpuaskan hanya dengan seks kilat.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tips seks kilat yang tetap bisa memuaskan buat pasutri selama bulan Ramadan:

1. Coba gunakan pakaian yang mudah ‘diakses’

Dikutip dari Women’s Health Magazine, pakaian sangat berpengaruh pada waktu yang dibutuhkan untuk bercinta. Agar lebih mudah, coba gunakan pakaian seperti gaun atau rok yang mudah untuk dilepas.

2. Jangan fokus pada orgasme

Selama berhubungan seks, coba untuk berfokus pada kesenangan pasangan dan diri sendiri. Sebab, hanya rasa senang yang bisa membuat seks kilat terasa lebih menyenangkan.

Manfaatkan waktu yang ada untuk merangsang zona sensitif seksual favorit pasangan. Lakukan dengan perlahan dan lembut, hingga orgasme.

3. Coba tempat baru

Dikutip dari laman Glamour, tidak ada salahnya untuk mencoba tempat baru untuk bercinta, seperti di kamar mandi. Ini juga menguntungkan karena setelah selesai bercinta, pasutri bisa langsung membersihkan diri.

4. Jangan lupa posisi yang tepat

Selain tempat, posisi yang tepat juga sangat berpengaruh pada quicky sex. Bisa coba bersandar pada kursi, meja, atau dinding dan biarkan pasangan melakukan penetrasi. Ini bisa membantu meningkatkan peluang untuk orgasme dan seks terasa lebih memuaskan.

5. Beri sentuhan yang menggairahkan

Hal yang mungkin sering dilupakan adalah memberikan rangsangan, baik melalui ekspresi genit maupun sentuhan yang menggairahkan. Dikutip dari Elite Daily, godaan ini bisa berupa ciuman atau sentuhan yang sensual.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Posisi Bercinta Pemilik Mr P Kecil, Tetap Bisa Bikin Istri Terpuaskan

Jakarta

Bagi beberapa orang, ukuran penis dianggap sebagai faktor yang memengaruhi kepuasan bercinta. Konon, semakin besar ukuran penis maka semakin besar pula kenikmatan yang dirasakan saat bercinta.

Terlepas betul atau tidaknya pernyataan itu, faktanya memang banyak pria yang sensitif soal ukuran penis. Apalagi bagi mereka yang memiliki ukuran penis yang terbilang kecil atau di bawah rata-rata. Hal tersebut kerap memengaruhi kepercayaan diri dalam memuaskan pasangan di ranjang.

Namun, ukuran penis tidak harus menjadi penghalang saat memadu kasih dengan pasangan. Dengan melakukan hubungan intim pada posisi tertentu, pria dengan Mr P yang kecil juga masih bisa memberikan kepuasan kepada pasangan. Dikutip dari Men’s Health, berikut posisi bercinta untuk pria dengan penis kecil yang dapat memberi kenikmatan maksimal.


1. Doggy Style

Sebuah survei mengungkapkan bahwa doggy style merupakan gaya bercinta yang paling disukai banyak pasangan. Selain tidak sulit untuk dilakukan, doggy style diklaim dapat memberikan penetrasi yang lebih dalam, sehingga kenikmatan bercinta jadi makin maksimal.

Untuk melakukan doggy style, istri hanya perlu berlutut sambil menopang tubuh dengan telapak tangan atau siku, sementara suami melakukan penetrasi dari belakang. Suami bisa memegang pinggul, pinggang, atau bahkan meremas payudara istri dari belakang untuk menambah rangsangan. Jika istri mengizinkan, suami juga bisa sedikit menjambak rambut istri untuk semakin menambah intensitas.

2. Face-Off

Face-off adalah posisi bercinta yang cocok untuk pria dengan penis berukuran kecil. Alih-alih penetrasi, posisi ini lebih mengutamakan gerakan saat penis berada di dalam vagina. Selain itu, posisi ini juga memungkinkan pasangan untuk berciuman dan merangsang titik sensitif, sehingga semakin menambah gairah.

Untuk melakukan posisi ini, suami hanya perlu duduk di kursi, sofa, atau pinggir kasus. Kemudian, istri ‘menduduki’ suami untuk melakukan penetrasi. Suami kemudian bisa mengontrol tempo dengan memegang dan menggerakkan pinggul istri.

3. Little Dipper

Posisi ini memungkinkan penetrasi yang lebih dalam serta akses untuk merangsang klitoris. Pakar terapi seks, Ian Kerner, PhD, mengungkapkan klitoris memiliki ujung saraf yang lebih banyak dibanding vagina, namun jarang mendapat rangsangan lewat posisi bercinta yang standar.

“Karena itu posisi yang memungkinkan rangsangan klitoris dan penetrasi vagina yang dalam (seperti Little Dipper) idea bagi orang-orang dengan penis yang kecil,” ujarnya.

Untuk melakukan posisi ini, istri perlu duduk di atas suami untuk bisa melakukan penetrasi. Kemudian, suami mengangkat tubuhnya sambil bertumpu pada kasur, sofa, atau kursi tempat sandaran. Jika dilakukan dengan benar, maka pasutri yang melakukan posisi ini sekilas terlihat seperti huruf T.

4. Cowgirl

Ada banyak alasan mengapa posisi cowgirl kerap dianggap sebagai salah satu yang terbaik. Mulai dari memberikan rangsangan terhadap klitoris, hingga memungkinkan istri untuk mengetahui dan menemukan titik rangsangan pada tubuhnya sendiri. Belum lagi beragam variasi yang bisa memberikan sudut penetrasi yang berbeda, membuat cowgirl selamanya menjadi salah satu posisi favorit bagi banyak pasutri.

Untuk melakukan posisi ini, suami hanya tinggal berbaring telentang di kasur atau lantai. Istri kemudian bisa ‘menaiki’ tubuh suami untuk melakukan penetrasi. Jika posisi ini dirasa kurang pas, coba lakukan variasi, seperti squatting cowgirl, untuk memungkinkan penetrasi yang lebih dalam serta akses rangsangan klitoris yang lebih banyak.

5. G-Whiz

Ada dua alasan mengapa posisi G-Whiz memuaskan untuk dilakukan. Pertama, pinggang istri sedikit terangkat pada posisi ini, sehingga memungkinkan suami untuk mengendalikan intensitas penetrasi. Kedua, posisi ini memungkinkan suami maupun istri mengeksplor sisi dominan dan submisifnya, sehingga membuat aktivitas seksual menjadi lebih erotis.

Untuk melakukan posisi ini, istri perlu berbaring di tempat tidur atau lantai. Lalu, naikkan kedua lutut hingga sejajar dengan dada, sehingga pinggul menjadi sedikit terangkat. Saat melakukan penetrasi, suami juga bisa menyandarkan kedua kaki istri ke dadanya untuk menambah kedalaman sudut penetrasi.

6. Flatiron

Flatiron bisa dibilang sebagai salah satu variasi doggy style. Jika doggy style lebih menekankan pada kedalaman penetrasi, flatiron lebih fokus pada gesekan antara penis dan dinding vagina saat penetrasi.

“Karena pinggang wanita berada dalam posisi yang lebih tertutup ketimbang terbuka, maka gesekan pada dinding vagina menjadi lebih besar,” tutur pakar terapi seks dan keluarga, Holly Richmond, PhD.

Untuk melakukan posisi ini, istri terlebih dulu berbaring tengkurap di atas kasur atau permukaan yang datar. Kemudian, sambil sedikit mengangkat pinggul istri, suami melakukan penetrasi dari belakang. Pada posisi ini, istri bisa merapatkan kedua kakinya, sehingga menciptakan sensasi dinding vagina yang lebih sempit. Agar lebih nyaman, istri juga bisa menempatkan bantal di bawah perut sebagai penyangga.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Nggak Sama, Begini Perbedaan Orgasme pada Pria Vs Wanita


Jakarta

Bercinta merupakan sebuah momen menyenangkan yang paling dinantikan oleh pasangan suami istri. Titik orgasme yang didapatkan oleh pasangan menjadi salah satu tujuan ketika berhubungan intim.

Dikutip dari Cleveland Clinic, orgasme merupakan puncak gairah seksual ketika tubuh melepaskan ketegangan dan tekanan seksual. Kondisi ini biasanya ditandai dengan perasaan kenikmatan yang sangat intens di organ intim dan seluruh tubuh.

Biasanya orgasme hanya berlangsung selama beberapa detik dan terasa sangat menyenangkan. Kondisi ini terjadi selama rangsangan seksual pada organ intim atau zona seksual seperti penis, testis, vagina, ataupun payudara.


Mengapa perasaan puas atau senang muncul ketika seseorang mengalami orgasme? Ketika orgasme, tubuh akan melepaskan dopamin yang dikenal sebagai hormon perasaan senang. Tubuh juga mengeluarkan oksitosin yang disebut sebagai ‘hormon cinta’.

Hormon-hormon tersebut meningkatkan perasaan bahagia dan emosi positif lainnya sehingga melawan hormon stres kortisol yang ada di dalam tubuh.

Beda Orgasme Pria Vs Wanita

1. Durasi

Dalam penelitian yang dilakukan, orgasme wanita berlangsung dalam waktu yang cenderung lebih lama bila dibandingkan dengan pria. Orgasme wanita dapat berlangsung selama 20 detik atau bahkan lebih lama untuk beberapa orang. Sedangkan ejakulasi penis berlangsung antara tiga hingga 10 detik.

“Orgasme dapat bervariasi dalam panjang dan intensitasnya. Tidak ada orgasme tertentu yang ‘lebih baik’ dibandingkan dengan orgasme lainnya,” kata seksolog Chanel Jaali Marshall dikutip dari Romper, Minggu (10/3/2024).

2. Tujuan Biologis

Dalam hal tujuan biologis, orgasme pada pria memiliki tujuan yang ‘lebih jelas’. Orgasme pada pria membantu cairan berisi sperma yang dikeluarkan dapat mencapai rahim dan membuahi sel telur dalam rahim.

Ahli biologi terkemuka Elisabeth Anne Lloyd, penulis The Case of the Female Orgasm, berpendapat bahwa tidak ada cukup bukti kuat untuk membuktikan bahwa orgasme vagina atau klitoris memiliki tujuan biologis. Lloyd mengklaim bahwa klimaks pada wanita mungkin mirip dengan puting pria.

“Ini memiliki fungsi yang jelas pada satu jenis kelamin, tetapi tidak pada jenis kelamin yang lain,” ucap Lloyd.

Sedangkan Marshall berpendapat bahwa orgasme pada wanita bertujuan untuk mendorong wanita melakukan lebih banyak hubungan seks dan meningkatkan keberhasilan reproduksi.

3. Reaksi Otak

Para peneliti dari Universitas Groningen di Belanda mempelajari respons otak seorang pria dibandingkan wanita saat melakukan foreplay dan hubungan intim. Mereka menemukan area otak yang berbeda pada setiap tipe orang menunjukkan aktivitas selama rangsangan genital.

Namun pada fase orgasme, semuanya menunjukkan aktivasi di area otak kecil atau bagian bawah otak yang bertanggung jawab untuk kontrol motorik.

4. Ejakulasi

Meskipun klimaks umum yang terjadi pada seorang pria adalah ejakulasi cairan mani, hal yang sama belum tentu berlaku untuk para wanita.

Laporan dalam Journal of Sexual Medicine meneliti berbagai penelitian tentang ejakulasi pada wanita dan menemukan hanya sekitar 10-55 persen yang mengeluarkan cairan berwarna keputihan saat berhubungan seks.

(avk/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Waspadai Anorgasmia, Penyakit Jika Tidak Bisa Orgasme pada Perempuan

Jakarta

Anorgasmia merupakan kelainan, gangguan, atau penyakit jika tidak bisa orgasme pada perempuan. Kondisi ini sering kali membuat pasangan tidak nyaman dalam berhubungan seksual.

Tak hanya itu, jika kondisi ini dibiarkan, mungkin akan berdampak menjadi penyakit lainnya. Kenali apa itu anorgasmia, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

Apa Itu Anorgasmia?

Dilansir dari situs Cleveland Clinic, anorgasmia adalah kondisi ketika seseorang mengalami kesulitan atau tidak dapat orgasme meskipun menikmati seks atau merasa senang karena seks.


Anorgasmia juga disebut disfungsi orgasme. Meski mengalami anorgasmia, bukan berarti seseorang tak lagi memiliki keinginan berhubungan seks.

Namun, orang dengan anorgasmia mungkin merasa sedih atau tertekan secara emosional karena tidak dapat mengalami orgasme.

Gejala Anorgasmia

Dilansir dari situs Mayo Clinic, gejala anorgasmia mungkin salah satu dari kondisi di bawah ini:

  • Mengalami orgasme yang tertunda.
  • Tidak mengalami orgasme.
  • Orgasme yang lebih sedikit.
  • Orgasme yang kurang intens.

Anorgasmia juga bisa terjadi:

  • Seumur hidup, yaitu tidak pernah mengalami orgasme.
  • Baru saja memiliki masalah dengan orgasme.
  • Situasional, yaitu jika bermasalah dengan orgasme hanya dalam situasi tertentu, dengan jenis rangsangan tertentu atau dengan pasangan tertentu.
  • Secara umum, yaitu jika memiliki masalah dengan orgasme dalam situasi apa pun.

Penyebab Anorgasmia

Ada sejumlah faktor yang menyebabkan tidak bisa orgasme pada perempuan, antara lain sebagai berikut:

1. Faktor Pribadi dan Psikologis

Faktor pribadi dan psikologis ini berkaitan dengan pengalaman, perilaku, latar belakang, termasuk hal-hal berikut ini:

  • Pernah mengalami pelecehan seksual di masa lalu.
  • Kurang pengetahuan tentang rangsangan atau interaksi seksual.
  • Citra tubuh yang buruk.
  • Rasa bersalah atau malu tentang seks.
  • Keyakinan budaya atau agama tertentu tentang seks.
  • Stres karena masalah keuangan atau kehilangan orang yang dicintai.
  • Mengalami masalah kesehatan mental, seperti kecemasan atau depresi.

2. Faktor Hubungan

Faktor pasangan seks bisa menjadi penyebab masalah orgasme. Ini meliputi:

  • Kurangnya keintiman emosional.
  • Adanya konflik yang belum terselesaikan.
  • Komunikasi yang buruk tentang kebutuhan dan preferensi seksual.
  • Perselingkuhan.
  • Kekerasan pasangan intim.
  • Pasangan mengalami disfungsi seksual.

3. Faktor Fisik

Kondisi fisik bisa mengganggu orgasme, misalnya sebagai berikut:

  • Kondisi kesehatan seperti diabetes, kandung kemih yang terlalu aktif, atau multiple sclerosis yang memperumit gangguan orgasme.
  • Mengalami kerusakan jaringan akibat operasi ginekologi, seperti histerektomi atau operasi kanker, dapat mempengaruhi kemampuan orgasme.
  • Konsumsi obat-obatan yang dapat menghambat orgasme, termasuk obat tekanan darah, obat antipsikotik, antihistamin, dan antidepresan.
  • Konsumsi alkohol dan rokok. Ini dapat menekan sistem saraf dan dapat menghambat kemampuan untuk mengalami orgasme.
  • Perubahan fisik yang berhubungan dengan faktor usia.

4. Gangguan Seksual

Gangguan seksual bisa menyebabkan wanita tidak bisa orgasme. Kondisi-kondisi ini meliputi:

  • Masalah dengan gairah seksual.
  • Memiliki sedikit atau tidak ada keinginan untuk berhubungan seks.
  • Nyeri akibat hubungan seksual atau rangsangan seksual lainnya.
  • Kekeringan pada vagina atau vulva.
  • Pengencangan vagina yang tidak disengaja, atau yang disebut vaginismus.

Dampak Anorgasmia

Anorgasmia tidak bisa dipandang remeh. Dilansir dari GeniusBeauty, para ilmuwan menyimpulkan bahwa wanita sebaiknya mengalami orgasme saat berhubungan seks. Sebab jika tidak, wanita yang tidak bisa orgasme bisa mengembangkan penyakit seperti mastopathy (penyakit di payudara semacam gumpalan darah) atau myoma (miom atau tumor rahim) karena stagnasi darah.

Gairah seksual meningkatkan kadar estrogen dan melonjak ke organ reproduksi. Ketika orgasme, darah yang stagnan atau darah kotor akan dibuang, sehingga tubuh bersih dari bakteri patogen.

Jika tidak mengalami orgasme, tubuh wanita akan mengalami stres, darah akan stagnan dan tertahan. Akibatnya, berbagai penyakit mudah berkembang.

Penanganan Anorgasmia

Dilansir dari Medical News Today, penanganan anorgasmia bisa bervariasi, tergantung penyebabnya. Kebanyakan, dokter akan merekomendasikan seseorang yang mengalami disfungsi orgasme untuk mencoba terapi seks atau konseling pasangan.

Terapis seks bersertifikat akan menawarkan psikoterapi yang berfokus pada masalah yang berkaitan dengan fungsi, perasaan, atau disfungsi seksual. Terapi seks dapat dilakukan secara individual atau dengan pasangan.

Sementara konseling pasangan akan berfokus pada masalah hubungan yang mungkin mempengaruhi fungsi seksual seseorang dan kemampuannya untuk orgasme.

Terapi hormon mungkin diberikan untuk beberapa wanita, terutama jika ketidakmampuan untuk orgasme bertepatan dengan dimulainya menopause.

Demikian tadi telah kita ketahui anorgasmia atau gangguan tidak bisa orgasme pada perempuan, termasuk gejala, penyebab, dampak, dan penanganannya.

(bai/inf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Istri Wajib Tahu, Ternyata Ini Lho Alasan Paksu Langsung Tidur usai Bercinta


Jakarta

Beberapa pria mungkin memiliki kebiasaan buruk, yaitu langsung tidur pulas setelah berhubungan seks. Hal itu kerap kali membuat pasangan merasa kesal atau terabaikan.

Ternyata, ada alasan yang membuat pria langsung tidur setelah bercinta yang ditemukan berdasarkan riset ilmiahnya lho.

Saat orgasme seseorang akan melepaskan sejumlah hormon termasuk oksitosin, prolaktin, asam gamma-aminobutyric, dan endorfin lainnya. Ini semua adalah hal yang akan berkontribusi pada rasa kantuk, dan oksitosin memainkan peran kuncinya.


“Hormon yang dilepaskan saat orgasme dikaitkan dengan penurunan stres, penurunan pertahanan diri, dan peningkatan imobilitas tanpa rasa takut. Itu adalah situasi ideal untuk tidur,” jelas Dr Sue Carter dari Kidney Institute for Research in Sex, Gender, and Reproduction di Indiana University.

“Itu dapat membuat seseorang berbaring diam di malam hari dan tidak membuat otak berpacu atau memikirkan hal-hal yang mengganggu, atau yang harus dilakukan keesokan harinya, sangat ideal untuk istirahat yang berkualitas,” imbuhnya yang dikutip dari IFL Science.

Prolaktin juga dianggap berperan besar dalam rasa kantuk serta menurunkan gairah setelah berhubungan seks. Orang dengan kadar prolaktin yang lebih tinggi diketahui mengalami peningkatan rasa kantuk di siang hari.

Hal itu menunjukkan adanya hubungan antara hormon dan perasaan kantuk.

Menariknya, dalam sebuah penelitian menemukan bahwa peningkatan prolaktin 400 persen lebih besar setelah melakukan hubungan seks dibandingkan masturbasi. Ini didapatkan dari hasil studi yang melibatkan pria dan wanita yang berhubungan seks serta masturbasi di laboratorium.

“Hal tersebut menunjukkan bahwa berhubungan seks lebih ‘memuaskan secara fisiologis’,” menurut penulis penelitian.

Prolaktin juga dianggap berperan dalam alasan mengapa pria tidak bisa melanjutkan seks hingga ‘dua putaran’. Namun, penelitian terbaru menunjukkan bahwa hal tersebut mungkin tidak terjadi.

“Mengenai mengapa hal ini bermanfaat dari sudut pandang evolusi, kita belum mengetahui secara pasti,” kata peneliti.

Campuran hormon yang dilepaskan setelah orgasme diduga berperan dalam ikatan dengan pasangan. Dan mungkin saja perasaan mengantuk lebih merupakan efek samping.

NEXT: Kenapa cuma pria?

Lalu, kenapa stereotip ini lebih tertuju pada pria, bukan pria dan wanita? Hal itu mungkin lebih berkaitan dengan kesenjangan orgasme.

“[Hormon pemicu tidur] tampaknya disekresikan dalam jumlah yang sama pada pria dan wanita,” tulis dokter sekaligus penulis Mark Leyner dan Billy Goldberg dalam buku mereka Why Do Men Fall Asleep After Sex?: More Questions You’d Only Ask a Doctor After Your Third Whiskey Sour.

“Tapi kita semua tahu siapa yang lebih sering orgasme,” pungkasnya.

(sao/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasutri Wajib Tahu, 5 Minuman Nikmat Ini Bisa Bangkitkan Gairah Seks

Jakarta

Seiring berjalannya waktu, pasangan suami istri mungkin akan mengalami penurunan gairah seksual. Hal ini bisa saja berpengaruh pada hubungan seksual.

Tapi tenang, selalu ada beberapa solusi untuk meningkatkan gairah seks. Para ahli mengatakan masalah ini bisa diatasi dengan olahraga rutin dan mengkonsumsi makanan yang seimbang.

Selain itu, bisa juga dengan mengkonsumsi minuman dan makanan pendongkrak gairah seks.


Dikutip dari Health Shots, berikut 5 minuman penambah gairah seks secara alami yang bisa dicoba:

1. Teh Hijau

Tidak hanya menurunkan berat badan, teh hijau ternyata bisa meningkatkan hasrat seksual pasutri. Teh hijau mengandung senyawa katekin yang bisa meningkatkan aliran darah ke area organ vital. Itulah yang membantu meningkatkan gairah seks.

2. Kopi Hitam

Kandungan kafein pada kopi ternyata bermanfaat untuk meningkatkan gairah seks, baik pada pria maupun wanita. Berdasarkan studi tahun 2015 yang dilakukan oleh The University of Texas Health Science Center di Houston (UTHealth), pria yang mengonsumsi kopi setiap hari memiliki risiko disfungsi ereksi yang lebih rendah.

3. Banana Shake

Minuman banana shake menjadi kombinasi yang lezat, memberikan kekuatan fisik tubuh, dan meningkatkan gairah seks. Menurut para ahli, pisang memiliki enzim bromelain yang meningkatkan libido dan testosteron pada pria.

4. Jus Delima (Pomegranate)

Jus buah delima telah lama diteliti manfaatnya untuk meningkatkan hormon seksual pada pria maupun wanita. Faktanya, penelitian terbaru yang diterbitkan dalam International Journal of Impotence Research, yang dilakukan di Beverly Hills Clinic di AS, mengamati bahwa mengonsumsi jus buah delima dapat meningkatkan aliran darah ke organ seksual.

5. Jus Alpukat

Alpukat memiliki kandungan lemak sehat dan magnesium yang bermanfaat untuk kadar testosteron. Dikutip dari Healthline, buah satu ini juga kaya gizi yang berperan dalam kesuburan baik bagi pria maupun wanita.

Selain itu, alpukat juga bisa membantu meningkatkan suasana hati dan gairah seksual. Jadi, nggak ada salahnya rajin minum jus alpukat ya.

(sao/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy