Tag Archives: batuk

Ini Merek Obat Batuk Sirup yang Diduga Sebabkan Kematian 9 Anak di India


Jakarta

Sebanyak sembilan anak di India meninggal dunia dikaitkan dengan konsumsi sirup obat batuk. Uji laboratorium terhadap sampel sirup yang dikonsumsi anak-anak tersebut mengungkapkan bahwa sirup tersebut terkontaminasi dietilen glikol (DEG), zat beracun yang digunakan dalam pelarut industri yang dapat berakibat fatal jika tertelan, bahkan dalam jumlah kecil.

Kematian sembilan anak, semuanya berusia di bawah lima tahun, terjadi sejak akhir Agustus di negara bagian Madhya Pradesh dan Rajasthan.

“Sampel-sampel tersebut ditemukan mengandung DEG melebihi batas yang diizinkan,” kata Kementerian Kesehatan India dalam sebuah pernyataan dikutip dari AFP.


Produk yang tercemar itu dijual dengan merek Coldrif Cough Syrup, diproduksi oleh Sresan Pharma di sebuah unit di negara bagian Tamil Nadu, India selatan. Imbas kejadian tersebut, penjualan obat batuk sirup itu dilarang di setidaknya tiga negara bagian India.

Mohan Yadav, kepala menteri Madhya Pradesh, tempat sebagian besar kematian dilaporkan, mengatakan penjualan sirup tersebut telah dilarang di seluruh negara bagian bagian tengah tersebut.

“Penjualan produk lain dari perusahaan yang memproduksi sirup tersebut juga dilarang,” ujarnya.

Badan Pengawas Obat dan Makanan Madhya Pradesh (MPFDA) menyatakan tiga dari 13 sampel yang dianalisis bebas kontaminasi, menurut pernyataan Kementerian Kesehatan. Pihak berwenang telah meluncurkan inspeksi terhadap 19 produsen obat di enam negara bagian untuk mengidentifikasi celah kendali mutu dan merekomendasikan perbaikan guna mencegah insiden di masa mendatang, ungkap kementerian.

Sresan Pharma tidak segera menanggapi permintaan komentar yang dikirim melalui email, lapor kantor berita Reuters.

Sirup obat batuk yang diproduksi di India telah menjadi sorotan global dalam beberapa tahun terakhir, dengan kematian terkait konsumsinya dilaporkan dari seluruh dunia, termasuk kematian lebih dari 70 anak di Gambia pada tahun 2022.

(kna/kna)



Sumber : health.detik.com

Banyak Warganet Keluhkan Batuk-Pilek, Dokter Paru: Lagi Musim Infeksi Pernapasan


Jakarta

Belakangan ini, tak sedikit netizen di media sosial mengeluhkan masalah batuk dan pilek. Mereka lantas mengaitkan kondisi ini dengan musim batuk dan pilek.

“lagi musim pilek kh? temen duduk satu baris di kelas gua juga pada batuk pilek anjir,” ucap akun media sosial X @so***, dikutip detikcom, Rabu (8/10/2025).

“Ni lagi musim sakit apa gimana. Plissss besok UTS skrng batuk pilek, tenggorokan sakit,” kata netizen lain.


Berkaitan dengan fenomena tersebut, dokter spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan memang ada peningkatan kasus batuk dan pilek. Menurutnya, ini disebabkan oleh perubahan cuaca tak menentu dan sirkulasi virus yang terus meningkat.

Hal ini yang membuat daya tahan tubuh menurun sehingga lebih rentan mengalami masalah batuk dan pilek.

“Iya sekarang lagi musim infeksi saluran pernafasan hal ini disebabkan perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang meningkat seiring dengan perubahan cuaca,” kata dr Erlang ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).

dr Erlang menjelaskan sebagian besar masalah infeksi disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ia mengingatkan pada kelompok rentan, misalnya pada lansia dan orang dengan komorbid (penyakit penyerta), tetap harus berhati-hati.

Jika dirasa masalah batuk pilek tidak sembuh dalam waktu lama, maka pemeriksaan sebaiknya tetap dilakukan.

“Pada populasi khusus seperti orang tua punya penyakit kronik dan komorbid seperti diabetes melitus, jantung, kardiovaskular, dan lain-lain dapat memperberat komorbidnya,” tandasnya.

(avk/up)



Sumber : health.detik.com

Banyak Warga +62 Keluhkan Batpil-Tenggorokan Sakit, Dokter Paru Ungkap Cara Mengatasinya


Jakarta

Media sosial belakangan dipenuhi curhatan warganet yang mengalami batuk dan pilek. Ada yang menyebut tenggorokannya terasa gatal terus-menerus, ada juga yang mengaku suaranya hilang, dan pilek tak sembuh-sembuh.

Adapun salah satu penyebab diduga berkaitan dengan perubahan musim atau cuaca yang membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga virus lebih mudah untuk menyebar. Spesialis paru dr Agus Susanto, SpP(K) mengatakan, tak sedikit warga yang berkunjung ke rumah sakit imbas virus influenza.

“Ya kalau virus influenza byk kasus saat ini,” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).


“Angka pastinya saya nggak punya. Tapi di lapangan yang berkunjung ke poli-poli cukup meningkat,” lanjutnya.

Untuk mencegah penularan dan mempercepat pemulihan, ia mengimbau untuk menjaga daya tahan tubuh melalui pola hidup sehat. dr Agus menyarankan agar mengonsumsi makanan bergizi seimbang yang kaya vitamin dan mineral untuk mendukung sistem imun.

Selain itu, pastikan tidur cukup dan rutin berolahraga, karena keduanya berperan penting dalam menjaga daya tahan tubuh.

“Cuci tangan teratur dengan sabun dan air mengalir atau dengan hand sanitizer. Gunakan masker bagi yg sakit gejala flu supaya tidak menularkan ke yang lain,” sambungnya lagi.

Sementara itu, ia juga menyarankan kelompok berisiko tinggi seperti lansia, anak-anak, dan pengidap penyakit kronis dianjurkan untuk mendapatkan vaksinasi influenza sebagai langkah pencegahan tambahan.

Di sisi lain, Guru Besar Bidang Ilmu Pulmonologi dan Kedokteran Respirasi Universitas Indonesia (UI) Prof Dr dr Erlina Burhan, SpP(K) mengatakan memang belakangan terjadi peningkatan kasus influenza dan COVID mengacu pada data terbatas.

Karenanya ia juga menyarankan agar protokol kesehatan, seperti memakai masker dan mencuci tangan, kembali diterapkan.

“Dari data yg terbatas memang terjadi peningkatan keduanya (flu-COVID),” ucapnya saat dihubungi detikcom, Rabu (8/10).

“jaga imunitas dengan menjalankan Perilaku Hidup Bersih dan Sehat,” lanjutnya.

(suc/up)



Sumber : health.detik.com

Banyak yang Tumbang gegara Bapil-Sakit Tenggorokan, Kapan Harus Cek ke Dokter?


Jakarta

Ramai warganet mengeluhkan batuk dan pilek di media sosial. Banyak mengalami tenggorokan gatal, pusing, hidung tersumbat, hingga demam yang tak kunjung sembuh selama beberapa hari.

Melihat fenomena itu, praktisi kesehatan dr Andi Khomeini Takdir mengingatkan masyarakat bahwa kita semua baru saja keluar dari pandemi. Ia mengharapkan orang-orang yang mengalami batuk dan pilek untuk menggunakan masker, memperbaiki asupan nutrisi, dan istirahat yang cukup agar tidak menularkan orang lain.

“Kalau sudah istirahat, makannya bagus, tetapi masih lemas sebaiknya segera ke dokter,” kata pria yang akrab disapa dr Koko pada detikcom, Rabu (8/10/2025).


dr Koko juga memberikan tips bagi orang-orang yang sehat agar tidak ikut tumbang, salah satunya mengonsumsi vitamin. Ia menyarankan untuk mengonsumsi vitamin seperti zinc dan vitamin D yang membantu imun tubuh berfungsi dengan baik.

Selain itu, dr Koko juga menyarankan beberapa herbal yang bisa dikonsumsi. Misalnya, orang Indonesia minum perasan jeruk nipis dengan madu atau wedang jahe demi mencegah batuk berlanjut.

“Soal herbal sebenarnya saya kurang jago. Tapi, yang biasa saya konsumsi adalah jahe dan madu,” pungkasnya.

(sao/kna)



Sumber : health.detik.com

Musim Batuk Pilek Melanda, Ini Wanti-wanti Menkes untuk Warga +62


Jakarta

Belakangan banyak masyarakat curhat bahwa mereka mengalami sakit seperti batu, pilek, hingga tenggorokan gatal terus menerus. Bahkan, ada yang mengeluh bahwa batuk dan pileknya tak kunjung sembuh.

“lagi musim pilek kh? temen duduk satu baris di kelas gua juga pada batuk pilek anjir,” ucap akun media sosial X @so***, dikutip detikcom, Rabu (8/10/2025).

“Ni lagi musim sakit apa gimana. Plissss besok UTS skrng batuk pilek, tenggorokan sakit,” kata netizen lain.


Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin memberikan saran kepada masyarakat yang sedang mengalami gejala di atas untuk sebisa mungkin untuk tidak menularkan ke orang lain, serta bagi mereka yang tidak sakit untuk bisa menjaga kesehatannya.

“Orang-orang flu itu sebenarnya infeksi saluran pernapasan. Flu kan nularnya lewat droplet, kalau ada yang sebelahnya batuk-batuk atau pilek yang pakai masker, atau kalau kita batuk pilek ya pakai masker biar gak nularin,” kata Menkes saat ditemui di RS Fatmawati, Jakarta Selatan, Rabu (8/10/2025).

Menkes juga memberikan saran kepada masyarakat untuk tetap menjaga kesehatan di tengah banyaknya warga yang ‘tumbang’ trrkait musim yang tidak menentu seperti sekarang.

“Kalau sarannya saya, nomor satu masyarakat harus tidur cukup, makannya cukup, olahraga cukup supaya sistem imunnya baik,” kata Menkes.

Lagi Musim Flu

Berkaitan dengan fenomena tersebut, spesialis paru dr Erlang Samoedro, SpP(K) menjelaskan memang ada peningkatan kasus batuk dan pilek. Menurutnya, ini disebabkan oleh perubahan cuaca tak menentu dan sirkulasi virus yang terus meningkat.

Hal ini yang membuat daya tahan tubuh menurun, sehingga seseorang lebih rentan mengalami masalah batuk dan pilek.

“Iya sekarang lagi musim infeksi saluran pernafasan hal ini disebabkan perubahan cuaca dan sirkulasi virus yang meningkat seiring dengan perubahan cuaca,” kata dr Erlang ketika dihubungi detikcom, Rabu (8/10/2025).

dr Erlang menjelaskan sebagian besar masalah infeksi disebabkan oleh virus dan bisa sembuh dengan sendirinya. Namun, ia mengingatkan pada kelompok rentan, misalnya pada lansia dan orang dengan komorbid (penyakit penyerta), tetap harus berhati-hati.

Jika dirasa masalah batuk pilek tidak sembuh dalam waktu lama, maka pemeriksaan lebih lanjut sebaiknya tetap dilakukan.

(dpy/up)



Sumber : health.detik.com

BPOM Pastikan Obat Batuk yang Picu Kematian 16 Anak India Tak Beredar di Indonesia


Jakarta

Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) RI memastikan obat batuk sirup bermerk Coldrif yang memicu kematian 16 anak di India tidak beredar di Indonesia. Sebelumnya, dilaporkan 16 anak di India meninggal dunia akibat konsumsi obat obat batuk tersebut karena mengandung toksin Diethylene Glycol (DEG) dalam jumlah hampir 500 kali batas yang diizinkan.

Deputi Bidang Pengawasan Obat, Narkotika, Prekursor, dan Zat Adiktif BPOM RI William Adi Teja mengungkapkan hasil penelusuran menunjukkan obat tersebut tidak beredar di Indonesia.

“Kita sudah menelusuri bahwa obat tersebut tidak masuk ke Indonesia. Dan perusahaan tersebut juga tidak mendaftarkan obatnya di Indonesia. Sehingga, kita bisa memastikan obat itu tidak beredar di Indonesia,” ujar William ketika ditemui awak media, Selasa (7/10/2025).


William menuturkan pihaknya akan terus memperkuat pengawasan terkait obat-obatan yang beredar di Indonesia. Ia ingin memastikan obat-obat yang beredar aman untuk dikonsumsi.

Selain itu, pihak BPOM RI juga akan terus melakukan imbauan produsen, untuk memproduksi obat sesuai dengan standar yang berlaku. Mulai dari pemilihan barang baku hingga proses pendistribusian.

“Kita mengimbau pada industri farmasi untuk tetap memperketat cara produksi, kemudian cara memilih bahan baku yang terstandar, kemudian juga mengetatkan proses produksinya, lalu pengemasannya, dan distribusinya. Di samping kita juga tetap melakukan pengawasan yang ketat terhadap hal ini,” tandasnya.

(avk/kna)



Sumber : health.detik.com