Tag Archives: alat vital

Teknik Jelqing Diklaim dapat Memperbesar Penis, Benarkah?

Jakarta

Saat berhubungan seks, pria ingin memiliki penis yang besar dan panjang agar memuaskan pasangannya. Namun, banyak pria yang memiliki ukuran penis cukup pendek sehingga kurang percaya diri ketika di atas ranjang.

Meski begitu, ada metode yang diyakini dapat memperbesar dan memperpanjang Mr.P, yakni dengan melakukan jelqing. Meski begitu, detikers perlu berhati-hati karena teknik ini dapat menimbulkan efek samping.

Lantas, apa itu teknik jelqing? Benarkah dapat memperbesar penis? Simak pembahasannya dalam artikel ini.


Pengertian Jelqing

Jelqing adalah metode memperbesar penis dengan cara memijat dan menekannya menggunakan jari saat setengah ereksi. Teknik jelqing diketahui telah dilakukan oleh masyarakat Timur Tengah kuno sejak 200 tahun yang lalu.

Dilansir situs Mens Matters, dengan melakukan jelqing diyakini dapat menimbulkan robekan kecil pada otot-otot yang menopang batang penis. Seiring robekan tersebut mulai sembuh, penis dikatakan menjadi lebih panjang dari sebelumnya.

Selain itu, masyarakat Timur Tengah kuno juga meyakini kalau menarik dan meremas penis secara rutin dapat meningkatkan aliran darah ke Mr.P saat ereksi. Cara tersebut membuat penis lama kelamaan jadi lebih besar.

Namun, sampai sekarang belum ada penelitian yang mengungkapkan apakah teknik jelqing mampu memperbesar penis. Sampai sekarang, metode ini masih menjadi perdebatan di dunia medis.

Teknik Melakukan Jelqing

Jika detikers penasaran, berikut teknik melakukan jelqing yang dilansir dari Healthline:

  1. Letakkan jari telunjuk dan ibu jari hingga membentuk lingkaran seperti isyarat tangan ‘oke’
  2. Setelah itu, eratkan lingkaran jari tadi ke batang penis
  3. Kemudian berikan tekanan ringan dengan mendorong batang penis dari bawah ke atas menggunakan jari
  4. Gerakan lingkaran jari secara perlahan ke arah kepala penis hingga mencapai bagian ujung selama 3-5 detik. Jika terasa nyeri, kurangi tekanannya.
  5. Lakukan cara ini selama 20 menit sebanyak satu kali sehari.

Efek Samping Jelqing

Jelqing dikatakan aman jika kamu tidak menekan penis terlalu keras. Sebab, memberikan tekanan yang terlalu besar ke Mr.P dapat menimbulkan sejumlah efek samping, yaitu:

  • Muncul memar pada penis
  • Rasa sakit atau nyeri di seluruh batang penis
  • Iritasi kulit karena gesekan dengan jari
  • Disfungsi ereksi
  • Jaringan parut di kulit penis karena jelqing terlalu keras
  • Pembuluh darah penis pecah

Untuk menghindari efek samping seperti lecet dan memar, disarankan untuk menggunakan pelumas. Cara tersebut membuat penis jadi basah dan licin sehingga meminimalisir risiko lecet.

Apakah Jelqing Efektif Memperbesar Penis?

Jadi, apakah melakukan teknik jelqing dapat memperbesar penis? Jawaban singkatnya tidak juga, tapi kemungkinan besar bisa.

Sebab, sebagian besar bukti yang mengklaim kalau jelqing dapat memperpanjang ukuran penis hanya berdasarkan cerita dari mulut ke mulut. Orang-orang tersebut mengatakan jelqing dapat menambah panjang, memperbesar, dan membuat penis ereksi lebih tahan lama.

Akan tetapi, sampai sekarang belum ada penelitian yang menunjukan bahwa jelqing benar-benar dapat memperbesar penis. So, pikir dua kali sebelum benar-benar melakukan jelqing karena risikonya cukup fatal.

Demikian pembahasan mengenai teknik jelqing beserta cara-cara dan efek sampingnya. Semoga artikel ini dapat membantu detikers.

(ilf/fds)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Berapa Lama Normalnya Mr P Kuat ‘Berdiri’?


Jakarta

Durasi ereksi saat berhubungan seks pada pria relatif bervariasi. Lamanya ereksi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti rangsangan seksual, kesehatan fisik, dan emosional.

Normalnya, ereksi terjadi ketika aliran darah ke penis meningkat. Hal ini menyebabkan penis mengeras dan membesar, memungkinkan penetrasi dan hubungan seksual yang memuaskan.

Saat berhubungan seksual, durasi ereksi yang cukup untuk mencapai gairah seksual sekitar 3 sampai 7 menit. Namun, perlu diperhatikan durasi ereksi demi mencapai kenikmatan saat berhubungan seks dapat beragam, tergantung pada kebutuhan seseorang.


Ereksi juga bisa terjadi setelah ejakulasi. Kondisi ini disebut dengan periode refraktori, yaitu periode ketenangan seksual pada pria. Durasi refraktori rata-rata 15 sampai 35 menit dan dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti usia, kesehatan, tingkat kelelahan, dan faktor-faktor psikologis.

Di luar itu, pria juga mengalami ereksi tanpa rangsangan, kondisi ini terjadi secara fisiologis selama tidur. Durasi ereksi tanpa rangsangan ini, umumnya berlangsung sekitar 10 sampai 15 menit per kejadian. Dengan demikian, ereksi tanpa rangsangan tidak berlangsung lebih lama daripada ereksi dengan rangsangan.

Jika seseorang mengalami ereksi yang berlangsung lebih dari 3 hingga 4 jam, barulah dianggap tidak normal. Kondisi itu disebut dengan priapismus, yaitu merupakan keadaan darurat medis, lantaran dapat merusak jaringan penis.

Penting untuk diingat bahwa setiap pria memiliki keunikan dan variasi dalam pola ereksi dan durasinya. Jika seseorang memiliki kekhawatiran terhadap ereksi, baik terkait durasi atau adanya masalah kesehatan seksual, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter.

(Agisna Riawan/naf)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy

Sederet Perubahan yang Terjadi pada Penis Seiring Pertambahan Usia

Jakarta

Seperti halnya bagian tubuh lain, penis tentu akan mengalami perubahan seiring bertambahnya usia. Perubahan ini mencakup pada aspek penampilan, fungsi dan potensi masalah kesehatan yang perlu diperhatikan.

Sebagian besar perubahan umumnya normal dan tidak memerlukan perhatian medis. Namun, dalam banyak kasus, penis berubah karena dipengaruhi oleh kondisi tubuh, seperti berkurangnya sirkulasi, perubahan hormonal, perubahan sifat kulit, dan faktor lainnya.

Kondisi Penis Saat Usia Lanjut

Setelah penis berhenti tumbuh saat usia tua, plak pada penis mulai terbentuk di arteri dan kadar testosteron mulai turun, perubahan pada penis pun mulai bisa terlihat.


Pada kondisi lain, penyusutan penis dapat terjadi seiring bertambahnya usia, namun hal ini tidak mempengaruhi fungsi penis dan tidak perlu ditangani dengan pengobatan medis.

Atrofi testis atau istilah untuk menyebut penyusutan testis juga merupakan bagian normal dari penuaan. Kondisi ini dibarengi dengan hilangnya elastisitas kulit di seluruh tubuh. Penis kemudian akan terlihat kendur dan terlihat lebih keriput seiring bertambahnya usia.

Penurunan aliran darah juga dapat mencerahkan warna penis di kemudian hari.

Fungsi Seksual

Seiring bertambahnya usia, perubahan fungsi seksual akan terjadi, terutama dalam frekuensi dan sifat ereksi.

Ketidakmampuan untuk mencapai dan mempertahankan ereksi cukup lama untuk memuaskan pasangan, atau disfungsi ereksi (DE), lebih sering terjadi pada orang dewasa yang lebih tua.

Pada usia lanjut, penis akan cenderung menjadi kurang sensitif selama bertahun-tahun. Itu berarti, seseorang di usia tua lebih banyak membutuhkan waktu untuk menerima rangsangan.

(kna/kna)

Sumber : health.detik.com

Image : unsplash.com/ Spacejoy