Category Archives: Doa Hadits

Doa Buka Puasa Senin Kamis dan Keutamaan Mengamalkannya


Jakarta

Doa buka puasa merupakan bacaan yang dianjurkan untuk diamalkan. Terlebih, doa orang yang berpuasa ketika berbuka tergolong mustajab.

Keutamaan tersebut diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Ada tiga golongan orang yang tidak akan ditolak doa mereka: orang yang berpuasa hingga berbuka, pemimpin yang adil, dan orang yang dizalimi.” (HR Tirmidzi)


Puasa sendiri merupakan amalan menahan diri sejak terbit fajar sampai terbenamnya matahari. Diterangkan dalam buku Hikmah Puasa yang Terlupa karya Firdaus Aden, makna menahan ini tidak hanya berkaitan dengan makan dan minum melainkan segala hal yang dapat membatalkan puasa.

Setidaknya ada dua jenis puasa berdasarkan hukumnya, yaitu wajib dan sunnah. Puasa wajib harus dilaksanakan karena hukumnya wajib. Apabila tidak dikerjakan, muslim akan berdosa.

Sementara itu, puasa sunnah dikerjakan dengan tujuan meraih pahala dan jika tidak diamalkan juga tidak masalah, muslim tidak berdosa.

Salah satu puasa sunnah adalah puasa Senin Kamis. Amalan ini dianjurkan oleh Nabi SAW seperti diterangkan dalam hadits dari Abu Hurairah RA,

“Amal-amal perbuatan itu diajukan ke hadapan Allah pada hari Senin dan Kamis. Oleh karenanya, aku ingin agar amal-amal perbuatanku itu diajukan saat aku sedang berpuasa.” (HR At-Tirmidzi)

Dalam menjalankan puasa Senin Kamis, muslim bisa membaca doa ketika buka puasa.

Doa Buka Puasa Senin Kamis

Ada sejumlah versi bacaan doa buka puasa. Berikut dua di antaranya sebagaimana disebutkan dalam hadits yang terdapat dalam buku 99 Doa dan Zikir Harian untuk Muslimah karya Wulan Mulya Pratiwi.

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Arab latin: Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Kemudian, doa buka puasa versi kedua merujuk pada hadits dari Abu Daud dengan bacaan sebagai berikut,

ذَهَبَ الظَّمَـأُ، وابْــتَلَّتِ العُرُوقُ، وثَــبَتَ الأَجْرُ إِن شَاءَ اللهُ

Arab latin: Dzahabaz zhama’u wabtallatil ‘uruqu wa tsabatal ajru, insyaallah

Artinya: “Rasa dahaga telah hilang, kerongkongan telah basah dan atas kehendak Allah pahala telah ditetapkan. Insya Allah.” (HR Abu Daud)

Menurut penjelasan Syekh Zainuddin Al-Malibari dalam kitab Fath al-Mu’in, doa allahumma lakasumtu bisa dibaca bagi orang yang berbuka puasa dengan makanan, sedangkan doa dzahabaz zhama’u dibaca bagi orang yang berbuka dengan air.

Keutamaan Membaca Doa Buka Puasa Senin Kamis

Menukil dari buku Puasa Bukan Hanya saat Ramadhan yang disusun Ahmad Sarwat, ada beberapa keutamaan dari membaca doa buka puasa. Membaca doa buka puasa sama artinya dengan mengucap syukur atas nikmat yang Allah SWT berikan.

Selain itu, keutamaan lain dari membaca doa buka puasa adalah doanya tidak tertolak. Ini didasarkan dari hadits Abdullah bin Amr bin al-Ash, Rasulullah SAW bersabda,

“Bagi orang yang berpuasa ketika sedang berbuka ada doa yang tak akan tertolak.” (HR Tirmidzi)

Jadwal Puasa Senin Kamis Desember 2024

Merujuk pada Kalender Hijriah 2024 terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), berikut jadwal puasa sunnah Senin Kamis bulan Desember 2024.

  • Senin, 2 Desember 2024: 30 Jumadil Awal 1446 H
  • Kamis, 5 Desember 2024: 3 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 9 Desember 2024: 7 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 12 Desember 2024: 10 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 16 Desember 2024: 14 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 19 Desember 2024: 17 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 23 Desember 2024: 21 Jumadil Akhir 1446 H
  • Kamis, 26 Desember 2024: 24 Jumadil Akhir 1446 H
  • Senin, 30 Desember 2024: 28 Jumadil Akhir 1446 H

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Terhindar dari Ain Lengkap dengan Cara Mencegah dan Menyembuhkannya


Jakarta

Doa terhindar dari ain dibaca agar muslim dilindungi oleh Allah SWT dari penyakit ain. Penyakit ini timbul akibat pandangan mata.

Nyatanya pengaruh ain dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Ain adalah sesuatu yang nyata.” (HR Bukhari, Abu Dawud, Tirmidzi, Malik dan Ahmad)


Menukil dari buku Doa Zikir Wirid & Pengobatan Islami Paling Mustajab susunan Ipnu R Noegroho, ain adalah penyakit yang menyerang jasmani atau rohani akibat pandangan mata oleh orang yang dengki atau iri. Dari situlah setan memanfaatkan kesempatan dengan menimbulkan bahaya bagi orang yang terkena penyakit ain.

Perlu dipahami, penyakit ain timbul jika pandangan mata berasal dari orang yang memiliki sifat hasad. Jika pandangan mata bukan dari orang yang hasad, tidak akan terkena penyakit ain. Hasad sendiri merupakan sifat buruk dan tergolong sebagai penyakit hati.

Hasad diartikan sebagai rasa dengki ketika seseorang tidak senang melihat kebahagiaan orang lain. Sifat ini mendatangkan kemudharatan terhadap jasmani maupun rohani.

Bacaan Doa Terhindar dari Ain

Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha memaparkan doa agar terhindar dari penyakit ain. Doa ini pernah diamalkan oleh Rasulullah SAW untuk cucunya yaitu Hasan dan Husain.

Dari Ibnu Abbas RA, Nabi SAW bersabda,

أُعِيْذُكَ بِكَلِمَاتِ اللَّهِ التَّامَّةِ مِنْ كُلِّ شَيْطَانٍ وَهَامَّةٍ وَمِنْ كُلِّ عَيْنٍ لَامَّةٍ

Arab latin: U’iidzuka bikalimatillahit taammati min kulli syaithaanin wa haammatin wa min kulli ‘ainin laammatin

Artinya: “Aku memohon perlindungan kepada Allah untuk kamu dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari semua setan dan binatang yang berbahaya serta dari ain yang mencela.” (HR Bukhari)

Kata ‘u’iidzuka’ diperuntukkan bagi laki-laki. Jika doa dibacakan untuk perempuan, kata tersebut bisa diganti ‘u’iidzuki’

Selain doa tersebut, ada juga bacaan lainnya yang dapat diamalkan muslim sebagaimana dinukil dari Majalah Kesehatan Muslim: Lebih Dekat Tentang Khitan karya dr. Raehanul Bahren dkk. Doa diamalkan untuk melindungi anak dari penyakit ain.

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Arab latin: A’ūdzu bi kalimātillāhit tāmmāti min syarri mā khalaq.

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan ciptaan-Nya.” (HR Muslim dan Ibnu Sinni)

Cara Mencegah Penyakit Ain

Ada beberapa cara yang dapat dilakukan muslim untuk mencegah penyakit ain. Berikut bahasannya yang dikutip dari Syarah Hisnul Muslim susunan Syaikh Majdi Abdul Wahab Al-Ahmad yang diterjemahkan Abdul Rosyad Shiddiq,

1. Membaca berbagai dzikir, doa, surat al-muawwidzatain (Surat Al Falaq dan Surat An Nas), serta lafal ta’awwudz

2. Membaca doa berikut agar orang yang dipandang tidak terkena penyakit ain,

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ اللَّهُمَّ بَارِكْ عَلَيْهِ

Arab latin: Maa syaa-allaahu laa quwwata illa billaahi Allahumma baarik ‘alaih

Artinya: “(Inilah) apa yang dikehendaki Allah, tiada kekuatan selain dengan Allah, ya Allah berkahilah ia.”

3. Hindari ria atau pamer akan sesuatu yang memunculkan ketakjuban bagi orang yang menatapnya

Cara Menyembuhkan Penyakit Ain

Berikut cara menyembuhkan penyakit ain yang dikutip dari buku Ensiklopedia Ruqyah oleh Iding Sanus,

1. Mandi

Cara menyembuhkan penyakit ain yang pertama adalah mandi. Nantinya, air bekas mandi diguyurkan ke belakang tubuh orang yang terkena penyakit ain.

Abu Umamah bin Sahl bin Hunaif berkata, “Amir bin Rabi’a melihat Sahl bin Hunaif yang sedang mandi (di tempat pemandian umum) seraya berkata, ‘Aku belum pernah melihat seperti hari ini kulit yang disembunyikan.’ Maka Sahl pingsan. Lalu ditanyakan kepada Nabi SAW lantas dikatakan kepada beliau, ‘Wahai Rasulullah, mengapa Sahl begini. Demi Allah, ia tidak mengangkat kepalanya dan tidak pula siuman.

Beliau bertanya, ‘Apakah kalian mendakwa seseorang mengenainya?’ Mereka menjawab, “Amir bin Rabi’ah telah memandangnya.’ Maka beliau memanggil Amir dan memarahinya, seraya bersabda, ‘Mengapa salah seorang dari kalian membunuh saudaranya. Mengapa ketika kamu melihat sesuatu yang mengagumkanmu, kamu tidak mendoakan keberkahan untuknya?’ Kemudian beliau bersabda kepadanya ‘Mandilah untuknya.’

Lalu ia membasuh wajahnya, kedua tangannya dan kedua sikunya, kedua lututnya dan ujung kedua kakinya, dan bagian dalam sarungnya dalam suatu bejana. Kemudian air itu diguyurkan di atasnya, yang diguyurkan oleh seseorang di atas kepalanya dan punggungnya dari belakangnya. Ia meletakkan bejana di belakangnya. Setelah melakukan demikian, Sahl bangkit bersama orang-orang tanpa merasakan sakit lagi.” (HR Muslim dan An-Nasai)

2. Wudhu

Selanjutnya berwudhu. Orang yang terkena ain diminta untuk berwudhu dan bekas air wudhu diguyurkan ke belakang badan korban.

Aisyah RA berkata, “Orang yang menimpakan ain diperintahkan supaya berwudhu, kemudian orang yang tertimpa ain mandi darinya.” (HR Abu Daud)

3. Ruqyah

Cara yang terakhir adalah ruqyah. Orang yang terkena penyakit ain dapat diobati dengan ruqyah, ada beberapa cara dan doa khusus yang berkenaan dengan penyakit ain.

Dalam sebuah hadits dikatakan, “Wahai Rasulullah, Bani Ja’far terkena penyakit aain, bolehkah kami minta mereka diruqyah? Nabi menjawab: iya boleh. Andaikan ada yang bisa mendahului takdir, itulah aain.” (HR Tirmidzi)

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Puasa 87 Hari Lagi, Baca Doa Ini agar Dipanjangkan Umur sampai Bulan Ramadan


Jakarta

Puasa Ramadan 1446 H/2025 M akan tiba sekitar tiga bulan lagi. Menyambut datangnya waktu istimewa tersebut, umat Islam bisa memanjatkan doa agar dipanjangkan umur sampai bulan Ramadan.

Ramadan adalah bulan ke-9 dalam kalender Hijriah. Bulan ini memiliki banyak keistimewaan di atas bulan-bulan lainnya.

Keistimewaan bulan Ramadan dijelaskan dalam sejumlah ayat Al-Qur’an dan hadits. Dalam surah Al Baqarah ayat 185 dikatakan Ramadan adalah bulan diturunkannya Al-Qur’an dan bulan wajib berpuasa. Allah SWT berfirman,


شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِيْٓ اُنْزِلَ فِيْهِ الْقُرْاٰنُ هُدًى لِّلنَّاسِ وَبَيِّنٰتٍ مِّنَ الْهُدٰى وَالْفُرْقَانِۚ فَمَنْ شَهِدَ مِنْكُمُ الشَّهْرَ فَلْيَصُمْهُ ۗ وَمَنْ كَانَ مَرِيْضًا اَوْ عَلٰى سَفَرٍ فَعِدَّةٌ مِّنْ اَيَّامٍ اُخَرَ ۗ يُرِيْدُ اللّٰهُ بِكُمُ الْيُسْرَ وَلَا يُرِيْدُ بِكُمُ الْعُسْرَ ۖ وَلِتُكْمِلُوا الْعِدَّةَ وَلِتُكَبِّرُوا اللّٰهَ عَلٰى مَا هَدٰىكُمْ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُوْنَ ١٨٥

Artinya: “Bulan Ramadan adalah (bulan) yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu serta pembeda (antara yang hak dan yang batil). Oleh karena itu, siapa di antara kamu hadir (di tempat tinggalnya atau bukan musafir) pada bulan itu, berpuasalah. Siapa yang sakit atau dalam perjalanan (lalu tidak berpuasa), maka (wajib menggantinya) sebanyak hari (yang ditinggalkannya) pada hari-hari yang lain. Allah menghendaki kemudahan bagimu dan tidak menghendaki kesukaran. Hendaklah kamu mencukupkan bilangannya dan mengagungkan Allah atas petunjuk-Nya yang diberikan kepadamu agar kamu bersyukur.”

Ramadan juga menjadi bulan yang di dalamnya terdapat malam Lailatul Qadar, malam yang penuh kemuliaan. Sebagaimana firman Allah SWT dalam surah Al-Qadr ayat 1-3,

اِنَّآ اَنْزَلْنٰهُ فِيْ لَيْلَةِ الْقَدْرِ ١ وَمَآ اَدْرٰىكَ مَا لَيْلَةُ الْقَدْرِۗ ٢ لَيْلَةُ الْقَدْرِ ەۙ خَيْرٌ مِّنْ اَلْفِ شَهْرٍۗ ٣

Artinya: “Sesungguhnya Kami telah menurunkannya (Al-Qur’an) pada Lailatul Qadar. Tahukah kamu apakah Lailatul Qadar itu? Lailatulqadar itu lebih baik daripada seribu bulan.”

Kemudian dalam hadits dikatakan, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu neraka ditutup pada Ramadan. Rasulullah SAW bersabda,

إِذَا دَخَلَ رَمَضَانُ فُتِحَتْ أَبْوَابُ الجَنَّةِ وَ أُغْلِقَتْ أَبْوَابُ جَهَنَّمَ وَ سُلْسِلَتِ الشَّيَاطِينُ

Artinya: “Apabila Ramadan telah masuk, pintu-pintu surga dibuka dan pintu-pintu jahannam ditutup serta setan-setan dibelenggu.” (Muttafaq ‘Alaih)

Menurut kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama RI, 1 Ramadan 1446 H jatuh pada 1 Maret 2025. Jika dihitung mundur, Ramadan 2025 tinggal 87 hari lagi. Meski demikian, penetapan awal Ramadan masih menunggu hasil sidang isbat yang digelar pada 29 Sya’ban.

Umat Islam bisa memanjatkan doa agar dipertemukan bulan Ramadan. Mengingat bertemu bulan Ramadan adalah suatu nikmat. Imam an-Nawawi dalam kitab Al Adzkar mengatakan, siapa pun yang mendapatkan nikmat atau dihindarkan dari kemurkaan Allah SWT dianjurkan bersujud syukur kepada Allah SWT atau memuji Allah SWT atas pemberian-Nya.

Doa agar Dipanjangkan Umur sampai Bulan Ramadan

Ada sebuah hadits yang menyebut Rasulullah SAW memanjatkan doa agar dipertemukan dengan bulan Ramadan. Doa ini beliau baca saat memasuki bulan Rajab. Berikut bacaannya:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْ رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma barik lanaa fi rojab wa sya’baan wa ballighnaa ramadhaan

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan hadirnya bulan Rajab dan bulan Sya’ban dan sampaikanlah kami dengan bulan Ramadan.”

Doa tersebut terdapat dalam hadits yang dikeluarkan Imam Ahmad dalam Musnad, Al-Baihaqi dalam Syu’abul Iman, dan Imam an-Nawawi dalam Al Adzkar.

Dalam hadits yang dikeluarkan Imam Bukhari dalam Al Adab Al Mufrad dari jalur Anas RA dan lainnya, Rasulullah SAW juga pernah memanjatkan doa untuk pelayannya, Anas, agar panjang umur dan banyak harta. Berikut bacaan doanya:

اللَّهُمَّ أَكْثِرْ مَالَهُ وَوَلَدَهُ وَأَطِلْ حَيَاتَهُ وَاغْفِرْ لَهُ

Allahumma aktsir malahu wa waladahu wa athil hayaatahu waghfirlahu

Artinya: “Ya Allah, perbanyaklah harta dan anaknya, panjangkanlah umurnya dan ampunilah dia.”

Silaturahmi Memperpanjang Umur

Selain berdoa, ada amalan lain yang bisa memperpanjang umur. Masih dalam Al Adab Al Mufrad, Imam Bukhari mengeluarkan hadits bahwa silaturahmi memperpanjang umur. Diriwayatkan dari Anas ibnu Malik bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ أَحَبَّ أَنْ يُبْسَطَ لَهُ فِي رِزْقِهِ، وَيُنْسَأَ لَهُ فِي أَثَرِهِ، فَلْيَصِلْ رَحِمَهُ

Artinya: “Barang siapa ingin dilapangkan rezekinya dan ditambah umurnya, maka hendaklah menjalin silaturahmi.” (Shahih dalam kitab Shahih Abu Daud)

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

4 Doa saat Angin Bertiup Kencang, Amalkan agar Senantiasa Dilindungi Allah SWT



Jakarta

Ada doa yang bisa diamalkan ketika merasakan angin berhembus kencang. Doa ini berisi harapan agar Allah SWT senantiasa memberi perlindungan dari azab-Nya.

Angin adalah salah satu tanda kekuasaan Allah SWT. Angin diciptakan sebagai pembawa kabar berita gembira. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ar-Rum ayat 46,

وَمِنْ ءَايَٰتِهِۦٓ أَن يُرْسِلَ ٱلرِّيَاحَ مُبَشِّرَٰتٍ وَلِيُذِيقَكُم مِّن رَّحْمَتِهِۦ وَلِتَجْرِىَ ٱلْفُلْكُ بِأَمْرِهِۦ وَلِتَبْتَغُوا۟ مِن فَضْلِهِۦ وَلَعَلَّكُمْ تَشْكُرُونَ


Artinya: Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya adalah bahwa Dia mengirimkan angin sebagai pembawa berita gembira dan untuk merasakan kepadamu sebagian dari rahmat-Nya dan supaya kapal dapat berlayar dengan perintah-Nya dan (juga) supaya kamu dapat mencari karunia-Nya; mudah-mudah kamu bersyukur.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda, “Janganlah kalian mencaci angin karena angin itu diperintah”.

Doa Angin Kencang: Arab, Latin dan Artinya

Berikut beberapa doa angin kencang yang bisa dibaca muslim seperti dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat, Doa, Zikir & Shalawat susunan Ustaz Enjang Burhanudin Yusuf.

1. Doa Angin Kencang Versi Pertama

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا

Allahumma innii as’aluka khairahaa wa a’uudzubika min syarriha

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, serta aku berlindung kepada-Mu dari keburukannya.” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah)

2. Doa Angin Kencang Versi Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ خَيْرَهَا وَخَيْرَ مَا فِيْهَا وَخَيْرَ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهَا وَشَرِّ مَا فِيْهَا وَشَرِّ مَا أُرْسِلْتَ بِهِ

Allahumma innii as’aluka khairahaa wa khaira maa fiiha wa khaira maa ursilat bihi wa a’uudzubika min syarrihaa wa syarri maa fiiha wa syarri maa ursilat bihi.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku mohon kepada-Mu kebaikan angin ini, kebaikan apa yang ada padanya, dan kebaikan pada tujuan angin ini dihembuskan. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan angin ini, keburukan apa yang ada padanya, dan keburukan tujuan angin ini dihembuskan.” (HR Muslim dan Tirmidzi)

3. Doa Angin Kencang Versi Ketiga

Saat melihat angin, Rasulullah SAW menganjurkan untuk berdoa memohon kebaikan dan berlindung kepada Allah dari keburukannya. Dalam sebuah hadits dikatakan,

عن أبي هريرة قال: سمعت النبي صلي الله عليه وسلم يقول: الريح من روح الله تعالي تأتي بالرحمة وتأتي بالعذاب, فإذا رأيتموها فلا تسبوها واسألوا الله خيرها واستعيذوا بالله من شرها

Artinya: “Dari Sayyidina Abu Hurairah RA beliau berkata: “Aku mendengar Nabi SAW bersabda: ‘Angin adalah bagian dari pemberian Allah, bisa membawa rahmat dan juga bisa membawa azab. Jika kalian melihatnya, jangan mencelanya, mohonlah kepada Allah kebaikannya dan berlindunglah kepada Allah dari keburukannya.”

Dari Sayyidah Aisyah RA sesungguhnya Nabi SAW ketika melihat awan hitam di langit, beliau langsung meninggalkan pekerjaan, meskipun beliau sedang melakukan salat, kemudian berucap: “Allahumma innî a’ûdzu bika min syarrihâ” (ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari keburukan awan ini).” Dan ketika turun hujan, beliau berucap: “Allahumma shayyiban nâfi’an (ya Allah turunkanlah hujan yang membawa manfaat dan kesenangan).”

4. Doa Angin Kencang Versi Keempat

اللَّهُمّ حَوَالَيْنَا وَلَا عَلَيْنَا,اللَّهُمَّ عَلَى الْآكَامِ وَالْجِبَالِ وَالظِّرَابِ وَبُطُونِ الْأَوْدِيَةِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ

Allahumma haawalaina wa laa ‘alaina. Allahumma ‘alal aakami wal jibaali, wazh zhiroobi, wa buthunil awdiyati, wa manaabitisy syajari.

Artinya: “Ya Allah, turunkanlah hujan di sekitar kami, bukan untuk merusak kami. Ya Allah, turunkan lah hujan ke dataran tinggi, gunung-gunung, bukit-bukit, perut lembah, dan tempat tumbuhnya pepohonan.” (HR Bukhari)

H. Hamdan Hamedan, MA. dalam bukunya yang berjudul Doa dan Zikir Sepanjang Tahun mengatakan doa-doa ini merupakan sebuah harapan agar angin (atau hujan yang hendak turun itu) bermanfaat dan tidak merusak. Aisyah RA menceritakan bahwa pernah suatu ketika langit gelap berawan dan Rasulullah SAW kelihatan pucat, keluar masuk rumah, ke depan dan ke belakang. Dan jika hujan turun, beliau pun merasa lega. Hal itu dapat diketahui dari raut wajahnya.

Aisyah RA berkata, “Aku menanyakan hal itu pada Rasulullah SAW, lalu beliau berkata, “Wahai Aisyah, kalau cuaca seperti ini, aku khawatir jangan-jangan akan terjadi seperti apa yang diungkapkan oleh kaum ‘Aad. Maka tatkala mereka melihat azab itu berupa awan yang menuju ke lembah-lembah mereka. berkatalah mereka, “Inilah awan yang akan menurunkan hujan kepada kami.” (HR Muslim)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Ini Dampaknya Rutin Dzikir Al-Mujib 55 Kali


Jakarta

Allah SWT memiliki Asmaul Husna atau 99 nama agung yang tercermin dari sifat-sifatNya. Melalui Surat Al-A’raf ayat 180, Dia menganjurkan para hamba untuk berdoa dengan menyebut Asmaul Husna.

وَلِلّٰهِ الْاَسْمَاۤءُ الْحُسْنٰى فَادْعُوْهُ بِهَاۖ وَذَرُوا الَّذِيْنَ يُلْحِدُوْنَ فِيْٓ اَسْمَاۤىِٕهٖۗ سَيُجْزَوْنَ مَا كَانُوْا يَعْمَلُوْنَ ۖ – 180

Artinya: “Allah memiliki Asmaul Husna (nama-nama yang terbaik). Maka, bermohonlah kepada-Nya dengan menyebut (Asmaul Husna) itu dan tinggalkanlah orang-orang yang menyalahartikan nama-nama-Nya. Mereka kelak akan mendapat balasan atas apa yang telah mereka kerjakan.”


Salah satu namaNya yang dapat disematkan dalam doa yaitu Ya Mujib atau Al-Mujib, artinya Maha Mengabulkan. Ada ulama berkata bahwa barang siapa selalu menyelipkan asma-Nya itu dalam doa maka keinginannya akan diperkenankan oleh-Nya. Lantas, bagaimana cara mengamalkan Asmaul Husna Al-Mujib?

Dzikir Al-Mujib: Arab, Latin, dan Terjemahan

الْمُجِيبُ

Arab latin: Al-mujib.

Artinya: “Maha Mengabulkan.”

Cara Mengamalkan Dzikir Al-Mujib

Ulama tasawuf kelahiran Aljazair Syekh Ahmad bin Ali al-Buni, dalam kitabnya Syamsul Ma’arif Wa Latha’iful ‘Awarif, menganjurkan hendaknya membaca dzikir Al-Mujib sebanyak 55 kali setelah sholat Subuh. Dengan rutin dan istiqomah mengamalkan Al-Mujib, doa apa pun yang dipanjatkan Insyaallah akan diijabah oleh-Nya.

Asma Allah satu ini juga dianjurkan untuk senantiasa disebut selama berdoa. Rasulullah SAW pernah bersabda bahwa orang yang membaca doa dengan menyematkan Asmaul Husna di dalamnya niscaya diperkenankan doanya tersebut.

Dari Anas bin Malik RA, ia berkata: “Rasulullah SAW masuk ke masjid. Di dalam masjid ada seorang lelaki mendirikan sholat dan dia berdoa. Dalam doanya dia mengucapkan, ‘Ya Allah, tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Engkaulah ya Allah Dzat yang memberi kenikmatan, Engkaulah Dzat yang menciptakan langit dan bumi, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan’.”

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Tahukah kamu sekalian, orang itu berdoa dengan apa? Dia menyebut nama Allah yang Agung di dalam doanya. Yang apabila nama-Nya disebut, Allah pasti mengabulkan doanya, dan apabila memohon sesuatu dengan-Nya pasti diberi.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Nasa’i, dan Ibnu Majah)

Selain rutin membaca dzikir Al-Mujib 55 kali, seorang muslim juga wajib melakukan amal ibadah lain yang bersifat wajib dan sunnah. Doa dan usaha yang dilakukan seorang muslim berperan besar dalam menentukan terkabulnya hajat.

(azn/row)



Sumber : www.detik.com

Doa Iftitah Lengkap dengan Latin, Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Doa iftitah adalah doa yang dibaca pada awal sholat, tepatnya setelah takbiratul ihram dan sebelum membaca surah Al-Fatihah. Ada beberapa macam bacaan doa iftitah.

Imam an-Nawawi dalam kitab Al-Adzkar yang diterjemahkan Abu Firly Bassam Taqiy menjelaskan, membaca doa iftitah dalam sholat hukumnya sunnah bukan kewajiban. Sehingga jika seorang muslim meninggalkannya, sholatnya tetap sah tanpa perlu sujud sahwi.

Meskipun demikian, banyak yang menganggap penting untuk mengamalkan doa ini karena besarnya keutamaan yang terkandung.


Seandainya doa iftitah tertinggal pada rakaat pertama, baik karena lupa atau sengaja, ia tidak bisa dibaca pada rakaat berikutnya. Hal ini dikarenakan waktunya telah habis, dan mengerjakannya setelah itu akan menjadi makruh. Meskipun demikian, sholat yang dilakukan tetap sah.

Sebagai makmum yang telat melaksanakan sholatnya dan menjumpai imam pada salah satu rakaat, seorang muslim boleh mengerjakan doa iftitah jika ia merasa tidak akan melewatkan bacaan surah Al-Fatihah. Jika khawatir tertinggal, sebaiknya membaca Al-Fatihah karena hukumnya wajib, sedangkan doa iftitah hanya sunnah.

Bacaan Doa Iftitah Lengkap: Arab, Latin dan Artinya

اللَّهُ أَكْبَرُ كَبِيراً، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ كَثِيراً، وَسُبْحَانَ اللَّهِ بُكْرَةً وَأَصِيْلاً، وَجَّهْتُ وَجْهِيَ لِلَّذِي فَطَرَ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ حَنِيفاً مُسْلِمِاً وَمَا أَنَا مِنَ الْمُشْرِكِينَ، إِنَّ صَلَاتِي وَنُسُكِي وَمَحْيَايَ وَمَمَاتِي لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ لَا شَرِيكَ لَهُ وَبِذَلِكَ أُمِرْتُ وَأَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Allāhu Akbaru Kabīrā, wal-ḥamdu Lillāhi Kathīrā, wa subḥāna Allāhi bukratan wa asīlā, wajjahtu wajhīya lilladhī faṭara as-samāwāti wal-arḍa ḥanīfāan musliman wamā anā mina al-mushrikīn, inna ṣalātī wa nusukī wa maḥyāya wamamātī Lillāhi rabbil-‘ālamīn, lā sharīka lahu wabi-dhālika umirtu wa anā mina al-muslimīn.

Artinya: “Allah Maha Besar dengan sebesar-besarnya, dan segala puji bagi Allah dengan sebanyak-banyaknya. Maha Suci Allah pagi dan petang. Aku menghadapkan diriku kepada Tuhan Yang telah menciptakan langit dan bumi dengan meluruskan ketaatan kepada-Nya dan berserah diri, dan aku bukan termasuk orang-orang yang musyrik. Sesungguhnya sholatku, semua ibadahku, hidup dan matiku hanyalah bagi Allah, Rabb semesta alam; tiada sekutu bagi-Nya. Dan dengan demikianlah aku diperintahkan, dan aku adalah termasuk orang-orang yang muslim.”

Doa iftitah ini adalah doa iftitah yang sering dibaca oleh umat Islam saat melaksanakan sholat. Namun, untuk versi lengkapnya, dapat melanjutkan dengan membaca doa berikut ini.

، اللَّهُمَّ أَنْتَ المَلِكُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، أَنْتَ رَبِّي وَأَنَا عَبْدُكَ، ظَلَمْتُ نَفْسِي وَاعْتَرَفْتُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي ذُنُوبِي جَمِيعاً، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُالذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ، وَاهْدِنِي لِأَحْسَنِ الْأَخْلَاقِ لَا يَهْدِي لِأَحْسَنِهَا إِلَّا أَنْتَ وَاصْرِفْ عَنِّي سَيِّئَهَا لَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ، لَبَّيْكَ وَسَعْدَيْكَ والخَيْرُ كُلَّهُ فِي يَدَيْكَ، وَالشَّرُّ لَيْسَ إِلَيْكَ، أَنَا بِكَ وَإِلَيْكَ، تَبَارَكْتَ وَتَعَالَيْتَ، أَسْتَغْفِرُكَ وَأَتُوْبُ إِلَيْكَ

Allahumma Anta al-Malik, la ilaha illa Anta, Anta rabbi wa ana abduka, zhalamtu nafsi wa i’tarafhtu bidhambi, faghfir li dhunubi jami’an, fa’innahu la yaghfiru adhdhunuba illa Anta, wahdini li ahsani al-akhlaqi la yahdi li ahsaniha illa Anta, wa asrif ‘anni sayyi’aha la yasrifu sayyi’aha illa Anta, labbaik wa sa’daik wal-khayru kulluhu fi yadika, wal-sharru laysa ilayk, ana bika wa ilayk, tabarakta wa ta’alayt, astaghfiruka wa atubu ilayk.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Raja, tiada Tuhan selain Engkau. Engkau adalah Rabbku, dan aku adalah hamba-Mu. Aku telah berbuat aniaya terhadap diriku sendiri dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah segala dosaku; tiada seorang pun yang dapat mengampuni dosa-dosa kecuali Engkau. Berilah aku petunjuk kepada akhlak yang paling baik, tiada seorang pun yang dapat memberikan petunjuk kepada akhlak yang paling baik kecuali Engkau, dan palingkanlah diriku dari akhlak yang buruk, tiada seorang pun yang dapat memalingkan dari akhlak yang buruk kecuali Engkau. Aku penuhi seruan-Mu dan aku merasa bahagia dengan menjatahkan seruan-Mu. Semua kebaikan berada di tangan kekuasaan-Mu, dan kejahatan itu bukan bersumber dari-Mu, aku memohon pertolongan kepada-Mu dan berserah diri kepada-Mu, Maha Agung lagi Maha Tinggi Engkau, aku memohon ampun kepada-Mu dan bertobat kepada-Mu.”

Selain itu, ada juga bacaan doa iftitah dengan lafaz berikut,

اللَّهُمَّ بَاعِدْ بَيْنِي وَبَيْنَ خَطَايَايَ كَمَا بَاعَدْتَ بَيْنَ الْمَشْرِقِ وَالمَغْرِبِ، اللَّهُمَّ نَقْنِي مِنْ خَطَايَايَ كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، اللَّهُمَّ اغْسِلْنِي مِنْ خَطَايَايَ بِالثَّلْجِ وَالْمَاءِ وَالْبَرَدِ

Allahumma ba’id bayni wa bayna khatayaya kama ba’adta baynal-mashriqi wal-maghrib. Allahumma naqni min khatayaya kama yunakka at-thawbul-abyadu minad-danas. Allahumma ighsilni min khatayaya bith-thalji wal-ma’i wal-barradi.

Artinya: “Ya Allah, jauhkanlah antara diriku dan dosa-dosaku, sebagaimana Engkau jauhkan antara timur dan barat. Ya Allah, bersihkanlah diriku dari dosa-dosaku sebagaimana baju putih dibersihkan dari kotorannya. Ya Allah, cucilah diriku dari dosa-dosaku dengan salju, air, dan embun.”

Keutamaan Membaca Doa Iftitah

Doa iftitah memiliki banyak keutamaan. Berikut beberapa keutamaan doa uftitah dikutip dari buku Kutemukan Engkau dalam Tahajjudku karya Muhammad Ainur Rasyid dan arsip detikHikmah.

1. Pintu Langit Dibuka

Salah satu keutamaan doa iftitah yang paling dikenal adalah dibukanya pintu-pintu langit saat doa ini dibaca. Sebagaimana diriwayatkan dalam hadits dari Ibnu Umar RA, Rasulullah SAW sangat mengagumi bacaan ini karena dengan membaca doa iftitah, pintu-pintu langit dibuka. “Sungguh aku sangat kagum dengan ucapan tadi sebab pintu-pintu langit dibuka karena kalimat itu.” (HR Muslim)

2. Bacaan yang Disukai Nabi Muhammad SAW

Doa iftitah adalah doa yang sangat disukai Rasulullah SAW, bahkan menjadi bacaan utama beliau ketika memulai sholat malam. Aisyah RA mengisahkan bahwa setiap kali Rasulullah SAW bangun malam untuk sholat, beliau selalu memulai dengan doa iftitah.

3. Pujian kepada Allah SWT

Doa iftitah dimulai dengan pujian-pujian untuk Allah SWT. Dengan memulai sholat menggunakan doa ini, seorang muslim mengagungkan dan menyucikan Allah SWT.

4. Penyerahan Total kepada Allah SWT

Doa iftitah juga mengandung komitmen untuk menyerahkan diri sepenuhnya kepada Allah SWT. Ketika kita mengucapkan kalimat “wamaa ana minal musyrikin” (dan aku tidak termasuk orang-orang yang mempersekutukan-Nya), kita menegaskan bahwa hanya kepada-Nya lah kita menyerahkan segala urusan, menjauhkan diri dari syirik dan keyakinan yang salah.

5. Komitmen untuk Tidak Menyekutukan Allah SWT

Selain penyerahan diri, doa ini juga mengingatkan akan komitmen untuk tidak menyekutukan Allah SWT. Dengan kalimat “laa syariika lahu” (tidak ada sekutu bagi-Nya), menunjukkan keyakinan bahwa Allah SWT adalah satu-satunya Tuhan yang berhak disembah, dan berjanji untuk tidak mempersekutukan-Nya dengan apa pun.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Ini Waktu Terbaik Membaca Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca sayyidul istighfar tidak hanya mendatangkan pahala yang besar, tetapi juga luasnya ampunan Allah SWT bagi umat Islam, mengingat kedudukannya sebagai raja dari segala bacaan istighfar.

Dalam buku Amalan-Amalan Ringan yang Dirindukan Surga karya Ahmad Zacky El-Syafa, diceritakan tentang seorang ulama yang meninggal dunia dan kemudian dikubur. Seseorang bermimpi bertemu dengan ulama tersebut. Dalam mimpi itu, orang-orang bertanya kepadanya, “Apakah yang telah dilakukan Allah kepadamu?” Ulama itu menjawab, “Allah SWT memberikan ampunan secara umum dan khusus.”

Setelah itu mereka bertanya lagi, “Apakah nasehat engkau kepada kami?” Ulama itu menjawab, “Aku menyarankan agar kalian hendaknya membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar).”


Kisah tersebut menunjukkan betapa besarnya ampunan Allah SWT dari amalan ini. Terlebih lagi, keutamaan dan manfaat sayyidul istighfar akan semakin terasa ketika dibaca pada waktu-waktu-waktu tertentu. Lantas, kapan waktu terbaik membaca sayyidul istighfar?

Bacaan Sayyidul Istighfar

Dalam kitab Al-Adzkar terjemahan Bahrun Abu Bakar, Imam Nawawi mengutip hadits riwayat Shahih Bukhari melalui Syaddad ibnu Aus RA yang ia terima dari Nabi SAW yang telah bersabda bahwa rajanya istighfar atau sayyidul istighfar adalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada pada ikrar dan janji- Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengam- puni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)

Kapan Waktu Membaca Sayyidul Istighfar?

Waktu terbaik untuk membaca sayyidul istighfar adalah pada pagi dan sore hari, karena kedua waktu tersebut memiliki keutamaan yang besar. Imam Nawawi menjelaskan bahwa apabila seorang muslim membaca sayyidul istighfar di sore hari dan kemudian meninggal sebelum malam tiba, ia akan dijamin masuk surga dan termasuk golongan ahli surga.

Dan jika seorang muslim membaca sayyidul istighfar ini di pagi hari, kemudian meninggal pada hari itu, ia juga dijamin masuk surga dan termasuk ahli surga. Oleh karena itu, sayyidul istighfar sering disebut sebagai dzikir pagi dan petang karena keutamaan besar yang terkandung di dalamnya pada kedua waktu tersebut.

Selain itu, menurut Abdul Majid dan Isfa’udin dalam buku Tiket Ke Surga (Doa2 Mustajab) yang ditulisnya, sayyidul istighfar juga bisa dibaca setiap selesai salat fardhu. Doa ini dapat digunakan sebagai upaya agar terhindar dari perbuatan dosa.

Maka, marilah kita membaca sayyidul istighfar, baik di waktu pagi dan sore, maupun setelah salat fardhu, sebagai bentuk dzikir rutin yang penuh keberkahan.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Perjalanan Jauh yang Bisa Diamalkan Musafir


Jakarta

Doa perjalanan jauh dapat dibaca oleh muslim untuk memohon perlindungan Allah SWT. Dalam Islam, orang yang bepergian jauh disebut sebagai musafir.

Menukil dari Buku Pintar Beribadah Perjalanan karya Mahima Diahloka, musafir berasal dari kata safara atau safar yang artinya bepergian atau menempuh perjalanan. Makna musafir dalam bahasa Arab yaitu orang yang sedang melakukan perjalanan.

Para fuqaha mendefinisikan musafir sebagai seseorang yang keluar dari negerinya untuk menuju suatu tempat tertentu. Perjalanan tersebut menempuh jarak tertentu pula.


Doa musafir tergolong mustajab, Rasulullah SAW bersabda, “Ada tiga doa yang mustajab (dikabulkan), tak ada keraguan padanya; doa orang dizalimi, doa musafir, dan doa seorang bapak untuk anaknya.” (HR Abu Daud)

Penyebab mustajabnya doa seorang musafir dikarenakan waktu perjalanan bertepatan dengan luluhnya jiwa karena terasing di suatu tempat dan menanggung kesulitan. Menurut Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dalam Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 terjemahan Amiruddin Djalil, ketika sedang dalam perjalanan maka orang itu dianggap menanggung beban berat, kondisi itu menyebabkan doa dikabulkan.

Jadi, semakin lama perjalanan, semakin tinggi juga doa dikabulkan oleh Allah SWT. Berkaitan dengan itu, ada beberapa doa perjalanan jauh yang bisa dibaca oleh muslim.

Kumpulan Doa Perjalanan Jauh bagi Muslim

Mengutip dari buku Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 yang disusun Anshari Taslim, ada beberapa bacaan yang dapat diamalkan sebagai doa perjalanan jauh. Dengan membaca doa berikut, niscaya muslim berada di bawah lindungan Allah SWT.

1. Doa Perjalanan Jauh Versi Pertama

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun

Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

2. Doa Perjalanan Jauh Versi Kedua

Doa perjalanan jauh berikut ini dapat diamalkan ketika muslim menempuh perjalanan laut.

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Arab latin: Bismillaahi majraahaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rahiim

Artinya: “Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

3. Doa Perjalanan Jauh Versi Ketiga

Ketika melakukan perjalanan udara, berikut bacaan yang dapat diamalkan muslim.

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Arab latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

4. Doa Perjalanan Jauh Versi Keempat

للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Itulah beberapa doa perjalanan jauh yang dapat dibaca muslim agar diberi keselamatan oleh Allah SWT. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Doa Selamat dari Musibah, Bisa Diamalkan saat Ada Bencana


Jakarta

Ada doa selamat yang bisa diamalkan agar selamat dari musibah. Setiap muslim bisa mengamalkan doa selamat, tujuannya agar terlindung dari berbagai musibah sekaligus memohon perlindungan Allah SWT.

Berdoa adalah sebuah ibadah sekaligus cara berkomunikasi seorang hamba kepada Allah SWT. Doa juga menjadi amalan yang diperintahkan Allah dan termaktub dalam Al-Qur’an surat Al-Mu’min ayat 60, Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ٱدْعُونِىٓ أَسْتَجِبْ لَكُمْ ۚ إِنَّ ٱلَّذِينَ يَسْتَكْبِرُونَ عَنْ عِبَادَتِى سَيَدْخُلُونَ جَهَنَّمَ دَاخِرِينَ


Artinya: Dan Tuhanmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina”.

Mengutip buku Doa Menghadapi Musibah karya Arif Munandar Riswanto, doa berasal dari bahasa Arab da’a yad’u da’wah du’a. Secara bahasa ia berarti memanggil, mengundang, memohon, dan meminta.

Doa memiliki kedudukan yang sangat tinggi dalam Islam. Doa menjadi bukti bahwa manusia adalah makhluk lemah yang selalu membutuhkan Allah, Dzat Yang Memiliki sifat Maha Segalanya.

Doa Selamat dari Musibah

Berikut beberapa doa selamat yang bisa dibaca ketika sedang tertimpa musibah.

1. Doa ketika Tertimpa Musibah

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّآ إِلَيْهِ رَٰجِعُونَ

Arab-latin: Inna lillahi wa inna ilaihi raji’un.

Artinya: Sesungguhnya kami milik Allah dan kepada-Nya lah kami kembali. (QS. Al-Baqarah: 156)

2. Doa Selamat Kebaikan Dunia dan Akhirat

رَبَّنَاا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ
Arab-latin: Rabbana aatina fiddunya hasanah wa fil-akhirati hasanah, wa qinaa adzabannaari.

Artinya: Ya Tuhan kami, berikanlah kepada kami kebaikan di dunia dan di akhirat, serta peliharalah kami dari siksa neraka.

3. Doa Selamat Dunia dan Akhirat

اَللهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلاَمَةً فِى الدِّيْنِ وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةً قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ. اَللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِىْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَ عِنْدَ الْحِسَابِ

Arab-latin: Allahumma inna nas-aluka salamatan fiddin wa afiyatan fil-jasadi wa ziyadatan fil-ilmi wa barakatan firrizqi, wa taubatan qablal-maut, wa rahmatan indal-maut, wa maghfiratan ba’dal maut. Allahumma hawwin alaina fi sakaratil maut, wannajatan minannaari, wal afwa indah hisab.

Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada Engkau akan keselamatan agama, kesehatan badan, tambahnya pengetahuan, berkahnya rezeki, mendapatkan tobat sebelum mati, mendapat rahmat ketika mati, mendapat ampunan sesudah mati. Dan ringankanlah kiranya dalam sakaratul maut, dan selamatkanlah kiranya dari siksa neraka dan dapatkan kami ampunan pada hari hisab (perhitungan).

4. Doa Selamat dan Nikmat Dunia Akhirat

اَللّٰهُمَّ اِنَّا نَسْئَلُكَ سَلَامَةً فِى الدِّيْنِ، وَعَافِيَةً فِى الْجَسَدِ وَزِيَادَةً فِى الْعِلْمِ وَبَرَكَةً فِى الرِّزْقِ وَتَوْبَةَ قَبْلَ الْمَوْتِ وَرَحْمَةً عِنْدَ الْمَوْتِ وَمَغْفِرَةً بَعْدَ الْمَوْتِ، اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا فِيْ سَكَرَاتِ الْمَوْتِ، وَنَجَاةً مِنَ النَّارِ وَالْعَفْوَعِنْدَ الْحِسَابِ، رَبَّنَا لاَتُزِغْ قُلُوْبَنَا بَعْدَ اِذْهَدَيْتَنَا وَهَبْ لَنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً اِنَّكَ اَنْتَ الْوَهَّابُ، رَبَّنَا أَتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي اْلأَخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Allahumma innaa nas-aluka salaamatan fid diini wa ‘afiyatan fil jasadi wa ziyaadatan fil ‘ilmi wa barokatan fir rizqi wa taubatan qablal mauti wa rohmatan ‘indal mauti wa maghfirotan ba’dal mauti, allahummaa hawwin ‘alainaa fil sakaraatil mauti wannajaata minan naari wal ‘afwa ‘indal hisaabi, rabbanaa laa tuzigh quluubana ba’da idz hadaitanaa wahab lanaa mil ladunka rahma, innaka antal wahhaab, rabbanaa aatinaa fiddunnyaa hasanah, wa fil akhirati hasanah waqinaa ‘adzaa ban naar.

Artinya: Ya Allah, kami memohon kepada-Mu keselamatan dalam agama, dan kesejahteraan/kesegaran pada tubuh dan penambahan ilmu, dan keberkahan rezeki, serta taubat sebelum mati dan rahmat di waktu mati, dan keampunan sesudah mati. Ya Allah, mudahkanlah kami saat pencabutan nyawa selamat dari api neraka dan mendapat kemaafan ketika amal diperhitungkan. Ya Allah, janganlah Engkau goyahkan hati kami setelah Engkau beri petunjuk dan berilah kami rahmat dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Pemberi. Ya Tuhan kami, berilah kami kebaikan hidup di dunia dan kebaikan hidup di akhirat, dan jagalah kami dari siksa api neraka.

5. Doa Selamat dan Tolak Bala

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Arab-latin: Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni’mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah.
Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil ;izzati ‘an ma yashifun, wa salamun a’alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah dan pintu surga.

Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hal Alquran yang agung dan derajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih. Maha suci Tuhan, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada Rasul. Segala puji bagi Allah, semesta alam.

Kedudukan Doa Bagi Muslim

Mengutip Abdul Razzaq ibn Abdil Muhsin Al-Badr dalam Kitab Al-Dzikr wa Al-Du’a’fi Dhau’ A-Kitâb wa Al-Sunnah, jika melihat ke dalam Al-Quran dan Sunnah, kita akan mendapatkan kedudukan doa, sebagai berikut:

1. Doa adalah sesuatu yang membedakan orang sombong dan tidak sombong. Allah SWT berfirman, Dan Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscava akan Aku perkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang sombong tidak mau menyembah-Ku akan masuk Neraka Jahanam dalam keadaan hina dina” (QS AI-Mu’min: 60).

2. Allah SWT Maha dekat, dan karenanya Dia pasti akan mengabulkan setiap orang yang berdoa kepada-Nya. Allah SWT berfirman, “Dạn apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku kabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Hendaklah mereka itu memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku, agar mereka memperoleh kebenaran. (QS Al-Baqarah [2]: 186).

3. Doa adalah ibadah. Rasulullah SAW bersabda, “Doa adalah ibadah. ” (HR A-Tirmidzi, Abu Dawud, Ibn Majah, Ahmad).

4. Doa adalah sesuatu yang mulia bagi Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Tidak ada sesuatu yang lebih mulia bagi Allah daripada doa. ” (HR Al-Hakim).

5. Orang yang tidak pernah berdoa akan mengundang murka Allah. Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa tidak pernah berdoa kepada Allah, Dia akan marah kepadanya.” (HR Al-Tirmidzi dan Ibn Majah).

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Berangkat Kerja, Amalkan Setiap Pagi saat Menjemput Rezeki



Jakarta

Ada doa yang bisa diamalkan setiap muslim ketika hendak berangkat kerja. Doa ini bisa dibaca pagi hari untuk mengharapkan kemudahan dalam menjemput rezeki.

Mengutip buku Ya Allah, Terimakasih Doaku Dikabulkan karya Ibn Qayyim al-Jauziy, disebutkan satu hadits Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Doa merupakan senjata mukmin, tiang agama, serta cahaya langit dan bumi.” (HR Al-Hakim)

Setiap muslim diperintahkan untuk bekerja, sebagaimana termaktub dalam surat At-Taubah ayat 105,


وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُۥ وَٱلْمُؤْمِنُونَ ۖ وَسَتُرَدُّونَ إِلَىٰ عَٰلِمِ ٱلْغَيْبِ وَٱلشَّهَٰدَةِ فَيُنَبِّئُكُم بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Arab-Latin: Wa quli’malụ fa sayarallāhu ‘amalakum wa rasụluhụ wal-mu`minụn, wa saturaddụna ilā ‘ālimil-gaibi wasy-syahādati fa yunabbi`ukum bimā kuntum ta’malụn

Artinya: Dan Katakanlah: “Bekerjalah kamu, maka Allah dan Rasul-Nya serta orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu itu, dan kamu akan dikembalikan kepada (Allah) Yang Mengetahui akan yang ghaib dan yang nyata, lalu diberitakan-Nya kepada kamu apa yang telah kamu kerjakan.

Allah SWT juga memerintahkan hamba-Nya untuk mengerjakan pekerjaan yang baik dan mencari rezeki yang halal. Sebagaimana termaktub dalam surat Al-Mukminum ayat 51 dan surat Al-Baqarah ayat 172.

Surat Al-Mu’minun ayat 51

يَٰٓأَيُّهَا ٱلرُّسُلُ كُلُوا۟ مِنَ ٱلطَّيِّبَٰتِ وَٱعْمَلُوا۟ صَٰلِحًا ۖ إِنِّى بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

Arab-Latin: Yā ayyuhar-rusulu kulụ minaṭ-ṭayyibāti wa’malụ ṣāliḥā, innī bimā ta’malụna ‘alīm

Artinya: Hai rasul-rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik, dan kerjakanlah amal yang saleh. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan.

Surat Al-Baqarah ayat 172

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ كُلُوا۟ مِن طَيِّبَٰتِ مَا رَزَقْنَٰكُمْ وَٱشْكُرُوا۟ لِلَّهِ إِن كُنتُمْ إِيَّاهُ تَعْبُدُونَ

Arab-Latin: Yā ayyuhallażīna āmanụ kulụ min ṭayyibāti mā razaqnākum wasykurụ lillāhi ing kuntum iyyāhu ta’budụn

Artinya: Hai orang-orang yang beriman, makanlah di antara rezeki yang baik-baik yang Kami berikan kepadamu dan bersyukurlah kepada Allah, jika benar-benar kepada-Nya kamu menyembah.

Dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Wahai manusia, Allah Maha Baik; Dia tidak menerima kecuali sesuatu yang baik. Sesungguhnya Allah memerintahkan kepada kaum mukmin apa yang diperintahkan-Nya kepada para rasul. Dia berfirman, “Wahai para rasul, makanlah dari makanan yang baik-baik dan kerjakanlah amal saleh! Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kalian kerjakan” dan berfirman, “Wahai orang-orang yang beriman, makanlah dari rezeki baik-baik yang Kami berikan kepada kalian.” (HR Muslim)

Doa Berangkat Kerja

Mengutip buku Cara Nyata Mempercepat Pertolongan Allah karya M. Syafe’ie el-Bantanie, disebutkan bahwa esensi dari doa adalah mengharap pertolongan Allah SWT. Jika Allah telah memberikan pertolongan-Nya, niscaya kita akan mampu keluar dari situasi yang paling sulit sekalipun dan berhasil meraih kesuksesan.

Berikut beberapa doa yang bisa dipanjatkan ketika berangkat kerja:

1. Doa Keluar Rumah

Setiap keluar rumah dengan tujuan mencari rezeki, maka usahakan membaca doa berikut. Doa ini sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW,

بِسْمِ اللهِ تَوَكَّلْتُ عَلَى اللَّهِ لَاحَوْلَ وَلَا قُوَّةَ الا بالله

Arab Latin: “Bismillaahi tawakkaltu ‘alal laahi laa haula walaa quwwata illaa billaah(i)”

Artinya: “Dengan nama Allah aku bertawakal kepada Allah tiada daya untuk memperoleh manfaat dan tiada pula kuasa untuk menolak mudarat melainkan dengan pertolongan Allah”. (HR Abu Daud dan Tirmizi)

2. Doa Berangkat Bekerja

بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ

Arab Latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma Radhdhini bi qadha’ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah, atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang ridha (menerima atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu Engkau tunda, atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

3. Doa Memulai Aktivitas

Dalam kitab Ihya Ulumuddin, Imam Al-Ghazali juga menganjurkan umat muslim membaca doa ketika ingin melaksanakan aktivitas. Doa ini sebagaimana termaktub dalam Al-Quran surah Al-Kahfi dan Surah Thaha.

رَبَّنَا آتِنَا مِنْ لَدُنْكَ رَحْمَةً وَهَيِّئْ لَنَا مِنْ أَمْرِنَا رَشَدًا. رَبِّ اشْرَحْ لِي صَدْرِي، وَيَسِّرْ لِي أَمْرِي

Arab Latin: Rabbanā ātinā min ladunka rahmatan, wa hayyi’ lanā min amrinā rasyadan (Surat Al-Kahfi ayat 10), rabbisyrah lī shadrī, wa yassir lī amrī. (Surat Thahā ayat 25-26).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, berikanlah rahmat kepada kami dari sisi-Mu dan sempurnakanlah bagi kami petunjuk yang lurus dalam urusan kami (ini). Ya Tuhanku, lapangkanlah untukku dadaku, dan mudahkanlah untukku urusanku.”

4. Doa Sebelum Bekerja

Imam al-Thabrani dalam kitab ad-Du’a menuliskan doa sebelum bekerja. Berikut bacaannya:

َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا

Arab latin: Allahumma innii as’aluka min fadhlika wa athaa’ika rizkan thayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid du’aa’i wa qadhaita alayya nafsaka bil istijaabah wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadzzibu ahdaka. Allahumma ma ahbabta min khairin fa habbibhu ilaina wa yassirhu lanaa wa maa karahta min syaiin fa karihhu ilaina, wa jannibnaahu wa laa tunzi’ annal islaam ba’da idz a’thaitanaa.

Artinya :”Ya Allah, sesungguhnya aku meminta dari keutamaanmu dan pemberianmu, rizki yang baik lagi berkah. Ya Allah sesungguhnya engkau memerintahkan untuk berdoa dan memutuskan atasku pengabulan doa, dan engkau Zat Yang tidak melanggar janji dan tidak mendustainya. Ya Allah, tidak ada kebaikan yang engkau sukai, kecuali Engkau jadikanlah kami mencintai kebaikan tersebut dan mudahkanlah kami mendapatkannya. Dan tidak ada sesuatu yang Engkau benci kecuali Engkau jadikan kami benci terhadap sesuatu tersebut dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau cabut dari kami keislaman kami setelah Engkau berikan

5. Doa Mengharap Rezeki Halal

بسم اللّه على نفسي ومالي وديني، اللّهمّ رضّني بقضاءك وبارك لي فيما قدّرلي حتّى لَا ٱحبَّ تعجِيلَ مَا أخّرت ولَا تأْخير ما عجّلتَ

Arab Latin: Bismillahi ‘ala nafsi wa mali wa dini. Allahumma radhdhini bi qada’ika wabarik li fima quddira li hatta la uhibba ta’jila ma akhkharta wa la ta’khira ma ‘ajjalta.

Artinya: Dengan menyebut nama Allah atas diriku, hartaku, dan agamaku. Ya Allah, jadikanlah aku orang yang rida (menerima) atas ketetapan-Mu serta berkahilah aku atas rezeki yang Engkau tentukan, sehingga aku tak tergesa-gesa meminta sesuatu yang Engkau tunda atau menunda-nunda sesuatu yang Engkau hendak segerakan.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com