Tag Archives: arab latin

4 Doa Berkendara dan Adabnya agar Selamat Sampai Tujuan


Jakarta

Doa berkendara diamalkan untuk memohon keselamatan kepada Allah SWT selama perjalanan. Selain itu, membaca doa berkendara menjadi anjuran yang bisa dikerjakan kapanpun.

Dalam Islam, doa orang yang sedang dalam perjalanan atau musafir termasuk salah satu yang mustajab. Diterangkan dalam Fiqih Do’a dan Dzikir Jilid 1 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr terjemahan Amiruddin Djalil, semakin lama perjalanan maka semakin tinggi kemungkinan doa dikabulkan.

Hal itu dikarenakan waktu mereka dalam perjalanan bertepatan dengan luluhnya jiwa karena lama terasing di suatu tempat dan menanggung kesulitan. Disebutkan bahwa orang yang sedang dalam perjalanan dianggap mengemban beban berat sehingga kondisi itu menjadi penyebab dikabulkannya doa.


Bahkan, Nabi Muhammad SAW dalam sebuah hadits mengatakan bahwa safar termasuk bagian dari azab karena kesulitan yang dihadapi musafir. Beliau bersabda,

“Safar adalah bagian dari azab (siksaan). Ketika safar salah seorang dari kalian akan sulit makan, minum dan tidur. Jika urusannya telah selesai, bersegeralah kembali kepada keluarganya.” (HR Bukhari dan Muslim)

Kumpulan Doa Berkendara bagi Muslim

Berikut beberapa doa berkendara perjalanan darat, laut dan udara yang bisa dibaca oleh muslim sebelum keberangkatan seperti dinukil dari Kumpulan Dzikir dan Doa Shahih: Tuntunan Hidup 24 karya Anshari Taslim.

1. Doa Berkendara Versi Pertama

Doa berkendara versi pertama ini dapat dibaca muslim sebelum berangkat menggunakan kendaraan darat, seperti mobil, motor, dan sebagainya.

سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ وَإِنَّا إِلَى رَبَّنَا لَمُنْقَلِبُونَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhoro lanaa haadzaa wa maa kunnaa lahu muqriniin, wa innaa ilaa robbinaa lamun qolibuun

Artinya: “Mahasuci Allah yang telah menundukkan kendaraan ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak akan mampu menguasainya, dan sungguh kami akan kembali kepada Tuhan kami.”

2. Doa Berkendara Versi Kedua

Selain doa di atas, ada juga bacaan yang bisa diamalkan muslim yang akan melakukan perjalanan laut. Berikut bacaannya,

بِسْمِ اللَّهِ مَجْرَاهَا وَمُرْسَاهَا، إِنَّ رَبِّي لَغَفُورٌ رَحِيمٌ

Arab latin: Bismillaahi majreehaa wa mursaahaa, inna robbii laghofuurur rohiim

Artinya: “Dengan nama Allah, kami berlayar dan berlabuh. Sesungguhnya Tuhanku Maha Pengampun dan Maha Penyayang.”

3. Doa Berkendara Versi Ketiga

Selanjutnya, doa berkendara dapat dibaca muslim sebelum melakukan perjalanan udara.

اَللّٰهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا وَاطْوِعَنَّابُعْدَهُ اَللّٰهُمَّ اَنْتَ الصَّاحِبُ فِى السَّفَرِوَالْخَلِيْفَةُفِى الْاَهْلِ

Arab latin: Allaahumma hawwin ‘alainaa safaranaa hadzaa wathwi ‘annaa bu’dahu allaahumma anta ashshoohibu fissafari walkholiifatu fil-ahl.

Artinya: “Ya Allah, mudahkanlah kami bepergian ini, dan dekatkanlah kejauhannya. Ya Allah yang menemani dalam bepergian, dan Engkau pula yang melindungi keluarga.”

4. Doa Berkendara Versi Keempat

Doa berkendara ini dapat dibaca bagi muslim yang melakukan perjalanan udara juga. Doa kali ini lebih panjang dibanding doa sebelumnya.

للهُ أَكْبَر، اللهُ أكْبر، الله أكْبَر، سُبْحَانَ الَّذِي سَخَّرَ لَنَا هَذَا، وَمَا كُنَّا لَهُ مُقْرِنِينَ، وَإِنَّا إِلَى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُونَ، اللهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ فِي سَفَرِنَا هَذَا الْبِرَّ وَالتَّقْوَى، وَمِنَ الْعَمَلِ مَا تَرْضَى، اللهُمَّ هَوِّنْ عَلَيْنَا سَفَرَنَا هَذَا، وَاطْوِ عَنَّا بُعْدَهُ، اللهُمَّ أَنْتَ الصَّاحِبُ فِي السَّفَرِ، وَالْخَلِيفَةُ فِي الْأَهْلِ، اللهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ وَعْثَاءِ السَّفَرِ، وَكَآبَةِ الْمَنْظَرِ، وَسُوءِ الْمُنْقَلَبِ فِي الْمَالِ وَالْأَهْلِ

Arab latin: Allahu Akbar, Allahu Akbar, Allahu Akbar. Subhanalladzi sakkhoro lana hadza wa maa kunnaa lahu muqrinin, wa innaa ilaa robbinaa lamunqolibun, allahumma inna nas’aluka fii safarinaa hadzal birro wat taqwa wa minal ‘amal maa tardho, allahumma hawwin ‘alaina safarona hadza wa athwi ‘annaa bu’dahu, allahumma antash shohibu fis safari wal kholifatu fil ahli, allahumma inni a’udzubika min wa’tsaais safari wa kaabatil mandzhori wa suuil munqolibi fil maali wal ahli.

Artinya: “Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar. Maha suci Allah yang telah menundukkan (pesawat) ini bagi kami, padahal sebelumnya kami tidak mampu menguasainya, dan sesungguhnya kepada Allah lah kami kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kebaikan dan takwa dalam perjalanan ini, kami mohon perbuatan yang Engkau ridhai.

Ya Allah, permudahkanlah perjalanan kami ini, dan dekatkanlah jaraknya bagi kami. Ya Allah, Engkaulah pendampingku dalam bepergian dan mengurusi keluarga. Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kelelahan dalam bepergian, pemandangan yang menyedihkan dan kepulangan yang buruk dalam harta dan keluarga.”

Adab Berkendara bagi Muslim

Menukil dari kitab Minhajul Muslim oleh Abu Bakar Jabir Al-Jazairi yang diterjemahkan Fedrian Hasmand dan Syarah Riyadhush Shalihin terjemahan Bamuallim, berikut sejumlah adab bepergian.

1. Membaca Doa ketika Berkendara

Adab pertama dalam berkendara yaitu membaca doa sebelum memulai perjalanan. Hal ini dijelaskan dalam hadits dari Ibnu Umar RA. Ia berkata,

“Apabila Rasul SAW di atas punggung untanya untuk bepergian, beliau bertakbir tiga kali, kemudian mengucapkan doa:

سُبْحٰنَ الَّذِيْ سَخَّرَ لَنَا هٰذَا وَمَا كُنَّا لَهٗ مُقْرِنِيْنَ وَاِنَّآ اِلٰى رَبِّنَا لَمُنْقَلِبُوْنَ

Arab latin: Subhaanalladzii sakhkhara lanaa haadzaa wa maa kunna lahu muqriniina wa innaa ilaa rabbinaa lamunqalibuun

Artinya: “Mahasuci Zat yang telah menundukkan (semua) ini bagi kami, padahal kami sebelumnya tidak mampu menguasainya. Sesungguhnya kami pasti akan kembali kepada Tuhan kami.” (HR Muslim)

Adab lainnya ketika berkendara adalah membaca takbir ketika menanjak dan tasbih ketika menurun. Dari Jabir bin Abdullah berkata,

“Ketika kami bepergian, kami bertakbir bila berjalan menanjak, dan bertasbih apabila berjalan menurun.” (HR Bukhari)

3. Bagi Perempuan yang Bepergian Jauh Harus dengan Mahram

Bagi perempuan muslim yang melakukan perjalanan jauh hendaknya disertai oleh mahram. Ini turut disebutkan dalam hadits Nabi SAW,

“Tidak boleh seorang perempuan melakukan safar yang jarak tempuhnya sehari semalam, kecuali jika bersama mahramnya.” (Muttafaq Alaih)

4. Membaca Doa ketika Kembali dari Bepergian

Setelah menyelesaikan perjalanan dan hendak pulang, muslim juga bisa membaca doa lagi untuk memohon perlindungan. Dari Anas bin Malik berkata,

“Kami tiba bersama Nabi SAW, yaitu aku, Abu Thalhah, dan Shafiyyah yang membonceng Rasulullah SAW, hingga ketika kami mendekati Madinah beliau mengucapkan:

‘Kita semua adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, dan orang-orang yang beribadah serta memuji kepada Allah.; Beliau senantiasa mengucapkannya hingga kami sampai di Madinah.’ (HR Muslim, An-Nasa’i, & Ahmad)

Adapun, doa pulang dari bepergian yang bisa diamalkan muslim seperti dikutip dari buku Kumpulan Doa Makbul tulisan Neni Nuraeni.

آيِبُوْنَ تَائِبُوْنَ عَابِدُوْنَ لِرَبِّنَاحَامِدُوْنَ

Arab latin: Aaibuuna taaibuuna ‘aabiduuna lirobbina haamiduun

Artinya: “Kami adalah orang-orang yang kembali, orang-orang yang bertaubat, orang-orang yang beribadah kepada Rabb kami, kami memanjatkan segala puji.” (HR Muslim)

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

10 Doa Setelah Sholat Fardhu Singkat Sesuai Sunnah Rasul SAW


Jakarta

Usai mendirikan sholat wajib 5 waktu, muslim sebaiknya tidak tergesa-gesa meninggalkan tempat. Hendaknya ia duduk sebentar untuk berdzikir dan membaca doa setelah sholat fardhu.

Para ulama menyepakati hukumnya sunnah berdzikir usai sholat. Bukan tanpa sebab, melainkan terdapat keutamaan pada waktu tersebut.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))


Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah salat wajib.” (HR Tirmizi).

Dalam berbagai riwayat disebutkan Nabi SAW senantiasa berdzikir dan berdoa usai sholat wajib. Dzikir dan doa apa yang Rasul SAW baca?

Doa Setelah Sholat Fardhu Sesuai Sunnah

Mengutip buku Fiqih Doa dan Dzikir Jilid 2 karya Syaikh Abdur Razzaq bin Abdul Muhsin Al-Badr dan Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab Al-Adzkar Imam Nawawi oleh Ulin Nuha, berikut sejumlah doa selesai sholat fardhu yang diajarkan Rasulullah SAW:

1. Istighfar 3X

أَسْتَغْفِرُ اللهَ

اللَّهُمَّ أَنْتَ السَّلامُ وَمِنْكَ السَّلَامُ، تَبَارَكْتَ يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ

Arab latin: Astaghfirullah (3X). Allahumma anta assalaam, wa minka assalaam, tabaarakta ya dzal jalaali wal ikraam.

Artinya: “‘Aku memohon ampunan kepada Allah (3X). Ya Allah, Engkaulah Maha memberi keselamatan, dan dari-Mu keselamatan, Engkau Maha memberi berkah, Wahai Dzat yang Maha Mulia.” (HR Muslim dari Tsauban)

2. Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، اللَّهُمَّ لَا مَانِعَ لِمَا أَعْطَيْتَ، وَلَا مُعْطِيَ لِمَا مَنَعْتَ، وَلَا يَنْفَعُ ذَا الْجَدِّ مِنْكَ الْجَدُّ

Arab latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir, Allahumma laa maani’a limaa a’thaita wa laa mu’thiya limaa mana’ta, wa laa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Artinya: “Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu. Ya Allah, tidak ada pencegah terhadap apa yang Engkau beri, tidak ada pemberi apa yang Engkau cegah, dan tidak di sisi-Mu kedudukan orang yang memiliki kedudukan.” (HR Bukhari dan Muslim dari Warrad Maula Al-Mughirah bin Syu’bah)

3. Tasbih, Tahmid, dan Takbir 33X

سُبْحَانَ الله
اَلْحَمْدُ لِلَّه
اللهُ أَكْبَرُ

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ

Arab latin: Subhaanallah (33X), Alhamdulillah (33X), Allahu akbar (33X). Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Maha Suci Allah, (33X), Segala puji bagi Allah (33X), Allah Maha Besar (33X). Tidak ada sembahan yang haq kecuali Allah semata tidak ada sekutu bagi-Nya, bagi-Nya kerajaan, dan bagi-Nya segala pujian, dan Dia berkuasa atas segala sesuatu.” (HR Muslim dari Abu Hurairah)

4. Surat Al-Ikhlas, Al-Falaq, dan An-Nas

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ – 1 اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ – 2 لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ – 3 وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ – 4

Arab latin: Qul huwallāhu aḥad(un). Allāhuṣ-ṣamad(u). Lam yalid wa lam yūlad. Wa lam yakul lahū kufuwan aḥad(un).

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.”

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ – 1 مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ – 2 وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ – 3 وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ – 4 وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ – 5

Arab latin: Qul a’ūżu birabbil-falaq(i). Min syarri mā khalaq(a). Wa min syarri gāsiqin iżā waqab(a). Wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad(i). Wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad(a).

Artinya: Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya), dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.”

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ – 1 مَلِكِ النَّاسِۙ – 2 اِلٰهِ النَّاسِۙ – 3 مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ – 4 لَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ – 5 مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ – 6

Arab latin: Qul a’ūżu birabbin-nās(i). Malikin-nās(i). Ilāhin-nās(i). Min syarril-waswāsil-khannās(i). Allażī yuwaswisu fī ṣudūrin-nās(i). Minal jinnati wan-nās(i).”

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia, dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.”

5. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ – 255

Arab latin: Allāhu lā ilāha illā huw(a), al-ḥayyul-qayyūm(u), lā ta’khużuhū sinatuw wa lā naum(un), lahū mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ(i), man żal-lażī yasyfa’u ‘indahū illā bi’iżnih(ī), ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭūna bisyai’im min ‘ilmihī illā bimā syā'(a), wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ(a), wa lā ya’ūduhū ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm(u).

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Maha Hidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Maha Tinggi lagi Maha Agung.”

6. Doa Memohon Perlindungan

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الجُبْنِ، وَأَعُوْذُ بِكَ أَنْ أُرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ . وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا، وَأَعُوْذُبِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal jubni, wa a’uudzubika an uradda ilaa ardzalil ‘umuri, wa a’uudzubika min fitnatid dun-yaa wa a’uudzubika min ‘azabil qabri.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat pelit, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan pada usia tua, dan aku berlindung kepada-Mu dari keburukan fitnah dunia, dan aku berlindung kepada-Mu dari pedihnya siksa kubur.”

7. Doa Memohon Diperbagus Ibadah

اللَّهُمَّ أَعِنِّي عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِكَ

Arab latin: Allaahumma a’innii ‘alaa dzikrika wa syukrika wa husni ‘ibaadatik.

Artinya: “Ya Allah, tolonglah diriku agar berzikir kepada-Mu, bersyukur kepada-Mu, dan agar membaguskan ibadah kepada-Mu.” (HR Abu Dawud, Tirmidzi, dan Nasai dari Mu’adz bin Jabal)

8. Doa Mohon Dihilangkan Kesedihan Hati

أَشْهَدُ أَنْ لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ الرَّحْمَنُ الرَّحِيمُ ، اَللَّهُمَّ أذْهِبْعَنِّي الْهَمَّ وَالْحَزَنَ

Arab latin: Asyhadu an laa ilaaha illallaahur rahmaanur rahiim, allaahummadzhib ‘annil hamma wal hazan.

Artinya: “Aku bersaksi bahwa tidak ada Tuhan yang berhak disembah kecuali Allah, Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang, ya Allah, semoga Engkau hilangkan dari kami keresahan dan kesedihan.” (HR Ibnu Sunni dari Anas RA)

9. Doa Memohon Ampunan

اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِي ذُنُوبِي وَخَطَايَايَ كُلَّهَا، اللَّهُمَّ انْعِشْنِي وَاجْبُرْنِي وَاهْدِنِي لِصَالِحِ الْأَعْمَالِ وَالْأَخْلَاقِ إِنَّهُ لَا يَهْدِي لِصَالِحِهَا وَلَا يَصْرِفُ سَيِّئَهَا إِلَّا أَنْتَ

Arab latin: Allaahummaghfir lii dzunuubii wa khathaayaaya kullahaa, allaahumman ‘isynii wajbur nii wahdinii lishalihil a’maali wal akhlaaq, innahuu laa yahdii lishaalihihaa wa laa yashrifu sayyii-ahaa illaa anta.

Artinya: ‘Ya Allah, ampunilah semua dosa-dosa dan kesalahanku, ya Allah, bimbinglah aku dan cukupkanlah aku, dan tunjukkanlah aku pada amal-amal yang sholeh dan akhlak yang mulia, sungguh tidak ada yang bisa menunjukkan amal-amal yang sholeh dan menolak amal-amal buruk, kecuali Engkau.” (HR Ibnu Sunni dari Umamah RA)

10. Doa Berlindung dari Kekufuran

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكُفْرِ وَالفَقْرِ وَعَذَابِ القَبْرِ

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzubika minal kufri wal faqri wa ‘adzaabal qabri.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku berlindung kepada-Mu dari kekufuran, kefakiran, dan dari pedihnya siksaan kubur.” (HR Ibnu Sunni dari Abu Bakar RA)

Demikian doa-doa setelah sholat fardhu singkat yang dicontohkan Rasulullah SAW dan bisa muslim amalkan. Semoga tiap muslim selalu memperoleh pengampunan dan ridho Allah SWT.

(azn/row)



Sumber : www.detik.com

10 Bacaan Doa Tolak Bala dari Bencana: Arab, Latin & Artinya


Jakarta

Membaca doa tolak bala adalah salah satu amalan yang bisa dilakukan umat Islam. Doa ini dipanjatkan sebagai bentuk permohonan kepada Allah SWT untuk menghindarkan diri dari musibah atau bencana.

Dikutip dari buku Doa-Doa Pilihan karya Ahmadi Isa, doa tolak bala adalah doa yang bisa diamalkan agar kita dapat terhindar atau dijauhkan dari musibah, bala dan bencana.

Doa ini kerap dibacakan baik secara individu maupun bersama-sama ketika ada tanda-tanda bencana atau dalam momen-momen kritis. Mengingat bencana alam dan kejadian tak terduga bisa datang kapan saja, memanjatkan doa merupakan wujud penghambaan kepada Sang Pencipta agar senantiasa diberikan perlindungan. Disunnahkan sebelum membaca do aini agar membaca surah Al-Fatihah terlebih dahulu agar lebih afdhal.


Kumpulan Doa Tolak Bala

Berikut ini kumpulan bacaan doa tolak bala dirangkum dari sumber sebelumnya, buku Doa-doa Mustajabah tulisan Abu Qalbina, buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit tulisan Hamdan Hamedan, buku Misteri Kedua Belah Tangan Dalam Shalat, Zikir, dan Doa karya Badruddin Hasyim Subky, dan buku Hiasi diri dengan doa karya Wan Shuhairi Wan Mohamad.

1. Doa Tolak Bala Versi Pertama

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي عَافَانِي مِمَّا ابْتَلاَكَ بِهِ وَفَضَّلَنِي عَلَى كَثِيرٍ مِمَّنْ خَلَقَ تَفْضِيلاً

Arab latin: Alhamdulillahilladzi aafani mimmabtalaka bihi wafadhdhollani ‘ala katsirin mimman kholaqa tafdhila.

Artinya:”Segala puji-pujian bagimu, ya Allah. Dikau yang menyelamatkan aku daripada segala cubaan dan dugaan yang dikau jadikan, dan dikau memberi keutamaan kepadaku daripada semua hamba- Mu yang lain.”

2. Doa Tolak Bala Versi Kedua

اللّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلاَءِ وَدَرَكِ الشَّقَاءِ وَسُوءِ الْقَضَاءِ وَشَمَاتَةِ الأَعْدَاءِ

Arab latin: Allahumma inni a’udzu bika min jahdil bala’i wa darakis syaqai wa su’il qadha’i wa syamatahil a’da’i.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari bala di luar batas kemampuan, semisal bertemu dengan kecelakaan, ketentuan yang tidak baik, dan musuh yang senang pada kehancuran.”

3. Doa Tolak Bala Versi Ketiga

اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءَ وَالْبَلَاءَ وَالْوَبَاءَ وَالْفَحْشَاءَ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمِحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ مِنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَمِنْ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةٌ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ.

Arab latin: Allaahummadfa’ ‘annal ghalaa-a, wal balaa-a, wal wabaa-a, wal fahsyaa-a, wal munkara, was-suyuufal mukhtalifata, wasy-syadaa-ida, wal mihana maa zhahara minhaa, wa maa baathana min baladinaa haadzaaa khaassatan, wa min buldaanil muslimiina ‘aammatan. Innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Artinya: “Ya Allah, hindarkanlah kami dari malapetaka, bala dan bencana, kekejian dan kemungkaran, sengketa yang beraneka, kekejaman dan peperangan, yang tampak dan tersembunyi dalam negara kami khususnya, dan dalam negara kaum muslimin umumnya. Sesungguhnya Engkau Ya Allah Maha Berkuasa atas segala sesuatu.”

4. Doa Tolak Bala Versi Keempat

مَا شَاءَ اللهُ لَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللهِ

Arab latin: Mâsya`a-Allâh lâ quwwata illâ billâhi.

Artinya: “Allah telah berkehendak, tiada kekuatan kecuali atas izin-Nya.”

5. Doa Tolak Bala Versi Kelima

اللَّهُمَّ بِحَقِّ الْفَاتِحَةِ وَسِرِّ الْفَاتِحَةِ يَا فَارِجَ الْهَمِّ وَيَا كَاشِفَ الْغَمِّ، يَا مَنْ لِعِبَادِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ، يَا دَافِعَ البلاء يا الله وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ وَيَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحِيمُ ادْفَعْ عَنَّا الْغَلَاءِ وَالْوَبَاءِ وَالْفَحْشَاءِ وَالْمُنْكَرَ وَالسُّيُوفَ الْمُخْتَلِفَةَ وَالشَّدَائِدَ وَالْمَحَنَ مَا ظَهَرَ مِنْهَا وَمَا بَطَنَ عَنْ بَلَدِنَا هَذَا خَاصَّةً وَعَنْ سَائِرِ بُلْدَانِ الْمُسْلِمِينَ عَامَّةً إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ. (يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ ارْحَمْنَا (۳) وَعَافِنَا وَاعْفُ عَنَّا رَبَّنَا تَقَبَّلْ مِنَّا إِنَّكَ أَنْتَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ، وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ حُسْنَ الْخَاتِمَةِ، وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سُوءِ الْخَاتِمَةِ.

Arab latin: Allahumma bihaqqil Fatihati wa sirril Fatihati ya farijal hammi wa ya kashifal ghummi, ya man li’ibadihi yaghfiru wayarhamu, ya dafi’al bala’ ya Allah, wa ya dafi’al bala’ ya Rahmanu wa ya dafi’al bala’ ya Rahim, idfa’ ‘anna al-ghala’a wal-waba’a wal-fahsha’a wal-munkara was-suyufa al-mukhtalifah was-shada’ida wal-mihana ma zhahara minha wa ma bathana ‘an baladina hadha khassatan wa ‘an sa’iri buldani al-muslimina ‘ammatan innaka ‘ala kulli shay’in qadir. (Ya arhamar rahimin irhamna (3x), wa ‘afina wa’fu ‘anna, Rabbana taqabbal minna innaka anta as-sami’ul ‘alim, wa tub ‘alayna innaka anta at-tawwabur rahim. Allahumma inna nas’aluka husnal khatimah, wa na’udhu bika min su’il khatimah).

Artinya: “Ya Allah, dengan kebenaran Al-Fatihah, dan rahasia Al-Fatihah, bukakan/lepaskan kami dari pekerjaan yang menyusahkan, hindarkan dari duka cita. Hai Yang Maha Pengampun dan Pengasih terhadap hamba-Mu. Hai yang menolak bala, ya Allah. Hai yang menolak bala, hai Yang Pengasih. Hai yang menolak bala, hai Yang Penyayang. Tolaklah dari kami kepanasan, penyakit menular, kekejian, kemunkaran, pedang perpecahan, kekerasan, dan cobaan, baik yang jelas maupun yang tersembunyi, khususnya di negara kami, maupun di negara Muslim umumnya, sesungguhnya Engkau Mahakuasa atas segala sesuatu. (Wahai Yang Maha Pengasih, kasihi kami 3 X). Maafkan dan ampuni kami. Tuhan kami, terimalah dari kami, sesungguhnya Engkau Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui. Terimah tobat kami, sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Penyayang. Ya Allah, sesungguhnya kami memohon kiranya kami bisa mengakhiri hayat kami dengan baik, dan kami berlindung pada-Mu dari akhir hayat yang jelek.”

6. Doa Tolak Bala Versi Keenam

اللَّهُمَّ اكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ اصْرِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالًا يَصْرِفُهُ غَيْرُكَ. اللَّهُمَّ ادْفَعْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ وَالْوَبَاءِ مَالَا يَدْفَعُهُ غَيْرُكَ، يَادَافِعَ الْبَلَاءِ يَا اللَّهُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَا رَحْمَنُ يَا دَافِعَ الْبَلَاءِ يَارَحِيمُ، ادْفَعْ عَنَّا كُلَّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَبَلاء الآخِرَةِ، وَشَرَّ الدُّنْيَا وَشَرَّ الْآخِرَةِ، وَمِنَ الْعَدُوِّ مِنَ الْإِنْسَانِ وَالْجِنِّ وَمِنَ الشَّيْطَانِ وَالإِبْلِيسِ، وَمَا يَطِيرُ مِنَ الْهَوَاءِ وَمَا يَنْزِلُ مِنَ السَّمَاءِ وَمَا يَخْرُجُ مِنَ الْأَرْضِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَعُوْذُبِكَ مِنْ جَهْدِ الْبَلَاءِ وَدَرْكِ الشَّقَاءِ وَسُوْءِ الْقَضَاءِ وَشَمَائَةِ الْأَعْدَاءِ، بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab latin: Allahumma ikshif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yakshifuhu ghairuka. Allahumma isrif ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yasrifuhu ghairuka. Allahumma idfa’ ‘anna minal bala’i wal waba’i ma la yadfa’uhu ghairuka, ya dafi’al bala’i ya Allahu ya dafi’al bala’i ya Rahmanu ya dafi’al bala’i ya Rahim, idfa’ ‘anna kulla bala’id dunya wa bala’il akhirah, wa sharra dunya wa sharra al-akhirah, wa min al-‘aduwi min al-insani wal-jinni wa min ash-shaytani wal-iblisi, wa ma yatiru minal hawa’i wa ma yanzilu minas-sama’i wa ma yakhruju minal ard. Allahumma inna na’udhu bika min jahdi al-bala’i wa darki ash-shaqa’i wa su’i al-qadha’i wa shamata al-a’da’i, birahmatika ya arhamar rahimin.

Artinya: “Ya Allah hindarkanlah kami dari bala, penyakit menular, tidak ada yang bisa menghindarkannya, selain hanya Engkau. Ya Allah, hilangkan dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang bisa menghilangkannya selain Engkau. Ya Allah, tolak dari kami bala dan penyakit menular, tidak ada yang mampu menolaknya selain Engkau. Wahai Penolak bala, Hai Allah. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Pengasih. Wahai Penolak bala, Hai Yang Maha Penyayang. Tolaklah bala dari kami, baik bala dunia maupun bala akhirat, kejahatan dunia maupun kejahatan akhirat. Tolak bala yang datang dari musuh, manusia, jin, setan, iblis, apa yang terbang di angkasa, apa yang turun dari langit, dan apa yang keluar dari bumi. Ya Allah, sesungguhnya kami berlindung kepada-Mu dari bala yang bersangatan, kesedihan yang mendalam, ketentuan yang jelek, dan intimidasi musuh, dengan rahmat-Mu hai Yang Maha Pengasih dan Penyayang.”

7. Doa Tolak Bala Versi Ketujuh

اللَّهُمَّ يَا وَالِيَ الْوَلَاءِ وَيَا كَاشِفَ الضَّرَّاءِ وَالْبَلَاءِ، اصْرِفْ عَنَّا الْقَحْطَ وَالطَّعُوْنَ وَجَمِيعَ أَنْوَاعِ الْبَلَاءِ ادْفَعْ عَنَّا شَرَّ الْأَعْدَاءِ بِحُرْمَةِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ الْمُصْطَفَى وَبِحُرْمَةِ خَدِيجَةَ الْكُبْرَى وَبِحُرْمَةِ عَائِشَةَ الْبُشْرَى وَبِحُرْمَةِ فَاطِمَةَ الزَّهْرَاءِ وَبِحُرْمَةِ عَلِيُّ الْمُرْتَضَى وَبِحُرْمَةِ حُسَيْنُ الشَّهِيدُ بِكَرْبَلاءِ وَبِحُرْمَةِ وَمَا رَمَيْتَ إِذْ رَمَيْتَ وَلَكِنَّ اللَّهَ رَمَى وَبِحُرْمَةِ وَلِيُبْلِيَ الْمُؤْمِنِينَ مِنْهُ بَلَاءٌ حَسَنًا وَبِحُرْمَةِ فَاللَّهُ خَيْرُ حَافِظًا وَهُوَ أَرْحَمُ الرَّاحِمِينَ وَبِحُرْمَةِ دَعْوَاهُمْ فِيهَا سُبْحَنَكَ اللَّهُمَّ وَتَحِيَّتُهُمْ فِيهَا سَلَامٌ وَآخِرُ دَعْوَاهُمْ أَنِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ.

Arab latin: Allahumma ya waliyyal wala’i wa yakashifad dharra’i wal bala’i, isrif ‘anna al-qahtha wat-ta’un wa jami’a anwa’il bala’. Idfa’ ‘anna syarra al-a’da’i bihurmati sayyidina Muhammadin al-Musthafa wa bihurmati Khadijatil Kubra wa bihurmati ‘Aisyatil Busyra wa bihurmati Fatimataz Zahra’ wa bihurmati ‘Aliyyil Murtadha wa bihurmati Husayn asy-Syahid bi Karbala’ wa bihurmati wa ma ramayta idz ramayta walakinnallaha rama wa bihurmati wa liyubliya al-mu’minina minhu bala’an hasanan wa bihurmati fallahu khayru hafizhan wahuwa arhamur rahimin wa bihurmati da’wahum fiha subhanaka Allahumma wa tahiyyatuhum fiha salamun wa akhiru da’wahum anil hamdu lillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, wali dari segala wali, wahai Yang Menghindarkan dari kemudaratan dan bala, hindarkan kami dari kekeringan (tidak turun hujan), penyakit menular (tha’un), dan berbagai macam bala. Tolak dari kami kejahatan musuh dengan kehormatan penghulu kami, yakni Nabi Muhammad Al- Musthafa, dengan kehormatan Khadijah Al-Kubra, dengan kehormatan A’isyah Al-Busyra, dengan kehormatan Fatimah Az-Zahra, dengan kehormatan ‘Ali Al-Murtadha, dengan kehormatan Husain, syahid di Karbala, dengan kehormatan bukan kamu yang melempar di kala kamu melempar, tetapi Allahlah yang melempar, dengan kehormatan untuk mengganti bala yang menimpa orang mukmin dengan kebaikan, dengan kehormatan hanya Allah sebaik-baik penjaga dan Dia Maha Pengasih dan Penyayang, dengan kehormatan Doa mereka terhadap semua itu. Mahasuci Engkau ya Allah, tercurah untuk mereka keselamatan, sebagai penutup doa mereka, segala puji dan puja hanya teruntuk Allah, Tuhan Pencipta alam semesta.”

8. Doa Tolak Bala Versi Kedelapan

اللَّهُمَّ افْتَحْ لَنَا أَبْوَابَ الخَيْرِ وَأَبْوَابَ البَرَكَةِ وَأَبْوَابَ النِّعْمَةِ وَأَبْوَابَ الرِّزْقِ وَأَبْوَابَ القُوَّةِ وَأَبْوَابَ الصِّحَّةِ وَأَبْوَابَ السَّلَامَةِ وَأَبْوَابَ العَافِيَةِ وَأَبْوَابَ الجَنَّةِ اللَّهُمَّ عَافِنَا مِنْ كُلِّ بَلَاءِ الدُّنْيَا وَعَذَابِ الآخِرَةِ وَاصْرِفْ عَنَّا بِحَقِّ القُرْآنِ العَظِيْمِ وَنَبِيِّكَ الكَرِيْمِ شَرَّ الدُّنْيَا وَعَذَابَ الآخِرَةِ،غَفَرَ اللهُ لَنَا وَلَهُمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِيْنَ، سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ العِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى المُرْسَلِيْنَ وَ الْحَمْدُ لِلهِ رَبِّ الْعَلَمِيْنَ

Arab latin: Allahummaftah lana abwabal khair, wa abwabal barakah, wa abwaban ni’mah, wa abwabar rizqi, wa abwabal quwwah, wa abwabas shihhah, wa abwabas salamah, wa abwabal ‘afiyah, wa abwabal jannah. Allahumma ‘afina min kulli bala’id dunya wa ‘adzabil akhirah, washrif ‘anna bi haqqil qur’anil ‘azhim wa nabiyyikal karim syarrad dunya wa ‘adzabal akhirah. Ghafarallahu lana wa lahum bi rahmatika ya arhamar rahimin. Subhana rabbika rabbil; izzati ‘an ma yashifun, wa salamun a’alal mursalin, walhamdulillahi rabbil ‘alamin.

Artinya: “Ya Allah, bukalah bagi kami pintu kebaikan, pintu keberkahan, pintu kenikmatan, pintu rezeki, pintu kekuatan, pintu kesehatan, pintu keselamatan, pintu afiyah dan pintu surga. Ya Allah, jauhkan kami dari semua ujian dunia dan siksa akhirat. Palingkan kami dari keburukan dunia dan siksa akhirat dengan hal Al Qur’an yang agung dan derajat Nabi-Mu yang pemurah. Semoga Allah mengampuni kami dan mereka. Wahai Dzat yang maha pengasih. Maha suci Tuhan, Tuhan keagungan dari segala yang mereka sifatkan. Semoga salam tercurah kepada Rasul. Segala puji bagi Allah, semesta alam.”

9. Doa Tolak Bala Versi Kesembilan

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِى لاَ يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَىْءٌ فِى الأَرْضِ وَلاَ فِى السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ الْعَلِيمُ

Arab latin: Bismillahilladzi laa yadhurru ma’asmihi syai-un fil ardhi wa laa fissamaa-i, wa huwas samii’ul ‘aliim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang dengan sebab nama-Nya tidak ada sesuatu pun di bumi maupun di langit yang dapat membahayakan (mendatangkan mudharat). Dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

10. Doa Tolak Bala Versi Kesepuluh

اللَّهُمَّ لَا سَهْلَ إِلَّا مَا جَعَلْتَهُ سَهْلًا وَأَنْتَ تَجْعَلُ الْحَزْنَ إِذَا شِئْتَ سَهْلًا

Arab latin: Allaahumma laa sahla illaa maa ja-‘altahu sahlaa, wa anta taj-‘alul hazna idza syi-ta sahlaa.

Artinya: “Ya Allah, tidak ada kemudahan kecuali yang Engkau buat mudah. Dan engkau menjadikan kesedihan (kesulitan). Jika Engkau kehendaki, pasti akan menjadi mudah.”

Doa adalah salah satu cara umat Islam berkomunikasi dengan Allah SWT untuk memohon pertolongan, termasuk ketika menghadapi bencana atau bala. Dalam Al-Qur’an, Allah SWT berjanji akan mengabulkan doa hamba-Nya yang berdoa dengan sungguh-sungguh, seperti yang tertuang dalam surah Al-Baqarah ayat 186,

وَاِذَا سَاَلَكَ عِبَادِيْ عَنِّيْ فَاِنِّيْ قَرِيْبٌ ۗ اُجِيْبُ دَعْوَةَ الدَّاعِ اِذَا دَعَانِۙ فَلْيَسْتَجِيْبُوْا لِيْ وَلْيُؤْمِنُوْا بِيْ لَعَلَّهُمْ يَرْشُدُوْنَ

Artinya: “Apabila hamba-hamba-Ku bertanya kepadamu (Nabi Muhammad) tentang Aku, sesungguhnya Aku dekat. Aku mengabulkan permohonan orang yang berdoa apabila dia berdoa kepada-Ku. Maka, hendaklah mereka memenuhi (perintah)-Ku dan beriman kepada-Ku agar mereka selalu berada dalam kebenaran.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari, Yuk Amalkan Setiap Hari!


Jakarta

Dzikir merupakan amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia-Nya. Perintah untuk berdzikir tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 41,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ۝٤١

Arab Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya”

Mengutip buku Dzikir: Cahaya Kehidupan karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah, pahala dzikir sama dengan orang yang membebaskan seorang budak atau berinfak dengan hartanya yang banyak, juga seperti orang yang berperang di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang paling baik, paling suci di sisi Tuhan-Mu, paling tinggi tingkatannya, dan paling tinggi derajatnya? Amal itu lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan harta benda dan emas. Juga lebih baik daripada menemui musuh, lalu kalian tebas leher mereka dengan pedang dan mereka juga menebas leher kalian dengan pedang. Para sahabat menjawab, ‘Mau, ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berdzikirlah selalu kepada Allah. (HR Malik, Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim, dan ath-Thabrani)

Dzikir memiliki berbagai macam bacaan, dan hendaknya seorang muslim senantiasa selalu berdzikir kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, baik dalam keadaan bahagia maupun saat dilanda kesulitan, baik dalam keadaan sibuk maupun dalam waktu luang. Berikut adalah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan umat Islam, baik saat setelah salat fardhu, maupun di setiap harinya.

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari

Berikut ini rangkaian bacaan dzikir pendek yang dapat dibaca sehari-hari.

1. Bacaan Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullahal ‘adzim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”

2. Bacaan Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ

Arab Latin: Subhanallah (Dibaca 33x)

Artinya: “Maha Suci Allah.”

3. Bacaan Tahmid

الْحَمدُ للهِ

Arab Latin: Alhamdulillah (Dibaca 33x)

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

4. Bacaan Takbir

اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu akbar (Dibaca 33x)

Artinya: “Allah Maha Besar.”

5. Bacaan Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Arab Latin: Laa ilaaha illallah

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah.”

6. Bacaan Dzikir Tauhid

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ

Arab Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

7. Bacaan Hauqalah

وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Wa laa hawla wa laa quwwata illaa billahi al-‘aliyyi al-‘adzim.

Artinya: “Dan, tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia.”

8. Bacaan Dzikir Penghapus Dosa

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Arab Latin: Subhanallah wa bihamdihi

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.”

9. Bacaan Dzikir agar Terhindar dari Api Neraka

اللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

Arab Latin: Allahumma ajirni minan-naar

Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.”

10. Bacaan Dzikir untuk Menghilangkan Kesulitan dan Kesedihan

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Arab Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim”

Itulah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan oleh umat Islam. Dzikir di atas dapat dibaca setiap saat, baik setelah salat fardhu, dalam waktu luang, pagi dan petang, maupun setiap hari.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Saat Cuaca Panas Terik yang Diajarkan Rasulullah SAW


Jakarta

Cuaca panas terik di beberapa negara, terutama Indonesia, sering kali menghambat seseorang untuk melakukan aktivitas di luar rumah. Karena, tenaga seseorang yang digunakan untuk beraktivitas ketika panas terik akan mudah cepat habis.

Dalam kondisi ini, seseorang dianjurkan untuk menjaga kesehatannya dan memastikan tubuh terhidrasi dengan baik agar tidak mudah lelah. Selain itu, ada doa-doa yang dapat dipanjatkan umat Islam untuk memohon perlindungan saat beraktivitas di bawah paparan sinar matahari. Berikut adalah beberapa doa ketika cuaca sedang panas terik.

Kumpulan Doa ketika Cuaca Panas Terik

Berikut adalah beberapa doa yang dapat diamalkan ketika menghadapi panas terik. Doa-doa ini dikutip dari kitab Al-Adzkar Imam Nawawi dan buku Kitab Doa Harian Rasulullah yang ditulis oleh A.R. Shohibul Ulum.


1. Doa ketika Cuaca Panas

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ، الرَّحْمَـٰنِ الرَّحِيمِ، مَالِكِ يَوْمِ الدِّينِ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا اللَّهُ يَفْعَلُ مَا يُرِيدُ، اللَّهُمَّ أَنتَ اللَّهُ، لَا إِلَـٰهَ إِلَّا أَنتَ، أَنتَ الْغَنِيُّ وَنَحْنُ الْفُقَرَاءُ، أَنْزِلْ عَلَيْنَا الْغَيْثَ وَاجْعَلْ مَا أَنْزَلْتَهُ عَلَيْنَا قُوَّةً وَبَلَغَانَا إِلَى حِينٍ

Arab Latin: Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin, arrahmaanirrahiim, maaliki yaumiddiin, laa ilaaha illallaahu yaf’alu maa yuriid, allaahumma antallaah, laa ilaaha illaa anta, antal ghaniyyu wa nahnul fuqara’, anzil ‘alainal ghaytsa waj’al maa anzalta ‘alainaa quwwatan wa balaghan ilaa hiin

Artinya: “Segala puji bagi Allah, Tuhan sekalian alam, Maha Pemurah, Maha Penyayang. Yang menguasai hari Pembalasan. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Allah. Dia melakukan semua yang dikehendaki. Ya Allah, Kau adalah Allah. Tidak ada tuhan yang layak disembah kecuali Engkau. Kau Maha Kaya dan kami membutuhkanMu. Karena itu turunkanlah hujan kepada kami. Jadikanlah yang telah Kau turunkan sebagai kekuatan dan bekal bagi kami sampai hari yang ditetapkan.” (HR. Abu Daud)

2. Doa ketika Panas Terik

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مَا أَشَدَّ حَرَّ هَذَا الْيَوْمِ. اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُ بِكَ مِنْ حَرِّ نَارِ جَهَنَّمَ

Arab Latin: Lailahaillallah ma asyadda harra hadzal yaum, allaahumma innii a’uudzubika min harri naari jahannam

Artinya: “Tidak ada Tuhan, kecuali Allah Yang Maha Esa. Alangkah dahsyatnya panas hari ini, ya Allah lindungilah kami dari panasnya neraka Jahannam.” (HR. Ibnu As-Sunni)

3. Doa ketika Kekeringan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيثًا هَنِيئًا مَرِيئًا غَدَقًا مُجَلَّلاً سَدًّا عَامًا طَبَقًا دَائِمًا، اللَّهُمَّ عَلَى الطَّرَابِ وَمَنَابِتِ الشَّجَرِ وَبُطُوْنِ الْأَوْدِيَةِ، اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْتَغْفِرُكَ، إِنَّكَ كُنْتَ غَفَّارًا، فَأَرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْنَا مِدْرَارًا، اللَّهُمَّ اسْقِنَا الْغَيْثَ وَلَا تَجْعَلْنَا مِنَ الْقَانِطِينَ، اَللَّهُمَّ أَنْبِتْ لَنَا الزَّرْعَ، وَأَدِرَّ لَنَا الضَّرْعَ، وَاسْقِنَا مِنْ بَرَكَاتِ السَّمَاءِ، وَأَنْبِتْ لَنَا مِنْ بَرَكَاتِ الْأَرْضِ، اَللَّهُمَّ ارْفَعْ عَنَّا الْجَهْدَ وَالْجُوْعَ وَالْعُرَى، وَاكْشِفْ عَنَّا مِنَ الْبَلَاءِ مَا لَا يَكْشِفُهُ غَيْرُكَ

Arab Latin: Allahummasqina ghoitsan mughitsan hanî an marî an ghadaqan mujallalan sahhan âmman thabagan da ima, allahumma aladz-zhirabi wamanabitisy-syajari wabuthûnil awdiyah, allahumma inna nastaghfiruka, innaka kunta ghaffârâ, fa arsilis-sama a alaina midrârâ, allahummas qinal ghaitsa, walâ taj’alna minal qanithin, allahumma anbit lanaz-zar’a, wa `adirra lanadhdhar’a wasqinâ min barakaatis-sama’i, wa anbit lanâ min barakaatil ardhi, allahummar-fa’ ‘annal-jahda wal ju’a wal-‘urâ waksyif annâ minal balâ mâ là yaksyifuhú ghairuk

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, sejuk, menyegarkan, airnya berlimpah, bermanfaat, kuat curahannya, menyeluruh, dan dalam waktu yang lama. Ya Allah, (turunkanlah) hujan di atas bukit-bukit, tempat tumbuhnya pepohonan, dan perut lembah. Ya Allah, kami memohon ampun kepada-Mu, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun, kirimkanlah kepada kami hujan yang deras. Ya Allah, siramilah kami dengan hujan dan janganlah Engkau jadikan kami termasuk orang-orang yang berputus asa. Ya Allah, tumbuhkanlah untuk kami tanaman, suburkanlah air susu buat ternak kami, siramilah kami dengan sebagian dari berkah langit, dan tumbuhkanlah buat kami sebagian dari berkah bumi. Ya Allah, hilangkanlah dari kami kepayahan, kelaparan, dan kurang sandang; bebaskanlah kami dari malapetaka yang tiada seorang pun dapat membebaskannya selain Engkau.”

4. Doa Memohon Diturunkan Hujan

اللَّهُمَّ اسْقِنَا غَيْئًا مُغِيْئًا مَرِيئًا مَرِيعًا نَافِعًا غَيْرَ ضَارٌ عَاجِلا غَيْرَ آجِلٍ

Arab Latin: Allahummas qinâ ghaitsan mughîtsan mari an mari’an nâfi’an ghaira dhârrin ajilan ghaira ajil

Artinya: “Ya Allah, siramilah kami dengan hujan yang deras, menyejukkan lagi menyegarkan, bermanfaat dan tidak berbahaya, dengan segera tanpa ditangguhkan.” ( HR. Abu Daud)

Itulah doa-doa yang dapat dipanjatkan saat menghadapi panas terik. Jika sedang mengalami cuaca panas terik, jangan lupa amalkan dan jaga kesehatan ya!

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Ini Rasanya Rutin Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil 450 Kali Tiap Hari


Jakarta

Nabi Ibrahim AS dikisahkan membaca sebuah kalimat dzikir saat api membakar dirinya atas perintah Raja Namrud. Api tersebut lantas menjadi dingin hingga tak melukai Sang Ulul Azmi,sekaligus meningkatkan keimanan para pengikutnya.

Bacaan dzikir apa itu?

Ialah “hasbunallah wani’mal wakil”, dzikir yang pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, dua kekasih Allah SWT.


Muslim juga dapat membaca dzikir tersebut saat mengharapkan perlindungan dan pertolongan-Nya. Di sisi lain, mereka yang rutin mengamalkan kalimat itu juga bisa memperoleh berbagai manfaat lain. Apa saja?

Manfaat Hasbunallah Wanikmal Wakil

Mengutip buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus oleh Muhammad Arifin Rahman, keistimewaan mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil diungkap oleh Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seorang waliyullah asal Maroko. Yakni sebagai berikut:

  • Memperoleh pertolongan Allah SWT.
  • Mendapatkan kekayaan dan kecukupan saat terdesak.
  • Dicintai banyak orang.
  • Senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
  • Memperoleh kemuliaan yang langgeng.
  • Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim.
  • Dapat memberi solusi saat mengalami kebuntuan.
  • Bisa mendamaikan perselisihan.
  • Memperbanyak pendapatan.
  • Dihormati dan dipatuhi oleh banyak orang.
  • Menjaga harta benda aman dari pencuri.

Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil: Arab, Latin, Arti

Berikut tulisan hasbunallah wani’mal wakil dalam bahasa Arab beserta artinya:

1. Versi Pendek

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung.”

2. Versi Panjang

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nasir

ArtInya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baik penolong.”

Cara Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili menganjurkan muslim mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil sebanyak 450 kali setiap harinya. Menurutnya, dengan begitu Allah SWT akan mencukupi semua kebutuhan pengamalnya, dianugerahi kekayaan, melindunginya dari segala keburukan, serta selalu menolongnya.

“Barang siapa ingin dicukupi segala kebutuhannya, dilindungi dari kejelekan semua makhluk, selalu mendapat pertolongan, dan dianugerahi kekayaan, maka bacalah ‘hasbunallah wani’mal wakil’ setiap hari sebanyak 450 kali,” jelas Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seperti ditulis oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi dalam bukunya.

Muslim dapat membacanya kapan saja dalam sehari, tapi utamanya setelah sholat fardhu dan di sepertiga malam. Karena pada kedua waktu tersebut terdapat keutamaan tersendiri sebagaimana sabda Nabi SAW.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))

Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah shalat wajib.” (HR Tirmidzi).

Selain rutin membacanya setiap hari, hendaknya muslim juga senantiasa berdoa kepada Allah SWT, beramal sholeh, dan menjauhi diri dari segala kemaksiatan.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Ratib Al-Haddad Lengkap: Arab, Latin, dan Artinya


Jakarta

Ratib Al-Haddad adalah kumpulan wirid dan zikir yang disusun oleh Imam Abdullah bin Alawi Al-Haddad, seorang pembaharu Islam (mujaddid) yang terkenal.

Mengutip buku Ratib Al-Haddad yang disusun oleh Shabri Shaleh Anwar, ratib yang bergelar Al-Ratib Al-Syahir (ratib yang termasyhur) ini disusun berdasarkan inspirasi beliau pada malam Lailatul Qadar tanggal 27 Ramadhan 1071 H.

Ratib Al-Haddad ini disusun atas dasar menunaikan permintaan salah seorang murid beliau, ‘Amir, yang bertujuan untuk mengadakan suatu wirid dan zikir sebagai amalan penduduk kampungnya agar mereka dapat mempertahan dan menyelamatkan diri dari ajaran sesat yang sedang melanda kampungnya ketika itu.


Ratib Al-Haddad pertama kali dibaca di kampung ‘Amir sendiri, yaitu di kota Shibam, Hadhramaut, setelah mendapat izin dari Imam Abdullah Al-Haddad sendiri. Pada kebiasaannya, ratib ini dibaca berjamaah bersama doa dan lafalnya, setelah salat Isya.

Habib Ahmad bin Zain Al-Habsyi pernah menyatakan bahwa barang siapa yang membaca Ratib Al-Haddad dengan penuh keyakinan dan iman, serta diiringi dengan membaca “La ilaha illallah” hingga seratus kali, ia akan dikaruniai pengalaman di luar dugaannya. Berikut adalah bacaan lengkap Ratib Al-Haddad.

Bacaan Ratib Al-Haddad: Arab, Latin, dan Artinya

Berikut adalah bacaan Ratib Al-Haddad lengkap yang dikutip dari buku Majmu’ Syarif yang disusun oleh Puspa Swara.

Surah Al-Fatihah

الْفَاتِحَةُ إِلَى حَضْرَةِ سَيِّدِنَا وَشَفِيعِنَا وَنَبِيِّنَا وَمَوْلَانَا مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ الْفَاتِحَةُ

Arab Latin: Al-Faatihatu ilaa hadhrati sayyidina wa syafi’ina wa nabiyyina wa maulaana Muhammadin Shallallahu ‘Alaihi Wa sallama. Al-Faatihah.

Artinya: “Bacalah Al-Fatihah kepada Tuan, pemberi syafaat, Nabi dan penolong kita, Muhammad SAW. Al-Fatihah.”

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ ۝١ اَلْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعٰلَمِيْنَۙ ۝٢ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِۙ ۝٣ مٰلِكِ يَوْمِ الدِّيْنِۗ ۝٤ اِيَّاكَ نَعْبُدُ وَاِيَّاكَ نَسْتَعِيْنُۗ ۝٥ اِهْدِنَا الصِّرَاطَ الْمُسْتَقِيْمَۙ ۝٦ صِرَاطَ الَّذِيْنَ اَنْعَمْتَ عَلَيْهِمْ ەۙ غَيْرِ الْمَغْضُوْبِ عَلَيْهِمْ وَلَا الضَّاۤلِّيْنَ ۝٧

Arab Latin: Bismillaahir Rahmaanir Rahiim Alhamdulillaahi rabbil ‘aalamiin. Ar-Rahmaanir Rahiim. Maaaliki yaumiddiin. Iyyaaka na’budu wa iyyaaka nasta-‘iin. Ihdinash shiraathal mustaqiim. Shiraathal ladziina an’amta ‘alaihim ghairil maghdhuubi ‘alaihim wa ladh-dhaalliin.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Segala puji bagi Allah, Tuhan semesta alam. Maha Pemurah lagi Maha Penyayang. Yang menguasai di hari Pembalasan. Hanya Engkaulah yang kami sembah, dan hanya kepada Engkaulah kami meminta pertolongan. Tunjukilah kami jalan yang lurus, (yaitu) jalan orang-orang yang telah Engkau beri nikmat kepada mereka; bukan (jalan) yang dimurkai dan bukan (pula jalan) yang sesat.” (QS. Al-Fatihah: 1-7)

Ayat Kursi

اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ لَا تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلَا نَوْمٌ لَّهُ مَا فِي السَّمَوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ مَن ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِندَهُ إِلَّا بِإِذْنِهِ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلَّا بِمَا شَاءَ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَوَاتِ وَالْأَرْضَ وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Arab Latin: Allaahu laa ilaaha ilaa huwal hayyul qayyuum, laa ta’khudzuhu sinatuw wa laa naum, lahuu maa fis samaawaati wa maa fil ardh, man dzal ladzii yasyfa’u ‘indahuu illa bi’idznih, ya’lamu maa baina aidiihim wa maa khalfahum wa laa yuhiithuuna bisyai-‘im min ‘ilmihii illaa bimaa syaa-‘a, wasi’a kursiyyuhus samaawaati wal ardh, wa laa yauuduhuu hifzhuhumaa wa huwal ‘aliyyul ‘azhiim.

Artinya: “Allah, tidak ada Tuhan (yang berhak disembah), kecuali Dia yang Hidup kekal lagi terus- menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur. Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafa’at di sisi Allah tanpa izin-Nya. Allah mengetahui apa-apa yang ada di hadapan mereka dan di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari ilmu Allah, melainkan apa yang dikehendaki-Nya. Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Allah Mahatinggi lagi Mahabesar.” (QS. Al- Baqarah: 255)

Surah Al-Baqarah 2 Ayat Terakhir

ءَامَنَ الرَّسُولُ بِمَا أُنزِلَ إِلَيْهِ مِن رَّبِّهِ، وَالْمُؤْمِنُونَ كُلٌّ ءَامَنَ بِاللَّهِ وَمَلَ بِكَتِهِ وَكُتُبِهِ وَرُسُلِهِ لَا نُفَرِّقُ بَيْنَ أَحَدٍ مِّن رُّسُلِهِ، وَقَالُوا سَمِعْنَا وَأَطَعْنَا غُفْرَانَكَ رَبَّنَا وَإِلَيْكَ الْمَصِيرُ

Arab Latin: Aamanar rasuulu bimaa unzila ilaihi mir rabbihii wal mu-minuun, kul-lun aamana billaahi wa malaa-ikatihii wa kutubihii wa rusulih, laa nufarriqu baina ahadim mir rusulih, wa qaaluu sami’naa wa atha’naa, ghufraanaka rabbanaa wa ilaikal mashiir.

Artinya: “Rasul telah beriman kepada Alquran yang diturunkan kepadanya dari Tuhannya, demikian pula orang-orang yang beriman. Semuanya beriman kepada Allah, malaikat- malaikat-Nya, kitab-kitab-Nya, dan rasul-rasul-Nya. (Mereka mengatakan): “Kami tidak membeda-bedakan antara seorang pun (dengan yang lain) dari rasul-rasul-Nya.” Dan mereka mengatakan: “Kami dengar dan kami taat.” (Mereka berdoa): “Ampunilah kami ya Tuhan kami dan kepada Engkaulah tempat kembali.” (QS. Al-Baqarah: 285)

لَا يُكَلِّفُ اللَّهُ نَفْسًا إِلَّا وُسْعَهَا لَهَا مَا كَسَبَتْ وَعَلَيْهَا مَا اكْتَسَبَتْ رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِن نَّسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِن قَبْلِنَا رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ، وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا أَنتَ مَوْلَانَا فَانصُرْنَا الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab Latin: Laa yukallifullahu nafsan illa wus-‘ahaa, lahaa maa kasabat wa ‘alaihaa maktasabat, rabbanaa laa tu-aakhidznaa in nasiinaa au akhtha’naa, rabbanaa wa laa tahmil ‘alainaa ish-ran kamaa hamaltahuu ‘alal ladziina min qablinaa, rabbanaa wa laa tuhammilnaa maa laa thaa qata lanaa bih, wa’fu ‘annaa, waghfir lanaa, warhamnaa, anta maulaanaa fan-shurnaa ‘alal qaumil kaafiriin.

Artinya: “Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesang-gupannya. la mendapat pahala (dari kebajikan) yang diusahakannya dan ia mendapat siksa (dari kejahatan) yang dikerjakannya. (Mereka berdoa): “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kami memikulnya. Beri maaflah kami; ampunilah kami; dan rahmatilah kami. Engkaulah Penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir.” (QS. Al- Baqarah: 286)

Bacaan Tahlil, Tasbih, Tahmid, Sholawat, dan Doa-doa

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ يُحْيِي وَيُمِيتُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ (3x)

Arab Latin: Laa ilaaha illallaahu wahdahu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu yuhyii wa yumiitu wa huwa ‘alaa kulli syai-‘in qadiir. (Dibaca 3x)

Artinya: “Tiada Tuhan Melainkan Allah, yang satu dan tiada sekutu bagi Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan, dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan, dan Dia sangat berkuasa atas segala sesuatu.”

سُبْحَانَ اللَّهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَلَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاللَّهُ أَكْبَرُ (3x)

Arab Latin: Subhaanallaahi wal hamdu lillaah wa laa ilaaha illallaah wallaahu akbar. (Dibaca 3x)

Artinya: “Mahasuci Allah, segala puji bagi Allah, tiada Tuhan melainkan Allah dan Allah Tuhan Yang Mahabesar.”

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ (3x)

Arab Latin: Subhaanallaah wa bihamdihi subhaanallaahil ‘azhiim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Mahasuci Allah segala puji khusus bagi-Nya, Mahasuci Allah Yang Maha-agung.”

رَبَّنَا اغْفِرْ لَنَا وَتُبْ عَلَيْنَا إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ (3x)

Arab Latin: Rabbanagh firlanaa wa tub ‘alainaa innaka antat tawwaabur rahiim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah ampunlah dosaku dan terimalah tobatku. Sesungguhnya Engkau Maha Pengampun Lagi Maha Penyayang.”

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَيْهِ وَسَلَّمْ (3x)

Arab Latin: Allaahumma shalli ‘alaa Muhammad, Allahumma shalli ‘alaihi wa sallim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah, cucurkan shalawat ke atas Muhammad, Ya Allah, cucurkan shalawat ke atasnya dan kesejahteraan-Mu.”

أَعُوْذُ بِكَلِمَاتِ اللهِ التَّامَّاتِ مِنْ شَرِّمَا خَلَقَ (3x)

Arab Latin: A’uudzu bikalimaatillaahit taam-maati min syarri maa khalaq. (Dibaca 3x)

Artinya: “Aku berlindung dengan kalimat-kalimat Allah yang sempurna dari kejahatan makhluk-Nya.”

بِسْمِ اللَّهِ الَّذِي لَا يَضُرُّ مَعَ اسْمِهِ شَيْءٌ فِي الْأَرْضِ وَلَا فِي السَّمَاءِ وَهُوَ السَّمِيعُ العَلِيمُ (3x)

Arab Latin: Bismillaahil ladzii laa yadhurru ma-‘asmihi syai-un fil ardhi wa laa fis samaa-i wa huwas samii-‘ul ‘aliim. (Dibaca 3x)

Artinya: “Dengan nama Allah yang dengan nama-Nya tiada suatu pun, baik di bumi maupun di langit, dapat memberi bencana, dan Dia Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.”

رَضِيْنَا بِاللَّهِ رَبًّا وَبِالْإِسْلَامِ دِينًا وَبِمُحَمَّدٍ نَبِيًّا (3x)

Arab Latin: Radhiina billaahi rabba wa bil islaami diina wa bimuhammadin nabiyyaa. (Dibaca 3x)

Artinya: “Kami rida Allah sebagai Tuhan kami, Islam sebagai agama kami, dan Muhammad sebagai nabi kami.”

بِسْمِ اللهِ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ وَالْخَيْرُ وَالشَّرُّ بِمَشِيئَةِ اللَّهِ (3x)

Arab Latin: Bismillaahi wal hamdu lillaahi wal khairu wasy-syarru bimasyii-atillaah. (Dibaca 3x)

Artinya: “Dengan nama Allah, segala pujian bagi-Nya, dan segala kebaikan dan kejahatan adalah kehendak Allah.”

آمَنَّا بِاللَّهِ وَالْيَوْمِ الْآخِرِ تُبْنَا إِلَى اللَّهِ بَاطِئًا وَظَاهِرًا (3x)

Arab Latin: Aamannaa billaahi wal yaumil aakhiri tubnaa ilallaahi baathinaw wa zhaahira. (Dibaca 3x)

Artinya: “Kami beriman kepada Allah dan hari akhir, dan kami bertobat kepada Allah secara batin dan zahir.”

يَا رَبَّنَا وَاعْفُ عَنَّا وَامْحُ الَّذِي كَانَ مِنَّا (3x)

Arab Latin: Yaa rabbanaa wa’fu ‘annaa wamhul ladzii kaana minnaa. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Tuhan kami, maafkan kami dan hapuskanlah apa-apa (dosa) yang ada pada kami.”

يَا ذَا الْجَلَالِ وَالْإِكْرَامِ أَمِتْنَا عَلَى دِينِ الْإِسْلَامِ (7x)

Arab Latin: Yaa dzal jalaali wal ikraami amitnaa ‘alaa diinil islaam. (Dibaca 7x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang mempunyai sifat Keagungan dan Pemurah, matikan-lah kami dalam agama Islam.”

يَا قَوِيٌّ يَا مَتِينُ إِكْفِ شَرَّ الظَّالِمِينَ (3x)

Arab Latin: Yaa qawiyyu yaa matiinu ikfi syarrazh zhaalimiin. (Dibaca 3x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang Mahakuat lagi Mahagagah, hindarkanlah kami dari kejahatan orang-orang yang zalim.”

أَصْلَحَ اللَّهُ أُمُوْرَ الْمُسْلِمِينَ صَرَفَ اللَّهُ شَرَّ الْمُؤْذِينَ (3x)

Arab Latin: Ash-lahallahu umuural muslimiina sharafallahu syarral mu’dziin. (Dibaca 3x)

Artinya: “Semoga Allah memperbaiki urusan kaum Muslimim dan menghindarkan mereka dari kejahatan orang-orang yang suka mengganggu.”

يَا عَلِيُّ يَا كَبِيرُ يَا عَلِيمُ يَا قَدِيرُ يَا سَمِيْعُ يَا بَصِيْرُ يَا لَطِيفُ يَا
خَبِيرُ (3x)

Arab Latin: Yaa ‘aliyyu yaa kabiiru yaa ‘aliimu yaa qadiiru yaa samii’u yaa bashiiru yaa lathiifu yaa khabiiru. (3x)

Artinya: “Wahai Tuhan Yang Maha mulia, lagi Maha besar, Yang Maha Mengetahui lagi Senantiasa Sanggup, Yang Maha Mendengar lagi Melihat. Yang Maha lemah lembut lagi Maha Mengetahui.”

يَا فَارِجَ الْهَمِّ يَا كَاشِفَ الْغَمِّ يَا مَنْ لِعَبْدِهِ يَغْفِرُ وَيَرْحَمُ (3x)

Arab Latin: Yaa faarijal hammi yaa kaasyifal ghammi yaa man li’abdihi yaghfiru wa yarham. (Dibaca 3x)

Artinya: “Wahai Tuhan yang melegakan dari dukacita, lagi melapangkan dada dari rasa sempit. Wahai Tuhan yang mengampuni dan menyayangi hamba-hamba-Nya.”

أَسْتَغْفِرُ اللهَ رَبَّ الْبَرَايَا أَسْتَغْفِرُ اللهَ مِنَ الْخَطَايَا (4x)

Arab Latin: Astaghfirullaaha rabbal baraayaa astaghfirullaaha minal khathaayaa. (Dibaca 4x)

Artinya: “Aku memohon ampunan Allah Tuhan Pencipta sekalian makhluk, aku memohon ampunan Allah dari sekalian kesalahan.”

لَا إِلَهَ إِلَّا اللهُ (50, 25, 5)

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah. (Dibaca 5, 25, atau 50x)

Artinya: “Tiada Tuhan melainkan Allah.”

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ مُحَمَّدٌ رَسُولُ اللهُ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَآلِهِ وَسَلَّمَ وَشَرَّفَ وَكَرَّمَ وَهَجَّدَ وَعَظَمَ وَرَضِيَ اللهُ تَعَالَى عَنْ آلِ وَأَصْحَابِ رَسُوْلِ اللَّهِ أَجْمَعِينَ، وَالتَّابِعِينَ وَتَابِعِ التَّابِعِينَ بِإِحْسَانٍ مِنْ يَوْمِنَا هُذَا إِلَى يَوْمِ الدِّينِ وَعَلَيْنَا مَعَهُمْ وَفِيهِمْ بِرَحْمَتِكَ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ

Arab Latin: Laa ilaaha illallaah muhammadur rasuulullaah shallallahu ‘alaihi wa aalihi wa sallama wa syarrafa wa karrama wa majjada wa ‘azh-zhama wa radhiyallahu ta-‘aalaa ‘an aali wa ashhaabi rasuulillaahi ajma-‘iin, wat taabi-‘iina wa taabi-‘it taabi-‘iina bi- ihsaanin miy yauminaa haadzaa ilaa yaumid diini wa ‘alainaa ma-‘ahum wa fiihim birahmatika yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Tiada Tuhan melainkan Allah, Muhammad Rasulullah, Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan ke atasnya dan keluarganya. Semoga dimuliakan, dibesarkan, dan dijunjungkan kebesarannya. Allah Ta’ala pun meridai sekalian keluarga dan sahabat Rasulullah, tabi’in, dan yang mengikuti mereka dengan kebaikan dari hari ini hingga kiamat, dan semoga kita bersama mereka dengan rahmat-Mu wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

Membaca Surah Al-Ikhlas 3x

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ۝١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ۝٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ۝٣
وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ۝٤

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul huwallaahu ahad. Allaahush shamad. Lam yalid wa lam yuulad. Wa lam yakul lahu kufuwan ahad.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Dialah Allah Yang Maha Esa; Allah yang menjadi tumpuan segala permohonan. la tidak beranak dan tidak diperanakkan. Dan tidak ada siapa pun yang sebanding dengan-Nya.” (QS. Al-Ikhlas: 1-4)

Membaca Surah Al-Falaq 3x

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ۝١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ۝٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ۝٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ۝٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ۝٥

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbil falaq. Min syarri maa khalaq. Wa min syarri ghaasiqin idzaa waqab. Wa min syarrin naf-faa-tsaati fil ‘uqad. Wa min syarri haasidin idzaa hasad.

Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung kepada Tuhan Yang Menguasai subuh; dari kejahatan makhluk-Nya; dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita; dan dari kejahatan wanita-wanita tukang sihir yang mengembus pada buhul-buhul; dan dari kejahatan pendengki bila ia dengki.” (QS. Al-Falaq: 1-5)

Membaca Surah An-Nas 3x

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ۝١ مَلِكِ النَّاسِۙ ۝٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ۝٣
مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ۝٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ۝٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ۝٦

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim. Qul a’uudzu birabbin naas. Malikin naas. Ilaahin naas. Min syarril was-waasil khannaas. Alladzii yuwaswisu fii shudhuurin naas. Minal jinnati wan naas.

Artinya: “Dengan Nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang. Katakanlah (wahai Muhammad): “Aku berlindung dengan Tuhan sekalian manusia. Yang Menguasai sekalian manusia, Tuhan yang berhak disembah oleh sekalian manusia. Dari kejahatan pembisik penghasut yang timbul tenggelam, yang melemparkan bisikan dan hasutannya ke dalam hati manusia, dari kalangan jin dan manusia.” (QS. An-Nas: 1-6)

الْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ سَيِّدِنَا الْفَقِيْهِ الْمُقَدَّمِ مُحَمَّدِ بْنِ عَلِي يَا عَلَوِى وَأُصُوْلِهِمْ وَفُرُوْعِهِمْ وَكَفَّةِ سَادَاتِنَا آلِ أَبِي عَلَوِي أَنَّ اللَّهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَبِأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa ruuhi sayyidinaa al-faqiih al-muqaddam muhammadin ibni ‘aliyyi baa- ‘alawi wa ushuulihim wa furuu-‘ihim wa kaffati saadaatinaa aali abii ‘alawi annallaha yu’lii darajaatihim fil jannati wa yanfa-‘unaa bihim wa bi-asraarihim wa anwaarihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah.

Artinya: “Bacalah Al-fatihah kepada ruh penghulu kita al-Faqih al-Muqaddam, Muhammad ibn Ali Ba’alawi, dan kepada asal-usul dan keturunannya, dan kepada semua penghulu kita dari keluarga bani ‘Alawi, semoga Allah tinggikan derajat mereka di surga, dan memberi kita manfaat dengan mereka, rahasia-rahasia mereka, dan cahaya mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat.”

الْفَاتِحَةَ إِلَى رُوْحِ صَاحِبِ الرَّاتِبِ قُطْبِ الْإِرْشَادِ وَغَوْثِ الْعِبَادِ وَالْبِلَادِ الْحَبِيْبِ عَبْدِ اللَّهِ ابْنِ عَلَوِي الْحَدَّادِ وَأُصُولِهِ وَفُرُوْعِهِ أَنَّ اللَّهَ يُعْلِي دَرَجَاتِهِمْ فِي الْجَنَّةِ وَيَنْفَعُنَا بِهِمْ وَأَسْرَارِهِمْ وَأَنْوَارِهِمْ بَرَكَاتِهِمْ فِي الدِّينِ وَالدُّنْيَا وَالْآخِرَةِ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa ruuhi shaahibir raatibi quthbil irsyaadi wa ghautsil ‘ibaadi wal bilaadi al-habiibi ‘abdillaahi ibni ‘alawi al-haddaadi wa ushuulihi wa furuu-‘ihi annallaha yu’lii darajaatihim fil jannah wa yanfa-‘unaa bihim wa asraarihim wa anwaarihim barakaatihim fid diini wad dunyaa wal aakhirah.

Artinya: “Bacalah Fatihah kepada ruh penyusun ratib ini, penyelamat kaum dan negaranya, al-Habib Abdullah ibn Alawi Al-Haddad, asal-usul dan keturunannya, semoga Allah meninggikan derajat mereka di surga, dan memberi kita manfaat dari mereka, rahasia- rahasia mereka, cahaya dan berkat mereka di dalam agama, dunia, dan akhirat.”

الْفَاتِحَةَ إِلَى كَافَّةِ عِبَادِ اللَّهِ الصَّالِحِينَ وَالْوَالِدِيْنِ وَجَمِيعِ الْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَالْمُسْلِمِينَ وَالْمُسْلِمَاتِ أَنَّ اللَّهَ يَغْفِرُ لَهُمْ وَيَرْحَمُهُمْ وَيَنْفَعُنَا بَأَسْرَارِهِمْ وَبَرَكَاتِهِمْ

Arab Latin: Alfaatihata ilaa kaaffati ‘ibaadallahish-shaalihiin wal waalidiina wa jamii’il mu-miniina wal mu-minaati wal muslimiina wal muslimmati annallaha yaghfiru lahum wa yarhamuhum wa yanfa’unaa bi asraarihim wa barakaatihim.

Artinya: “Bacalah Fatihah kepada hamba hamba Allah yang saleh, ibu bapak kami, mukminin dan mukminat, muslimin dan muslimat, semoga Allah mengampuni mereka dan merahmati mereka dan memberi kita manfaat dengan rahasia-rahasia dan berkah mereka.”

الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ حَمْدًا يُوَافِي نِعَمَهُ وَيُكَافِئُ مَزِيدَهُ، اللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَأَهْلِ بَيْتِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمْ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ بِحَقِّ الْفَتِحَةِ الْمُعَظَّمَةِ وَالسَّبْعِ الْمَثَانِي أَنْ تَفْتَحْ لَنَا بِكُلِّ خَيْرٍ، وَأَنْ تَتَفَضَّلَ عَلَيْنَا بِكُلِّ خَيْرٍ، وَأَنْ تَجْعَلْنَا مِنْ أَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تُعَامِلُنَا يَا مَوْلَانَا مُعَامَلَتِكَ لِأَهْلِ الْخَيْرِ، وَأَنْ تَحْفَظَنَا فِي أَدْيَانِنَا وَأَنْفُسِنَا وَأَوْلَادِنَا وَأَصْحَابِنَا وَأَحْبَابِنَا مِنْ كُلِّ مِحْنَةٍ وَبُؤْسٍ وَضِيْرٍ إِنَّكَ وَلِيُّ كُلَّ خَيْرٍ وَمُتَفَضَّلُ بِكُلِّ خَيْرٍ وَمُعْطٍ لِكُلِّ خَيْرٍ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ.

Arab Latin: Alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin. Hamdan yuwaafii ni’amahu wa yukaafi-u maziidah, allahumma shalli ‘alaa sayyidinaa muhammadin wa ahli baitihi wa shahbihi wa sallim. Allaahumma innaa nas-aluka bihaqqil-faatihatil mu-‘azh-zhamah was sab-‘il matsaanii an taftah lana bikulli khairin, wa an tatafadhdhala ‘alainaa bikulli khairin, wa an taj-‘alnaa min ahlil khair, wa an tu-‘aamilunaa yaa maulaanaa mu-‘aamalatika li-ahlil khair, wa an tahfa-zhanaa fii adyaaninaa wa anfusinaa wa aulaadinaa wa ash- haabinaa wa ahbabinaa min kulli mihnatin wa bu’sin wa dhiirin innaka waliyyun kulla khairin wa mutafadh-dhalun bikulli khairin wa mu’thin likulli khairin yaa arhamar raahimiin.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah, Tuhan sekalian alam, segala puji pujian bagi-Nya atas penambahan nikmat-Nya kepada kami, semoga Allah mencurahkan shalawat dan kesejahteraan ke atas penghulu kami Muhammad, keluarga, dan sahabat-sahabatnya. Wahai Tuhan, kami memohon dengan hak surah al-Fatihah yang Agung, yaitu tujuh ayat yang selalu di ulang-ulang, bukakan untuk kami segala perkara kebaikan dan karuniakanlah kepada kami segala kebaikan, jadikanlah kami dari golongan insan yang baik; dan peliharalah kami ya Tuhan kami, seperti Engkau memelihara hamba-hambaMu yang baik, lindungilah agama kami, diri kami, anak anak kami, sahabat-sahabat kami, serta semua yang kami sayangi dari segala kesengsaraan, kesedihan, dan kemudaratan. Sesungguhnya Engkaulah Maha Pelindung dari seluruh kebaikan dan Engkaulah yang mengaruniakan seluruh kebaikan dan memberi kepada siapa saja kebaikan, wahai Yang Maha Penyayang di antara para penyayang.”

اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ (3x)

Arab Latin: Allaahumma inna nas-aluka ridhaaka wal jannah wa na-‘uudzu bika min sakhatika wan naar. (Dibaca 3x)

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya kami memohon keridaan dan surga-Mu, dan kami memohon perlindungan-Mu dari kemarahan-Mu dan api neraka.”

سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ الْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِينَ. لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ اللَّهُ أَكْبَرُ لَا حَوْلَ وَلَا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِي الْعَظِيمِ.

Arab Latin: Subhaanallaahil ‘azhiim, alhamdu lillaahi rabbil ‘aalamiin, laa ilaaha illallaah, allaahu akbar, laa haula wa laa quwwata illa billahil ‘aliyyil ‘azhiim.

Artinya: “Mahasuci Allah yang Mahaagung. Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Tidak ada tuhan selain Allah. Allah Mahabesar. Tidak ada daya dan kekuatan melainkan dengan pertolongan Allah Yang Mahatinggi lagi Maha agung.”

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّحِيمِ

Arab Latin: A’uudzu billaahi minasy syaithaanir rajiim.

Artinya: “Aku berlindung kepada Allah dari godaan setan yang terkutuk.”

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ

Arab Latin: Bismillaahir rahmaanir rahiim.

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.”

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab Latin: Hasbunallahu wa ni’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah menjadi penolong kami dan Allah adalah sebaik-baik pelindung.”

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَاجِعُونَ

Arab Latin: Inna lillaahi wa innaa ilaihi raaji-‘uun.

Artinya: “Sesungguhnya kami adalah milik Allah dan akan kembali kepada-Nya.”

اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullahal ‘azhiim.

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha-agung.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Ketika Bercermin, Amalkan untuk Kebaikan Diri


Jakarta

Doa ketika bercermin adalah salah satu doa harian yang bisa diamalkan. Sebab, manusia dalam kesehariannya sering sekali melakukan kegiatan bercermin.

Bercermin merupakan aktivitas manusia untuk melihat memeriksa dan melihat penampilan mereka, khususnya sebelum pergi ke luar rumah. Dalam buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-Doa Harian karya Mahmud Asy-Syafrowi, dijelaskan bahwa Allah SWT sesungguhnya menciptakan umat-Nya dengan baik, sebagaimana disebutkan dalam Surat At-Tagabun ayat 3 berikut:

خَلَقَ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَ بِالْحَقِّ وَصَوَّرَكُمْ فَاَحْسَنَ صُوَرَكُمْۚ وَاِلَيْهِ الْمَصِيْرُ ٣


Artinya: “Dia menciptakan langit dan bumi dengan benar, Dia membentuk kamu lalu memperindah bentukmu, dan kepada-Nyalah kembali(-mu).”

Mengutip buku Doa Mustajab untuk Muslimah karya Wira Kautsari Wijayanti, Lc., M.A., berdoa saat bercermin merupakan ungkapan kesadaran atas keindahan yang diberikan Allah kepada kita dan permohonan agar diberikan juga kebaikan dalam akhlak dan perilaku sehari-hari.

Dengan berdoa ketika bercermin, umat Islam diingatkan untuk tidak hanya mementingkan penampilan fisik, melainkan jg kebaikan hati dan perilaku yang sesuai dengan ajaran Islam.

Doa Bercermin: Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip dari berbagai sumber, berikut ini adalah tiga versi doa bercemin:

1. Doa Bercermin Versi 1

Mengutip buku Doa-Doa Rasulullah oleh Ibnu Taimiyah, diriwayatkan oleh Anas bin Malik ra, sesungguhnya Rasulullah ketika melihat (wajahnya) di cermin, beliau mengucapkan doa:

اَلْحَمْدُلِلّٰهِ الَّذِى سَوَّى خَلْقِى فَعَدَّلَهُ وَكَرَّمَ صُوْرَةَ وَجْهِى فَحَسَّنَهَاوَجَعَلَنِى مِنَ الْمُسْلِمِيْنَ

Arab latin: Alhamdulillahilladzi sawwaa khalqii fa’addalahu wa karrama shurata wajhii fahassanaha waja’alanii minal muslimin.

Artinya: “Segala puji bagi Allah yang telah menyempurnakan dan memperbaiki penciptaanku, memuliakan bentuk wajahku, maka Dia membaguskan dan menjadikan aku termasuk orang-orang Islam.”

2. Doa Bercermin Versi 2

Masih mengutip dari buku yang sama dengan sebelumnya, diriwayatkan oleh Ali bin Abu Thalibh ra., sesungguhnya Rasulullah ketika melihat (wajahnya) di cermin, maka beliau akan berdoa:

اَللّٰهُمَّ كَمَا حَسَّـنْتَ خَلْقِـيْ فَحَسِّـنْ خُلُقِـيْ

Arab latin: Allohumma kamaa hassanta kholqii fahassin khuluqii

Artinya: “Ya Allah sebagaimana Engkau telah ciptakan aku dengan baik, maka perbaikilah akhlakku.”

Doa Bercermin Versi 3

Selain dua versi di atas, terdapat doa lain yang dapat dibaca ketika bercermin, sebagaimana dikutip dari buku Doa dalam Al-Qur’an dan Sunnah karya M. Quraish Shihab.

اَلْحَمْدُ لِلَّهِ اللَّهُمَّ كَمَا حَسَّنْتَ خَلْقِي فَحَسِّنُ خُلُقي

Arab latin: Alhamdulillaah allaahumma kamaa hassanta khalqi fahassin khuluqii.

Artinya: “Segala puji hanya bagi Allah. Ya Allah, sebagaimana Engkau telah perindah tubuhku, maka perindah juga akhlakku.”

Adab Bercermin

Mengutip buku Living Hadis karya Salim Rosyadi dkk., selain membaca doa ketika bercermin, Islam juga mengatur adab ketika bercermin. Berikut ini adalah adab-adab bercermin:

  1. Mengingat nikmat yang telah diberikan Allah SWT seraya berdoa.
  2. Tidak terlalu mengagumi kecantikan diri sendiri.
  3. Tidak terlalu lama berada di depan cermin.
  4. Tidak berlebih-lebihan ketika bercermin.
  5. Tidak mencela kekurangan fisik sendiri.
  6. Bersyukur dengan segala kelebihan diri.
  7. Bersabar dengan segala kekurangan.

(hnh/inf)



Sumber : www.detik.com

7 Doa Memohon Anak Sholeh yang Dicontohkan Para Nabi


Jakarta

Setiap orang yang beriman pasti menginginkan anak yang sholeh dan sholehah, sebab ada banyak keutamaan di dalamnya. Kita bisa mengamalkan berbagai doa agar memiliki anak sholeh.

Di bawah ini ada 7 doa memohon kepada Allah agar kita mendapatkan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Simak juga apa saja keutamaan memiliki anak sholeh.

Doa Agar Anak Sholeh Sesuai Al-Qur’an

Berikut 7 doa agar mendapatkan anak yang sholeh sesuai dengan Al-Qur’an, lengkap dengan bacaan arab latin dan artinya:


1. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ash-Shaffat Ayat 100

Nabi Ibrahim yang sedang dalam perantauan berdoa agar dikaruniai anak yang sholeh. Doa ini dikabulkan Allah dengan menganugerahkan Ismail dari Siti Hajar dan Ishak dari Siti Sarah.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنَ الصّٰلِحِيْنَ

Arab latin: Rabbi hab lii minash-shaalihiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, anugerahkanlah kepadaku (keturunan) yang termasuk orang-orang saleh.” (QS Ash-Shaffat: 100)

2. Doa Nabi Ibrahim dalam Surat Ibrahim Ayat 35

Dalam doanya mengenai keamanan negeri Mekkah, Nabi Ibrahim juga berdoa agar dia dan keturunannya menjadi orang yang bertakwa pada Allah. Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اجْعَلْ هٰذَا الْبَلَدَ اٰمِنًا وَّاجْنُبْنِيْ وَبَنِيَّ اَنْ نَّعْبُدَ الْاَصْنَامَ

Arab latin: Rabbij’al haadzal-balada aaminaw wajnubnii wa baniyya an na’budal-ashnaam(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, jadikanlah negeri ini (Makkah) negeri yang aman dan jauhkanlah aku beserta anak cucuku dari penyembahan terhadap berhala-berhala.” (QS Ibrahim: 35)

Doa Nabi Ibrahim ini dikabulkan oleh Allah karena Mekkah menjadi negeri yang aman bagi orang-orang yang berada di sana, dan di sana tidak boleh menumpahkan darah, menganiaya orang, membunuh binatang, bahkan menebang tumbuh-tumbuhan yang berada di sana.

Doa Nabi Ibrahim agar anak cucunya tidak menyembah berhala juga terkabul, bahkan para nabi banyak yang merupakan keturunannya, sehingga disebut sebagai bapaknya para nabi.

3. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 35

Istri dari Imran berdoa kepada Allah agar dikaruniai anak yang bertakwa. Bahkan dia ingin anak yang dilahirkannya hidup hanya untuk mengabdi di jalan Allah. Maka lahirlah Siti Maryam, ibunda dari Nabi Isa AS.

Doanya adalah sebagai berikut:

رَبِّ اِنِّيْ نَذَرْتُ لَكَ مَا فِيْ بَطْنِيْ مُحَرَّرًا فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ اِنَّكَ اَنْتَ السَّمِيْعُ الْعَلِيْمُ

Arab latin: Rabbi innii nadzartu laka maa fii bathnii muharraran fataqabbal minnii, innaka antas-samii’ul ‘aliim(u).

Artinya: “Wahai Tuhanku, sesungguhnya aku menazarkan kepada-Mu apa yang ada di dalam kandunganku murni untuk-Mu (berkhidmat di Baitul Maqdis). Maka, terimalah (nazar itu) dariku. Sesungguhnya Engkaulah Yang Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.” (QS Ali-Imran: 35)

4. Doa Ibunda Siti Maryam dalam Surat Ali Imran Ayat 36

Doa ibunda dari Siti Maryam di atas berlanjut pada ayat selanjutnya. Dia berdoa agar anaknya terlindung dari setan. Doanya adalah sebagai berikut:

وَاِنِّيْٓ اُعِيْذُهَا بِكَ وَذُرِّيَّتَهَا مِنَ الشَّيْطٰنِ الرَّجِيْمِ

Arab latin: Wa innii u’iidzuhaa bika wa dzurriyyatahaa minasy-syaithaanir-rajiim(i).

Artinya: “(Aku) memohon perlindungan-Mu untuknya dan anak cucunya dari setan yang terkutuk.” (QS Ali-Imran: 35)

5. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Ali Imran Ayat 38

Nabi Zakaria adalah orang yang mengasuh Siti Maryam sejak bayi, tidak heran Maryam tumbuh menjadi wanita sholihah dan melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Isa AS.

Nabi Zakaria pun berdoa agar memperoleh anak yang sholeh. Doa yang dibaca adalah sebagai berikut:

رَبِّ هَبْ لِيْ مِنْ لَّدُنْكَ ذُرِّيَّةً طَيِّبَةً اِنَّكَ سَمِيْعُ الدُّعَاۤءِ

Arab latin: Rabbi hab lii mil ladunka dzurriyyatan thayyiba(tan) innaka samii’ud-du’aa-(i).

Artinya: “Wahai Tuhanku, karuniakanlah kepadaku keturunan yang baik dari sisi-Mu. Sesungguhnya Engkau Maha Mendengar doa.” (QS Ali-Imran: 38)

6. Doa Nabi Zakaria dalam Surat Al-Anbiya Ayat 89

Nabi Zakaria yang sudah tua belum juga dikaruniai anak. Namun akhirnya istri Nabi Zakaria melahirkan anak yang kelak menjadi Nabi Yahya AS. Doa yang dibaca Nabi Zakaria adalah sebagai berikut:

رَبِّ لَا تَذَرْنِيْ فَرْدًا وَّاَنْتَ خَيْرُ الْوٰرِثِيْنَ

Arab latin: Rabbi laa tadzarnii fardaw wa anta khairul-waaritsiin(a).

Artinya: “Ya Tuhanku, janganlah Engkau biarkan aku hidup seorang diri (tanpa keturunan), sedang Engkau adalah sebaik-baik waris.” (QS Al-Anbiya: 89)

7. Doa Sesuai Surat Al-Furqan Ayat 74

Surat Al-Furqan ayat 74 memuat doa orang-orang yang beriman mengenai pasangan dan keturunan yang baik. Doa ini sering dibaca pada berbagai kesempatan.

رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ اَزْوَاجِنَا وَذُرِّيّٰتِنَا قُرَّةَ اَعْيُنٍ وَّاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِيْنَ اِمَامًا

Arab latin: Rabbanaa hab lanaa min azwaajinaa wa dzurriyyaatinaa qurrata a’yuniw waj’alnaa lil-muttaqiina imaamaa(n).

Artinya: “Wahai Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami penyejuk mata dari pasangan dan keturunan kami serta jadikanlah kami sebagai pemimpin bagi orang-orang yang bertakwa.”

Keutamaan Memiliki Anak Sholeh

Memiliki anak sholeh termasuk hal penting, karena hal ini adalah salah satu jalan masuk surga. Berikut ini beberapa keutamaan memiliki anak yang sholeh.

Anak Adalah Rezeki

Allah berfirman dalam surat Al-Israa’ ayat 31 bahwa kita tidak boleh takut miskin karena memiliki anak. Allah telah menjamin rezeki masing-masing anak.

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ نَّحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ

“Dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu karena takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu.” (QS Al-Israa’: 31).

Ayat tersebut berkaitan dengan masa jahiliyah. Orang-orang di masa itu memiliki kebiasaan tidak memberikan warisan kepada anak-anak perempuannya, dan bahkan membunuh anak perempuan untuk mengurangi beban.

Terus Mengalirkan Pahala

Anak yang sholeh akan terus memberikan pahala kepada orang tua, bahkan ketika sudah meninggal. Dari Abu Hurairah, Rasulullah bersabda yang artinya:

“Apabila manusia meninggal dunia, terputuslah amalannya kecuali dari tiga perkara: sedekah jariyah, ilmu yang bermanfaat, atau anak shalih yang mendoakannya.” (HR. Imam Muslim).

Itulah tadi doa-doa meminta kepada Allah agar diberikan anak yang sholeh, seperti yang dicontohkan para nabi dalam Al-Qur’an. Wallahu a’lam.

(bai/row)



Sumber : www.detik.com

22 Kondisi Mengucapkan Innalillahiwainnailaihirojiun, Tak Hanya Kabar Kematian


Jakarta

Innalillahiwainnailaihirojiun adalah kalimat yang sering kita dengar ketika ada kabar duka atau musibah yang menimpa seseorang.

Kalimat ini mengandung makna yang dalam dan berfungsi sebagai bentuk pengingat bahwa segala sesuatu di dunia ini adalah milik Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya.

Mengucapkan innalillahiwainnailaihirojiun adalah salah satu wujud keikhlasan dan penerimaan kita atas ketetapan Allah SWT, serta mengajarkan kita untuk tetap tegar dan berlapang dada dalam menghadapi ujian hidup.


Pengucapan innalillahiwainnailaihirojiun dikenal sebagai kalimat tarji’. Dikutip dari buku Akidah Akhlak tulisan Fida’ Abdillah dkk., secara bahasa kalimat ini memiliki arti pengembalian segala sesuatu kepada Sang Pencipta. Ucapan ini mengandung makna bahwa setiap makhluk hidup diciptakan oleh Allah SWT dan suatu saat akan kembali kepada-Nya.

Pengucapan kalimat ini tidak hanya merupakan bentuk ungkapan belasungkawa, tetapi juga menjadi simbol keimanan seorang Muslim dalam menghadapi musibah, bahwa apa pun yang terjadi adalah ketetapan dari Allah SWT.

Simak lebih lanjut mengenai penggunaan bacaan innalillahiwainnailaihirojiun beserta kondisi-kondisi yang dianjurkan membaca kalimat tarji tersebut.

Landasan Dalil Kalimat Innalillahiwainnailaihirojiun

Landasan dari kalimat innalillahiwainnailaihirojiun tercantum dalam ayat Al-Qur’an dalam surah Al-Baqarah ayat 156 sebagai reaksi seorang Muslim saat mengalami musibah:

اَلَّذِيْنَ اِذَآ اَصَابَتْهُمْ مُّصِيْبَةٌ ۗ قَالُوْٓا اِنَّا لِلّٰهِ وَاِنَّآ اِلَيْهِ رٰجِعُوْنَۗ

Artinya: “(Yaitu) orang-orang yang apabila ditimpa musibah, mereka mengucapkan “Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn” (sesungguhnya kami adalah milik Allah dan sesungguhnya hanya kepada-Nya kami akan kembali).”

Ayat ini memberikan pedoman bahwa saat ditimpa musibah, seorang Muslim hendaknya mengingat bahwa segala sesuatu berasal dari Allah SWT dan akan kembali kepada-Nya. Sikap seperti ini membawa ketenangan dalam hati, menguatkan rasa tawakal, dan menanamkan keyakinan bahwa setiap cobaan merupakan ujian yang datang dari Sang Pencipta. Bagi umat Islam, kalimat tarji’ ini bukan hanya ucapan, melainkan pengingat yang kuat akan kuasa Allah SWT dalam kehidupan dan kematian.

Bacaan Innalillahiwainnailaihirojiun: Tulisan Arab, Latin, dan Artinya

Berikut ini adalah bacaan lengkap innalillahiwainnailaihirojiun dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya.

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali.”

Kapan Dianjurkan Membaca Innalillahiwainnailaihirojiun?

Ucapan innalillahiwainnailaihirojiun biasanya diucapkan saat mendengar kabar kematian. Namun sejatinya, kalimat ini juga bisa diucapkan saat mendengar atau menghadapi musibah lainnya.

Berikut adalah beberapa contoh keadaan yang dianjurkan untuk mengucapkan kalimat tarji innalillahiwainnailaihirojiun.

1. Mendengar Kabar Kematian

Saat mendengar kabar kematian seseorang dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali.”

2. Terkena Musibah

Saat terkena musibah atau cobaan berat dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَأَعُوذُ بِكَ أَنْ أَرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, Allahumma inni a’udzu bika min al-jubni, wa a’udzu bika an uradda ila ardzalil ‘umuri, wa a’udzu bika min fitnatid dunya, wa a’udzu bika min ‘adzabil qabr.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah aku berlindung kepada-Mu dari ketakutan, kepikunan, musibah dunia, dan siksa kubur.”

3. Tersandung di Jalan

Saat tersandung atau mengalami kejadian kecil yang mengejutkan dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ احْفَظْنِي مِنَ الشُّرُورِ الَّتِي لَا تُرَى، وَأَبْعِدْنِي عَنْ كُلِّ سُوءٍ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, Allāhumma ihfaẓnī mina ash-shurūri allati lā turā, wa ab’idnī ‘an kulli sū’in.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah lindungilah aku dari keburukan yang tak terlihat dan jauhkanlah aku dari segala bahaya.”

4. Kehilangan Barang atau Sesuatu

Saat kehilangan barang atau sesuatu yang berharga, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ رَادَّ الضَّالَّةِ وَهَادِيَ الضَّالَّةِ تَهْدِي مِنَ الضَّلَالَةِ اُرْدُدْ عَلَيَّ ضَالَّتِي بِقُدْرَتِكَ وَسُلْطَانِكَ فَإِنَّهَا مِنْ عَطَائِكَ وَفَضْلِكَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, Allahumma raddad dhaallati wa haadiyad dhaallati tahdii minad dhalaalati urdud ‘alayya dhaallatii bi qudratika wa sulthaanika fa innahaa min ‘athaa-ika wa fadhlika.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah Yang Maha Mengembalikan sesuatu yang hilang dan Penunjuk mereka yang tersesat, Engkau adalah Zat yang menunjukkan jalan keluar dari kesesatan, aku bermohon agar harta bendaku yang hilang dikembalikan kepadaku dengan ketetapan dan kekuasaan-Mu karena itu adalah dari pemberian dan anugerah-Mu kepadaku.”

5. Ketika Sedang Sakit

Saat sedang sakit, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ أعُوْذُ بِعِزَّةِ اللَّهِ وَقُدْرَتِهِ مِنْ شَرِّ مَا أَجِدُهُ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah a’uudzu bi ‘izzatillaahi wa qudroti min syarri maa ajiduhu.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, Aku berlindung dengan keagungan Allah dan kekuasaan-Nya daripada kejelekan sesuatu yang telah aku rasakanya.”

6. Terkena Musibah Banjir

Saat terkena musibah banjir, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أَغْتَالَ مِنْ تَحْتِي

Arab lain: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, Allahumma inni a’udzu bimu’afaatika an u’aaqaba min niqmatika.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah aku berlindung dengan kebesaran-Mu dari kebinasaan dari bawahku.”

7. Melihat Musibah Longsor atau Gempa Bumi

Saat melihat musibah longsor atau gempa bumi, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ إِنَّ اللَّهَ يُمْسِكُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضِ أَنْ تَزُولاً وَلَئِنْ زَالَتَا إِنْ أَمْسَكَهُمَا مِنْ أَحَدٍ مِنْ بَعْدِهِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah Innal-lâha yumsikus-samâwâti wal-ardhi an tazûlan, Wa la’in zalatan in amsakahumâ min ahadin min ba’dihi.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, Sesungguhnya Allah menahan langit dan bumi supaya jangan lenyap dan sungguh jika keduanya akan lenyap tidak ada seorang- pun yang dapat menahan kedua tangannya selain Allah.”

8. Mendengar Berita Kebakaran

Saat mendengar berita kebakaran, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ الله أكبر، الله أكبر، الله أكبر

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah Allâhu Akbar, Allâhu Akbar, Allâhu Akbar.”

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar, Allah Maha Besar.”

9. Menjenguk Teman yang Sakit

Saat menjenguk teman yang sakit, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ أَسْأَلُ اللهُ الْعَظِيمَ رَبَّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ أَنْ يشفيك

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah as-alulloohal azhiima rabbal ‘arsyil adhiimi an yasyfiyaka.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah Aku mohon kepada Allah yang Mahaagung, Tuhan yang mempunyai singgasana yang agung, semoga Allah menyembuhkan engkau.”

10. Mendoakan Orang yang Meninggal

Saat mendoakan orang yang meninggal, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لِـ … وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَاخْلُفْهُ فِي عَقِبِهِ فِي الْغَابِرِينَ وَاغْفِرْ لَنَا وَلَهُ يَا رَبَّ الْعَالَمِينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوِّرٌ لَهُ فِيهِ.

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Alloohummaghfir li …… (sebutkan nama orang yang meninggal) warfa’ darojatahuu fil mahdiyyiin, wakhlufhu fii ‘aqibihii fil ghoobiriin, waghfir lanaa wa lahuu yaa robbal ‘aalamiin, wafsah lahuu fii qobrihii wa nawwir lahuu fiih.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, ampunilah …… (orang yang meninggal) dan angkatlah derajatnya di antara orang-orang yang mendapat petunjuk. Gantikanlah sesudahnya bagi mereka yang ditinggalkan, ampunilah kami dan dia, wahai Tuhan semesta alam. Lapangkanlah dia di kuburnya dan terangilah dia di dalamnya.”

11. Ucapan Belasungkawa kepada Keluarga yang Ditinggalkan

Saat menyampaikan belasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ إِنَّا لِلَّهِ مَا أَخَذَ وَلَهُ مَا أَعْطَى وَكُلُّ شَيْءٍ عِنْدَهُ بِأَجَلٍ مُسَمًّى فَلْتَصْبِرُ وَلْتَحْتَسِبْ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Innallaha må akhadza walahu mâ a’thả wa kullu syai-in ‘indahu bi ajalin musamman faltashbir waltahtasib

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah. Sesungguhnya Allah mempunyai hak untuk mengambil dan memberikan sesuatu, dan segala sesuatu yang berada di sisi-Nya ada batas waktu(ajal) yang telah ditentukan. Maka bersabarlah dan berharaplah pahala.”

12. Mengharapkan Tempat Terbaik di Akhirat

Saat mengharapkan tempat terbaik di akhirat bagi yang telah wafat, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ رَبِّ انْزِلْنِي مُنْزَلًا مُبَارَكًا وَأَنْتَ خَيْرُ الْمُنْزِلِينَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Rabbi anzilnî munzalan mubarakan wa anta khair almunzilîn.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, tempatkanlah aku pada tempat yang diberkahi. Engkau adalah sebaik-baik Pemberi tempat.”

13. Doa Menambahkan Ketabahan

Saat memohon ketabahan dalam menghadapi ujian, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ رَبَّنَا أَفْرِغْ عَلَيْنَا صَبْرًا وَثَبِّتْ أَقْدَامَنَا وَانْصُرْنَا عَلَى القَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Rabbanaa afrigh ‘alaina shabraw wa tsabbit aqdaamanaa wanshurnaa ‘alal qaumil kafirin.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, Ya Tuhan kami, tuangkanlah kesabaran atas diri kami, dan kokohkanlah pendirian kami dan tolonglah kami terhadap orang-orang kafir.”

14. Doa Menguatkan Keimanan

Saat memohon agar keimanan semakin kuat, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ قُلْ اللَّهُمَّ قِنِي شَرَّ نَفْسِي وَاعْزِمْ لِي عَلَى أَرْشَدِ أَمْرِي

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah Qul allāhumma qinī sharra nafsī wa a’zim lī ‘alā arshadi amrī.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah jagalah aku dari keburukan jiwaku, dan berikanlah aku keteguhan hati untuk menentukan yang terbaik pada urusanku.”

15. Memohon Ampunan dan Rahmat Dari Allah SWT

Saat memohon ampunan dan rahmat dari Allah SWT, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah. Rabbana zhalamnâ anfusana wa in lam taghfir lanâ wa tarhamnâ lanakûnanna min al-khâsirîn.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, Ya Tuhan, kami telah menganiaya diri kami sendiri, dan jika Engkau tidak mengampuni kami serta memberi rahmat kepada kami, niscaya kami termasuk orang-orang yang merugi.”

16. Mendoakan Masuk Surga

Saat mendoakan agar dapat masuk surga, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ إِنَّا نَسْأَلُكَ رِضَاكَ وَالْجَنَّةَ وَنَعُوْذُ بِكَ مِنْ سَخَطِكَ وَالنَّارِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah. Allaahumma inaa nas-aluka ridhaaka wal jannata wa na’uudzubika min sakha- thika wan naari

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah sesungguhnya kami memohon ridha-Mu dan surga, dan kami berlindung dari murka-Mu dan neraka.”

17. Melindungi dari Siksa Kubur

Saat memohon perlindungan dari siksa kubur, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنَ الْبَخْلِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنَ الْجُبْنِ وَاعْوذُ بِكَ أَنْ أَرَدَّ إِلَى أَرْذَلِ الْعُمُرِ وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ فِتْنَةِ الدُّنْيَا ( يَعْنِي فِتْنَةً الدَّجَّالِ، وَأَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah’, Allahumma inni a’udzu bika min al-bukhli wa a’udzu bika min al-jubni wa a’udzu bika an uradda ila ardzalil ‘umuri wa a’udzu bika min fitnatid-dunya (ya’ni fitnatad-dajjal) wa a’udzu bika min ‘adzabil-qabr.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah sungguh aku berlindung kepada-Mu dari sifat kikir, dan aku berlindung kepada-Mu pula dari sifat pengecut. Aku berlindung kepada-Mu dari sisa umur yang sia-sia. Aku berlindung kepada-Mu dari siksa dunia (yakni siksaannya Dajjal), dan aku berlindung kepada-Mu dari siksa kubur.”

18. Memberikan Kesabaran

Saat memohon kesabaran, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ اجْعَلْنِي صَبُوْرًا وَاجْعَلْنِي شَكُورًا وَاجْعَلْنِي فِي عَيْنِي صَغِيرًا وَ فِي أَعْيُنِ النَّاسِ كَبِيرًا.

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah. Allaahummaj’alnii shabuuraa waj’alnii syakuraa waj’alnii fii ‘ainii shaghiraa wa fii a’yuniin naasi kabiiraa.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, jadikanlah aku golongan orang-orang yang sabar dan jadikanlah aku golongan orang- orang yang bersyukur. Serta, jadikanlah aku kecil dalam pandanganku dan besar dalam pandangan manusia.”

19. Agar Dosa Diampuni

Saat memohon agar dosa diampuni, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ رَبَّنَا إِنَّنَا آمَنَّا فَاغْفِرْ لَنَا ذُنُوبَنَا وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah. Rabbanaa innanaa aamannaa faghfir lanaa dzunuubanaa wa qinaa ‘adzzaban naar.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, sesungguhnya kami telah beriman, maka ampunilah segala dosa kami dan peliharalah kami dari siksa neraka.”

20. Doa Kelapangan Kubur

Saat mendoakan kelapangan kubur bagi yang telah wafat, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ اغْفِرْ لَا بِي سَلَمَةَ وَارْفَعْ دَرَجَتَهُ فِي الْمَهْدِيِّينَ وَافْسَحْ لَهُ فِي قَبْرِهِ وَنَوْرْ لَهُ فِيهِ وَاخْلُفْهُ فِي عَقْبِهِ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Allahummaghfir li abi salamata warfa’ darajatahu fil mahdiyyina wafsah lahu fi qabrihi wa nawwir lahu fihi wakhlufhu fi ‘aqbihi.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, ampunilah dosa Abu Salamah (ganti dengan nama mayat), semoga Engkau mengangkat derajatnya bersama orang-orang yang mendapat hidayah, lapangkanlah kuburnya, terangilah di dalamnya dan semoga Engkau menggantinya pada keturunannya.”

21. Mengharapkan Syafaat Nabi Muhammad SAW

Saat mengharapkan syafaat Nabi Muhammad SAW, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ للَّهُمَّ ارْزُقْنِي شَفَاعَةَ نَبِيِّكَ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يَوْمَ القِيَامَةِ، وَاجْعَلْنِي مِنْ أُمَّتِهِ الَّذِينَ يَحْظَوْنَ بِحِمَايَتِهِ وَبَرَكَتِهِ.

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Allāhumma arzuqnī shafā’ata nabiyyika Muḥammadin ṣallallāhu ‘alayhi wa sallam yawma al-qiyāmah, waj’alnī min ummatihi alladhīna yaḥẓawna biḥimāyatihi wa barakatihi.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah, anugerahkanlah aku syafaat Nabi-Mu, Muhammad SAW, di hari kiamat nanti, dan jadikanlah aku termasuk umat yang mendapat perlindungan dan keberkahan dari beliau.”

22. Sebagai Bentuk Kepasrahan

Saat mengungkapkan kepasrahan kepada Allah SWT, dapat membaca

إِنَّا لِلَّهِ وَإِنَّا إِلَيْهِ رَجِعُوْنَ يا ٱللَّٰهِ اللَّهُمَّ لَكَ أَسْلَمْتُ، وَبِكَ آمَنْتُ، وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ، وَإِلَيْكَ أَنَبْتُ، وَبِكَ خَاصَمْتُ، اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوْذُبِكَ بِعِزَّتِكَ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ أَنْ تُضِلُّني أَنْتَ الْحَيُّ الَّذِي لَا يَمُوْتُ وَالْجِنُّ وَالْإِنْسِ يَمُوتُوْنَ

Arab latin: Innā lillāhi wa innā ilaihi rāji’ūn, ya Allah, Allaahumma laka aslamtu, wabika aamantu, wa’alaika tawakkaltu, wailaika anabtu, wabika khashamtu. allaa- humma innni a’uudzubika bi’izzatika laa ilaaha illaa anta an tudlillanii, antal hayyulladzii laa yamuutu waljinnu wal insu yamuutuuna.

Artinya: “Sesungguhnya kita adalah milik Allah dan kepada Allah pula kita semua akan kembali. Ya Allah kepada-Mu-lah aku memasrah- kan diri, kepada-Mu aku beriman, dan juga kepada- Mu aku bertawakal serta kepada-Mu aku memohon perlindungan. Ya Allah…sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dengan kemuliaan-Mu tiada Tuhan yang berhak disembah kecuali Engkau (janganlah Engkau) menyesatkan aku, sebab Engkau adalah Tuhan Yang Mahahidup yang tidak akan mati, sementara jin dan manusia akan mati binasa.”

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com