Tag Archives: amir

Ini Jadwal Terakhir Layanan Bus Shalawat di Makkah



Makkah

Petugas Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) Daerah Kerja (Daker) Makkah memastikan layanan Bus Shalawat akan tetap beroperasi hingga seluruh jemaah meninggalkan Makkah.

“Layanan Bus Shalawat akan diberhentikan total besok, 13 Juli 2024 pukul 12.00 WAS (16.00 WIB) , yaitu waktu salat Zuhur,” terang Kepala Seksi Transportasi Daker Makkah Syarif Rahman di Makkah, Jumat (12/7/2024).

Berdasarkan jadwal keberangkatan, jemaah haji Indonesia yang terakhir meninggalkan Makkah Sabtu pukul 11.00 WAS. “Jadi operasional Bus Shalawat baru akan dihentikan setelah seluruh jemaah meninggalkan Makkah,” tambahnya.


Syarif kembali menegaskan meskipun sebagian besar jemaah sudah meninggalkan kota Makkah, layanan Bus Shalawat tetap beroperasi.

“Kalau tadi kita tanya secara random kepada jemaah, banyak yang akan melaksanakan tawaf wada hari ini ba’da salat Ashar, Magrib, dan Isya,” tutur Syarif.

Berdasarkan data PPIH Daker Makkah, esok hari ada sebanyak 15 kelompok terbang (kloter) yang akan diberangkatkan menuju kota Madinah. Kloter-kloter tersebut akan menutup pemberangkatan jemaah haji gelombang ke-2 menuju Kota Madinah. Hal ini juga menandai berakhirnya layanan penyelenggaraan ibadah haji Daker Makkah pada tahun ini.

Terminal Syib Amir Lengang

Berdasarkan pantauan Media Center Haji (MCH), tidak seperti hari Jumat sebelumnya, hari ini kondisi terminal Syib Amir terlihat lengang. Hanya terlihat puluhan jemaah yang memanfaatkan Bus Shalawat, bahkan saat jelang dan usai pelaksanaan salat Jumat.

Syarif Rahman menerangkan, saat ini jemaah haji yang masih berada di Makkah berada di 12 rute pelayanan Bus Shalawat. Delapan rute mengarah ke terminal Syib Amir, sementara empat rute lainnya menuju terminal Jiyad.

Di masa puncak haji terdapat 22 rute Bus Shalawat yang dioperasikan. Sebanyak 16 rute beroperasi di terminal Syib Amir, sedangkan sisanya sebanyak enam rute beroperasi di terminal Jiyad. Jumlah Bus Shalawat yang beroperasi pada masa puncak haji mencapai 425 bus per hari.

Adapun 12 rute Bus Shalawat yang masih beroperasi hingga berakhirnya masa pelayanan Daker Makkah, sebagai berikut:

1. Rute 1 (Syisyah – Syib Amir)

2. Rute 2 (Syisyah – Syib Amir)

3. Rute 4 (Syisyah – Syib Amir)

4. Rute 7 (Raudhah – Syib Amir)

5. Rute 12 (Jarwal – Syib Amir)

6. Rute 14 (Jarwal – Syib Amir)

7. Rute 15 (Jarwal – Syib Amir)

8. Rute 16 (Jarwal – Syib Amir)

9. Rute 17 (Misfalah – Jiyad)

10. Rute 18 (Misfalah – Jiyad)

11. Rute 20 (Rei Bakhas – Jiyad)

12. Rute 21 (Rei Bakhas – Jiyad)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Bus Shalawat Terakhir Beroperasi Hari Ini



Makkah

Masa operasional penyelenggaraan ibadah haji di Daerah Kerja (Daker) Makkah berakhir hari ini, Sabtu (13/7/2024). Bersamaan dengan itu, layanan Bus Shalawat yang biasanya mengantar jemaah dari pemondokan menuju Masjidil Haram dan sebaliknya, juga akan berakhir.

“Layanan Bus Shalawat akan diberhentikan total Sabtu, 13 Juli 2024 pukul 12.00 WAS, yaitu waktu salat zuhur. Setelah itu tidak ada layanan Bus Shalawat lagi,” ujar Kepala Seksi Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman di Makkah, Jumat (12/7/2024).

Penghentian Bus Shalawat ini dilakukan karena seluruh jemaah haji Indonesia seluruhnya sudah bergerak ke Madinah. Syarif menjelaskan, ada 15 kelompok terbang (kloter) yang rencananya akan diberangkatkan hari ini dari Makkah ke Madinah.


“Rencananya ada 15 kloter dilakukan pendorongan dari Makkah ke Madinah,” katanya.

Diketahui saat masa puncak haji terdapat 22 rute Bus Shalawat yang dioperasikan. Sebanyak 16 rute beroperasi di terminal Syib Amir, sedangkan sisanya sebanyak enam rute beroperasi di terminal Jiyad. Jumlah Bus Shalawat yang beroperasi pada masa puncak haji mencapai 425 bus per hari.

Adapun 12 rute Bus Shalawat yang masih beroperasi hingga berakhirnya masa pelayanan Daker Makkah, sebagai berikut:

1. Rute 1 (Syisyah – Syib Amir)
2. Rute 2 (Syisyah – Syib Amir)
3. Rute 4 (Syisyah – Syib Amir)
4. Rute 7 (Raudhah – Syib Amir)
5. Rute 12 (Jarwal – Syib Amir)
6. Rute 14 (Jarwal – Syib Amir)
7. Rute 15 (Jarwal – Syib Amir)
8. Rute 16 (Jarwal – Syib Amir)
9. Rute 17 (Misfalah – Jiyad)
10. Rute 18 (Misfalah – Jiyad)
11. Rute 20 (Rei Bakhas – Jiyad)
12. Rute 21 (Rei Bakhas – Jiyad)

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Melihat Terminal Syib Amir, Usai Jemaah Haji RI Tinggalkan Tanah Suci



Makkah

Terminal Syib Amir sudah terlihat lengang dan sepi. Hal ini seiring dengan jemaah haji yang sudah meninggalkan kota Makkah.

Pantauan Tim Media Center Haji, Jumat (12/7), hanya terlihat puluhan jemaah yang memanfaatkan Bus Shalawat, bahkan saat jelang dan usai pelaksanaan salat Jumat. Kondisi ini tentu berbeda dengan hari-hari sebelumnya, di mana kondisi Terminal Syib Amir yang selalu dipadati oleh ribuan jemaah.

Kasie Transportasi Daker Makkah, Syarif Rahman mengatakan layanan Bus Shalawat akan tetap beroperasi hingga seluruh jemaah meninggalkan Makkah. Rencananya bus salawat akan berhenti operasi setelah seluruh jemaah meninggakan kota Makkah.


“Berdasarkan jadwal keberangkatan, jemaah haji Indonesia yang terakhir meninggalkan Makkah Sabtu (13/7) pukul 11.00 WAS. Jadi operasional Bus Shalawat baru akan dihentikan setelah seluruh jemaah meninggalkan Makkah,” kata Syarif di Makkah, Jumat (12/7/2024).

Diketahui Terminal Syib Amir menjadi terminal paling sibuk saat dipadati oleh para jemaah haji. Bus terlihat hilir-mudik secara bergantian mengangkut para jemaah menuju pemondokan atau hotel yang ada di sekitar Makkah. Namun seiring jemaah haji sudah mulai meninggalkan kota Makkah, terminal ini kini lengang tak berpenumpang.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Jemaah Kloter Terakhir Pulang ke Tanah Air: Terima Kasih Petugas Haji



Madinah

Jemaah kelompok terbang (kloter) 30 Embarkasi Kertajati (KJT-30) menjadi kloter penutup fase pemulangan jemaah haji ke Tanah Air. Sebanyak 319 jemaah diberangkatkan menggunakan 8 bus menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah kemarin.

Salah seorang jemaah, Hamzah (53) asal Kabupaten Kuningan, Jawa Barat mengaku merasa senang dan bersyukur telah menuntaskan ibadah haji. Meski begitu, Hamzah tak menampik kesedihan dan rasa berat hati karena harus meninggalkan Tanah Suci.

“Berat sebetulnya meninggalkan Masjid Nabawi, seandainya bisa saya inginnya terus di sini gitu,” ujar Hamzah kepada detikHikmah di Madinah, Minggu (21/7/2024).


Hamzah mengatakan, selama berada di Tanah Suci, dirinya mendapat pengalaman spiritual yang sangat berharga. Dia pun mengucapkan terima kasih terkait pelayanan yang selama ini diberikan oleh para petugas haji baik di Makkah maupun di Madinah.

“Alhamdulillah seluruh rangkaian ibadah lancar. Petugas haji baik petugas kloter maupun PPIH di Madinah saya ucapkan terima kasih pelayanan bagi kami lancar semua dan tidak ada kendala,” ujar Hamzah.

Jemaah haji kloter KJT-30 bersiap bertolak ke Tanah Air, Minggu (21/7/2024).Jemaah haji kloter KJT-30 bersiap bertolak ke Tanah Air, Minggu (21/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Untuk diketahui, Hamzah tergabung sebagai jemaah haji kloter 30 Embarkasi Kertajati (KJT-30). Kloter asal Kabupaten Kuningan dan Majalengka ini merupakan kloter penutup fase pemulangan seluruh jemaah haji RI ke Tanah Air.

Rencananya, Kloter KJT-30 akan diterbangkan dengan Saudi Airlines dari Bandara AMAA Madinah, Senin (22/7) dini hari.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Operasional Haji di Tanah Suci Tuntas, KJT-30 Akhiri Fase Pemulangan Jemaah



Madinah

Operasional penyelenggaraan ibadah haji 1445 H/2024 M di Daerah Kerja (Daker) Madinah telah selesai. Hal itu ditandai dengan pemulangan jemaah kelompok terbang (kloter) 30 Embarkasi Kertajati (KJT-30).

Sebanyak 319 jemaah asal Embarkasi Kertajati, Jawa Barat ini diberangkatkan menggunakan 8 bus menuju Bandara Amir Muhammad bin Abdul Azis (AMAA) Madinah, dari Arjwan Al Saada Hotel Madinah, Minggu (21/7/2024). Kepala Daker Madinah Ali Machzumi berserta puluhan petugas haji dan masyariq melepas kepulangan terakhir jemaah haji sekitar pukul 20.00 Waktu Arab Saudi (WAS).

“Alhamdulillah hari ini merupakan hari terakhir pemberangkatan jemaah haji untuk pulang ke Tanah Air dan Kloter KJT-30 sebagai penutup kepulangan jemaah haji RI ke Tanah Air,” ujar Kepala Daker Madinah, Ali Machzumi kepada detikHikmah di Madinah, Minggu (21/7/2024).


Ali mengatakan, ada 14 kelompok terbang (kloter) yang diberangkatkan pulang ke Indonesia di hari terakhir pemulangan, termasuk KJT-30 sebagai kloter penutup. Rencananya kloter KJT-30 akan take off dari Bandara AMAA Madinah pukul 01.00 WAS dini hari menggunakan maskapai Saudi Airlines.

Ali juga mengaku bersyukur, operasional haji daerah kerja (Daker) Madinah berjalan lancar dan mendapat apresiasi dari para jemaah haji selama berada di Madinah.

“Kita selalu berdoa pada pelaksanaan haji tahun ini, kita juga sudah melihat pelaksanaan haji berjalan dengan baik dan alhamdulillah mendapat apresiasi dari jemaah selama di Tanah Suci,” katanya.

Pemulangan jemaah haji kloter terakhir, Minggu (21/7/2024).Puluhan petugas haji dan masyariq melepas kepulangan jemaah haji kloter terakhir, Minggu (21/7/2024). Foto: Nugroho Tri Laksono/detikcom

Sementara pantauan detikHikmah, jemaah sudah berada di dalam bus dan siap berangkat sekitar pukul 19.00 WAS. Puluhan petugas haji bersama masyariq turut melepas kepulangan jemaah.

Sekitar pukul 20.00 WAS, satu persatu bus yang membawa 319 jemaah ini mulai beranjak pergi. Klakson bus bersahutan sebagai tanda keberangkatan para jemaah. Sejumlah party popper (tembakan kertas) pun dinyalakan sebagai ungkapan sukacita. Para petugas tak lupa melambaikan tangan sebagai ucapan selamat jalan.

(nla/kri)



Sumber : www.detik.com

Kemenag Gelar Evaluasi Haji 2024 Besok, Libatkan PPIH dan Embarkasi se-Indonesia



Jakarta

Kementerian Agama (Kemenag) akan menyelenggarakan evaluasi penyelenggaraan haji 2024. Jika tak ada halangan, evaluasi itu akan digelar besok.

Hal itu diungkapkan oleh Dirjen Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kemenag, Hilman Latief. Agenda evaluasi akan berlangsung selama tiga hari mulai tanggal 7-9 Agustus 2024.

“Evaluasi (haji) keseluruhan Indonesia akan diselenggarakan tanggal 7-9 besok,” ujar Hilman Latief dalam Diskusi Publik Forjukafi: Haji Antara Transformasi dan Politisasi di Hotel Oasis Amir, Jakarta Pusat, Selasa (6/8/2024).


Evaluasi ini akan melibatkan Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH) dan seluruh embarkasi di Indonesia. Tujuannya untuk melihat bagaimana layanan haji tahun ini mulai dari administratif sampai layanan penerbangan.

“Jadi ini besok hari kita akan ada evaluasi. Kita panggil atau kita undang juga wilayah-wilayah, Panitia Penyelenggara Ibadah Haji (PPIH), embarkasi se-Indonesia yang melayani jemaah haji kita,” tutur Hilman Latief.

“Kalau ada masukan-masukan kita akan sangat dengan terbuka, aspek apa layanan yang kurang, di mana titiknya, kalau ada kekurangan dilakukan pun langsung kami respons. Jadi saya kira konteksnya seperti itu,” jelasnya.

Hilman menilai bahwa penyelenggaraan ibadah haji tahun ini telah berlangsung dengan baik. Namun, pihaknya akan tetap mendengarkan semua masukan dari berbagai pihak untuk evaluasi haji tersebut.

“Kami melihat ada banyak kemajuan tentunya, dan oleh karena itulah kami juga sebagai penyelenggara mengharapkan ada perspektif yang lebih adil ya terhadap situasi ini. Jangan sampai apa yang memang harus kami perbaiki tentu Kementerian Agama akan memperbaiki itu,” tukasnya.

(hnh/lus)



Sumber : www.detik.com

RI Sepakati Kuota 221 Ribu Jemaah Haji 2025, Tambahan Petugas Masih Lobi



Jakarta

Pemerintah Indonesia dan Arab Saudi menandatangani nota kesepakatan (MoU) untuk musim haji 1446 H/2025 M. Mereka sepakat Indonesia memberangkatkan 221 ribu jemaah haji tahun ini.

Penandatanganan kesepakatan ini dilakukan Menteri Agama Nasaruddin Umar dan Menteri Haji dan Umrah Arab Saudi Tawfiq F. Al-Rabiah, di Jeddah, Arab Saudi. Ketua Komisi VIII DPR RI Marwan Dasopang, Kepala BP Haji Mochamad Irfan Yusuf dan wakil, Kepala Badan BPKH Fadlul Imansyah serta pejabat terkait lainnya turut hadir.

“Alhamdulillah hari ini baru saja kami menandatangani kesepakatan haji dengan pihak Arab Saudi. Ada beberapa hal yang kita sepakati, salah satunya jumlah jemaah haji Indonesia yang akan diberangkatkan pada masa operasional haji 1446 H/2025 M sebanyak 221 ribu orang,” ungkap Menag Nasaruddin dalam keterangannya, Minggu (12/1/2025), seperti dilansir Kemenag.


Menag menjelaskan, keberangkatan dan kepulangan 221 ribu jemaah haji Indonesia akan terbagi di dua bandara, Jeddah dan Madinah.

“Sebanyak 110.500 jemaah akan datang melalui Bandara Amir Mohammad Bin Abdul Aziz di Madinah dan pulang melalui Bandara King Abdul Aziz di Jeddah,” kata Menag.

“Sementara, setengahnya lagi, akan datang melalui Bandara King Abdul Aziz Jeddah dan pulang melalui Bandara Amir Mohammad bin Abdul Aziz Madinah,” sambungnya.

Terkait petugas, Menag menyebut masih berupaya melobi Menteri Tawfiq agar mendapat tambahan kuota petugas. Mengingat, Indonesia saat ini mendapat kuota petugas sebanyak 2.210 atau 1 persen dari kuota jemaah.

“Kita terus mengupayakan untuk mendapatkan tambahan kuota petugas agar jumlahnya lebih memadai untuk memberikan pelayanan yang lebih maksimal kepada jemaah haji Indonesia,” sebutnya.

Dalam salah satu klausul MoU disebutkan bahwa Kementerian Haji dan Umrah memiliki hak untuk mengurangi atau menaikkan persentase petugas sesuai kebutuhan. Hal itu akan diperbarui setelah selesai tahapan kontrak layanan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.

MoU Menag RI dan Menhaj Saudi juga mengatur masalah keamanan, termasuk pergerakan saat puncak haji di Arafah, Muzdalifah, dan Mina.

“Kami juga sudah menyepakati beberapa aturan keamanan yang diterapkan selama pergerakan jemaah haji. Pada prinsipnya, pemerintah Indonesia siap bekerja sama dengan Kerajaan Arab Saudi terkait dengan keamanan dan kenyamanan jemaah selama di Tanah Suci,” ungkap Menag.

(kri/lus)



Sumber : www.detik.com

2 Doa Nabi Sulaiman untuk Hewan yang Bisa Diamalkan Muslim


Jakarta

Doa Nabi Sulaiman AS untuk hewan termaktub dalam salah satu ayat suci Al-Qur’an. Sebagaimana diketahui, Sulaiman AS termasuk satu dari 25 nabi dan rasul yang wajib diketahui umat Islam.

Nabi Sulaiman AS dikaruniai banyak mukjizat, salah satunya mampu berbicara dengan hewan dan mengerti bahasa mereka. Diterangkan dalam buku Rahasia Kekayaan Nabi Sulaiman: Amalan-amalan Pelimpah Rezeki Nabi Sulaiman yang ditulis Muhammad Gufron Hidayat, Sulaiman AS mengerti bahasa burung dan menjadikan mereka sebagai pembantu.

Selain itu, Nabi Sulaiman AS juga mampu berbicara dalam bahasa semut. Ini diterangkan dalam surah An Naml ayat 18-19.


Dikatakan, semut menjadi salah satu hewan yang dilarang untuk dibunuh. Menukil kitab Hadis Qudsi oleh Imam An-Nawawi dan Imam Qasthalani terjemahan Abu Firly Bassam Taqiy, dalam sebuah hadits disebutkan bahwa Ibnu Abbas RA berkata:

“Sesungguhnya nabi melarang membunuh empat binatang, yaitu semut, lebah, burung hudhud, dan burung shurad.” (HR Abu Dawud, Ibnu Majah dan Ahmad)

Doa Nabi Sulaiman AS untuk Hewan

Berikut doa yang dibaca Nabi Sulaiman AS untuk hewan seperti dinukil dari buku Dahsyatnya Doa Para Nabi oleh Syamsuddin Noor.

1. Doa Nabi Sulaiman AS Mengusir Semut

حَتَّىٰٓ إِذَآ أَتَوْا۟ عَلَىٰ وَادِ ٱلنَّمْلِ قَالَتْ نَمْلَةٌ يَٰٓأَيُّهَا ٱلنَّمْلُ ٱدْخُلُوا۟ مَسَٰكِنَكُمْ لَا يَحْطِمَنَّكُمْ سُلَيْمَٰنُ وَجُنُودُهُۥ وَهُمْ لَا يَشْعُرُونَ

Arab latin: Hattaa idzaa atau ‘alaa waadin-namli qaalat namlatuy yaa ayyuhan-namludkhulụ masaakinakum, laa yahṭimannakum sulaimaanu wa junuduhụ wa hum laa yasy’urụn

Artinya: “Hingga apabila mereka sampai di lembah semut berkatalah seekor semut: Hai semut-semut, masuklah ke dalam sarang-sarangmu, agar kamu tidak diinjak oleh Sulaiman dan tentaranya, sedangkan mereka tidak menyadari.” (QS An Naml: 18)

Doa Nabi Sulaiman AS untuk hewan lainnya dimaksudkan untuk membuat tunduk binatang tersebut. Berikut bunyinya sebagaimana tersemat dalam surah An Naml ayat 30,

اِنَّهٗ مِنۡ سُلَيۡمٰنَ وَاِنَّهٗ بِسۡمِ اللّٰهِ الرَّحۡمٰنِ الرَّحِيۡم بِسْمِ اللهِ الرَّ حْمَنِ الرَّ حِيْماَلَّا تَعْلُوا عَلَىَّ وَاْتُونِى مُسْلِمِيْنَ

Arab latin: Innahuu min Sulaimaana wa innahuu bismil laahir rahmaanir rahiim. Bismillah hirrahmani rahiim, allaa ta’luu alayya wa’tuunii muslimin.

Artinya: “Sesungguhnya (surat) itu dari Sulaiman yang isinya, ‘Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, bahwa janganlah kamu berlaku sombong kepadaku dan datanglah kepadaku sebagai orang-orang yang berserah diri.” (QS An Naml ayat 30)

Kisah Nabi Sulaiman dan Burung Hudhud

Ada sejumlah riwayat yang menceritakan kisah Nabi Sulaiman AS dengan hewan selain semut, yakni burung hudhud.

Menukil dari Qashashul Anbiya oleh Ibnu Katsir yang diterjemahkan Umar Mujtahid, dalam riwayat Ibnu Abbas dan lainnya dikatakan burung hudhud bertugas mencari tempat keberadaan air. Saat Nabi Sulaiman AS dan pasukannya tidak menemukan air di tengah padang pasir dalam perjalanan, burung hudhud lah yang biasanya datang dan mencarikan tempat tersebut.

Hudhud dikaruniai kemampuan mendeteksi keberadaan air dalam tanah. Ketika burung hudhud menunjukkan keberadaan air di suatu tanah, pasukan nabi Sulaiman AS langsung menggali air tersebut dan digunakan sesuai keperluan.

Suatu ketika, Nabi Sulaiman AS mencari burung hudhud namun ia tidak ada. Mengetahui itu, Nabi Sulaiman AS berkata, “Mengapa aku tidak melihat hudhud, apakah ia termasuk yang tidak hadir?”

“Pasti akan kuhukum ia dengan hukuman yang berat,” lanjut Sulaiman AS.

Tak lama kemudian, burung hudhud datang dan berkata bahwa mereka menyampaikan sebuah berita tentang kerajaan besar Saba di Yaman. Kerajaan itu beralih ke tangan putri raja yang diangkat sebagai penggantinya yaitu Ratu Balqis.

Kerajaan Ratu Balqis menyembah matahari seperti dilaporkan oleh burung hudhud. Mendengar hal itu, Nabi Sulaiman AS lalu mengirim surat berisi seruan agar taat kepada Allah SWT dan rasul-Nya. Sang nabi juga memerintahkan Ratu Balqis dan seluruh rakyatnya tunduk serta menyerahkan kekuasaan kepada Sulaiman AS dan tobat dari kemusyrikan.

Setelah surat Sulaiman AS itu sampai kepada Ratu Balqis, sang ratu mengumpulkan para amir, menteri dan pembesar kerajaan untuk bermusyawarah mengenai surat dari Nabi Sulaiman AS. Burung hudhud memiliki peran penting di sini, ia menjadi pengantar surat yang menghubungkan Nabi Sulaiman AS dan Ratu Balqis.

Ratu Balqis menawarkan jalan damai kepada Sulaiman AS setelah menerima surat tersebut. Ia ingin memberikan sang nabi sebuah hadiah, namun Nabi Sulaiman AS menolaknya.

Nabi Sulaiman AS menjelaskan dirinya hanya ingin Ratu Balqis dan rakyatnya menyembah Allah SWT dan meninggalkan kemusyrikan. Terlebih, Sulaiman AS sudah memiliki kerajaan yang sangat megah dan besar.

Mendengar hal itu, Ratu Balqis tertarik untuk datang. Nabi Sulaiman AS lalu menanyakan kepada salah satu pekerjanya siapa yang bisa memindahkan singgasana Ratu Balqis ke kerajaannya sebelum ratu tersebut datang. Mendengar hal itu, jin ifrit menyanggupinya dan dengan kecepatan kedipan mata.

Setibanya di kerajaan Nabi Sulaiman AS, Ratu Balqis pun amat tercengang melihat kemegahan serta kekayaan yang dimiliki beliau. Lebih terkejutnya Ratu Balqis saat tahu bahwa singgasananya sudah berada di sana.

Lalu, dirinya mengakui kekalahannya pada Nabi Sulaiman AS dan bersaksi akan beriman kepada Allah SWT. Setelah itu Nabi Sulaiman AS menikah dengan Ratu Balqis.

Wallahu a’lam

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Kisah Abu Jahal dan Unta dari Raja Habib untuk Rasulullah SAW



Jakarta

Abu Jahal namanya, lelaki yang satu ini merupakan salah satu orang yang paling menentang Rasulullah SAW. Abu Jahal merupakan julukan yang artinya Bapak Kebodohan.

Mengutip buku Cerita Al Qur’an susunan M Zaenal Abidin, nama asli Abu Jahal adalah ‘Amir Ibnul Hasyim. Allah SWT berfirman dalam surah Al Hajj ayat 8,

وَمِنَ النَّاسِ مَنْ يُّجَادِلُ فِى اللّٰهِ بِغَيْرِ عِلْمٍ وَّلَا هُدًى وَّلَا كِتٰبٍ مُّنِيْرٍ ۙ


Artinya: “Dan di antara manusia ada yang berbantahan tentang Allah tanpa ilmu, tanpa petunjuk dan tanpa kitab (wahyu) yang memberi penerangan.”

Abu Jahal Al Makhzumi merupakan satu dari sekian banyak tokoh yang berpengaruh di Quraisy pada masanya. Namun, ia dikenal dengan sikapnya yang sangat menentang memusuhi Rasulullah SAW.

Selain menentang ajaran Islam, Abu Jahal juga bersikap sombong. Ia merasa lebih unggul dari yang lain hingga sosoknya digambarkan sebagai orang yang zalim.

Abu Jahal tidak pernah setuju dengan ajaran yang dibawa Nabi Muhammad SAW. Sebisa mungkin dirinya selalu mengajak masyarakat Makkah untuk mengingkari apa yang disampaikan sang rasul.

Dikisahkan dalam Buku Dahsyatnya Tobat: 42 Kisah Orang yang Bertobat oleh Isnaeni Fuad, suatu hari ada seorang raja di Makkah yang berterimakasih kepada Rasulullah SAW karena telah membuatnya beriman. Ini dikarenakan sang nabi menunjukkan mukjizatnya yaitu membelah dan menyatukan bulan.

Raja tersebut lantas memberikan Nabi SAW hadiah berupa lima ekor unta dengan bawaan emas, perak, dan kain serta beberapa budak. Tetapi, ketika rombongan itu mendekati kota Makkah, Abu Jahal menghadang dan ingi merebutnya hingga terjadi perkelahian.

Keributan tersebut baru reda ketika warga Makkah dan paman-paman Rasulullah SAW turun tangan. Namun, Abu Jahal bersikeras bahwa hadiah itu ditujukan kepadanya.

Akhirnya, Nabi Muhammad SAW mengusulkan agar masalah tersebut diselesaikan dengan cara menanyakan kepada unta-unta yang membawa hadiah. Bila benar hadiah itu untuk sang rasul, maka mereka akan memberi jawaban jujur.

Abu Jahal menolak usulan tersebut, ia meminta agar masalah ditunda hingga esok hari. Mendengar itu, Nabi Muhammad SAW setuju akan usulannya seperti diceritakan dalam buku Kisah Hewan-Hewan pada Zaman Nabi dan Rasul susunan Aifa Syah.

Singkat cerita, hari berganti. Abu Jahal pergi ke kuil berhala dan berdoa sampai pagi hari berharap mendapat dukungan dari para berhala itu.

Ketika matahari terbit, penduduk Makkah berkumpul di tempat hadiah-hadiah yang diberikan sang raja. Begitu pula Rasulullah SAW dan Abu Jahal.

Dengan penuh percaya diri, Abu Jahal meminta unta-unta tersebut berbicara atas nama berhalanya yaitu Latta, Uzza dan Manat. Namun, tak satu pun dari hewan berpunuk itu memberi jawaban seperti yang diminta Abu Jahal.

Atas izin Allah SWT, unta-unta tersebut berbicara dengan suara yang nyaring dan dapat dipahami oleh seluruh orang yang hadir saat itu bahwa mereka adalah hadiah dari Raja Habib bin Malik untuk Rasulullah SAW. Mendengar hal itu, Abu Jahal malu bukan kepalang.

Setelah Abu Jahal menjauh dan pergi, Rasulullah SAW lantas membawa unta-unta tersebut ke Gunung Abu Qubais. Seluruh muatan emas, perak, dan kain dielu-elukan menjadi satu tumpukan.

Rasulullah SAW menyatakan kepada tumpukan hadiah yang berharga itu, “Jadilah kalian tanah,”

Dengan mukjizat yang dianugerahi Allah SWT tumpukan emas, perak, dan kain yang merupakan hadiah dari Habib bin Malik berubah menjadi pasir.

Wallahu a’lam.

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com

Kisah Kambing Ummu Ma’bad yang Diberkahi Susu Melimpah



Jakarta

Kambing kurus milik Ummu Ma’bad bisa mengeluarkan susu yang sangat banyak dan berlimpah. Semua atas mukjizat Rasulullah SAW yang diberikan Allah SWT.

Perjalanan hijrah Rasulullah SAW menuju Madinah tidaklah mudah. Beliau dan sang sahabat, Abu Bakar harus singgah selama tiga hari di Gua Tsur dan sempat kehabisan bekal makanan.

Ketika melanjutkan perjalanan, Rasulullah SAW dan Abu Bakar singgah di rumah Ummu Ma’bad yang berlokasi di Lembah Qudaid, perkampungan kaum Khuza’ah. Dilansir buku Sejarah Lengkap Rasulullah Jilid 1 oleh Prof. Dr. Ali Muhammad Ash-Shallabi, Ummu Ma’bad adalah saudara perempuan Khunais bin Khalid Al Khuzai.


Ibnu Katsir mengatakan, cerita ini sangat terkenal, diriwayatkan dari berbagai jalur, yang saling menguatkan antara satu dengan yang lainnya.

Diriwayatkan dari Khalid bin Khunais Al Khuzai, sahabat Rasulullah SAW, ia bercerita, “Sesungguhnya, Rasulullah tatkala keluar Makkah, untuk berhijrah ke Madinah, yaitu beliau, Abu Bakar dan Amir bin Fahirah budak Abu Bakar, dan penunjuk jalan bagi mereka berdua yaitu Abdulla bin Uraiqith.”

Rasulullah SAW dan para sahabat melintasi rumah Ummu Ma’bad Al Khizaiyah, seorang wanita tua, namun masih tampak kuat. Ia duduk dengan posisi sambil memeluk lutut, sambil makan dan minum.

Lalu, rombongan Rasulullah SAW menanyakan apakah dia menjual daging dan kurma. Namun mereka tidak mendapatkan apa-apa darinya, padahal bekal beliau sudah habis, dan mereka pun sudah sangat kelaparan.

Kemudian Rasulullah SAW melihat ada kambing di sebelah rumah Ummu Ma’bad, maka beliau bertanya, “Kambing ini, apalah bisa diambil susunya? Apakah kau mengizinkan untuk aku memerah susunya?”

Ummu Ma’bad menjawab, “Ya, jika engkau melihat susu padanya, maka silakan saja diperah.”

Rasulullah SAW lantas mengusap puting susu kambing itu, beliau menyebut nama Allah SWT dan beliau berdoa. Maka kambing itu langsung melebarkan kakinya dan mengalirlah susu dari putingnya, lalu beliau meminta diambilkan bejana, dan akhirnya beliau mendapatkan banyak susu dari kambing itu.

Saking banyaknya susu kambing tersebut, wadah bejana sampai tak muat menampungnya.

Rasulullah SAW kemudian meminumnya, kemudian giliran sahabat beliau yang meminum, sampai akhirnya semua kenyang dari air susu kambing tersebut.

Kambing itu kembali diperah susunya dan kembali mengeluarkan susu sangat banyak hingga bejana penuh. Susu itu kemudian diberikan kepada Ummu Ma’bad. Selanjutnya Rasulullah SAW meneruskan perjalanan menuju Madinah.

Tidak lama setelah Rasulullah SAW dan rombongan pergi, datanglah suami Ummu Ma’bad. Ia membawa seekor kambing yang kurus kering, berjalan lunglai, maka tatkala Abu Ma’bad melihat ada susu di rumahnya, ia merasa heran.

Bertanyalah ia pada sang istri, “Dari mana asal susu ini engkau dapatkan wahai Ummu Ma’bad, padahal kambing itu tidak pernah digembalakan, dan ia hanya pulang ke rumah di malam hari, lagi pula ia sedang tidak bunting?

Ummu Ma’bad menjawab, “Demi Allah, telah melintasi rumah kita ini seorang lelaki yang membawa berkah, kondisi perjalanannya begini dan begini.”

Abu Ma’bad berkata, “Coba gambarkan ciri-cirinya?”

Ia menerangkan, “Yang aku lihat adalah seorang lelaki yang cemerlang dan tampan wajahnya, cerah, berbudi, posturnya tidak kurus, bola matanya sangat hitam, aliasnya lebat, suaranya tegas, lehernya tinggi, janggutnya tebal, kedua alisnya menyambung, jika dia diam dia nampak sangat tenang, jika dia berbicara dia mengangkat kepalanya dan tangannya, penampilannya sangat menarik baik dari jauh dan dari dekat, manis ucapannya, tegas tidak sembarang bicara, ucapannya seperti syair yang mengalir indah.”

Ummu Ma’bad menjelaskan dengan detail ciri-ciri Rasulullah SAW sebagaimana ia melihatnya langsung.

Sang suami, Abu Ma’bad berkata, “Demi Allah, dia adalah orang Quraisy yang pernah menyampaikan kepada kita di Makkah perihal perkara yang dia bawa. Sungguh aku sangat ingin bersamanya. Dan sungguh akan aku lakukan itu jika aku memiliki kesempatan menemuinya.”

Wallahu a’lam.

(dvs/rah)



Sumber : www.detik.com