Tag Archives: ar – rahman

Tantangan untuk Melintasi Langit dan Bumi


Jakarta

Surah Ar-Rahman merupakan surah ke-55 dalam urutan mushaf Al-Qur’an. Surah yang diturunkan di Makkah ini terdiri dari 78 ayat dan terdapat dalam juz ke-27 Al-Qur’an.

Surah ini memiliki keunikan tersendiri yaitu ayat فَبِأَيِّ آَلَاءِ رَبِّكُمَا تُكَذِّبَانِ (fabiayyi ala irobbikuma tukadziban) yang diulang sebanyak 31 kali. Ayat tersebut berarti “Maka nikmat Tuhanmu yang manakah yang kamu dustakan?”.

Menurut Tafsir Fii Zilalil Qur’an yang disusun oleh Sayyid Quthb, surah Ar-Rahman banyak membahas tentang penciptaan makhluk-makhluk-Nya dan alam semesta, yang merupakan bagian dari kenikmatan yang diberikan oleh Allah SWT.


Dalam artikel ini akan dibahas secara khusus mengenai Surah Ar-Rahman ayat 33. Secara umum, kandungan ayat tersebut menceritakan tentang alam semesta yang menakjubkan. Berikut penjelasan selengkapnya.

Bacaan Surah Ar-Rahman Ayat 33: Arab, Latin, dan Artinya

يٰمَعْشَرَ الْجِنِّ وَالْاِنْسِ اِنِ اسْتَطَعْتُمْ اَنْ تَنْفُذُوْا مِنْ اَقْطَارِ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضِ فَانْفُذُوْاۗ لَا تَنْفُذُوْنَ اِلَّا بِسُلْطٰنٍۚ

Yā ma’syaral-jinni wal-insi inistaṭa’tum an tanfużū min aqṭāris-samāwāti wal-arḍi fanfużū, lā tanfużūna illā bisulṭān(in).

Wahai segenap jin dan manusia, jika kamu sanggup menembus (melintasi) penjuru langit dan bumi, tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya, kecuali dengan kekuatan (dari Allah).

Kandungan Surah Ar-Rahman Ayat 33

Menurut Tafsir Tahlili Kementerian Agama RI, ayat 33 surah Ar-Rahman menyeru jin dan manusia untuk mencoba, jika mampu, menembus dan melintasi penjuru langit dan bumi guna menghindari azab serta hukuman Allah. Namun, hal itu mustahil mereka lakukan karena tidak memiliki kekuatan apa pun untuk menghadapi kekuasaan-Nya.

Sebagian ahli tafsir menafsirkan kata “sulṭān” dalam ayat ini sebagai ilmu pengetahuan, yang memberi isyarat bahwa melalui ilmu, manusia dapat menjelajahi ruang angkasa.

Adapun menurut Tafsir Fii Zilalil Qur’an, Sayyid Quthb menjelaskan bahwa pada ayat tersebut, Allah SWT menantang jin dan manusia untuk melintasi/menembusi penjuru langit dan bumi.

Hal ini berkaitan dengan ayat-ayat sebelumnya yaitu ayat 29 sampai 31 yang menjelaskan tentang alam semesta yang fana dan suatu saat akan binasa. Pemusnahan alam semesta merupakan suatu hal yang amat mengerikan dan bentuk ancaman yang menakutkan.

Kemudian pada ayat ke 33, jin dan manusia ditantang apakah mereka mampu menembusi langit dan bumi untuk menghindari kebinasaan itu. Namun tentu saja hal itu tidak mungkin tanpa izin Allah SWT. Hanya Allah SWT yang memiliki kekuatan (sulthan) yang mampu membinasakan dan Allah SWT sendiri yang akan memberikan balasan terhadap siapa saja yang mendustakan-Nya.

Lebih lanjut, menurut Buya Hamka dalam Tafsir Al-Azhar Jilid 9, kandungan surah Ar-Rahman ayat 33 tersebut dapat ditafsirkan bahwa Allah SWT memberikan kebebasan kepada manusia untuk melintasi segala penjuru bumi, baik untuk mengetahui rahasia terpendam atau pun untuk menuntut ilmu. Namun, di ayat tersebut disebutkan kata “sulthan” (kekuatan) yang maknanya bahwa manusia bisa melakukan itu semua hanya bila diberi kekuatan dari Allah SWT.

(inf/lus)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Zikir agar Doa Cepat Dikabulkan Allah


Jakarta

Zikir menjadi amalan yang kerap disandingkan dengan doa. Zikir yang dilakukan dengan benar, baik dalam hal jumlah maupun waktu, dipercaya mampu mempercepat terkabulnya doa.

Perintah berzikir kepada Allah SWT sebanyak-banyaknya termaktub dalam Al-Qur’an surah Al Ahzab ayat 41. Allah SWT berfirman,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ٤١


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya.”

Bacaan Zikir agar Doa Cepat Dikabulkan: Asmaul Husna

Menurut kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il Kitab wa as-Sunnah karya Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, edisi Indonesia terbitan Griya Ilmu, zikir dengan nama-nama Allah SWT yang agung atau Asmaul Husna memiliki keutamaan luar biasa, khususnya ketika digunakan dalam doa. Berdasarkan riwayat yang shahih, Rasulullah SAW menjelaskan bahwa siapa pun yang memohon doa kepada Allah SWT dengan menyebut zikir nama-Nya yang paling agung akan segera dikabulkan.

Rasulullah SAW mendengar seseorang berdoa dengan menyebut zikir keagungan Allah SWT sebagai Pencipta langit dan bumi, satu-satunya Tuhan yang layak disembah. Nabi kemudian bersabda bahwa orang tersebut telah memohon dengan menggunakan zikir yaitu nama Allah SWT yang paling agung, dan doa seperti itu akan dikabulkan.

Imam Ahmad meriwayatkan hal tersebut dalam Al-Musnad dan para penulis kitab As-Sunan yang empat dari Anas bin Malik RA bahwa Nabi SAW mendengar seseorang berdoa seraya mengucapkan:

اللَّهُمَّ إِنِّى أَسْأَلُكَ بِأَنَّ لَكَ الْحَمْدَ لاَ إِلَهَ إِلاَّ أَنْتَ الْمَنَّانُ بَدِيعُ السَّمَوَاتِ وَالأَرْضِ يَا ذَا الْجَلاَلِ وَالإِكْرَامِ يَا حَىُّ يَا قَيُّومُ.

Allahumma inni as-aluka bianna lakal hamdu laa ilaaha illaa anta, al mannaanu, badii’us samaawaati wal ardhi, yaa dzal jalaali wal ikraam, yaa hayyu ya qayyum

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon pada-Mu, bahwa bagi-Mu segala puji, tidak ada sesembahan yang berhak disembah kecuali Engkau semata, tidak ada sekutu bagi-Mu, Sang Pemberi Nikmat, Pencipta Langit dan Bumi, Pemilik Keagungan dan Kemuliaan, Yang Maha Hidup dan Tidak Bergantung pada Makhluk-Nya.”

Maka Nabi SAW bersabda,

لَقَدْ سَأَلْتَ اللَّهَ بِاسْمِهِ الْأَعْظَمِ الَّذِي إِذَا دُعِيَ بِهِ أَجَابَ، وَإِذَا سُئِلَ بِهِ أَعْطَى

Artinya: “Engkau telah meminta kepada Allah dengan nama-Nya yang paling agung, yang jika berdoa menggunakannya niscaya akan Dia kabulkan, apabila diminta menggunakannya niscaya Dia akan beri.”

Nama-nama agung ini juga disebutkan dalam Al-Qur’an pada beberapa surah, seperti surah Al-Baqarah, surah Ali-‘Imran dan surah Thaha. Dalam hadits disebutkan bahwa siapa saja yang berdoa dengan menyebut nama-nama ini akan mendapatkan pengabulan dari Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Nama Allah paling agung, yang jika berdoa menggunakannya niscaya Dia akan kabulkan, terdapat pada tiga surah dalam Al- Qur`an; surah Al-Baqarah, surah Ali-Imran, dan surah Thaha.” (HR Ibnu Majah dan Al-Hakim)

Asmaul Husna tidak hanya memperindah doa, tetapi juga membuka peluang besar agar Allah SWT mengabulkan permintaan seorang hamba. Hal ini menjadi salah satu bentuk keutamaan yang dianugerahkan kepada umat Islam agar lebih dekat dengan Tuhannya, dan melalui nama-nama tersebut, pintu-pintu langit terbuka lebih lebar. Sebagaimana disebutkan oleh Rasulullah SAW, dengan menyebut zikir nama Allah SWT yang paling agung dalam doa, Allah SWT pasti akan memberi apa yang hamba-Nya minta.

Nama-nama Agung dan Mulia Milik Allah SWT

Nama-nama Allah SWT yang agung dan mulia, dikenal sebagai Asmaul Husna, merupakan sebutan yang penuh makna dan keutamaan. Setiap nama menggambarkan sifat-sifat kesempurnaan Allah SWT, yang bisa menjadi sarana dalam mendekatkan diri kepada-Nya melalui doa dan zikir.

Berdasarkan hadits yang shahih, Nabi Muhammad SAW menyebut bahwa Allah SWT memiliki nama paling agung, yang apabila disebut dengan zikir dalam doa, niscaya doa tersebut akan dikabulkan. Nama-nama ini, seperti Ar-Rahman (Maha Pengasih), Ar-Rahim (Maha Penyayang), Al-Hayy (Maha Hidup) dan Al-Qayyum (Maha Mengayomi), memiliki makna yang dalam dan menegaskan kebesaran serta keesaan Allah SWT.

Rasulullah SAW bersabda, “Nama Allah paling agung terdapat pada dua ayat ini, “Dan sembahan kamu adalah sembahan yang satu, tidak ada sembahan yang haq selain Dia, Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.’ (Al-Baqarah: 163), dan pembukaan surah Ali-Imran, ‘Alif laam miim. Allah, tidak ada sembahan yang haq kecuali Dia, Yang Maha Hidup lagi Maha Mengayomi.”

Selain itu, disebutkan pada buku Manfaat Dahsyat Dzikir Asmaul Husna tulisan Syaifurrahman El-Fati, dengan menyebut zikir salah satu nama agung milik Allah SWT Al-Mujiibu (Maha Mengabulkan) sebanyak 133 kali setiap setelah melakukan salat Subuh maka insyaallah doa ia akan diakbulkan. Sebab, nama ini mengandung makna bahwa Allah SWT mendengar dan memperkenankan setiap doa yang dipanjatkan hamba.

Cara-cara agar Doa Cepat Dikabulkan

Agar doa cepat dikabulkan, ada beberapa cara yang dapat dilakukan untuk memperkuat pengharapan kita kepada Allah SWT. Penting untuk tidak hanya mengandalkan doa, tetapi juga mengikuti adab dan tata cara yang sesuai dengan tuntunan agama.

Berikut adalah cara-cara yang bisa kita lakukan agar doa cepat dikabulkan yang dikutip dari buku Kumpulan Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana.

  1. Berdoa dalam keadaan suci
  2. Menghadap kiblat
  3. Memohon ampunan (istighfar)
  4. Membaca sholawat
  5. Rendah hati
  6. Yakin doa dikabulkan
  7. Khusyuk dan sungguh-sungguh
  8. Mengangkat kedua tangan
  9. Mengusap wajah setelah berdoa
  10. Membaca hamdalah

Waktu Membaca Doa agar Cepat Dikabulkan

Selain bacaan zikir, adab serta tata cara dalam berdoa, waktu untuk berdoa juga menjadi faktor penting agar doa cepat dikabulkan. Terdapat beberapa momen spesial di mana doa lebih berpeluang untuk diijabah, baik itu di siang hari maupun di malam hari.

Mengacu sumber sebelumnya, berikut waktu mustajab untuk berdoa:

  1. Sepertiga malam yang akhir
  2. Setelah salat wajib (fardhu)
  3. Antara azan dan iqamah
  4. Ketika merasa lapang
  5. Saat turunnya hujan
  6. Pada hari Arafah (9 Dzulhijjah)
  7. Pada malam Lailatulqadar
  8. Hari Jumat
  9. Sesudah salat malam

Wallahu a’lam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya dan Dicintai Allah


Jakarta

Ada sebuah dzikir yang ringan di lisan tapi berat timbangannya di akhirat kelak. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, dzikir ini terdiri dari dua kalimat.

Dzikir ini tidak memerlukan waktu lama, namun keutamaannya mampu memberatkan timbangan amal kebaikan kita di akhirat. Tidak hanya itu, dzikir ini juga memberikan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Bacaan dzikir yang ringan tapi berat timbangannya terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang disusun Muhammad Fuad Abdul Baqi dan diterjemahkan Muhammad Ahsan bin Usman. Berikut haditsnya,


حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أخرجه البخاري في: ۸۰ كتاب الدعوات: ٦٥ باب فضل التسبيح

Artinya: “Abu Hurairah berkata: “Nabi bersabda: ‘Dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lidah, tetapi sangat berat di timbangan amal, bahkan sangat disuka oleh Allah (Ar-Rahman), yaitu: ‘Subhanallahil azhim, subhanallahi wa bihamdihi.” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-80, Kitab Do’a bab ke-65, bab keutamaan tasbih)

Dalam kitab Riyadhus Shalihin dan kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi juga terdapat hadits serupa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Artinya: “Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, ‘Subhanallah wa bi hamdih (Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya)’, dan ‘Subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah yang Maha Agung).” (HR Muttafaq ‘Alaih)

Bacaan dzikir yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah sebagai berikut,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Arab-latin: Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil azhim

Artinya: “Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Penjelasan Hadits tentang Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Dalam kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il kitab wa as-Sunnah karangan Syaikh Abdurrazaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr (edisi Indonesia terbitan Griya Ilmu), dijelaskan bahwa hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ini mengandung pesan yang mendalam mengenai keutamaan dzikir, yang meskipun mudah dilakukan oleh lisan, namun memiliki nilai yang sangat besar di akhirat.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dua kalimat dzikir yang sangat dicintai oleh Allah SWT Ar-Rahman adalah “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim”. Kalimat ini ringan diucapkan, namun berat di timbangan amal pada hari kiamat.

Menurut para ulama, dalam hadits ini terdapat hikmah kenapa Rasulullah SAW mendahulukan penyebutan dua kalimat tersebut. Salah satu alasannya adalah untuk membangkitkan rasa rindu di hati para pendengar terhadap kalimat-kalimat yang akan disebutkan. Setiap kata dalam dua kalimat ini diharapkan mampu menambah kecintaan seseorang kepada Allah SWT.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam hadits ini adalah penyebutan sifat Ar-Rahman ketika Rasulullah SAW menyebut bahwa kalimat tersebut sangat disukai oleh Ar-Rahman. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Dengan hanya sedikit amalan, Allah SWT memberikan pahala yang sangat besar sebagai bentuk rahmat-Nya. Hal ini diperjelas oleh sabda Rasulullah SAW bahwa dua kalimat ini, meskipun ringan di lisan, namun akan sangat berat di timbangan amal.

Secara keseluruhan, hadits ini mengajarkan betapa Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan karunia yang luar biasa kepada hamba-Nya hanya dengan amalan yang sangat mudah dilakukan. Dua kalimat dzikir ini adalah contoh amalan yang kecil namun memberikan pahala yang sangat besar.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kasih sayang Allah SWT jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, dalam hal ibadah yang sederhana sekalipun, Allah SWT memberikan ganjaran yang luar biasa. Alangkah luasnya rahmat Allah SWT dan alangkah besar karunia-Nya.

Keutamaan Membaca Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Berikut keutamaan lain dari membaca dzikir yang ringan tapi berat timbangannya yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Dzikir Paling Dicintai oleh Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya perkataan paling dicintai Allah adalah subhanallah wa bihamdihi” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa agungnya kalimat Subhanallah wa bihamdihi di sisi Allah SWT.

2. Menghapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi pada satu hari sebanyak seratus kali, maka digugurkan darinya dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa dengan membaca Subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali sehari, Allah SWT akan menghapus dosa-dosa hamba-Nya, meskipun dosa-dosa itu sebanyak buih di lautan. Hal ini memberikan harapan besar bagi siapa saja yang rajin berdzikir, karena ampunan Allah SWT sangat luas.

3. Pahala yang Tak Tertandingi di Hari Kiamat

Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan di pagi hari dan sore hari, subhanallah wa bihamdihi, sebanyak seratus kali, maka tidak ada seorang pun datang pada Hari Kiamat membawa yang lebih utama dari apa yang dia bawa. Kecuali seseorang mengucapkan seperti yang dia ucapkan lalu menambahkan atasnya.” (HR Muslim)

Keutamaan lain dari dzikir ini adalah bahwa di hari kiamat nanti, seseorang yang rutin membaca Subhanallah wa bihamdihi setiap pagi dan sore hari 100 kali masing-masing, tidak akan ada yang dapat membawa amalan yang lebih berat timbangannya, kecuali mereka yang melakukan hal yang sama dan menambah dzikirnya.

4. Mendapatkan Seribu Kebaikan Setiap Hari

Rasulullah SAW bersabda, “Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu mengusahakan seribu kebaikan?” Lalu beliau melanjutkan, “Bertasbih seratus kali, niscaya dituliskan untuknya seratus kebaikan, dan dihapuskan darinya seratus kesalahan.” (HR Muslim)

Dzikir ini juga memberikan keutamaan berupa seribu kebaikan yang dituliskan bagi siapa saja yang mengucapkannya seratus kali dalam sehari. Selain itu, seratus kesalahan juga akan dihapuskan darinya. Dzikir ini adalah amalan yang sangat ringan tetapi memiliki ganjaran yang luar biasa.

5. Penghapus Dosa dan Penambah Pahala

Setiap kali seseorang mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi, pahala besar akan ditulis dan dosa-dosa kecil akan diampuni. Allah SWT memberikan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya untuk meraih pahala yang melimpah hanya dengan dzikir ringan ini.

Wallahu ‘alam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com