Category Archives: Doa Hadits

Doa Perjalanan Jauh, Bisa Dibaca Saat Mudik Lebaran



Jakarta

Selain menyiapkan perbekalan, mematuhi adab bepergian, dan juga menjaga diri, seorang musafir perlu berdoa kepada Allah SWT. Tujuannya agar perjalanan diberkahi dan dapat menjadi amalan yang baik untuknya, termasuk saat mudik ke kampung halaman.

Allah telah berfirman Al-Qur’an surat Al Baqarah ayat 186 bahwa Ia menyukai hamba-hamba-Nya yang mau berdoa dan memohon kepada-Nya,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ


Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, maka sesungguhnya Aku dekat. Aku Kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran.

Bacaan Doa Perjalanan Jauh

Dinukil dari buku Doa & Zikir Mustajab untuk Muslimah oleh H. Muhammad Rahmatullah, Abdullah bin Sarjis berkata bahwa apabila Rasulullah SAW bersafar (melakukan perjalanan jauh), beliau berdoa,

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

Arab-latin: “Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta.” (HR Tirmidzi).

Doa Musafir Termasuk Mustajab

Mengutip buku Tuntunan Shalat Musafir oleh Aulia Fadhli, dalam hukum Islam, musafir adalah orang yang meninggalkan tempat tinggalnya dalam jarak tertentu dan berniat tinggal di tempat yang dituju dalam waktu tertentu. Menurut madzah Syafi’i dan Maliki, jarak yang ditempuh sekurang-kurangnya 77 kilometer, sedangkan menurut Abu Hanifah 115 meter.

Adapun batasan waktunya, menurut Imam Ahmad, Imam Syafi’i, dan Imam Malik adalah empat hari, sedangkan menurut Abu Hanifah 15 hari. Akan tetapi, banyak juga pendapat yang menyebutkan bahwa musafir adalah orang yang sedang bepergian untuk tujuan tertentu dengan jarak sejauh 2 marhalah atau perjalanan kurang lebih 70 km, dan orang tersebut tidak berencana untuk menetap di daerah tertentu lebih dari 3 hari.

Singkatnya, sebutan bagi orang yang melakukan perjalanan dengan tujuan bukan untuk berbuat maksiat adalah musafir. Pada zaman yang lampau, seorang musafir hanya dapat bergantung kepada Allah. Ia terasing dari keluarganya, berada di tempat yang jauh, kelelahan dengan perbekalan yang menipis. Apabila ia berdoa (memohon), maka doa itu pastilah benar-benar tulus adanya.

Maka dari itu Allah mendengar dan mengabulkan doa musafir yang berada dalam perjalanan jauh. Sebagaimana dalam hadits berikut, doa seorang musafir bahkan termasuk ke dalam tiga jenis doa yang mustajab dikabulkan oleh Allah.

روى البيهقي عن أبي هريرة، قال: قال رسول الله صلى الله عليه وسلم ,ثلاث دعواتٍ مستجابات: دعوة الصائم، ودعوة

Diriwayatkan oleh Abu Dawud, Ibnu Majah dan Tirmidzi dari Abu Hurairah bahwa Rasulullah bersabda, “Ada tiga jenis doa yang pasti dikabulkan, yaitu doa orang yang dizalimi, doa orang yang sedang dalam perjalanan (safar), dan doa orang tua untuk anaknya.

Musthafa Dieb al-Bugha dan Muhyiddin Mistu dalam bukunya Al-Wafi Syarah Hadis Arba’in Imam an-Nawawi menyebutkan, bepergian jauh bisa menjadi penyebab dikabulkannya doa karena beban dalam bepergian jauh itu berat.

Bepergian jauh menjadi tempat tercapainya kesedihan jiwa dengan perjalanan jauh dan keterasingan dari tanah air dan menanggung kesulitan. Beban itulah yang akan menjadi penyebab dikabulkannya doa.

Demikian bacaan doa saat seseorang dalam perjalanan jauh untuk mendapatkan perlindungan dari Allah SWT dan terhindar dari segala macam marabahaya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Hadits Lailatul Qadar Terdapat pada Malam 27 Ramadan



Jakarta

Umat Islam akan memasuki malam 27 Ramadan pada petang nanti, Senin (17/4/2023). Menurut pendapat terkuat, lailatul qadar terletak pada malam tersebut.

Pendapat ini turut dikatakan Ulama Syafi’iyah Sayyid Sabiq dalam Kitab Fiqih Sunnah-nya dan Syaikh Muhammad Nashiruddin Al-Albani dalam Kitab Qiyam ar-Ramadhan. Ulama yang meyakini hal ini bersandar dengan hadits yang diriwayatkan dari Ubai bin Ka’ab. Ia berkata,

“Demi Allah yang tidak ada tuhan selain Dia, sesungguhnya lailatul qadar itu berada dalam bulan Ramadan. Demi Allah, sesungguhnya aku mengetahui malam ke berapakah dia? Dia adalah malam yang kita diperintahkan untuk menghidupkannya, yaitu malam ke-27. Tandanya, matahari pada pagi harinya tampak putih tak bersinar.”


Hadits tersebut dikeluarkan oleh Muslim dalam Shahih Muslim, Abu Dawud dalam Sunan Abi Dawud, Ahmad dalam Musnad Ahmad, dan At Tirmidzi dalam Sunan Tirmidzi. Adapun, Imam Tirmidzi mengatakan bahwa hadits ini hasan shahih.

Juga dalam hadits yang diriwayatkan dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ كَانَ مُتَحَرِّهَا، فَلْيَتَحَرَّهَا فِي لَيْلَة سَبْعٍ وَعِشْرِيْنَ

Artinya: “Siapa saja yang berupaya untuk mendapati lailatul qadar, hendaklah ia berupaya untuk mendapatinya pada malam ke-27.” (HR Ahmad dalam Musnad-nya)

Tidak ada yang mengetahui secara pasti kapan datangnya malam lailatul qadar kecuali Allah SWT. Namun, menurut riwayat shahih, malam yang penuh kemuliaan tersebut terletak pada 10 hari terakhir Ramadan, tepatnya pada malam ganjil.

Rasulullah SAW bersabda,

تَحَرَّوْا وفي رواية : الْتَمِسُوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِيْ الْوِتْرِ مِنْ الْعَشْرِ

Artinya: “Carilah malam lailatul qadar di (malam ganjil) pada sepuluh hari terakhir bulan Ramadhan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Imam An-Nawawi dalam Kitab Riyadhus Shalihin mengutip sebuah hadits yang diriwayatkan Aisyah RA bahwa ketika memasuki sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Rasulullah SAW menjauhi istri-istrinya, menghidupkan malamnya, dan bersungguh-sungguh dalam beribadah.

Aisyah RA mengatakan,

“Apabila tiba sepuluh malam terakhir bulan Ramadan, Rasulullah SAW menghidupkan ibadah malam. Beliau membangunkan istrinya. Beliau amat bersungguh-sungguh dan mengencangkan sarungnya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Dalam Shahih Bukhari juga terdapat riwayat yang menyebut bahwa Rasulullah SAW sempat akan memberitahukan kapan waktu malam lailatul qadar. Namun, beliau mengurungkan niatnya.

Diriwayatkan dari Ubadah bin Shamit bahwa Rasulullah SAW pergi untuk menemui para sahabatnya untuk mengabarkan tentang lailatul qadar, akan tetapi di sana terdapat perselisihan antara dua orang muslim.

Rasulullah bersabda,

إِنِّيْ خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ بِلَيْلَةِ القَدْرِ، فتلاحَى فُلَانٌ وَفُلاَنٌ، فَرُفِعَتْ، فَعَسَى أَنْ يَكُوْنَ خَيْرًا لَكُمْ، فَالْتَمِسُوْهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ

Artinya: “Aku datang kemari untuk mengabarkan tentang Lailatulqadar, tetapi si Fulan dan si Fulan berselisih, maka kabar itu (tanggal turunnya) pun telah diangkat, mungkin itu yang lebih baik bagi kalian carilah ia (lailatul qadar) pada tanggal tujuh, sembilan, atau kelima (maksudnya pada sepuluh malam terakhir bulan Ramadan).”

Wallahu a’lam.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Sesudah Sholat Idul Fitri Beserta Artinya



Jakarta

Sholat Idul Fitri merupakan sholat dua rakaat yang dilaksanakan setiap tanggal 1 Syawal. Hukum melaksanakan sholat Idul Fitri sendiri adalah sunnah mu’akkadah (sunnah yang dikuatkan), karena Rasulullah SAW selalu mengerjakannya setiap tahun.

Pada umumnya, setelah melaksanakan sholat Idul Fitri akan diselingi dengan khotbah singkat kepada jamaah yang hadir. Saat khotbah telah selesai, khatib memanjatkan doa kepada Allah SWT sebagai rasa syukur atas segala karunia yang diberikan selama bulan Ramadhan.

Terdapat doa sesudah sholat Idul Fitri yang sering dibacakan untuk meminta keberkahan kepada Allah SWT. Lalu, seperti apa bacaan doa sesudah sholat Idul Fitri? Simak penjelasannya dalam artikel berikut ini.


Bacaan Doa Sesudah Sholat Idul Fitri

Sebenarnya, sebagai umat muslim detikers boleh memanjatkan doa apapun kepada Allah SWT setelah sholat Idul Fitri. Misalnya, berdoa agar bisa bertemu di Ramadhan tahun depan, selalu diberikan kesehatan, dan dilancarkan rezekinya agar bisa saling membantu sesama.

Namun, ada juga beberapa masyarakat yang membaca sejumlah doa setelah menunaikan sholat Idul Fitri. Pada umumnya, doa ini akan dibacakan dan dipimpin langsung oleh Imam atau khatib.

Untuk lebih jelasnya, simak bacaan doa sesudah sholat Idul Fitri di bawah ini:

اَللّهُمَّ أَعْطِنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ، وَاْصرِفْ عَنِّي شَرَّهُ وَشَرَّ مَا فِيْهِ، اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي فِيْهِ كُلَّ خَيْرٍ وَاجْعَلْنِي بَارًّا فِيْهِ بِوَالِدَيَّ، وَاجْعَلْنِي يَا الله مِنْ عِبَادِكَ الْمغْفٌوْرِ لَهُمْ فِي هَذَا الْيَومِ الْمُبَارَكَ، اللهُمَّ ارْحَم ْمَوْتَنا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ، .اللهم تَقَبَّلْ ِمنَّا الطَّاعَاتِ وَاغْفِر ْلَنَا الْخَطَايَا وَالسَّيِّئَاتَ.

Latin: Allahumma’thini khaira hadzal yaum wa khaira ma fihi. Washrif anni syarra ma fihi. Allahummaktubli fihi kulla khairin waj’alni barran fihi bi walidayya, waj’alni ya Allah min ibadikal maghfur lahum fi hadzal yaum al-mubarak. Allahumarham mautana wa mautal muslimin. Allahumma taqabbal minna tha’ati waghfir lanal khathaya was sayyi’at.

Artinya:

Ya Allah, berikanlah aku kebaikan dari hari ini dan kebaikan dari setiap hal yang ada pada hari ini. Dan jauhkanlah aku dari kejelekan di hari ini dan kejelekan setiap sesuatu yang ada pada hari ini. Ya Allah, catatlah pada hari ini setiap kebaikan dan jadikanlah kebaikan bagi kedua orang tuaku dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang Engkau ampuni pada hari yang berkah ini. Ya Allah, ampunilah dosa para keluarga kami yang sudah meninggal dan seluruh kaum muslimin yang sudah meninggal. Ya Allah, terimalah ketaatan kami dan ampunilah segala kesahalan dan keburukan yang telah kami perbuat.

Setelah memanjatkan doa di atas, umumnya akan ditutup dengan membaca doa yang sering dibacakan oleh Nabi Muhammad SAW. Simak bacaan doanya di bawah ini:

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Latin: Rabbanaa, aatinaa fid dunyaa hasanah, wa fil aakhirati hasanah, wa qinaa ‘adzaaban naar

Artinya: Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kebaikan di akhirat. Lindungilah kami dari siksa api neraka.

Doa Mustajab Para Nabi yang Bisa Diamalkan

Sebenarnya, masih banyak doa yang bisa kamu panjatkan kepada Allah SWT setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, misalnya membaca doa yang sering dibacakan para Nabi. Yang terpenting, detikers memanjatkan doa dengan ikhlas dan selalu berharap keberkahan Allah SWT.

Mengutip buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 dan buku Tafsir dan Makna Doa-doa oleh Syaikh Bakar Badul Hafizh Al-Khulaifat, berikut sejumlah doa mustajab dari para Nabi.

1. Doa Nabi Ibrahim AS

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ وَهَبَ لِيْ عَلَى الْكِبَرِ اِسْمٰعِيْلَ وَاِسْحٰقَۗ اِنَّ رَبِّيْ لَسَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ ، رَبِّ اجْعَلْنِيْ مُقِيْمَ الصَّلٰوةِ وَمِنْ ذُرِّيَّتِيْۖ رَبَّنَا وَتَقَبَّلْ دُعَاۤءِ ، رَبَّنَا اغْفِرْ لِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِيْنَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابُ

Latin: Al-ḥamdu lillāhil-lażī wahaba lī ‘alal-kibari ismā’īla wa isḥāq(a), inna rabbī lasamī’ud-du’ā'(i). Rabbij’alnī muqīmaṣ-ṣalāti wa min żurriyyatī, rabbanā wa taqabbal du’ā'(i). Rabbanagfir lī wa liwālidayya wa lil-mu’minīna yauma yaqūmul-ḥisāb(u).

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menganugerahkan kepadaku di hari tua(-ku) Ismail dan Ishaq. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Mendengar (memperkenankan) doa. Ya Tuhanku, jadikanlah aku dan sebagian anak cucuku orang yang tetap melaksanakan salat. Ya Tuhan kami, perkenankanlah doaku. Ya Tuhan kami, ampunilah aku, kedua orang tuaku, dan orang-orang mukmin pada hari diadakan perhitungan (hari Kiamat).” (QS Ibrahim: 39-41)

2. Doa Nabi Yusuf AS

رَبِّ قَدْ اٰتَيْتَنِيْ مِنَ الْمُلْكِ وَعَلَّمْتَنِيْ مِنْ تَأْوِيْلِ الْاَحَادِيْثِۚ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِۗ اَنْتَ وَلِيّٖ فِى الدُّنْيَا وَالْاٰخِرَةِۚ تَوَفَّنِيْ مُسْلِمًا وَّاَلْحِقْنِيْ بِالصّٰلِحِيْنَ

Latin: Rabbi qad ātaitanī minal-mulki wa ‘allamtanī min ta’wīlil-aḥādīṡ(i), fāṭiras-samāwāti wal-arḍ(i), anta waliyyī fid-dun-yā wal-ākhirah(ti), tawaffanī muslimaw wa alḥiqnī biṣ-ṣāliḥīn(a).

Artinya: “Tuhanku, sungguh Engkau telah menganugerahkan kepadaku sebagian kekuasaan dan telah mengajarkan kepadaku sebagian takwil mimpi. (Wahai Tuhan) pencipta langit dan bumi, Engkaulah pelindungku di dunia dan di akhirat. Wafatkanlah aku dalam keadaan muslim dan gabungkanlah aku dengan orang-orang saleh.” (QS Yusuf: 101)

3. Doa Nabi Musa AS

رَبِّ اشْرَحْ لِيْ صَدْرِيْ وَيَسِّرْ لِيْٓ اَمْرِيْ وَاحْلُلْ عُقْدَةً مِّنْ لِّسَانِيْ يَفْقَهُوْا قَوْلِيْ وَاجْعَلْ لِّيْ وَزِيْرًا مِّنْ اَهْلِيْ هٰرُوْنَ اَخِى اشْدُدْ بِهٖٓ اَزْرِيْ وَاَشْرِكْهُ فِيْٓ اَمْرِيْ كَيْ نُسَبِّحَكَ كَثِيْرًا وَّنَذْكُرَكَ كَثِيْرًا اِنَّكَ كُنْتَ بِنَا بَصِيْرًا

Latin: Qāla rabbisyraḥ lī ṣadrī. Wa yassir lī amrī. Waḥlul ‘uqdatam mil lisānī. Yafqahū qaulī. Waj’al lī wazīram min ahlī. Hārūna akhī. Usydud bihī azrī. Wa asyrik-hu fī amrī. Kai nusabbiḥaka kaṡīrā(n). Wa nażkuraka kaṡīrā(n). Innaka kunta binā baṣīrā(n)

Artinya: “Wahai Tuhanku, lapangkanlah dadaku, mudahkanlah untukku urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku. Jadikanlah untukku seorang penolong dari keluargaku, (yaitu) Harun, saudaraku. Teguhkanlah kekuatanku dengannya, dan sertakan dia dalam urusanku (kenabian) agar kami banyak bertasbih kepada-Mu, dan banyak berzikir kepada-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Melihat (keadaan) kami.” (QS Thaha: 25-35)

Nah, itu dia pembahasan mengenai bacaan doa sesudah sholat Idul Fitri yang bisa diamalkan. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com

Doa Naik Pesawat, Lengkap dengan Arab Latin dan Artinya



Jakarta

Doa naik pesawat bisa dibaca saat hendak bepergian menggunakan moda transportasi udara, termasuk saat mudik. Doa ini dapat dipanjatkan untuk memohon perlindungan Allah SWT.

Dalam perjalanan, seorang muslim perlu memohon perlindungan dari Allah SWT agar selamat sampai tujuan. Terlebih pada momen mudik lebaran 1444 H yang mana tujuannya adalah berkumpul kembali dengan keluarga besar. Tidak hanya ditempuh melalui darat dan laut, banyak umat muslim yang mudik melalui jalur udara yakni dengan pesawat.

Bacaan Doa Naik Pesawat, Arab Latin dan Artinya

Melansir dari arsip DetikHikmah, berikut ini adalah bacaan doa naik pesawat sebagaimana yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW yang senantiasa meminta perlindungan dan pertolongan Allah dimanapun beliau berada. Doa ini dapat dibaca sebelum pesawat lepas landas.


للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antas shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhoi.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga,”

Doa ini bisa dibaca saat baru berangkat dari rumah ataupun ketika mulai menaiki pesawat. Selama di perjalanan pun bisa diiringi dengan berdzikir atau melantunkan sholawat. Doa yang dibaca seorang musafir termasuk dalam golongan doa yang dikabulkan Allah SWT.

Imam Ibnu Rajab Al Hambali dalam Kitab Jami’ul ‘Ulumi wal Hikam mengatakan, seorang musafir atau muslim yang berada di perjalanan sudah dianggap memenuhi syarat untuk dikabulkannya doa karena dianggap menanggung beban. Tepatnya, berada di tempat yang asing untuknya.

Doa Lain yang Dapat Diamalkan

Mengutip buku Doa-Doa Mustajabah yang ditulis oleh Abu Qalbina, seorang yang tengah melakukan perjalanan hendaknya membaca doa berikut ini, baik menaiki kendaraan darat, laut, maupun udara.

بِسْمِ اللهِ مَجْرَهَا وَمُرْسَهَآاِنَّ رَبِّىْ لَغَفُوْرٌرَّحِيْمٌ

Bacaan latin: Bismillaahi majreha wa mursaahaa inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah yang menjalankan kendaraan ini berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.” (HR Ibnu Sunni dalam Imam Nawawi, Al-Adzkar, h. 199).

Di dalam Al-Qur’an, dijelaskan bahwa doa ini dibaca oleh Nabi Nuh ketika menaiki bahteranya saat dilanda bencana banjir bandang. Sehingga, dianjurkan oleh seorang muslim agar membaca ayat ini ketika naik kendaraan laut untuk menghindari musibah.

Adapun seorang muslim dapat membaca doa dan dzikir yang lainnya sebelum memulai perjalanan, yakni terdapat dalam ayat-ayat Al-Qur’an sebagaimana yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW setelah membaca basmalah.

Sementara itu, dinukil dari buku Doa & Zikir Mustajab untuk Muslimah oleh H. Muhammad Rahmatullah, Abdullah bin Sarjis berkata bahwa apabila Rasulullah SAW bersafar (melakukan perjalanan jauh), beliau berdoa,

اللَّهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِ وَالْخَلِيفَةُ فِى الأَهْلِ اللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِى الْمَالِ وَالأَهْلِ

Arab-latin: “Allahumma antash shohibu fis safar, wal kholiifatu fil ahli. Allahumma inni a’udzubika min wa’tsaa-is safari wa ka-aabatil manzhori wa suu-il munqolabi fil maali wal ahli.”

“Ya Allah, Engkau adalah Teman dalam perjalanan, dan Pengganti dalam keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari beratnya perjalanan, dan kesedihan saat kembali, serta dari kekafiran setelah iman, dan dari doa orang yang dizalimi dari keburukan pemandangan dalam keluarga dan harta.” (HR Tirmidzi).

Anjuran Bepergian dalam Islam

Dalam Islam, bepergian ke berbagai tempat di dunia memang diperbolehkan bahkan dianjurkan. Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al-Mulk ayat 15 tentang anjuran untuk bepergian.

هُوَ ٱلَّذِى جَعَلَ لَكُمُ ٱلْأَرْضَ ذَلُولًا فَٱمْشُوا۟ فِى مَنَاكِبِهَا وَكُلُوا۟ مِن رِّزْقِهِۦ ۖ وَإِلَيْهِ ٱلنُّشُورُ

Arab-Latin: Huwallażī ja’ala lakumul-arḍa żalụlan famsyụ fī manākibihā wa kulụ mir rizqih, wa ilaihin-nusyụr

Artinya: Dialah Yang menjadikan bumi itu mudah bagi kamu, maka berjalanlah di segala penjurunya dan makanlah sebahagian dari rezeki-Nya. Dan hanya kepada-Nya-lah kamu (kembali setelah) dibangkitkan.

Berdasarkan dalil tersebut, bepergian dianjurkan apalagi jika tujuannya positif seperti untuk menuntut ilmu, mencari tanda-tanda kebesaran Allah, berdakwah, berdagang di jalan yang halal, juga kembali ke kampung halaman.

Itulah beberapa bacaan doa naik pesawat lengkap dengan Arab latin dan juga terjemahannya untuk mempermudah umat muslim dalam memohon pertolongan dan perlindungan dari Allah SWT selama perjalanan.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Tiba di Kampung Halaman Lengkap dengan Artinya



Jakarta

Sudah menjadi salah satu tradisi, apabila menjelang Lebaran tiba maka para muslim akan berbondong-bondong untuk mudik. Dalam hal ini, Rasulullah SAW menganjurkan untuk membaca doa ketika tiba di kampung halaman.

Menurut Nasaruddin Umar dalam buku Kontemplasi Ramadan, mudik bagaikan sebuah kelengkapan pada Hari Raya Idul Fitri. Tujuan utama mudik ialah untuk bersilaturahmi dengan orang tua dan sanak keluarga yang berada di kampung halaman.

Tidak hanya itu, bahkan ada beberapa yang mudik ke kampung halaman untuk berziarah ke makam orang tua. Mudik ke kampung halaman ini diwarnai dengan kegiatan silaturahmi atau semacam reuni dengan keluarga terdekat dan teman-teman sepermainan di masa kecil.


Sesampainya di kampung halaman sebagai umat Islam kita dianjurkan untuk membaca doa tiba di kampung halaman. Doa ini termuat dalam hadits tentang safar.

Doa Tiba di Kampung Halaman

Merujuk pada buku Doa & Dzikir Umrah Amisya: Kumpulan Doa dan Dzikir Ibadah Umrah berikut bacaan doa tiba di kampung halaman:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي نَصَرَنِي بِقَضَاءِ نُسُكِي وَحَفَظَنِيْ مِنْ وَعْتَاءِ السَّفَرِ حَتَّى أعُوْدَ إِلَى أَهْلِ . اَللهُمَّ بَارِكْ فِي حَيَاتِي بَعْدَ الْعُمْرَةِ وَاجْعَلْنِي مِنَ الصَّالِحِيْنَ.

Arab latin: Alhamdulillaahil ladzzii nasharanii bi qadhaa’I nusukii wa hafadzanii min wa’tsaa’is safari hattaa a’uuda ilaa ahlii. Allaahummaa baarik fii hayaatii ba’dal umrati waj’alnii minash shaalihiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pertolongan kepadaku untuk melaksanakan ibadah dan telah menjaga diriku dari kesulitan bepergian sehingga aku dapat kembali lagi. Ya Allah, berkatilah dalam hidupku setelah melaksanakan umrah dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang saleh.”

Umat Islam juga dianjurkan untuk membaca doa begitu mulai memasuki kampung halaman. Mengutip Kitab Al-Fiqhu al-Islamiyyuu wa Adilatuhu karya Wahbah az-Zuhaili doa ketika melihat perbatasan kampung halaman,

باسْمِ اللَّهِ اللَّهُمَّ إنِّي أسألُكَ خَيْرَها وَخَيْرَ أهلها وَخَيْرَ ما فِيها وأعُوذُ بِكَ مِنْ شَرّها وَشَرّ أهلها وَشَرّ مَا فِيهَا

Bismillâh allâhumma innî as-aluka khaira hâdzihi-s-sûqi wa khaira mâ fîhâ wa a’ûdzubika min syarrihâ wa syarri mâ fîhâ. Allâhumma innî a’ûdzubika an ushîba fîhâ yamînan fâjiratan au shafqatan khâsiratan

Artinya: “Ya Allah, aku memohon Engkau memberiku kebaikan negeri ini, kebaikan penduduknya, dan kebaikan apa saja yang ada di dalamnya; dan aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan negeri ini, kejahatan penduduknya, serta kejahatan apa pun yang ada di dalamnya.”

Sementara itu Ali Manshur di dalam buku Untaian Mutiara Doa Solusi Problematika Umat: Bersumber dari Al-Qur’an dan Al-Hadits, menjelaskan hadits yang terkait dengan kembali bepergian dan melihat kampung halaman. Hadits ini dikeluarkan Imam Muslim dalam Shahih-nya.

وَحَدَّثَنِي زُهَيْرُ بْنُ حَرْبٍ: حَدَّثَنَا إِسْمَاعِيلُ بْنُ عُلَيَّةَ، عَنْ يَحْيَ بْنِ إِسْحَاقَ قَالَ: قَالَ أَنَسُ بْنُ مَالِكِ: أَقْبَلْنَا مَعَ النَّبِيِّ ﷺ أَنَا وَأَبُوْ طَلْحَةَ وَصَفِيَّةُ رَدِيْفَتُهُ عَلَى نَاقَتِهِ، حَتَّى إِذَا كُنَّا بِظَهْرِ الْمَدِينَةِ، قَالَ: «آيبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُونَ لِرَبِّنَا حَامِدُونَ». فَلَمْ يَزَلْ ذَالِكَ حَتَّى قَدِمْنَا الْمَدِينَةَ.

Artinya: “Dan Zuhair bin Harb telah menceritakan padaku: Ismail bin Ulayyah telah menceritakan kepada kami: Dari Yahya bin Ishaq, ia berkata: Anas bin Malik berkata: Kami bersama Nabi Muhammad SAW, sata dan Abu Thalhah dan Shafiyyah menunggang untanya, sehingga ketika kami melihat Madinah, beliau berdoa: “Kami kembali dengan bertaubat, beribadah dan memuji kepada Tuhan kami.” Maka demikian itu berlangsung sampai kami memasuki Madinah.”

Di dalam Kitab Al-Adzkar karya Imam Nawawi menjelaskan mengenai kewajiban sebagai seorang muslim untuk berdoa dan berzikir kepada Allah SWT.

Hal ini diriwayatkan dalam Kitab At-Tirmidzi, dari Abdullah bin Busr RA seorang sahabat dari Nabi Muhammad SAW dia mengatakan bahwa seorang laki-laki berkata, “Wahai Rasulullah, sesungguhnya aturan-aturan Islam telah banyak bagiku. Karena itu, beritahukan kepadaku sesuatu yang bisa menjadi peganganku,” Beliau berkata, “Hendaknya lidahmu senantiasa basah karena berzikir kepada Allah SWT.”

Bukan hanya itu, diriwayatkan dalam Kitab At-Tirmidzi, dari Abu Sa’id Al Khudri RA, dia mengatakan bahwa Rasulullah SAW ditanya, “Manakah ibadah yang paling utama derajatnya di sisi Allah SWT pada hari kiamat?” Beliau menjawab, “Orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah SWT.” Aku bertanya lagi, “Wahai Rasulullah SAW, bagaimana dengan orang yang berperang di jalan Allah SWT?” Beliau menjawab, “Kalaulah dia menebas dengan pedangnya terhadap orang-orang kafir dan musyrik hingga pedang tersebut patah dan dilumuri darah, maka orang-orang yang banyak berzikir kepada Allah SWT lebih utama derajatnya dibandingkan dengannya.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Allahummaghfirlahu untuk Wanita dan Pria, serta Tulisan Arabnya



Jakarta

Bacaan Allahummaghfirlahu untuk wanita dan pria biasa dilantunkan saat sholat jenazah. Bacaan ini adalah doa supaya sang mayit mendapat pengampunan, maaf, berkah, dan kesejahteraan dari Allah SWT.

Dikutip dari situs Suara Muhammadiyah, bacaan dan tulisan Arab Allahummaghfirlahu untuk wanita serta pria tidak banyak berbeda. Penggunaan kata yang berbeda ditujukan untuk menandai gender jenazah.

Berikut bacaan lengkapnya disertai tulisan Arab, latin, dan artinya


Bacaan Allahummaghfirlahu untuk wanita

Allahummaghfirlahu kurang lebih bermakna permohonan doa untuk sang mayit agar doanya diampuni Allah SWT. Bacaan menggunakan kata ‘laha’ untuk menandai mayit yang berjenis kelamin perempuan.

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا

Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa
Artinya: ” Ya Allah, ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampuni dosa dan kesalahannya.”

Berikut versi lengkapnya:

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهَا وَارْحَمْهَا وَعَافِهَا وَاعْفُ عَنْهَا وَأَكْرِمْ نُزُلَهَا وَوَسِّعْ مُدْخَلَهَا وَاغْسِلْهَا بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ وَنَقِّهَا مِنَ الْخَطَايَا كَمَا نَقَّيْتَ الثَّوْبَ الأَبْيَضَ مِنَ الدَّنَسِ وَأَبْدِلْهَا دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهَا وَأَهْلاً خَيْرًا مِنْ أَهْلِهَا وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهَا وَأَدْخِلْهَا الْجَنَّةَ وَأَعِذْهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ أَوْ مِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allaahummaghfirlahaa warhamhaa wa’aafihaa wa’fu ‘anhaa wa akrim nuzulahaa, Wawassi’ mudkhalahaa waghsilhaa bil maa-i wats tsalji wal barod, Wa naqqihaa minal khothooyaa kamaa naqqoitats tsaubal abyadho minad danas, Wa abdilhaa daaron khoiron min daarihaa wa ahlan khoiron min ahlihaa, Wa zaujan khoiron min zaujihaa wa adkhilhal jannata wa a’idzhaa min ‘adzaabin qobri au min ‘adzaabin naar.

Artinya: ” Ya Allah, ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan ia dan ampuni dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskanlah tempat tinggalnya, bersihkanlah ia dengan air, salju, dan embun. Bersihkanlah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan gantikanlah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan gantikanlah baginya ahli keluarga yang lebih baik dari pada ahli keluarganya yang dahulu, dan peliharalah (hindarkanlah) ia dari siksa kubur, dan azab api neraka.”

Bacaan Allahummaghfirlahu untuk pria

Allahummaghfirlahu adalah doa yang dibacakan saat sholat jenazah memasuki takbir kedua. Bacaan menggunakan kata ‘lahu’ yang menandai jenazah adalah seorang pria.

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ

Allahhummaghfirlahu warhamhu wa’aafihi wa’fuanhu
Artinya: “Ya Allah ampunilah dia, berilah rahmat dan sejahtera dan maafkanlah dia.”

Berikut versi lengkapnya:

اَللهُمَّ اغْفِرْلَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ وَاَكْرِمْ نُزُلَهُ وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرْدِ وَنَقِّهِ مِنَ الْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ اْلاَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ وَاَبْدِلْهُ دَارًاخَيْرًا مِنْ دَارِهِ وَاَهْلاً خَيْرًا مِنْ اَهْلِهِ وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ وَاَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ وَاَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَفِتْنَتِهِ وَمِنْ عَذَابِ النَّارِ

Allahummagfir lahuu warhamhu wa’aafihi wa’fu ‘anhu wa akrim nuzulahuu wa wassi’ madhkhalahuu waghsilhu bil maa-i-wats-tsalji walbaradi wa naqqihii minal-khathaayaa kamaa yunaqqats tsaubul-abyadhu minad-danasi wa abdilhu daaran khairan min daarihii wa ahlan khairan min ahlihii wa raujan khairan min zaujihi waqihii fitnatal-qabri wa’adzaaban-naar
Artinya: “Ya Allah ampunilah dia dan kasihanilah dia, sejahterakan dia dan ampunilah dosa dan kesalahannya, hormatilah kedatangannya, dan luaskan lah tempat tinggalnya, bersihkan lah ia dengan air, salju dan embun. Bersihkan lah ia dari segala dosa sebagaimana kain putih yang bersih dari segala kotoran, dan ganti lah baginya rumah yang lebih baik dari rumahnya yang dahulu, dan ganti lah baginya ahli keluarga yang lebih baik daripada ahli keluarganya yang dahulu, dan pelihara lah ia dari siksa kubur dan azab api neraka.”

Sebagai informasi tambahan, berikut disertakan tata cara sholat jenazah lengkap

Tata Cara Sholat Jenazah

Sholat jenazah terdiri dari empat takbir tanpa ruku dan sujud. Ibadah ini bisa dilaksanakan sambil berdiri baik sendiri atau berjamaah.

Jika jenazah perempuan, maka imam berdiri di posisi pinggang sang mayit. Namun jika perempuan, imam bisa berdiri di posisi kepala. Bagi yang ingin sholat sendiri, bisa berdiri di tempat imam memimpin sholat.

Urutan takbir dalam tata cara sholat jenazah adalah:

1. Takbir pertama

Posisi ini dilakukan sambil mengucapkan niat sholat jenazah yang ikhlas karena Allah SWT. Selanjutnya surat Al Fatihah, sholawat nabi, hingga hamidum majid.

2. Takbir kedua

Setelah takbir dan tangan bersedekap, bacaan Allahummaghfirlahu bisa dilantunkan sesuai jenis kelamin mayat. Bacaan Allahummaghfirlahu biasa ditujukan untuk mayat dewasa atau bukan anak-anak.

3. Takbir ketiga

Di tahap ini, doa dilantunkan bagi semua yang masih hidup agar selalu dalam ampunan Allah SWT. Doa juga berharap agar selalu berada dalam jalan dan bimbingan Allah SWT.

4. Takbir keempat

Setelah bersedekap, imam bisa membaca salam lalu menghadapkan kepala ke kanan dan kiri.

Demikian penjelasan tentang bacaan Allahummaghfirlahu dan tuntunan sholat jenazah. Semoga kita selalu dalam ampunan, lindungan, dan rasa kasihan dari Allah SWT.

(elk/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya dan Kisah di Baliknya



Jakarta

Rezeki merupakan kehendak Allah SWT. Dalam sebuah hadits dijelaskan bahwa rezeki telah diatur oleh Allah semenjak hambanya masih berada dalam kandungan.

Tidak hanya manusia, pun rezeki makhluk-makhluk Allah lainnya. Mulai dari harta, kesehatan, nikmat iman, hingga keluarga yang harmonis tergolong ke dalam rezeki yang Allah berikan.

Menurut buku Mengetuk Pintu Rezeki tulisan Irwan Kurniawan MAg dikatakan bahwa Allah SWT menjamin rezeki setiap makhluknya, namun rezeki tidak datang dengan sendirinya. Dengan demikian, manusia dibekali oleh akal dan pikiran agar bisa menjemput rezekinya masing-masing.


Berkaitan dengan itu, ada doa yang dibaca oleh Nabi Isa AS menjelang hari raya, seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki karya KH Sulaeman bin Muhammad Bahri.

Doa Nabi Isa memohon rezeki jelang hari raya itu tersemat dalam surat Al Maidah ayat 114, berikut bunyinya:

قَالَ عِيسَى ٱبْنُ مَرْيَمَ ٱللَّهُمَّ رَبَّنَآ أَنزِلْ عَلَيْنَا مَآئِدَةً مِّنَ ٱلسَّمَآءِ تَكُونُ لَنَا عِيدًا لِّأَوَّلِنَا وَءَاخِرِنَا وَءَايَةً مِّنكَ ۖ وَٱرْزُقْنَا وَأَنتَ خَيْرُ ٱلرَّٰزِقِينَ

Arab latin: Qāla ‘īsabnu maryamallāhumma rabbanā anzil ‘alainā mā`idatam minas-samā`i takụnu lanā ‘īdal li`awwalinā wa ākhirinā wa āyatam mingka warzuqnā wa anta khairur-rāziqīn

Artinya: “Isa putra Maryam berdoa: “Ya Tuhan kami turunkanlah kiranya kepada kami suatu hidangan dari langit (yang turunnya) akan menjadi hari raya bagi kami yaitu orang-orang yang bersama kami dan yang datang sesudah kami, dan menjadi tanda bagi kekuasaan-mu. Berilah rezeki lah. Engkaulah pemberi rezeki,”

Menukil dari Tafsir Tahlili Kementerian Agama (Kemenag RI), doa tersebut dipanjatkan Nabi Isa AS agar Allah menurunkan ia dan kaum Hawariyyun hidangan dari langit. Beliau berharap agar waktu ketika hidangan tersebut turun maka menjadi hari raya bagi mereka dan generasi yang akan datang.

Selain itu, hal ini juga menjadi tanda kekuasaan Allah SWT. Nabi Isa AS lantas mengakhiri doanya dengan ucapan, “Berilah kami rezeki, karena Engkau adalah Pemberi rezeki yang Paling Utama,”.

Turunnya hidangan di hari raya itu menjadi hari untuk mengenang rahmat Allah. Nantinya, mereka akan mengagungkan kebesaran kekuasaan Allah SWT.

Hukum Mengamalkan Doa Nabi Isa Memohon Rezeki Jelang Hari Raya

Menukil dari laman resmi Muhammadiyah, menurut hemat Majelis Tarjih dan Tajdid, dalam konteks ayat itu Allah SWT benar-benar menurunkan hidangan yang berupa roti dan daging atau buah-buahan dari langit atas izin-Nya. Hari turunnya hidangan itu pada pagi hari atau petang hari Minggu (Ahad), karenanya orang Nasrani menjadi hari tersebut sebagai hari raya.

Membaca ayat tersebut dalam bentuk doa tidak ada salahnya, selama permohonan yang dimaksud untuk mendapat berkah dari Allah bukan untuk meminta hidangan dari langit. Mengapa demikian? Karena turunnya hidangan itu termasuk bentuk mukjizat Nabi Isa AS yang diberikan oleh Allah SWT.

Kala itu, kaum Hawariyun menguji Nabi Isa AS apakah beliau benar-benar rasul Allah, sehingga mereka meminta bukti mukjizat konkrit yang dapat disaksikan dengan indera penglihatan mereka.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Akhir Ramadan Arab dan Latin untuk Mohon Rahmat Allah



Jakarta

Ramadan sebentar lagi akan berlalu. Di penghujung bulan suci ini, umat Islam bisa mengisinya dengan memanjatkan doa akhir Ramadan.

Menurut sebuah riwayat yang termuat dalam Al-Mushannaf karya Abdurrazzaq Ash-Shan’any, malam berakhirnya Ramadan atau menjelang Hari Raya Idul Fitri termasuk malam yang mustajab untuk berdoa atau sering disebut Lailah Al-Ijabah (malam dikabulkannya doa).

Dari Ibnu Abbas RA, Rasulullah SAW bersabda,


“Lima malam tidak akan ditolak doa di dalamnya, malam Jumat, malam pertama di bulan Rajab, malam Nisfu Syaban, malam Lailatul qadar, malam Hari Raya Idul Adha dan Fitri.” (HR Al Baihaqi)

Melansir arsip berita Hikmah detikcom, berikut bacaan doa akhir Ramadan sebagaimana bersandar pada hadits Jabir bin Abdillah RA.

Doa Akhir Ramadan

أَللَّهُمَّ لاَ تَجْعَلْهُ آخِرَ الْعَهْدِ مِنْ صِيَامِنَا إِيَّاهُ، فَإِنْ جَعَلْتَهُ فَاجْعَلْنِيْ مَرْحُوْمًا وَ لاَ تَجْعَلْنِيْ مَحْرُوْمًا

Allahumma laa taj’alhu aakhiral ‘ahdi min shiyaamina iyyaah, fa-in ja’altahu faj’alnii marhuuman wa laa taj’alnii mahruuma.

Artinya: “Ya Allah, janganlah Engkau jadikan puasa ini sebagai yang terakhir dalam hidupku. Seandainya Engkau berketetapan sebaliknya, maka jadikanlah puasaku ini sebagai puasa yang dirahmati bukan yang hampa semata.”

Dalam Kitab Majma’ Az-Zawaid karya Al Haitsami terdapat sebuah hadits yang menyebut bahwa Allah SWT akan mengabulkan doa yang dipanjatkan pada bulan Ramadan. Dari Jabir bin Abdillah RA, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ لِلّهِ فِى كُلِّ يَوْمٍ عِتْقَاءَ مِنَ النَّارِ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ ,وَإِنَّ لِكُلِّ مُسْلِمٍ دَعْوَةً يَدْعُوْ بِهَا فَيَسْتَجِيْبُ لَهُ

Artinya: “Sesungguhnya Allah membebaskan beberapa orang dari api neraka pada setiap hari di bulan Ramadan dan setiap muslim apabila dia memanjatkan doa akan dikabulkan.” (HR Al Bazzar)

Pada bulan Ramadan juga terdapat suatu malam yang disebut dalam Al-Qur’an sebagai malam yang lebih mulia dari 1000 bulan. Malam tersebut adalah Lailatul Qadar. Allah SWT berfirman,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣ تَنَزَّلُ الْمَلٰۤىِٕكَةُ وَالرُّوْحُ فِيْهَا بِاِذْنِ رَبِّهِمْۚ مِنْ كُلِّ اَمْرٍۛ ٤ سَلٰمٌ ۛهِيَ حَتّٰى مَطْلَعِ الْفَجْرِ ࣖ ٥

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkan Al-Qur’an pada malam Lailatul Qadar, tahukah engkau apakah malam Lailatul Qadar itu ? Malam Lailatul Qadar itu lebih baik dari seribu bulan, pada malam itu turunlah malaikat-malaikat dan Jibril dengan izin Allah Tuhan mereka (untuk membawa) segala urusan, selamatlah malam itu hingga terbit fajar.” (QS Al Qadr: 1-5)

Menurut Imam Al-Ghazali dalam Kitab Ihya ‘Ulumuddin, Lailatul Qadar adalah malam yang diberkati. Pada malam tersebut umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah. Rasulullah SAW pernah bersabda,

“Barang siapa yang pada malam Lailatul Qadar mengerjakan ibadah dan berdoa dengan penuh keimanan yang dipersembahkan semata-mata untuk Allah, akan diampuni dari segala dosanya yang terdahulu dan yang akan datang.” (HR Ahmad dan Thabrani).

Dalil serupa juga diterangkan dalam Kitab Riyadhus Shalihin karya Imam An-Nawawi. Nabi SAW bersabda, Khat “Siapa saja yang mendirikan salat pada Lailatul Qadar karena iman dan hanya mengharap pahala dari Allah, niscaya diampuni dosa-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq Alaih). Hadits ini berasal dari Abu Hurairah RA.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Sholat Idul Fitri, Yuk Amalkan Agar Ibadah Makin Sempurna!



Jakarta

Rasulullah SAW pertama kali sholat Id (Idul Fitri dan Idul Adha) pada tahun kedua Hijriah. Sholat sebanyak dua rakaat ini memiliki banyak keutamaan sehingga besar pahalanya apabila setelah melaksanakan sholat Idul Fitri seseorang membacakan doa.

Berikut ini adalah doa yang dapat dibaca setelah menunaikan sholat Idul Fitri.

Doa Setelah Melaksanakan Sholat Idul Fitri

Mengutip buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan yang disusun oleh Deni Lesmana, S.Pd, sebenarnya tidak ada doa khusus yang dianjurkan bagi umat Islam untuk dibaca dalam sholat Id atau pada hari Id.


Akan tetapi umat Islam dianjurkan untuk bertakbir, tasbih, tahlil, dan tahmid pada malam dua hari raya dan paginya hingga selesai khutbah pada hari Idul Fitri. Maka, sebelum menyimak khutbah hendaknya membaca lafadz takbir, tasbih, tahlil, dan tahmid.

اَللَّهُ اَكْبَرْ كَبِيْرًا وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيْرًا وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَاَصِيْلاً ـ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ وَلاَنَعْبُدُ اَلاَّ اِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْكَرِهَ الْكَافِرُوْنَ لآاِل اِلاَّ اللَّهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْـدَهُ وَنَصَرَعَبِدَهُ وَاَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الْأَحْزَابَ وَحْدَهُ لآ اِلَهَ اِلاَّ اللَّهُ . اَللَّهُ اَكْبَرْ اَللَّهُ اَكْبَرْ وَلِلَهِ الْحَمْدُ

Allahu akbaru kabiiran walhamdu lillaahi katsiiraan, wa subhaanal-laahi bukrataw-wa ashillaan. Laa-ilaaha illallaahu walla na’budu alla iyyaahu mukhlishiina lahud-dina walawkarihal-kaafiruuna laa ilaaha illal-llahu wahdahu, shadaqa wa’dahu, wanashara abdahu, wa a’azza jundahu, wahazamal-ahzaaba wahdahu. Laa-ilaaha illallahu. Akbar allahu akbar walillahil hamdu.

Artinya: “Allah maha besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah sebanyak-banyaknya. Dan maha suci Allah sepanjang pagi dan sore. Tiada Tuhan selain Allah dengan keesaan-Nya. Dia menepati janji, menolong hamba dan memuliakan bala tentara-Nya serta melarikan musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan selain Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya dengan memurnikan agama Islam meskipun orang kafir, munafiq, dan musyrik membencinya. Tiada Tuhan selain Allah, Allah maha besar. Allah maha besar dan segala puji bagi Allah.”

Adapun untuk doa lainnya, umat muslim dapat membaca doa berikut ini.

اَللّهُمَّ أَعْطِنِي خَيْرَ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا فِيْهِ، وَاْصرِفْ عَنِّي شَرَّهُ وَشَرَّ مَا فِيْهِ، اَللَّهُمَّ اكْتُبْ لِي فِيْهِ كُلَّ خَيْرٍ وَاجْعَلْنِي بَارًّا فِيْهِ بِوَالِدَيَّ، وَاجْعَلْنِي يَا الله مِنْ عِبَادِكَ الْمغْفٌوْرِ لَهُمْ فِي هَذَا الْيَومِ الْمُبَارَكَ، اللهُمَّ ارْحَم ْمَوْتَنا وَمَوْتَى الْمُسْلِمِيْنَ، .اللهم تَقَبَّلْ ِمنَّا الطَّاعَاتِ وَاغْفِر ْلَنَا الْخَطَايَا وَالسَّيِّئَاتَ.

Allahumma’thini khaira hadzal yaum wa khaira ma fihi. Washrif anni syarra ma fihi. Allahummaktubli fihi kulla khairin waj’alni barran fihi bi walidayya, waj’alni ya Allah min ibadikal maghfur lahum fi hadzal yaum al-mubarak. Allahumarham mautana wa mautal muslimin. Allahumma taqabbal minna tha’ati waghfir lanal khathaya was sayyi’at

Artinya: “Ya Allah berikanlah aku kebaikan dari hari ini, dan kebaikan dari setiap hal yang ada pada hari ini. Dan jauhkanlah aku dari kejelekan di hari ini dan kejelekan setiap sesuatu yang ada pada hari ini. Ya Allah catatlah pada hari ini setiap kebaikan dan jadikanlah kebaikan bagi kedua orang tuaku dan jadikanlah aku sebagai hamba-Mu yang Engkau ampuni pada hari yang berkah ini. Ya Allah ampunilah dosa para keluarga kami yang sudah meninggal dan seluruh kaum muslimin yang sudah meninggal. Ya Allah terimalah ketaatan kami dan ampunilah segala kesahalan dan keburukan yang telah kami perbuat.”

Doa dan Ucapan Hari Raya Idul Fitri

Yusuf Burhanudin dalam bukunya Misteri Bulan Ramadhan menyebutkan bahwa selain doa setelah melaksanakan sholat Idul Fitri, terdapat doa lainnya yang juga kerap kali diamalkan selama berlangsungnya hari raya.

تَقَبَّلَ اللَّهُ مِنَّا وَمِنْك

Taqabbalallahu minna wa minkum

Artinya: “Semoga Allah menerima amal ibadah kami dan amal ibadah kalian semua.” (HR Ahmad).

Ucapan selamat (tahniah) adalah sebagai bentuk penghormatan seorang muslim kepada muslim lainnya. Islam mengajarkan untuk selalu menghormati sesama dengan ucapan yang baik karena selamat tak ubahnya adalah doa kebaikan bagi orang lain.

Doa di atas menggambarkan harapan agar semua jerih payah kita semua senantiasa mendapatkan pahala di sisi Allah SWT. Sungguh rugi apabila kemudian jerih payah berupa amalan-amalan yang dikerjakan di bulan Ramadan tidak menuai manfaat apa-apa bagi diri sendiri dan orang lain.

Hari Raya Idul Fitri di Indonesia umumnya diwarnai dengan tradisi saling memaafkan dosa secara lahir dan batin sesuai dengan anjuran dari Rasulullah. Hendaknya kita memohon maaf dari yang sekiranya kita bersalah kepadanya.

Tradisi ini selalu berjalan karena merupakan sebuah kebiasaan yang baik guna mempererat tali silaturahmi tidak hanya terhadap kerabat dan keluarga terdekat tetapi juga pada setiap sesama muslim yang lainnya.

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Takbiran Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya



Jakarta

Sebentar lagi umat muslim di seluruh dunia akan merayakan Hari Raya Idul Fitri yang jatuh pada 1 Syawal 1444 H. Saat malam 1 Syawal atau sering disebut malam takbiran, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa takbir.

Doa takbir saat Idul Fitri dibaca sejak malam 1 Syawal sampai keesokan paginya, tepatnya saat imam sholat Idul Fitri membaca takbiratul ihram. Sejumlah pendapat lain mengatakan, batas akhir membaca doa takbir sampai waktu dianjurkannya sholat Idul Fitri.

Lalu, seperti apa bacaan doa takbiran saat Idul Fitri? Simak secara lengkap beserta latin dan artinya dalam artikel berikut ini.


Bacaan Takbir Idul Fitri

Dilansir situs Nahdlatul Ulama, bacaan doa takbir saat Idul Fitri terbagi ke dalam dua jenis, yakni doa takbir singkat dan lengkap. Agar lebih jelas, simak selengkapnya di bawah ini.

1. Doa Takbir Idul Fitri Singkat

Doa takbir singkat sering dibaca oleh masyarakat dari malam takbiran hingga keesokan paginya, tepatnya sampai sholat Idul Fitri dilaksanakan. Berikut bacaan doanya:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya.

2. Doa Takbir Idul Fitri Lengkap

Sedikit informasi, doa takbir lengkap merupakan penggabungan antara dzikir serta takbir yang dibaca oleh Rasulullah SAW ketika di Bukit Shafa. Simak bacaan doanya sebagai berikut:

اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ اللهُ أَكْبَرُ لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

اللهُ أَكْبَرُ كَبِيْرًا وَالحَمْدُ لِلّٰهِ كَثِـيْرًا وَسُبْحَانَ اللهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلًا لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَلَا نَعْبُدُ إِلَّا إِيَّاهُ مُخْلِصِيْنَ لَهُ الدِّيْنَ وَلَوْ كَرِهَ الكَافِرُوْنَ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ صَدَقَ وَعْدَهُ وَنَصَرَ عَبْدَهُ وَأَعَزَّ جُنْدَهُ وَهَزَمَ الأَحْزَابَ وَحْدَهُ، لَا إلٰهَ إِلَّا اللهُ وَاللهُ أَكْبَرُ، اللهُ أَكْبَرُ وَلِلّٰهِ الْحَمْدُ

Latin: Allahu akbar, Allahu akbar, Allahu akbar. La ilaha illallahu wallahu akbar. Allahu akbar wa lillahil hamdu.

Allahu akbar kabira, walhamdu lillahi katsira, wa subhanallahi bukratan wa ashila, la ilaha illallahu wa la na’budu illa iyyahu. Mukhlishina lahud dina wa law karihal kafirun, la ilaha illallahu wahdah, shadaqa wa’dah, wa nashara ‘abdah, wa a’azza jundahu wa hazamal ahzaba wahdah, la ilaha illallahu wallahu akbar.

Allahu akbar walillahil hamdu.

Artinya: Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Tiada tuhan selain Allah yang Maha Besar. Allah Maha Besar, segala puji bagi-Nya.

Allah Maha Besar dengan segala kebesaran, segala puji bagi Allah dengan sebanyak-sebanyak puji, dan Maha suci Allah sepanjang pagi dan sore, tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan kami tidak menyembah selain kepada-Nya, dengan memurnikan agama Islam, meskipun orang-orang kafir, orang-orang munafiq, orang-orang musyrik membencinya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dengan keesaan-Nya, Dia dzat yang menepati janji, dzat yang menolong hamba-Nya dan memuliakan bala tentara-Nya dan menyiksa musuh dengan keesaan-Nya. Tiada Tuhan (yang wajib disembah) kecuali Allah dan Allah Maha Besar.

Allah Maha Besar dan segala puji hanya untuk Allah.

Jenis-jenis Takbir

Secara umum, bacaan doa takbir terbagi ke dalam dua jenis, yaitu takbir muqayyad dan takbir mursal. Apa yang membedakan?

Takbir muqayaad adalah takbir yang dianjurkan dibaca setiap setelah sholat, baik itu sholat fardu ataupun sunah. Sementar itu, takbir mursal merupakan takbir yang dibaca kapan saja dan di mana saja.

Anjuran Membaca Doa Takbir

Bagi umat muslim dianjurkan untuk membaca doa takbir setiap saat, terlebih menjelang Hari Raya Idul Fitri. Allah SWT telah berfirman dalam Al Quran Surat Al Baqarah ayat 185, yang isinya sebagai berikut:

وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللهَ عَلَىٰ مَا هَدَاكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ

Artinya: “Dan hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan hendaklah kamu mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu, supaya kamu bersyukur.”

Lalu, Ibn Abi Syaibah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW keluar rumah menuju lapangan, kemudian beliau terus bertakbir sampai tiba di lapangan. Kemudian beliau tetap bertakbir sampai sholat selesai. Setelah menyelesaikan sholat, beliau kemudian menghentikan takbir (H.R Ibn Abi Syaibah dalam Mushannaf 5621).

Nah, itu dia penjelasan mengenai bacaan doa takbir lengkap dengan bahasa Arab, latin, dan artinya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers yang ingin membaca doa takbir saat malam 1 Syawal.

(ilf/fds)



Sumber : www.detik.com