Jakarta –
Hubungan intim adalah salah satu faktor penting untuk meningkatkan keharmonisan pasangan suami istri. Tak jarang, pria merasa cemas dengan durasi seks yang mungkin terlalu pendek bagi pasangan. Sebenarnya berapa lama sih durasi seks yang ideal?
Seksolog asal New York Isiah McKimmie menuturkan bahwa permasalahan durasi seks kerap menjadi tekanan banyak pria. Isiah menuturkan durasi terbaik untuk durasi seks adalah selama pasangan menginginkannya.
“Wanita sering kali lebih memilih waktu foreplay yang lama daripada penetrasi. Tubuh wanita membutuhkan waktu untuk mempersiapkan diri sepenuhnya sebelum penetrasi,” ucap Isiah dikutip dari NY Post, Minggu (28/1/2024).
Isiah menuturkan waktu yang lebih lama untuk ‘pemanasan’ membantu mengurangi kemungkinan wanita merasa sakit saat bercinta. Hal ini tentu meningkatkan kenikmatan bagi istri.
Ia merekomendasikan pasangan sebaiknya menghabiskan waktu 20 menit untuk foreplay sebelum penetrasi. Namun, dalam beberapa kasus banyak wanita bahkan menginginkan foreplay yang lebih lama.
“Banyak wanita tidak orgasme dari seks penetrasi saja. Mereka membutuhkan rangsangan klitoris langsung yang sering kali lebih sering terjadi selama foreplay dibandingkan saat penetrasi,” jelasnya.
NEXT: Jadikan kesenangan tujuan bercinta
Foreplay tidak hanya bermanfaat bagi wanita. Isiah mengungkapkan banyak pria merasakan kenikmatan yang lebih besar saat mereka menghabiskan waktu lebih lama ketika foreplay.
Ia menuturkan rata-rata durasi penetrasi yang dilakukan pasangan adalah lima hingga tujuh menit. Isaiah menambahkan penetrasi terlalu lama dapat menimbulkan rasa tidak nyaman pada wanita. Namun, ia menambahkan ada pengecualian bagi pasangan yang memang menyukai hal tersebut.
“Jadikan kesenangan sebagai tujuan Anda. Kita sering kali memiliki asumsi yang kaku mengenai bagaimana seks ‘seharusnya’ berjalan dan bagaimana mengakhirinya,” ujar Isiah.
Kesenangan setiap orang dalam seks menurut Isiah bisa berbeda-beda. Ada yang mengalami orgasme dalam waktu berbeda, ada juga yang bisa menikmati seks tanpa penetrasi dan lainnya. Oleh karena itu, Isaiah meminta setiap pasangan bisa mengkomunikasikan apa yang menjadi keinginan kenikmatan dari masing-masing dalam hal bercinta.
“Ketika kita memperluas pandangan kita tentang apa itu seks dan apa tujuan kita seharusnya, kita membuka diri terhadap lebih banyak kemungkinan kesenangan,” pungkasnya.
(avk/up)
Image : unsplash.com/ Spacejoy