Category Archives: Dewasa

5 Minuman untuk Dongkrak Libido, Bikin Sesi Bercinta Lebih Menggairahkan

Jakarta

Penurunan libido merupakan hal normal yang dapat terjadi pada pria maupun wanita. Ada sejumlah faktor yang bisa memicu libido rendah, seperti perubahan hormon, gaya hidup tidak sehat, hingga kondisi medis tertentu.

Dikutip dari Very Well Health, libido adalah istilah yang umum digunakan untuk menggambarkan dorongan atau hasrat seksual. Libido yang memicu respons fisiologis tubuh terhadap rangsangan seksual, seperti ereksi penis atau pembesaran klitoris.

Libido rendah dapat memengaruhi kualitas hubungan suami istri. Pasalnya, penurunan libido bisa membuat seseorang kehilangan minat terhadap aktivitas seksual atau kurang sensitif terhadap rangsangan seksual. Jika terjadi secara terus menerus, libido rendah juga bisa menyebabkan stres dan ansietas.


Ada banyak cara yang bisa dilakukan untuk meningkatkan libido. Selain menerapkan pola makan sehat dan rutin berolahraga, mengonsumsi minuman tertentu juga dapat membantu mendongkrak libido agar kembali bergairah di ranjang.

Apa saja minuman yang bisa meningkatkan libido? Dikutip dari Healthshots dan Healthline, berikut daftarnya:

1.⁠ ⁠Teh Hijau

Manfaat teh hijau untuk kesehatan sangat beragam. Nah, minuman ini ternyata juga bisa membantu meningkatkan libido loh.

Ini karena kandungan antioksidan yang ada dalam teh hijau. Teh hijau mengandung antioksidan bernama katekin, yang terbukti dapat membantu memperlancar aliran darah ke organ seksual, sehingga membantu meningkatkan gairah seks.

2.⁠ ⁠Banana Shake

Selain sebagai penambah energi, banana shake ternyata juga bisa membantu mendongkrak libido. Sejumlah peneliti mengungkapkan pisang mengandung enzim bromelain yang dapat meningkatkan kadar testosteron, salah satu hormon yang memengaruhi libido dan hasrat seksual pada pria.

3.⁠ ⁠Kopi

Kafein yang ada pada kopi tidak hanya mampu menghilangkan kantuk, tapi juga meningkatkan libido dan melindungi pria dari risiko gangguan fungsi seksual.

Sebuah studi yang dilakukan University of Texas Health Science Center di Houston pada 2015 menemukan pria yang mengonsumsi kopi setiap hari memiliki risiko lebih kecil terkena disfungsi ereksi.

4.⁠ ⁠Jus Delima

Jus delima telah lama diteliti khasiatnya dalam meningkatkan libido. Studi terbaru yang dilakukan oleh Beverly Hills Clinic di Amerika Serikat menunjukkan konsumsi jus delima dapat membantu melancarkan aliran darah dalam tubuh, termasuk yang menuju organ seksual. Inilah yang dipercaya berkontribusi dalam meningkatkan gairah seksual.

5.⁠ ⁠Minuman Coklat

Minuman coklat diam-diam juga memiliki efek untuk mendongkrak gairah seksual. Coklat dapat mendorong pelepasan hormon serotonin dalam tubuh. Hormon ini memiliki efek mirip afrodisiak serta meningkatkan suasana hati.

Serotonin juga membantu mengatur alirah darah ke jaringan di alat vital, sehingga meningkatkan gairah seksual.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Khusus Pasutri, Ini Sederet Manfaat Rutin Bercinta Termasuk Memperpanjang Umur

Jakarta

Bercinta merupakan salah satu momen penting dalam hubungan rumah tangga. Tidak hanya meningkatkan keharmonisan pasutri, nyatanya rutin bercinta juga menyimpan banyak sekali manfaat untuk kesehatan.

Ada banyak penelitian terkait hubungan intim dengan berbagai masalah kesehatan. Berikut ini adalah sederet manfaatnya:

1. Memperpanjang Umur

Banyak penelitian menunjukkan rutin bercinta bersama pasangan menunjukkan hubungan yang erat dengan umur yang lebih panjang. Bercinta dapat menurunkan risiko serangan stroke, serangan jantung, dan penyakit kardiovaskular lainnya.


Pada tahun 2010, New England Research Institute melakukan penelitian besar-besaran. Hasilnya aktivitas seksual secara teratur dapat menurunkan risiko penyakit jantung.

2. Melawan Pilek dan Flu

Bercinta juga bermanfaat untuk membantu melawan masalah pilek dan flu. Sebuah penelitian yang dilakukan di Universitas Wikes, seseorang yang berhubungan seks beberapa kali seminggu cenderung memiliki antibodi imunoglobulin A (IgA) yang lebih tinggi dibanding mereka yang bercinta kurang dari sekali seminggu.

“IgA adalah garis pertahanan pertama melawan pilek dan flu,” kata salah satu penulis penelitian Carl Charnetski dikutip dari Healthline, Minggu (29/9/2024).

3. Meredakan Sakit Kepala

Bercinta secara rutin juga dapat membantu meredakan sakit kepala. Selama seks, hormon oksitosin yang dapat mengurangi rasa sakit dilepaskan dalam tubuh.

Dalam sebuah penelitian yang diterbitkan dalam Bulletin of Experimental Biology and Medicine, responden yang menghirup uap oksitosin dan kemudian jari-jari mereka yang ditusuk hanya merasakan setengah sakit dibandingkan dengan mereka yang tidak menghirup oksitosin.

Manfaat lain yang diberikan oksitosin setelah orgasme adalah menenangkan saraf. Penelitian yang dilakukan pada tikus lab menunjukkan oksitosin menangkal efek kortisol, yang menjadi hormon stres.

Seks juga membantu tidur menjadi lebih berkualitas. Itu tidak hanya akibat kelelahan fisik, melainkan ada peran oksitosin yang menenangkan tubuh.

5. Meningkatkan Mood

Bercinta secara rutin juga dapat memberikan banyak manfaat psikologis. Perasaan yang membahagiakan setelah bercinta dapat berlangsung lebih lama dari yang dikira.

Menurut pakar, kehidupan seks yang sehat menghasilkan kepuasan jangka panjang terhadap kesehatan mental seseorang, serta meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan jujur dan intim.

Orang yang aktif secara seksual cenderung tidak mengalami alexithymia. Ini adalah sifat kepribadian yang ditandai dengan ketidakmampuan untuk mengekspresikan atau memahami emosi.

Peneliti di Australia pada tahun 2003 menerbitkan sebuah studi yang menunjukkan semakin banyak seorang pria ejakulasi antara usia 20-50 tahun, maka semakin kecil kemungkinan risiko kanker prostat.

Manfaat bercinta secara rutin juga dapat dirasakan oleh wanita. Wanita yang lebih sering melakukan hubungan seks memiliki risiko kanker payudara yang lebih rendah dibandingkan mereka yang tidak melakukannya.

(avk/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Gaya Seks Paling Mesra, Bikin Pasutri Makin Intim

Jakarta

Bagi pasangan yang sudah lama menikah, aktivitas seksual terkadang bisa terasa membosankan. Untungnya, ada sejumlah cara yang bisa dilakukan untuk menghidupkan kembali romansa seperti saat bulan madu.

Salah satunya dengan mencoba beberapa posisi bercinta paling romantis. Percaya atau tidak, beberapa posisi seks tertentu ternyata dapat memunculkan romansa yang lebih besar saat di tempat tidur.

Pertanyaannya, apa saja sih posisi bercinta paling romantis yang bisa menambah kemesraan dengan pasangan? Berikut beberapa posisi seks yang disarankan oleh seksolog sekaligus penulis buku ‘The Sex & Pleasure Book: Good Vibrations Guide to Great Sex for Everyone’, Carol Queen, PhD.


1. Lotus

Pada posisi ini, pria duduk bersila lalu pasangan wanita duduk di atas pangkuannya sehingga saling berhadapan. Posisi ini romantis karena pria dan wanita bisa saling berpelukan, berciuman, dan merangsang titik sensitif pasangan sambil melakukan penetrasi.

“Posisi lotus umumnya lambat dan intim. Lotus punya semua keuntungan seperti missionary, seperti kontak mata dan obrolan cinta, plus opsi sentuhan seperti saat melakukan doggy atau cowgirl,” kata Queen.

2. Spooning

Tak hanya santai, spooning juga termasuk posisi bercinta yang paling romantis. Pada posisi ini, pria dan wanita berbaring menyamping. Kemudian, pria bisa memeluk pasangan wanitanya dari belakang sambil melakukan penetrasi.

Pria juga bisa bisa dengan leluasa merangsang titik sensitif pasangannya, seperti payudara atau klitoris.

“Posisi ini tidak hanya santai tapi juga menyenangkan karena pria bisa memeluk dari belakang. Jika memungkinkan, pasangan yang ada di belakang juga bisa menyentuh, mencium leher, atau berbisik ke telinga pasangan di depannya,” ujar Queen.

3. Pretzel Dip

Pada posisi ini, wanita berbaring miring. Lalu, pria melakukan penetrasi sambil mengangkangi kaki bagian bawah wanita.

Dalam posisi ini, pasangan bisa saling menatap dan berkomunikasi dengan mudah. Posisi ini juga cukup nyaman untuk pasangan wanita yang sedang hamil.

4. Chairman

Seperti halnya lotus, posisi chairman juga dilakukan sambil duduk. Bedanya, pada posisi ini pria dan wanita duduk menghadap arah yang sama. Lalu, pria bisa melakukan penetrasi sambil memeluk wanita dari belakang.

Pada posisi ini, pria bisa menjelajahi hampir seluruh titik sensitif pada tubuh pasangan wanita. Pria juga bisa memberikan belaian atau ciuman ke leher wanita agar semakin romantis.

5. Missionary

Meski klasik, missionary sebenarnya merupakan salah satu posisi bercinta yang paling romantis. Pasalnya, pasangan dapat melakukan banyak kontak mata, sentuhan, ciuman, dan lain sebagainya. Inilah yang menjadikan missionary salah satu posisi paling intim yang pernah ada.

“Sangat mudah membuat missionary menjadi lebih intim karena Anda saling berhadapan. Kontak mata, dan kata-kata yang ‘seksi’ juga dapat menambah romantisme,” pungkas Queen.

(ath/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Seberapa Sering Pria Harus Keluarkan Sperma dalam Seminggu?


Jakarta

Ejakulasi sering menjadi topik yang dibicarakan seputar kesehatan seksual pria. Salah satu yang kerap menjadi pertanyaan apakah ada kaitan frekuensi ejakulasi dengan kesehatan pria.

Adakah batasan dalam seminggu, seberapa sering pria harus mengeluarkan sperma? Penelitian menunjukkan ejakulasi tidak hanya memberikan kepuasan seksual, tetapi juga memiliki dampak positif bagi kesehatan.

Dikutip dari laman Men’s Health, pria umumnya ejakulasi 21 kali dalam sebulan. Dalam studi yang diterbitkan di jurnal European Urology, lebih dari 31.000 pria terlibat dalam penelitian yang meminta mereka melaporkan frekuensi ejakulasi mereka.


Hasilnya, pria yang ejakulasi lebih sering memiliki risiko lebih rendah terkena kanker prostat, bahkan hingga sepertiga lebih kecil.

Penulis penelitian ini menyatakan bahwa mereka mengevaluasi hubungan antara frekuensi ejakulasi di usia dewasa dan khusus pada tren kanker prostat di Amerika Serikat. Meskipun tidak ada pedoman medis yang spesifik mengenai berapa kali pria harus berejakulasi, studi ini menekankan bahwa aktivitas seksual yang lebih sering, termasuk ejakulasi, dapat memberikan berbagai manfaat kesehatan.

Secara umum, ejakulasi yang sering dianggap aman, dan tidak ada jumlah pasti yang direkomendasikan.

Dikutip dari laman Medical NewsToday, menunda ejakulasi malah berpotensi menyebabkan ketidaknyamanan akibat penumpukan air mani di prostat dan vesikula seminalis.

Berikut sederet manfaat dari ejakulasi:

  • Menurunkan tingkat stres melalui pengaruh pada hormon kortisol.
  • Meredakan rasa sakit melalui pelepasan hormon tertentu.
  • Meningkatkan kesehatan jantung.
  • Menurunkan tekanan darah melalui aktivitas fisik.
  • Memperkuat sistem kekebalan tubuh dengan meningkatkan produksi antibodi.
  • Meningkatkan kualitas tidur dengan melepaskan hormon prolaktin dan memperkuat hubungan intim dengan pasangan.

Secara keseluruhan, meskipun tidak ada rekomendasi medis yang jelas tentang seberapa sering seorang pria harus berejakulasi, menjaga frekuensi yang sehat dapat memberikan berbagai manfaat penting. Ini tidak hanya membantu mengurangi risiko kanker prostat, tetapi juga berdampak positif pada kesehatan dan kesejahteraan secara keseluruhan.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Terbukti Lewat Studi, Ini Posisi Bercinta yang Bisa Bikin Wanita ‘Big O’


Jakarta

Orgasme atau klimaks merupakan ‘puncak kenikmatan’ yang ingin dicapai pria dan wanita saat bercinta. Namun, wanita seringkali lebih sulit mencapai klimaks saat bercinta dibandingkan pria.

Ada sejumlah hal yang bisa dilakukan untuk mengatasi masalah tersebut. Salah satunya memilih posisi bercinta yang tepat. Lantas, posisi bercinta apa yang bisa membantu wanita lebih cepat orgasme?

Dikutip dari Prevention, sebuah studi terbaru yang dilakukan di Republik Ceko menganalisa hubungan antara kepuasan bercinta dan posisi seksual pada pasangan heteroseks. Pada penelitian tersebut, partisipan diminta untuk memilih posisi bercinta yang paling memberikan kepuasan (tidak semua posisi bercinta melibatkan penetrasi).


Penelitian tersebut menemukan posisi saling berhadapan, baik pria atau wanita di atas, dan kneeling rear entry sebagai posisi penetrasi yang paling banyak dilakukan. Peneliti juga menemukan bahwa wanita yang mengalami orgasme saat bercinta melakukannya dengan posisi woman on top, duduk berhadapan, dan penetrasi dari belakang.

Ahli urologi dr Rena Malik menjelaskan hal ini mungkin dikarenakan pada posisi tersebut, wanita bisa mengatur sudut penetrasi sehingga memberikan kenikmatan yang lebih besar.

“Saya rasa dengan posisi tersebut, wanita bisa mengatur posisi tubuh mereka sehingga memungkinkan penetrasi pada klitoris bagian luar dan dalam, sehingga mereka bisa merasakan kenikmatan yang lebih besar,” ungkapnya.

Kendati demikian, Malik menekankan setiap orang memiliki pengalaman seks yang berbeda-beda. Apa yang efektif bagi wanita dalam penelitian tersebut belum tentu efektif bagi wanita lain.

Karenanya, Malik menyarankan pasangan untuk ‘bermain’ dan bereksperimen agar menemukan apa yang sesuai dengan kebutuhan mereka.

“Cobalah hal-hal yang berbeda dalam hubungan Anda dan lihat bagaimana hasilnya. Anda mungkin menemukan posisi yang sangat Anda sukai yang belum pernah Anda coba sebelumnya, dan itu akan membuat hubungan menjadi jauh lebih menarik dan menyenangkan bagi kedua pihak,” pungkasnya.

(ath/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Aktivitas Bercinta Ini Ternyata Berisiko Picu Kanker, Ini Penjelasan Pakar


Jakarta

Setiap pasangan tentu memiliki kebiasaan bercinta yang menjadi favorit mereka. Salah satu aktivitas seksual yang dilakukan seperti seks oral.

Beberapa pasangan melakukan seks oral sebagai cara untuk mencegah terjadinya kehamilan. Hanya saja, bentuk aktivitas seksual ini tetap bisa membahayakan kesehatan, salah satunya dapat memicu adanya kanker orofaring atau kanker yang terjadi di bagian belakang dari mulut.

Dikutip dari Health, seorang profesor di Institute of Cancer and Genomic Sciences University of Birmingham, Hisham Mehanna, PhD membenarkan hal tersebut. Mehanna mencatat adanya kenaikan jumlah pengidap kanker orofaring.


“Untuk kanker orofaring, faktor risiko utamanya adalah jumlah pasangan ‘seumur hidup’, terutama seks oral,” ujarnya.

Senada, Direktur Penelitian Klinis Departemen Bedah Kepala dan Leher di MD Anderson Cancer Center Texas, Neil Gross MD mengatakan faktor risiko semua kanker tenggorokan di sebagian besar negara maju adalah human papillomavirus (HPV).

Human papillomavirus atau HPV sendiri termasuk infeksi seksual yang bisa menular ketika pasangan melakukan seks anal dan vaginal, serta melalui seks oral. Infeksi ini dapat menyebabkan beberapa kanker lain seperti kanker serviks, vulva, vagina, penis, dan anus.”Jika Anda memiliki pasangan seks oral dalam jumlah banyak, Anda lebih berisiko tinggi terkena infeksi HPV di tenggorokan,” kata Matin Imanguli, MD ahli bedah di Rutgers Cancer Institute of New Jersey.

Bagaimana Cara Mengurangi Risiko Kanker Tenggorokan?

Salah satu cara untuk mengurangi risiko terkena kanker di tenggorokan untuk perempuan tentu dengan menghentikan aktivitas seks oral. Hal ini karena HPV sendiri tidak bergejala, sehingga banyak orang yang kadang tidak tahu jika mereka mengidapnya.

Selain itu, adalah dengan mendapatkan vaksin HPV agar mengurangi risiko kanker tenggorokan. Selain itu, vaksin HPV ini juga dapat melindungi diri dari kanker serviks.

Menjaga pola hidup yang sehat juga bisa mengurangi risiko terkena kanker tenggorokan, seperti tidak mengonsumsi alkohol, berhenti merokok, menjaga berat badan, dan memastikan tubuh mendapatkan nutrisi yang ideal.

“Menghindari perilaku berisiko termasuk tembakau dan alkohol adalah cara terbaik untuk menghindari kanker kepala dan leher, termasuk kanker tenggorokan,” tutup dr Gross.

(dpy/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

6 Rekomendasi Posisi Bercinta Agar Cepat Hamil, Pasutri Perlu Coba

Jakarta

Tak sedikit pasangan yang mencoba berbagai cara untuk mendapatkan momongan. Salah satunya dengan mencoba sejumlah posisi bercinta.

Dikutip laman Parents, posisi hubungan intim (posisi seks) bisa membantu pasangan memperoleh keturunan. Namun memang, tidak banyak ilmu pengetahuan terkait posisi mana yang terbaik untuk pembuahan.

“Sangat sulit untuk meneliti posisi seksual tertentu yang dapat meningkatkan kesuburan,” kata Kepala Divisi Pengobatan Perilaku di University Hospitals Case Medical Center Sheryl A Kingsberg, dikutip Minggu (22/9/2024).


Hal itu sebagian lantaran ada beberapa faktor yang memengaruhi peluang pembuahan, seperti usia ibu dan waktu hubungan seksual. Menurutnya tidak semua wanita berovulasi sesuai dengan siklusnya.

Meski begitu, beberapa posisi seks mungkin bisa membantu pasangan suami-istri memiliki buah hati dambaan. Berikut tujuh posisi yang dianjurkan:

1. Gaya misionaris

Posisi ini terbukti keberhasilannya. Penelitian mengungkap posisi misionaris dapat membuahi sel telur secara langsung. Ketika pria berada di atas wanita saat berhubungan seks, sperma akan dengan mudah masuk ke dalam serviks dan lalu diperlancar oleh cairan pelindung vagina.

Posisi seks ini pun menjadi posisi favorit kebanyakan wanita lantaran tidak terlalu mengeluarkan energi ketika melakukan gaya misionaris.

2. Doggy style

Beberapa pria mengaku kurang menyukai posisi misionaris dan menjadi cepat letih karena gerakan penetrasi dilakukan 80 persen oleh pria. Psikolog klinis dan terapis seks Universitas New York Mindy R Schiffman mengatakan pasangan bisa mencoba posisi berbeda agar memberi gairah kepada pria yakni dengan posisi seks doggy style.

Posisi seks ini memungkinkan penetrasi lebih dalam yang dapat mengoptimalkan masuknya sperma langsung mengarah ke dalam rahim. Semakin dekat ejakulasi dengan serviks, asumsinya akan semakin lebih baik dan meningkatkan peluang keberhasilan kehamilan.

3. Cowgirl berbalik

Dalam posisi seks ini, wanita berada di atas namun membelakangi wajah pasangannya. Posisi ini dianggap dapat mengontrol kedalaman penis, sehingga wanita dapat mengatur penetrasi lebih dalam.

Cowgirl terbalik juga bermanfaat bagi wanita yang memiliki rahim terbalik. Selain itu, memberi ruang untuk wanita agar lebih leluasa mengatur geraknya.

4. Posisi gunting

Saat melakukan posisi ini, badan pasangan dalam posisi miring dan saling berhadapan. Sementara kaki saling menyilang dan mengapit seperti gunting saat penetrasi.

Tidak hanya menambah suasana lebih romantis dan intens. Gaya menyamping ini juga memberikan kemudahan sperma menuju pembuahan.

5.Rear entry

Ketika melakukan posisi ini, istri berbaring tengkurap, sementara suami penetrasi ke dalam vagina dari arah belakang.

Berdasarkan studi Journal of Sex & Marital Therapy yang mendokumentasikan temuan tersebut dengan MRI, posisi ini dapat membantu penis masuk lebih dalam ketimbang posisi misionaris.

Rear entry bisa divariasikan di kursi atau pinggir tempat tidur dengan posisi duduk.

6.Wheelbarrow

Pasangan bisa mencoba posisi yang lebih menantang dengan mencoba wheelbarrow. Suami mengangkat tubuh istri dan memegang kakinya hingga setinggi pinggang.

Posisi bercinta’ ini memungkinkan penetrasi yang dalam yang dapat mengantarkan sperma lebih dekat menuju sel telur.

(suc/suc)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Ternyata Segini Rata-rata Ukuran Mr P saat Ereksi

Jakarta

Ukuran penis terkadang menjadi salah satu bentuk citra dan kepercayaan diri yang dimiliki seorang pria. Bahkan, sebagian orang terkadang merasa cemas apakah ukuran penisnya dapat memuaskan pasangan ketika sedang bercinta.

Sebenarnya, ukuran penis pada setiap pria memiliki ukuran yang berbeda-beda. Namun, sebuah penelitian mengungkapkan bahwa terdapat rata-rata ukuran penis pria yang dapat dijadikan sebagai acuan.

Lantas, berapa ukuran rata-rata penis pria? Dikutip dari Medical News Today, berikut penjelasannya.


  • Panjang penis pria dalam kondisi lembek: 9,16 cm (3,6 inci) saat diregangkan
  • Lingkar penis pria dalam kondisi lembek: 9,31 cm (3,66 inci)
  • Panjang penis pria dalam kondisi ereksi: 13,12 cm (5,16 inci)
  • Lingkar penis pria dalam kondisi ereksi: 11,66 cm (4,59 inci)

Penelitian lain juga mengatakan ukuran rata-rata dimensi penis ketika berada pada kondisi ereksi berada di angka 14,2 cm (5,6 inci) untuk panjang penis dan 12,2 cm (4,8 inci) untuk lingkar penis.

Berapa Ukuran Mr P yang Disukai Wanita?

Mengenai preferensi wanita dalam memilih ukuran penis pada pria, sebuah penelitian yang meneliti 75 wanita mengungkapkan bahwa hal ini ada kaitannya dengan sifat hubungan yang dipertimbangkan. Wanita umumnya memilih ukuran penis dengan panjang 16 cm (6,3 inci) dan lingkar 12,2 cm (4,8 inci).

Terkait pertanyaan apakah ukuran penis pria penting bagi seorang wanita, ada beragam jawaban. Sebuah penelitian menjelaskan panjang penis yang dimiliki pria tidak penting bagi banyak wanita. Sebanyak 77 persen wanita menganggap bahwa panjang penis pria itu tidak penting atau sama sekali tidak penting.

Sementara itu, sebanyak 21 persen wanita menganggap bahwa panjang, lebar, dan lingkar penis pria itu penting atau sangat penting.

(naf/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sayuran Ini Bisa Jadi Alternatif Atasi Masalah Mr P ‘Susah Berdiri’


Jakarta

Disfungsi ereksi merupakan gangguan penis yang dapat mempengaruhi kemampuan penis untuk mendapatkan dan mempertahankan ereksi. Kondisi ini dapat disebabkan banyak faktor.

Terkadang, seorang pria yang mengalami masalah ereksi adalah hal yang normal. Masalah ereksi dapat terjadi karena merasa gugup, cemas, frustrasi, atau lelah.

Dikutip dari Cleveland Clinic, masalah ini juga dapat disebabkan oleh kondisi lain atau efek samping dari obat-obatan.


Untuk mengatasinya, ternyata tidak harus selalu menggunakan obat-obatan. Sebuah penelitian menemukan makan sayuran berdaun hijau juga dapat membantu memangkas risiko disfungsi ereksi dan meningkatkan aliran darah ke penis.

Para peneliti dari Universitas Shantou di China membandingkan pola makan dan fungsi seksual pada 3.184 pria di Amerika Serikat. Hasilnya, sekitar 27 persen mengalami masalah ereksi.

“Pria yang memiliki pola makan kaya antioksidan, termasuk bayam dan kangkung, 37 persen lebih kecil kemungkinannya untuk mengalami disfungsi ereksi, dibandingkan mereka yang paling sedikit mengkonsumsinya,” terang para peneliti yang dikutip dari The Sun.

Mereka memperkirakan kandungan antioksidan yang ada di dalam sayuran tersebut dapat mengurangi kerusakan sel dan pembuluh darah. Hal itu yang dapat meningkatkan kehidupan seks pria.

“Temuan kami mengungkapkan hubungan antara skor indeks antioksidan makanan dan kejadian disfungsi ereksi,” beber penulis penelitian Dr Zhuangcheng Huang.

“Mereka mengisyaratkan bahwa pola makan yang kaya akan berbagai nutrisi antioksidan mungkin berperan dalam mencegah dan meringankan disfungsi ereksi,” lanjutnya.

(sao/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

5 Perubahan yang Terjadi Pada Mr P Seiring Bertambahnya Usia

Jakarta

Seiring pertambahan usia, tubuh manusia akan mulai mengalami perubahan. Pada pria, perubahan juga terjadi pada Mr P alias penis.

Penis dapat mengalami berbagai macam perubahan, mulai dari ukuran, bentuk, hingga kemampuan ereksi. Terkadang, risiko penis mengalami masalah kesehatan tertentu pun meningkat seiring bertambahnya usia.

Lantas, apa saja perubahan yang bisa terjadi pada penis seiring pertambahan usia? Dikutip dari Livestrong, berikut penjelasannya.


1. Ereksi Berkurang

Profesor urologi dari Loyola Medicine di Chicago, Denise Asafu-Adjei, MD mengatakan pertambahan usia bisa memengaruhi kemampuan penis untuk ereksi. Ini disebabkan oleh perubahan pada jaringan yang membuat penis bisa ereksi.

“Ketika kita masih muda, jaringan penis ada pada bentuk terbaiknya, elastis serta dapat menghasilkan ereksi yang keras dan utuh,” ujarnya.

Selain faktor usia, penurunan fungsi ereksi juga dapat dipengaruhi oleh gaya hidup. Karenanya, menerapkan gaya hidup sehat, seperti menjaga pola makan dan rutin berolahraga, dapat membantu mempertahankan fungsi ereksi meski sudah memasuki usia lanjut.

2. Penis Jadi Kurang Sensitif

Pertambahan usia juga bisa memengaruhi sensitivitas penis terhadap rangsangan seksual. Inilah penyebab pria yang sudah tua membutuhkan waktu lebih lama agar bisa terangsang saat bercinta.

Risikonya akan semakin bertambah ketika seorang pria mengidap kondisi kronis, seperti diabetes tipe 2. Diabetes dapat memengaruhi saraf dan pembuluh darah di seluruh tubuh, termasuk yang ada di penis.

Kabar baiknya, pria sehat memiliki risiko yang lebih kecil mengalami masalah ini. Jadi, penurunan sensitivitas bukanlah perubahan mutlak yang bakal terjadi pada setiap pria seiring pertambahan usia.

3. Ukuran Penis Mengecil

Asafu-Adjei menjelaskan ada beberapa hal yang bisa menyebabkan ukuran penis menyusut seiring pertambahan usia. Pertama, jaringan penis mulai kehilangan elastisitasnya.

Kedua, kelebihan berat badan. Asafu-Adjei mengatakan lemak yang menumpuk di perut dapat ‘mengubur’ penis dan membuatnya tampak lebih kecil. Karenanya, mengurangi lemak visceral bisa saja membuat penis tampak lebih panjang atau besar.

“Saya melihat peningkatan yang baik dalam cara orang-orang memandang diri dan tampilan penis mereka hanya dengan memangkas lemak perut,” katanya.

4. Penis Melengkung

Penis pria mengalami banyak hal selama bertahun-tahun. Terkadang, itu dapat menyebabkan perubahan bentuk penis.

Kondisi ini disebut juga sebagai penyakit Peyronie, yaitu kondisi penis melengkung yang disebabkan oleh terbentuknya jaringan parut di bawah kulit penis.

Penyakit terbilang cukup jarang, hanya menyerang 1 dari 10 orang pria. Namun, risikonya dapat meningkat seiring pertambahan usia.

“Hal ini disebabkan oleh cedera pada penis, termasuk posisi seksual tertentu,” ujar Asafu-Adjei.

5. Risiko Disfungsi Ereksi Meningkat

Disfungsi ereksi adalah kondisi ketika penis kesulitan mencapai atau mempertahankan ereksi.

Usia menjadi salah satu faktor yang meningkatkan risiko disfungsi ereksi. Penelitian yang dipublikasikan di jurnal Translational Andrology and Urology pada 2017 menemukan saat pria berusia 40-an, risiko terkena disfungsi ereksi adalah 40 persen, dan akan terus meningkat sebesar 10 persen per dekade.

Sebagian dari peningkatan itu disebabkan oleh meningkatnya risiko kondisi yang dapat memengaruhi fungsi ereksi, seperti diabetes, penyakit jantung, kolesterol, dan tekanan darah tinggi. Tak hanya itu, penurunan kadar testosteron yang terjadi seiring pertambahan usia juga berkontribusi memengaruhi dorongan seks dan kemampuan ereksi.

(ath/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy