Tag Archives: bacaan dzikir

Bacaan Dzikir Petang agar Segala Urusan Dimudahkan


Jakarta

Dzikir petang merupakan ibadah yang dianjurkan untuk diamalkan setiap harinya. Agar segala urusanmu dimudahkan oleh Allah SWT, dianjurkan untuk mengamalkan dzikir saat petang tiba.

Adapun yang dikategorikan sebagai waktu petang adalah ketika tenggelamnya matahari hingga tengah malam. Kamu bisa mengamalkan dzikir petang dari waktu maghrib hingga subuh.

Berikut ini adalah bacaan dzikir petang dalam bahasa Arab, latin, dan artinya untuk kamu amalkan sehari-hari.


Bacaan Dzikir Petang

Membaca dzikir petang juga tergolong sebagai salah satu bentuk ibadah kepada Allah SWT. Dengan membaca dzikir petang, urusanmu akan selalu dipermudah dan terhindar dari bahaya.

Simak bacaan dzikir petang berikut ini.

1. Membaca Taawudz

أَعُوْذُ بِاللَّهِ مِنَ الشَّيْطَانِ الرَّجِيْمِ

Arab-Latin: A’uudzu billaahi minasy-syaithoonir-rojiim.

Artinya: Aku berlindung kepada Allah dari godaan syaitan yang terkutuk.

2. Membaca Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ وَالْحَمْدُ للهِ وَلاَ إِلَهَ إِلاَّ الله وَاللهُ أَكْبَرُ

Arab-Latin: Subhanallah walhamdulillah wa laa illahaillah wallahu akbar.

Artinya: Maha suci Allah, segala puji bagi Allah, tidak ada satu Tuhan pun yang disembah kecuali Allah, dan Allah Maha Besar.

3. Membaca Ayat Kursi

اللَّهُ لاَ إِلَهَ إِلاَّ هُوَ الْحَيُّ الْقَيُّومُ، لاَ تَأْخُذُهُ سِنَةٌ وَلاَ نَوْمٌ، لَهُ مَا فِي السَّمَاوَاتِ وَمَا فِي الْأَرْضِ، مَنْ ذَا الَّذِي يَشْفَعُ عِنْدَهُ إِلاَّ بِإِذْنِهِ، يَعْلَمُ مَا بَيْنَ أَيْدِيهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْ، وَلَا يُحِيطُونَ بِشَيْءٍ مِنْ عِلْمِهِ إِلاَّ بِمَا شَاءَ، وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ، وَلَا يَئُودُهُ حِفْظُهُمَا، وَهُوَالْعَلِيُّ الْعَظِيمُ

Artinya:

Allah tidak ada Ilah (yang berhak diibadahi) melainkan Dia Yang Hidup Kekal lagi terus menerus mengurus (makhluk-Nya); tidak mengantuk dan tidak tidur.

Kepunyaan-Nya apa yang ada di langit dan di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi Allah tanpa izin-Nya.

Allah mengetahui apa-apa yang (berada) di hadapan mereka, dan di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui apa-apa dari Ilmu Allah melainkan apa yang dikehendaki-Nya.

Kursi Allah meliputi langit dan bumi. Dan Allah tidak merasa berat memelihara keduanya, Allah Maha Tinggi lagi Maha Besar (QS Al Baqarah: 255).

4. Membaca Surah Pendek Al Ikhlas, Al Falaq, dan An Naas (3 Kali)

Adapun bacaan surah-surah pendek tersebut adalah sebagai berikut.

– Surat Al-Ikhlas (Dibaca 3 Kali)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ هُوَ اللَّهُ أَحَدٌ اللَّهُ الصَّمَدُ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُولَدْ وَلَمْ يَكُن لَّهُ كُفُوًا أَحَدٌ

Arab-Latin:

Qul huwa Allahu ahad ۝ Allahus Shamad ۝ Lam yalid wa lam yuulad ۝ Wa lam ya kullahu kufuwan ahad.

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: Dialah Allah, Yang Maha Esa. Allah adalah ilah yang bergantung kepada-Nya segala urusan.

Dia tidak beranak dan tiada pula diperanakkan, dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia.” (QS. Al Ikhlas: 1-4)

– Surat Al Falaq (Dibaca 3 Kali)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ الْفَلَقِ مِن شَرِّ مَا خَلَقَ وَمِن شَرِّ غَاسِقٍ إِذَا وَقَبَ وَمِن شَرِّ النَّفَّاثَاتِ فِي الْعُقَدِ وَمِن شَرِّ حَاسِدٍ إِذَا حَسَدَ

Arab-Latin:

Qul a’uudzu birabbil falaq ۝ Min syarri maa khalaq ۝ Wa min syarri ghaasiqin idza waqab ۝ Wa min syarrin naffathaati fil ‘uqad ۝ Wa min syarri haasidin idza hasad.

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb yang menguasai Shubuh, dari kejahatan makhluk-Nya, dan dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita,

dan dari kejahatan-kejahatan wanita tukang sihir yang menghembus pada buhul-buhul, dan dari kejahatan orang yang dengki apabila ia dengki”. (QS. Al Falaq: 1-5)

– Surat An-Naas (Dibaca 3 Kali)

بِسْمِ اللَّهِ الرَّحْمَنِ الرَّحِيمِ قُلْ أَعُوذُ بِرَبِّ النَّاسِ مَلِكِ النَّاسِ إِلَهِ النَّاسِ مِن شَرِّ الْوَسْوَاسِ الْخَنَّاسِ الَّذِي يُوَسْوِسُ فِي صُدُورِ النَّاسِ مِنَ الْجِنَّةِ وَ النَّاسِ

Arab-Latin:

Qul a’uudzu bi rabbin naas ۝ Malikin naas ۝ Ilahinaas ۝ Min syarril waswaasil khannaas ۝ Alladzii yuwaswisu fii shuduurin naas ۝ Minal jinnati wannaas.

Artinya:

“Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Katakanlah: Aku berlindung kepada Rabb manusia. Raja manusia. Sembahan manusia, dari kejahatan (bisikan) syaitan yang biasa bersembunyi, yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari jin dan manusia.” (QS. An Naas: 1-6).

5. Bacaan Dzikir Petang

أَمْسَيْنَا وَأَمْسَى الْمُلْكُ للهِ، وَالْحَمْدُ للهِ، لَا إِلَهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ، وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرٌ، رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهَا، وَأَعُوذُبِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِي هَذِهِ اللَّيْلَةِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهَا، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوذُبِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْ

Arab-Latin:

Amsaynaa wa amsal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir.

Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzihil lailah wa khoiro maa ba’dahaa, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzihil lailah wa syarri maa ba’dahaa.

Robbi a’udzu bika minal kasali wa suu-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya:

Kami telah memasuki waktu petang dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah.

Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu.

Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di malam ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan malam ini dan kejahatan sesudahnya.

Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di kubur”

6. Doa Penutup Dzikir Petang

استغفر الله ،استغفر الله استغفر الله
اللهم انت السلام و منك السلام تباركت يا ذا الجلال و الاكرام

لااله الا الله وحده لا شريك له. له الملك وله الحمد وهو علي كل شيءٍ قدير. اللهم لامانع لما اعطيت ولا معطي لما منعت ولا ينفع ذ الجد منك الجد
.

لا اله الله وحده لا شريك له ، وله الحمد وهو علي كل شيءٍ قدير، لا حول ولا قوة الا بالله ، لااله الا الله ولا نعبد الا اياه ، له النعمة وله الفضل وله الثناء الحسني، لااله الا الله مخلصين له الدين ولو كره الكافرون لا آله إلا الله وحده لا شريك له ، له الملك وله الحمد يحيي ويميت وهو علي كل شيءٍ قدير

Arab-Latin:

Astaghfirullah, Astaghfirullah, Astaghfirullah, Allahuma anta salam wa minka salam tabaroqta Yaa Dzal jalali wal ikram.

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir. Allahuma laa maania lima a’thoita wa laa mu’thii limaaa mana’ta wa laaa yanfa’u dzal jaddi minkal jaddu.

Laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lahu, lahul mulku wa lahul hamdu wahuwa ala kulli syaiin qodir. Laa haula wa laa quwwata illa billah.

Laa illaha illallah wa laa na’budu illa iyyahu. Lahu na’matu wa lahul fadhlu wa lhu tsanaaul husna. Laaa ilaaha illallah mukhlishina lahuddin walau karihal kaafiruuna.

Artinya:

Aku memohon ampun kepada Allah (3X), Ya Allah, Engkau Maha Sejahtera, dan dari-Mulah kesejahteraan, Maha Suci Engkau wahai Rabb pemilik keagungan dan kemuliaan.

Tidak ada illah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Ya Allah tidak ada yang dapat mencegah apa yang Engkau beri, dan tidak ada yang dapat memberi apa yang engkau cegah. Tidak berguna kekayaan dan kemuliaan itu bagi pemiliknya untuk menebus dari siksa-Mu.

Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kepunyaan-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu. Tidak ada daya dan kekuatan kecuali (dengan pertolongan) Allah.

Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah. Kami tidak beribadah kecuali kepada-Nya. Baginya nikmat, anugerah, dan pujian yang baik.

Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah, dengan memurnikan ibadah hanya kepada-Nya, meskipun orang-orang kafir membencinya.

Tidak ada Ilah yang berhak diibadahi dengan benar melainkan hanya Allah saja, tidak ada sekutu bagi-Nya.

Kepunyaan-Nya kerajaan dan bagi-Nya segala pujian. Dialah yang menghidupkan dan yang mematikan. Dan Dialah Yang Maha Kuasa atas segala sesuatu.

Manfaat Dzikir Petang

Dzikir petang memiliki manfaat bagi yang mengamalkannya. Manfaat dzikir petang antara lain agar urusan selalu dimudahkan dan terhindar dari bahaya.

Simak manfaat mengamalkan dzikir petang berikut ini.

1. Segala Urusan Dimudahkan

Apabila kamu mengamalkan dzikir petang, niscaya segala urusanmu akan dipermudah oleh Allah SWT. Membaca dzikir petang bisa dimulai sejak matahari terbenam hingga tengah malam.

2. Terhindar dari Bahaya

Mengamalkan dzikir petang juga akan membuatmu terhindar dari segala marabahaya yang datang. Apabila kamu mengamalkan dzikir petang, kamu akan terlindungi dari bahaya malam.

3. Mendapatkan Ketenangan Hati

Dzikir menjadi salah satu cara yang bisa kamu lakukan untuk mendapatkan ketenangan hati. Membaca dzikir petang akan menjadi pengobat hatimu ketika sedang stress dengan kesibukan dan sebagainya.

Demikianlah dzikir petang yang bisa kamu amalkan setiap harinya. Semoga bermanfaat ya, detikers!

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Awal Tahun Hijriah Arab Beserta Artinya, Dibaca Kapan?


Jakarta

Membaca doa awal tahun Muharram termasuk doa akhir tahunnya adalah amalan yang bisa dilakukan saat memasuki pergantian Tahun Baru Islam. Bacaan doa ini bisa mulai diamalkan dari waktu Ashar hingga waktu Magrib.

Ustaz Abdullah Faqih Ahmad Abdul Wahid dalam buku Kalender Ibadah Sepanjang Tahun, mengatakan doa awal tahun dan akhir tahun berisikan harapan agar dijauhi dari godaan atau tipu daya setan serta diampuni dosa yang lalu. Bacaan doa ini dapat diiringi dengan bacaan dzikir.

Doa Awal Tahun Hijriah Arab, Latin dan Artinya

Masih merujuk sumber sebelumnya, doa awal tahun diamalkan sebanyak 3 kali. Bacaan doanya dianjurkan dibaca setelah salat Magrib. Berikut bacaannya:


اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Allâhumma antal abadiyyul qadîmul awwal. Wa ‘alâ fadhlikal ‘azhîmi wa karîmi jûdikal mu’awwal. Hâdzâ ‘âmun jadîdun qad aqbal. As’alukal ‘ishmata fîhi minas syaithâni wa auliyâ’ih, wal ‘auna ‘alâ hâdzihin nafsil ammârati bis sû’I, wal isytighâla bimâ yuqarribunî ilaika zulfâ, yâ dzal jalâli wal ikrâm.

Artinya: “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

Doa awal tahun baru ini termaktub dalam Jami’ Al Kabir karya Imam As-Suyuthi yang disadur Majelis Ulama Indonesia (MUI). Ada penambahan sholawat atas Rasulullah SAW di awal kalimat doa oleh Utsman bin Yahya.

Doa Akhir Tahun Hijriah Arab, Latin dan Artinya

Adapun doa akhir tahun dianjurkan dibaca setelah salat Ashar atau sebelum memasuki waktu salat Magrib. Doa ini dapat dibaca sebelum doa awal tahun. Berikut bacaan doa lengkapnya:

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Allahumma ma ‘amiltu min ‘amalin fi hadzihis sanati ma nahaitani ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fîha ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘ala ‘uqubati, wa da’autani ilattaubati min ba’di jara’ati ‘ala ma’shiyatik. Fa inni astaghfiruka, faghfirli wa ma ‘amiltu fiha mimma tardha, wa wa’attani ‘alaihits tsawaba, fa’as’aluka an tataqabbala minni wa la taqtha’ raja’i minka ya karim.

Artinya: “Ya Allah, segala perbuatan yang telah aku lakukan pada tahun ini yang Engkau larang dan aku belum bertobat darinya, sementara Engkau masih bersabar terhadapku dengan karunia-Mu padahal Engkau berkuasa untuk menghukumku, dan Engkau mengajakku untuk bertaubat setelah aku berani berbuat maksiat kepada-Mu, maka aku memohon ampunan-Mu, ampunilah aku. Dan segala perbuatan yang aku lakukan tahun ini yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala atasnya, aku memohon kepada-Mu untuk menerimanya dariku. Janganlah Engkau memutuskan harapanku kepada-Mu, wahai Yang Maha Mulia.”

Kapan Membaca Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun?

Merujuk sumber sebelumnya, bacaan doa ini dapat mulai diamalkan setelah Ashar hingga waktu sesudah Magrib pada akhir tanggal 29 atau 30 Dzulhijjah.

Sementara itu, 1 Muharram 1446 H atau Tahun Baru Islam akan bertepatan dengan Minggu, 7 Juli 2024. Keputusan ini juga merujuk pada hasil hisab Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) yang menyebut hilal dimungkinkan dapat terlihat pada Sabtu, 6 Juli 2024 saat matahari terbenam.

Ditambah lagi, pemerintah Indonesia sudah menetapkan hari libur nasional untuk Tahun Baru Islam pada Minggu, 7 Juli 2024. Hal ini tertuang dalam SKB 3 Menteri No 236/2024,1/2024, dan 2/2024 yang mengatur perubahan SKB Libur Nasional dan Cuti Bersama 2024.

Untuk itu, doa awal tahun dan akhir tahun bisa mulai diamalkan pada malam sebelumnya yakni, Sabtu, 6 Juli 2024 malam.

Hukum Membaca Doa Awal Tahun dan Akhir Tahun

Menurut buku Koreksi Doa dan Zikir antara yang Sunnah dan Bid’ah oleh Bakr bin Abdullah Abu Zaid, pada dasarnya tidak ditemukan dalil dalam syariat penganjuran bacaan doa awal tahun maupun akhir tahun Hijriah. Bacaan doa yang tersebar bukan berasal dari Rasulullah SAW.

Sebaliknya, doa-doa tersebut menurut Muhammad Sholikhin dalam buku Di Balik 7 Hari Besar Islam bersumber dari karangan ulama. Menurutnya, hal itu dimungkinkan sebagai upaya para ulama untuk menghilangkan adat dan tradisi musyrik setiap tahun baru sehingga dibuatlah perkara yang dibungkus dengan ibadah.

Meski demikian, hal itu bukan berarti doa awal tahun dan akhir tahun dilarang pengamalannya. Doa apa pun boleh diamalkan selama untuk kebaikan dan tidak mengandung kemusyrikan.

Hanya saja yang perlu diingat, Muhammad Sholikhin mengatakan pengamalan doa perlu dilandasi bahwa doa tersebut berasal dari ijazah ulama bukan berasal dari hadits nabi.

5 Amalan yang Bisa Dilakukan di Bulan Muharram

1. Berpuasa

Pada bulan Muharram, ada sejumlah puasa sunnah yang bisa diamalkan muslim di antaranya puasa Tasua, puasa Asyura, puasa 11 Muharram, puasa Ayyamul Bidh, hingga puasa Senin Kamis. Berikut jadwalnya:

  • Puasa Tasua (9 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 15 Juli 2024
  • Puasa Asyura (10 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 16 Juli 2024
  • Puasa 11 Muharram bertepatan dengan 17 Juli 2024
  • Puasa Ayyamul Bidh (13, 14, 15 Muharram 1446 H) bertepatan dengan 19, 20, dan 21 Juli 2024
  • Puasa Senin Kamis bertepatan dengan 8, 11, 15, 18, 22, 25, dan 29 Juli 2024, kemudian disambung sisa Muharram yang jatuh pada Agustus, tanggal 1 dan 5.

2. Berdzikir

Bulan Muharram juga dapat diisi dengan mengingat Allah SWT. Dzikir yang dilakukan bisa berupa takbir, tahlil, tasbih, dan istighfar.

Muslim diperintahkan berdzikir pada setiap waktu dan keadaan kecuali kondisi terlarang. Hal ini dijelaskan dalam surah An Nisa ayat 103,

فَإِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلَوَةَ فَاذْكُرُوا اللَّهَ قِيَما وَقُعُودًا وَعَلَى جُنُوبِكُمْ فَإِذَا اطْمَأَنَنتُمْ فَأَقِيمُوا الصَّلَوةَ إِنَّ الصَّلَوٰةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِينَ كِتَبًا مَّوْقُوتًا

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berdzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

3. Membaca Al-Qur’an

Amalan bulan Muharram juga bisa diisi dengan memperbanyak bacaan Al-Qur’an. Rasulullah SAW bahkan dalam haditsnya menyebutkan keutamaan istimewa dari membaca Al-Qur’an, “Barangsiapa membaca satu huruf Al-Qur’an, memperoleh satu keutamaan, setiap keutamaan dikalikan menjadi sepuluh keutamaan. Aku tidak mengatakan Alif Laam Mim satu huruf, tapi Alif satu huruf, Laam satu huruf, dan Mim satu huruf.” (HR Tirmidzi)

4. Mengerjakan Salat Sunnah

Salat sunnah di luar waktu terlarang juga bisa menjadi amalan pengisi bulan Muharram. Referensi salat sunnah yang bisa dikerjakan pada bulan ini di antaranya salat rawatib (qobliyah dan ba’diyah), Duha, hajat, Tahajud, tobat, hingga Witir.

5. Bertobat

Rasulullah SAW menganjurkan muslim memperbanyak tobat pada bulan Muharram. Tobat bisa dilakukan melalui sejumlah amalan saleh pada bulan ini.

“Jika engkau ingin berpuasa setelah Ramadan, maka berpuasalah pada bulan Muharram. Sesungguhnya bulan tersebut adalah bulan Allah dan pada bulan itu terdapat satu hari di mana ketika suatu kaum bertobat, Allah juga menerima tobat kaum yang lain.” (HR Tirmidzi)

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Doa dan Dzikir Pagi untuk Pembuka Pintu Rezeki



Jakarta

Doa dan dzikir menjadi amalan yang dapat dikerjakan pagi hari. Ini termasuk ibadah yang mengundang datangnya rezeki.

Rezeki bisa datang dari pintu mana saja yang dikehendaki Allah SWT. Namun, manusia tetap harus melakukan usaha dan upaya untuk menjemputnya. Usaha ini meliputi bekerja, berdoa dan tawakal.

Allah SWT memerintahkan manusia untuk berusaha mencari rezeki dengan cara-cara yang diridhai-Nya. Kemudian berdoa memohon hasil yang terbaik dan selanjutnya bertawakal yaitu menyerahkan semua hadil usaha tersebut hanya kepada Allah SWT.


Mengutip buku Amalan-amalan Pembuka Pintu Rezeki oleh Nasrudin dan Husnul Akib, dijelaskan bahwa rezeki yang banyak atau sedikit tetaplah merupakan karunia dari Allah SWT yang wajib disyukuri.

Sebagaimana termaktub dalam Al-Qur’an surah Ibrahim ayat 7,

وَإِذْ تَأَذَّنَ رَبُّكُمْ لَئِن شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ وَلَئِن كَفَرْتُمْ إِنَّ عَذَابِى لَشَدِيدٌ

Artinya: Dan (ingatlah juga), tatkala Tuhanmu memaklumkan; “Sesungguhnya jika kamu bersyukur, pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu, dan jika kamu mengingkari (nikmat-Ku), maka sesungguhnya azab-Ku sangat pedih”.

Dalam hadits dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda, “Kekayaan bukanlah banyaknya harta benda, akan tetapi kekayaan adalah kekayaan hati.” (HR Bukhari dan Muslim)

Doa dan Dzikir Pembuka Pintu Rezeki

Sebagai salah satu usaha untuk menjemput rezeki adalah dengan berdoa dan memohon kepada Allah SWT.

Rasulullah SAW mengajarkan doa pembuka rezeki, berikut bacaannya,

بِسْمِ اللهِ عَلَى نَفْسِي وَمَالِي وَدِيْنِيْ. اَللَّهُمَّ رَضِّنِيْ بِقَضَائِكَ، وَبَارِكْ لِيْ فِيْمَا قُدِّرَ لِيْ حَتَّى لَا أُحِبَّ تَعْجِيْلَ مَا أَخَّرْتَ وَلَا تَأْخِيْرَ مَا عَجَّلْتَ

Arab latin: Bismillâhi ‘ala nafsî wa mâlî wa dînî. Allâhumma radhdhinî bi qadhâ’ika, wa bârik lî fîmâ quddira lî hattâ lâ uhibba ta’jîla mâ akhkharta, wa lâ ta’khîra mâ ‘ajjalta.

Artinya: Dengan nama Allah yang menguasai diri, harta, dan agamaku. Tuhanku, kondisikan batinku agar rela menerima ketentuan-Mu. Berkatilah aku pada semua yang ditakdirkan untukku sehingga aku enggan menyegerakan apa yang Kautunda dan enggan menunda apa yang Kausegerakan.

Kemudian bisa juga dilanjutkan dengan membaca doa berikut yang termaktub dalam Al-Qur’an surat At Talaq ayat 3,

وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ وَمَن يَتَوَكَّلْ عَلَى ٱللَّهِ فَهُوَ حَسْبُهُۥٓ ۚ إِنَّ ٱللَّهَ بَٰلِغُ أَمْرِهِۦ ۚ قَدْ جَعَلَ ٱللَّهُ لِكُلِّ شَىْءٍ قَدْرًا

Artinya: Dan memberinya rezeki dari arah yang tiada disangka-sangkanya. Dan barangsiapa yang bertawakkal kepada Allah niscaya Allah akan mencukupkan (keperluan)nya. Sesungguhnya Allah melaksanakan urusan yang (dikehendaki)Nya. Sesungguhnya Allah telah mengadakan ketentuan bagi tiap-tiap sesuatu.

Dzikir Pagi Pembuka Pintu Rezeki

Selain memanjatkan doa, umat Islam juga bisa mengamalkan dzikir pagi untuk membuka pintu rezeki. Merangkum buku Koleksi Lengkap Dzikir Pagi Petang karya Ustaz Abdul Wahhab, berikut susunan dzikir pagi.

1. Ayat Kursi

اَللّٰهُ لَآ اِلٰهَ اِلَّا هُوَۚ اَلْحَيُّ الْقَيُّوْمُ ەۚ لَا تَأْخُذُهٗ سِنَةٌ وَّلَا نَوْمٌۗ لَهٗ مَا فِى السَّمٰوٰتِ وَمَا فِى الْاَرْضِۗ مَنْ ذَا الَّذِيْ يَشْفَعُ عِنْدَهٗٓ اِلَّا بِاِذْنِهٖۗ يَعْلَمُ مَا بَيْنَ اَيْدِيْهِمْ وَمَا خَلْفَهُمْۚ وَلَا يُحِيْطُوْنَ بِشَيْءٍ مِّنْ عِلْمِهٖٓ اِلَّا بِمَا شَاۤءَۚ وَسِعَ كُرْسِيُّهُ السَّمٰوٰتِ وَالْاَرْضَۚ وَلَا يَـُٔوْدُهٗ حِفْظُهُمَاۚ وَهُوَ الْعَلِيُّ الْعَظِيْمُ ٢٥٥

Allāhu lā ilāha illā huw, al-ḥayyul-qayyụm, lā ta`khużuhụ sinatuw wa lā na`ụm, lahụ mā fis-samāwāti wa mā fil-arḍ, man żallażī yasyfa’u ‘indahū illā bi`iżnih, ya’lamu mā baina aidīhim wa mā khalfahum, wa lā yuḥīṭụna bisyai`im min ‘ilmihī illā bimā syā`, wasi’a kursiyyuhus-samāwāti wal-arḍ, wa lā ya`ụduhụ ḥifẓuhumā, wa huwal-‘aliyyul-‘aẓīm

Artinya: “Allah, tidak ada tuhan selain Dia, Yang Mahahidup lagi terus-menerus mengurus (makhluk-Nya). Dia tidak dilanda oleh kantuk dan tidak (pula) oleh tidur. Milik-Nyalah apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang ada di hadapan mereka dan apa yang ada di belakang mereka. Mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun dari ilmu-Nya, kecuali apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya (ilmu dan kekuasaan-Nya) meliputi langit dan bumi. Dia tidak merasa berat memelihara keduanya. Dialah yang Mahatinggi lagi Mahaagung.”

2. Surat Al Ikhlas, Surat Al Falaq, dan Surat An Nas Masing-Masing 3 Kali

قُلْ هُوَ اللّٰهُ اَحَدٌۚ ١ اَللّٰهُ الصَّمَدُۚ ٢ لَمْ يَلِدْ وَلَمْ يُوْلَدْۙ ٣ وَلَمْ يَكُنْ لَّهٗ كُفُوًا اَحَدٌ ࣖ ٤

qul huwallāhu aḥad allāhuṣ-ṣamad lam yalid wa lam yụlad wa lam yakul lahụ kufuwan aḥad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Dialah Allah Yang Maha Esa. Allah tempat meminta segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula diperanakkan serta tidak ada sesuatu pun yang setara dengan-Nya.” (QS Al Ikhlas: 1-4)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ الْفَلَقِۙ ١ مِنْ شَرِّ مَا خَلَقَۙ ٢ وَمِنْ شَرِّ غَاسِقٍ اِذَا وَقَبَۙ ٣ وَمِنْ شَرِّ النَّفّٰثٰتِ فِى الْعُقَدِۙ ٤ وَمِنْ شَرِّ حَاسِدٍ اِذَا حَسَدَ ࣖ ٥

qul a’ụżu birabbil-falaq min syarri mā khalaq wa min syarri gāsiqin iżā waqab wa min syarrin-naffāṡāti fil-‘uqad wa min syarri ḥāsidin iżā ḥasad

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan yang (menjaga) fajar (subuh) dari kejahatan (makhluk yang) Dia ciptakan, dari kejahatan malam apabila telah gelap gulita, dari kejahatan perempuan-perempuan (penyihir) yang meniup pada buhul-buhul (talinya),dan dari kejahatan orang yang dengki apabila dia dengki.” (QS Al Falaq: 1-5)

قُلْ اَعُوْذُ بِرَبِّ النَّاسِۙ ١ مَلِكِ النَّاسِۙ ٢ اِلٰهِ النَّاسِۙ ٣ مِنْ شَرِّ الْوَسْوَاسِ ەۙ الْخَنَّاسِۖ ٤ الَّذِيْ يُوَسْوِسُ فِيْ صُدُوْرِ النَّاسِۙ ٥ مِنَ الْجِنَّةِ وَالنَّاسِ ࣖ ٦

qul a’ụżu birabbin-nās malikin-nās ilāhin-nās min syarril-waswāsil-khannās allażī yuwaswisu fī ṣudụrin-nās minal-jinnati wan-nās

Artinya: “Katakanlah (Nabi Muhammad), “Aku berlindung kepada Tuhan manusia, raja manusia, sembahan manusia dari kejahatan (setan) pembisik yang bersembunyi yang membisikkan (kejahatan) ke dalam dada manusia, dari (golongan) jin dan manusia.” (QS An Nas: 1-6)

3. Zikir

أَصْبَحْنَا وَأَصْبَحَ الْمُلْكُ لِلَّهِ، وَالْحَمْدُ لِلَّهِ، لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُ. رَبِّ أَسْأَلُكَ خَيْرَ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَخَيْرَ مَا بَعْدَهُ، وَأَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا فِيْ هَذَا الْيَوْمِ وَشَرِّ مَا بَعْدَهُ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنَ الْكَسَلِ وَسُوْءِ الْكِبَرِ، رَبِّ أَعُوْذُ بِكَ مِنْ عَذَابٍ فِي النَّارِ وَعَذَابٍ فِي الْقَبْرِ

Ash-bahnaa wa ash-bahal mulku lillah walhamdulillah, laa ilaha illallah wahdahu laa syarika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qodir. Robbi as-aluka khoiro maa fii hadzal yaum wa khoiro maa ba’dahu, wa a’udzu bika min syarri maa fii hadzal yaum wa syarri maa ba’dahu. Robbi a’udzu bika minal kasali wa su-il kibar. Robbi a’udzu bika min ‘adzabin fin naari wa ‘adzabin fil qobri.

Artinya: “Kami telah memasuki waktu pagi dan kerajaan hanya milik Allah, segala puji bagi Allah. Tidak ada ilah (yang berhak disembah) kecuali Allah semata, tiada sekutu bagi-Nya. Milik Allah kerajaan dan bagi-Nya pujian. Dia-lah Yang Mahakuasa atas segala sesuatu. Wahai Rabbku, aku mohon kepada-Mu kebaikan di hari ini dan kebaikan sesudahnya. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan hari ini dan kejahatan sesudahnya. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari kemalasan dan kejelekan di hari tua. Wahai Rabbku, aku berlindung kepada-Mu dari siksaan di neraka dan siksaan di alam kubur.”

Lanjutkan dengan bacaan dzikir berikut,

اَللَّهُمَّ بِكَ أَصْبَحْنَا، وَبِكَ أَمْسَيْنَا، وَبِكَ نَحْيَا، وَبِكَ نَمُوْتُ وَإِلَيْكَ النُّشُوْرُ

Allahumma bika ash-bahnaa wa bika amsaynaa wa bika nahyaa wa bika namuutu wa ilaikan nusyuur.

Artinya: “Ya Allah, dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu pagi, dan dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami memasuki waktu petang. Dengan rahmat dan pertolongan-Mu kami hidup dan dengan kehendak-Mu kami mati. Dan kepada-Mu kebangkitan (bagi semua makhluk).”

4. Sayyidul Istighfar

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ.

Allahumma anta robbii laa ilaha illa anta, kholaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mas-tatho’tu. A’udzu bika min syarri maa shona’tu. Abu-u laka bi ni’matika ‘alayya wa abu-u bi dzambii. Fagh-firlii fainnahu laa yagh-firudz dzunuuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada ilah yang berhak disembah kecuali Engkau, Engkaulah yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku akan setia pada perjanjianku pada-Mu (yaitu aku akan mentauhidkan-Mu) semampuku dan aku yakin akan janji-Mu (berupa surga untukku). Aku berlindung kepada-Mu dari kejelekan yang kuperbuat. Aku mengakui nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosaku. Oleh karena itu, ampunilah aku. Sesungguhnya tiada yang mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Lanjutkan dengan membaca dzikir berikut,

اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي الدُّنْيَا وَاْلآخِرَةِ، اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ الْعَفْوَ وَالْعَافِيَةَ فِي دِيْنِيْ وَدُنْيَايَ وَأَهْلِيْ وَمَالِيْ اللَّهُمَّ اسْتُرْ عَوْرَاتِى وَآمِنْ رَوْعَاتِى. اَللَّهُمَّ احْفَظْنِيْ مِنْ بَيْنِ يَدَيَّ، وَمِنْ خَلْفِيْ، وَعَنْ يَمِيْنِيْ وَعَنْ شِمَالِيْ، وَمِنْ فَوْقِيْ، وَأَعُوْذُ بِعَظَمَتِكَ أَنْ أُغْتَالَ مِنْ تَحْتِيْ

Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fid dunyaa wal aakhiroh. Allahumma innii as-alukal ‘afwa wal ‘aafiyah fii diinii wa dun-yaya wa ahlii wa maalii. Allahumas-tur ‘awrootii wa aamin row’aatii. Allahummahfazh-nii mim bayni yadayya wa min kholfii wa ‘an yamiinii wa ‘an syimaalii wa min fawqii wa a’udzu bi ‘azhomatik an ughtala min tahtii.

Artinya: “Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan di dunia dan akhirat. Ya Allah, sesungguhnya aku memohon kebajikan dan keselamatan dalam agama, dunia, keluarga dan hartaku. Ya Allah, tutupilah auratku (aib dan sesuatu yang tidak layak dilihat orang) dan tenteramkanlah aku dari rasa takut. Ya Allah, peliharalah aku dari muka, belakang, kanan, kiri dan atasku. Aku berlindung dengan kebesaran-Mu, agar aku tidak disambar dari bawahku (oleh ular atau tenggelam dalam bumi dan lain-lain yang membuat aku jatuh).” (HR Abu Dawud dan Ibnu Majah, Shahih Ibnu Majah)

5. Membaca Subhaanaallaahi wabihamdih 100 kali
سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Subhaanaallaahi wabihamdih

Artinya:”Maha Suci Allah sambil memuji-Nya”

6. Membaca Zikir

لاَ إِلَـهَ إِلاَّ اللهُ وَحْدَهُ لاَ شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرُi

Laa ilaaha illallaahu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wahuwa ‘alaa kulli syai-in qadiir

Artinya:”Tidak ada Tuhan yang berhak disembah selain Allah Yang Maha Esa, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dia-lah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

7. Membaca Zikir Berikut 3 Kali

.سُبْحَانَ اللهِ وَبِحَمْدِهِ: عَدَدَ خَلْقِهِ، وَرِضَا نَفْسِهِ، وَزِنَةَ عَرْشِهِ وَمِدَادَ كَلِمَاتِهِ

Subhanallah wa bi-hamdih, ‘adada kholqih wa ridhoo nafsih. wa zinata ‘arsyih, wa midaada kalimaatih.

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memujiNya sebanyak makhluk-Nya, sejauh kerelaan-Nya, seberat timbangan ‘Arsy-Nya dan sebanyak tinta tulisan kalimat-Nya.”

8. Membaca Zikir Berikut
اَللَّهُمَّ إِنِّيْ أَسْأَلُكَ عِلْمًا نَافِعًا، وَرِزْقًا طَيِّبًا، وَعَمَلاً مُتَقَبَّلاً

Allahumma innii as-aluka ‘ilman naafi’a, wa rizqon thoyyibaa, wa ‘amalan mutaqobbalaa.

Artinya: “Ya Allah, sungguh aku memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat (bagi diriku dan orang lain), rezeki yang halal dan amal yang diterima (di sisi-Mu dan mendapatkan ganjaran yang baik).”

9. Membaca Istighfar 100 Kali

أَسْتَغْفِرُ الله وَأَتُوْبُ إِلَيْهِ

Astaghfirullaaha waatuubu ilaiih

Artinya:”Aku meminta ampun kepada Allah dan bertaubat kepada-Nya”

Dzikir ini bisa diamalkan setiap hari setelah salat subuh atau diamalkan pagi hari sebelum berangkat menjemput rezeki.

(dvs/lus)



Sumber : www.detik.com

Dzikir dan Doa setelah Sholat Tahajud Lengkap Latin dan Artinya


Jakarta

Ibadah sholat Tahajud bisa ditutup dengan dzikir dan doa. Membaca dzikir dan doa setelah sholat Tahajud memiliki keutamaan tersendiri.

Dzikir dan doa setelah sholat Tahajud tidak hanya berfungsi untuk memohon ampunan dan berkah, tetapi juga diyakini sebagai waktu yang mustajab untuk dikabulkannya segala doa dan harapan.

Setelah melaksanakan sholat Tahajud, umat Islam dianjurkan untuk membaca doa yang sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW.


Berikut ini bacaan dzikir dan doa setelah sholat Tahajud yang dikutip dari buku Tuntunan Sholat Tahajud karya H. Sayuti.

Bacaan Doa setelah Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya

اَللهُمَّ رَبَّنَا لَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ قَيِّمُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ مَلِكُ السَّمَوَاتِ واْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ نُوْرُ السَّمَوَاتِ وَاْلاَرْضِ وَمَنْ فِيْهِنَّ. وَلَكَ الْحَمْدُ اَنْتَ الْحَقُّ وَوَعْدُكَ الْحَقُّ وَلِقَاءُكَ حَقٌّ وَقَوْلُكَ حَقٌّ وَالْجَنَّةُ حَقٌّ وَالنَّارُ حَقٌّ وَالنَّبِيُّوْنَ حَقٌّ وَمُحَمَّدٌ صَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ حَقٌّ وَالسَّاعَةُ حَقٌّ.

اَللهُمَّ لَكَ اَسْلَمْتُ وَبِكَ اَمَنْتُ وَعَلَيْكَ تَوَكَّلْتُ وَاِلَيْكَ اَنَبْتُ وَبِكَ خَاصَمْتُ وَاِلَيْكَ حَاكَمْتُ فَاغْفِرْلِيْ مَاقَدَّمْتُ وَمَا اَخَّرْتُ وَمَا اَسْرَرْتُ وَمَا اَعْلَنْتُ وَمَا اَنْتَ اَعْلَمُ بِهِ مِنِّيْ. اَنْتَ الْمُقَدِّمُ وَاَنْتَ الْمُؤَخِّرُ لاَاِلَهَ اِلاَّ اَنْتَ. وَلاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ اِلاَّ بِاللهِ

Latin: Allâhumma rabbana lakal hamdu. Anta qayyimus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta malikus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu anta nûrus samâwâti wal ardhi wa man fî hinna. Wa lakal hamdu antal haq. Wa wa’dukal haq. Wa liqâ’uka haq. Wa qauluka haq. Wal jannatu haq. Wan nâru haq. Wan nabiyyûna haq. Wa Muhammadun shallallâhu alaihi wasallama haq. Was sâ’atu haq.

Allâhumma laka aslamtu. Wa bika âmantu. Wa alaika tawakkaltu. Wa ilaika anabtu. Wa bika khâshamtu. Wa ilaika hâkamtu. Fagfirlî mâ qaddamtu, wa mâ akhkhartu, wa mâ asrartu, wa mâ a’lantu, wa mâ anta a’lamu bihi minnî. Antal muqaddimu wa antal mu’akhkhiru. Lâ ilâha illâ anta. Wa lâ haula, wa lâ quwwata illâ billâh.

Artinya: “Ya Allah, Tuhan kami, segala puji bagi-Mu, Engkau penegak langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau penguasa langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau cahaya langit, bumi, dan makhluk di dalamnya. Segala puji bagi-Mu, Engkau Maha Benar. Janji-Mu benar. Pertemuan dengan-Mu kelak itu benar. Firman-Mu benar adanya. Surga itu nyata. Neraka pun demikian. Para nabi itu benar. Demikian pula Nabi Muhammad SAW itu benar. Hari Kiamat itu benar.

Ya Tuhanku, hanya kepada-Mu aku berserah. Hanya kepada-Mu juga aku beriman. Kepada-Mu aku pasrah. Hanya kepada-Mu aku kembali. Karena-Mu aku rela bertikai. Hanya pada-Mu dasar putusanku. Karenanya ampuni dosaku yang telah lalu dan yang terkemudian, dosa yang kusembunyikan dan yang kunyatakan, dan dosa lain yang lebih Kau ketahui ketimbang aku. Engkau Yang Maha Terdahulu dan Engkau Yang Maha Terkemudian. Tiada Tuhan selain Engkau. Tiada daya upaya dan kekuatan selain pertolongan Allah.” (HR Bukhari dan Muslim)

Selesai membaca doa di atas, kemudian perbanyaklah membaca istighfar seperti berikut:

اللهُمَّ أَنتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ أَبُوءُكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوءُ لَكَ بِذَنبِي فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ

Latin: Allaahumma anta rabbi laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anaa ‘abduka wa anaa alaa ‘ahdika wa wa’dika mas- tatha’tu a’uudzubika min syarri maa shana’tu abuu-uka bini’matika ‘alayya wa abuu-u laka bidzanbii faghfirlii fa innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Ya Allah! Engkau adalah Tuhanku, tiada Tuhan yang patut disembah melainkan Engkau, Dzat yang menjadikan kami dan kami adalah hamba-Mu, dan kami pun dalam ketentuan-Mu serta janji-Mu semampu apa yang telah kami lakukan, kami berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa saja yang kami perbuat, kami mengakui kenikmatan yang telah Engkau berikan kepada kami dan kami juga mengakui dosa kami, karena itu berilah ampunan kepada kami, sebab sesungguhnya tidak ada yang bisa memberi ampunan kecuali hanya Engkau.”

Bacaan Dzikir setelah Sholat Tahajud Arab, Latin, dan Artinya

Untuk menyempurnakan sholat Tahajud, dianjurkan setelah selesai membaca doa sholat Tahajud melanjutkannya dengan membaca wirid atau dzikir sholat Tahajud.

Dzikir ini menjadi pelengkap yang memberikan ketenangan dan membawa keberkahan setelah melaksanakan sholat Tahajud. Berikut adalah dzikir setelah sholat Tahajud:

Membaca Istighfar 100 Kali

اسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ وَاتُوبُ اللَّهِ

Latin: Astaghfirullahal ‘adhiim wa atuubu ilaihi.

Artinya: “Kami memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung dan kami pun bertaubat kepada-Nya.”

Membaca Sholawat 100 Kali

اللهمَّ صَلِّ عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ

Latin: Allahumma shalli ‘ala sayyidinaa mu- hammadin wa ‘ala aali sayyidina muhammad.

Artinya: “Ya Allah, limpahkanlah kesejahteraan kepada penghulu kami Muhammad dan keluarganya.”

Bertawasul

Tawasul ditujukan kepada Rasulullah SAW beserta sahabat dan keluarga beliau, Syekh Abdul Qadir Jaelani, Syekh Ahmad Ad-Darhabi, kedua orangtua, dan kepada seluruh kaum muslimin serta muslimat.

Membaca Asmaul Husna

يَا لَطِيفُ يَا مُعَةٌ يَا حَميدُ يَا جَلِيلُ

Latinnya: Yaa lathiifu yaa muizzu yaa hamiidu yaa jaliilu.

Artinya: “Wahai Dzat yang memberi kelembutan, wahai Dzat yang memberi kemuliaan, wahai Dzat yang Maha Terpuji, wahai Dzat yang mempunyai kebesaran.”

Berdoa Sesuai Keinginan

Dengan istiqamah dalam melaksanakan dzikir dan doa setelah sholat Tahajud, diharapkan doa-doa yang dipanjatkan akan dikabulkan oleh Allah SWT, serta memberikan ketenangan hati dan keberkahan hidup.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya dan Dicintai Allah


Jakarta

Ada sebuah dzikir yang ringan di lisan tapi berat timbangannya di akhirat kelak. Berdasarkan hadits Rasulullah SAW, dzikir ini terdiri dari dua kalimat.

Dzikir ini tidak memerlukan waktu lama, namun keutamaannya mampu memberatkan timbangan amal kebaikan kita di akhirat. Tidak hanya itu, dzikir ini juga memberikan ketenangan jiwa dan keberkahan dalam kehidupan sehari-hari.

Bacaan Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Bacaan dzikir yang ringan tapi berat timbangannya terdapat dalam Shahih Bukhari dan Muslim yang disusun Muhammad Fuad Abdul Baqi dan diterjemahkan Muhammad Ahsan bin Usman. Berikut haditsnya,


حَدِيثُ أَبِي هُرَيْرَةَ عَنِ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ثَقِيلَتَانِ فِي الْمِيزَانِ حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ: سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ أخرجه البخاري في: ۸۰ كتاب الدعوات: ٦٥ باب فضل التسبيح

Artinya: “Abu Hurairah berkata: “Nabi bersabda: ‘Dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lidah, tetapi sangat berat di timbangan amal, bahkan sangat disuka oleh Allah (Ar-Rahman), yaitu: ‘Subhanallahil azhim, subhanallahi wa bihamdihi.” (Dikeluarkan oleh Bukhari pada Kitab ke-80, Kitab Do’a bab ke-65, bab keutamaan tasbih)

Dalam kitab Riyadhus Shalihin dan kitab al-Adzkar karya Imam an-Nawawi juga terdapat hadits serupa yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA bahwa Rasulullah SAW bersabda,

كَلِمَتَانِ خَفِيفَتَانِ عَلَى اللِّسَانِ ، ثَقِيلَتَانِ فِى الْمِيزَانِ ، حَبِيبَتَانِ إِلَى الرَّحْمَنِ سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Artinya: “Ada dua kalimat, yang ringan di lisan tetapi berat dalam timbangan dan dicintai oleh ar-Rahman, ‘Subhanallah wa bi hamdih (Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya)’, dan ‘Subhanallahil ‘azhim (Maha Suci Allah yang Maha Agung).” (HR Muttafaq ‘Alaih)

Bacaan dzikir yang dimaksud dalam hadits tersebut adalah sebagai berikut,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ ، سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Arab-latin: Subhanallahi wa bihamdihi, Subhanallahil azhim

Artinya: “Maha Suci Allah dan Segala puji hanya bagi-Nya, Maha Suci Allah yang Maha Agung.”

Penjelasan Hadits tentang Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Dalam kitab adz-Dzikru wa ad-Du`a` fi Dhau`il kitab wa as-Sunnah karangan Syaikh Abdurrazaq Bin Abdul Muhsin Al-Badr (edisi Indonesia terbitan Griya Ilmu), dijelaskan bahwa hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah RA ini mengandung pesan yang mendalam mengenai keutamaan dzikir, yang meskipun mudah dilakukan oleh lisan, namun memiliki nilai yang sangat besar di akhirat.

Rasulullah SAW menyebutkan bahwa dua kalimat dzikir yang sangat dicintai oleh Allah SWT Ar-Rahman adalah “Subhanallah wa bihamdihi, subhanallahil azhim”. Kalimat ini ringan diucapkan, namun berat di timbangan amal pada hari kiamat.

Menurut para ulama, dalam hadits ini terdapat hikmah kenapa Rasulullah SAW mendahulukan penyebutan dua kalimat tersebut. Salah satu alasannya adalah untuk membangkitkan rasa rindu di hati para pendengar terhadap kalimat-kalimat yang akan disebutkan. Setiap kata dalam dua kalimat ini diharapkan mampu menambah kecintaan seseorang kepada Allah SWT.

Hal lain yang perlu diperhatikan dalam hadits ini adalah penyebutan sifat Ar-Rahman ketika Rasulullah SAW menyebut bahwa kalimat tersebut sangat disukai oleh Ar-Rahman. Hal ini menunjukkan betapa besar kasih sayang Allah SWT kepada hamba-Nya.

Dengan hanya sedikit amalan, Allah SWT memberikan pahala yang sangat besar sebagai bentuk rahmat-Nya. Hal ini diperjelas oleh sabda Rasulullah SAW bahwa dua kalimat ini, meskipun ringan di lisan, namun akan sangat berat di timbangan amal.

Secara keseluruhan, hadits ini mengajarkan betapa Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang memberikan karunia yang luar biasa kepada hamba-Nya hanya dengan amalan yang sangat mudah dilakukan. Dua kalimat dzikir ini adalah contoh amalan yang kecil namun memberikan pahala yang sangat besar.

Hal ini menjadi bukti nyata bahwa kasih sayang Allah SWT jauh melebihi apa yang bisa dibayangkan oleh hamba-hamba-Nya. Bahkan, dalam hal ibadah yang sederhana sekalipun, Allah SWT memberikan ganjaran yang luar biasa. Alangkah luasnya rahmat Allah SWT dan alangkah besar karunia-Nya.

Keutamaan Membaca Dzikir yang Ringan tapi Berat Timbangannya

Berikut keutamaan lain dari membaca dzikir yang ringan tapi berat timbangannya yang dikutip dari sumber sebelumnya.

1. Dzikir Paling Dicintai oleh Allah SWT

Rasulullah SAW bersabda, “Sesungguhnya perkataan paling dicintai Allah adalah subhanallah wa bihamdihi” (HR Muslim)

Hadits ini menunjukkan betapa agungnya kalimat Subhanallah wa bihamdihi di sisi Allah SWT.

2. Menghapus Dosa Meski Sebanyak Buih di Lautan

Dalam hadits lainnya, Rasulullah SAW bersabda, “Barang siapa mengucapkan subhanallah wa bihamdihi pada satu hari sebanyak seratus kali, maka digugurkan darinya dosa-dosanya meskipun sebanyak buih di lautan.” (HR Bukhari dan Muslim)

Hadits ini menunjukkan bahwa dengan membaca Subhanallah wa bihamdihi sebanyak seratus kali sehari, Allah SWT akan menghapus dosa-dosa hamba-Nya, meskipun dosa-dosa itu sebanyak buih di lautan. Hal ini memberikan harapan besar bagi siapa saja yang rajin berdzikir, karena ampunan Allah SWT sangat luas.

3. Pahala yang Tak Tertandingi di Hari Kiamat

Rasulullah SAW juga bersabda, “Barang siapa yang mengucapkan di pagi hari dan sore hari, subhanallah wa bihamdihi, sebanyak seratus kali, maka tidak ada seorang pun datang pada Hari Kiamat membawa yang lebih utama dari apa yang dia bawa. Kecuali seseorang mengucapkan seperti yang dia ucapkan lalu menambahkan atasnya.” (HR Muslim)

Keutamaan lain dari dzikir ini adalah bahwa di hari kiamat nanti, seseorang yang rutin membaca Subhanallah wa bihamdihi setiap pagi dan sore hari 100 kali masing-masing, tidak akan ada yang dapat membawa amalan yang lebih berat timbangannya, kecuali mereka yang melakukan hal yang sama dan menambah dzikirnya.

4. Mendapatkan Seribu Kebaikan Setiap Hari

Rasulullah SAW bersabda, “Apakah salah seorang dari kalian tidak mampu mengusahakan seribu kebaikan?” Lalu beliau melanjutkan, “Bertasbih seratus kali, niscaya dituliskan untuknya seratus kebaikan, dan dihapuskan darinya seratus kesalahan.” (HR Muslim)

Dzikir ini juga memberikan keutamaan berupa seribu kebaikan yang dituliskan bagi siapa saja yang mengucapkannya seratus kali dalam sehari. Selain itu, seratus kesalahan juga akan dihapuskan darinya. Dzikir ini adalah amalan yang sangat ringan tetapi memiliki ganjaran yang luar biasa.

5. Penghapus Dosa dan Penambah Pahala

Setiap kali seseorang mengucapkan Subhanallah wa bihamdihi, pahala besar akan ditulis dan dosa-dosa kecil akan diampuni. Allah SWT memberikan kemudahan bagi hamba-hamba-Nya untuk meraih pahala yang melimpah hanya dengan dzikir ringan ini.

Wallahu ‘alam.

(kri/kri)



Sumber : www.detik.com

Kalimat Subhanallah Adalah Bacaan Tasbih yang Penuh Keutamaan


Jakarta

Subhanallah adalah bacaan tasbih yang memiliki makna sangat dalam dan penuh keutamaan dalam kehidupan umat Islam. Bacaan ini sering kita lantunkan, baik dalam dzikir harian, dzikir setelah shalat, maupun ketika kita terpesona oleh keindahan ciptaan Allah SWT.

Kalimat ini merupakan bentuk pengagungan dan penyucian Allah SWT, yang sekaligus menjadi cara kita mengakui keesaan dan kebesaran-Nya. Tidak hanya kalimat pujian, mengucapkan ‘Subhanallah’ dipercaya membawa banyak manfaat.

Dalam berbagai hadits, Rasulullah SAW juga menganjurkan umatnya untuk senantiasa memperbanyak bacaan tasbih ini sebagai bentuk ibadah yang ringan di lisan namun berat dalam timbangan amal kebaikan.


Rasulullah SAW bersabda, “Dua kalimat yang ringan diucapkan dengan lidah, tetapi sangat berat di timbangan amal, bahkan sangat disukai oleh Allah (Ar-Rahman), yaitu: ‘Subhanallahil azhim, subhanallahi wa bihamdihi.”

Ingin tahu lebih dalam mengenai makna dan keutamaan bacaan ‘Subhanallah’? Mari kita simak ulasan lengkapnya berikut ini.

Pengertian Kalimat Subhanallah

Kalimat Subhanallah adalah bacaan tasbih yang berarti “Mahasuci Allah.” Dikutip dari buku Mengenal Tuhan tulisan Bey Arifin, ucapan ini memiliki makna untuk memuliakan Allah SWT dengan cara mensucikan-Nya dari segala sifat yang tidak layak disematkan kepada-Nya.

Dengan mengucapkan “Subhanallah,” kita menegaskan bahwa Allah SWT itu Mahasuci dari segala kelemahan, kesalahan, kekejaman, dan segala sifat buruk lainnya yang mungkin disematkan pada makhluk-Nya.

Kalimat ini sekaligus menjadi bentuk penyerahan diri dan pengakuan bahwa apa pun yang terjadi di dunia, meskipun terlihat buruk atau tidak diinginkan, pada akhirnya memiliki hikmah dan manfaat tersendiri bagi manusia.

Misalnya, ketika seseorang mengalami kegagalan, hal tersebut bisa menjadi pelajaran untuk lebih berhati-hati dan rendah hati. Begitu pula saat seseorang jatuh sakit, hal itu mengingatkan agar menjaga kesehatan dan tidak berbuat sembrono.

Dengan mengucapkan Subhanallah, kita membersihkan diri dari segala prasangka buruk kepada Allah SWT dan menghindari sikap mengeluh terhadap kejadian yang tidak kita sukai. Kalimat ini mengajak kita untuk menerima segala kejadian dengan hati lapang dan memahaminya sebagai bagian dari rencana Allah SWT yang penuh hikmah.

Mengucapkannya secara sungguh-sungguh, bukan sekadar di lisan, dapat menjadi jalan untuk mendekatkan diri kepada-Nya dan menjaga hati tetap bersih.

Adapun untuk perintah bertasbih menggunakan kalimat Subhanallah merupakan anjuran yang sering kita temui dalam ajaran Islam. Salah satunya termaktub dalam surah Al-Isra ayat 44 yang berbunyi:

تُسَبِّحُ لَهُ السَّمٰوٰتُ السَّبْعُ وَالْاَرْضُ وَمَنْ فِيْهِنَّۗ وَاِنْ مِّنْ شَيْءٍ اِلَّا يُسَبِّحُ بِحَمْدِهٖ وَلٰكِنْ لَّا تَفْقَهُوْنَ تَسْبِيْحَهُمْۗ اِنَّهٗ كَانَ حَلِيْمًا غَفُوْرًا ٤٤

Artinya: “Langit yang tujuh, bumi, dan semua yang ada di dalamnya senantiasa bertasbih kepada Allah. Tidak ada sesuatu pun, kecuali senantiasa bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi kamu tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.”

Variasi Bacaan Tasbih Subhanallah

Membaca kalimat tasbih Subhanallah dapat memberikan ketenangan hati dan mendapatkan pahala yang berlipat. Berikut adalah bacaan tasbih Subhanallah dalam tulisan Arab, latin, dan terjemahannya:
سُبْحَانَ اللَّهِ

Latinnya: Subhanallah

Artinya: “Mahasuci Allah”

Selain itu, terdapat pula bacaan yang lebih lengkap dari bunyi bacaan tasbih Subhanallah yaitu,

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ سُبْحَانَ اللَّهِ الْعَظِيمِ

Latinnya: Subhanallah wa bihamdihi subhanallahil ‘azhim

Artinya : “Maha suci Allah dengan segala pujian yang pantas bagi-Nya, Maha Suci Allah, Tuhan Yang Mahaagung.”

Dengan bacaan tasbih tersebut, dzikir ini menjadi amalan yang ringan namun membawa manfaat besar bagi yang senantiasa mengamalkannya.

Hikmah Bertasbih Subhanallah

Bertasbih dengan mengucapkan Subhanallah bukan hanya ucapan rutin dalam dzikir, tetapi juga memberikan dampak yang sangat mendalam pada diri seseorang. Saat bacaan tasbih ini dihayati dan diucapkan dengan penuh kesadaran, seseorang akan mendapatkan hikmah yang sangat berharga.

Dikutip dari buku Sejuta Hikma Dibalik Bacaan Tasbih karya Ibnu Abdullah, salah satu hikmah terbesar dari bertasbih adalah munculnya sikap tawadhu’ atau kerendahan hati.

Tasbih Subhanallah mengingatkan kita bahwa Allah SWT adalah Mahasuci dan kita sebagai hamba hanyalah makhluk yang lemah dan penuh kekurangan. Dengan menyadari hal ini, hati kita terdorong untuk merendahkan diri di hadapan Allah SWT dan menghormati orang lain, tanpa merasa diri lebih unggul.

Ini adalah buah pertama dari bertasbih yaitu melahirkan sikap tawadhu’ yang tulus, di mana seseorang tidak lagi merasa lebih baik dari orang lain, baik dalam hal kedudukan, kekayaan, ataupun pengetahuan.

Waktu Mengucapkan Kalimat Subhanallah

Berdzikir dengan mengucapkan Subhanallah sebenarnya bisa dilakukan kapan saja, namun ada beberapa waktu tertentu yang sangat dianjurkan dalam ajaran Islam.

Salah satu waktu yang paling ditekankan untuk berdzikir, termasuk mengucapkan Subhanallah, adalah setelah shalat lima waktu, seperti yang diungkapkan oleh Ibnu Rajab dalam bukunya Panduan Ilmu dan Hikmah yang diterjemahkan oleh Fadhli Bahri.

Setelah setiap kali menyelesaikan shalat, disunahkan untuk memperbanyak dzikir, termasuk tasbih sebanyak seratus kali. Dzikir yang dianjurkan berupa tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil.

Selain itu, terdapat dua waktu khusus di mana bertasbih sangat dianjurkan, yaitu setelah shalat Subuh hingga matahari terbit, serta setelah shalat Ashar hingga matahari terbenam.

Kedua waktu tersebut dipandang sebagai waktu yang paling baik untuk berdzikir, karena di dalamnya terdapat ketenangan dan keutamaan dalam beribadah. Allah SWT dalam banyak ayat Al-Qur’an memerintahkan kaum Muslimin untuk memperbanyak dzikir kepada-Nya pada waktu-waktu tersebut. Salah satunya dalam surah Al-Ahzab ayat 42 dan surah Ali Imran ayat 41:

وَّسَبِّحُوْهُ بُكْرَةً وَّاَصِيْلًا

Artinya: “dan bertasbihlah kepada-Nya pada waktu pagi dan petang.” (QS. Al-Ahzab:42)

قَالَ رَبِّ اجْعَلْ لِّيْٓ اٰيَةً ۗ قَالَ اٰيَتُكَ اَلَّا تُكَلِّمَ النَّاسَ ثَلٰثَةَ اَيَّامٍ اِلَّا رَمْزًا ۗ وَاذْكُرْ رَّبَّكَ كَثِيْرًا وَّسَبِّحْ بِالْعَشِيِّ وَالْاِبْكَارِ ࣖ

Artinya: “Dia (Zakaria) berkata, “Wahai Tuhanku, berilah aku suatu tanda (kehamilan istriku).” Allah berfirman, “Tandanya bagimu adalah engkau tidak (dapat) berbicara dengan manusia selama tiga hari, kecuali dengan isyarat. Sebutlah (nama) Tuhanmu sebanyak-banyaknya dan bertasbihlah pada waktu petang dan pagi hari.” (QS. Ali Imran: 41)

Keutamaan Membaca Kalimat Subhanallah

Bacaan tasbih Subhanallah merupakan amalan yang memiliki banyak keutamaan bagi setiap Muslim yang melafalkannya.

Berikut adalah beberapa keutamaan yang bisa didapatkan dengan membaca Subhanallah secara rutin, sebagaimana dikutip dalam buku Kamus Praktis Muslim dari A Sampai Z yang disusun oleh Abdullah bin Ahmad Al-‘Allaf Al-Ghamidi:

  1. Menghapus dosa sebanyak buih di samudra
  2. Mendapatkan seribu pahala dalam satu hari
  3. Dosa terhapus seperti daun yang jatuh dari pohon
  4. Setiap kalimat mendatangkan dua puluh pahala kebaikan
  5. Satu kalimat dapat menumbuhkan pohon di surga

Macam-macam Dzikir Lainnya

Selain dzikir tasbih Subhanallah, terdapat beberapa dzikir lain yang juga memiliki keutamaan besar dan dianjurkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut adalah beberapa jenis dzikir lainnya yang tidak kalah penting untuk diamalkan:

1. Dzikir Tahmid

الْحَمْدُ للهِ
Latinnya: Alhamdulillah
Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

2. Dzikir Takbir

اللَّهُ أَكْبَرُ
Latinnya: Allahu Akbar
Artinya: “Allah Maha Besar.”

3. Dzikir Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ
Latinnya: Laa ilaaha illallah
Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah.”

4. Dzikir Istighfar

أَسْتَغْفِرُ الله
Latinnya: Astaghfirullah
Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah.”

5. Dzikir Hauqolah

لاَ حَوْلَ وَلاَ قُوَّةَ إِلاَّ بِاللَّ
Latinnya: La Haula wa la Quwwata Illa Billah
Artinya: “Tiada daya dan upaya kecuali dari Allah.”

Demikian penjelasan mengenai kalimat subhanallah yang merupakan salah satu bacaan tasbih yang memiliki sejumlah keutamaan, beserta penjelasan tentang bacaan dzikir lainnya. Mari kita mengamalkannya dalam kehidupan sehari-hari.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari, Yuk Amalkan Setiap Hari!


Jakarta

Dzikir merupakan amalan mulia yang sangat dicintai Allah SWT. Seorang muslim diperintahkan untuk senantiasa berdzikir kepada Allah SWT sebagai ungkapan rasa syukur atas nikmat dan karunia-Nya. Perintah untuk berdzikir tercantum dalam surah Al-Ahzab ayat 41,

يٰٓاَيُّهَا الَّذِيْنَ اٰمَنُوا اذْكُرُوا اللّٰهَ ذِكْرًا كَثِيْرًاۙ ۝٤١

Arab Latin: yâ ayyuhalladzîna âmanudzkurullâha dzikrang katsîrâ


Artinya: “Wahai orang-orang yang beriman, ingatlah Allah dengan zikir sebanyak-banyaknya”

Mengutip buku Dzikir: Cahaya Kehidupan karya Ibnu Qayyim al-Jauziyah, pahala dzikir sama dengan orang yang membebaskan seorang budak atau berinfak dengan hartanya yang banyak, juga seperti orang yang berperang di jalan Allah SWT. Rasulullah SAW bersabda,

“Maukah kalian aku tunjukkan amal yang paling baik, paling suci di sisi Tuhan-Mu, paling tinggi tingkatannya, dan paling tinggi derajatnya? Amal itu lebih baik bagi kalian daripada menginfakkan harta benda dan emas. Juga lebih baik daripada menemui musuh, lalu kalian tebas leher mereka dengan pedang dan mereka juga menebas leher kalian dengan pedang. Para sahabat menjawab, ‘Mau, ya Rasulullah.’ Rasulullah SAW menjawab, ‘Berdzikirlah selalu kepada Allah. (HR Malik, Ahmad, at-Tirmidzi, Ibnu Majah, al-Hakim, dan ath-Thabrani)

Dzikir memiliki berbagai macam bacaan, dan hendaknya seorang muslim senantiasa selalu berdzikir kepada Allah SWT dalam setiap keadaan, baik dalam keadaan bahagia maupun saat dilanda kesulitan, baik dalam keadaan sibuk maupun dalam waktu luang. Berikut adalah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan umat Islam, baik saat setelah salat fardhu, maupun di setiap harinya.

Bacaan Dzikir Pendek Sehari-hari

Berikut ini rangkaian bacaan dzikir pendek yang dapat dibaca sehari-hari.

1. Bacaan Istighfar

اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Astaghfirullahal ‘adzim

Artinya: “Aku memohon ampun kepada Allah Yang Maha Agung”

2. Bacaan Tasbih

سُبْحَانَ اللهِ

Arab Latin: Subhanallah (Dibaca 33x)

Artinya: “Maha Suci Allah.”

3. Bacaan Tahmid

الْحَمدُ للهِ

Arab Latin: Alhamdulillah (Dibaca 33x)

Artinya: “Segala puji bagi Allah.”

4. Bacaan Takbir

اللهُ أَكْبَرُ

Arab Latin: Allahu akbar (Dibaca 33x)

Artinya: “Allah Maha Besar.”

5. Bacaan Tahlil

لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ

Arab Latin: Laa ilaaha illallah

Artinya: “Tidak ada Tuhan selain Allah.”

6. Bacaan Dzikir Tauhid

لا إِلَهَ إِلَّا اللهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلَى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيرُ

Arab Latin: Laa ilaha illallah wahdahu laa syariika lah, lahul mulku walahul hamdu wa huwa ‘ala kulli syai-in qadiir.

Artinya: “Tidak ada ilah yang berhak disembah selain Allah semata, tidak ada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya kerajaan dan segala pujian. Dialah yang berkuasa atas segala sesuatu.”

7. Bacaan Hauqalah

وَلَا حَوْلَ وَلا قُوَّةَ إِلَّا بِاللَّهِ الْعَلِيِّ الْعَظِيمِ. اَسْتَغْفِرُ اللهَ الْعَظِيمَ

Arab Latin: Wa laa hawla wa laa quwwata illaa billahi al-‘aliyyi al-‘adzim.

Artinya: “Dan, tiada daya upaya dan kekuatan kecuali dengan pertolongan Allah Yang Maha Tinggi lagi Maha Mulia.”

8. Bacaan Dzikir Penghapus Dosa

سُبْحَانَ اللَّهِ وَبِحَمْدِهِ

Arab Latin: Subhanallah wa bihamdihi

Artinya: “Maha Suci Allah, aku memuji-Nya.”

9. Bacaan Dzikir agar Terhindar dari Api Neraka

اللَّهُمَّ أَجِرْنَا مِنَ النَّارِ

Arab Latin: Allahumma ajirni minan-naar

Artinya: “Ya Allah, lindungilah aku dari api neraka.”

10. Bacaan Dzikir untuk Menghilangkan Kesulitan dan Kesedihan

لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ سُبْحَانَكَ إِنِّي كُنْتُ مِنَ الظَّالِمِينَ

Arab Latin: La ilaha illa anta subhanaka inni kuntu minadzalimin

Artinya: “Tiada Tuhan selain Engkau, Maha Suci Engkau, aku benar-benar termasuk orang-orang yang zalim”

Itulah bacaan dzikir pendek sehari-hari yang dapat diamalkan oleh umat Islam. Dzikir di atas dapat dibaca setiap saat, baik setelah salat fardhu, dalam waktu luang, pagi dan petang, maupun setiap hari.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Ini Rasanya Rutin Baca Hasbunallah Wanikmal Wakil 450 Kali Tiap Hari


Jakarta

Nabi Ibrahim AS dikisahkan membaca sebuah kalimat dzikir saat api membakar dirinya atas perintah Raja Namrud. Api tersebut lantas menjadi dingin hingga tak melukai Sang Ulul Azmi,sekaligus meningkatkan keimanan para pengikutnya.

Bacaan dzikir apa itu?

Ialah “hasbunallah wani’mal wakil”, dzikir yang pernah dibaca oleh Nabi Ibrahim AS dan Nabi Muhammad SAW, dua kekasih Allah SWT.


Muslim juga dapat membaca dzikir tersebut saat mengharapkan perlindungan dan pertolongan-Nya. Di sisi lain, mereka yang rutin mengamalkan kalimat itu juga bisa memperoleh berbagai manfaat lain. Apa saja?

Manfaat Hasbunallah Wanikmal Wakil

Mengutip buku Berlimpah Harta dengan Beragam Dzikir, Shalat, dan Puasa Khusus oleh Muhammad Arifin Rahman, keistimewaan mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil diungkap oleh Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seorang waliyullah asal Maroko. Yakni sebagai berikut:

  • Memperoleh pertolongan Allah SWT.
  • Mendapatkan kekayaan dan kecukupan saat terdesak.
  • Dicintai banyak orang.
  • Senantiasa berada dalam lindungan Allah SWT.
  • Memperoleh kemuliaan yang langgeng.
  • Dapat melumpuhkan kekuatan orang zalim.
  • Dapat memberi solusi saat mengalami kebuntuan.
  • Bisa mendamaikan perselisihan.
  • Memperbanyak pendapatan.
  • Dihormati dan dipatuhi oleh banyak orang.
  • Menjaga harta benda aman dari pencuri.

Bacaan Hasbunallah Wanikmal Wakil: Arab, Latin, Arti

Berikut tulisan hasbunallah wani’mal wakil dalam bahasa Arab beserta artinya:

1. Versi Pendek

حَسْبُنَا اللَّهُ وَنِعْمَ الْوَكِيلُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakiil.

Artinya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami dan Dialah sebaik-baiknya pelindung.”

2. Versi Panjang

حَسْبُنَا اللهُ وَنِعْمَ الْوَكِيْلُ نِعْمَ الْمَوْلَى وَنِعْمَ النَّصِيْرُ

Arab latin: Hasbunallah wani’mal wakil ni’mal maula wani’man nasir

ArtInya: “Cukuplah Allah (menjadi penolong) bagi kami, dan Dia sebaik-baiknya pelindung dan sebaik-baik penolong.”

Cara Mengamalkan Hasbunallah Wanikmal Wakil

Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili menganjurkan muslim mengamalkan dzikir hasbunallah wani’mal wakil sebanyak 450 kali setiap harinya. Menurutnya, dengan begitu Allah SWT akan mencukupi semua kebutuhan pengamalnya, dianugerahi kekayaan, melindunginya dari segala keburukan, serta selalu menolongnya.

“Barang siapa ingin dicukupi segala kebutuhannya, dilindungi dari kejelekan semua makhluk, selalu mendapat pertolongan, dan dianugerahi kekayaan, maka bacalah ‘hasbunallah wani’mal wakil’ setiap hari sebanyak 450 kali,” jelas Syekh Abu Hasan Asy-Syadzili, seperti ditulis oleh Ahmad Fathoni El-Kaysi dalam bukunya.

Muslim dapat membacanya kapan saja dalam sehari, tapi utamanya setelah sholat fardhu dan di sepertiga malam. Karena pada kedua waktu tersebut terdapat keutamaan tersendiri sebagaimana sabda Nabi SAW.

عن أَبي أمامة رضي الله عنه قَالَ : قيل لِرسولِ اللهِ صلى الله عليه وسلم: أيُّ الدُّعاءِ أَسْمَعُ ؟ قَالَ : ((جَوْفَ اللَّيْلِ الآخِرِ، وَدُبُرَ الصَّلَواتِ المَكْتُوباتِ))

Artinya: Abu Umamah RA mengatakan: Seseorang bertanya kepada Rasulullah SAW, “Apakah doa yang berpotensi dikabulkan?” Maka Rasulullah SAW menjawab, “Doa di akhir malam, dan doa setelah shalat wajib.” (HR Tirmidzi).

Selain rutin membacanya setiap hari, hendaknya muslim juga senantiasa berdoa kepada Allah SWT, beramal sholeh, dan menjauhi diri dari segala kemaksiatan.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Allahumma Antassalam Beserta Arti dan Keutamaannya


Jakarta

Dzikir merupakan salah satu cara umat muslim untuk menenangkan diri dan lebih dekat kepada Allah SWT. Ada banyak bacaan dzikir yang sering diucapkan oleh umat muslim, salah satunya adalah allahumma antassalam.

Dengan sering berdzikir, hal ini dapat membantu menenangkan hati dan pikiran dari segala keburukan. Dalam surat Hud ayat 3, Allah SWT berfirman tentang perintah dzikir kepada seluruh umatnya:

وَّاَنِ اسْتَغْفِرُوْا رَبَّكُمْ ثُمَّ تُوْبُوْٓا اِلَيْهِ يُمَتِّعْكُمْ مَّتَاعًا حَسَنًا اِلٰٓى اَجَلٍ مُّسَمًّى وَّيُؤْتِ كُلَّ ذِيْ فَضْلٍ فَضْلَهٗ ۗ وَاِنْ تَوَلَّوْا فَاِنِّيْٓ اَخَافُ عَلَيْكُمْ عَذَابَ يَوْمٍ كَبِيْرٍ ٣


Artinya: “Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu kemudian bertobatlah kepada-Nya, niscaya Dia akan memberi kesenangan yang baik kepadamu (di dunia) sampai waktu yang telah ditentukan (kematian) dan memberikan pahala-Nya (di akhirat) kepada setiap orang yang beramal saleh. Jika kamu berpaling, sesungguhnya aku takut kamu (akan) ditimpa azab pada hari yang besar (kiamat).”

Lalu, dalam surat Al-Baqarah ayat 152, Allah SWT kembali berfirman mengenai keutamaan berdzikir:

فَاذْكُرُونِي أَذْكُرْكُمْ وَاشْكُرُوا لِي وَلَا تَكْفُرُونِ

Artinya: “Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya Aku ingat (pula) kepadamu, dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu mengingkari (nikmat)-Ku.”

Bacaan allahumma antassalam merupakan salah satu dzikir yang sering dibaca setelah salat. Ingin tahu bacaan allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya? Simak dalam artikel ini.

Bacaan Allahumma Antassalam: Latin dan Artinya

Berikut bacaan dzikir allahumma antassalam lengkap dengan Latin dan artinya yang termuat dalam kitab Fiqh Sunnah karya Sayyid Sabiq:

اَللّهُمَّ اَنْتَ السَّلاَمُ وَمِنْكَ السَّلاَمُ تَبَارَكْتَ يَاذَاْلجَلاَلِ وَاْلاِكْرَامِ

Latin: Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram.

Artinya: “Ya Allah, Engkaulah Dzat yang memberi keselamatan. Dari-Mu keselamatan (bersumber). Engkau Maha Agung, wahai Dzat yang memiliki keagungan dan kemuliaan.” (HR Muslim dan lainnya)

Waktu Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Bacaan dzikir allahumma antassalam merupakan bacaan yang bersumber dari Rasulullah SAW. Bacaan tersebut disunnahkan untuk dibaca setelah salam.

Dalam suatu hadits dari Tsauban RA berkata, “Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam jika selesai salat mengucap ‘Astaghfirullah’ tiga kali, kemudian mengucap ‘Allahumma antassalam wa minkas salam tabarakta ya dzaljala li wal ikram’.” (HR Muslim)

Selain itu, dianjurkan juga membaca dzikir allahumma antassalam setelah melaksanakan salat hajat atau salat tahajud minimal 99 kali. Kemudian, diakhiri dengan doa kepada Allah SWT agar diberikan petunjuk, kemudahan, dan hati yang tenang selama menjalani kehidupan.

Dalam surat An-Nisa ayat 103, Allah SWT berfirman tentang anjuran berdzikir setelah melaksanakan salat:

فَاِذَا قَضَيْتُمُ الصَّلٰوةَ فَاذْكُرُوا اللّٰهَ قِيَامًا وَّقُعُوْدًا وَّعَلٰى جُنُوْبِكُمْ ۚ فَاِذَا اطْمَأْنَنْتُمْ فَاَقِيْمُوا الصَّلٰوةَ ۚ اِنَّ الصَّلٰوةَ كَانَتْ عَلَى الْمُؤْمِنِيْنَ كِتٰبًا مَّوْقُوْتًا ١٠٣

Artinya: “Apabila kamu telah menyelesaikan salat, berzikirlah kepada Allah (mengingat dan menyebut-Nya), baik ketika kamu berdiri, duduk, maupun berbaring. Apabila kamu telah merasa aman, laksanakanlah salat itu (dengan sempurna). Sesungguhnya salat itu merupakan kewajiban yang waktunya telah ditentukan atas orang-orang mukmin.”

Keutamaan Membaca Dzikir Allahumma Antassalam

Dalam buku Berdzikirlah! Pasti Hatimu Akan Tenang oleh Nurul Qamariyah, ada sejumlah keutamaan dari membaca dzikir allahumma antassalam, di antaranya:

  • Menuntun seseorang pada ketenangan serta kemantapan hati dalam menjalin hubungan kerja.
  • Dijauhkan dari perbuatan jahat dan maksiat.
  • Meyakini bahwa Allah SWT satu-satunya yang berhak menyandang ‘As-Salam’.

Jika kamu konsisten membaca dzikir allahumma antassalam, insya Allah akan selalu diberikan kemudahan dan kelancaran. Apabila terjadi kesulitan dalam hidup, insya Allah akan diberikan kekuatan dan mendapat jalan keluar yang baik.

Demikian pembahasan mengenai bacaan dzikir allahumma antassalam beserta Latin dan artinya. Semoga bermanfaat.

(ilf/row)



Sumber : www.detik.com

Ini Bacaan Dzikir yang Setara dengan Sedekah Ratusan Juta Rupiah!


Jakarta

Dzikir adalah ibadah yang sederhana namun penuh keutamaan. Dalam Islam, berdzikir tidak hanya menjadi sarana mendekatkan diri kepada Allah SWT, tetapi juga memiliki pahala yang luar biasa. Bahkan, ada dzikir yang pahalanya setara dengan sedekah ratusan juta rupiah!

Salah satu dzikir yang dianjurkan oleh Rasulullah SAW ini akan dibahas dalam artikel ini lebih mendalam. Dzikir apa itu? Simak berikut ini.

Dzikir dan Sholat Adalah Sedekah

Mengutip dari buku Sedekah Mahabisnis dengan Allah tulisan Amirullah Syarbini, jika Anda merasa tidak memiliki harta atau ilmu yang cukup untuk bersedekah, berdzikir adalah pilihan yang sangat mudah dilakukan kapan saja dan di mana saja.


Sebagaimana sabda Rasulullah SAW dalam HR. Bukhari, “Semua perbuatan baik adalah sedekah.” Tidak hanya itu, dalam HR. Muslim disebutkan bahwa setiap ucapan tasbih (Subhanallah), tahmid (Alhamdulillah), tahlil (Laa ilaaha illallah), dan takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah.

Bahkan, melaksanakan sholat Dhuha yang sederhana juga mencakup banyak kebaikan yang dihitung sebagai sedekah. Dalam HR. Muslim, Rasulullah SAW bersabda, “Setiap pagi pada ruas tulang kalian terdapat sedekah. Setiap ucapan tasbih (subhanallah) adalah sedekah, setiap ucapan tahmid (alhamdu lillah) adalah sedekah, setiap ucapan tahlil (laa ilaaha illallah) adalah sedekah, setiap ucapan takbir (Allahu Akbar) adalah sedekah, setiap kebaikan adalah sedekah, mencegah perkara yang munkar adalah sedekah, dan dua rekaat yang dikerjakan seseorang dalam shalat dhuha telah mencakup semuanya.” (HR. Muslim)

Bacaan Dzikir yang Setara dengan Sedekah Ratusan Juta Rupiah

Dzikir memiliki keutamaan luar biasa, bahkan beberapa bacaan dzikir dapat mendatangkan pahala besar yang setara dengan sedekah bernilai ratusan juta rupiah.

Salah satunya adalah dzikir yang diriwayatkan dari hadits Nabi Muhammad SAW dalam buku Keutamaan Membaca Al-Qur’an, Berdzikir, Berdo’a dan Bershalawat yang disusun oleh Imam Nawawi dan diterjemahkan oleh Abu Khodijah Ibnu Abdurrohim.

Dalam hadits ini, Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan membaca dua dzikir utama, yaitu “Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah…” dan “Subhaanalloohi wa bihamdih”. Rasulullah SAW bersabda,

“Barang siapa yang membaca ‘Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir’ (Tiada ilah kecuali Allah semata; tiada sekutu bagi-Nya, bagi-Nyalah segala kekuasaan dan segala pujian. Dia Maha Berkuasa atas segala sesuatu.) dalam sehari sebanyak 100 kali, dia akan mendapatkan pahala seperti memerdekakan 10 orang budak, dituliskan untuknya 100 kebaikan, dihapus 100 kesalahannya, sepanjang hari itu dia dipelihara dari gangguan setan sampai tiba sore hari, dan tak ada seorang pun yang membawa amalan yang lebih utama daripadanya, kecuali orang yang membacanya lebih banyak lagi.” Beliau juga bersabda: “Barang siapa yang membaca ‘Subhaanalloohi wa bihamdih’ dalam sehari sebanyak 100 kali, maka dosa-dosanya akan dihapus meski sebanyak buih di lautan.”

Dalam hadits yang diriwayatkan Bukhari-Muslim tersebut, Nabi Muhammad SAW menjelaskan tentang dzikir yang setara dengan sedekah ratusan juta rupiah. Berikut adalah bacaan dzikir tersebut:

لَا إِلٰهَ إِلَّا اللّٰهُ وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ، لَهُ الْمُلْكُ وَلَهُ الْحَمْدُ وَهُوَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

Arab latin: Laa ilaaha illalloohu wahdahuu laa syariika lah, lahul mulku wa lahul hamdu wa huwa ‘alaa kulli syai’in qodiir.

Artinya: “Tiada Tuhan selain Allah semata; tiada sekutu bagi-Nya. Bagi-Nya segala kekuasaan dan pujian, dan Dia Maha Kuasa atas segala sesuatu.”

Bacaan dzikir ini adalah salah satu bukti kemudahan Islam dalam membuka jalan menuju kebaikan dan pahala besar. Hanya dengan melantunkan bacaan yang pendek ini, seorang Muslim bisa mendapatkan pahala yang setara dengan sedekah dalam jumlah besar, sekaligus memperoleh perlindungan dan pengampunan.

Keutamaan Lain Membaca Dzikir Ini

Dzikir yang setara dengan sedekah ratusan juta rupiah ini memiliki banyak keutamaan yang luar biasa. Rasulullah SAW menjelaskan keutamaan-keutamaan berikut yang dapat diperoleh setiap Muslim yang melantunkan dzikir ini secara rutin:

1. Mendapatkan 100 Kebaikan

Setiap kali dzikir ini dibaca sebanyak 100 kali, Allah SWT mencatat 100 kebaikan untuk pembacanya. Amalan ini menjadi jalan mudah untuk meningkatkan timbangan amal kebaikan di akhirat.

2. Menghapuskan 100 Dosa

Keutamaan lainnya adalah Allah mengampuni 100 dosa yang telah diperbuat. Hal ini menjadi bukti kasih sayang Allah yang begitu luas bagi hamba-Nya yang senantiasa bertaubat dan berdzikir.

3. Perlindungan dari Gangguan Setan

Membaca dzikir ini dapat melindungi pembacanya dari gangguan setan sepanjang hari, hingga tiba waktu sore. Dzikir ini dapat memberikan ketenangan dan rasa aman dalam menjalani aktivitas harian.

4. Amalan yang Paling Utama

Pahala dari dzikir ini disebut sebagai yang paling utama dibandingkan amalan lainnya, kecuali seseorang melakukannya lebih banyak dzikir lain.

Keutamaan-keutamaan ini menjadikan dzikir sebagai amalan sederhana namun penuh manfaat. Tidak hanya mendapatkan pahala besar, tetapi juga membantu menjaga diri dari dosa dan gangguan, serta meningkatkan hubungan batin dengan Allah SWT.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com