Category Archives: Sport

Rizki Juniansyah Rebut 2 Emas Kejuaraan Dunia 2025


Jakarta

Prestasi mengagumkan diraih Rizki Juniansyah setelah merebut dua medali emas Kejuaraan Dunia 2025. Itu untuk angkatan clean and jerk dan total angkatan.

Tampil di Forde, Norwegia, Selasa (7/10/2025), Rizki bertanding di Grup A kelas 79kg. Ia bersaing dengan lifter-lifter dunia dari Korea Utara, Amerika Serikat, Mesir, China, Thailand, hingga Kazakstan.

Rizki tampil power dengan lebih dulu membukukan angkatan snatch 157kg pada percobaan pertama. Sayangnya, dua percobaan berikutnya 162 kg gagal dieksekusi dengan baik. Alhasil, peraih medali emas Olimpiade 2024 itu hanya mampu meraih medali perunggu.


Memasuki angkatan clean and jerk, Rizki membuat kagum dengan mengangkat 195kg pada percobaan pertama, dan dilanjutkan 204kg untuk percobaan kedua dan sukses.

Angkatan itu pun membawanya meraih medali emas sekaligus memecahkan rekor clean and jerk untuk kali pertama di kelas 79kg. Sebab, masih kelas baru, International Weighlifting Federation (IWF) menerapkan standar rekor clean and jerk di angkatan tersebut 202kg.

Keberhasilan Rizki mengangkat angkatan snatch 157kg dan angkatan clean and jerk 204kg membuatnya kembali mendapat emas di total angkatan 361kg.

Sedangkan peraih medali perak direbut lifter Korea Utara Chong Song Ri yang mencetak angkatan total 360kg. Terdiri dari 163kg angkatan snatch sekaligus menjadi peringkat pertama dan 197kg angkatan clean and jerk.

Untuk medali perunggu diraih A. Elsayed dari Mesir yang membuat angkatan total 360kg. Rinciannya 162kg angkatan snatch dan 198kg angkatan clean and jerk.

Adapun wakil Indonesia lainnya, Rahmat Erwin Abdullah mengukir medali perak pada angkatan clean and jerk. Rahmat Erwin yang tampil di kategori B untuk kelas yang sama berhasil membukukan angkatan terbaik 203kg.

Dengan keberhasilan ini, Indonesia telah memboyong dua medali emas, satu medali perak, dan dua medali perunggu. Sebelumnya, Eko Yuli Irawan menjadi lifter pertama yang mempersembahkan medali perunggu bagi Indonesia di kelas 65kg.

(mcy/aff)



Sumber : sport.detik.com

Garuda Wajib Waspadai Saleh Al-Shehri


Jakarta

Timnas Indonesia wajib mewaspadai Saleh Al-Shehri saat melawan Timnas Arab Saudi. Penyerang 31 tahun itu sumber gol Green Falcons.

Indonesia vs Arab Saudi berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium. Laga lanjutan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026 akan digelar, Kamis (9/10/2025), pukul 0.15 WIB

Di skuad Arab Saudi, ada satu pemain yang bisa menjadi ancaman untuk Indonesia. Dia adalah Saleh Al-Shehri, yang sudah mengemas sebanyak empat gol untuk Indonesia. Ada satu gol penalti yang dikemas oleh Al-Shehri.


Selain Al-Shehri, Indonesia juga mesti menaruh kewaspadaan pada Feras Albrikan dan Musab Al-Juwayr. Keduanya sudah mengemas tiga gol di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Al-Juwayr merupakan pencetak gol Arab Saudi ke gawang Indonesia di babak ketiga. Dia mengemasnya dengan tendangan jarak jauh.

Selain itu, Indonesia juga berpotensi mendapat ancaman dari Salem Al-Dawsari. Gelandang berusia 34 tahun itu sudah melepaskan 34 tembakan, menjadi pemain dengan catatan tembakan paling banyak di Kualifikasi Piala Dunia 2026.

Indonesia masih mempunyai pekerjaan rumah untuk mengasah ketajaman lini depan. Dalam peran sebagai goal getter yang diemban Oleh Ole Romeny masih belum bisa diambil oleh pemain lain.

Kabar baik didapat Indonesia menjelang duel dengan Arab Saudi. Maarten Paes fit untuk bermain di bawah mistar. Lini pertahanan Indonesia pun kian kukuh dengan kehadiran kiper milik FC Dallas itu.

(cas/nds)



Sumber : sport.detik.com

Garuda Dalam Laju Tak Terkalahkan


Jakarta

Timnas Indonesia akan melawan Timnas Arab Saudi dalam lanjutan Kualifikasi Piala Dunia 2026. Berikut catatan head to head kedua tim, Garuda sedang dalam laju tak terkalahkan.

Indonesia vs Arab Saudi digelar dalam lanjutan babak keempat Kualifikasi Piala Dunia 2026. Laga itu akan berlangsung di King Abdullah Sports City Stadium, Kamis (9/10/2025), pukul 0.15 WIB.

Di sepanjang sejarah, Indonesia dan Arab Saudi sudah berhadapan 16 kali. Hasilnya, tim Merah-Putih membukukan sebanyak satu kemenangan, empat hasil imbang, dan 11 kali menelan kekalahan.


Indonesia sudah tak menelan kekalahan dari Arab Saudi dalam dua pertandingan terakhir. Tim Merah-Putih membukukan sekali kemenangan dan sekali hasil imbang saat melawan Green Falcons.

Pada lawatan terakhir ke markas Arab Saudi, Indonesia menuai hasil imbang. Saat itu, gol dari Sandy Walsh disamakan oleh Arab Saudi melalui Musab Al-Juwayr. Head to head lengkap Indonesia vs Arab Saudi bisa dilihat di bawah ini.

Head to Head Indonesia Vs Arab Saudi

1. Indonesia 1-1 Arab Saudi – Kualifikasi Olimpiade 1984
2. Arab Saudi 3-0 Indonesia – Kualifikasi Olimpiade 1984
3. Indonesia 0-2 Arab Saudi – Asian Games 1986
4. Arab Saudi 4-1 Indonesia – Laga Persahabatan 1996
5. Arab Saudi 4-0 Indonesia – Laga Persahabatan 1997
6. Arab Saudi 1-1 Indonesia – Laga Persahabatan 1997
7. Arab Saudi 5-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Asia 2004
8. Indonesia 0-6 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Asia 2004
9. Arab Saudi 3-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Dunia 2006
10. Indonesia 1-3 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Dunia 2006
11. Indonesia 1-2 Arab Saudi – Piala Asia 2007
12. Indonesia 0-0 Arab Saudi – Laga Persahabatan 2011
13. Indonesia 1-2 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Asia 2015
14. Arab Saudi 1-0 Indonesia – Kualifikasi Piala Asia 2015
15. Arab Saudi 1-1 Indonesia – Kualifikasi Piala Dunia 2026
16. Indonesia 2-0 Arab Saudi – Kualifikasi Piala Dunia 2026

(cas/aff)



Sumber : sport.detik.com

FAM Melawan, Sebut FIFA Tak Punya Bukti Data 7 Pemain Naturalisasinya


Kuala Lumpur

Asosiasi Sepakbola Malaysia (FAM) merespons laporan investigasi FIFA soal pemain naturalisasinya. Badan sepakbola dunia itu diklaim tak punya bukti.

FIFA merilis hasil investigasi pada 7 pemain naturalisasi Malaysia pada Senin (6/10/2025). Isinya mengungkap fakta asal-usul pemain Harimau Malaya, yakni Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


Laporan yang ditandatangani langsung oleh Direktur Yudisial FIFA Luis Villas-Boas Pires itu mengungkap asal-usul pemain naturalisasi Harimau Malaya, yang diklaim punya garis keturunan asal Malaysia. Temuan FIFA ternyata berbeda.

Jika Malaysia mengklaim ketujuh pemain itu punya nenek atau kakek yang lahir di Malaysia, FIFA mengungkap fakta berbeda. Badan sepakbola dunia itu menyebut bahwa kakek atau neneknya bukan berasal dari Malaysia.

Dalam laporannya, FIFA membuktikan klaim Malaysia soal nenek Arrocha misalnya, Maria Belen Concepcion Martin, yang awalnya diklaim lahir di Melaka ternyata lahir di Santa Cruz de la Palma, Spanyol.

Begitu juga pemain lain, yang awalnya diklaim lahir di Sarawak hingga Penang, nyatanya berasal dari Spanyol, Argentina, Brasil dan Belanda.

Tudingan itu membuat FAM bereaksi keras. Malaysia menyebut FIFA tak punya bukti atas data-data pemain naturalisasinya.

“FAM menanggapi dengan serius beberapa kesimpulan, khususnya tuduhan bahwa para pemain “memperoleh dokumen palsu” atau dengan sengaja berupaya menghindari aturan kelayakan. FAM menekankan bahwa tidak ada bukti yang mendukung tuduhan yang diajukan oleh FIFA ini,” tulis FAM di situs resminya.

“Semua dokumentasi dan pengajuan terkait kelayakan para pemain telah disiapkan, diverifikasi, dan dikelola sepenuhnya oleh FAM sesuai dengan prosedur yang berlaku. Para pemain selalu bertindak dengan itikad baik, sepenuhnya bergantung pada proses verifikasi dan pendaftaran yang dilakukan oleh FAM.”

“FAM berpendapat bahwa penggambaran ini tidak akurat dan tidak adil, dan masalah ini akan diajukan sepenuhnya melalui proses banding resmi,” tulis FAM.

FIFA menjatuhkan sanksi keras atas kasus ini. FAM didenda miliaran, sementara 7 pemain naturalisasinya dilarang beraktivitas selama 12 bulan di berbagai level. Malaysia mengklaim banding atas masalah ini.

(yna/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Fans Malaysia Ngamuk Lihat Bukti Data 7 Pemain Naturalisasi Dipalsukan


Kuala Lumpur

FIFA merilis laporan soal investigasi tujuh pemain naturalisasi Malaysia. Diketahui ada pemalsuan, fans Harimau Malaya geram bukan main.

Sebanyak 7 pemain naturalisasi Malaysia dianggap bermasalah soal asal-usulnya. Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.

FAM awalnya mengklaim ketujuh pemainnya punya asal-usul Malaysia. Kakek atau neneknya diklaim lahir di Malaysia.


FIFA kemudian mendapat laporan soal kelayakan mereka memperkuat Timnas Malaysia. Usai mengusutnya, ditemukan laporan berbeda soal asal-usul para pemainnya.

Ketujuh pemain itu rupanya bukan berasal dari nenek atau kakek yang lahir di Malaysia. FIFA memperlihatkan bukti bahwa semuanya berasal dari nenek atau kakek yang lahir di Spanyol, Argentina, Brasil, hingga Belanda.

Hal itu membuat FAM dihukum FIFA, juga para pemainnnya. FAM dihukum denda miliaran, sementara para pemainnya disanksi larangan bermain selama 12 bulan.

Hasil investigasi FIFA itu membuat fans geram. Laporan yang bisa diakses publik itu membuat fans Malaysia benar-benar kecewa kepada federasi dan pemangku kepentingan yang lain.

“Paspor kami mahal, tak cukup pakai peci je,” sindir netizen Malaysia soal gampangnya dan teledornya Malaysia untuk menaturalisasi pemain.

“Bukan fam je kena ni, ni melibatka KDN dan JPN jugak serta kerajaan malaysia,” timpal akun lain.

“so dalam bahasa mudah, kita bersalah sebab menipu la kan?” netizen lain mengecamnya.

“Ini kebohongan,” kecam akun lain di X.

(yna/rin)



Sumber : sport.detik.com

Naturalisasi Pemain Timnas Malaysia Murni Kecurangan


Jakarta

FIFA sudah merilis data pemalsuan tujuh pemain naturalisasi di Timnas Malaysia. Komite FIFA menegaskan, hal itu murni kecurangan!

Pada Senin (6/10) malam, FIFA sudah merilis perkembangan kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya darah keturunan Malaysia.

Ketujuh pemain itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


FIFA menjelaskan, asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau kakek/nenek dari ketujuh pemain tersebut lahir di Malaysia. Namun dalam penyelidikan FIFA, terbukti kalau kakek/neneknya tidak ada yang lahir di Malaysia!

FIFA lakukan pemeriksaan di kantor catatan sipil nasional di Spanyol, Argentina, dan Brasil. FIFA menyatakan bahwa keaslian catatan-catatan ini telah dikonfirmasi melalui pemeriksaan silang dengan otoritas resmi di masing-masing negara dan tidak ditemukan bukti terverifikasi yang menghubungkan leluhur para pemain dengan Malaysia.

Ketua Komite Disiplin FIFA, Jorge Ivan Palacio memberikan pernyataan tegas. Naturalisasi palsu yang dilakukan Malaysia adalah murni kecurangan!

“Murni dan sederhana, sebuah bentuk kecurangan,” sebutnya seperti dilansir dari Scoop dalam laporan FIFA ‘Notification of the Grounds of the Decision’ yang berisikan 19 halaman soal kasus tersebut.

Selanjutnya, FAM punya waktu banding selama tiga hari ke Komite Banding FIFA, serta lima hari setelahnya untuk menyerahkan berkas banding lengkap.

Sebelumnya, FIFA sudah menjatuhkan sanksi kepada tujuh pemain tersebut dan FAM. Ada denda yang harus dibayar, serta para pemainnya dilarang melakukan aktivitas sepakbola selama 12 bulan per 26 September.

(aff/cas)



Sumber : sport.detik.com

FIFA Bongkar Data Palsu Pemain Naturalisasi, Pemerintah Malaysia Dikecam


Kuala Lumpur

FIFA merilis laporan investigasi pada 7 pemain naturalisasi Malaysia. Hal itu membuat Pemerintah Malaysia disorot.

FIFA merilis temuannya pada Senin (6/10/2025). Dalam laporannya, mereka menyebut 7 pemain naturalisasi Malaysia tidak punya asal-usul dari Malaysia.


Mereka adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazabal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Pemain itu diklaim punya nenek atau kakek asal Malaysia, namun FIFA membuktikan sebaliknya.

Kini, laporan FIFA membuat Pemerintah Malaysia terseret. Jabatan Pendaftaran Negara (JPN) dan Kementerian Dalam Negeri (KDN) disorot.

Dalam laporannya, FIFA sempat mempertanyakan data asli soal ketujuh pemain naturalisasi Malaysia ke JPN, yang menjadi ‘gerbang utama’ untuk memberikan izim kewarganegaraan di Malaysia. JPN mengaku mengesahkannya berkat informasi sekunder dan dokumen dari luar Argentina, Brasil, dan Spanyol.

FIFA terus mempertanyakan alasan JPN memberikan dokumen kewarganegaraan ke 7 pemain itu. Padahal, tak ada data asli atau tulisan tangan diterima JPN dari FAM. JPN, menurut FIFA, mengaku meregistrasi pemain berdasarkan dokumen yang diserahkan FAM.

Sementara FAM disebut mendapatkan data pemain naturalisasinya dari pihak agensi luar. Hal itu membuat Komite Disiplin FIFA mengklaim FAM dan Pemerintah Malaysia tidak becus mengurus kelayakan dokumen pemainnya.

Hal ini juga membuat JPN dan Kementerian Dalam Negeri (KDN) Malaysia dirujak netizen. Banyak yang jadi khawatir akan proses pendaftaran kewarganegaraannya yang terbilang longgar.

FIFA lantas menjatuhkan sanksi atas skandal ini. FAM didenda miliaran, sementara pemain didenda plus dilarang beraktivitas selama 12 bulan di berbagai level kompetisi.

FAM kemudian langsung merilis pernyataan pembelaan soal keabsahan dokumen 7 pemain naturalisasinya. Malaysia juga akan mengajukan banding atas sanksi FIFA.

(yna/mrp)



Sumber : sport.detik.com

Siapa yang Mengadukan Kasus Naturalisasi Palsu Malaysia ke FIFA?


Jakarta

FIFA sudah ungkap laporan soal kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Usut punya usut, ada pengadunya sejak Juni 2025 kemarin.

Pada Senin (6/10) malam, FIFA merilis perkembangan kasus naturalisasi palsu di Timnas Malaysia. Tujuh pemain naturalisasinya diketahui tidak punya darah keturunan Malaysia.

Ketujuh pemain itu adalah Gabriel Felipe Arrocha, Facundo Tomas Garces, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, Joao Vitor Brandao Figueiredo, Jon Irazábal Iraurgui, dan Hector Alejandro Hevel Serrano.


Asosiasi sepakbola Malaysia (FAM) mengklaim kalau ketujuh pemain itu punya darah keturunan Malaysia karena kakek/nenek mereka lahir di Malaysia. Dalam investigasi FIFA setelah melakukan pengecekan data ke Spanyol, Brasil, dan Argentina justru sebaliknya. Kakek/nenek tujuh pemain itu tidak ada yang lahir di Malaysia!

Dalam laporan ‘Notification of the Grounds of the Decision’ yang berisikan 19 halaman, FIFA melansir kronologi kasus tersebut. Mulanya, FAM ajukan naturalisasi ketujuh pemain itu sejak Maret 2025.

Para pemainnya pun langsung membela Timnas Malaysia di Kualifikasi Piala Asia 2027. Mereka tampil oke saat Harimau Malaya menang 4-0 atas Vietnam pada 10 Juni.

Sehari setelah itu, rupanya ada pengaduan yang masuk ke FIFA soal dugaan naturalisasi palsu di Timnas Malaysia!

“Pada tanggal 11 Juni 2025, FIFA menerima pengaduan mengenai kelayakan pemain Gabriel Felipe Arrocha, Rodrigo Julian Holgado, Imanol Javier Machuca, dan Hector Alejandro Hevel Serrano. Secara khusus pelapor mengajukan ‘pengaduan resmi mengenai alasan untuk meyakini bahwa pemain kelahiran luar negeri tertentu tidak memenuhi syarat untuk mewakili Tim Nasional Sepak Bola Malaysia’,” tulis pernyataan FIFA.

“Kedatangan mereka di Malaysia dan dimulainya bermain untuk klub lokal terjadi relatif baru-baru ini. Proses naturalisasi dan debut internasional mereka berlangsung dalam jangka waktu yang dipertanyakan, sehingga menimbulkan pertanyaan penting tentang validitas proses ini,” tulis pengaduan tersebut.

Setelah mendapat pengaduan tersebut, Sekretariat Komite Disiplin FIFA melakukan investigasi sesuai dengan Pasal 30 (1) dan 35 (5) FDC. Kemudian terungkaplah, kalau akte kelahiran kakek/nenek ketujuh pemain naturalisasi palsu itu tidak lahir di Malaysia!

“Para pemain telah menggunakan dokumen-dokumen ini untuk menghindari dan mengakali Peraturan FIFA yang relevan agar memenuhi syarat untuk mewakili tim FAM,” tulis pernyataan FIFA.

Dalam laporan FIFA itu, tidak disebutkan siapa pengadunya. Yang pasti, FAM punya waktu banding selama tiga hari ke Komite Banding FIFA, serta lima hari setelahnya untuk menyerahkan berkas banding lengkap.

Sebelumnya, FAM dan ketujuh pemain tersebut sudah dikenakan sanksi berupa denda. Para pemainnya pun dilarang beraktivitas di dunia sepakbola selama 12 bulan, sejak 26 September.

(aff/nds)



Sumber : sport.detik.com

Timnas Argentina Panggil Eks Pedagang Asongan, Main Bareng Messi!


Buenos Aires

Timnas Argentina memanggil pemain debutan Lautaro Rivero untuk laga internasional Oktober 2025. Bek River Plate itu pernah berjualan asongan sebelumnya.

Argentina memanggil 28 nama pemain untuk pertandingan persahabatan bulan ini. Lionel Messi cs dijadwalkan bentrok dengan Venezuela (11/10) dan Puerto Riko (14/10).

Dari 28 nama yang dipanggil pelatih Luis Scaloni ke Timnas Argentina, 3 di antaranya merupakan pemain baru. Salah satunya yakni Lautaro Rivero.


Rivero mendapat panggilan Timnas Argentina berkat performa okenya di level klub. Jebolan akademi River Plate ini dipinjamkan ke Central Cordoba musim lalu dan jadi salah satu bek tengah terbaik di Liga Argentina.

River Plate memanggil Rivero kembali dari masa peminjaman dan mengontraknya selama 3 tahun pada musim panas 2025. Rivero selanjutnya jadi bek inti River Plate dan sudah bermain di 10 laga.

Lautaro Rivero dari Pedagang Asongan ke Sepakbola

Lautaro Rivero lahir dan besar di keluarga pas-pasan di Moreno, Argentina. Anak bontot dari enam bersaudara ini sempat berjualan jajanan khas Argentina, alfajor, secara berkeliling demi membawa pulang uang ke rumah.

Rivero menghabiskan masa kecilnya mengasah keterampilan bermain bola di tanah kosong, sebelum pindah ke Villa Luro Norte dan La Victoria. Pada usia 14 tahun, Rivero direkrut tim akademi River Plate.

Latar belakangnya dari keluarga tak punya membuat Rivero rela banting tulang dan berkarier di dunia sepakbola. Keinginan terbesarnya adalah membahagiakan keluarganya yang sudah mendukung selama ini.

“Kami berasal dari keluarga sederhana dan pekerja keras; hal pertama yang saya inginkan adalah keluarga saya menjadi lebih baik dan mendapatkan semua yang pantas mereka dapatkan,” kata Rivero dalam laman resmi River Plate.

“Saya ingin melihat ibu, ayah, dan saudara-saudara saya baik-baik saja. Berkat mereka, saya ada di sini, berjuang setiap hari. Saya menghadapi banyak kesulitan, dan saya memberikan segalanya untuk mereka,” jelasnya.

Apa yang diimpikan Rivero kini menjadi kenyataan. Dia telah menjadi pemain profesional dan bisa membantu keluarganya secara finansial, hingga mendapat kehormatan dipanggil membela Timnas Argentina.

(bay/aff)





Sumber : sport.detik.com

Maarten Paes Harap Indonesia Tak Terbebani Jelang 2 Laga Penting


Jakarta

Timnas Indonesia menghadapi dua laga penting di kualifikasi Piala Dunia 2026. Kiper Garuda, Maarten Paes, meminta rekan setimnya untuk tak merasa terbebani.

Indonesia bersaing dengan Arab Saudi dan Irak di putaran keempat kualifikasi Piala Dunia 2026. Pertandingan berlangsung di Arab Saudi pada 8-14 Oktober 2024 di King Abdullah Sports City.

Arab Saudi jadi lawan Indonesia, dengan duel digelar Kamis (9/10/2025) dini hari WIB. Pasukan Patrick Kluivert bersua Irak tiga hari berselang.


Dua laga ini amat penting untuk Indonesia demi menjaga asa lolos ke Piala Dunia 2026. Dua kemenangan sudah memastikan RI mengunci tempat ke putaran final ajang tertinggi dunia itu.

Meski begitu, Indonesia diminta tak terbebani dengan mimpi besar lolos ke Piala Dunia. Hal itu diutarakan Maarten Paes jelang lawatan ke Arab Saudi.

Paes tak menampik pertandingan kontra Arab Saudi dan Irak amat sangat penting, hingga bisa dibilang terbesar dalam sejarah Indonesia. Namun, penjaga gawang FC Dallas ini meminta rekan-rekannya bermain seperti biasa dan tak tegang guna mengejar kemenangan.

“Pertandingan yang sangat besar. Saya rasa ini adalah laga terbesar dalam sejarah negara ini,” kata Paes di akun X FC Dallas.

“Namun saya melihat, salah satu pelatih di liga berkata bahwa terkadang Anda harus bermain untuk pertandingannya, bukan momennya. Saya pikir kami sebagai tim tak boleh membuat diri kami terlihat terbebani,” dia menambahkan.

“Kami hanya perlu memainkan pertandingan. Bermain seperti cara kami bermain dan dengan begitu, kami akan punya peluang terbesar untuk menang,” tegasnya.

(bay/cas)



Sumber : sport.detik.com