Tag Archives: at – turmudzi

8 Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Rezeki serta Urusan



Jakarta

Doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki dapat diamalkan oleh kaum muslimin. Terlebih, Allah SWT senantiasa memerintahkan muslim untuk selalu berdoa kepada-Nya seperti termaktub dalam surah Al Ghafir ayat 60.

Allah SWT berfirman,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠


Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Kemudian, dalam sebuah hadits dikatakan bahwa Allah SWT menyukai kaum muslimin yang berdoa. Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bersungguh-sungguh dalam berdoa.” (HR Hakim)

Berikut beberapa doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki yang bisa dipanjatkan muslim seperti dinukil dari buku Doa Mengundang Rezeki oleh Islah Susiman dan Ketika Allah SWT Menyayangi Wanita susunan Anna Mariana.

Kumpulan Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

1. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Pertama

اللهم الطف بي في تيسير كل عسير، فإن تيسير كل عسير عليك يسير، وأسألك اليسر والمعافاة في الدنيا والآخرة

Arab latin: Allaahummalthuf bii fii taisiiri kulli ‘asiirin, fa inna taisiira kulli ‘asiirin ‘alaika yasiir, as ‘alukal yusra wal mu’aafaata fid dun-yaa wal aakhirati

Artinya: “Ya Allah, berilah taufik, kebajikan, atau kelembutan kepadaku dalam hal kemudahan pada setiap kesulitan, karena sesungguhnya kemudahan pada setiap yang sulit adalah mudah bagi-Mu, dan aku mohon kemudahan serta perlindungan di dunia dan di akhirat.” (HR Thabrani)

2. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kedua

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْئَلُكَ أَنْ تَرْزُقَنِيْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَ مَشَقَّةٍ وَلاَ ضَيْرٍ إِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَيْئٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Allaahumma innii as’aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairi ta’abin, wa laa masyaqatin wa laa dhoyrin innaka a’laa kulli sya’in qadiirun

Artinya: “Ya Allah, aku memohon kepada-Mu untuk berkenan memberiku rezeki yang luas serta baik, tanpa payah. Sesungguhnya Engkau berkuasa atas segala sesuatu.”

3. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Ketiga

رَبَّنَا لَا تُؤَاخِذْنَا إِنْ نَسِينَا أَوْ أَخْطَأْنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تَحْمِلْ عَلَيْنَا إِصْرًا كَمَا حَمَلْتَهُ عَلَى الَّذِينَ مِنْ قَبْلِنَا ۚ رَبَّنَا وَلَا تُحَمِّلْنَا مَا لَا طَاقَةَ لَنَا بِهِ ۖ وَاعْفُ عَنَّا وَاغْفِرْ لَنَا وَارْحَمْنَا ۚ أَنْتَ مَوْلَانَا فَانْصُرْنَا عَلَى الْقَوْمِ الْكَافِرِينَ

Arab latin: Robbanaa laa tuaa khidznaa innasiinaa au akhtho’na, robbanaa walaa tahmil ‘alainaa ishran kamaa hamaltahuu ‘ala al ladziina min qoblinaa, robbana walaa tuhammilnaa maa laa thoo qatalanabih, wa’ fuanna waghfirlanaa warhamnaa, anta maulana fansurnaa ‘ala al qaumilkaafiriin

Artinya: “Ya Tuhan kami, janganlah Engkau hukum kami jika kami lupa atau salah. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau bebankan kepada kami beban yang berat sebagaimana Engkau bebankan kepada orang-orang sebelum kami. Ya Tuhan kami, janganlah Engkau pikulkan kepada kami apa yang tak sanggup kamu memikulnya. Beri maaflah kami, ampunilah kami, dan rahmatilah kami. Engkau penolong kami, maka tolonglah kami terhadap kaum yang kafir,” (QS Al Baqarah 286).

4. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Keempat

Dari Abu Hurairah, dikatakan Rasulullah SAW setiap paginya membaca sebuah doa. Bacaan yang sering dipanjatkan Rasulullah SAW di pagi hari ialah sebagai berikut:

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ، وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Arab latin: Allāhumma bika ashbahnā, wa bika amsainā, wa bika nahyā, wa bika namūtu, wa ilaikan nusyūru.

Artinya: “Ya Allah, dengan-Mu aku berpagi hari, dengan-Mu aku bersore hari, dengan-Mu kami hidup, dengan-Mu kami mati. Hanya kepada-Mu (kami) kembali.” (HR Abu Dawud, At-Turmudzi, Ibnu Majah, dan lainnya)

5. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kelima

يَا حَيُّ يَا قَيُّوْمُ بِرَحْمَتِكَ أَسْتَغِيْثُ، وَأَصْلِحْ لِيْ شَأْنِيْ كُلَّهُ وَلاَ تَكِلْنِيْ إِلَى نَفْسِيْ طَرْفَةَ عَيْنٍ أَبَدًا

Arab latin: Ya hayyu ya qayyumu birahmatika astaghitsu, ashlih li sya’ni kullahu wala takilni ila nafsi tharfata ‘ainin abadan

Artinya: “Wahai Rabb Yang Maha Hidup, wahai Rabb Yang Berdiri Sendiri tidak butuh segala sesuatu, dengan rahmat-Mu aku minta pertolongan, perbaikilah segala urusanku dan jangan diserahkan kepadaku sekali pun sekejap mata tanpa mendapat pertolongan dari-Mu selamanya.” (HR Tirmidzi)

6. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Keenam

اللَّهُمَّ إِنِّي أَصْبَحْتُ أُشْهِدُكَ وَأُشْهِدُ حَمَلَةَ عَرْشِكَ وَمَلَائِكَتَكَ وَجَمِيعَ خَلْقِكَ أَنَّكَ أَنْتَ اللَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ وَأَنَّ مُحَمَّدًا عَبْدُكَ وَرَسُولُكَ

Arab latin: Allahmumma inni ashbahtu usyhiduka wa usyhidu hamalata ‘arsyika wa mala’ikatika wa jami’a khalqika annaka antallahu lailaha illa anta wa anna Muhammadan ‘abduka wa rasuluka

Artinya: “Ya Allah, aku berada di waktu pagi bersaksi atas-Mu, dan kepada para pembawa Arsy-Mu, kepada semua malaikat, dan kepada semua mahkluk-Mu, bahwa Engkau adalah Allah yang tidak ada Tuhan selain Engkau, dan Muhammad adalah hamba dan Rasul-Mu.” (HR Abu Daud).

7. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Ketujuh

رَبَّنَآ اٰتِنَا مِنْ لَّدُنْكَ رَحْمَةً وَّهَيِّئْ لَنَا مِنْ اَمْرِنَا رَشَدًا

Arab latin: Rabbana atina min ladunka rahmatan wahaiyi’ lana min amrina rashada

Artinya: “Ya Tuhan kami, anugerahkanlah kepada kami rahmat dari sisi-Mu dan mudahkanlah bagi kami petunjuk untuk segala urusan kami.”

8. Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran Versi Kedelapan

َّأَللَّهٌمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مِنْ فَضْلِكَ وَعَطَائِكَ رِزْقًا طَيِّبًا مٌبَارَكًا، اَللَّهُمَّ إِنَّكَ أَمَرْتَ بِالدُّعَاءِ وَقَضَيْتَ عَلَىَّ نَفْسَكَ بِالْاِسْتِجَابَةِ وَأَنْتَ لَا تٌخْلِفٌ وَعْدَكَ وَلَا تٌكَذِّبُ عَهْدَكَ اَللَّهُم مَا أَحْبَبْتَ مِنْ خَيْرٍ فَحَبِّبْهٌ إِلَيْنَا وَيَسِّرْهُ لَنَا وَمَا كَرَهْتَ مِنْ شَئْ ٍفَكَرِهْهُ إِلَيْنَا وَجَنِّبْنَاهُ وَلَا تُنْزِعْ عَنَّا الْإِسْلَامَ بَعْدَ إِذْ أَعْطَيْتَنَا

Arab latin: Allahumma inni as’aluka min fadhlika wa ‘athaaika rizqan tayyiban mubaarakan. Allahumma innaka amarta bid-du’aa’i wa qadhayta ‘alayya nafsaka bil-istijaabah, wa anta laa tukhlifu wa’daka wa laa tukadhdhibu ‘ahdaka. Allahumma maa ahbabta min khayrin fahabbibhu ilaynaa wa yassirhu lanaa, wa maa karihta min shay’in fakarihhhu ilaynaa wa jannibnaa, wa laa tunzi’ ‘annaa al-Islaama ba’da idh a’taytanaa

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kepada-Mu dari karunia-Mu dan pemberian-Mu, rezeki yang baik dan diberkahi. Ya Allah, sesungguhnya Engkau telah memerintahkan untuk berdoa dan Engkau telah menetapkan atas diri-Mu untuk mengabulkan, dan Engkau tidak mengingkari janji-Mu dan tidak memungkiri perjanjian-Mu. Ya Allah, apa saja yang Engkau cintai dari kebaikan, maka cintakanlah itu kepada kami dan mudahkanlah bagi kami, dan apa saja yang Engkau benci dari sesuatu, maka bencilah itu kepada kami dan jauhkanlah kami darinya. Dan janganlah Engkau mencabut Islam dari kami setelah Engkau memberikannya kepada kami.”

Waktu Membaca Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

Doa diberi kemudahan dan kelancaran dapat dibaca kapan saja tanpa ketentuan waktu. Namun, ada beberapa waktu mustajab yang jika membaca doa pada momen-momen tersebut cepat terkabul.

Kapan saja waktu mustajab berdoa itu? Simak bahasaannya berikut ini yang dikutip dari buku Doa Mustajab Pembuka Pintu Rezeki dan Kesuksesan karya Deni Lesmana.

  1. Sepertiga malam terakhir
  2. Setelah salat fardhu
  3. Waktu antara azan dan iqamah
  4. Ketika hujan
  5. Saat perasaan lapang dan cukup akan nikmat
  6. Pada hari Jumat

Adab Membaca Doa Diberi Kemudahan dan Kelancaran

Mengutip buku Ringkasan Ihya Ulumuddin tulisan Imam Al Ghazali yang diterjemahkan Abdul Rosyad Siddiq, setidaknya ada beberapa adab berdoa yang perlu diperhatikan muslim.

  1. Memilih waktu-waktu yang mulia dan diutamakan untuk berdoa
  2. Berada dalam kondisi suci
  3. Menghadap ke arah kiblat
  4. Bersuara santun
  5. Merendahkan diri
  6. Meyakini doanya akan dikabulkan dengan perasaan harap
  7. Memulai doa dengan mengagungkan nama Allah SWT

Itulah beberapa doa diberi kemudahan dan kelancaran rezeki dilengkapi adab dan waktu pengamalannya. Semoga bermanfaat.

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Bahasa Arab, Latin, Indonesia, dan Keutamaannya


Jakarta

Dalam ibadah sholat, setiap gerakan memiliki hikmah dan doa yang memiliki banyak keutamaan, termasuk saat itidal. Itidal adalah gerakan bangkit dari rukuk dengan tubuh berdiri tegak sambil mengucapkan kalimat “Sami’allahu liman hamidah.”

Saat itidal, dianjurkan untuk membaca doa khusus. Doa itidal berisi pujian kepada Allah SWT, permohonan keberkahan, dan pengakuan atas keagungan-Nya. Meskipun gerakannya singkat, membaca doa itidal saat sholat menunjukkan rasa khusyuk dan kekhusyukan seorang hamba di hadapan Allah SWT.

Pengertian Doa Itidal

Dikutip dari Buku Panduan Shalat Doa & Dzikir tulisan A Solihin As Suhaili. Secara bahasa, kata itidal berasal dari kata “i’tadala”, “ya’tadilu”. I’tidala yang berarti seimbang, rata, atau tegak. Dalam konteks gerakan sholat, itidal mengacu pada posisi berdiri tegak setelah rukuk, sebelum melanjutkan ke sujud.


Itidal tidak hanya gerakan fisik, tetapi juga menjadi momen untuk membaca doa itidal sebagai bentuk pujian terhadap Allah SWT. Hal ini sesuai dengan hadits dari Abu Hurairah RA, yang meriwayatkan bahwa Rasulullah SAW bersabda,

“Imam hanya dijadikan untuk diikuti, karenanya janganlah kalian menyelisihi imam, apabila imam takbir, maka takbirlah, apabila imam mengucapkan “sami’allaabu liman hamidah” maka ucapkanlah: “Rabbanaa wa lakal hamd.” Apabila imam sujud, maka sujudlah.” (HR. Bukhari dan Muslim).

Oleh karena itidal adalah bagian dari rukun sholat, hukum melaksanakannya adalah wajib. Jika tidak dilakukan, maka sholat dianggap tidak sah. Namun, membaca doa itidal hukumnya sunnah yang dianjurkan karena memiliki banyak keutamaan dan menambah kekhusyukan dalam sholat.

Bacaan Doa Itidal: Arab, Latin, dan Artinya

Dalam praktiknya, doa itidal dikenal memiliki dua versi yaitu versi pendek yang lebih sederhana dan versi panjang yang lebih panjang bacaannya.

Keduanya sama-sama mengandung arti syukur dan pengakuan atas kebesaran Allah SWT sehingga dapat disesuaikan dengan kondisi dan kebutuhan seseorang dalam sholat. Berikut adalah bacaan lengkap doa itidal dalam bahasa Arab, Latin, dan artinya.

1. Doa Itidal Versi Pendek

Doa itidal versi pendek adalah salah satu bacaan yang diajarkan Rasulullah SAW saat berdiri tegak setelah rukuk. Bacaan ini sederhana karena pendeknya dan tercantum dalam hadits dari Abu Hurairah RA yang disebutkan disebutkan:

“Di saat berdiri (dari rukuk), beliau (Rasulullah SAW) mengucapkan: Rabbanaa wa lakal hamdu.” (HR. Bukhari, Muslim, An-Nasa’i, Al-Baihaqi, dan Ahmad).

Adapun bacaan doa itidal versi pendek adalah sebagai berikut:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ
Arab latin: Rabbana wa lakal hamdu.
Artinya: “Wahai Tuhan kami, bagi-Mu lah segala pujian.”

2. Doa Itidal Versi Panjang

Selain versi pendek, doa itidal juga memiliki versi panjang yang berisi lebih banyak pujian kepada Allah SWT. Bacaan ini diajarkan Rasulullah SAW sebagai bentuk pengagungan yang lebih mendalam kepada-Nya. Berikut adalah bacaan doa itidal versi panjang yang dapat Anda baca ketika melakukan gerakan itidal ketika sholat:

رَبَّنَا وَلَكَ الْحَمْدُ مِلْءُ السَّمَوَاتِ وَمِلْءُ الْأَرْضِ وَمِلْءُ مَا شِئْتَ مِنْ شَيْءٍ بَعْدُ

Arab latin: Rabbanaa lakal hamdu mil’us samaawaati wa mil’ul ardhi wa mil’u maa syita min syal’in ba’du.

Artinya: “Ya Rabb kami, bagi Engkau-lah segala puji yang memenuhi langit dan bumi dan memenuhi apa saja yang Engkau kehendaki.”

Tata Cara Membaca Doa Itidal

Doa itidal dapat dibaca saat seorang muslim melakukan gerakan itidal dalam sholat. Gerakan itidal adalah berdiri tegak setelah rukuk dan sebelum melanjutkan ke gerakan sujud.

Untuk lebih memahaminya, berikut adalah tata cara gerakan sholat dari awal hingga itidal dalam bentuk langkah-langkah sederhana:

1. Membaca Niat Sholat

Sebelum memulai sholat, awali dengan membaca niat sholat sesuai dengan jenis sholat yang akan dilaksanakan.

2. Takbiratul Ihram

Memulai sholat dengan mengangkat kedua tangan sejajar telinga sambil mengucapkan “Allahu Akbar.”

3. Membaca surah Al-Fatihah dan surah pendek

Setelah berdiri tegak, baca Surah Al-Fatihah yang diikuti dengan surah pendek pilihan.

4. Gerakan Rukuk

Membungkuk dengan posisi punggung lurus, tangan memegang lutut.

5. Itidal

Bangkit dari rukuk dan berdiri tegak sambil mengucapkan “Sami’allahu liman hamidah.” Pada posisi inilah doa itidal dibaca. Anda dapat memilih versi pendek atau panjang sesuai keinginan dan kemampuan.

6. Gerakan Sujud

Setelah membaca doa itidal, lanjutkan ke gerakan sujud dengan meletakkan dahi, kedua tangan, lutut, dan jari-jari kaki menyentuh lantai.

Keutamaan Melakukan Itidal

Melakukan gerakan itidal dalam sholat bukan hanya memenuhi rukun gerakan, tetapi juga memiliki keutamaan yang luar biasa. Mengutip dari sumber sebelumnya, ketika melaksanakan itidal dan membaca doa itidal, seorang muslim tidak hanya memuji kebesaran Allah SWT tetapi juga mendapatkan perhatian khusus dari para malaikat.

Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan oleh Mu’adz bin Rifa’ah bin Rafi’ dari ayahnya, diceritakan:

“Bahwa ketika Rasulullah SAW sedang salat, ada seorang laki- laki membaca (Doa itidal) di belakang beliau, yaitu setelah beliau bangkit dari ruku’ dan mengucapkan ‘samiallahu liman hamidah’. Setelah Rasulullah SAW menyelesaikan salatnya, beliau berbalik dan bersabda: “Siapakah yang baru saja berbicara (membaca doa itidal)?” Maka laki-laki itu menjawab: “Saya wahai Rasulullah”, lalu beliau bersabda: “Saya telah melihat sekitar tiga puluhan malaikat berlomba mencatat bacaan tersebut, siapa yang pertama kali mencatatnya.” (HR. Abu Daud, An-Nasa’i, At-Turmudzi, dan Al-Baihaqi)

Hadits ini menunjukkan betapa pentingnya membaca doa itidal. Doa tersebut tidak hanya memperkaya sholat Anda dengan pujian kepada Allah SWT, tetapi juga menarik perhatian para malaikat yang berlomba mencatatnya sebagai amalan istimewa.

Maka, jangan pernah meremehkan itidal dalam sholat. Selain menjadi rukun wajib, melakukannya dengan khusyuk dan membaca doa itidal dapat menjadi amal yang dicatat oleh para malaikat dengan keutamaan yang luar biasa.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com