Tag Archives: alquran

Doa Nurbuat Arab, Latin dan Artinya Lengkap


Jakarta

Usaha saja tidak cukup tanpa disertai doa. Salah satu doa yang dikenal dapat memenuhi hajat adalah doa nurbuat.

Doa nurbuat memiliki banyak manfaat baik di dunia maupun di akhirat. Doa ini mengandung harapan yang dipanjatkan kepada Allah SWT oleh muslim yang mengamalkannya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai manfaat dari doa nurbuat, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Doa Nurbuat?

Dilansir dari buku berjudul Malaikat Pun Mengamini: Kumpulan Doa Penggapai Rida Ilahi karya Hamdan Hamedan, doa yang sering disebut sebagai doa nurbuat ini memiliki makna “cahaya kenabian”.


Doa Nurbuat sangat baik untuk diamalkan dan dibaca kapan saja, karena memiliki makna yang baik untuk menjauhkan kita dari kesesatan dan memberikan perlindungan dari Allah SWT.

Doa nurbuat berasal dari bahasa Arab yakni, nurun nubuwwah. Doa ini bersumber dari riwayat Imam Abul Qaim Ali Ibn Asakir dalam Tarikh Dimasyq.

Doa Nurbuat Arab, Latin dan Artinya

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah oleh KH. Ustadz Sholechul Azis, berikut ini adalah bacaan doa nurbuat lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ

طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ

Allaahumma dzis-sultaanil ‘adziimi wadzil-mannil qadiimi wadzil-wajhil-kariimi wawaliyyil-kalimaatit taammati wadda’awaatil mustajaabaati ‘aaqilil hasani wal-husaini minanfusil haqqi ‘ainil qudrati wan-naaziriina wa ‘ainil jinni wal insi wasy-syayaatiin.

Wa iy yakaadulladziina kafaruu layuzliquunaka bi absaarihim lammaa samii’udz-dzikra wayaquuluuna innahuu lamajnuunuw wamaa huwa illaa dzikrul lil-‘aalamiin, wamustajaabil-qur’aanil-‘aziim, wawaritsa sulaimaanu daawuuda ‘alaihimassalaam, al-wuduudu dzul ‘arsyil-majiid.

Tawwil ‘umrii wa shahhih jasadii waqdii haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wahabbibnii linnaasi ajma ‘iina watabaa ‘adil ‘adaawata kullahaa mim banii aadama ‘alaihissalaamu mang kaana hayyaw wayahiqqal-qaulu ‘alal kaafiriina innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Subhaana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yasifuuna wasalaamun ‘alal-mursaliina walhamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah yang Maha Kuat, yang memiliki anugerah, yang merupakan zat yang Maha Mulia, yang menguasai banyak kalimat sempurna dan doa yang mustajab, penjamin Al Hasan dan Al Husain dari jiwa yang hak, pandangan yang penuh kuasa, serta orang-orang yang melihat dari pandangan para jin, manusia dan juga setan.

Sesungguhnya orang yang kafir itu adalah orang yang menjerumuskan kamu dengan pandangan dari mereka, ketika mendengar Alquran dan mereka pun berkata; sesungguhnya Muhammad adalah orang yang gila. Al Quran hanyalah peringatan untuk setiap umat. Wahai Dia yang memperkenankan melalui Al Quran yang sangat agung. Sulaiman dan juga Daud dan Dia yang Maha Pengasih,sebagai Pemilik Arasy yang Mulia.

Maka panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, tunaikanlah segala yang kuperlukan, dan perbanyakanlah harta dan anakku, jandikanlah aku orang yang terhindar dari segala permusuhan dari anak-anak adam yang masih hidup. Pastikan ketetapan atau azab untuk orang-orang yang kafir karena sesungguhnya Engkau adalah yang Maha Kuasa akan segala sesuatu.

Maha suci Tuhanmu, yaitu Maha yang memiliki kebesaran, dari apapun yang (mereka) gambarkan yaitu orang-orang kafir dan melimpahlah kesejahteraan pada para Rasul, segala puji Bagi Allah pemilik Alam Semesta.”

Keutamaan Doa Nurbuat

Setiap doa memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Begitu pula dengan doa nurbuat yang memiliki keistimewaan jika kita amalkan dengan sungguh-sungguh.

Berikut adalah beberapa keistimewaan doa nurbuat yang diuraikan dalam buku Tanya Jawab Islam: Piss KTB oleh Pustaka Ilmu Suni Salafiyah – KTB.

1. Dapat mengabulkan segala hajat jika dibaca secara rutin setelah selesai sholat fardhu

2. Dosa akan terampuni jika doa ini dibaca saat matahari terbenam

3. Menjaga rumah dari segala gangguan gaib seperti sihir, santet, gangguan jin dan lain sebagainya

4. Menjauhkan dari perbuatan maksiat dan kekufuran

5. Mendapat kesejahteraan dalam dunia dan akhirat

6. Dapat menghindarkan manusia dari segala perbuatan jahat dan munkar

7. Selalu diberikan kesehatan, kemudahan dan keselamatan dari Allah SWT

8. Dapat dimudahkan segala jalannya

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ratib Al-Haddad Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Ratib Al-Haddad adalah kumpulan wirid dan zikir yang disusun oleh Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal.

Mengutip buku Ratib Al-Haddad yang disusun oleh Shabri Shaleh Anwar, ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (ratib yang termasyhur) ini disusun berdasarkan inspirasi beliau pada malam Lailatul Qadar tanggal 27 Ramadhan 1071 H.

Ratib Al-Haddad ini disusun atas dasar menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir, yang bertujuan untuk mengadakan suatu wirid dan zikir sebagai amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang sedang melanda kampungnya ketika itu.


Ratib Al-Haddad pertama kali dibaca di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam, Hadhramaut, setelah mendapat izin dari Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Pada kebiasaannya, ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan lafalnya, setelah salat Isya.

Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa barang siapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman, serta diiringi dengan membaca “La ilaha illallah” hingga seratus kali, ia akan dikaruniai pengalaman di luar dugaannya. Berikut adalah bacaan lengkap Ratib Al-Haddad.

Bacaan Ratib Al-Haddad: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah bacaan Ratib Al-Haddad lengkap yang dikutip dari buku Majmu’ Syarif yang disusun oleh Puspa Swara.

Surah Al-Fatihah

الْفَاتِحَةُ إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَاتِحَةُ

Arab Latin: Al-Faatihatu ilaa hadhrati sayyidina wa syafi’ina wa nabiyyina wa maulaana Muhammadin Shallallahu ‘Alaihi Wa sallama. Al-Faatihah.

Artinya: “Bacalah Al-Fatihah kepada Tuan, pemberi syafaat, Nabi dan penolong kita, Muhammad SAW. Al-Fatihah.”

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ۝٧

Arab Latin: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-Rahmaanir Rahiim. Maaaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta-‘iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhaalliin.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) yang dimurkai dan bukan (pula jalan) yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 1-7)

Ayat Kursi

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Arab Latin: Allaahu laa ilaaha ilaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhu sinatuw wa laa naum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illa bi’idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-‘im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-‘a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa yauuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), kecuali Dia yang Hidup kekal lagi terus- menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al- Baqarah: 255)

Surah Al-Baqarah 2 Ayat Terakhir

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ، وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلَ بِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Arab Latin: Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu-minuun, kul-lun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qaaluu sami’naa wa atha’naa, ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat- malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285)

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab Latin: Laa yukallifullahu nafsan illa wus-‘ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ish-ran kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaa qata lanaa bih, wa’fu ‘annaa, waghfir lanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fan-shurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesang-gupannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al- Baqarah: 286)

Bacaan Tahlil, Tasbih, Tahmid, Sholawat, dan Doa-doa

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (3x)

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai-‘in qadiir. (Dibaca 3x)

Artinya: “Tiada Tuhan Melainkan Allah, yang satu dan tiada sekutu bagi Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu.”

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ (3x)

Arab Latin: Subhaanallaahi wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar. (Dibaca 3x)

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Mahabesar.”

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ (3x)

Arab Latin: Subhaanallaah wa bihamdihi subhaanallaahil ‘azhiim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Mahasuci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha-agung.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (3x)

Arab Latin: Rabbanagh firlanaa wa tub ‘alainaa innaka antat tawwaabur rahiim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ (3x)

Arab Latin: Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, Allahumma shalli ‘alaihi wa sallim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah, cucurkan shalawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan shalawat ke atasnya dan kesejahteraan-Mu.”

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (3x)

Arab Latin: A’uudzu bikalimaatillaahit taam-maati min syarri maa khalaq. (Dibaca 3x)

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ (3x)

Arab Latin: Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma-‘asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii-‘ul ‘aliim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi maupun di langit, dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

رَضِيْنَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا (3x)

Arab Latin: Radhiina billaahi rabba wa bil islaami diina wa bimuhammadin nabiyyaa. (Dibaca 3x)

Artinya: “Kami rida Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi kami.”

بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيئَةِ اللَّهِ (3x)

Arab Latin: Bismillaahi wal hamdu lillaahi wal khairu wasy-syarru bimasyii-atillaah. (Dibaca 3x)

Artinya: “Dengan nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah.”

آمَنَّا بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تُبْنَا إِلَى اللَّهِ بَاطِئًا وَظَاهِرًا (3x)

Arab Latin: Aamannaa billaahi wal yaumil aakhiri tubnaa ilallaahi baathinaw wa zhaahira. (Dibaca 3x)

Artinya: “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, dan kami bertobat kepada Allah secara batin dan zahir.”

يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِي كَانَ مِنَّا (3x)

Arab Latin: Yaa rabbanaa wa’fu ‘annaa wamhul ladzii kaana minnaa. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami.”

يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَمِتْنَا عَلَى دِينِ الْإِسْلَامِ (7x)

Arab Latin: Yaa dzal jalaali wal ikraami amitnaa ‘alaa diinil islaam. (Dibaca 7x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan Pemurah, matikan-lah kami dalam agama Islam.”

يَا قَوِيٌّ يَا مَتِينُ إِكْفِ شَرَّ الظَّالِمِينَ (3x)

Arab Latin: Yaa qawiyyu yaa matiinu ikfi syarrazh zhaalimiin. (Dibaca 3x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang Mahakuat lagi Mahagagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim.”

أَصْلَحَ اللَّهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِينَ صَرَفَ اللَّهُ شَرَّ الْمُؤْذِينَ (3x)

Arab Latin: Ash-lahallahu umuural muslimiina sharafallahu syarral mu’dziin. (Dibaca 3x)

Artinya: “Semoga Allah memperbaiki urusan kaum Muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka mengganggu.”

يَا عَلِيُّ يَا كَبِيرُ يَا عَلِيمُ يَا قَدِيرُ يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ يَا لَطِيفُ يَا
خَبِيرُ (3x)

Arab Latin: Yaa ‘aliyyu yaa kabiiru yaa ‘aliimu yaa qadiiru yaa samii’u yaa bashiiru yaa lathiifu yaa khabiiru. (3x)

Artinya: “Wahai Tuhan Yang Maha mulia, lagi Maha besar, Yang Maha Mengetahui lagi Senantiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha lemah lembut lagi Maha Mengetahui.”

يَا فَارِجَ الْهَمِّ يَا كَاشِفَ الْغَمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ (3x)

Arab Latin: Yaa faarijal hammi yaa kaasyifal ghammi yaa man li’abdihi yaghfiru wa yarham. (Dibaca 3x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya.”

أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَايَا (4x)

Arab Latin: Astaghfirullaaha rabbal baraayaa astaghfirullaaha minal khathaayaa. (Dibaca 4x)

Artinya: “Aku memohon ampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon ampunan Allah dari sekalian kesalahan.”

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (50, 25, 5)

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 5, 25, atau 50x)

Artinya: “Tiada Tuhan melainkan Allah.”

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَهَجَّدَ وَعَظَمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هُذَا إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ وَفِيهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallama wa syarrafa wa karrama wa majjada wa ‘azh-zhama wa radhiyallahu ta-‘aalaa ‘an aali wa ashhaabi rasuulillaahi ajma-‘iin, wat taabi-‘iina wa taabi-‘it taabi-‘iina bi- ihsaanin miy yauminaa haadzaa ilaa yaumid diini wa ‘alainaa ma-‘ahum wa fiihim birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah, Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan ke atasnya dan keluarganya. Semoga dimuliakan, dibesarkan, dan dijunjungkan kebesarannya. Allah Ta’ala pun meridai sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, tabi’in, dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini hingga kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

Membaca Surah Al-Ikhlas 3x

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ۝٤

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah yang menjadi tumpuan segala permohonan. la tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Membaca Surah Al-Falaq 3x

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ۝٥

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naf-faa-tsaati fil ‘uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh; dari kejahatan makhluk-Nya; dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita; dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul; dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5)

Membaca Surah An-Nas 3x

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝١ مَلِكِ النَّاسِۙ ۝٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝٣
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ۝٦

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril was-waasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shudhuurin naas. Minal jinnati wan naas.

Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia. Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)

الْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِي يَا عَلَوِى وَأُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَكَفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللَّهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa ruuhi sayyidinaa al-faqiih al-muqaddam muhammadin ibni ‘aliyyi baa- ‘alawi wa ushuulihim wa furuu-‘ihim wa kaffati saadaatinaa aali abii ‘alawi annallaha yu’lii darajaatihim fil jannati wa yanfa-‘unaa bihim wa bi-asraarihim wa anwaarihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah.

Artinya: “Bacalah Al-fatihah kepada ruh penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi, semoga Allah tinggikan derajat mereka di surga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, rahasia-rahasia mereka, dan cahaya mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat.”

الْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الْإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلَادِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ عَلَوِي الْحَدَّادِ وَأُصُولِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللَّهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa ruuhi shaahibir raatibi quthbil irsyaadi wa ghautsil ‘ibaadi wal bilaadi al-habiibi ‘abdillaahi ibni ‘alawi al-haddaadi wa ushuulihi wa furuu-‘ihi annallaha yu’lii darajaatihim fil jannah wa yanfa-‘unaa bihim wa asraarihim wa anwaarihim barakaatihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah.

Artinya: “Bacalah Fatihah kepada ruh penyusun ratib ini, penyelamat kaum dan negaranya, al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, dan memberi kita manfaat dari mereka, rahasia- rahasia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat.”

الْفَاتِحَةَ إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa kaaffati ‘ibaadallahish-shaalihiin wal waalidiina wa jamii’il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina wal muslimmati annallaha yaghfiru lahum wa yarhamuhum wa yanfa’unaa bi asraarihim wa barakaatihim.

Artinya: “Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah yang saleh, ibu bapak kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, semoga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka dan memberi kita manfaat dengan rahasia-rahasia dan berkah mereka.”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِي أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْرٍ، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلَانَا مُعَامَلَتِكَ لِأَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلَادِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْرٍ إِنَّكَ وَلِيُّ كُلَّ خَيْرٍ وَمُتَفَضَّلُ بِكُلِّ خَيْرٍ وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْرٍ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Arab Latin: Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi-u maziidah, allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ahli baitihi wa shahbihi wa sallim. Allaahumma innaa nas-aluka bihaqqil-faatihatil mu-‘azh-zhamah was sab-‘il matsaanii an taftah lana bikulli khairin, wa an tatafadhdhala ‘alainaa bikulli khairin, wa an taj-‘alnaa min ahlil khair, wa an tu-‘aamilunaa yaa maulaanaa mu-‘aamalatika li-ahlil khair, wa an tahfa-zhanaa fii adyaaninaa wa anfusinaa wa aulaadinaa wa ash- haabinaa wa ahbabinaa min kulli mihnatin wa bu’sin wa dhiirin innaka waliyyun kulla khairin wa mutafadh-dhalun bikulli khairin wa mu’thin likulli khairin yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, semoga Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan ke atas penghulu kami Muhammad, keluarga, dan sahabat-sahabatnya. Wahai Tuhan, kami memohon dengan hak surah al-Fatihah yang Agung, yaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk kami segala perkara kebaikan dan karuniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharalah kami ya Tuhan kami, seperti Engkau memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudaratan. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengaruniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada siapa saja kebaikan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ (3x)

Arab Latin: Allaahumma inna nas-aluka ridhaaka wal jannah wa na-‘uudzu bika min sakhatika wan naar. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridaan dan surga-Mu, dan kami memohon perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka.”

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ.

Arab Latin: Subhaanallaahil ‘azhiim, alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, laa ilaaha illallaah, allaahu akbar, laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: “Mahasuci Allah yang Mahaagung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Maha agung.”

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ

Arab Latin: A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab Latin: Hasbunallahu wa ni’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Arab Latin: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji-‘uun.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.”

اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullahal ‘azhiim.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha-agung.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Menghilangkan Pikiran Kotor, Dibaca agar Tidak Selalu Suudzon


Jakarta

Pikiran kotor adalah awal dari prasangka buruk seseorang terhadap dirinya, orang lain bahkan terhadap Allah SWT. Umat Islam diperintahkan menjauhi prasangka buruk agar tidak ada pikiran kotor yang terbersit dalam benaknya.

Allah SWT berfirman dalam Al-Qur’an suraH Al Hujurat ayat 12,

يَٰٓأَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوا۟ ٱجْتَنِبُوا۟ كَثِيرًا مِّنَ ٱلظَّنِّ إِنَّ بَعْضَ ٱلظَّنِّ إِثْمٌ ۖ وَلَا تَجَسَّسُوا۟ وَلَا يَغْتَب بَّعْضُكُم بَعْضًا ۚ أَيُحِبُّ أَحَدُكُمْ أَن يَأْكُلَ لَحْمَ أَخِيهِ مَيْتًا فَكَرِهْتُمُوهُ ۚ وَٱتَّقُوا۟ ٱللَّهَ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ تَوَّابٌ رَّحِيمٌ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang.”

Pikiran kotor biasanya berawal dari prasangka buruk yang timbul akibat rasa kecewa. Dalam buku Berpikir Positif Dengan Al Quran & Al Hadis Itu Ada Seninya, Ust. Heri Kurniawan Tadjid menjelaskan rasa kecewa merupakan hal yang berbahaya apabila salah dalam menyikapinya.

Seseorang yang mengalami kekecewaan apabila tidak dapat mengalihkannya ke hal-hal positif, maka ia akan berusaha untuk memuaskan rasa kecewanya pada hal-hal negatif sebagai pelarian. Misalnya perbuatan bunuh diri, dendam, aksi kriminal, pembunuhan dan lainnya sebagai bentuk pelampiasan rasa kecewa yang tidak positif.

Doa Menghilangkan Pikiran Kotor

Ada beberapa cara yang bisa dilakukan untuk menghilangkan pikiran kotor, salah satunya dengan berdoa.

Dikutip dari buku Standar Kecapakan Ubudiyah dan Akhlakul Karimah oleh Muhammad Anas, Ziyad bin ‘Ilaqih meriwayatkan dari pamannya bahwa Rasulullah membaca doa menghilangkan pikiran kotor berikut ini:

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ مُنْكَرَاتِ الأَخْلاَقِ ، وَالأَعْمَالِ ، وَالأَهْوَاءِ

Bacaan latin: Allahumma inni a’udzu bika min munkarootil akhlaaqi wal a’maali wal ahwaa.

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepadamu dari akhlak, amal, dan hawa nafsu yang mungkar.” (HR Tirmidzi)

Doa agar Pikiran Tenang

Kemudian bisa dilanjutkan dengan membaca doa agar pikiran tenang, berikut bacaan doanya:

اَللّٰهُمَّ اجْعَلْ لِيْ نُوْرًا فِيْ قَلْبِيْ، وَنُوْرًا فِيْ قَبْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ سَمْعِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَصَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ شَعْرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ بَشَرِيْ، وَنُوْرًا فِيْ لَحْمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ دَمِيْ، وَنُوْرًا فِيْ عِظَامِيْ. وَنُوْرًا مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَنُوْرًا مِنْ خَلْفِيْ، وَنُوْرًا عَنْ يَمِيْنِيْ، وَنُوْرًا عَنْ شِمَالِيْ، وَنُوْرًا مِنْ فَوْقِيْ، وَنُوْرًا مِنْ تَحْتِيْ. اَللّٰهُمَّ زِدْنِيْ نُوْرًا، وَاَعْطِنِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْ لِيْ نُوْرًا، وَاجْعَلْنِيْ نُوْرًا

Bacaan latin: Allāhummaj’al lī nūran fī qalbī, wa nūran fī qabrī, wa nūran fī sam’ī, wa nūran fī basharī, wa nūran fī sya’rī, wa nūran fī basyarī, wa nūran fī lahmī, wa nūran fī damī, wa nūran fī ‘izhāmī, wa nūran min bayni yadayya, wa nūran fī khalfī, wa nūran ‘an yamīnī, wa nūran ‘an syimālī, wa nūran min fawqī, wa nūran min tahtī. Allāhumma zidnī nūrā. Wa a’thinī nūrā. Waj’al lī nūrā. Waj’alnī nūrā.

Artinya: “Ya Allah jadikanlah cahaya pada hatiku, kuburku, pendengaranku, penglihatanku, rambutku, kulitku, dagingku, darahku, tulang-tulangku, di hadapanku, belakangku, sisi kananku, sisi kiriku, sisi atasku, dan pada sisi bawahku. Ya Allah tambahkanlah cahaya bagiku. Berikanlah cahaya kepadaku. Jadikanlah cahaya bagiku. Jadikanlah diriku bercahaya.”

Doa Memohon Kesucian Hati dan Pikiran

اللَّهُمَّ طَهِّرْ قَلْبِي مِنَ النِّفَاقِ، وَعَمَلِي مِنَ الرِّيَاءِ، وَلِسَانِي مِنَ الْكَذِبِ، وَعَيْنِي مِنَ الْخِيَانَةِ، فَإِنَّكَ تَعْلَمُ خَائِنَةَ الْأَعْيُنِ وَمَا تُخْفِي الصُّدُورُ

Bacaan latin: Allahumma tahhir qalbi minan-nifaqi, wa ‘amali minar-riyaa’i, wa lisani minal-kadzibi, wa ‘aini minal-khiyanati, fa innaka ta’lamu khaa’inatal-a’yun wa ma tukhfi as-sudur.

Artinya: “Ya Allah, bersihkanlah hatiku dari kemunafikan, amalku dari riya (pamer), lisanku dari kebohongan, dan mataku dari pengkhianatan karena sesungguhnya Engkau mengetahui pengkhianatan mata dan apa yang disembunyikan oleh hati.”

Sifat Rida Menjauhkan dari Pikiran Kotor

Pikiran kotor biasanya terjadi ketika seseorang merasa tidak ikhlas dengan ketetapan yang ada. Pikiran kotor biasanya juga terbersit sebagai ungkapan marah ketika seseorang ditimpa cobaan.

Cara untuk menghilangkan pikiran kotor yakni dengan bersikap rida dan menerima segala sesuatu yang telah ditakdirkan Allah SWT. Dengan sifat rida, seorang akan senantiasa merasa gembira sehingga dapat menjauhkan dari penyakit hati termasuk pikiran-pikiran kotor.

Mengutip buku Ensiklopedia Islam: Alquran Berbicara Hujan Hingga Pengertian Ridha karya Hafidz Muftisany, dijelaskan kata rida berasal dari bahasa Arab, radhiya yang artinya senang hati atau rela.

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI) rida diartikan sebagai rela, suka dan senang hati. Menurut bahasa, rida adalah ketetapan hati untuk menerima segala keputusan yang sudah ditetapkan.

Menurut syariat, rida artinya menerima dengan senang hati atas segala sesuatu yang diberikan Allah SWT, baik berupa hukum maupun ketentuan-ketentuan yang telah ditetapkan-Nya.

Dalam hadits qudsi disebutkan, “Barang siapa yang tidak rida dengan qada (ketetapan) dan qadar (takdir)-Ku hendaklah ia mencari Tuhan selain dari pada Aku.” (HR Tabrani)

Dengan bersikap rida, seorang akan menerima dengan ikhlas segala sesuatu yang terjadi pada diri dan kehidupannya. Dengan demikian maka ia akan jauh dari pikiran kotor dan sikap suudzon terhadap apa pun termasuk kepada Allah SWT.

(dvs/kri)



Sumber : www.detik.com