Orang Indonesia yang Pernah Menjadi Pengajar di Masjid Nabawi



Jakarta

Ulama Indonesia turut berkontribusi di kancah keilmuan Islam internasional. Salah seorang ustaz asal Riau menjadi pengisi kajian tetap di Masjid Nabawi, Madinah.

Adalah Ustaz Ariful Bahri. Ia menyampaikan kajian keislaman seputar keutamaan Kota Madinah dan sejarahnya. Khusus musim haji, fokus materinya seputar manasik haji.

Menurut catatan pemberitaan detikHikmah, Ariful mulai mengisi kajian di Masjid Nabawi pada 2019. Kala itu, ia tengah menempuh studi S2 di Universitas Islam Madinah (UIM).


Masjid Nabawi yang saat itu bekerja sama dengan UIM minta pihak kampus mengirimkan mahasiswa yang mumpuni untuk memberikan kajian di Masjid Nabawi. Ariful mengaku tak tahu proses seleksinya, tiba-tiba saja ia diterima menjadi salah satu penceramah padahal tak pernah diminta mengirim berkas apa pun.

Ariful kemudian diminta menghubungi salah seorang Syekh di Masjid Nabawi yang mengurus bidang dakwah. Posisi Ariful saat itu sedang di Indonesia. Baru setelah Idul Adha, dia kembali ke Madinah dan bertemu langsung dengan Syekh yang dimaksud. Dalam pertemuan itu, ia ditanya tentang bahasa Arab, hafalan Al-Qur’an, dan lainnya.

Ariful mengaku bangga dan bahagia bisa beribadah sekaligus mengajar di Masjid Nabawi. Mayoritas jemaah kajian Ariful adalah warga negara Indonesia (WNI). Ada juga jemaah dari Malaysia, Filipina, dan Brunei.

“Insyaallah orang Indonesia juga bangga. Ternyata ada ya orang Indonesia yang ngajar mengisi kajian di sini,” ujarnya saat ditemui usai mengisi kajian di Masjid Nabawi pada 6 Juni 2024 lalu, dilansir Antara.

Menjawab soal perbedaan mazhab dalam mengisi kajian, pria lulusan pesantren di Riau itu bersyukur jemaah Indonesia adalah orang yang mudah mendengarkan. Baginya, mazhab sejatinya tak jauh berbeda, hanya saja cara penyampaiannya yang berbeda.

Jemaah Indonesia bisa mengikuti kajian di Masjid Nabawi. Sehingga, aktivitas ibadah tak terbatas pada salat fardhu dan sunnah. Ariful turut berpesan agar jemaah memanfaatkan waktu sebaik mungkin selama di masjid Rasulullah SAW.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

7 Amalan Pembuka Rezeki yang Bisa Kamu Lakukan Setiap Hari


Jakarta

Rezeki seringkali diidentikkan dengan materi. Namun sejatinya rezeki memiliki makna yang jauh lebih luas.

Kesehatan, kebahagiaan, kedamaian hati, hingga ilmu yang bermanfaat adalah bagian dari rezeki Allah SWT. Dalam ajaran Islam, menjemput rezeki tidak hanya melalui usaha lahiriah semata, tetapi juga dengan ikhtiar batin melalui amalan-amalan saleh.

Salah satu amalan yang sangat ditekankan adalah dzikir. Dzikir, yang secara harfiah berarti “mengingat” atau “menyebut”, adalah jembatan bagi seorang hamba untuk senantiasa terhubung dengan Sang Pencipta, Allah SWT.


Sebagaimana dijelaskan dalam buku 10 Amalan Inti Penghapus Dosa karya Ahmad Zacky El-Syafa, dzikir adalah kunci pembuka gerbang ilahi menuju keghaiban.

Allah SWT sendiri telah menegaskan pentingnya memperbanyak dzikir, sebagaimana firman-Nya dalam surat Al-Ahzab ayat 41-42:

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱذْكُرُوا۟ ٱللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا. وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya di waktu pagi dan petang.” (QS Al-Ahzab: 41-42).

Amalan Pembuka Pintu Rezeki

Menukil buku Islam on The Spot Jilid II oleh Rian Hidayat & H. Asiqin Zuhdi, berikut adalah 7 amalan dzikir yang dapat Anda rutin lakukan setiap hari untuk membuka pintu-pintu rezeki.

1. Membaca Ayat 1000 Dinar

Ayat 1000 Dinar merupakan sebutan untuk penggalan ayat 2 dan 3 dari Surah At-Talaq. Ayat ini sangat terkenal karena keutamaannya dalam melapangkan rezeki dan memberikan jalan keluar dari kesulitan.

Bacaan Ayat 1000 Dinar:

وَمَنْ يَّتَّقِ اللّٰهَ يَجْعَلْ لَّهٗ مَخْرَجًا ۙ ٢ وَّيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُۗ وَمَنْ يَّتَوَكَّلْ عَلَى اللّٰهِ فَهُوَ حَسْبُهٗ ۗاِنَّ اللّٰهَ بَالِغُ اَمْرِهٖۗ قَدْ جَعَلَ اللّٰهُ لِكُلِّ شَيْءٍ قَدْرًا

Latin: wamay-yattaqillāha yaj’allahụ makhrajā wayarzuq-hu minḥaiṡu lā yaḥtasib, wamay yatawakkal ‘alallāhi fahuwa ḥasbuh, innallāha bāligu amrih, qad ja’alallāhu likulli syai`ing qadrā.

Artinya: “Siapa yang bertakwa kepada Allah, niscaya Dia akan membukakan jalan keluar baginya. dan menganugerahkan kepadanya rezeki dari arah yang tidak dia duga. Siapa yang bertawakal kepada Allah, niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)-nya. Sesungguhnya Allahlah yang menuntaskan urusan-Nya. Sungguh, Allah telah membuat ketentuan bagi setiap sesuatu.” (QS At Talaq: 2-3).

2. Membaca Sholawat Jibril

Sholawat Jibril adalah salah satu bentuk shalawat yang populer dan diyakini memiliki keutamaan dalam melancarkan rezeki.

Anda bisa membaca sholawat Jibril pendek:

صَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّد

Latin: Shallallahu ‘ala Muhammad.

Artinya: “Semoga Allah memberikan rahmat-Nya kepada Nabi Muhammad.”

Atau sholawat Jibril panjang:

اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلٰى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلٰى اٰلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَسَلِّمُوا تَسْلِيمًا

Latin: Allahummashalli ‘ala sayyidina muhammad wa’alaa aali sayyidinaa muhammad wasallimtasliima.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan dan keselamatan atas Nabi Muhammad dan keluarganya dan ucapkanlah salam dengan penuh penghormatan kepadanya.”

3. Memperbanyak Istighfar

Istighfar adalah permohonan ampun kepada Allah SWT. Dosa-dosa yang kita lakukan dapat menjadi penghalang datangnya rezeki. Dengan memohon ampun, kita membersihkan diri dan membuka keran rezeki dari Allah.

Anda bisa mengamalkan istighfar pendek:

أَسْتَغْفِرُ اللّٰهَ الْعَظِيْمَ

Latin: Astaghfirullâhal’adzim.

Artinya: “Aku memohon ampunan kepada Allah Yang Maha Agung.”

Atau Sayyidul Istighfar, pemimpin segala istighfar, yang memiliki keutamaan luar biasa:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكُ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوْذُ بِكَ مِن شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكِ َعَلَيَّ ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فاَغْفِر لِيْ فَإِنهَّ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ

Latin: Allâhumma anta rabbî, lâ ilâha illâ anta khalaqtanî. Wa anâ ‘abduka, wa anâ ‘alâ ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu. A’ûdzu bika min syarri mâ shana’tu. Abû’u laka bini’matika ‘alayya. Wa abû’u bidzanbî. Faghfirlî. Fa innahuu laa yaghfirudz-dzunûba illâ anta.

Artinya: “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.”

Dari Abdullah bin Abbas RA, terdapat sebuah hadits yang menyebutkan keutamaan membaca istighfar sebagai kunci pembuka rezeki. Beliau berkata, Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ لَزِمَ الِاسْتِغْفَارَ جَعَلَ اللَّهُ لَهُ مِنْ كُلِّ هَمْ فَرَجًا وَمِنْ كُلِّ ضِيقٍ مَخْرَجًا وَرَزَقَهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ

Artinya: “Barangsiapa yang melazimkan (membiasakan) membaca istighfar, Allah akan menjadikan baginya jalan keluar dari setiap kesusahan, dan solusi dari setiap kesempitan, dan memberikan kepadanya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka.” (HR. Abu Dawud, An-Nasa’i, Ibnu Majah, dan Al-Hakim).

4. Membaca Hauqalah

Dzikir Hauqalah adalah pengakuan akan kelemahan diri dan kekuasaan mutlak Allah SWT.

Bacaannya adalah:

لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Latin: Laa haula walā quwwata illā billāh.

Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dengan kekuatan Allah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

Keutamaan dzikir ini disampaikan oleh Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Barangsiapa yang lambat datang rezekinya hendaklah banyak mengucapkan ‘La haula wala quwwata illa billah.'” (HR At-Thabrani). Ini menunjukkan betapa kuatnya dzikir ini dalam menarik rezeki.

5. Membaca “La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin”

Kalimat tauhid ini menegaskan keesaan Allah, Raja yang Maha Benar dan Nyata. Membacanya secara rutin diyakini dapat membawa keberkahan dan kelapangan rezeki.

Bacaannya:

لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ

Latin: La Ilaha Illallahul Malikul Haqqul Mubin.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah, Tuhan Yang Maha Benar dan Nyata.”

Diriwayatkan dari Imam Malik, perawi Abu Nu’aim menyampaikan dari Sahabat Ali RA, bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda:

مَنْ قَالَ لَا إِلهَ إِلَّا اللَّهُ الْمَلِكُ الْحَقُّ الْمُبِينُ فِي كُلِّ يَوْمٍ مِائَةَ مَرَّةٍ كَانَ لَهُ أَمَانًا مِنَ الْفَقْرِ، وَيُؤْمَنُ مِنْ وَحْشَةِ الْقَبْرِ، وَاسْتُجْلِبَ بِهِ الْغِنَى، وَاسْتُقْرِعَ بِهِ بَابُ الْجَنَّةِ

Artinya: “Barangsiapa membaca ‘Laa ilaha illallahul malikul haqqul mubin’ seratus kali dalam sehari, maka memperoleh jaminan aman dari kemiskinan, diselamatkan dari dahsyatnya kubur, dan terbuka untuknya pintu-pintu surga.” (HR. Abu Nu’aim dan Ad-Dailami).

6. Membaca Surah Al-Ikhlas

Surah Al-Ikhlas adalah salah satu surat pendek dalam Al-Qur’an yang memiliki makna keesaan Allah yang luar biasa. Meski pendek, keutamaannya sangat besar, termasuk dalam hal menarik rezeki.

Bacaan Surah Al-Ikhlas:

قُلْ هُوَ ٱللَّهُ أَحَدٌ. ٱللَّهُ ٱلصَّمَدُ. لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ. وَلَمْ يَكُن لَّهُۥ كُفُوًا أَحَدٌۢ

Latin: Qul huwallāhu aḥad. Allāhuṣ-ṣamad. Lam yalid wa lam yụlad. Wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad.

Artinya: Katakanlah: “Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tiada beranak dan tidak pula diperanakkan, dan tidak ada seorangpun yang setara dengan Dia.” (QS Al-Ikhlas: 1-4).

Sebuah riwayat dalam kitab Durratun Nasihin menyebutkan Surah Al-Ikhlas dapat menghilangkan kefakiran:

رُوِيَ أَنَّ رَجُلاً شَكَا إِلَى النَّبِيِّ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلامُ مِنَ الْفَقْرِ، فَقَالَ عَلَيْهِ الصَّلَاةُ وَالسَّلامُ إِذَا دَخَلْتَ مَنْزِلَكَ، فَاقْرَأْ سُوْرَةً الْأَخْلَاصِ. فَفَعَلَ ذَلِكَ فَوَسِعَ اللَّهُ الرِّزْقَ

Artinya: “Diriwayatkan, sesungguhnya seorang laki-laki menangis kepada Rasulullah saw karena kemiskinannya. Kemudian Rasulullah saw bersabda, ‘Ketika kamu masuk rumah bacalah surat Al-Ikhlas.’ Kemudian laki-laki itu pun mengamalkannya, maka Allah melapangkan rezekinya.”

7. Membaca “Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim”

Dzikir ini merupakan pujian kepada Allah SWT yang Maha Suci dan Maha Agung. Membiasakan diri dengan dzikir ini adalah cara untuk selalu mengingat kebesaran Allah.

Bacaannya:

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ العَظِيْمِ

Latin: Subhanallah Wabihamdihi Subhanallahil Adzim.

Artinya: “Maha Suci Allah dengan segala puji bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Dzikir ini paling disukai Allah SWT, sebagaimana diriwayatkan oleh Abu Dzar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda:

أَلَا أُخْبِرُكَ بِأَحَبِّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى؟ إِنَّ أَحَبَّ الْكَلَامِ إِلَى اللَّهِ : سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Artinya: “Maukah aku ceritakan kepadamu tentang kalam (zikir) yang paling disukai oleh Allah? Sesungguhnya kalam yang paling disukai oleh Allah ialah, ‘Subhanallah wa bi hamdih’ (Maha Suci Allah dengan memuji kepada-Nya).”

Amalan-amalan dzikir ini bukanlah jimat atau sekadar mantra. Semuanya adalah bentuk ibadah, pengingat akan kebesaran Allah, dan upaya mendekatkan diri kepada-Nya. Dengan keikhlasan dan keyakinan penuh, insyaallah Allah akan melimpahkan rezeki dari arah yang tak disangka-sangka.

Sudah siapkah Anda menjadikan dzikir sebagai bagian tak terpisahkan dari ikhtiar rezeki harian Anda?

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Niat, Tata Cara dan Doa Setelahnya


Jakarta

Sholat witir merupakan salah satu ibadah sunnah yang sangat dianjurkan oleh Rasulullah SAW. Sholat ini memiliki jumlah rakaat ganjil, mulai dari satu, tiga, hingga sebelas.

Sholat witir biasa dilakukan pada malam hari sebagai penutup dari sholat-sholat malam, seperti Tahajud atau Tarawih. Hukumnya sunnah muakkad, sebagaimana penjelasan M. Kalilurrahman al-Mahfani dalam Buku Pintar sholat.

Artikel ini akan membahas niat, tata cara sholat witir, surat-surat yang dianjurkan dibaca, serta doa setelah sholat secara lengkap dan mudah dipahami.


Dalil Sholat Witir

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW pernah berpesan:

أَوْصَانِي حَلِيْلِي صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِثَلَاثٍ صِيَامٍ ثَلَاثَةِ أَيَّامٍ مِنْ كُلِّ شَهْرٍ وَرَكْعَتَى الضُّحَى وَأَنْ أُوتِرَ قَبْلَ أَنْ أَنام. (رواه الجماعة)

Artinya: “Kekasihku Rasulullah mewasiatkan kepadaku tiga hal, yaitu puasa tiga hari setiap bulan, dua rakaat sholat Dhuha, dan sholat witir sebelum tidur.” (HR Jama’ah)

Waktu Pelaksanaan Sholat Witir

Sholat witir bisa dikerjakan setelah sholat Isya hingga menjelang Subuh. Waktu terbaiknya adalah di sepertiga malam terakhir, terutama jika didahului dengan sholat Tahajud.

Namun bagi yang khawatir tidak dapat bangun malam, Rasulullah SAW menganjurkan untuk mengerjakannya sebelum tidur. Hal ini dijelaskan oleh dalam buku Muro’atul Ibadah Fi At-Thoharah Wa Sholat karya Ibnu Asrori Najib dan Siti Sulaikho, M.Pd, bahwa Abu Mas’ud al-Anshari RA berkata,

Artinya: “Rasulullah SAW melakukan sholat witir pada awal malam, kadang di pertengahan, dan kadang pada akhir malam.” (HR Ahmad)

Jumlah Rakaat Sholat Witir

Sholat witir bisa dikerjakan dengan 1, 3, 5, 7, 9, hingga 11 rakaat. Dari riwayat Abu Ayyub Al-Anshari, Ustad Hasan Albany dalam bukunya The Miracle of Night Shalat Tahajjud mengutip sabda Rasulullah SAW:

“Sholat witir adalah hak bagi setiap muslim, maka siapa yang ingin mengerjakan lima rakaat maka kerjakanlah, siapa yang ingin mengerjakan tiga rakaat maka kerjakanlah, dan siapa yang ingin mengerjakan satu rakaat maka kerjakanlah.” (HR Abu Daud, Ibnu Majah, dan Nasa’i)

Niat Sholat Witir

Dalam buku Panduan Sholat Wajib dan Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah, Ustadz Arif Rahman menjelaskan bahwa ada dua bacaan niat sholat witir, yaitu:

1. Niat Sholat Witir 1 Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الوِتْرِ رَكْعَةً مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَ

Latin: Ushalli sunnatal witri rak’atan mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir satu rakaat karena Allah Ta’ala.”

2. Niat Sholat Witir 3 Rakaat

اُصَلِّى سُنَّةَ الْوِتْرِ ثَلَاثَ رَكْعَاتٍ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لِلهِ تَعَالَى

Latin: Ushalli sunnatal witri tsalātsa raka’ātin mustaqbilal qiblati adā’an lillāhi ta’ālā

Artinya: “Aku niat sholat sunnah witir tiga rakaat dengan menghadap kiblat karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Sholat Witir

Sholat witir dikerjakan seperti sholat sunnah pada umumnya. Pembedanya hanya di jumlah rakaatnya yang ganjil. Menukil buku Panduan Sholat Wajib & Sunnah Sepanjang Masa Rasulullah SAW karya Ustadz Arif Rahman, berikut tata caranya.

Contoh Tata Cara Sholat Witir 3 Rakaat

  1. Rakaat pertama: setelah membaca Al-Fatihah, baca surat Al-A’la
  2. Rakaat kedua: setelah membaca Al-Fatihah, baca surat Al-Kafirun
  3. Rakaat ketiga: setelah Al-Fatihah, baca surat Al-Ikhlas (bisa ditambah dengan Al-Falaq dan An-Nas)

Anjuran ini datang dari hadits yang diriwayatkan oleh Anas bin Malik,

كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَقْرَأُ فِي الرَّكْعَةِ الْأَوْلَى بِ سَبِّحِ اسْمَ رَبِّكَ الْأَعْلَى، وفي الثانية بِ قُلْ يَا أَيُّهَا الْكَافِرُونَ، وَفِي الثَّالِثَةِ بِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ، وَالْمُعْوَذَتَيْنِ

Artinya: “Rasulullah melakukan sholat witir tiga rakaat setelah Isya. Pada rakaat pertama membaca surat Al-A’la, rakaat kedua membaca surat Al-Kafirun, dan rakaat ketiga membaca surat Al-Ikhlas.” (HR At-Tirmidzi, An-Nasa’i, dan Ibnu Majah).

Sholat witir ini bisa dikerjakan dengan dua rakaat salam, lalu satu rakaat salam. Atau tiga rakaat langsung dengan satu salam di akhir.

Doa Setelah Sholat Witir

Setelah menyelesaikan sholat witir, dianjurkan untuk membaca doa berikut. Doa ini mencakup permohonan ampunan, keberkahan, kesehatan, serta keselamatan dunia dan akhirat, sebagaimana dikutip dari buku Doa & Zikir Muslimah yang disusun Tim Redaksi Qultummedia.

أَللَّهُمَّ إِنَّا نَسْاَلُكَ إِيْمَانًا دَاِئمًا وَنَسْأَلُكَ قَلْبًا خَاشِعًا وَنَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا وَنَسْأَلُكَ يَقِيْنًا صَادِقًا وَنَسْأَلُكَ عَمَلًا صَالِحًا وَنَسْأَلُكَ دِيْنًا قَيِّمًا وَنَسْأَلُكَ خَيْرًا كَثِيْرًا وَنَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ وَنَسْأَلُكَ تَمَامَ الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الشُّكْرَ عَلَى الْعَافِيَةِ وَنَسْأَلُكَ الْغِنَى عَنِ النَّاسِ أَللَّهُمَّ رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا صَلَاتَنَا وَصِيَامَنَا وَقِيَامَنَا وَتَخَشُّعَنَا وَتَضَرُّعَنَا وَتَعَبُّدَنَا وَتَمِّمْ تَقْصِيْرَنَا يَا أَللهُ يَاأَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ وَصَلَّى اللهُ عَلَى خَيْرِ خَلْقِهِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ

Arab Latin: Allaahumma innaa nas-aluka iimaanan daa-iman. Wanas- aluka qalban khaasyi’an. Wanas-aluka ‘ilman naafi’an. Wanas-aluka yaqiinan shaadiqan. Wanas-aluka ‘amalan shaalihan. Wanas-aluka diinan qayyiman. Wanas-aluka khairan katsiiran. Wanas-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah. Wanas-aluka tamaamal ‘aafiyah. Wanas-alukasy syukra ‘alal ‘aafiyati, wanas-alukal ghinaa-a ‘anin naas. Allaahumma rabbanaa taqabbal minnaa shalaatanaa washiyaamanaa waqiyaamanaa watakhassyu’anaa watadharru’anaa wata’abbudanaa watammim taqshiiranaa yaa allaah yaa allaah yaa arhamar raahimiin. Wasallallaahu ‘alaa khairi khalqihii sayyidinaa muhammadin wa ‘alaa aalihii wasahbihii ajma’iina walhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiina

Artinya: “Ya Allah, kami mohon kepada-Mu, iman yang langgeng, hati yang khusyuk, ilmu yang bermanfaat, keyakinan yang benar, amal yang saleh, agama yang lurus, kebaikan yang banyak. Kami mohon kepada-Mu ampunan dan kesehatan, kesehatan yang sempurna, kami mohon kepada-Mu bersyukur atas karunia kesehatan, kami mohon kepada-Mu kecukupan terhadap sesama manusia. Ya Allah, Tuhan kami terimalah dari kami: sholat, puasa, ibadah, kekhusyukan, rendah diri dan ibadah kami, dan sempurnakanlah segala kekurangan kami. Ya Allah, Tuhan yang Maha Pengasih dari segala yang pengasih. Dan semoga kesejahteraan dilimpahkan kepada makhluk-Nya yang terbaik, Nabi Muhammad SAW, demikian pula keluarga dan para sahabatnya secara keseluruhan. Serta segala puji milik Allah Tuhan semesta alam.”

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Membaca Surah Al Mulk di Malam Hari


Jakarta

Malam hari adalah waktu yang tepat untuk merenung dan mendekatkan diri kepada Sang Pencipta. Saat dunia berangsur sunyi, ada amalan istimewa yang sangat dianjurkan sebelum tidur.

Adalah membaca Surah Al Mulk. Surah ke-67 dalam Al-Qur’an ini memiliki keistimewaan luar biasa, terutama sebagai penyelamat dari siksa kubur.

Rasulullah SAW telah banyak menyampaikan tentang keutamaan surah ini. Beliau mendorong umatnya untuk menjadikannya rutinitas harian.


Mari kita telusuri lebih dalam mengapa Surah Al Mulk begitu penting untuk diamalkan setiap malam.

Dalil Keutamaan Surah Al Mulk

Sebuah kisah menarik yang diriwayatkan oleh Ibnu Abbas RA, seperti dinukil dari kitab Al-Maut wa ‘Alam Al-Barzakh oleh Mahir Ahmad Ash-Shufiy, menunjukkan betapa dahsyatnya efek Surah Al Mulk. Diceritakan bahwa seorang sahabat Rasulullah SAW pernah tanpa sengaja mendirikan kemah di atas sebuah kuburan. Tiba-tiba, ia mendengar suara dari dalam kubur yang sedang membaca Surah Al Mulk hingga selesai.

Ketika melaporkan kejadian ini kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Itu surah Al Mulk yang dapat menjaga pembacanya dari siksa kubur.” (HR Tirmidzi). Hadits ini diperkuat oleh riwayat Imam At-Tirmidzi dari Abu Hurairah RA, yang juga menguatkan bahwa Surah Al Mulk adalah penyelamat dari siksa kubur.

Tak hanya itu, Abdullah bin Mas’ud RA juga meriwayatkan sabda Rasulullah SAW:

من قَرَأَ ( تبَارك الَّذِي بِيَدِهِ الْملك ) كل لَيْلَة مَنعه الله بهَا من عَذَاب الْقَبْر

Artinya: “Siapa yang membaca surah Al Mulk setiap malam, Allah SWT akan menghindarkannya dari siksa kubur dengan surah tersebut.” (HR An Nasa’i).

Ini adalah janji yang luar biasa bagi mereka yang istiqamah mengamalkannya.

Surah Al Mulk Amalan Rutin Nabi Muhammad SAW

Bukti lain betapa pentingnya Surah Al Mulk datang dari kebiasaan Rasulullah SAW sendiri. Jabir RA meriwayatkan:

ان النبي صلّى اللّه عليه وسلّم لا ينام حتى يقرأ الم تَنْزِيلُ السجدة ، وتَبارَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: “Nabi SAW tidak tidur sampai beliau membaca Alif Lam Mim tanzil (Surah As Sajdah) dan Tabarakalladibiyadihil-mulk (Surah Al Mulk).” (HR Ahmad).

Ini menunjukkan bahwa membaca Surah Al Mulk sebelum tidur bukanlah sekadar anjuran, melainkan bagian dari sunnah Nabi yang patut kita teladani.

Lokasi Turunnya Surah Al Mulk

Surah Al Mulk adalah surah Makkiyah, yang berarti diturunkan di Makkah sebelum hijrahnya Nabi Muhammad SAW ke Madinah. Surah-surah Makkiyah umumnya memiliki ayat-ayat pendek namun sarat makna, berfokus pada akidah dan tauhid.

Nama “Al Mulk” sendiri berarti “Kerajaan”. Wahbah az-Zuhaili dalam Tafsir Al Munir menjelaskan bahwa penamaan surah ini dimulai dengan pengagungan Allah SWT sebagai Pemilik mutlak seluruh kerajaan langit dan bumi. Dialah Yang Maha Berkuasa, mengelola alam semesta sesuai kehendak-Nya tanpa ada yang dapat mempertanyakan.

Allah SWT mengawali surah ini dengan firman-Nya:

وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌۙ

Artinya: “… dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.” (QS Al Mulk: 1)

Lalu dilanjutkan dengan ayat:

الَّذِيْ خَلَقَ الْمَوْتَ وَالْحَيٰوةَ

Artinya: “Yang menjadikan mati dan hidup.” (QS Al Mulk: 2).

Secara keseluruhan, Surah Al Mulk banyak mengupas tentang kekuasaan Allah SWT atas ciptaan-Nya, sebagaimana dijelaskan dalam Terjemahan dan Fadhilah Majmu’ Syarif oleh Rusdianto. Surah ini juga menekankan pentingnya takut dan taat kepada Allah SWT, baik saat sendirian maupun di hadapan banyak orang.

Rasa takut ini, menurut Tafsir al-Jalalain, adalah ketika manusia merasa diawasi Allah bahkan saat tak seorang pun melihatnya.

Kandungan lainnya mencakup tentang ihsan dalam beribadah, keimanan pada yang gaib, dan keyakinan bahwa segala sesuatu akan kembali kepada Allah SWT. Ilmu Allah yang tak terbatas juga menjadi tema sentral dalam surah ini.

Keutamaan Membaca Surah Al Mulk

Ada beberapa keutamaan yang bisa Anda raih dengan rutin membaca Surah Al Mulk, khususnya di malam hari:

1. Pemberi Syafaat di Hari Kiamat

Salah satu anugerah terbesar dari membaca Surah Al Mulk adalah kemampuannya menjadi pemberi syafaat bagi pembacanya di akhirat kelak. Dalam buku Panduan Praktis Doa dan Dzikir Sehari-hari oleh Abduh Zulfidar Akaha, hadits riwayat Tirmidzi dari Abu Hurairah RA menjelaskan:

حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ بَشَّارٍ حَدَّثَنَا مُحَمَّدُ بْنُ جَعْفَرٍ حَدَّثَنَا شُعْبَةُ عَنْ قَتَادَةَ عَنْ عَبَّاسٍ الْجُشَمِىِّ عَنْ أَبِى هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِىِّ -صلى الله عليه وسلم- قَالَ إِنَّ سُورَةً مِنَ الْقُرْآنِ ثَلاَثُونَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ وَهِىَ سُورَةُ تَبَارَكَ الَّذِى بِيَدِهِ الْمُلْكُ

Artinya: “Ada suatu surah dari Al-Quran yang terdiri dari tiga puluh ayat dan dapat memberi syafa’at bagi yang membacanya, sampai dia diampuni, yaitu: Tabaarakalladzii biyadihil mulku… (Surah Al Mulk),” (HR Tirmidzi).

2. Pelindung dari Siksa Kubur

Ini adalah keutamaan yang paling sering ditekankan. Siksa kubur adalah realitas yang menanti setiap jiwa. Dengan membaca Surah Al Mulk, kita memohon perlindungan Allah dari azab tersebut.

Hadits riwayat An-Nasa’i dari Abdullah bin Mas’ud, yang tercantum dalam buku Tafsir Ibnu Katsir karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy, menegaskan:

عَنْ عَبْدِ اللهِ بن مَسْعُودٍ، قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: مَنْ قَرَأَ تَبْرَكَ الَّذِي بِيَدِهِ الْمُلْكُ … كُلَّ لَيْلَةٍ مَنَعَهُ اللَّهُ بِهَا مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Artinya: “Abdullah bin Mas’ud berkata, Rasulullah bersabda, ‘Siapa saja yang membaca surah Al-Mulk setiap malam, Allah akan melindunginya dari siksa kubur.'” (HR An-Nasa’i).

3. Diampuni Dosa-dosa

Keutamaan ini berkaitan erat dengan syafaat yang diberikan Surah Al Mulk. Melalui syafaatnya, Allah SWT akan mengampuni dosa-dosa pembacanya. Hadits dari Abu Hurairah RA yang diriwayatkan Abu Dawud dan Tirmidzi menyatakan:

عَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ رَضِيَ اللهُ عَنْهُ، أَنَّ رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: مِنَ القُرْآنِ سُوْرَةٌ ثَلَاثُوْنَ آيَةً شَفَعَتْ لِرَجُلٍ حَتَّى غُفِرَ لَهُ، وَهِيَ تَبْرَكَ الَّذِي بِيَدِهِ المُلْكُ …

Artinya: “Abu Hurairah berkata bahwa Rasulullah bersabda, ‘Di antara Al-Qur’an ada surah yang berisi 30 ayat yang dapat memberi syafaat kepada seseorang sampai ia diampuni, yaitu surah Al-Mulk.'” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi).

Membaca Surah Al Mulk di malam hari adalah investasi spiritual yang sangat berharga. Selain mendatangkan ketenangan hati sebelum tidur, ia juga menjadi perisai dan penolong di alam kubur dan hari akhir. Jadikanlah amalan ini sebagai bagian tak terpisahkan dari rutinitas malam Anda.

Surah Al Mulk: Arab, Latin dan Artinya

Anda bisa menemukan bacaan lengkap Surah Al Mulk ayat 1-30 beserta artinya di Al Qur’an Online detikcom.

Sudahkah Anda rutin membaca Surah Al Mulk setiap malam?

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

PBNU Jalin Kolaborasi Strategis dengan Jerman, Perkuat Misi Kemanusiaan Global



Jakarta

Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya), baru saja bertemu dengan pejabat tinggi Pemerintah Jerman. Pertemuan itu membahas kerjasama di bidang kemanusiaan dunia.

Pejabat yang ditemui oleh Gus Yahya adalah Thomas Rachel. Thomas menjabat sebagai The Federal Government Commissioner for Freedom of Religion or Belief dalam Kabinet Kanselir Friedrich Merz.

Pertemuan berlangsung di Kantor Kementerian Luar Negeri Jerman, Berlin, pada Selasa, 7 Juli 2025, pukul 14.00 waktu setempat. Gus Yahya didampingi oleh Wakil Ketua Umum PBNU Amin Said Husni dan Penasihat Khusus Urusan Internasional H. Muhammad Kholil dalam kunjungan tersebut.


Kepada Thomas, Gus Yahya memaparkan secara rinci inisiatif Gerakan Global Religion of Twenty (R20). Gagasan ini dibentuk oleh Nahdlatul Ulama (NU) dan diluncurkan pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali pada 2022.

Beliau menjelaskan bahwa R20 berupaya menjadikan agama sebagai kekuatan pendorong solusi untuk tantangan global. Bukan justru sebagai sumber konflik.

R20 adalah ikhtiar NU agar agama-agama turut mengambil tanggung jawab dalam merumuskan solusi peradaban, bukan sekadar menjadi bagian dari masalah,” ujar Gus Yahya dalam dalam keterangan persnya.

Selain itu, Gus Yahya juga menyoroti konsensus kebangsaan Indonesia. Meliputi NKRI sebagai bentuk negara, Pancasila sebagai ideologi, UUD 1945 sebagai dasar konstitusi, dan Bhinneka Tunggal Ika sebagai prinsip kebhinekaan-sebagai model inspiratif.

Menurut Gus Yahya, pengalaman Indonesia dalam merawat konsensus dapat menjadi contoh bagi komunitas internasional dalam membangun tatanan dunia yang lebih inklusif dan harmonis.

Inisiatif PBNU mendapat sambutan hangat dari Thomas Rachel. Sebagai tokoh yang dihormati di Jerman dan Eropa, Thomas mengungkapkan kekagumannya terhadap NU, yang ia sebut sebagai organisasi Islam terbesar di dunia yang teguh memperjuangkan toleransi, demokrasi, dan nilai-nilai kemanusiaan.

Mengakhiri pertemuan, kedua belah pihak menegaskan komitmen kuat untuk berkolaborasi dalam proyek-proyek kemanusiaan. Harapan dapat mempererat jejaring global untuk membangun peradaban yang lebih adil dan damai di masa depan.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Proses Pencucian Ka’bah, Gunakan 20 Liter Air Zamzam dan 11 Liter Parfum



Jakarta

Sebagai pusat ibadah umat Islam, Ka’bah dirawat dengan penuh kehati-hatian dan penghormatan, termasuk melalui ritual khusus yang disebut pencucian Ka’bah atau ghusl al-Ka’bah.

Pencucian Ka’bah adalah prosesi suci yang dilaksanakan secara berkala oleh pemerintah Arab Saudi, dengan tujuan menjaga kebersihan fisik bangunan suci tersebut.

Dilansir dari Saudi Press Agency, Jumat (11/7/2025) Upacara Pencucian Ka’bah dilakukan dalam tiga tahap utama yang dijalankan dengan sangat teliti dan penuh kehati-hatian.


Prosesnya dimulai dengan tahap persiapan, di mana digunakan campuran cairan khusus yang terdiri dari 20 liter air Zamzam, 80 ml minyak oud khusus, dan 540 ml air mawar Taif. Campuran ini diracik secara khusus untuk membersihkan dan menyucikan bagian dalam Ka’bah.

Setelah tahap persiapan, proses berlanjut ke tahap pencucian utama, di mana diaplikasikan 11 liter parfum khusus yang memang dikhususkan untuk mencuci bagian dalam Ka’bah, ditambah dengan 3 ml minyak kasturi (musk) yang dikenal karena keharuman dan kesuciannya.

Upacara ini kemudian ditutup dengan tahap pengharuman dan pengasapan, menggunakan 500 ml minyak mawar Thaif dan 500 gram oud berkualitas tinggi. Proses ini menghasilkan aroma harum yang lembut dan menyelimuti Ka’bah dengan suasana khusyuk dan sakral.

Otoritas Umum untuk Urusan Masjidil Haram dan Masjid Nabawi menegaskan bahwa seluruh proses pencucian Ka’bah dilakukan dengan ketelitian dan kehormatan yang luar biasa. Hal ini mencerminkan kedudukan Ka’bah yang agung serta kesuciannya yang sangat dihormati oleh umat Islam di seluruh dunia.

Otoritas tersebut juga menekankan bahwa semua bahan yang digunakan telah dipersiapkan dengan sangat hati-hati sebelumnya, untuk menjamin kemurnian dan kesuciannya. Ka’bah bukan hanya bangunan, ini adalah kiblat bagi seluruh muslim dunia, dan proses pencuciannya menjadi lambang kesucian yang terus dijaga sepanjang zaman.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Rae Lil Black Ungkap Sang Adik Tertarik Mempelajari Al-Qur’an setelah Dirinya Mualaf



Jakarta

Rae Lil Black mengungkap respon keluarganya setelah mengetahui dirinya memeluk Islam. Menurut penuturannya, kedua orang tua Rae merupakan pemeluk agama Buddha.

“Saya dari Jepang dan orang tua saya beragama Buddha. Bukan yang terlalu kuat (agamanya), tapi mereka Buddha,” kata wanita yang memiliki nama Islam Nuray Istiqbal dalam wawancara di 20Detik detikcom, Jumat (11/7/2025).

Eks bintang film dewasa itu mengatakan bahwa setelah memeluk Islam, keluarga melihat dirinya menjadi anak yang lebih baik bagi kedua orang tuanya. Hal ini terlihat dari dirinya yang kini rutin menghubungi keluarga dua sampai tiga kali setiap minggu, hingga menyempatkan pulang bertemu keduanya.


“Karena Islam mengajarkan kita untuk menghormati orang tua. Saya juga melihat banyak teman muslim saya, mereka sering menelpon orang tua mereka, pulang ke rumah, bertukar besar. Dulu waktu saya masih muda, saya tidak berbicara dengan orang tua selama setahun dan tidak pulang hingga tiga tahun,” kata Rae bercerita.

Wanita berumur 28 tahun itu menuturkan bahwa kedua orang tuanya melihat perubahan yang signifikan setelah memutuskan untuk memeluk Islam. Hal tersebut Rae lakukan sesuai dengan yang diperintahkan agama, yaitu menghormati orang tua.

“Mereka melihat perubahan di diri saya dan bilang ‘Oke kami gak ngerti paham agama kamu, tapi kamu jadi anak yang baik.’ Jadi mereka bilang bagus kami jadi orang baik,” sambung Rae.

Melalui sesi wawancara itu, perempuan kelahiran Jepang tersebut juga mengungkap bahwa kini sang adik mulai tertarik dan mempelajari Al-Qur’an. Sebab, adik Rae melihat perubahan positif dari diri sang kakak setelah memeluk Islam.

“Sebenarnya adik saya juga mulai belajar membaca Al-Qur’an karena dia melihat perubahan baik dalam diri saya. Dia bilang ‘Kenapa kamu sering banget nelfon orang tua?’ aku jawab, ‘Karena aku jadi muslim dan ini perubahan baik dalam diriku,’ lalu dia bilang ‘Menarik’,” ujar Rae.

Setelahnya, adik Rae merasa penasaran dan ingin membaca Al-Qur’an. Akhirnya, Rae mengirimkan Al-Qur’an dengan terjemah bahasa Jepang kepada adiknya.

“Jadi sikap saya yang mulai menghormati orang tua sedikit banyak mengubah dia untuk membaca Al-Qur’an. Mungkin dia masih butuh lebih banyak (bimbingan) tapi saya lihat ada perubahan kecil di banyak orang yang saya ajak bicara,” tandas Rae.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

10 Kesalahan Sepele dalam Salat yang Sering Dilakukan Tanpa Sadar


Jakarta

Dalam Islam, salat bukan sekadar rutinitas harian, melainkan bentuk komunikasi langsung antara hamba dan Allah SWT. Terkadang ada kesalahan sepele yang dilakukan ketika salat sehingga membuat ibadah ini kurang khusyuk.

Pelaksanaan salat tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Namun, kenyataannya, banyak orang yang masih melakukan kesalahan-kesalahan kecil dalam salat tanpa menyadarinya. Kesalahan ini dapat mempengaruhi kesempurnaan bahkan keabsahan salat.

Dikutip dari buku Sudah Benarkah Shalat Anda karya Abdul Hamid Bin Abdurrahman al-Suhaibani, ada beberapa perkara pentig yang membantu seorang muslim menunaikan salat menurut cara yang benar sesuai yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tujuan dari mengetahui kesalahan salat ini adalah agar umat Islam berusaha menjauhi kekeliruan dan tidak terjebak di dalamnya.


Kesalahan dalam Salat

Dirangkum dari buku Panduan Sholat Rosulullah 1 karya Imam Abu Wafa dan buku Kumpulan Tanya Jawab Seputar Shalat: Menjawab Tuntas Masalah Shalat dari A-Z karya ‘Abd al-‘Aziz ibn Nasir al-Musaynad, berikut beberapa kesalahan ringan namun sering terjadi dalam salat yang penting untuk diketahui dan diperbaiki:

1. Kurang Tuma’ninah (Tenang dalam Gerakan Salat)

Tuma’ninah adalah jeda atau ketenangan sejenak dalam setiap gerakan salat, seperti saat rukuk, i’tidal, sujud, dan duduk di antara dua sujud. Banyak orang tergesa-gesa dalam gerakan salat sehingga tidak memberikan jeda yang cukup.

Dalam hadits riwayat Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Kembalilah dan salatlah, karena engkau belum salat.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini disampaikan kepada seseorang yang salatnya cepat dan tidak tuma’ninah, yang kemudian Rasulullah SAW ajari ulang tata cara salat yang benar. Hal ini menunjukkan pentingnya ketenangan dalam gerakan salat.

2. Tidak Mengangkat Tangan dengan Benar saat Takbiratul Ihram

Sebagian orang mengangkat tangan terlalu rendah, terlalu tinggi, atau bahkan tidak mengangkat tangan sama sekali saat takbiratul ihram. Padahal ini adalah sunnah muakkadah yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.

Dari Abdullah bin Umar RA, ia berkata,

“Rasulullah SAW mengangkat kedua tangannya sejajar dengan kedua bahunya ketika bertakbir untuk salat.” (HR Bukhari)

3. Kesalahan dalam Membaca Surah Al-Fatihah

Al-Fatihah adalah rukun salat yang wajib dibaca dengan benar dan perlahan. Banyak orang membacanya tergesa-gesa tanpa memperhatikan tajwid dan makhraj huruf.

Padahal, dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang salat dan tidak membaca Ummul Qur’an (Al-Fatihah), maka salatnya tidak sah.” (HR Bukhari dan Muslim)

4. Lalai Menjaga Pandangan Saat Salat

Banyak jemaah salat yang tidak menjaga pandangan tetap ke tempat sujud. Beberapa bahkan melirik kanan kiri, melihat jam, atau sekadar memandangi sekeliling. Hal ini mengganggu kekhusyukan dalam salat.

Dalam sebuah hadis disebutkan, “Hendaklah kamu menundukkan pandangan dalam salat. Janganlah kamu menoleh, karena berpaling dalam salat adalah suatu kecurangan yang dilakukan oleh setan terhadap hamba dalam salatnya.” (HR Bukhari)

5. Tidak Meluruskan dan Merapatkan Shaf

Dalam salat berjamaah, shaf yang tidak lurus dan tidak rapat menjadi kesalahan kolektif yang sering diabaikan. Padahal Rasulullah SAW sangat menekankan pentingnya merapatkan dan meluruskan barisan.

Dalam hadits shahih, beliau SAW bersabda, “Luruskanlah shaf kalian, karena meluruskan shaf adalah bagian dari kesempurnaan salat.” (HR Bukhari dan Muslim)

6. Terlambat Mengikuti Gerakan Imam

Sebagian makmum menunda mengikuti gerakan imam, seperti baru rukuk setelah imam hampir bangkit, atau sujud ketika imam sudah duduk. Ini termasuk kesalahan yang bisa mengurangi kesempurnaan salat berjamaah.

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya imam dijadikan untuk diikuti. Maka janganlah kalian berbeda dengannya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Yang benar adalah makmum mengikuti gerakan imam setelah imam selesai mengucapkan takbir, bukan lebih dulu atau terlalu lambat.

7. Bergerak Berlebihan

Gerakan yang tidak perlu seperti menggaruk kepala terus-menerus, membenahi baju berkali-kali, atau memainkan tangan dan kaki saat salat termasuk perbuatan yang mengganggu kekhusyukan salat. Jika gerakannya banyak dan berturut-turut tanpa keperluan, maka salatnya bisa batal.

Dalam madzhab Syafi’i, disebutkan bahwa tiga gerakan berturut-turut tanpa kebutuhan dapat membatalkan salat.

8. Lupa atau Salah Niat

Meskipun niat berada dalam hati, namun banyak orang yang bingung dan terganggu saat berniat, bahkan mencampuradukkan antara niat dan lafadznya. Beberapa mengucapkan niat dengan keras padahal yang disyariatkan adalah niat dalam hati.

Nabi SAW bersabda, “Sesungguhnya amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR Bukhari dan Muslim)

9. Tergesa-gesa Meninggalkan Salat setelah Salam

Setelah salam, sebagian orang langsung berdiri atau beranjak tanpa berdzikir atau berdoa. Padahal dzikir dan doa setelah salat adalah bagian dari penyempurna ibadah.

Dalam hadits disebutkan, “Barang siapa yang duduk di tempat salatnya setelah selesai salat dan berdzikir kepada Allah, maka para malaikat akan mendoakannya.” (HR Abu Dawud)

10. Tidak Mengetahui Kesalahan yang Sudah Terjadi

Kesalahan terbesar dalam salat adalah tidak menyadari bahwa kesalahan telah terjadi. Salat menjadi rutinitas yang dikerjakan tanpa ilmu dan introspeksi. Maka dari itu, penting untuk terus belajar dan memperbaiki diri agar salat yang dikerjakan menjadi lebih khusyuk, sah, dan diterima Allah SWT.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com

3 Tanda Allah Mencintaimu Berdasarkan Hadis Nabi


Jakarta

Setiap amal ibadah yang kita lakukan selama ini sejatinya adalah bentuk pengabdian untuk meraih rida Allah SWT. Semua doa, zikir, salat, dan kebaikan yang kita upayakan adalah wujud cinta kita kepada Sang Pencipta.

Namun, tahukah Anda bahwa ternyata ada tanda-tanda khusus jika seseorang benar-benar dicintai Allah SWT? Betapa beruntungnya mereka yang mendapat kasih sayang dan perhatian-Nya. Lantas, apa saja tiga ciri orang yang dicintai Allah menurut hadis Nabi?

3 Ciri Dicintai Allah

Berdasarkan ringkasan dari buku Ibadah Hati karya Lalu Heri Afrizal, terdapat beberapa tanda yang menunjukkan seseorang mendapat cinta dari Allah SWT. Berikut tiga di antaranya.


1. Disenangi Manusia dan Makhluk Lain

Salah satu tanda seseorang dicintai Allah SWT adalah ia akan diterima di hati manusia dan makhluk lainnya. Kehadirannya membawa kebaikan sehingga ia sering mendapatkan pujian yang tulus.

Dalam hadis yang diriwayatkan Bukhari dan Muslim disebutkan, ketika Allah mencintai seorang hamba, Dia memanggil Malaikat Jibril dan memerintahkannya untuk mencintai hamba tersebut. Kemudian, Jibril menyerukan kepada seluruh penghuni langit untuk turut mencintai orang yang dicintai Allah SWT itu.

2. Mendapat Ujian dari Allah

Ciri lain orang yang dicintai Allah SWT adalah ia akan diuji dengan berbagai cobaan. Seorang mukmin tidak boleh berprasangka buruk terhadap ujian yang datang selama ia tidak melakukan dosa.

Apabila seseorang taat, rajin beribadah, dan tekun dalam amal saleh lalu Allah memberinya ujian, maka itu adalah tanda kasih sayang-Nya.

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya besarnya pahala sesuai dengan besarnya cobaan. Apabila Allah mencintai suatu kaum, Dia akan menguji mereka. Siapa yang ridha maka baginya keridhaan, dan siapa yang membenci maka baginya kemurkaan.” Ujian ini sesuai dengan kadar keimanan dan kecintaan hamba kepada Allah SWT.

3. Meninggal dalam Husnul Khatimah

Orang yang dicintai Allah SWT akan meninggal dalam keadaan baik atau husnul khatimah. Mereka bisa wafat saat sujud, membaca Al-Qur’an, atau ketika melakukan amal saleh lainnya. Ini merupakan bukti keistimewaan cinta Allah kepada hambanya.

Rasulullah SAW bersabda, “Apabila Allah mencintai seorang hamba, Dia akan meng-‘assal’-kannya.” Para sahabat bertanya, “Apa maksud meng-‘assal’-kannya?”

Nabi SAW menjawab, “Allah memberi taufik kepadanya untuk berbuat amal saleh menjelang ajalnya sehingga orang-orang di sekitarnya pun ridha kepadanya.” (HR Ahmad, Ibnu Hibban, dan Hakim)

Doa Agar Dicintai Allah

Dicintai oleh Sang Pencipta tentu merupakan sebuah hal yang istimewa. Untuk bisa mendapatkan cinta-Nya, tentu kita harus beribadah. Bisa juga dengan berdoa bermunajat kepada-Nya.

Menurut buku Kamus Doa karya Luqman Junaedi, berikut ini adalah doa yang diajarkan Rasulullah SAW agar seorang hamba dicintai oleh Allah SWT.

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ

Latin: Allahumma inni as’aluka hubbaka wahubba man yuhibbuka wal ‘amalal ladzii yuballigunii hubbaka. Allahummaj’al hubbaka ahabba ilaiyya min nafsii wa ahlii.

Artinya: “Ya Allah, aku memohon cinta Engkau, dan kecintaan orang yang mencintai Engkau, serta amalan yang membuatku bisa meraih kecintaan-Mu. Ya Allah, jadikanlah kecintaanku kepada-Mu lebih tertanam dalam jiwaku melebihi kecintaanku kepada diriku sendiri dan keluargaku.”

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Allah Satu-satunya yang Bisa Menghakimi Saya


Jakarta

Mantan pemeran film dewasa Rae Lil Black terang-terangan menyatakan bahwa dirinya kini menjadi mualaf. Wanita yang memiliki nama Islam Nuray Istiqbal itu mengaku tak lagi peduli pandangan orang akan dirinya yang kini menjadi muslim. Terlebih, hal ini sangat bertentangan dengan masa lalunya yang berkecimpung di industri film dewasa.

“Allah satu-satunya yang bisa menghakimi. Saya seumur hidup sering dihakimi orang, saya coba untuk abaikan tapi sulit sekali. Sekarang, setelah saya tahu saya cuma perlu peduli apa yang Allah lihat dan dengar, hidup saya jadi lebih baik dan mudah,” katanya dalam sesi wawancara bersama Ario Astungkoro pada program Shout Out 20Detik detikcom yang tayang Jumat (11/7/2025).

Melalui sesi wawancara itu, Rae mengungkap bahwa hal yang paling ia sukai dalam Al-Qur’an adalah bagaimana Allah SWT menjadi satu-satunya Tuhan yang dapat menghakimi makhluk-Nya. Dia-lah satu-satunya yang bisa menilai makhluk-Nya.


“Sekarang saya hanya peduli satu (hal), apa yang Allah lihat dan dengar. (Hanya) Dia yang bisa menilai saya, Allah satu-satunya yang dapat menilai saya,” sambungnya.

Surah At Tin Ayat 8: Allah Adalah Hakim yang Paling Adil

Meski Rae tidak menjelaskan secara eksplisit ayat Al-Qur’an yang menyebut hal itu, berdasarkan penelusuran detikHikmah surah At Tin ayat 8 menegaskan terkait Allah SWT yang berhak menghakimi hamba-Nya. Berikut bunyi ayatnya,

أَلَيْسَ ٱللَّهُ بِأَحْكَمِ ٱلْحَٰكِمِينَ

Artinya: “Bukankah Allah Hakim yang seadil-adilnya?”

Menurut Tafsir Kementerian Agama RI, ayat di atas menjadi bukti bahwa Allah SWT Maha Bijaksana. Ketentuan tentang kemuliaan manusia didasarkan atau iman dan perbuatan baiknya. Allah SWT telah menurunkan aturan syariat, Dia akan memberi putusan dengan adil bagi hamba-Nya.

Rae Ungkap 2025 Jadi Tahun Pertamanya sebagai Muslim

Rae menceritakan, 2025 menjadi tahun pertamanya sebagai muslim. Pada tahun ini pula, ia menjalani Ramadan dan Muharram pertamanya.

“Tahun ini adalah tahun pertamaku (sebagai muslim). Ramadan pertama, Muharram pertama. Semuanya baru,” ungkapnya.

Dalam wawancara tersebut, Rae juga mengungkap bagaimana awal ia mempelajari Al-Qur’an. Mulanya, Rae membeli Al-Qur’an secara online.

Secara rutin, ia mempelajari dan membaca Al-Qur’an untuk mendalami Islam. Bahkan ketika Ramadan, ia menuntaskan Al-Qur’an sepanjang bulan suci.

“Semua orang bilang kalau baca Al-Qur’an secara tuntas selama Ramadan itu sunnah bagus. Saya pikir kalau sunnah kenapa tidak? Ayo coba. Saya baca setiap hari sekitar 15-20 halaman,” ujar Rae menceritakan.

Ia mengaku saat ini dirinya masih terus mempelajari Al-Qur’an sekaligus cara membacanya. Tak hanya otodidak, Rae juga memiliki guru yang mengajari dan membimbingnya.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com