Tag Archives: ban

Bukti Alex Rins Masih Kompetitif


Mandalika

Meski finis kesepuluh di Mandalika, Alex Rins sangat gembira. Pebalap Yamaha pabrikan itu telah membungkam keraguan setelah tampil kompetitif.

Pebalap berusia 29 tahun itu menjalani akhir pekan MotoGP Mandalika 2025 yang impresif. Rins start keempat, posisi mula terbaiknya dalam tiga tahun.

Mantan pebalap Suzuki itu sempat merangsek ke posisi kedua, lalu bersaing untuk podium. Sayangnya, ban belakang tunggangan Rins mengalami keausan parah sehingga dia harus rela menyudahi balapan di posisi ke-10.


Kendati demikian, hasil di MotoGP Mandalika 2025 itu merupakan yang terbaik yang dicapai Alex Rins sejak P10 di Sachsenring. Hanya 10 besar kedua Rins di sepanjang musim ini.

“Aku sangat senang, bukan karena balapannya tapi karena akhir pekannya karenna ini sedikit mengingatkanku pada masa lalu — dengan Suzuki, bersenang-senang. Akubalapan dengan cukup bagus, aku menjaga posisiku, aku menyalip. Kami melakoni sebuah akhir pekan yang hebat,” kata dia di Crash.

“Aku toh tidak pernah berhenti percaya pada diriku sendiri. Memang ada beberapa orang di sekitarku yang berhenti percaya kepadaku. Mempertanyakan ini-itu, tapi tidak pernah berhenti percaya bahwa aku bisa melakukannya,” ungkap Rins melanjutkan.

“Sudah pasti ini cuma satu akhir pekan, tapi sekarang kita pergi ke Australia. Kita lihat saja apa yang terjadi di sana. Aku akan berusaha memberikan yang terbaik.”

“Memang sangat sulit ketika orang-orang tidak lagi mempercayai Anda, dan Anda bertarung dan Anda mendesak. Ini cukup memuaskan. Tapi seperti yang kukatakan tadi, ini cuma satu akhir pekan, kita lihat saja bagaimana kelanjutannya,” lugas Alex Rins.

(rin/yna)



Sumber : sport.detik.com

Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Dibaca Kapan? Ini Ketentuan Waktunya


Jakarta

Doa akhir tahun dan awal tahun berisi permohonan agar Allah SWT melimpahkan nikmat dan karunianya di tahun yang akan datang. Amalan ini dapat diamalkan muslim pada pergantian tahun baru Islam yaitu hijriah.

Muharram menjadi bulan paling awal pada kalender hijriah. Dikutip dari buku Ensiklopedia Hadits Ibadah Puasa, Zakat, dan Haji yang ditulis Syamsul Rijal Hamid, Muharram termasuk salah satu dari empat bulan haram (suci) selain Rajab, Dzulqa’dah, dan Dzulhijjah.

Rasulullah SAW bersabda,


“Zaman berputar seperti hari Allah menciptakan langit dan bumi. Satu tahun itu terdiri dari 12 bulan, di antaranya 4 bulan Haram, tiga bulan berurutan, Dzulqaidah, Dzulhijjah, dan Muharram. Adapun Rajab yang juga merupakan bulannya kaum Mudhr, berada di antara Jumadil Akhir dan Sya’ban.” (HR Bukhari Muslim)

Mengacu pada Kalender Hijriah terbitan Kementerian Agama (Kemenag RI), 1 Muharram 1446 H jatuh pada Minggu, 7 Juli 2024. Jelang pergantian tahun itu, ada doa akhir tahun dan awal tahun yang bisa diamalkan muslim.

Lantas, kapan waktu membaca doa-doa tersebut?

Waktu Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun Baru Islam

Melansir Majalah Aula Nahdlatul Ulama Edisi Juli 2024, setidaknya ada dua waktu mengamalkan doa akhir tahun dan awal tahun baru Islam, yaitu:

1. Sebelum Salat Maghrib

Doa akhir tahun Islam dapat dibaca sebelum salat Maghrib. Berikut bunyi doanya,

اَللّٰهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي هٰذِهِ السَّنَةِ مَا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَحَلُمْتَ فِيْها عَلَيَّ بِفَضْلِكَ بَعْدَ قُدْرَتِكَ عَلَى عُقُوْبَتِيْ وَدَعَوْتَنِيْ إِلَى التَّوْبَةِ مِنْ بَعْدِ جَرَاءَتِيْ عَلَى مَعْصِيَتِكَ فَإِنِّي اسْتَغْفَرْتُكَ فَاغْفِرْلِيْ وَمَا عَمِلْتُ فِيْهَا مِمَّا تَرْضَى وَوَعَدْتَّنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ فَأَسْئَلُكَ أَنْ تَتَقَبَّلَ مِنِّيْ وَلَا تَقْطَعْ رَجَائِيْ مِنْكَ يَا كَرِيْمُ

Arab latin: Allaahumma maa ‘amiltu min ‘amalin fii haadzihis sanati ma nahaitanii ‘anhu, wa lam atub minhu, wa hamalta fiihaa ‘alayya bi fadhlika ba’da qudratika ‘alaa ‘uquubatii wa da’autanii ilat taubati min ba’di jaraa-atii ‘alaa ma’shiyatika. Fa innii astaghfiruka, faghfirlii wa maa ‘amiltu fiihaa mimmaa tardha, wa wa’attanii ‘alaihits tsawaaba, fa-as-aluka an tataqabbala minnii wa laa taqtha’ rajaa-ii minka yaa kariim.

Artinya, “Tuhanku, aku meminta ampun atas perbuatanku di tahun ini yang termasuk Kau larang-sementara aku belum sempat bertobat, perbuatanku yang Kau maklumi karena kemurahan-Mu-sementara Kau mampu menyiksaku, dan perbuatan (dosa) yang Kau perintahkan untuk tobat-sementara aku menerjangnya yang berarti mendurhakai-Mu. Tuhanku, aku berharap Kau menerima perbuatanku yang Kau ridhai di tahun ini dan perbuatanku yang terjanjikan pahala-Mu. Janganlah kau membuatku putus asa. Wahai Tuhan Yang Maha Pemurah.”

2. Setelah Salat Maghrib

Jika doa akhir tahun dibaca sebelum salat Maghrib, maka doa awal tahun baru Islam diamalkan seusai salat Maghrib. Berikut lafaznya,

اَللّٰهُمَّ أَنْتَ الأَبَدِيُّ القَدِيمُ الأَوَّلُ وَعَلَى فَضْلِكَ العَظِيْمِ وَكَرِيْمِ جُوْدِكَ المُعَوَّلُ، وَهٰذَا عَامٌ جَدِيْدٌ قَدْ أَقْبَلَ، أَسْأَلُكَ العِصْمَةَ فِيْهِ مِنَ الشَّيْطَانِ وَأَوْلِيَائِهِ، وَالعَوْنَ عَلَى هٰذِهِ النَّفْسِ الأَمَّارَةِ بِالسُّوْءِ، وَالاِشْتِغَالَ بِمَا يُقَرِّبُنِيْ إِلَيْكَ زُلْفَى يَا ذَا الجَلَالِ وَالإِكْرَامِ

Arab latin: Allaahumma antal abadiyyul qadiimul awwal. Wa ‘alaa fadhlikal ‘azhiimi wa kariimi juudikal mu’awwal. Haadzaa ‘aamun jadiidun qad aqbal. As-alukal ‘ishmata fiihi minas syaithaani wa auliyaa-ih, wal ‘auna ‘alaa haadzihin nafsil ammaarati bis suu-i, wal isytighaala bimaa yuqarribunii ilaika zulfaa, yaa dzal jalaali wal ikraam.

Artinya, “Tuhanku, Kau yang Abadi, Qadim, dan Awal. Atas karunia-Mu yang besar dan kemurahan-Mu yang mulia, Kau menjadi pintu harapan. Tahun baru ini sudah tiba. Aku berlindung kepada-Mu dari bujukan Iblis dan para walinya di tahun ini. Aku pun mengharap pertolongan-Mu dalam mengatasi nafsu yang kerap mendorongku berlaku jahat. Kepada-Mu, aku memohon bimbingan agar aktivitas keseharian mendekatkanku pada rahmat-Mu. Wahai Tuhan Pemilik Kebesaran dan Kemuliaan.”

3. Dibaca pada Akhir Tahun

Mengutip dari buku Doa Harian Pengetuk Pintu Langit susunan H Hamdan Hamedan, doa akhir tahun versi kedua ini juga dapat diamalkan muslim. Bacaan tersebut bersumber dari kitab Kanzun Najah was Surur karya Syeh Abdul Hamid bin Muhammad Ali Kudus bin Abdil Qadir.

Kaum muslimin dianjurkan membacanya sebanyak tiga kali tanpa keterangan setelah salat Ashar atau salat Maghrib.

بِسْمِ اللهِ الرَّحْمٰنِ الرَّحِيْمِ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ اللَّهُمَّ مَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ فِي السَّنَةِ الْمَاضِيَةِ مِمَّا نَهَيْتَنِي عَنْهُ وَلَمْ أَتُبْ مِنْهُ وَلَمْ تَرْضَهُ وَنَسِيْتُهُ وَلَمْ تَنْسَهُ وَحَلُمْتَ عَيْ مَعَ التَّوْبَةِ بَعْدَ جَرَاءَتِيْ عَلَيْكَ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْتَغْفِرُكَ مِنْهُ فَاغْفِرْ لِي اللَّهُمَّ وَمَا عَمِلْتُ مِنْ عَمَلٍ تَرْضَاهُ وَوَعَدْتَنِي عَلَيْهِ الثَّوَابَ وَالْغُفْرَانَ تَقْطَعْ رَجَايْ مِنْكَ يَا كَرِيمُ يَا أَرْحَمَ الرَّاحِمِينَ. وَصَلَّى اللَّهُ تَعَالَى عَلَى سَيِّدِنَا مَعَ قَدْرَتِكَ عَلَى عُقُوبَتِي ودعوني الله مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ.

Arab latin: Bismillaahir-rahmaanir-rahiim. Wa shallallaahu ta’ala ‘alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi washahbihi wasallam. Allahumma maa ‘alimtu min ‘amalin fis-sanatil maadhiyati mimma nahaitanii `anhu wa lam atub minhu wa lam tardhahu wa nasiituhu wa lam tansahu wahalumta ‘annii ma’a qudratika ‘alaa ‘uquubatii wada’autanii ilat-taubati ba’da jaraa’atii ‘alaika. Allahumma innii astaghfiruka minhu faaghfirlii. Allahumma wa maa `amiltu min `amalin tardhaahu wa wa’adtanii `alaihits-tsawaaba wal ghufraana fataqabbalhu minnii wa laa taqtha` rajaa-ii minka yaa kariimu yaa arhamar rahimiin. Wa shallallaahu ta`aala `alaa sayyidinaa Muhammadin wa ‘alaa aalihi wa shahbihii wa sallam.

Artinya: “Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih, Maha Penyayang. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya. Ya Allah, amal yang telah aku lakukan pada tahun lalu dari sekian amal yang Engkau cegah diriku darinya, yang aku belum tobat darinya dan Engkau pun tidak meridainya, yang telah aku lupakan namun tidak Engkau lupakan, Engkau telah berbuat bijak kepadaku meskipun sebenarnya mampu untuk menghukumku, Engkau menyeru kepadaku untuk bertobat setelah kenekatanku (bermaksiat) kepada-Mu. Ya Allah sungguh aku memohon ampunan kepada-Mu dari amal itu, maka ampunilah diriku. YaAllah dan amal yang telah aku lakukan yang Engkau ridai dan Engkau janjikan pahala dan ampunan atasnya, maka terimalah amal itu dariku, dan jangan Engkau putus harapanku kepada-Mu, wahai Zat yang Maha Mulia, wahai Zat yang Maha Pengasih dari para kekasih. Semoga Allah Ta’ala melimpahkan shalawat dan keselamatan kepada Sayyidina Muhammad, keluarga dan para sahabatnya.”

Hukum Membaca Doa Akhir Tahun dan Awal Tahun

Tidak ada dalil yang menyebut secara eksplisit terkait doa akhir tahun dan awal tahun baik dalam Al-Qur’an maupun hadits Rasulullah SAW. Walau demikian, bacaan ini merujuk pada anjuran berdoa secara umum seperti diterangkan dalam surah Ghafir ayat 60,

وَقَالَ رَبُّكُمُ ادْعُوْنِيْٓ اَسْتَجِبْ لَكُمْ ۗاِنَّ الَّذِيْنَ يَسْتَكْبِرُوْنَ عَنْ عِبَادَتِيْ سَيَدْخُلُوْنَ جَهَنَّمَ دَاخِرِيْنَ ࣖ ٦٠

Artinya: “Tuhanmu berfirman, “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Aku perkenankan bagimu (apa yang kamu harapkan). Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri tidak mau beribadah kepada-Ku akan masuk (neraka) Jahanam dalam keadaan hina dina.”

Itulah ketentuan waktu membaca doa akhir tahun dan awal tahun. Jangan lupa diamalkan ya!

(aeb/lus)



Sumber : www.detik.com