KH. Hasyim Asy’ari, Sosok Pahlawan Nasional dan Pendiri NU


Jakarta

KH. Hasyim Asy’ari adalah salah satu tokoh besar dalam sejarah bangsa Indonesia yang dikenal sebagai ulama, pendiri Nahdlatul Ulama (NU), dan pahlawan nasional. Perannya sangat besar dalam menyebarkan ajaran Islam, memperjuangkan kemerdekaan Indonesia, serta menjaga persatuan umat.

Dengan perjuangan yang dilakukan melalui pendidikan, dakwah, hingga jihad melawan penjajah, KH. Hasyim Asy’ari menjadi simbol ulama pejuang yang tidak hanya memikirkan agama tetapi juga bangsa.


Biografi Singkat KH. Hasyim Asy’ari

Dirangkum dari buku Tokoh-Tokoh NU Bergelar Pahlawan Nasional yang ditulis Sunanto, nama lengkap beliau adalah Muhammad Hasyim. Ia lahir pada 10 April 1875 di Desa Gedang, Jombang, Jawa Timur.

KH. Hasyim Asy’ari lahir dari keluarga ulama yang sangat taat beragama. Ayahnya, KH. Asy’ari, adalah seorang kiai terpandang di daerah Jombang, sementara ibunya, Halimah, seorang bangsawan yang masih mempunyai keturunan dari Jaka Tingkir.

KH. Hasyim Asy’ari dilahirkan di lingkungan santri yang kental dengan budaya religius. Sejak kecil, KH. Hasyim Asy’ari sudah mendapatkan pendidikan agama langsung dari keluarganya.

Pada tahun 1892, beliau menikah dengan putri dari Kyai Ya’kub yang bernama Nafisah. Selang beberapa bulan setelah pernikahannya, ia berangkat ke Makkah untuk menunaikan ibadah haji sekaligus memperdalam ilmu agama.

Di sana, ia belajar dari ulama-ulama besar hingga akhirnya kembali ke tanah air dengan bekal ilmu yang mendalam. Setelah kembali dari Makkah, KH. Hasyim Asy’ari mendirikan Pesantren Tebuireng di Jombang pada tahun 1899. Pesantren ini menjadi pusat pendidikan Islam yang kelak melahirkan banyak ulama dan tokoh bangsa.

Perjuangan di Bidang Pendidikan

Dikutip dari buku KH. Hasyim Asy’ari – Pengabdian Seorang Kyai Untuk Negeri yang ditulis oleh Ahmad Baso dkk dan diterbitkan oleh Museum Kebangkitan Nasional, metode pendidikan KH. Hasyim Asy’ari menggabungkan sistem tradisional pesantren dengan wawasan kebangsaan.

Ia menekankan pentingnya mempelajari ilmu agama sekaligus mengajarkan nilai cinta tanah air. Pesantren Tebuireng kemudian menjadi salah satu pesantren paling berpengaruh di Indonesia hingga kini.

Dilansir dari Ensiklopedia Kemendikbud.go.id, pondok pesantren Tebuireng yang didirikan KH. Hasyim Asy’ari letaknya hanya beberapa ratus meter dari pabrik gula Cukir. K.H Hasyim Asyári adalah seorang ulama pejuang yang berperan penting dalam kemerdekaan Republik Indonesia dengan mengajak para santri ikut berjuang melawan penjajahan dengan fatwa Jihad nya pada tanggal 22 Oktober 1945. Menurut beliau bahwa berjuang untuk kemerdekaan merupakan Fardhu Ain, atau wajib hukumnya karena termasuk jihad.

Pendiri Nahdlatul Ulama

Salah satu jasa terbesar KH. Hasyim Asy’ari adalah mendirikan Nahdlatul Ulama (NU) pada tahun 1926. Organisasi ini lahir dari semangat mempertahankan ajaran Islam Ahlussunnah wal Jamaah serta menjaga tradisi keagamaan masyarakat Indonesia.

NU kemudian berkembang menjadi organisasi Islam terbesar di Indonesia yang berperan penting dalam pendidikan, dakwah, dan perjuangan bangsa. KH. Hasyim Asy’ari ditetapkan sebagai Rais Akbar NU yang pertama.

Perjuangan Melawan Penjajah

Peran KH. Hasyim Asy’ari tidak berhenti di bidang pendidikan dan organisasi. Ia juga aktif dalam perjuangan kemerdekaan. Pada masa penjajahan Jepang, KH. Hasyim Asy’ari sempat ditangkap karena menolak melakukan seikerei (menghormat ke arah matahari terbit sebagai simbol penghormatan kepada Kaisar Jepang). Penolakan ini menunjukkan sikap tegas beliau dalam menjaga akidah umat Islam.

Selain itu, KH. Hasyim Asy’ari juga mengeluarkan Resolusi Jihad pada tanggal 22 Oktober 1945. Fatwa ini menyerukan kepada umat Islam, khususnya santri dan kiai, untuk berjihad melawan penjajah Belanda yang berusaha kembali menduduki Indonesia setelah Proklamasi Kemerdekaan. Resolusi Jihad inilah yang menjadi semangat perlawanan rakyat Surabaya pada 10 November 1945, yang kemudian diperingati sebagai Hari Pahlawan.

Pengakuan sebagai Pahlawan Nasional

Atas jasa-jasanya yang sangat besar, pemerintah Indonesia menganugerahkan gelar Pahlawan Nasional kepada KH. Hasyim Asy’ari pada tahun 1964. Beliau dikenang sebagai ulama pejuang yang berperan dalam membangkitkan semangat nasionalisme sekaligus menjaga syiar Islam di tanah air.

Dilansir dari laman NU Online, KH. Hasyim Asy’ari ditetapkan sebagai pahlawan nasional pada tahun 17 November 1964 berkat jasanya yang berperan besar dalam penguatan pendidikan pesantren dan aktif melakukan perlawanan terhadap penjajah.

KH Hasyim Asy’ari menginisiasi pembentukan laskar pejuang Hizbullah dan Sabilillah. Puncaknya, saat KH Hasyim Asy’ari dan para kiai di Jawa-Madura sepakat mengeluarkan fatwa Resolusi Jihad fi Sabilillah untuk rakyat Indonesia. Fatwanya ini menggerakkan setiap orang dewasa yang berada dalam radius 90 km dari medan pertempuran melawan penjajah wajib berperang. Keduanya diputuskan menjadi pernyataan resmi organisasi NU pada 22 Oktober 1945. Kiai Hasyim Asy’ari mendapat gelar Pahlawan Nasional berdasarkan SK Presiden RI No.294 November 1964.

KH. Hasyim Asy’ari adalah sosok ulama yang bukan hanya mendidik umat, tetapi juga memperjuangkan kemerdekaan bangsa. Melalui Pesantren Tebuireng, NU, serta fatwa Resolusi Jihad, beliau menunjukkan bahwa Islam dan nasionalisme dapat berjalan beriringan. Perjuangannya membuktikan bahwa agama dapat menjadi sumber kekuatan untuk melawan penjajahan dan membangun bangsa.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Tafsir Ali Imran 190-191 tentang Kebesaran Allah


Jakarta

Surat Ali Imran ayat 190-191 membahas tentang kebesaran Allah SWT dalam penciptaan langit dan bumi. Selain itu, kedua ayat ini turut menjelaskan tentang pentingnya memiliki akal bagi manusia.

Ali Imran sendiri merupakan surat ketiga dalam mushaf Al-Qur’an. Surat Ali Imran diturunkan pada 9 Hijriyah di Madinah sehingga termasuk golongan surat Madaniyyah. Di dalamnya, surat Ali Imran memuat kisah tentang Keluarga Imran yaitu ayah dari Maryam.


Bacaan Surat Ali Imran Ayat 190-191: Arab, Latin dan Arti

إِنَّ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ وَٱخْتِلَٰفِ ٱلَّيْلِ وَٱلنَّهَارِ لَءَايَٰتٍ لِّأُو۟لِى ٱلْأَلْبَٰبِ

Inna fii khalqis-samaawaati wal-ardi wakhtilaafil-laili wan-nahaari la’aayaatil li’ulil-albaab.

Artinya: “Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang yang berakal.” (QS Ali Imran: 190)

ٱلَّذِينَ يَذْكُرُونَ ٱللَّهَ قِيَٰمًا وَقُعُودًا وَعَلَىٰ جُنُوبِهِمْ وَيَتَفَكَّرُونَ فِى خَلْقِ ٱلسَّمَٰوَٰتِ وَٱلْأَرْضِ رَبَّنَا مَا خَلَقْتَ هَٰذَا بَٰطِلًا سُبْحَٰنَكَ فَقِنَا عَذَابَ ٱلنَّارِ

Al-lażīna yażkurūnallāha qiyāmaw wa qu’ūdaw wa ‘alā junūbihim wa yatafakkarūna fi khalqis-samāwāti wal-arḍ(i), rabbanā mā khalaqta hāżā bāṭilā(n), subḥānaka fa qinā ‘ażāban-nār(i).

Artinya:”(Yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadaan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata): “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.” (QS Ali Imran: 191)

Tafsir Surat Ali Imran Ayat 190-191

Menurut Tafsir Kemenag RI, surat Ali Imran ayat 190-191 membahas tentang penciptaan langit dan bumi sebagai tanda kebesaran Allah SWT. Hanya orang-orang yang berakal yang dapat memahami ini.

Melalui surat Ali Imran ayat 190-191 dijelaskan bahwa orang-orang berakal atau disebut ulul albab adalah orang-orang yang memikirkan ciptaan Allah SWT, merenungkannya, dan mengambil manfaat dari ayat-ayatNya. Orang-orang berakal ini berzikir kepada Allah menggunakan lisan, hati, dan anggota tubuh sambil menjalankan aktivitas sehari-hari.

Menukil dari buku Makna Hati, Pendekatan Tafsir Sufi yang disusun Khoirul Anwar, ulul albab dalam surat Ali Imran ayat 190-191 adalah mereka yang melakukan tadzakkur dan tafakkur. Mereka senantiasa mengingat Allah dan memikirkan ciptaan Sang Khalik.

Orang yang tadzakkur dan tafakkur maka sampai kepada hikmah mengetahui dan menghayati bahwa di balik fenomena alam dan segala sesuatu di dalamnya menunjukkan keberadaan Allah SWT. Karenanya, mereka tidak akan melupakan Sang Khalik di mana pun dan kapan pun meski sibuk.

Menurut Tafsir Ibnu Katsir, surat Ali Imran ayat 190-191 bertujuan menyadarkan manusia tentang kekuasaan Allah SWT sekaligus mengajak mereka mempertebal keimanan sebagai seorang hamba.

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sholawat Nariyah Lengkap Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Sholawat Nariyah adalah salah satu yang populer dilantunkan masyarakat Indonesia. Sama seperti sholawat pada umumnya, sholawat Nariyah berisi puja puji terhadap Rasulullah SAW.

Dalam Islam, perintah sholawat tercantum dalam surah Al Ahzab ayat 56:

إِنَّ ٱللَّهَ وَمَلَٰٓئِكَتَهُۥ يُصَلُّونَ عَلَى ٱلنَّبِىِّ ۚ يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ صَلُّوا۟ عَلَيْهِ وَسَلِّمُوا۟ تَسْلِيمًا


Artinya: “Sesungguhnya Allah dan malaikat-malaikat-Nya bersholawat untuk Nabi. Hai orang-orang yang beriman, bershalawatlah kamu untuk Nabi dan ucapkanlah salam penghormatan kepadanya.”

Mengutip dari buku Rahasia Dahsyat Shalawat Keajaiban Lafadz Rasulullah SAW karya M Kamaluddin, sholawat Nariyah dibuat sebagai bentuk penghormatan terhadap Nabi Muhammad SAW. Pencipta sholawat ini adalah Syekh Nariyah.

Syekh Nariyah berdoa kepada Allah SWT agar Nabi Muhammad SAW selalu diberi keselamatan dan kesejahteraan. Suatu malam, ia mengamalkan sholawat yang ia buat itu hingga 4444 kali dengan sangat khusyuk.

Atas izin Allah SWT, Syekh Nariyah mendapat karamah dari Sang Khalik. Melalui sebuah majelis, Syekh Nariyah mendekati Nabi Muhammad SAW dan memohon agar diberi izin masuk surga pertama kali bersama sang rasul dan beliau mengizinkannya.

Bacaan Sholawat Nariyah: Arab, Latin dan Terjemahannya

اللَّهُمَّ صَلِّ صَلاَةً كَامِلَةً وَسَلِّمْ سَلاَماً تَامّاً عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الَّذِيْ تَنْحَلُّ بِهِ الْعُقَدُ وَتَنْفَرِجُ بِهِ الْكُرَبُ، وَتُقْضَى بِهِ الْحَوَائِجُ، وَتُنَالُ بِهِ الرَّغَائِبُ وَحُسْنُ الْخَوَاتِمِ، وَيُسْتَسْقَى الْغَمَامُ بِوَجْهِهِ الْكَرِيْمِ، وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ، فِيْ كُلِّ لَمْحَةٍ وَنَفَسٍ بِعَدَدِ كُلِّ مَعْلُوْمٍ لَكَ

Allâhumma shalli shalâtan kâmilatan wa sallim salâman tâmman ‘alâ sayyidinaa Muhammad alladzî tanhallu bihil ‘uqadu wa tanfariju bihil kurabu wa tuqdhâ bihil hawaaiju wa tunâlu bihir raghâ-ibu wa husnul khawaatimi wa yustasqal ghamâmu biwajhihil karîmi wa ‘alâ âlihi wa shahbihî fi kulli lamhatin wa nafasin bi-‘adadi kulli ma’lûmil laka

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah rahmat dan keselamatan yang sempurna kepada junjungan kami Nabi Muhammad yang dengan perantaranya dapat melepas segala kerepotan atau ikatan, menghilangkan segala kesusahan, mendatangkan segala hajat, tercapainya husnul khatimah, dan terpenuhi segala keinginan, diturunkan hujan dari awan berkat wajahnya yang mulia dan juga kepada keluarganya dan sahabatnya dalam setiap kedipan mata dan tarikan napas, sebanyak pengetahuan yang Engkau miliki.”

Cara dan Keutamaan Membaca Sholawat Nariyah

Berikut sejumlah keutamaan membaca sholawat nariyah yang dikutip dari buku Mukjizat Sholawat yang diterbitkan Qultum Media.

  1. Mengamalkan sholawat nariyah 11 kali setiap hari akan mendapat kelancaran rezeki
  2. Mengamalkan sholawat nariyah 100 kali setiap hari niscaya hajatnya dikabulkan oleh Allah SWT
  3. Mengamalkan sholawat nariyah 11 kali atau 41 atau 100 kali sesuai kemampuan setelah sholat fardhu
  4. Jika memiliki hajat besar, baca sholawat nariyah hingga 4444 kali dan memohon agar dikabulkan kepada Allah SWT

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

HUT RI ke-80, Ketum PP Muhammadiyah: Wujudkan Indonesia Berkemajuan



Jakarta

Ketua Umum Pimpinan Pusat Muhammadiyah Haedar Nashir menyampaikan pidato untuk memperingati Hari Ulang Tahun (HUT) Republik Indonesia (RI) yang ke-80. Melalui pidato itu, ia menegaskan kemerdekaan tak sekadar seremoni tahunan melainkan mandat sejarah yang harus diperjuangkan agar cita-cita luhur para pendiri bangsa terwujud.

“Alhamdulillah dalam perjalanan 80 tahun Indonesia Merdeka, terdapat banyak kemajuan di berbagai bidang kehidupan. Pendidikan, kesehatan, sosial, politik, ekonomi, kehidupan beragama dan dimensi kehidupan lainnya memberi banyak harapan bagi masa depan Indonesia,” ungkap Ketum PP Muhammadiyah Haedar Nashir seperti dikutip pada Minggu (17/8/2025).


Pria yang juga merupakan Guru Besar Sosiologi Universitas Muhammadiyah Yogyakarta itu mengingatkan agar generasi muda, generasi milenial dan generasi Z merupakan harapan bangsa demi membawa estafet perjuangan RI di era baru kehidupan postmodern abad ke-21.

“Generasi muda, generasi milenial, dan generasi Z yang menjadi harapan bangsa bertumbuh kembang menjadi sumber daya insani yang akan membawa estafet perjuangan Indonesia di era baru kehidupan postmodern abad ke-20 yang sarat kompleksitas di seluruh ranah semesta,” sambungnya.

Dalam pidatonya itu, Haedar juga mengapresiasi kebijakan Presiden Prabowo Subianto yang berani melakukan perubahan mendasar menuju pemerintahan yang lebih bersih, efisien dan bebas korupsi.

“Patut diapresiasi political will Presiden Prabowo Subianto yang fokus pada pengembangan sumber daya manusia yang berkualitas, mendorong para pengusaha besar agar peduli bangsa, memihak sepenuhnya rakyat kecil, menegakkan kedaulatan bangsa, serta terobosan kebijakan lainnya berbasis Asta Cita,” terang Haedar.

Ia berharap langkah dan political will itu bisa membawa angin segar bagi bangsa. Menurut Haedar, arah kebijakan harus diwujudkan demi Indonesia yang bersatu, berdaulat dan sejahtera.

“Yang terpenting, seluruh kementerian dan institusi pemerintahan hingga ke daerah mengikuti satu irama, sehingga memberi jalan dan harapan baru bagi masa depan Indonesia yang lebih berkemajuan setelah 80 tahun merdeka,” sambungnya.

Pidato kebangsaan dari Ketum PP Muhammadiyah ini juga menekankan pentingnya kesadaran kolektif bahwa kemerdekaan Indonesia lahir melalui perjuangan panjang dan penuh pengorbanan. Haedar mengingatkan para elite yang berada di pemerintahan agar menjadikan amanat konstitusi sebagai pedoman utama.

Menurutnya, mandat rakyat bukanlah sarana untuk memperkaya diri, tetapi untuk mengabdi.

“Khusus bagi para petinggi negeri di seluruh struktur pemerintahan, jadikan Indonesia merdeka sebagai mandat untuk mengabdi sepenuh hati dalam menjalankan perintah konstitusi. Lindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia dengan sepenuh tanggung jawab untuk memberi dan bukan meminta,” terang Haedar menguraikan.

Di tengah tantangan global yang kian kompleks, lanjutnya, Haedar menegaskan bahwa komitmen politik yang berorientasi pada rakyat kecil dan pembangunan sumber daya manusia menjadi kunci. Ia mengajak agar kemerdekaan bukan hanya simbol, melainkan gerak nyata menuju Indonesia maju.

“Mari wujudkan Indonesia yang ‘bersatu, berdaulat, rakyat sejahtera, dan Indonesia maju’ sebagaimana tema Hari Ulang Tahun Kemerdekaan ke-80 tahun ini,” tandasnya.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Kalimat Tahlil Antarkan Muslim Masuk Surga, Ini Penjelasannya



Jakarta

Salah satu keutamaan dari kalimat tahlil adalah sebagai tiket masuk surga. Semua muslim pasti ingin masuk surga.

Surga adalah cita-cita dan impian seorang muslim. Sebab, hanya di surgalah kita akan menikmati kebahagiaan hakiki. Kebahagiaan di dunia hanyalah sementara, tetapi kebahagiaan di surga ialah kebahagiaan yang kekal.

Dalam surah Al Baqarah ayat 25 dijelaskan tentang berita gembira bagi orang- orang beriman. Kabar tersebut ditujukan kepada mereka yang berusaha dengan sebaik-baiknya sesuai dengan tujuan agama.


وَبَشِّرِ الَّذِينَ ءَامَنُوا وَعَمِلُوا الصَّلِحَتِ أَنَّ لَهُمْ جَنَّتٍ تَجْرِي مِن تَحْتِهَا الْأَنْهَرُ كُلَّمَا رُزِقُوا مِنْهَا مِن ثَمَرَةٍ رِّزْقًا قَالُوا هَذَا الَّذِي رُزِقْنَا مِن قَبْلُ وَأْتُواْ بِهِ مُتَشَبِهًا وَلَهُمْ فِيهَا أَزْوَجٌ مُّطَهَّرَةٌ وَهُمْ فِيهَا خَلِدُونَ

Artinya: Dan sampaikanlah berita gembira kepada mereka yang beriman dan berbuat baik, bahwa bagi mereka disediakan surga-surga yang mengalir sungai-sungai di dalamnya. Setiap mereka diberi rezeki buah-buahan dalam surga-surga itu, mereka mengatakan: “Inilah yang pernah diberikan kepada kami dahulu”. Mereka diberi buah-buahan yang serupa dan untuk mereka di dalamnya ada isteri-isteri yang suci dan mereka kekal di dalamnya.

Dikutip dalam buku Cerdas Total Melejitkan Potensi Multiple Intelligences melalui Dzikir-dzikir Harian tulisan Rizem Aizid, kalimat tahlil merupakan tiket kita menuju surga-Nya kelak.

Sedangkan dalam buku N Binuri Ilmi yang berjudul Rahasia Dahsyat Dzikir dan Doa Kalimat Tauhid untuk Kesuksesan dan Kebahagiaan Dunia Akhirat, Kalimat tahlil atau tahlil secara bahasa dapat diartikan sebagai ‘membaca kalimat tauhid, yaitu bacaan lá iláha illalláh. Sementara dalam pengertian tradisi kita, istilah ‘tahlil’ adalah rangkaian acara yang di dalamnya dilakukan pembacaan terhadap beberapa ayat Al-Qur’an antara lain surat Al-Fatihah, Al-Ikhlas, Al-Falaq, Al-Nas, bagian awal surat al-Baqarah, ayat kursi, bagian akhir surat al-Baqarah, zikir, salawat, tahlil, tasbih dan tahmid yang kemudian ditutup dengan doa dan kemudian diakhiri dengan acara ramah tamah yang di dalamnya disuguhi makanan sebagai sedekah.

Allah SWT mengharamkan neraka bagi orang yang senantiasa bertahlil. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya, Allah mengharamkan masuk neraka orang yang mengucap kalimat laa ilaaha illallaah dengan tujuan mencari ridha Allah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Kemudian, hadits dari Umar RA Ia berkata, “Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda, ‘Sungguh, aku akan mengajarkan sebuah kalimat, tidaklah seorang hamba mengucapkannya dengan benar dari hatinya, lalu ia mati di atas keyakinan itu, kecuali (Allah) mengharamkan tubuhnya dari api neraka. Kalimat ialah laa ilaaha illallaah.” (HR. Hakim).

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Pesan Khusus Ali bin Abi Thalib RA kepada Pemungut Pajak


Jakarta

Ali bin Abi Thalib RA merupakan salah satu sahabat Nabi Muhammad SAW. Semasa peninggalan sang rasul, beliau termasuk satu dari empat Khulafaur Rasyidin atau Khalifah yang memimpin umat Islam.

Menurut buku ‘Ali ibn Abi Thalib susunan Musthafa Murad yang diterjemahkan Dedi Slamet Riyadi, nama lengkap Ali bin Abi Thalib RA adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib bin Hasyim bin Abdul Manaf. Ia merupakan sosok yang cerdas dan mementingkan ilmu pengetahuan ketimbang harta.


Ali bin Abi Thalib RA menjadi khalifah menggantikan kedudukan Utsman bin Affan. Ia meneruskan cita-cita Abu Bakar RA dan Umar bin Khattab RA serta mengembalikan kekayaan yang diperoleh dari para pejabat melalui cara yang tidak baik.

Selain itu, Ali bin Abi Thalib juga bertekad mengganti seluruh gubernur yang dianggap tidak mampu memimpin dan tidak disenangi masyarakat. Ali mencopot jabatan Gubernur Basrah dari tangan Abu Bakar bin Muhammad bin Amr dan digantikan oleh Utsman bin Hanif.

Mengutip buku Sejarah Perkembangan Ekonomi Islam susunan Nurdila Oktia Risanti dan Desi Isnaini, Ali bin Abi Thalib RA sebagai khalifah juga mendistribusikan pendapatan pajak per tahun sesuai dengan peraturan yang telah ditentukan Umar bin Khattab RA. Pada masa pemerintahannya, Ali menentukan pajak terhadap pemilik hutan sebesar 4.000 dirham serta mengizinkan Ibnu Abbas RA yang kala itu menjadi Gubernur Kufah untuk mengumpulkan zakat pada sayuran segar yang akan digunakan sebagai bumbu masakan.

Semasa kepemimpinan khalifah Ali bin Abi Thalib RA, prinsip yang paling utama dari pemerataan distribusi uang rakyat sudah diperkenalkan. Sistem distribusi setiap pekan sekali untuk pertama kalinya dilakukan.

Hari pendistribusian atau hari pembayaran adalah hari Kamis. Pada hari itu, seluruh perhitungan harus diselesaikan dan pada Sabtu dimulai perhitungan yang baru.

Bahkan Ali bin Abi Thalib RA memiliki pesan khusus bagi para pemungut pajak, zakat dan sejenisnya. Menukil dari buku Sejarah Hidup Imam Ali RA susunan H M H Al Hamid Al Husaini terbitan Lembaga Penyelidikan Islam, seperti apa pesannya?

Pesan Khusus Ali bin Abi Thalib RA kepada Pemungut Pajak

“Datangilah mereka dengan tenang dan sopan. Jika engkau sudah berhadapan dengan mereka, ucapkanlah salam. Hormatilah mereka itu dan katakanlah: ‘Hai para hamba Allah, penguasa Allah dan Khalifah-Nya mengutus aku datang kepada kalian untuk mengambil hak Allah yang ada pada kekayaan kalian. Apakah ada bagian yang menjadi hak Allah itu dalam harta kekayaan kalian? Jika ada, hendaknya hak Allah itu kalian tunaikan kepada Khalifah-Nya.”

Selain itu, Ali bin Abi Thalib RA juga berpesan agar pemungut pajak, zakat dan semacamnya tidak memaksa ketika orang tersebut mengatakan tidak ada.

“Jika orang yang bersangkutan menjawab ‘tidak’, janganlah kalian ulangi lagi. Tetapi jika orang itu menjawab ‘ya’, pergilah engkau bersama-sama untuk memungut hak Allah itu.”

Ali RA berpesan pula pada para pemungut pajak untuk tidak menakut-nakuti orang yang ingin diambil pajaknya atau mengancam. Ia melarang mereka untuk membentak dan bersikap kasar.

Bahkan, khalifah Ali bin Abi Thalib RA melarang mereka untuk masuk memeriksa tanpa seizin yang punya. Meskipun orang tersebut memiliki ternak yang banyak.

“Janganlah kalian menakut-nakuti dia, janganlah mengancam-ancam dia, dan jangan pula membentak atau bersikap kasar. Ambillah apa yang diserahkan olehnya kepada kalian, emas atau pun perak. Jika orang yang bersangkutan mempunyai ternak berupa unta atau lainnya, janganlah kalian masuk untuk memeriksa tanpa seizin dia, walaupun orang itu benar-benar mempunyai banyak ternak.”

Apabila orang tersebut memberi izin, barulah mereka diperkenankan memeriksanya.

“Jika orang itu memberi izin kepada kalian untuk memeriksanya, janganlah kalian masuk dengan lagak seperti orang yang berkuasa. Jangan berlaku kasar, jangan menakut-nakuti dan jangan sekali-kali menghardik binatang-binatang itu. Jangan kalian berbuat sesuatu yang akan menyusahkan pemiliknya.”

Selain itu, Ali bin Abi Thalib RA juga berpesan agar mereka menentukan sendiri harta kekayaan yang ingin diberikan.

“Kemudian apabila harta kekayaan diperlihatkan kepada kalian, persilakan pemiliknya memilih dan menentukan sendiri mana yang menjadi hak Allah. Jika ia sudah menentukan pilihannya, janganlah kalian menghalang-halangi dia mengambil bagian yang menjadi haknya. Hendaknya kalian tetap bersikap seperti itu, sampai orang yang bersangkutan menetapkan mana yang menjadi hak Allah yang akan ditunaikan. Tetapi ingat, jika kalian diminta supaya meninggalkan orang itu, tinggalkanlah dia!”

Ali bin Abi Thalib RA juga berpesan kepada penguasa daerah setempat agar berlaku adil terhadap rakyatnya. Jangan sampai mereka terpaksa melunasi pajak dengan menjual ternak atau hamba sahaya yang dimilikinya.

“Berlakulah adil terhadap semua orang. Sabarlah dalam menghadapi orang-orang yang hidup
kekurangan, sebab mereka itu sesungguhnya adalah juru bicara rakyat. Janganlah kalian menahan-nahan kebutuhan seseorang dan jangan pula sampai menunda-nunda permintaannya. Untuk keperluan melunasi pajak janganlah sampai ada orang yang terpaksa menjual ternak atau hamba sahaya yang diperlukan sebagai pembantu dalam pekerjaan. Janganlah sekali-kali kalian mencambuk seseorang hanya karena dirham!”

Pesan dan amanah dari Ali bin Abi Thalib RA itu menunjukkan secara jelas keadilan yang dijunjung tinggi oleh sang khalifah. Bahkan, pernah suatu ketika Ali menerima setoran pajak dari penduduk Isfahan, ditemukan sepotong roti kering terselip dalam wadah.

Roti tersebut lalu dipotong-potong oleh Ali bin Abi Thalib RA menjadi tujuh keping, sama seperti uang setoran itu juga yang dibagi menjadi tujuh bagian. Setiap bagian dari uang itu ditaruh sekeping roti kering.

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Panduan Mandi Wajib Laki-laki Setelah Keluar Mani


Jakarta

Salah satu hukum sahnya sholat adalah dalam keadaan suci. Bagi laki-laki dalam keadaan junub setelah keluar mani, hendaknya menyucikan diri dengan cara mandi wajib.

Dalam ajaran Islam, kesucian adalah syarat utama dalam melaksanakan ibadah. Salah satu bentuk menjaga kesucian adalah dengan melakukan mandi wajib (ghusl) ketika seseorang berada dalam keadaan junub. Bagi laki-laki, salah satu penyebab wajib mandi adalah ketika keluar mani, baik karena mimpi basah, hubungan suami istri, atau sebab lain yang menimbulkan ejakulasi.


Mandi wajib bertujuan untuk menghilangkan hadas besar sehingga seorang muslim kembali dalam keadaan suci dan dapat melaksanakan ibadah seperti sholat, membaca Al-Qur’an, dan ibadah lainnya.

Dalil Tentang Kewajiban Mandi Junub

Kewajiban mandi junub setelah keluar mani ditegaskan dalam Al-Qur’an dan hadits Rasulullah SAW,

Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berfirman dalam surah An-Nisa ayat 43,

وَإِن كُنتُمْ جُنُبًا فَاطَّهَّرُوا

“Dan jika kamu junub maka mandilah.”

Ayat ini menjelaskan bahwa kondisi junub, termasuk karena keluarnya mani, mewajibkan seorang muslim untuk mandi agar kembali suci.

Dalam hadits, Rasulullah SAW bersabda,

عَنْ أَبِي سَعِيدٍ الْخُدْرِيِّ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللهِ ﷺ: “إِنَّمَا الْمَاءُ مِنَ الْمَاءِ”

“Air (mandi) itu wajib karena sebab keluarnya air (mani).” (HR. Muslim)

Hadits ini menegaskan bahwa keluarnya mani menjadi sebab diwajibkannya mandi junub.

Hal-Hal yang Menyebabkan Laki-Laki Wajib Mandi

Dirangkum dari buku Panduan Lengkap Ibadah: Menurut Al-Quran, Al-Sunnah, dan Pendapat Para Ulama karya Muhammad Al-Baqir, laki-laki diwajibkan mandi apabila mengalami hal berikut:

  1. Keluar mani dengan syahwat, baik karena mimpi basah, bersentuhan dengan istri, atau sebab lainnya.
  2. Bersetubuh meskipun tidak keluar mani.
  3. Masuk Islam bagi orang kafir (disunnahkan mandi).
  4. Meninggal dunia (dimandikan oleh orang lain).

Niat Mandi Wajib Laki-Laki

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunah Berikut Juz ‘Amma Untuk Pemula yang ditulis oleh Zaky Zamani, berikut bacaan lengkap niat mandi wajib,

نَوَيْتُ الْغُسْلَ لِرَفْعِ الْحَدَثِ الْأَكْبَرِ فَرْضًا اللهِ تَعَالَى

Arab Latin: Nawaitul ghusla liraf’il hadasil akbari fardlal lillaahi ta’aalaa

Artinya; “Aku niat mandi wajib untuk menghilangkan hadas besar, fardhu karena Allah Ta’ala.”

Tata Cara Mandi Wajib untuk Laki-Laki

Merujuk buku Fiqih susunan Udin Wahyudin dkk, tata cara mandi wajib laki-laki yang benar dan sah adalah sebagai berikut.

  1. Membaca niat mandi wajib
  2. Membasuh kedua tangan hingga pergelangan tangan
  3. Membasuh kemaluan dengan tangan kiri
  4. Berwudhu sebagaimana hendak salat
  5. Membasuh rambut hingga pangkal rambut dengan sela-sela jari
  6. Menyiram kepala sebanyak tiga kali, dilanjutkan dengan mandi seperti biasa

Tata cara mandi wajib laki-laki yang benar dan sah ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW, sebagai berikut.

عَنْ عَائِشَةَ رَضِيَ اللَّهُ عَنْهَا : أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ إِذَا اغْتَسَلَ مِنَ الْجَنَابَةِ يَبْدَأُ فَيَغْسِلُ يَدَيْهِ ، ثُمَّ يَتَوَضَّأُ وُضُوءَهُ لِلصَّلَاةِ ، ثُمَّ يَأْخُذُ الْمَاءَ وَيَدْخُلُ أَصَابِعَهُ فِي أُصُولِ الشَّعْرِ ، حَتَّى إِذَا رَأَى أَنَّهُ قَدِ اسْتَبْرَأَ حَفَنَ عَلَى رَأْسِهِ ثَلَاثَ حَثَيَاتٍ، ثُمَّ أَفَاضَ عَلَى سَائِرِ جَسَدِهِ . (رواه البخاري ومسلم)

Artinya: “Dari Aisyah RA, ia berkata, ‘sesungguhnya Nabi SAW apabila mandi junub, maka beliau memulai dengan mencuci kedua tangan, lalu menuangkan air dengan tangan kanan hingga ke tangan kirinya dan mencuci kemaluannya. Kemudian berwudhu seperti halnya ketika hendak salat. Lalu mengambil air dan menyiramkannya kepada jari jemarinya ke dalam urat rambut hingga bila air terasa membasahi kulit, maka beliau meraupkan kedua telapak tangan lagi, lalu disiramkan ke atas kepalanya sebanyak tiga kali. Setelah itu, beliau menuangkan atau menyiramkan air ke seluruh tubuhnya’.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Doa setelah Mandi Wajib

Muhammad Syukron Maksum dalam bukunya yang berjudul Buku Pintar Panduan Lengkap Ibadah, setelah melaksanakan mandi wajib, seorang muslim disunnahkan membaca doa. Berikut bacaan lengkap doa setelah mandi wajib.

أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلا اللَّهُ وَحْدَهُ، وَأَشْهَدُ أَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ.

Arab Latin: Asyhadualla ilaahailallahu wahdahu, wa asyhadu anna muhammadan ‘abduhu warasuluhu.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan sama sekali selain Allah semata, dan aku bersaksi bahwa Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya.”

(dvs/erd)



Sumber : www.detik.com

Manfaat Membaca Surat Al-Mulk Setiap Malam Menurut Hadits


Jakarta

Membaca surat Al-Mulk setiap malam memiliki banyak manfaat yang disebutkan dalam hadits. Surat ini menjadi sarana untuk mengingat kebesaran Allah dan mendekatkan diri kepada-Nya.

Menurut buku Rahasia Kemukjizatan Surat-Surat Paling Populer dalam Al-Qur’an karya Mas’ud Ruhul Amin, nama surat Al-Mulk berasal dari kata pada ayat pertamanya. Dalam bahasa Arab, “Al-Mulk” berarti “kerajaan”. Surat ini juga dikenal dengan sebutan at-Tabaarak. Al-Qur’an menempatkan Al-Mulk sebagai surat ke-67, terdiri atas 30 ayat, dan termasuk surat Makkiyah karena diturunkan sebelum Nabi Muhammad SAW hijrah.

Surat Al-Mulk mengangkat berbagai tema. Di dalamnya terdapat pembahasan mengenai kehidupan dan kematian, langit yang tersusun berlapis-lapis, serta ciptaan Allah SWT yang senantiasa seimbang. Surat ini juga menekankan pentingnya manusia untuk memperhatikan tanda-tanda alam semesta, memberi peringatan tentang azab bagi orang yang mengingkari-Nya, menegaskan janji Allah SWT bagi orang-orang beriman, dan mengingatkan manusia agar selalu bersyukur atas nikmat-Nya yang melimpah.


Surat Al-Mulk dikenal sebagai salah satu surat yang memiliki keutamaan besar. Beberapa riwayat hadits menunjukkan manfaat yang akan diperoleh orang yang membacanya secara rutin, terutama di malam hari.

1. Menjadi Penyelamat dari Siksa Kubur

Menukil dari buku Agar Selamat dari Azab Kubur karya Satria Nova, Ibnu Abbas berkata:

“Seseorang dari sahabat Rasulullah mendirikan kemah di atas sebuah kuburan, dan dia tidak menyangka bahwa di tempat itu ada kuburannya. Ternyata itu adalah kuburan orang yang membaca surat Al-Mulk hingga selesai ketika meninggalnya. Maka sahabat itu menemui beliau seraya berkata, ‘Wahai Rasulullah, aku mendirikan kemah di atas sebuah kuburan dan aku tidak menyangka bahwa di tempat itu ada kuburannya. Ternyata itu adalah kuburan orang yang membaca surat Al-Mulk hingga selesai ketika meninggalnya.’ Maka beliau bersabda, ‘Surat Al-Mulk adalah pencegah dan penyelamat, yang menyelamatkan orang itu dari siksa kubur.'” (HR. Tirmidzi)

Riwayat ini menjadi bukti bahwa surat Al-Mulk memiliki pengaruh besar hingga setelah kematian. Membacanya secara rutin akan menjadi penyelamat di alam kubur.

2. Menjadi Penolong di Hari Kiamat

Dalam Musnad Abd bin Humaid, dari Ibrahim bin Al-Hakam, dari ayahnya, dari Ikrimah, dari Ibnu Abbas RA, disebutkan:

“Sudikah engkau jika aku menyampaikan sebuah hadits yang membuatmu merasa senang?” Orang itu menjawab, “Ya.” Ibnu Abbas berkata, “Bacalah surat Al-Mulk, hafalkanlah ia dan ajarkan pula kepada istrimu, anakmu, anggota keluargamu, dan tetangga-tetanggamu, karena surat Al-Mulk adalah penyelamat dan penentang yang menentang pada hari kiamat di sisi Rabb-nya bagi kepentingan pembacanya, ia meminta agar Allah menyelamatkannya dari siksa neraka jika ia berada di dalam neraka, dan agar Allah menyelamatkannya dari siksa kubur.”

Riwayat ini menjelaskan bahwa surat Al-Mulk tidak hanya melindungi di alam kubur, tetapi juga akan datang menolong pembacanya di hadapan Allah SWT pada hari kiamat.

Dari riwayat ini tampak jelas bahwa surat Al-Mulk akan membela pembacanya kelak di hadapan Allah SWT. Bahkan, ia akan memohon agar pembacanya diselamatkan dari neraka dan dari azab kubur.

3. Memberi Syafaat hingga Diampuni

Rasulullah SAW bersabda:

“Ada suatu surat dari Al-Qur’an yang terdiri atas tiga puluh ayat dan dapat memberi syafaat bagi yang membacanya sampai dia diampuni, yaitu, ‘Tabarakalladzi biyadihil mulku…’ (Surat Al-Mulk).” (HR. Tirmidzi, Abu Daud, dan Ibnu Majah)

(inf/erd)



Sumber : www.detik.com

Ini Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas, Israel Belum Merespons


Jakarta

Hamas menyatakan setuju dengan usulan gencatan senjata selama 60 hari yang diajukan oleh Qatar dan Mesir. Proposal ini termasuk pembebasan sandera secara bertahap dan penarikan sebagian pasukan Israel dari Gaza. Namun, Israel hingga kini belum memberikan jawaban resmi dan masih meragukan kesepakatan tersebut.

Menurut laporan BBC, Pejabat Hamas, Taher al-Nunu, menyatakan kepada Al-Araby TV bahwa Hamas menerima proposal tersebut tanpa meminta perubahan apa pun. Ia menyebutnya sebagai “kesepakatan parsial menuju kesepakatan menyeluruh” dan menegaskan bahwa negosiasi untuk mencapai gencatan senjata permanen akan dimulai sejak hari pertama pelaksanaan.

Menurut juru bicara Kementerian Luar Negeri Qatar, Majed al-Ansari, isi proposal gencatan senjata ini hampir identik dengan rencana yang diajukan oleh utusan Amerika Serikat, Steve Witkoff, pada Juni lalu. Rencana Witkoff juga mencakup gencatan senjata selama 60 hari, dengan pembebasan 10 sandera hidup dan 18 jenazah secara bertahap, serta pembebasan tahanan Palestina sebagai imbalannya.


Meskipun pada saat itu Israel menerima rencana Witkoff, Hamas menolaknya karena khawatir gencatan senjata sementara itu tidak akan berlanjut menjadi permanen.

Isi Proposal Gencatan Senjata

Masih dari sumber sebelumnya, berikut isi proposal gencatan senjata.

1. Pembebasan Sandera oleh Hamas

Hamas akan membebaskan sandera secara bertahap sebagai tanda komitmen terhadap gencatan senjata:

  • Hari ke-1: Membebaskan 8 sandera yang masih hidup
  • Hari ke-7: Menyerahkan 5 jenazah sandera
  • Hari ke-30: Menyerahkan 5 jenazah sandera
  • Hari ke-50: Membebaskan 2 sandera hidup lagi
  • Hari ke-60: Menyerahkan 8 jenazah sandera

2. Pembebasan Tahanan oleh Israel

Sebagai imbalan atas pembebasan sandera, Israel akan membebaskan sejumlah tahanan Palestina sebagai bentuk kesepakatan timbal balik:

  • Sekitar 1.500 tahanan asal Gaza dibebaskan
  • Termasuk 150 tahanan dengan hukuman seumur hidup
  • Termasuk 50 tahanan dengan hukuman lebih dari 15 tahun

3. Penarikan Pasukan Israel Selama Gencatan Senjata

Selain aspek pembebasan tahanan, proposal juga mengatur soal penarikan pasukan Israel agar suasana gencatan senjata dapat berjalan efektif:

  • Pasukan Israel akan mundur sejauh 800 meter hingga 1,2 kilometer dari perbatasan Gaza selama masa 60 hari gencatan senjata
  • Namun, Israel tetap mempertahankan posisi di koridor militer Morag dan Philadelphi di selatan Gaza

Jika dibandingkan dengan proposal sebelumnya, utusan AS Steve Witkoff mengajukan rencana yang hampir sama, namun dengan perbedaan signifikan yang membuat Hamas menolaknya:

  • Hamas hanya membebaskan 10 sandera hidup dan 18 jenazah pada hari pertama dan ketujuh
  • Israel membebaskan 125 tahanan seumur hidup, 1.111 tahanan Gaza, dan 180 jenazah Gaza
  • Hamas menolak karena tidak ada jaminan gencatan senjata permanen

Respons Israel Masih Belum Jelas

Pemerintah Israel belum memberikan tanggapan resmi atas proposal tersebut. Namun, juru bicara pemerintah, David Mencer, mengatakan bahwa Israel tidak tertarik pada kesepakatan parsial. Ia menyebut keadaan saat ini telah berbeda. Menurut analisa Al Jazeera, hal ini mengisyaratkan bahwa Israel ingin terus melanjutkan operasi militer di Gaza.

Israel juga menuntut agar seluruh 50 sandera yang diyakini masih ditahan di Gaza dibebaskan sekaligus. Seorang pejabat di kantor Perdana Menteri Netanyahu mengatakan bahwa pembebasan seluruh sandera adalah syarat utama untuk mengakhiri perang.

Situasi di Gaza Semakin Sulit

Menurut laporan Al Jazeera, Qatar mengonfirmasi bahwa Hamas sudah memberikan tanggapan positif terhadap usulan gencatan senjata tersebut, tetapi Israel belum merespon.

Sementara itu, serangan Israel masih terus terjadi. Dalam beberapa hari terakhir, sedikitnya 12 orang tewas akibat serangan di tenda pengungsian di Khan Younis dan Deir el-Balah. Serangan juga menghancurkan rumah-rumah di Gaza selatan dan terjadi tembakan hebat di wilayah Gaza timur. Jumlah korban tewas dalam serangan sejak pagi hari itu mencapai 40 orang.

Sejak perang dimulai pada Oktober 2023, lebih dari 62.000 orang telah meninggal di Gaza, sementara di Israel, sebanyak 1.139 orang tewas dan lebih dari 200 orang disandera.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar Setiap Pagi dan Sore


Jakarta

Istighfar merupakan amalan mulia yang bisa dikerjakan setiap muslim. Dengan beristighfar, seorang hamba memohon ampunan kepada Allah SAW atas dosa-dosa yang telah diperbuat, baik yang disengaja maupun tidak.

Di antara doa istighfar yang paling utama adalah Sayyidul Istighfar, yaitu “penghulu istighfar” yang diajarkan langsung oleh Rasulullah SAW.


Dikutip dari buku Amalan-Amalan Ringan Yang Dirindukan Surga karya Ahmad Zacky El-Syafa, membaca Sayyidul Istighfar secara rutin setiap pagi dan sore memiliki keutamaan yang besar. Amalan ini bukan hanya sekadar permohonan ampun, tetapi juga bentuk pengakuan seorang hamba terhadap keesaan Allah SWT dan kelemahannya di hadapan-Nya.

Dalam hadits dari Syaddad bin Aus RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Sayyidul Istighfar adalah doa seorang hamba: (Ya Allah, Engkau Tuhanku, tiada tuhan selain Engkau…) Barangsiapa membacanya di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal pada hari itu sebelum sore, maka ia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa membacanya di malam hari dengan penuh keyakinan, lalu ia meninggal sebelum pagi, maka ia termasuk penghuni surga.” (HR. Al-Bukhari)

Bacaan Sayyidul Istighfar

Mengutip kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar lengkap dalam tulisan arab, latin dan artinya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari).

Keutamaan Mengamalkan Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar merupakan doa istighfar terbaik yang diajarkan Rasulullah SAW. Doa ini mengandung pengakuan seorang hamba atas keesaan Allah, pengakuan atas nikmat yang diberikan, serta pengakuan atas dosa-dosa yang dilakukan.

Membaca Sayyidul Istighfar secara rutin, khususnya di waktu pagi dan sore, memiliki banyak keistimewaan bagi seorang muslim. Dirangkum dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-orang Sibuk karya Khairi Sheikh Maulana Arabi, berikut beberapa keutamaan yang bisa diperoleh dengan mengamalkan sayyidul istighfar:

1. Diampuni Dosa

Mengamalkan Sayyidul Istighfar menjadi jalan untuk meraih ampunan Allah SWT. Sebagai manusia, kita tidak luput dari kesalahan dan dosa, baik yang disadari maupun tidak. Dengan memperbanyak istighfar, dosa-dosa kecil dapat terhapus, sehingga tidak menumpuk dan menjerumuskan seseorang ke dalam siksa neraka.

Rasulullah SAW menegaskan bahwa orang yang membaca Sayyidul Istighfar dengan penuh keyakinan pada pagi atau sore hari, kemudian meninggal sebelum datangnya waktu berikutnya, maka ia akan dimasukkan ke dalam surga. Hal ini menunjukkan bahwa istighfar bukan hanya sekadar doa memohon ampun, tetapi juga menjadi sebab terbukanya pintu surga bagi hamba yang ikhlas mengamalkannya.

3. Mendatangkan Rezeki dan Keberkahan Hidup

Di antara keutamaan istighfar adalah mendatangkan rezeki. Allah SWT menyebutkan dalam Al-Qur’an bahwa orang yang memperbanyak istighfar akan diberi karunia berupa hujan, harta, anak-anak, serta keberkahan hidup. Namun, rezeki yang dimaksud tidak selalu berupa harta yang melimpah. Kadang Allah memberikan nikmat berupa rasa cukup, ketenangan hati, dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Wallahu a’lam.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com