Tag Archives: anak

Bertambah! Jumlah Anak yang Meninggal Imbas Obat Sirup di India Jadi 16 Orang


Jakarta

India kembali menghadapi kasus kematian anak akibat pemberian sirup obat batuk. Hingga Sabtu kemarin, tercatat 16 anak meninggal dunia setelah mengonsumsi sirup obat batuk merek Coldrif.

Adapun 14 kematian dilaporkan di Chhindwara, India dan dua kematian lainnya dari Betul.

Menyusul kabar tersebut, kepolisian setempat menangkap dr Praveen Soni, dokter yang meresepkan sirup obat batuk terkontaminasi dietilen glikol (DEG) di luar ambang batas yang ditolerir.


Dokter anak yang bertugas di Parasia, distrik Chhindwara tersebut juga telah diskors karena kelalaian dalam perawatan anak-anak.

Investigasi mengungkapkan dr Soni telah meresepkan sirup obat batuk Coldrif kepada sebagian besar anak-anak yang terdampak. Laporan laboratorium yang dirilis pada hari Jumat menemukan bahwa sirup tersebut mengandung 48,6 persen dietilen glikol (DEG), bahan kimia beracun yang diketahui dapat menyebabkan gagal ginjal dan kematian jika tertelan.

Menurut India Today, Sekretaris Kesehatan Uni akan mengadakan konferensi pers dengan Sekretaris Utama (Kesehatan), Sekretaris Kesehatan, dan Pengawas Obat dari seluruh negara bagian dan Wilayah Uni untuk membahas penggunaan sirup obat batuk yang rasional dan memastikan kualitas serta keamanan obat-obatan.

Pemerintah Madhya Pradesh pada hari Sabtu melarang penjualan dan distribusi sirup obat batuk Coldrif setelah tes mengonfirmasi adanya zat beracun dalam sampel yang dikumpulkan dari batch yang sama terkait dengan kematian 16 anak, sembilan sebelumnya dan dua lainnya dilaporkan kemudian, di Chhindwara.

Menurut arahan yang dikeluarkan oleh pengawas obat negara bagian, sirup yang diproduksi oleh Sresun Pharmaceuticals di distrik Kanchipuram, Tamil Nadu, ditemukan tidak standar dan cacat dalam laporan Direktorat Pengawasan Obat Tamil Nadu tertanggal 2 Oktober.

Para pejabat mengatakan kontaminasi tersebut membuat obat tidak aman untuk dikonsumsi manusia. Pemerintah negara bagian memerintahkan penghentian segera penjualan, distribusi, dan pembuangan sirup Coldrif, dan memerintahkan agar semua stok yang tersedia disegel hingga pemberitahuan lebih lanjut.

Perintah tersebut selanjutnya memperluas larangan ke produk-produk lain yang diproduksi oleh Sresun Pharmaceuticals, produsen Coldrif. Perusahaan sudah berada di bawah pengawasan otoritas Tamil Nadu, yang memberlakukan larangan serupa pada 1 Oktober setelah laporan awal mengaitkan Coldrif dengan kematian anak-anak di Madhya Pradesh.

(naf/kna)



Sumber : health.detik.com

10 Teka-teki Logika untuk Menguji Kecerdasan, Bisa Jawab Semua dengan Cepat?


Jakarta

Bukan sekedar permainan biasa, teka-teki logika juga seru untuk melatih kemampuan berpikir kritis dan analitis. Pertanyaannya dirancang untuk menguji bagaimana seseorang memecahkan masalah menggunakan penalaran.

Tak heran jika banyak orang yang menyukai teka-teki logika sebagai hiburan menantang dan menambah kecerdasan. Siap menguji sejauh mana logikamu bekerja?

Teka-teki Logika

Coba jawab beberapa teka-teki logika ini. Seberapa cepat kamu menjawabnya dengan benar?


1. Perhatikan teka-teki berikut ini.

A adalah kakak dari B
C adalah ibu dari B
D adalah bapak dari C

Apa hubungan antara A dan D?

2. 1, 4, 10, 22,…? Berapa angka berikutnya?

3. Dalam satu keluarga, ada 8 orang anak. Setiap anak, umurnya berjarak 3 tahun. Jika anak yang termuda berusia 12 tahun, berapa usia anak tertua?

4. Tiga ekor ayam bisa menghasilkan 3 telur dalam 3 menit. Berapa telur yang dihasilkan ayam dalam waktu dua jam?

5. Saat Ika berusia 4 tahun, umur Anto setengahnya. Sekarang umur Anto 15 tahun. Berapa umur Ika?

6. Jika seekor ayam jantan bertengger di atap menghadap ke timur, dengan angin bertiup ke arah barat. Ke arah mana telurnya akan bergulir?

7. Saya adalah sebuah angka. Saya bukan bilangan ganjil. Saya lebih dari 90 dan tak lebih dari 100. Jika saya dikurang 100 maka tidak ada hasilnya. Siapakah saya?

8. Yanti memasak kue, setengahnya diberikan ke kembarannya, Yanto. Setengah dari kue yang tersisa tidak sengaja terjatuh. Kue Yanti sekarang tinggal 6 buah. Kira-kira berapa jumlah kue yang dimasak Yanti dari awal?

9. Sebuah KRL berangkat dari Jakarta ke Bogor setiap 40 menit. Saat Lisa sampai di stasiun, petugas mengatakan jika KRLnya sudah berangkat 15 menit yang lalu. KRL berikutnya diketahui akan berangkat pukul 09.40. Pukul berapa Lisa sampai di stasiun?

10. Seorang pencuri mengambil uang Rp 100 ribu dari toko. Lalu, tanpa sepengetahuan pemilik toko, dia mengambil barang senilai Rp 70 ribu dan membayarnya dengan uang Rp 100 ribu. Dia mendapatkan kembal Rp 30 ribu. Berapa kerugian yang dialami pemilik toko.

Jawaban Teka-teki Logika

Periksa jawabanmu. Ada berapa yang salah?

1. A dan D memiliki hubungan kakek/nenek-cucu
2. 48, rumusnya adalah (nX2+2)
3. Usia anak tertua adalah 33 tahun. Perbeda usia 7 anak dari yang muda ke tertua adalah 21 tahun. Jadi, 12+21=33 tahun.
4. 2 jam= 120 menit, 3 menit= 3 telur, berarti 120 menit= 120 telur.
5. Perbedaan Ika dan Anto adalah 2 tahun. Jadi, jika Anto berumur 15 tahun, maka Ika berumur 17 tahun.

6. Ayam jantan tidak bertelur

7. Jika dikurang 100 tak ada hasilnya. Berarti bilangan tersebut adalah 100.
8. Yanti dari awal memiliki 24 kue. Setelah diberikan ke Yanto tersisa 12 kue. Dari 12 kue, tidak sengaja jatuh setengah. Jadi sisa kue Yanti 6 buah.
9. Tiap KRL memiliki jeda 40 menit. Jika keberangkatan berikutnya jam 09.40, berarti KRL yang dilewatkan Lisa berangkat pada pukul 09.00. Lisa yang disebut sudah 15 menit melewatkan KRL, berlari tiba di stasiun pada pukul 09.15.
10. Pemilik toko mengalami kerugian Rp 100 ribu. Awalnya dia rugi Rp 100 ribu saat uangnya dicuri, tapi uang tersebut dikembalikan untuk membayar barang. Akhirnya kerugian yang dialami adalah Rp 70 ribu dalam bentuk barang dan Rp 30 ribu dalam uang kembalian.

(elk/kna)



Sumber : health.detik.com

Kisah Remaja Cuci Darah Sejak Umur 8, Masih Berjuang Hidup Pasca Transplantasi


Jakarta

Angka transplantasi ginjal di Indonesia masih sangat rendah, jauh tertinggal dari negara-negara Asia lain. Padahal, prosedur ini dianggap terapi paling ideal untuk meningkatkan harapan hidup dan kualitas hidup pasien gagal ginjal kronik.

Di tengah keterbatasan ini, kisah NF (16), seorang remaja dari Tanjung Pinang, Kepulauan Riau, memberi gambaran betapa berharganya transplantasi ginjal.

NF didiagnosis gagal ginjal kronik saat usianya baru delapan tahun akibat kelainan bawaan renal agenesis. Sejak saat itu, hari-harinya dipenuhi rutinitas medis yang melelahkan.


“Sejak usia 8 tahun, anak kami sudah berjuang,” kata ibunda NF.

Cuci Darah 5 Kali Sehari

NF sempat menjalani hemodialisis (cuci darah), yang membuatnya kehilangan banyak waktu belajar dan bermain. Ia kemudian beralih ke metode CAPD (Continuous Ambulatory Peritoneal Dialysis) yang harus dilakukan lima kali sehari selama kurang lebih 13 bulan.

Titik balik hidupnya datang pada April 2019. NF menerima donor ginjal dari ayahnya di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta. Transplantasi tersebut bukan hanya menyelamatkan hidupnya, tetapi juga memberinya kesempatan untuk kembali beraktivitas: menjalani homeschooling, les biola, dan les bahasa Mandarin.

Enam tahun berselang, meskipun ia masih harus mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup, namun kehidupannya jauh lebih stabil dibanding masa awal sakitnya.

Masih harus minum obat seumur hidup

Pasien pascatransplantasi wajib mengonsumsi obat imunosupresan seumur hidup agar ginjal baru tidak ditolak tubuh. Di sinilah tantangan baru muncul, terutama bagi pasien di luar kota besar seperti NF di Tanjung Pinang.

Setelah transplantasi pada 2019, obat yang dibutuhkan NF sempat tidak tersedia di kotanya. Kendala distribusi pun sempat membuat keluarganya cemas.

Ibu NF mengaku khawatir jika merek obat harus diganti, karena pernah ada pasien anak pascatransplantasi di komunitas yang mengalami efek samping setelah mencoba obat baru.

“Kami khawatir perubahan ini dapat memengaruhi kondisi tubuhnya, karena di komunitas pasien anak pascatransplantasi ada yang mengalami efek samping setelah mencoba obat yang baru,” ujar ibu dari NF.

Pentingnya pemerataan layanan dan akses obat

NF juga wajib menjalani pemeriksaan kadar tacrolimus (obat utama pencegah penolakan) secara berkala, minimal dua kali dalam sebulan. Pemeriksaan ini tidak ditanggung BPJS Kesehatan di Tanjung Pinang dan biayanya lebih dari satu juta rupiah setiap kali tes.

Kisah NF menegaskan bahwa transplantasi bukan akhir perjuangan, melainkan awal perjalanan baru. Agar anak-anak seperti NF tak sekadar bertahan hidup, pemerintah perlu memastikan ketersediaan obat yang tepat, pemeriksaan, dan layanan medis tersedia hingga ke pelosok negeri.

Hidup pascatransplantasi adalah anugerah sekaligus perjuangan. Ia dan keluarganya berharap pemerintah lebih serius memastikan dua hal: ketersediaan obat imunosupresan yang stabil dan pembiayaan pemeriksaan penting seperti tacrolimus, terutama di daerah.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

20 Anak di India Meninggal Kena Gagal Ginjal usai Minum Obat Batuk Beracun

Jakarta

Jumlah korban meninggal akibat keracunan sirup obat batuk Coldrif yang terkontaminasi di Madhya Pradesh (MP), India, terus bertambah. Wakil Ketua Menteri Madhya Pradesh, Rajendra Shukla, pada Selasa (7/10/2025) mengumumkan total 20 anak dari negara bagian tersebut telah meninggal dunia saat menjalani perawatan akibat gagal ginjal.

Sebelumnya, pemerintah negara bagian mengonfirmasi 16 kematian, namun dalam 24 jam terakhir, jumlahnya bertambah empat.

“Sejauh ini, 20 anak dari Madhya Pradesh telah meninggal dunia saat menjalani perawatan… Dua di antaranya meninggal dalam 24 jam terakhir,” kata Rajendra Shukla setelah mengunjungi korban yang masih dirawat dikutip dari India Express, Rabu (8/10/2025).


Penarikan Obat Massal

Tragedi ini memicu kemarahan publik dan respons cepat dari pemerintah India. Sirup Coldrif yang ditemukan mengandung racun berbahaya itu diproduksi oleh perusahaan yang berbasis di Tamil Nadu.

Dr Praveen Soni, seorang dokter di Chhindwara, telah ditangkap atas dugaan kelalaian karena meresepkan sirup Coldrif kepada sebagian besar korban. Di samping itu, Kepolisian Madhya Pradesh telah membentuk Tim Investigasi Khusus (SIT) dan mengajukan tuntutan terhadap perusahaan manufaktur Coldrif yang berbasis di Tamil Nadu.

Tingkat Kontaminasi 500 Kali Batas Aman

Menurut laporan polisi yang diajukan di negara bagian Madhya Pradesh, semua anak yang meninggal awalnya mengalami gejala flu biasa.

“Sebagian besar dari mereka diberi sirup Coldrif, setelah itu mereka menderita retensi urine dan gangguan ginjal akut,” bunyi laporan tersebut dikutip dari Reuters, Selasa (7/10).

Diethylene Glycol, zat kimia yang umumnya digunakan dalam produk anti-freeze hingga kosmetik, diketahui dapat menyebabkan muntah, sakit perut, hingga cedera ginjal akut yang berujung pada kematian.

Analisis dari otoritas di negara bagian Tamil Nadu (tempat produsen Coldrif, Sresan, berada) menemukan sirup tersebut mengandung 48,6% Diethylene Glycol, jauh melampaui batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas India, yaitu 0,1%.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

Cemaran Dietilen Glikol di Balik Obat Batuk Sirup Maut Renggut Nyawa Anak India


Jakarta

Kementerian Kesehatan India mengonfirmasi bahwa sirup obat batuk merek ‘Coldrif’ mengandung dietilen glikol (DEG) melebihi batas yang diizinkan. Cemaran ini memicu setidaknya 16 anak-anak meninggal dunia.

“Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan,” menurut pernyataan kementerian tersebut dikutip dari NDTV, Senin (6/10/2025).

Hasil uji laboratorium pemerintah di Chennai menunjukkan, produk tersebut mengandung dietilen glikol yang sngat tinggi, berisiko merusak ginjal dan sistem saraf jika tertelan.


Apa itu Dietilen glikol (DEG)?

Dietilen Glikol (DEG) adalah pelarut industri yang digunakan dalam antibeku, cat, minyak rem, dan plastik. Keduanya tidak ditujukan untuk obat-obatan. Terkadang, keduanya mencemari bahan farmasi seperti gliserin, seringkali karena pengawasan yang buruk atau pemasok yang menggunakan bahan kelas industri yang lebih murah.

DEG tidak berwarna dan seperti sirup, sehingga mudah disalahartikan sebagai eksipien yang sah jika pengujian laboratorium yang ketat diabaikan.

Mengapa berbahaya?

Ketika tertelan, baik DEG maupun EG terurai menjadi senyawa toksik yang menyebabkan kerusakan ginjal, hati, dan sistem saraf yang parah. Gejala pada anak-anak dimulai dengan mual, sakit perut, dan berkurangnya frekuensi buang air kecil. Pada kasus yang parah, kondisi ini dapat berkembang dengan cepat menjadi gagal ginjal akut, kejang, dan kematian.

Anak-anak sangat rentan karena bahkan dalam jumlah kecil yang relatif terhadap berat badan mereka pun dapat berakibat fatal.

Insiden fatal sempat terjadi

Insiden sebelumnya menunjukkan betapa mematikannya hal ini: Di Gambia, setidaknya 70 anak meninggal pada tahun 2022 setelah mengonsumsi sirup obat batuk yang terkontaminasi.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) telah berulang kali memperingatkan tentang sirup obat batuk yang terkontaminasi DEG dan EG, yang menghubungkannya dengan lebih dari 300 kematian anak di seluruh dunia sejak tahun 2022.

Untuk membantu regulator, WHO telah mengembangkan metode pengujian dua tingkat baru, yang mencakup kromatografi lapis tipis (TLC) untuk skrining awal, diikuti oleh kromatografi gas untuk konfirmasi.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

BPOM RI Pantau Ketat Kematian Anak di India akibat Obat Sirup: Kita Tak Mau Terulang


Jakarta

Geger laporan 16 anak di India meninggal pasca mengonsumsi obat sirup dengan kontaminasi dietilen glikol (DEG) di atas batas aman. Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM RI) memastikan tengah memantau ketat laporan kasus terkait.

Kepala BPOM RI Prof Taruna Ikrar menegaskan tak ingin mengulang insiden ratusan anak terkontaminasi cemaran DEG dalam obat sirup. Sejak tiga tahun lalu, pengawasan di dalam negeri maupun produk yang diimpor termasuk dari India, sudah diperketat.

“Kita sangat besar atensi kita yang berhubungan dengan yang dari India itu. Kami sudah koordinasikan dengan Kedeputian I, Kedeputian II, termasuk ke pusat pengujian obat,” ujar Taruna saat ditemui di Jakarta, Senin (6/10/2025).


Indonesia menghadapi kasus gangguan ginjal akut progresif atipikal (GGAPA) yang menyebabkan ratusan anak meninggal dunia akibat cemaran ethylene glycol (EG) dan diethylene glycol (DEG) pada obat sirup di 2022 lalu.

“Kita betul-betul hati-hati karena kita punya pengalaman tiga tahun yang lalu. Kita tidak mau itu terulang lagi,” tegasnya.

Taruna menjelaskan, kasus di India juga diduga berkaitan dengan kandungan cemaran yang sama.

“Salah satunya, kita tingkatkan yang disebut dengan surveillance khusus terkait EG dan DEG. Karena di India, penyebabnya juga diduga ethylene glycol dari minuman sirup,” kata Taruna.

BPOM saat ini mewajibkan uji laboratorium ketat pada produk obat sirup sebelum mendapatkan izin edar.

“Khusus yang impor dari India, kita sangat berhati-hati. Kita tidak akan keluarkan izin sertifikat impornya kalau belum dinyatakan benar-benar aman,” ujar Taruna.

Taruna menekankan, semua langkah pengawasan dilakukan secara saintifik, transparan, dan sesuai standar internasional agar masyarakat mendapat jaminan keamanan.

“Kita tidak boleh lengah. Semua obat yang beredar harus melewati pengujian yang ketat, apalagi jika menyangkut anak-anak,” tegasnya.

(naf/kna)



Sumber : health.detik.com

Kronologi Belasan Anak di India Meninggal gegara Obat Batuk, Ini yang Dialami


Jakarta

Polisi India telah membuka penyelidikan dugaan pembunuhan (manslaughter probe) atas kematian setidaknya 14 anak yang terkait dengan sirup obat batuk beracun. Insiden ini kembali mencoreng reputasi industri farmasi India menyusul serangkaian tragedi serupa dalam beberapa tahun terakhir.

Sebagian besar korban berusia di bawah lima tahun dan meninggal karena gagal ginjal dalam sebulan terakhir setelah mengonsumsi sirup obat batuk bermerek Coldrif Syrup. Sirup tersebut, menurut laporan kepolisian, mengandung toksin Diethylene Glycol (DEG) dalam jumlah hampir 500 kali batas yang diizinkan.

Tingkat Kontaminasi 500 Kali Batas Aman

Menurut laporan polisi yang diajukan di negara bagian Madhya Pradesh, semua anak yang meninggal awalnya mengalami gejala flu biasa.


“Sebagian besar dari mereka diberi sirup Coldrif, setelah itu mereka menderita retensi urine dan gangguan ginjal akut,” bunyi laporan tersebut dikutip dari Reuters, Selasa (7/10/2025).

Diethylene Glycol, zat kimia yang umumnya digunakan dalam produk anti-freeze hingga kosmetik, diketahui dapat menyebabkan muntah, sakit perut, hingga cedera ginjal akut yang berujung pada kematian.

Analisis dari otoritas di negara bagian Tamil Nadu (tempat produsen Coldrif, Sresan, berada) menemukan sirup tersebut mengandung 48,6% Diethylene Glycol, jauh melampaui batas aman yang ditetapkan Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) dan otoritas India, yaitu 0,1%.

Toksin DEG atau Etilen Glikol telah berulang kali ditemukan dalam sirup batuk buatan India. Sejak tahun 2022, sirup yang terkontaminasi telah menewaskan setidaknya 141 anak di Gambia, Uzbekistan, dan Kamerun, serta 12 anak lainnya di India pada tahun 2019. Tragedi ini merusak citra India sebagai negara produsen obat terbesar ketiga di dunia berdasarkan volume.

Polisi telah menetapkan produsen Coldrif, Sresan Pharma, sebagai salah satu terdakwa utama. Selain itu, dokter yang meresepkan obat tersebut kepada sebagian besar anak-anak juga telah ditangkap.

Pihak berwenang federal telah merekomendasikan pembatalan izin produksi Sresan Pharma. Sementara itu, perusahaan tersebut menghadapi dakwaan berat, termasuk pembunuhan yang dapat dipertanggungjawabkan namun tidak mencapai pembunuhan (culpable homicide not amounting to murder), pemalsuan obat, serta pelanggaran Undang-Undang Obat-obatan dan Kosmetika.

Jika terbukti bersalah, perusahaan dan pejabatnya dapat menghadapi denda dan hukuman penjara hingga seumur hidup. Beberapa negara bagian di India juga telah melarang penjualan dan distribusi sirup Coldrif.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

BPOM Pastikan Obat Batuk yang Picu Kematian 16 Anak India Tak Beredar di Indonesia


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan obat batuk sirup bermerk Coldrif yang memicu kematian 16 anak di India tidak beredar di Indonesia. Sebelumnya, dilaporkan 16 anak di India meninggal dunia akibat konsumsi obat obat batuk tersebut karena mengandung toksin Diethylene Glycol (DEG) dalam jumlah hampir 500 kali batas yang diizinkan.

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM RI William Adi Teja mengungkapkan hasil penelusuran menunjukkan obat tersebut tidak beredar di Indonesia.

“Kita sudah menelusuri bahwa obat tersebut tidak masuk ke Indonesia. Dan perusahaan tersebut juga tidak mendaftarkan obatnya di Indonesia. Sehingga, kita bisa memastikan obat itu tidak beredar di Indonesia,” ujar William ketika ditemui awak media, Selasa (7/10/2025).


William menuturkan pihaknya akan terus memperkuat pengawasan terkait obat-obatan yang beredar di Indonesia. Ia ingin memastikan obat-obat yang beredar aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, pihak BPOM RI juga akan terus melakukan imbauan produsen, untuk memproduksi obat sesuai dengan standar yang berlaku. Mulai dari pemilihan barang baku hingga proses pendistribusian.

“Kita mengimbau pada industri farmasi untuk tetap memperketat cara produksi, kemudian cara memilih bahan baku yang terstandar, kemudian juga mengetatkan proses produksinya, lalu pengemasannya, dan distribusinya. Di samping kita juga tetap melakukan pengawasan yang ketat terhadap hal ini,” tandasnya.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com

Bayi Ini Terlahir dengan Mata Satu dan Tanpa Hidung, Cuma Bertahan 6 Jam


Jakarta

Seorang bayi di Maroko lahir dengan kondisi langka yaitu mata satu dan tidak memiliki hidung. Awalnya, seorang ibu berusia 27 tahun di Rumah Sakit Universitas Ibn Rochd Casablanca hamil anak ketiga dengan kondisi prematur. Bayi yang dikandung tidak pernah diperiksa menggunakan ultrasonografi (USG) dan diperkirakan berusia 7 bulan.

Dari pemeriksaan awal, tidak ditemukan riwayat perkawinan sedarah, penggunaan obat-obatan, maupun riwayat kelainan bawaan dalam keluarga. Kondisi tekanan darah dan kadar gula darah pasien juga normal.

Pemeriksaan USG yang dilakukan saat masuk rumah sakit menunjukkan adanya satu janin dengan detak jantung normal dan posisi kepala di bawah. Namun, ditemukan kondisi mikrosefali atau ukuran kepala kecil dan hidramnion atau kelebihan air ketuban.


Ukuran kepala janin jauh lebih kecil dari ukuran normal usia kehamilan, menandakan adanya gangguan perkembangan otak.

Empat jam setelah dirawat, pasien melahirkan bayi perempuan seberat 1.100 gram. Saat lahir, terlihat satu mata besar di tengah dahi dengan tonjolan probosis sepanjang sekitar 4 cm di atasnya, tanpa adanya hidung.

Kondisi ini sangat khas untuk cyclopia, bentuk paling berat dari kelainan otak depan holoprosensefali, ketika otak gagal membelah menjadi dua belahan pada massa awal kehamilan.

“Cyclopia sebenarnya bisa didiagnosis melalui USG prenatal saat janin masih di dalam kandungan. Kelainan ini muncul pada minggu ke-3 hingga ke-4 kehamilan, dan pemeriksaan ultrasonografi setelah periode tersebut biasanya sudah dapat memperlihatkan tanda-tanda jelas dari cyclopia maupun bentuk holoprosensefali lainnya,” dikutip dari International Journal of Surgery Case Reports, Senin (6/10/2025).

Bayi tersebut akhirnya meninggal dunia 6 jam setelah dilahirkan. Pihak orang tua menolak untuk proses autopsi lebih langsung.

Secara medis, cyclopia terjadi akibat fusi dua alur optik yang disebabkan gangguan perkembangan pada diensefalon ventral, bagian otak yang berperan dalam pembentukan wajah dan sistem penglihatan. Akibatnya, struktur wajah menjadi tidak sempurna.

Hidung biasanya tidak berkembang sama sekali dan digantikan probosis. Dalam beberapa kasus, probosis bisa muncul di bagian belakang kepala, atau disebut dengan rhinensefalon.

Penyebab pasti cyclopia hingga saat ini belum diketahui. Namun, berbagai penelitian menyebutkan ada banyak faktor risiko, baik genetik maupun teratotogenik (paparan zat yang memicu cacat janin).

“Dalam penelitian pada hewan, peningkatan risiko terlihat akibat penggunaan aspirin jangka panjang, statin, metotreksat, kadar gula darah tinggi (hiperglikemia), serta konsumsi alkohol berlebih, meski temuan ini belum terbukti pada manusia. Dalam kasus ini, tidak ditemukan faktor risiko apapun,” tandasnya.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim, Amalan yang Bisa Dikerjakan pada 10 Muharram


Jakarta

Dalam Islam, menyantuni anak yatim adalah amalan yang sangat dianjurkan. Bahkan, Allah SWT menyebutkan perhatian terhadap anak yatim sebagai salah satu ukuran keimanan dan kesalehan seseorang.

Menyantuni anak yatim bukan hanya bentuk kepedulian sosial, tapi juga sarana meraih keberkahan hidup dan kemuliaan di sisi Allah SWT.

Pengertian Anak Yatim

Mengutip buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim karya M. Khalilurrahman Al-Mahfani, secara bahasa, yatim berarti seseorang yang kehilangan ayah. Dalam istilah syariat, anak yatim adalah anak yang belum baligh dan telah ditinggal wafat oleh ayahnya. Setelah baligh, status yatimnya gugur.


Islam memberikan perhatian besar terhadap anak-anak yatim karena mereka kehilangan sosok pelindung dan pencari nafkah utama dalam hidup. Maka dari itu, umat Islam dianjurkan untuk memberikan kasih sayang, perlindungan, dan dukungan materi kepada anak-anak yatim.

Allah SWT secara tegas memerintahkan untuk memperhatikan nasib anak yatim dalam berbagai ayat Al-Qur’an. Di antaranya dalam surat Al-Maun ayat 1 dan 2,

فَذَٰلِكَ ٱلَّذِى يَدُعُّ ٱلْيَتِيمَأَرَءَيْتَ ٱلَّذِى يُكَذِّبُ بِٱلدِّينِ

Artinya: Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah orang yang menghardik anak yatim.

Kemudian dalam surat An-Nisa ayat 10, Allah SWT berfirman,

إِنَّ ٱلَّذِينَ يَأْكُلُونَ أَمْوَٰلَ ٱلْيَتَٰمَىٰ ظُلْمًا إِنَّمَا يَأْكُلُونَ فِى بُطُونِهِمْ نَارًا ۖ وَسَيَصْلَوْنَ سَعِيرًا

Artinya: Sesungguhnya orang-orang yang memakan harta anak yatim secara zalim, sebenarnya mereka itu menelan api sepenuh perutnya dan mereka akan masuk ke dalam api yang menyala-nyala (neraka).

Ayat ini menegaskan ancaman keras bagi siapa saja yang mengambil atau menyia-nyiakan harta anak yatim.

Keutamaan Menyantuni Anak Yatim

1. Kedudukan yang Dekat dengan Rasulullah SAW

Dikutip dari buku Ismail Zulkarnain: Anak Bakul Kerupuk Jadi Orang Tenar karya KH. Lukman Hakim & Abu Mansur Al-Asy’ari, terdapat hadits yang menjelaskan keutamaan bagi orang yang menyantuni anak yatim.

Dalam hadits Rasulullah SAW bersabda,
“Aku dan orang yang menanggung anak yatim (kedudukannya) di surga seperti ini.”
Beliau mengisyaratkan dengan jari telunjuk dan jari tengah serta merenggangkan keduanya. (HR. Bukhari)

Hadits ini menunjukkan keutamaan luar biasa bahwa orang yang menyantuni anak yatim akan dekat dengan Nabi Muhammad SAW di surga, posisi yang sangat mulia.

2. Mendapat Balasan Surga

Umat muslim yang menyayangi dan mengasuh anak yatim juga akan dimasukkan ke dalam surga. Sebagaimana hadits Rasulullah SAW,

“Orang yang memelihara anak yatim di kalangan umat muslimin, memberikannya makan dan minum, pasti Allah akan masukkan ke dalam surga, kecuali ia melakukan dosa yang tidak bisa diampuni.” (HR Tirmidzi).

3. Pelembut Hati dan Penghilang Kekerasan

Seorang laki-laki mengadu kepada Rasulullah SAW tentang hatinya yang keras. Maka Nabi bersabda:
“Usaplah kepala anak yatim dan beri makan orang miskin, maka hatimu akan menjadi lembut dan kebutuhanmu akan tercukupi.” (HR. Thabrani)

4. Golongan Orang yang Taat

Dikutip dari buku Dahsyatnya Doa Anak Yatim oleh M Khallurrahman Al-Mahfani, dijelaskan orang-orang yang memuliakan anak yatim akan meraih predikat abrar yakni saleh atau taat kepada Allah SWT.

Dalam Al-Qur’an surat Al-Insan ayat 8, Allah SWT berfirman,

وَيُطْعِمُونَ ٱلطَّعَامَ عَلَىٰ حُبِّهِۦ مِسْكِينًا وَيَتِيمًا وَأَسِيرًا

Artinya: Dan mereka memberikan makanan yang disukainya kepada orang miskin, anak yatim dan orang yang ditawan.

5. Diselamatkan dari Siksa Hari Kiamat

Rasulullah SAW bersabda bahwa Allah SWT berfirman: “Demi yang Mengutusku dengan Hak, Allah tidak akan menyiksa pada hari kiamat nanti orang yang menyayangi anak yatim, lemah lembut pembicaraan dengannya, menyayangi keyatiman dan kelemahannya.” (HR Thabrani)

Menyantuni anak yatim adalah amalan yang bukan hanya berdampak pada kehidupan anak tersebut, tetapi juga pada kehidupan spiritual kita sebagai umat muslim. Islam sangat mendorong agar umatnya menjadi pelindung dan pembimbing bagi anak-anak yatim yang membutuhkan kasih sayang.

(dvs/inf)



Sumber : www.detik.com