Tag Archives: bacaan sayyidul istighfar

Bacaan Doa Malam Hari yang Menjamin Orang Masuk Surga


Jakarta

Ada satu doa yang apabila dibaca pada malam hari dan keesokan harinya orang itu meninggal maka dia masuk surga. Doa ini terdapat dalam riwayat shahih.

Riwayat ini dipaparkan Imam Bukhari dalam kitab Shahih Adabul Mufrad yang diterjemahkan Abu Ahsan. Diriwayatkan dari Syaddad ibnu Aus, dari Nabi SAW bersabda,

سَيِّدُ الاسْتِغْفَارِ أَنْ يَقُوْلَ : اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ، خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ، وَأَبُوْءُ لَكَ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي، فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلَّا أَنْتَ،


قَالَ : مَنْ قَالَهَا مِنَ النَّهَارِ مُوقِنًا بِهَا، فَمَاتَ مِنْ يَوْمِهِ قَبْلَ أَنْ يُمْسِيَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ، وَمَنْ قَالَهَا مِنَ اللَّيْلِ وَهُوَ مُوقِنٌ بِهَا، فَمَاتَ قَبْلَ أَنْ يُصْبِحَ فَهُوَ مِنْ أَهْلِ الْجَنَّةِ

Artinya: “Sayyidul Istighfar adalah seseorang yang mengucapkan ‘Allahumma anta rabbii laa ilaaha ilia anta, khalaqtanii wa ana abduka, wa ana ala ahdika wa wa’dika mastatha’tu, wa a’udzu min syarri maa shana tu, abuu’u laka bi ni’matika, wa abuu’u laka bi dzanbii, faghfirli, fa innahu laa yaghfirudz-dzunuba illa anta.’

Nabi berkata, ‘Barang siapa membaca doa itu pada siang hari dengan yakin, lalu dia meninggal pada hari itu sebelum waktu sore, maka dia termasuk penghuni surga. Barang siapa mengucapkan kalimat tersebut pada malam hari dengan yakin, lalu dia meninggal sebelum waktu Subuh (pagi), maka dia termasuk penghuni surga’.”

Doa tersebut dikenal dengan Sayyidul Istighfar. Bacaan Sayyidul Istighfar berisi tobat seorang hamba. Berikut artinya,

“Ya Allah, Engkau adalah Tuhanku, tidak ada Tuhan yang wajib disembah kecuali Engkau, Engkau menciptakanku dan aku adalah hamba-Mu. Aku senantiasa menepati janji-Mu selama aku mampu. Aku berlindung kepada-Mu dari perbuatan saya yang jelek, aku mengakui kepada-Mu nikmat-Mu, dan aku mengakui dosaku kepada-Mu maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengampuni dosa kecuali Engkau.”

Doa yang memiliki keutamaan menjamin pembacanya masuk surga ini shahih. Hal ini terdapat dalam Ash-Shahihah Bukhari, kitab Ad Da’awah, bab Ma Yaqulu Idza Ashbah.

Rasulullah Tobat 100 Kali Sehari

Dalam kitab tersebut, Imam Bukhari juga mengeluarkan sejumlah hadits shahih tentang tobat yang dilakukan Rasulullah SAW. Diriwayatkan dari Ibnu Umar,

إِنْ كُنَّا لَنَعُدُّ فِي الْمَجْلِسِ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ : رَبِّ اغْفِرْ لي، وَتُبْ عَلَيَّ، إِنَّكَ أَنْتَ التَّوَّابُ الرَّحِيمُ مِائَةَ مَرَّةٍ

Artinya: “Sesungguhnya kami pernah menghitung majelis untuk Nabi SAW, ‘Rabbighfirlii, watub ‘alayya, innaka antat tawwabur rahiim.’ (Ya Allah, ampunilah aku, terimalah tobatku, karena sesungguhnya Engkau Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang) seratus kali.”

Hadits tersebut juga terdapat dalam kitab Sunan. Abu Daud mengeluarkannya dalam Al Witri bab Istighfar dan At-Tirmidzi dalam Ad Da’awah.

Sa’id bin Abi Burdah turut meriwayatkan hadits serupa dari bapaknya dari kakeknya yang mengatakan, “Kami kedatangan Rasulullah ketika kami sedang duduk-duduk. Beliau langsung bersabda, ‘Aku tidak pernah bangun pagi kecuali aku beristighfar seratus kali’.” (HR Muslim, As-Suyuthi)

Dalam riwayat Aisyah RA, Rasulullah SAW membaca, “Allahummaghfirlii watub ‘alayya, innaka antat tawwaabur rahiim,” setelah salat Duha. Beliau mengucapkannya hingga 100 kali.

Wallahu a’lam.

(kri/rah)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar dan Keistimewaan Mengamalkannya


Jakarta

Bacaan sayyidul istighfar dapat diamalkan muslim untuk memohon ampun dan mendekatkan diri kepada Allah SWT. Nabi Muhammad SAW bersabda dalam sebuah hadits,

“Barangsiapa yang senantiasa beristighfar (memohon ampun), maka Allah akan melapangkan semua kesedihannya, memberi jalan keluar atas segala kesempitan dan Allah akan memberinya rezeki dari jalan yang tidak disangka.” (HR Abu Daud, Nasai, Ibnu Majah, Hakim)

Sayyidul istighfar merupakan istighfar terbaik dengan makna dan tutur kata indah. Menukil dari buku Tadabbur Doa Sehari-hari yang ditulis Jumal Ahmad, dengan membaca sayyidul istighfar maka manusia menyadari bahwa Allah Maha Pencipta.


Lantas, seperti apa bacaan sayyidul istighfar?

Bacaan Sayyidul Istighfar: Arab, Latin dan Arti

Berikut bacaan sayyidul istighfar seperti dikutip dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-orang Sibuk susunan Khairi Syekh Maulana Arabi dan tercantum pada kitab Riyadhus Shalihin karya Imam Nawawi.

أَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إِلَّا أَنْتَ خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَاسْتَطَعْتُ وَأَعُوذُ بكَ مِنْ شَرِمَا صَنَعْتُ أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَى وَأَبُوهُ لَكَ بِذَنْبي فَاغْفِرْ لِي إِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنتَ.

Arab latin: Allahumma anta rabi, laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa ana ‘abduka, wa ana ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika mastatha’tu, wa a’uudzubika min syarri maa abuu’u laka bi dzanbi faghfirlii innahu laa yaghfirudz dzunuuba illaa anta.

Artinya: “Ya Allah Engkau adalah Tuhanku, tidak ada sesembahan yang hak kecuali Engkau. Engkau yang menciptakanku sedang aku adalah hamba-Mu, dan aku di atas ikatan janji-Mu (yaitu selalu menjalankan amal ketaatan kepada-Mu) dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari segala kejahatan yang telah aku perbuat, aku mengakui-Mu atas nikmat-Mu terhadap diriku, dan aku mengakui dosaku pada-Mu, maka ampunilah aku. Sesungguhnya, tiada yang bisa mengampuni segala dosa kecuali Engkau.”

Keistimewaan Mengamalkan Sayyidul Istighfar

Keistimewaan bacaan sayyidul istighfar tercantum dalam sebuah hadits dari Bukhari. Dikatakan, muslim yang membaca sayyidul istighfar termasuk ahli surga.

Rasulullah SAW bersabda,

“Barangsiapa yang mengucapkan doa ini di waktu siang hari dengan meyakini isinya, kemudian mati pada hari itu, sebelum datang waktu sore, niscaya dia termasuk ahli surga. Dan barangsiapa yang membacanya pada waktu malam hari dengan meyakini isinya, kemudian dia mati sebelum datangnya pagi, niscaya dia termasuk ahli surga.” (HR Bukhari)

Masih dari sumber yang sama, Asy-Syekh Musthafa Ibrahim Haqqy turut menjelaskan keistimewaan membaca sayyidul istighfar, yaitu:

  • Sebagai jalan datangnya ampunan Allah SWT
  • Termasuk sikap patuh terhadap Allah SWT
  • Mengundang karunia berupa harta benda dan anak-anak
  • Sebagai jalan untuk masuk surga
  • Menambah kekuatan
  • Termasuk doa penolak bala
  • Dapat membuka jalan datangnya kesenangan yang sifatnya baik

Wallahu a’lam.

(aeb/erd)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar, Arab, Latin, Arti, dan Maknanya


Jakarta

Sayyidul istighfar merupakan salah satu bacaan istighfar yang memiliki kedudukan tertinggi, sehingga disebut sebagai induk dari segala istighfar. Membaca sayyidul istighfar ini sangat dianjurkan, dan memiliki keutamaan besar, karena julukannya yang begitu istimewa sebagai raja dari segala permohonan ampunan kepada Allah SWT.

Dalam Islam, bacaan istighfar sangat beragam, mulai dari bacaan singkat hingga bacaan panjang. Namun, dari banyaknya bacaan istighfar tersebut, sayyidul istighfar menempati posisi yang paling istimewa karena besarnya makna dan keutamaannya.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Imam Nawawi dalam kitabnya Al-Adzkar, menukil sebuah hadits dari Syaddad ibnu Aus ra., yang menceritakan bahwa Nabi SAW pernah bersabda bahwa raja istigfar (sayyidul istighfar) adalah apabila seorang hamba mengucapkan doa berikut ini.


اللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّي لَا إِلَهَ إلا أَنْتَ خَلَقْتَنِي وَأَنَا عَبْدُكَ ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ ، أَعُوذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ ، أَبُوءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ علي ، وَأَبُوءُ بِذَنْبِي، فَاغْفِرْ لِي فَإِنَّهُ لَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ.

Arab Latin: Allahumma anta rabbi la ilaha illa anta, khalaqtani wa ana abduka, wa ana ‘ala ‘ahdika wa wa’dika mastatho’tu, a’udzu bika min syarri ma sana’tu, abu’u laka bini’matika ‘alayya, wa abu’u bi dzambi, faghfir li fa’innahu la yaghfiru adzunuba illa anta.

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tiada Tuhan selain Engkau, Engkau telah menciptakan diriku dan aku adalah hamba-Mu, aku telah berada dalam ikrar dan janji-Mu dengan semampuku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan apa yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku, dan aku mengakui dosa-dosaku; maka ampunilah aku, karena sesungguhnya tiada yang dapat mengampuni dosa-dosa selain Engkau.”

Rasulullah SAW lanjut menegaskan dalam sabdanya ini bahwa barang siapa yang mengucapkan sayyidul istighfar ini di siang hari dengan penuh keyakinan, lalu ia mati pada siang hari itu juga sebelum petang hari, maka ia termasuk ahli surga. Dan barang siapa yang mengucapkannya di malam hari dengan penuh keyakinan kepadanya, lalu ia mati sebelum pagi hari, maka ia juga termasuk ahli surga.

Makna Sayyidul Istighfar

Dalam bukunya, Ternyata Kita Tak Pantas Masuk Surga, H. Ahmad Zacky El-Syafa mengutip pendapat dari Imam At-Thibi yang menyatakan bahwa doa di atas dijuluki sebagai sayyidul istighfar karena maknanya mencakup semua hal yang berkaitan dengan tobat.

Ibnu Abi Jamrah berkata, “Di dalam doa ini terdapat pengakuan uluhiyyah (tauhid) kepada Allah semata, pengakuan bahwa Dia adalah Al-Khaliq (pencipta), pengakuan perjanjian dan pengharapan janji, berlindung dari pelanggaran seorang hamba kepada dirinya, menyandarkan semua nikmat kepada pembuatnya dan menyandarkan dosa pada dirinya, antusias pada maghfirah dan pengakuan bahwa tiada satu pun yang dapat melakukan semua itu selain Allah. Keindahan susunan kata dan makna yang dirangkai oleh Rasulullah SAW dalam doa ini menjadikannya layak dijuluki sebagai sayyidul istighfar.”

Namun, seperti yang ditegaskan lagi oleh Muhammad bin Allan As-Siddiqy, agar istighfar ini benar-benar mencapai derajatnya yang tertinggi, ada tiga syarat yang harus dipenuhi, yaitu niat yang tulus dan benar (shahih), fokus dan kesungguhan hati (tawajjuh), serta adab yang baik dalam berdoa. Tanpa terpenuhinya ketiga syarat ini, bacaan tersebut belum bisa dikatakan sebagai sayyidul istighfar.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Bacaan Sayyidul Istighfar Arab, Latin, Terjemah, beserta Keutamaannya


Jakarta

Sayyidul Istighfar adalah salah satu doa yang paling istimewa, karena memiliki keutamaan besar dalam memohon ampunan Allah SWT. Bacaan ini mengandung pengakuan dosa, penyerahan diri, dan rasa syukur kepada Allah SWT.

Istilah Sayyidul Istighfar berarti penghulu istighfar. Rasulullah menganjurkan untuk mengamalkan bacaan ini, khususnya di pagi dan sore hari. Berikut bacaan dan keutamaan membaca Sayyidul Istighfar.

Bacaan Sayyidul Istighfar

Sayyidul Istighfar disebut sebagai penghulu istighfar karena di dalamnya merangkum makna taubat dan menghinakan diri di hadapan Allah SWT. Menurut buku Fiqih Doa & Dzikir Jilid 2 oleh Syaikh Abdurrazaq bin Abdul Muhsin Al-Badr, sayyidul istighfar merupakan bacaan istighfar yang paling agung dan utama.


Bacaan ini mengungguli lafadz istighfar lain dari segi keutamaan hingga tingkatannya. Mengutip kitab Riyadhus Shalihin oleh Imam An-Nawawi, berikut bacaan Sayyidul Istighfar:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Wahai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari).

Keutamaan Membaca Sayyidul Istighfar

Sayyidul istighfar memiliki keistimewaan yang luar biasa. Dalam sebuah hadits, Rasulullah SAW bersabda:

سيد الاستغفار أن تقول : اللهم أنت ربي لاإله إلا أنت ، خلقتني وأنا عبدك ، وأنا على عهدك ووعدك ما استطعت ، أعوذ بك من شر ما صنعت ، أبوء لك بنعمتك علي ، وأبوء بذنبي فاغفر لي ، فإنه لا يغفر الذنوب إلا أنت ” . قال : ” ومن قالها من النهار موقنا بها فمات من يومه قبل أن يمسي فهو من أهل الجنة ، ومن قالها من الليل وهو موقن بها فمات قبل أن يصبح فهو من أهل الجنة ” . رواه البخاري .

Artinya: “Sayyidul Istighfar adalah Allahumma Anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta. “Barangsiapa mengucapkannya (Sayyidul istighfar) di siang hari dengan meyakininya lalu dia mati pada hari itu sebelum sore hari, maka dia termasuk penghuni surga. Dan barangsiapa mengucapkannya di malam hari dengan meyakininya lalu dia mati pada malam itu sebelum pagi, maka dia termasuk penghuni surga.” (HR Bukhari).

Mengutip buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-Orang Sibuk oleh Khairi Syekh Maulana, adapun keutamaan-keutamaan lainnya, sebagaimana dikatakan oleh Asy-Syekh Musthafa Ibrahim Haqqy yaitu:

1. Sayyidul istighfar merupakan sikap patuh kepada Allah SWT

Artinya, membaca istighfar merupakan bukti bahwa seseorang selalu patuh pada perintah Allah SWT. Pembacanya akan tergolong sebagai hamba yang mendapat petunjuk dariNya.

2. Sayyidul istighfar menjadi jalan bagi datangnya ampunan

Manusia tidak luput dari dosa, sehingga penting untuk membaca istighfar sebagaimana yang dicontohkan oleh Rasulullah SAW.

3. Bacaan ini bisa menjadi jalan untuk masuk surga

Membaca istighfar adalah upaya manusia untuk meminta ampunan Allah. Sehingga bacaan istighfar bisa memangkas dosa-dosa yang kita perbuat, dengan izin Allah.

4. Bisa menjadi jalan bagi ditambahnya kekuatan lahir maupun batin

Kekuatan lahir adalah kesehatan badan, sementara kesehatan batin yaitu Allah senantiasa memberi ketenangan dalam hati.

5. Menjadi jalan bagi datangnya kesenangan yang bersifat baik

Kesenangan yang sebenanya adalah selalu bersyukur kepada Allah SWT atas nikmat yang diberikan.

6. Menjadi penolak bala

Istighfar bisa menjadi benteng dari hal-hal yang tidak diinginkan. Sehingga, jika rajin membacanya, kita akan selalu berada dalam lindungan dan pertolongan Allah SWT.

7. Menjadi jalan bagi turunnya rahmat

Rahmat Allah SWT akan terus mengalir kepada hamba yang membaca lafadz istighfar secara istiqomah. Itulah bacaan sayyidul istighfar dan keutamaan membacanya. Semoga artikel ini bermanfaat untukmu.

(row/row)



Sumber : www.detik.com

Ini Waktu Terbaik Membaca Sayyidul Istighfar dan Keutamaannya


Jakarta

Membaca sayyidul istighfar tidak hanya mendatangkan pahala yang besar, tetapi juga luasnya ampunan Allah SWT bagi umat Islam, mengingat kedudukannya sebagai raja dari segala bacaan istighfar.

Dalam buku Amalan-Amalan Ringan yang Dirindukan Surga karya Ahmad Zacky El-Syafa, diceritakan tentang seorang ulama yang meninggal dunia dan kemudian dikubur. Seseorang bermimpi bertemu dengan ulama tersebut. Dalam mimpi itu, orang-orang bertanya kepadanya, “Apakah yang telah dilakukan Allah kepadamu?” Ulama itu menjawab, “Allah SWT memberikan ampunan secara umum dan khusus.”

Setelah itu mereka bertanya lagi, “Apakah nasehat engkau kepada kami?” Ulama itu menjawab, “Aku menyarankan agar kalian hendaknya membaca sayyidul istighfar (rajanya istighfar).”


Kisah tersebut menunjukkan betapa besarnya ampunan Allah SWT dari amalan ini. Terlebih lagi, keutamaan dan manfaat sayyidul istighfar akan semakin terasa ketika dibaca pada waktu-waktu-waktu tertentu. Lantas, kapan waktu terbaik membaca sayyidul istighfar?

Bacaan Sayyidul Istighfar

Dalam kitab Al-Adzkar terjemahan Bahrun Abu Bakar, Imam Nawawi mengutip hadits riwayat Shahih Bukhari melalui Syaddad ibnu Aus RA yang ia terima dari Nabi SAW yang telah bersabda bahwa rajanya istighfar atau sayyidul istighfar adalah:

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab Latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Ya Allah, Engkau adalah Rabbku, tidak ada Tuhan selain Engkau. Engkaulah Yang menciptakan aku dan aku adalah hamba-Mu, aku berada pada ikrar dan janji- Mu menurut kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari keburukan yang kuperbuat, aku mengakui semua nikmat-Mu kepadaku dan aku mengakui dosa-dosaku, maka ampunilah daku, karena sesungguhnya tidak ada yang dapat mengam- puni dosa selain Engkau.” (HR. Bukhari)

Kapan Waktu Membaca Sayyidul Istighfar?

Waktu terbaik untuk membaca sayyidul istighfar adalah pada pagi dan sore hari, karena kedua waktu tersebut memiliki keutamaan yang besar. Imam Nawawi menjelaskan bahwa apabila seorang muslim membaca sayyidul istighfar di sore hari dan kemudian meninggal sebelum malam tiba, ia akan dijamin masuk surga dan termasuk golongan ahli surga.

Dan jika seorang muslim membaca sayyidul istighfar ini di pagi hari, kemudian meninggal pada hari itu, ia juga dijamin masuk surga dan termasuk ahli surga. Oleh karena itu, sayyidul istighfar sering disebut sebagai dzikir pagi dan petang karena keutamaan besar yang terkandung di dalamnya pada kedua waktu tersebut.

Selain itu, menurut Abdul Majid dan Isfa’udin dalam buku Tiket Ke Surga (Doa2 Mustajab) yang ditulisnya, sayyidul istighfar juga bisa dibaca setiap selesai salat fardhu. Doa ini dapat digunakan sebagai upaya agar terhindar dari perbuatan dosa.

Maka, marilah kita membaca sayyidul istighfar, baik di waktu pagi dan sore, maupun setelah salat fardhu, sebagai bentuk dzikir rutin yang penuh keberkahan.

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa di Antara Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab, Ini Bacaannya


Jakarta

Ibadah salat Jumat tidak terlepas dari khutbah. Setidaknya ada dua khutbah dalam salat Jumat, biasanya di antara khutbah pertama dan kedua dianjurkan untuk membaca doa. Lalu, seperti apa doa di antara khutbah Jumat terakhir bulan Rajab?

Menukil dari Buku Panduan Khutbah Jum’at untuk Pemula oleh Irfan Maulana, khutbah adalah seni pembicaran kepada khalayak yang di dalamnya terdapat suatu pesan. Hakikat dari khutbah yaitu wasiat untuk bertakwa kepada khalayak, baik bentuknya janji kesenangan maupun ancaman kesengsaraan. Dalam Islam, khutbah disampaikan dengan rukun yang diatur syariat.

Pelaksanaan dua khutbah Jumat sendiri merujuk pada hadits dari Abdullah bin Umar RA yang berkata:


“Nabi SAW dahulu berkhutbah dua kali dan duduk antara keduanya.” (HR Bukhari)

Jumat hari ini (24/1) adalah Jumat terakhir bulan Rajab 1446 H. Penanggalan ini merujuk pada Kalender Hijriah Indonesia 2025 yang diterbitkan Kemenag RI.

Doa di Antara Khutbah Jumat Terakhir Bulan Rajab

Waktu di antara dua khutbah Jumat termasuk momen mustajab untuk berdoa. Dijelaskan dalam buku Akidah Akhlak tulisan Harjan Syuhada dan Fida’ Abdillah, pada waktu itu muslim dianjurkan untuk berdoa karena permohonannya mudah terkabul.

Disebutkan pula dalam kitab al-Fatawi-al-Fiqhiyyah al-Kubra oleh Ibnu Hajar Al Haitami, dilansir NU Online, muslim dianjurkan untuk berdoa di antara khutbah Jumat. Sebab, doa pada waktu tersebut akan diijabah. Berikut bunyi keterangannya,

“Dan dapat diambil kesimpulan dari statemen al-Qadli Husain bahwa sunnah bagi hadirin jamaah Jumat adalah menyibukan diri dengan berdoa saat duduknya khatib di antara dua khutbah, sebab telah dinyatakan bahwa berdoa pada waktu tersebut diijabah. Saat mereka berdoa, yang lebih utama adalah dibaca dengan pelan, sebab membaca dengan keras dapat mengganggu jamaah Jumat yang lain dan karena membaca dengan suara pelan adalah cara yang lebih utama dalam berdoa kecuali terdapat kondisi baru datang yang menuntut dibaca dengan keras.”

Selain itu, Buya Yahya melalui kanal YouTube Al-Bahjah TV menyampaikan bahwa anjuran tersebut memang benar adanya. Doa yang dibaca bisa apa saja, namun para ulama menyarankan untuk membaca Sayyidul Istighfar.

“Dianjurkan di antara dua khutbah itu berdoa apa saja, karena itu saat dikabulnya doa. Namun, sebagian ulama menyarankan untuk membaca doa Sayyidul Istighfar,” katanya, dilihat detikHikmah pada Kamis (23/1/2025).

Doa Sayyidul Istighfar yang Dibaca di Antara Dua Khutbah

Berikut bacaan Sayyidul Istighfar yang dikutip dari buku Dahsyatnya Keajaiban Istighfar bagi Orang-orang Sibuk karya Syekh Maulana Arabi.

اَللَّهُمَّ أَنْتَ رَبِّيْ لاَ إِلَـهَ إِلاَّ أَنْتَ، خَلَقْتَنِيْ وَأَنَا عَبْدُكَ، وَأَنَا عَلَى عَهْدِكَ وَوَعْدِكَ مَا اسْتَطَعْتُ، أَعُوْذُ بِكَ مِنْ شَرِّ مَا صَنَعْتُ، أَبُوْءُ لَكَ بِنِعْمَتِكَ عَلَيَّ، وَأَبُوْءُ بِذَنْبِيْ فَاغْفِرْ لِيْ فَإِنَّهُ لاَ يَغْفِرُ الذُّنُوْبَ إِلاَّ أَنْتَ

Arab latin: Allahumma anta rabbii laa ilaaha illaa anta khalaqtanii wa anna ‘abduka wa anaa ‘alaa ‘ahdika wa wa’dika. Mastatha’tu a’uudzu bika min syarri maa shana’tu abuu u laka bini’ matika ‘alayya wa abuu-u bidzanbii faghfir lii fa innahu laa yagfirudz dzunuuba illa anta

Artinya: “Hai Tuhanku, Engkau Tuhanku. Tiada tuhan yang disembah selain Engkau. Engkau yang menciptakanku. Aku adalah hamba-Mu. Aku berada dalam perintah iman sesuai perjanjian-Mu sebatas kemampuanku. Aku berlindung kepada-Mu dari kejahatan yang kuperbuat. Kepada-Mu, aku mengakui segala nikmat-Mu padaku. Aku mengakui dosaku. Maka itu ampunilah dosaku. Sungguh tiada yang mengampuni dosa selain Engkau.” (HR Bukhari)

(aeb/kri)



Sumber : www.detik.com