Wasiat Anas al-Sharif, Jurnalis Palestina yang Tewas Dibom Israel



Jakarta

Jurnalis Al Jazeera di Gaza, Anas al-Sharif, tewas akibat serangan udara Israel. Ia menjadi sasaran militer Israel atas tuduhan memimpin sel Hamas dan terlibat dalam serangan roket terhadap Israel.

Dilansir Reuters, Anas tewas pada Minggu (10/8/2025) waktu setempat bersama empat rekannya. Pejabat Gaza dan Al Jazeera mengatakan Anas dan jurnalis lainnya tewas dalam sebuah serangan di tenda dekat Rumah Sakit Shifa di Kota Gaza bagian timur.


Al Jazeera menyebut Anas adalah “salah satu jurnalis paling berani di Gaza”. Pihaknya juga menepis klaim Israel yang menyebut Anas berhubungan dengan Hamas.

“Perintah untuk membunuh Anas Al Sharif, salah satu jurnalis paling berani di Gaza, dan rekan-rekannya merupakan upaya putus asa untuk membungkam suara-suara yang mengungkap rencana perebutan dan pendudukan Gaza,” kata Al Jazeera.

Anas al-Sharif adalah jurnalis kelahiran Palestina yang vokal menyuarakan kekejaman Israel di Gaza. Ia pernah memenangkan Penghargaan Pulitzer untuk liputan perang Israel-Hamas bersama tim Reuters pada 2024.

Sebelum meninggal, Anas menulis di X tentang kondisi memilukan di Gaza. Ia menyaksikan pengeboman tanpa henti selama dua jam yang menargetkan penduduk sipil Gaza.

Wasiat Anas al-Sharif

Dilansir Al Jazeera, Anas al-Sharif sempat menulis wasiat pada 6 April yang akan ia publikasikan jika ia meninggal. Wasiat tersebut kini telah diunggah di X Anas al-Sharif hari ini.

“Ini adalah wasiat dan pesan terakhirku. Jika kata-kata ini sampai padamu, ketahuilah bahwa Israel telah membunuhku dan membungkam suaraku,” kata Anas mengawali wasiatnya.

Anas mengatakan bahwa Allah SWT mengetahui apa yang ia lakukan untuk membela Gaza. Ia berharap Allah SWT memperpanjang umurnya, tapi takdir berkata lain.

“Saya telah mengalami semua penderitaan itu, merasakan penderitaan, kehilangan berkali-kali, namun saya tidak pernah ragu menyampaikan kebenaran apa adanya,” ujarnya seraya menyebut agar Allah SWT yang menjadi saksi atas mereka yang diam dan menerima segala penderitaan.

“Kupercayakan Palestina kepadamu–permata Dunia Muslim, detak jantung setiap orang merdeka di dunia ini. Kupercayakan rakyatnya kepadamu, anak-anak yang terzalimi dan tak berdosa yang tak pernah punya waktu untuk bermimpi dan atau hidup aman dan damai. Tubuh mereka yang suci hancur lebur di bawah ribuan ton bom dan rudal Israel, terkoyak dan berserakan di dinding-dinding,” ujarnya.

Anas menuliskan pesan panjangnya menitipkan Palestina kepada dunia. Jurnalis kelahiran Gaza itu juga berpesan agar tak melupakan Gaza di setiap doa.

Tewasnya Anas al-Sharif menambah daftar panjang jurnalis yang gugur akibat serangan brutal Israel di Gaza. Sejak serangan pada 7 Oktober 2023, total ada 237 jurnalis yang tewas, menurut catatan kantor media Gaza yang dikelola Hamas.

(kri/inf)





Sumber : www.detik.com

Terima Kasih Telah Mendengar Ulama



Makassar

Rekening pendakwah kondang asal Sulawesi Selatan Ustaz Das’ad Latif yang sempat diblokir oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) kini telah aktif kembali.

Melalui unggahan di akun Instagram pribadinya @dasadlatif1212, Ustaz Das’ad Latif menyampaikan ucapan syukur dan terima kasih kepada pemerintah.

“Hari ini, 11 Agustus 2025, hari Senin, saya ke kantor bank, tempat saya menabung, dapat berita alhamdulillah bahwa blokir saya sudah dibuka. Alhamdulillah, saya atas nama pribadi mengucapkan terima kasih, hikmahnya ternyata pemerintah masih mendengar suara ulama,” ucapnya melalui rekaman video pada Senin (11/08/2025). Tim detikHikmah sudah mendapatkan izin untuk mengutip pernyataan Ustaz Das’ad Latif tersebut.


Sebelumnya diketahui bahwa rekening Ustaz Das’ad Latif yang dipergunakan untuk keperluan pembangunan masjid sempat terkena pemblokiran PPATK lantaran dianggap sebagai rekening dormant.

“Saya hari ini berencana membayar besi, semen untuk membayar pembangunan masjid saya, jadi saya datanglah mengambil uang yang saya tabung di bank pemerintah. Setelah saya tiba ternyata, rekening saya diblokir karena tidak aktif selama 3 bulan. Saya bingung kenapa diblokir? Alasannya katanya supaya menghindari hal-hal negatif,” kata Ustaz Dasad Latif seperti dikutip Jumat, 8 Agustus 2025.

Setelah melalui proses pengaduan, akhirnya pihak PPATK mengaktifkan kembali rekening Ustaz Das’ad Latif yang telah diblokir tersebut.

Sebelumnya diberitakan, PPATK mengklaim kebijakan pemblokiran rekening dormant ini dilakukan sebagai upaya untuk menghindari penyalahgunaan rekening untuk tindak kejahatan.

Dilansir dari detikFinance, hal ini disampaikan oleh Koordinator Kelompok Substansi Humas PPATK, M Natsir Kongah. “Eksis yang ada tidak boleh kita pungkiri, tetapi mari kita melihat bahwa langkah penghentian sementara ini untuk menjaga dan melindungi rekening yang ada, tidak dijadikan alat untuk melakukan kejahatan,” kata Natsir, Minggu (3/8/2025) lalu.

Menanggapi kebijakan PPATK tersebut, Ustaz Das’ad dalam videonya menyampaikan teguran kepada para pelaku judi online agar segera bertobat dari perbuatannya.

“Kepada saudara-saudaraku pelaku judi online, yang mengorganisir, dan juga yang melindunginya, berhenti dan bertaubatlah, sebelum kematian menghentikanmu,” tambahnya.

Dalam unggahannya, pria yang juga merupakan dosen Ilmu Komunikasi Universitas Hasanuddin tersebut juga menyampaikan apresiasi kepada Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto atas langkahnya membuka blokir rekening dormant yang telah meresahkan masyarakat.

“…dan saya dapat kabar bahwa semua (rekening) blokir sudah dibuka oleh pemerintah, alhamdulillah. Terima kasih bapak presiden, terima kasih telah mendengar suara kami, suara ulama yang mewakili rakyat,” pungkasnya.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

PPATK Bantah Blokir Rekening KH Cholil Nafis, Ini yang Mungkin Terjadi



Jakarta

Rekening Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) Bidang Dakwah dan Ukhuwah, KH Cholil Nafis kena blokir. Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) membantah telah melakukannya.

Bantahan itu langsung diklarifikasi oleh Deputi Bidang Pelaporan dan Pengawasan Kepatuhan PPATK, Fithriadi. Ia sampai mendatangi kantor MUI untuk menjelaskan hal tersebut.

“Sejauh ini tidak ada pemblokiran atas nama KH Cholil Nafis maupun yayasannya. Tidak ada yang pernah kami lakukan,” kata Fithriadi, di Kantor MUI, Jakarta Pusat, Senin (11/8/2025) dikutip detikNews.


Menurut Fithriadi, rekening milik KH Cholil Nafis kemungkinan besar diblokir oleh pihak bank. Karena rekening tersebut sudah tidak aktif selama enam bulan.

Karena rekening yang tidak aktif atau ‘dormant’ bisa saja diblokir oleh pihak bank. Kemudian untuk membukanya perlu konfirmasi dari nasabah.

“Memang ada rekening yang terkait dengan KH Cholil Nafis kemungkinan memang tidak aktif dalam 6 bulan, tapi itu tidak dalam data yang disampaikan ke PPATK oleh perbankan,” imbuh Fithriadi.

Fithriadi juga menyampaikan permohonan maaf atas kurangnya sosialisasi mengenai hal ini. Ia menambahkan bahwa saat ini kebijakan PPATK terkait pemblokiran rekening dormant sudah tidak berlaku lagi.

“Jadi saat ini sesuai arahan Kepala PPATK, sudah tidak ada lagi pemblokiran atas rekening dormant. Kami juga telah mengarahkan pihak bank untuk segera membuka kembali rekening yang sempat diblokir atas permintaan PPATK,” tuturnya, dikutip detikFinance.

PPATK berharap kejadian ini menjadi pelajaran bagi nasabah agar proaktif memberikan informasi yang dibutuhkan bank demi menjaga kelancaran transaksi.

Sebelumnya, KH Cholil Nafis mengaku rekening yayasannya dengan saldo sekitar Rp 300 juta terdampak kebijakan PPATK hingga membuatnya tak bisa melakukan transaksi. Ia bahkan menyebut kebijakan tersebut kurang bijak dan menimbulkan kegaduhan.

“Sedikit sih, nggak banyak, paling Rp 200-300 juta untuk jaga-jaga yayasan. Tapi setelah saya coba kemarin mau mentransfer, ternyata sudah terblokir. Nah ini kebijakan yang tidak bijak,” ujar KH Cholil Nafis dikutip dari situs resmi MUI, Minggu (10/8/2025).

Di sisi lain, KH Cholil Nafis sempat meminta pemerintah untuk memikirkan secara matang setiap kebijakan yang berpotensi menimbulkan kegaduhan.

“Di samping PPATK bisa memblokir semua rekening, itu hak asasi. Menurut saya perlu ada tindakan dari Presiden terhadap kebijakan yang bikin gaduh,” pungkasnya.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Cerita Mohammed bin Salman Beli Kapal Mewah yang Diincar Bill Gates



Jakarta

Kapal pesiar mewah sering kali menjadi simbol kekayaan dan status yang mencolok. Salah satu yang paling terkenal adalah Serene, sebuah superyacht buatan Italia yang pernah menjadi incaran dua sosok terkaya dunia. Kisah di balik kapal ini melibatkan Bill Gates dan Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman.

Dilansir dari laman Supercar Blondie, pada tahun 2014, Bill Gates berlibur bersama keluarganya di kapal pesiar mewah bernama Serene yang berlabuh di Selatan Prancis. Kapal sepanjang 439 kaki ini dimiliki oleh taipan vodka asal Rusia, Yuri Shefler, dengan biaya sewa mencapai $5 juta per minggu. Gates sangat menyukai kapal tersebut hingga mulai mempertimbangkan untuk membelinya secara langsung.

Namun, pada tahun berikutnya, tepatnya Juli 2015, Putra Mahkota Arab Saudi, Mohammed bin Salman (MBS), yang juga sedang berada di daerah itu, melihat kapal Serene dan langsung memutuskan untuk membelinya. Ia mengirim ajudannya dengan pesan sederhana: $550 juta harus segera ditransfer.


Kemewahan Superyacht Serene

Menurut laman Yacht Harbour, Serene adalah superyacht pertama buatan galangan kapal Italia, Fincantieri, yang diluncurkan pada 2011. Kapal ini memiliki panjang 134 meter dan lebar 18,5 meter.

Dirancang oleh Espen Oeino, Serene menjadi simbol kemewahan dengan fasilitas luar biasa, di dalamnya terdapat tujuh kolam renang, jacuzzi raksasa di dek atas, sauna menghadap laut, helipad, oven pizza kayu bakar, panggangan teppanyaki, spa lengkap dengan hammam dan snow room, serta lounge observasi bawah laut.

Interiornya didesain oleh Reymond Langton dengan sentuhan mewah dan pemandangan 360 derajat. Kapal ini mampu menampung 24 tamu dalam 12 kabin, dilayani lebih dari 40 kru, dan melaju hingga kecepatan 25 knot.

Serene Dibeli MBS dan Jadi Armada Kerajaan Saudi

Pada Juli 2015, Serene resmi dibeli oleh Mohammed bin Salman dengan harga sekitar €420 juta (sekitar 458 juta dolar AS). Berdasarkan dokumen Paradise Papers, proses penjualan memakan waktu setidaknya 10 hari, dan kapal harus berlayar ke perairan internasional sebelum resmi berpindah tangan.

Setelah menjadi milik MBS, Serene banyak berlayar di Teluk Persia dan Laut Merah. Kapal ini bahkan sempat kandas di dekat Pulau Tiran pada musim panas, sebelum diperbaiki dan menjalani perawatan di Belanda.

Meski bukan yang terbesar di dunia, Serene termasuk salah satu kapal pesiar paling mewah dan terkenal. Saat ini, kapal tersebut menjadi bagian dari armada kerajaan Saudi dan pernah menjadi tempat penyimpanan lukisan Salvator Mundi karya Leonardo da Vinci. Kapal ini mencerminkan kekuatan dan status pemiliknya di panggung internasional.

Setelah kehilangan kesempatan memiliki Serene, Gates tidak menyerah. Beberapa tahun kemudian ia memesan kapal pesiar senilai $645 juta yang menggunakan tenaga hidrogen, bahkan lebih mahal dari Serene. Namun menariknya, Gates tidak pernah menginjakkan kaki di kapal tersebut sebelum akhirnya menjualnya.

Saat ini, Mohammed bin Salman lebih mengarahkan perhatiannya pada proyek-proyek ambisius lain, termasuk pembangunan gedung pencakar langit tertinggi di Riyadh. Namun, kisah tentang Serene tetap dikenang sebagai contoh bagaimana kekayaan dan keberanian mengambil keputusan secara cepat mampu mengubah jalannya sejarah.

(inf/erd)



Sumber : www.detik.com

Teks Ceramah tentang Kemerdekaan dalam Islam: Bersyukur atas Nikmat Merdeka


Jakarta

Tanggal 17 Agustus 2025 adalah momen sakral bagi seluruh rakyat Indonesia. Hari Kemerdekaan bukan hanya perayaan, tetapi juga pengingat perjuangan para pahlawan yang gigih merebut kebebasan.

Bagi umat Islam, kemerdekaan memiliki makna mendalam. Sejalan dengan nilai-nilai Islam yang mengajarkan pentingnya kebebasan, keadilan, dan persatuan.


2 Teks Ceramah tentang Kemerdekaan

Sebagai seorang penceramah, penting untuk menyampaikan pesan-pesan yang relevan dan menyentuh hati. Mengutip laman Kemenag, berikut adalah draf teks ceramah kemerdekaan dalam Islam yang bisa menjadi referensi, memadukan semangat patriotisme dengan ajaran agama.

Wajib Mensyukuri Kemerdekaan

Oleh: Dr. H. Khoirul Huda Basyir, Lc. M.Si

اَلْحَمْدُ للهِ الَّذِيْ أَمَرَناَ أَنْ نُصْلِحَ مَعِيْشَتَنَا لِنَيْلِ الرِّضَا وَالسَّعَادَةِ، وَنَقُوْمَ بِالْوَاجِبَاتِ فِيْ عِبَادَتِهِ وَتَقْوَاهُ
أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ لَا نَبِيَّ بَعْدَهُ. اللهم صَلِّ وَسَلِّمْ وَبَارِكْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ المُجَاهِدِيْنَ الطَّاهِرِيْنَ، أَمّا بَعْدُ:
فَيَا عِبَادَ الله اُوْصِيْنِي نَفْسِي وَإِيَّاكُمْ بِتَقْوَى اللهِ، فَقَدْ فَازَ الْمُتَّقُوْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِيْ كِتَابِهِ الْكَرِيْم، بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيْمِ. يَا أَيُّهَا الّذين آمنوا اتَّقُوْا اللهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوْتُنَّ إِلاَّ وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Ma’asyiral Muslimin rahimakumullah

Bangsa Indonesia akan memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) ke 80 kemerdekaan Republik Indonesia. Mengenang atau memperingati sesuatu yang bersejarah dan monumental dalam perjalanan suatu bangsa tentu adalah hal yang sangat penting dan mampu menjadi media kesyukuran manusia atas anugrah kenikmatan Allah SWT. Al Quran Upaya mengajarkan kepada manusia agar selalu mengingat keagungan Allah disertai bersyukur atas nakmatNya dalam satu tarikan nafas. Allah berfirman:

فَاذْكُرُوْنِيْٓ اَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوْا لِيْ وَلَا تَكْفُرُوْنِ ࣖ

“Maka ingatlah kepada-Ku, Aku pun akan ingat kepadamu, bersykurlah kepada-Ku dan janganlah kamu ingkar kepada-Ku”. (Al Baqarah:152).

Salah satu kenikmatan terbesar yang diperoleh bangsa Indonesia adalah anugrah kemerdekaan, yaitu terbebasnya rakyat Indonesia dari belenggu dan kungkungan penjajah, saat di mana seluruh warga bangsa dapat menghirup udara kemerdekaan dan menentukan arah kehidupan di atas tanah airnya sendiri secara bebas. Dalam perspektif ajaran Islam, tentunya ada sekian banyak alasan mengapa bangsa Indonesia wajib mensyukuri nikmat kemerdekaan. Setidaknya ada tiga hal utama yang perlu selalu kita ingat dan tegaskan dalam kesyukuran kemerdekaan bangsa ini:

1. Kemerdekaan Indonesia merupakan rahmat Allah SWT

Penegasan pengakuan ini bahkan diabadikan secara eksplisit oleh para pejuang dan pendiri negara ini, sebagaimana tertuang dalam pembukaan UUD 1945 alenia ke tiga yang menyatakan: “Atas berkat rahmat Allah Yang Maha Kuasa dan dengan didorongkan oleh keinginan luhur supaya berkehidupan kebangsaan yang bebas, maka rakyat Indonesia menyatakan dengan ini kemerdekaannya”.

Kesadaran kolektif para pejuang kemedekaan ini dengan tegas mengisyaratkan bahwa kemerdekaan Indonesia dapat diperoleh karena rahmat Allah SWT, sebab secara lahiriah dan dalam perhitungan kekuatan militer, hampir mustahil bangsa ini mampu menaklukkan dan mengusir para penjajah dari bumi pertiwi tanpa ada campur tangan dari Allah SWT karena tidak sebandingnya peralatan tempur maupun pasukan perang yang dimiliki bangsa Indonesia dibanding dengan kekuatan penjah. Bagaimana bambu runcing dapat mengalahkan senjata meriam dan kendaraan tempur tank yang super canggih kala itu kalau bukan rahmat dan ma’unah Allah SWT. Sebagai bangsa kita juga amat bersyukur dan bangga betapa kemerdekaan Indonesia berhasil ditegakkan atas perjuangan dan pengorbanan rakyat Indonesia sendiri, bukan merupakan hadiah dari penjajah atau bangsa-bangsa lain.

2. Mengenang Jasa Syuhada dan Pahlawan Kusuma Bangsa

Generasi yang hidup dan menghirup udara kemerdekaan saat ini sebagian besar adalah generasi yang tidak merasakan langsung bagaimana berat dan pedihnya perjuangan merebut dan menegakkan kemerdekaan. Kita adalah generasi pewaris yang tinggal mengisi kemerdekaan, sementara para pahlawan dan pejuang kusuma bangsa telah berkorban dengan harta dan jiwanya demi tegaknya kemerdekaan ini, dan kebanyakan dari mereka justru tidak sempat menikmati alam kemerdekaan sebagaiman kita nikmati saat ini.

Untuk itu sudah seharusnya kita berkewajiban untuk selalu mengenang dengan penuh kesyukuran akan jasa dan perjuangan mereka. Kesyukuran ini penting supaya kita tidak pernah lupa dengan sejarah sekaligus untuk menggelorakan spirit patriotisme kapada anak-anak bangsa dalam merawat NKRI. Mensyukuri jasa dan kebaikan para pejuang hakikatnya adalah mensyukuri nikmat Allah SWT sebagaimana sabda baginda Nabi Muhammad SAW:

إن أشكرَ الناس لله عز وجل أشكرُهم للناس

“Sesungguhnya manusia yang paling bersyukur kepada Allah adalah yang paling banyak bersyukur kepada sesamanya”.

3. Wujud Nyata Mencintai Tanah Air

Mencintai tanah air adalah naluri fitri manusia karena dari tanah manusia tercipta dan dari air serta udara yang dihirup manusia lahir, hidup dan tumbuh. Terdapat ungkapan dari para ulama:

حب الوطن من الايمان

“Mencintai tanah air adalah sebagian dari iman”.

Pernyataan ini meskipun bukan dari Al Quran dan Hadis tapi kandungan makna dan pesan yang tersirat di dalamnya sejalan dengan ajaran Islam. Orang yang mencintai tanah air pasti akan merawat dan menjaganya dengan baik, dan dengan itu ia akan mampu menghadirkan kemaslahatan dan kesejahteraan kepada sesama, dan itu adalah tugas utama manusia sebagai khalifatullah fil ardl.

Dalam konteks perjuangan kemerdekaan Indonesia, semboyan حب الوطن من الايمان bahkan digelorakan oleh para ulama dan kyai untuk memantik patriotisme umat Islam dalam melawan dan mengusir penjajah dari bumi pertiwi. Tercatat dalam sejarah, adalah Hadlaratus Syaikh KH. Hasyim Asya’ari, Rais Akbar Jamiyyah Nahdlatul Ulama kala itu yang menyerukan semboyan ini dan kemudian ditegaskan dengan Resolusi Jihad yang di antara pesan utamanya adalah kewajiban bagi umat Islam untuk jihad fi sabilillah, berperang melawan penjajah dan menegakkan kedaulatan dan kemerdekaan tanah air Indonesia. Dalam pandangan Islam, sebagaiamana dinyatakan oleh Prof. Dr. Quraish Shihab, bahwa mencintai tanah air kedudukannya dengan membela agama, hal ini diisyaratkan dalam Al-Quran surat Al Mumtahanah, ayat 8:

لَا يَنْهَاكُمُ اللَّهُ عَنِ الَّذِينَ لَمْ يُقَاتِلُوكُمْ فِي الدِّينِ وَلَمْ يُخْرِجُوكُمْ مِنْ دِيَارِكُمْ أَنْ تَبَرُّوهُمْ وَتُقْسِطُوا إِلَيْهِمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ يُحِبُّ الْمُقْسِطِينَ

“Allah tidak melarang kamu untuk berbuat baik dan berlaku adil terhadap orang-orang yang tiada memerangimu karena agama dan tidak (pula) mengusir kamu dari negerimu. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang berlaku adil.”

Selain daripada itu, dalam faham Ahlussunnah waljamaah, hubungan agama dan negara haruslah bersifat simbiosisme mutualisme atau kebersalingan untuk menjaga, menopang dan memperkuat kedudukan satu dengan yang lain. Al Imam Abu Hamid Muhammad bin Muhammad Al Ghozali menyatakan:

اَلدِّيْنُ والْمُلْكُ تَوْأَمَانِ، فَالدِّيْنُ أَصْلٌ وَالسُّلْطَانُ حَارِسٌ، فَمَا لَا أَصْلَ لَهُ فَمَهْدُوْمٌ وَمَا لَا حَارِسَ لَهُ فَضَائِعٌ

“Agama dan kekuasaan adalah saudara kembar. Agama adalah fondasi dan penguasa adalah penjaga. Sesuatu yang tidak ada fondasinya pasti mudah roboh dan sesuatu yang tidak ada penjaganya pasti cepat sirna”.

Agama akan tumbuh bersemai di wilayah negara yang damai sebagaimana negara akan eksis dan diliputi keberkahan jika ditopang oleh spiritualitas dan ajaran agama yang kuat.

Untuk itu, marilah kita ingatkan kembali kepada diri kita dan segenap tumpah darah indonesia agar menjadikan momentum peringatan kemedekaan Republik Indonesia dengan terus bersyukur melalui upaya kita semua merawat NKRI, menghargai keragaman dan kemajmukan warga bangsa serta terus memberikan doa kebaikan dan keberkahan bagi negeri Indonesia dan para pemimpinnya, kiranya Allah SWT senantiasa melindungi, memberkahi dan menjauhkan dari segala bencana, persetruan dan perpecahan terutama saat menghadapi tahun politik di mana rakyat Indonesia akan melaksanakan hajat konstitusinya, pesta demokrasi melalui pemilihan umum untuk memilih para pemimpinya. Aamiin.

Oleh: Dr. KH. Ahmad Zayadi, M.Pd. (Direktur Penerangan Agama Islam, Kemenag RI)

Pada hari yang mulia ini, marilah kita bersama-sama meningkatkan ketakwaan kita kepada Allah SWT. dengan sebenar-benarnya takwa. Takwa adalah inti dari setiap ibadah, ruh dari setiap amal dan bekal terbaik menuju akhirat. Sebagaimana Firman Allah,

وَتَزَوَّدُوْ فَاِنَّ خَيْرَ الزَّادِ التَّقْوٰىۖ

Artinya: “Berbekallah kalian, dan sebaik baik bekal adalah taqwa.” (QS. Al-Baqarah: 197).

Shalawat dan salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Muḥammad SAW., sosok mulia yang telah memerdekan manusia dari penghambaan atas materi dan hawa nafsu kepada penghambaan kepada Ilāhī Rabbī.

Kita saat ini telah memasuki bulan Agustus, bulan bersejarah bagi bangsa Indonesia. Bulan ini menjadi pengingat bahwa kemerdekaan yang kita nikmati hari ini adalah anugerah besar dari Allah SWT, hasil perjuangan panjang para pahlawan yang yang rela berkorban demi tegaknya kedaulatan dan martabat bangsa. Sebagaimana firman Allah SWT dalam Surah An-Nahl ayat 53:

وَمَا بِكُمْ مِّنْ نِّعْمَةٍ فَمِنَ اللّٰهِ ثُمَّ اِذَا مَسَّكُمُ الضُّرُّ فَاِلَيْهِ تَجْـئَرُوْنَۚ

“Segala nikmat yang ada padamu (datangnya) dari Allah. Kemudian, apabila kamu ditimpa kemudaratan, kepada-Nyalah kamu meminta pertolongan.” (QS. An-Nahl: 53)

Secara kebahasaan, kemerdekaan dalam bahasa Arab dikenal dengan kata al-istiqlāl (الاستقلال), yang bermakna negara-negara merdeka. Dalam konteks kebangsaan, istiqlāl mencerminkan kemerdekaan suatu bangsa dari segala bentuk dominasi, baik kolonialisme fisik maupun hegemoni budaya dan ekonomi.

Sementara itu, dalam terminologi Islam, istiqlāl tidak berhenti pada kedaulatan semata, tetapi juga bermuara pada kesadaran kolektif untuk membangun peradaban yang merdeka dalam berpikir, berkarya, dan berakhlak. Inilah yang kemudian berkelindan dengan konsep al-ḥurriyyah (الحُرِّيَّة) atau kebebasan, yang lebih menekankan pada dimensi personal dan spiritual.

Hurriyyah dalam Islam bukanlah kebebasan tanpa batas, tetapi kebebasan yang bertanggung jawab-bebas dari perbudakan hawa nafsu, tekanan struktural yang menindas, dan pemikiran yang membelenggu kebenaran. Dengan kata lain, istiqlāl adalah bentuk kebebasan kolektif dalam skala sosial dan kenegaraan, sementara hurriyyah adalah kebebasan internal yang membebaskan manusia untuk taat dan tunduk hanya kepada Allah SWT. Keduanya adalah fondasi utama dalam membangun bangsa yang tidak hanya maju secara lahiriah, tetapi juga diridhai oleh Allah secara batiniah.

Ibnu ‘Āsyūr dalam kitab Maqāṣid al-Syarī’ah al-Islāmiyyah menjelaskan bahwa kebebasan memiliki dua sisi. Pertama, kebebasan dari perbudakan fisik, yaitu kemerdekaan dalam arti literal. Kedua, kebebasan dalam makna batiniah, yaitu kemampuan seseorang untuk mengatur hidupnya sendiri dengan sadar, tanpa tekanan dan paksaan.

Syariat Islam sangat menjunjung tinggi prinsip kebebasan dalam banyak aspek. Islam menjamin kebebasan berkeyakinan (ḥurriyyah al-i’tiqād), kebebasan berbicara dan menyampaikan pendapat (ḥurriyyah al-aqwāl), kebebasan dalam belajar, mengajar, dan berkarya (ḥurriyyah al-‘ilmi wa at-ta’līm wa at-ta’līf), serta kebebasan dalam bekerja dan berwirausaha (ḥurriyyah al-a’māl). Semua bentuk kebebasan ini diarahkan bukan untuk membebaskan manusia dari nilai, tetapi justru untuk meneguhkan nilai-nilai luhur yang berlandaskan tauhid.

Imam Asy-Syafi’i rahimahullah dalam kitab al-Umm menegaskan makna spiritual dari kebebasan dengan menyatakan:

إِنَّ ٱلْـحُرِّيَّةَ ٱلْـحَقِيقِيَّةَ هِيَ ٱلتَّـحَرُّرُ مِنْ عُبُودِيَّةِ ٱلنَّفْسِ وَٱلشَّهَوَاتِ، وَٱلتَّوَجُّهُ ٱلْـكَامِلُ إِلَى ٱللّٰهِ وَحْدَهُ

Artinya: “Sesungguhnya kemerdekaan yang hakiki adalah pembebasan diri dari perbudakan hawa nafsu dan syahwat, serta mengarahkan diri sepenuhnya kepada Allah semata.”

Jamaah yang dimuliakan Allah,
Kemerdekaan yang diraih harus diisi dengan semangat membangun bangsa yang maju dan diridhai Allah. Ikhtiar pertama adalah membangun peradaban berbasis ilmu. Hal ini ditegaskan dalam firman Allah:

وَإِذَا قِيلَ ٱنشُزُوا۟ فَٱنشُزُوا۟ يَرْفَعِ ٱللَّهُ ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ مِنكُمْ وَٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْعِلْمَ دَرَجَٰتٍ

Artinya: “Berdirilah,” (kamu) berdirilah. Allah niscaya akan mengangkat orang-orang yang beriman di antaramu dan orang-orang yang diberi ilmu beberapa derajat…” (QS. Al-Mujadalah: 11)

Ilmu adalah fondasi dari kemajuan. Tiada bangsa yang mampu melangkah ke depan tanpa menjadikan ilmu sebagai pilar utama. Sejak wahyu pertama turun dengan kata Iqra’, Islam menempatkan ilmu pada posisi tertinggi dalam membentuk peradaban.

Ikhtiar kedua adalah menegakkan akhlak kolektif dan etos kerja. Ini merupakan syarat transformasi sosial sebagaimana difirmankan Allah:

إِنَّ ٱللَّهَ لَا يُغَيِّرُ مَا بِقَوْمٍ حَتَّىٰ يُغَيِّرُوا مَا بِأَنفُسِهِمْ

Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak akan mengubah keadaan suatu kaum, sebelum mereka mengubah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.” (QS. Ar-Ra’d: 11)

Perubahan besar dimulai dari perubahan kecil dalam diri dan lingkungan sekitar. Ini memerlukan kerja kolektif yang konsisten dan berkelanjutan. Allah juga berfirman:

وَقُلِ ٱعْمَلُوا۟ فَسَيَرَى ٱللَّهُ عَمَلَكُمْ وَرَسُولُهُ وَٱلْمُؤْمِنُونَ

“Katakanlah: Bekerjalah kamu, maka Allah, Rasul-Nya, dan orang-orang mukmin akan melihat pekerjaanmu….” (QS. At-Taubah: 105)

Dari aspek moral, Rasulullah SAW bersabda:

لَا يُؤْمِنُ أَحَدُكُمْ حَتَّى يُحِبَّ لِأَخِيهِ مَا يُحِبُّ لِنَفْسِهِ

“Tidak sempurna iman seseorang di antara kalian hingga ia mencintai untuk saudaranya apa yang ia cintai untuk dirinya sendiri.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Mari kita isi kemerdekaan ini bukan hanya dengan perayaan simbolik, tetapi dengan tindakan nyata untuk semua orang, yakni upgrade ilmu dan keterampilan, meningkatkan produktivitas dan kualitas serta etos kerja; sekaligus tindakan kolektif yakni memelihara persatuan dan menanamkan nilai-nilai akhlak mulia.

Pesan penting dari para pejuang kemerdekaan bangsa ini, ialah bahwa persatuan dan akhlak mulia ini harus di ikhtiarkan secara sungguh-sungguh. Persatuan, kemajuan bangsa, dan kemuliaan akhlak lahir dari kebersamaan, al-barokatu ma’al jamaah.

Kemerdekaan adalah tanggung jawab, dan bangsa yang besar adalah bangsa yang mampu menjaga amanah itu. Kemerdekaan juga menjadi modal bagi Warga Negara Indonesia untuk terus melestarikan jejak kebaikan dari para pendiri bangsa dan para pendahulu untuk terus membangun kerukunan demi terwujudnya kebaikan bersama, mewujudkan al-maslahah al-ammah.

Semoga Indonesia menjadi bangsa yang tidak hanya unggul dalam teknologi dan ekonomi, tetapi juga menjadi بَلْدَةٌ طَيِّبَةٌ وَرَبٌّ غَفُورٌ yakni negeri yang baik dalam tatanan nilai, sistem, dan arah peradabannya serta mendapatkan limpahan ampunan dan keridhaan dari Allah SWT.

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Menag Ajak Muslim Sakralkan Masjid, Jangan Tumpahkan Kekecewaan di Tempat Maksiat



Jakarta

Menteri Agama Nasaruddin Umar mengingatkan pentingnya peran masjid sebagai pusat spiritual bagi umat Islam. Ia menekankan, hati manusia akan gersang tanpa adanya tempat-tempat suci, termasuk masjid.

Hal itu disampaikan Nasaruddin saat menghadiri acara Zikir Kebangsaan dan Ikrar Bela Negara yang digelar Jatma Aswaja di Masjid Istiqlal, Jakarta, Minggu (10/08/2025) malam.


Dalam sambutannya, Nasaruddin mengibaratkan masjid sebagai ‘rumah Allah’ yang memiliki keistimewaan luar biasa. Ia bahkan membandingkan keutamaannya dengan Ka’bah.

“Kita membutuhkan Ka’bah karena di situ adalah pusat yang sangat sakral. 100 ribu kali lebih utama kalau kita salat di hadapannya,” ujar Nasaruddin.

“27 kali lebih banyak pahalanya kalau kita salat berjamaah di masjid daripada sendirian di rumah,” lanjutnya.

Menurut Nasaruddin, sakralnya sebuah tempat ibadah tidak hanya berlaku bagi umat Islam, tetapi juga bagi semua agama. Oleh karena itu, ia mengajak umat Islam untuk mensakralkan masjid sebagai pusat ibadah dan penyelesaian masalah.

“Mari kita mensakralkan masjid ini. Tahiyat masjid sebelum duduk itu satu bukti kita akan mensakralkan masjid ini,” jelasnya.

Nasaruddin juga mengajak umat Islam untuk menjadikan masjid sebagai tempat menumpahkan segala kekecewaan dan masalah hidup. Ia mengingatkan, mencari jalan keluar di tempat maksiat justru hanya akan menambah penderitaan.

“Jangan menumpahkan di tempat-tempat maksiat, itu akan semakin menyiksa dirinya sendiri. Mari kita luapkan di dalam masjid, di rumah Allah SWT. ini,” pesannya.

“Jangan menyelesaikan sendiri persoalan kita. Mari kita hadapkan diri kita di hadapan Allah, terutama di masjid,” imbuhnya.

Di akhir sambutannya, Nasaruddin menegaskan bahwa masjid adalah tempat yang “tembus langit,” di mana setiap doa yang dipanjatkan memiliki peluang besar untuk dikabulkan. Ia meyakini, setelah beribadah dan berdoa di masjid, umat akan merasa lega dan beban hidupnya diringankan.

“Insyaallah apapun yang kita akan mohon kepada Allah, itu akan dikabulkan,” pungkasnya.

Seperti diketahui, acara zikir kebangsaan ini dihadiri oleh 50 ribu jamaah dari berbagai kota di Nusantara. Sekretaris Jenderal Jatma Aswaja, KH. Helmy Faishal Zaini, menyebut momentum ini bukan sekadar perayaan, melainkan penguatan komitmen nasionalisme yang berakar pada nilai-nilai
agama.

“Tak bisa dipisahkan antara nasionalisme dan agama. Cinta Tanah Air itu bagian dari perintah agama. Di Masjid bersejarah ini, simbol toleransi, kita menyaksikan sejarah baru: ikrar bela negara yang diikuti lintas agama,” ujar Helmy.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

Sholat Subuh Sampai Jam Berapa? Simak Waktunya


Jakarta

Sholat Subuh adalah salah satu dari lima sholat fardhu yang wajib dikerjakan oleh setiap muslim setiap harinya. Sholat ini dilaksanakan ketika fajar telah terbit dan biasanya dilakukan segera setelah bangun tidur di pagi hari.

Namun, penting bagi kita untuk mengetahui batas akhir waktu subuh agar tidak terlewat karena tidur terlalu lama. Lantas, sebenarnya sholat Subuh sampai jam berapa dan bagaimana tanda-tanda berakhirnya waktunya?


Sholat Subuh Sampai Jam Berapa?

Dalam buku Stellarium & Google Earth – Simulasi Waktu Salat dan Arah Kiblat karya Hariyadi Putraga dijelaskan bahwa waktu salat Subuh dimulai sejak terbitnya fajar shadiq hingga terbitnya matahari.

Fajar merupakan cahaya putih yang cukup terang di ufuk timur yang muncul beberapa saat sebelum matahari terbit. Fajar terbagi menjadi dua jenis, yaitu fajar kazib dan fajar shadiq.

Fajar kazib disebut juga fajar “bohong”, karena pada waktu dini hari tampak cahaya memanjang ke atas di tengah langit menyerupai ekor serigala, kemudian hilang dan langit kembali gelap. Sementara itu, fajar shadiq adalah fajar yang sesungguhnya, berupa cahaya putih yang menyebar di ufuk timur dan menjadi tanda awal masuknya waktu Subuh.

Hal ini juga sesuai dengan perkataan Rasulullah SAW yang bersabda,

“Fajar itu ada dua macam. Pertama, fajar yang mengharamkan makan dan menghalalkan salat. Kedua, fajar yang mengharamkan salat dan menghalalkan makan.” (HR Ibnu Khuzaemah dan Al-Hakim).

Batas akhir waktu Subuh adalah ketika matahari terbit, seperti yang disebutkan dalam hadits berikut. Dari Abdullah bin Umar RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Dan waktu salat subuh dari terbitnya fajar (shadiq) sampai sebelum terbitnya matahari.” (HR Muslim).

Niat Sholat Subuh

Niat sholat Subuh diucapkan sebagai tanda memulai pelaksanaan ibadah sholat. Berdasarkan buku Tata Cara Shalat karya Ajen Dianawati, berikut adalah bacaan niat sholat Subuh:

1. Niat Sholat Subuh Sendiri

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً لله تَعَالَى

Arab latin: “Usholli fardho shubhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an lillahi ta’aala”

Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardhu Subuh dua rakaat, sambil menghadap kiblat, saat ini, karena Allah ta’ala.”

2. Niat Sholat Subuh untuk Imam

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً إِمَامًا لله تَعَالَى.

Arab latin: “Usholli fardho Subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an imaaman lillaahi ta’aala.”

Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat sebagai imam karena Allah ta’ala.”

3. Niat Sholat Subuh Berjamaah untuk Makmum

أُصَلِّى فَرْضَ الصُّبْح رَكَعتَيْنِ مُسْتَقْبِلَ الْقِبْلَةِ أَدَاءً مَأْمُوْمًا لله تَعَالَى.

Arab latin: “Usholli fardho Subhi rok’ataini mustaqbilal qiblati adaa-an ma’muman lillaahi ta’ala.”

Artinya: “Aku niat melakukan sholat fardu Subuh dua rakaat, menghadap kiblat sebagai makmum, karena Allah ta’ala.”

Tata Cara Sholat Subuh

Berdasarkan buku Praktis Panduan Sholat Wajib-Sunnah karya Abu Sakhi, tata cara sholat Subuh adalah sebagai berikut:

  1. Berdiri tegak menghadap kiblat dengan pandangan tertuju ke tempat sujud.
  2. Mengucapkan niat sholat Subuh.
  3. Melakukan takbiratul ihram dengan mengangkat kedua tangan sambil mengucapkan “Allahu Akbar.”
  4. Membaca doa iftitah.
  5. Membaca surah Al-Fatihah.
  6. Membaca salah satu surah atau ayat dari Al-Qur’an.
  7. Melakukan rukuk.
  8. Bangkit dari rukuk ke posisi i’tidal.
  9. Melakukan sujud pertama.
  10. Duduk di antara dua sujud.
  11. Melakukan sujud kedua.
  12. Berdiri kembali untuk memulai rakaat kedua, dengan urutan yang sama seperti rakaat pertama namun tanpa membaca doa iftitah.
  13. Setelah sujud kedua pada rakaat kedua, duduk tasyahud akhir.
  14. Mengakhiri sholat dengan salam.

Surat yang Dibaca Setelah Sholat Subuh

Dikutip dari buku Kitab Induk Doa & Dzikir Terlengkap oleh Nasrullah, terdapat tiga surat yang bisa dibaca setelah mendirikan sholat subuh, yaitu surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.

Rasulullah SAW menganjurkan umatnya untuk membaca sebanyak tiga kali ketiga surat tersebut setelah menunaikan sholat Subuh. Anjuran ini terdapat dalam hadits yang diriwayatkan dari Abdullah Ibnu Khubaib, yang menceritakan perkataan Rasulullah SAW.

“Kami keluar pada malam hari saat hujan turun dengan lebat dan suasana sangat gelap untuk mencari Nabi Muhammad SAW agar beliau memimpin sholat kami. Setelah kami menemui beliau, beliau bersabda, ‘Ucapkanlah!’

Aku tidak berkata apa-apa, kemudian beliau (Rasulullah) mengulangi, ‘Ucapkanlah!’

Sekali lagi, aku tidak mengucapkan apapun, lalu beliau bersabda kembali, ‘Ucapkanlah!’

Maka aku bertanya, ‘Wahai Rasulullah SAW, apa yang seharusnya aku ucapkan?’

Beliau menjawab, ‘Bacalah surat Al-Ikhlas dan Mu’awwidzatain di waktu petang dan pagi, masing-masing sebanyak tiga kali. Hal itu akan mencukupi segala keperluanmu.'” (HR. Tirmidzi dan Nasa’i).

Doa setelah Sholat Subuh

Selain membaca tiga surat tersebut, umat muslim juga dapat menambahkan doa setelah sholat Subuh sebagai bentuk dzikir dan memohon keberkahan kepada Allah SWT.

Berdasarkan buku Ampuhnya Fadhilah Dzikir & Doa setelah Sholat Fardhu & Sunnah karya H.M. Amrin Ra’uf, berikut doa yang dibaca setelah sholat Subuh.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ. اَللَّهُمَّ ذِي السُّلْطَانِ الْعَظِيمِ . وَذِي الْمَنِ الْقَدِيمِ. وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيمِ. وَوَلِي الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ أَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِينَ وَعَيْنِ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ وَإِنْ يَكَادُ الَّذِينَ كَفَرُوا لَيُزْلِقُوْنَكَ بِأَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ إِنَّهُ لَمَجْنُونٌ. وَمَا هُوَ إِلَّا ذِكْرٌ لِلْعَالَمِينَ. وَمُسْتَجَابُ لُقْمَانِ الْحَكِيمِ. وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُو الْعَرْشِ الْمَجِيدِ. طَوَّلْ عُمْرِي وَصَحْحْ أَجْسَادِي وَاقْضِ حَاجَتِي وَأَكْثِرْ أَمْوَالِي وَأَوْلَادِي وَحَبِّبْ لِلنَّاسِ أَجْمَعِينَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِي آدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَ الْكَافِرِينَ وَقُلْ جَاءَ الْحَقُّ وَزَهَقَ الْبَاطِلُ إِنَّ الْبَاطِلَ كَانَ زَهُوقًا. وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةً لِلْمُؤْمِنِينَ. وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ. وَسَلَامٌ عَلَ الْمُرْسَلِينَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab-latin: bismillaahir rahmaanir rahiim. allaahumma dzis sulthaanil azhiim, wa dzil mannil qadiim, wa dzil wajhil kariim, wa waliyyil kalimaatit taammaati, wad da’awaatil mustajaabah, ‘aaqilil hasani wal husaini, min anfusil haqqi ‘ainil qudrati wan naazhiriina waainil insi wal jinni, wa in yakaadul ladziina kafaruu liyuzliquunaka bi-abshaarihim sami’udz dzikra, wayaquuluuna lammaa innahuu lamajnuun. wa maa huwa illaa dzikrul lil ‘aalamiin. wa mustajaabu luqmaanil hakiim. wa waritsa sulaimaanabni daawuuda ‘alaihimas salaam. al-waduud dzul ‘arsyil majiid. thawwil ‘umrii, wa shahhih ajsaadii, waqdhi haajatii, waktsir amwaalii wa aulaadii, wahabbib lin naasi ajmaiin. wa tabaaadil ‘adaawata kulla mimbanii aadama ‘alaihis salaam. man kaana hayyaw wa yahiqqal qaulu ‘alal kaafiriin. wa qul jaa-al haqqu wa zahaqal baathil, innal baathila kaana zahuuqaa. wa nunazzilu minal qur- aani maa huwa syifaa-uw warahmatul lil mu’miniin. wa laa yaziiduzh zhaalimiina illaa khasaaraa. subhaana rabbika rabbil ‘ίζζατι ammaa yashifuun, wa salaamun ‘alal mursaliin, wal hamdu lillaahi rabiil ‘aalamiin.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Ya Allah, Dzat yang memiliki kekuasaan yang agung, yang memiliki anugerah yang terdahulu, memiliki wajah yang mulia, menguasai kalimat-kalimat yang sempurna, dan doa-doa yang mustajab, penanggung Hasan dan Husain dari jiwa-jiwa yang haq, dari pandangan mata yang memandang, dari pandangan mata manusia dan jin. Dan, sesungguhnya orang-orang kafir benar-benar akan menggelincirkan kamu dengan pandangan mereka, ketika mereka mendengar al-Qur’an dan mereka berkata, ‘Sesungguhnya (Muhammad) benar-benar orang yang gila, dan al-Qur’an itu tidak lain hanyalah peringatan bagi seluruh umat.’ Dan, yang mengijabahi Luqmanul Hakim, dan Sulaiman telah mewarisi Daud As. Al-Wadud (Allah adalah Dzat Yang Maha Pengasih) yang memiliki singgasana yang Maha Mulia, panjangkan umurku, sehatkan jasad tubuhku, kabulkan hajatku, perbanyaklah harta bendaku dan anakku (pengikutku), cintakanlah semua manusia dan jauhkanlah permusuhan dari anak cucu Nabi Adam As., orang-orang yang masih hidup (di hatinya), dan semoga tetap ancaman siksa bagi orang-orang kafir. Dan, katakanlah, ‘Yang haq telah datang, dan yang batil telah musnah. Sesungguhnya, perkara yang batil itu pasti musnah. Dan, Kami turunkan dari al-Qur’an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman. Dan, al-Qur’an tidak akan menambah kepada orang-orang yang berbuat aniaya, melainkan hanya kerugian. Maha Suci Allah, Tuhanmu, Tuhan Yang Maha Mulia dari sifat-sifat yang diberikan oleh orang-orang kafir. Dan, semoga keselamatan bagi para rasul. Dan, segala puji bagi Allah Tuhan Semesta Alam.”

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Waktu Terbaik Melaksanakan Sholat Hajat


Jakarta

Sholat hajat adalah amalan sunnah yang bisa dilakukan muslim ketika memiliki hajat tertentu. Ibadah ini juga bisa dikerjakan ketika seseorang sedang merasa kesulitan dalam hidupnya.

Mengutip buku Shalat Hajat yang disusun Ghaida Halah Ikram, sholat hajat menyangkut akan kebutuhan manusia. Karenanya, amalan sunnah ini dinilai lebih spesifik ketimbang sholat sunnah lainnya.

Jumlah rakaat sholat hajat adalah dua sampai dua belas rakaat. Jika dikerjakan sebanyak dua belas rakaat, maka dilakukan dengan salam setiap dua rakaat.


Rasulullah SAW bersabda terkait sholat hajat,

“Barang siapa mempunyai hajat (kebutuhan) kepada Allah, atau kepada salah seorang anak Adam, hendaklah ia berwudhu dan menyempurnakan wudhunya, sholat dua rakaat, kemudian hendaklah dia mengucapkan pujian kepada Allah dan mengucapkan sholawat kepada Nabi SAW, kemudian hendaklah berdoa.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Lalu, kapan sebaiknya muslim melaksanakan sholat hajat?

Kapan Waktu Terbaik Mengerjakan Sholat Hajat?

Diterangkan dalam buku Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat oleh Ali Akbar bin Aqil, waktu utama mengerjakan sholat hajat adalah pada sepertiga malam terakhir yang berarti antara pukul 01.00 dini hari hingga menjelang Subuh. Momen-momen tersebut menjadi waktu mustajab untuk memohon kepada Allah SWT.

Sebagaimana sabda Nabi Muhammad SAW dalam haditsnya,

“Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)? Rasulullah SAW pun bersabda, ‘Pada tengah malam’.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Selain itu, dalam hadits lain yang diriwayatkan Bukhari dan Imam Muslim turut diterangkan mengenai keistimewaan waktu sepertiga malam.

“Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Kukabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan kuberikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Kuampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Tata Cara Sholat Hajat

Berikut tata cara sholat hajat yang dikutip dari buku Shalat Tahajud dan Shalat Hajat susunan Mahmud asy-Syafrowi.

  1. Membaca niat sholat hajat dua rakaat. Berikut bunyinya,

    اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

    Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala.

    Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

  2. Takbiratul ihram
  3. Membaca doa iftitah
  4. Membaca ta’awudz
  5. Membaca surah Al Fatihah
  6. Membaca surah pendek, dianjurkan surah Al Kafirun dan surah Al Ikhlas satu kali
  7. Rukuk
  8. I’tidal dan tuma’ninah
  9. Sujud dengan membaca tasbih sebanyak tiga kali
  10. Duduk di antara dua sujud
  11. Sujud kedua dengan bacaan yang sama
  12. Bangkit dari sujud dan lanjutkan rakaat kedua seperti cara di atas
  13. Tasyahud akhir
  14. Akhiri dengan salam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Tidak Melenceng dari Ajaran Islam



Jakarta

Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kota Bekasi telah melakukan klarifikasi terkait kontroversi pengajian yang dipimpin oleh wanita berinisial PY alias Umi Cinta, yang sempat viral dengan sebutan ‘masuk surga bayar sejuta’.

Setelah mengadakan pertemuan langsung dengan Umi Cinta, MUI Kota Bekasi menegaskan bahwa pengajian tersebut tidak ditemukan indikasi penyimpangan dari ajaran Islam.

“Bahwa pengajian tersebut tidak ada indikasi melenceng dari ajaran Islam. Saya ulangi, pengajian tersebut tidak ada indikasi melenceng dari ajaran Islam,” kata Ketua MUI Kota Bekasi Saifuddin Siroj kepada wartawan, Kamis (14/8/2025) seperti dilansir dari detikNews.


Penghentian Sementara dan Pemindahan Lokasi

Saifuddin menjelaskan bahwa kegiatan pengajian yang biasanya dilakukan di rumah Umi Cinta untuk sementara waktu dihentikan. Hal ini dilakukan agar pihak penyelenggara dapat mengurus perizinan resmi dari warga setempat.

Pengajian tersebut rencananya akan dipindahkan ke Masjid Al-Muhajirin, Cimuning.

“Untuk sementara, pengajian yang dilaksanakan di rumah Ibu Putri ini dihentikan untuk selanjutnya meminta izin warga untuk mengurus perizinan terhadap warga,” tegas Saifuddin.

MUI Kota Bekasi bersama pihak kepolisian dan Pemerintah Kota Bekasi juga akan terus melakukan pendampingan selama proses ini berlangsung.

Alasan Warga Menolak Pengajian

Meski MUI tidak menemukan penyimpangan ajaran Islam, sebagian warga setempat tetap menyampaikan keberatan terhadap kegiatan tersebut. Saifuddin Siroj, mengungkap beberapa alasan penolakan yang berkembang di masyarakat, di antaranya:

1. Kegiatan Pengajian Tertutup

“Lagi kita selidiki fakta-fakta yang muncul di lapangan. Terutama ada timbul keresahan dari masyarakat sekitar masalah pelaksanaan pengajian yang agak aneh menurut mereka. Satu, mereka melaksanakan pengajian secara tertutup,” kata Saifuddin.

2. Jemaah Laki-laki dan Perempuan Digabung

Kegiatan yang mempertemukan jamaah laki-laki dan perempuan dalam satu waktu juga dianggap menimbulkan pertanyaan di kalangan warga.

3. Isu Bayar Rp 1 Juta untuk Masuk Surga

Dugaan adanya pungutan Rp 1 juta untuk masuk surga masih dalam proses pendalaman oleh MUI.

4. Keberadaan Anjing di Lokasi

“Kemudian, katanya ada binatang anjing juga. Kita crosscheck ke lapangan insyaallah,” sebut Saifuddin.

Langkah MUI Jika Terbukti Melenceng

Saifuddin menegaskan bahwa jika nantinya ditemukan ajaran yang melenceng dari pokok-pokok ajaran Islam, MUI akan mengambil langkah tegas dengan merekomendasikan penutupan kegiatan tersebut.

“Kalau memang tidak terbukti yang disampaikan masyarakat, kita cari jalan keluar, antara lain mereka harus menempuh surat izin pendirian majelis taklim terlebih dahulu,” bebernya.

Selama proses pengurusan izin, kegiatan pengajian harus dihentikan sementara.

“Selama proses itu, mereka harus nonaktif dulu pengajiannya. Tapi kalau sudah masuk kategori pelanggaran pokok-pokok ajaran Islam, langsung kita rekomendasi agar ditutup,” lanjutnya.

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Bukan Uang Sejuta, Inilah Tiket Masuk Surga yang Sebenarnya



Jakarta

Ramai video pengajian pengikut Umi Cinta yang dibubarkan warga. Diduga, mereka dijanjikan masuk surga dengan membayar infak Rp 1 juta.

Padahal, surga tidak bisa dibeli dengan uang. Tiket masuk surga itu gratis dari Allah SWT, namun harus diraih dengan istiqamah menjalankan perintah-Nya dan menjauhi larangan-Nya. Surga adalah tempat kekal penuh kenikmatan, dijanjikan bagi hamba yang beriman dan beramal saleh.

Mengutip buku Surga Lewat Pintu Belakang karya Satria Nova, surga hanya diberikan kepada mereka yang lulus ujian kehidupan. Tiket masuknya adalah rahmat Allah.


Allah SWT berfirman dalam surah Az-Zukhruf ayat 72:

وَتِلْكَ ٱلْجَنَّةُ ٱلَّتِىٓ أُورِثْتُمُوهَا بِمَا كُنتُمْ تَعْمَلُونَ

Artinya: “Dan itulah surga yang diwariskan kepada kamu disebabkan amal-amal yang dahulu kamu kerjakan.”

5 Tiket Masuk Surga untuk Umat Islam

1. Menjaga Sholat Fardhu

Sholat adalah ibadah wajib yang menjadi tiang agama. Rasulullah SAW bersabda:

مَنْ حَافَظَ عَلَيْهَا كَانَتْ لَهُ نُورًا، وَبُرْهَانًا، وَنَجَاةً يَوْمَ الْقِيَامَةِ، وَمَنْ لَمْ يُحَافِظْ عَلَيْهَا لَمْ يَكُنْ لَهُ نُورٌ، وَلَا بُرْهَانٌ، وَلَا نَجَاةٌ ، وَكَانَ يَوْمَ الْقِيَامَةِ مَعَ قَارُونَ، وَفِرْعَوْنَ، وَهَامَانَ، وَأُبَيِّ بْنِ خَلَفٍ

Artinya: “Siapa saja yang menjaga sholat, maka dia akan mendapatkan cahaya, petunjuk, dan keselamatan pada hari kiamat. Sedangkan yang meninggalkannya akan dikumpulkan bersama Qarun, Firaun, Haman, dan Ubay bin Khalaf.” (HR Ahmad)

Dalam hadits lain, ketika Abdullah bin Mas’ud bertanya amal apa yang paling dicintai Allah, Nabi menjawab: “Sholat tepat waktu, berbakti kepada orang tua, dan jihad di jalan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

2. Puasa Ramadhan

Allah SWT berfirman dalam QS. Al-Baqarah ayat 183:

ٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا كُتِبَ عَلَيْكُمُ الصِّيَامُ كَمَا كُتِبَ عَلَى الَّذِيْنَ مِنْ قَبْلِكُمْ لَعَلَّكُمْ تَتَّقُوْنَۙ ١٨٣

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum kamu agar kamu bertakwa.”*

Puasa melatih ketakwaan, menguatkan kesabaran, dan membersihkan jiwa.

3. Membaca Al-Qur’an

Membaca dan mengamalkan Al-Qur’an adalah sumber pahala berlipat ganda. Allah SWT berfirman dalam QS. Fathir ayat 29:

اِنَّ الَّذِيْنَ يَتْلُوْنَ كِتٰبَ اللّٰهِ وَاَقَامُوا الصَّلٰوةَ وَاَنْفَقُوْا مِمَّا رَزَقْنٰهُمْ سِرًّا وَّعَلَانِيَةً يَّرْجُوْنَ تِجَارَةً لَّنْ تَبُوْرَۙ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang selalu membaca Kitab Allah, menegakkan sholat, dan menginfakkan sebagian rezekinya, mereka itu mengharapkan perdagangan yang tidak akan rugi.”

Rasulullah SAW juga bersabda:

“Bacalah Al-Qur’an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya pada hari kiamat.” (HR Muslim)

At Tibyan Fi Adab Hamalat Al-Qur’an karya Imam Nawawi terbitan Komsus Media juga menuliskan bahwa Al-Qur’an sebagai pemberi syafaat di akhirat nanti.

عَنْ أَبِي أُمَامَةَ ، قَالَ: سَمِعْتُ رَسُولَ اللَّهِ ﷺ ، يَقُوْلُ: ((اقْرَؤُوا القُرْآنَ ؛ فَإِنَّهُ يَأْتِي يَوْمَ القِيَامَةِ شَفِيعاً لأَصْحَابِهِ )) رواه مسلم .

Artinya: Dari Abu Umamah, dia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Bacalah Al Qur’an, karena ia akan datang memberi syafaat kepada para pembacanya pada hari kiamat nanti’!”

4. Bersedekah

Allah menggambarkan keutamaan sedekah dalam surah Al-Baqarah ayat 261 dan ini juga bisa menjadi tiket seorang muslim masuk surga:

َثَلُ الَّذِيْنَ يُنْفِقُوْنَ اَمْوَالَهُمْ فِيْ سَبِيْلِ اللّٰهِ كَمَثَلِ حَبَّةٍ اَنْۢبَتَتْ سَبْعَ سَنَابِلَ فِيْ كُلِّ سُنْۢبُلَةٍ مِّائَةُ حَبَّةٍ ۗ وَاللّٰهُ يُضٰعِفُ لِمَنْ يَّشَاۤءُ ۗوَاللّٰهُ وَاسِعٌ عَلِيْمٌ ٢٦١

Artinya: “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah adalah seperti (orang-orang yang menabur) sebutir biji (benih) yang menumbuhkan tujuh tangkai, pada setiap tangkai ada seratus biji. Allah melipatgandakan (pahala) bagi siapa yang Dia kehendaki. Allah Mahaluas lagi Maha Mengetahui.”

5. Amar Makruf Nahi Mungkar

Ibnu Mas’ud dalam buku The Miracle of Amar Ma’ruf Nahi Munkar dijelaskan bahwa dalam mengajak kepada kebaikan dan mencegah kemungkaran adalah salah satu jalan menuju surga. Namun, hal ini harus dilakukan dengan ikhlas karena Allah SWT.

Amar makruf nahi mungkar menjadi bukti kepedulian terhadap kemaslahatan umat. Bagi mereka yang melakukannya dengan tulus, Allah menjanjikan surga yang di dalamnya mengalir sungai susu dan berbagai kenikmatan lain.

(lus/inf)



Sumber : www.detik.com