Tag Archives: adab ziarah kubur

Bacaan Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua, Lengkap dengan Adabnya


Jakarta

Umumnya, tradisi ziarah kubur sudah dilakukan oleh masyarakat Indonesia sejak dulu. Ziarah kubur dilaksanakan kepada kerabat, teman, keluarga, serta orang tua.

Dalam Islam, ziarah kubur termasuk ke dalam bentuk bakti seseorang kepada orang tua dengan mendoakan keduanya ketika ziarah. Hal ini bahkan dianjurkan oleh Nabi Muhammad SAW.

Dari Buraidah bin Al-Hashib, Rasulullah SAW bersabda:


“Aku (Rasulullah) dahulu pernah melarang kalian berziarah kubur, dan kini berziarahlah.” (HR Muslim, Ahmad, & Nasa’i)

Pada hadits lainnya, berikut bunyi sabda Nabi SAW,

فَمَنْ أَرَادَ أَنْ يَزُورَ فَلْيَزُرْ، وَلَا تَقُولُوا هُجْرًا

Artinya: “Barang siapa ingin ziarah maka hendaklah dia ziarah, dan jangan kamu mengucapkan hujran.” (HR Muslim)

Maksud dari hujran ialah ucapan batil, seperti dijelaskan oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr melalui Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2. Contohnya seperti memohon kepada ahli kubur, meminta bantuan dari mereka yang telah wafat, tawasul, dan hal semacamnya.

Ketika ziarah kubur ke makam orang tua, ada sejumlah doa yang bisa dipanjatkan. Apa saja? Berikut bacaannya yang dinukil dari Kitab Al-Adzkar susunan Imam Nawawi.

Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua

1. Doa Ziarah Kubur Pertama

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُم العَافِيَةَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat.” (HR Muslim, dari Buraidah)

2. Doa Ziarah Kubur Kedua

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ أنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum Mukminin dan kaum Muslimin, dan sungguh kami Insya Allah benar-benar akan menyusul kamu. Kalian adalah pendahulu kami, dan kami akan mengikuti kalian.” (HR Nasa’i & Ibnu Majah)

3. Doa Ziarah Kubur Ketiga

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang Mukminin dan Muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim, dari Aisyah)

4. Doa Ziarah Kubur untuk Orang Tua agar Diampuni Dosanya dan Dijauhkan dari Azab Kubur

Umat Islam juga bisa membaca doa ziarah kubur untuk orang tua dengan lafaz sebagaimana diriwayatkan oleh Imam Muslim berikut ini:

اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُ وَارْحَمْهُ وَعَافِهِ وَاعْفُ عَنْهُ، وَأَكْرِمْ نُزُلَهُ، وَوَسِّعْ مَدْخَلَهُ، وَاغْسِلْهُ بِالْمَاءِ وَالثَّلْجِ وَالْبَرَدِ، وَنَقِّهِ مِنَ الذُّنُوبِ والْخَطَايَا كَمَا يُنَقَّى الثَّوْبُ الْأَبْيَضُ مِنَ الدَّنَسِ، وَأَبْدِلْهُ دَارًا خَيْرًا مِنْ دَارِهِ، وَزَوْجًا خَيْرًا مِنْ زَوْجِهِ، وَأَدْخِلْهُ الْجَنَّةَ، وَأَعِذْهُ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَمِنْ عَذَابِ النَّار, وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ، ونَوِّرْ لَهُ فِيهِ

Arab-latin: Allahummaghfìrlahu war hamhu wa ‘aafìhìì wa’fu anhu, wa akrìm nuzuulahu wawassì’ madholahu, waghsìlhu bìl maa’ì watssaljì walbaradì, wa naqqìhì, mìnaddzzunubì wal khathaya kamaa yunaqqatssaubul abyadhu mìnad danasì. Wabdìlhu daaran khaìran mìn daarìhì wa zaujan khaìran mìn zaujìhì. Wa adkhìlhul jannata wa aìdzhu mìn adzabìl qabrì wa mìn adzabìnnaarì wafsah lahu fì qabrìhì wa nawwìr lahu fìhì.

Artinya : “Ya Allah, berilah ampunan dan rahmat kepadanya. Berikanlah keselamatan dan berikanlah maaf kepadanya. Berikanlah kehormatan untuknya, luaskanlah tempat masuknya. Mandikanlah dia dengan air, es, dan embun. Bersihkanlah dia dari kesalahan sebagaimana Engkau bersihkan baju yang putih dari kotoran. Gantikanlah untuknya rumah yang lebih baik dari rumahnya, isteri yang lebih baik dari isterinya. Masukkanlah dia ke dalam surga, berikanlah perlindungan kepadanya dari azab kubur dan azab neraka. Lapangkanlah baginya dalam kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.” (HR Muslim)

Adab Ziarah Kubur

Mengutip dari Buku Pintar 50 Adab susunan Arfiani, ada sejumlah adab yang perlu diperhatikan ketika melakukan ziarah kubur, yaitu:

1. Mengucap Salam

Mengucap salam kepada penghuni kuburan muslim disunnahkan. Adapun ucapan salam hendaknya menghadap wajah mayat lalu mengucapkan:

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَة

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lahiquun, asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami InsyaAllah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan dan kalian semua.” (HR Muslim)

2. Membaca Surat Pendek

Membaca surat pendek menjadi sunnah Rasulullah SAW ketika ziarah kubur. Dengan membaca surat pendek, orang yang hadir akan mendapat pahala. Sementara bagi mayatnya diharapkan akan mendapat rahmat.

3. Mendoakan Mayat

Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mereka dan memohon ampunan untuk mereka. Dibolehkan untuk mengangkat tangan ketika mendoakan mayat dan disarankan untuk menghadap kiblat.

Menangis saat melakukan ziarah kubur diperbolehkan karena Rasulullah SAW pun pernah menangis ketika melakukan ziarah kubur ibunya. Namun jangan sampai berlebihan.

4. Tidak Duduk dan Berjalan di Atas Kuburan

Tidak duduk dan berjalan di atas kuburan menjadi salah satu adab yang harus diperhatikan ketika ziarah kubur. Namun, diperbolehkan berjalan di samping atau di antara pusara-pusara kubur.

Sebagaimana dalam hadits Rasulullah yang diriwayatkan oleh Muslim:

لأنْ يَجْلِسَ أحَدُكُمْ عَلَى جَمْرَةٍ، فَتُحْرِقَ ثِيَابَهُ فَتَخْلُصَ إِلَى جِلْدِهِ خَيْرٌ لَهُ مِنْ أنْ يَجْلِسَ عَلَى قَبْرٍ

Artinya: “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Masuk Kuburan Lengkap dengan Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Nabi Muhammad SAW mengajarkan umat Islam untuk berziarah kubur agar selalu ingat kepada kematian. Dengan demikian, seseorang akan selalu mendekatkan diri kepada Allah SWT dan tidak mencintai dunia terlalu berlebihan.

Anjuran untuk melakukan ziarah kubur telah disampaikan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya yang berbunyi,

إني كُنتُ نَهَيْتُكُمْ عَنْ زِيَارَةِ القُبُوْ رِأَلا فُوْرُوهَا فَإِنَّهَا تَذَكَّر كم الآخرة


Artinya: “Sesungguhnya aku pernah melarang kalian untuk menziarahi kubur, maka (sekarang) ziarahilah kuburan, sebab ziarah kubur itu akan mengingatkan kamu pada hari akhirat.” (HR Muslim)

Sesuai dengan hadits tersebut, pada awalnya Rasulullah SAW melarang umatnya untuk berziarah kubur, sebagaimana dijelaskan oleh Chyntia Tulusiawati dalam buku Fikih.

Rasulullah SAW takut apabila diperbolehkan untuk berziarah kubur, umat Islam yang masih lemah imannya akan kembali menyembah kubur. Namun ketika keimanan mereka sudah tebal, maka beliau membolehkannya dan malah menganjurkannya.

Doa Masuk Kuburan dan Adabnya

Doa masuk kuburan disunahkan untuk diucapkan ketika seorang muslim hendak masuk ke area kuburan sebagai bentuk penghormatan terhadap jenazah yang dikubur. Dikutip dari buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, adab berziarah di antaranya sebagai berikut.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدَّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللهُ بِكُمْ لاحِقُونَ، أَنْتُمْ لَن فَرَطٌ ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعْ أَسْأَلُ الله الْعَافِيةَ لَنَا وَلَكُمْ

Arab latin: Assalaamu ‘alaikum ahlad-diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa-allahu bikum laa hikuun, antum lana farat, wa nahnu lakum taba’un asalullaahal ‘afyata lanaa wa lakum

Artinya: Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insya Allah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua. (HR Muslim)

Dalam arsip detikHikmah, disebutkan ada contoh bacaan lain untuk doa ketika masuk kuburan, yakni:

السَّلَامُ علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَيَرْحَمُ اللَّهُ المُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ

Arab latin: Assalaamu ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa yarhamullahu almustaqdimiina minna wal musta’khiriina wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun

Artinya: “Salam atas penghuni pemukiman yang terdiri dari orang-orang mukminin dan muslimin. Semoga Allah merahmati orang-orang terdahulu dari kita dan orang-orang belakangan. Sungguh kami insya Allah benar-benar akan menyusul kamu.” (HR Muslim)

Dalam riwayat lain dari Buraidah bin Al-Hashib RA, ia berkata, “Apabila Rasulullah mendatangi pemakaman, maka beliau membaca:

السَّلَامُ عليْكم علَى أَهْلِ الدِّيَارِ مِنَ المُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وإنَّا إنْ شَاءَ اللَّهُ بكُمْ لَلَاحِقُونَ، أسألُ اللَّهَ لنا ولَكم العافيةَ

Arab latin: Assalaamu ‘alaykum ‘ala ahlid diyaari minal mu’miniina wal muslimiin wa innaa in syaa Allahu bikum lalahiquun wa asalu Allahu lanaa wa lakumul ‘aafiyah

Artinya: “Salam atas kamu wahai penghuni pemukiman yang terdiri dari kaum mukminin dan kaum muslimin, dan sungguh kami Insya Alla benar-benar akan menyusul kamu. Aku mohon kepada Allah untuk kami dan kamu afiat.” (HR An-Nasa’i)

Dalam berziarah kubur, tentunya terdapat adab yang perlu dipatuhi oleh para peziarah. Berikut di antaranya beberapa adab berziarah kubur.

1. Tidak Memakai Alas Kaki

Saat berziarah disunahkan oleh Rasulullah SAW untuk melepas alas kaki yang dipakai untuk menghormati para penghuni kubur. Namun hal ini dapat menyesuaikan dengan kondisi tanah kuburan, jadi apabila tanah perkuburan panas, basah, dan sebagainya, maka diperbolehkan untuk dipakai alas kakinya.

2. Membaca Surah Pendek

Adab selanjutnya adalah membaca surah pendek saat berziarah. Tujuannya agar si pembaca bisa mendapat pahala, sedangkan jenazah akan mendapatkan rahmat-Nya.

3. Mendoakan Mayat

Rasulullah SAW menziarahi kuburan sahabatnya untuk mendoakan mereka dan memohon ampun untuk mereka. Namun dengan syarat, jenazah bukanlah orang musyrik maupun kafir.

Ketika mendoakan jenazah, kita tidak diperbolehkan untuk menghadap kuburan, melainkan menghadap kiblat sebagaimana ketika salat.

4. Tidak Menangis Berlebihan

Ketika di kuburan dan merasa sedih, kita diperbolehkan untuk menangis karena itu wajar. Namun, Rasulullah SAW melarang seseorang untuk menangis yang berlebihan sampai meratap, meraung-raung, menangis sampai merobek baju, menampar pipi, dan sebagainya.

5. Tidak Menduduki Kuburan

Rasulullah SAW bersabda, “Sungguh jika salah seorang dari kalian duduk di atas bara api sehingga membakar bajunya dan menembus kulitnya, itu lebih baik daripada duduk di atas kubur.” (HR Muslim)

Lebih baik duduk di samping-samping kubur, atau di sekitaran kubur selama tidak berada di atasnya.

6. Menyiramkan Air di Atas Kuburan

Menyiramkan air di atas kuburan diperbolehkan oleh Rasulullah SAW, sesuai haditsnya yang berbunyi, “Sesungguhnya Rasulullah SAW menyiram (air) di atas kubur Ibrahim, anaknya, dan meletakkan kerikil di atasnya.” (HR Abu Daud)

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kuburan Sesuai Sunnah Arab, Latin dan Artinya


Jakarta

Ziara kubur merupakan kegiatan yang disunnahkan oleh Rasulullah SAW. Dalam pelaksanaannya, muslim bisa membaca doa-doa ziarah kubur sesuai sunnah.

Kesunnahan ziarah kubur bersandar pada sabda Rasulullah SAW,

“Sengguhnya aku dahulu telah melarang kalian untuk berziarah kubur, maka (sekarang) berziarah lah karena akan bisa mengingatkan kalian kepada akhirat dan akan menambah kebaikan bagi kalian.” (HR Muslim)


Doa Ziarah Kubur Sesuai Sunnah

Mengutip buku Doa dan Zikir Sepanjang Tahun karya H. Hamdan Hamedan, MA, berikut bacaan doa ziarah kubur sesuai sunnah dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.

Doa Ziarah Kubur 1

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ لَلَاحِقُونَ أَسْأَلُ اللَّهَ لَنَا وَلَكُمْ الْعَافِيَةَ.

Arab-latin: Assalaamu ‘alaikum ahlad diyaari minal mukminiina wal muslimiina wa innaa insyaa Allaahu la-laahiquuna as alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.

Artinya: “Semoga keselamatan tercurah bagi penghuni (kubur) dari kalangan mukmin dan muslim dan kami insyaallah akan menyusul kalian semua. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian.” (HR Muslim)

Doa Ziarah Kubur 2

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ يَا حَضْرَةَ الْمَرْحُوْمِ … وَيَا أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَأَنْتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعُ نَسْأَلُ اللَّهَ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ أَللَّهُمَّ رَبَّ الْأَرْوَاحِ الْفَانِيَةِ وَالْأَجْسَامِ الْبَالِيَةِ وَالْعِظَامِ النَّخِرَةِ الَّتِي خَرَجَتْ مِنَ الدُّنْيَا وَهِيَ بِكَ مُؤْمِنَةً اَدْخِلْ عَلَيْهَا رُوْحًا مِنْكَ وَسَلَامًا مِنَّا لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ حَيُّ لَا يَمُوْتُ بِيَدِكَ الْخَيْرُ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Artinya: Assalamu ‘alaikum yaa hadratal marhum… wa yaa ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaati wal muslimiina wal musli- maati wa innaa insyaa Allahu bikum laahiquuna wa antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Nasalullaahal ‘afiyata lanaa wa lakum. Allaahumma rabbal arwaahil faaniyati wal ajsaamil baaliyati wal ‘izhaamin nakhiratil-latii kharajat minad dunyaa wa hiya bika mu’minatun adkhil ‘alaihaa ruuhan minka wa salaaman minnaa laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika- lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa hayyun laa yamuutu bi-yadikal khair, innaka ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Semoga keselamatan bagimu, ke haribaan almarhum, dan keharibaan seluruh penghuni rumah-rumah (kuburan-kuburan), dari golongan orang laki-laki dan perempuan yang beriman dan golongan laki-laki dan perempuan yang beragama Islam. Sesungguhnya kami-jika Allah berkehendak akan bertemu kalian. Kalian mendahului kami, dan kami akan menyusul kalian, kami memohon kesehatan kepada Allah untuk kami dan kalian. Wahai Pemilik roh-roh yang hancur, dan jasad-jasad yang remuk, serta tulang-belulang yang tergerogoti yang keluar meninggalkan dunia dalam keadaan beriman kepada-Mu. Berikanlah mereka ketenangan dan berikanlah kami keselamatan. Tiada Tuhan selain Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya, semua kerajaan dan puji-pujian milik-Nya, Dia Maha Menghidupkan dan Mematikan, segala kebaikan berada dalam kekuasaan-Nya, karena sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu.”

Doa Ziarah Kubur Versi 3

Mengutip buku Surat Yaasiin & Tahlil karya Murodh Nurikhsan, terdapat bacaan doa ziarah kubur yang bisa dibacakan saat berkunjung ke kuburan.

السّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ والمسلِمَاتِ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنْكُمْ وَالْمُسْتَأْخِرِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ الله بِكُمْ لاحِقُونَ أَسْأَلُ اللهَ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَة أَنتُمْ لَنَا فَرَطٌ وَنَحْنُ لكُمْ تَبَعُ اللَّهُمَّ لَا تَحْرِمْنَا أَجْرَهُمْ وَلَا تَضِلَّنَا بَعْدَهُمْ .

Arab-latin: Assalamualaikum ahlad diyaari minal mu’miniina wal mu’minaat, wal muslimiina wal muslimaat, wa yarhamullaahul mustaqdimiina minkum wal mustaʼkhiriina wa inna insyaa Allaahu bikum laahiquuna, as-alullaaha lanaa wa lakumul ‘aafiyata, antum lanaa farathun wa nahnu lakum taba’un. Allaahumma laa tahrimnaa ajrahum wa laa tudhillanaa ba’dahum.

Artinya: “Keselamatan semoga atas saudara-saudara semua wahai ahli (penghuni) perumahan kubur dari golongan orang-orang yang beriman baik laki-laki maupun perempuan dan yang beragama Islam baik laki-laki maupun perempuan, semoga Allah memberikan rahmat orang-orang yang meninggal terdahulu dan terbelakang dan sesungguhnya kami insyaallah pasti akan menyusul saudara-saudara. Aku mohon kepada Allah keselamatan untuk kami (yang hidup) dan untuk saudara-saudara kalian telah mendahului kami dan kami pasti akan mengikuti kalian. Ya Allah, janganlah Engkau menghalang-halangi pahala mereka pada kami dan jangan pula Engkau menyesatkan kami sepeninggal mereka.”

Adab Ziarah Kubur

Mengutip buku Buku Pintar 50 Adab Islam karya Arfiani, ada adab-adab yang perlu diperhatikan saat melakukan ziarah kubur, di ataranya yaitu:

1. Mengucapkan Salam

Disunnahkan bagi peziarah untuk mengucapkan salam kepada penghuni kuburan muslim. Rasulullah SAW pernah mengucapkan salam dengan bacaan berikut,

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَا حِقُونَ، أَنْتُمْ لَنَ فَرَطٌ ، وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعْ أَسْأَلُ اللَّهِ الْعَافِيَةَ لَنَا وَلَكُمْ

Artinya: “Keselamatan kepada penghuni kubur dari kaum mukminin dan muslimin, kami insyaallah akan menyusul kalian. Aku memohon keselamatan kepada Allah untuk kami dan kalian semua.” (HR Muslim)

2. Tidak Memakai Sandal di Pekuburan

Saat berziarah, hendaknya tak memakai alas kaki saat berjalan di atas pekuburan. Hal ini untuk menghormati penghuni kuburan. Rasulullah SAW bersabda,

يَا صَاحِبَ السَّبْتِيَتَيْنِ وَيْحَكَ أَلْقِ سِبْتِيَتَيْكَ فَنَظَرَ الرَّجُلُ فَلَمَّا عَرَفَ رَسُوْلُ اللَّهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خَلَعَهُمَا فَرَمَى بِهِمَا

Artinya: “Wahai orang yang memakai sendal, celaka engkau, lepaslah sandal- mu! Lalu orang itu melihat, dan tatkala dia mengetahui (bahwa yang menegurnya adalah) Rasulullah SAW maka dia melepas dan melempar sandalnya.” (HR Abu Dawud)

Namun, jika pekuburan itu bertanah panas, basah, dan sebagainya, boleh saja memakai sandal.

3. Membaca Surat Pendek

Membaca surat pendek bagi yang hadir mendapat pahala, sedangkan bagi mayat akan mendapatkan rahmat.

4. Mendoakan Mayat

Rasulullah SAW mendatangi kuburan sahabat-sahabatnya bertujuan mendoakan dan memohon ampun untuk mereka.

5. Boleh Menangis, tetapi Tidak Berlebihan

Menangis dalam batas wajar diperbolehkan, karena Rasulullah SAW menangis ketika menziarahi kuburan ibunya.

Tata Cara Ziarah Kubur

Dijelaskan dalam buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq karya Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, tata cara ziarah kubur perlu memperhatikan sejumlah hal.

Seorang penziarah yang sudah sampai di kuburan hendaknya menghadap ke mayat, lalu mengucapkan salam dan berdoa untuknya, seperti yang disampaikan oleh Nabi Muhammad SAW dalam hadits di bawah ini.

السَّلَامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُونَ أَنْتُمْ فَرَطْنَا وَنَحْنُ لَكُمْ تَبَعٌ وَنَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ.

Artinya: “(Salam sejahtera bagi kalian wahai penghuni kubur dari kalangan kaum Mukminin dan Muslimin, sesungguhnya kami insyaallah akan berjumpра dengan kalian. Kalian telah meninggalkan kami, dan kami akan menyusul kalian. Dan kami memohon kepada Allah untuk memberi keselamatan kepada diri kami dan kalian.” (HR Muslim dan lainnya)

Waktu Ziarah Kubur

Menurut penjelasan dalam buku Mari Ziarah Kubur karya Abdurrahman Misno BP, tidak ada waktu khusus untuk berziarah. Berziarah boleh dilakukan kapan saja, pagi, siang, dan malam.

Rasulullah SAW pernah berziarah pada waktu malam hari, seperti hadits di bawah ini.

عَنْ عَائِشَةَ أَنَّهَا قَالَتْ خَرَجَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ذَاتَ لَيْلَةٍ فَأَرْسَلْتُ بَرِيرَةً فِي أَثَرِهِ لِتَنْظُرَ أَيْنَ ذَهَبَ قَالَتْ فَسَلَكَ نَحْوَ بَقِيعِ الْغَرْقَدِ فَوَقَفَ فِي أَدْنَى الْبَقِيعِ ثُمَّ رَفَعَ يَدَيْهِ ثُمَّ انْصَرَفَ فَرَجَعَتْ إِلَيَّ بَرِيرَةُ فَأَخْبَرَتْنِي فَلَمَّا أَصْبَحْتُ سَأَلْتُهُ فَقُلْتُ يَا رَسُولَ اللَّهِ أَيْنَ خَرَجْتَ اللَّيْلَةَ قَالَ بُعِثْتُ إِلَى أَهْلِ الْبَقِيعِ لِأُصَلِّيَ عَلَيْهِمْ

Artinya: Dari Aisyah RA ia berkata, “Suatu malam Rasulullah keluar, maka aku mengutus Barirah di belakangnya untuk melihat ke mana beliau pergi. Barirah berkata ‘Rasulullah berjalan ke Baqi al-Gharqad, beliau berhenti di bawah al-Baqi, kemudian mengangkat kedua tangannya, lalu pulang. Maka Barirah kembali kepadaku. Setelah tiba waktu pagi, aku bertanya kepada beliau: ‘Ya Rasulullah, keluar ke mana Anda semalam?’ Beliau menjawab ‘Aku telah diutus ke al-Baqi’ untuk mendoakan mereka’.” (HR Ahmad dan an-Nasa’i)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Ziarah Kubur Orang Tua, Lengkap dengan Adab dan Tata Caranya


Jakarta

Ziarah kubur memiliki makna yang mendalam dalam ajaran Islam. Bukan hanya sebagai bentuk penghormatan, tetapi juga momen refleksi bagi yang hidup untuk mengingat kematian.

Yuk, simak artikel ini untuk mengetahui lebih lanjut tentang doa ziarah kubur orang tua, serta tata cara dan adab yang benar dalam melakukannya.

Landasan Dalil Ziarah ke Kuburan Orang Tua

Ziarah kubur didukung oleh dalil dari hadits yang diriwayatkan oleh Nabi Muhammad SAW, di mana beliau juga pernah berziarah ke makam ibunya di Abwa.


Dikutip dari buku Mari Ziarah Kubur yang ditulis oleh Abdurrahman Misno BP, Rasulullah SAW bersabda,

“Nabi Muhammad Shalallahu alaihi Wassalam berziarah ke kuburan ibunya, lalu beliau menangis dan menangislah orang-orang di sekitarnya. Beliau bersabda Aku minta izin kepada Tuhanku guna memohonkan ampun kepada ibuku, namun Dia tidak memberi izin padaku. Dan aku minta izin untuk berziarah ke kuburanya, maka Dia memberi izin kepadaku. Karena itu, berziarahlah kalian ke kuburan-kuburan karena ziarah itu mengingatkan kepada kematian.” (HR. Muslim, Ahmad, Ibnu Majah dan yang lainnya)

Dari sinilah, makna pentingnya ziarah kubur menjadi jelas, sebagai pengingat bagi umat Islam tentang kematian dan pentingnya mendoakan orang tua yang telah tiada.

Dalam tradisi masyarakat Indonesia, ziarah kubur telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sosial. Selain sebagai ajang penghormatan, banyak juga yang menjadikannya sebagai bentuk pengingat spiritual.

Namun, ada adab dan tata cara yang harus diperhatikan ketika berziarah. Adab ini penting agar ziarah tidak hanya menjadi rutinitas, melainkan ibadah yang diterima oleh Allah SWT.

Bacaan Doa Ziarah Kubur Orang Tua Beserta Arab, Latin, dan Artinya

Dikutip dari Buku Husnul Muslim Panduan Doa dan Dzikir Berdasarkan Al-Qur’an dan Sunnah yang ditulis oleh Sa’id bin Ali Wahf dan diterjemahkan Qosdi Ridlwanullah, berikut bacaan doa ziarah kubur seperti diajarkan Rasulullah SAW:

السَّلامُ عَلَيْكُمْ أَهْلَ الدِّيَارِ مِنَ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُسْلِمِينَ، وَإِنَّا إِنْ شَاءَ اللَّهُ بِكُمْ لَاحِقُوْنَ وَيَرْحَمُ اللَّهُ الْمُسْتَقْدِمِينَ مِنَّا وَالْمُسْتَأْخِرِيْنَ أَسْأَلُ اللَّهُ لَنَا وَلَكُمُ الْعَافِيَةَ

Latinnya: Assalamu ‘alaikum ahlad-diyaari minal-mu’miniina wal-muslimiin, wa inna in shaa Allahu bikum laahiquun, wa yarhamullahu al-mustaqdimiina minnaa wal-musta’khiriin, as’alullaha lanaa wa lakumul ‘aafiyah.

Artinya: “Semoga kesejahteraan untukmu, wahai penduduk kampung (Barzakh) dari orang- orang mukmin dan muslim. Sesungguhnya kami-insya Allah-akan menyusulkan, kami mohon kepada Allah untuk kami dan kamu, agar diberi keselamatan (dari apa yang tidak diinginkan).”

Berikutnya adalah bacaan doa ziarah kubur orang tua yang bisa Anda lantunkan saat berziarah ke makam orang tua yang telah tiada.

Doa ini dapat dipanjatkan sebagai bentuk penghormatan dan permohonan ampun bagi mereka yang sudah berpulang, seperti yang diuraikan dari Muhammad Abdul Hadi dalam bukunya Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu.

رَبِّ اغْفِرْ لِي وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَا كَمَا رَبَّيَانِي صَغِيرًا اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ وَالْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ الْأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَالْأَمْوَاتِ مِنْ مَشَارِقِ الْأَرْضِ إِلَى مَغَارِبِهَا بَرْهَا وَبَحْرِهَا خُصُوصًا إِلَى آبَاءِنَا وَأُمَّهَاتِنَا وَأَجْدَادِنَا وَجَدَّاتِنَا وَأَسَاتِذَتِنَا وَمُعَلِّمِينَا وَلِمَنْ أَحْسَنَ إِلَيْنَا وَلِأَصْحَابِ الْحُقُوقِ عَلَيْنَا اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَهُمْ وَارْحَمْهُمْ وَعَافِهِمْ وَاعْفُ عَنْهُمْ اللَّهُمَّ انْزِلِ الرَّحْمَةَ وَالْمَغْفِرَةَ وَالشَّفَاعَةَ عَلَى أَهْلِ الْقُبُورِ مِنْ أَهْلِ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ مُحَمَّدٌ رَّسُوْلُ اللهِ

Latinnya: Rabbighfir lii wa liwaalidayya warhamhumaa kamaa rabbayaanii shaghiiraa. Allahummaghfir lil-muslimiina wal-muslimaati wal-mu’miniina wal-mu’minaati al-ahyaa’i minhum wal-amwaati min mashaariqil-ardhi ilaa maghaaribihaa barrihaa wa bahrihaa khusuushan ilaa aabaa’inaa wa ummahaatinaa wa ajdaadinaa wa jaddaatiinaa wa asaatidzatinaa wa mu’allimiinaa waliman ahsana ilaynaa wa li’ashaabil huquuqi ‘alaynaa. Allahummaghfir lahum warhamhum wa’aafihim wa’fu ‘anhum. Allahumma anzilir-rahmata wal-maghfirata wash-shafaa’ata ‘alaa ahli-l-qubuur min ahli laa ilaaha illallah Muhammadu Rasulullah.

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku, dan sayangilah mereka sebagaimana mereka telah menyayangiku sejak kecil. Ya Allah, ampunilah kaum muslimin dan muslimat, kaum mukminin dan mukminat, baik yang masih hidup maupun yang telah wafat, dari timur sampai barat, dari daratan hingga lautan. Khususnya untuk ayah-ayah kami, ibu-ibu kami, kakek-nenek kami, guru-guru kami, dan mereka yang telah berbuat baik kepada kami, serta orang-orang yang memiliki hak atas kami. Ya Allah, ampunilah mereka, sayangilah mereka, berilah keselamatan kepada mereka, dan maafkanlah mereka. Ya Allah, turunkanlah rahmat, ampunan, dan syafaat-Mu kepada ahli kubur dari kalangan orang-orang yang mengucapkan kalimat Laa ilaaha illallah, Muhammadur Rasulullah.”

Hukum Ziarah Kubur

Dikutip dari buku Yaasiin & Tahlil tulisan Imam Mubarok Bin Ali, ziarah kubur adalah amalan sunnah yang diajarkan oleh Rasulullah SAW, di mana umat Islam diajak untuk mendoakan mereka yang telah mendahului.

Hukum ziarah kubur, khususnya bagi kaum laki-laki, adalah sunnah dan tidak ada perbedaan pendapat di antara ulama fiqh mengenai hal ini.

Bahkan, ulama seperti Ibnu Hazm menjelaskan bahwa ziarah kubur ini bisa menjadi wajib setidaknya sekali seumur hidup, karena adanya perintah dalam syariat untuk mengingat kematian.

Namun, pendapat mengenai hukum ziarah kubur bagi wanita berbeda-beda. Beberapa ulama membolehkan ziarah bagi kaum wanita, terutama jika dilakukan dalam kondisi aman dan terhindar dari fitnah.

Pendapat ini merujuk pada fakta bahwa Rasulullah SAW tidak pernah secara eksplisit melarang wanita untuk berziarah. Bahkan, riwayat menunjukkan bahwa beliau tidak melarang perempuan untuk duduk di samping kubur.

Selain itu, juga ada riwayat yang menunjukkan bahwa Aisyah RA pernah menziarahi kuburan saudaranya.

Adab Ziarah Kubur

Setelah memahami pentingnya ziarah kubur dan hukum-hukumnya, langkah selanjutnya yang perlu diperhatikan adalah bagaimana kita menjalankan ziarah tersebut dengan adab yang benar.

Berikut ini adalah beberapa adab yang harus diperhatikan saat berziarah ke kubur yang dikutip dari sumber sebelumnya dan arsip DetikHikmah.

  1. Disarankan untuk melepas alas kaki
  2. Berziarah dengan posisi berdiri
  3. Menyiramkan air di atas makam
  4. Mengangkat tangan ketika berdoa untuk jenazah
  5. Menangis diperbolehkan
  6. Hindari makan, minum, tertawa, dan berbicara berlebihan

Tata Cara Ziarah Kubur

Setelah mengetahui adab yang harus diperhatikan saat berziarah kubur, penting juga untuk memahami tata cara yang benar dalam melaksanakannya.

Berikut ini adalah tata cara ziarah kubur yang perlu Anda ketahui agar ziarah berjalan khusyuk dan penuh makna.

  1. Menyampaikan salam kepada ahli kubur
  2. Membaca Surah Al-Fatihah
  3. Melantunkan Surah Al-Baqarah ayat 1-5
  4. Membaca Ayat Kursi
  5. Melanjutkan dengan Surah Al-Baqarah ayat 284-286
  6. Mengulang Surah Al-Ikhlas sebanyak 3 kali
  7. Membaca Surah Al-Falaq sebanyak 3 kali
  8. Mengulang bacaan Surah An-Nas sebanyak 3 kali
  9. Memperbanyak dzikir kepada Allah SWT
  10. Mendoakan almarhum/almarhumah

Larangan-larangan Saat Ziarah Kubur

Setelah memahami adab dan tata cara berziarah kubur, penting bagi kita untuk mengetahui larangan-larangan yang harus dihindari selama ziarah.

Berikut adalah beberapa hal yang dilarang saat berziarah kubur agar amalan kita diterima dan tidak terjerumus dalam kesalahan.

  1. Dilarang menabur bunga di atas kuburan
  2. Dilarang duduk di atas makam
  3. Tidak diperbolehkan menginjak makam
  4. Tidak boleh mengarahkan tangan ke makam saat berdoa
  5. Dilarang mengucapkan kata-kata yang tidak pantas
  6. Menangisi jenazah dengan meratap tidak diperkenankan
  7. Tidak boleh menetapkan waktu khusus untuk berziarah

Hikmah dan Manfaat Ziarah Kubur

Setelah mengetahui tata cara dan larangan saat berziarah kubur, kini saatnya kita memahami hikmah dan manfaat dari amalan ini.

Berikut adalah beberapa hikmah dan manfaat yang dapat kita peroleh dari melakukan ziarah kubur.

Manfaat bagi Orang yang Berziarah

  1. Mengingatkan akan kematian
  2. Mengingatkan tentang akhirat dan hari pembalasan
  3. Melaksanakan dua sunnah Rasulullah SAW
  4. Menguatkan zuhud dan melepaskan keterikatan pada dunia

Manfaat bagi Ahli Kubur (Orang yang Didoakan)

  1. Menyenangkan hati ahli kubur
  2. Meringankan siksa kubur

Demikian penjelasan mengenai ziarah kubur, mulai dari doa ziarah kubur orang tua maupun kerabat, hingga hukum ziarah kubur, adab-adab, tata cara, larangan, dan manfaatnya.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com