Tag Archives: arab jahiliyah

5 Amalan Bulan Safar yang Bisa Dikerjakan Muslim


Jakarta

Safar merupakan bulan kedua dalam kalender Islam setelah Muharram. Ada beberapa amalan bulan Safar yang bisa dikerjakan muslim untuk mengisi bulan tersebut.

Mengutip dari buku Mengenal Nama Bulan dalam Kalender Hijriyah susunan Ida Fitri Shohibah, Safar artinya kosong. Sebagian mengartikan Safar sebagai kuning.

Penamaan Safar karena bulan ini masyarakat Arab dulu sering meninggalkan rumah untuk menyerang musuh. Pendapat lain menyebut Safar sebagai sejenis angin berhawa panas yang menyerang bagian perut dan mengakibatkan orang yang terkena menjadi sakit.


Ada pula yang mengatakan Safar diambil dari nama jenis penyakit yang diyakini orang-orang Arab Jahiliyah dulu. Penyakit tersebut bersarang di dalam perut karena adanya sejenis ulat besar yang berbahaya.

Masyarakat Arab Jahiliyah dulu beranggapan Safar sebagai bulan yang penuh keburukan dan kesialan. Padahal dalam Islam, semua bulan dinilai baik.

Rasulullah SAW dalam haditsnya bahkan menegaskan bahwa tidak ada kesialan pada bulan Safar. Beliau bersabda,

“Tidak ada penularan penyakit (dengan sendirinya), tidak ada thiyarah, tidak ada kesialan karena burung hantu, tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Dawud, Ahmad)

5 Amalan Bulan Safar bagi Muslim

Berikut beberapa amalan bulan Safar yang bisa dikerjakan muslim seperti dinukil dari buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun tulisan Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid.

1. Sedekah

Sedekah adalah salah satu amalan bulan Safar. Sebagaimana diketahui, sedekah bisa dilakukan kapan saja termasuk bulan Safar.

Rasulullah SAW bersabda,

“Setiap yang baik itu sedekah.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, Ahmad, Ibnu Abi Syaibah)

2. Puasa Sunnah

Amalan bulan Safar lainnya adalah puasa sunnah. Puasa sunnah yang bisa dikerjakan pada Safar yaitu puasa Senin Kamis, serta puasa Ayyamul Bidh pada 13, 14 dan 15 Safar.

3. Membaca Doa Bulan Safar

Menurut penelusuran detikHikmah, tidak ada tuntunan dari Rasulullah SAW untuk mengamalkan doa bulan Safar. Namun, doa ini berasal dari riwayat Abdullah bin Amr RA ketika ditanya sahabat agar dipalingkan dari segala bentuk kesialan.

Doa bulan Safar ini dishahihkan oleh Al Albani melalui Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah. Berikut bacaannya,

اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka

Artinya: “Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu.” (HR Ahmad)

4. Mengerjakan Ibadah Rutin

Amalan lainnya pada bulan Safar adalah mengerjakan ibadah rutin seperti salat wajib dan salat sunnah. Mulai dari salat Dhuha, Tahajud, Witir, Rawatib dan sebagainya.

5. Membaca Doa dan Zikir

Doa dan zikir kepada Allah SWT dapat dilakukan setiap waktu, termasuk ketika bulan Safar. Allah SWT berfirman dalam surah Al Ahzab ayat 41-42,

يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اذْكُرُوا اللَّهَ ذِكْرًا كَثِيرًا ﴿٤١﴾ وَسَبِّحُوهُ بُكْرَةً وَأَصِيلًا

Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman! Ingatlah kepada Allah, dengan mengingat (nama-Nya) sebanyak-banyaknya, dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.”

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Doa Bulan Safar Tolak Bala Latin dan Artinya Lengkap


Jakarta

Doa bulan Safar bisa diamalkan saat memasuki bulan setelah Muharram ini. Pengamalan doa ini biasanya dilatarbelakangi kekhawatiran adanya anggapan bulan Safar sebagai bulan sial.

Rasulullah SAW sebetulnya sudah membantah keyakinan akan adanya kesialan bulan Safar. Anggapan ini lahir di kalangan masyarakat Arab Jahiliyah.

Adapun menurut penelusuran detikHikmah, tidak ada tuntunan tertentu dari Rasulullah SAW untuk mengamalkan doa pada bulan Safar. Meski demikian, muslim bisa mengamalkan doa berikut bila muncul kekhawatiran ada kesialan pada bulan tertentu.


Doa Bulan Safar Lengkap Latin dan Artinya

Doa ini bersumber dari riwayat Abdullah bin ‘Amr RA saat ditanya sahabat agar dipalingkan dari segala bentuk kesialan. Doa ini dishahihkan oleh Al Albani dalam Silsilah Al Ahadits Ash Shahihah.

اللَّهُمَّ لاَ خَيْرَ إِلاَّ خَيْرُكَ وَلاَ طَيْرَ إِلاَّ طَيْرُكَ وَلاَ إِلَهَ غَيْرُكَ

Allahumma laa khaira illa khairuka wa laa thaira illa thairuka wa laa ilaaha ghairuka

Artinya: Wahai Allah, tidak ada kebaikan melainkan kebaikan-Mu, tidak ada kesialan kecuali kesialan yang engkau takdirkan dan tidak ada sembahan selain-Mu.” (HR Ahmad)

Dalam riwayat lainnya, ada doa tolak bala lain yang bisa diamalkan muslim. Utsman bin Affan RA pernah mendengar Rasulullah SAW menganjurkan bacaan doa tolak bala berikut.

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Bismillahilladzi la yadurru ma’asmihi syai’un fil ardhi wa laa fissamaa’i, wa huwassamii’ul ‘aliim

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui).” (HR Abu Daud dan Tirmidzi)

Bulan Safar dalam sejarahnya sempat dianggap oleh para bangsa Arab Jahiliyah sebagai bulan yang sial. Rasulullah SAW sampai-sampai harus turun tangan untuk membantah keyakinan tersebut.

Keterangan ini dikisahkan dalam hadits dari Abu Hurairah. Rasulullah SAW menegaskan tidak ada kesialan di dalam bulan kedua dalam kalender Hijriah ini.

لاَ عَدْوَى وَلاَ طِيَرَةَ وَلاَ هَامَةَ وَلاَ صَفَرَ

Artinya: “Tidak ada adwa’, tidak ada thiyarah, tidak ada hammah, tidak ada kesialan pada bulan Safar.” (HR Bukhari, Muslim, Abu Daud, dan Ahmad)

Pendapat Abu ‘Ubaid yang diterjemahkan Muhammad Khoirul Huda dalam buku Ilmu Matan Hadis menyebutkan, Rasulullah SAW berupaya mengkritik keyakinan kaum Jahiliyah terkait anggapan kesialan pada bulan Safar. Hadits itu sekaligus menegaskan keyakinan bahwa kesialan, keburukan nasib, dan marabahaya disebabkan oleh sesuatu di luar takdir Allah SWT.

Bantahan bulan Safar sebagai bulan sial juga dapat merujuk pada surah At Tagabun ayat 11. Allah SWT berfirman,

مَا أَصَابَ مِنْ مُصِيبَةٍ إِلَّا بِإِذْنِ اللَّهِ وَمَنْ يُؤْمِنْ بِاللَّهِ يَهْدِ قَلْبَهُ وَاللَّهُ بِكُلِّ شَيْءٍ عَلِيمٌ

Artinya: Tidak ada suatu musibah pun yang menimpa (seseorang), kecuali dengan izin Allah. Siapa yang beriman kepada Allah, niscaya Dia akan memberi petunjuk kepada hatinya. Allah Maha Mengetahui segala sesuatu.

Rasulullah SAW turut menampik anggapan masyarakat Jahiliyah tentang kesialan bulan Safar dengan sejumlah praktik positif. Beliau menikah dengan Khadijah, menikahkah putrinya Fatimah dengan Ali bin Abi Thalib, hingga mulai berhijrah dari Makkah ke Madinah pada bulan tersebut.

(rah/lus)



Sumber : www.detik.com