Tag Archives: al-firdaus

Apa Itu Rebo Wekasan yang Jatuh pada Rabu Terakhir Bulan Safar?


Jakarta

Rebo Wekasan atau Rabu Wekasan menjadi hari yang dipandang keramat bagi sebagian masyarakat Jawa, khususnya Jawa Tengah dan Yogyakarta. Hari tersebut jatuh pada Rabu terakhir bulan Safar.

Keramatnya Rebo Wekasan karena adanya keyakinan sebagian orang bahwa Allah SWT menurunkan bala bencana pada hari tersebut. Hal ini secara khusus dibahas dalam kitab Kanz an-Najah wa al-Surur karya KH Abdul Hamid, seorang ulama asal Makkah (ada yang menyebut Hadramaut) yang pernah singgah di Semarang dan Kudus, Jawa Tengah.

Rebo Wekasan merupakan sebuah tradisi yang dikerjakan pada Rabu terakhir bulan Safar. Menurut sebuah penelitian berjudul Rebo Wekasan Menurut Perspektif KH. Abdul Hamid Dalam Kanz Al-Najah Wa Al-Surur karya Umma Farida yang terbit dalam Jurnal THEOLOGIA Vol 30 No 2 (2019), masyarakat meyakini Allah SWT menurunkan banyak cobaan dan musibah pada Rabu terakhir bulan Safar sehingga mereka melakukan ritual agar terhindar dari bencana tersebut. Mengacu pada pendapat KH Abdul Hamid dalam kitabnya, ritual ini disebut Rebo Wekasan.


KH Abdul Hamid menuturkan Allah SWT menurunkan 320 ribu bencana pada Rabu terakhir bulan Safar. Hari tersebut menjadi hari tersulit dalam setahun sehingga disarankan memperbanyak doa dan amalan. Salah satu doanya adalah doa tolak bala.

KH Abdul Hamid juga menganjurkan mengerjakan salat sunnah mutlak empat rakaat pada Rabu terakhir bulan Safar. Setiap rakaatnya setelah membaca surah Al Fatihah dianjurkan membaca surah Al Kautsar 17 kali, Al Ikhlas 5 kali, Al Falaq 1 kali, dan An Nas 1 kali.

Sementara ulama lain, Syekh Shukur Kanji dalam kitab Khawajah Mughni al-Din dan al-Buni dalam kitab al-Firdaus, menyarankan salat sunnah enam rakaat dengan cara setiap dua rakaat salam. Rakaat pertama membaca Al Fatihah dan Ayat Kursi dan rakaat kedua membaca Al Fatihah dan Al Ikhlas dan membaca doa.

Amalan lain yang dianjurkan pada Rebo Wekasan adalah membaca surah Yasin. Saat sampai pada ayat salamun qaulan min rabb al-rahim (ayat 58), KH Abdul Hamid menganjurkan mengulang bacaannya 313 kali lalu berdoa dengan lafaz berikut:

“Ya Allah, limpahkanlah sholawat dan rahmat atas Sayyidina Muhammad dengan rahmat yang menyelamatkan kami dari semua bahaya dan gangguan dan memenuhi hajat-hajat kami, membersihkan kami dari seluruh dosa, mengangkat kami derajat tertinggi, menyampaikan kami ke tujuan terjauh berupa seluruh kebaikan semasa hidup dan sesudah mati.”

Rebo Wekasan 2025 Jatuh pada Tanggal 20 Agustus

Umat Islam tahun berada pada bulan Safar 1447 H. Berdasarkan Kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Ditjen Bimas Islam Kementerian Agama RI, Rabu terakhir bulan Safar 1447 H atau Rebo Wekasan 2025 jatuh pada 20 Agustus 2025.

(kri/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Amalan Malam 15 Rajab


Jakarta

Malam 15 Rajab termasuk malam istimewa sebagaimana dikatakan Imam al-Ghazali dalam beberapa kitabnya. Berikut sejumlah amalan yang bisa dilakukan untuk menghidupkan malam tersebut.

Bulan ini, umat Islam berada pada Rajab 1446 H. Menurut kalender Hijriah Indonesia 2025 terbitan Kementerian Agama RI, malam 15 Rajab 1446 H dimulai pada Selasa, 14 Januari 2025 setelah maghrib.

Imam al-Ghazali dalam Ihya ‘Ulumuddin memasukkan malam 15 Rajab sebagai malam istimewa yang punya keutamaan. Selain malam ini, ada dua malam lainnya yang istimewa pada bulan Rajab, yakni malam pertama dan malam 27 Rajab.


Menurut Imam al-Ghazali, memperbanyak amal ibadah pada malam yang punya keutamaan, seperti malam 15 Rajab, hukumnya sunnah. Sebab, malam tersebut adalah waktu beramal dan waktu terbaik untuk berniaga dalam perkara agama. Orang yang melalaikan malam itu tidak akan mendapat untung.

Amalan Malam 15 Rajab

Dijelaskan dalam buku Doa & Amalan di Bulan Rajab, Sya’ban & Ramadhan karya Tim Zahra, Imam Ja’far ash-Shadiq meriwayatkan amalan malam ke-13, 14, dan 15 Rajab. Pada malam 15 Rajab, dianjurkan salat 6 rakaat dengan membaca surah Al Fatihah dilanjutkan surah Yasin, Al-Mulk, dan Al-Ikhlas setiap rakaatnya.

Dikatakan, mengerjakan amalan tersebut akan mendapatkan keutamaan-keutamaan bulan Rajab serta diampuni segala dosanya selain syirik.

Pada hari ke-15 Rajab saat matahari tergelincir dianjurkan mandi. Setelah itu menunaikan salat Zuhur dan Ashar dan menyempurnakan rukuk dan sujud.

detikHikmah belum menemukan dalil kuat terkait amalan khusus malam 15 Rajab. Umumnya, amalan-amalan tersebut berasal dari para ulama terdahulu.

Terlepas dari itu, umat Islam bisa mengerjakan amalan seperti salat malam dan memperbanyak dzikir pada malam hari. Menurut sabda Rasulullah SAW, salat malam adalah salat yang paling utama setelah salat wajib.

وَعَنْ أَبِي هُرَيْرَةَ اللهِ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ أَفْضَلُ الصَّلَاةِ بَعْدَ الْفَرِيضَةِ صَلَاةُ اللَّيْلِ. أَخْرَجَهُ مُسْلِمٌ

Artinya: Abu Hurairah RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Salat yang paling utama setelah salat wajib adalah salat malam’.” (HR Muslim)

Hadits tersebut terdapat dalam kitab Bulughul Maram yang disusun Ibnu Hajar al-Asqalani.

Dalam riwayat lain, salat malam sebaiknya dikerjakan per dua rakaat.

وَعَنِ ابْنِ عُمَرَ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ ﷺ صَلَاةُ اللَّيْلِ مَثْنَى مَثْنَى فَإِذَا خَشِيَ أَحَدُكُمُ الصُّبْحَ صَلَّى رَكْعَةً وَاحِدَةً تُوتِرُ لَهُ مَا قَدْ صَلَّى. مُتَّفَقٌ عَلَيْهِ

Artinya: Ibnu Umar RA berkata, “Rasulullah SAW bersabda, ‘Salat malam itu dua rakaat, dua rakaat. Apabila salah seorang di antara kalian khawatir tiba waktu salat Subuh, salatlah meskipun satu rakaat untuk mengganjilkan salat sunnah yang telah dilakukan.” (Muttafaq ‘alaih)

Doa Bulan Rajab

Selain salat malam, umat Islam juga bisa memperbanyak doa di bulan Rajab. Menurut hadits yang diriwayatkan Anas bin Malik RA, Rasulullah SAW membaca doa berikut saat memasuki bulan Rajab:

اللَّهُمَّ بَارِكْ لَنَا فِي رَجَبَ وَشَعْبَانَ وَبَلِّغْنَا رَمَضَانَ

Allahumma baarik lanaa fii rajab wa sya’ban wa ballighna ramadhana

Artinya: “Ya Allah, berkatilah kami dalam bulan Rajab dan Syakban, dan sampaikanlah kami ke bulan Ramadan.” (HR Abu Nu’aim dalam Al-Hilyah, Ad-Dailami dalam Musnad Al-Firdaus, dan Imam an-Nawawi dalam al-Azkar)

Berdoa pada bulan Rajab disebut mustajab. Hal ini diterangkan dalam sebuah hadits yang dipaparkan Imam al-Ghazali dalam Mukasyafatul Qulub.

Diriwayatkan dari Abu Umamah, Rasulullah SAW bersabda, “Ada lima malam di mana doa tidak ditolak, yaitu malam pertama pada bulan Rajab, malam Nisfu Syakban, malam Jumat, dan malam dua hari raya.” (HR Ad-Dailami)

Wallahu a’lam.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com