Tag Archives: Al-Quran

Doa Dijauhkan dari Orang Zalim, Tercantum dalam Al-Qur’an dan Hadits



Jakarta

Ketika merasa terzalimi, umat muslim bisa membaca doa agar mendapatkan perlindungan Allah SWT. Doa agar dilindungi dari perbuatan zalim bisa dibaca setiap waktu.

Dalam Islam, zalim merupakan perilaku tercela yang harus dihindari oleh setiap muslim. Perbuatan zalim dapat merugikan pelakunya dalam kehidupan dunia ataupun akhirat.

Dalam Al-Qur’an surat Asy-Syura ayat 42, Allah SWT berfirman bahwa perbuatan zalim akan mengundang azab yang pedih.


إِنَّمَا ٱلسَّبِيلُ عَلَى ٱلَّذِينَ يَظْلِمُونَ ٱلنَّاسَ وَيَبْغُونَ فِى ٱلْأَرْضِ بِغَيْرِ ٱلْحَقِّ ۚ أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ عَذَابٌ أَلِيمٌ

Artinya: Sesungguhnya dosa itu atas orang-orang yang berbuat zalim kepada manusia dan melampaui batas di muka bumi tanpa hak. Mereka itu mendapat azab yang pedih.

Dalam kehidupan sehari-hari, terkadang menjumpai orang-orang yang berlaku zalim. Hal ini terkadang tidak bisa dihindari namun sebagai umat muslim bisa membaca doa agar senantiasa dilindungi dan dijauhi dari perbuatan zalim.

Doa Dijauhkan dari Orang Zalim

Mengutip buku Doa Ajaran Ilahi oleh Anis Masykhur, berikut doa yang bisa dibaca saat memohon dijauhkan dan meminta perlindungan dari orang zalim:

1. Surat Al-A’raf Ayat 47

۞ وَإِذَا صُرِفَتْ أَبْصَٰرُهُمْ تِلْقَآءَ أَصْحَٰبِ ٱلنَّارِ قَالُوا۟ رَبَّنَا لَا تَجْعَلْنَا مَعَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Wa iżā ṣurifat abṣāruhum tilqā`a aṣ-ḥābin-nāri qālụ rabbanā lā taj’alnā ma’al-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Dan apabila pandangan mereka dialihkan ke arah penghuni neraka, mereka berkata: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau tempatkan kami bersama-sama orang-orang yang zalim itu”.

2. Surat Al-Mu’minun Ayat 94

رَبِّ فَلَا تَجْعَلْنِى فِى ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Rabbi fa lā taj’alnī fil-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Ya Tuhanku, maka janganlah Engkau jadikan aku berada di antara orang-orang yang zalim”.

3. Surat Al-Qashash Ayat 21

فَخَرَجَ مِنْهَا خَآئِفًا يَتَرَقَّبُ ۖ قَالَ رَبِّ نَجِّنِى مِنَ ٱلْقَوْمِ ٱلظَّٰلِمِينَ

Arab-Latin: Fa kharaja min-hā khā`ifay yataraqqabu qāla rabbi najjinī minal-qaumiẓ-ẓālimīn

Artinya: Maka keluarlah Musa dari kota itu dengan rasa takut menunggu-nunggu dengan khawatir, dia berdoa: “Ya Tuhanku, selamatkanlah aku dari orang-orang yang zalim itu”.

Doa ini dibaca oleh Nabi Musa ketika dikejar oleh Fir’aun, pemimpin yang zalim.

4. Doa Rasulullah SAW

Dalam satu hadits yang diriwayatkan Imam Muslim, Rasulullah SAW berdoa agar dilindungi dari pemimpin yang zalim:

اللَّهُمَّ مَنْ وَلِيَ مِنْ أَمْرِ هَذِهِ أُمَّتِي شَيْئاً فَرَفَقَ بِهِمْ، فَارْفُقْ بِهِ. وَمَنْ شَقَّ عَلَيْهَا فَاشْفُقْ عَلَيْهِ. رواه مسلم

Artinya: “Ya Allah, siapa saja yang memimpin (mengurus) urusan umatku ini, yang kemudian ia menyayangi mereka, maka sayangilah dia. Dan siapa saja yang menyusahkan mereka, maka susahkanlah dia”. (HR. Muslim No 1828)

Jenis Zalim

Mengutip buku Al-Qur’an Hadis Madrasah Tsanawiyah Kelas VII oleh H Aminudin dan Harjan Syuhada, dijelaskan perbuatan zalim terdiri dari beberapa macam.

1. Zalim sebagai kemungkaran

Menurut ajaran Islam, tindakan aniaya (zalim) sebagai perbuatan dosa harus ditinggalkan karena dapat merusak kehidupan pribadi, keluarga, dan masyarakat. Tindakan aniaya digolongkan sebagai perbuatan yang menyesatkan dan menyengsarakan.

Orang-orang musyrik pun oleh Al-Qur’an dianggap melakukan kezaliman karena sesungguhnya segala perbuatan yang bertentangan dengan kebenaran akan membawa kemudaratan.

2. Kezaliman terhadap Allah (syirik)

Syirik merupakan pandangan dan kepercayaan yang mengingkari bahwa Tuhan adalah Maha Esa dan Maha Kuasa. Jika tidak Maha Esa, maka berarti ada lebih dari satu Tuhan atau Tuhan itu lemah. Artinya, Tuhan yang lain tentu berasal dari kalangan makhluk ciptaan Tuhan Yang Maha Esa, termasuk sesama manusia.

Manusia musyrik itu mengangkat dan mengagungkan sesama alam atau sesama manusia melebihi posisi atau derajat yang semestinya sebagai makhluk biasa. Apabila orang memandang bahwa Tuhan tidak kuasa serta memerlukan pembantu-pembantu yang harus disembah, maka hal ini merupakan kezaliman. Perilaku syirik tidak akan diampuni oleh Allah SWT.

3. Kezaliman terhadap diri sendiri

Perilaku dosa sekecil apa pun merupakan kezaliman yang harus ditinggalkan. Walaupun dalam kenyataannya manusia memang tidak mungkin bebas sama sekali dari kesalahan. Sebagaimana ungkapan dari bahasa Arab al-insān mahallul-khata wan-nisyān (manusia adalah tempat keliru dan lupa).

Oleh karena itu, seorang muslim harus selalu beristigfar dan berdoa agar Allah mengampuni segala perbuatan yang dilakukan akibat lupa atau alpa yang menjadi tabiat manusia.

4. Kezaliman terhadap sesama manusia

Kezaliman antar sesama manusia akan berdampak rusaknya seluruh masyarakat. Oleh karena itu, setiap orang berkewajiban mencegah kezaliman di masyarakat.

Seorang yang zalim biasanya senantiasa bersikap kasar, bermusuhan dan suka menyakiti perasaan orang lain karena tabiat buruk yang dimilikinya.

Seorang yang zalim akan suka mengumbar lidah dengan bergunjing, namimah, dan memfitnah. Mereka selalu mengabaikan kepercayaan yang diberikan kepadanya dan menyampaikan pesan kebatilan. Selain itu, mereka mengarahkan untuk mengabaikan nilai-nilai moral sebab dengan cara itu orang zalim mendapatkan kesenangan dan kepuasan.

(dvs/nwk)



Sumber : www.detik.com

5 Pilihan Doa setelah Sholat Fardhu Singkat dan Artinya


Jakarta

Sholat adalah salah satu ibadah yang paling utama dalam agama Islam. Setelah menyelesaikan sholat fardhu, umat muslim dianjurkan untuk membaca doa setelah sholat fardhu sebagai cara untuk mendekatkan diri pada Allah SWT.

Dikutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar karya Neni Nuraeni, doa setelah sholat fardhu memiliki makna yang dalam dalam kehidupan seorang muslim. Bacaan-bacaan ini adalah ungkapan rasa syukur kepada Allah SWT atas kesempatan untuk beribadah dan merupakan cara untuk memohon ampunan serta berkah dalam kehidupan sehari-hari.

Salah satu waktu utama dalam berdoa agar dikabulkan Allah SWT adalah setelah selesai sholat fardhu.Untuk itu, sangat dianjurkan untuk berdoa setelah mengerjakan sholat fardhu agar apa yang diinginkan dikabulkan oleh Allah SWT.


“Rasulullah SAW pernah ditanya, “Doa macam apakah yang paling didengarkan?” Beliau menjawab: “Bagian malam yang akhir dan setelah sholat fardhu.” (HR Tirmidzi)

5 Pilihan Doa setelah Sholat Fardhu Singkat

Masih mengutip dari sumber buku yang sama, bacaan doa setelah sholat fardhu dapat dinukil dari potongan ayat Al-Qur’an. Berikut beberapa doa setelah sholat fardhu singkat.

1. Surah Ali Imran Ayat 193

رَبَّنَا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَكَفِّرْ عَنَّا سَيِّئَاتِنَا وَتَوَفَّنَا مَعَ الْأَبْرَارِ …

Bacaan latin: … Rabbana faghfir lanâ dzunûbana wa kaffir ‘annå sayyiâtinȧ wa tawaffanâ ma’al abrâr

Artinya: “…Ya Tuhan kami, ampunilah dosa-dosa kami, hapuslah segala kesalahan kami, dan wafatkanlah kami bersama orang-orang yang baik.”

2. Surah Ibrahim Ayat 41

رَبَّنَا اغْفِرْ لي وَلِوَالِدَيَّ وَلِلْمُؤْمِنِينَ يَوْمَ يَقُوْمُ الْحِسَابِ

Bacaan latin: Rabbanâghfir li wa liwâlidayya wa lilmu-minîna yauma yaqûmul hisâb

Artinya: “Ya Tuhan kami, ampunilah aku dan kedua ibu bapakku dan semua orang orang mukmin pada hari terjadinya hisâb(perhitungan amal di hari kiamat).”

3. Surah Al Furqan Ayat 74

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِيتَنَا قُرَة أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إمَامًا …

Bacaan latin: … Rabbanâ hab lanâ min azwâjinâ wa dzurriyyâtinâ qurrata a’yunin waj’alnâ lilmuttaqîna imâman

Artinya: “… Ya Tuhan kami, karuniakanlah kepada kami istri-istri kami dan keturunan kami yang menyenangkan kami, dan jadikanlah kami sebagai imam bagi orang-orang yang bertakwa.”

4. Surah Al Furqan Ayat 65-66

(65) رَبَّنَا اصْرِفْ عَنَّا عَذَابَ جَهَنَّمَ إِنَّ عَذَابَهَا كَانَ غَرَامًا …
(66) إِنَّهَا سَاءَتْ مُسْتَقَرَا وَمُقَامًا

Bacaan latin: … Rabbanashrif ‘annâ ‘adzâba jahannama inna ‘adzâbaha kâna gharâman innahâ sâat mustaqarran wamuqâman

Artinya: “… Ya Tuhan kami, jauhkanlah siksa neraka jahannam dari kami, sesungguhnya siksaannya itu kebinasaan yang kekal. Sesungguhnya jahannam itu seburuk-buruk menetap dan tempat kediaman.”

5. Surah Al Ahqaf Ayat 15

رب أوزعني أن أشكر نعمتك التي العَمْتَ عَلى وَعَلى وَالِدَيَّ وَأَنْ أَعْمَلَ صَالِحًا تَرْضَهُ وَأَصْلِحْ لِي فِي ذُرِّيَّتِي إِنِّي تُبْتُ إِلَيْكَ وَانّي مِنَ المُسْلِمِينَ …

Bacaan latin: ,,, Rabbi auzi’ni an asykura ni’matakal lati an’amta ‘alayya wa’ala wâlidayya wa an a’mala shâlihan tardhâhu wa ashlih li fi dzurriyyatî inni tubtu ilaika wainni minal muslimin.

Artinya: “… Ya Tuhanku berilah aku petunjuk supaya tetap mensyukuri nikmat-Mu yang Engkau anugerahkan kepadaku dan kepada ibu-bapakku, dan supaya aku dapat berbuat amal saleh yang Engkau ridhai. Berilah kebaikan kepadaku dengan (memberi kebaikan) kepada anak cucuku. Sesungguhnya aku bertobat kepada-Mu dan sesungguhnya aku termasuk orang-orang yang berserah diri.”

Bacaan doa setelah sholat fardhu adalah salah satu cara yang baik untuk memperkuat keimanan kepada Allah SWT dan mengingat pentingnya rasa syukur dalam kehidupan sehari-hari sebagai wujud ketaatan dan pengabdian kepada Allah SWT.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

7 Surat untuk Orang Meninggal Selain Yasin


Jakarta

Surat untuk orang meninggal selain Yasin ada banyak macamnya. Mulai dari Al-Fatihah hingga Al-Ahzab bisa digunakan untuk mentahlilkan seseorang.

Diambil dari buku Ayah Ibu Kubangunkan Surga Untukmu: Amalan-Amalan Dahsyat untuk Orangtua yang Sudah Meninggal karya Muhammad Abdul Hadi, memulai sebuah tahlil untuk orang yang sudah meninggal bisa dengan membaca pengantar Al-Fatihah atau tawassul.

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَآلِهِ وَصَحْبِهِ شَيْءٌ لِلهِ لَهُمُ الْفَاتِحَةُ


Kemudian, hendaknya melanjutkan dengan membaca surat-surat yang lainnya. Surat untuk orang meninggal selain Yasin adalah Al-Fatihah, Al-Ikhlas, An-Nas, Al-Falaq, Al-Baqarah, Hud, dan Al-Ahzab. Berikut bacaannya.

1. Al-Fatihah

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Bismillāhir-raḥmānir-raḥīm(i).

Artinya: Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ

Al-ḥamdu lillāhi rabbil-‘ālamīn(a).

Artinya: Segala puji bagi Allah, Tuhan) semesta alam

الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ

Ar-raḥmānir-raḥīm(i).

Artinya: Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang,

مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ

Māliki yaumid-dīn(i).

Artinya: Pemilik hari Pembalasan)

اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ

Iyyāka na’budu wa iyyāka nasta’īn(u),

Artinya: Hanya kepada Engkaulah kami menyembah dan hanya kepada Engkaulah kami memohon pertolongan.

اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ

Ihdinaṣ-ṣirāṭal-mustaqīm(a).

Artinya: Bimbinglah kami ke jalan yang lurus,)

صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ࣖ

Ṣirāṭal-lażīna an’amta ‘alaihim, gairil-magḍūbi ‘alaihim wa laḍ-ḍāllīn(a).

Artinya: (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan (jalan) mereka yang dimurkai dan bukan (pula jalan) orang-orang yang sesat.

2. Al-Ikhlas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ

Qul huwallāhu aḥad(un).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa.

اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ

Allāhuṣ-ṣamad(u).

Artinya: Allah tempat meminta segala sesuatu.

لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ

Lam yalid wa lam yūlad.

Artinya: Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan

وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ

Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

3. Al-Falaq

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ

Qul a’ūżu birabbil-falaq(i).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh)

مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ

Min syarri mā khalaq(a).

Artinya: dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan,

وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ

Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a).

Artinya: dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ

Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i).

Artinya: dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),

وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ

Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

Artinya: dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

4. An-Nas

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ

Qul a’ūżu birabbin-nās(i).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia,

مَلِكِ النَّاسِۙ

Malikin-nās(i).

Artinya: raja manusia,

اِلٰهِ النَّاسِۙ

Ilāhin-nās(i).

Artinya: sembahan manusia

مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ

Min syarril-waswāsil-khannās(i).

Artinya: dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi

الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ

Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i).

Artinya: yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia,

مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ

Minal jinnati wan-nās(i).

Artinya: dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Al-Baqarah Ayat 255 (Ayat Kursi)

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ

Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.

6. Hud Ayat 7

وَهُوَ الَّذِيْ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ فِيْ سِتَّةِ اَيَّامٍ وَّكَانَ عَرْشُهٗ عَلَى الْمَاۤءِ لِيَبْلُوَكُمْ اَيُّكُمْ اَحْسَنُ عَمَلًا ۗوَلَىِٕنْ قُلْتَ اِنَّكُمْ مَّبْعُوْثُوْنَ مِنْۢ بَعْدِ الْمَوْتِ لَيَقُوْلَنَّ الَّذِيْنَ كَفَرُوْٓا اِنْ هٰذَٓا اِلَّا سِحْرٌ مُّبِيْنٌ

Wa huwal-lażī khalaqas-samāwāti wal-arḍa fī sittati ayyāmiw wa kāna ‘arsyuhū ‘alal-mā’i liyabluwakum ayyukum aḥsanu ‘amalā(n), wa la’in qulta innakum mab’ūṡūna mim ba’dil-mauti layaqūlannal-lażīna kafarū in hāżā illā siḥrum mubīn(un).

Artinya: Dialah yang telah menciptakan langit dan bumi dalam enam masa serta (sebelum itu) ʻArasy-Nya di atas air. (Penciptaan itu dilakukan) untuk menguji kamu, siapakah di antara kamu yang lebih baik amalnya. Sungguh, jika engkau (Nabi Muhammad) berkata, “Sesungguhnya kamu akan dibangkitkan setelah mati,” niscaya orang-orang kafir akan berkata, “Ini (Al-Qur’an) tidak lain kecuali sihir yang nyata.”

7. Al-Ahzab Ayat 33

وَقَرْنَ فِيْ بُيُوْتِكُنَّ وَلَا تَبَرَّجْنَ تَبَرُّجَ الْجَاهِلِيَّةِ الْاُوْلٰى وَاَقِمْنَ الصَّلٰوةَ وَاٰتِيْنَ الزَّكٰوةَ وَاَطِعْنَ اللّٰهَ وَرَسُوْلَهٗ ۗاِنَّمَا يُرِيْدُ اللّٰهُ لِيُذْهِبَ عَنْكُمُ الرِّجْسَ اَهْلَ الْبَيْتِ وَيُطَهِّرَكُمْ تَطْهِيْرًاۚ

Wa qarna fī buyūtikunna wa lā tabarrajna tabarrujal-jāhiliyyatil-ūlā wa aqimnaṣ-ṣalāta wa ātīnaz-zakāta wa aṭi’nallāha wa rasūlah(ū), innamā yurīdullāhu liyużhiba ‘ankumur-rijsa ahlal-baiti wa yuṭahhirakum taṭhīrā(n).

Artinya: Tetaplah (tinggal) di rumah-rumahmu dan janganlah berhias (dan bertingkah laku) seperti orang-orang jahiliah dahulu. Tegakkanlah salat, tunaikanlah zakat, serta taatilah Allah dan Rasul-Nya. Sesungguhnya Allah hanya hendak menghilangkan dosa darimu, wahai ahlulbait dan membersihkan kamu sebersih-bersihnya.

Bacaan surat untuk orang meninggal selain Yasin tersebut juga diambil dari buku Majmu’ Syarif yang disusun oleh Tim Turos Pustaka. detikers juga bisa membaca surat tersebut melalui Al-Qur’an digital detikHikmah.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Arab, Latin, Terjemahan, serta Keutamaannya


Jakarta

Surat Yasin adalah surat ke-36 dalam Al-Qur’an yang terdiri dari 83 ayat dan termasuk golongan surat Makiyyah. Menurut buku Kedahsyatan Membaca Al-Qur’an karya Amirulloh Syarbini & Sumantri Jamhari, surat Yasin banyak menerangkan tentang aqidah, keimanan, dan kehidupan akhirat.

Umat muslim di Indonesia seringkali membaca Yasin Fadilah pada malam Jumat. Menurut situs NU Online, Yasin Fadhilah merupakan bacaan Surah Yasin yang beberapa ayatnya diulang-ulang dan diselipi doa selain ayat Al-Qur’an. Hal tersebut ternyata pernah dilakukan oleh Rasulullah SAW seperti yang terdapat dalam hadist berikut.

عن حُذَيْفَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلّم كَانَ إِذَا مَرَّ بِآيَةِ خَوْفٍ تَعَوَّذَ وَإِذَا مَرَّ بِآيَةِ رَحْمَةٍ سَأَلَ


“Rasulullah jika membaca ayat tentang siksa maka beliau minta perlindungan kepada Allah, jika Rasulullah membaca ayat tentang rahmat maka beliau memintanya kepada Allah.” (HR Ahmad No 24012 dan Ibnu Khuzaimah No 684).

Selain itu, ada pula sebuah hadits yang menjelaskan mengenai membaca ayat Al-Qur’an yang diselipi bacaan doa. Hadis tersebut berbunyi:

عن أَبِي هَرَيْرَةَ أَنَّ النَّبِيَّ صلّى الله عليه وسلّم كَانَ إِذَا قَرَأَ أَلَيْسَ ذَلِكَ بِقَادِرٍ عَلَى أَن يُحْيِيَ الْمَوْتَى قَالَ بَلَى وَإِذَا قَرَأَ أَلَيْسَ اللهُ بِأَحْكَمِ الْحَاكِمِيْنَ قَالَ بَلَى (رواه الحاكم رقم ٢٨٨٣ وقال هذا حديث صحيحاإسناد ولم يخرجاه تعليق الذهبي قي التلخيص : صحيح. وكذا أبو داود والترمذى وابن السنى فى عمل يوم وليلة والبيهقى عن أبي هريرة

“Jika Rasulullah membaca akhir Surat al-Qiyamat (ayat 40), Rasulullah menjawab: Balaa (Ya, Allah Maha Kuasa). Dan ketika beliau membaca akhir Surat at-Tiin, maka Rasulullah menjawab: Balaa, (dalam riwayat lain: wa ana ‘ala dzalika min asy-syaahidiin) (Ya, saya bersaksi)” (HR Al-Hakim No 3882, ia menilainya sahih dan disetujui oleh adz-Dzahabi. Hadis yang sama juga diriwayatkan oleh Abu Dawud, Turmudzi, Ibnu Sunni, dan al-Baihaqi)

Forum Bahtsul Masail yang diadakan Majelis Musyawarah Pondok Pesantren di seluruh Karesidenan Kediri pada Oktober 1991 dan Bahtsul Masail Pesantren Mambaul Hikam Blitar Jawa Timur menetapkan, hukum membaca Yasin Fadilah adalah sunah. Penetapan ini mempertimbangkan tujuan utama membaca Yasin Fadilah adalah berzikir.

Tentunya, seorang muslim jangan hanya membaca Yasin Fadilah sebagai amalan sehari-hari. Seorang muslim bisa membaca surat lain dalam Al-Qur’an, sholat sunah, dan amalan lain yang tidak hanya memperkuat hubungan dengan Allah SWT namun juga lingkungan sekitar.

Bacaan Yasin Fadilah Arab, Latin, dan Terjemahannya

Sayyid Muhammad Haqqi An-Nazili dalam kitabnya Khozinatul Asror, yang dikutip dari sebagian ulama, telah mengajarkan tata cara membaca Yasin Fadhilah, yaitu sebagai berikut.

1. Ayat pertama dibaca 7 kali

يٰسٓ

(Yasin.)

2. Bagian dari ayat 38 dibaca sebanyak 14 kali

وَالشَّمۡسُ تَجۡرِىۡ لِمُسۡتَقَرٍّ لَّهَا ؕ ذٰلِكَ تَقۡدِيۡرُ الۡعَزِيۡزِ الۡعَلِيۡمِؕ‏

(Wasysyamsyu tajrii limustaqorrillahaa dzaalika tqdiirul aziizil aliim.)

Artinya: “Dan matahari berjalan di tempat peredarannya. Demikianlah ketetapan (Allah) Yang Maha Perkasa, Maha Mengetahui.”

Pada ayat tersebut, bacaan ‘Dzaalikal taqidiirul ‘aziizil ‘aliim’ diulang sebanyak 14 kali.

3. Ayat 58 dibaca sebanyak 16 kali

سَلٰمٌ قَوۡلًا مِّنۡ رَّبٍّ رَّحِيۡمٍ

(Salaamung qoulamminrrabbirrakhiim.)

Artinya: “(Kepada mereka dikatakan), “Salam,” sebagai ucapan selamat dari Tuhan Yang Maha Penyayang.”

Setelah dibaca sebanyak 16 kali, biasanya dilanjut dengan membaca doa berikut: “Ya Allah selamatkan kami dari ujian di dunia dan di akhirat.” Setelah itu, dilanjutkan dengan membaca ayat ke 59 dan seterusnya.

4. Ayat 81 dibaca 4 kali

اَوَلَيۡسَ الَّذِىۡ خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالۡاَرۡضَ بِقٰدِرٍ عَلٰٓى اَنۡ يَّخۡلُقَ مِثۡلَهُمۡؔؕ بَلٰی وَهُوَ الۡخَـلّٰقُ الۡعَلِيۡمُ

(Awalaisalladzi khalaqassamawati wal ardho biqodirin ‘ala ayyakhluqo mitslahum balaa wahuwal kholakul’alim.)

Artinya: “Dan bukankah (Allah) yang menciptakan langit dan bumi, mampu menciptakan kembali yang serupa itu (jasad mereka yang sudah hancur itu)? Benar, dan Dia Maha Pencipta, Maha Mengetahui.”

Sebagai informasi, bacaan Yasin Fadilah memiliki beberapa versi yang sama-sama mengharapkan sesuatu pada Allah SWT. Setiap muslim tentu bisa membacanya dengan ikhlas dan ridho.

Keutamaan Membaca Surat Yasin

Setiap surat dalam Al-Qur’an memiliki manfaat dan keutamaannya masing-masing. Dikutip dari situs NU Ponorogo, berikut ini manfaat dan keutamaan membaca Surah Yasin.

1. Dimudahkannya Segala Urusan oleh Allah

Sebagian ulama mengatakan bahwa ketika Surah Yasin dibaca dalam suatu urusan yang sulit, maka Allah akan mempermudah urusan tersebut. Hal ini dijelaskan oleh Ibnu Katsir dalam tafsirnya sebagai berikut:

وَلِهَذَا قَالَ بَعْضُ الْعُلَمَاءِ: مِنْ خَصَائِصِ هَذِهِ السُّورَةِ: أَنَّهَا لَا تُقْرَأُ عِنْدَ أَمْرٍ عَسِيرٍ إِلَّا يَسَّرَهُ اللَّهُ. وَكَأَنَّ قِرَاءَتَهَا عِنْدَ الْمَيِّتِ لِتُنْزِلَ الرَّحْمَةَ وَالْبَرَكَةَ، وَلِيَسْهُلَ عَلَيْهِ خُرُوجُ الرُّوحِ، وَاللَّهُ أَعْلَمُ.

Sebagian ulama berkata: “Di antara keistimewaan surat ini (surat Yasin), sesungguhnya tidaklah surat Yasin dibacakan pada suatu perkara suit, melainkan Allah Swt memudahkannya. Seakan-akan dibacakannya surat Yasin di sisi mayat agar turun rahmat dan berkah dan memudahkan baginya keluarnya ruh.”

2. Dikabulkannya Hajat Pembacanya

Manfaat membaca Surat Yasin berikutnya adalah dikabulkan hajatnya oleh Allah sebagaimana yang tertera dalam hadits yang diriwayatkan Abu Daud berikut:

من قرأ سورة يس والصافات ليلة الجمعة أعطاه الله سؤله

Artinya: “Barangsiapa membaca surat Yasin dan al-Shaffat di malam Jumat, Allah mengabulkan permintaannya.” (HR Abu Daud dari al-Habr)

3. Mendapat Pahala 10 kali Membaca Al-Qur’an

Dalam sebuah riwayat, diterangkan bahwa orang yang membaca surah Yasin akan mendapat pahala setara dengan sepuluh kali membaca Al-Qur’an.

، عَنْ أَنَسٍ قَالَ: قَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ: “إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ قَلْبًا، وَقَلْبُ الْقُرْآنِ يس. وَمَنْ قَرَأَ يس كَتَبَ اللَّهُ لَهُ بقراءَتِهَا قِرَاءَةَ الْقُرْآنِ عَشْرَ مَرَّاتٍ

Artinya: “Dari Anas RA, ia mengatakan bahwa Rasulullah SAW pernah bersabda, “Sesungguhnya segala sesuatu itu mempunyai kalbu (inti) dan kalbu Al-Qur’an adalah surat Yasin. Barangsiapa membaca surat Yasin, maka Allah mencatat baginya karena bacaan surat Yasin itu pahala membaca Al-Qur’an sepuluh kali.”

Jika sempat, jangan lupa membaca Yasin Fadilah di hari-hari kamu ya detikers.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

5 Doa agar Cepat Menghafal, Bantu Kuatkan Ingatan


Jakarta

Doa agar cepat menghafal biasanya dikaitkan dengan doa-doa untuk belajar, menguatkan pikiran, serta perlindungan dari sifat lupa.

Kegiatan menghafal biasanya dilakukan ketika seseorang hendak menghafal Al-Qur’an, menghafal buku pelajaran, atau menghafal apapun. Kegiatan ini membutuhkan ingatan yang kuat, memori yang panjang, dan terhindar dari sifat lupa.

Oleh karena itu, detikHikmah sudah rangkumkan beberapa doa dari beberapa sumber yang bisa diamalkan untuk membantu cepat menghafal dan belajar.


Doa agar Cepat Menghafal Al-Qur’an

Dinukil dari buku Metode Cepat Menghafal Juz ‘Amma karya Ahmad Zainal Abidin, Rasulullah SAW pernah berkata kepada Ali bin Abi Thalib RA, beliau bersabda,

“Aku akan mengajarkan sebuah doa yang membuat dirimu tidak akan melupakan ayat-ayat Al-Qur’an.”

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِتَرْكِ مَعَاصِيْكَ أَبَدًا مَا أَبْقَيْتَنِي. وَارْحَمْنِي مِنْ أَنْ أَتَكَلَّفَ مَا لَا يَعْنِيْنِي. وَارْزُقْنِي حُسْنَ النَّظْرِ فِيْمَا يُرْضِيْكَ عَنِّي. اللَّهُمَّ بَدِيعَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ وَالْعِزَّةِ لَا تَرَامُ أَسْتَلْكَ يَا اللَّهُ يَا رَحْمَنُ بِجَلَالِكَ وَنُوْرِ وَجْهِكَ أَنْ تَلْزِمَ قَلْبِي حِفْظُ كِتَابَكَ كَمَا عَلَّمْتَنِي. وَارْزُقْنِي أَنْ أَتْلُوْهُ عَلَى النَّحْوِ الَّذِي يُرْضِيْكَ عَنِّي، اللَّهُمَّ نَوْرُ بِكِتَابِكَ بَصَرِي وَاشْرَحْ بِهِ صَدْرِي وَفَرَّحْ بِهِ قَلْبِي وَأَطْلِقْ بِهِ لِسَانِي. وَاسْتَعْمِلْ بِهِ بَدَنِي. وَقَوْنِي عَلَى ذَلِكَ. وَأَعِنِّي عَلَيْهِ إِنَّهُ لَا مُعِيْنُ عَلَيْهِ إِلَّا أَنْتَ. لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab-latin: Allaahummar hamnii bitarkil ma’aashii abadan maa abqaitanii, warhamnii min an atakallafa maa laa ya’nii nii. Warzuqnii husnan nazhri fii maa yurdhiika ‘annii. Allaahumma badii’as samaawaati wal ardha dzal jalaali wal ik-raami, wal ‘izzati laa taraam, as aluka ya allah ya rahmaan bi jalaalika wa nuuri wajhika an talzima qalbi hifzha kitaabaka kama ‘allamtanii, warzuqnii an atluuhu ‘alan nahwil ladzii yurdhiika ‘annii.

Allaahumma nawwir bikitaabika basharii, wasyrah bihii shadrii, wa farrih bihii qalbii, wa athliq bihii lisaanii. Wasta’mil bihii badani. Wa qawwinii ‘alaa dzaalika. Wa a’innii ‘alaihi innahuu laa ma’iinun ‘alaihi illaa anta. Laa ilaaha illaa anta.

Terjemahan: Ya Allah rahmati untuk (dapat) meninggalkan maksiat kepada-Mu selamanya, selagi Engkau masih memberi kesempatan kepadaku. Kasihani diriku dari hal yang tak sanggup aku pikul. Karuniailah aku iktikad baik dan ketertarikan kepada hal yang Engkau sukai. Teguhkan hatiku untuk menghafal kitab-Mu, sebagaimana Engkau ajarkan kepadaku. Karuniailah aku untuk (dapat) membacanya sesuai yang Engkau sukai. Ya Allah dengan kitab-Mu terangilah penglihatanku, lapangkanlah dadaku, bahagiakan diriku, bebaskan (belenggu) lidahku, terapkanlah kepada badanku, kokohkanlah dirik atasnya dan bantulah diriku untuk hal tersebut. Sesungguhnya, tiada penolong untuk hal tersebut, kecuali Engkau. Tiada Tuhan selain Engkau.”

Doa agar Tidak Mudah Lupa

اللَّهُمَّ إِنَّكَ تَعْلَمُ سِرِى وَعَلَانِيَتِي فَاقْبِلْ مَعْذِرَنِي وَتَعْلَمُ حَاجَتِي فَاعْطِنِي لِسُؤَالِي وَتَعْلَمُ مَا فِي نَفْسِي فَاغْفِرْ لِي ذَنْبِي يَا مَنْ يَعْلَمُ خَابِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُوْرُ. وَاللَّهُ يَقْضِى بِالْحَقِّ وَالَّذِينَ يَدْعُوْنَ مِنْ دُوْنِهِ لَا يَقْضُوْنَ بِشَيْءٍ إِنَّ اللَّهَ هُوَ السَّمِيعُ الْبَصِيرُ.

Arab-latin: Allaahumma innaka ta’lamu sirrii wa ‘alaaniyatii faqbil ma’dziratii wa ta’lamu haajatii fa’thinii lisu- aalii wa ta’lamu maa fii nafsii faghfirlii dzanbii yaa man ya’lamu khaa-inatal a’yuni wa maa tukhfish shuduur. Wallaahu yaqdhii bil haqqi walladziina yad’uuna min duunihi laa yaqdhuuna bisyai-in innallaaha huwas samii’ul bashiir.

Doa agar Kuat Hafalannya

Diambil dari buku Amalan Mujarab Pencerdas Otak karya Ipnu Rinto Noegroho

اللهمّ اجْعَلْ نَفْسِي مُطْمَيِنَةً تُؤْمِنُ بِلِقَابِكَ وَتَقْنَعُ بِعَطابِكَ وَتَرْضَى بِقَضَابِكَ

Arab-latin: allahummajal nafsi muthmainnatan tu’minu biliqa-ika wa taqna’u biatha-ika wa tardha biqadha-ika

Terjemahan: “Ya Allah, jadikanlah jiwaku tenang, mengimani perjumpaan dengan-Mu, merasa cukup dengan pemberian-Mu, dan ridha dengan ketentuan-Mu.”

Doa Mencegah Lupa

رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْراً كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لاَ طَاقَةَ لَنَا بِهِ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلاَنَا فَانصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الكافرين

Arab-latin: Rabbana wa la tahmil ‘alaina isrann kama hamaltahu ‘alallažina min qablina, rabbana wa la tuhammilna ma la taqata lana bih, wa’fu ‘anna, wagfir lana, warhamna, anta maulana fansurna ‘alal-qaumil-kafirin

Terjemahan: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau kami tersalah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Berilah kami maaf; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.”

Doa Dimudahkan Menyerap Ilmu

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ عِلماً نافعاً، وَرِزْقاً طيباً، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Arab-latin: Allahumma inni as-aluka ilman naafi’an, wa rizqan tayyiban, wa ‘amalan mutaqabbalan

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rezeki yang baik dan amal yang diterima.” (HR. Ahmad, Ibnu Majah dan Ibnu As-Sunni).

Itulah beberapa doa yang dapat dipanjatkan umat muslim agar otak dapat mengingat dan lebih mudah menghafal.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa Setelah Baca Al Fatihah Lengkap dengan Artinya



Jakarta

Selepas membaca surah Al Fatihah, seorang muslim dianjurkan untuk membaca sebuah doa.

Surah Al Fatihah adalah surah pertama dalam kitab suci Al-Qur’an. Disebut Al-Fatihah artinya pembukaan kitab secara tertulis dan dengan surah ini dibuka bacaan dalam salat.

Sebagaimana disebutkan dalam buku Tafsir Ibnu Katsir karya Ibnu Katsir, Ibnu Abbas, Qatadah, dan Abu Al-‘Aliyah menyebutkan bahwa surah Al Fatihah diturunkan ketika Rasulullah SAW masih menetap di Makkah. Sehingga surah ini digolongkan sebagai surah Makkiyah.


Surah Al Fatihah terdiri dari tujuh ayat, 25 kata, dan 113 huruf. Al Bukhari mengatakan surah ini disebut sebagai Ummul Kitab, yang berarti permulaan Al-Qur’an dan permulaan salat.

Selain itu, Al Fatihah juga disebut Ar-Ruqyah. Berdasarkan hadits Abu Sa’id, yaitu ketika meruqyah seseorang yang terkena sengatan, maka Rasulullah SAW bersabda, “Dari mana engkau tahu bahwa Al Fatihah itu adalah ruqyah.”

Terpisah, buku Kamus Doa yang ditulis oleh Luqman Junaedi menjelaskan bahwa kejadian itu adalah saat seorang sahabat melaporkan dirinya kepada Rasulullah SAW saat ia berhasil menyembuhkan seorang pemimpin kabilah dari sengatan kalajengking dengan membaca Al Fatihah.

Sementara itu, Imam Al Ghazali mengatakan bahwa orang yang membaca surah Al Fatihah sebanyak 100 kali, maka ia akan memperoleh segala sesuatu yang diinginkan dengan segera. Muslim tersebut juga akan terlindung dari segala perkara yang ditakuti dan terpelihara dari kezaliman.

Setelah membaca surat Al-Fatihah, muslim disunnahkan untuk membaca sebuah doa.

Doa Setelah Baca Al Fatihah Beserta Artinya

Masih diambil dari sumber yang sama, doa setelah membaca surah Al Fatihah adalah sebagaimana berikut.

الْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ، حَمْدًا يَفُوقُ كُلَّ حَمْدِ الْحَامِدِينَ. حَمْدًا يَكُوْنُ رِضًا وَمَرْضِيًّا عِنْدَ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ . الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ الَّذِي دَحَى الْأَرْضَ وَالْأَقَالِيمَ، وَاخْتَصَّ مُوْسَى الْكَلِيْمَ، وَأَحْيَ الْعِظَامَ وَهِيَ رَمِيمٌ، وَسَمَّى نَفْسَهُ الرَّحْمنِ الرَّحِيْمِ، فَهُمَا إِسْمَانِ جَلِيْلَانِ فِيْهِمَا شِفَاءٌ لِكُلِّ سَقِيْمٍ. مَالِكِ يَوْمِ الدِّيْنِ الَّذِي لَيْسَ لَهُ مُنَازِعٌ فِي الْمُلْكِ وَلَا شَرِيكٌ وَلَا قَرِيْنٌ وَلَا وَزِيرٌ وَلا وَلَا مُشِيْرٌ وَلَا مُعِيْنٌ، بَلْ كَانَ قَبْلَ الْعَوَالِمِ أَجْمَعِيْنَ. أَنْتَ الْمُحِيْطُ بِجَمِيعِ السَّلَاطِيْنِ وَالشَّيَاطِيْنِ، وَعَوْنِيْ عَلَى الْأَبْعَدِينَ وَالْأَقْرَبِيْنَ، وَوَجْهِي عَلَى الْأَجْنَاسِ الْمُخْتَلَفَةِ.

وَإِيَّاكَ نَعْبُدُ بِالْإِقْرَارِ، وَنَعْتَرِفُ بِالتَّقْصِيْرِ ، وَنَسْتَغْفِرُكَ مِنَ الذُّنُوْبِ وَنَتُوْبُ إِلَيْكَ. وَنَشْهَدُ أَنْْ لٓا إِلَهَ إِلَا أَنْتَ وَحْدَكَ لَا شَرِيكَ لَكَ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُوْلُكَ، صَلَّى اللّٰهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ. وَإِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُ عَلَى كُلِّ حَاجَةٍ مِنْ حَوَائِجِ الدُّنْيَا وَالدِّينِ. يَاهَادِيَ الْمُضَلِّيْنَ، لَا هَادِيَ غَيْرَكَ.

اهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيمَ صِرَاطَ الَّذِيْنَ أَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ غَيْرِ الْمَغْضُوبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّالِّينَ. اَللَّهُمَّ يَا مَالِكَ رِقَابِ الْغَوَالِمِ كُلَّهَا، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. رَبِّ نَجِّنِي مِنَ الْغَمِّ يَامُنْجِيَ الْمُؤْمِنِيْنَ. فَرْجِ الْكُرَبِ عَنِّي يَا مُفَرِّجَ الْمَكْرُوبِيْنَ. يَا رَبِّ يَا غِيَاثَ الْكُرَبِ عَنِّي، يَا مُفَرِّجَ الْمَكْرُونِينَ، يَارَبِّ يَاغِيَاثَ الْمُسْتَغِيثِيْنَ، إِكْفِنِي وَنَجِّنِي مِمَّا أَخَافُ، وَأَحْذَرُ، وَسَخَّرْ لِي مَنْ أَحْوَجْتَنِيْ إِلَيْهِ، يَا مُعَيْتُ أَعْتَنِيْ.

وَذَا النُّوْن إِذْ ذَهَبَ مُغَاضِبًا فَظَنَّ أَنْ لَنْ نَقْدِرَ عَلَيْهِ فَنَادَى فِي الظُّلُمَاتِ أَنْ لا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِيْنَ. فَاسْتَجَابَ لَهُ وَنَجَّيْنَاهُ منَ الْغَمِّ وَكَذَلِكَ نُنْجِي الْمُؤْمِنِيْنَ.

وَصَلَى اللَّهُ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى أَلِهِ الطَّاهِرِينَ وَأَصْحَابِهِ أَجْمَعِيْنَ، وَالْحَمْدُ للهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

Terjemahan: Segala puji bagi Allah, Tuhan penguasa alam semesta, pujian yang mengungguli setiap pujian orang-orang yang memuji, pujian yang diridai oleh Tuhan penguasa alam semesta. Maha Pengasih lagi Maha Penyayang yang menghamparkan bumi beserta seluruh penjurunya. Mengkhususkan Musa sebagai nabi yang diajak bicara secara langsung. Menghidupkan tulang-belulang yang sudah hancur. Menyebut diri-Nya sebagai Tuhan Yang Maha Pengasih lagi Maha Pemurah, sebuah nama agung yang mengandung obat bagi segala macam penyakit.

Penguasa hari Pembalasan yang tak ada penentang, sekutu, teman, menteri, penasihat, atau penolong. Bahkan, Dia telah ada sebelum alam semesta ada. Engkaulah yang menguasai semua penguasa dan setan. Engkaulah penolongku terhadap musuh yang jauh dan yang dekat. Dan Engkaulah wajahku dalam menghadapi berbagai jenis manusia.

Kepada-Mu aku menyembah dengan penuh pengakuan. Mengakui kekurangan, memohon ampun atas semua dosa, dan bertobat kepada-Mu. Kami bersaksi tiada tuhan selain Engkau Yang Maha Esa lagi tidak memiliki sekutu dan Muhammad Saw. adalah hamba sekaligus utusan-Mu. Kepada-Mu kami memohon pertolongan atas setiap kebutuhan dunia dan agama. Wahai Zat yang memberikan petunjuk bagi orang-orang yang sesat, tak ada pemberi petunjuk selain diri-Mu.

Tunjukilah kami jalan yang lurus. Jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat, bukan jalan orang-orang yang Engkau murkai, dan bukan pula jalan orang-orang yang sesat. Ya Allah, penguasa seluruh alam, tiada tuhan selain Engkau, Mahasuci Engkau, sungguh, kami termasuk orang-orang yang zalim. Ya Allah, hindarkan aku dari kesedihan, wahai Zat yang menyelamatkan kaum Mukminin. Hilangkan kesusahanku, wahai Zat yang menghilangkan kesusahan orang-orang yang susah. Ya Allah, Tuhan yang menghilangkan kesedihanku, wahai Tuhan yang menghilangkan kesusahan orang-orang yang susah. Ya Allah, Tuhan yang menolong orang-orang yang memohon pertolongan. Cukupilah aku, selamatkan aku dari sesuatu yang kutakutkan dan kukhawatirkan. Tundukkan kepadaku orang yang kubutuhkan. Wahai Tuhan Yang Maha Penolong, tolonglah aku.

Dan (ingatlah kisah) Dzun Nun (Yunus), ketika ia pergi dalam keadaan marah, lalu ia menyangka bahwa Kami takkan mempersempitnya (menyulitkannya), Maka ia menyeru dalam keadaan yang sangat gelap, “Bahwa tiada tuhan selain Engkau. Mahasuci Engkau, sungguh, aku termasuk orang-orang yang zalim.”

Semoga kesejahteraan senantiasa tercurah kepada Nabi Muhammad dan keluarganya yang suci, dan juga kepada segenap sahabatnya. Segala puji bagi Allah, Tuhan penguasa alam semesta.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

5 Dzikir Petang Sesuai Sunnah, Bisa Diamalkan Tiap Hari


Jakarta

Ada beragam versi dzikir petang sesuai sunnah yang dapat diamalkan muslim. Dzikir tersebut mengandung keutamaan bagi yang mengamalkannya.

Perintah berdzikir pada waktu petang sudah dijelaskan dalam surah Al Ahzab ayat 41-42 yang berbunyi,

(41) يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا
(42) وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا


Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, berdzikirlah (dengan menyebut nama) Allah, zikir yang sebanyak-banyaknya. Dan bertasbihlah kepada-Nya diwaktu pagi dan petang.”

Selain itu, keutamaan dzikir pada waktu petang maupun pagi juga disinggung dalam surah Al Mu’min ayat 55,

فَاصْبِرْ إِنَّ وَعْدَ اللَّهِ حَقٌّ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَسَبِّحْ بِحَمْدِ رَبِّكَ بِالْعَشِيِّ وَالْإِبْكَارِ

Artinya: “Maka bersabarlah kamu, karena sesungguhnya janji Allah itu benar, dan mohonlah ampunan untuk dosamu dan bertasbihlah seraya memuji Tuhanmu pada waktu petang dan pagi.”

Berikut beberapa dzikir yang bisa diamalkan tiap petang sebagaimana dikutip dari buku Koleksi Lengkap Dzikir Petang yang ditulis oleh Ustad Abdul Wahhab.

5 Bacaan Dzikir Petang Sesuai Sunnah

1. Dzikir Petang Versi Pertama

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنْبِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ

Arab-latin: Allaahumma anta rabbii la ilaaha illa anta khalaqtani wa ana ‘abduka wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, a’uudzubika min syarri ma shana’tu, abuu-u laka bini’matika ‘alayya wa abuu-u laka bidzanbii faghfirlii fainnahu laa yaghfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan kecuali Engkau. Engkaulah yang menciptakan aku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku dengan-Mu semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang ku perbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.” (HR Bukhari)

Dzikir petang di atas disebut juga dengan Sayyidul Istighfar. Rasulullah SAW mengatakan siapa saja yang membaca Sayyidul Istighfar ini di waktu petang, maka ia akan masuk surga. Begitu pula ketika ia membacanya di pagi hari.

2. Dzikir Petang Versi Kedua

اللهم بك أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْنَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ.

Arab-latin: Allaahumma bika ashbahnaa, wabika amsainaa, wabika nahnaa, wabika namuutu wa-ilaikal mashiir.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan waktu sore. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan kami mati. Dan kepada-Mu tempat kembali.”

3. Dzikir Petang Versi Ketiga

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ.

Arab-latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

4. Dzikir Petang Versi Keempat

اللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَدَنِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي سَمْعِي، اَللَّهُمَّ عَافِنِي فِي بَصَرِي، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالْفَقْرِ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ، لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ

Arab-latin: Allaahumma ‘aafinii fii badani, allaahumma ‘aafinii fii sam’ii, allaahumma ‘aafinii fii basharii, laa ilaaha illaa anta. Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri, wa a’uudzubika min ‘adzaabil qabri, laa ilaaha illaa anta.

Artinya: “Ya Allah, selamatkan tubuhku. Ya Allah, selamatkan pendengaranku. Ya Allah, selamatkan penglihatanku. Tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau. Ya Allah, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran dan kefakiran. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah) kecuali Engkau.” (HR Abu Dawud, Ahmad, dan Nasa’i)

5. Dzikir Petang Versi Kelima

أَعُوذُ بِكَلِمَاتِ اللّٰهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَ

Arab-latin: A’uudzu bikalimaatillaahit taammaati min syarri maa khalaq

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari segala kejahatan mahluk yang diciptakan-Nya.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Nabi Muhammad yang Diabadikan dalam Al-Qur’an



Jakarta

Salah satu tujuan berdoa adalah untuk menyampaikan harapan dan permohonan kepada Allah SWT. Rasulullah SAW semasa hidup juga banyak memohon lewat doa-doa yang kemudian diabadikan dalam Al-Qur’an.

Al-Qur’an dan hadits banyak menjelaskan tentang berdoa. Bahkan Allah SWT memerintahkan hamba-Nya untuk memohon dan berdoa, sebagaimana termaktub dalam Surat Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ


Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Mengutip buku Doa dalam Al-Quran dan Sunnah oleh M Quraish Shihab Al-Qur’an disebutkan bahwa Al-Qur’an tersusun dari rangkaian doa-doa. Al-Qur’an membuka ayat-ayatnya dengan surat Al Fatihah. Pembukaan ini dimulai dengan pengajaran bagaimana memulai berdoa dengan memuji-Nya dan menanamkan kesadaran tentang kuasa-Nya, kemudian baru disusul dengan doa agar diantar ke jalan yang lurus.

Dalam Al-Qur’an juga tersusun doa-doa yang dipanjatkan para nabi dan rasul. Termasuk doa-doa Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam beberapa ayat.

Doa Nabi Muhammad dalam Al-Qur’an

Berikut beberapa doa Nabi Muhammad SAW yang diabadikan dalam Al-Quran.

1. Surat Ali Imran ayat 26-27

اللّٰهُمَّ مٰلِكَ الْمُلْكِ تُؤْتِى الْمُلْكَ مَنْ تَشَاۤءُ وَتَنْزِعُ الْمُلْكَ مِمَّنْ تَشَاۤءُۖ وَتُعِزُّ مَنْ تَشَاۤءُ وَتُذِلُّ مَنْ تَشَاۤءُۗ بِيَدِكَ الْخَيْرُۗ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ. تُوْلِجُ الَّيْلَ فِى النَّهَارِ وَتُوْلِجُ النَّهَارَ فِى الَّيْلِ وَتُخْرِجُ الْحَيَّ مِنَ الْمَيِّتِ وَتُخْرِجُ الْمَيِّتَ مِنَ الْحَيِّ وَتَرْزُقُ مَنْ تَشَاۤءُ بِغَيْرِ حِسَابٍ

Artinya: “Wahai Allah, Pemilik kekuasaan, Engkau berikan kekuasaan kepada siapa pun yang Engkau kehendaki dan Engkau cabut kekuasaan dari siapa yang Engkau kehendaki. Engkau muliakan siapa yang Engkau kehendaki dan Engkau hinakan siapa yang Engkau kehendaki. Di tangan-Mulah segala kebajikan. Sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. Engkau masukkan malam ke dalam siang dan Engkau masukkan siang ke dalam malam. Engkau keluarkan yang hidup dari yang mati dan Engkau keluarkan yang mati dari yang hidup. Engkau berikan rezeki kepada siapa yang Engkau kehendaki tanpa perhitungan.”

2. Surat al-Baqarah ayat 201

رَبَّنَآ اٰتِنَا فِى الدُّنْيَا حَسَنَةً وَّفِى الْاٰخِرَةِ حَسَنَةً وَّقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: “Ya Tuhan kami, berikan kami kebaikan di dunia dan kenaikan di akhirat, dan lindungilah kamu dari azab neraka” (QS al-Baqarah: 201).

3. Surat Al-Isra’ ayat 80

رَّبِّ اَدْخِلْنِيْ مُدْخَلَ صِدْقٍ وَّاَخْرِجْنِيْ مُخْرَجَ صِدْقٍ وَّاجْعَلْ لِّيْ مِنْ لَّدُنْكَ سُلْطٰنًا نَّصِيْرًا

Artinya: “Ya Tuhanku, masukkan aku ke tempat masuk yang benar dan keluarkan (pula) aku ke tempat keluar yang benar dan berikanlah kepadaku dari sisi-Mu kekuasaan yang dapat menolong(ku)”

4. Surat Al-Isra’ ayat 111

الْحَمْدُ لِلّٰهِ الَّذِيْ لَمْ يَتَّخِذْ وَلَدًا وَّلَمْ يَكُنْ لَّهٗ شَرِيْكٌ فِى الْمُلْكِ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ وَلِيٌّ مِّنَ الذُّلِّ وَكَبِّرْهُ تَكْبِيْرًا

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang tidak mempunyai anak dan tidak (pula) mempunyai sekutu dalam kerajaan-Nya dan Dia tidak memerlukan penolong dari kehinaan dan agungkanlah Dia seagung-agungnya”

5. Surat Az-Zumar ayat 46

اللّٰهُمَّ فَاطِرَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ عٰلِمَ الْغَيْبِ وَالشَّهَادَةِ اَنْتَ تَحْكُمُ بَيْنَ عِبَادِكَ فِيْ مَا كَانُوْا فِيْهِ يَخْتَلِفُوْنَ

Artinya: “Ya Allah, Pencipta langit dan bumi, yang mengetahui segala yang ghaib dan yang nyata, Engkaulah yang memutuskan di antara hamba-hamba-Mu tentang apa yang selalu mereka perselisihkan”

6. Surat al-Mu’minun ayat 118

رَّبِّ اغْفِرْ وَارْحَمْ وَاَنْتَ خَيْرُ الرّٰحِمِيْنَ

Artinya: “Ya Tuhanku, berilah ampunan dan (berilah) rahmat, Engkaulah pemberi rahmat yang terbaik” (

7. Surat Thaha ayat 114

رَّبِّ زِدْنِيْ عِلْمًا

Artinya: “Ya Tuhanku, tambahkanlah ilmu kepadaku.”

Itulah beberapa doa yang pernah dipanjatkan Nabi Muhammad SAW semasa hidupnya. Doa-doa ini diabadikan dalam Al-Qur’an dan dapat menjadi amalan bagi setiap muslim.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Sholat Subuh agar Dimudahkan Rezeki


Jakarta

Usai mengerjakan sholat Subuh, sebaiknya ditutup dengan bacaan doa setelah sholat Subuh. Pasalnya, waktu Subuh merupakan waktu terbaik untuk meminta ampunan kepada Allah SWT dan juga meminta agar dilancarkan rezekinya.

Keutamaan waktu Subuh untuk berdoa dan berzikir dijelaskan dalam sejumlah ayat dalam Al-Qur’an. Salah satunya dalam surah Ar-Rum 17,

فَسُبۡحَٰنَ ٱللَّهِ حِينَ تُمۡسُونَ وَحِينَ تُصۡبِحُونَ


Fa sub-ḥānallāhi ḥīna tumsụna wa ḥīna tuṣbiḥụn

Artinya: “Maka bertasbihlah kepada Allah di waktu petang dan pagi.”

Berdasarkan buku Konsep Muamalah dalam Islam karya Hadi Nur Taufiq, waktu petang yang dimaksud adalah waktu Magrib dan Isya, sedangkan waktu pagi adalah waktu Subuh. Allah SWT berfirman dalam surah Qaf ayat 39,

فَٱصۡبِرۡ عَلَىٰ مَا يَقُولُونَ وَسَبِّحۡ بِحَمۡدِ رَبِّكَ قَبۡلَ طُلُوعِ ٱلشَّمۡسِ وَقَبۡلَ ٱلۡغُرُوبِ

Faṣbir ‘alā mā yaqụlụna wa sabbiḥ biḥamdi rabbika qabla ṭulụ’isy-syamsi wa qablal-gurụb

Artinya: Maka bersabarlah kamu atas apa yang mereka katakan, dan bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu sebelum terbit matahari dan sebelum terbenamnya (yaitu salat Subuh, Zuhur, dan Asar).

Lalu, apa saja doa yang harus dibaca setelah selesai sholat Subuh?

Bacaan Doa setelah Sholat Subuh

Dikutip dari buku Shalat Subuh dan Shalat Dhuha oleh Muhammad Khalid, Nabi Muhammad SAW selalu memanjatkan doa berikut setelah sholat Subuh. Ummu Salamah RA meriwayatkan doa yang dipanjatkan Rasulullah SAW sebagai berikut,

اللهم إلى اسئلك رزقا طيبا وعلما نافعا وعملاً متقبلاً

Allaahumma inni as-aluka rizqan thayyiban wa’lman naa fi’aan wa’amalan mutaqabbalaa.

Artinya: “Ya Allah, hamba mohon rezeki yang halal, ilmu yang bermanfaat, dan usaha yang sukses.” (HR Thabrani)

Setelah membaca doa tersebut, dapat dilanjut dengan membaca doa qunut yang dibaca pada saat sholat Subuh. Doa qunut dibaca pada rakaat kedua pada waktu i’tidal, berdiri tegak dari rukuk setelah membaca rabbana lakalhamdu.

اللهم اهد بن فيمن هديت، وعافني فيمن عافيت, وتولى فيمن توليت, وبارك لي فيما اعطيت, وقتى برحمتك شر ما قضيت، فاعلك تقضى ولا يقضى عليك, وانه لا يذل من واليت، ولا يعز من عاديت, تباركت ربناوتعاليت, فلك الحمد على ماقضيت, استغفرك وأنو ب اليك, وصلى الله على سيد نامحمد ن النبي الأمي وعلى اله وصحبه وسلم

Allaahummah dinii fi mam hadait, wa aalimii fi man asfait, wn tawalanii filman tawallait, wa baarik li fimaa a’thait. Waqinil bi rahmatika syarramaa qadhaiit. Fa innaka taq dhii wa laa yuqdhaa ‘alaik. Wainnahu laa yadzillu man waalait. Wa laa ya’izzu man ‘aadalt. Tabaarakta rabbanaa wa ta’aalait. Falakal-hamdu ‘alaa qadhait astaghfiruka wa atuubu ilaik Wa shallallaahu ‘alaa sayyidinaa Muhammadinin-nabiyyil ummiyyi wa ‘alaa aalihi wa shahbihi wa sallam.

Artinya: “Ya Allah, berilah aku petunjuk seperti orang-orang yang telah Engkau beri petunjuk. Berilah aku kesehatan seperti orang yang telah Engkau beri kesehatan. Pimpinlah aku bersama-sama orang-orang yang telah Engkau pimpin. Berilah berkah pada segala apa yang telah Engkau berikan kepadaku. Dan peliharalah aku dari kejahatan yang Engkau pastikan. Karena sesungguhnya Engkaulah yang menentukan dan tidak ada yang menghukum (menentukan) atas Engkau. Sesungguhnya tidaklah akan hina orang-orang yang telah Engkau beri kekuasaan. Dan tidaklah akan mulia orang yang Engkau musuhi. Maha Berkahlah Engkau dan Maha Luhurlah Engkau. Segala puji bagi-Mu atas yang telah Engkau pastikan. Aku mohon ampun dan kembalilah (taubat) kepada Engkau. Semoga Allah memberi rahmat, berkah dan salam atas Nabi Muhammad beserta keluarganya dan sahabatnya.”

Demikian bacaan doa setelah sholat Subuh yang bisa kamu amalkan setiap hari. Semoga bermanfaat!

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Nuzulul Quran Arab Beserta Artinya pada 17 Ramadan


Jakarta

Peristiwa Nuzulul Quran menandai waktu Al-Qur’an pertama kali diturunkan ke dunia pada 17 Ramadan. Ada bacaan doa yang dapat diamalkan pada malam Nuzulul Quran tersebut.

Al-Qur’an pertama kali diturunkan kepada Rasulullah SAW yang melalui Malaikat Jibril. Dinukil dari Tafsir Salman susunan Tim Tafsir Ilmiah Salman ITB, Nabi Muhammad SAW yang tengah menyendiri di Gua Hira pada 17 Ramadan 610 M menerima wahyu pertama berupa surah Al-Alaq ayat 1-5.

Al-Qur’an juga diturunkan secara berangsur-angsur dan dikisahkan dalam Al-Qur’an surah Al Isra ayat 106. Allah SWT berfirman,


وَقُرْءَانًا فَرَقْنَٰهُ لِتَقْرَأَهُۥ عَلَى ٱلنَّاسِ عَلَىٰ مُكْثٍ وَنَزَّلْنَٰهُ تَنزِيلًا

Artinya: ” Al-Qur’an Kami turunkan berangsur-angsur agar engkau (Nabi Muhammad) membacakannya kepada manusia secara perlahan-lahan dan Kami benar-benar menurunkannya secara bertahap .”

Dikutip dari buku Sukses Berburu Lailatul Qadar karya Muhammad Adam Hussein, terdapat sebuah riwayat yang mengatakan Al-Qur’an diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia kemudian diturunkan secara berangsur-angsur kepada Rasulullah SAW dalam kurun waktu 23 tahun.

Hal ini berlandaskan pada riwayat dari Ibnu Abbas yang berbunyi, “Al-Qur’an secara keseluruhan diturunkan dari Lauhul Mahfuz ke Baitul Izzah di langit dunia. Lalu diturunkan berangsur- angsur kepada Rasulullah SAW sesuai dengan peristiwa-peristiwa dalam jangka waktu 23 tahun.” (HR Thabari An Nasai)

Sebagai muslim yang berpedoman teguh pada kitab suci Al-Qur’an, sudah sepatunya memperingati malam Nuzulul Quran dengan membaca dan mengamalkan Al-Qur’an pada kehidupan sehari-hari. Adapun bacaan doa Nuzulul Quran yang muslim dapat amalkan pada malam Nuzulul Quran adalah sebagai berikut.

Kumpulan Doa Malam Nuzulul Quran 17 Ramadan

1. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an Versi Pertama

اللهم نور قلوبنا بنور هدايتك كما نورت الارض بنور شمسك ابدا ابدا برحمتك يا ارحم الراحمين

Allahumma nawwir quluubanaa bi tilaawatil qur’an, wa zayyin akhlaa qonaa bijaahil qur’an, wa hassin a’maalanaa bi dzikril qur’an, wa najjinaa minan naari bi karoo matil qur’an, wa adkhilnal jannata bi syafaa’til qur’an.

Artinya: “Ya Allah sinari hati kami sebab membaca Al-Qur’an, hiasi akhlak kami dengan kemuliaan Al-Qur’an, baguskanlah amalan kami karena berdzikir lewat Al-Qur’an, selamatkanlah kami dari api neraka karena kemuliaan Al-Qur’an, masukkanlah kami ke dalam surga dengan syafa’at Al-Qur’an.”

2. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an Versi Kedua

اَللّهُمَّ اغْفِرْلِيْ وَلِوَالِدَيَّ وَارْحَمْهُمَاكَمَارَبَّيَانِيْ صَغِيْرَا

Allahummagfir lii wa liwaalidayya arhamhumaa kamaa robbayaani shoghiiroo

Artinya: “Ya Allah, ampunilah aku dan kedua orang tuaku dan kasihanilah keduanya sebagaimana mereka menyayangiku semenjak kecil.”

3. Bacaan Doa Malam Nuzulul Qur’an Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنَّكَ عَفُوٌّ تُحِبُّ العَفْوَ فَاعْفُ عَنِّي

Allahumma innaka ‘aufuwwun tuhibbul ‘afwa fa’fu’anni

Artinya: “Ya Allah, Engkau Maha Pemaaf dan Engkau mencintai yang meminta maaf, karenanya maafkanlah aku.”

4. Bacaan Doa Khatam Al-Qur’an saat Malam Nuzulul Quran

Doa ini dapat dibaca saat setelah mengkhatamkan Al-Qur’an. Berikut bacaanya.

اللَّهُمَّ ارْحَمْنِي بِالْقُرْآنِ وَاجْعَلْهُ لِي إِمَامًا وَنُورًا وَهُدًى وَرَحْمَةً، اللَّهُمَّ ذَكِّرْنِي مِنْهُ مَا نُسِّيتُ وَعَلِّمْنِي مِنْهُ مَا جَهِلْتُ وَارْزُقْنِي تِلَاوَتَهُ آنَاءَ اللَّيْلِ وَأَطْرَافَ النَّهَارِ وَاجْعَلْهُ لِي حُجَّةً يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ

Allahumarhamni bil qur’an. Waj’alhu lii imaman wa nuran wa hudan wa rohman. Allahumma dzakkirni minhu maa nasiitu wa ‘allimni minhu maa jahiltu. Warzuqnii tilawatahu aana allaili wa athrofannahar waj’alhu li hujatan ya rabbal ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, rahmatilah aku dengan Al-Qur’an. Jadikanlah ia sebagai pemimpin, cahaya, petunjuk, dan rahmat bagiku. Ya Allah, ingatkanlah aku atas apa yang terlupakan darinya. Ajarilah aku atas apa yang belum tahu darinya. Berikanlah aku kemampuan membacanya sepanjang malam dan ujung siang. Jadikanlah ia sebagai pembelaku, wahai tuhan semesta alam.”

Keistimewaan Malam Nuzulul Qur’an

Menurut Abdurrazzaq Ash-Shadr dalam buku Berzikir Cara Nabi, ada beberapa keutamaan yang bisa yang terkandung di dalam Nuzulul Quran.

1. Bertepatan dengan Ramadan

Ibnu Abu Hatim meriwayatkan bahwa Ibnu Abbas pernah ditanya oleh ‘Atiyah bin Al-Aswad, “Ada keraguan dalam hatiku tentang firman Allah, ‘Bulan Ramadhan, bulan yang di dalamnya diturunkan Al-Qur’an, begitu juga firman-Nya, ‘Sesungguhnya Kami menurunkannya pada suatu malam yang diberkahi’, dan firman-Nya, ‘Sesungguhnya Kami telah menurunkannya pada malam Al-Qadar.’ Sedangkan, Al-Qur’an ada yang diturunkan pada bulan Syawal, Dzulqa’dah, Dzulhijjah, Muharram, Safar, dan bulan Rabi’?”

Ibnu Abbas menjawab, “Sesungguhnya Al-Qur’an diturunkan sekaligus pada bulan Ramadan di malam Qadar, malam yang diberkahi. Kemudian Al-Qur’an yang terpisah-pisah di beberapa tempat bintang diturunkan secara tartil dalam beberapa bulan dan hari.”

2. Karunia Besar dari Allah SWT

Berkaitan dengan poin sebelumnya, pada bulan Ramadan umat Islam akan mendapatkan karunia yang besar dari Allah berupa wahyu dan petunjuk-petunjuk, hal ini disampaikan di dalam surah Al Baqarah ayat 185, Allah SWT berfirman,

شَهْرُ رَمَضَانَ الَّذِي أُنزِلَ فِيهِ الْقُرْءَانُ هُدًى لِلنَّاسِ وَبَيِّنَات ٍ مِّنَ الْهُدَى وَالْفُرْقَانِ

Artinya: Bulan Ramadhan adalah bulan yang di dalamnya diturunkan (permulaan) Al Qur’an sebagai petunjuk bagi manusia dan penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang hak dan batil).

3. Diampuni Dosanya yang Telah Lalu

Malam Nuzulul Quran juga bertepatan dengan Lailatul Qadar. Turut dijelaskan juga dalam sebuah hadits bahwa segala dosanya akan diampuni oleh Allah SWT. Diriwayatkan dari Abu Hurairah, ia mengatakan Nabi Muhammad SAW bersabda,

مَنْ قَامَ لَيْلَةَ الْقَدْرِ إِيمَانًا وَاحْتِسَابًا غُفِرَ لَهُ مَا تَقَدَّمَ مِنْ ذَنْبِهِ

Artinya: “Barang siapa melaksanakan salat pada malam Lailatulqadar karena iman dan mengharap pahala dari Allah SWT, maka dosa-dosanya yang telah lalu akan diampuni.” (HR Bukhari)

4. Malam Keberkahan

Malam Nuzulul Quran atau malam diturunkannya Al-Qur’an ke bumi disebut sebagai malam yang penuh berkah. Allah SWT berfirman dalam surat Ad Dukhan ayat 3,

إِنَّا أَنْزَلْنَاهُ فِي لَيْلَةٍ مُبَارَكَةٍ ۚ إِنَّا كُنَّا مُنْذِرِينَ

Artinya: “Sesungguhnya Kami menurunkannya pada malam yang diberkahi. Sungguh, Kamilah yang memberi peringatan,”

5. Dicatatnya Takdir Tahunan

Malam Nuzulul Quran juga disebut sebagai malam di mana takdir tahunan dicatat. Dijelaskan dalam surah Ad Dukhan ayat 4 yang berbunyi,

وَلَلْآخِرَةُ خَيْرٌ لَكَ مِنَ الْأُولَىٰ

Artinya: “Pada (malam itu) dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah,”

Dilansir dari laman IAIN Madura, urusan yang dimaksud dalam ayat di atas meliputi urusan takdir terkait rezeki, hidup, mati, untung, dan sebagainya. Artinya, dengan mengerjakan amalan kebaikan selama malam Nuzulul Quran diharapkan juga mendapat takdir yang berkah selama setahun penuh.

Wallahu a’lam.

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com