Tag Archives: ayam

Doa dan Tata Cara Menyembelih Ayam Sesuai Syariat Islam


Jakarta

Doa dan tata cara menyembelih ayam perlu diketahui umat Islam agar terjaga kehalalannya. Ayam adalah salah satu jenis hewan ternak yang halal untuk dikonsumsi kaum muslim apabila penyembelihannya dilakukan sesuai syariat Islam.

Sebelum melakukan proses penyembelihan hewan, dianjurkan untuk menyebut nama Allah SWT dan membaca doa terlebih dahulu. Apabila proses pemotongan ayam tidak sesuai dengan syariat Islam, maka daging yang dikonsumsi nantinya menjadi tidak halal.

Lantas, bagaimana bacaan doa dan tata cara menyembelih ayam? Berikut ini penjelasannya.


Bacaan Doa Menyembelih Ayam

Dilansir dari arsip detikHikmah, berikut bacaan doa menyembelih ayam yang sesuai dengan syariat Islam dalam tulisan Arab, latin, dan artinya.

1. Membaca Basmalah

Sebelum berdoa, awali dengan membaca bacaan basmalah terlebih dahulu:

بِسْمِ اللّٰهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ

Latin: Bismillahirrahmanirrahim

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang,”

2. Membaca Doa Menyembelih Hewan

Selanjutnya membaca doa menyembelih hewan dengan bacaan sebagai berikut:

بِسْمِ اللَّهِ وَاللَّهُ أَكْبَرُ اَللَّهُمَّ إِنَّ هَذَا مِنْكَ وَلَكَ

Latin: Bismillaahi wallahu akbar allahumma inna hadza minka wa laka

Artinya: “Dengan menyebut nama Allah, Allah Maha Besar, Ya Allah, sesungguhnya (sembelihan) ini dari-Mu dan untuk-Mu.”

Tata Cara Menyembelih Ayam

Adapun tata cara menyembelih ayam secara tradisional berdasarkan buku Fikih karya H. Ahmad Ahyar & Ahmad Najibullah, yaitu:

  1. Siapkan alat penyembelihan yang tajam dan bersih.
  2. Ikat kaki hewan yang akan disembelih, kemudian dibaringkan menghadap kiblat, posisi lambung kiri berada di bawah.
  3. Menyebut nama Allah atau membaca basmalah kemudian diikuti dengan doa.
  4. Memotong tenggorokan dan dua urat leher hewan yang akan disembelih dalam satu gerakan sehingga memutuskan jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri pada leher hewan.
  5. Setelah hewan benar-benar mati, kemudian dibersihkan dan dikuliti.

Tata Cara Menyembelih Ayam secara Mekanis

Dalam sumber yang sama, Majelis Ulama Indonesia (MUI) telah menetapkan fatwa mengenai penyembelihan hewan secara mekanis dalam syariat Islam dibolehkan dan halal dagingnya. Namun, penyembelihan ayam secara mekanis perlu memperhatikan tata cara berikut:

  1. Sebelum disembelih, ayam dipingsankan terlebih dahulu (dapat menggunakan aliran listrik atau gas) untuk meringankan rasa sakit pada hewan, dibandingkan dengan cara disiksa.
  2. Pemotongan ayam hendaknya dilakukan oleh seorang muslim (petugas pemotong hewan) dengan membaca basmalah terlebih dahulu sebelum menyalakan mesin.
  3. Setelah dipingsankan, ayam tersebut dipotong menggunakan pisau yang tajam hingga seluruh urat nadi yang terletak di bagian leher putus terpotong.
  4. Setelah dipotong dan darahnya berhenti mengalir, ayam dapat dikuliti dan dilanjutkan dengan proses pengolahan berikutnya.

Syarat Wajib Penyembelihan Hewan

Mengutip dari buku Fiqih oleh Hasbiyallah, terdapat beberapa syarat yang harus dipenuhi dalam proses penyembelihan hewan, meliputi:

1. Penyembelih Harus Berakal, Muslim, atau Ahli Kitab

Orang yang menyembelih hewan harus memiliki akal, seorang muslim, atau ahli kitab. Selain dari itu, seperti orang gila, pemabuk, atau anak kecil, maka hewan sembelihannya menjadi tidak halal dalam syariat Islam. Hal ini bersandar pada firman Allah SWT,

وَطَعَامُ ٱلَّذِينَ أُوتُوا۟ ٱلْكِتَٰبَ حِلٌّ لَّكُمْ وَطَعَامُكُمْ حِلٌّ لَّهُمْ ۖ

Artinya: “Makanan (sembelihan) ahli kitab itu halal bagimu, dan makanan kamu halal (pula) bagi mereka.” (QS Al-Maidah: 5)

2. Alat Penyembelihan Harus Tajam

Alat yang digunakan untuk menyembelih hewan dianjurkan menggunakan alat yang tajam sehingga memungkinkan darah hewan mengalir dan tenggorokannya terputus. Alat tersebut dapat berupa pisau, batu, kayu, pedang, kaca, dan semua yang memiliki sisi tajam kecuali gigi atau kuku.

3. Memutuskan Tenggorokan, Kerongkongan, dan Saluran Urat Nadi

Hewan yang disembelih wajib terputus tenggorokan, kerongkongan, dan saluran urat nadinya. Dalam hal ini, disyaratkan hingga terpotong dua urat nadi sehingga dapat dipastikan hewan yang disembelih telah benar-benar mati. Apabila kepala hewan terpisah, sembelihan itu tidak diharamkan.

4. Membaca Basmalah

Sebelum menyembelih hewan, wajib hukumnya membaca basmalah. Hal ini berkaitan dengan kehalalan hewan tersebut untuk dikonsumsi selanjutnya. Sebagaimana Imam Malik berkata, “Semua sembelihan tanpa menyebut nama Allah adalah haram, baik lupa maupun sengaja.”

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa Menyembelih Ayam dan Etikanya yang Harus Dipahami Muslim


Jakarta

Saat memotong ayam dianjurkan membaca doa menyembelih ayam. Dalam Islam, proses penyembelihan dimaksudkan agar kehalalan suatu daging terjaga.

Perlu diketahui, ayam atau hewan yang tidak disembelih sesuai syariat maka kehalalannya diragukan. Karenanya, saat menyembelih ada sejumlah ketentuan yang harus diperhatikan, seperti tata cara dan doa yang dibaca.

Lalu, seperti apa bunyi bacaan doa menyembelih ayam? Berikut bahasannya.


Doa Menyembelih Ayam: Arab, Latin dan Arti

Menurut kitab Al-Tadzib fi Adillati Matb al-Ghayah wa al-Taqrib oleh Musthafa Dib al-Bugha, ada sejumlah syarat penyembelihan yang harus dipenuhi, salah satunya penyembelih harus berakal sehat. Selain itu, alat penyembelihan yang digunakan harus pisau tajam agar proses penyembelihan tidak menyiksa hewan.

Sebelum menyembelih, jangan lupa membaca basmalah terlebih dahulu. Setelahnya baru panjatkan doa menyembelih ayam. Berikut bacaannya yang dinukil dari buku Doa Andalan Para Nabi susunan Dr Mustafa Murad.

اَللَّهُمَّ هَذِهِ مِنْكَ وَإِلَيْكَ فَتَقَبَّلْ مِنِّيْ يَا كَرِيْمُ

Arab latin: Allahumma hadzihi minka wa ilaika fataqabbal minnii yaa kariim

Artinya: “Ya Tuhanku, hewan ini adalah nikmat dari-Mu. Dan dengan ini aku bertaqarrub (mendekatkan diri) kepada-Mu. Karenanya Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah, terimalah taqarrubku,”

Etika Menyembelih Hewan

Mengutip kitab Nazam Takziyah oleh K H Ahmad Rifa’i, ada sejumlah etika yang perlu diperhatikan ketika menyembelih hewan, termasuk ayam. Antara lain adalah:

  • Dilarang menyembelih sebelum memahami ilmu syariat dan tata cara menyembelih
  • Ketika hendak menyembelih, harus mempelajarai ilmu syariat dan memahami tata cara penyembelihan yang benar terlebih dahulu
  • Menyembelih binatang sebagai satu bentuk ibadah
  • Senantiasa mengusahakan aspek halal dan menjauhi perkara haram

Tata Cara Menyembelih Ayam sesuai Syariat Islam

Dijelaskan dalam buku Fikih susunan H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah, tata cara menyembelih ayam sesuai syariat yaitu sebagai berikut:

  1. Siapkan alat penyembelihan yang tajam dan bersih
  2. Ikat kaki hewan yang akan disembelih lalu baringkan menghadap kiblat, posisi lambung kiri berada di bawah
  3. Menyebut nama Allah atau membaca basmalah lalu diikuti dengan doa
  4. Memotong tenggorokan dan dua urat leher hewan yang akan disembelih dalam satu gerakan sehingga memutus jalan makan, minum, nafas, serta urat nadi kanan dan kiri pada leher hewan

Demikian doa menyembelih ayam dan pembahasan terkaitnya. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Kisah Nabi Adam AS Saat Turun ke Bumi, Diingatkan Waktu Sholat oleh Ayam



Jakarta

Ketika Nabi Adam AS turun ke bumi, ia merasa bingung karena semuanya gelap. Berbeda dengan di surga yang terang benderang. Beliau pun berdoa kepada Allah cara supaya dibangunkan untuk ibadah. Berikut ini cerita ayam dalam kisah nabi Adam AS.

Allah SWT menciptakan Adam AS sebagai khalifah di bumi. Allah SWT berfirman dalam surah Al-Baqarah ayat 30 :

وَاِذْ قَالَ رَبُّكَ لِلْمَلٰۤىِٕكَةِ اِنِّيْ جَاعِلٌ فِى الْاَرْضِ خَلِيْفَةً ۗ قَالُوْٓا اَتَجْعَلُ فِيْهَا مَنْ يُّفْسِدُ فِيْهَا وَيَسْفِكُ الدِّمَاۤءَۚ وَنَحْنُ نُسَبِّحُ بِحَمْدِكَ وَنُقَدِّسُ لَكَ ۗ قَالَ اِنِّيْٓ اَعْلَمُ مَا لَا تَعْلَمُوْنَ ٣٠


Artinya: “(Ingatlah) ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat, “Aku hendak menjadikan khalifah di bumi.” Mereka berkata, “Apakah Engkau hendak menjadikan orang yang merusak dan menumpahkan darah di sana, sedangkan kami bertasbih memuji-Mu dan menyucikan nama-Mu?” Dia berfirman, “Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui.”

Cerita Ayam dalam Kisah Nabi Adam AS

Menurut buku 25 Kisah Hewan Bersama Para Nabi karya Dian Noviyanti, mengisahkan pertama kalinya Nabi Adam AS menginjakan kakinya di bumi.

Pada saat pertama kali Nabi Adam turun ke bumi, dunia masih diliputi oleh suasana gelap gulita, berbeda dengan surga yang terang benderang.

Lalu, Adam mulai bertanya, “Bagaimana aku tahu kapan waktu ibadah ku kepada Allah?”

Mendengar permohonan Adam, Allah turunkan seekor hewan ke bumi, binatang tersbeut ialah ayam jago.

Disebutkan bahwa ayam bukanlah hewan yang baru diciptakan, melainkan binatang yang sudah lama tinggal di surga.

Wujud asli ayam tersebut adalah malaikat Ad-dik (berbentuk mirip seperti ayam jago) di langit. Malaikat yang berada di pintu rahmat, bertubuh besar, saking besarnya kedua kakinya mencapai dasar bumi, serta sepasang sayap yang memenuhi jagat raya.

Ketika malaikat itu bertasbih menyerukan nama Allah, maka diwaktu bersamaan ayam-ayam di bumi ikut bertasbih. Setan pun lari menyembunyikan diri dan menutup telinga rapat-rapat saat mendengar tasbih dikumandangkan.

Pada saat waktu sholat tiba, malaikat akan bertasbih yang diiringi oleh ayam-ayam di bumi, maka Adam pun bangkit dari tidurnya, berwudhu, dan berdoa kepada Allah SWT.

Sebagaimana hadits di bawah ini:

“Apabila kalian mendengar ayam berkokok, mintalah karunia Allah (berdoalah), karena dia melihat malaikat. Dan apabila kamu mendengar (suara) kuda meringkik (di malam hari), maka mohonlah perlindungan Allah, karena dia melihat setan (iblis).” (HR. Bukhari dan Muslim).

Larangan Mencela Ayam Jago

Menurut buku 77 Pesan Nabi untuk Anak Muslim karya Abu Alkindie Ruhul Ihsan, seorang muslim dilarang untuk mencela ayam jago ketika ia berkokok.

Ayam berkokok karena ikut membantu membangunkan orang beribadah pada saat malam dan di waktu Subuh.

Imam Nawawi dalam karyanya Kitab Induk Doa dan Zikir Terjemah Kitab al-Adzkar Imam an-Nawawi, menuliskan sebuah hadits. Kami telah meriwayatkan dalam kitab Sunan Abu Dawud dengan sanad yang shahih, dari Zaid bin Khalid RA dia berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda:

“Janganlah kalian mencela ayam jantan, karena dia membangunkan orang untuk sholat.”

Demikian pembahasannya, kisah ayam dalam kehidupan Nabi Adam AS mengajarkan kita betapa pentingnya menjaga waktu ibadah. Sejak awal penciptaan, Allah SWT telah memberikan tanda-tanda dan petunjuk bagi manusia melalui alam dan makhluk-Nya.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com