Category Archives: Dewasa

5 Hal Sepele yang Bisa ‘Bunuh’ Gairah Bercinta

Jakarta

Libido atau gairah untuk bercinta adalah salah satu faktor penting dalam aktivitas seksual. Banyak yang percaya bahwa semakin tinggi gairah seks, maka semakin panas pula sesi di ranjang.

Sebaliknya, gairah bercinta yang rendah dapat menghilangkan kenikmatan saat berhubungan intim. Menurunnya gairah bercinta dapat disebabkan oleh beberapa faktor, bahkan beberapa di antaranya sering kita anggap sepele.

Penurunan gairah bercinta tidak hanya disebabkan oleh kondisi medis tertentu saja. Sejumlah kebiasaan atau hal yang kita anggap sepele ternyata diam-diam juga bisa ‘membunuh’ gairah untuk berhubungan seks.


Dikutip dari berbagai sumber, berikut hal-hal yang perlu dihindari agar tidak mengganggu mood untuk melakukan aktivitas seksual dengan pasangan.

1. Sering masturbasi

Masturbasi sebenarnya dapat memberikan sejumlah manfaat, seperti membangkitkan gairah dan mengendalikan ejakulasi. Namun, jika terlalu sering dilakukan, masturbasi justru dapat menurunkan gairah untuk bercinta dengan pasangan.

Dikutip dari Cleveland Clinic, terlalu sering masturbasi dapat mengurangi sensitivitas terhadap rangsangan seksual. Begitu pula dengan masturbasi yang terlalu agresif. Tak hanya itu, terlalu sering masturbasi juga berpotensi memengaruhi keharmonisan hubungan dengan pasangan.

2. Konflik dengan pasangan

Konflik dalam sebuah hubungan adalah hal yang wajar. Namun, jika pertengkaran terlalu sering terjadi, bisa mengurangi keinginan untuk bercinta dengan pasangan.

“Berdebat, komunikasi yang buruk, tidak meluangkan waktu satu sama lain, pengkhianatan, atau kritik yang terlalu sering dapat menciptakan hambatan dalam keintiman serta mengurangi kedekatan,” ujar penulis ‘How To Do You: The Life-Changing Art of Mastering Your Thoughts and Taking Control of Your Life‘, Jacqueline Hurst.

3. Postur tubuh yang buruk

Postur berdiri atau duduk yang buruk ternyata juga bisa memengaruhi gairah seks. Sebuah studi di Selandia Baru mengungkapkan postur tubuh yang buruk dapat menyebabkan penurunan libido, perasaan marah, hingga depresi. Studi tersebut juga menemukan orang dengan postur tubuh bungkuk cenderung menggunakan bahasa yang negatif dan kerap merasa canggung.

Sementara itu, postur tubuh yang tegap diasosiasikan dengan tingkat kepercayaan diri yang lebih tinggi dan mood yang lebih positif.

4. Ngemil makanan manis

Terlalu sering mengonsumsi makanan yang tinggi gula juga dapat memengaruhi gairah seks. Dikutip dari Lybrate, peningkatan kadar gula dalam darah dapat membuat tubuh merasa kelelahan, sehingga mengurangi gairah untuk bercinta.

Tak hanya itu, kadar gula darah yang terlalu tinggi juga dapat menurunkan jumlah hormon testosteron, merusak saraf dan pembuluh darah dalam tubuh, serta menyebabkan disfungsi ereksi.

5. Sering begadang

Kebiasaan begadang juga dapat memengaruhi keinginan untuk bercinta. Dikutip dari laman Sleep Foundation, kurang tidur dapat memicu sejumlah gangguan terhadap kehidupan seksual, seperti meningkatkan risiko disfungsi seksual. Kurang tidur juga dapat memperparah kondisi mental seperti ansietas dan depresi, yang mana juga dapat memengaruhi kesehatan seksual.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Paksu Wajib Tahu! Ternyata Ini 4 Trik Bikin Durasi Bercinta Tahan Lama

Jakarta

Saat berhubungan intim, baik suami maupun istri perlu bekerja sama untuk bisa mencapai kenikmatan. Hal ini juga bergantung pada seberapa lama atau durasi dari hubungan seks yang dilakukan.

Terapis seks dan pakar kesehatan mental Anu Goel mengatakan durasi hubungan seks umumnya antara 7-15 menit. Ini termasuk dalam durasi yang ideal bercinta.

“Durasi waktu seks sebaiknya antara 7-15 menit agar bisa memberikan hasil maksimal yang diinginkan dan mendapatkan orgasme (meski tidak pernah dijamin),” jelas Goel yang dikutip dari laman Health Shot, Jumat (2/2/2024).


“Tapi seks bukan sekadar penetrasi, tapi juga ada pemanasan dan itu sangat penting,” sambungnya.

Lalu, bagaimana cara untuk mendapatkan seks yang memuaskan?

Menurut Goel, untuk mendapatkan seks yang memuaskan membutuhkan kerja keras. Perlu adanya diskusi agar kedua pasangan mengetahui pasti apa yang mereka butuhkan selama bercinta.

“Beri diri Anda waktu, jelaskan satu sama lain apa yang membuat merasa senang dan diskusikan berbagai hal. Anda bahkan dapat mendiskusikan fantasi, berlatih menyentuh, menemukan berbagai hal,” tuturnya.

Sebagian orang mungkin berpikir semakin lama hubungan seks dilakukan, akan memberikan lebih banyak kenikmatan. Ternyata belum tentu. Berikut 4 trik agar durasi bercinta bisa tahan lama:

1. Jangan skip foreplay!

Ternyata foreplay sangat berpengaruh pada sesi bercinta. Meningkatkan foreplay atau sesi pemanasan ini bertujuan untuk menciptakan kesenangan dan gairah pada pasangan.

Pemanasan ini membantu membangun keintiman emosional dengan pasangan sebelum mulai penetrasi. Dengan begitu, gairah seksual pasangan akan semakin meningkat dan membuat sesi seks menjadi memuaskan.

2. Lakukan perlahan

Usahakan jangan melakukan hubungan seks yang kasar. Coba lakukan dengan perlahan untuk bisa membuat gairah mengalir secara alami.

Ini juga bertujuan untuk meningkatkan kemungkinan orgasme dan memiliki lebih banyak kebebasan untuk mengeksplorasi banyak hal dengan pasangan. Dengan melakukannya perlahan artinya memiliki waktu yang lebih lama untuk menikmati aktivitas seks dengan pasangan.

3. Tingkatkan stamina

Jika ingin sesi bercinta bertahan lebih lama tentu memerlukan energi yang lebih. Cobalah untuk meningkatkan stamina dengan melatih tubuh, terutama latihan panggul, yang tentu sangat membantu saat bercinta.

4. Coba diskusi dengan pasangan

Hal terpenting dalam sesi bercinta adalah memberitahu pasangan tentang apa yang diinginkan. Tidak hanya membuat sesi bercinta lebih lama, bisa juga meningkatkan kualitasnya. Tidak ada salahnya untuk mencoba berbagai posisi dan peran untuk bisa menikmati sesi bercinta.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ramai-ramai Pria Coba ‘Jelqing’ untuk Perbesar Mr P, Pakar Soroti Bahayanya


Jakarta

Teknik untuk memperbesar alat vital tengah viral dan dicoba kaum Adam. Teknik ‘jelqing’ yang viral ini dilakukan dengan menarik-narik penis berulang kali untuk membuatnya terlihat lebih besar.

Jelqing’ merupakan metode yang melibatkan penekanan kuat ibu jari dan telunjuk pada pangkal penis yang setengah tegak, dan mendorongnya ke depan. Gerakan yang diberikan pada penis akan menyebabkan robekan berukuran mikro di dalam jaringan penis yang membuat alat vital terlihat lebih besar.

Namun, para dokter tidak menyarankan pria melakukan tren ini. Ahli urologi Dr Rena Malik menegaskan itu bisa menyebabkan kerusakan permanen pada penis.

“Melakukan latihan semacam ini dapat menyebabkan kerusakan permanen pada penis. Teknik ini dapat menyebabkan mati rasa pada penis dengan merusak saraf pada penis,” jelas Dr Rena Malik yang dikutip dari New York Post, Kamis (1/2/2024).


“Tren ini lebih banyak merugikan daripada menguntungkan. Dan juga dapat menyebabkan memar yang menyakitkan serta masalah pada arteri dan vena di area tersebut,” sambungnya.

Sebuah postingan blog di situs pengobatan disfungsi ereksi Hims, yang diulas oleh Dr Mike Bohl, memperingatkan bahwa ‘jelqing’ juga dapat menyebabkan penyakit Peyronie. Kondisi ini menyebabkan ereksi terasa menyiksa karena penis akan terlihat melengkung,

Dikutip dari Mayo Clinic, penyakit Peyronie membuat penis menjadi menjadi bengkok dan pendek. Perubahan fisik pada penis seringkali menjadi lebih buruk dalam satu tahun pertama.

Teknik jelqing bisa memicu kerusakan jaringan parut di penis sehingga memicu penyakit Peyronie. Penyakit ini dapat diobati dengan beberapa prosedur yang sama yang digunakan untuk pemanjangan dan penebalan penis.

(sao/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Tanda Pasangan Sudah Tak Nikmati Momen Bercinta


Jakarta

Hubungan seks yang berkualitas bisa meningkatkan keintiman pasutri. Sebaliknya pada banyak kasus, keintiman pasutri menjadi retak gegara kehidupan seksnya tak berjalan baik. Misalnya, ketika salah satu pihak baik suami atau istri tak lagi menikmati momen bercinta sehingga sesi di ranjang terkesan ‘flat’.

Dikutip dari Times of India, ada beberapa hal yang bisa menjadi tanda jika pasangan tidak menikmati momen bercinta. Mulai dari kendala komunikasi sampai sikap sering menghindar dari sesi bercinta, berikut penjelasan lengkapnya:

Sulit Berbicara Soal Seks

Salah satu tanda yang paling terlihat dari pasangan yang sudah tidak menikmati bercinta adalah sulit berbicara soal seks. Setiap topik soal seks diangkat, pasangan akan mencoba menghindar atau mengganti topik pembicaraan.


Jika pasangan ingin bercinta atau merasa bahagia saat bercinta, mereka cenderung meningkatkan frekuensi seks. Sebaliknya, jika pasangan sudah kehilangan gairah untuk bercinta, niat untuk sering-sering bercinta pun tak akan muncul.

Sering Tidur Duluan

Tanda selanjutnya yang mungkin ditunjukkan oleh pasangan yang tidak menikmati bercinta adalah sering tidur duluan. Pada beberapa kasus, seseorang menghindari gestur apa pun yang mengarah pada gairah seksual karena ingin mengindari dari segala bentuk keintiman.

Banyak Alasan untuk Menghindari Bercinta

Menolak untuk berhubungan intim beberapa kali merupakan adalah hal yang wajar. Namun, mengarang alasan setiap kali ingin melakukannya merupakan tanda pasangan sudah tidak lagi menikmati momen seks bersama.

Sekalipun seseorang tidak melakukan hubungan seks secara teratur, perbedaan antara alasan yang nyata dan alasan yang dibuat-buat pasti akan terlihat.

Tidak Pernah Memulai

Tanda pasangan sudah tidak menikmati momen bercinta bersama pasangan yang selanjutnya adalah tidak pernah memulai inisiatif untuk berhubungan intim. Dalam beberapa kasus, kondisi ini mengganggu keharmonisan bersama pasangan.

Sebaiknya segala bentuk permasalahan bersama pasangan bisa pelan-pelan dikomunikasikan bersama pasangan. Walaupun tak sepenuhnya mudah, hal ini dapat menjadi langkah awal perbaikan hubungan dan kehidupan bercinta.

Bercinta Terasa seperti ‘Cuma’ Tugas

Bercinta yang di satu pihak terasa seperti tugas wajib juga bisa menjadi tanda bahwa pasangan sudah tidak merasakan nikmat bercinta. Kondisi ini umumnya paling banyak dialami oleh wanita.

Secara stereotip bagi wanita perlu ada keintiman emosional sebelum ada keintiman fisik. Sedangkan pada pria justru kebalikannya. Untuk mencegah hal ini terjadi ada beberapa cara yang bisa diterapkan. Mulai dari meluangkan waktu bersama untuk berkencan dan memperbanyak waktu untuk diri sendiri atau ‘me time’.

Pendidik soal seks dan pelatih hubungan di Illinois, Amerika Serikat Kelly Gonsalves menuturkan ada beberapa hal yang menyebabkan seseorang sudah tidak tertarik lagi berhubungan seks. Beberapa di antaranya adalah karena terlalu sibuk dengan pekerjaan hingga persepsi seks yang berbeda.

Dikutip dari Mind Body Green, jika pasangan terlalu sibuk dengan pekerjaan dan kelelahan, coba luangkan waktu bersama untuk saling memberi waktu rileks dan merasa pulih. Kelly meminta untuk memastikan pasangan tidak merasa terpaksa setiap berhubungan intim.

Situasi tersebut juga mendorong seseorang menjadi tidak nyaman bercinta dengan pasangan.

“Jika memiliki persepsi seks yang berbeda, coba lakukan percakapan yang sungguh-sungguh dan penuh eksplorasi satu sama lain tentang apa arti seks bagi Anda berdua sebagai individu,” ucap Kelly.

“Akan sangat membantu apabila pembicaraan ini dilakukan dengan bantuan ahli seksualitas seperti terapis atau pelatih seks. Hal ini mungkin juga membantu untuk mempelajari berbagai bentuk perbedaan keinginan,” tandasnya.

(avk/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

7 Mitos soal Seks Paling Banyak Beredar di Masyarakat, Sering Bikin Salah Kaprah!

Jakarta

Perkembangan teknologi membuat informasi tentang kesehatan seksual dapat diakses oleh banyak orang dengan mudah dan cepat. Meski begitu, masih saja ada informasi meleset tentang seks yang beredar di masyarakat.

Selain memberikan informasi yang tidak benar, mitos-mitos tersebut dapat memunculkan kekhawatiran dan kesalahpahaman orang-orang akan kesehatan seksual. Agar tidak salah kaprah, penting untuk mengetahui fakta sebenarnya dari mitos-mitos tersebut.

Dikutip dari berbagai sumber, berikut sejumlah mitos tentang seks yang beredar di masyarakat.


1. Wanita yang terangsang tidak butuh ‘pelumas’ tambahan

Banyak orang yang mengira, wanita hanya membutuhkan rangsangan berupa sentuhan fisik agar vaginanya menjadi basah sebelum penetrasi. Faktanya, rangsangan seksual tidak selalu sejalan dengan basahnya vagina.

Direktur Center for Sexual Health Promotion di Indiana University School of Public Health, Debby Herbenick mengatakan sekitar 17 persen dari wanita berusia 18 hingga 50 tahun mengalami vagina kering saat bercinta. Meski kondisi ini kerap dialami oleh wanita yang menopause atau menyusui, ada beragam faktor lain yang bisa memengaruhi. Misalnya, karena pengaruh obat-obatan tertentu.

“Seperti yang selalu saya sampaikan kepada murid-murid saya, vagina bukanlah hutan hujan. Kita bisa saja merasa terangsang atau jatuh cinta tapi tetap tidak terlubrikasi seperti yang diharapkan,” ujar Herbenick, dikutip dari New York Times.

2. Sakit saat berhubungan intim itu normal

Mungkin masih ada yang menyangka sakit saat berhubungan seks itu normal. Tapi Shemeka Thorpe, peneliti yang mempelajari tentang seksualitas, mengungkapkan fakta yang berbeda.

“Kita sering mengetahui kalau orang yang mengalami kelainan nyeri seksual di kemudian hari sebenarnya merasakan nyeri seksual saat pertama kali melakukan hubungan intim, dan terus merasakan nyeri seksual atau di vulva. Mereka tidak sadar kalau itu adalah sebuah masalah,” ucapnya.

Tak hanya wanita, pria juga bisa merasakan nyeri saat berhubungan intim. Karenanya, para pakar menekankan pentingnya untuk memeriksakan diri ketika mengalami nyeri saat berhubungan seks.

3. Pria punya keinginan bercinta lebih tinggi dibanding wanita

Ini adalah salah satu mitos tentang seks yang bisa membebani kaum pria. Pakar terapi seks Ian Kerner mengungkapkan pria tidak selalu menjadi pihak dengan hasrat seks yang lebih tinggi.

“Perbedaan hasrat adalah masalah nomor satu yang saya tangani dalam praktik saya, dan pasangan dengan hasrat yang lebih tinggi tidak selalu laki-laki,” tuturnya.

Kerner menambahkan mitos ini sering kali membuat pria malu jika memiliki hasrat seksual yang rendah, dan merasakan tekanan untuk selalu memulai aktivitas seksual.

4. Seks saat menstruasi tidak membuat hamil

Mitos satu ini sering membuat orang salah paham. Faktanya, wanita tetap bisa hamil selama melakukan hubungan intim tanpa pengaman, meski sedang menstruasi.

Dikutip dari The Source, kebanyakan wanita memiliki siklus menstruasi yang berlangsung sekitar 28 hari. Selama siklus tersebut, pendarahan biasanya hanya terjadi sekitar 5 hari.

Dalam masa yang singkat itu, sel telur yang tidak dibuahi akan dikeluarkan dari dalam tubuh. Tapi sebelum memasuki siklus menstruasi, wanita akan mengalami ovulasi, yaitu rentang waktu selama 12-16 hari ketika sel telur yang matang dilepaskan dari ovarium.

Beberapa wanita memiliki siklus menstruasi yang lebih pendek. Artinya, tahap ovulasi bisa terjadi lebih awal. Mengingat sperma bisa hidup dalam tubuh manusia hingga selama 5 hari. Jadi jika waktunya tepat, sperma bisa bertahan cukup lama untuk membuahi sel telur.

5. Seks dalam posisi berdiri tidak membuat hamil

Mitos aneh lainnya mengatakan seks dalam posisi berdiri tidak menyebabkan kehamilan lantaran gravitasi akan mencegah sperma mencapai sel telur. Padahal, hal posisi seks dan potensi kehamilan tidak ada hubungannya sama sekali.

Saat pria ejakulasi, jutaan sperma akan dilepaskan ke dalam vagina dan ‘berenang’ menuju sel telur. Bercinta sambil berdiri tidak akan mencegah terjadinya pembuahan, begitu juga dengan melompat atau mencuci vagina setelah ejakulasi.

Terlepas apapun posisi bercinta yang dilakukan, wanita tetap berpotensi hamil jika bercinta tanpa pengaman atau alat kontrasepsi lainnya.

6. Mencabut Mr P sebelum ejakulasi mencegah kehamilan

Ini adalah mitos yang sejak lama diyakini banyak orang. Tapi faktanya, mencabut penis sebelum ejakulasi tetap bisa menyebabkan kehamilan.

Dikutip dari Mayo Clinic, mencabut penis sebelum ejakulasi membutuhkan kontrol diri. Bahkan jika pria bisa melakukannya, mencabut penis dari vagina sebelum ejakulasi belum tentu efektif mencegah kehamilan. Pasalnya, sperma bisa saja masuk ke dalam vagina jika timing-nya tidak tepat. Cairan pre-cum juga bisa mengandung sperma, sehingga kehamilan masih mungkin untuk terjadi.

7. Menonton film porno bisa bikin pria kena disfungsi ereksi

Banyak orang yang percaya, kebanyakan menonton film porno dapat membuat pria mengalami disfungsi ereksi. Namun, Kerner mengatakan belum ada penelitian absah terkait klaim tersebut.

“Belum ada penelitian sah yang bisa benar-benar menunjukkan kalau film porno bisa mengacaukan neurokimia sehingga menyebabkan disfungsi ereksi,” terangnya.

Kerner menjelaskan disfungsi ereksi bisa disebabkan oleh faktor fisik maupun psikologi. Umumnya, hal yang paling sering membuat pria mengalami disfungsi ereksi adalah faktor kecemasan.

“Kecemasan adalah musuh ereksi bagi setiap pria, dan ada banyak hal yang bisa memunculkan rasa cemas: kurangnya pengalaman, seks pertama dengan seseorang, kurang percaya diri dengan organ vital, pengalaman traumatis karena sebelumnya pernah mengalami disfungsi ereksi, tekanan, dan terkadang, karena membandingkan diri dengan aktor di film porno,” papar Kerner.

(ath/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Tips Bercinta agar Tetap Mesra dan ‘Hot’ Buat Pasangan yang Sudah Lama Menikah

Jakarta

Bagi pasutri yang sudah lama menikah, aktivitas seksual terkadang bisa menjadi membosankan. Akibatnya, frekuensi bercinta tak lagi sesering saat masih awal-awal menikah.

Saat baru menikah, seks mungkin menjadi aktivitas yang sangat menggairahkan dan sering dilakukan. Tapi seiring waktu, kemesraan di ranjang bisa berkurang sehingga membuat pasutri menjadi semakin jarang bercinta.

Hal ini bisa disebabkan sejumlah faktor, misalnya usia, faktor kesehatan, bosan, hingga berkurangnya ketertarikan seksual terhadap pasangan. Meski begitu, bukan berarti pasutri yang sudah lama menikah tidak lagi bisa membangkitkan percikan dan gairah yang mereka rasakan di awal bahtera pernikahan.


Cara Bercinta agar Tetap ‘Hot’ Meski Sudah Lama Menikah

Faktanya, ada berbagai cara yang bisa dilakukan pasutri untuk membangkitkan gairah seksual seperti di masa muda. Dikutip dari berbagai sumber, berikut tips yang bisa dicoba.

1. Variasikan Gaya Bercinta

Dikutip dari Women’s Health, pasangan yang puas secara seksual memiliki kebiasaan untuk bereskperimen dengan gaya bercinta baru.

Hal yang perlu diingat adalah jangan gonta-ganti posisi seks secara berlebihan. Pasutri hanya perlu menemukan posisi yang benar-benar cocok dan bisa membangkitkan gairah.

2. Kenakan Pakaian yang Menggoda

Kebanyakan suami menyukai ketika istrinya benar-benar berusaha dan tampil mempesona saat hendak berhubungan intim. Hal tersebut menandakan kalau istri juga antusias dan menantikan aktivitas seksual bersama suami.

Misalnya, dengan mengenakan pakaian atau lingerie yang menggoda. Melepas pakaian tersebut sebelum bercinta juga bisa menjadi foreplay untuk membangkitkan gairah suami.

3. Ubah Waktu

Bercinta biasanya dilakukan di malam hari. Meski begitu, pasutri perlu ingat bahwa tidak ada aturan yang mendikte seks hanya bisa dilakukan saat malam hari saja.

Pakar terapi pasangan dan keluarga, dr Jane Greer mengungkapkan mengganti waktu untuk bercinta bisa memberikan kesenangan baru bagi pasutri.

“Jika Anda terbiasa melakukannya (seks) di hari yang sama karena jadwal yang sibuk, cobalah untuk melakukan quickie di hari yang berbeda ketika Anda memang tidak memiliki banyak waktu. Jika Anda selalu bercinta di malam hari, cobalah untuk melakukannya di pagi hari,” ungkapnya, dikutip dari Refinery29.

4. Kurangi ‘Quickie’

Quickie alias seks kilat memang bisa menjadi salah satu cara untuk menjaga percikan kemesraan dalam hubungan suami istri. Tapi menurut psikolog klinis Sarah Schewitz, terlalu sering melakukan quickie justru bisa mengurangi kesenangan dari aktivitas seksual itu sendiri.

“Seks adalah tentang perasaan terhubung dengan pasangan dan menjadi intim. Meski quickie dan seks kilat bisa sesekali bisa menyenangkan, seks dengan durasi yang lebih panjang bisa memberikan hasil lebih besar dalam hal keintiman dan kenikmatan,” tuturnya.

5. Bangun Mood Sebelum Bercinta

Bercinta tidak hanya soal penetrasi saja. Bagaimana cara pasutri membangun jalan menuju hal tersebut juga sangat memengaruhi kenikmatan saat melakukan aktivitas seksual.

Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk membangun mood bercinta, mulai dari merencanakan kencan atau makan malam romantis, memutar musik, menyalakan lilin, memberikan pijatan, hingga menonton film porno bersama pasangan.

6. Saling Bertukar Fantasi Seksual

Alih-alih bermain smartphone, cobalah untuk memanfaatkan waktu sebelum tidur untuk saling bertukar fantasi seksual dengan pasangan. Ahli terapi seks dr Dawn Michael mengatakan hal ini penting mengingat apa yang diinginkan pasangan bisa berubah-ubah seiring waktu.

“Dalam hubungan jangka panjang, Anda bisa saja tidak sadar dengan keinginan pasangan yang terus berubah seiring berjalannya waktu. Menanyakan tentang hal tersebut dapat membuat Anda dan pasangan menjadi semakin dekat,” jelasnya.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Paksu Merapat, Ini Gaya Bercinta Paling Ampuh untuk Bikin Istri Orgasme

Jakarta

Orgasme kerap disebut sebagai ‘puncak kenikmatan’ yang bisa dicapai oleh pria dan wanita saat berhubungan intim. Namun, kaum wanita dikenal lebih sulit mencapai orgasme dibandingkan pria.

Umumnya, wanita memang lebih sulit mencapai orgasme. Ada banyak faktor yang bisa memengaruhi, mulai dari kurangnya rangsangan dan lubrikasi, nyeri yang muncul saat berhubungan intim, hingga faktor emosi dan stres. Karena itu, terkadang wanita membutuhkan ‘perlakuan’ tertentu agar bisa mencapai orgasme lebih mudah.

Salah satu caranya dengan memanfaatkan posisi bercinta. Konon, beberapa gaya bercinta tertentu bisa membuat wanita mencapai orgasme dengan lebih mudah. Tapi untuk mengulik lebih jauh, peneliti dari New H Medical di New York melakukan studi mendalam untuk mencari tahu gaya bercinta yang benar-benar efektif membuat wanita orgasme.


Dikutip dari laman Insider, seorang peneliti bernama dr Kimberly Lovie melakukan studi menggunakan pemindai USG pada pasangan yang melakukan aktivitas seksual. Pasangan itu diminta untuk bercinta selama 10 menit dalam lima posisi seks populer.

dr Lovie kemudian menganalisa posisi mana yang paling efektif merangsang aliran darah pada klitoris.

“Manfaat dari beragam posisi bercinta sudah dijelaskan di berbagai majalah, buku, dan forum. Meski begitu, hanya ada sedikit penelitian ilmiah yang mengevaluasi hubungan antara posisi bercinta yang berbeda dan kemampuannya untuk menyebabkan orgasme pada wanita,” ungkap dr Lovie, dikutip dari Independent.

“Tujuan penelitian ini adalah untuk membandingkan aliran darah pada klitoris sebelum dan sesudah bersenggama dengan lima posisi tersebut dalam jangka waktu yang terstandar,” sambungnya.

Berdasarkan hasil penelitian tersebut, dr Lovie mengungkapkan posisi bercinta yang paling efektif membuat wanita orgasme adalah missionary dengan meletakkan bantal di bawah pinggang wanita sebagai penyangga.

Sementara, gaya bercinta yang paling sedikit memberikan rangsangan terhadap aliran darah pada klitoris adalah posisi kneeling/rear entry, atau yang dikenal juga sebutan ‘kneeling fox’.

“Kneeling/rear entry adalah posisi yang paling sedikit menghasilkan kontak langsung dengan klitoris, sehingga tidak menyebabkan aliran darah pada klitoris yang tidak sebanding dengan posisi face-to-face,” jelasnya.

Mendesah Bukan Tanda Orgasme

Studi tersebut juga mengevaluasi penelitian yang pernah dilakukan oleh University of Ottawa tentang sensasi yang dirasakan oleh tubuh wanita saat orgasme. Penelitian tersebut mengungkapkan bahwa sensasi orgasme meliputi napas pendek yang tidak beraturan, peningkatan tekanan darah, dan ‘hot flashes’.

Namun, dr Lovie menemukan bahwa mendesah tidak termasuk sebagai salah satu sensasi yang dirasakan tubuh wanita saat orgasme.

“Kami merekomendasikan agar ‘mendesah’ dihilangkan secara permanen dari pengukuran,” ungkap dr Lovie dalam studinya.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Posisi Seks yang Cocok untuk Pasutri saat Gairah Bercinta ‘Meledak-ledak’

Jakarta

Bercinta menjadi salah satu cara untuk membuat hubungan pasangan suami istri semakin hangat. Namun, terkadang hasrat untuk berhubungan seksual bagi sejumlah pasangan bisa saja menurun.

Jika itu terjadi, salah satu cara untuk memperbaikinya adalah dengan bereksperimen di ranjang. Salah satunya dengan mencoba posisi seks yang bervariasi.

Mencoba berbagai posisi saat berhubungan seks membuatnya menjadi jauh lebih baik. Dikutip dari Daily Star, berikut 3 posisi seks yang bisa membuat pasangan tetap puas selama bercinta:


Yab-Yum

Posisi seks satu ini bisa membuat pasangan lebih saling dekat dan fokus pada keintiman. Mulailah dengan duduk di pangkuan pasangan dengan saling berhadapan. Hal itu bisa membuat keduanya lebih fokus untuk memuaskan satu sama lain.

Coital Alignment Technique (CAT)

Misionaris menjadi salah satu posisi yang paling disukai banyak pasangan saat berhubungan seks. Untuk mendapatkan sensasi yang baru, bisa mencoba teknik coitalalignment atau CAT.

Posisi seks ini memungkinkan pasangan melakukan penetrasi di atas masuk sedikit jauh lebih ke depan, sehingga akan lebih merangsang klitoris.

Posisi ini bisa membantu kedua pasangan mencapai puncak klimaks lebih cepat dibandingkan dengan posisi misionaris biasa.

Butter Churner

Mungkin masih banyak yang asing dengan posisi butter churner. Ini merupakan posisi seks yang ditujukan bagi pasangan dengan energi lebih saat bercinta.

Di posisi ini, si wanita berbaring telentang di ranjang, dengan tubuhnya menekuk sampai posisi kaki berada di kepala dan pinggul terangkat. Kemudian, mintalah pasangan melakukan penetrasi dengan posisi itu.

Saat wanita berada di posisi tersebut, darah akan mengalir deras ke kepala hingga dapat meningkatkan pengalaman bercinta keduanya. Namun, jika pertama kali melakukan posisi butter churner ini, lakukan secara perlahan, agar tidak terjadi cedera yang berbahaya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Pasutri Catat, 5 Hal Ini Bisa Terjadi Jika Terlalu Sering Berhubungan Intim

Jakarta

Seks adalah elemen yang penting dalam hubungan suami istri. Selain untuk memuaskan hasrat seksual, bercinta juga dipercaya dapat meningkatkan keharmonisan hubungan dengan pasangan serta menjaga kesehatan mental.

Kendati demikian, bukan berarti sering melakukan seks bisa memberikan manfaat yang positif pula. Faktanya, terlalu sering berhubungan intim justru bisa menimbulkan sejumlah efek negatif bagi kesehatan, terutama bagi wanita.

Efek Samping Terlalu Sering Bercinta

Ada sejumlah hal yang bisa terjadi pada tubuh wanita jika terlalu sering bercinta. Tak hanya frekuensi, durasi bercinta yang terlalu lama juga memicu kondisi-kondisi berikut.


Dikutip dari berbagai sumber, ini yang bisa terjadi pada tubuh wanita jika terlalu sering berhubungan intim.

1. Vagina kering

Vagina kering merupakan salah satu tanda awal yang bisa muncul akibat terlalu sering bercinta. Normalnya, vagina dapat menghasilkan pelumas alami saat terangsang. Tapi jika terlalu sering bercinta, maka produksi pelumas alami itu akan terganggu.

Akibatnya, vagina menjadi kering sehingga bisa menimbulkan rasa sakit saat bercinta.

2. Peradangan

Terlalu sering berhubungan seks juga bisa menyebabkan peradangan pada vagina. Akibatnya, vagina menjadi membesar atau bengkak, dan menimbulkan rasa nyeri.

Hal ini bisa disebabkan oleh kondisi vagina kering, atau kurangnya lubrikasi saat melakukan gerakan penetrasi.

3. Nyeri saat bercinta

Meski bercinta sejatinya adalah aktivitas yang menyenangkan, terlalu sering bercinta justru dapat menimbulkan rasa nyeri pada organ vital. Hal ini sebenarnya normal jika terjadi sesekali. Tapi jika nyeri tak kunjung hilang, maka bisa menjadi indikasi adanya gangguan. Jika hal ini terjadi, segera periksakan diri ke dokter untuk mencegah risiko yang lebih serius.

4. Sensasi terbakar

Sensasi terbakar merupakan salah satu kondisi lain yang bisa disebabkan oleh vagina kering. Kondisi ini bisa saja dirasakan ketika ataupun setelah berhubungan intim. Jika sudah merasakan sensasi panas dan terbakar saat bercinta, itu artinya istri harus berhenti dan beristirahat.

5. Infeksi saluran kemih

Salah satu dampak paling parah akibat terlalu sering bercinta adalah infeksi saluran kemih. Sperma memiliki kadar pH yang dapat mendukung perkembangan bakteri tidak baik di dalam vagina. Jika dikombinasikan dengan gesekan yang terus menerus dari penetrasi maka dapat meningkatkan risiko bakteri dari dalam vagina berpindah ke saluran kemih dan menyebabkan infeksi.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ingin Lebih Produktif? Sempatkan Bercinta Sebelum Berangkat Kerja


Jakarta

Ada banyak cara untuk mendongkrak semangat di pagi hari, sehingga makin produktif saat mulai beraktivitas. Selain dengan secangkir kopi, kenapa tidak mencoba morning sex?

Orgasme yang dialami ketika bercinta di pagi hari diyakini merupakan booster yang efektif untuk memacu produktivitas. Ini terungkap dalam sebuah survey, yang mengungkap hampir separuh orang Inggris merasa lebih produktif jika secara reguler mengalami orgasme.

Dikutip dari Metro.uk, sebanyak 75 persen responden dalam survey tersebut mengaku stres berkurang setelah orgasme. Efek tersebut bahkan bertahan hingga hari berikutnya, setidaknya menurut 20 persen responden.


Berdasarkan jenis kelamin, 71 persen pria merasa lebih produktif setelah bercinta. Sementara itu, hanya 50 persen yang merasakan hal serupa.

Seorang psikolog, Jonathan Redelinghuys, menjelaskan bahwa orgasme memicu pelepasan sejumlah hormon penyebab perasaan senang. Di antaranya dopamin, oksitosin, dan serotonin.

“Senyawa-senyawa tersebut berkontribusi terhadap perasaan sejahtera dan logika untuk orgasme cepat di pagi hari sebelum bekerja, sebagai persiapan fisik dan psikis dalam sehari, dan itu masuk akal,” jelasnya.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy