Tag Archives: allah swt

Ada Kentut yang Tidak Membatalkan Wudhu, Seperti Ini Ciri-cirinya


Jakarta

Semua ulama sepakat kentut termasuk hadas kecil yang mengharuskan seseorang wudhu agar ibadahnya sah. Namun, ada jenis kentut yang tidak membatalkan wudhu.

Kentut yang tidak membatalkan wudhu adalah angin yang keluar dari kemaluan wanita (qubul). Kentut jenis ini disebut dengan istilah queef. Namun, para ulama berbeda pendapat terkait hal ini.

Menurut penjelasan Majelis Ulama Indonesia (MUI) dalam situs MUI Digital, Imam Syafi’i menghukumi queef layaknya kentut yang keluar dari anus. Sehingga, dalam pandangannya, queef membatalkan wudhu dan salat.

Imam Syafi’i berpendapat segala sesuatu yang keluar dari qubul dan dubur adalah najis, baik itu sengaja maupun tak disengaja, wajar atau tidak wajar. Imam Syafi’i berhujjah dengan firman Allah SWT berikut,


…أَوْ جَاءَ أَحَدٌ مِنْكُمْ مِنَ الْغَائِطِ …

Artinya: “…Atau bila salah seorang dari kamu datang dari tempat buang air…” (QS Al-Maidah: 6)

Pendapat ini juga disebutkan dalam kitab Fathul Qarib pada bab hal-hal yang membatalkan wudhu. Dikatakan, ada enam perkara yang membatalkan wudhu, salah satunya yang keluar dari dua jalan (qubul dan dubur).

Sementara itu, Imam Abu Hanifah dan Imam Malik, termasuk dari mazhab Hambali, berpendapat sebaliknya. Mereka menyatakan queef atau keluar angin dari kemaluan wanita tidak dianggap sebagai hadas dan tidak membatalkan wudhu. Menurut Imam Abu Hanifah, queef bukan kentut yang berasal dari perut sehingga tidak dihukumi seperti kentut pada umumnya.

Queef sendiri terjadi karena ada angin yang terperangkap di vagina dan bisa keluar setiap saat. Umumnya dialami oleh wanita yang sudah pernah melahirkan.

Pendapat yang menganggap queef tidak membatalkan wudhu ini bersandar pada riwayat Abu Hurairah RA berikut ini:

قَالَ رَسُوْلُ اللهِ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ : لاَ وُضُوْءَ إِلاَّ مِنْ صَوْتٍ أَوْ رِيْحٍ (رواه الترمذي)

Artinya: Rasulullah bersabda, “Tidaklah batal wudhu seseorang kecuali keluar suara atau bau (dari aurat belakang). (HR at-Tirmidzi)

Angin yang keluar dari kemaluan wanita tidak bersuara dan tidak berbau. Beda dengan kentut yang keluar dari anus.

Ciri-ciri Kentut Queef

  • Dialami wanita
  • Keluar dari qubul
  • Tidak berasa dan beraroma
  • Kebanyakan tak berbunyi, tapi ada yang mengeluarkan suara
  • Keluarnya tak bisa dikendalikan/ditahan

Sebagian ulama menganjurkan tetap berwudhu apabila keluar kentut dari kemaluan wanita. Sementara banyak ulama terutama dari mazhab Hanafi, Maliki, dan Hambali mengatakan tak mengapa.

(kri/inf)



Sumber : www.detik.com

Cara Mengamalkan Doa Al-Jabbar, Penawar Sakit Hati dalam Islam


Jakarta

Doa Al-Jabbar adalah amalan penawar sakit hati dalam Islam. Dengan membacanya niscaya muslim akan meraih keutamaan.

Mengutip buku Kumpulan Khotbah Jumat Terlengkap yang ditulis ustaz Arifin idham, Al-Jabbar artinya segala sesuatu dapat terjadi atas izin dan kehendak Allah SWT. Al-Jabbar juga termasuk salah satu Asmaul Husna atau nama-nama baik Allah SWT.

Selain itu, Syaifurrahman El Fati melalui buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna menyebut bahwa Al-Jabbar bisa diamalkan sebagai doa dan zikir karena termasuk Asmaul Husna. Ketika membacanya, muslim bisa menghilangkan kata “Al” dan diganti menjadi Ya Jabbar.


Bacaan Doa Al-Jabbar: Arab, Latin dan Artinya

Ada beberapa macam doa Al-Jabbar yang bisa diamalkan muslim. Berikut bacaannya sebagaimana mengacu pada sumber yang sama.

هُوَ ٱللَّهُ ٱلَّذِى لَآ إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ٱلْمَلِكُ ٱلْقُدُّوسُ ٱلسَّلَٰمُ ٱلْمُؤْمِنُ ٱلْمُهَيْمِنُ ٱلْعَزِيزُ ٱلْجَبَّارُ ٱلْمُتَكَبِّرُ ۚ سُبْحَٰنَ ٱللَّهِ عَمَّا يُشْرِكُونَ

Huwallāhullażī lā ilāha illā huw, al-malikul-quddụsus-salāmul-mu`minul-muhaiminul-‘azīzul-jabbārul-mutakabbir, sub-ḥānallāhi ‘ammā yusyrikụn

Artinya: “Dialah Allah Yang tiada Tuhan selain Dia, Raja, Yang Maha Suci, Yang Maha Sejahtera, Yang Mengaruniakan Keamanan, Yang Maha Memelihara, Yang Maha Perkasa, Yang Maha Kuasa, Yang Memiliki segala Keagungan, Maha Suci Allah dari apa yang mereka persekutukan.”

Selain bacaan di atas, bisa berdzikir dengan bacaan berikut:

يَا جَبَّارُ مُتَكَبِّرُ

Ya Jabbar Mutakabbir

Artinya: “Wahai yang perkasa dan memiliki segala kebesaran.”

Cara Mengamalkan Doa Al-Jabbar

Mengutip dari buku 99 Asmaul Husna Jalan Keluar 1001 Masalah susunan Muhammad Ray Arifin, cara mengamalkan doa Al-Jabbar yaitu sebanyak 226 kali setiap pagi, tepatnya usai melaksanakan salat Subuh. Setelah itu, baca kembali doa tersebut saat sore setelah Maghrib, utamanya ketika berada dalam kondisi sulit atau ancaman.

Doa Al-Jabbar juga dapat dibaca dengan jumlah yang berbeda. Beberapa menyebut bacaan ini dapat diamalkan sebanyak 237 kali setiap hari tanpa aturan waktu tertentu.

Sebagian mengatakan doa Al-Jabbar bisa dibaca 21 kali pada pagi dan sore. Doa ini disebut mampu menghindari diri dari ancaman hawa nafsu, kejahatan, hingga gangguan dari orang-orang yang hendak berniat buruk.

Keutamaan Mengamalkan Doa Al-Jabbar

Masih dari sumber yang sama, muslim yang rutin dan istiqamah mengamalkan doa Al-Jabbar akan dijauhkan dan disembuhkan dari berbagai penyakit. Doa ini dipercaya juga memiliki kekuatan menyembuhkan penyakit berat seperti stroke, jantung, dan semacamnya.

Lebih lanjut, diterangkan dalam buku Ya Allah… Akalku Terhadap Ilmuku Dangkal yang ditulis Sofiyah Satuyah Rasin, ada beberapa keutamaan lain yang bisa diraih muslim jika mengamalkan doa Al-Jabbar.

  • Menumbuhkan rasa takut berbuat dosa
  • Memiliki kekuatan dan petunjuk dari Allah SWT
  • Dijauhkan dari sifat sombong
  • Meningkatkan disiplin

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Niat dan Tata Cara Mengirim Surah Al-Fatihah untuk Orang yang Sudah Meninggal


Jakarta

Mendoakan orang yang sudah meninggal adalah amalan yang terus dilakukan oleh banyak umat Islam. Salah satu caranya adalah membaca surah Al-Fatihah, lalu doa tersebut diniatkan untuk kebaikan orang yang telah wafat.

Hal ini sesuai dengan firman Allah dalam surah Al-Hasyr ayat 10:

…رَبَّنَا ٱغْفِرْ لَنَا وَلِإِخْوَٰنِنَا ٱلَّذِينَ سَبَقُونَا بِٱلْإِيمَٰنِ…


Artinya: “…Ya Tuhan kami, ampunilah kami dan saudara-saudara kami yang telah lebih dahulu daripada kami…”

Ayat ini menunjukkan pentingnya mendoakan mereka yang telah lebih dulu pergi, agar mendapat ampunan dan rahmat dari Allah SWT.

Dalil mendoakan orang yang telah meninggal juga mengacu pada sejumlah hadits. Salah satunya seperti dijelaskan dalam kitab Fathul Qadir seperti dinukil NU Online, disebutkan bahwa membacakan surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali di area pemakaman, lalu menghadiahkan pahalanya kepada para ahli kubur, bisa membawa pahala yang sangat besar.

Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ مَرَّ عَلَى الْمَقَابِرِ وَقَرَأَ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ إِحْدَى عَشْرَةَ مَرَّةً ، ثُمَّ وَهْبَ أَجْرَهُ لِلأَمْوَاتِ أُعْطِيَ مِنَ الأَجْرِ بِعَدَدِ الأَمْوَاتِ

Artinya: “Barang siapa melewati pemakaman kemudian ia membaca surah Al-Ikhlas sebanyak sebelas kali yang pahalanya dihibahkan kepada semua orang yang sudah meninggal dunia di pemakaman itu, maka ia akan mendapatkan pahala sebanyak jumlah orang yang dimakamkan di pemakaman itu.” (HR Sahabat Ali karramallahu wajhah)

Penjelasan lebih lanjut juga disampaikan oleh Syekh Ali Ma’shum, yang menyebutkan hadits dari Abu Hurairah RA, bahwa Rasulullah SAW bersabda,

مَنْ دَخَلَ الْمَقَابِرَ ثُمَّ قَرَأَ فَاتِحَةَ الْكِتَابِ وَقُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ وَأَلْهَاكُمْ التَّكَاثُرُ ثُمَّ قَالَ إِنِّي جَعَلْت ثَوَابَ مَا قَرَأْت مِنْ كَلَامِك لِأَهْلِ الْمَقَابِرِ مِنْ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ كَانُوا شُفَعَاءَ لَهُ إِلَى اللَّهِ تَعَالَى

Artinya: “Barang siapa memasuki kompleks pemakaman kemudian ia membaca surah Al-Fatihah, lalu surah Al-Ikhlas, lalu surah At-Takatsur, kemudian ia mengatakan bahwa saya memberikan pahala bacaan tersebut kepada para ahli kubur dari kalangan orang mukmin laki-laki dan perempuan, maka mereka semua para ahli kubur akan mendapatkan pertolongan dari Allah SWT.”

Bacaan Niat Mengirim Surah Al-Fatihah

Doa berikut sering dibaca saat ziarah atau tahlilan sebagai pembuka sebelum membaca surah Al-Fatihah:

إِلَى حَضْرَةِ النَّبِيِّ الْمُصْطَفَى سَيِّدِنَا مُحمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ وَاٰلِهِ وَأَزْوَاجِهِ وَأَوْلَادِهِ وَذُرِّيَّاتِهِ الْفَــاتِحَةُ

Arab latin: Ila ḫadlratin-nabiyyil-musthafâ sayyidinâ Muḫammadin shallallahu ‘alaihi wa sallama wa âlihi wa azwâjihi wa awlâdihi wa dzurriyyâtihi al-fâtiḫah….

Artinya: “Kepada yang terhormat Nabi Muhammad SAW, segenap keluarga, istri-istrinya, anak-anaknya, dan keturunannya. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

ثُمَّ إِلَى حَضْرَةِ إِخْوَانِهِ مِنَ الْأَنْبِيَاءِ وَالْمُرْسَلِيْنَ وَالْأَوْلِيَاءِ وَالشُّهَدَاءِ وَالصَّالِحِيْنَ وَالصَّحَابَةِ وَالتَّابِعِيْنَ وَالْعُلَمَاءِ الْعَامِلِيْنَ وَالْمُصَنِّفِيْنَ الْمُخْلِصِيْنَ وَجَمِيْعِ الْمَلَائِكَةِ الْمُقَرَّبِيْنَ، خُصُوْصًا إِلَى سَيِّدِنَا الشَّيْخِ عَبْدِ الْقَادِرِ الْجِيْلَانِي وَخُصُوْصًا إِلَى مُؤَسِّسِيْ جَمْعِيَّةِ نَهْضَةِ الْعُلَمَاءِ الْفَــاتِحَةُ

Arab latin: Tsumma ilâ ḫadlrati ikhwânihi minal-anbiya’i wal-mursalîn wal-auliya’i wasy-syuhadâ’i wash-shâlihîn wash-shaḫâbati wat tâbi’în wal-‘ulamâ’il-‘âmilîn wal-mushannifînal-mukhlishîn wa jamî’il-malâikatil-muqarrabîn, khusûshan ilâ sayyidinâsy-syaikh ‘abdil qâdir al-jîlânî wa khushûshan ilâ muassisî jam’iyyah Nahdlatil Ulama, al-fâtiḫah

Artinya: “Lalu kepada segenap saudara beliau dari kalangan pada nabi, rasul, wali, syuhada, orang-orang saleh, sahabat, tabi’in, ulama al-amilin (yang mengamalkan ilmunya), ulama penulis yang ikhlas, semua malaikat Muqarrabin, terkhusus kepada Syekh Abdul Qadir al-Jilani dan para pendiri organisasi Nahdlatul Ulama. Bacaan Al-Fatihah ini kami tujukan kepada Allah dan pahalanya untuk mereka semua. Al-Fatihah…”

Mengirimkan surah Al Fatihah untuk orang yang meninggal dunia adalah amaliah yang populer di kalangan masyarakat muslim Indonesia, khususnya warga Nahdlatul Ulama.

Tata Cara Mengirim Doa dan Bacaan untuk Orang yang Sudah Wafat

Berikut ini adalah langkah-langkah tata cara mengirim doa untuk orang meninggal, terutama dalam tradisi tahlilan, sebagaimana dijelaskan dalam buku Merayakan Khilafiyah Menuai Rahmat Ilahiah karya Zikri Darussamin dan Rahman M. Ag:

  1. Membuka dengan membaca surah Al-Fatihah.
  2. Membaca surah Yasin.
  3. Membaca surah Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas.
  4. Membaca beberapa ayat dari surah Al-Baqarah, yaitu ayat 1-5, 163, 255 (Ayat Kursi), dan 284.
  5. Mengucapkan istighfar.
  6. Melafalkan dzikir seperti tahlil (lā ilāha illallāh), takbir, tahmid, dan tasbih.
  7. Bershalawat kepada Nabi Muhammad SAW.
  8. Membaca Asmaul Husna (99 Nama Allah).
  9. Ditutup dengan doa untuk arwah yang dituju.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com

Seperti Apa Pakaian Penghuni Surga? Ini Penjelasan Al-Qur’an dan Hadits


Jakarta

Surga adalah tempat yang didambakan oleh setiap manusia. Keindahan dan kenikmatan surga dijelaskan dalam sejumlah dalil Al-Qur’an dan hadits, begitu pula dengan penghuni di dalamnya.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 23,

اِنَّ اللّٰهَ يُدْخِلُ الَّذِيْنَ اٰمَنُوْا وَعَمِلُوا الصّٰلِحٰتِ جَنّٰتٍ تَجْرِيْ مِنْ تَحْتِهَا الْاَنْهٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيْهَا مِنْ اَسَاوِرَ مِنْ ذَهَبٍ وَّلُؤْلُؤًاۗ وَلِبَاسُهُمْ فِيْهَا حَرِيْرٌ ٢٣


Artinya: “Sesungguhnya Allah akan memasukkan orang-orang yang beriman dan beramal saleh ke dalam surga-surga yang mengalir di bawahnya sungai-sungai. Di dalamnya mereka diberi perhiasan berupa gelang emas dan mutiara. Pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.”

Dalam hadits yang berasal dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda,

“Siapa saja yang masuk surga, maka ia akan merasakan kenikmatan, tidak susah, tidak hancur pakaiannya dan tidak rusak kemudaannya. Di dalam surga terdapat sesuatu yang mata manusia belum pernah melihat, telinga tidak pernah mendengar, dan tidak ada goresan atas kalbu manusia.” (HR Muslim)

Pakaian Penghuni Surga yang Disebutkan dalam Hadits dan Al-Qur’an

Menukil dari buku Edisi Indonesia: Surga dan Neraka oleh Umar Sulaiman Al Asyqar yang diterjemahkan Kaserun, para penghuni surga mengenakan pakaian yang mewah dari berbagai macam perhiasan emas, perak dan mutiara. Salah satu jenis pakaian penduduk surga bahkan terbuat dari sutra.

Allah SWT berfirman dalam surah Fathir ayat 33,

جَنَّٰتُ عَدْنٍ يَدْخُلُونَهَا يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَلُؤْلُؤًا ۖ وَلِبَاسُهُمْ فِيهَا حَرِيرٌ

Artinya: “(Bagi mereka) surga ‘Adn mereka masuk ke dalamnya, di dalamnya mereka diberi perhiasan dengan gelang-gelang dari emas, dan dengan mutiara, dan pakaian mereka di dalamnya adalah sutra.”

Turut dijelaskan dalam Jinanul Khuldi: Na’imuha wa Qushuruha wa Huruha karya Mahir Ahmad Ash-Shufiy terjemahan Badruddin dkk, pakaian penghuni surga ada yang terbuat dari buah di surga. Hal ini diriwayatkan pada hadits Imam Ahmad dalam Musnad juga disebutkan dari Abdullah bin Amr RA bahwa ada orang yang datang kepada Rasulullah SAW, lalu berkata:

“Wahai Rasulullah, beritahukan kepada kami tentang pakaian penghuni surga, apakah ia makhluk yang diciptakan atau kain tenun yang ditenun?”

Maka, sebagian kaum menertawakannya. Kemudian, Rasulullah SAW bertanya, “Kalian menertawakan apa? Apa karena seorang yang belum tahu bertanya kepada orang yang tahu?” Kemudian, beliau menghadap ke arah mereka dan bertanya, “Mana orang yang bertanya tadi?”

“Inilah saya, wahai Rasulullah,” jawab orang yang bertanya tadi.

Maka Rasulullah SAW bersabda, “Tidak, tetapi pakaian mereka terbuat dari buah di surga.” Beliau mengatakan ini tiga kali.” (HR Ahmad dalam Musnad)

Selain itu, dalam An Nar Ahwaluha wa ‘Adzabuha susunan Mahir Ahmad Ash Shufiy yang diterjemahkan Badruddin dkk disebutkan bahwa penghuni surga akan memiliki pakaian dari sutra tipis dan tebal serta berhiaskan giwang dari emas dan permata.

Hijau Jadi Warna Pakaian Penduduk Surga

Menurut buku Kehidupan dalam Pandangan Al-Qur’an oleh Ahzami Samiun Jazuli, pakaian penghuni surga berwarna-warni. Di antara warna pakaian yang mereka kenakan umumnya berwarna hijau karena warna ini membuat siapa saja yang melihatnya merasa tenang.

Terkait hal tersebut diterangkan dalam surah Al Kahfi ayat 31,

أُو۟لَٰٓئِكَ لَهُمْ جَنَّٰتُ عَدْنٍ تَجْرِى مِن تَحْتِهِمُ ٱلْأَنْهَٰرُ يُحَلَّوْنَ فِيهَا مِنْ أَسَاوِرَ مِن ذَهَبٍ وَيَلْبَسُونَ ثِيَابًا خُضْرًا مِّن سُندُسٍ وَإِسْتَبْرَقٍ مُّتَّكِـِٔينَ فِيهَا عَلَى ٱلْأَرَآئِكِ ۚ نِعْمَ ٱلثَّوَابُ وَحَسُنَتْ مُرْتَفَقًا

Artinya: “Mereka itulah (orang-orang yang) bagi mereka surga ‘Adn, mengalir sungai-sungai di bawahnya; dalam surga itu mereka dihiasi dengan gelang emas dan mereka memakai pakaian hijau dari sutra halus dan sutera tebal, sedang mereka duduk sambil bersandar di atas dipan-dipan yang indah. Itulah pahala yang sebaik-baiknya, dan tempat istirahat yang indah.”

Wallahu a’lam.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Telinga Berdenging Tanda Dipanggil Nabi? Ini Penjelasan Buya Yahya


Jakarta

Pernahkah Anda tiba-tiba mendengar suara berdenging di telinga? Di masyarakat, fenomena ini sering dikaitkan dengan berbagai mitos, mulai dari pertanda ada yang membicarakan kita, hingga disebut sebagai panggilan dari Nabi Muhammad SAW.

Namun, bagaimana pandangan Islam mengenai telinga berdenging? Apakah hal ini benar-benar memiliki makna spiritual? Simak penjelasan lengkap dari Buya Yahya.

Mitos Telinga Berdenging yang Beredar di Masyarakat

Dalam sebuah kajian yang diunggah di channel YouTube Al-Bahjah TV, Buya Yahya menjelaskan bahwa telinga berdenging atau tinnitus adalah sebuah fenomena medis. Jika sering mengalaminya, Buya Yahya, menyarankan periksa ke dokter. Telinga berdenging bisa jadi disebabkan oleh masalah kesehatan, seperti tekanan di dalam telinga atau gangguan pada saraf pendengaran.


Maka dari itu, sangat tidak tepat jika kondisi fisik ini dikaitkan dengan hal-hal yang bersifat metafisika, apalagi dengan pertanda dipanggil oleh Nabi.

Buya Yahya menanggapi beberapa kepercayaan umum tentang telinga berdenging, yaitu:

  • Tanda amal tidak diterima: Ada yang meyakini bahwa telinga berdenging adalah sinyal bahwa ibadah yang kita lakukan tidak diterima oleh Allah SWT.
  • Panggilan dari Nabi Muhammad SAW: Mitos ini menyebutkan bahwa jika telinga berdenging, berarti Nabi Muhammad SAW sedang memanggil kita.
  • Pertanda akan ada yang meninggal: Sebagian masyarakat juga percaya bahwa telinga berdenging merupakan firasat buruk, seperti akan ada kerabat yang meninggal dunia.

Menurut Buya Yahya, semua mitos tersebut tidak memiliki dasar yang kuat dalam ajaran Islam. Ia menegaskan menghubung-hubungkan telinga berdenging dengan hal-hal spiritual seperti itu adalah hal yang tidak benar.

Karena sejatinya, Nabi Muhammad SAW memanggil umatnya setiap hari melalui syariat yang beliau tinggalkan. Panggilan itu nyata dan jelas, yaitu melalui seruan salat, anjuran beribadah, dan ajakan untuk beramal kebaikan.

Sangat keliru jika menunggu telinga berdenging sebagai panggilan dari Nabi. Sebab panggilan yang sebenarnya jauh lebih jelas dan tidak ambigu. Buya Yahya menekankan kita harus berpegang teguh pada petunjuk yang nyata, yaitu Al-Qur’an dan hadits.

“Nabi memanggil kita setiap saat, dengan hadits-haditsnya. Tidak usah nunggu ada denging telinga ya. Kita ingin yang nyata, yang jelas, hadits-hadits Nabi. Ilmu-ilmu Nabi SAW,” kata Buya Yahya dalam video yang berjudul Benarkah Telinga Berdenging itu Tanda Amal Ibadah Ditolak & Panggilan Nabi Muhammad?.

detikHikmah telah mendapatkan izin untuk mengutip isi ceramah tersebut.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

5 Cara Tobat dari Kecanduan Video Porno Menurut Ajaran Islam


Jakarta

Islam melarang umatnya menonton film dewasa. Hal ini dikarenakan menonton film dewasa sama seperti melakukan perbuatan yang mendekati zina.

Allah SWT berfirman dalam surah Al Isra ayat 32,

وَلَا تَقْرَبُوا الزِّنٰىٓ اِنَّهٗ كَانَ فَاحِشَةً ۗوَسَاۤءَ سَبِيْلًا ٣٢


Artinya: “Janganlah kamu mendekati zina. Sesungguhnya (zina) itu adalah perbuatan keji dan jalan terburuk.”

Ibnu Katsir dalam tafsirnya menafsirkan bahwa surah Al Isra ayat 32 berisi larangan dari Allah SWT kepada hamba-Nya untuk berbuat zina, begitu pula mendekatinya dan melakukan hal-hal yang mendorong pada zina.

Berdasarkan Tafsir Kementerian Agama RI, perbuatan yang mendekati zina itu bisa berupa menonton film dewasa, membaca konten-konten yang merangsang, dan semacamnya. Menonton film dewasa juga termasuk perbutan zina mata.

Ibnu Qayyim Al Jauziyah melalui kitab At Taubah wal Inabah terjemahan Abdul Hayyie al Kattani dan Uniqu Attaqi menyematkan hadits terkait zina mata. Nabi Muhammad SAW bersabda,

“Allah menetapkan atas anak Adam bagiannya dari zina, dia pasti mendapati bagiannya itu. Zina mata adalah memandang. Zina lidah adalah berbicara. Sedang nafsu berharap dan berkeinginan, dan kemaluan membenarkannya atau mendustakannya.” (HR Bukhari dan Muslim dari Abu Hurairah RA)

Turut diterangkan dalam buku Sexuality in Islam susunan Abdel Wahab Bouhdiba, menonton film dewasa dapat menghasilkan ilusi dan halusinasi dalam otak manusia. Hal ini dapat menimbulkan bangkitnya syahwat, yang sama statusnya dengan zina.

Imam Nawawi lewat Syarah Muslim-nya juga menegaskan terkait hukum haram menonton film dewasa. Beliau berkata,

“Haram lelaki melihat aurat lelaki lain, perempuan melihat aurat perempuan lain. Ini kesepakatan ulama. Begitu juga, haram lelaki melihat aurat perempuan, dan perempuan melihat aurat laki-laki. Keharamannya secara ijmak. Nabi mengingatkan keharaman lelaki melihat aurat lelaki lain dan lelaki melihat aurat perempuan. Hal itu dari segi keharaman lebih besar. Keharaman ini pada selain suami.”

Lalu, bagaimana cara bertobat dari kecanduan film dewasa jika sudah terlanjur sering menontonnya?

Cara Tobat dari Kecanduan Video Porno Menurut Ajaran Islam

Menyadur dari laman About Islam, Mufti Agungg Oman Syekh Ahmad ibn Hamad Al Khalili menjabarkan terkait cara bertobat dari kecanduan film porno. Berikut bahasannya,

1. Mengakui Hanya Allah yang Dapat Menolong dari Masalah Ini

Pertama-tama, muslim harus mengakui bahwa hanya Allah SWT yang dapat menolongnya keluar dari kecanduan film dewasa. Seseorang harus yakin dirinya ingin bertobat dan berhenti menontonnya seraya berharap pertolongan Allah SWT atas tobatnya.

2. Introspeksi Diri

Lakukan evaluasi diri dengan jujur dan tulus. Pahami bahwa yang dilakukan adalah salah, penting bagi seseorang yang ingin bertobat untuk mengintrospeksi diri dan mengetahui letak kesalahannya.

3. Tobat dengan Tulus kepada Allah SWT

Tobat harus dilakukan dengan tulus semata-mata karena Allah SWT. Tobat juga harus diiringi dengan niat yang kuat dari diri sendiri dan yakin tidak akan mengulanginya.

4. Memohon kepada Allah SWT agar Dihapuskan Dosa

Ketika bertobat dari kecanduan film dewasa, hendaknya muslim memohon dengan sungguh-sungguh agar Allah SWT menghapuskan dosa-dosa yang diperbuatnya selama melihat pornografi. Hal ini bisa membantu terulangnya dosa yang dilakukan pada masa lalu.

5. Perbanyak Doa kepada Allah SWT dan Tingkatkan Ketakwaan

Langkah lain yang dapat dilakukan muslim untuk bertobat adalah memperbanyak doa kepada Allah SWT. Upayakan kedekatan dengan Sang Khalik dan yakin bahwa Dia selalu ada di mana pun dan kapan pun, sehingga menumbuhkan rasa takut untuk mengulangi dosa karena Allah SWT selalu mengawasi.

(aeb/inf)



Sumber : www.detik.com

Sudahkah Kamu Sedekah Subuh Hari Ini? Rahasia Rezeki Lancar dan Berkah


Jakarta

Sedekah Subuh adalah salah satu amalan yang dipercaya dapat membuka pintu rezeki dan mendatangkan keberkahan hidup. Amalan ini dilakukan setelah salat Subuh, baik secara langsung maupun tidak langsung, kepada mereka yang membutuhkan.

Ahmad Mudzakir dalam bukunya Sapu Jagat Keberuntungan menjelaskan bahwa sedekah subuh memiliki keistimewaan karena malaikat langsung mendoakan orang yang melakukannya.


Rasulullah SAW bersabda, “Setiap awal pagi saat matahari terbit, Allah menurunkan dua malaikat ke bumi. Salah satunya berkata: ‘Ya Allah, berilah karunia kepada orang yang menginfakkan hartanya karena-Mu.’ Malaikat yang lain berkata: ‘Ya Allah, binasakanlah orang-orang yang bakhil.'” (HR. Bukhari dan Muslim, dari Abu Hurairah)

Waktu antara Subuh dan terbit matahari berkisar sekitar satu jam. Artinya, jika kita bersedekah setelah salat Subuh, malaikat akan segera mendoakan kebaikan dan pengganti dari Allah SWT untuk sedekah tersebut.

Allah SWT berfirman:

إِنَّ ٱلْمُصَّدِّقِينَ وَٱلْمُصَّدِّقَٰتِ وَأَقْرَضُوا۟ ٱللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا يُضَٰعَفُ لَهُمْ وَلَهُمْ أَجْرٌ كَرِيمٌ

Artinya: “Sesungguhnya orang-orang yang membenarkan (Allah dan Rasul-Nya) baik laki-laki maupun perempuan dan meminjamkan kepada Allah pinjaman yang baik, niscaya akan dilipatgandakan (pembayarannya) kepada mereka; dan bagi mereka pahala yang banyak.” (QS. Al-Hadid: 18)

Cara Melakukan Sedekah Subuh

Masih dari sumber yang sama, sedekah subuh bisa dilakukan dengan berbagai cara, antara lain:

1. Mengisi kotak amal di masjid setelah salat Subuh berjamaah. Bagi laki-laki, bisa langsung memasukkan sendiri. Sedangkan ibu-ibu dapat menitipkan kepada suami atau anak.

2. Transfer uang melalui rekening setelah Subuh. Bisa dikirim ke orang tua, teman yang membutuhkan, atau lembaga sosial.

3. Memberikan makanan kepada tetangga, pondok pesantren, panti asuhan, atau tempat lain yang membutuhkannya.

4. Mengantarkan bantuan secara langsung kepada yang membutuhkan sebelum matahari terbit.

Manfaat Dahsyat Sedekah Subuh

Menurut The Power of Jalur Langit karya Kawanita dan Isnura Afgan, berikut manfaat Sedekah Subuh:

Doa dikabulkan Allah SWT
Didoakan langsung oleh dua malaikat
Pahala berlipat ganda
Rezeki bertambah
Dosa dihapuskan
Terhindar dari malapetaka
Kedudukan tinggi di sisi Allah
Penyakit disembuhkan
Didekatkan ke pintu surga
Dijauhkan dari api neraka
Mendapat naungan di Padang Mahsyar
Mendapat pahala jariyah
Hati menjadi lapang

Doa Sedekah Subuh di Rumah

Doa Sedekah Subuh di rumah dibagi menjadi dua: doa sebelum sedekah dan doa sesudah sedekah. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Ajaibnya Bangun Pagi, Subuh, Dhuha & Mengaji di Pagi Hari karya Muhammad Ainur Rasyid.

1. Doa Sebelum Sedekah Subuh (Niat bersedekah)

نَوَيْتُ التَّقَرُّبَ اِلَى اللهِ تَعَالَى وَاتِّقَاءَ غَضَبِ الرَّبِّ جل جلاله وَاتِّقَاءَ نَارِ جَهَنَّمَ وّالتَّرَحُّمَ عَلَى الاخْوَانِ وَصِلَةَ الرَّحِمِ وَمُعَاوَنَةَ الضُّعَفَاءِ وَمُتَابَعَةَ النَّبِيِّ صلى الله عليه وسلم وَاِدْخَالَ السُّرُوْرِ عَلَى اْلاِخْوَانِ وَدَفْعِ البَلاَءِ عَنْهُ وَعَنْ سَائِرِ اْلمُسْلِمِيْنَ وَاْلاِنْفاَقَ مِمَّا رَزَقَهُ الله وَقَهْرَ النَّفْسِ وَالشَّيْطَانِ

Nawaitut taqarruba ilallahi ta’ala wattiqaa ghadlabir rabbi jalla jalaluhu wattiqoa nari jahannama wattarakhkhuma ‘ala ikhwan wa shilatur rahim wa mu’awanatadh dhu’afaa wa mutaba’atan nabiyyi shallallahu ‘alaihi wasallama wa idkholas sururi ‘alal ikhwan wa daf’il bala’i ‘anhu wa ‘an sairil muslimin wal infaq mimma razaqahullahu wa qahran nafsi wasy-syaithan.*

Artinya:”Aku niat bersedekah untuk mendekatkan diri kepada Allah, menghindari murka-Nya, menghindari api neraka Jahannam, berbelas kasih kepada saudara, menyambung silaturahmi, membantu orang yang lemah, mengikuti sunnah Nabi SAW, membahagiakan saudara, menolak bala bagi mereka dan seluruh kaum muslimin, menafkahkan rezeki yang Allah berikan, serta mengalahkan hawa nafsu dan setan.”

Doa Setelah Sedekah Subuh di Rumah

Masih dari sumber yang sama, ini doa yang dapat diamalkan muslim setelah melakukan sedekah subuh di rumah.

رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Rabbana taqabbal minna innaka antas sami’ul alim.

Artinya: “Ya Tuhan kami, terimalah amalan kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

(lus/erd)



Sumber : www.detik.com

Sunnah Rasulullah SAW Sebelum Pergi Tidur, Muslim Amalkan Yuk!


Jakarta

Sunnah Rasulullah SAW sebelum tidur bisa dicontoh oleh muslim. Sebagai seorang utusan Allah SWT, banyak manfaat yang dapat diraih muslim dari kebiasaan Nabi Muhammad SAW, termasuk sebelum ia tidur.

Sebagai manusia, tidur menjadi cara mengistirahatkan tubuh yang lelah setelah beraktivitas dari pagi hingga sore. Diterangkan dalam buku Pelajaran Adab Islam 2 oleh Suhendri dkk, waktu tidur yang baik bagi manusia adalah sekitar 7-8 jam dalam sehari.


Demi mendapatkan waktu tidur yang cukup. seseorang harus menyegerakan tidur di awal waktu dan harus menghindari begadang. Rasulullah SAW tidak menyukai begadang, terlebih jika dikerjakan tanpa manfaat.

“Nabi SAW membenci tidur sebelum Isya dan beliau tidak menyukai obrolan setelah Isya.” (HR Ahmad)

Selain itu, dalam riwayat dari Jabir RA dikatakan Rasulullah SAW bersabda:

“Jangan begadang setelah Isya. Kalian tidak mengetahui apa yang telah ditetapkan oleh Allah pada makhluk-Nya.” (HR Al Hakim)

Sunnah Nabi SAW sebelum Tidur yang Bisa Dicontoh

Berikut beberapa sunnah Rasulullah SAW yang dapat dikerjakan muslim sebelum tidur seperti dikutip dari Al Minah Al-‘Aliyah fii Bayaani As-Sunan Al-Yaumiyyah oleh Syaikh Abdullah bin Hamoud Al Furaih terbitan Maktabah Darus Salam.

1. Ambil Wudhu

Berwudhu sebelum tidur merupakan salah satu sunnah Rasulullah SAW. Dari Al Bara bin Azib, Rasulullah SAW bersabda:

“Jika engkau hendak mendatangi tempat tidurmu, hendaklah engkau berwudhu seperti wudhu untuk salat, lalu berbaringlah ke sebelah kananmu, kemudian ucapkan, “Allahumma innii aslamtu wajhii ilaika.” (HR Bukhari)

2. Mengamalkan Ayat Kursi

Sebelum tidur muslim bisa mengamalkan sejumlah doa dan zikir, salah satunya Ayat Kursi. Dengan membacanya, muslim akan diberi perlindungan hingga pagi dari setan yang terkutuk.

Abu Hurairah RA berkata bahwa Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Jika kamu hendak berbaring di atas tempat tidurmu, bacalah ayat kursi. Karena dengan-nya kamu selalu dijaga oleh Allah dan setan tidak akan dapat mendekatimu hingga pagi.” (HR Bukhari)

3. Membaca Doa Sebelum Tidur

Sebagai seorang muslim, sudah sepantasnya kita melibatkan doa dalam segala aktivitas termasuk tidur. Dari Hudzaifah RA berkata,

“Apabila Nabi Muhammad SAW hendak tidur, beliau membaca doa ‘Bismika allahumma amutu waahya (Dengan namaMu, Ya Allah aku mati dan aku hidup).’ Dan apabila bangun tidur, Beliau berdoa: ‘Alhamdulillahilladzi ahyana ba’da maa amatana wailaihinnusyur (Segala puji bagi Allah yang telah menghidupkan kami setelah mematikan kami, dan kepadaNya lah tempat kembali).” (HR Bukhari)

4. Kibas Kasur sebelum Tidur

Sunnah lainnya yang dapat dikerjakan muslim adalah mengibas kasur sebelum pergi tidur. Hal ini turut dianjurkan oleh Rasulullah SAW sebagaimana dikatakan dari Abu Hurairah RA, beliau bersabda:

“Jika salah seorang di antara kamu hendak mendatangi tempat tidurnya, hendaknya ia mengibas kasurnya dengan bagian dalam sarungnya, karena ia tidak mengetahui apa yang ada padanya, kemudian ia mengucapkan “Bismika rabbi wadha’tu janbii.” (HR Bukhari dan Muslim)

5. Tunda Tidur sebelum Isya

Tidur sebelum Isya tidak disukai oleh Rasulullah SAW. Terkait hal ini disebutkan dalam hadits sebelumnya. Karenanya, muslim diminta untuk menghindari tidur sebelum Isya.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Niat, Tata Cara, Doa, dan Waktu Terbaik Mengerjakannya


Jakarta

Allah SWT adalah tempat terbaik bagi setiap hamba untuk bersandar dalam segala urusan hidup. Baik dalam suka maupun duka, kita diajarkan untuk memohon kepada-Nya agar hajat atau keinginan kita dikabulkan.

Selain doa, cara memohon kepada Allah lainnya adalah dengan melaksanakan sholat Hajat. Ibadah sunnah ini menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah sambil berharap agar permohonan kita mendapat ridha dan dikabulkan oleh-Nya.


Niat Sholat Hajat

Niat sholat hajat merupakan langkah awal yang penting sebelum memulai ibadah ini. Dengan niat yang tulus karena Allah SWT, sholat hajat menjadi lebih khusyuk dan tulus untuk bermunajat kepada Allah.

Dikutip dari buku Shalat Hajat oleh Ghaida Halah Ikram, berikut ini adalah bacaan niat sholat Hajat.

اُصَلِّى سُنَّةَ الْحَاجَةِ رَكْعَتَيْنِ لِلهِ تَعَالَى

Latin:: Ushollii sunnatal haajati rok’aataini lillahi ta’ala.

Artinya: “Aku berniat sholat hajat sunnah hajat dua raka’at karena Allah Ta’ala.”

Waktu Sholat Hajat

Dalam bukunya Penuntun Mengerjakan Shalat Hajat, Ali Akbar bin Aqil menjelaskan bahwa sholat hajat bisa dilaksanakan baik pada siang maupun malam hari, asalkan tidak dilakukan pada waktu yang diharamkan untuk sholat sunnah.

Dalam buku ini juga ditegaskan bahwa waktu paling utama untuk melaksanakan sholat hajat adalah pada sepertiga malam terakhir, sekitar pukul 01.00 dini hari hingga menjelang subuh, sebagaimana didasarkan pada sebuah hadits.

“Malam manakah yang paling didengar (dikabulkan oleh Allah SWT)? Rasulullah SAW bersabda, ‘Pada tengah malam’.” (HR Ahmad dan Ibnu Hibban)

Dalam hadits lain, Rasulullah SAW bersabda,

يَنْزِلُ رَبُّنَا تَبَارَكَ وَتَعَالَى كُلَّ لَيْلَةٍ إِلَى السَّمَاءِ الدُّنْيَا حِينَ يَبْقَى ثُلُثُ اللَّيْلِ الآخِرُ يَقُولُ: مَنْ يَدْعُونِي، فَأَسْتَجِيبَ لَهُ مَنْ يَسْأَلُنِي فَأُعْطِيَهُ، مَنْ يَسْتَغْفِرُنِي فَأَغْفِرَ لَهُ

Artinya: “Rabb kita turun ke langit dunia pada sepertiga malam yang akhir pada setiap malamnya. Kemudian berfirman, ‘Orang yang berdoa kepada-Ku akan Ku-kabulkan, orang yang meminta sesuatu kepada-Ku akan Ku-berikan, orang yang meminta ampunan dari-Ku akan Ku-ampuni.” (HR Bukhari dan Muslim)

Jumlah Rakaat Sholat Hajat

Banyak umat Islam yang bertanya-tanya berapa rakaat sholat Hajat yang sebaiknya dikerjakan. Memang hal ini perlu diketahui oleh kita semua ketika akan melaksanakan sholat Hajat untuk meminta sesuatu kepada Allah.

Dikutip dari laman Kemenag, seorang mukmin yang memiliki hajat tertentu atau tengah mencari jalan keluar dari suatu masalah dianjurkan untuk menunaikan sholat Hajat sebanyak 12 rakaat, dengan salam setiap 2 rakaat. Meski begitu, melaksanakan sholat Hajat hanya 2 rakaat pun sudah dianggap mencukupi.

Cara Sholat Hajat

Agar sholat Hajat yang dikerjakan sesuai tuntunan, penting untuk memahami tata cara pelaksanaannya dengan benar. Dengan mengikuti langkah-langkah yang tepat, ibadah ini akan lebih khusyuk dan diharapkan doa yang dipanjatkan dapat terkabul.

Kembali mengutip dari buku Shalat Hajat yang ditulis oleh Ghaida Halah Ikram, berikut ini adalah tata cara sholat Hajat.

  1. Membaca niat sholat Hajat.
  2. Melakukan takbiratul ihram.
  3. Membaca doa iftitah, dilanjutkan dengan surah Al-Fatihah, kemudian membaca salah satu surah dari Al-Qur’an.
  4. Rukuk sambil mengucapkan tasbih sebanyak tiga kali.
  5. I’tidal atau berdiri tegak setelah rukuk.
  6. Sujud pertama sambil membaca tasbih tiga kali.
  7. Duduk di antara dua sujud.
  8. Sujud kedua sambil mengucapkan tasbih tiga kali.
  9. Mengerjakan rakaat kedua dengan tata cara yang sama seperti rakaat pertama.
  10. Tasyahud akhir lalu mengucapkan salam dua kali.
  11. Jika dikerjakan empat rakaat, maka setelah rakaat kedua langsung berdiri tanpa membaca tasyahud awal.

Doa Sholat Hajat

Allah SWT mencintai hamba-Nya yang senantiasa berdoa dan memohon hanya kepada-Nya, termasuk setelah melaksanakan sholat Hajat. Dengan berdoa, kita menunjukkan ketundukan dan keyakinan bahwa hanya Allah yang mampu mengabulkan segala hajat.

Kita bisa berdoa sesuai dengan hajat masing-masing agar dikabulkan oleh Allah. Dikutip dari buku 300 Doa dan Zikir Pilihan (Penerbit Gema Insani), berikut ini adalah bacaan sholat Hajat.

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الحَكِيمُ الْكَرِيمُ . سُبْحَانَ اللهِ رَبِّ الْعَرْشِاالْعَظِيمِ . الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ وَالغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرِّ وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمِ لَا تَدَعْ لِي ذَنْبًا إِلَّا غَفَرْتَهُ وَلَا هَمَّا إِلَّا فَرَجَتَهُ وَلَا حَاجَةً إِلَّاهِيَ لَكَ رِضًا إِلَّا قَضَيْتَهَا يَا أَرْحَمَالرَّاحِمِينَ .

Latin: Laa ilaaha illall aahul hakiimul karii-mu. Subhanallahi rabbil ‘arsyil ‘adhiim. Alhamdulillahi rabbil ‘alamiin as-aluka muujibaatii rahmatika wa’azaai-ma maghfiratika wal-ghaniimata min kulli birri wassalaamata min kulli ismin laa tada’ lii dzanban illa gha-fartahu walaa hamman illa farrajtahu walaa haajatan illa hiya laka ridhan illa qadhaitahaa yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Tiada tuhan selain Allah Yang Mahahalim (bijak-sabar) lagi Mahamulia. Mahasuci Allah Tuhan Arsy yang agung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku memohon kepada-Mu kepastian rahmat-Mu, perolehan dari tiap-tiap kebaikan dan keselamatan dari dosa (Ya Alllah) jangan Engkau biarkan diriku berdosa melainkan Engkau ampuni, tiada ada kesusahan melainkan Engkau bukakan jalan keluar dan tiada sesuatu yang diridhai oleh-Mu melainkan Engkau luluskan ya Allah Yang Maharahim dari semua yang rahim.” (Riwayat Tirmidzi dan Ibnu Majad)

Kemudian, memohon apa yang menjadi hajat sembari bersujud dan memperbanyak bacaan berikut.

لَا إِلَٰهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Latin: Lailaha illa Anta subhanaka inni kuntu minadhdhalimin.

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Engkau ya Allah. Maha Suci Engkau, sesungguhnya aku adalah termasuk orang-orang yang zalim.”

Wallahu a’lam.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

Tantangan untuk Melintasi Langit dan Bumi


Jakarta

Surah Ar-Rahman merupakan surah ke-55 dalam urutan mushaf Al-Qur’an. Surah yang diturunkan di Makkah ini terdiri dari 78 ayat dan terdapat dalam juz ke-27 Al-Qur’an.

Surah ini memiliki keunikan tersendiri yaitu ayat فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (fabiayyi ala irobbikuma tukadziban) yang diulang sebanyak 31 kali. Ayat tersebut berarti “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”.

Menurut Tafsir Fii Zilalil Qur’an yang disusun oleh Sayyid Quthb, surah Ar-Rahman banyak membahas tentang penciptaan makhluk-makhluk-Nya dan alam semesta, yang merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.


Dalam artikel ini akan dibahas secara khusus mengenai Surah Ar-Rahman ayat 33. Secara umum, kandungan ayat tersebut menceritakan tentang alam semesta yang menakjubkan. Berikut penjelasan selengkapnya.

Bacaan Surah Ar-Rahman Ayat 33: Arab, Latin, dan Artinya

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

Yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużū min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużū, lā tanfużūna illā bisulṭān(in).

Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

Kandungan Surah Ar-Rahman Ayat 33

Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI, ayat 33 surah Ar-Rahman menyeru jin dan manusia untuk mencoba, jika mampu, menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi guna menghindari azab serta hukuman Allah. Namun, hal itu mustahil mereka lakukan karena tidak memiliki kekuatan apa pun untuk menghadapi kekuasaan-Nya.

Sebagian ahli tafsir menafsirkan kata “sulṭān” dalam ayat ini sebagai ilmu pengetahuan, yang memberi isyarat bahwa melalui ilmu, manusia dapat menjelajahi ruang angkasa.

Adapun menurut Tafsir Fii Zilalil Qur’an, Sayyid Quthb menjelaskan bahwa pada ayat tersebut, Allah SWT menantang jin dan manusia untuk melintasi/menembusi penjuru langit dan bumi.

Hal ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya yaitu ayat 29 sampai 31 yang menjelaskan tentang alam semesta yang fana dan suatu saat akan binasa. Pemusnahan alam semesta merupakan suatu hal yang amat mengerikan dan bentuk ancaman yang menakutkan.

Kemudian pada ayat ke 33, jin dan manusia ditantang apakah mereka mampu menembusi langit dan bumi untuk menghindari kebinasaan itu. Namun tentu saja hal itu tidak mungkin tanpa izin Allah SWT. Hanya Allah SWT yang memiliki kekuatan (sulthan) yang mampu membinasakan dan Allah SWT sendiri yang akan memberikan balasan terhadap siapa saja yang mendustakan-Nya.

Lebih lanjut, menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar Jilid 9, kandungan surah Ar-Rahman ayat 33 tersebut dapat ditafsirkan bahwa Allah SWT memberikan kebebasan kepada manusia untuk melintasi segala penjuru bumi, baik untuk mengetahui rahasia terpendam atau pun untuk menuntut ilmu. Namun, di ayat tersebut disebutkan kata “sulthan” (kekuatan) yang maknanya bahwa manusia bisa melakukan itu semua hanya bila diberi kekuatan dari Allah SWT.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com