Category Archives: Dewasa

Banyak Bercinta Memperpanjang Usia? Ada Benarnya Sih, Ini Alasannya

Jakarta

Tak berlebihan jika seks yang berkualitas dikaitkan dengan hidup yang lebih sehat. Ada juga yang mengaitkannya dengan resep awet muda, dan bahkan panjang usia.

Alasan paling simpel, seks adalah aktivitas fisik yang dalam beberapa hal bisa disetarakan dengan olahraga. Bagi yang malas olahraga, sering bercinta tentu bisa jadi alternatif untuk meningkatkan aktivitas fisik.

Namun ternyata bukan itu saja. Ada sederet alasan yang membuat seks masuk dalam resep awet mudah dan panjang usia, berikut di antaranya.


1. Meredakan stres

Stres dalam bentuk apapun dapat menjadi faktor risiko yang mengganggu kesehatan, yang dalam jangka panjang bisa dikaitkan dengan penyakit kronis. Sebut saja hipertensi, stroke, dan serangan jantung.

Seks, dalam berbagai penelitian, terbukti mampu menurunkan kadar hormon stres seperti adrenalin dan kortisol. Sebaliknya, hormon endorfin yang memperbaiki suasana hati cenderung meningkat saat bercinta.

2. Menurunkan risiko penyakit jantung

Sebagaimana aktivitas fisik pada umumnya, seks dapat menjaga tekanan darah sehingga menurunkan risiko hipertensi. Dalam jangka panjang, kondisi ini menjauhkan risiko penyakit jantung dan pembuluh darah.

Sebuah penelitian membuktikan, pria yang rutin bercinta punya risiko lebih rendah mengalami masalah kardiovaskular dibanding yang tidak pernah bercinta. Efek yang sama juga teramati pada wanita, dalam penelitian yang lain.

NEXT: Seks terbukti menurunkan risiko COVID-19

3. Meningkatkan sistem imun

Bukan cuma menurunkan risiko hipertensi, aktivitas fisik yang cukup juga membantu memperbaiki daya tahan tubuh. Peningkatan kadar immunoglobulin A (IgA) yang didorong oleh aktivitas fisik membuat seseorang tidak mudah tertular penyakit.

Sebuah penelitian menyebut seks 2 kali dalam sepekan secara signifikan meningkatkan kadar IgA dalam sampel air liur. Efek serupa juga teramati dalam sebuah penelitian yang mengamati risiko penularan COVID-19.

(up/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Tips Ampuh Jaga Hasrat Seksual Tetap ‘Nampol’, Pasutri Wajib Catat

Jakarta

Hasrat seksual atau libido merupakan salah satu faktor besar dalam kualitas berhubungan intim. Ketika libido rendah, pengalaman bercinta bersama pasangan tentu juga akan menurun.

Berkurangnya libido pada seseorang dapat disebabkan oleh berbagai faktor. Mulai karena kesibukan sebagai orang tua, pekerjaan, kondisi kesehatan, hormonal, usia yang menua, hingga penyebab lainnya.


Berikut ini adalah tips dari terapis seks yang bisa bantu tingkatkan libido dikutip dari The Guardian:

1. Mood Jadi Faktor Besar

Terapis seks yang berbasis di Cotswolds, Inggris Natasha Silverman mengatakan mood atau suasana hati merupakan faktor pertama yang menyebabkan libido menurun. Menurutnya tekanan dan kecemasan dalam kehidupan eksternal dapat menghambat hasrat seksual.

“Jika Anda merasa stres dan kewalahan, khawatir dengan anak-anak atau ada masalah di tempat pekerja, tidak akan mudah untuk masuk ke dalam pikiran tersebut,” ucap Silverman.

Oleh karena itu penting untuk menjaga kondisi suasana hati dengan menjalani berbagai waktu menyenangkan bersama di saat senggang. Obat-obatan seperti antidepresan justru dapat berdampak pada gairah seksual.

2. Berbicara dengan Pasangan

Silverman menuturkan komunikasi adalah hal yang penting dalam hubungan. Ketika dirasa sudah siap, coba berbicara soal perasaan dengan pasangan.

“Pasangan Anda sudah merasakan ada sesuatu yang berubah. Jika Anda tidak membicarakannya dengan mereka, mereka akan mengisi kekosongan tersebut, kemungkinan besar dengan kekhawatiran mereka sendiri, ‘Sepertinya ia tidak ingin bersamaku lagi’,” ucap Silverman.

Silverman menyarankan untuk tiap pasangan bisa saling jujur dan terus terang. Coba ungkapkan kebutuhan atau kesenangan seksual pada pasangan.

3. Lakukan Pemeriksaan Kesehatan Rutin

Jangan malu untuk melakukan pemeriksaan kesehatan rutin ke dokter. Terkadang masalah libido juga berkaitan dengan kondisi kesehatan. Silverman sangat menyarankan pemeriksaan ke dokter apabila masih juga sulit menemukan penyebab menurunnya libido.

“Misalnya seseorang mungkin mengalami kesulitan ereksi sehingga membuat mereka enggan berhubungan seks. Tapi jika itu adalah kondisi kronis, itu bisa menjadi indikasi penyakit lain seperti penyakit jantung,” katanya.

4. Cintai Diri Sendiri

Silverman mengatakan bahwa mencintai diri sendiri adalah salah satu faktor besar yang dapat meningkatkan libido dan kenikmatan ketika bercinta. Hal ini menjadi penting dan dapat membangun keintiman seksual serta emosional yang lebih otentik dan memuaskan dalam hubungan.

Mencintai diri sendiri juga bisa diterapkan dalam bentuk merawat diri sendiri. Misalnya seperti memperbanyak olahraga, menjaga asupan makanan, hingga merawat tubuh agar lebih sehat dan bersih.

5. Membuat Jadwal

Silverman menuturkan bahwa menerapkan jadwal berhubungan intim bersama pasangan mungkin tidak diperuntukkan pada semua orang. Hal ini dapat membuat seks seakan menjadi tugas.

Namun, hal ini menurutnya justru penting bagi pasangan yang memiliki anak dan sulit untuk memiliki waktu bersama. Jadwalkan kencan malam atau waktu romantis untuk menemukan cara berbeda berhubungan dengan pasangan.

Meskipun hanya sejam, waktu tersebut dapat berharga untuk setiap pasutri.

6. Jauhkan Ponsel Sebelum Tidur

Menjauhkan ponsel sebelum tidur adalah hal yang wajib dilakukan oleh pasangan. Daripada menggunakan ponsel, lebih baik saling bercerita satu sama lain untuk menjalin kedekatan adalah hal yang lebih penting.

“Tempat tidur adalah tempat di mana seharusnya Anda merasa paling rileks. Anda tidak bisa benar-benar melepas lelah saat menggunakan ponsel,” ucap ahli seks Dami Olonisakin.

“Anda bisa menggunakan waktu itu untuk tidak melakukan seks, tapi bisa diam saja, berpelukan, atau saling tertawa bisa pasangan,” pungkasnya.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Kerap Bikin Suami Cemas, Sebenarnya Berapa Lama Sih Durasi Bercinta yang Ideal?


Jakarta

Hubungan intim adalah salah satu faktor penting untuk meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri. Tak jarang, pria merasa cemas dengan durasi seks yang mungkin terlalu pendek bagi pasangan. Sebenarnya berapa lama sih durasi seks yang ideal?

Seksolog asal New York Isiah McKimmie menuturkan bahwa permasalahan durasi seks kerap menjadi tekanan banyak pria. Isiah menuturkan durasi terbaik untuk durasi seks adalah selama pasangan menginginkannya.

“Wanita sering kali lebih memilih waktu foreplay yang lama daripada penetrasi. Tubuh wanita membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri sepenuhnya sebelum penetrasi,” ucap Isiah dikutip dari NY Post, Minggu (28/1/2024).


Isiah menuturkan waktu yang lebih lama untuk ‘pemanasan’ membantu mengurangi kemungkinan wanita merasa sakit saat bercinta. Hal ini tentu meningkatkan kenikmatan bagi istri.

Ia merekomendasikan pasangan sebaiknya menghabiskan waktu 20 menit untuk foreplay sebelum penetrasi. Namun, dalam beberapa kasus banyak wanita bahkan menginginkan foreplay yang lebih lama.

“Banyak wanita tidak orgasme dari seks penetrasi saja. Mereka membutuhkan rangsangan klitoris langsung yang sering kali lebih sering terjadi selama foreplay dibandingkan saat penetrasi,” jelasnya.

NEXT: Jadikan kesenangan tujuan bercinta

Foreplay tidak hanya bermanfaat bagi wanita. Isiah mengungkapkan banyak pria merasakan kenikmatan yang lebih besar saat mereka menghabiskan waktu lebih lama ketika foreplay.

Ia menuturkan rata-rata durasi penetrasi yang dilakukan pasangan adalah lima hingga tujuh menit. Isaiah menambahkan penetrasi terlalu lama dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada wanita. Namun, ia menambahkan ada pengecualian bagi pasangan yang memang menyukai hal tersebut.

“Jadikan kesenangan sebagai tujuan Anda. Kita sering kali memiliki asumsi yang kaku mengenai bagaimana seks ‘seharusnya’ berjalan dan bagaimana mengakhirinya,” ujar Isiah.

Kesenangan setiap orang dalam seks menurut Isiah bisa berbeda-beda. Ada yang mengalami orgasme dalam waktu berbeda, ada juga yang bisa menikmati seks tanpa penetrasi dan lainnya. Oleh karena itu, Isaiah meminta setiap pasangan bisa mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan kenikmatan dari masing-masing dalam hal bercinta.

“Ketika kita memperluas pandangan kita tentang apa itu seks dan apa tujuan kita seharusnya, kita membuka diri terhadap lebih banyak kemungkinan kesenangan,” pungkasnya.

(avk/up)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

3 Rahasia Bercinta Tahan Lama, Suami Dijamin Nggak Keluar Duluan


Jakarta

Sebuah studi di 2005 yang dimuat Journal of Sexual Medicine menunjukkan rata-rata waktu yang dibutuhkan pasangan untuk mencapai klimaks adalah 5,4 menit.

Namun, faktanya, banyak orang yang sudah lebih dulu mengakhiri sesi bercinta sebelum rentang waktu tersebut. Dalam catatan The New Naked: The Ultimate Sex Education for Grown-Ups di 2014, ada sejumlah pria yang hanya berhasil mempertahankan sesi bercinta sampai dua menit.

Kondisi ini dinilai termasuk ejakulasi dini, terlebih jika masih sering terjadi saat pria sudah bersikeras menahannya. Demi memperbaiki hubungan dengan pasangan semakin intim, sebetulnya ada sejumlah cara yang disarankan menurut laporan Mens Health:


1. Perkuat Otot Dasar Panggul

Seseorang mungkin pernah mendengar soal senam kegel, di mana melatih otot pubococcygeal (PC) di dasar panggul melalui serangkaian latihan kontraksi dan pelepasan.

Untuk memahami bagaimana rasanya otot-otot ini ketika bekerja, coba hentikan aliran urine saat kamu buang air kecil atau gunakan otot tersebut untuk mengangkat testis tanpa bantuan tangan dan menahannya dalam 10 hitungan, lalu lepaskan.

Menurut dokter terapi fisik di Entropy Physiotherapy and Wellness di Chicago, Illinois, jika hal ini lancar dilakukan, otomatis tidak ada kendala untuk menahan ejakulasi saat bercinta.

Hal semacam ini bisa dilatih saat di mana saja. Perlu diketahui, kegel bisa membantu seseorang mempertahankan durasi seks lebih lama.

“Sebuah penelitian pada tahun 2005 menemukan bahwa 75 persen pria mengalami peningkatan fungsi ereksi setelah melakukan latihan kegel.”

2. Tidak Terburu-buru saat Penetrasi

Ada banyak cara untuk menikmati hubungan intim tanpa melakukan penetrasi terlalu cepat di sesi awal bercinta. Pria bisa memijat ujung penis terlebih dulu, sambil mendekatkan dan melakukan foreplay di bagian klitoris pasangan. Fokus pada ujung saraf di pintu masuk vagina, alih-alih memikirkan seberapa dalam bisa melakukan penetrasi.

Mulai dari menekan penis ke G-spot pasangan, dengan memberi sedikit dorongan, tetapi gerakan selama bercinta bisa diperlambat.

3. Jangan Lupa Foreplay

Sering tidak bisa menahan diri untuk langsung penetrasi juga menjadi salah satu penyebab bercinta tidak bertahan lama. Ada banyak aktivitas seksual lain yang bisa dilakukan terlebih dahulu termasuk memijat pasangan, bereksperimen dengan zona sensitif pasangan, dan melihat titik rangsangan pasangan.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ingin Bercinta Sambil Membakar Kalori? Bisa Banget, Ini Triknya

Jakarta

Berhubungan intim umumnya dikenal sebagai aktivitas yang dilakukan untuk memuaskan hasrat seksual. Namun, ‘pertempuran’ suami istri ini ternyata juga bisa dijadikan sebagai olahraga untuk membakar kalori loh.

Tentu saja, jumlah kalori yang dibakar lewat seks tidak bisa menandingi olahraga intens di gym. Dikutip dari laman Harvard Health, bercinta dapat membakar hingga lima kalori per menit.

Pakar kesehatan jantung dari Cleveland Clinic dr Steve Nissen, mengatakan jumlah tersebut sama dengan apa yang dibakar tubuh ketika berjalan 1,5 km selama 20 menit.


Meski begitu, seks bisa menjadi salah satu opsi ‘menyenangkan’ bagi orang-orang yang ingin menurunkan berat badan.

Cara Membakar Kalori dengan Berhubungan Intim

Lantas, apa ada kiat tertentu yang harus dilakukan agar seks bisa menjadi olahraga untuk membakar kalori? Dikutip dari berbagai sumber, berikut beberapa tips yang dianjurkan oleh para pakar.

Pilih posisi di atas saat bercinta

Seksolog sekaligus penulis buku ‘Smart Sex’, Emily Morse, mengungkapkan orang berada di posisi atas saat bercinta cenderung akan membakar lebih banyak kalori.

Orang yang berada di posisi atas juga menggunakan lebih banyak otot dibanding pasangan yang berada di posisi bawah.

“Orang yang berada di atas pastinya akan lebih banyak melakukan latihan lengan dan otot core,” ucapnya.

Contohnya, wanita pada posisi cowgirl akan mencondongkan tubuh ke depan dengan kedua tangan bersandar pada tubuh pasangan, sehingga melatih otot bicep dan tricepnya.

Jika wanita menyandarkan tubuhnya ke belakang, dia akan mengencangkan otot core untuk menjaga keseimbangan tubuh.

Uji ketahanan tubuh dengan posisi yang menantang

Jika ada posisi bercinta yang mudah, tentunya ada pula posisi yang sulit dan menantang untuk dilakukan. Namun, Morse mengatakan gaya bercinta tersebut dapat mendorong pasangan keluar dari zona nyamannya.

Misalnya, posisi wheelbarrow. Pada posisi ini, pria berdiri menahan pinggang dan kaki wanita sambil melakukan penetrasi. Sementara, wanita berada dalam posisi plank sambil menahan tubuhnya.

Posisi lain yang tak kalah menantang adalah raise doggy style. Pada posisi ini, pria berbaring di pinggir kasur sementara wanita melakukan penetrasi sambil membungkukkan badan ke depan. Pada posisi ini, wanitalah yang lebih mengatur ritme dan irama gerakan.

Tunda orgasme agar durasi semakin lama

Menunda orgasme dapat meningkatkan durasi seks, sehingga membakar lebih banyak kalori. Pakar terapi seks Aida Manduley mengungkapkan salah satu trik untuk menunda orgasme adalah dengan melakukan edging, yaitu memperlambat atau menghentikan rangsangan untuk menunda terjadinya orgasme.

“Bayangkan saja seperti berkendara mengelilingi sebuah rumah sebelum memarkirkannya. Anda dapat memilih untuk terus mengitari rumah, berhenti sebentar di jalan masuk, keluar, dan kembali memutari rumah. Atau Anda bisa ‘mengemudi’ sepenuhnya dan tidak menepi sama sekali,” tuturnya.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Plis, Jangan Mager! 6 Hal Ini Wajib Dilakukan Setelah Berhubungan Intim

Jakarta

Seks adalah aktivitas yang bisa menguras banyak tenaga. Sehingga, tak jarang pasutri yang kelelahan memilih untuk langsung tidur usai ‘bertempur’ di ranjang.

Padahal, ada banyak hal yang sebenarnya perlu dilakukan setelah berhubungan intim. Terlebih, jika ingin menjaga kesehatan dan terhindar dari risiko infeksi penyakit. Karenanya, pasutri harus menyempatkan diri untuk melakukan sejumlah hal berikut usai berhubungan intim.

Hal yang Harus Dilakukan Setelah Berhubungan Intim

Lalu, apa saja sih hal yang harus pasutri setelah sesi bercinta yang panas? Dikutip dari berbagai sumber, berikut ulasannya.


1. Membersihkan vagina

Khusus wanita, penting untuk selalu membersihkan vagina setelah berhubungan intim, apalagi jika tidak menggunakan kondom. Dikutip dari WebMD, membersihkan vagina dapat mencegah risiko infeksi, seperti infeksi kandung kemih dan lain sebagainya.

Namun perlu diingat, cukup bersihkan area luar atau vulva vagina saja. Jangan pernah membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau sabun karena justru dapat meningkatkan risiko infeksi bakteri.

2. Mencuci tangan

Selain alat vital, jangan lupa pula untuk mencuci tangan setelah berhubungan intim. Terlebih, jika pasutri saling menyentuh organ intim pasangan saat bercinta.

Pasalnya, bakteri yang mungkin ada di penis atau vagina bisa berpindah ke tangan. Cucilah kedua tangan dengan air mengalir dan sabun setelah bercinta untuk mencegah penyebaran bakteri.

3. Buang air kecil

Saat berhubungan intim, terutama ketika melakukan penetrasi vaginal, bakteri yang menempel di bagian luar organ intim bisa masuk ke uretra, yakni saluran yang mengeluarkan urine dari dalam tubuh. Hal ini dapat meningkatan risiko infeksi bakteri.

Salah satu cara mengeluarkan bakteri dari saluran tersebut adalah dengan buang air kecil. Karenanya, jangan sampai rasa lelah dan kantuk menunda keinginan untuk ke kamar mandi.

4. Minum air putih

Jangan lupa juga untuk minum air putih setelah bercinta. Selain membantu tubuh kembali terhidrasi, minum air putih juga dapat mendorong keinginan untuk buang air kecil. Sehingga, tubuh dapat mengeluarkan lebih banyak bakteri yang bisa menyebabkan infeksi dan peradangan.

5. Mengganti pakaian

Aktivitas seksual yang intens akan membuat tubuh mengeluarkan banyak keringat. Untuk itu, kenakanlah pakaian yang memungkinkan sirkulasi udara, seperti pakaian yang longgar atau berbahan katun.

Selain itu, hindari mengenakan pakaian berbahan nilon karena dapat memerangkap panas sehingga memungkinkan bakteri untuk berkembang biak.

6. Mengonsumsi camilan bergizi

Dikutip dari Allo Health, mengonsumsi camilan ringan yang bergizi, seperti yoghurt, kimchi, pisang, dan coklat hitam dapat membantu memulihkan tenaga setelah aktivitas bercinta yang intens. Khusus wanita, mengonsumsi makanan fermentasi tertentu juga dapat menunjang fungsi bakteri baik yang ada di vagina untuk membersihkan dan menjaga kesehatan organ kewanitaan.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Tanda Wanita Beneran Klimaks, Nggak Pura-pura Orgasme

Jakarta

Rasa percaya diri merupakan salah satu faktor yang amat memengaruhi performa seorang suami saat berhubungan intim. Umumnya, kepercayaan diri seksual yang tinggi dikaitkan dengan ‘penampilan’ di atas ranjang yang lebih baik.

Ada banyak hal yang bisa memengaruhi tingkat kepercayaan diri seksual seorang suami. Salah satunya ketika mengetahui dirinya berhasil memberikan kenikmatan yang luar biasa bagi istrinya.

Namun, tak sedikit istri yang yang malu mengaku atau mengekspresikan kenikmatan yang dirasakan saat berhubungan intim. Beberapa di antaranya juga kerap pura-pura orgasme demi menyenangkan pasangan.


Karenanya, suami harus lebih jeli dan mengenali tanda wanita benar-benar menikmati sesi bercinta, bisa dilihat dari gestur atau gerak-geriknya.

Tanda Wanita Menikmati Sesi Bercinta dengan Pasangan

Lantas, seperti apa saja tanda wanita menikmati sesi bercinta? Dikutip dari berbagai sumber, berikut gerak-gerik yang perlu diperhatikan.

1. Perhatikan matanya

Salah satu tanda paling simpel tapi kerap terlewat oleh kaum pria adalah kontak mata. Dikutip dari Lovepranky, mata bisa menunjukkan apakah pasangan wanita menikmati aktivitas seksual yang dilakukan.

Misalnya, ketika matanya berputar ke atas. Ini artinya pasangan istri benar-benar menikmati sensasi bercinta. Gestur ini juga bisa menandakan istri akan mencapai orgasme.

2. Mendesah

Desahan merupakan salah satu bentuk ‘pujian’ saat sedang berhubungan seks. Ketika istri secara tidak sengaja mengeluarkan suara mendesah, itu artinya suami melakukan hal yang tepat dan benar-benar bisa membuat istri merasa nikmat.

3. Menggeliat

Tubuh yang menggeliat tidak karuan juga bisa menjadi isyarat istri menikmati aktivitas seksual yang dilakukan. Terlebih ketika istri memeluk dengan erat dan mencoba menyamakan ritme gerakan dengan suami.

4. Napas semakin cepat

Sama halnya seperti gerakan mata, napas juga menjadi isyarat yang kerap terabaikan oleh para suami. Seiring meningkatnya rangsangan seksual, napas istri cenderung akan semakin bertambah cepat. Tak hanya itu, napas istri juga akan semakin pendek dan cepat, sehingga mengeluarkan suara mirip desahan.

5. Miss V mengencang dan basah

Salah satu tanda yang paling mudah dikenali adalah dari kondisi vagina istri. Saat terangsang, vagina akan menjadi lebih basah dan sensitif. Ketika melakukan penetrasi vaginal, suami juga bisa merasakan sensasi yang lebih ‘menggigit’ dari dinding vagina. Hal ini merupakan tanda istri benar-benar terangsang dan menikmati aktivitas seksual.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

4 Cara Jaga Kesehatan Miss V Biar Makin ‘Menggigit’

Jakarta

Selain berperan dalam proses kehamilan dan persalinan, vagina juga menjadi organ utama yang digunakan untuk melakukan aktivitas seksual. Karenanya, kesehatan vagina harus senantiasa dijaga.

Tidak hanya untuk melindungi dari risiko infeksi dan penyakit, tetapi juga demi mempertahankan agar vagina tetap rapat dan ‘nge-grip’ sehingga memberi kenikmatan saat bercinta dengan pasangan.

Cara Menjaga Vagina Tetap Sehat dan Rapat

Ada sejumlah cara yang bisa diterapkan untuk menjaga vagina tetap sehat dan rapat. Dikutip dari berbagai sumber, berikut pembahasannya.


1. Bersihkan bagian luar vagina

Membersihkan vagina secara rutin adalah hal paling penting yang harus dilakukan oleh setiap wanita. Baik itu setelah buang air kecil, buang air besar, atau setelah berhubungan intim.

Namun, perlu diingat, cukup hanya membersihkan bagian luar atau vulva vagina saja. Jangan membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau sabun karena dapat merusak pH vagina.

2. Hindari ‘douching’

Seperti yang disebutkan sebelumnya, mencuci bagian dalam vagina dapat berisiko bagi kesehatan. Nah, praktik membersihkan vagina seperti ini disebut juga dengan istilah ‘douching’.

Vagina memiliki semacam bakteri baik yang membantu membersihkan bagian dalam vagina itu sendiri. Karenanya, organ tersebut tidak membutuhkan bantuan dari luar, seperti air atau sabun.

Membersihkan bagian dalam vagina dengan air atau sabun dapat merusak pH vagina dan meningkatkan risiko infeksi bakteri dan membuat vagina bisa mengeluarkan aroma tidak sedap.

3. Pilih celana dalam yang tepat

Celana dalam berbahan dasar katun memungkinkan sirkulasi udara dan dapat menyerap keringat dengan lebih baik. Hal ini dapat mencegah bakteri yang ada pada keringat berkembang biak dan menyebabkan infeksi.

Hindari pula mengenakan celana dalam berbahan nilon karena dapat memerangkap panas dan keringat, yang membuat bakteri bisa berkembang biak dengan mudah.

4. Senam kegel

Seiring pertambahan usia, vagina akan mulai bertambah ‘longgar’ dan kehilangan elastisitasnya. Salah satu cara untuk mengembalikannya adalah dengan senam kegel.

Senam kegel adalah latihan yang bertujuan untuk memperkuat otot dasar panggul. Selain bisa membantu mengencangkan vagina, senam kegel juga diyakini dapat memperbaiki fungsi kandung kemih, mengatasi gangguan buang air kecil, hingga melancarkan proses persalinan.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

8 Tipe Orgasme yang Bisa Dialami Wanita Berdasarkan Titik Rangsangannya

Jakarta

Orgasme merupakan puncak kenikmatan yang selalu ingin dicapai oleh pria maupun wanita saat berhubungan intim. Namun bagi wanita, mencapai orgasme cenderung lebih sulit dilakukan lantaran sejumlah faktor, seperti pengaruh hormon, kondisi emosional, kurangnya rangsangan, dan lain sebagainya.

Kendati demikian, wanita ternyata bisa merasakan berbagai tipe orgasme loh. Mungkin banyak yang mengira wanita hanya bisa merasakan orgasme lewat penetrasi vaginal saja. Faktanya, orgasme bisa muncul dari rangsangan pada area tubuh yang lain.

Tipe-tipe Orgasme Wanita

Lantas, apa saja tipe orgasme yang bisa dialami oleh wanita? Dikutip dari Health, berikut pembahasannya.


1. Orgasme Klitoris

Klitoris adalah benjolan kecil yang terletak di bagian atas bibir vagina. Meski kecil, bagian ini memiliki jutaan ujung saraf yang membuatnya sensitif terhadap rangsangan.

Merangsang klitoris secara langsung, atau menyentuh labia di sekitar klitoris dapat meningkatkan aliran darah ke area tersebut. Hal ini dapat membuat klitoris membesar dan membutuhkan pelepasan orgasme.

2. Orgasme G-spot

Banyak yang meyakini G-spot sebagai area khusus dalam vagina yang dapat memberikan kenikmatan luar biasa ketika mendapat rangsangan. Beberapa peneliti berpendapat G-spot adalah organ seks, sementara yang lain menganggap G-spot sebagai bagian dari ujung saraf klitoris.

Terlepas dari argumen tersebut, banyak yang percaya orgasme G-spot terasa sangat intens dibandingkan jenis orgasme lainnya.

3. Orgasme Vagina

Orgasme dari aktivitas penetrasi vaginal, baik dengan atau tanpa merangsang klitoris dan G-spot, dianggap dikategorikan sebagai orgasme vagina. Selain klitoris, vagina juga merupakan salah satu organ tubuh wanita yang sensitif terhadap rangsangan.

Vagina memiliki bagian bernama forniks anterior yang terletak di dinding depan vagina tepat di bawah leher rahim. Jika disentuh secara tepat, area ini bisa memicu terjadinya orgasme.

4. Orgasme Puting

Selain vagina dan klitoris, putin payudara juga merupakan organ tubuh wanita yang sensitif terhadap sentuhan. Bahkan, rangsangan pada bagian tersebut bisa membuat beberapa wanita mengalami orgasme.

Pasalnya, puting payudara memiliki banyak ujung saraf, sehingga sensitif terhadap sentuhan. Beberapa peneliti menduga, rangsangan pada puting payudara dapat memicu bagian otak yang mengontrol rangsangan di alat vital wanita.

5. Orgasme Campuran atau ‘Blended’

Orgasme campuran, atau yang dikenal juga dengan istilah ‘Blended orgasm’, adalah orgasme yang terjadi akibat rangsangan pada lebih dari satu titik secara bersamaan. Kombinasi titik sensitif seksual apapun, seperti klitoris, G-spot, vagina, dan puting payudara dapat memicu orgasme campuran.

6. Orgasme Ganda

Berbeda dengan pria, wanita bisa mengalami lebih dari satu kali orgasme dalam waktu yang berdekatan. Itulah sebabnya wanita bisa berkali-kali mencapai orgasme saat berhubungan intim. Bahkan, sebuah studi menyebutkan 7 dari 10 wanita mengaku bisa mengalami hingga 20 kali orgasme dalam satu sesi bercinta.

7. ‘Squirting’

Saat orgasme, beberapa wanita bisa menyemprotkan cairan bening dari vagina, atau yang dikenal juga dengan istilah ‘squirting’. Para peneliti memperkirakan 10-54 persen wanita pernah mengalami squirting pada suatu waktu dalam kehidupannya.

8. ‘Coregasm’

Percaya atau tidak, segelintir wanita bisa mengalami orgasme ketika sedang berolahraga. Jenis orgasme ini disebut juga dengan ‘exercise orgasm’ atau ‘coregasm’. Umumnya, wanita bisa mengalami coregasm ketika melakukan olahraga untuk melatih otot core.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ladies! 4 Hal Ini Tidak Boleh Dilakukan Setelah Bercinta, Kenapa Tuh?

Jakarta

Beberapa wanita terbiasa langsung tidur setelah bercinta. Misalnya karena kelelahan, atau terlalu lemas sehabis ‘on fire’ pasca sesi berhubungan intim. Padahal sebenarnya, langsung tidur setelah bercinta adalah salah satu hal yang tak boleh menjadi kebiasaan lho.

Alih-alih langsung tidur, wanita sebaiknya langsung menyempatkan buang air kecil sehabis bercinta. Pasalnya, keluarnya urine bisa menjadi cara paling alami untuk membuang kotoran dan menekan risiko masalah kesehatan seperti infeksi saluran kemih (ISK) dan penyakit menular seksual.

Selain langsung tidur tanpa membersihkan diri lebih dulu, ada sejumlah hal lain yang juga tidak boleh dilakukan setelah berhubungan intim karena bisa menimbulkan dampak buruk bagi kesehatan.


Hal yang Tidak Boleh Dilakukan Setelah Bercinta

Lalu, apa saja hal yang tidak boleh dilakukan setelah berhubungan intim tersebut? Dikutip dari Healthshots, berikut pembahasannya.

1. Mengenakan pakaian ketat saat tidur

Setelah berhubungan intim, tubuh akan mengalami peningkatan suhu dan mengeluarkan keringat. Jika mengenakan pakaian ketat, apalagi yang berbahan nilon atau kain sintetis, bakteri dari keringat akan tertimbun dan menyebar ke seluruh tubuh.

Tak hanya itu, gesekan antara kulit dan pakaian yang ketat juga bisa menimbulkan luka lecet di kulit. Jika luka tersebut terpapar bakteri dan kuman yang ada di keringat, maka bisa terjadi infeksi.

2. Mencuci bagian dalam vagina

Meski dianjurkan untuk membersihkan diri setelah bercinta, ada satu bagian pada tubuh wanita yang tidak boleh dibasuh menggunakan air atau sabun. Area tersebut adalah vagina bagian dalam.

Tidak sedikit wanita yang menggunakan shower untuk membersihkan bagian dalam vagina. Nuyatanya, penggunaan sabun ini sangat tidak dianjurkan karena dapat mengganggu pH di dalam vagina.

Bagian dalam vagina memproduksi semacam bakteri baik yang bertugas untuk membersihkan dan menjaga kesehatan saluran vagina. Membersihkan vagina dengan air atau sabun dapat mengganggu aktivitas bakteri tersebut dan memengaruhi pH dalam vagina. Hal ini dapat meningkatkan risiko seperti infeksi bakteri dan membuat vagina mengeluarkan aroma tidak sedap.

3. Menggunakan tisu basah

Menggunakan tisu basah untuk membersihkan miss V juga harus dihindari. Beberapa merek tisu basah mengandung alkohol yang dapat menyebabkan iritasi jika bersentuhan dengan kulit sekitar vagina.

Selain itu, banyak ginekolog yang sepakat bahwa menggunakan tisu basah untuk membersihkan area kewanitaan dapat mengganggu aktivitas bakteri dalam vagina dan meningkatkan risiko infeksi.

4. Berendam air hangat

Berendam air hangat bersama pasangan setelah berhubungan intim mungkin terdengar sebagai sebuah ide yang menyenangkan. Tapi, hal ini ternyata tidak dianjurkan loh.

Pasalnya, hot tub atau bak air hangat bisa menjadi inkubator bagi bakteri untuk berkembang biak. Berendam terlalu lama memungkinkan bakteri mengakses berbagai bagian tubuh sehingga meningkatkan risiko gangguan kesehatan.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy