Tag Archives: adab

Arti Yahdikumullah Wa Yuslihu Balakum, Cara Menjawab dan Mendoakan Orang Bersin



Jakarta

Bacaan yahdikumullah wa yuslihu balakum adalah balasan untuk menjawab orang yang mendoakan orang bersin. Bersin adalah sesuatu yang dicintai oleh Allah SWT.

Dalam sebuah riwayat, Rasulullah SAW bersabda,

إِنَّ اللهَ يُحِبُّ الْعُطَاسَ وَيَكْرَهُ التَّثَاؤُبَ، فَإِذَا عَطَسَ أَحَدُكُمْ وَحَمِدَ اللَّهُ كَانَ حَقًّا عَلَى كُلِّ مُسْلِمٍ سَمِعَهُ أَنْ يَقُوْلُ لَهُ: يَرْحَمُكَ اللهُ، وَأَمَّا التَّتَاؤُبُ فَإِنَّمَا هُوَ مِنَ الشَّيْطَانِ فَلْيَرُدَّهُ مَا اسْتَطَاعَ


Artinya: “Sesungguhnya Allah mencintai bersin dan membenci menguap, jika salah seorang dari kalian bersin dan mengucapkan alhamdulillah, maka hak setiap Muslim yang mendengarnya mengucapkan untuknya (يَرْحَمَكَ الله ) semoga Allah merahmatimu. Adapun menguap, itu adalah dari syetan. Jika salah seorang dari kalian menguap, maka tahanlah semampunya…” (HR Al-Bukhari)

Terdapat ucapan doa jika ada orang yang mendoakan kita ketika bersin, yaitu yahdikumullah wa yuslihu balakum. Lantas, apa arti yahdikumullah wa yuslihu balakum? Berikut jawabannya beserta adab ketika bersin.

Bacaan Yahdikumullah wa Yuslihu Balakum

Mengutip buku Kumpulan Doa Makbul oleh Neni Nuraeni, berikut bacaan dan arti yahdikumullah wa yuslihu balakum,

يَهْدِيكُمُ اللَّهُ وَيُصْلِحُ بَالَكُمْ

Bacaan latin: Yahdikumullah wa yuslihu balakum

Artinya: “Semoga Allah memberimu hidayah dan memperbaiki keadaanmu.” (HR Bukhari)

Adab Ketika Bersin

Terdapat adab ketika bersin yang harus diperhatikan oleh setiap musim. Merujuk pada buku Ringkasan Kitab Adab oleh Fuad bin Abdul Aziz Asy-Syalhub, berikut beberapa adab ketika bersin:

1. Mendoakan orang yang bersin

Islam mensyariatkan umatnya untuk berdoa setelah bersin dengan memuji Allah SWT. Sebab dengan bersin, umat Islam diberikan rahmat dan meminta hidayah dan kebaikan urusan kepada Allah SWT. Mendoakan orang yang bersin merupakan fardhu kifayah. Jika sebagian orang sudah melakukannya, maka kewajiban yang lain gugur.

Dari Al-Bara’ bin Azib Radhiyallahu Anhu, dia berkata, “Nabi SAW memerintahkan kami untuk melaksanakan tujuh perkara dan melarang kami dari tujuh perkara,” beliau lalu menyebutkan, “menjenguk orang sakit, mengiringi jenazah, mendoakan orang yang bersin, menjawab salam, menolong orang yang dizhalimi, memenuhi undangan, dan menunaikan sumpah.” (HR Bukhari dan lainnya)

2. Mendoakan orang yang bersin ketika mendengar yang bersin itu mengucapkan alhamdulillah

Diriwayatkan oleh Anas bin Malik RA, dia berkata, “Dua orang lelaki bersin di hadapan Rasulullah SAW, maka salah satu dari keduanya didoakan oleh Rasulullah dan satu lagi tidak. Laki-laki itu berkata, ‘Wahai Rasulullah SAW engkau mendoakan dia dan tidak mendoakan aku?’ Beliau menjawab, ‘Dia mengucapkan alhamdulillah, sedangkan engkau tidak’.” (HR Bukhari dan lainnya)

3. Disunnahkan membaca alhamdulillah atau alhamdulillah ala kulli hal

Sesuai dengan hadits Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian bersin, ucapkanlah: alhamdulillah.”

Diriwayatkan oleh Abu Dawud berbunyi, “Maka ucapkanlah: alhamdulillah ala kulli hal (pada segala keadaan).” (HR Bukhari dan lainnya)

4. Disunnahkan bagi orang yang mendengar doa orang yang bersin untuk membaca yarhamukallah

Sesuai dengan hadits Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Jika salah seorang dari kalian bersin, maka ucapkanlah alhamdulillah, dan teman atau saudaranya hendaklah mengucapkan untuknya yarhamukallah

Setelah di doakan oleh orang lain, bagi yang bersin disunnahkan mengucapakan yahdikumullah wa yuslihu balakum atau mengucapkan yarhamunallah wa ‘iyyakum wa yaghfirulanaa wa lakum

5. Di anjurkan merendahkan suara bersin

Kebanyakan orang yang bersin biasanya mengeluarkan suara keras yang mengganggu dan mengagetkan. Maka di anjurkan untuk merendahkan suaranya dengan meletakkan tangannya atau bajunya pada mulutnya.

6. Mendoakan orang yang bersin cukup untuk tiga kali bersin, lebih dari itu, maka bersin itu adalah flu

Dari Abu Hurairah RA, dia berkata, “Doakanlah saudaramu tiga kali bersin, bila lebih dari itu, maka dia sedang sakit flu.”

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Hadits tentang Adab Menurut Islam


Jakarta

Dalam Islam, segala sesuatu memiliki adabnya tersendiri. Adab erat kaitannya dengan perilaku mulia atau akhlakul karimah.

Mengutip buku Berguru Adab kepada Imam susunan Malik Masykur Lc, para ahli ibadah mendefinisikan adab sebagai kepandaian atau ketepatan mengurus segala sesuatu. Bahkan pada sejumlah hadits turut diterangkan mengenai adab.

Adab lebih tinggi kedudukannya daripada ilmu. Dijelaskan dalam buku Adab dan Doa Sehari-hari untuk Muslim Sejati oleh Toriq Aziz, orang cerdas yang tidak beradab dapat melakukan keburukan, kemaksiatan, dan kesewenang-wenangan.


Berikut sejumlah hadits tentang adab yang dapat dijadikan pedoman hidup seperti dinukil dari sumber yang sama dan arsip detikHikmah.

1. Adab Memberi Salam

Rasulullah SAW bersabda dalam sebuah hadits yang berbunyi,

“Kamu memberi makan, menebarkan salam baik terhadap orang yang kamu kenal maupun terhadap orang yang tidak kamu kenal.” (HR Bukhari).

2. Adab Bertetangga

Terkait adab bertetangga juga dijelaskan dalam hadits riwayat Muslim, berikut bunyinya:

“Demi Allah yang jiwaku berada di tangan-Nya, tidak sempurna keimanan seseorang hingga ia menyukai bagi tetangganya apa yang ia sukai bagi dirinya.” (HR Muslim)

3. Adab ketika Menguap

Dari Abu Hurairah RA, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Menguap itu berasal dari setan. Oleh karena itu, apabila seorang di antara kalian menguap, maka tahanlah semampunya.” (HR Muslim)

4. Adab Berteman

Berteman juga ada adabnya tersendiri. Rasulullah SAW bersabda dalam hadits yang diriwayatkan Ibnu Majah,

“Jika kalian bertiga, maka janganlah dua orang dari kalian berbisik tanpa menyertakan orang ketiga, sebab hal itu akan membuatnya sedih.” (HR Ibnu Majah)

5. Adab ketika Buang Hajat

Nabi Muhammad SAW melarang umatnya membuang hajat di tempat yang sering dilalui oleh orang-orang. Hal ini termasuk ke dalam adab ketika buang hajat yang diriwayatkan oleh Muslim.

“Hati-hatilah dengan al la’nain (orang yang dilaknat oleh manusia)!” Para sahabatnya lantas bertanya, “Siapa itu al la’nain wahai Rasulullah?” Beliau bersabda, “Mereka adalah orang yang buang hajat di jalan dan tempat bernaungnya manusia.” (HR Muslim)

6. Adab Mengucap Salam

Saat bertemu dengan saudara, seorang muslim hendaknya mengucap salam terlebih dahulu. Ini sesuai dengan sabda Rasulullah SAW yang tergolong sebagai adab mengucap salam dalam Islam,

“Bila seorang berjumpa dengan saudaranya sesama muslim, hendaknya ia mengucapkan: Assalaamu’alaikum warrahmatullaah (semoga keselamatan dan rahmat Allah atasmu).” (HR Ahmad)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa ketika Bercermin dan 5 Hal yang Harus Diperhatikan


Jakarta

Doa ketika bercermin dianjurkan untuk diucapkan oleh seorang muslim. Tujuannya adalah agar selalu ingat Sang Pencipta dan bersyukur atas pemberian-Nya.

Berdoa kepada Allah SWT tidak mengenal waktu dan suasana. Seorang muslim dianjurkan untuk selalu mengingat-Nya dan memanjatkan doa sebanyak-banyaknya kepada Allah Yang Maha Kuasa.

Mulai dari bangun tidur, beraktivitas di luar rumah hingga tidur lagi dianjurkan membaca doa sebagaimana yang dicontohkan Rasulullah SAW. Tak terkecuali ketika bercermin.


Doa ketika Bercermin

Dikutip dari buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah karya M. Quraish Shihab, berdasarkan hadits yang diriwayatkan oleh Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi doa ketika bercermin adalah sebagai berikut:

الْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقِي

Bacaan latin: Alhamdulillah allahumma kama hassanta khalqi fahas- sin khuluqi.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)

Hal-hal yang Harus Diperhatikan ketika Bercermin

Disebutkan dalam buku Iman dan Taqwa karya Dirman, ada beberapa hal yang harus diperhatikan ketika bercermin. Berikut selengkapnya.

1. Tidak Mencacat Kekurangan dan Tidak Sombong atas Kelebihan

Pertama, apabila terdapat kekurangan fisik maka seorang muslim hendaknya tidak perlu berkecil hati atau malah menyalahkan Allah SWT atas apa yang telah diciptakan-Nya. Sebab seluruh tubuh ini adalah hasil ciptaan yang sebaik-baiknya.

Allah SWT berfirman dalam surah At Taghabun ayat 3,

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ٣

Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar, Dia membentuk kamu lalu memperindah bentukmu, dan kepada-Nyalah kembali(-mu).”

Apabila Allah SWT mengaruniai fisik dan wajah yang bagus, maka hendaknya seorang muslim tidak berlaku sombong terhadap orang lain.

2. Berhias Sebaik Mungkin

Kedua, seorang muslim boleh berhias atau merapikan diri sebaik mungkin. Sebab Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah itu indah lagi menyukai keindahan.” (HR Muslim)

3. Hindari Tabarruj

Meskipun Rasulullah SAW menganjurkan berhias sebaik mungkin, tapi kaum muslim tidak boleh berdandan secara berlebihan atau tabarruj. Sebab, tabarruj termasuk perilaku orang-orang jahiliah. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 33,

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ ٣٣

Artinya: “Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.”

4. Tidak Memaksakan Diri

Keempat adalah berpakaian yang tidak berlebihan dan tidak memaksakan di atas kemampuannya. Hal ini dilakukan agar terhindar dari sifat sombong. Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa meninggalkan pakaian dengan niat tawaduk karena Allah sementara ia sanggup untuk melakukannya, maka Allah akan memanggilnya pada hari kiamat di hadapan seluruh makhluk, lantas ia diperintahkan untuk memilih perhiasan mana saja yang ingin ia pakai.” (HR Ahmad)

5. Membaca Doa ketika Bercermin

Kelima dan yang terpenting adalah mengucapkan doa kepada Allah SWT sebagai wujud syukur atas nikmat dan karunia yang telah Dia berikan. Bacaan doa ketika bercermin sebagaimana diajarkan Rasulullah SAW dalam hadits yang dikeluarkan Imam Ahmad dan Imam Tirmidzi.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kumpulan Doa Memakai Pakaian, Dibaca agar Mendapat Berkah


Jakarta

Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk selalu berdoa. Doa dapat dibaca oleh seorang muslim kapan saja dan dimana saja.

Termaktub dalam surah Al Mu’min ayat 60, Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Ketika hendak memakai pakaian, seorang muslim juga dianjurkan untuk berdoa. Hal tersebut bertujuan untuk memohon berkah dan mengingat kehadiran Allah SWT.

Rasulullah SAW telah mengajarkan kepada umatnya tentang bacaan doa memakai pakian. Lantas, bagaimana bacaan doanya? Berikut doa memakai pakaian dan adabnya.

Doa Memakai Pakaian Sesuai Ajaran Rasulullah

Mengutip Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi yang diterjemahkan Ulin Nuha, berikut beberapa doa memakai pakaian sesuai ajaran Rasulullah SAW.

Doa Memakai Pakaian Pertama

اَللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ خَيْرِهِ وَخَيْرَ مَاهُوَ لَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا هُوَ لَهُ

Bacaan latin: Allahumma inni as’aluka min khairihiiwa khairi ma huwa lahu, wa ‘audzu bika min syarrihi wa syarri ma huwalah

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu, kebaikan dari pakaian ini, dan kebaikan baginya, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pakaian ini, dan keburukan baginya.”

Doa Memakai Pakaian Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي هُذَا وَرَزَقَنِيْهِ مِنْ غَيْرِ حَوْلٍ مِنِّي وَلَا قُوَّةَ

Bacaan latin: Alhamdulillahil ladzii kasaanii haadzaa wa razaqaniihi min ghairi hawlin minnii wa laa quwwata

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberikan pakaian ini kepadaku dan yang telah menganugerahiku tanpa daya dan kekuatan dariku.”

Doa Memakai Pakaian Baru Pertama

اللَّهُمَّ لَكَ الْحَمْدُ أَنْتَ كَسَوْتَنِيهِ أَسْأَلُكَ خَيْرَهُ وَخَيْرَ مَا صُنِعَ لَهُ وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّهِ وَشَرِّ مَا صُنِعَ لَهُ

Bacaan latin: Allahumma lakal hamdu anta kasautaniih, as’aluka khairahu wa khaira ma suni’a lah, wa a’uudzu bika min syarrihi wa syarri maa suni’a lahu

Artinya: “Ya Allah, segala puji bagi-Mu, Engkau kenakan pakaian ini kepadaku, aku memohon kepada-Mu kebaikannya, dan kebaikan sesuatu baginya, dan aku berlindung kepada-Mu, dari keburukannya dan keburukan sesuatu baginya.”

Doa Memakai Pakaian Baru Kedua

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي كَسَانِي مَا أُوَارِي بِهِ عَوْرَتِي وَأَتَجَمَّلُ بِهِ فِي حَيَاتِي

Bacaan latin: Alhamdulillahil ladzii kasaanii maa uwari bihi ‘auratii wa atajammalu bihi fii hayatii

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Yang telah menganugerahkan pakaian kepadaku, yang degannya aku bisa menutup auratku, dan memperindah diriku dalam hidupku.”

Adab Memakai Pakaian

Merujuk pada buku 63 Adab Sunnah oleh Rachmat Morado Sugiarto, berikut beberapa adab berpakaian yang perlu diperhatikan oleh setiap muslim.

  • Menutup aurat
  • Membaca doa ketika memakai pakaian
  • Memakai pakaian yang terbaik ketika melakukan ibadah
  • Tidak memakai baju yang tipis atau transparan
  • Tidak menampakkan lekukan tubuh
  • Memakai pakaian dari sebelah kanan
  • Tidak memakai pakaian yang menyerupai pakaian lain jenis
  • Tidak memakai pakaian yang berbahan sutera atau emas bagi laki-laki
  • Memakai pakaian yang putih
  • Memakai pakaian yang bersih
  • Memakai pakaian yang bagus, namun tidak berlebihan
  • Tidak memakai pakaian syuhrah/sombong
  • Memberikan pujian ketika melihat temannya memakai baju baru
  • Tidak memakai satu kain untuk seluruh tubuh

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Makan dan Adabnya Sesuai Tuntunan Rasulullah


Jakarta

Makan menjadi salah satu kebutuhan dasar manusia. Dalam Islam, Rasulullah SAW mengajarkan doa makan dan adab makan yang bisa dilakukan umatnya.

Doa makan bisa dipanjatkan sebelum dan setelah makan. Apabila lupa membaca doa sebelum makan, Rasulullah SAW juga telah mengajarkan doa begitu teringat.

Dikutip dari buku Doa Harian Pilihan untuk Anak karya Muhammad Rayhan, berikut bacaan doa sebelum makan, doa sesudah makan, dan doa ketika lupa membaca doa makan.


Doa sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Allaahumma baarik lanaa fiima rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban nar.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

Doa sesudah Makan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab-latin: Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami sebagai seorang muslim.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Makan

بِسْمِ اللهِ أَوَّلُهُ وَ آخِرُهُ

Arab-latin: Bismillaahi awwaluhu wa aakhiruhu.

Artinya: “Dengan nama Allah (di) permulaannya dan (di) akhirnya.”

Ada sejumlah riwayat yang menceritakan adab makan yang dilakukan dan diajarkan Rasulullah SAW. Dalam buku Penuntun Makan Minum Cara Rasul karya M. Zaka Alfarisi terdapat suatu kisah Umar bin Abu Salma makan bersama Rasulullah SAW.

Diceritakan, saat itu Umar masih kecil, ketika melihat makanan membuatnya sangat berselera, ia tidak tahan lagi, dan segera mengambil makanan yang sudah terhidang itu.

Karena hal itu, tidak ada satu pun mangkok yang terlewat, ia mengambil makanan dari mangkok terdekat hingga yang terjauh. Melihat hal ini Rasulullah SAW menggelengkan kepala, namun beliau masih maklum karena Umar bin Abu Salam masih kecil.

Rasulullah SAW pun berkata, “Nak, baca dulu bismillah. Makan dengan tangan kanan. Dan ambillah makanan-makanan yang dekat dengan mu.” (HR Bukhari)

Selain membaca basmalah, berikut adab makan lainnya dalam Islam seperti dikutip dari buku Adab Muslim Sehari Semalam karya al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan.

  • Memilih makanan yang halal. Hal ini termaktub dalam surah Al-Baqarah ayat 168. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨

Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”

  • Berniat ketika makan dan minum menjadi orang yang bertakwa dalam beribadah kepada Allah SWT, supaya dari yang dimakan dan diminum menjadi pahala.
  • Mencuci kedua tangan sebelum dan setelah makan.
  • Tidak makan dan minum dari wadah/piring emas dan perak. Sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Huzaifah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“… Dan janganlah kalian minum dengan emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan wadah tersebut, maka sesungguhnya bejana tersebut bagi mereka di dunia dan bagi kita di akhirat.”

  • Ucapkan “Bismillah” ketika mulai makan makan dan ucapkan “Alhamdulillah” ketika selesai makan.
  • Makan dengan tangan kanan, dan carilah makanan yang terdekat.
  • Sunah makan dengan tiga jari dan menjilatinya sesudah makan. Kesunahan ini disebutkan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata,

“Rasulullah SAW makan dengan tiga jari lalu menjilat-jilat tangannya sebelum membersihkannya.”

  • Sunah mengambil butiran makanan yang jatuh, lalu membuang yang kotor darinya, dan memakan yang bersih. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Apabila sebutir makanan jatuh, maka ambilah lalu buanglah yang kotor darinya, lalu makanlah (yang bersih) dan janganlah kalian tinggalkan makanan untuk setan.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Sebelum dan Sesudah Makan, Dibaca Sebagai Ungkapan Syukur


Jakarta

Makanan adalah bentuk rezeki yang diberikan Allah SWT kepada makhluk-Nya, termasuk manusia. Sebagai ungkapan terima kasih, sudah sepatutnya umat Islam mensyukuri makanan dengan doa.

Makanan yang halal merupakan bagian dari nikmat. Sudah menjadi kewajiban setiap muslim untuk mencari rezeki yang halal, termasuk dalam bentuk makanan.

Rasulullah SAW bersabda, “Wahai Sa’ad, perbaikilah (murnikanlah) makananmu, niscaya kamu menjadi orang yang terkabul doanya. Demi yang jiwa Muhammad dalam genggaman-Nya. Sesungguhnya seorang hamba melontarkan sesuap makanan yang haram ke dalam perutnya maka tidak akan diterima amal kebaikannya selama empat puluh hari. Siapapun yang dagingnya tumbuh dari yang haram maka api neraka lebih layak membakarnya. (HR. Ath-Thabrani)


Merangkum buku Makanan dan Minuman dalam Islam oleh Fahd Salem Bahammam, dijelaskan hukum dasar semua makanan dan minuman adalah mubah dan haalal kecuali yang diharamkan dan membahayakan baagi kesehatan, anggota tubuh manusia dan agamanya.

Allah telah memberikan anugerah tak terhingga kepada manusia dengan menjadikan semua yang diciptakan di muka bumi ini boleh digunakan kecuali yang diharamkannya.

Doa Sebelum dan Setelah Makan

Dalam beberapa hadits dijelaskan anjuran membaca doa sebelum dan setelah makan. Doa ini ditujukan sebagai ungkapan syukur sekaligus mengharapkan keberkahan dari makanan yang disantap.

Rasulullah SAW berkata kepada Umar bin Abi Salamah, “Wahai anak, ucapkanlah Bismillah dan makanlah dengan tangan kananmu, dan makanlah dari apa yang ada di hadapanmu”. (HR. Bukhari)

Kemudian dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda, “Apabila kamu lupa menyebut “Bismillah” pada awal makan hendaklah mengucapkan: ‘Bismillaahi awwalahu waa hizah’. “Bismillah pada awal dan akhirnya”. (HR. Abu Dawud dan Tirmidzi)

Doa sebelum Makan

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِيْمَا رَزَقْتَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab-latin: Allaahumma baarik lanaa fiima rozaqtanaa wa qinaa ‘adzaaban nar.

Artinya: “Ya Allah, berkahilah kami dengan rezeki yang telah Engkau berikan kepada kami, dan jauhkanlah kami dari siksa api neraka.”

Doa sesudah Makan

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنَا وَسَقَانَا وَجَعَلَنَا مِنَ الْمُسْلِمِينَ

Arab-latin: Alhamdulillaahil ladzii ath’amanaa wa saqoonaa wa ja’alanaa minal muslimiin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah memberi kami makan dan minum, dan telah menjadikan kami sebagai seorang muslim.”

Doa ketika Lupa Membaca Doa Makan

بِسْمِ اللهِ أَوَّلُهُ وَ آخِرُهُ

Arab-latin: Bismillaahi awwaluhu wa aakhiruhu.

Artinya: “Dengan nama Allah (di) permulaannya dan (di) akhirnya.”

Adab Makan dalam Ajaran Islam

Merangkum buku Adab Muslim Sehari Semalam karya al-Qismul Ilmi Bi Madaril Wathan, berikut beberapa adab makan yang diajarkan Rasulullah SAW.

1. Memilih makanan halal

Ditegaskan dalam Al-Qur’an surah Al-Baqarah ayat 168. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا النَّاسُ كُلُوْا مِمَّا فِى الْاَرْضِ حَلٰلًا طَيِّبًا ۖوَّلَا تَتَّبِعُوْا خُطُوٰتِ الشَّيْطٰنِۗ اِنَّهٗ لَكُمْ عَدُوٌّ مُّبِيْنٌ ١٦٨

Artinya: “Wahai manusia, makanlah sebagian (makanan) di bumi yang halal lagi baik dan janganlah mengikuti langkah-langkah setan. Sesungguhnya ia bagimu merupakan musuh yang nyata.”

2. Mencuci tangan

Mencuci kedua tangan sebelum dan setelah makan merupakan adab yang harus diperhatikan ketika makan.

3. Tidak menggunakan wadah emas dan perak

Dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Huzaifah, bahwa Rasulullah SAW bersabda,
“… Dan janganlah kalian minum dengan emas dan perak, dan janganlah kalian makan dengan wadah tersebut, maka sesungguhnya bejana tersebut bagi mereka di dunia dan bagi kita di akhirat.”

4. Makan menggunakan tangan

Disunnahkan makan dengan menggunakan tiga jari dan menjilatinya sesudah makan. Hal ini sebagaimana dijelaskan dalam hadits yang diriwayatkan dari Ka’ab bin Malik dari ayahnya, ia berkata,
“Rasulullah SAW makan dengan tiga jari lalu menjilat-jilat tangannya sebelum membersihkannya.”

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

8 Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Rezeki serta Urusan



Jakarta

Doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki dapat diamalkan oleh kaum muslimin. Terlebih, Allah SWT senantiasa memerintahkan muslim untuk selalu berdoa kepada-Nya seperti termaktub dalam surah Al Ghafir ayat 60.

Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Kemudian, dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Allah SWT menyukai kaum muslimin yang berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa.” (HR Hakim)

Berikut beberapa doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki yang bisa dipanjatkan muslim seperti dinukil dari buku Doa Mengundang Rezeki oleh Islah Susiman dan Ketika Allah SWT Menyayangi Wanita susunan Anna Mariana.

Kumpulan Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

1. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Pertama

اللهم الطف بي في تيسير كل عسير، فإن تيسير كل عسير عليك يسير، وأسألك اليسر والمعافاة في الدنيا والآخرة

Arab latin: Allaahummalthuf bii fii taisiiri kulli ‘asiirin, fa inna taisiira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, as ‘alukal yusra wal mu’aafaata fid dun-yaa wal aakhirati

Artinya: “Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah bagi-Mu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat.” (HR Thabrani)

2. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَ مَشَقَّةٍ وَلاَ ضَيْرٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Allaahumma innii as’aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin, wa laa masyaqatin wa laa dhoyrin innaka a’laa kulli sya’in qadiirun

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk berkenan memberiku rezeki yang luas serta baik, tanpa payah. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

3. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Ketiga

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab latin: Robbanaa laa tuaa khidznaa innasiinaa au akhtho’na, robbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘ala al ladziina min qoblinaa, robbana walaa tuhammilnaa maa laa thoo qatalanabih, wa’ fuanna waghfirlanaa warhamnaa, anta maulana fansurnaa ‘ala al qaumilkaafiriin

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kamu memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir,” (QS Al Baqarah 286).

4. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Keempat

Dari Abu Hurairah, dikatakan Rasulullah SAW setiap paginya membaca sebuah doa. Bacaan yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW di pagi hari ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Arab latin: Allāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūru.

Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali.” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya)

5. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kelima

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Arab latin: Ya hayyu ya qayyumu birahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin abadan

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” (HR Tirmidzi)

6. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Keenam

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

Arab latin: Allahmumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa mala’ikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu lailaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka

Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.” (HR Abu Daud).

7. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Ketujuh

رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Arab latin: Rabbana atina min ladunka rahmatan wahaiyi’ lana min amrina rashada

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”

8. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kedelapan

َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا

Arab latin: Allahumma inni as’aluka min fadhlika wa ‘athaaika rizqan tayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid-du’aa’i wa qadhayta ‘alayya nafsaka bil-istijaabah, wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadhdhibu ‘ahdaka. Allahumma maa ahbabta min khayrin fahabbibhu ilaynaa wa yassirhu lanaa, wa maa karihta min shay’in fakarihhhu ilaynaa wa jannibnaa, wa laa tunzi’ ‘annaa al-Islaama ba’da idh a’taytanaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu dan pemberian-Mu, rezeki yang baik dan diberkahi. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan untuk berdoa dan Engkau telah menetapkan atas diri-Mu untuk mengabulkan, dan Engkau tidak mengingkari janji-Mu dan tidak memungkiri perjanjian-Mu. Ya Allah, apa saja yang Engkau cintai dari kebaikan, maka cintakanlah itu kepada kami dan mudahkanlah bagi kami, dan apa saja yang Engkau benci dari sesuatu, maka bencilah itu kepada kami dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau mencabut Islam dari kami setelah Engkau memberikannya kepada kami.”

Waktu Membaca Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

Doa diberi kemudahan dan kelancaran dapat dibaca kapan saja tanpa ketentuan waktu. Namun, ada beberapa waktu mustajab yang jika membaca doa pada momen-momen tersebut cepat terkabul.

Kapan saja waktu mustajab berdoa itu? Simak bahasaannya berikut ini yang dikutip dari buku Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana.

  1. Sepertiga malam terakhir
  2. Setelah salat fardhu
  3. Waktu antara azan dan iqamah
  4. Ketika hujan
  5. Saat perasaan lapang dan cukup akan nikmat
  6. Pada hari Jumat

Adab Membaca Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

Mengutip buku Ringkasan Ihya Ulumuddin tulisan Imam Al Ghazali yang diterjemahkan Abdul Rosyad Siddiq, setidaknya ada beberapa adab berdoa yang perlu diperhatikan muslim.

  1. Memilih waktu-waktu yang mulia dan diutamakan untuk berdoa
  2. Berada dalam kondisi suci
  3. Menghadap ke arah kiblat
  4. Bersuara santun
  5. Merendahkan diri
  6. Meyakini doanya akan dikabulkan dengan perasaan harap
  7. Memulai doa dengan mengagungkan nama Allah SWT

Itulah beberapa doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki dilengkapi adab dan waktu pengamalannya. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Sebelum dan Bangun Tidur Lengkap dengan Adabnya



Jakarta

Doa tidur tidak hanya doa sebelum tidur, adapula doa setelah bangun tidur. Doa tersebut bisa umat Muslim panjatkan ketika sebelum tidur dan sesudah bangun tidur.

Berdoa adalah salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Berdoa adalah amalan paling sederhana dan paling mudah untuk dikerjakan.

Mengutip buku Bahan Ajar Psikologi untuk Keperawatan oleh Mustayah dkk., tidur merupakan suatu keadaan di mana kesadaran terhadap rangsangan lingkungan menjadi berkurang. Tidur adalah suatu perilaku fisiologis yang umum terjadi pada manusia.


Berdoa sebelum dan sesudah bangun tidur merupakan anjuran dan ajaran langsung dari Rasulullah SAW. Sebagaimana hadits riwayat Tirmidzi, dari Hudzaifah dan Abu Dzarr, mereka mengatakan; jika hendak tidur Rasulullah berdoa, “Dengan menyebut nama-Mu, ya Allah, aku hidup dan aku mati.” Sedangkan ketika bangun tidur, beliau berdoa, “Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kamu kembali setelah Dia mematikan kami. Hanya kepadanya kami kembali.” (HR Tirmidzi)

Bacaan Doa Tidur

Menukil dari buku Berdzikir di dalam Halqah dan Doa Ketika Bangun Tidur: Seri Doa dan Dzikir oleh Imam Nawawi, berikut ini bacaan doa sebelum tidur dan setelah bangun tidur:

1. Doa Sebelum Tidur

بِسْمِكَ اللّهُمَّ اَحْيَا وَ بِسْمِكَ اَمُوْتُ

Arab latin: “Bismika allahumma ahyaa wa bismika amuut.”

Artinya: “Dengan nama-Mu ya Allah, aku hidup dan aku mati.” (Sahih Bukhari, At-Tauhid: 6845).

2. Doa Setelah Bangun Tidur

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِيْ أَحْيَانَا بَعْدَ مَا أَمَاتَنَا وَإِلَيْهِ النُّشُوْرِ

Arab latin: Alhamdullillahilladzi ahyaanaa ba’da maa amaatanaa wa ilaihin nusyuur

Artinya: “Segala puji bagi Allah, yang telah membangunkan kami setelah menidurkan kami, dan kepada-Nya lah kami dibangkitkan.”

Adab Tidur

Mengutip Buku Pintar Doa untuk Anak oleh Abu Ezza, adapun adab yang dapat umat Muslim lakukan saat sebelum tidur dan sesudah bangun tidur. Berikut adabnya:

1. Adab Sebelum Tidur

Berikut ini adalah beberapa adab sebelum tidur:

1. Berwudhu.
2. Membaca ayat kursi, surat Al-Ikhlas, Al-Falaq dan An-Nas.
3. Membereskan tempat tidur dan sprei sebelum berbaring di atasnya.
4. Memakai pakaian yang menutupi anggota tubuh.
5. Tidak tidur tengkurap karena posisi ini dapat membahayakan kesehatan.
6. Menutup pintu, jendela dan mematikan lampu.
7. Berdoa.

2. Adab Setelah Bangun Tidur

Adapun adab setelah bangun tidur sebagai berikut:

1. Bangun pagi sebelum matahari terbit.
2. Berdoa dan berdzikir.
3. Membersihkan diri kemudian berwudhu dan sholat.
4. Tidak membiasakan diri tidur kembali setelah matahari terbit atau menunda mengerjakan sholat.
5. Berkumur dan menggosok gigi setelah bangun tidur.
6. Membuka pintu dan jendela yang tertutup di kamar tidur setelah bangun tidur.
7. Merapihkan tempat tidur.

Demikian doa sebelum tidur dan sesudah bangun tidur beserta adabnya. Semoga bermanfaat!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Keluar Kamar Mandi Sesuai Sunnah dan Adabnya


Jakarta

Doa keluar kamar mandi dapat diamalkan oleh muslim. Bacaan ini termasuk adab yang bisa diterapkan ketika berada di kamar mandi.

Menukil dari Ihya Ulumuddin oleh Imam Al-Ghazali yang diterjemahkan Achmad Sunarto, kamar mandi adalah tempat tinggal iblis dan setan. Karenanya, muslim dianjurkan membaca doa keluar kamar mandi agar dilindungi dari godaan keduanya.

Abu Umamah meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya pada saat iblis turun ke permukaan bumi, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, Engkau telah menurunkan aku ke bumi, dan telah menjadikan aku terkutuk, maka jadikanlah untukku sebuah rumah.’ Allah SWT berfirman, ‘Rumahmu adalah kamar mandi’.” (HR Thabrani)


Sementara itu dalam Fiqih Islam wa Adillatuhu susunan Prof Wahbah Az-Zuhaili terjemahan Abdul Hayyie al-Kattani dkk, dikatakan membaca doa masuk dan keluar kamar mandi termasuk sunnah. Ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan oleh Asy-Syaikhan dengan bunyi,

“Untuk melindungi aurat manusia dari mata-mata jin adalah apabila salah seorang di antara kamu memasuki kamar mandi, maka hendaklah dia membaca, ‘Bismillah,’ karena kamar mandi itu menunggui seseorang dengan penyakit.”

Dalam riwayat lainnya, Nabi Muhammad SAW pernah bersabda bahwa sebelum masuk kamar mandi menjadi pembatas antara jin dan manusia. Dari Ali RA, Nabi SAW bersabda:

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka mask ke WC, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah.'” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Doa Keluar Kamar Mandi Arab, Latin dan Artinya

Berikut bacaan doa keluar kamar mandi yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Sepanjang Hajat oleh Drs Nurdin Hasan MAg.

الْحَمْدُ ِللهِ الَّذِىْ اَذْهَبَ عَنّى اْلاَذَى وَعَافَانِىْ

Arab latin: Alhamdulillahilladzi azhaba ‘annil adzaa wa’aafaanii.

Artinya: “Dengan mengharap ampunan-Mu, segala puji milik Allah yang telah menghilangkan kotoran dari badanku dan yang telah menyejahterakan.”

Adab Keluar Kamar Mandi bagi Muslim

Mengutip dari Buku Pintar 50 Adab Islam oleh Arfiani, berikut beberapa adab keluar kamar mandi yang harus diperhatikan muslim.

1. Membaca Doa Keluar Kamar Mandi

Salah satu adab keluar kamar mandi adalah membaca doa keluar kamar mandi. Lafaznya seperti yang sudah diterangkan di pembahasan sebelumnya.

2. Mendahulukan Kaki Kanan ketika Keluar

Muslim yang hendak keluar kamar mandi hendaknya mendahulukan kaki kanan ketimbang kiri. Ketika masuk, kaki kiri yang didahulukan.

3. Tidak Berlama-lama di Kamar Mandi

Tuntaskan keperluan yang dilakukan di kamar mandi. Jika sudah selesai, muslim bisa langsung keluar kamar mandi dan tidak berlama-lama di dalamnya.

Itulah doa keluar kamar mandi dan adabnya yang bisa diamalkan oleh muslim. Semoga bermanfaat.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Bercermin dan Artinya untuk Pria dan Wanita


Jakarta

Bercermin adalah aktivitas sehari-hari yang sering kita lakukan untuk melihat penampilan. Namun, dalam Islam, bercermin bukan hanya soal penampilan fisik, ada sunnah yang dianjurkan saat bercermin, yaitu membaca doa.

Doa ini mengingatkan kita bahwa segala keindahan dan kebaikan yang kita lihat adalah pemberian Allah SWT. Kita wajib bersyukur akan hal tersebut.

Doa Bercermin Arab, Latin, dan Terjemahannya

Menukil buku 63 Adab Sunnah karya Dr. KH. Rachmat Morado Sugiarto, Lc., M.A. al-Hafizh, doa bercermin yang dapat dibaca adalah:


اللَّهُمَّ أَحْسَنْتَ خَلْقِي فَأَحْسِنْ خُلُقِي

Bacaan latin: Allahumma ahsanta kholqii fa ahsin khuluqii

Artinya: “Ya Allah Engkau telah membaguskan penciptaanku maka baguskanlah akhlakku.”

Sedangkan dalam buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M Quraish Shihab, doa yang dapat dibaca ketika bercermin adalah sebagai berikut:

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي

Bacaan latin: Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.” (HR Ahmad dan at-Tirmidzi)

Makna dan Hikmah Doa Bercermin

Dalam buku Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari karya Mahdy Saeed Reziq Krezem, doa bercermin memiliki makna yang dalam. Saat kita bercermin dan melihat diri kita, kita diingatkan bahwa fisik kita adalah ciptaan Allah SWT. Selain mensyukuri fisik yang telah Allah SWT berikan, doa ini juga mengajarkan kita untuk memperbaiki akhlak. Kecantikan atau ketampanan fisik tidak ada artinya tanpa keindahan akhlak.

Dengan membaca doa bercermin, kita memohon kepada Allah SWT agar tidak hanya memperindah penampilan luar, tetapi juga memperbaiki perilaku dan hati kita. Akhlak yang baik akan memancarkan kecantikan batin, yang jauh lebih berharga di mata Allah SWT.

Adab Bercermin

Menukil buku Living Hadis karya Salim Rosyadi dkk, terdapat beberapa adab bercermin. Hal ini mengajarkan kita untuk bertindak dengan penuh makna, kesadaran, dan sesuai dengan tuntunan agama.

  • Mengingat nikmat yang diberikan oleh Allah SWT.
  • Tidak berlebihan dalam mengagumi keindahan diri sendiri.
  • Tidak mencela kekurangan fisik diri.
  • Bersabar atas kekurangan diri.
  • Bersyukur atas kelebihan yang dimiliki.
  • Tidak terlalu lama berada di depan cermin.
  • Tidak berlebihan dalam bercermin.

Manfaat Membaca Doa Bercermin

Merujuk buku Adab Islam dalam Kehidupan Sehari-hari karya Mahdy Saeed Reziq Krezem, ada beberapa manfaat yang bisa didapatkan ketika kita berdoa saat bercermin. Di antaranya adalah:

1. Mengajarkan Syukur

Doa ini mengingatkan kita untuk selalu bersyukur atas segala pemberian Allah SWT, baik fisik maupun batin.

2. Meningkatkan Akhlak

Dengan berdoa, kita memohon agar Allah SWT memperbaiki akhlak dan sifat-sifat kita. Sehingga dapat menjadi pribadi yang lebih baik.

Doa bercermin menekankan bahwa keindahan fisik adalah anugerah. Namun keindahan akhlak adalah cerminan dari iman yang baik.

Pentingnya Sunnah dalam Kehidupan Sehari-hari

Islam sangat memperhatikan segala aspek kehidupan, termasuk hal-hal kecil seperti bercermin. Setiap aktivitas sehari-hari dapat menjadi ibadah jika disertai dengan niat yang baik dan sesuai dengan ajaran Rasulullah SAW. Membaca doa saat bercermin adalah salah satu cara kita untuk mengikuti sunnah Nabi dan mendekatkan diri kepada Allah SWT.

Dalam buku Sunnah Rasulullah Sehari-hari karya Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih, terdapat sebuah hadits bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Hendaknya kalian berpegang kepada sunnahku dan sunnah para khulafa rasyidin yang mendapat petunjuk, pegang teguhlah dan gigitlah ia dengan gigi geraham.” (HR Abu Dawud dan At-Tirmidzi. Hadits ini dinilai shahih oleh Al-Albani dalam Shahih Al-Jami’)

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com