Category Archives: Doa Hadits

Doa untuk Orang Tua dalam Al-Qur’an, Ada pada Surat Apa?



Jakarta

Dalam sejumlah ayat pada Al-Qur’an termuat berbagai macam doa yang bisa dipanjatkan seorang hamba. Termasuk bacaan doa untuk kedua orang tua yang dapat dilafalkan.

Orang tua adalah mereka yang telah berjasa dalam membesarkan seorang anak. Sosok ibu yang mengandung hingga menyusui, juga figur ayah yang mencari nafkah untuk kelangsungan hidup.

Atas jasa yang telah dilakukan orang tua, sepatutnya bagi anak untuk membalas kebaikan mereka itu. Dapat berupa baktinya kepada mereka dengan tidak menyakiti, berkata ramah, hingga berperilaku sopan terhadap keduanya.


Selain itu, wujud bakti anak untuk membalas orang tuanya yang paling berharga dan penuh makna yakni dengan mendoakan mereka. Memohonkan ampunan, rahmat, serta kasih sayang Allah SWT untuk ayah-ibu.

Hal demikian termasuk kewajiban serta perlakuan baik anak yang Allah SWT firmankan dalam Surat Al-Ahqaf ayat 15:

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Latin: Wa waṣṣainal-insāna biwālidaihi iḥsānā(n), ḥamalathu ummuhū kurhaw wa waḍa’athu kurhā(n), wa ḥamluhū wa fiṣāluhū ṡalāṡūna syahrā(n), ḥattā iżā balaga asyuddahū wa balaga arba’īna sanah(tan), qāla rabbi auzi’nī an asykura ni’matakal-latī an’amta ‘alayya wa ‘alā wālidayya wa an a’mala ṣāliḥan tarḍāhu wa aṣliḥ lī fī żurriyyatī, innī tubtu ilaika wa innī minal-muslimīn(a).

Artinya: Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

Doa untuk Orang Tua dalam Al-Qur’an

Merujuk buku Untaian Mutiara Doa susunan Ali Manshur, tak hanya memerintahkan hamba-Nya untuk menghormati orang tua, Allah SWT mensyariatkan pula untuk mendoakan mereka.

Hal ini dibuktikan dengan tersebarnya sejumlah doa untuk kedua orang tua dalam beberapa ayat Al-Qur’an, sebagai berikut:

1. Surat Al-Isra ayat 24

وَٱخْفِضْ لَهُمَا جَنَاحَ ٱلذُّلِّ مِنَ ٱلرَّحْمَةِ وَقُل رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرًا

Arab-Latin: Wakhfiḍ lahumā janāḥaż-żulli minar-raḥmati wa qur rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā

Artinya: Dan rendahkanlah dirimu terhadap mereka berdua dengan penuh kesayangan dan ucapkanlah: “Wahai Tuhanku, kasihilah mereka keduanya, sebagaimana mereka berdua telah mendidik aku waktu kecil”.

2. Surat Ibrahim ayat 41

رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Rabbanaaghfir lii waliwaalidayya wa lil mu’miniina yauma yaquumul hisaab

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).”

3. Surat An-Naml ayat 19

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَدْخِلْنِيْ بِرَحْمَتِكَ فِيْ عِبَادِكَ الصّٰلِحِيْنَ

Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta ‘alayya waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa adkhilnii bi rahmatika fii ‘ibaadikash shalihiin

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah aku (ilham dan kemampuan) untuk tetap mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku dan untuk tetap mengerjakan kebajikan yang Engkau ridai. (Aku memohon pula) masukkanlah aku dengan rahmat-Mu ke dalam golongan hamba-hamba-Mu yang saleh.”

4. Surat Al-Ahqaf ayat 15

رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Rabbi auzi’nii an asykura ni’matakal latii an’amta ‘alayya wa ‘alaa waalidayya wa an a’mala shaalihan tardhaahu wa ashlih lii fii dzurriyyatii innii tubtu ilaika wa innii minal muslimiin

Artinya: “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

Itulah sejumlah doa yang bisa dipanjatkan kepada Allah SWT untuk kedua orang tua. Yuk mulai doakan mereka!

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Sumber Dalil yang Jelaskan Hukuman Rajam Pelaku Zina Muhsan



Jakarta

Islam mengecam keras perilaku zina, termasuk zina muhsan yang diancam dengan hukuman rajam. Sumber dalil yang menjelaskan hukuman rajam bagi pelaku zina muhsan adalah hadits Rasulullah SAW maupun ayat Al-Qur’an.

Menurut Kholik Nur dalam tulisan ilmiahnya yang berjudul Pendapat Teungku Muhammad Hasbi Ash-Shiddieqiy, zina muhsan adalah zina yang dilakukan laki-laki dan perempuan yang sudah terikat perkawinan, merdeka (bebas), akil, dan baligh. Sementara, hukuman rajam merupakan salah satu hukuman di dunia yang banyak diriwayatkan dilakukan kepada pelaku zina.

“Hukuman untuk pelaku zina muhsan baik laik-laki maupun perempuan ini akan dikenakan deraan sebanyak seratus kali dan juga dirajam, hukuman mati dengan cara dilempari batu dengan disaksikan orang banyak,” tulis Kholik Nur.


Sumber Dalil Hukuman Zina Muhsan

Sumber dalil yang menjelaskan hukuman rajam bagi pelaku zina muhsan adalah hadits yang disabdakan Nabi Muhammad SAW. Berikut haditsnya,

خُذُوا عَنِّي خُذُوا عَنِّي قَدْ جَعَلَ اللَّهُ لَهُنَّ سَبِيلًا الْبِكْرُ بِالْبِكْرِ جَلْدُ مِائَةٍ وَنَفْيُ سَنَةٍ وَالثَّيِّبُ بِالثَّيِّبِ جَلْدُ مِائَةٍ وَالرَّجْمُ

Artinya: “Ambillah dari diriku, ambillah dari diriku, sesungguhnya Allah telah memberi jalan keluar (hukuman) untuk mereka (pezina). Jejaka dan perawan yang berzina hukumannya dera seratus kali dan pengasingan selama satu tahun. Sedangkan duda dan janda hukumannya dera seratus kali dan rajam.” (HR Muslim)

Selain itu, hukuman untuk pelaku zina muhsan disebutkan pula dalam sebuah hadits dari Kitab Sahihain karya Ibnu Khalid Al-Juhani. Hadits tersebut mengisahkan dua orang Badui yang mendatangi Rasulullah SAW. Lalu mereka berkata,

“Ya Rasulullah, anak laki-lakiku pernah menjadi pekerja orang ini (orang yang bersamanya) dan ternyata anakku telah melakukan zina dengan istrinya. Kemudian aku tebus anak laki-lakiku darinya dengan seratus ekor kambing dan seorang budak perempuan. Kemudian aku bertanya kepada orang-orang alim, mereka mengatakan, ‘Anakku akan dikenai hukuman seratus kali dera dan diasingkan selama satu tahun penuh, sedangkan istrinya akan dikenai hukuman rajam,’

Rasulullah kemudian menjawab, “Demi Tuhan dengan jiwaku berada di dalam genggaman-Nya, sungguh aku akan melakukan peradilan di antara kamu berdua dengan berdasarkan Kitabullah (Al-Qur’an). Budak perempuan dan ternak kambingmu dikembalikan kepadamu, dan anak laki-lakimu dikenai hukuman seratus kali dera dan diasingkan selama satu tahun.

Sekarang pergilah kamu, hai Unais (seorang lelaki dari Bani Aslam yang ada di majelis itu) kepada istri lelaki ini. (Tanyailah dia) jika dia mengaku, maka hukum rajamlah dia.”

Ditafsirkan oleh Ibnu Katsir, setelah menanyai istri dari seorang yang bersamanya itu Unais mendapatkan jawaban pasti bahwa istrinya mengaku melakukan perbuatan zina tersebut. Oleh karena itu, istri tersebut dikenai hukuman rajam yang berupa pelemparan dengan batu sebesar genggaman tangan hingga meninggal.

Menurut Ibnu Katsir, hadits tersebut menjelaskan bahwa seorang muhsan atau pelaku zina muhsan harus dikenai hukuman rajam. Di sisi lalin, anak yang melakukan perbuatan zina dikenakan hukuman dera seratus kali serta pengasingan selama satu tahun penuh. Hukuman ini diberlakukan karena anak tersebut belum memenuhi karakteristik muhsan karena belum pernah kawin.

Mengutip tafsir dari Kemenag mengenai hukuman bagi pelaku zina muhsan, jika keduanya terbukti bersalah maka jangan beri rasa belas kasihan. Sebaliknya, sebagai konsekuensi, hukuman pelaku zina muhsan perlu menghadirkan saksi dari kalangan orang beriman minimal tiga atau empat orang.

“Salah satu konsekuensi iman kepada Allah adalah dengan melaksanakan hukum-Nya. Dan hendaklah pelaksanaan hukuman mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang yang beriman, sedikitnya tiga atau empat orang, agar hukuman itu menjadi pelajaran bagi pihak-pihak yang melihat dan mendengarnya,” demikian penjelasan tafsirnya.

Keterangan tersebut didasarkan dari firman Allah dalam Al-Qur’an Surah An-Nur ayat 1-2 yang berbunyi:

(1) سُوْرَةٌ اَنْزَلْنٰهَا وَفَرَضْنٰهَا وَاَنْزَلْنَا فِيْهَآ اٰيٰتٍۢ بَيِّنٰتٍ لَّعَلَّكُمْ تَذَكَّرُوْنَ

اَلزَّانِيَةُ وَالزَّانِيْ فَاجْلِدُوْا كُلَّ وَاحِدٍ مِّنْهُمَا مِائَةَ جَلْدَةٍ ۖوَّلَا تَأْخُذْكُمْ بِهِمَا رَأْفَةٌ فِيْ دِيْنِ اللّٰهِ اِنْ كُنْتُمْ تُؤْمِنُوْنَ بِاللّٰهِ وَالْيَوْمِ الْاٰخِرِۚ وَلْيَشْهَدْ عَذَابَهُمَا طَاۤىِٕفَةٌ مِّنَ الْمُؤْمِنِيْنَ (2)

Artinya:”(Inilah) surah yang Kami turunkan, Kami wajibkan (menjalankan hukum-hukum)-nya, dan Kami turunkan di dalamnya ayat-ayat yang jelas agar kamu mengambil pelajaran. Pezina perempuan dan pezina laki-laki, deralah masing-masing dari keduanya seratus kali dan janganlah rasa belas kasihan kepada keduanya mencegah kamu untuk (melaksanakan) agama (hukum) Allah jika kamu beriman kepada Allah dan hari Kemudian. Hendaklah (pelaksanaan) hukuman atas mereka disaksikan oleh sebagian orang-orang mukmin.”

Hati-hati ya, detikers. Semoga informasi mengenai sumber dalil yang menjelaskan hukuman rajam bagi pelaku zina muhsan dapat menambah keimanan dan ketakwaan kita ya. Aamiin.

(rah/rah)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Masjid MABA

Bacaan Doa Sebelum dan Setelah Makan, Lengkap Arab Latin dan Terjemahannya



Jakarta

Makanan adalah rezeki dari Allah yang perlu disyukuri. Oleh karenanya, sebelum menyantap makanan, seorang muslim wajib membaca doa sebagai bentuk rasa syukur sekaligus memohon perlindungan dari Allah agar terhindar dari godaan setan.

Berikut ini adalah bacaan doa sebelum dan sesudah makan sebagaimana yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Makbul: Berdoa Sesuai dengan Al-qur’an & Assunnah yang ditulis Dra. Neni Nuraeni M. Ag.

Doa Sebelum Makan

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ، اَللّٰهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ


Bacaan latin: Allahumma baarik lanaa fiimaa rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaa bannaar.

Artinya: “Dengan nama Allah yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Ya Allah, berkahilah rezeki yang Engkau berikan kepada kami, dan karuniakanlah rezeki yang lebih baik dari itu dan peliharalah kami dari siksa api neraka.” (HR Ibnu Sunni)

Doa saat Sebelumnya Lupa Membaca Doa sebelum Makan

Pada dasarnya, manusia adalah makhluk Allah yang lemah dan memiliki banyak kekurangan. Salah satu kekurangan manusia adalah pelupa. Oleh karena itu, dalam beberapa kondisi seorang muslim dapat terlewatkan membaca doa terlebih dahulu dan baru teringat ketika sudah mulai makan.

Maka, berikut adalah bacaan doa yang perlu dilafalkan:

بِسْمِ اللهِ آوَلُهُ وَآخِرُهُ

Bacaan latin: Bismillahi awwaluhu wa akhiruhu.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, untuk awal dan akhir (makan).”

Bacaan di atas disandarkan dari hadits yang diriwayatkan Aisyah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang kalian hendak makan, sebutlah nama Allah Ta’ala, jika terlupa katakanlah (doa di atas).”

Adapun terdapat kisah lainnya dari balik bacaan tersebut. Dikutip dari Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, diriwayatkan dalam kitab Ibnu Sunni dan an-Nasa’i, dari Umayyah bin Makhsyi, seorang sahabat Nabi dia berkata:

“Rasulullah SAW sedang duduk, kemudian ada seseorang yang makan dengan tanpa menyebut nama Allah, hingga ada seseorang yang makan dengan tanpa menyebut nama Allah, hingga makanannya tersisa sesuap saja, ketika dia mengangkat tangannya pada suapan terakhir itu, dia membaca doa tersebut.”

Nabi Muhammad SAW tertawa, dan beliau bersabda: “Syaitan sedang makan bersamanya, akan tetapi ketika dia menyebut nama Allah, syaitan memuntahkan apa yang ada di perutnya.”

Hadits tersebut dipahami bahwa Nabi Muhammad SAW tidak mengetahui bahwa orang tersebut tidak membaca basmalah, kecuali ketika makanannya hampir habis, sebab jika beliau telah mengetahui sebelumnya, maka beliau tidak akan diam, untuk mengucapkan basmalah.

Doa Sesudah Makan

اَلْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مُسْلِمِيْنَ

Bacaan latin: Alhamdulillahi ladzi ath-amanaa wa saqaana waja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan telah memberi kami minum, dan menjadikan kami termasuk orang yang patuh.

Dalam hadits lainnya juga disebutkan dari Mu’adz bin Anas, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang makan suatu makanan kemudian berdoa:

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا الطَّعَامَ وَرَزَقْنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلً مِنِّي وَلَا قُوَّةٍ

(Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dengan makanan ini dan menjadikannya rezeki untukku, tanpa daya dan kekuatan dariku)

Maka akan diampuni dosanya yang terdahulu.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan At-Tirmidzi).

Berdoa Termasuk Adab Makan

Betapa pentingnya berdoa dalam melaksanakan aktivitas sehari-hari sehingga Rasulullah selalu mengingatkan umatnya agar selalu mengucap basmalah ketika hendak melaksanakan sesuatu. Termasuk, ketika makan.

Merangkum buku Kitab Minuman dan Kitab Adab Makan: Seri Mukhtashar Shahih Muslim yang ditulis oleh Imam Abu Husain Muslim bin Hajjaj al Qusyairi An-Naisaburi, terdapat beberapa adab yang harus diperhatikan seorang muslim ketika makan.

Seperti membaca basmalah sebelum makan, makan menggunakan tangan kanan, makan hidangan yang terdekat dengannya, makan dengan tiga jari sebagaimana cara Rasulullah, dan juga membersihkan suapan apabila terjatuh dan memakannya asalkan makanan tersebut masih bersih.

Adapun selain merupakan bagian dari adab makan, berdoa juga dapat melindungi seorang muslim dari ikutnya setan makan bersamanya. Hal tersebut dijelaskan dalam hadits berikut ini:

Dari Jabir bin Abdullah RA bahwasanya dia pernah mendengar Rasulullah SAW bersabda, “Apabila seseorang masuk ke dalam rumahnya, lalu ia menyebut nama Allah ketika masuk dan ketika menghadapi makanannya, maka setan akan berkata kepada teman-temannya, ‘Tidak ada tempat bermalam dan tidak ada pula makan malam untuk kalian.’

Tetapi, sebaliknya, apabila ia masuk ke dalam rumah tanpa menyebut nama Allah pada waktu masuknya, maka setan pun akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam.’ Dan apabila ia tidak menyebut nama Allah pada saat menghadapi makanannya, maka setan pun akan berkata, ‘Kalian mendapatkan tempat bermalam dan sekaligus makan malam.” (Muslim 6/108)

Itulah bacaan doa sebelum dan sesudah makan, dilengkapi Arab Latin dan terjemahannya. Rasulullah mengajarkan umatnya bahwa berdoa sebelum dan sesudah makan sangat penting dan dianjurkan. Maka, jangan lupa untuk dibaca sehari-hari, ya!

(dvs/dvs)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Masjid Pogung Dalangan

Doa ketika Mimpi Buruk, Baca untuk Mohon Perlindungan Allah



Jakarta

Mimpi dianggap sebagai bunga tidur, alangkah baiknya ketika mendapat mimpi buruk kita berdoa memohon perlindungan kepada Allah SWT. Berikut doa ketika mimpi buruk.

Imam an-Nawawi di dalam Kitab al-Adzkar menukil sebuah hadits dalam Kitab Shahih Bukhari dan Muslim yang menyebut bahwa mimpi baik datangnya dari Allah SWT, sedangkan mimpi buruk berasal dari setan.

Dari Qatadah RA dia berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Mimpi yang baik, datangnya dari Allah SWT, sedangkan mimpi yang buruk datangnya dari setan. Siapa saja yang bermimpi perkara yang tidak disukainya maka meludah kecil ke arah kirinya sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan dari syaitan, maka mereka tidak bisa memberikan mudarat.”


Dalam riwayat lain disebutkan bahwa maksud dari meludah kecil ialah tiupan kecil tanpa ludah yang keluar.

Dalam Shahih Muslim juga terdapat riwayat dari Jabir bin Abdullah RA, dari Rasulullah SAW, beliau bersabda,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمُ الرُّؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَنصُقُ عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثًا وَلْيَسْتَعِذْ باللهِ مِنْ الشَّيْطَان ثَلَاثًا وَلْيَتَحَوَّلْ عَنْ جَنْبِهِ الَّذِي كَانَ عَلَيْهِ.

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak disukai, maka hendaklah dia meludah ke sebelah kiri sebanyak tiga kali dan memohon perlindungan kepada Allah dari setan sebanyak tiga kali. Dan hendaklah dia merubah posisi lambungnya sebelumnya.”

Anjuran untuk meludah ke kiri dan memohon perlindungan Allah SWT dari mimpi buruk juga disebutkan dalam hadits yang termuat dalam Kitab Ibnu as-Sunni, di mana dalam riwayat itu disebutkan,

إِذَا رَأَى أَحَدُكُمْ رُؤْيَا يَكْرَهُهَا فَلْيَثفل عَنْ يَسَارِهِ ثَلَاثَ مَرَّات ثُمَّ لَيَقُل اَللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ مِنْ عَمَل الشَّيْطَان وَسَيِّئات الأَحْلام فَإِنَّها لا تَكُونَ شَيْئًا.

Artinya: “Apabila salah seorang di antara kalian bermimpi yang tidak disukai, maka hendaklah dia meludah di sebelah kirinya sebanyak tiga kali. Kemudian mengucapkan, “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan setan dan mimpi-mimpi yang buruk.” Karena sesungguhnya mimpi-mimpi tersebut tidak berarti sama sekali.”

Bacaan Doa ketika Mendapat Mimpi Buruk

Masih di dalam buku yang sama, berikut bacaan doa ketika mendapat mimpi buruk,

اللَّهمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَمَل الشَّيْطَانِ وَسَيِّئَاتِ الْأَحْلَامِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika min ‘amalisy syaithaani wa sayyi- aatil ahlaami.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan syaitan dan keburukan mimpi.”

Anjuran Tidak Menceritakan Mimpi Buruk

Rasulullah SAW juga menganjurkan untuk tidak menceritakan mimpi buruk yang kita alami. Imam Tirmidzi meriwayatkan dari Abu Hurairah RA dengan riwayat yang marfu’:

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan perkara yang tidak disukai, maka jangan diceritakannya kepada siapa pun, dan hendaknya dia bangun kemudian salat.”

Abu Said al-Khudry RA juga meriwayatkan bahwa sesungguhnya dia mendengar Rasulullah SAW bersabda,

“Jika seseorang dari kalian bermimpi dengan mimpi yang disukainya, maka itu berasal dari Allah SWT, maka bertahmidlah kepada Allah atas mimpinya dan ceritakanlah apa yang dimimpikannya.”

Dalam riwayat lain dengan menggunakan kalimat, “Hendaknya tidak menceritakannya kecuali pada orang yang disukainya, dan jika bermimpi dengan mimpi yang tidak disukai, maka itu berasal dari setan, hendaknya dia berlindung dari keburukannya dan tidak menceritakannya pada seorang pun, maka mimpi itu tidak akan membawa keburukan baginya.

Ketika ada orang yang menceritakan mimpinya kepada kita, kata Imam an-Nawawi, sebaiknya kita menanggapinya dengan mengatakan, “Kamu akan mendapatkan kebaikan dan keburukan tersingkir darimu, kebaikan untuk kita semua dan keburukan untuk musuh kita semua, dan segala puji bagi Allah, Tuhan seluruh alam.”

(kri/kri)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Ahmed

10 Hadits tentang Kebersihan yang Penting Diketahui Umat Islam


Jakarta

Kebersihan begitu penting menurut Islam. Agama ini memandang kebersihan dari sisi jasmani dan rohani. Kebersihan jasmani adalah bebas segala najis, sementara kebersihan rohani merujuk pada suci dari segala dosa.

Orang yang membersihkan diri atau mengusahakan kebersihan akan dicintai Allah SWT. Sehingga, setiap mukmin harus berupaya menjadikan dirinya suci atau bersih agar dicintai dengan Allah. Dalam haditsnya, Rasulullah SAW pun memerintahkan umatnya untuk menjaga kebersihan.

Hadits tentang Kebersihan

Menurut buku Pendidikan Akhlak Berbasis Arba’in An-Nawawiyah oleh Dr Saifudin Amin MA, kebersihan adalah tolak ukur kehidupan umat Islam. Rasulullah SAW menganjurkan umat Islam untuk senantiasa menjaga kebersihan. Berikut beberapa hadits Rasulullah tentang kebersihan:


1. Islam Dibangun atas Kebersihan

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW pernah memerintahkan untuk membersihkan segala sesuatu, sebab Islam dibangun atas dasar kebersihan. Beliau bersabda:

تَنَظَّفُوْا بِكُلِّ مَا اِسْتَطَعْتُمْ فَاِنَ اللهَ تَعَالَي بَنَي الاِسْلاَمَ عَلَي النَظَافَةِ وَلَنْ يَدْخُلَ الْجَنَّةَ اِلاَ كُلُّ نَظِيْفٍ

Artinya: “Bersihkanlah segala sesuatu semampu kamu. Sesungguhnya Allah Ta’ala membangun Islam ini di atas dasar kebersihan dan tidak akan masuk surga kecuali setiap yang bersih.” (HR Ath-Thabrani).

2. Allah SWT Menyukai Kebersihan

Allah SWT Maha Bersih dan menyukai kebersihan. Sebagai hamba, alanngkah baiknya jika kita senantiasa membersihkan tempat yang disinggahi.

إِنَّ اللَّهَ طَيِّبٌ يُحِبُّ الطَّيِّبَ , نَظِيفٌ يُحِبُّ النَّظَافَةَ , كَرِيمٌ يُحِبُّ الْكَرَمَ , جَوَادٌ يُحِبُّ الْجُودَ , فَنَظِّفُوا أَفْنِيَتَكُمْ

Artinya: Dari Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam, “Sesungguhnya Allah SWT itu suci yang menyukai hal-hal yang suci, Dia Maha Bersih yang menyukai kebersihan, Dia Maha Mulia yang menyukai kemuliaan, Dia Maha Indah yang menyukai keindahan, karena itu bersihkanlah tempat-tempatmu.” (HR Tirmidzi).

3. Kesucian Sebagian dari Iman

Dalam kitab Ihya ‘Ulmuddin, karya Imam Al Ghazali, Rasulullah SAW mengatakan bahwa kesucian adalah separuh dari keimanan. Beliau bersabda:

الطُّهُورُ شَطْرُ الْإِيمَانِ

Artinya: “Kesucian itu adalah setengah dari iman.” (HR Muslim).

4. Perintah Membersihkan Masjid

Masjid adalah tempat ibadah di mana harus terpelihara kesucian dan kebersihannya. Sebab, Menurut buku Air, Kebershan, Sanitasi dan Kesehatan Lingkungan Menurut Agama Islam oleh MUI, ibadah sholat tidak sah jika dikerjakan di tempat yang tidak bersih atau kotor. Rasulullah SAW bersabda:

أَمَرَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيهِ وسلم ببنيان المساجد في الدور ، وأمر أن تنظف وتطيب “. أخرجه أحمد في “المسند” ، وصححه الشيخ الألباني في السلسة الصحيحة

Artinya: “Rasulullah SAW memerintahkan untuk membangun masjid di perkampungan, memerintahkan untuk membersihkan dan memberi wewanggian.” (HR Ahmad).

5. Larangan Membuang Kotoran Sembarangan

Rasulullah SAW juga melarang membuang kotoran di tempat umum, sebab akan mengganggu kesehatan lingkungan. Beliau bersabda

اتَّقُوا اللَّاعِنَيْنَ.
قَالُوا: وَمَا اللَّاعِنَانِ يَا رَسُولَ اللَّهِ؟ . قَالَ: الَّذِي يَتَخَلَّى فِي طُرُقِ النَّاس أَو فِي ظِلَّتِهِمْ . رَوَاهُ مُسلم و ابو داود

Artinya: “Takulah akan dua hal yang mendatangkan laknat. Pada sahabat bertanya: ‘Apakah dua hal yang mendatangkan laknat itu wahai Rasulullah?’ Bersabda Rasulullah SAW: ‘Ialah yang buang hajat/kotoran di tempat manusia berteduh’. (HR Muslim dan Abu Daud).

6. Anjuran Membersihkan Halaman

Dalam hadits lainnya, Rasulullah menganjurkan untuk membersihkan halaman Rumah. Sebab orang Yahudi tidak membersihkan halamannya.

طَهِّرُوا أَفْنِيَتَكُمْ ، فَإِنَّ الْيَهُودَ لَا تُطَهِّرُ أَفْنِيَتَهَا ” . أخرجه الطبراني في “المعجم الأوسط” (4057) ، وحسنه الشيخ الألباني في “السلسلة الصحيحة”

Artinya: “Bersihkan halaman kamu, karena sesungguhnya orang Yahudi tidak membersihkan halamannya.” (HR Thabrani).

7. Membersihkan Diri saat Akan Sholat Jumat

Jumat adalah hari istimewa bagi umat Islam. Allah SWT memuliakan hari Jumat untuk umat Rasulullah SAW yang tidak didapatkan umat sebelumnya. Ada ibadah khusus yang dianjurkan di hari ini.

Sebelum melaksanakan sholat Jumat, Rasulullah menganjurkan untuk membersihkan diri dengan mandi serta memakai wangi-wangian. Beliau bersabda:

مَنْ أَتَى الْجُمُعَةَ مِنَ الرِّجَالِ أَوِ النِّسَاءِ فَلْيَغْتَسِلْ وَمَنْ لَمْ يَأْتِهَا فَلَيْسَ عَلَيْهِ غُسْلٌ

Artinya: “Barangsiapa dari laki-laki dan perempuan yang menghendaki Jumat, maka mandilah. Barangsiapa yang tidak berniat menghadiri Jumat, maka tidak ada anjuran mandi baginya.” (HR Ibnu Khuzaimah dan Ibnu Hibban).

Dalam hadits lainnya, beliau bersabda:

إِنَّ هَذَايَوْمُ عِيدٍجَعَلَهُ اللَّهُ لِلْمُسْلِمِينَ،فَمَنْ جَاءَإِلَى الْجُمُعَةِ فَلْيَغْتَسِلْ،وَإِنْ كَانَ طِيبٌ فَلْيَمَسَّ مِنْهُ وَعَلَيْكُمْ بِالسِّوَاكِ

Artinya: “Hari ini (Jumat) adalah hari raya yang dijadikan Allah SWT untuk umat Islam. Bagi siapa yang ingin melaksanakan salat Jumat, hendaklah mandi, memakai wangi-wangian kalau ada, dan menggosok gigi (siwak).” (HR Ibnu Majah).

8. Allah Membenci Orang yang Membuat Kotoran

Allah tidak menyukai orang yang membuat kotoran. Rasulullah bersabda:

اِنَّ اللّٰهَ يُبْغِضُ وَاسِخَ الشَّعَبِ (رواه البيهقي)

Artinya: “Sesungguhnya Allah membenci orang-orang yang membuat kotoran dan kesemrawutan.” (HR Al-Baihaqi).

Permasalahan sampah menjadi masalah sosial yang berdampak buruk pada kehidupan sosial, ekonomi, kesehatan, dan lingkungan. Hal tersebut berdampak pada peningkatan pencemaran hidup.

9. Anjuran Bersiwak

Menurut buku Panduan Sholat Rasulullah SAW oleh Imam Abu Wafa, bersiwak sangat dianjurkan sebelum melaksanakan sholat. Agama Islam mengajarkan umatnya untuk senantiasa menjaga kebersihan dan kesehatan.

Rasulullah SAW bersabda:

لَوْلَا أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي أَوْ عَلَى النَّاسِ لَأَمَرْتُهُمْ بِالسِّوَاكِ مَعَ كُلِّ صَلَاةٍ

Artinya: “Seandainya tidak memberatkan umatku, sungguh aku akan memerintahkan mereka untuk bersiwak setiap hendak melaksanakan shalat.” (HR Al-Bukhari).

10. Menjaga Kebersihan Tubuh

Kebersihan merupakan bagian dari fitrah manusia. Menurut buku Paradigma Pendidikan Islam oleh Muhaimin, fitrah ini mendorong manusia untuk selalu komitmen terhadap kebersihan dan kesucian diri dan lingkungannya. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, merawat anggota tubuh seperti memotong kumis dan mencabut bulu ketiak adalah fitrah manusia.

الْفِطْرَةُ خَمْسٌ الْخِتَانُ وَالِاسْتِحْدَادُ وَقَصُّ الشَّارِبِ وَتَقْلِيمُ الْأَظْفَارِ وَنَتْفُ الْآبَاطِ

Artinya: “Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan, memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.” (HR Bukhari dan Muslim).

(elk/row)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Imad Alassiry

Pendaftaran CPNS 2024 Dibuka Besok, Ini Doa agar Dimudahkan Urusan


Jakarta

Pendaftaran seleksi calon pegawai negeri sipil atau CPNS 2024 di link sscasn.bkn.go.id dibuka 20 Agustus besok. Ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan sebelum melakukan pendaftaran agar dimudahkan segala urusan.

Informasi pendaftaran CPNS 2024 tertuang dalam surat Badan Kepegawaian Negara (BKN) nomor 5419/B-KS.04.01/SD/K/2024 tentang Jadwal Seleksi Pengadaan CPNS TA 2024. Menurut surat yang dikeluarkan pada 13 Agustus 2024 tersebut, pendaftaran seleksi akan dibuka pada 20 Agustus-6 September 2024.

Peserta yang telah melakukan pendaftaran akan mengikuti seleksi administrasi. Hasil seleksi administrasi akan diumumkan pada 14-17 September 2024. Berikut jadwal selengkapnya.


Jadwal Seleksi CPNS 2024

  • Pengumuman Seleksi: 19 Agustus-2 September 2024
  • Pendaftaran Seleksi: 20 Agustus-6 September 2024
  • Seleksi Administrasi: 20 Agustus-13 September 2024
  • Pengumuman Hasil Seleksi Administrasi: 14-17 September 2024
  • Konfirmasi Penggunaan Nilai Seleksi Kompetensi Dasar (SKD) CPNS Tahun Anggaran 2023 oleh Peserta Seleksi: 18-28 September 2024
  • Masa Sanggah: 18-20 September 2024
  • Jawab Sanggah: 18-22 September 2024
  • Pengumuman Pasca Masa Sanggah: 21-27 September 2024
  • Penarikan data final SKD CPNS: 29 September-1 Oktober 2024
  • Penjadwalan SKD CPNS: 2-8 Oktober 2024
  • Pengumuman Daftar Peserta, Waktu, dan Tempat SKD CPNS: 9-15 Oktober 2024
  • Pelaksanaan SKD CPNS: 16 Oktober-14 November 2024
  • Pengolahan Nilai SKD CPNS: 23 Oktober-16 November 2024
  • Pengumuman Hasil SKD CPNS: 17-19 November 2024
  • Pelaksanaan SKB CPNS Non-CAT: 20 November s.d 17 Desember 2024
  • Pemetaan Titik Lokasi Seleksi Kompetensi Bidang (SKB) CPNS dengan CAT: 20-22 November 2024
  • Pemilihan Titik Lokasi SKB CPNS dengan CAT oleh Peserta Seleksi: 23-25 November 2024
  • Penarikan data final SKB CPNS: 26-28 November 2024
  • Penjadwalan SKB CPNS dengan CAT: 29 November-3 Desember 2024
  • Pengumuman Daftar Peserta, Waktu, dan Tempat SKB CPNS dengan CAT: 4-8 Desember 2024
  • Pelaksanaan SKB CPNS: 9-20 Desember 2024
  • Integrasi Nilai SKD dan SKB CPNS: 17 Desember 2024-4 Januari 2025
  • Pengumuman Hasil CPNS: 5-12 Januari 2025
  • Masa Sanggah: 13-15 Januari 2025
  • Jawab Sanggah: 13-19 Januari 2025
  • Pengolahan Seleksi Hasil Sanggah: 15-20 Januari 2025
  • Pengumuman Pasca Sanggah: 16-22 Januari 2025
  • Pengisian DRH NIP CPNS: 23 Januari-21 Februari 2025
  • Usul Penetapan NIP CPNS: 22 Februari-23 Maret 2025

Doa Dimudahkan Segala Urusan

Pendaftaran CPNS 2024 memerlukan sejumlah persiapan. Selain kelengkapan berkas dan persiapan ujian, calon peserta bisa mengimbanginya dengan doa.

Dalam Islam, ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan agar diberikan kemudahan dan kelancaran segala urusan. Doa-doa ini pernah dipanjatkan para nabi saat mengalami kesulitan selama berdakwah kepada kaumnya.

Berikut bacaan doa agar dimudahkan segala urusan sebagaimana terdapat dalam hadits,

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئتَ سَهْلاً

Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahu sahlan wa anta taj’alul hazna idzaa syi-ta sahlaa

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali apa yang Engkau menjadikannya mudah, dan jika Engkau menghendaki, maka kesedihan dapat Engkau jadikan kemudahan.” (HR Ibnu Sunni dari Anas bin Malik)

Bisa juga membaca doa kemudahan segala urusan berikut ini,

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Ya hayyu ya qayyumu birahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin abadan

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” (HR Tirmidzi)

Nabi Musa AS pernah memanjatkan doa berikut agar dimudahkan segala urusannya:

رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ ۙوَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ ۙ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ ۙ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ ۖ

Rabbisyraḥ lī ṣadrī. Wa yassir lī amrī. Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī. Yafqahū qaulī.

Artinya: “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.” (QS Taha: 25-28)

Doa-doa tersebut bisa dipanjatkan sebelum melakukan pendaftaran CPNS 2024 di sscasn.bkn.go.id.

(kri/lus)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Rumman Amin

Kumpulan Doa untuk Orang Tua, Yuk Amalkan Setiap Hari


Jakarta

Dalam Islam, orang tua memiliki kedudukan yang penting. Sebagai seorang anak, sudah sepatutnya selalu mendoakan orang tua sebagai bentuk bakti pada keduanya.

Dalil mendoakan orang tua tercantum dalam surah Al Ahqaf ayat 15,

وَوَصَّيْنَا الْاِنْسَانَ بِوَالِدَيْهِ اِحْسَانًا ۗحَمَلَتْهُ اُمُّهٗ كُرْهًا وَّوَضَعَتْهُ كُرْهًا ۗوَحَمْلُهٗ وَفِصٰلُهٗ ثَلٰثُوْنَ شَهْرًا ۗحَتّٰىٓ اِذَا بَلَغَ اَشُدَّهٗ وَبَلَغَ اَرْبَعِيْنَ سَنَةًۙ قَالَ رَبِّ اَوْزِعْنِيْٓ اَنْ اَشْكُرَ نِعْمَتَكَ الَّتِيْٓ اَنْعَمْتَ عَلَيَّ وَعَلٰى وَالِدَيَّ وَاَنْ اَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضٰىهُ وَاَصْلِحْ لِيْ فِيْ ذُرِّيَّتِيْۗ اِنِّيْ تُبْتُ اِلَيْكَ وَاِنِّيْ مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ ١٥


Artinya: “Kami wasiatkan kepada manusia agar berbuat baik kepada kedua orang tuanya. Ibunya telah mengandungnya dengan susah payah dan melahirkannya dengan susah payah (pula). Mengandung sampai menyapihnya itu selama tiga puluh bulan. Sehingga, apabila telah dewasa dan umurnya mencapai empat puluh tahun, dia (anak itu) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah petunjuk agar aku dapat mensyukuri nikmat-Mu yang telah Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada kedua orang tuaku, dapat beramal saleh yang Engkau ridai, dan berikanlah kesalehan kepadaku hingga kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang muslim.”

Mengutip buku Bersahabat dengan Orang Tua oleh Nurul Asmayani, doa anak untuk orang tua merupakan hal yang sangat berharga. Dikatakan dalam sebuah hadits, Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW menyampaikan,

“Sungguh seseorang dapat naik kelasnya di surga!” Seorang sahabat bertanya keheranan, “Ya Rasulullah! Dari mana saya mendapatkan tempat setinggi itu?” Lalu Rasulullah menjawab, “Dengan permohonan ampun anakmu untuk dirimu.” (HR Ahmad, Ibnu Majah dan Al Baihaqi)

Kumpulan Doa untuk Orang Tua

Berikut sejumlah doa untuk orang tua yang dapat dibaca kaum muslimin seperti dinukil dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hayat oleh Nurdin Hasan.

1. Doa untuk Orang Tua Versi Pertama

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Arab latin: Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil.”

2. Doa untuk Orang Tua Versi Kedua

رَّبِّ ٱرْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِى صَغِيرً

Arab latin: Rabbir-ḥam-humā kamā rabbayānī ṣagīrā”

Artinya: “Wahai Tuhanku, sayangilah keduanya sebagaimana mereka berdua (menyayangiku ketika) mendidik aku pada waktu kecil.”

3. Doa untuk Orang Tua Versi Ketiga

Doa untuk orang tua selanjutnya dapat dipanjatkan jika mereka telah meninggal dunia. Berikut bacaannya,

رَبِّ اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا. رَبَّنَا آتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً، وَفِى الْآخِرَةِ حَسَنَةً، وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ، سًبْحَانَ رَبَّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ، وَصَلَّى اللهُ علَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى اَلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ. اَلْفَاتِحَةْ.

Arab latin: Rabbighfir lī, wa li wālidayya, warham humā kamā rabbayānī shaghīrā. Rabbanā ātina fid duniā hasanah, wa fil ākhirati hasanah, wa qinā ‘adzāban nār. Subhāna rabbika rabbil ‘izzati ‘an mā yashifūna, wa salāmun ‘alal mursalīna, wa shallallāhu ‘alā sayyidinā Muhammadin, wa ‘alā ālihī, wa shahbihī, wa sallama, wal hamdulillāhi rabbil ‘alamīn. Al-Fatihah.

Artinya: “Tuhanku, ampunilah dosaku dan (dosa) kedua orang tuaku. Sayangilah keduanya sebagaimana keduanya menyayangiku di waktu aku kecil. Tuhan kami, berikanlah kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungi kami dari siksa api neraka. Maha suci Tuhanmu, Tuhan pemilik kemuliaan, dari segala yang mereka gambarkan. Semoga kesejahteraan melimpah untuk para rasul. Semoga Allah melimpahkan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, keluarga, dan sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam.” Al-Fatihah.

4. Doa untuk Orang Tua Versi Keempat

رَّبِّ ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِمَن دَخَلَ بَيْتِىَ مُؤْمِنًا وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَٱلْمُؤْمِنَٰتِ وَلَا تَزِدِ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا تَبَارًۢا

Arab latin: Rabbigfir lī wa liwālidayya wa liman dakhala baitiya mu`minaw wa lil-mu`minīna wal-mu`mināt, wa lā tazidiẓ-ẓālimīna illā tabārā

Artinya: “Ya Tuhanku! Ampunilah aku, ibu bapakku, orang yang masuk ke rumahku dengan beriman dan semua orang yang beriman laki-laki dan perempuan. Dan janganlah Engkau tambahkan bagi orang-orang yang zalim itu selain kebinasaan.”

5. Doa untuk Orang Tua Versi Kelima

رَبَّنَا ٱغْفِرْ لِى وَلِوَٰلِدَىَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُومُ ٱلْحِسَابُ

Arab latin: Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu`minīna yauma yaqụmul-ḥisāb

Artinya: “Ya Tuhan kami, beri ampunlah aku dan kedua ibu bapaku dan sekalian orang-orang mukmin pada hari terjadinya hisab (hari kiamat).”

Itulah kumpulan doa untuk orang tua yang dapat dipanjatkan oleh kaum muslimin. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)

Sumber : www.detik.com

Image: unsplash.com/ Nina Zeynep Güler

5 Hadits Tentang Durhaka Kepada Orang Tua, Rasulullah Tegaskan Hal Ini



Jakarta

Islam menekankan untuk tidak durhaka kepada orang tua. Sebab, durhaka kepada orang tua merupakan perbuatan yang sangat buruk.

Durhaka kepada orang tua merupakan salah satu di antara dosa-dosa besar. Larangan durhaka kepada orang tua menyertai larangan berbuat syirik kepada Allah SWT.

Merujuk pada buku Keajaiban Doa & Ridho Ibu karya Mutia Mutmainnah, durhaka kepada orang tua disebut juga dengan istilah Uququl Walidain. Durhaka kepada orang tua adalah apa saja yang dapat menyakiti kedua orang tua yang dilakukan oleh anaknya, baik dengan perkataan atau perbuatan.


Terdapat beberapa hadits tentang durhaka kepada orang tua. Berikut hadits tentang durhaka kepada orang tua, perbuatan durhaka, serta akibat durhaka kepada orang tua.

Hadits Durhaka Kepada Orang Tua

Merujuk pada kitab Syarah Bulughul Maram karya Abdullah bin Abdurahman Al Bassam dan Shahih Adabul Mufrad karya Imam Bukhari, berikut beberapa hadits durhaka kepada orang tua:

1. Hadits Bukhari

Diriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Maukah kalian ku beritahu tentang dosa yang paling besar (beliau mengucapkannya tiga kali)?, mereka menjawab, ‘Tentu, wahai Rasulullah!’ Beliau bersabda, ‘Menyekutukan Allah dan durhaka kepada kedua orang tua,’ lalu Nabi duduk dan bersandar kemudian bersabda, ‘Ingatlah juga perkataan palsu.’ Beliau terus mengulangnya sampai kami berkata semoga beliau diam.”

2. Hadits Muttafaq ‘Alaih

Dari Al Mughirah bin Syu’bah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah Ta’ala mengharamkan kalian untuk durhaka kepada ibu-ibu kalian, mengubur hidup-hidup anak wanita, tidak melaksanakan kewajiban dan banyak menuntut apa-apa yang tidak menjadi haknya. Sebagaimana Ia pun benci terhadap orang-orang yang terlalu banyak menukil perkataan manusia, banyak bertanya (sedikit beramal) dan menyia-nyiakan harta.”

3. Hadits Abu Bakar

Diriwayatkan dalam Ash-Shahihain dari Abu Bakar RA, bahwa Nabi SAW bersabda,”Maukah kalian kuberi tahu tentang dosa paling besar? Yaitu, syirik kepada Allah dan durhaka kepada kedua orang tua.”

4. Hadits Muslim

Diriwayatkan oleh Muslim dari Abu Hurairah dari Nabi SAW, beliau bersabda, “Sungguh rugi, sungguh rugi, dan sungguh rugi! Seorang yang mendapati salah satu dari kedua orang tuanya pada usia lanjut atau kedua-duanya, namun ia tidak masuk surga (lantaran tidak berbakti kepadanya).”

5. Hadits Muslim

Dari Abu At-Thufail, dia berkata, “Ali ditanya apakah Nabi SAW mengkhususkan untuk kalian sesuatu yang tidak dikhususkan untuk semua orang?” Ali menjawab, “Rasulullah tidak mengkhususkan untuk kita sesuatu yang tidak dikhususkan untuk orang lain, kecuali sesuatu yang terdapat dalam sarung pedangku.” Kemudian dia mengeluarkan lembaran darinya, dan tiba-tiba di dalamnya tertulis, “Allah melaknat orang yang menyembelih tanpa menyebut nama Allah, orang yang mencuri tanda-tanda (batasan) tanah, orang yang menyakiti (melaknat) kedua orang tuanya, dan Allah melaknat orang yang melindungi (menolong) pelaku kejahatan.”

Perbuatan Durhaka Kepada Orang Tua

Merujuk pada buku Keajaiban Doa & Ridho Ibu, berikut sebelas perbuatan durhaka kepada orang tua yang menjadi kunci pembuka pintu neraka:

  1. Menyakiti perasaannya
  2. Berkata “Ah” dan mengeraskan surata
  3. Menyakiti fisik
  4. Bakhil (pelit)
  5. Sangat membebani
  6. Berlaku zhalim
  7. Membicarakan keburukan orang tuan (ghibah)
  8. Tidak mengakui orang tua
  9. Tidak peduli dan menjauhi orang tua
  10. Mencaci atau menjadi sebab dicaci orang
  11. Membelakkan mata

Akibat Durhaka Kepada Orang Tua

Seperti yang diketahui, bahwa durhaka kepada orang tua merupakan perbuatan yang sangat buruk dan merupakan kunci pembuka pintu neraka. Merujuk pada buku Akidah Akhlak Madrasah Aliyah Kelas XI karya Aminudin dan Harjan Syuhada, berikut beberapa akibat yang diperoleh jika durhaka kepada orang tua:

  1. Salatnya tidak diterima di sisi Allah SWT
  2. Dibenci oleh Allah SWT
  3. Diharamkan masuk surga
  4. Segala amal perbuatannya dihapuskan
  5. Dosa-dosanya tidak diampuni
  6. Mendapatkan azab di dunia

(lus/lus)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Levi Meir Clancy

Doa Menghilangkan Jerawat: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam banyak doa untuk memohon kesembuhan kepada Allah SWT dari berbagai penyakit. Di antara doa yang beliau ajarkan adalah doa menyembuhkan jerawat.

Jerawat merupakan salah satu permasalahan kulit yang bisa terjadi kepada siapa saja. dr Maria Dwikarya dalam bukunya Merawat Kulit & Wajah mengungkapkan bahwa jerawat termasuk gangguan pada kulit yang cukup besar jumlah penderitanya.

Bahkan Kligmann, seorang peneliti masalah jerawat ternama di dunia mengatakan, “Tak ada satu orang pun di dunia yang melewati masa hidupnya tanpa sebuah jerawat di kulitnya.” Demikian jerawat menjadi permasalahan kulit yang lumrah bagi setiap orang.


Meski begitu, jerawat menjadi persoalan serius pada sebagian penderitanya. Ada yang sudah berulang kali pergi ke dokter ahli, melakukan perawatan, hingga menggunakan skincare khusus, tapi masalah jerawatnya tak kunjung sembuh pula.

Namun sebagai muslim, kita juga perlu ingat bahwa usaha atau ikhtiar yang tidak dibarengkan dengan doa kepada Allah SWT akan sia-sia.

Selain itu, berdoa juga bisa dibilang sebagai salah satu upaya dalam penyembuhan penyakit. Karena itu Rasulullah SAW memberitahukan macam-macam doa yang bisa dibaca kaum muslim ketika dalam keadaan sakit.

Nah, Nabi SAW pernah mengajarkan doa untuk menyembuhkan permasalah kulit seperti jerawat, lho. Simak uraian di bawah untuk mengetahui doa menghilangkan jerawat yang diajarkan Rasul SAW.

Doa Menghilangkan Jerawat Sesuai Hadits Nabi SAW: Arab, Latin, dan Arti

Dilansir buku Penyembuhan Doa dan Zikir oleh Muhammad Abdul Ghoffar, berikut doa menyembuhkan jerawat dalam hadits Rasulullah SAW:

1. Doa Menyembuhkan Jerawat Versi Satu

اللَّهُمَّ مُصَغِّرَ الْكَبِيرِ، وَمُكَبِّرَ الصَّغِيْرِ، صَغِّرْ مَا بِي

Latin: Allahumma mushaggiral kabiiri wa mukabbirash shagiiri shaggir maa bii

Artinya: “Ya Allah yang mengecilkan yang besar dan yang membesarkan yang kecil, kecilkanlah apa yang menimpaku ini.” (HR Nasa’i, Ahmad, dan Hakim, Hadits Shahih)

2. Doa Menyembuhkan Jerawat Versi Dua

اللَّهُمَّ مُطْفِىءَ الْكَبِيرِ، وَ مُكَبِّرَ الصَّغِيرِ، أَطْفِئْهَا عَنِّى

Latin: Allahumma muthfi’a al-kabiiri wa mukabbira ash-shagiiri athfi’haa ‘annii

Artinya: “Ya Allah, yang dapat mengecilkan yang besar dan membesarkan yang kecil, dan kempeskanlah jerawatku.” (HR Hakim, Hadits Shahih)

Itulah doa menghilangkan jerawat yang Nabi SAW ajarkan beserta tulisan Arab, latin, dan artinya. Jadi, kalau kulitmu berjerawat bisa baca doa di atas, ya.

(fds/fds)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Nick Fewings

3 Doa Sakit Gigi sesuai Sunnah Nabi SAW: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Tak hanya berobat ke dokter gigi dan meminum obat, kamu juga perlu berdoa kepada Allah SWT sebagai bentuk usaha atau ikhtiar dalam penyembuhan sakit gigi.

Raghib As-Sirjani dalam buku Ihya 345 Sunnah Nabawiyah menjelaskan bahwa seorang muslim harus meyakini doa yang dipanjatkan kepada Allah SWT untuk memohon kesembuhan penyakit pasti akan dikabulkan oleh-Nya.

Selain itu, Nabi SAW juga menyuruh umat Islam supaya berdoa di kala sakit untuk meminta kesembuhan. Beliau menganjurkan demikian lantaran tahu bahwa segala penyakit Allah yang turunkan dan percaya bahwa Dia juga yang akan menyembuhkannya.


Sebagaimana pula perkataan Nabi Ibrahim AS yang termuat dalam Surat Asy-Syuara ayat 80, “Dan jika aku sakit maka Dialah yang menyembuhkanku.”

Demikian kaum muslim mesti meyakini bahwasanya Allah yang memberi kesembuhan. Karena itu, berdoa juga diperlukan dalam proses penyembuhan penyakit.

Syaikh As-Sirjani memaparkan kembali, “Karena obat tidak dapat merealisasikan kesembuhan melainkan dengan izin Allah. Dan doa yang diajarkan beliau (Rasulullah SAW) kepada kita adalah sebagai salah satu cara dan beragam cara untuk memperoleh kesembuhan.”

Nah, detikers yang sedang sakit seperti merasakan rasa ngilu akibat sakit gigi juga bisa berdoa sebagai upaya penyembuhan. Dalam Islam sendiri terdapat doa sakit gigi yang Nabi SAW ajarkan dan dapat kaum muslim baca, lho.

Simak uraian di bawah untuk cari tahu doa sakit gigi sesuai sunnah Rasul SAW beserta tulisan Arab, latin, dan artinya.

Doa Sakit Gigi sesuai Sunnah Nabi SAW: Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip buku Doa-Doa Terbaik Sepanjang Masa susunan Ahmad Zacky El-Syafa dan Kitab Doa Mustajab Terlengkap oleh Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut doa sakit gigi sesuai ajaran Rasulullah SAW:

1. Doa Sakit Gigi Versi Satu

اللَّهُمَّ أَذْهِبْ عَنْهُ سُوْءَ مَا يَجدُ وفَحْشَهُ بِدَعْوَةِ نَبِيِّكَ الْمَكِيْنِ الْمُبَارَكَ عِنْدَكَ 7x

Latin: Allaahumma adzhib ‘anhu suu-a maa yajidu wa fahsyahu bida’wati nabiyyikal makiinil mubaaraka ‘indaka

Artinya: “Ya Allah hilangkanlah darinya keburukan dan kekotoran apa yang dia rasakan dengan permintaan Nabi-Mu yang mempunyai pengaruh dan diberkati disisi-Mu.”

2. Doa Sakit Gigi Versi Dua

بِسْمِ اللهِ وَبِاللهِ أَسأَلُكَ بِعِزَّتِكَ وَجَلَالِكَ وَقُدْرَتِكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ فَإِنَّ مَرْيَمَ لَم تَلِدْ غَيْرَ عِيْسَى مِنْ رُوْحِكَ وَكَلِمَتِكَ أَنْ تَكْشِفَ مَا تَلْقَى فَاطِمَةَ بِنْتَ خَدِيْجَةَ مِنَ الضُّرِّ كُلِّهِ

Latin: Bismillaahi wabillaahi as-aluka bi’izzatika wajalaalika waqudratika ‘alaa kulli syai-in fainna maryama lam talid ghaira ‘iisaa min ruuhika wakalimatika an taksyifa maa talqaa faathimata binta khadiiijata minadhdhurri kullihi

Artinya: “Dengan nama Allah, demi Allah aku memohon dengan kemuliaan-Mu dan kebesaran-Mu dan kekuasaan-Mu atas segala sesuatu sesungguhnya Maryam tidak melahirkan selain Isa yang berasal dari ruh-Mu dan kalimat-Mu (firman-Mu) aku memohon agar Engkau melenyapkan rasa sakit yang dirasai Fatimah binti Khadijah semuanya.”

3. Doa Sakit Gigi Versi Tiga

بِسْمِ اللَّهِ وَالشَّافِي اللَّهُ وَلَا حَوْلَ وَلَاقُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيْمِ

Latin: Bismillaahi wasy syaafillaahu wa laa haula wa laa quwwata illaa billaahil ‘aliyyil adzhiim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah. Adapun Dzat Yang Menyembuhkan hanya Allah. Tidak ada rekadaya dan kekuatan, kecuali dengan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Demikian tiga doa menyembuhkan sakit gigi sesuai sunnah Nabi SAW beserta tulisan Arab, latin, dan artinya. Semoga sakit gigimu bisa segera sembuh ya, detikers.

(fds/fds)

Sumber : www.detik.com

Image : unsplash.com/ Ahmed