Category Archives: Doa Hadits

Benarkah Kebanyakan Penghuni Surga Adalah Orang Miskin?


Jakarta

Kemiskinan sering kali dipandang sebagai ujian berat dalam kehidupan. Namun, Rasulullah SAW memandangnya berbeda, beliau justru pernah berdoa agar dijadikan orang miskin.

Rasulullah SAW bersabda,

اللَّهُمَّ أَحْيِنِي مِسْكِينًا وَأَمِتْنِي مِسْكِينًا وَاحْشُرْنِي فِي زُمْرَةِ الْمَسَاكِينِ يَوْمَ الْقِيَامَةِ


Artinya: “Ya Allah, hidupkan aku sebagai orang miskin, dan matikan aku juga sebagai orang miskin, serta kumpulkan aku pada hari Kiamat bersama-sama orang-orang miskin.” (HR At-Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Meskipun orang miskin diuji dengan kekurangan harta, mereka justru mendapatkan keutamaan besar di akhirat. Bahkan, orang miskin disebut sebagai penghuni surga paling banyak. Lantas, benarkah kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin? Inilah penjelasan selengkapnya.

3 Keutamaan Orang Miskin

Rasulullah SAW pernah memberitakan bahwa kaum miskin merupakan kaum yang dicintai oleh Allah SWT. Sebagaimana dikisahkan dalam buku Reuni Ahli Surga yang ditulis oleh Ahmad Abi Al-Musabbih, suatu ketika terdapat kaum miskin mengutus utusannya untuk mendatangi Rasulullah SAW untuk mengadukan perkara, kemudian ia berkata, “Wahai Rasulullah, aku adalah utusan dari orang-orang miskin kepadamu.”

“Selamat datang engkau dan yang mengutusmu, engkau datang dari kaum yang dicintai Allah,” sambut Rasulullah SAW dengan hangat.

Kemudian sahabat itu melanjutkan keluhannya, “Wahai utusan Allah, para orang miskin mengeluhkan sesungguhnya golongan orang kaya telah memborong semua amal baik, mereka mampu berhaji sedang kami tidak. Mereka mampu bersedekah, sedang kami tidak. Jika sakit mereka mengirim uang dari tabungan mereka.”

Selanjutnya Rasulullah SAW pun bersabda, “Sampaikan pesanku kepada orang-orang miskin barang siapa yang bersabar karena mengharap pahala, maka ia akan mendapatkan tiga macam yang tidak didapatkan orang-orang kaya.

Pertama, sesungguhnya di surga ada ruangan dari yaqut merah yang para penghuni surga memandang kepadanya seperti memandang bintang. Ruangan tersebut tidak bisa dimasuki kecuali oleh Nabi yang miskin, orang syahid yang miskin, dan orang mukmin yang miskin.

Kedua, orang-orang miskin lebih dulu masuk surga daripada orang-orang kaya sekadar setengah hari yaitu kira-kira lima ratus tahun lamanya, mereka lebih dulu bersenang-senang dalam surga. Sebagaimana Nabi Sulaiman bin Daud AS yang masuk surga setelah para nabi yang lain, kira-kira 40 tahun setelahnya karena kerajaan yang diberikan oleh Allah SWT kepadanya di bumi.

Ketiga, jika orang miskin melafalkan, “Subhanallah wahamdulillah wala ilaaha illaallaha wallahu akbar” dengan hati ikhlas dan orang kaya juga membacanya seperti itu juga, maka orang kaya tidak bisa mengejar orang fakir meskipun ditambah dengan sedekah 10 ribu dirham. Begitu juga amal kebaikan yang lainnya.”

Benarkah Kebanyakan Penghuni Surga Adalah Orang Miskin?

Rasulullah SAW pernah melihat kebanyakan penghuni surga adalah orang miskin. Ibnu Katsir dalam kitab An Nihayah: fitan wa ahwal akhir az zaman terjemahan H. Anshori Umar Situnggal mengutip sebuah riwayat Shahih Al-Bukhari dan Shahih Muslim dari Usamah bin Zaid, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

قُمْتُ عَلَى بَابِ الْجَنَّةِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا الْمَسَاكِيْنُ وَقُمْتُ عَلَى بَاب النَّارِ فَإِذَا عَامَّةُ مَنْ دَخَلَهَا النِّسَاءُ.

Artinya: “Aku pernah berdiri di pintu surga, dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah orang-orang miskin. Dan aku telah berdiri di pintu neraka, dan ternyata kebanyakan yang memasukinya adalah kaum wanita.”

Dalam riwayat lain, dari Ibnu Abbas, ia berkata,

أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ إِطَّلَعَ فِي النَّارِ فَرَأَى أَكْثَرَ أَهْلِهَا النِّسَاءَ وَاطَّلَعَ فِي الْجَنَّةِ فَرَأَى أَكْثَرُ أَهْلِهَا الْفُقَرَاءِ.

Artinya: “Rasulullah telah memeriksa keadaan neraka, dan ternyata beliau melihat kebanyakan penghuninya adalah kaum wanita. Dan beliau telah memeriksa pula keadaan surga, dan ternyata beliau melihat kebanyakan penghuninya adalah orang-orang fakir.”

Disebutkan pula bahwa orang miskinlah yang pertama kali memasuki surga sebelum orang kaya. Jarak waktunya 500 tahun. Imam Ahmad meriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda,

يَدْخُلُ فُقَرَاءُ الْمُسْلِمِينَ الْجَنَّةَ قَبْلَ أَغْنِيَائِهِمْ بِنِصْفِ يَوْمٍ وَهُوَ خَمْسُ مائة عام.

Artinya: “Orang-orang fakir dari kaum muslimin masuk surga setengah hari, yaitu lima ratus tahun sebelum orang-orang kaya dari mereka.”

Riwayat-riwayat di atas menyatakan orang-orang miskin memiliki kedudukan yang istimewa di sisi Allah SWT dan mereka adalah sebagian besar penghuni surga.

Meski demikian, mengutip buku Qirā’ah mubādalah yang ditulis oleh Faqihuddin Abdul Kodir, para ulama memandang seseorang tidak hanya bisa masuk surga atau neraka karena faktor kemiskinan atau kekayaan semata, tetapi juga karena sifat dan kebiasaan yang dimilikinya.

Orang miskin cenderung memiliki sifat-sifat seperti mudah menerima, sabar, tenggang rasa, ramah, baik hati, dan rela berbagi harta untuk kebaikan orang lain. Amal perbuatan inilah yang dapat membawanya masuk surga.

Sebaliknya, kekayaan bukanlah satu-satunya faktor yang menjadikan seseorang penghuni neraka. Sifat-sifat buruk seperti serakah, sombong, dan menghalalkan segala cara justru dapat menyebabkan seseorang terjerumus ke dalam neraka.

Namun, sifat-sifat ini bisa berlaku sebaliknya. Orang kaya yang bersabar, tenggang rasa, ramah, baik hati, dan mau berbagi harta untuk sesama juga dapat meraih surga. Begitu pula, orang miskin pun bisa terjerumus dalam neraka jika ia serakah, tamak, dan perilaku yang menghalalkan segala cara.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Ada 4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga, Ini Amalannya


Jakarta

Surga adalah tempat yang penuh keindahan dan kebahagiaan abadi, menjadi balasan bagi mereka yang beriman dan bertakwa kepada Allah SWT. Menurut sebuah hadits, surga merindukan empat golongan orang di dunia.

Empat golongan yang dirindukan surga ini adalah mereka yang memiliki amal dan keutamaan luar biasa. Siapakah empat orang yang dirindukan surga? Apa yang membuat mereka begitu mulia hingga dirindukan oleh tempat termulia ini? Berikut penjelasannya.

4 Golongan Orang yang Dirindukan Surga

Rasulullah SAW dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Ibnu Abbas RA menyebutkan ada empat golongan yang dirindukan surga. Beliau SAW bersabda,


الْجَنَّةُ مُشْتَاقَةٌ اِلَى أَرْبَعَةِ نَفَرٍ : تَالِى الْقُرْانِ, وَحَافِظِ اللِّسَانِ, وَمُطْعِمِ الْجِيْعَانِ, وَصَا ئِمٍ فِى شَهْرِ رَمَضَانَ

Artinya: “Surga merindukan empat golongan: orang yang membaca Al-Qur’an, menjaga lisan (ucapan), memberi makan orang lapar, dan puasa di bulan Ramadan.” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Hadits tersebut juga terdapat dalam buku What Is Next? karangan Mukhammad Yusuf dengan redaksi berikut,

Rasulullah SAW bersabda, “Surga sangat rindu terhadap empat golongan, yaitu: Pembaca Al-Qur’an, pemelihara lisan dari ungkapan keji dan mungkar, pemberi makan orang yang lapar, serta mereka yang ahli puasa di bulan Ramadan.” (HR Abu Daud)

Dari hadits tersebut dijelaskan bahwa empat orang yang dirindukan surga adalah pembaca Al-Qur’an, menjaga lisan, pemberi makanan dan orang yang berpuasa pada bulan Ramadan. Berikut penjelasannya.

1. Pembaca Al-Qur’an

Membaca Al-Qur’an tidak hanya membawa pahala besar, tetapi juga berbagai keutamaan yang telah dijanjikan oleh Allah SWT di balik setiap huruf dan ayatnya. Dalam Al-Qur’an, tersimpan rahmat, petunjuk, dan hikmah dari Allah SWT untuk dijadikan pedoman kehidupan dunia dan akhirat.

Allah SWT berfirman dalam surah Fathir ayat 29-30,

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ ٢٩ لِيُوَفِّيَهُمْ اُجُوْرَهُمْ وَيَزِيْدَهُمْ مِّنْ فَضْلِهٖۗ اِنَّهٗ غَفُوْرٌ شَكُوْرٌ ٣٠

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah (Al-Qur’an), menegakkan salat, dan menginfakkan sebagian rezeki yang Kami anugerahkan kepadanya secara sembunyi-sembunyi dan terang-terangan, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan pernah rugi. (Demikian itu) agar Allah menyempurnakan pahala mereka dan menambah karunia-Nya. Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Mensyukuri.”

Keutamaan membaca Al-Qur’an tidak hanya berfokus pada aktivitas membaca semata. Rasulullah SAW menegaskan pentingnya mengajarkan dan mengamalkan isi kandungannya dalam kehidupan sehari-hari. Hal ini menjadi salah satu alasan mengapa pembaca Al-Qur’an termasuk empat orang yang dirindukan surga.

2. Menjaga Lisan

Menjaga lisan adalah salah satu karakter penting yang harus dimiliki setiap muslim. Dalam kehidupan sehari-hari, lisan memiliki pengaruh besar terhadap orang lain dan diri sendiri. Allah SWT minta hamba-Nya menjaga lisan, sebagaimana Dia berfirman dalam surah Al-Ahzab ayat 70,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ ٧٠

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.”

Adapun dalam hadits dikatakan, satu kalimat buruk yang tidak dipikirkan dampaknya bisa menjerumuskan seseorang ke dalam neraka jahanam.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya seorang hamba berbicara dengan satu kalimat yang dibenci oleh Allah yang dia tidak merenungi (akibatnya), maka dia terjatuh dalam neraka jahanam.” (HR Al-Bukhari)

Peringatan ini menunjukkan bahwa lisan tidak hanya alat komunikasi, tetapi juga alat yang dapat menentukan nasib seseorang di akhirat. Rasulullah SAW juga menegaskan bahwa seorang muslim yang tidak menjaga lisannya hingga mengganggu orang lain, belum sempurna keislamannya.

3. Pemberi Makanan

Memberi makanan kepada orang yang kelaparan adalah salah satu ciri akhlak mulia seorang muslim. Perbuatan ini tidak hanya mencerminkan kepedulian sosial, tetapi juga mendatangkan kemuliaan yang sebanding dengan keadaan mereka di akhirat kelak.

Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga terdapat satu kamar yang luarnya bisa dilihat dari dalamnya dan dalamnya bisa dilihat dari luarnya. Abu Malikal-Asy’ari berkata, ‘Bagi siapakah kamar ini wahai Rasulullah?” Rasulullah SAW bersabda, “Untuk yang baik perkataannya, suka memberikan makanan, dan senantiasa bangun di malam hari pada saat manusia tertidur.” (HR Ath-Thabrani)

Allah SWT juga memberikan janji balasan kepada mereka yang telah memberikan makanan bagi yang kelaparan seperti orang miskin, kelaparan dan tawanan perang. Sebagaimana ditegaskan dalam surah Al-Insan ayat 8-12,

وَيُطْعِمُوْنَ الطَّعَامَ عَلٰى حُبِّهٖ مِسْكِيْنًا وَّيَتِيْمًا وَّاَسِيْرًا ٨ اِنَّمَا نُطْعِمُكُمْ لِوَجْهِ اللّٰهِ لَا نُرِيْدُ مِنْكُمْ جَزَاۤءً وَّلَا شُكُوْرًا ٩ اِنَّا نَخَافُ مِنْ رَّبِّنَا يَوْمًا عَبُوْسًا قَمْطَرِيْرًا ١٠ فَوَقٰىهُمُ اللّٰهُ شَرَّ ذٰلِكَ الْيَوْمِ وَلَقّٰىهُمْ نَضْرَةً وَّسُرُوْرًاۚ ١١ وَجَزٰىهُمْ بِمَا صَبَرُوْا جَنَّةً وَّحَرِيْرًاۙ ١٢

Artinya: “Mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim, dan tawanan. (Mereka berkata,) “Sesungguhnya kami memberi makanan kepadamu hanya demi rida Allah. Kami tidak mengharap balasan dan terima kasih darimu. Sesungguhnya kami takut akan (azab) Tuhan kami pada suatu hari (ketika) orang-orang berwajah masam penuh kesulitan.” Maka, Allah melindungi mereka dari keburukan hari itu dan memberikan keceriaan dan kegembiraan kepada mereka. Dia memberikan balasan kepada mereka atas kesabarannya (berupa) surga dan (pakaian) sutra.”

Keutamaan ini menjadi bukti bahwa setiap tindakan memberi makanan yang dilakukan dengan niat tulus akan menjadi salah satu sebab seorang muslim dirindukan oleh surga.

4. Berpuasa pada Bulan Ramadan

Berpuasa di bulan Ramadan adalah kewajiban yang harus dijalankan setiap muslim yang telah baligh. Bulan suci ini menyimpan kemuliaan yang begitu besar, sehingga menjadi salah satu momen yang dirindukan oleh umat Islam setiap tahunnya. Tidak hanya itu, menjaga puasa selama Ramadan dengan keikhlasan dan penuh keimanan menjadi salah satu sebab seorang Muslim dirindukan oleh surga.

Rasulullah SAW menyampaikan keutamaan puasa Ramadan dalam hadits, “Siapa saja yang melaksanakan qiyam Ramadan atas dasar keimanan dan semata-mata karena Allah, maka akan diampuni dosanya-dosanya yang telah lalu.” (Muttafaq ‘alaih)

Empat golongan ini adalah teladan bagi umat Islam dalam menjaga hubungan dengan Allah SWT dan berbuat kebaikan kepada sesama. Mereka mengabdikan hidupnya untuk amal yang membawa kebaikan, baik untuk diri sendiri maupun orang lain.

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa di Hari Jumat yang Diamalkan Rasulullah SAW


Jakarta

Hari Jumat merupakan hari yang penuh berkah dan keutamaan dalam Islam. Di hari yang mulia ini, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak amal ibadah, salah satunya dengan membaca doa.

Doa yang dipanjatkan pada hari Jumat memiliki nilai yang lebih besar, karena pada hari ini, Allah SWT membuka pintu rahmat dan mengabulkan doa-doa hamba-Nya. Simak penjelasan selengkapnya.

Hari Jumat Adalah Waktu yang Mustajab

Rasulullah SAW bersabda, “Pada hari Jumat terdapat suatu saat bila seseorang muslim salat bertepatan dengan saat itu dan memohon sesuatu niscaya Allah akan mengabulkan.”


Ada dua pendapat yang menjelaskan tentang waktu mustajabnya doa di hari Jumat ini. Pertama, saat di antara duduknya imam di atas mimbar hingga selesai dari salat.

Pendapat ini dikuatkan dengan hadits dari Abu Burdah bin Abi Musa Al-Asy’aari, bahwa Abdullah bin Umar berkata kepadanya “Apakah engkau mendengar bapakmu menceritakan padamu dari Rasulullah SAW tentang urusan waktu (dikabulkan doa) pada hari Jumat?” Beliau berkata, “Benar, aku mendengarnya berkata, aku dengar Rasulullah SAW bersabda, “Waktu tersebut adalah antara duduknya imam hingga salat selesai dikerjakan.”

Pendapat kedua mengatakan waktu setelah asar sampai matahari terbenam. Pendapat ini dikuatkan oleh riwayat Ahmad dan Ibnu Majah dari Abdullah bin Salam beliau berkata, “aku berkata dan Rasulullah SAW sedang duduk, ‘sungguh kami mendapati dalam kitab Allah (kitab Taurat) pada hari Jumat terdapat waktu yang tidaklah bertepatan seorang hamba mukmin salat dan meminta sesuatu kepada Allah SWT, melainkan Allah SWT akan menunaikan kebutuhannya.” Abdullah berkata, “Maka Rasulullah SAW mengisyaratkan kepadaku bahwa sebagian waktu saja (waktunya singkat).” Aku berkata, “Engkau benar wahai Rasulullah! Sebagian waktu.” Setelah itu aku berkata, “Waktu yang manakah itu?” Beliau bersabda, “la adalah waktu penghujung hari.”

Bacaan Doa di Hari Jumat

Imam Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan oleh Bahrun Abu Bakar menyatakan bahwa, semua doa yang biasa diucapkan pada hari-hari lainnya juga dapat diucapkan pada hari Jumat. Namun, pada hari Jumat, dianjurkan juga untuk lebih memperbanyak zikir daripada hari-hari lainnya, karena hal ini disunnahkan. Berikut beberapa doa di hari Jumat yang dapat diamalkan:

1. Doa di Hari Jumat Pagi Hari

Pada pagi hari Jumat, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa sebelum melaksanakan salat Subuh yang selalu diamalkan oleh Rasulullah SAW. Dalam sebuah riwayat, Anas RA menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda:

مَنْ قَالَ صَبِيحَةَ يَوْمِ الْجُمُعَةِ قَبْلَ صَلَاةِ الغَدَاةِ : اسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ وَاتُوبُ إِلَيْهِ ثَلَاثَ مَرَّاتٍ غَفَرَ اللَّهُ ذُنُوبَهُ وَلَوْ كَانَتْ مِثْلَ زَبَدِ الْبَحْرِ .

“Barang siapa di pagi hari Jumat sebelum salat Subuh mengucapkan doa berikut: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup Abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya,’ sebanyak tiga kali, niscaya Allah akan mengampuni dosa-dosanya, sekalipun banyaknya seperti buih laut.”

Berikut bacaan doa nya:

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الَّذِي لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الحَيُّ القَيُّومُ وَأَتُوبُ إِلَيْهِ

Arab Latin: Astaghfirullāhalladzī lā ilāha illā huwal hayyul qayyūmu, wa atūbu ilaihi.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang tidak ada Tuhan selain Dia Yang Hidup Abadi lagi terus-menerus mengurus makhluk-Nya, dan aku bertobat kepada-Nya”

2. Doa di Hari Jumat sebelum Salat Jumat

Sebelum melaksanakan salat Jumat dan saat memasuki masjid, Rasulullah SAW selalu membaca doa dan umat Islam juga dianjurkan untuk mengamalkannya. Abu Hurairah RA menceritakan bahwa Nabi SAW bersabda:

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا دَخَلَ الْمَسْجِدَ يَوْمَ الْجُمُعَةِ أَخَذَ بِعِضَادَتِي الْبَابِ ثُمَّ قَالَ : اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي أَوْجَهُ مَنْ تَوَجَّهُ إِلَيْكَ، وَأَقْرَبَ مَنْ تَقَرَّبَ إِلَيْكَ، وَأَفْضَلَ مَنْ سَأَلَكَ وَرَغِبَ إِلَيْكَ .

“Apabila Rasulullah SAW memasuki masjid pada hari Jumat, beliau berdiri di tengah kedua sisi pintu masjid, kemudian berdoa, ‘Ya Allah, jadikanlah aku orang yang paling menghadap kepada-Mu, (jadikanlah aku) orang yang paling bertaqarrub kepada-Mu, dan (jadikanlah diriku) orang yang paling meminta dan (paling) berharap kepada-Mu’.”

Berikut bacaan doa nya:

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنْ أَوْجَهِ مَنْ تَوَجَّهَ إِلَيْكَ وَمِنْ أَقْرَبِ وَمِنْ أَفْضَلِ . اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي أَقْرَبَ مَنْ تَقَرَبَ إِلَيْكَ ، وَأَوْجَهَ مَنْ تَوَجَّهَ إِلَيْكَ وَانْجَحَ من سأَلَكَ وَرَغِبَ إِلَيْكَ يَا اللهُ.

Arab Latin: Allahummaj’alni min awjahi man tawajjaha ilaika wa min aqraba wa min afdhal, Allahummaj’alni aqrraba man taqarraba ilaik, wa awjaha man tawajjaha ilaik, wa anjaha man sa alaka wa raghiba ilaika ya Allah.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah diriku orang yang paling bertaqarrub kepada-Mu, orang yang paling menghadap kepada-Mu, orang yang paling berhasil, dan paling berharap kepada-Mu, wahai Allah. Jadikanlah aku termasuk orang yang paling menghadap kepada-Mu, (jadikanlah aku) termasuk orang yang paling bertaqarrub (kepada-Mu) dan (jadikanlah aku) termasuk orang yang paling utama.”

Selain membaca doa di hari Jumat tersebut, dianjurkan juga untuk memperbanyak salawat kepada Nabi SAW. Imam Nasai dan Imam Ibnu Majah meriwayatkan melalui Aus ibn Aus RA yang menceritakan bahwa Rasulullah SAW bersabda:

إِنَّ مِنْ أَفْضَلِ أَيَّامِكُمْ يَوْمَ الْجُمُعَةِ، فَأَكْثَرُوا عَلَى مِنَ الصَّلَاةِ فِيهِ، فَإِنَّ صَلَا تَكُمْ مَعْرُوضَةٌ عَلَى، فَقَالُوا : يَا رَسُولَ اللَّهِ قَالَ : يَقُولُ وَكَيْفَ تُعْرَضُ صَلَا تُنَا عَلَيْكَ وَقَدْ أَرَمْتَ ؟ بَلِيْتَ، قَالَ : إِنَّ اللَّهَ حَرَّمَ عَلَى الْأَرْضِ أَجْسَادَ الْأَنْبِيَاءِ

“Sesungguhnya termasuk hari-hari kalian yang paling utama adalah hari Jumat, maka perbanyaklah oleh kalian membaca salawat untukku pada hari itu. Sesungguhnya salawat kalian ditampakkan di hadapanku. Mereka (para sahabat) bertanya, ‘Wahai Rasulullah, bagaimanakah salawat kami ditampakkan di hadapanmu, sedangkan engkau telah hancur?’ Aus RA mengatakan, ‘Tulang-tulangmu telah hancur.’ Nabi SAW menjawab, “Sesungguhnya Allah telah mengharamkan terhadap bumi, jasad para nabi.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Doa agar Lolos CPNS, Muslim Bisa Amalkan



Jakarta

Ada doa yang bisa dibaca umat Islam saat menjalani proses ujian, termasuk saat mengikuti tes Calon Pegawai Negeri Sipil (CPNS). Doa ini berisi harapan kepada Allah SWT agar senantiasa memberikan pertolongan dan kemudahan.

Tes seleksi CPNS harus dilalui oleh setiap peserta yang ingin berkarir di lingkup pemerintahan. Tes ini dilakukan untuk menyeleksi peserta yang memenuhi persyaratan. Salah satu bagian dari tesnya adalah ujian tertulis, ujian lisan dan juga ada beberapa instansi yang menerapkan ujian praktik.

Umat Islam yang mengikuti ujian CPNS, bisa mengamalkan doa-doa sebagai salah satu bentuk usaha. Doa adalah usaha pertama dan terakhir bagi seorang muslim.


Setiap hamba yang berdoa, maka Allah SWT akan mengabulkannya, sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’min ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ

Arab-Latin: Wa qāla rabbukumud’ụnī astajib lakum, innallażīna yastakbirụna ‘an ‘ibādatī sayadkhulụna jahannama dākhirīn

Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Doa agar Lolos CPNS

Dirangkum dari buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap karya Ustaz H Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut doa yang bisa dipanjatkan agar lolos CPNS. Doa ini secara umum juga bisa diamalkan ketika menghadapi ujian apapun seperti sekolah, kuliah atau ujian pekerjaan.

1. Doa untuk Menghadapi Ujian

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَوْدِعُكَ مَا عَلَّمْتَنِيْهِ فَارْدُدْهُ إِلَيَّ عِنْدَ حَاجَتِي إِلَيْهِ وَلَا تُنْسِنَاهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Arab latin: Allahumma inni astawdi’uka maa ‘allamtanihi fardudhu ilayya ‘inda haajatii ilayhi wa laa tunsinahu yaa Rabbal ‘aalamiin.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku titipkan kepada-Mu apa yang Engkau telah mengajarkannya kepadaku. Maka kembalikanlah ia kepadaku sewaktu aku menghendakinya. Dan, janganlah Engkau melupakannya dariku, wahai Dzat Yang Menguasai seluruh alam.

2. Doa Agar Lulus Ujian

اللَّهُمَّ. صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ نِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ

Arab latin: Allahumma shalli ‘alaa sayyidina Muhammad inil faatihi limaa ughliqa wal khaatimi limaa sabaqa naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shiraathikal mustaqiimi wa ‘alaa aalihee wa shahbihi haqqaqadrihi wamiiqdaarihi al-azhiimi.

Artinya: Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keagungan atas tuan kami, Nabi Muhammad SAW, yang menjadi pembuka bagi segala yang terkunci yang menjadi penutup bagi segala yang dahulu, yang memperjuangkan kebenaran dengan kebenaran dan yang menunjukkan kepada-Mu yang lurus, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya dengan hak kapasitas dan derajat yang agung.

3. Doa Mohon Terhindar dari Hasil Ujian yang Tidak Baik

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika min jaahil balaai wa darakis syiqaa’i wa su’il qadaa’i wa shamataatil adaa’i.

Artinya: Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari musibah yang sangat buruk, kebinasaan, qadha yang jelek, dan kehinaan dari musuh-musuh.

4. Doa Dilancarkan Ujian Lisan

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَا نِييَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Rabbisyah li sadri wa yassir li amri wahlul ‘uqdatam mil lisani yafqahu qauli

Artinya: Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.

5. Doa Menghadapi Ujian yang Sulit

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سهلاً.

Arab Latin: Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahuu sahlan wa anta taj’alul huzna idzaa syi’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan selain telah Engkau jadikan mudah, dan Engkau, jika Engkau kehendaki, dapat menjadikan kesedihan itu menjadi kemudahan.”

Demikian beberapa doa yang bisa diamalkan agar lolos ujian, termasuk saat menjalani proses tes CPNS. Tentunya doa ini harus diiringi dengan usaha berupa latihan dan belajar dengan sungguh-sungguh.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Membaca Surah Yasin 7 Kali untuk Apa? Ini Manfaatnya


Jakarta

Surah Yasin merupakan salah satu surat yang memiliki kedudukan istimewa dalam Al-Qur’an, mengingat banyaknya keutamaan dan manfaat bagi umat Islam yang mengamalkannya.

Tak sedikit riwayat-riwayat yang menyebutkan keistimewaan surah ini. Seperti sabda Rasulullah SAW,

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا, وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يُسَ, وَمَنْ قَرَأَ يَس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بقراءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ


“Setiap sesuatu ada jantungnya. Jantungnya Al-Qur’an adalah Surat Yasin. Siapa yang membaca Surat Yasin, Allah menulis baginya pahala seolah-olah ia telah mengkhatamkan sepuluh kali Al-Qur’an.” (HR. Darimi dan Turmudzi)

Dalam riwayat lain, Atha’ bin Abi Rabbah berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ قَرَأَ يَسَ فِي صَدْرِ النَّهَارِ قُضِيَتْ حَوَائِجُهُ

“Siapa yang membaca Surah Yasin pada awal pagi, seluruh hajatnya akan dikabulkan oleh Allah.” (HR. Darimi).

Abdullah bin Abbas menambahkan, “Siapa yang membaca Surat Yasin pada waktu pagi maka Allah memberinya kemudahan pada hari itu hingga sore harinya. Siapa yang membacanya di awal malam, maka Allah memberinya kemudahan sepanjang malam itu sampai pagi hari.” (HR. Darimi)

Ada beragam cara untuk mengamalkan Surah Yasin, baik diamalkan pada waktu tertentu atau dengan membacanya lebih dari satu kali. Salah satu cara yang dapat dilakukan adalah dengan membaca surah Yasin sebanyak 7 kali, karena diyakini memiliki manfaat tertentu. Lantas, membaca Yasin 7 kali untuk apa sebenarnya? berikut penjelasannya.

Manfaat Membaca Surah Yasin 7 Kali untuk Apa?

Mengutip buku Kitab Pati Rahsia yang disusun oleh Mahmud bin Ismail terjemahan Ibnu Najib Al-Husaini, membaca surah Yasin sebanyak 7 kali, 21 kali, atau 41 kali untuk tujuan tertentu, diyakini dapat membantu terkabulnya tujuan atau sesuatu yang diinginkan.

Disebutkan pula bahwa membaca Surah Yasin sebanyak 7 kali dengan tata cara berikut ini, diyakini dapat membantu terkabulnya hajat atau keinginan seseorang, yaitu:

1. Untuk permulaan, baca surah Yasin dari ayat 1-83 sebanyak 7 kali.

2. Pada surah Yasin ayat 38 dibaca 14 kali.

وَالشَّمْسُ تَجْرِيْ لِمُسْتَقَرٍّ لَّهَاۗ ذٰلِكَ تَقْدِيْرُ الْعَزِيْزِ الْعَلِيْمِۗ

Arab Latin: wasy-syamsu tajrî limustaqarril lahâ, dzâlika taqdîrul-‘azîzil-‘alîm

Artinya: “(Suatu tanda juga atas kekuasaan Allah bagi mereka adalah) matahari yang berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Mahaperkasa lagi Maha Mengetahui.”

3. Pada Yasin ayat 58 dibaca 16 kali.

سَلٰمٌۗ قَوْلًا مِّنْ رَّبٍّ رَّحِيْمٍ

Arab Latin: salâm, qaulam mir rabbir raḫîm

Artinya: “(Kepada mereka dikatakan,) “Salam sejahtera” sebagai ucapan dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”

4. Pada Yasin ayat 81 dibaca 14 kali.

اَوَلَيْسَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنْ يَّخْلُقَ مِثْلَهُمْۗ بَلٰى وَهُوَ الْخَلّٰقُ الْعَلِيْمُ

Arab Latin: a wa laisalladzî khalaqas-samâwâti wal-ardla biqâdirin ‘alâ ay yakhluqa mitslahum, balâ wa huwal-khallâqul-‘alîm

Artinya: “Bukankah Zat yang menciptakan langit dan bumi mampu menciptakan manusia yang serupa mereka itu (di akhirat kelak)? Benar. Dialah yang Maha Banyak Mencipta lagi Maha Mengetahui.”

Demikian manfaat dari membaca surah Yasin 7 kali. Wallahu a’lam.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa setelah Sholat Dhuha Lengkap dengan Niatnya


Jakarta

Sholat Dhuha adalah salah satu ibadah sunnah yang memiliki banyak keutamaan dalam Islam, terutama bagi umat Islam yang ingin mendekatkan diri kepada Allah SWT dan memohon keberkahan-Nya.

Tidak hanya itu, sholat Dhuha sendiri juga adalah amalan yang sangat ditekankan oleh Rasulullah SAW. Sebagaimana dalam hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah bahwa Rasulullah SAW memberikan wasiatnya kepada beliau yang berbunyi:

Diperintahkan kepadaku oleh kekasihku SAW untuk berpuasa tiga hari pada tiap-tiap bulan, mengerjakan dua rakaat sunah Dhuha dan supaya saya berwitir sebelum tidur. (HR. Bukhari, Muslim, Abu Daud, Turmudzi dan An-Nasa’i).


Salah satu bagian yang tidak kalah penting setelah melaksanakan sholat Dhuha adalah membaca doa setelah sholat Dhuha. Doa ini sangat dianjurkan karena bisa melengkapi rangkaian ibadah sholat Dhuha dan menjadi sarana untuk memohon ampunan Allah SWT.

Bacaan Doa setelah Sholat Dhuha

Mengutip dari buku Tuntunan Sholat Dhuha karangan H. Sayuti, berikut adalah bacaan doa setelah sholat Dhuha yang dapat Anda amalkan setelah menyelesaikan sholat tersebut.

اَللّٰهُمَّ اِنَّ الضُّحَآءَ ضُحَاءُكَ وَالْبَهَاءَ بَهَاءُكَ وَالْجَمَالَ جَمَالُكَ وَالْقُوَّةَ قُوَّتُكَ وَالْقُدْرَةَ قُدْرَتُكَ وَالْعِصْمَةَ عِصْمَتُكَ.

اَللّٰهُمَّ اِنْ كَانَ رِزْقِى فِى السَّمَآءِ فَأَنْزِلْهُ وَاِنْ كَانَ فِى اْلاَرْضِ فَأَخْرِجْهُ وَاِنْ كَانَ مُعَسَّرًا فَيَسِّرْهُ وَاِنْ كَانَ حَرَامًا فَطَهِّرْهُ وَاِنْ كَانَ بَعِيْدًا فَقَرِّبْهُ بِحَقِّ ضُحَاءِكَ وَبَهَاءِكَ وَجَمَالِكَ وَقُوَّتِكَ وَقُدْرَتِكَ آتِنِىْ مَآاَتَيْتَ عِبَادَكَ الصَّالِحِيْنَ.

Latinnya: Allahumma innad-duhaa’a duhaa’uka wal bahaa’a bahaa’uka wal jamaala jamaaluka wal quwwata quwwatuka wal-qudrota qudratuka wal ‘ismata ‘ismatuka.

Allaahumma in kaana rizqii fis-samaa’i fa anzilhu, wa in kaana fil ardi fa akhrijhu, wa in kaana mu’assiran fa yassirhu, wa in kaana haraaman fa tahhirhu wa in kaana ba’iidan fa qarribhu bi haqqi duhaa’ika wa bahaa’ika wa jamaalika wa quwwatika wa qudratika, aatinii maa ataita ‘ibaadakash-shalihiin.

Artinya : “Ya Allah, bahwasanya waktu dluha itu waktu dluhaMu, kecantikan ialah kecantikanMu, keindahan itu keindahanMu, kekuatan itu kekuatanMu, kekuasaan itu kekuasaanMu, dan perlindungan itu, perlindunganMu”.

“Ya Allah, jika rizkiku masih diatas langit, turunkanlah .dan jika ada di dalam bumi, keluarkanlah, jika sukar mudahkanlah, jika haram sucikanlah, jika masih jauh dekatkanlah, berkat waktu dluha, keagungan, keindahan, kekuatan dan kekuasaanMu, limpahkanlah kepada kami segala yang telah Engkau limpahkan kepada hamba-hamba-Mu yang shaleh.”

Bacaan Niat Sholat Dhuha

Sebelum Anda membaca doa setelah sholat Dhuha, penting untuk terlebih dahulu mengetahui dan mengucapkan niat sholat Dhuha dengan lengkap. Berikut adalah bacaan niat sholat Dhuha yang perlu Anda ucapkan sebelum melaksanakan sholat sunnah Dhuha.

اُصَلِّى سُنَّةَ الضَّحٰى رَكْعَتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ اَدَاءً ِللهِ تَعَالَى

Latinnya: Ushalli Sunnatadh-Dhuhaa rak’ataini lillaahi ta’aalaa.

Artinya: “Aku niat sholat sunat Dhuha dua raka’at, karena Allah ta’ala.”

Keutamaan Membaca Doa setelah Sholat Dhuha

Membaca doa setelah sholat Dhuha artinya melengkapi seluruh rangkaian ibadah sholat Dhuha. Di samping itu, dengan rutin melaksanakan sholat Dhuha, seseorang akan mendapatkan banyak keutamaan karena sholat Dhuha sendiri memiliki banyak keutamaan dan fadhillah di dalamnya. Berikut adalah keutamaan membaca doa setelah sholat Dhuha yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Kebutuhan Hidup Terpenuhi

Rasulullah SAW bersabda bahwa dengan mengerjakan sholat Dhuha, Allah SWT akan mencukupi kebutuhan kita hingga sore hari.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai anak Adam, rukuklah (sholatlah) karena Aku pada awal siang (sholat Dhuha) empat rakaat, maka Aku akan mencukupi (kebutuhan)mu sampai sore hari.” (HR Tirmidzi).

2. Dosa-dosa Diampuni

Sholat Dhuha adalah sarana untuk mendapatkan ampunan dari Allah SWT, bahkan jika dosa kita sebanyak buih di lautan.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa yang menjaga sholat Dhuha, maka dosa dosanya akan diampuni walau sebanyak buih di lautan.” (HR Tirmidzi, Ibnu Majah, dan Ahmad).

3. Setara dengan Sedekah

Setiap amal baik yang dilakukan pada pagi hari, termasuk sholat Dhuha dapat disamakan dengan sedekah. Bahkan, dua rakaat sholat Dhuha bisa menggantikan sedekah bagi setiap anggota tubuh.

Rasulullah SAW bersabda, “Setiap ruas dari anggota tubuh di antara kalian pada pagi hari, harus dikeluarkan sedekahnya. Setiap tasbih adalah sedekah, setiap tahmid adalah sedekah, setiap tahlil adalah sedekah, setiap takbir adalah sedekah, menyuruh kebaikan adalah sedekah, dan mencegah kemungkaran adalah sedekah. Dan semua itu dapat disepadankan dengan mengerjakan sholat Dhuha dua rakaat.” (HR Muslim).

4. Sebagai Amalan Cadangan di Hari Hisab

Pada yaumul hisab, sholat Dhuha dapat menyempurnakan kekurangan dalam sholat wajib kita, menjadikannya sebagai amalan cadangan saat dihisab.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya yang pertama kali dihisab pada diri hamba pada hari Kiamat dari amalannya adalah sholatnya. Apabila benar (sholatnya) maka ia telah lulus dan beruntung, dan apabila rusak (sholatnya) maka ia akan kecewa dan rugi. Jika terdapat kekurangan pada sholat wajibnya, maka Allah berfirman, ‘Perhatikanlah, jikalau hamba-Ku mempunyai sholat sunnah maka sempurnakanlah dengan sholat sunnahnya sekadar apa yang menjadi kekurangan pada sholat wajibnya. Jika selesai urusan sholat, barulah amalan lainnya.” (HR An-Nasa’i, Abu Dawud, Tirmidzi, dan Ibnu Majah).

5. Pahala Istana di Surga

Dengan melaksanakan sholat Dhuha dua belas rakaat, Allah SWT menjanjikan istana dari emas di Surga bagi hamba-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa sholat Dhuha dua belas rakaat, maka Allah akan membangun baginya istana dari emas di surga.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah).

6. Masuk Surga Melalui Pintu Khusus

Orang yang konsisten mengerjakan sholat Dhuha akan memasuki surga melalui pintu khusus yang disebut pintu Adh-Dhuha.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya di surga ada pintu yang bernama adh-Dhuha, maka pada hari Kiamat akan ada seruan ‘Manakah orang- orang yang selalu mengerjakan sholat Dhuha, inilah pintu kalian, maka masuklah pintu ini dengan rahmat Allah. (HR. Thabrani).

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Sehabis Wudhu Lengkap dengan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa sehabis wudhu dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Seperti diketahui, wudhu menjadi kewajiban setiap muslim sebelum melaksanakan salat.

Perintah berwudhu disebutkan dalam surat Al Maidah ayat 6,

… يَاأَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا إِذَا قُمْتُمْ إِلَى الصَّلَاةِ فَاغْسِلُوا وُجُوهَكُمْ وَأَيْدِيَكُمْ إِلَى الْمَرَافِقِ وَامْسَحُوا بِرُءُوسِكُمْ وَأَرْجُلَكُمْ إِلَى الْكَعْبَيْنِ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Apabila kamu hendak melaksanakan salat, maka basuhlah wajahmu dan tanganmu sampai ke siku, dan usaplah kepalamu dan (basuh) kedua kakimu sampai ke kedua mata kaki…”

Menukil dari Al-Fiqh ‘Ala Al-Madzahib Al-Arba’ah oleh Syaikh Abdurrahman Al-Juzairi yang diterjemahkan Shofa’u Qolbi Djabir, wudhu artinya menggunakan air pada anggota tubuh tertentu seperti wajah, tangan dan seterusnya dengan cara tertentu.

Adapun, terkait doa sehabis wudhu disebutkan dalam hadits Rasulullah SAW. Berikut bunyinya,

“Barangsiapa berwudhu dengan menyempurnakan wudhunya kemudian ia membaca doa (yang artinya), ‘Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah yang Maha Esa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang yang bertaubat dan jadikanlah aku termasuk orang yang menyucikan diri.’ Maka dibukalah delapan pintu untuknya delapan pintu surga yang dapat ia masuki dari mana saja ia mau.” (HR Tirmidzi)

Bacaan Doa Sehabis Wudhu

Disebutkan dalam buku Tuntunan Doa & Dzikir untuk Segala Situasi & Kebutuhan yang disusun oleh Ali Akbar bin Akil, setidaknya ada dua macam doa sehabis wudhu. Berikut doa sehabis wudhu versi pendek,

اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَاجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ

Arab latin: Allahummaj-‘alnii minat-tawwaabiina waj-‘alnii minal- mutathahhiriin.

Artinya: “Ya Allah, jadikanlah aku termasuk orang-orang yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk orang-orang yang menyucikan diri.” (HR Tirmidzi)

Adapun, doa sehabis wudhu versi panjang berbunyi sebagai berikut:

أَشْهَدُ أَنْ لا إله إلا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، وَ أَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ، اللّهُمَّ اجْعَلْنِي مِنَ التَّوَّابِينَ وَ اجْعَلْنِي مِنَ الْمُتَطَهِّرِينَ ، سُبْحانَكَ اللّهُمَّ وَبِحَمْدِكَ، أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلا أَنْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوبُ إِلَيْكَ

Arab latin: Asy-hadu an laa ilaaha illallaah wahdahu laa syariika lahu, wa asy-hadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu, allaahummaj’alnii minat tawwaabiin, waj’alnii minal mutathahhiriin, subhanakallahumma wa bi hamdika, asy- hadu an laa ilaaha illaa anta, astaghfiruka wa atuubu ilaik.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah, Yang Mahaesa, tiada sekutu bagi-Nya. Dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan rasul-Nya. Ya Allah, jadikanlah aku termasuk golongan yang bertobat dan jadikanlah aku termasuk golongan yang menyucikan diri. Maha Suci Engkau, ya Allah, dan dengan memuji-Mu aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Engkau. Aku memohon ampunan kepada-Mu dan aku bertobat kepada-Mu.”

Keutamaan Membaca Doa Sehabis Wudhu

Dalam buku Gantung Wudhu karya Sagiran, mengamalkan doa sehabis wudhu sama seperti dengan menyucikan dari dosa-dosa. Sebab, wudhu adalah perantara untuk menyucikan diri.

Melalui sebuah hadits, Rasulullah SAW mengatakan bahwa tetesan air wudhu seperti dosa-dosa yang berguguran.

“Bila seorang muslim berwudhu, ketika membasuh muka, maka keluar dari wajahnya dosa-dosa yang pernah dilakukan matanya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kedua tangannya, maka keluarlah setiap dosa yang pernah dilakukan tangannya bersama tetesan air yang terakhir. Ketika membasuh kakinya, maka keluarlah dosa yang dijalani oleh kakinya bersama tetesan air yang terakhir, sampai ia bersih dari semua dosa.” (HR Muslim)

Selain itu, membaca doa sehabis wudhu juga bisa membawa muslim ke dalam surga Allah SWT. Dari Umar bin Khattab RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Barangsiapa yang berwudu, lalu mengucapkan doa, “Asyhadu an laa ilaaha illa Allah wahdahu laa syariika lahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu wa rasuuluhu (Aku bersaksi bahwa tiada Tuhan selain Allah aku bersaksi bahwa Muhammad semata, tiada sekutu bagi-Nya, dan adalah hamba dan utusan-Nya)” maka dibukakan baginya semua pintu surga yang 8, ia boleh memasukinya dari pintu manapun yang disukainya.” (HR Muslim dalam kitab Shahih-nya)

Tata Cara Wudhu yang Benar

Berikut tata cara wudhu yang baik dan benar dari awal sampai akhir.

1. Membaca niat wudhu,

نَوَيْتُ الْوُضُوْءَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ اْلاَصْغَرِ فَرْضًا ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Nawaitul whuduua liraf’il hadatsil asghari fardal lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya niat berwudhu untuk menghilangkan hadats kecil fardhu karena Allah Ta’ala.”

2. Mengucap basmalah

3. Membasuh kedua telapak tangan sebanyak tiga kali
7. Kemudian, basuh kedua tangan sampai siku sebanyak tiga kali

8. Usaplah kepala tiga kali

9. Dilanjut dengan membersihkan kedua telinga tiga kali

10. Membasuh kedua kaki hingga mata kaki tiga kali

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa untuk Meluluhkan Hati Seseorang, Ikhtiar Lewat Jalur Langit


Jakarta

Meluluhkan hati seseorang yang keras atau sulit diajak berdamai adalah tantangan yang sering kita hadapi dalam kehidupan sehari-hari. Baik dalam hubungan keluarga, pertemanan, maupun pekerjaan.

Dalam Islam, doa merupakan salah satu ikhtiar terbaik yang bisa dilakukan untuk meminta pertolongan kepada Allah SWT. Berikut ini adalah beberapa doa yang dapat diamalkan untuk meluluhkan hati seseorang.

Doa agar Hati Seseorang Luluh

Meluluhkan hati seseorang adalah usaha yang harus diiringi dengan kesabaran, doa, dan perbuatan baik. Serahkan segala urusan kepada Allah SWT karena hanya Dia yang mampu membolak-balikkan hati manusia.


Jangan lupa untuk selalu bersikap ikhlas dan terus berbuat baik kepada orang yang bersangkutan. Karena kebaikan adalah kunci untuk meluluhkan hati manusia.

Mengutip buku Doa Rindu Jodoh dan Momongan oleh Mohammad Irsyad dan buku Kitab Doa Mustajab Terlengkap yang disusun oleh Ustadz H.Amrin Ali Al-Kasyaf, berikut beberapa doa yang bisa diamalkan.

1. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 1)

اللَّهُمَّ أَلْفَ بَيْنِي وَبَيْنَ ….(sebut nama yang dituju)
بن / بنت ….(sebut nama ayahnya)
اللَّهُمَّ أَلِّفْ قَلْبَ….(sebut nama yang dituju)
بن / بنت ….(sebut nama ayahnya)
كَمَا الَّفْتَ بَيْنَ آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ وَحَوَاءَ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ إِبْرَاهِيمَ عَلَيْهِ السَّلامُ وَسَارَةَ وَهَاجَرَ وَكَمَا أَلَّفْتَ مُوسَى عَلَيْهِ السَّلَامُ وَطُورِ سَيْناءَ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَأُمَّتُهُ رَحِمَكُمُ اللهُ وَكَمَا الَّفْتَ بَيْنَ يُوْسُفَ قَدْ شَغَفَهَا حُبًّا إِنَّا لَنَرَاهَا فِي ضَلَلٍ مُبِينٍ.

Arab Latin: Allahumma alfabainii wabaina (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Allahumma allif qalba (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Kamallafta baina aadama ‘alaihissalaamu wa haawwaa wa kamaa allafta baina ibrahiima ‘alaihis salaamu wa saaaratan wa haajaran. Wa kamaallaf-ta baina muusaa ‘alaihis salaamu wa thuuri sai-naa-a wa kamaa allaf-ta baina baina muhammadin shalallaa-hu ‘alaihi wa sallama wa ummatuhu rahimakumullaa-hu wa kamaa allaf-ta baina yuusufa qad shaya-ghafahaa huban innaa lanaraahaa fii dhalaalim mubiin.

Artinya: “Ya Allah, satukanlah di antaraku dan di antara (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Ya Allah, satukanlah hati (sebut nama yang dituju) bin/binti (sebut nama ayahnya). Seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Adam AS dan Siti Hawa, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Ibrahim AS dan Siti Sara dan Siti Hajar, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Musa AS dan Thuraisana’, seperti Engkau telah menyatukan antara Nabi Muhammad SAW dan umatnya yang disayangi Allah SWT, dan seperti Engkau telah menyatukan Nabi Yusuf. Sesungguhnya cintanya kepada bujangnya itu adalah sangat mendalam. Sesungguhnya, Kami memandangnya dalam kesesatan yang nyata.”

2. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 2)

اَللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Arab Latin: Allahumma laa sahla illaa maa ja’al- tahu sahlan wa anta taj’alu al-haz-na idza shii’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan, terkecuali sesuatu itu telah Engkau jadikan mudah. Dan Engkau dapat menjadikan tanah yang keras menjadi mudah jika Engkau berkehendak.”

3. Doa Meluluhkan Hati Seseorang (Versi 3)

اللَّهُمَّ إِنَّكَ أَنْتَ الْعَزِيْزُ الْكَبِيْرُ وَأَنَا عَبْدُكَ الضَّعِيْفُ
الذَّلِيْلُ الَّذِيْ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِكَ
اللَّهُمَّ سَخِّرْ لِي …..(sebut nama orang yang dituju)
كَمَا سَخَّرْتَ فِرْعَوْنَ لِمُوْسَى وَلَيِّنْ لِيْ قَلْبَهُ كَمَا لَيَّنْتَ الْحَدِيْدَ لِدَاوُدَ فَإِنَّهُ لَا يَنْطِقُ إِلَّا بِإِذْنِكَ نَاصِيَتُهُ فِيْ قَبْضَتِكَ وَقَلْبُهُ فِيْ يَدِكَ جَلَّ ثَناَءُ وَجْهِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ

Arab Latin: Allaahumma innaka antal azizul kabir. Wa anaa abduka adhdhoiifudzdzaliil. Alladzii laa haula wa laa quwwata illaa bika.
Allaahumma sakhkhir lii (sebut nama orang dimaksud) kama sakhkhorta firauna li musa.
Wa layyin li qolbahuu kama layyantalhadiida li dawuda. Fa innahu la yantiqu illa bi idznika. Nashiyatuhuu fii qobdhatika. Wa qolbuhuu fi yadika. Jalla tsanau wajhik. ya arkhamar rakhimiin.

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Perkasa lagi Maha Besar, dan aku adalah hamba-Mu yang lemah dan hina, tidak ada daya dan kekuatan kecuali dengan-Mu. Ya Allah tundukkan (sebut nama) kepadaku sebagaimana Engkau tundukkan Firaun kepada Musa, dan lembutkan hatinya untukku sebagaimana Engkau melembutkan besi pada Daud. Karena dia tidak berbicara kecuali dengan izin-Mu, ubun-ubunnya ada di tangan-Mu, dan hatinya ada di tangan-Mu.”

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir dan Doa setelah Sholat Tahajud dan Urutannya


Jakarta

Sholat Tahajud adalah salah satu ibadah yang sangat dianjurkan dalam Islam, yang dilaksanakan pada waktu malam setelah tidur. Ibadah ini tidak hanya menjadi sarana untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga adalah kesempatan untuk memohon ampunan dan keberkahan-Nya.

Meskipun sholat Tahajud tidak diwajibkan, namun keutamaannya sangat besar, bahkan disebutkan dalam Al-Qur’an sebagai ibadah yang dapat mengangkat derajat seseorang. Allah SWT berfirman dalam Surah Al-Isra ayat 79,

وَمِنَ الَّيْلِ فَتَهَجَّدْ بِهٖ نَافِلَةً لَّكَۖ عَسٰٓى اَنْ يَّبْعَثَكَ رَبُّكَ مَقَامًا مَّحْمُوْدًا ٧٩


Artinya: “Pada sebagian malam lakukanlah sholat Tahajud sebagai (suatu ibadah) tambahan bagimu, mudah-mudahan Tuhanmu mengangkatmu ke tempat yang terpuji.”

Sholat Tahajud bukan hanya melaksanakan sholat saja, tetapi juga jadi kesempatan untuk lebih dekat dengan Allah SWT, memohon ampunan, dan berdoa dengan penuh harapan. Salah satu bagian penting dalam sholat Tahajud adalah membaca dzikir dan doa setelah sholat Tahajud.

Dzikir dan doa setelah sholat Tahajud memiliki keutamaan tersendiri apalagi dibaca di waktu sepertiga malam terakhir, sehingga doa akan lebih mudah untuk dikabulkan.

Bacaan Doa setelah Sholat Tahajud: Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip buku Tuntunan Sholat Tahajud karya H. Sayuti, berikut adalah bacaan doa setelah sholat Tahajud yang dapat Anda amalkan, lengkap dengan teks Arab, tulisan Latin, serta artinya.

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ قَيِّمُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ لَكَ مُلْكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ وَمَنْ فِيهِنَّ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ نُورُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ، وَلَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ الْحَقُّ، وَوَعْدُكَ الْحَقُّ، وَلِقَاؤُكَ حَقٌّ، وَقَوْلُكَ حَقٌّ، وَالْجَنَّةُ حَقٌّ، وَالنَّارُ حَقٌّ، وَالنَّبِيُّونَ حَقٌّ، وَمُحَمَّدٌ حَقٌّ، وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، وَإِلَيْكَ حَاكَمْتُ، فَاغْفِرْ لِي مَا قَدَّمْتُ وَمَا أَخَّرْتُ، وَمَا أَسْرَرْتُ وَمَا أَعْلَنْتُ، أَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَأَنْتَ الْمُؤَخِّرُ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، وَلَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ.

Latin: Allaahumma lakal-hamdu anta qayyimus samaawaati wal-ardhi wa man fiihinna, walakal-hamdu lakal mulkus samaawaati wal-ardhi wa man fiihinna, walakal-hamdu antan nuurus samaawaati wal-ardhi, walakal-hamdu antal-haqqu wa wa’dukal-haqqu, wa liqaa’uka haqqu, wa qawluka haqqu, wal-jannatu haqqu, wan-naaru haqqu, wan-nabiyyuuna haqqu, wa Muhammadun haqqu, was-saa’atu haqqu.

Allaahumma laka aslamtu, wa bika aamantu, wa ‘alayka tawakkaltu, wa ilayka anabtu, wa bika khaasamtu, wa ilayka haakamtu. Faghfir lii maa qaddamtu wa maa akhkhartu, wa maa asrartu wa maa a’lantu, anta muqaddimu wa anta mu’akhkhiru, laa ilaaha illaa anta, wa laa hawla wa laa quwwata illaa billaah.

Artinya: “Ya Allah, bagi-Mu segala puji, Engkau penegak langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu juga segala puji, Engkau raja penguasa langit dan bumi serta segala isinya. Bagi-Mu segala puji, Engkau cahaya langit dan bumi. Dan bagi-Mulah segala puji, Engkau benar, janji-Mu benar, pertemuan dengan-Mu benar, firman-Mu benar, surga itu benar, neraka itu benar, para nabi itu benar, Nabi Muhammad SAW itu benar dan hari kiamat itu benar.

Wahai Allah, kepada-Mu aku berserah diri, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku bertawakal, kepada-Mu aku kembali, kepada-Mu aku rindu, dan kepada-Mu pula aku berhukum. Oleh karena itu, ampunilah dosa-dosaku, baik dosa yang terdahulu maupun dosa yang akhir, yang tersembunyi dan yang tampak. Engkaulah Dzat yang terdahulu dan Dzat yang terakhir, tidak ada Tuhan kecuali Engkau, serta tiada daya dan kekuatan kecuali hanya dengan izin Allah.”

Setelah mengucapkan doa ini, disarankan untuk memperbanyak istighfar, seperti:

اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَىٰ عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta, khalaqtanii wa anaa ‘abduka, wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mas-tatha’tu, a’uudzubika min syarri maa shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya, wa abuu-u bidzanbii faghfirlii, fa innahu laa yaghfirud-dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Engkau. Engkau yang menciptakan aku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku berpegang kepada janji-Mu sekuat tenagaku, aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang telah aku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, maka berilah aku ampunan, sesungguhnya tiada yang dapat memberi ampunan kecuali Engkau.”

Bacaan Dzikir setelah Sholat Tahajud

Setelah melaksanakan sholat Tahajud, selain berdoa, umat Islam juga dianjurkan untuk melengkapi ibadahnya dengan dzikir setelah sholat Tahajud. Berikut adalah beberapa dzikir yang bisa diamalkan setelah sholat Tahajud sesuai dengan sumber sebelumnya:

1. Membaca istighfar 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Latin: Astaghfirullahal ‘adhim wa atuubu ilaih.

Artinya: “Kami memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya.”

2. Mengucapkan Sholawat kepada Nabi Muhammad SAW 100 Kali

اَللّٰهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: Allaahumma shalli ‘ala sayyidinaa muhammadin wa ‘ala aali sayyidinaa Muhammad.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada penghulu kami Muhammad dan keluarganya.”

3. Bertawassul

Bertawassul kepada Rasulullah SAW, para sahabat, Syekh Abdul Qadir Jaelani, Syekh Ahmad Ad-Darhabi, kedua orang tua, dan kepada seluruh kaum muslimin serta muslimat.

4. Menyebutkan Asmaul Husna 100 Kali

يَا لَطِيْفُ يَا مُعِزُّ يَا حَمِيْدُ يَا جَلِيْلُ

Latin: Yaa lathiifu yaa mu’izzu yaa hamiidu yaa jaliilu.

Artinya: “Wahai Dzat yang memberi kelembutan, wahai Dzat yang memberi kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Terpuji, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran.”

5. Berdoa Sesuai Kebutuhan dan Keinginan

Anda dapat membaca doa apa saja sesuai kebutuhan dan keinginan. Berdoa lah dengan penuh kesungguhan, serta penuh keyakinan bahwa Allah SWT yang Maha Pemurah akan mengabulkannya.

Cara Membaca Dzikir dan Doa setelah Sholat Tahajud

Untuk melengkapi ibadah sholat Tahajud, berikut adalah langkah-langkah membaca dzikir dan doa setelah sholat Tahajud yang dapat Anda amalkan setelah menyelesaikan sholat Tahajud.

  1. Pastikan Anda menyelesaikan sholat Tahajud dengan penuh kekhusyukan, menghadap Allah SWT dengan sepenuh hati.
  2. Setelah selesai sholat Tahajud, bacalah doa setelah sholat Tahajud yang disebutkan di atas.
  3. Lanjutkan dengan membaca istighfar panjang di atas sebagai bentuk taubat dan permohonan ampunan kepada Allah SWT atas segala dosa yang telah dilakukan.
  4. Membaca kumpulan dzikir setelah sholat Tahajud untuk mengingat Allah SWT lebih banyak.
  5. Bacalah istighfar kepada Allah SWT 100 kali sebagai bentuk permohonan ampun yang tulus kepada Allah SWT.
  6. Setelah itu, bacalah sholawat kepada Nabi Muhammad SAW sebanyak 100 kali.
  7. Lakukan tawassul dengan menyebutkan nama Rasulullah SAW, para sahabat, serta tokoh-tokoh ulama seperti Syekh Abdul Qadir Jaelani dan Syekh Ahmad Ad-Darhabi, serta jamaah muslimin dan muslimat.
  8. Menyebutkan Asmaul Husna atau nama-nama Allah SWT Sebanyak 100 Kali untuk memperoleh keberkahan dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.
  9. Terakhir, berdoalah sesuai dengan kebutuhan pribadi Anda, baik itu untuk kesehatan, kemudahan rezeki, maupun keselamatan dunia dan akhirat.

Bacaan Doa sebelum Sholat Tahajud

Selain membaca dzikir dan doa setelah sholat Tahajud, ada pula doa yang dianjurkan untuk dibaca sebelum melaksanakan sholat Tahajud. Doa ini adalah bacaan yang rutin dibaca oleh Rasulullah SAW sebelum memulai sholat malamnya.

Mengutip dari buku Tangisan Malammu Dapat Mengubah Takdir karya Muhammad Khatib, berikut adalah bacaan doa sebelum sholat Tahajud yang bisa Anda amalkan.

اللَّهُمَّ رَبِّ جِبْرِيلَ وَمِيكَائِيلَ وَإِسْرَافِيلَ ، فَاطِرَ السَّمواتِ وَالْأَرْضَ عَالِمُ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ أَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيمَا كَانُوا فِيهِ يَخْتَلِفُونَ اهْدِنِي لِمَا اخْتُلِفَ فِيهِ مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مِنَ الْحَقِّ بِإِذْنِكَ إِنَّكَ تَهْدِي مَنْ تَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مستقيم

Latinnya: Allahumma rabbii Jibrila wa Mikaaila wa Israafila, faatiras-samaawati wal-ardhi ‘aalimal-ghaibi wash-shahaada, anta tahkumu baina ‘ibaadika fima kanoo feehi yakhtalifoona, ihdinee limaa ikhthulifa feehi minal-haqqi bi-idhnika innaka tahdee man tashaa’u ilaa siraatin mustaqim.

Artinya: “Ya Allah Tuhannya Jibril, Mikail, dan Israfil yang menciptakan langit dan bumi, Dzat Yang Mengetahui alam ghaib dan alam nyata. Engkaulah yang memutuskan perkara yang jadi pertentangan di antara hamba-hamba-Mu. Atas izin-Mu, tunjukkan kebenaran kepadaku dari apa yang dipertentangkan. Sesungguhnya Engkaulah Yang menunjukkan ke jalan yang lurus terhadap orang yang Engkau kehendaki.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

5 Doa agar Ujian Lancar dan Mendapat Nilai Bagus



Jakarta

Ada doa yang bisa dibaca untuk mengharapkan kelancaran ujian. Doa ini bisa dibaca para pelajar yang sedang bersiap menempuh ujian sekolah.

Berdoa jadi salah satu amalan yang dapat menolong kita dalam menjalani kehidupan ini. Seorang muslim dianjurkan untuk berdoa di segala kondisi, termasuk meminta kelancaran saat ujian.

Allah SWT berfirman dalam surah Ghafir ayat 60, yang mana Allah telah memerintahkan hamba-Nya untuk berdoa,


وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Dalam sebuah hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda: “Seorang hamba paling dekat dengan Tuhannya adalah tatkala ia sedang sujud, maka perbanyaklah berdoa (pada saat itu).” (HR Muslim)

Doa agar Ujian Lancar dan Mendapatkan Nilai Bagus

1. Doa agar Diberi Kesiapan Menghadapi Ujian

سُبْحَانَكَ اللَّهُمَّ لَأَعِلْمَ لَنَا إِلَّا مَا عَلَّمْتَنَا وَ عَلَّمْنَا مَا يَنْفَعُنَا وَبَارِكْ لَنَا فِي مَا عَلَّمْتَنَا إِنَّكَ أَنْتَ الْعَلِيمُ الْحَكِيمُ.
Arab Latin: Subhaanakallaahumma laa ilma lanaa illaa maa ‘allamtanaa wa’allimnaa maa yanfa’unaa wa baarik lanaa fii maa ‘allamtanaa innaka antal ‘aliimul hakiimu.

Artinya: “Maha Suci Engkau ya Allah, kami tidak akan memiliki ilmu kecuali Engkau mengajari kami, maka ajarilah kami ilmu yang bermanfaat bagi kami dan berkahilah kami dalam apa yang telah Engkau ajari untuk kami. Sesungguhnya Engkau Maha Tahu lagi Maha Bijaksana.”

2. Doa Menghadapi Ujian yang Sulit

اللَّهُمَّ لاَ سَهْلَ إِلا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلاً وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحُزْنَ إِذَا شِئْتَ سهلاً.

Arab Latin: Allaahumma laa sahla illaa maa ja’altahuu sahlan wa anta taj’alul huzna idzaa syi’ta sahlan.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan selain telah Engkau jadikan mudah, dan Engkau, jika Engkau kehendaki, dapat menjadikan kesedihan itu menjadi kemudahan.”

3. Doa Mengerjakan Ujian dengan Benar

اللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتَّبَاعَهُ وَأَرِنَا الْبَاطِلَ بَاطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ.

Arab Latin: Allaahumma arinal haqqa haqqan warzuqnat tibaa’ahu wa arinal baathila- baathila warzuqnaj tinaabahu.

Artinya: “Ya Allah, tunjukkanlah kepada kami kebenaran itu dan berilah kami kemampuan untuk mengikutinya, dan tunjukkan yang salah sebagai kesalahan dan berilah kami kemampuan untuk menjauhinya.”

4. Doa Memohon Lulus Ujian

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ وَالْهَادِ إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيمِ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ الْعَظِيمِ

Arab Latin: Allaahumma shalli alaasayyidinaamuhammadinil faatihi limaa ughliqa wal khaatimi limaa sabaqa naashiril haqqi bil haqqi wal haadi ilaa shiraathikal mustaqiimi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi haqqa qadrihi wamiqdaarihil ‘azhimi.

Artinya: “Ya Allah limpahkanlah rahmat dan keagungan atas tuan kami, Nabi Muhammad Saw., yang menjadi pembuka bagi segala yang terkunci yang menjadi penutup bagi segala yang dahulu, yang memperjuangkan kebenaran dengan kebenaran dan yang menunjukan kepada-Mu yang lurus, dan juga atas keluarga dan para sahabatnya dengan hak kapasitas dan derajat yang agung.”

5. Doa Dilancarkan Ujian Lisan

رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي وَيَسِّرْ لِي أَمْرِيوَاحْلُلْ عُقْدَةً مِنْ لِسَا نِييَفْقَهُوا قَوْلِي

Arab latin: Rabbisyah li sadri wa yassir li amri wahlul ‘uqdatam mil lisani yafqahu qauli

Artinya: Ya Rabb-ku, lapangkanlah dadaku dan ringankanlah segala urusanku, dan lepaskanlah kekakuan dari lidahku agar mereka mengerti perkataanku.

Doa ini tercantum dalam Al-Qur’an surah Taha ayat 25-28.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com