Tag Archives: a . r . shohibul ulum

3 Cara Allah SWT Menjawab Doa Menurut Islam


Jakarta

Sebagai muslim, sudah sepantasnya kita berdoa kepada Allah SWT. Dalam Al-Qur’an, perintah berdoa dijelaskan dalam surah Gafir ayat 60.

Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Doa adalah salah satu bentuk ibadah seorang hamba kepada Tuhannya. Dengan berdoa, manusia mengakui kelemahan dan menyadari bahwa mereka membutuhkan pertolongan Allah SWT.

Manusia yang tidak berdoa sama halnya dengan bersikap sombong kepada Allah SWT. Mereka merasa mampu memenuhi kebutuhannya tanpa bantuan Sang Khalik.

Berdoa juga termasuk cara menumbuhkan kerendahan hati dan keyakinan bahwa segala sesuatu bergantung pada kehendak Allah SWT. Pada dasarnya, segala sesuatu yang terjadi di dunia merupakan kehendak Allah SWT karena Dia memiliki berbagai cara mengabulkan doa-doa hamba-Nya.

Lantas, bagaimana cara Allah SWT menjawab doa hamba-Nya dalam Islam?

Cara Allah SWT Menjawab Doa Hamba-Nya

Menukil dari buku Segala Sesuatu Pasti Ada Waktunya: Seni Menikmati Hidup dan Berdamai dengan Takdir susunan A R Shohibul Ulum, doa menjadi sumber ketenangan batin. Orang yang memahami kekuatan doa dan cara mengamalkannya menjadi sumber kekuatan besar dalam kehidupan yang dijalaninya.

Rasulullah SAW bersabda dari hadits yang berasal dari Abu Sa’id RA,

“Tidak ada seorang pun yang berdoa dengan sebuah doa yang tidak ada dosa di dalamnya dan memutuskan silaturahmi, melainkan Allah mengabulkan salah satu dari tiga perkara. (1) Baik dengan disegerakan baginya (pengabulan doanya) di dunia atau; (2) Dengan disimpan baginya (pengabulan doanya) di akhirat; atau (3) Dengan dijauhkan dari keburukan semisalnya.” (HR Ahmad)

Agar lebih rinci, berikut penjelasan terkait cara Allah SWT menjawab doa hamba-Nya sebagaimana mengacu pada hadits di atas.

1. Mengabulkan Secara Langsung

Cara pertama adalah Allah SWT mengabulkan doa hamba-Nya secara langsung. Dikutip dari buku Setiap Doa Pasti Allah Kabulkan oleh Abu Ezza, Allah SWT bisa mengabulkan doa hamba-Nya secara langsung setelah ia memohon. Ada kalanya doa seorang hamba tidak tertolak dan langsung dikabulkan karena mereka berdoa dengan tulus, sungguh-sungguh dan sesuai adab berdoa.

Orang yang telah mencapai derajat tinggi keimanan sering melihat doa mereka dikabulkan dengan cepat. Ini tak hanya karena kedekatan dengan Allah SWT melainkan juga kualitas ketaatan, ketulusan dan keyakinan mereka pada janji Sang Khalik. Hubungan erat dengan Allah SWT membuat doa seseorang cepat dijawab.

Cara lain yang Allah SWT dalam menjawab doa adalah menunda untuk mengabulkannya. Penundaan ini bukan berarti tak dikabulkan, tetapi Sang Khalik memilih waktu yang tepat untuk memberikan yang terbaik bagi hamba-Nya. Kesabaran menjadi kunci utama dalam proses ini.

Jika seseorang terus bersabar, berusaha dan berdoa dengan konsisten maka Allah SWT akan memilih waktu terbaik untuk menjawabnya. Karenanya, jangan berputus asa dalam berdoa.

Doa bisa dikabulkan dalam waktu yang cukup lama hingga kita merasa doa tersebut tak pernah dijawab. Tetapi sesungguhnya Allah SWT mengabulkan doa tersebut dan hasilnya terlihat dalam waktu yang lama.

3. Menggantikan Doa Tersebut Menjadi Lebih Baik

Allah SWT bisa menggantikan doa yang dipanjatkan dengan sesuatu yang lebih baik bag hamba-Nya. Terkadang, apa yang kita minta mungkin tak sesuai dengan hikmah atau ketetapan Allah SWT karena bisa membawa dampak yang tak diinginkan.

Allah SWT memberi pengganti yang lebih baik, meski itu berbeda dari apa yang kita harapkan. Melalui cara ini, maka Sang Khalik menunjukkan kasih sayang dan memberikan apa yang terbaik bagi hamba-Nya meski kita tak menyadari itu pada awalnya.

Rasulullah SAW bersabda,

“Tidaklah seseorang berdoa kepada Allah dengan suatu doa, kecuali Allah akan memberi apa yang dimintanya, atau mencegah suatu keburukan daripadanya sesuai dengan kadar doanya, selama ia tidak berdoa dengan suatu dosa atau memutuskan silaturahim.” (HR Ahmad)

Wallahu a’lam.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

4 Contoh Kultum Singkat tentang Adab, Bisa Dijadikan Materi Khutbah


Jakarta

Kultum singkat tentang adab bisa dijadikan referensi muslim untuk berdakwah ketika salat Jumat atau kegiatan-kegiatan tertentu. Kultum merupakan singkatan dari kuliah tujuh menit.

Istilah kultum erat kaitannya dengan kegiatan dakwah atau ceramah yang relatif singkat. Dinukil dari buku 52 Kultum Favorit untuk Muslimah tulisan Zakiah Nur Jannah dan Noor Hafid, kultum banyak dilakukan dalam berbagai acara keagamaan.

Berikut beberapa kultum singkat tentang adab yang dikutip dari Majalis Al Mukminin Fii Mashalih Ad Dunya Wa Ad Din Bi Ightinami Mawasimi Rabb Al Alamin oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub terjemahan Drs Asmuni dan buku Kitab Kultum Kuliah Tujuh Menit karya A R Shohibul Ulum.


4 Contoh Kultum Singkat tentang Adab

1. Kultum Singkat tentang Adab Salam

الْحَمْدُ للهِ الْمَلِكُ الْقُدُّوسُ السَّلامُ، وَالصَّلَاةُ وَالسَّلَامُ عَلَى خَيْرِ الأَنام صلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَعَلَى آلِهِ وَسَلَّمَ

Segala puji bagi Allah Raja Yang Mahasuci dan Yang Maha Sejahtera. Sholawat dan salam semoga senantiasa dicurahkan kepada sebaik-baik manusia. Semoga Allah senantiasa mencurahkan sholawat kepada beliau dan segenap keluarga beliau dengan teriring salam.

Allah SWT berfirman,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ ءَامَنُوا لَا تَدْخُلُوا بُيُوتًا غَيْرَ بُيُوتِكُمْ حَتَّى تَسْتَأْنِسُوا وَتُسَلِّمُوا عَلَى أَهْلِهَا

“Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memasuki rumah yang bukan rumahmu sebelum meminta izin dan memberi salam kepada penghuninya.” (An-Nuur: 27)

Sedangkan Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam bersabda,

لا تَدْخُلُوْنَ الْجَنَّةَ حَتَّى تُؤْمِنُوْا، وَلَا تُؤْمِنُوا حَتَّى تَحَابُّوْا، أَلَا أَدُلُّكُمْ عَلَى شَيْءٍ إِذَا فَعَلْتُمُوهُ تَحَابَبْتُمْ؟ أَفْشُوا السَّلَامَ بَيْنَكُمْ

“Tidaklah kalian masuk surga hingga kalian beriman, dan tidaklah kalian beriman hingga kalian saling mencintai, maukah kutunjukkan kepada kalian suatu perbuatan yang jika kalian amalkan, maka kalian akan saling mencintai? Sebarkanlah salam di antara kalian.”

Di antara adab salam, yaitu:

  • Hak setiap muslim atas yang lainnya sehingga wajib dijawab
  • Mengucapkan salam dengan suara jahar dan memperdengarkan (jawaban) atas orang yang mengucapkan salam kepadanya
  • Mengulang salam hingga tiga kali jika di hadapan jamaah yang banyak jumlah orangnya atau karena ada keraguan bahwa semua muslim telah mendengarnya atau belum
  • Diutamakan orang yang datang mengucapkan salam terlebih dahulu kepada orang yang didatangi
  • Mengucapkan salam dan meratakannya kepada orang banyak, kepada siapa saja yang dikenal atau yang tidak dikenal
  • Orang yang berkendara mengucapkan salam kepada orang yang berjalan, orang berjalan kepada orang duduk, kelompok sedikit kepada kelompok yang lebih banyak, anak kecil kepada orang dewasa
  • Sangat disukai salam ditujukan khusus kepada orang-orang yang berjaga di tempat di mana banyak orang tidur

Wallahu a’lam dan semoga Allah senantiasa curahkan sholawat, salam, dan berkah-Nya kepada Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam, segenap keluarganya dengan diiringi salam. Dan segala puji bagi Allah Rabb alam semesta.

2. Kultum Singkat tentang Adab Berbicara

Assalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Puji syukur kehadirat Allah telah melimpahkan rahmat-Nya, sehingga kita dapat berkumpul pada acara ini dengan sehat walafiat. Tema pada kultum kali ini adalah adab berbicara kepada orang lain. Seperti halnya yang telah diajarkan oleh Rasulullah SAW tentang pentingnya menjaga adab berbicara.

Pertama, kita sebagai umat muslim harus menjaga lisan dengan sungguh-sungguh. Hal ini dijelaskan dalam sebuah hadits.

“Sesungguhnya seorang hamba mengucapkan suatu kalimat yang dia tidak pikirkan dahulu, Dia akan menggelincirkan ke dalam neraka lebih jauh dari apa-apa di antara timur.” (HR Bukhari, Muslim, dan Ahmad)

Kemudian, dalam Islam dianjurkan untuk berkata yang baik, jika tidak bisa maka diam saja. Dengan begitu, lisan akan tercegah dari membicarakan hal yang tidak pantas.

Beberapa hadist juga telah menjelaskan bahwa muslim dianjurkan untuk sedikit berbicara, terutama jika banyak mudharatnya. Rasulullah SAW bersabda,

“Sesungguhnya Allah mengharamkan kalian dari durhaka kepada orang tua, mengharamkan bakhil dan rakus, memakruhkan katanya dan katanya (isu), banyak bertanya, dan menghamburkan harta.” (HR Bukhari)

Demikianlah kultum yang dapat saya sampaikan. Semoga, kita kelak termasuk dalam golongan yang menjaga lisan masing-masing. Bila ada kurang lebihnya saya mohon maaf. Wassalamu’alaikum warahmatullahi wabarakatuh.

3. Kultum Singkat tentang Adab Makan

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarokatuh. Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin, wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba’du.

Segala puji kita panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas segala nikmatnya yang telah diberikan kepada kita semua. Nikmat sehat, nikmat taufiq hidayah, dan nikmat yang paling besar adalah nikmat iman dan Islam. Sholawat serta salam tak lupa kita junjungkan kepada nabi besar Muhammad SAW.

Dalam kesempatan ini, saya akan membahas beberapa penjelasan tentang adab makan dan minum ajaran Rasulullah SAW.

Adab makan yang pertama adalah mendahulukan makan daripada sholat ketika makanan telah siap. Ketika hidangan telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka yang didahulukan makan daripada sholatnya sesuai dengan sabda Rasulullah SAW,

“Jika hidangan makan malam telah siap dan iqomah sholat telah dikumandangkan, maka mulailah dengan makan malam.” (HR Bukhari, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, An-Nasai, dan Ad-Darmi).

Rasulullah SAW juga bersabda: “Jika telah siap hidangan makan malam untuk kalian dan juga telah dikumandangkan iqamah sholat, maka mulailah dengan makan malam dan jangan terburu-buru sampai selesai.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, At-Tirmidzi, Abu Daud).

Faedahnya supaya hati tenang dan tidak memikirkan makanan ketika sholat. Oleh karena itu, yang menjadi titik ukur kita adalah tingkat lapar seseorang.

Apabila seseorang sangat lapar dan makanan telah dihidangkan maka hendaknya dia makan lebih dahulu. Namun, hendaknya hal ini jangan sering dilakukan.

Kedua, membaca bismillah sebelum makan dan minum dan mengambil makanan dari yang terdekat.

Diriwayatkan dari Umar bin Abi Salamah berkata,

“Ketika aku masih kecil dalam didikan Rasulullah SAW dan tanganku mengambil makanan dari segala sisi piring, maka Rasulullah berkata kepadaku: ‘Wahai anak, bacalah basmalah dan makanlah dengan tangan kananmu dan makanlah apa yang dekat darimu.” (HR Bukhori, Muslim, Ahmad, Abu Dawud dan Ibnu Majah).

Ketiga, tidak berlebihan dalam makan dan tidak juga kekurangan. Rasulullah SAW menasehati untuk bijak dalam segala hal, termasuk dalam makanan. Setiap orang harus mengira-ngira seberapa banyak yang dia butuhkan agar tidak berlebihan dan tidak juga kekurangan.

Sesungguhnya berlebih-lebihan adalah adalah di antara sifat setan yang sangat dibenci Allah SWT. Sifat ini merupakan ciri orang kafir sebagaimana sabda Rasulullah SAW:

“Seorang mukmin makan dengan satu lambung, sedangkan orang kafir makan dengan tujuh lambung.” (HR Bukhari dan Muslim).

Semoga kultum singkat tentang adab ini dapat memberi manfaat bagi kita semua dan semoga Allah SWT memberikan kemudahan kepada kita dalam mengamalkan apa yang kita ketahui. Demikian saya akhiri, kurang lebihnya saya mohon maaf. Wabilahi taufik wal hidayah, wasalamualaikum warrahmatullahi wabarakatuh.

4. Kultum Singkat tentang Adab kepada Orang Tua

Assalamualaikum Warrahmatullah Wabarakatuh. Alhamdulillaahi rabbil-‘aalamiina, wash-shalaatu was-salaamu ‘alaa asyrafil-anbiyaa-i wal-mursaliina, nabiyyinaa wa habiibinaa muhammadin, wa ‘alaa aalihi wa shahbihi ajma’iin, wa man tabi’ahum bi-ihsaanin ilaa yawmid-diini, amma ba’du.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, sebagai seorang Muslim, kita wajib berbakti kepada ibu dan bapak sebagaimana firman Allah dalam Al Quran Surat An Nisa ayat 36:

“Sembahlah Allah dan janganlah kamu mempersekutukan-Nya dengan sesuatu apapun. Serta berbuat baiklah kepada orang tua.”

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, ayat tadi memerintahkan kepada kita agar senantiasa menyembah Allah dan berbuat baik kepada kedua orang tua. Cobalah kita hitung berapa banyak jasa kedua orang tua kita, tentu kita tidak akan mampu menghitungnya karena jasa mereka begitu besar, terutama ibu.

Saat hamil kita, ibu selalu dalam kepayahan karena mengandung kita. Begitu juga saat kita lahir, ibu mencurahkan semua perhatian dan kasih sayang kepada kita sampai sekarang kasih sayangnya tiada terkira.

Rasulullah juga menekankan pentingnya berbakti kepada orang tua, khususnya kepada ibu. Diriwayatkan dari hadits Bukhari dan Muslim. Suatu hari seorang sahabat bertanya kepada nabi,

“Siapa yang patut memperoleh penghormatan terbaik dariku, wahai Nabi?” Nabi menjawab, “Ibumu”. “Lalu siapa lagi?” tanya orang itu. “Ibumu,” jawab Nabi. “Lalu siapa lagi?” Nabi masih menjawab “Ibumu” Kemudian sahabat itu kembali bertanya. “Lalu siapa lagi, Wahai Nabi?” Kemudian nabi menjawab, “Ayahmu”

Karena itulah barang siapa yang durhaka kepada orang tua, niscaya Allah akan menurunkan siksa yang amat pedih. Sebagai generasi yang soleh dan solehah, marilah kita berbakti kepada orang tua dan senantiasa berdoa untuk mereka.

Saudara-saudaraku yang dirahmati Allah, demikianlah yang dapat saya sampaikan. Mohon maaf apabila ada segala kekurangan dan kesalahan. Wabillahi taufiq wal hidayah wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuh.

Itulah beberapa contoh kultum singkat tentang adab yang bisa dijadikan referensi khutbah Jumat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Saat Cuaca Panas Terik yang Diajarkan Rasulullah SAW


Jakarta

Cuaca panas terik di beberapa negara, terutama Indonesia, sering kali menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Karena, tenaga seseorang yang digunakan untuk beraktivitas ketika panas terik akan mudah cepat habis.

Dalam kondisi ini, seseorang dianjurkan untuk menjaga kesehatannya dan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar tidak mudah lelah. Selain itu, ada doa-doa yang dapat dipanjatkan umat Islam untuk memohon perlindungan saat beraktivitas di bawah paparan sinar matahari. Berikut adalah beberapa doa ketika cuaca sedang panas terik.

Kumpulan Doa ketika Cuaca Panas Terik

Berikut adalah beberapa doa yang dapat diamalkan ketika menghadapi panas terik. Doa-doa ini dikutip dari kitab Al-Adzkar Imam Nawawi dan buku Kitab Doa Harian Rasulullah yang ditulis oleh A.R. Shohibul Ulum.


1. Doa ketika Cuaca Panas

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اللَّهُمَّ أَنتَ اللَّهُ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ، أَنتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَهُ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَغَانَا إِلَى حِينٍ

Arab Latin: Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, laa ilaaha illallaahu yaf’alu maa yuriid, allaahumma antallaah, laa ilaaha illaa anta, antal ghaniyyu wa nahnul fuqara’, anzil ‘alainal ghaytsa waj’al maa anzalta ‘alainaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan semua yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya dan kami membutuhkanMu. Karena itu turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan.” (HR. Abu Daud)

2. Doa ketika Panas Terik

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مَا أَشَدَّ حَرَّ هَذَا الْيَوْمِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ حَرِّ نَارِ جَهَنَّمَ

Arab Latin: Lailahaillallah ma asyadda harra hadzal yaum, allaahumma innii a’uudzubika min harri naari jahannam

Artinya: “Tidak ada Tuhan, kecuali Allah Yang Maha Esa. Alangkah dahsyatnya panas hari ini, ya Allah lindungilah kami dari panasnya neraka Jahannam.” (HR. Ibnu As-Sunni)

3. Doa ketika Kekeringan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيثًا هَنِيئًا مَرِيئًا غَدَقًا مُجَلَّلاً سَدًّا عَامًا طَبَقًا دَائِمًا، اللَّهُمَّ عَلَى الطَّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ، إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ، وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ، اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوْعَ وَالْعُرَى، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

Arab Latin: Allahummasqina ghoitsan mughitsan hanî an marî an ghadaqan mujallalan sahhan âmman thabagan da ima, allahumma aladz-zhirabi wamanabitisy-syajari wabuthûnil awdiyah, allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffârâ, fa arsilis-sama a alaina midrârâ, allahummas qinal ghaitsa, walâ taj’alna minal qanithin, allahumma anbit lanaz-zar’a, wa `adirra lanadhdhar’a wasqinâ min barakaatis-sama’i, wa anbit lanâ min barakaatil ardhi, allahummar-fa’ ‘annal-jahda wal ju’a wal-‘urâ waksyif annâ minal balâ mâ là yaksyifuhú ghairuk

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, sejuk, menyegarkan, airnya berlimpah, bermanfaat, kuat curahannya, menyeluruh, dan dalam waktu yang lama. Ya Allah, (turunkanlah) hujan di atas bukit-bukit, tempat tumbuhnya pepohonan, dan perut lembah. Ya Allah, kami memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, kirimkanlah kepada kami hujan yang deras. Ya Allah, siramilah kami dengan hujan dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman, suburkanlah air susu buat ternak kami, siramilah kami dengan sebagian dari berkah langit, dan tumbuhkanlah buat kami sebagian dari berkah bumi. Ya Allah, hilangkanlah dari kami kepayahan, kelaparan, dan kurang sandang; bebaskanlah kami dari malapetaka yang tiada seorang pun dapat membebaskannya selain Engkau.”

4. Doa Memohon Diturunkan Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيْئًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٌ عَاجِلا غَيْرَ آجِلٍ

Arab Latin: Allahummas qinâ ghaitsan mughîtsan mari an mari’an nâfi’an ghaira dhârrin ajilan ghaira ajil

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, menyejukkan lagi menyegarkan, bermanfaat dan tidak berbahaya, dengan segera tanpa ditangguhkan.” ( HR. Abu Daud)

Itulah doa-doa yang dapat dipanjatkan saat menghadapi panas terik. Jika sedang mengalami cuaca panas terik, jangan lupa amalkan dan jaga kesehatan ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com