Tag Archives: bahasa arab

Rae Lil Black Jawab Tudingan Masuk Islam untuk Cari Sensasi



Jakarta

Mantan pemeran film dewasa, Rae Lil Black, menceritakan bagaimana pertemuannya dengan agama Islam. Perempuan berusia 28 tahun itu mengaku jika dirinya tidak serta-merta memilih islam untuk dia peluk. Ia menyebut butuh beberapa saat hingga akhirnya dirinya memutuskan untuk menjadi seorang mualaf.

Sejumlah tempat ia datangi untuk meredakan hatinya yang gaduh. Mulai dari Bali, Kuala Lumpur, hingga Thailand Selatan. Seluruh lokasi itu menyuguhkan satu hal, keramahan orang-orang muslim.

Keramahan ini tercermin dari cara mereka memperlakukan dirinya. Rae merasa sangat dihargai. Bahkan hanya untuk menyentuh, orang-orang yang ditemuinya harus meminta izin terlebih dahulu. Tentu saja, ini adalah hal yang baru baginya, bagi dunianya yang jelas-jelas berbeda.


“Saya bertemu dengan banyak orang yang sangat baik, sangat menghormati, dan ramah sekali. Saya pikir, ‘Wah, saya belum pernah ketemu banyak orang Muslim seperti ini dalam hidup saya.'” Kata Rae.

Pengalaman itu dirasakan terlalu dalam oleh perempuan yang bernama asli Asakura Kaede ini. Ia berniat untuk mengetahui alasan di balik kebaikan-kebaikan mereka. Rae ingin mengenal Islam.

“Sepertinya semua ini terjadi karena suatu alasan. Ada sesuatu yang mendorong saya untuk mengenal Islam. Karena saya bertemu banyak orang baik, saya merasa harus belajar Islam supaya bisa mengerti mereka. Jadi saya mulai mempelajari Islam, untuk mengerti kenapa mereka bisa begitu baik dan penuh kasih,” lanjutnya.

Ia membeli Al-Quran terjemahan bahasa Jepang. Itulah hal pertama yang ia lakukan usai menyebut dua kalimat syahadat. Ia kemudian menjerumuskan diri ke dalam kitab barunya itu. Rae menantang dirinya sendiri, membaca setidaknya 15 hingga 20 lembar halaman per hari. Hal yang tidak ia bayangkan sebelumnya, Rae Lil Black tuntas membaca Al-Quran terjemahan bahasa Jepang.

Rasa ingin tahu tentang ilmu Islam kian tumbuh dalam dirinya. Rae ingin belajar bahasa Arab. Ia mengakui, bukan hal yang mudah, bahkan hanya untuk membacanya.
“Baca bahasa Arab itu susah banget. Saya sampai bilang, ‘Wah, baca itu susah banget’. Pengucapannya susah banget, serius deh. Apalagi aku hampir 30 tahun, kan? Semua masih baru dan aku gampang lupa,”

Sepuluh bulan hidup sebagai mualaf, ada banyak perubahan di dalam dirinya. Rae Lil Black menjadi lebih bijaksana dalam melihat hidup. Kini, ia tidak mengeluh dengan kendala belajar bahasa. Sebab menurutnya, ada jalan dari seluruh kesulitan yang dihadapinya, asal hidup taat kepada sang pencipta.

“Mengikuti Islam itu artinya taat kepada Allah dan lingkungan sekitar. Kamu menyerahkan semuanya kepada Allah. Kalau kamu benar-benar menyerahkan dirimu dan taat pada-Nya, nggak ada yang sulit. Karena itu yang kita ikuti. Jadi ya, nggak ada yang terlalu berat,” akunya.

“Tentu ada banyak tantangan setiap hari, tapi itu ujian. Saya merasa, “Oke, ini ujian.” Dan bagaimana saya menerima dan merespon ujian itu, itulah yang membentuk iman saya jadi lebih kuat. Kalau saya bisa melewati, iman saya akan makin kuat. Jadi saya malah menikmati tantangan itu,” tutur Rae.

Kini ia tak lagi dekat dengan dunianya yang lama. meski banyak jejak digital di internet, Rae tidak pernah merasa jijik dengan dirinya sendiri. Sebaliknya, ia menerima dengan ikhlas hal-hal kelam yang ia lakukan di masa lalu.

Ia ingin membuka lembaran baru di atas tumpukan kisah lamanya yang usang. Ia mengganti namanya menjadi Nuray Istiqbal, yang berarti ‘cahaya bulan di awal yang baru’. Hal ini ia terima sebagai nama seseorang yang baru memulai hidup sebagai seorang muslim.

Dengan agak tersipu, Nuray menceritakan bagaimana nama tersebut ia temukan.

“Aku mencarinya lewat ChatGPT,” kata Nuray.

Bukan sekedar nama, Nuray mengakui perangainya pun berubah usai dekat dengan ilmu agama. Berbeda dengan pribadinya sebagai Rae Lil Black, Nuray lebih sering berkomunikasi dengan ibunya.

Maka, dirinya pun menampik saat seseorang menyebut jika pilihannya untuk memeluk Islam hanya untuk mencari sensasi. Namun, dengan tegas ia mengatakan jika ada hal-hal yang tidak banyak orang ketahui. Ia menanggalkan popularitasnya sebagai bintang film dewasa.

“Banyak orang tanya saya setiap hari, bilang ini cuma bisnis, cuma cari engagement, atau cuma buat dapat perhatian. Tapi kenyataannya, saya malah kehilangan followers setiap hari. Setiap hari, ribuan orang berhenti mem-follow saya. Dari analisa saya di media sosial, saya memang kehilangan followers. Saya bahkan nggak tahu kalau Islamophobia itu sebesar ini,” katanya.

Atas banyaknya kesan negatif yang ia dapatkan dari orang lain, ada satu petikan kalimat dalam Al-Quran yang terus ia tambatkan dalam hati. Baginya, kata-kata itu berpengaruh besar dalam perjalanannya selama menyelami hidup sebagai seorang muslim.

“Ayat Al-Quran yang paling berkesan buat aku, yang paling aku suka itu yang tertulis, ‘Allah itu satu-satunya yang bisa menghakimi’.”

(vys/vys)



Sumber : www.detik.com

Pengertian, Hukum, Unsur-unsur dan Keutamaannya



Jakarta

Dakwah umumnya digunakan untuk menyebarkan ajaran Islam kepada orang lain, dan bertujuan untuk mengajak mereka memahami dan mengamalkan nilai-nilai agama. Namun, apa sebenarnya arti dakwah?

Pengertian Dakwah

Dikutip dari buku Sejarah Dakwah karya Jamaluddin secara etimologi kata dakwah berasal dari bahasa arab دَعَا يَدْعُوا دَعْوَةً (da’a yad’u da’watan) yang berarti memanggil, mengajak, menyeru, dan meminta.

Menurut istilah, pengertian dakwah ialah mengajak manusia dengan cara bijaksana menuju jalan yang benar sesuai dengan perintah Allah SWT demi kebahagiaan dunia dan akhirat.


Salah satu pengertian dakwah secara etimologi adalah menyeruh manusia kejalan keselamatan, ini sebagaimana yang tercantum dalam Al-Qur’an surah Yunus ayat 25,

وَ اللَّهُ يَدْعُوْا إِلَى دَارِ السَّلَامِ وَيَهْدِي مَنْ يَشَاءُ إِلَى صِرَاطٍ مُسْتَقِيمٍ

Arab Latin: wallâhu yad’û ilâ dâris-salâm, wa yahdî may yasyâ’u ilâ shirâthim mustaqîm

Artinya: “Allah menyeru (manusia) ke Darussalam (surga) dan menunjuki orang yang dikehendaki-Nya kepada jalan yang lurus”

Menurut buku Pengantar Studi Ilmu Dakwah karya Abu Al-Fath Al -Bayanuni, para ulama bersepakat tentang kewajiban berdakwah. Sebagaimana sabda Rasulullah SAW,

“Barangsiapa di antara kalian melihat suatu kemungkaran, maka hendaklah ia mengubahnya dengan tangannya. Apabila tidak mampu, maka dengan lisannya. Apabila tidak mampu, maka dengan hatinya. Itulah iman yang paling lemah.”

Dikutip dari buku pengantar Ilmu Retorika Dakwah karya Ahmad Hawassy, tujuan utama dan satu-satunya dakwah adalah agar umat manusia beribadah hanya kepada Allah SWT semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu pun selain-Nya, dengan meniti syariat sesuai perintah Rasulullah SAW sebagai pedoman hidup mereka.

Sebagaimana dikisahkan oleh Abu Sufyan bin Harb kepada Kaisar,

“Dia (Nabi Muhammad SAW) memerintahkan kami untuk menyembah Allah semata dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun, dan ia melarang kami menyembah apa-apa yang biasa disembah oleh nenek moyang kami….”

Unsur-unsur Dakwah

Adapun unsur-unsur dakwah yang dikutip dari sumber sebelumnya adalah sebagai berikut:

1. Dai: Juru dakwah yang berperan sebagai penyampai ajaran, pemimpin, dan penasihat yang memberikan nasihat dengan baik.

2. Maddatu Al Dakwah (Pesan Ilahi): Ajaran Islam yang diambil dari Al-Quran dan hadits, serta rumusan para ulama, yang harus disampaikan oleh dai.

3. Tariqatu Al Dakwah (Metode): Cara-cara yang digunakan dai untuk berdakwah, yang berlandaskan hikmah dan kasih sayang.

4. Wasilah (Media): Sarana yang digunakan untuk berdakwah, baik langsung (tatap muka) maupun jarak jauh (telepon, televisi, radio, dan sebagainya.)

5. Mad’u (Sasaran Dakwah): Individu atau kelompok yang menjadi target dakwah.

6. Atsar (Efek): Dampak yang ditimbulkan pada mad’u setelah menerima dakwah.

Keutamaan Berdakwah

Masih merujuk pada buku Pengantar Ilmu Retorika Dakwah, dakwah memiliki berbagai keutamaan, di antaranya adalah:

1. Dakwah Adalah Muhimmatur Rusul (Tugas Utama Para Rasul)

Para rasul adalah orang yang diutus oleh Allah SWT untuk melakukan tugas utama mereka yakni berdakwah. Keutamaan dakwah terletak pada disandarkannya kerja dakwah ini pada manusia yang paling utama dan mulia yaitu Rasulullah SAW dan saudara-saudara beliau para nabi dan rasul.

2. Dakwah adalah Ahsanul A’mal (Amal yang terbaik)

Dakwah adalah amal yang terbaik, karena dakwah memelihara amal islami dalam pribadi dan masyarakat.

Membangun potensi dan memelihara amal saleh adalah amal dakwah, sehingga dakwah merupakan aktivitas dan amal yang mempunyai peranan penting di dalam menegakkan Islam. Tanpa dakwah ini maka amal saleh tidak akan berlangsung.

3. Para Dai Akan Memperoleh Balasan Yang Besar Dan Berlipat Ganda

Sabda Rasulullah SAW kepada Ali bin Abi Thalib,

“Demi Allah, sesungguhnya Allah SWT menunjuki seseorang dengan (dakwah)mu, maka itu lebih baik bagimu dari unta merah”. (Bukhari, Muslim & Ahmad)

Hadits ini menunjukkan bahwa usaha seorang da’ï menyampaikan hidayah kepada seseorang adalah sesuatu yang amat besar nilainya di sisi Allah SWT, lebih besar dan lebih baik dari kebanggaan seseorang terhadap kendaraan merah miliknya.

4. Dakwah Dapat Menyelamatkan Manusia dari Azab Allah (An-Najatu Minal ‘Adzab)

Dakwah yang dilakukan oleh seorang dai akan membawa manfaat bagi dirinya sebelum manfaat itu dirasakan oleh orang lain yang menjadi objek dakwah. Manfaat itu antara lain adalah terlepasnya tanggung jawabnya dihadapan Allah SWT sehingga ia terhindar dari azab Allah SWT.

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com

Kedaulatan



Jakarta

Kedaulatan berasal dari bahasa Arab yaitu “daulah” yang artinya kekuasaan tertinggi, yang artinya adalah kekuasaan yang tertinggi untuk membuat UU dan melaksanakannya. Sedangkan kedaulatan rakyat berarti pemerintah mendapatkan mandatnya dari rakyat, oleh rakyat dan untuk rakyat. Dalam UU 1945 amandemen tentang Wakil Rakyat dan Presiden dipilih secara langsung, itulah yang diharapkan sebagai kedaulatan memilih di tangan rakyat.

Perlu diketahui bahwa berdasarkan data LIPI pada Pemilu 2019, sebanyak 47,4 persen responden membenarkan adanya politik uang dan 46,7 persen responden menganggap hal wajar. Sementara hasil kajian KPK terkait politik uang, sebanyak 72 persen responden pemilih menerima politik uang dan 82 persen di antaranya perempuan dengan rentang usia di atas 35 tahun.

Penulis memperkirakan pada saat pemilu legislatif dan pemilu presiden yang konon banyak pihak mengatakan pelaksanaan pemilu yang paling brutal. Artinya, politik uang merupakan unsur dominan. Oleh sebab itu, di mana letak kedaulatan rakyat?


Siapa pun yang ingin menjadi wakil rakyat maupun kepala daerah, maka bersiaplah dengan dana yang cukup besar. Maka dalam praktek kontestasi ini muncul istilah “Bandar” yang memberikan sejumlah dana untuk kemenangan wakil rakyat dan kepala daerah.

Di dalam Al-Qur’an, musyawarah menjadi indikator terpenting yang menunjukkan kualitas keimanan pada suatu masyarakat. Musyawarah juga disandingkan sejajar dengan shalat dan infak. Hal ini sebagaimana firman-Nya dalam surah asy-Syura ayat 38 yang terjemahannya, “(juga lebih baik dan lebih kekal bagi) orang-orang yang menerima (mematuhi) seruan Tuhan dan melaksanakan shalat, sedangkan urusan mereka (diputuskan) dengan musyawarah di antara mereka. Mereka menginfakkan sebagian dari rezeki yang Kami anugerahkan kepada mereka.”

Makna ayat di atas adalah: Menerangkan bahwa orang-orang yang menyambut baik panggilan Allah kepada agama-Nya seperti mengesakan dan menyucikan Dzat-Nya dari penyembahan selain Dia, mendirikan salat fardu pada waktunya dengan sempurna untuk membersihkan hati dari iktikad batil dan menjauhkan diri dari perbuatan mungkar, baik yang tampak maupun yang tidak tampak, selalu bermusyawarah untuk menentukan sikap di dalam menghadapi hal-hal yang pelik dan penting, kesemuanya akan mendapatkan kesenangan yang kekal di akhirat.

Musyawarah merupakan syarat utama untuk membangun manusia yang lebih baik dalam tindakan apa pun yang dilakukannya. Selain itu, musyawarah merupakan sebuah alat yang sangat penting untuk melipatgandakan potensi dan kemampuan yang dimiliki sebuah negara, komunitas maupun organisasi. Adapun hasil musyawarah sebagai berikut:

  1. Meningkatkan kualitas pemikiran.
  2. Meningkatkan sikap saling tolong menolong dalam masyarakat.

Sesuatu yang dipikirkan bersama melalui musyawarah tentu hasilnya lebih baik dari pemikiran seseorang. Masalah timbul ketika seorang pemimpin “merasa” bahwa pemikirannya yang paling benar, maka proses musyawarah akan menghadapi jalan buntu. Tipe pemimpin yang seperti ini banyak kita jumpai di negeri ini, mereka merasa sebagai pemimpin itu segalanya. Ingatlah apa saja yang dilakukan hendaknya dipertanggungjawabkan. Dengan bermusyawarah akan timbul rasa saling lebih mengenal di antara mereka dan muncullah sikap saling tolong menolong.

Di negeri tercinta ini makin sulit kita temukan sikap saling tolong menolong, yang ada menang-menangan. Ingatlah bahwa demokrasi saat ini belum cocok dijalankan, terbukti tujuan kedaulatan di tangan rakyat beralih kepada kedaulatan di tangan pemilik modal.

Ada satu hal yang perlu menjadi bahan pemikiran, apakah dengan sistem demokrasi saat ini masihkah sesuai dengan sila keempat “Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan?

Tolong dipikirkan dengan hati yang bening dan jawablah, apakah kita konsisten terhadap sila ke-empat ataukah kita sudah jauh meninggalkan ?

Oleh sebab itu, Lembaga Permusyaratan yang telah terbentuk hendaknya mempunyai kewenangan dalam memecahkan masalah kenegaraan melalui musyawarah. Lembaga ini tidak boleh berhenti bermusyawarah sampai masalah yang mereka bahas menemukan jalan keluarnya. Kadangkala dalam musyawarah konsensus tidak dapat dicapai. Adapun jalan tengahnya adalah, pendapat yang diambil merupakan pendapat yang paling banyak mendapat dukungan dari peserta musyawarah. Rasulullah SAW telah menetapkan bahwa pendapat mayoritas setara dengan hukum yang dicapai lewat konsensus.

Di dalam Islam yang utama dalam memecahkan persoalan adalah melalui musyawarah, kemudian jika tidak ketemu kesepakatan maka dipilihlah pendapat yang didukung mayoritas bukan cara voting satu-satunya. Untuk itulah penulis berpendapat kembalilah kepada konstitusi yang dapat menjadikan negeri yang berdaulat, bukan negeri yang “dijajah” sekelompok pemodal. Kami rindu dengan sila ke-empat. Wujudkanlah sila ke-lima yaitu keadilan sosial bagi seluruh rakyat negeri ini. Dalam hal ini diperlukan sikap penguasa untuk bertindak adil khususnya dalam pengelolaan kekayaan negara. Sikap adil ini akan timbul jika berketuhanan, tanpa itu rasanya agak sulit untuk bisa adil.

Ya Allah, berilah cahaya-Mu agar para pemimpin kami selalu mengingat-Mu dan beribadah dengan benar. Bersikap adil dan melayani, meluruskan agar negeri ini benar-benar berdaulat.

Aunur Rofiq

Ketua DPP PPP periode 2020-2025
Artikel ini merupakan kiriman pembaca detikcom. Seluruh isi artikel menjadi tanggung jawab penulis. (Terima kasih – Redaksi)

(inf/inf)



Sumber : www.detik.com

Doa Sujud Terakhir dalam Salat, Boleh dengan Bahasa Indonesia?


Jakarta

Saat sujud terakhir, seorang muslim dianjurkan untuk memperbanyak berdoa dan memohon kepada Allah SWT. Namun, bolehkah berdoa saat sujud terakhir dengan bahasa Indonesia?

Rasulullah SAW dan Allah SWT telah memerintahkan muslimin untuk memperbanyak berdoa dalam kehidupan sehari-hari terutama di waktu-waktu mustajab.

Salah satu waktu atau kondisi yang mustajab dalam memanjatkan doa kepada Allah SWT adalah ketika sujud dalam salat. Sujud yang utama adalah sujud yang terakhir. Hal ini juga termasuk salah satu sunah dalam sujud.


Dikutip dari buku Fiqh Shalat Terlengkap oleh Abu Abbas Zain Musthofa Al-Basuruwani, umat Islam disunahkan untuk memperbanyak doa memohon kebaikan dunia dan akhirat saat sujud dalam salat.

Dalam sujud ini Rasulullah SAW sudah mengajarkan banyak sekali doa-doa ma’tsur yang bisa diamalkan. Namun, jika tidak hafal bolehkah berdoa saat sujud terakhir dengan bahasa Indonesia?

Bolehkah Berdoa saat Sujud Terakhir dengan Bahasa Indonesia?

Tidak semua orang di dunia ini bisa berbahasa Arab. Tentu untuk berdoa dalam sujud terakhir dalam bahasa Arab menjadi hal yang sulit bagi sebagian orang, terutama orang Indonesia. Lalu, bolehkah berdoa saat sujud terakhir dengan bahasa Indonesia?

Masih melansir sumber sebelumnya, ada dua pendapat di kalangan ulama mengenai doa ma’tsur dalam sujud terakhir salat.

Imam Abu Hanifah dan Imam Ahmad berpendapat, berdoa dengan bahasa selain Arab, termasuk doa yang bukan ma’tsur (yang diajarkan Rasulullah SAW) hukumnya haram.

Pendapat ini menyebutkan bahwa muslim tidak boleh mengarang doanya sendiri (tidak ma’tsur) untuk meminta sesuatu kepada Allah SWT. Jika dirinya tetap mengarangnya dengan bahasa selain Arab maka salatnya menjadi tidak sah atau batal.

Terlebih lagi dijelaskan dalam buku Terjemah Fiqhul Islam wa Adillathuhu Juz 2 karya Wahbah Az-Zuhaili bahwa berdoa dalam salat dengan doa yang menyerupai ucapan bias tidak diperbolehkan. Misalnya, seseorang berdoa, “Ya Allah, berilah aku ini, berilah aku itu” atau “Ya Allah, nikahkanlah aku dengan si fulanah.” Doa seperti ini hukumnya disebut makruh tahrim dan dapat membatalkan salat.

Ulama-ulama yang berpendapat demikian mendasarkan hukum ini berdasarkan hadits riwayat Muslim yaitu, “Salat itu tidak sah jika di dalamnya terdapat ucapan manusia, karena salat itu tasbih, takbir, dan bacaan Al-Qur’an.”

Sementara itu, pendapat lainnya disebutkan oleh sebagian ulama lain di luar ulama-ulama mazhab Hanafiyah, membolehkan orang salat untuk berdoa sesuai keinginannya. Hal ini didasarkan pada hadits riwayat Ibnu Mas’ud yang berbunyi, “Kemudian pilihlah doa yang diinginkan dan memohonlah dengan doa tersebut.”

Riwayat lain menyebutkan, “Kemudian berdoalah sesuai keinginan hati.” Atau riwayat lain yang berbunyi, “Setelah itu pilihlah doa yang dikehendakinya.”

Oleh sebab itu ulama lain seperti ulama mazhab Syafi’iyyah, Abu Yusuf, dan Muhammad berpendapat, berdoa di dalam salat boleh menggunakan bahasa selain bahasa Arab,termasuk dalam sujud terakhir.

Ketentuan ini ditujukan terutama untuk orang yang tidak mampu berbahasa Arab. Mereka boleh berdoa menggunakan bahasa yang ia bisa.

Sementara itu, untuk orang yang bisa berbahasa Arab, lebih baik ia tidak menggunakan bahasa selain Arab. Hal ini lebih shahih hukumnya karena tidak ada uzur baginya.

Doa Ma’tsur saat Sujud Terakhir dari Rasulullah SAW

Rasulullah SAW sudah mencontohkan beberapa doa yang bisa dibaca pada saat sujud terakhir. Doa ini dikenal dengan sebutan doa yang ma’tsur. Berikut contohnya.

1. Doa Sujud Terakhir Versi Pertama

رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةٌ وَفِي الْآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ

Artinya: Ya Allah, berilah kami kebaikan dalam kehidupan di dunia dan kebaikan di akhirat dan lindungilah kami dari siksaan api neraka.

2. Doa Sujud Terakhir Versi Kedua

اللَّهُمَّ إِنِّي ظَلَمْتُ نَفْسِي ظُلْمًا كَثِيرًا وَلَا يَغْفِرُ الذُّنُوبَ إِلَّا أَنْتَ فَاغْفِرْ لِي مَغْفِرَةً مِنْ عِنْدِكَ وَارْحَمْنِي إِنَّكَ أَنْتَ الْغَفُورُ الرَّحِيمُ

Artinya: Ya Allah sesungguhnya aku telah banyak berbuat aniaya kepada diriku. Tidak ada yang dapat mengampuni dosa selain Engkau. Oleh karena itu berikanlah ampunan kepadaku, dan sayangilah, sesungguhnya Engkau Maha Pengampun dan Penyayang.

3. Doa Sujud Terakhir Versi Ketiga

اللَّهُمَّ إِنِّي أَعُوذُ بِكَ مِنْ عَذَابِ جَهَنَّمَ وَمِنْ عَذَابِ الْقَبْرِ وَ مِنْ فِتْنَةِ الْمَحْيَا وَالْمَمَاتِ وَمِنْ فِتْنَةِ الْمَسِيحِ الدَّجَّالِ

Artinya: “Ya Allah sesungguhnya aku berlindung kepada-Mu dari siksa neraka Jahanam, siksa kubur. Aku berlindung dari fitnah hidup, dan mati serta dari kejahatan Dajjal.”

(rah/rah)



Sumber : www.detik.com

Doa Nurbuat Arab, Latin dan Artinya Lengkap


Jakarta

Usaha saja tidak cukup tanpa disertai doa. Salah satu doa yang dikenal dapat memenuhi hajat adalah doa nurbuat.

Doa nurbuat memiliki banyak manfaat baik di dunia maupun di akhirat. Doa ini mengandung harapan yang dipanjatkan kepada Allah SWT oleh muslim yang mengamalkannya. Untuk mengetahui lebih jelas mengenai manfaat dari doa nurbuat, simak penjelasan berikut ini.

Apa Itu Doa Nurbuat?

Dilansir dari buku berjudul Malaikat Pun Mengamini: Kumpulan Doa Penggapai Rida Ilahi karya Hamdan Hamedan, doa yang sering disebut sebagai doa nurbuat ini memiliki makna “cahaya kenabian”.


Doa Nurbuat sangat baik untuk diamalkan dan dibaca kapan saja, karena memiliki makna yang baik untuk menjauhkan kita dari kesesatan dan memberikan perlindungan dari Allah SWT.

Doa nurbuat berasal dari bahasa Arab yakni, nurun nubuwwah. Doa ini bersumber dari riwayat Imam Abul Qaim Ali Ibn Asakir dalam Tarikh Dimasyq.

Doa Nurbuat Arab, Latin dan Artinya

Dikutip dari buku Panduan Lengkap Shalat Wajib dan Sunnah oleh KH. Ustadz Sholechul Azis, berikut ini adalah bacaan doa nurbuat lengkap dengan tulisan Arab, latin, dan artinya.

اَللّٰهُمَّ ذِى السُّلْطَانِ الْعَظِيْمِ وَذِى الْمَنِّ الْقَدِيْمِ وَذِي الْوَجْهِ الْكَرِيْمِ وَوَلِيِّ الْكَلِمَاتِ التَّامَّاتِ وَالدَّعَوَاتِ الْمُسْتَجَابَةِ عَاقِلِ الْحَسَنِ وَالْحُسَيْنِ مِنْ اَنْفُسِ الْحَقِّ عَيْنِ الْقُدْرَةِ وَالنَّاظِرِيْنَ وَعَيْنِ الْجِنِّ الْاِنْسِ وَالشَّيَاطِيْنِ

وَاِنْ يَّكَادُ الَّذِيْنَ كَفَرُوْا لَيُزْ لِقُوْنَكَ بِاَبْصَارِهِمْ لَمَّا سَمِعُوا الذِّكْرَ وَيَقُوْلُوْنَ اِنَّهُ لَمَجْنُوْنٌ وَمَاهُوَ اِلاَّذِكْرٌ لِّلْعَالَمِيْنَ وَمُسْتَجَابُ اْلقُرْاٰنِ الْعَظِيْمِ وَوَرِثَ سُلَيْمَانُ دَاوُدَ عَلَيْهِمَا السَّلَامُ الْوَدُوْدُ ذُوالْعَرْشِ الْمَجِيْدِ

طَوِّلْ عُمْرِيْ وَصَحِّحْ جَسَدِيْ وَاقْضِ حَاجَتِيْ وَاَكْثِرْ اَمْوَالِيْ وَاَوْلَادِيْ وَحَبِّبْنِيْ لِلنَّاسِ اَجْمَعِيْنَ وَتَبَاعَدِ الْعَدَاوَةَ كُلَّهَا مِنْ بَنِيْ اٰدَمَ عَلَيْهِ السَّلَامُ مَنْ كَانَ حَيًّا وَّيَحِقَّ الْقَوْلُ عَلَى الْكَافِرِيْنَ اِنَّكَ عَلٰى كُلِّ شَيْءٍ قَدِيْرٌ

سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ وَسَلَامٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلّٰهِ رَبِّ الْعَالَمِيْ

Allaahumma dzis-sultaanil ‘adziimi wadzil-mannil qadiimi wadzil-wajhil-kariimi wawaliyyil-kalimaatit taammati wadda’awaatil mustajaabaati ‘aaqilil hasani wal-husaini minanfusil haqqi ‘ainil qudrati wan-naaziriina wa ‘ainil jinni wal insi wasy-syayaatiin.

Wa iy yakaadulladziina kafaruu layuzliquunaka bi absaarihim lammaa samii’udz-dzikra wayaquuluuna innahuu lamajnuunuw wamaa huwa illaa dzikrul lil-‘aalamiin, wamustajaabil-qur’aanil-‘aziim, wawaritsa sulaimaanu daawuuda ‘alaihimassalaam, al-wuduudu dzul ‘arsyil-majiid.

Tawwil ‘umrii wa shahhih jasadii waqdii haajatii wa aktsir amwaalii wa aulaadii wahabbibnii linnaasi ajma ‘iina watabaa ‘adil ‘adaawata kullahaa mim banii aadama ‘alaihissalaamu mang kaana hayyaw wayahiqqal-qaulu ‘alal kaafiriina innaka ‘alaa kulli syai’in qadiir.

Subhaana rabbika rabbil-‘izzati ‘ammaa yasifuuna wasalaamun ‘alal-mursaliina walhamdu lillaahi rabbil-‘aalamiin.

Artinya: “Ya Allah yang Maha Kuat, yang memiliki anugerah, yang merupakan zat yang Maha Mulia, yang menguasai banyak kalimat sempurna dan doa yang mustajab, penjamin Al Hasan dan Al Husain dari jiwa yang hak, pandangan yang penuh kuasa, serta orang-orang yang melihat dari pandangan para jin, manusia dan juga setan.

Sesungguhnya orang yang kafir itu adalah orang yang menjerumuskan kamu dengan pandangan dari mereka, ketika mendengar Alquran dan mereka pun berkata; sesungguhnya Muhammad adalah orang yang gila. Al Quran hanyalah peringatan untuk setiap umat. Wahai Dia yang memperkenankan melalui Al Quran yang sangat agung. Sulaiman dan juga Daud dan Dia yang Maha Pengasih,sebagai Pemilik Arasy yang Mulia.

Maka panjangkanlah umurku, sehatkanlah tubuhku, tunaikanlah segala yang kuperlukan, dan perbanyakanlah harta dan anakku, jandikanlah aku orang yang terhindar dari segala permusuhan dari anak-anak adam yang masih hidup. Pastikan ketetapan atau azab untuk orang-orang yang kafir karena sesungguhnya Engkau adalah yang Maha Kuasa akan segala sesuatu.

Maha suci Tuhanmu, yaitu Maha yang memiliki kebesaran, dari apapun yang (mereka) gambarkan yaitu orang-orang kafir dan melimpahlah kesejahteraan pada para Rasul, segala puji Bagi Allah pemilik Alam Semesta.”

Keutamaan Doa Nurbuat

Setiap doa memiliki keutamaan dan keistimewaan tersendiri. Begitu pula dengan doa nurbuat yang memiliki keistimewaan jika kita amalkan dengan sungguh-sungguh.

Berikut adalah beberapa keistimewaan doa nurbuat yang diuraikan dalam buku Tanya Jawab Islam: Piss KTB oleh Pustaka Ilmu Suni Salafiyah – KTB.

1. Dapat mengabulkan segala hajat jika dibaca secara rutin setelah selesai sholat fardhu

2. Dosa akan terampuni jika doa ini dibaca saat matahari terbenam

3. Menjaga rumah dari segala gangguan gaib seperti sihir, santet, gangguan jin dan lain sebagainya

4. Menjauhkan dari perbuatan maksiat dan kekufuran

5. Mendapat kesejahteraan dalam dunia dan akhirat

6. Dapat menghindarkan manusia dari segala perbuatan jahat dan munkar

7. Selalu diberikan kesehatan, kemudahan dan keselamatan dari Allah SWT

8. Dapat dimudahkan segala jalannya

(hnh/rah)



Sumber : www.detik.com

Arti Ungkapan Alhamdulillah Ala Kulli Hal, Tulisan Arab dan Waktu Membacanya


Jakarta

Sering kali kita menghadapi situasi yang tidak sesuai harapan. Di saat seperti ini, penting untuk mengingat ungkapan Alhamdulillahi ‘ala kulli hal. Apa sebenarnya maksud dari kalimat tersebut?

Alhamdulillahi ‘ala kulli hal adalah ungkapan syukur yang menunjukkan kepasrahan dan keridhaan seorang hamba terhadap segala ketetapan Allah.

Tulisan Arab Alhamdulillah Ala Kulli Hal dan Artinya

الْحَمْدُ لِلَّهِ عَلَى كُلِّ حَالٍ


Arab latin: Alhamdulillahi ‘ala kulli hal

Artinya: Segala puji bagi Allah atas setiap keadaan.

Berdasarkan buku Jangan Hancur karena Keadaan (Dunia Takkan Berhenti Berputar hanya karena Kamu Tidak Baik-Baik Saja) karya Fitri Handayani menjelaskan bahwa ungkapan Alhamdulillah ala kulli hal adalah ucapan yang diajarkan untuk diucapkan ketika kita menghadapi hal-hal yang tidak sesuai dengan keinginan kita.

Meskipun situasi tersebut sulit atau tidak sesuai harapan, kita harus tetap bersyukur dan menerima takdir Allah dengan ikhlas.

Sebagaimana hadits yang diriwayatkan dari Abu Hurairah, Rasulullah SAW bersabda:

“Orang yang selalu bersyukur atas nikmat yang diberikan oleh Allah SWT sama dengan orang yang berpuasa.” (HR Ibnu Majah)

Hadits ini menunjukkan betapa besar keutamaan sikap syukur dalam Islam. Rasulullah SAW menggambarkan orang yang senantiasa bersyukur atas nikmat Allah memiliki derajat yang sama dengan orang yang berpuasa.

Hal ini menegaskan bahwa bersyukur bukan hanya sekadar ucapan, tetapi juga bentuk ibadah yang memiliki nilai tinggi di sisi Allah.

Waktu Terbaik Mengucapkan Alhamdulillah Ala Kulli Hal

Setiap hari, barangkali ada di antara kita yang sering mengalami hal-hal yang tidak sesuai dengan harapan. Terkadang, rencana yang kita buat malah tidak berjalan seperti yang diinginkan.

Namun, kita bisa belajar dari setiap kejadian dan percaya bahwa ada kebaikan di baliknya. Ketika lelah atau kecewa datang, kita harus tetap bersyukur dan mengingat bahwa segala yang terjadi adalah bagian dari rencana Allah.

Inilah saat yang tepat untuk mengucapkan “Alhamdulillah Ala Kulli Hal,” karena kita yakin bahwa semua yang terjadi adalah yang terbaik dari-Nya.

Perbedaannya dengan Alhamdulillah Bini’matihi Tatimmush Shalihaat

Dari Aisyah RA, kebiasaan Rasulullah SAW ketika menyaksikan hal-hal yang beliau sukai adalah mengucapkan, “Bi ni’matihi tatimmus shalihat.” Sedangkan jika beliau menyaksikan hal-hal yang tidak menyenangkan, beliau mengucapkan, “Alhamdulillah ‘ala kulli hal” (HR Ibnu Majah), yang dikutip dari buku Ingatlah Allah, Allah akan Mengingatmu susunan D.A. Akhyar.

Kedua kalimat ini menunjukkan sikap syukur Rasulullah SAW terhadap segala keadaan. “Bi ni’matihi tatimmus shalihat” digunakan untuk mengungkapkan rasa syukur atas nikmat dan kebaikan, sementara “Alhamdulillah ‘ala kulli hal” digunakan untuk tetap bersyukur meskipun dalam kondisi yang tidak menyenangkan.

Ucapan-ucapan ini mengajarkan kita untuk senantiasa mengingat Allah dan bersyukur, baik dalam keadaan yang menyenangkan maupun yang penuh ujian.

(inf/kri)



Sumber : www.detik.com