Tag Archives: al-qahtani

Saudi Sering Dilanda Hujan di Musim Panas, Jemaah Hati-hati


Jakarta

Pusat Meteorologi Nasional (NCM) Arab Saudi memperingatkan curah hujan tinggi dan angin kencang di sejumlah wilayah selama musim panas ini. Makkah dan Madinah turut dilanda hujan dengan intensitas sedang hingga rendah.

Dilansir Saudi Gazette, Juru Bicara NCM Hussein Al-Qahtani mengatakan, tingginya curah hujan hingga hujan deras yang tercatat di kota Jazan memberikan indikator signifikan mengenai realitas kondisi iklim di wilayah-wilayah Kerajaan.

Al-Qahtani memproyeksikan curah hujan tersebut akan terus berlanjut di sejumlah wilayah. Untuk itu, bulan ini bahkan tercatat sebagai salah satu bulan terhujan, terutama di dataran tinggi yang membentang dari Taif hingga Jazan.


Direktorat Umum Pertahanan Sipil memperingatkan warga untuk menghindari lokasi-lokasi berbahaya seperti lembah, wadi, maupun tempat-tempat yang bisa menampung air, termasuk di jalan raya.

Warga sekitar juga diperingatkan agar senantiasa berhati-hati dalam beraktivitas di tengah hujan dan diminta mematuhi instruksi yang diumumkan melalui berbagai outlet media dan situs media sosial resmi dari pihak berwenang.

Dilaporkan Saudi Press Agency (SPA), pada Rabu (28/8/2024), prediksi cuaca di Kerajaan kemarin mencatat hujan badai berintensitas sedang hingga deras disertai angin kencang melanda wilayah Jazan, Asir, Baha, Makkah dan Madinah.

Akun media sosial X kantor berita tentang Masjidil Haram, Haramain Info, turut membagikan suasana hujan di Masjidil Haram kemarin. Dilihat detikHikmah, Kamis (29/8/2024), Ka’bah masih terlihat dikelilingi jemaah umrah. Beberapa ada yang mengenakan payung di sekitar Ka’bah.

Sementara hujan ringan dan sedang turun di beberapa wilayah Hail, Tabuk, dan Najran. Angin kencang yang bisa memicu gangguan jarak pandang juga disebut bertiup di beberapa wilayah Riyadh dan wilayah Timur.

Selain itu, dampak hujan yang terus menerus melanda Kerajaan membuat beberapa daerah di dataran tinggi ditumbuhi tumbuhan hijau. Musim hujan yang lebat di wilayah Al-Baha misalnya, meningkatkan jumlah pertumbuhan tutupan vegetasi dan alam hijau di seluruh dataran dan pegunungannya.

Tips Umrah di Tengah Hujan

Kementerian Haji dan Umrah Arab Saudi mengingatkan jemaah umrah untuk senantiasa berhati-hati dalam beribadah saat hujan melanda Masjidil Haram. Terlebih, Arab Saudi dilanda hujan deras di beberapa wilayah belakangan ini.

Jemaah diminta berhati-hati saat melakukan tawaf di tengah hujan. Untuk mengurangi risiko terpeleset, jemaah juga diimbau melepas kaus kaki.

Para jemaah bisa menggunakan alas kaki anti licin dan menggunakan payung saat berjalan-jalan di sekitar Masjidil Haram.

Khusus bagi jemaah perempuan, jemaah diimbau untuk senantiasa membawa jas hujan sebagai persiapan untuk ibadah umrah di Masjidil Haram. Jika ada masalah kesehatan, jemaah harus diwajibkan untuk menghentikan ibadah tawafnya.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Haji 2025 di Musim Panas Terakhir, Setelahnya Musim Semi-Dingin



Jakarta

Ibadah haji 2025 akan menjadi haji terakhir yang berlangsung pada musim panas hingga datang 17 tahun lagi. Arab Saudi akan masuk musim semi tahun depan.

Hal tersebut diungkapkan Juru Bicara Pusat Meteorologi Nasional Arab Saudi (NCM) Hussein Al-Qahtani.

“Musim haji akan memasuki fase baru perubahan iklim pada tahun 2026. Kita tidak akan menyaksikan haji musim panas sampai setelah 17 tahun,” kata Al-Qahtani setelah puncak musim haji tahun lalu, Juni 2024, dilansir Saudi Gazette.


Al-Qahtani mengatakan 2026 akan menandai dimulainya musim semi selama delapan tahun berturut-turut diikuti musim dingin selama delapan tahun.

“Kita akan mengucapkan selamat tinggal pada haji di musim panas selama 16 tahun,” katanya sambil mencatat suhu rata-rata haji berkisar antara 45 dan 47 derajat Celsius.

Anggota Dewan Syura yang merupakan peneliti perubahan iklim, Dr. Mansour Al Mazroui, juga menegaskan haji 2025 akan menjadi musim haji terakhir yang bertepatan dengan musim panas sebelum akhirnya memasuki musim semi selama delapan tahun dilanjutkan musim dingin selama delapan tahun juga.

“Musim haji datang di musim dingin, dimulai pada tahun Hijriah 1454 dan berlanjut selama 8 tahun, berakhir pada tahun Hijriah 1461. Sedangkan untuk musim gugur, musim haji berlangsung antara tahun 1462 dan 1469,” rincinya.

Saudi Waspadai Suhu Ekstrem Haji 2025

Laporan AFP dikutip Deutsche Welle, Rabu (15/1/2025), Arab Saudi waspadai panas ekstrem pada musim haji 2025. Pada Juni tahun lalu, suhu udara melonjak hingga 51,8 derajat Celsius di Makkah saat 1,8 juta umat Islam menunaikan rukun Islam kelima, haji.

Kementerian Kesehatan Arab Saudi mencatat sebanyak 1.301 jemaah wafat akibat suhu tinggi pada haji 2024, 83 persen di antaranya adalah jemaah haji ilegal. Lonjakan kasus kematian terjadi saat puncak haji.

Sumber AFP dari Pusat Penelitian Medis Internasional Raja Abdullah di Arab Saudi, Abderrezak Bouchama, mengatakan meski pemerintah Arab Saudi belum merinci persiapan haji tahun ini, pihak berwenang pastinya ingin menghindari terulangnya tragedi haji tahun lalu.

“Saya kira yang terutama adalah mengurangi risiko masuknya jemaah haji ilegal,” kata Bouchama, yang bekerja sama dengan pemerintah Saudi selama lebih dari tiga dekade untuk mengurangi kematian akibat cuaca panas.

“Saya rasa, pemerintah sudah belajar dari kesalahan ini, jadi kita harus melihat tindakan apa yang sudah mereka ambil untuk mengatasinya.”

Bouchama menyebut langkah mitigasi lain seperti sensor pendeteksi panas dini.

Peneliti Chatham House Karim Elgendy memperkirakan Arab Saudi akan memperbaiki infrastruktur untuk mitigasi suhu panas selama musim haji 2025.

“Respons pemerintah di masa lalu biasanya difokuskan pada peningkatan infrastruktur dan langkah-langkah pengendalian massa. Berdasarkan pola ini, kami memperkirakan untuk musim haji 2025 pemerintah Saudi akan memperbaiki infrastruktur demi memitigasi suhu panas dan kemungkinan kontrol kapasitas yang lebih ketat,” katanya.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com