Tag Archives: basmallah

Tahukah Kamu Siapa Nabi Pertama yang Menulis Bismillahirrahmanirrahim?


Jakarta

Sering kita ucapkan saat memulai aktivitas, kalimat Bismillahirrahmanirrahim adalah doa pembuka penuh makna. Basmalah, begitu kita mengenalnya, adalah pujian kepada Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang.

Lebih dari sekadar ucapan, Bismillahirrahmanirrahim adalah permohonan pertolongan dari Dzat Yang Maha Agung dan Mulia. Tapi tahukah Anda, siapa nabi pertama yang menuliskan kalimat mulia ini? Jawabannya ada dalam Al-Qur’an!


Sejarah Basmalah dalam Surat-surat Rasulullah SAW

Menukil buku Dakwah bi Al-Qalam Nabi Muhammad SAW karya Mustafirin, disebutkan bahwa setiap surat Rasulullah SAW selalu diawali dengan basmalah. Menariknya, kebiasaan ini berlaku bahkan untuk surat yang ditujukan kepada orang-orang kafir, bahkan ada yang turut menyertakan ayat-ayat Al-Qur’an. Sebuah kebiasaan mulia yang kini menjadi sunnah bagi umat Islam.

Kalimat basmalah yang kita kenal sekarang tidak langsung sempurna. Menukil Suf Kasman, Al-Sya’bi menuturkan bahwa awalnya Rasulullah SAW hanya menuliskan “Bismikallahumma” (dengan menyebut asma-Mu wahai Allah). Perubahan terjadi secara bertahap seiring turunnya surat Hud ayat 41, yang berbunyi:

۞ وَقَالَ ٱرْكَبُوا۟ فِيهَا بِسْمِ ٱللَّهِ مَجْر۪ىٰهَا وَمُرْسَىٰهَآ ۚ إِنَّ رَبِّى لَغَفُورٌ رَّحِيمٌ

Artinya: “Dan Nuh berkata: “Naiklah kamu sekalian ke dalamnya dengan menyebut nama Allah di waktu berlayar dan berlabuhnya”. Sesungguhnya Tuhanku benar-benar Maha Pengampun lagi Maha Penyayang.”

Rasulullah SAW mulai menulis “Bismillahi”.

Kemudian, setelah turun surat Al Isra ayat 110,

قُلِ ٱدْعُوا۟ ٱللَّهَ أَوِ ٱدْعُوا۟ ٱلرَّحْمَٰنَ ۖ أَيًّا مَّا تَدْعُوا۟ فَلَهُ ٱلْأَسْمَآءُ ٱلْحُسْنَىٰ ۚ وَلَا تَجْهَرْ بِصَلَاتِكَ وَلَا تُخَافِتْ بِهَا وَٱبْتَغِ بَيْنَ ذَٰلِكَ سَبِيلًا

Artinya: “Katakanlah: “Serulah Allah atau serulah Ar-Rahman. Dengan nama yang mana saja kamu seru, Dia mempunyai al asmaaul husna (nama-nama yang terbaik) dan janganlah kamu mengeraskan suaramu dalam shalatmu dan janganlah pula merendahkannya dan carilah jalan tengah di antara kedua itu.”

Rasulullah SAW mulai menulis “Bismillahirrahman” (dengan menyebut nama Allah yang Maha Pemurah).

Puncaknya, setelah turun surat an-Naml ayat 30, yang berbunyi:

إِنَّهُۥ مِن سُلَيْمَٰنَ وَإِنَّهُۥ بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ

Artinya: “Sesungguhnya surat itu, dari Sulaiman dan sesungguhnya (isi)nya: “Dengan menyebut nama Allah Yang Maha Pemurah lagi Maha Penyayang.”

Barulah kalimat “Bismillahirrahmanirrahim” sempurna dan digunakan secara konsisten.

Ibnu Katsir, dalam Kitab Tafsirnya, menjelaskan bahwa Nabi Sulaiman AS adalah sosok pertama yang menulis kalimat Bismillahirrahmanirrahim secara lengkap. Kisah ini tertuang dalam surat yang ia kirimkan kepada Ratu Balqis, penguasa negeri Saba’.

Ceritanya, Nabi Sulaiman AS mengetahui keberadaan Ratu Balqis dan kaumnya melalui burung hudhud. Setelah memastikan kebenaran informasi tersebut, Nabi Sulaiman AS memerintahkan hudhud untuk membawa surat kepadanya.

Isi surat Nabi Sulaiman AS kepada Ratu Balqis dimulai dengan “Bismillahirrahmanirrahim”, dilanjutkan dengan perintah agar mereka tidak berlaku sombong dan datang kepadanya sebagai orang-orang yang berserah diri. Burung hudhud menjatuhkan surat itu tepat di hadapan Ratu Balqis, sontak membuatnya terkejut dan diliputi kebingungan. Setelah membacanya, Ratu Balqis pun akhirnya memutuskan untuk tunduk.

Jadi, meskipun penyempurnaan lafal basmalah secara bertahap terjadi pada masa Rasulullah SAW, Nabi Sulaiman AS-lah yang tercatat dalam Al-Qur’an sebagai nabi pertama yang menuliskan kalimat Bismillahirrahmanirrahim secara lengkap.

Sejak turunnya ayat tersebut, sebagaimana dirangkum dalam buku Misteri Basmallah oleh Samsurrohman Al-Kalanji, Rasulullah SAW menjadikan “Bismillahirrahmanirrahim” sebagai pembuka setiap surat-suratnya. Kebiasaan ini kemudian menjadi sunah dan teladan yang patut kita ikuti sebagai umat Islam.

Wallahu a’lam.

(hnh/kri)



Sumber : www.detik.com

Keajaiban Bismillah yang Dibacakan Istri Membuat Suami Munafik Bertobat



Jakarta

Ada kisah keajaiban basmallah yang dibacakan oleh istri hingga membuat suami munafiknya bertobat kepada Allah SWT. Kisah tersebut mengajarkan kepada kita mengenai perilaku orang-orang beriman ketika ditimpa suatu ujian.

Islam senantiasa mengajarkan kepada muslim dan mukmin untuk mencari pasangan hidup yang baik agamanya. Seperti dalil berikut ini.

Dilansir buku Nabila, Mutiara Halalku yang ditulis Taufik Shopi menuliskan cerita mengenai seorang istri shalehah yang menikah dengan wanita munafik.


Istri shalehah tidak merasa hidup dalam tahanan, tapi merasa hidup dalam perlindungan. Ada kisah wanita shalehah yang bersuami jelek akhlaknya (munafik). Suatu hari, suaminya bermaksud jahil terhadap istrinya.

Katanya, “Saya akan berbuat sesuatu yang membuatmu malu”. Setelah itu, sang suami menyerahkan sebuah kendi dan berpesan untuk disimpan dengan baik.

Waktu berlalu, ternyata sang suami tidak pernah menanyakan kendi itu. Dia memang sengaja agar sang istri lupa akan pesan suaminya. Bahkan kendi itu diambil suaminya, lalu dibuang ke dalam sumur.

Setelah itu ia pura-pura bertanya, “Mana kendi yang kamu simpan?”. Sang istri segera beranjak ke tempat dimana kendi itu disimpan.

Pertolongan Allah SWT segera datang. Malaikat Jibril datang untuk mengembalikan kendi itu ke tempat semula. Sehingga, tepat pada saat istrinya sampai ke tempat penyimpanan, kendi itu sudah ada lagi seperti semula, posisinya tidak berubah sama sekali.

Diambilnya kendi tersebut dengan membaca bismillah, lalu dibawanya ke hadapan sang suami. Sang suami geleng-geleng kepala; ia takjub atas keajaiban tersebut. Maka, setelah kejadian itu, sang suami bertobat.

Begitulah kehidupan wanita shalehah, selalu dalam lindungan Allah SWT. Jika Allah SWT meridhoi makhlukNya, maka la akan menjaganya dari kejahatan yang mengancam.

Mengutip buku Beli Surga dengan Al-Qur’an karya R. Wahidi dkk. Ketika menceritakan ulang kisah seorang istri selalu membaca Bismillah dari kitab Tuhfah Al-Ikhwan.

Kitab tersebut menceritakan seorang istri yang selalu mengucapkan bismillahir rahmanir rahim setiap akan melakukan sesuatu menikah dengan suami munafik.

Suami munafik itu tidak suka dengan keimanan istrinya, hingga dia selalu membenci setiap istrinya bertawasul kepada kalimat bismillah.

Suatu hari suaminya menguji sang istri dengan memberikannya sekantong emas kecil, “Simpanlah barang ini.” kata suami.

Istrinya pun menerimanya sambil mengucapkan bismillah, kemudian menyimpannya dalam kain sembari mengucapkan bismillah. Lalu dengan membaca bismillah, ia kembali menyimpan barang itu di tempat rahasia.

Suami munafik mengetahui tempat rahasia dan mengambil kantong emas kecil itu tanpa sepengetahuan istrinya, lalu melemparnya ke lautan.

Tujuan dari tindakannya ini supaya sang istri merasa malu, dan meragukan keyakinannya terhadap kalimat bismillah.

Sesudah membuang barangnya ke laut, suami kembali ke toko. Siangnya sebelum pulang ke rumah, ia menyempatkan diri untuk membeli ikan untuk dimasak sang istri.

Kemudian, sesampainnya di rumah ia berikan ikan itu, ketika istrinya akan membelah ikan tadi, ia melihat kantong emas di dalamnya, sambil mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim. Ia mengambilnya dan menyimpannya di tempat semula.

Malam harinya, suami munafik meminta istrinya untuk mengambil kantong emas yang ia titipkan, “Ambilkan kantong emas yang aku amanahkan kepadamu.” pintanya.

Istri lantas bergegas mengambil kantong emas sembari mengucapkan bismillah ia berikan kepada suaminya.

Sang suami pun terkejut ternyata kantong emas yang ia buang di laut ada kembali, lalu ia bersujud dalam hatinya ia bertobat kepada Allah SWT dan menjadi muslim.

Demikianlah dua kisah yang serupa mengenai seorang istri shalehah dengan keyakinan dan kesabarannya mampu membuat suami yang tadinya munafik menjadi tobat dan kembali ke jalan Allah SWT.

Tag:

kisah islami

istri shalehah

hikmah

(lus/lus)



Sumber : www.detik.com