Tag Archives: bacaan

Doa Sholat Taubat: Bacaan, Niat, dan Keutamaannya



Jakarta

Doa sholat taubat penting diketahui umat Islam. Sholat taubat termasuk ke dalam sholat sunnah yang dikerjakan ketika seorang muslim menyadari dosa yang telah diperbuat.

Dalam Kitab Mukhtashar Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi yang diterjemahkan Abu Khodijah Ibnu Abdurrohim, mengatakan bahwa bertaubat dari setiap dosa yang dilakukan ialah wajib, ini didasarkan dari jumhur ulama.

Ketika seseorang melakukan sholat taubat, maka dia berjanji untuk tidak mengulanginya lagi. Anjuran untuk bertaubat tersemat dalam Al-Qur’an surat Ali Imran ayat 135 dengan bunyi sebagai berikut.


وَٱلَّذِينَ إِذَا فَعَلُوا۟ فَٰحِشَةً أَوْ ظَلَمُوٓا۟ أَنفُسَهُمْ ذَكَرُوا۟ ٱللَّهَ فَٱسْتَغْفَرُوا۟ لِذُنُوبِهِمْ وَمَن يَغْفِرُ ٱلذُّنُوبَ إِلَّا ٱللَّهُ وَلَمْ يُصِرُّوا۟ عَلَىٰ مَا فَعَلُوا۟ وَهُمْ يَعْلَمُونَ

Arab latin: Wallażīna iżā fa’alụ fāḥisyatan au ẓalamū anfusahum żakarullāha fastagfarụ liżunụbihim, wa may yagfiruż-żunụba illallāh, wa lam yuṣirrụ ‘alā mā fa’alụ wa hum ya’lamụn

Artinya: “Dan (juga) orang-orang yang apabila mengerjakan perbuatan keji atau menganiaya diri sendiri, mereka ingat akan Allah, lalu memohon ampun terhadap dosa-dosa mereka dan siapa lagi yang dapat mengampuni dosa selain daripada Allah? Dan mereka tidak meneruskan perbuatan kejinya itu, sedang mereka mengetahui,”

Bacaan Doa Sholat Taubat

Seusai sholat taubat, maka melafalkan bacaan istighfar sebagai berikut.

أَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيْم الَّذِي لَا إِلهَ إِلَّا هُوَ الْحَيُ الْقَيُّوْمُ وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Arab latin: Astaghfirullaahal’adziim, alladzii laa ilaaha illa huwal hayyul qayyuumu wa atuubu ilaiih

Artinya: “Saya mohon kepada Allah Yang Maha Agung, Dzat yang tiada Tuhan melainkan hanya Dia Yang Maha Hidup lagi Berdiri Sendiri. Aku bertaubat kepada-Nya,”

Kemudian, dianjurkan juga membaca doa setelah sholat taubat yang berbunyi:

اللّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لآاِلهَ اِلَّااَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَناَ عَبْدُكَ وَأَناَ عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوْذُ بِكَ من شَرِّمَاصَنَعْتَ. اَبُوْءُلَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَي وَأَبُوْءُ بِذَنْبِي فَاغْفِرْلِي فَإِنَّهُ لاَيَغْفِرُ الذُّنُوْبَ اِلاَّ اَنْتَ

Arab latin: Allaahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana’abduka wa ana’alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu. abuu ulaka bini’matika ‘alayya wa abuu u bidzanbi fahghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Wahai Tuhan, Engkau adalah Tuhanku, tiada yang patut disembah melainkan hanya Engkau, Engkaulah yang menjadikan aku dan aku adalah hamba-Mu, dan aku dalam ketentuan dan janji-Mu yang Engkau limpahkan kepadaku dan aku mengakui dosaku, karena itulah ampunilah aku, sebab tidak ada yang dapat memberi ampunan melainkan Engkau wahai Tuhanku, sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang telah aku perbuat,”

Niat Sholat Taubat

Adapun, bacaan niat sholat taubat yaitu:

أُصَلِّى سُنَّةَ التَّوْبَةِ رَكْعَتَيْنِ ِللهِ تَعَالَى

Arab latin: Ushallii sunnatat-taubati rak’ataini lillaahi ta’aalaa

Artinya: “Saya niat sholat sunnah taubat dua rakaat karena Allah Ta’ala.

Keutamaan Sholat Taubat

Mengutip dari buku Tuntunan Shalat Lengkap dan Benar yang ditulis oleh Neni Nuraeni, Abu Bakar RA meriwayatkan hadits sebagai berikut:

“Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda: “Tiada seorang pun yang berdosa, kemudian ia berwudhu, lalu sholat serta memohon ampun kepada Allah, melainkan ia diampuni-Nya,” Selanjutnya beliau membaca ayat: Orang-orang yang mengerjakan keburukan atau menganiaya diri sendiri, lalu ingat kepada Allah serta memohon ampun atas dosa-dosanya, dan siapa lagi yang kuasa mengampuni dosa-dosa itu selain Allah, mereka tidak terus menerus berbuat dosa, setelah mereka mengetahui. Maka untuk mereka ini disediakan balasan pahala ampunan dari Tuhannya, serta surga yang mengalir beberapa sungai di bawahnya, mereka tetap berdiam di sana untuk selama-lamanya,” (HR Abu Dawud, an-Nasa’i, Ibnu Majah, Baihaqi dan At-Tirmidzi yang berkata hadits ini adalah hasan).

Sementara itu, dalam buku Tuntunan Shalat Terlengkap oleh Sayyid M Dzikri H diterangkan juga mengenai keutamaan dari sholat taubat, antara lain sebagai berikut:

  1. Diampuni segala dosa yang telah dilakukan sebelumnya
  2. Pelaku sholat taubat akan menemukan dirinya yang sesungguhnya di hadapan Allah SWT
  3. Allah akan menjaga jasmani dan rohaninya dari dosa
  4. Pelaku sholat taubat akan diberi kelembutan hati sehingga mudah memaafkan orang lain
  5. Pelaku sholat taubat akan mudah mengendalikan emosinya dengan baik
  6. Allah akan mengalungkan cahaya pada jasmani dan rohani pelaku sholat taubat

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Baca Doa Ini Agar Lisan Terjaga dari Perkataan Buruk



Jakarta

Ada doa yang bisa dibaca untuk menjaga lisan dari perkataan buruk. Doa ini bertujuan untuk melindungi lisan agar tidak menyakiti orang lain.

Manusia diberi anugerah lisan untuk berbicara mengenai apa saja yang dirasakan dari dalam lubuk hatinya. Di antara semua nikmat Allah yang besar manfaatnya bagi manusia adalah lisan dan dua belah bibir.

Namun, lisan dapat menjadi hal yang membawa keburukan apabila manusia tidak dapat menjaga dan mengendalikannya. Sudah sepantasnya seorang muslim menjaga lisannya dari perkataan-perkataan buruk dan kotor.


Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah dia berkata baik atau diam.” [Al-Bukhari no. 6018, 6136, 6475; Muslim no. 47; Abu Dawud no. 5154; At-Tirmidzi no. 2500. Lihat pula hadits senada dalam Shahih Al-Jami’ no. 6500, 6501]

Bacaan Doa Agar Lisan Terjaga

Berikut adalah doa yang bisa dibaca untuk menjaga lisan dari perkataan yang buruk.

اَللَّهُمَّ إِنِّى أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ سَمْعِى، وَمِنْ شَرِّ بَصَرِى، وَمِنْ شَرِّ لِسَانِى، وَمِنْ شَرِّ قَلْبِى، وَمِنْ شَرِّ مَنِيِّى

Arab latin: Allaahumma innii a’uudzu bika min syarri sam’ii, wa min syarri bashorii, wa min syarri lisaanii, wa min syarri qolbii, wa min syarri maniyyii

Artinya: “Ya Allah, aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan pendengaran, penglihatan, lisan, qalbu, dan maniku.” [Sunan Abu Dawud no. 1551; Sunan At-Tirmidzi no. 3492].

Mengutip laman NU, Kamis (30/3/2023) doa berikut ini juga bisa dibaca untuk menjaga lisan. Sebagaimana disebutkan oleh Syekh Abdul Fattah Abu Ghuddah dalam komentar kitab Risâlah al-Mustarsyidîn, maka berikut doa yang dianjurkan agar Allah SWT menjaga lisan kita:

اَللَّهُمَّ اجْعَلْ صَمْتِي فِكْراً وَنُطْقِي ذِكْراً

Arab Latin: Allâhumma-j’al shamtî fikran wa nuthqî dzikran

Artinya: Wahai Allah, jadikanlah diamku berpikir, dan bicaraku berdzikir.

Imam An-Nawawi menasihatkan, “Hendaklah seseorang tidak berbicara kecuali apabila perkataannya membawa kebaikan, dan kapan saja ia ragu apakah membawa kebaikan dalam perkataannya (atau malah keburukan), maka hendaklah ia tidak berbicara.” [Syarh Riyadh Ash-Shalihin, Ibnu ‘Utsaimin, 6/155].

Asy-Syaikh Mahmud Al-Khazandar dalam Hadzihi Aklaquna menyarankan, “Perkataan yang baik dapat terjadi dengan pelatihan dan pembiasaan, demikian pula perkataan yang buruk. Lisan akan mengeluarkan kata-kata yang biasa ia ucapkan. Hanya dengan kesungguhan, lisan dapat terjaga. Sedikit saja kita lengah, maka lisan kita akan terpeleset.”

Selain membaca doa tersebut, seorang muslim yang ingin senantiasa menjaga lisannya juga dapat melantunkan bacaan-bacaan dzikir seperti istighfar. Bahkan istighfar selalu diamalkan oleh baginda Rasulullah SAW setelah selesai sholat

Dalam sebuah hadits shahih disebutkan, “Siapa yang memohon ampun (istighfar), niscaya Allah SWT akan memberikan jalan keluar kepadanya, jalan keluar dari segala kesusahannya, dan memberikan kesenangan dari segala kesempitan, serta memberinya rezeki dari arah yang tidak dia duga.” (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)

Bahaya Lisan dalam Islam

Imam As-Syafi’i menyebutkan dalam sebuah nasihat, “Lisanmu jangan pernah kau pakai untuk menyebut kekurangan orang lain karena seluruh dirimu adalah aib, sedang tiap manusia punya lisan.”

Dalam peribahasa Indonesia dikenal ‘mulutmu harimaumu’, maka dalam Islam lisan disebut lebih tajam dari sebilah pisau. Menggunakan lisan sangat membutuhkan kehati-hatian.

Oleh karenanya, sebelum mengucapkan perkataan diperlukan akal dan pikiran terlebih dahulu supaya perkataannya dapat membawa manfaat dan tidak berujung kesia-siaan lagi membuat luka bagi orang yang mendengar.

Allah telah berfirman dalam Al-Qur’an surat Al Ahzab ayat 70,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اتَّقُوا اللّٰهَ وَقُوْلُوْا قَوْلًا سَدِيْدًاۙ

Yā ayyuhal-lażīna āmanuttaqullāha wa qūlū qaulan sadīdā(n).

Artinya: Wahai orang-orang yang beriman, bertakwalah kamu kepada Allah dan ucapkanlah perkataan yang benar.

Anjuran Menjaga Lisan

Abdullah Gymnastiar dalam bukunya Bahaya Lisan, menyebutkan betapa Rasulullah selalu mengingatkan umatnya agar senantiasa menjaga perkataan. Rasulullah SAW bersabda, “Jiwa seorang mukim bukanlah pencela, pengutuk, pembuat perbuatan keji, dan berlidah kotor.” (HR Tirmidzi).

Bahkan kepada orang kafir sekalipun, Rasulullah SAW melarang mencelanya. Dikisahkan bahwa ketika beberapa orang kafir terbunuh dalam Perang Badar, Rasulullah SAW bersabda,

“Janganlah kamu memaki mereka, dari apa yang kamu katakan, dan kamu menyakiti orang-orang yang hidup. Ketahuilah bahwa kekotoran lidah itu tercela.” (HR Nasa’i).

Dalam riwayat yang lain, suatu ketika seorang Arab Badui bertemu Rasulullah SAW, lalu beliau bersabda, “Engkau harus bertakwa kepada Allah! Jika seseorang mempermalukanmu dengan sesuatu yang ia ketahui tentang dirimu, maka janganlah mempermalukannya dengan sesuatu yang engkau ketahui tentang dirinya. Dengan begitu, celakalah dirinya, dan engkau pun mendapat pahala. Dan janganlah engkau memaki sesuatu!” (HR Bukhari, Muslim)

(dvs/dvs)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sujud Sajadah, Lengkap dengan Hukum Pengerjaan dan Tata Caranya



Jakarta

Bacaan sujud sajadah dilakukan ketika mendengar ayat-ayat sajdah dalam Al-Qur’an. Sujud sajadah bisa dikerjakan sewaktu salat maupun di luar salat.

Menurut Zakaria R Rachman dalam Buku Tuntunan Lengkap Salat Wajib, Sunah, Doa dan Zikir, sujud sajadah juga disebut sebagai sujud tilawah. Selain dilakukan saat mendengar ayat-ayat sajdah, sujud sajadah juga dikerjakan ketika membaca atau menghafal sendiri.

Ketika seseorang mengerjakan sujud sajadah, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Dalam sebuah hadits yang diriwayatkan Muslim, Nabi SAW bersabda,


“Jika anak Adam membaca ayat sajdah, lalu dia sujud, maka setan akan menjauhinya sambil menangis. Setan pun akan berkata-kata; ‘Celaka aku. Anak Adam disuruh sujud, dia pun bersujud, maka baginya surga. Sedangkan aku sendiri diperintahkan untuk sujud, namun aku enggan, sehingga aku pantas mendapatkan neraka,” (HR Muslim).

Bacaan Sujud Sajadah Arab, Latin, dan Artinya

Mengutip dari buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq oleh Syaikh Sulaiman Ahmad Yahya Al-Faifi, berikut ini merupakan bacaan sujud sajadah lengkap dengan latin dan artinya.

سَجَدَ وَجْهِى لِلَّذِى خَلَقَهُ وَشَقَّ سَمْعَهُ وَبَصَرَهُ بِحَوْلِهِ وَقُوَّتِهِ فَتَبَارَكَ اللَّهُ أَحْسَنُ الْخَالِقِينَ

Arab latin: Sajada wajhi lilladzi kholaqohu, wa syaqqo sam’ahu, wa bashorohu bi khaulihi wa kuuwatihi fatabarakallahu ahsanul kholiqiin

Artinya: “Wajahku bersujud kepada Dzat yang menciptakannya, yang membentuknya, dan yang memberi pendengaran dan penglihatan, Maha berkah Allah sebaik-baiknya pencipta.” (HR Ahmad, Abu Dawud, Hakim, Tirmidzi & Nasa’i).

Ayat-ayat Sajdah

Terdapat 15 ayat dalam Al-Qur’an yang termasuk ke dalam ayat sajdah. Sujud sajadah atau sujud tilawah bisa dilakukan ketika mendengar atau membaca ayat-ayat di bawah ini.

  1. Al A’raf ayat 206
  2. Ar Ra’d ayat 15
  3. An Nahl ayat 50
  4. Al Isra ayat 109
  5. Maryam ayat 58
  6. Al Hajj ayat 18
  7. Al Hajj ayat 77
  8. Al Furqan ayat 60
  9. An Naml ayat 26
  10. As Sajdah ayat 15
  11. Sad ayat 24
  12. Fussilat ayat 38
  13. An Najm ayat 62
  14. Al Insyiqaq ayat 21
  15. Al Alaq ayat 19

Hukum Pengerjaan Sujud Sajadah

Hukum pengerjaan sujud sajadah atau sujud tilawah yaitu sunnah. Merujuk pada sumber yang sama, yaitu buku Ringkasan Fikih Sunnah Sayyid Sabiq, hukum ini didasarkan dari riwayat Ibnu Umar, beliau berkata,

“Rasulullah SAW membacakan kepada kami Al-Qur’an. Apabila beliau melewati ayat sajdah, maka beliau takbir, lalu sujud. Dan kami pun ikut sujud,” (HR Dawud, Baihaqi & Hakim).

Selain itu, diriwayatkan dari Umar bin Khattab bahwa ketika di atas mimbar pada hari Jumat, ia membaca surat An-Nahl sampai tiba di ayat sajdah, maka ia turun dan sujud, kemudian orang-orang pun ikut sujud. Pada Jumat berikutnya, ia membaca lagi dan sampai di ayat sajdah ia menuturkan,

“Wahai manusia sesungguhnya kita tidak diwajibkan sujud tilawah. Siapa yang mau sujud, maka dia benar dan tepat, sedang siapa yang tidak mau sujud, tak ada dosa baginya,” (HR Bukhari).

Tata Cara Sujud Sajadah

Adapun, tata cara mengerjakan sujud sajadah ialah sebagai berikut seperti dikutip dari buku Fikih Madrasah Tsanawiyah Kelas VIII karya H Ahmad Ahyar dan Ahmad Najibullah.

1. Sujud Sajadah saat Salat

  • Mengucapkan takbir untuk sujud sajadah
  • Sujud sebanyak satu kali dan membaca bacaan sujud sajadah
  • Mengucapkan takbir saat bangun dari sujud
  • Selesai sujud, berdiri tegak kembali kemudian meneruskan bacaan salat kalau masih ada ayat yang hendak dibaca. Kalau tidak ada, maka bisa melakukan rukuk dan melanjutkan salat

2. Sujud Sajadah di Luar Salat

Ada beberapa ketentuan yang harus diperhatikan ketika ingin mengerjakan sujud sajadah di luar salat. Salah satunya menghadap kiblat dan takbir dengan niat sujud tilawah, berikut bacaannya:

Bacaan niat sujud tilawahBacaan niat sujud tilawah (Foto: Dok. Buku Pendidikan Agama Islam karya Rosidin)

Arab latin: Nawaitu sajdata tilawati sunnatan lillahi ta’ala

Artinya: “Aku berniat sujud tilawah, (yang hukumnya) sunnah karena Allah Ta’ala,”

Selanjutnya, sujud sebanyak satu kali sebagaimana sujud dalam salat. Kemudian duduk dengan membaca takbir dan diakhiri dengan memberi salam, simak tata cara lengkapnya di bawah ini.

  • Membaca takbir dengan mengangkat kedua tangan untuk melaksanakan sujud sebagaimana cara mengangkat tangan saat sujud takbiratul ihram (takbir pertama) saat salat
  • Melakukan sujud tanpa mengangkat kedua tangan saat turun hendak sujud
  • Melakukan sujud satu kali dan membaca bacaan sujud sajadah
  • Mengangkat kepala dari sujud dengan membaca takbir
  • Mengambil posisi duduk dan diakhiri dengan mengucapkan salam

Sujud sajadah yang dilakukan di luar salat tidak perlu untuk didahului dengan berwudhu dan menukar pakaian dengan yang bersih, ini sesuai dengan hadits yang diriwayatkan Bukhari.

“Bahwasanya Ibnu Umar melakukan sujud tilawah (di luar salat) tidak berwudhu lebih dahulu,” (HR Bukhari)

Itulah pembahasan mengenai bacaan sujud sajadah dan informasi terkaitnya. Semoga membantu.

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com

Doa setelah Adzan, Dibaca agar Mendapat Syafaat pada Hari Kiamat



Jakarta

Doa setelah adzan merupakan amalan sunnah yang dipanjatkan usai muazin menyerukan adzan. Selain itu, doa tersebut juga termasuk ke dalam adab ketika mendengarkan adzan.

Menurut buku 63 Adab Sunnah oleh Dr KH Rachmat Morado Sugiarto Lc M A, doa setelah adzan disampaikan oleh Jabir bin Abdullah. Dikatakan orang yang membaca doa tersebut akan mendapat syafaat pada hari kiamat.

Adapun, hukum membacanya ialah sunnah seperti yang telah dijelaskan sebelumnya. Berikut bacaan doanya seperti dinukil dari Buku Pintar Doa dan Zikir Rasulullah susunan Abdullah Zaedan.


Bacaan Doa setelah Adzan

اَللَّهُمَّ رَبَّ هَذه الدَّعْوَةِ التَّامَّةِ وَالصَّلاةِ القائمة آت مُحَمَّداً الْوَسَيْلَةَ والْفَضيلَةَ وابْعَثْهُ مَقَاماً مَحْمُوْداً الَّذِي وَعَدتَهُ

Arab latin: Alloohumma robba hadzihid da’watittaamatit taammati was sholaatil qoo`imati aati muhammadal wasiilata wal fadhiilata wab’atshu maqoomam mahmuudal ladzii wa-‘adtahu

Artinya: “Ya Allah, Rabb yang memiliki panggilan ini, yaitu yang sempurna juga memiliki salat yang didirikan. Berikanlah Nabi Muhammad wasilah serta keutamaan, berikut juga kemuliaan dan derajat yang tinggi, dan angkatlah ia menuju tempat yang terpuji sebagaimana yang telah Engkau janjikan,” (HR An Nasa’i)

Keistimewaan Doa setelah Adzan

Menukil dari buku Sukses Dunia-Akhirat dengan Doa-doa Harian karya Mahmud Asy Syafrowi, keistimewaan dari doa setelah adzan ialah mendapat syafaat pada hari kiamat kelak sebagaimana yang telah disinggung sebelumnya. Maksud syafaat ini ialah pertolongan Rasulullah untuk umatnya.

“Barang siapa ketika mendengar adzan lalu mengucapkan (doa ini), maka masuklah syafaatku baginya di hari kiamat,” (HR Bukhari).

Syafaat Nabi Muhammad SAW banyak macamnya, seperti untuk orang-orang yang menanggung dosa dari umatnya agar mendapat pengampunan dari Allah. Selain itu memasukkan mereka ke dalam surga tanpa hisab, serta meninggikan derajat setiap orang sesai dengan yang pantas.

Bahkan, keistimewaan lain dari orang yang rutin membaca doa setelah adzan ialah dikaruniai khusnul khatimah di akhir hidupnya. Untuk meraih keistimewaan tersebut tidak cukup sekadar membacanya di lisan, melainkan harus mengetahui dan menghayati maknanya.

(aeb/nwk)



Sumber : www.detik.com

4 Doa Keberuntungan yang Bisa Dipanjatkan, Arab, Latin dan Arti


Jakarta

Doa keberuntungan bisa diamalkan oleh kaum muslimin. Mengingat, keberuntungan tak sepenuhnya berasal dari diri sendiri, melainkan ada perlindungan dan kuasa Allah SWT yang menyertai, khususnya dalam hal-hal yang menyangkut kebahagiaan.

Keberuntungan juga disebut sebagai hak istimewa yang Allah SWT berikan kepada umatnya. Dian Nafi melalui karyanya yang berjudul Seberapa Beruntung Kamu? menjelaskan bahwa keberuntungan atau nasib baik dan buruk tergolong sebagai bagian dari takdir yang ditetapkan Allah SWT.

Karenanya, keberuntungan bukan hanya sesuatu yang muncul secara kebetulan, melainkan atas izin dan kehendak Allah SWT. Meski demikian, keberuntungan atau nasib baik dan buruk tidak dapat dijadikan sebagai patokan hidup, namun lebih kepada bahan introspeksi dan evaluasi diri.


Apabila seorang muslim mengalami nasib buruk, maka panjatkan doa kepada Allah SWT agar diberi kekuatan. Sebaliknya, jika tengah mengalami nasib baik maka tetap berdoa dan memperbanyak amal kebajikan sebagai rasa syukur kepada Allah SWT.

Ada sejumlah doa yang bisa dibaca untuk meraih keberuntungan. Apa saja? Berikut bacaannya.

Kumpulan Doa Keberuntungan: Arab, Latin, dan Artinya

1. Doa Keberuntungan Versi Pertama

Berikut merupakan bacaan doa keberuntungan yang dinukil dari buku Doa dan Zikir Orang Sukses susunan Zaki Zamani,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ مُوجِبَاتِ رَحْمَتِكَ، وَعَزَائِمَ مَغْفِرَتِكَ، وَالسَّلَامَةَ مِنْ كُلِّ إِثْمٍ، وَالْغَنِيمَةَ مِنْ كُلِّ بِرٍّ، وَالْفَوْزَ بالْجَنَّةِ، وَالنَّجَاةَ مِنَ النَّارِ

Arab latin: Allahumma inni as’aluka mujibati rahmatika, wa ‘aza’ima maghfiratika, was-salamata min kulli ithmin, wal-ghanimata min kulli birrin, wal-fawza bil- jannati, wannajata mina-nar

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu segala sesuatu yang menyebabkan turunnya rahmat-Mu, segala sesuatu yang memastikan ampunan-Mu, keselamatan dari segala dosa, keberuntungan dari setiap perbuatan baik, kemenangan dengan meraih surga dan keselamatan dari neraka,”

2. Doa Keberuntungan Versi Kedua

Selain doa di atas, ada juga bacaan lainnya yang bisa dipanjatkan untuk memohon keberuntungan seperti dikutip dari buku Keajaiban Shalat 5 Waktu Bersama Nabi SAW karya Yanuar Arifin,

رَبَّنَا ظَلَمْنَا أَنْفُسَنَا وَإِنْ لَمْ تَغْفِرْ لَنَا وَتَرْحَمْنَا لَنَكُونَنَّ مِنَ الْخَاسِرِينَ

Arab latin: Rabbanaa zhalamnaa anfusanaa wa il-lam taghfirlanaa watarhamnaa lanakuunanna minal khaasiriin

Artinya: “Wahai Pemelihara kami, sesungguhnya kami telah berbuat dhalim terhadap diri-diri kami. Dan jika Engkau tidak memberi ampunan untuk kami dan merahmati kami, sungguh benar-benar kami menjadi termasuk dari golongan orang-orang yang rugi,”

3. Doa Keberuntungan Versi Ketiga

Mengutip dari Majalah Asy-Syariah Edisi 105 terbitan Oase Media, berikut doa keberuntungan versi lain yang bisa dipanjatkan,

اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ الفلاح والنجاح

Arab latin: Allahumma inni as’alukal falaaha wannajaaha

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu, keberuntungan dan keselamatan,”

4. Doa Keberuntungan Versi Keempat

Dalam buku Sapu Jagat Keberuntungan yang ditulis oleh Ahmad Mudzakir S Pd M Si, berikut doa yang bisa dipanjatkan untuk meraih keberuntungan,

اَللهُمَّ اِنِّىْ اَسْأَلُكَ اَنْ تَرْزُقَنِىْ رِزْقًا حَلاَلاً وَاسِعًا طَيِّبًا مِنْ غَيْرِ تَعَبٍ وَلاَمَشَقَّةٍ وَلاَضَيْرٍ وَلاَنَصَبٍ اِنَّكَ عَلَى كُلِّ شَىْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Allahumma innii as aluka an tarzuqanii rizqan halaalan waasi’an thayyiban min ghairita’abin wala masyaqqatin walaa dhoirin wa laa nashabin innaka ‘alaa kulli syai in qadiir.”

Artinya: “Ya Allah, aku minta pada Engkau akan pemberian rezeki yang halal, luas, baik tidak tanpa repot dan juga tanpa kemelaratan dan tanpa keberatan, sesungguhnya Engkau kuasa atas segala sesuatu,”

Itulah kumpulan doa keberuntungan yang bisa dipanjatkan. Jangan lupa diamalkan, ya!

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya, Yuk Amalkan!


Jakarta

Doa keluar kamar mandi dan artinya diamalkan muslim agar terhindar dari godaan setan dan iblis. Selain itu, perintah berdoa kepada Allah SWT tertuang dalam surat Al Gafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖࣖࣖ ٦٠

Artinya: Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”


Imam Al-Ghazali dalam Ihya Ulumuddin-nya yang diterjemahkan Achmad Sunarto menuliskan bahwa kamar mandi termasuk salah satu tempat yang banyak dinaungi setan dan iblis. Oleh sebab, itu muslim hendaknya membaca doa ketika keluar maupun masuk ke dalam kamar mandi.

Dalam sebuah hadits dari Abu Umamah, Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Sesungguhnya pada saat iblis turun ke permukaan bumi, ia berkata, ‘Wahai Rabbku, Engkau telah menurunkan aku ke bumi, dan telah menjadikan aku terkutuk, maka jadikanlah untukku sebuah rumah.’ Allah SWT berfirman, ‘Rumahmu adalah kamar mandi’…” (HR Thabrani)

Selain itu, kamar mandi disebut sebagai batas antara manusia dan jin. Ini tercantum dalam hadits Rasulullah SAW dari Ali RA,

“Pembatas antara jin dengan aurat bani Adam (manusia) manakala seorang di antara mereka masuk ke WC, adalah agar ia mengucapkan ‘Bismillah’.” (HR Tirmidzi dan Ibnu Majah)

Bacaan Doa Keluar Kamar Mandi dan Artinya

Berikut bacaan doa keluar kamar mandi dan artinya dikutip dari buku Kumpulan Doa Sehari-hari terbitan Kementerian Agama RI.

غُفْرَانَكَ الْحَمْدُ للهِ الَّذِي أَذْهَبَ عَنِى الْأَذَى وَعَافَانِي

Arab latin: Ghufraanaka alhamdulillaahil ladzii adzhaba annil aadza wa aafaanii

Artinya: “Segala Puji bagi Allah yang telah menghilangkan apa yang menyakitkan aku dan menyisakan apa yang bermanfaat bagiku.”

Adab ketika Berada di Kamar Mandi

Menukil dari Buku Pintar 50 Adab Islam susunan Arfiani, berikut beberapa adab yang perlu diperhatikan muslim ketika berada di kamar mandi.

  • Membaca doa masuk dan keluar kamar mandi
  • Mendahulukan kaki kiri ketika masuk
  • Mendahulukan kaki kanan ketika keluar
  • Tidak berlama-lama di dalam kamar mandi
  • Tidak menyebut nama Allah SWT di dalam kamar mandi
  • Tidak membuang-buang air di kamar mandi
  • Tidak bernyanyi di dalam kamar mandi

Itulah doa keluar kamar mandi dan artinya yang bisa diamalkan muslim beserta adab yang perlu diperhatikan. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/rah)



Sumber : www.detik.com