Nggak Perlu Tiap Hari, Segini Frekuensi Ideal Bercinta Pasutri Kata Ahli


Jakarta

Hubungan intim merupakan momen ‘panas’ yang penting untuk setiap pasangan suami istri. Bercinta perlu dilakukan sebagai salah satu cara untuk meningkatkan keharmonisan bersama pasangan.

Kini yang menjadi pertanyaan adalah berapa kali jumlah hubungan intim ideal yang perlu dilakukan oleh pasangan suami istri? Dikutip dari USA Today, penelitian menunjukkan pasangan yang berhubungan seks setidaknya sekali seminggu cenderung lebih bahagia dibandingkan dengan yang tidak.

Menurut ahli, satu kali dalam seminggu merupakan batas yang umum. Statistik tersebut merujuk pada seseorang berusia 40-50 tahun. Sedangkan pada seseorang yang berusia 20-30 tahun rata-rata melakukan hubungan intim dua kali seminggu.


Walaupun begitu, terapis seks dari New York Dr Peter Kanaris mengingatkan pasangan tidak boleh mengandalkan rata-rata tersebut sebagai metrik untuk kehidupan seks mereka yang sesungguhnya. Banyak tidaknya jumlah berhubungan seks dapat dipengaruhi oleh berbagai faktor.

Menurutnya yang terpenting adalah pasangan bisa mencapai kepuasan seks yang terbaik dengan jumlah yang mereka sukai.

“Apa yang sebenarnya lebih penting daripada pasangan yang terjebak dalam norma statistik untuk menyesuaikan diri mereka dengan hal tersebut adalah melihat perspektif kepuasan seksual. Jika pasangan merasa puas secara seksual, maka itulah tujuannya,” kata Kanaris.

Lalu bagaimana kalau pasangan menuntut hubungan intim yang lebih banyak atau lebih sedikit? Kanaris mengatakan bahwa ini adalah masalah yang kerap muncul dalam hubungan. Dalam beberapa kasus, hasrat seksual yang lebih rendah dari pasangan dapat menjadi ‘pukulan ego’ bagi sisi lainnya.

Oleh karena itu, Kanaris menyarankan setiap pasutri untuk melakukan ‘komunikasi intim’ bersama pasangan. Hal ini bertujuan untuk menemukan kepuasan satu sama lain.

“Dalam pengalaman saya, seseorang dapat menemukan pasangan yang berkomunikasi dengan baik soal membayar cicilan, mengurus anak, dan lainnya, tetapi mungkin memiliki masalah komunikasi yang buruk soal keintiman dan seksualitas,” jelas Kanaris.

Senada dengan Kanaris, profesor psikologi dari Pepperdine Dr Linda De Villers menuturkan bahwa kepuasan seks harus menjadi tujuan utama setiap pasangan. Jumlah hubungan seks yang memuaskan pada setiap pasangan bisa berbeda-beda.

“Anda harus melakukan hubungan intim sebanyak yang Anda nyaman bersama pasangan. Jika Anda mengatakan hubungan seks dengan jumlah tertentu memuaskan, itulah jumlah seks yang dibutuhkan,” ujar De Villers.

Walaupun ada anggapan umum bahwa seks harus dilakukan dengan spontan, De Villers berpendapat hubungan intim juga harus direncanakan. Seperti dalam kasus pasangan yang ingin memiliki anak, dibutuhkan komitmen oleh pasangan agar tujuan tersebut bisa tercapai.

“Kuncinya adalah bersikap komunikatif dan ekspresif tentang apa yang Anda inginkan secara seksual. Penting untuk belajar menjadi asertif secara seksual dan memiliki hak seksual,” pungkasnya.

(avk/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *