Category Archives: Dewasa

Ternyata Ini Sederet Manfaat Orgasme pada Wanita, Termasuk Penghilang Stres

Jakarta

Orgasme adalah istilah yang digunakan untuk menggambarkan puncak kenikmatan yang dirasakan oleh pria dan wanita saat berhubungan intim. Biasanya, orgasme diikuti oleh keluarnya cairan dari alat vital, atau yang dikenal juga dengan sebutan ejakulasi.

Umumnya, pria tidak terlalu kesulitan untuk bisa mencapai orgasme. Di sisi lain, wanita membutuhkan proses yang lebih panjang untuk bisa mencapai orgasme. Ini karena wanita rata-rata membutuhkan rangsangan seksual yang lebih kuat untuk bisa mencapai puncak kenikmatan seksual tersebut.

Tapi selain memberikan kenikmatan seksual, orgasme ternyata juga memiliki sejumlah manfaat untuk kesehatan wanita loh. Apa saja?


1. Menghilangkan Stres

Manfaat orgasme bagi kesehatan wanita salah satunya adalah menghilangkan stres. Seksolog Beverly Whipple dalam bukunya yang berjudul ‘The Orgasms Answer Guide’ mengatakkan orgasme mendorong pelepasan hormon oksitosin dari sel-sel saraf ke aliran darah.

Hal inilah yang membuat tubuh menjadi rileks serta menurunkan tingkat stres.

2. Melancarkan Haid

Haid atau menstruasi adalah waktu yang cukup mengganggu bagi kebanyakan wanita. Pasalnya, rasa nyeri akibat haid sering mengganggu rutinitas sehari-hari.

Ternyata, rasa nyeri akibat haid bisa diatasi dengan orgasme. Ini karena saat orgasme, tubuh melepaskan hormon oksitosin dan dopamine yang dapat bertindak sebagai pereda nyeri sehingga membantu melancarkan haid.

3. Mengurangi Risiko Serangan Jantung

Orgasme juga bisa memberikan dampak yang dahsyat untuk kesehatan jantung loh. Dikutip dari laman Johns Hopkins Medicine, wanita yang memiliki kehidupan seks yang memuaskan memiliki risiko lebih kecil terkena serangan jantung. Diduga, hal ini berkaitan dengan bagaimana seks bisa menjadi olahraga yang memperkuat otot jantung serta menurunkan tekanan darah.

Nah bagi wanita, ukuran seks yang memuaskan kerap dikaitkan dengan mampu atau tidaknya mencapai orgasme. Jadi dengan kata lain, wanita yang selalu mengalami orgasme saat bercinta dapat terlindung dari risiko serangan jantung.

4. Bikin Awet Muda

Orgasme pun disebut bisa membuat wanita tetap tampak awet muda. Bahkan, hal ini juga sudah dianalisa lewat sebuah studi loh.

Studi yang dilakukan oleh University of Michigan pada 2009 menemukan orgasme dapat meningkatkan jumlah hormon estrogen dalam tubuh. Hormon estrogen inilah yang dapat membantu mencegah tanda-tanda penuaan di kulit.

5. Membuat Tidur Lebih Nyenyak

Selain hormon oksitosin dan dopamine, orgasme juga mendorong tubuh untuk melepaskan hormon prolaktin. Hormon prolaktin ini berfungsi untuk memberikan perasaan rileks dan menenangkan, sehingga membantu wanita untuk bisa tidur lebih cepat.

Selain itu, orgasme juga menurunkan kadar hormon kortisol yang menyebabkan stres. Kombinasi keduanya membuat wanita bisa tidur lebih nyenyak setelah orgasme.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Posisi Bercinta Anti Berisik Tapi Nikmat, Cocok saat Liburan ke Rumah Mertua

Jakarta

Liburan Natal dan tahun baru kerap dimanfaatkan sebagai momen untuk membawa istri dan anak kembali ke kampung halaman dan mengunjungi orang tua. Namun, menghabiskan waktu selama beberapa hari di rumah orang tua mungkin bisa menyulitkan pasutri yang sedang ‘kebelet’ bercinta.

Hal yang paling dikhawatirkan adalah suara ‘bising’ yang mungkin saja muncul ketika tengah melakukan aktivitas seksual. Jika tidak berhati-hati, mudik ke rumah orang tua bisa menjadi pengalaman memalukan yang membekas untuk waktu lama.

Karenanya, tidak heran jika pasutri rela menahan keinginan untuk berhubungan intim selama berada di kampung halaman. Namun, ada loh posisi-posisi seks yang bisa meminimalisir suara tanpa mengurangi kenikmatan bercinta. Apa saja?


1. Lotus

Lotus termasuk posisi yang minim suara. Pasalnya, gerakan penetrasi dalam posisi ini tidak terlalu agresif sehingga tidak menimbulkan suara-suara ‘khas’ yang biasa terdengar saat sedang berhubungan seks.

Untuk melakukan posisi ini, wanita hanya perlu duduk di atas pangkuan pria sambil melingkarkan kakinya ke pinggang pasangan. Gerakan penetrasi bisa dilakukan baik oleh wanita maupun pria.

2. Missionary

Bisa dibilang, missionary merupakan posisi seks sejuta umat. Meski terbilang simpel, posisi ini termasuk salah satu yang ‘paling aman’ dilakukan jika tidak ingin menimbulkan banyak suara.

Keuntungan dari posisi ini adalah pria dapat dengan mudah mengontrol tempo dan ritme saat melakukan penetrasi. Dengan demikian, pria bisa menyesuaikan intensitas gerakan jika suara yang muncul dirasa sudah terlalu kencang.

3. Sitting

Posisi ini mirip dengan lotus. Bedanya, sitting biasanya dilakukan di atas kursi, pinggir kasus, atau permukaan datar lainnya.

Posisi ini cocok untuk pasutri yang ingin melakukan seks kilat alias quickie. Posisi ini juga tidak menuntut pasutri untuk melepas semua pakaian mereka, sehingga bisa langsung ‘berberes’ ketika mendengar ada langkah kaki yang datang.

4. Spooning

Spooning juga bisa menjadi pilihan bagi pasutri yang ingin berhubungan intim tanpa menimbulkan suara. Pada posisi ini, pria melakukan penetrasi sambil berbaring dan memeluk pasangan wanita dari belakang. Meski gerakan pada posisi ini tidak seintens posisi lain, kenikmatan seksual dari gaya spooning tetap bisa memuaskan pasutri.

5. Scissoring

Sama seperti spooning, scissoring adalah posisi yang bisa memberi kepuasan maksimal tanpa banyak menimbulkan suara. Gaya ini dilakukan dengan pria dan wanita berbaring miring dan menyatukan kaki seperti dua buah gunting yang bertemu. Keunggulan dari posisi ini terletak pada gesekan antara penis dan vagina saat melakukan penetrasi. Jadi meski gerakannya tidak ‘menggebu-gebu’, posisi scissoring tetap bisa membuat pasutri puas maksimal.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

9 Tips Bercinta Anti Berisik saat Mudik Nataru dan Menginap di Rumah Mertua


Jakarta

Libur Natal dan Tahun Baru yang panjang seperti saat ini kerap dimanfaatkan suami istri berkunjung ke rumah orang tua. Tinggal serumah dengan orang tua terkadang bisa membuat malas bercinta.

Keengganan untuk bercinta saat di rumah orang tua biasanya karena takut berisik dan malu. Sesungguhnya ada solusi bagi suami istri tetap bisa berhubungan intim di rumah orang tua. Berikut adalah tips bercinta tanpa menciptakan suara berisik yang tidak diinginkan.

1. Temukan waktu ketika orang lain cenderung tidak mendengar


Dikutip dari Healthline, bercinta tidak akan mengganggu dan menarik perhatian orang lain jika semua orang sedang tidur. Tengah malam atau dini hari dapat menjadi waktu yang tepat untuk melakukannya.

2. Lakukan di kamar mandi

Seks di kamar mandi cenderung tidak berisik. Terlebih, suara air juga akan membantu menutupinya. Namun, berhati-hatilah untuk menghindari terpeleset dan jatuh yang dapat menyebabkan cedera.

3. Hindari tempat tidur

Tempat tidur bisa menimbulkan berbagai macam suara ketika pasutri sedang bercinta. Untuk menghindari pegas kasur yang berbunyi, lantai adalah pilihan terbaik untuk melakukan seks dengan hening. Gunakan beberapa selimut atau bantal untuk kenyamanan.

4. Cari lokasi lain

Jika kedekatan dengan kamar tidur orang lain adalah yang menjadi masalah, carilah lokasi baru untuk bercinta. Hampir semua ruangan yang terletak di luar jangkauan dengan pintu yang dapat ditutup bisa digunakan. Namun, hal ini tidak disarankan jika sedang berada di rumah orang lain.

5. Tambahkan suara bising lainnya

Menambahkan suara bising dapat mengalihkan suara bercinta. Musik atau suara televisi adalah pilihan yang bagus untuk menghindari kecurigaan. Namun, gunakan volume yang wajar agar tidak mengganggu kenyamanan orang lain.

6. Selalu sediakan bantal

Bantal sangat berguna ketika ingin berteriak. Jika bantal dirasa aneh, gunakan dasi atau syal dan ikatkan di sekitar mulut sebagai penyumpal.

Hal ini tidak hanya membantu menghindari teriakan yang tidak disengaja saat orgasme, tetapi juga meningkatkan faktor gairah.

7. Bernapas melalui hidung

Menghirup dan menghembuskan napas melalui hidung lebih tenang daripada bernapas melalui mulut. Namun, bernapas melalui hidung juga memungkinkan seseorang untuk bernapas lebih dalam, mengaktifkan diafragma, perut, dan dasar panggul untuk meningkatkan sensasi seks.

8. Lakukan dengan perlahan

Membangun momentum secara perlahan dapat membuat seks tetap tenang. Hal ini juga bisa membuat seks lebih intens.

Fokuslah pada apa yang dirasakan. Pasutri akan menemukan bahwa gerakan terkecil dan paling tenang pun dapat memicu kenikmatan yang intens.

9. Pilih posisi seks yang tepat

Terdapat beberapa posisi yang dapat dicoba agar seks tidak berisik, seperti posisi berpelukan. Dalam posisi ini, hampir tidak mungkin penetrasi terjadi terlalu cepat.

Selain itu, pasutri dapat meningkatkan keintiman dengan saling membelai, mencium, dan berbisik di telinga satu sama lain.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Nggak Sampai Sejam, Segini Durasi Ideal Bercinta Biar Makin Memuaskan

Jakarta

Beberapa orang mungkin beranggapan butuh waktu yang lama untuk bisa mendapatkan seks yang memuaskan. Hal ini mungkin dipengaruhi film dan komentar orang yang mengolok-olok pasangan jika durasi seksnya berlangsung singkat.

Namun, ternyata anggapan itu tidak selalu benar. Pasalnya, sesi seks yang singkat juga bisa memberikan kepuasan. Sementara seks yang lebih lama, bisa saja menimbulkan masalah yang tidak pernah diduga.

Memang, berapa sih durasi seks yang ideal dan memuaskan?


Terapis seks dan pakar kesehatan mental, Anu Goel, mengatakan durasi seks sebaiknya antara 7-15 menit. Itu sudah cukup memberikan kepuasan yang maksimal bagi pasangan.

“Sebaiknya antara 7-15 menit agar bisa memberikan hasil maksimal yang diinginkan dan mendapatkan orgasme (meski tidak pernah dijamin),” jelas Goel yang dikutip dari Health Shots.

“Tapi, seks bukan sekedar penetrasi. Pemanasan sebelum berhubungan seks juga sangat penting,” sambungnya.

Sesuai penelitian, Goel mengatakan bahwa pria biasanya akan ejakulasi setelah 5-10 menit berhubungan seks. Sebuah penelitian yang dipublikasikan dalam The Journal of Sexual Medicine, membagi seks menjadi dasar memadai, diinginkan, terlalu pendek, hingga terlalu lama.

Dinyatakan bahwa seks yang berlangsung 3 hingga 13 menit adalah normal. Seks yang berlangsung antara tiga hingga tujuh menit ditandai sebagai seks yang cukup.

Sementara seks yang berlangsung antara 7-13 menit dianggap sesuai keinginan. Namun, yang terpenting adalah kedua pasangan saling mengerti apa yang menjadi keinginannya saat berhubungan seks.

“Untuk melakukan hubungan seks yang baik, pasangan perlu berdiskusi untuk mengetahui apa yang membuat satu sama lain merasa senang dan nyaman. Anda dapat mendiskusikan fantasi, sentuhan yang diinginkan, dan hal lainnya,” beber Goel.

“Berdiskusi dengan saling mengungkapkan apa yang diinginkan saat berhubungan seks akan membantu pasangan Anda lebih memahami apa yang disukai,” lanjut dia.

Bagaimana Jika Durasi Seks Dilakukan Terlalu Lama?

Meski ada mengklaim semakin lama berhubungan seks akan semakin memuaskan, anggapan itu mungkin tidak benar. Pasalnya, seks dengan durasi yang terlalu lama bisa memicu berbagai komplikasi, salah satunya berdampak pada organ intim.

“Jika seks dilakukan terlalu lama, bisa menimbulkan infeksi vagina pada seseorang. Hal ini karena adanya kontak terus-menerus antara kedua orang tersebut,” kata Goel.

Selain itu, Goel menegaskan kemungkinan munculnya rasa nyeri pada vagina hingga pembengkakan. Jika pelumasan mengering karena durasi seks yang terlalu lama, gesekan yang terjadi selama bercinta akan menimbulkan rasa sakit.

“Tentu saja, risiko Infeksi Saluran Kemih (ISK) juga lebih besar. Seks yang terlalu lama juga bisa membuat Anda kelelahan secara fisik,” pungkasnya.

(sao/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Apa Sih yang Bikin Gairah Bercinta ‘On Fire’ Terus? Begini Penjelasan Medisnya


Jakarta

Beberapa orang cenderung memiliki gairah bercinta yang terus-terusan ‘on fire’. Bahkan dalam kondisi fisiknya sedang lelah pun, libidonya tinggi terus. Sebenarnya, apa sih penyebab di balik libido yang tinggi ini?

Pada dasarnya, gairah seks dapat dipengaruhi oleh berbagai hal. Di antaranya yakni hormon, usia, atau peningkatan aktivitas fisik.

Meskipun libido yang tinggi sering dianggap sehat, tetapi dalam beberapa kasus, libido yang terlalu tinggi justru dapat merusak hubungan atau karier seseorang.

Lantas apa sih penyebab gairah seks yang tinggi atau tiba-tiba meningkat? Dikutip dari Insider, berikut adalah 6 alasan mengapa gairah seks sangat tinggi:


1. Perubahan hormon

Kadar hormon seks estrogen, progesteron, dan testosteron dapat berubah-ubah sepanjang hidup dan mempengaruhi naik-turun gairah seks seseorang.

Bagi wanita, kadar estrogen meningkat sebelum dan selama ovulasi sehingga menyebabkan peningkatan gairah seks. Sementara itu, kadar testosteron yang tinggi pada pria telah dikaikan dengan libido yang tinggi. Kadar testosteron yang tinggi biasa terjadi pada pria yang lebih muda dan atlet yang menggunakan steroid.

Sebuah laporan tahun 2016 menemukan bahwa menjalani terapi estrogen, seperti untuk menopause atau keropos tulang, dapat menjadi alasan dorongan seks yang lebih tinggi pada wanita.

2. Masa pubertas atau penuaan

Mereka yang berusia lebih muda memiliki gairah seks yang lebih tinggi daripada orang dewasa yang lebih tua. Sebagai contoh, produksi testosteron meningkat 10 kali lipat pada remaja pria, yang menjelaskan peningkatan gairah atau minat seks pada periode perkembangan tersebut.

Namun, wanita paruh baya mungkin memiliki gairah seks yang lebih tinggi daripada wanita yang lebih muda. Sebuah studi tahun 2010 terhadap wanita dewasa menemukan bahwa orang yang berusia antara 27 dan 45 tahun lebih mungkin untuk memikirkan aktivitas seksual, sering berfantasi seksual, kehidupan seks yang lebih aktif, dan fantasi seksual yang lebih intens daripada mereka yang berusia 18 hingga 26 tahun.

3. Peningkatan aktivitas fisik

Salah satu alasan mengapa gairah seks mungkin lebih tinggi dari biasanya adalah peningkatan aktivitas fisik atau penurunan berat badan.

Sebuah penelitian kecil pada 2018 mengungkapkan hubungan positif antara kebugaran fisik dan gairah seks yang tinggi. Faktanya, para peneliti menemukan bahwa pada wanita, gairah sangat dipengaruhi oleh daya tahan kardiovaskular.

4. Hubungan seksual yang sehat

Beberapa orang mungkin mengalami peningkatan libido jika mereka berada dalam hubungan seksual yang lebih sehat.

“Jika (seks adalah) pengalaman yang baik dan menyenangkan, maka itu akan membuat Anda ingin melakukannya lagi. Jika itu adalah pengalaman yang buruk atau tidak menyenangkan, maka seringkali orang akan mengembangkan keengganan untuk berhubungan seks,” kata seorang ginekolog Dr Tamika K. Cross.

“Anda akan menginginkan lebih banyak sesuatu yang terasa baik, dan menyenangkan bagi Anda,” sambungnya.

5. Tingkat stres yang berkurang

Gairah seks seseorang mungkin lebih tinggi dari biasanya ketika ia tidak terlalu stres. Pasalnya, tingkat stres yang lebih tinggi melepaskan hormon stres kortisol yang dapat berdampak negatif pada gairah seks seseorang.

Satu penelitian juga menemukan bahwa wanita yang mengalami penurunan kortisol memiliki gairah seks yang lebih tinggi.

6. Perubahan dalam konsumsi obat

Jika seseorang menyadari adanya perubahan libido secara tiba-tiba, itu mungkin disebabkan karena penghentian atau pengurangan dosis obat-obatan tertentu.

Antidepresan, khususnya, dapat berdampak negatif pada gairah seks seseorang. Mengacu pada sebuah laporan pada 2016, sebanyak 40 persen kasus disfungsi seksual rupanya berkaitan dengan penggunaan obat antidepresan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Awas! Ini 9 Hal yang Dialami Tubuh jika Kelamaan Absen Bercinta


Jakarta

Sudah banyak yang mengetahui, kualitas hubungan seks memiliki kaitan erat dengan kondisi kesehatan tubuh. Begitu juga jika seseorang berhenti bercinta dalam waktu yang lama, ada sejumlah perubahan yang mungkin terjadi pada tubuh.

Pada beberapa kasus, pasutri berhenti bercinta sementara waktu mungkin karena kesibukan sehari-hari yang begitu padat, stres, libido yang rendah, hingga beragam alasan lainnya. Lantas pada kondisi ini, hal apa yang mungkin terjadi pada tubuh?

Berikut penjelasannya dikutip dari sejumlah sumber:


1. Berpotensi muncul sakit dan nyeri

Dikutip dari The Sun, ahli ginekologi Dr Susanna Unsworth mengatakan bahwa berhubungan seks telah terbukti dapat meringankan gejala nyeri yang muncul saat menstruasi, seperti kram hingga migrain. Karena itulah, orang yang berhenti bercinta dalam waktu lama mungkin mengalami nyeri pada tubuh lebih lama.

“Ini karena seks dan orgasme dapat meningkatkan produksi bahan kimia yang menghasilkan ‘perasaan nyaman’, yang meredam sinyal rasa sakit dan bertindak sebagai bentuk pereda nyeri,” jelasnya.

Hal ini juga senada dengan pendapat seksolog Rebecca Alvarez Story yang mengatakan bahwa seks dapat menyembuhkan rasa sakit dan nyeri akibat sakit otot dan sakit kepala.

2. Kecemasan

Berhubungan seks dapat melepaskan campuran endorfin, atau yang dikenal dengan hormon bahagia, ke dalam tubuh, termasuk oksitosin dan dopamin. Hal ini dapat menurunkan tingkat stres dan meningkatkan suasana hati.

Itulah sebabnya spesialis kesuburan dan dokter kandungan bersertifikat Lucky Sekhon mengatakan kepada Well+Good bahwa tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama dapat membuat seseorang lebih rentan mengalami depresi, kecemasan, dan stres.

3. Kualitas tidur yang buruk

Terdapat alasan mengapa kebanyakan orang tertidur setelah berhubungan seks. Pasalnya, tubuh melepaskan sejumlah hormon, termasuk vasopresin dan oksitosin, yang mengurangi stres dalam tubuh dan membantu seseorang tertidur dengan cepat. Norepinefrin dan serotonin kemudian membantu mencapai tidur yang nyenyak.

Oleh sebab itu, kurang seks dapat menyebabkan seseorang memiliki kualitas tidur yang lebih buruk.

4. Libido yang menurun

Seseorang yang rutin berhubungan seks akan lebih menginginkannya. Hal sebaliknya dapat terjadi ketika seseorang berhenti berhubungan seks. Tubuh hampir tidak lagi membutuhkan seks atau merespons rangsangan yang membangkitkan gairah.

Bagi sebagian orang, hal ini berdampak pada sulitnya mendapatkan gairah seks bahkan ketika ia menginginkannya.

5. Berat badan naik

Seperti halnya aktivitas lain, seks membakan sejumlah kalori. Bahkan, seseorang membakar sekitar lima kalori per menit selama bercinta, yakni hampir sama banyaknya seperti berjalan cepat.

Oleh sebab itu, berat badan pasutri berpotensi untuk naik beberap kilogram ketika tidak berhubungan seks dalam waktu yang lama, terlebih jika tidak diiringi dengan aktivitas fisik lainnya.

6. Miss V kering dan robek

Dokter kandungan Dr Ali Novitsky mengatakan kepada The Telegraph bahwa setelah menopause, vagina seorang wanita dapat menjadi lebih ketat dan jaringan vaginanya menipis jika tidak melakukan hubungan seks secara teratur.

Hal ini membuat wanita lebih rentan terhadap cedera, robekan, atau pendarahan pada vaginanya ketika berhubungan seks.

7. Disfungsi ereksi

Pria yang berhubungan seks kurang dari sekali dalam seminggu akan dua kali lebih berpotensi mengalami disfungsi ereksi dibandingkan mereka yang melakukannya setiap minggu.

8. Penurunan sensasi pada klitoris

Klitoris bisa sangat sensitif dan responsif, tetapi tidak terangsang dalam waktu yang lama dapat membuatnya menyusut dan kehilangan sensasi.

Hal ini disebut atrofi klitoris, dan biasanya disebabkan oleh kurangnya aliran darah dan stimulasi klitoris.

Untungnya, hal ini tidak bersifat permanen. Ketika seseorang lebih sering melakukan aktivitas seksual, vagina akan bertambah elastis, tubuh akan terbiasa disentuh, dan klitoris akan kembali terasa.

9. Tekanan darah tinggi

Seks dapat bermanfaat bagi sistem kardiovaskular manusia. Jika seseorang tidak mengimbangi kurangnya aktivitas di ranjang dengan aktivitas fisik lainnya yang dapat menjaga tekanan darah tetap rendah, ia akan mengalami peningkatan tekanan darah.

Selain itu, pria dengan tekanan darah yang tinggi kadangkala mengalami masalah untuk mendapatkan atau mempertahankan ereksi yang cukup kuat untuk berhubungan seks.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami, Nggak Perlu Obat Kuat

Jakarta

Mengatasi ejakulasi dini secara alami sebenarnya bisa-bisa saja dilakukan tanpa pria harus mengkonsumsi obat-obatan. Cara-caranya pun aman dan bisa dicoba sendiri lebih dulu tanpa risiko efek samping. Apa saja?

Beberapa orang meyakini, semakin lama pria bisa menahan ejakulasi, maka semakin besar pula kenikmatan yang didapat saat berhubungan seksual. Maka dari itu, pria yang mengalami ejakulasi dini sering dipandang ‘tidak mahir’ soal urusan seks dan tidak bisa memberikan kepuasan saat bercinta.

Tidak heran jika cara mengatasi ejakulasi dini secara alami terus menjadi topik yang dicari oleh banyak pria, bahkan oleh mereka yang tidak mengalami kondisi tersebut.


Ejakulasi dini memang bisa diatasi dengan berbagai macam obat-obatan yang diresepkan dokter. Hanya saja, masih banyak orang yang ragu, terutama dengan efek samping yang bisa saja muncul. Walhasil, tidak sedikit yang memilih untuk mencari cara mengatasi ejakulasi dini secara alami.

Faktanya, ada sejumlah cara alami yang bisa dilakukan untuk mengatasi ejakulasi dini. Apa saja? Simak penjelasan berikut.

Cara Mengatasi Ejakulasi Dini Secara Alami

1. Mengonsumsi Jahe dan Madu

Cara mengatasi ejakulasi dini secara alami salah satunya dengan mengonsumsi bahan-bahan herbal. Adapun beberapa bahan alami yang diyakini dapat membantu mengatasi kondisi ini antara lain jahe dan madu.

Jahe mengandung antioksidan yang bisa membantu mengatasi peradangan. Zat antiperadangan ini dapat membantu menjaga kesehatan pembuluh darah yang bertugas untuk mengalirkan darah ke penis agar bisa ereksi.

Sementara, madu bisa bertindak sebagai ‘perangsang’ yang dapat meningkatkan khasiat dari jahe. Karena itu, campuran kedua bahan tersebut diyakini dapat mengatasi masalah ereksi serta ejakulasi dini pada pria.

2. Melakukan Teknik untuk Mengatasi Ejakulasi

Selain mengonsumsi bahan herbal, mengatasi ejakulasi dini secara alami juga bisa dengan melakukan teknik atau terapi untuk mengontrol ejakulasi.

Misalnya, dengan melakukan teknik ‘start and stop’. Teknik ini dilakukan dengan cara menarik penis dari dalam vagina saat hendak ejakulasi. Setelah keinginan ejakulasi berkurang, pria bisa kembali memasukkan penis dan melanjutkan penetrasi. Ulangi metode tersebut sampai mendapatkan timing yang pas untuk ejakulasi.

Lalu, ada juga teknik ‘squeeze’ atau meremas, yang dilakukan dengan cara meremas bagian kepala penis untuk mencegah ejakulasi. Metode ini bisa dilakukan sendiri atau oleh pasangan. Ketika keinginan untuk ejakulasi berkurang, maka pria dan wanita bisa melanjutkan aktivitas seksual hingga mencapai timing yang diinginkan.

Selain mengontrol timing untuk ejakulasi, metode-metode tersebut juga bertujuan untuk melatih ketahanan pria saat berhubungan intim. Harapannya, penis bisa terbiasa dengan rangsangan saat bercinta, sehingga bisa menahan ejakulasi hingga timing yang ditentukan.

3. Masturbasi Sebelum Berhubungan Intim

Masturbasi sebelum berhubungan intim diyakini dapat membantu mengatasi ejakulasi dini secara alami. Pasalnya, setelah masturbasi penis menjadi sedikit lebih ‘kebal’ terhadap rangsangan saat berhubungan intim sehingga tidak cepat ejakulasi.

Banyak pakar yang menyarankan kalau masturbasi setidaknya 1 hingga 2 jam sebelum berhubungan intim dapat membantu mengatasi ejakulasi dini. Tapi perlu diingat, masturbasi untuk mengatasi ejakulasi dini harus dilakukan secara terkontrol dan tidak sembarangan. Sebab jika asal-asalan, keseringan masturbasi malah berpotensi memicu terjadinya ejakulasi dini.

4. Menggunakan Kondom

Menggunakan kondom dapat mengurangi rangsangan yang dirasakan saat melakukan penetrasi. Sebagaimana diketahui, rangsangan tersebut memiliki pengaruh signifikan dalam membuat pria ejakulasi.

Karenanya dengan mengurangi rangsangan, pria akan semakin lama merasa ingin ejakulasi. Bahkan, ada beberapa jenis kondom yang bisa memberikan efek kebas pada penis untuk mengurangi rangsangan dan menunda ejakulasi.

5. Menggunakan Tisu Magic

Selain kondom, tisu magic juga bisa digunakan untuk mengurangi rangsangan pada alat vital. Sesuai namanya, tisu magic adalah alat bantu seks berbentuk tisu dengan kandungan bahan yang bisa memberikan efek kebas pada penis.

Namun, penggunaan tisu magic harus berhati-hati. Pasalnya, bahan kimia yang diusapkan ke penis itu bisa berpindah ke dinding vagina pasangan wanita saat melakukan penetrasi. Jika keseringan menggunakan tisu magic, maka berpotensi membuat vagina pasangan menjadi tidak sensitif dan sulit terangsang saat berhubungan intim.

6. Senam Kegel

Senam kegel sering dipandang sebagai latihan untuk mengencangkan otot vagina. Namun, senam ini juga bermanfaat bagi pria dalam mengatasi ejakulasi dini loh.

Senam kegel melatih otot dasar panggul. Pada pria, otot ini berfungsi untuk menopang kandung kemih serta memengaruhi fungsi seksual. Jika otot ini lemah, maka dapat membuat pria kesulitan dalam menahan ejakulasi. Karena itu, melakukan senam kegel dan memperkuat otot dasar panggul dapat membantu pria dalam menahan ejakulasi.

(ath/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Penyebab Ukuran Mr P Menyusut, Salah Satunya gegara BB Naik

Jakarta

Pernah mendengar bahwa ukuran Mr P bisa menyusut? Hal itu rupanya bukan cuma mitos, melainkan betul-betul bisa terjadi lho. Beragam kemungkinan penyebabnya pun bisa dijelaskan secara medis.

Pada dasarnya, ada banyak faktor yang mempengaruhi penyusutan ukuran Mr P. Salah satu yang paling ditemukan kasusnya, yakni gaya hidup tidak sehat. Pasalnya, kebiasaan buruk seperti merokok dan malas berolahraga dapat meningkatkan risiko hipertensi serta obesitas. Kedua kondisi ini tentu mempengaruhi ukuran penis.

Selain itu kebiasaan merokok juga menyebabkan penyempitan pembuluh darah di semua bagian tubuh, yang salah satunya dapat membatasi ereksi.


Bukan hanya itu, inilah beberapa penyebab terjadinya penyusutan penis dikutip dari Verywell Health:

1. Penuaan

Beberapa kondisi terkait penuaan dapat memengaruhi ukuran penis yang mengalami ereksi. Salah satunya berkenaan dengan kadar testosteron, yang umumnya menurun satu persen setiap tahun ketika pria berusia 30 tahun ke atas. Meski tak terlalu memengaruhi ereksi, tapi penurunan ini membuat penis tampak lebih kecil dan melemah.

2. Kenaikan BB

Lemak berlebih pada tubuh sebenarnya tidak benar-benar mengubah ukuran penis. Namun obesitas dapat mengubah persepsi ukuran penis, ketika sebagian atau seluruh bagian vital ini tertutup oleh lipatan kulit dan penumpukan jaringan lemak di sekitar pangkal penis.

3. Operasi prostat

Secara sengaja ataupun tidak, beberapa jenis operasi dapat menyebabkan penyusutan ukuran penis. Termasuk prostatektomi radikal yang mengangkat seluruh prostat pada pengidap kanker prostat. Perkembangan jaringan parut yang menempel di sekitar pangkal penis, mengakibatkan hilangnya ukuran penis hingga 15 persen.

4. Penyakit peyroni

Penyakit yang satu ini bisa menyebabkan lekukan pada penis tidak normal. Penyakit peyronie sering dialami oleh orang yang berusia di atas 40 tahun. Tak hanya bisa mengakibatkan disfungsi ereksi, kondisi ini juga membuat penis menyusut hingga 1 cm karena retraksi jaringan.

(vyp/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Teknik Jelqing Diklaim dapat Memperbesar Penis, Benarkah?

Jakarta

Saat berhubungan seks, pria ingin memiliki penis yang besar dan panjang agar memuaskan pasangannya. Namun, banyak pria yang memiliki ukuran penis cukup pendek sehingga kurang percaya diri ketika di atas ranjang.

Meski begitu, ada metode yang diyakini dapat memperbesar dan memperpanjang Mr.P, yakni dengan melakukan jelqing. Meski begitu, detikers perlu berhati-hati karena teknik ini dapat menimbulkan efek samping.

Lantas, apa itu teknik jelqing? Benarkah dapat memperbesar penis? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Pengertian Jelqing

Jelqing adalah metode memperbesar penis dengan cara memijat dan menekannya menggunakan jari saat setengah ereksi. Teknik jelqing diketahui telah dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah kuno sejak 200 tahun yang lalu.

Dilansir situs Mens Matters, dengan melakukan jelqing diyakini dapat menimbulkan robekan kecil pada otot-otot yang menopang batang penis. Seiring robekan tersebut mulai sembuh, penis dikatakan menjadi lebih panjang dari sebelumnya.

Selain itu, masyarakat Timur Tengah kuno juga meyakini kalau menarik dan meremas penis secara rutin dapat meningkatkan aliran darah ke Mr.P saat ereksi. Cara tersebut membuat penis lama kelamaan jadi lebih besar.

Namun, sampai sekarang belum ada penelitian yang mengungkapkan apakah teknik jelqing mampu memperbesar penis. Sampai sekarang, metode ini masih menjadi perdebatan di dunia medis.

Teknik Melakukan Jelqing

Jika detikers penasaran, berikut teknik melakukan jelqing yang dilansir dari Healthline:

  1. Letakkan jari telunjuk dan ibu jari hingga membentuk lingkaran seperti isyarat tangan ‘oke’
  2. Setelah itu, eratkan lingkaran jari tadi ke batang penis
  3. Kemudian berikan tekanan ringan dengan mendorong batang penis dari bawah ke atas menggunakan jari
  4. Gerakan lingkaran jari secara perlahan ke arah kepala penis hingga mencapai bagian ujung selama 3-5 detik. Jika terasa nyeri, kurangi tekanannya.
  5. Lakukan cara ini selama 20 menit sebanyak satu kali sehari.

Efek Samping Jelqing

Jelqing dikatakan aman jika kamu tidak menekan penis terlalu keras. Sebab, memberikan tekanan yang terlalu besar ke Mr.P dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu:

  • Muncul memar pada penis
  • Rasa sakit atau nyeri di seluruh batang penis
  • Iritasi kulit karena gesekan dengan jari
  • Disfungsi ereksi
  • Jaringan parut di kulit penis karena jelqing terlalu keras
  • Pembuluh darah penis pecah

Untuk menghindari efek samping seperti lecet dan memar, disarankan untuk menggunakan pelumas. Cara tersebut membuat penis jadi basah dan licin sehingga meminimalisir risiko lecet.

Apakah Jelqing Efektif Memperbesar Penis?

Jadi, apakah melakukan teknik jelqing dapat memperbesar penis? Jawaban singkatnya tidak juga, tapi kemungkinan besar bisa.

Sebab, sebagian besar bukti yang mengklaim kalau jelqing dapat memperpanjang ukuran penis hanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Orang-orang tersebut mengatakan jelqing dapat menambah panjang, memperbesar, dan membuat penis ereksi lebih tahan lama.

Akan tetapi, sampai sekarang belum ada penelitian yang menunjukan bahwa jelqing benar-benar dapat memperbesar penis. So, pikir dua kali sebelum benar-benar melakukan jelqing karena risikonya cukup fatal.

Demikian pembahasan mengenai teknik jelqing beserta cara-cara dan efek sampingnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Minuman yang Bikin Pria Tahan Lama Bercinta Secara Alami, Nggak Perlu Obat!

Jakarta

Seringkali menjadi pertanyaan, sebenarnya ada nggak sih cara tahan lama bercinta secara alami? Nggak perlu obat0obatan, sebenarnya ada lho jenis minuman tertentu yang bisa membangkitkan gairah para pria.

Banyak orang memandang durasi bercinta sebagai salah satu indikator yang menentukan kemahiran seorang pria dalam urusan seksual. Karena itulah, banyak pria mencari-cari cara untuk bisa tahan lama saat berhubungan intim.

Lantas agar bisa membuat stamina di ranjang tahan lama, adakah minuman yang bisa membangkitkan gairah secara alami? Berikut penjelasannya:


1. Teh Hijau

Teh hijau merupakan salah satu minuman yang dapat meningkatkan gairah seksual secara alami. Hal ini berkat kandungan katekin yang ada dalam minuman tersebut.

Katekin adalah senyawa antioksidan yang dapat membantu melancarkan aliran darah, yang mana sangat berperan untuk membuat penis bisa ereksi.

Selain itu, teh hijau juga mengandung kafein dan L-theanine yang bisa meningkatkan energi serta membuat tubuh menjadi lebih rileks dan fokus. Hal ini tentunya dapat membantu meningkatkan performa dan membuat pria bisa lebih tahan lama saat bercinta.

2. Kopi Hitam

Tak hanya sebagai mood booster, kopi hitam ternyata juga bisa membantu pria lebih tahan lama bercinta. Kopi hitam mengandung kafein yang bisa meningkatkan energi dan kewaspadaan. Energi dari kafein ini juga diyakini berdampak pada performa saat berhubungan intim.

Studi yang dilakukan pada 2015 juga menemukan kalau pria yang mengonsumsi kopi hitam setiap hari memiliki risiko lebih kecil mengalami disfungsi ereksi.

3. Teh Jahe

Jahe sejak lama dikenal berkat kandungan antioksidannya yang bisa membantu melancarkan peredaran darah. Seperti yang dijelaskan sebelumnya, aliran darah yang lancar sangat dibutuhkan agar penis bisa ereksi.

Selain itu, teh jahe juga dapat membantu menenangkan pikiran, mengurangi stres, dan meningkatkan energi. Hal ini bisa membantu mendongkrak stamina pria serta membuat lebih tahan lama saat di ranjang.

4. Banana Shake

Banana shake juga bisa dikonsumsi untuk membantu pria tahan lama bercinta secara alami. Sebuah penelitian menyebutkan pisang mengandung enzim bromelain yang diyakini dapat meningkatkan libido dan hormon testosteron pada pria. Sehingga, mengonsumsi banana shake bisa membuat sesi bercinta semakin ‘menggebu-gebu’.

5. Jus Markisa

Selain pisang, minuman buah lain yang bisa membantu pria tahan lama bercinta secara alami adalah jus markisa. Menurut studi yang dipublikasikan di Journal of Impotence Research, markisa memiliki khasiat melancarkan peredaran darah, termasuk yang menuju alat vital. Hal ini diyakini bisa meningkatkan performa pria saat bercinta, sekaligus membantu lebih tahan lama. Tapi perlu diingat, hindari jus markisa dalam kemasan karena kebanyakan mengandung pemanis atau zat aditif lain yang tidak baik untuk kesehatan.

(ath/vyp)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy