Tag Archives: 27 rajab

Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab Tema Isra Miraj


Jakarta

Jumat pekan ini adalah Jumat terakhir bulan Rajab 1445 H/2024 M, yang juga dekat dengan peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad SAW. Untuk itu, khatib salat Jumat bisa menyampaikan khutbah bertema Isra Miraj.

Isra Miraj adalah perjalanan spiritual Nabi Muhammad SAW yang berlangsung pada malam 27 Rajab. Menurut hadits yang diyakini kebenarannya, perjalanan tersebut dimulai dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dan berlanjut ke langit ketujuh, tepatnya di Sidratul Muntaha.

Dalam rangka mengenang peristiwa bersejarah tersebut, khatib Jumat bisa menyampaikan khutbah tentang Isra Miraj pada pelaksanaan salat Jumat pekan ini. Mengutip Kumpulan Naskah Khutbah Jumat susunan Kementerian Agama RI, berikut contoh naskah yang bisa disampaikan kepada jemaah.


Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab: Isra Miraj Nabi Muhammad SAW

السَّلَامُ عَلَيْكُم وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَسْرَى بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ إِلَى الْمَسْجِدِ الْأَقْصَى أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ. وَأَشْهَدُ أَنْ مُحَمَّدًا عَبْدُهُ وَرَسُولُهُ اللهُمَّ صَلِّ وَسَلَّمْ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، أَمَّا بَعْدُ فَيَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا اللهَ وَأَطِيعُوا الرَّسُوْلَ مَعَ الَّذِينَ أَنْعَمَ اللَّهُ عَلَيْهِمْ مِنَ النَّبِيِّينَ وَالصَّدِّيقِينَ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ. قَالَ اللهُ تَعَالَى فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيمِ أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُوْنَ

Jamaah Jumat yang berbahagia!

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah SWT, shalawat serta salam semoga terlimpah pada junjungan kita.Nabi Muhammad SAW. Sebagai Khatib saya mengajak kepada jama’ah sekalian untuk meningkatkan ketaqwaan kita kepada Allah SWT.

Saat ini kita dalam suasana memperingati Isra mi’raj Nabi Muhammad SAW. Secara harfiah, isra berarti perjalanan di malam hari. Karena itu peristiwa isra tidak hanya dialami oleh nabi Muhammad SAW saja, tetapi juga dialami oleh nabi-nabi lain, seperti Nabi Luth AS dan Nabi Musa AS.

Tentang isra mi’raj Nabi Luth AS, Allah SWT berfirman di dalam surat Hud, ayat 81:

قَالُوْا يٰلُوْطُ اِنَّا رُسُلُ رَبِّكَ لَنْ يَّصِلُوْٓا اِلَيْكَ فَاَسْرِ بِاَهْلِكَ بِقِطْعٍ مِّنَ الَّيْلِ وَلَا يَلْتَفِتْ مِنْكُمْ اَحَدٌ اِلَّا امْرَاَتَكَۗ اِنَّهٗ مُصِيْبُهَا مَآ اَصَابَهُمْ ۗاِنَّ مَوْعِدَهُمُ الصُّبْحُ ۗ اَلَيْسَ الصُّبْحُ بِقَرِيْبٍ ٨١

Artinya: “Mereka (para malaikat) berkata, “Wahai Lut, sesungguhnya kami adalah para utusan Tuhanmu. Mereka tidak akan dapat mengganggumu (karena mereka akan dibinasakan). Oleh karena itu, pergilah beserta keluargamu pada sebagian malam (dini hari) dan jangan ada seorang pun di antara kamu yang menoleh ke belakang, kecuali istrimu (janganlah kamu ajak pergi karena telah berkhianat). Sesungguhnya dia akan terkena (siksaan) yang menimpa mereka dan sesungguhnya saat (kehancuran) mereka terjadi pada waktu subuh. Bukankah subuh itu sudah dekat?”

Tentang Isra Nabi Musa AS Allah SWT berfirman di dalam surat Ad Dukhaan ayat 23:

فَاَسْرِ بِعِبَادِيْ لَيْلًا اِنَّكُمْ مُّتَّبَعُوْنَۙ ٢٣

“(Allah berfirman,) “Oleh karena itu, berjalanlah dengan hamba-hamba-Ku pada malam hari. Sesungguhnya kamu akan dikejar.”

Adapun lsra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW, Allah SWT berfirman di dalam surat AI Israa ayat 1:

سُبْحٰنَ الَّذِيْٓ اَسْرٰى بِعَبْدِهٖ لَيْلًا مِّنَ الْمَسْجِدِ الْحَرَامِ اِلَى الْمَسْجِدِ الْاَقْصَا الَّذِيْ بٰرَكْنَا حَوْلَهٗ لِنُرِيَهٗ مِنْ اٰيٰتِنَاۗ اِنَّهٗ هُوَ السَّمِيْعُ الْبَصِيْرُ ١

“Mahasuci (Allah) yang telah memperjalankan hamba-Nya (Nabi Muhammad) pada malam hari dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian tanda-tanda (kebesaran) Kami. Sesungguhnya Dia Maha Mendengar lagi Maha Melihat.”

Allah SWT menjadikan peristiwa Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW sebagai ujian bagi umat manusia, apakah mereka beriman atau tidak, sebagaimana digambarkan di dalam firman Allah SWT dalam surat AI Israa ayat 60:

وَاِذْ قُلْنَا لَكَ اِنَّ رَبَّكَ اَحَاطَ بِالنَّاسِۗ وَمَا جَعَلْنَا الرُّءْيَا الَّتِيْٓ اَرَيْنٰكَ اِلَّا فِتْنَةً لِّلنَّاسِ وَالشَّجَرَةَ الْمَلْعُوْنَةَ فِى الْقُرْاٰنِ ۗ وَنُخَوِّفُهُمْۙ فَمَا يَزِيْدُهُمْ اِلَّا طُغْيَانًا كَبِيْرًا ࣖ ٦٠

“(Ingatlah) ketika Kami berfirman kepadamu, “Sesungguhnya Tuhanmu (dengan ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi seluruh manusia.” Kami tidak menjadikan ru’yā yang telah Kami perlihatkan kepadamu, melainkan sebagai ujian bagi manusia dan (begitu pula) pohon yang terkutuk dalam Al-Qur’an. Kami menakut-nakuti mereka, tetapi yang demikian itu hanyalah menambah besar kedurhakaan mereka.”

Isra Mi’raj Nabi Muhammad SAW ternyata memberikan informasi tentang alam gaib, yang akan terjadi pada umat manusia diakhirat kelak. ltulah sebabnya, dikatakan sebagai ujian, apakah umat manusia beriman atau tidak terhadap peristiwa tersebut.

Jamaah Jumat yang berbahagia!

Adapun hikmah Isra dan Mi’raj Nabi Muhammad SAW adalah sebagai berikut :

1. Isra, perjalanan dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsha, menunjukan isyarat perlunya manusia
mengadakan hubungan horizontal dengan sesamanya. Adapun Mi’raj,. perjalanan dari Masjidil Aqsha ke Sidratul Muntaha, menghadap Allah SWT, mengandung hikmah perlunya manusia berhubungan secara vertikal dengan Tuhannya, atau dalam istilah Al Qur’an “Hablun minallah wa hablum minannas”. Rasulullah SAW seusai Isra dan Mi’raj menceritakan pengalamannya kepada para sahabat, bahwa betapa bahagia dan nikmatnya dikala berjumpa menghadap Allah SWT.

2. Pada peristiwa Mi’raj, dalam titik tertentu Rasulullah SAW keluar dari ukuran ruang dan waktu, sehingga tidak ada lagi siang ataupun malam. Dalam kondisi seperti inilah Rasulullah SAW dapat melihat rahasia kegaiban yang diperlihatkan Allah SWT. Sedangkan hidup kita, kini terkungkung waktu, sehingga hidup kita berkisar dari sekarang, besok dan seterusnya. Namun suatu saat menurut Allah SWT, manusia dapat keluar dari kungkungan waktu, sebab waktu itu sendiri adalah makhluk Allah SWT. Pada saat itulah manusia akan diperlihatkan oleh Allah SWT gambaran manusia yang baik dan yang jahat.

3. Isra berarti perjalanan menelusuri permukaan bumi, sedangkan Mi’raj berarti perjalanan meninggalkan bumi. Peristiwa ini menggambarkan kepada kita, bahwa suatu saat manusia pasti wafat meninggalkan bumi, dan inilah berarti Mi’rajnya kita.

Sebelum Isra dan Mi’raj Rasulullah SAW dibedah terlebih dahulu untuk dibersihkan hatinya dari segala kotoran yang mengganggu keselamatannya. Hal m1 berarti mengisyaratkan kepada kita, bahwa apabila manusia ingin selamat dalam akhir hayatnya, maka manusia harus lebih dahulu membersihkan hatinya dari kotoran-kotoran syirik kepada Allah SWT.

Sidang Jumat yang berbahagia!

Demikianlah, semoga dengan peringatan Isra Mi’raj ini iman kita bertambah mantap, begitu juga dalam hubungan antara manusia, sehingga terdapat keseimbangan antara hablum minallah dan hablum minannas.

بَارَكَ اللهُ لِي وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْعَظِيمِ وَنَفَعَنِي وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِكْرِ الْحَكِيمِ وَتَقَبَّلَ مِنِّي وَمِنْكُمْ تِلاَ وَتَهُ إِنَّهُ هُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ. أَقُوْلُ قَوْلِي هَذَا وَأَسْتَغْفِرُ اللَّهُ الْعَظِيمَ لِي وَلَكُمْ وَلِسَائِرِ الْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ فَاسْتَغْفِرُوهُ إِنَّهُ هُوَ الْغَفُوْرُ الرَّحِيمُ.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Isra Miraj 27 Rajab: Arab, Latin dan Artinya



Jakarta

Ada doa yang dapat dibaca umat Islam untuk memperingati malam Isra Miraj. Doa ini dapat diamalkan pada 27 Rajab untuk mengharapkan rahmat Allah SWT.

Isra Miraj adalah salah satu peristiwa penting dalam sejarah Islam. Melalui Isra Miraj, Rasulullah SAW menerima perintah sholat fardhu lima waktu. Dalam menerima perintah ini, Rasulullah SAW bertemu langsung dengan Allah SWT.

Dalam buku Sirah Nabawiyah Riwayat Imam Al-Bukhari yang disusun oleh Dr. Riyadh Hasyim, Imam At-Thabarani dalam kitab Al-Awsath telah meriwayatkan dengan sanad yang kuat, dari Ibnu Abbas, ia berkata, “Muhammad melihat Tuhannya dua kali.” Dari jalur (sanad) yang lain, ia berkata, “Muhammad melihat Tuhannya.”


Umat Islam bisa mengenang peristiwa Isra Miraj dengan berbagai amalan, salah satunya dengan berdoa.

Mengutip buku Dahsyatnya Shalat dan Doa Ibu karya Ummi Ayanih, disebutkan bahwa doa adalah memohon atau meminta suatu yang bersifat baik kepada Allah SWT seperti meminta keselamatan hidup, rizki yang halal dan keteguhan iman.

Dalam Al-Qur’an termaktub perintah berdoa yang dituliskan dalam surat Al-Baqarah ayat 186, Allah SWT berfirman,

وَإِذَا سَأَلَكَ عِبَادِى عَنِّى فَإِنِّى قَرِيبٌ ۖ أُجِيبُ دَعْوَةَ ٱلدَّاعِ إِذَا دَعَانِ ۖ فَلْيَسْتَجِيبُوا۟ لِى وَلْيُؤْمِنُوا۟ بِى لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُونَ

Artinya: Dan apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu tentang Aku, maka (jawablah), bahwasanya Aku adalah dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila ia memohon kepada-Ku, maka hendaklah mereka itu memenuhi (segala perintah-Ku) dan hendaklah mereka beriman kepada-Ku, agar mereka selalu berada dalam kebenaran.

Berdoa bisa dilakukan kapan pun, termasuk ketika Isra Miraj pada malam 27 Rajab.

Bacaan Doa Isra Miraj dan Artinya

Berikut bacaan doa Isra Miraj dalam tulisan Arab, latin dan artinya:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّينَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Arab latin: Allāhumma innī as’aluka bi musyāhadati asrāril muhibbīn, wa bil khalwatil latī khashshashta bihā sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatas sābi’i wal ‘isyrīn an tarhama qalbiyal hazīna wa tujība da’watī yā akramal akramīn.

Artinya: “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”

Tata Cara Membaca Doa Isra Miraj

Berikut cara dan langkah-langkah membaca doa Isra Miraj sebagaimana dikutip dari arsip detikHikmah:

1. Melaksanakan sholat sunnah dua rakaat seperti biasa. Baca surat Al-Ikhlas setelah membaca surat Al-Fatihah di rakaat pertama dan kedua.
2. Membaca shalawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali.
3. Setelah itu, bacalah doa dengan menyebutkan segala hajat-hajat yang diinginkan.

Dengan mengikuti langkah-langkah sederhana ini, kita dapat dengan khusyuk memanjatkan doa Isra Miraj, berharap agar segala hajat kita dikabulkan oleh Allah SWT.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Malam Isra Mi’raj 27 Rajab


Jakarta

Doa dan dzikir merupakan amalan yang dapat dikerjakan oleh umat Islam untuk menghidupkan malam Isra Mi’raj. Ada doa dan dzikir khusus yang dapat diamalkan saat malam Isra Mi’raj.

Mengutip buku 12 Bulan Mulia Amalan Sepanjang Tahun karya Abdurrahman Ahmad As-Sirbuny dikatakan bahwa malam 27 Rajab adalah waktu terjadinya Isra Mi’raj. Malam Isra Mi’raj dapat diisi oleh umat Islam dengan memperbanyak ibadah untuk menghidupkan malam tersebut.

Berdasarkan kalender Hijriyah yang diterbitkan Kementerian Agama (Kemenag) RI 27 Rajab 1446 Hijriah tahun ini jatuh pada Senin, 27 Januari 2025. Dengan demikian, malam Isra Miraj akan dimulai pada saat matahari terbenam pada Minggu, 26 Januari 2025.


Doa dan Dzikir Malam Isra Mi’raj 27 Rajab

Ada doa dan dzikir khusus yang dapat diamalkan oleh umat Islam pada malam Isra Mi’raj. Doa ini terdapat dalam kitab Nurul Anwar wa Kanzul Abrar fi Dzikris Shalati ‘alan Nabi al-Mukhtar karya Syekh Muhammad bin Abdullah bin Hasan al-Halabi al-Qadiri. Berikut ini adalah doa dan dzikirnya menurut kitab tersebut seperti dinukil NU Online:

Doa Malam Isra Mi’raj 27 Rajab

اللهم إِنِّي أَسْأَلُكَ بِمُشَاهَدَةِ أَسْرَارِ الْمُحِبِّيْنَ، وَبِالْخَلْوَةِ الَّتِي خَصَّصْتَ بِهَا سَيِّدَ الْمُرْسَلِيْنَ حِيْنَ أَسْرَيْتَ بِهِ لَيْلَةَ السَّابِعِ وَالْعِشْرِيْنَ أَنْ تَرْحَمَ قَلْبِيَ الْحَزِيْنَ وَتُجِيْبَ دَعْوَتِيْ يَا أَكْرَمَ الْأَكْرَمِيْنَ

Allahumma innii as’aluka bimusyāhadati asrāril muhibbīn, wabil khalwatil latii khashshashta bihaa sayyidal mursalīn hīna asraita bihī lailatassābi’i wal ‘isyrīn antarhama qalbiyal hazīna watujība da’watī yā akramal akramīn.

Artinya, “Ya Allah, dengan keagungan diperlihatkannya rahasia-rahasia orang-orang pecinta, dan dengan kemuliaan khalwat (menyendiri) yang hanya Engkau khususkan kepada pimpinan para rasul, ketika Engkau memperjalankannya pada malam 27 Rajab, sungguh aku memohon kepada-Mu agar Kau merahmati hatiku yang sedih dan Kau mengabulkan doa-doaku, wahai Yang Maha Memiliki kedermawanan.”

Mengacu sumber yang sana, berikut tata cara sebelum membaca doa malam Isra Mi’raj 27 Rajab:

  1. Melakukan sholat sunnah 2 rakaat seperti biasa. Setelah itu, membaca surah Al-Fatihah dan surah Al-Ikhlas di rakaat pertama dan kedua.
  2. Membaca sholawat kepada Nabi Muhammad sebanyak 10 kali.
  3. Barulah membaca doa malam 27 Rajab disertai dengan menyebutkan segala hajat yang diinginkan.

Dzikir Malam Isra Mi’raj 27 Rajab

Selain berdoa kepada Allah SWT, umat Islam dapat melakukan dzikir. Berikut ini dzikir yang dapat diamalkan:

Istighfar

Umat Islam dapat melakukan dzikir istighfar setelah sholat Maghrib atau Isya. Berikut adalah bacaan istighfar:

أَسْتَغْفِرُ الله

Arab latin: Astaghfirullah

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

Hal ini sesuai sabda Rasulullah SAW, ” Barang siapa yang beristighfar kepada mukminin dan mukminat setiap hari dua puluh tujuh kali, maka ia termasuk orang-orang yang mustajab doanya. “(HR Al Hakim)

Dalam Sunan Abi Dawud, at-Tirmidzi, dan Ibnu Majah terdapat hadits dari Ibnu Umar RA yang menjelaskan bacaan istighfar yang biasa dilakukan Rasulullah SAW, berikut lafaznya:

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ

Arab latin: Raabbighfir lii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim

Artinya: “Ya Allah Tuhanku, ampunilah aku dan berikanlah tobat atasku, sungguh Engkau Maha Penerima tobat lagi Maha Pengasih.”

Sayyidul Istighfar

Setelah sholat Maghrib atau Isya, umat Islam juga dapat melakukan dzikir Sayyidul Istighfar. Berikut ini lafaznya:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu, dan aku diatas ikatan janji-Mu (yaitu selalu menjalankan perjanjian-Mu untuk beriman dan ikhlas dalam menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku. Aku berlindung kepadamu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku, dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya, tiada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Engkau.” (HR Bukhari)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Buka Puasa Senin 27 Rajab: Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Doa buka puasa Senin 27 Rajab bisa diamalkan muslim. Sebagaimana diketahui, doa buka puasa termasuk salah satu sunnah yang bisa dikerjakan oleh muslim.

Dari Ibnu Umar RA berkata,

“Apabila Rasulullah SAW berbuka, beliau berdoa: Hilanglah rasa haus dan basahlah urat-urat (badan) dan insyaallah mendapatkan pahala.” (HR Abu Dawud)


Puasa Senin 27 Rajab merupakan amalan sunnah puasa Senin-Kamis yang bisa dikerjakan muslim. Selain itu, 27 Rajab adalah momen Isra Miraj yang termasuk peristiwa agung dalam Islam.

Yusuf Qardhawi dalam Fiqh Al-Shiyam-nya yang diterjemahkan Danis Wijaksana mengatakan bahwa beberapa muslim melakukan puasa pada 27 Rajab. Mereka meyakini bahwa Isra Miraj terjadi pada tanggal tersebut.

Mereka yang berpuasa ketika Isra Miraj berkeyakinan bahwa momen tersebut merupakan hari penting dalam Islam. Sebab, Allah SWT memberikan perintah salat kepada Rasulullah SAW saat Isra Miraj.

Imam an-Nawawi dalam kitab al-Adzkar yang diterjemahkan Ulin Nuha memaparkan sejumlah bacaan doa buka puasa mengacu pada hadits-hadits shahih. Berikut di antaranya.

Bacaan Doa Buka Puasa Senin 27 Rajab

ذَهَبَ الظَّمْأُ وَابْتَلَّتِ الْعُرُوقُ وَثَبَتَ الْأَجْرُ إِنْ شَاءَ اللَّهُ تَعَالَى

Dzahabadh dham-u wabtalatil ‘uruuqu wa tsabatal ajru in syaa allaahu ta’aalaa.

Artinya: “Telah hilang rasa haus, telah basah urat nadi, dan telah tetap pahala jika Allah menghendaki.”

Bacaan doa buka puasa tersebut diriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dan an-Nasa’i dari Ibnu Umar RA dari Nabi SAW.

Ada juga bacaan doa puasa dengan lafaz berikut:

اَللّٰهُمَّ لَكَ صُمْتُ وَبِكَ آمَنْتُ وَعَلَى رِزْقِكَ أَفْطَرْتُ بِرَحْمَتِكَ يَا اَرْحَمَ الرَّحِمِيْنَ

Allaahumma lakasumtu wabika aamantu wa’alaa rizqika afthortu birahmatika yaa arhamar-roohimiina.

Artinya: “Ya Allah karena-Mu aku berpuasa, dengan-Mu aku beriman, kepada-Mu aku berserah dan dengan rezeki-Mu aku berbuka (puasa), dengan rahmat-Mu, Ya Allah yang Tuhan Maha Pengasih.” (HR Imam Bukhari dan Muslim)

Sunnah Buka Puasa Senin 27 Rajab

Selain membaca doa buka puasa, ada beberapa sunnah lainnya yang dianjurkan saat berbuka. Berikut bahasannya seperti disebutkan dalam buku Panduan Muslim Sehari-hari karya DR KH M Hamdan Rasyid MA dan Saiful Hadi El-Sutha.

1. Menyegerakan Waktu Berbuka

Sunnah pertama yaitu menyegerakan waktu berbuka. Ini sesuai dengan hadits Nabi SAW, beliau bersabda:

“Manusia senantiasa dalam kebaikan selama mereka menyegerakan berbuka.” (HR Muslim)

2. Berbuka dengan Kurma atau Air Putih

Dari Anas bin Malik RA mengatakan bahwa buka puasa dengan kurma atau air putih termasuk sunnah Rasulullah SAW. Ia berkata,

“Rasulullah SAW berbuka puasa dengan makan beberapa biji kurma muda, jika tidak ada maka dengan beberapa butir kurma, jika tidak ada maka beberapa teguk air.” (HR Abu Ya’la, Al Bazzar dan Ath Thabrani)

3. Awali dengan Bismillah

Ketika muslim berbuka, hendaknya ia mengucap basmalah sebelum makan dan minum. Dengan begitu, makanan dan minuman yang dikonsumsi menjadi berkah.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com